itp uns semester 2 laporan kimor acara 6 ekstraksi bit ubi

19
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK EKSTRAKSI PIGMEN ANTOSIANIN BUAH BIT DAN UBI JALAR UNGU Oleh: KELOMPOK 3 1. Agnes Titah (H0912004) 2. Antonius Y. B. (H0912015) 3. Azminadatul (H0912022) 4. Dika K. (H0912039) 5. Fransiska Puteri (H0912056) 6. Candra P. (H1912003) PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 ACARA IV EKSTRAKSI PIGMEN ANTOSIANIN BUAH BIT DAN UBI JALAR UNGU

Upload: fransiska-puteri

Post on 13-Jul-2015

1.179 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIKEKSTRAKSI PIGMEN ANTOSIANIN

BUAH BIT DAN UBI JALAR UNGU

Oleh:

KELOMPOK 3

1. Agnes Titah (H0912004)

2. Antonius Y. B. (H0912015)

3. Azminadatul (H0912022)

4. Dika K. (H0912039)

5. Fransiska Puteri (H0912056)

6. Candra P. (H1912003)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

ACARA IV

EKSTRAKSI PIGMEN ANTOSIANIN

BUAH BIT DAN UBI JALAR UNGU

Page 2: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

A. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum Acara VI Ekstraksi Pigmen Antosianin Buah

Bit dan Ubi Jalar Ungu ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

jenis asam (asam klorida dan asam asetat) yang ditambahkan dalam proses

ekstraksi pigmen antosianin buah bit dan ubi jalar ungu dengan

menggunakan pelarut etanol 96% terhadap rendemen pekatan yang

dihasilkan.

B. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Bahan

Di dalam ekstraktor digunakan bahan pelarut menguap (solvent)

yang berfungsi sebagai bahan ekstraktor. Pada dasarnya bahan yang

akan diekstraksi dicampur dengan bahan pelarut menguap, sehingga

cairan bahan akan terdifusi keluar dari dalam sel melalui dinding sel

dan bercampur dengan bahan pelarut menguap tersebut. Campuran

antara cairan ekstraksi dengan bahan pelarut menguap disebut

“micella”. Selanjutnya cairan ekstraksi dipisahkan dari bahan pelarut

menguapnya. Bahan pelarut menguap tersebut, dapat dipergunakan

kembali untuk proses ekstraksi selanjutnya (Darsam, 1981).

Etanol (etil alcohol, alcohol tapai) merupakan komponen yang

aktif faali dari bir, anggur, dan wiski. Telah berabad – abad dihasilkan

dengan peragian karbohidrat. Dalam proses fermentasi, senyawaan

organic dipecah – pecah menjadi senyawaan sederhana dengan kerja

enzim. Produksi etanol dari pati pertama – tama melibatkan konversi

enzimatik pati menjadi gula. Gula itu kemudian diubah menjadi etanol

dan karbondioksida oleh kerja zimase, suatu enzim yang dihasilkan

oleh sel – sel ragi yang hidup (Keenan, 1992).

Tujuan penambahan HCl adalah untuk memberikan suasana

asam karena antosianin bersifat lebih stabil pada pH asam (Markakis

Page 3: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

1982). Selain itu kemampuan mendonorkan hidrogen (hydrogen-

donating activity) dari antosianin meningkat pada kondisi yang

semakin asam (Pokorny et al. 2001). Turker dan Erdogdu (2006)

menyatakan pH berpengaruh terhadap efisiensi ekstraksi antosianin

dan koefisien difusinya, semakin rendah pH maka koefisien distribusi

semakin tinggi. Penggunaan HCl 1% dalam ekstraksi antosianin akan

menyebabkan hidrasi sebagian hingga total antosianin yang

terasetilasi sehingga akan mempengaruhi absorbsinya dalam tubuh

(Arivani, 2010).

Alat – alat ekstraksi tak kontinu dan kontinu berikut ini biasanya

merupakan bagian dari suatu instalasi lengkap, uang misalnya terdiri

atas:

- Alat untuk pengolahan awal (pengecilan ukuran, pengeringan)

bahan ekstraksi

- Ekstraktor yang sebenarnya

- Perlengkapan untuk memisahkan (dengan penjernihan atau

penyaringan) larutan ekstrak dari rafinat (seringkali menyatu

dengan ekstraktor)

- Peralatan untuk mengisolasi ekstrak atau meningkatkan

konsentrasi larutan ekstrak dan memperoleh kembali pelarut

(dengan cara penguapan) (Brenassoni, 1995).

2. Tinjauan Teori

Vacum Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi untuk

memisahkan suatu larutan dari pelarutnya sehingga dihasilkan ekstrak

dengan kandungan kimia tertentu sesuai yang diinginkan. Prinsip

kerja alat ini didasarkan pada titik didih pelarut dan adanya tekanan

yang menyebabkan uap dari pelarut terkumpul di atas, serta adanya

kondensor (suhu dingin) yang menyebabkan uap ini mengembun dan

akhirnya jatuh ke tabung penerima (receiver flask). Setelah pelarutnya

diuapkan, akan dihasilkan ekstrak yang dapat berbentuk padatan

(solid) atau cairan (liquid) (Nugroho, et al. 1999). Biasanya ekstrak

Page 4: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

yang dihasilkan dari ekstraksi awal ini (ekstraksi dari bahan

tumbuhan) disebut sebagai ekstrak kasar (crude extract)

(Senjaya, 2005).

Lebih lagi, hasil ekstraksi daun mulberry, kaya akan flavonoid,

berlaku sebagai pelarut dari lemak darah di pembelajaran kita yang

sebelumnya di metabolism gula dan antioksidasi diabetes tikus.

Flavonoid bisa mengurangi resiko demam kardiovaskular karena

penambahan rasio keduanya. flabonoid menambahkanan rasio HDL-

C/LDL-C yang memperceapt penghilangan kolesterol dari jaringan

periferal ke hati untuk katabolisme dan ekskresi (Chen, 2007).

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat

maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus

dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan

material lainnya. Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer

difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya.

Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik, karena komponen

terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa

mengalami perubahan kimiawi (Bintang, 2010).

Bila pemisahan dengan distilasi tidak efektif atau sangat sulit,

maka ekstraksi zat cair merupakan alternatif utama yang perlu

diperhatikan. Campuran dari zat yang titik didihnya berdekatan atau

zat yang tidak dapat menahankan suhu distilasi biarpun dalam vakum

sekalipun, biasanya dipisahkan dari ketidakmurniannya dengan cara

ekstraksi, yang menggunakan perbedaan kimia sebagai pengganti

perbedaan tekanan uap (McCabe, 1993).

Ada berbagai macam ekstraksi, namun untuk pemisahan asam-

asam karboksilat dari limbah cair, dipergunakan ekstraksi cair-cair

dengan campuran pelarut organik baik sebagai ekstraktan maupun

diluentnya. Untuk asam-asam organik yang volatile (mudah menguap)

seperti asam asetat misalnya, alternative penyelesaian yang dapat

dipergunakan antara lain dengan cara distilasi dan azeotrop atau

Page 5: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

distilasi ekstraksi menggunakan pelarut dapat juga sistem adsorpsi.

Namun untuk asam-asam karboksilat yang sukar menguap, cara-cara

diatas tidak efektif dikarenakan disamping prosesnya mahal, hasilnya

tidak dapat optimal. Untuk pemisahan asam sitrat atau malat dari

proses (Martono, 2006).

Peralatan ekstraksi dapat dioperasikan dengan system tumpak

atau kontinu.Sejumlah umpan cair dapat dicampurkan dengan

sejumlah pelarut di dalam bejana aduk, lapisan – lapisannya kemudian

diendapkan dan dipisahkan.Ekstraknya adalah lapisan pelarut berisi

zat terlarut hasil ekstraksi, dan rafinatnya adalah lapisan yang telah

diambil zat terlarutnya.Ekstrak itu mungkin lebih ringan atau lebih

berat dari rafinat, sehingga ekstrak itu mungkin terlihat keluar dari

bagian atas alat dan bisa pula keluar dari bagian bawah

(McCabe, 1993).

Keberadaan zat-zat terlarut dalam pelarut cenderung

memperendah tekanan uap (vapor pressure), atau kecenderungan

molekul – molekul Cairan untuk meloloskan diri.Titik beku menjadi

lebih rendah, dan titik didih meningkat karena keberadaan partikel -

partikel terlarut.Tekanan osmotik, seperti yang dijelaskan du bawah,

juga ditingkatkan ileh keberadaann partikel - partikel terlarut.Sifat -

sifat tersebut secara keseluruhan disebut sebagai sifat koligatif suatu

larutan, sifat - sifat tersebut dipengaruhi hanya oleh jumlah yang ada

dalam larutan, bukan oleh jenis atau reaktivitas kimiawi dari partikel -

partikel tersebut. Jika suatu molekul tertentu terurai menjadi sejumlah

ion, sifat koligatif larutan akan terpengaruhi sesuai dengan jumlah

hasil penguraiannya (Fried, 2005).

Pigmen zat pewarna yang diperoleh dari bahan alami antara lain:

a. Karoten, menghasilkan warna jingga sampai merah, dapat

diperoleh dari wortel, pepaya, dll.

b. Biksin, menghasilkan warna kuning, diperoleh dari biji pohon

Bixa orellana

Page 6: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

c. Karamel, menghasilkan warna coklat gelap merupakan hasil dari

hidrolisis karbohidrat, gula pasir, laktosa, dll.

d. Klorofil, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun suji,

pandan, dll

e. Antosianin, menghasilkan warna merah, oranye, ungu, biru,

kuning, banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti

buah anggur, strawberry, duwet, bunga mawar, kana, rosella,

pacar air, kulit manggis, kulit rambutan, ubi jalar ungu, daun

bayam merah, dll

f. Tanin, menghasilkan warna coklat, terdapat dalam getah

(Kwartiningsih, 2009).

Antosianin dan antoxantin tergolong pigmen yang disebut

flavonoid yang pada umumnya larut dalam air.Warna pigmen

antosianin merah, biru, violet, dan biasanya dijumpai pada bunga,

buah – buahan, dan sayur – sayuran.Dalam tanaman terdapat dalam

bentuk glikosida yaitu membentuk ester dengan monosakarida

(glukosa, galaktosa, ramnosa, dan kadang – kadang pentosa). Sewaktu

pemanasan dalam asam mineral pekat, antosianin pecah menjadi

antosianidin dan gula.Konsentrasi pigmen juga sangat berperan dalam

menentukan warna (hue).Pada konsentarsi yang encer antosianin

berwarna biru, sebaliknya pada konsentrasi pekat berwarna merah,

dan konsentrasi biasa berwarna ungu. Adanya tannin akan banyak

mengubah warna antosianin (Winarno, 2008).

Rendemen merupakan presentase berat serbuk hasil spray dryer

dari berat segar oncom. Perbedaan besarnya rendemen yang

dihasilkan disebabkan karena setiap pelarut memiliki kepolaran yang

berbeda-beda dalam mengekstraksi kapang oncom merah

(Neurospora sp.). Besarnya total padatan yang terkandung dalam

ekstrak oncom merah menentukan banyaknya rendemen yang

dihasilkan, dengan semakin besar total padatan dan semakin tinggi

Page 7: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

suhu pengeringan maka rendemen yang dihasilkan semakin tinggi

(Purnamasari, 2013).

C. Metode

a. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Timbangan analitik

b. Pipet

c. Erlenmeyer

d. Gelas Ukur

e. Labu takar

f. Kain saring

g. Pemarut

h. pH meter

i. Rotary evaporator vakum

2. Bahan

a. Ekstraksi buah Bit dan Ubi jalar ungu

b. Etanol 96%

c. Asam klorida

d. Asam asetat

e. Aquades

Page 8: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

3. Cara Kerja

Diparut dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer

50 gram bit

Disortasi

Penyaringan ekstrak dilakukan dan ampas dibuang

Rendemen pekatan dihitung

Kulit buah bit

300 ml etanol 96%

Asam Klorida dan Asam Asetat

Dibiarkan 24 jam

Ditambahkan ke dalam erlenmeyer

Ditambahkan hingga mencapai pH 3

Diuapkan dengan rotary evaporator vakum

Page 9: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

D. Hasil Dan Pembahasan

Tabel 6.1 Hasil Ekstraksi Pigmen Antosianin Buah Bit

KelompokPenambahan

AsampH

BeratAwal

(gram)

BeratAkhir(gram)

Rendemen(%)

Warna

1 – 7Asam Klorida

(HCl)3,37 50 7 14

Merahpekat

8 – 14Asam Asetat(CH3COOH)

4,31 50 11,4 22,8Merah

kehitamanSumber: Laporan Sementara

Dari tabel 6.1 Hasil Ekstraksi Pigmen Antoisanin Buah Bit, didapati

dua data yaitu HCl sebagai penurun pH pada ekstraksi yang pertama dan

CH3COOH sebagai penurun pH pada ekstraksi yang kedua.

Untuk hasil ekstraksi buah bit yang ditambah dengan HCL didapati

pH 3,37, ditimbang berat ekstrak sebelum dievaporasi adalah 50 gram dan

setelah dievaporasi didapati pengukuran berat ekstrak setelah dievaporasi

dadalah 7 gram, lalu didapati rendemen 14%, dan warna ekstrak pigmen

antosianin pekat adalah merah pekat kehitaman.

Untuk hasil ekstraksi buah bit yang ditambah dengan CH3COOH

didapati pH 4,31 (tidak dilanjutkan sampai pH 3 karena stok CH3COOH

habis), ditimbang berat ekstrak sebelum dievaporasi adalah 50 gram dan

setelah dievaporasi didapati pengukuran berat ekstrak setelah dievaporasi

dadalah 11,4 gram, lalu didapati rendemen 22,8%, dan warna ekstrak

pigmen antosianin pekat adalah merah kehitaman.

Tabel 6.2 Hasil Ekstraksi Pigmen Antosianin Ubi Jalar Ungu

KelompokPenambahan

AsampH

BeratAwal

(gram)

BeratAkhir(gram)

Rendemen(%)

Warna

15 – 21Asam Klorida

(HCl)3,18 50 7 14

Merahkeunguan

22 – 28Asam Asetat(CH3COOH)

3,2 50 26,09 52,18 ungu

Sumber: Laporan Sementara

Page 10: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

Dari tabel 6.2 Hasil Ekstraksi Pigmen Antoisanin Ubi Jalar Ungu,

didapati dua data yaitu HCl sebagai penurun pH pada ekstraksi yang

pertama dan CH3COOH sebagai penurun pH pada ekstraksi yang kedua.

Untuk hasil ekstraksi buah bit yang ditambah dengan HCL didapati

pH 3,18, ditimbang berat ekstrak sebelum dievaporasi adalah 50 gram dan

setelah dievaporasi didapati pengukuran berat ekstrak setelah dievaporasi

dadalah 7 gram, lalu didapati rendemen 14%, dan warna ekstrak pigmen

antosianin pekat adalah merah keunguan.

Untuk hasil ekstraksi buah bit yang ditambah dengan CH3COOH

didapati pH 3,2, ditimbang berat ekstrak sebelum dievaporasi adalah 50

gram dan setelah dievaporasi didapati pengukuran berat ekstrak setelah

dievaporasi dadalah 26,09 gram, lalu didapati rendemen 52,18%, dan warna

ekstrak pigmen antosianin pekat adalah ungu.

Berdasarkan rumus untuk mencari nilai rendemen (

) dapat dilihat bahwa factor-

faktor yang mempengaruhi nilai rendemen antara lain adalah kadar ekstraksi

buah bit dan ubi jalar ungu, kadar asam dan basa yang ditambahkan pada

larutan ekstraksi buah bit dan ubi jalar ungu, dan kadar etanol yang

ditambahkan pada larutan ekstraksi buah bit dan ubi jalar ungu. Kadar

etanol juga berpengaruh karena etanol digunakan sebagai pelarut larutan

ekstraksi tersebut menyebabkan pertambahan berat antosianin sebelum

dievaporasi.

Flavonoid bisa mengurangi resiko demam kardiovaskular karena

penambahan rasio keduanya.flabonoid menambahkanan rasio HDL-C/LDL-

C yang memperceapt penghilangan kolesterol dari jaringan periferal ke hati

untuk katabolisme dan ekskresi (Chen, 2007).

Antosianin dan antoxantin tergolong pigmen yang disebut flavonoid

yang pada umumnya larut dalam air.Warna pigmen antosianin merah, biru,

Page 11: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

violet, dan biasanya dijumpai pada bunga, buah – buahan, dan sayur –

sayuran.Dalam tanaman terdapat dalam bentuk glikosida yaitu membentuk

ester dengan monosakarida (glukosa, galaktosa, ramnosa, dan kadang –

kadang pentosa).Sewaktu pemanasan dalam asam mineral pekat, antosianin

pecah menjadi antosianidin dan gula.Konsentrasi pigmen juga sangat

berperan dalam menentukan warna (hue).Pada konsentarsi yang encer

antosianin berwarna biru, sebaliknya pada konsentrasi pekat berwarna

merah, dan konsentrasi biasa berwarna ungu. Adanya tannin akan banyak

mengubah warna antosianin (Winarno, 2008).

Vacum Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi untuk

memisahkan suatu larutan dari pelarutnya sehingga dihasilkan ekstrak

dengan kandungan kimia tertentu sesuai yang diinginkan. Prinsip kerja alat

ini didasarkan pada titik didih pelarut dan adanya tekanan yang

menyebabkan uap dari pelarut terkumpul di atas, serta adanya kondensor

(suhu dingin) yang menyebabkan uap ini mengembun dan akhirnya jatuh ke

tabung penerima (receiver flask). Setelah pelarutnya diuapkan, akan

dihasilkan ekstrak yang dapat berbentuk padatan (solid) atau cairan (liquid)

(Nugroho, et al. 1999). Biasanya ekstrak yang dihasilkan dari ekstraksi awal

ini (ekstraksi dari bahan tumbuhan) disebut sebagai ekstrak kasar (crude

extract) (Senjaya, 2005).

Gambar 6.1 Rotary Evaporator Vakum

Page 12: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

Bagian-bagian dari alat yang digunakan dalam proses rotary

evaporator, yaitu:

a. Waterbath

Water bath merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan

sampel dengan suhu yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Dalam water

bath terdapat bagian-bagian Yaitu tampilan alat yang berfungsi untuk

1. Yaitu Layar penampil suhu

2. Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu

3. Tombol untuk mengatur suhu Dalam hal ini juga ada hot plate

yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan waterbeath.

b. Kondensor

Kondensor merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan

uap pelarut yang telah menguap. Dalam hal ini kondensor yang

digunakan berbentuk spiral agar uap pelarut dapat dikondensasikan

dan proses kondensasi berjalan dengan lancar. Di dalam kondensor

juga terdapat selang-selang kecil yang berfungsi sebagai tempat

mengalir keluar uap gas yang tidak dapat terkondensasikan atau sering

disebut gas liar/gas buang. Kondensor juga memiliki lubang yang

berfungsi sebagai tempat keluar masuknya air dari mesin pendingin.

c. Mesin Pendingin

Mesin pendingin berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk

mendinginkan air yang akan dipompakan ke kondensor. Di atas alat

ini terdapat dua selang yang berfungsi sebagai tempat masuk dan

keluarnya air dari mesin pendingin ke kondensor.

d. Tungkai atas dan tungkai bawah

Tungkai bawah berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya labu

sampel sedangkan tungkai atas berfungsi untuk mengatur kemiringan

kondensor dan labu alas bulat.

e. Labu alas bulat

Page 13: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

Pada rotary evaporator vaccum terdpat dua labu alas bulat, labu

pertama diperuntukkan sebagai tempat sampel, dan labu alas di sisi

lain diperuntukkan sebagai tempat pelarut yang telah diuapkan

f. Pompa Vacum

Pompa vakum yaitu alat yang digunakan untuk mengatur

tekanan dalam labu, sehingga mempermudah penguapan sampel.

E. Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil pada percobaan ini adalah:

1. Proses ekstraksi yang menggunakan asam klorida sebagai tambahan

asam berjalan lebih cepat daripada menggunakan asam asetat.

2. Warna endapan ekstraksi buah bit yang ditambahi asam klorida adalah

merah pekat.

3. Rendemen ekstraksi buah bit yang ditambahi asam klorida adalah

sebesar 14%.

4. Warna endapan ekstraksi buah bit yang ditambahi asam asetat adalah

merah kehitaman.

5. Rendemen ekstraksi buah bit yang ditambahi asam asetat adalah

sebesar 22,8%.

6. Warna endapan ekstraksi ubi jalar ungu yang ditambahi asam klorida

adalah merah keunguan.

7. Rendemen ekstraksi ubi jalar ungu yang ditambahi asam klorida

adalah sebesar 14%.

8. Warna endapan ekstraksi ubi jalar ungu yang ditambahi asam asetat

adalah ungu.

9. Rendemen ekstraksi ubi jalar ungu yang ditambahi asam asetat adalah

sebesar 52,18%.

Page 14: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

DAFTAR PUSTAKA

Arivani, Setyaningrum. 2010. Total Antosianin Ekstrak Buah Salam dan Korelasinya Dengan Kapasitas Anti Peroksidasi Pada Sistem Linoelat. AGROINTEK Vol 4, No. 2. Surakarta.

Bernassoni, G. 1995. Teknologi Kimia Bagian 2.PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga. Jakarta.

Chen, Jingjing. 2007. Hypolipidemic Effect Of Flavonoids From Mulberry LeavesIn Triton WR-1339 Induced Hyperlipidemic Mice. Asia Pac J Clin Nutr 2007;16

(Suppl 1):290-294. Huangzou.

Darsam.1981. Petunjuk Praktek Alat/Mesin Pengolahan Hasil Pertanian 3.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Fried, George H. 2005. Teori dan Soal-soal Biologi Edisi Kedua.Erlangga. Jakarta.

Keenan, Charles W. 1992. Ilmu Kimia untuk Universitas edisi keenam Jilid 2.Erlangga. Jakarta.

Kwartiningsih, Endang. 2009. Zat Wana Alami Tekstil dari Kulit Buah Manggis. EKUILIBRIUM Vol. 8 No. 1 : 41 – 47. Surakarta.

Martono, Agus. 2006. Efek Kenaikan pH Pada Mekanisme Ekstraksi Cair-Cair Terhadap Asam Asam Karboksilat. Jurnal Gradien Vol. 2 No. 1: 130-133. Surakarta.

McCabe, Warren L. 1993. Operasi Tekniki Kimia Jilid 2 Edisi Keempat.Erlangga. Jakarta.

Purnamasari, Nestri. 2013. Pengaruh Jenis Pelarut dan Variasi Suhu Pengering Spray Dryer Terhadap Kadar Karotenoid Kapang Oncom Merah (Neurospora Sp.). Jurnal Teknosains Pangan Vol 2 No 1. Surakarta.

Senjaya, Yusuf Andi. 2005. Potensi Ekstrak Daun Pinus (Pinus Merkusii Jungh. Et De Vriese) Sebagai Bioherbisida Penghambat Perkecambahan Echinochloa Colonum L. Dan Amaranthus Viridis. Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta.

Smith, M.A.L. 2000. Bioactive Properties of Wild Blueberry Fruits. Journal of Food Science. Vol 65. No 2. Boston.

Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edisi Terbaru. M-Brio Press. Bogor.

Page 15: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

LAMPIRAN

1. Gambar

Gambar 6.2 Ekstraksi Buah Bit yang ditambahi dengan HCl

Gambar 6.3 Ekstraksi Buah Bit yang ditambahi dengan CH3COOH

Page 16: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

Gambar 6.4 Ekstraksi Ubi Jalar Ungu yang ditambahi dengan HCl

Gambar 6.5 Ekstraksi Ubi Jalar Ungu yang ditambahi dengan CH3COOH

Page 17: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

Analisis Perhitungan

a. Dari tabel 6.1 Hasil Ekstraksi Pigmen Antosianin Buah Bit

- Ditambah dengan HCl

pH setelah ditambah HCl = 3,37

Berat sebelum dievaporasi (a) = 50 gram

Berat setelah dievaporasi = 7 gram

Berat labu alas bundar kosong (b) = 269,2 gram

Berat labu alas bundar + antosianin (c) = 276,2 gram

Berat antosianin (d) = (b) – (c)

= 276,2 – 269,2

= 7 gram

Rendemen =

=

=

= 14 %

Warna rendemen yang didapat adalah merah kehitaman

- Ditambah dengan CH3COOH

pH setelah ditambah CH3COOH = 4,31

Berat sebelum dievaporasi (a) = 50 gram

Berat setelah dievaporasi = 11,4 gram

Berat labu alas bundar kosong (b) = 269,2 gram

Berat labu alas bundar + antosianin (c) = 280,6 gram

Berat antosianin (d) = (b) – (c)

= 280,6 – 269,2

= 11,4 gram

Page 18: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

Rendemen =

=

=

= 22,8 %

Warna rendemen yang didapat adalah merah kehitaman

b. Dari tabel 6.2 Hasil Ekstraksi Pigmen Antosianin Buah Bit

- Ditambah dengan HCl

pH setelah ditambah HCl = 3,18

Berat sebelum dievaporasi (a) = 50 gram

Berat setelah dievaporasi = 7 gram

Berat labu alas bundar kosong (b) = 269,8 gram

Berat labu alas bundar + antosianin (c) = 276,8 gram

Berat antosianin (d) = (b) – (c)

= 276,8 – 269,8

= 7 gram

Rendemen =

=

=

= 14 %

Warna rendemen yang didapat adalah merah keunguan

- Ditambah dengan CH3COOH

pH setelah ditambah CH3COOH = 3,2

Berat sebelum dievaporasi (a) = 50 gram

Berat setelah dievaporasi = 26 gram

Page 19: ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi

Berat labu alas bundar kosong (b) = 269,71 gram

Berat labu alas bundar + antosianin (c) = 295,8 gram

Berat antosianin (d) = (b) – (c)

= 295,8 – 269,71

= 26,09 gram

Rendemen =

=

=

= 52,18 %

Warna rendemen yang didapat adalah ungu.