its-master-17220-9108201413-chapter1
DESCRIPTION
ITS Master Chapter 1TRANSCRIPT
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang bisa disebut sebagai PT
Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi,
informasi, media dan edutainment (TIME). PT Telkom mempunyai beberapa
divisi sebagai unit bisnisnya diantaranya adalah Divisi Akses, Divisi Infratel,
Divisi Telkom Flexi, Divisi Multimedia, Telkom MSC dan lain-lain.
Telkom MSC (Maintenance Service Center) merupakan salah satu divisi
dari PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk yang fungsi utamanya yaitu melakukan
maintenance management infrastruktur perangkat telekomunikasi yang dimiliki
oleh Telkom. Untuk melakukan maintenance management, Telkom MSC
membagi area pengelolaannya menjadi tujuh, yaitu Area I Sumatra, Area II DKI
Jakarta, Area III Jawa Barat, Area IV Jawa Tengah dan DIY, Area V Jawa Timur,
Area VI Kalimantan dan Area VII Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi dan banyaknya unit
bisnis yang dimiliki oleh PT Telkom, maka Telkom MSC juga harus bisa
melakukan maintenance management pada setiap divisi yang dimiliki oleh PT
Telkom dan mendukung kegiatan operasional pada setiap divisi diantaranya
melakukan perbaikan dan pemeliharaan perangkat telekomunikasi pada
infrastruktur yang dimiliki oleh Divisi Akses, Divisi Infratel, Divisi Multimedia,
dan Divisi Telkom Flexi.
Divisi Akses, Divisi Infratel, Divisi Multimedia, dan Divisi Telkom Flexi
mempunyai modul-modul perangkat telekomunikasi yang berbeda sesuai dengan
inti bisnis yang dijalani, akan tetapi ada sebuah perangkat yang selalu dimiliki
oleh divisi-divisi tersebut utuk menjalankan kegiatan operasionalnya yaitu modul
perangkat catu daya. Modul catu daya merupakan modul perangkat
telekomunikasi yang dipergunakan dalam kegiatan operasional setiap divisi yang
berfungsi memberikan keluaran tegangan -48 V untuk menghidupkan perangkat
1
-
telekomunikasi yang lain. Sehingga modul ini merupakan salah satu modul yang
sering masuk ke Telkom MSC untuk dilakukan perbaikan.
Permasalahan yang terjadi adalah proses perbaikan modul merupakan hal
yang sangat rumit dikarenakan modul perangkat telekomunikasi merupakan yang
didalamnya terdiri dari berbagai macam komponen elektronika yang sangat
kompleks. Dengan kompleksnya proses perbaikan modul perangkat
telekomunikasi menyebabkan perbaikan modul ini membutuhkan analisa yang
cukup lama. Selain itu adanya pekerjaan pada proses perbaikan modul perangkat
yang berulang tetapi dilakukan oleh repair engineer yang berbeda-beda
menyebabkan seorang repair engineer membutuhkan referensi solusi pemecahan
masalah untuk mencari informasi dan pengetahuan dari cara perbaikan modul
perangkat yang belum diketahuinya
Kompleksnya porses perbaikan modul perangkat telekomunikasi dalam hal
ini modul catu daya maka pengendalian dan pengelolaan pengetahuan menjadi hal
yang penting di Telkom MSC. Pengelolaan pengetahuan dalam perkembangannya
di bidang ilmu pengetahuan menghadirkan suatu teori yaitu knowledge
management.
Knowledge Management berisi tentang proses akuisisi, penyimpanan,
pengambilan kembali, aplikasi, generalisasi dan pemeriksaan kembali sejumlah
aset pengetahuan dengan cara yang terkendali pada sebuah organisasi.
Konsep utama dari perbaikan modul adalah adanya dua aspek, yaitu
problem kerusakan modul dan solusi perbaikannya. Problem dan solusi
merupakan komponen dari sebuah kasus. Case-based reasoning bisa untuk
diimplementasikan pada Telkom MSC. Sehingga knowledge management
berbasis case-based reasoning bisa diterapkan untuk memberikan referensi solusi
pemecahan masalah dalam pengelolaan pengetahuan proses perbaikan modul di
Telkom MSC.
Pengelolaan pengetahuan yang digunakan oleh setiap repair engineer
digunakan untuk saling mendapatkan dan memberi pengetahuan mengenai cara
perbaikan modul perangkat catu daya sehingga diharapkan setiap repair engineer
bisa menyelesaikan perbaikan modul tanpa harus melakukan analisa kerusakan
2
-
dari awal karena rekan repair engineer yang lain sudah pernah melakukan
perbaikan modul perangkat telekomunikasi tersebut ataupun bisa mencari
referensi solusi perbaikan modul yang sebelumnya belum diketahui pemecahan
masalah perbaikannya dengan melihat cara problem yang sudah ada dan mencari
referensi solusi pemecahan masalahnya berdasarkan kemiripan kasusnya dengan
menggunakan knowledge management berbasis case-based reasoning.
1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana membuat suatu tool yang bisa digunakan oleh Repair Engineer
untuk dapat mempercepat proses dan memberikan referensi penyelesaian
perbaikan modul catu daya telekomunikasi.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Mendapatkan suatu tool yang bisa digunakan oleh Repair Engineer untuk
dapat mempercepat proses dan memberikan referensi penyelesaian
perbaikan modul catu daya telekomunikasi.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah:
1. Repair engineer dapat menggunakan tool pada proses perbaikan modul
perangkat catu daya telekomunikasi.
2. Prototype tool dapat memberi pengetahuan terhadap seseorang yang baru
hadir didalam organisasi dan meminimasi hilangnya pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang expert yang keluar dari organisasi.
1.5 Batasan dan Asumsi Batasan dalam penelitian ini adalah data-data yang digunakan pada
perbaikan modul-modul perangkat catu daya telekomunikasi ini adalah perangkat
3
-
modul yang digunakan oleh Divisi Akses, Divisi Infratel dan Divisi Telkom Flexi
yang dilakukan perbaikan modulnya oleh Telkom MSC Area IV Jateng dan DIY.
4