ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/50290/... · web...

48
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LATIFAH HANNUM 1357301030 2 SI B

Upload: doancong

Post on 06-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

LATIFAH HANNUM

13573010302 SI B

Page 2: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

1.      PT.Frisian Flag

PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah produsen produk-produk nutrisi berbasis susu

untuk anak-anak di Indonesia dengan merek Frisian Flag, yang juga dikenal sebagai Susu

Bendera. Frisian Flag telah menjadi bagian dari pertumbuhan keluarga Indonesia selama

lebih dari 90 tahun. Selama itu pula, Frisian Flag selalu memberikan komitmennya untuk

terus berkontribusi membantu anak-anak Indonesia meraih potensinya yang tertinggi, melalui

produk-produk bernutrisi tepat.

Semua ini dimulai ketika susu dengan merek Friesche Vlag mulai diimpor dari

Cooperatve Condensfabriek Friesland, yang kini telah menjadi Royal FrieslandCampina,

pada tahun 1922. FrieslandCampina merupakan koperasi peternak sapi perah terbesar dunia

yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 19.487 peternak yang tersebar di tiga negara,

serta memiliki karyawan tak kurang dari 19.946 orang yang bekerja di 100 perusahaan di

seluruh dunia. Sebagai bagian dari FrieslandCampina, Frisian Flag mengacu pada

pengalaman global dan kemitraan jangka panjang dengan peternak sapi perah lokal, agar

dapat menghadirkan nutrisi terbaik yang diperoleh dari susu.

FFI menaungi lebih dari 2500 karyawan di seluruh penjuru Indonesia dan

mengoperasikan fasilitas produksi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur, dengan berbagai

portofolio produk seperti susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis dengan merek Frisian

Flag, Yes! dan Omela.

Dalam memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berbasis susu, PT Frisian

Flag Indonesia tidak hanya mengikuti standar nasional dan internasional, namun juga

mengadvokasi kepada para pemangku kepentingannya untuk senantiasa mendukung

perkembangan holistik anak dan mempromosikan ASI eksklusif sesuai dengan petunjuk

WHO

Sekitar 8-9 tahun yang lalu PT Frisian Flag Indonesia (FFI) masih menggunakan

sistem yang semi otomatis dimana kegiatan pengadaan barang, pengiriman dan transaksi

masih belum bisa dilakukan secara terintegrasi dan real time.

Pada awalnya FFI menggunakan Prism sebagai sistem back office yang menopang

proses penjadwalan produksi dan purchasing order, tanpa menggunakan modul Material

Resource Planning (MRP). Hal ini yang menyebabkan user harus mengecek langsung ke

sistem untuk monitoring pengadaan barang, baru diputuskan kapan pengadaan bahan baku

dilakukan. Untuk urusan logistik dan transportasi digunakan submodul terpisah, dimana jika

ingin memproses laporan semua data harus dipindah ke aplikasi keuangan terlebih dahulu.

Page 3: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

Dapat disimpulkan bahwa sistem ini jarang melakukan pengolahan proses dan lebih

banyak melakukan pencatatan saja. Sehingga banyak persoalan muncul karena sistem yang

kurang terintegrasi ini. Rantai produksi dan SCM, mulai dari pengadaan hingga penjualan

produk terhambat karena sharing informasi yang tidak berjalan lancar. Apalagi untuk

pelaporan yang cepat, sangat sulit dilakukan mengingat data harus didownload dan diolah di

aplikasi lain.

Untuk dapat mengimplementasikan produksi dan SCM dengan baik, maka perusahaan

susu yang bermarkas pusat di Belanda ini memutuskan untuk memperbarui infrastruktur IT

nya dengan mengaplikasikan electronic-Supply Chain Management (e-SCM) yang berjalan

paralel dengan ERP untuk tahap awal. Selain itu juga dikembangkan sistem secondary sales

berbasis web untuk 150 distributor di Indonesia.

Di tahun 2005 FFI mulai mengimplementasikan sistem ERP baru yaitu SAP untuk

menggantikan Prism. Dalam pelaksanaannya, FFI menunjuk konsultan dari Singapura untuk

membantu implementasinya. Dimulai dengan melengkapi data master hingga data pendukung

seperti Lead Time, Safety Stock, Order Point, Delivery Window Time, dan lain-lain. Juga

digunakan aplikasi middleware (EAI) untuk logistik dimana proses pengiriman produk jadi

hingga sampai ke tangan pelanggan akan dihandle oleh bagian ini. Selain itu juga digunakan

sistem bar code, jadi setiap bagian produksi menghasilkan satu barang jadi maka otomatis

akan muncul label bar code nya sehingga mengurangi proses entry data. FFI membangun

jaringan wireless di seluruh pabriknya, sehingga data yang diterima pemindai bar code dapat

segera masuk ke dalam database.

Untuk hubungan dengan mitra bisnis, FFI menerapkan sistem Collaborative Planning,

Forecasting and Replenishment (CPFR). Saat ini FFI dalam tahap akhir penerapan sistem

traceability dengan menggunakan pemindai bar code dan teknologi Radio Frequency

Identification (RFID) yang mencakup tahapan mulai penerimaan bahan baku, produksi,

hingga menghasilkan barang jadi.

Tantangan yang dihadapi oleh PT. Frisian Flag Indonesia sebelum menerapkan SCM :

a.       Kegiatan pengadaan barang, pengiriman, hingga transaksi belum bisa dilakukan secara

terintegrasi

b.      Belum terintegrasinya perusahaan secara virtual dengan para vendor, pelanggan dan mitra

bisnis

c.       Sistem back office/ERP yang ada (Prism) tidak dapat menopang kebutuhan dan proses bisnis

Page 4: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

d.      pengadaan hingga penjualan produk terhambat karena sharing informasi yang tidak berjalan

lancar. Apalagi untuk pelaporan yang cepat, sangat sulit dilakukan mengingat data harus

didownload dan diolah di aplikasi lain.

Karena banyaknya masalah yang dihapadi PT.Frisian Flag Indonesia maka solusinya

yang dilakukan adalah

a.       Menerapkan Supply Chain Managemenet (SCM) yang berjalan paralel dengan

ERP.Infrastruktur jaringan juga ditingkatkan, selain itu juga sedang menerapkan penggunaan

teknologi RFID.

b.      melakukan rebranding, yaitu salah satu upaya untuk meningkatkan brand image dan brand

awareness

Dengen memperkenalkan logo dan tagline yang baru, masyarakat seolah terus

diingatkan bahwa merk Frisian Flag merupakan produsen susu yang terpercaya dan

mempunyai komitmen untuk mendukung masyrakat Indonesia meraih hari esok yang lebih

baik dengan menyediakan berbagai produk bernutrisi tinggi.

c.       Memperbaiki infrastruktur IT nya dengan mengaplikasikan electronic-Supply Chain

Management (e-SCM) yang berjalan paralel dengan ERP untuk tahap awal.

d.      Dikembangkan sistem secondary sales berbasis web untuk 150 distributor di Indonesia.

Di tahun 2005 FFI mulai mengimplementasikan sistem ERP baru yaitu SAP untuk

menggantikan Prism. Dalam pelaksanaannya, FFI menunjuk konsultan dari Singapura untuk

membantu implementasinya. Dimulai dengan melengkapi data master hingga data pendukung

seperti Lead Time, Safety Stock, Order Point, Delivery Window Time, dan lain-lain. Juga

digunakan aplikasi middleware (EAI) untuk logistik dimana proses pengiriman produk jadi

hingga sampai ke tangan pelanggan akan dihandle oleh bagian ini. Selain itu juga digunakan

sistem bar code, jadi setiap bagian produksi menghasilkan satu barang jadi maka otomatis

akan muncul label bar code nya sehingga mengurangi proses entry data. FFI membangun

jaringan wireless di seluruh pabriknya, sehingga data yang diterima pemindai bar code dapat

segera masuk ke dalam database.

Untuk hubungan dengan mitra bisnis, FFI menerapkan sistem Collaborative Planning,

Forecasting and Replenishment (CPFR). Saat ini FFI dalam tahap akhir penerapan sistem

traceability dengan menggunakan pemindai bar code dan teknologi Radio Frequency

Identification (RFID) yang mencakup tahapan mulai penerimaan bahan baku, produksi,

hingga menghasilkan barang jadi.

Modul pelayanan pelanggan yang baik: market business intelligence, eksekusi logistik

(inventori/manajemen pergudangan dan manajemen distribusi), perencanaan produksi

Page 5: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

berbasis pada tingkat konsumsi (consumption-based planning), serta Supplier Relationship

Management (SRM) dan e-procurement.

Semua modul di atas harus terintegrasi, karena modul-modul itu menjadi pendukung

keberhasilan SCM Semua elemen tersebut harus terintegrasi. Ituakan menjadi kunci

keberhasilan SCM. APO juga sangat mendukung proses penjadwalan, jadi pihak sales bisa

memberikan info yang jelas kepada pelanggan tentang pengiriman barang, lama pembuatan

barang, dan semua jadwal yang berhubungan dengan pelanggan.

PERANGKAT LUNAK DAN MODUL YANG DIGUNAKAN PADA PENERAPAN SCM

Modul pelayanan pelanggan yang baik: market business intelligence, eksekusi

logistic (inventori/manajemen pergudangan dan manajemen distribusi), perencanaan produksi

berbasis pada tingkat konsumsi (consumption-based planning), serta Supplier Relationship

Management (SRM) dan e-procurement.

            Semua modul di atas harus terintegrasi, karena modul-modul itu menjadi pendukung

keberhasilan SCM Semua elemen tersebut harus terintegrasi. Ituakan menjadi kunci

keberhasilan SCM. APO juga sangat mendukung proses penjadwalan, jadi pihak sales bisa

memberikan info yang jelas kepada pelanggan tentang pengiriman barang, lama pembuatan

barang, dan semua jadwal yang berhubungan dengan pelanggan. 10 langkah sukses

penerapan SCM

1. Dapatkan eksekutif buy-in terlebih dahulu. Tanpa buy-in dan drive dari atas, tidak

banyak kelompok middle manajemen yang akan mendukung proyek tersebut

2. Lakukan analisis kebutuhan mendalam. Menentukan driver bisnis - mengapa CRM

diperlukan - sangat penting untuk menentukan prioritas inisiatif dan laba potensial

atas investasi

3. Mendefinisikan tujuan bisnis secara Jelas. Sebuah definisi yang jelas tentang apa yang

akan dicapai adalah garis gawang. Semua langkah-langkah lain harus berututan

menuju ke arah ini. Pastikan bahwa tujuan-tujuan yang terukur

4. Tetapkan tujuan proyek yang terukur. Tentukan tolok ukur keberhasilan saat proyek

sedang berjalan dalam langkah-langkah kecil. Lebih baik untuk mengatur dua tolok

ukur jangka pendek yang menunjukkan keberhasilan kecil daripada menetapkan satu

lebih besar, tolok ukur jangka panjang yang menunjukkan keberhasilan gabungan.

Page 6: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

5. Tentukan apa yang perlu otomatis dan yang perlu pendekatan inkremental. Perjalanan

dari CRM dimulai dengan satu langkah. Pilih satu area fungsional atau unit bisnis di

mana perbaikan dapat dibuat. Pastikan bahwa perubahan bertahap mengikat ke dalam

strategi bisnis secara keseluruhan

6. Membangun dan melatih tim yang tepat. Jangan berhemat pada personalia dan

pelatihan orang-orang yang akhirnya akan menerapkan dan bertanggung jawab atas

kepemilikan perubahan hubungan Anda akan membuat. Langkah ini adalah salah satu

yang paling diabaikan dan kurang dianggarkan oleh perusahaan merangkul CRM

7. Mengelola perubahan organisasi. Perubahan tidak bisa dihindari, jika Anda tidak

mengalami perubahan, Anda tidak akan tentang CRM cara yang benar. Mengelola

perubahan meliputi

8. penjualan secara internal sebelum terjadi. Banyak perusahaan menganggap bahwa

mereka dapat beroperasi di bawah proses lama dan masih melihat perbaikan dalam

hasil Pilih mitra bisnis untuk membantu dengan pelaksanaan. Memilih sebuah

organisasi yang memiliki pengalaman menerapkan CRM akan membantu Anda

menghindari perangkap dan memperpendek siklus implementasi. Organisasi ini juga

akan dapat membantu Anda menentukan strategi bisnis dan menentukan pendekatan

yang bisa diterapkan terukur untuk laba atas investasi Anda

9. Menentukan dan mengatur metrik yang terukur. Menetapkan tujuan yang terukur

tertentu untuk melihat keberhasilan implementasi adalah dasar seberapa baik setiap

langkah pendekatan inkremental Anda akan diterima oleh manajemen dan oleh orang

lain di perusahaan

10. Biarkan proses bisnis mendorong pelaksanaannya. Teknologi adalah enabler, bukan

alasan untuk membuat perubahan dalam cara Anda menjalankan bisnis.

Mendefinisikan area bisnis dan proses yang ingin berubah akan menentukan teknologi

yang tepat dan bagaimana hal itu harus digunakan

Page 7: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

Setelah mengimplementasikan SCM maka hasil yang didapat oleh PT. Frisian Flag

Indonesia

a.       Efisiensi

b.      penghematan biaya

c.       memiliki hubungan mitra yang lebih kuat

d.      Transaksi sudah bisa dilakukan secara online dan real time

e.       Perusahaan juga sudah dapat terhubung dengan 150 distributor melalui website.

f.       Dengan adanya bar code dapat mengurangi proses entry data , sehingga mempercepat proses

dan meningkatkan akurasi , terutama saat mengirimkan barang dari pabrik ke MDC.

g.      peningkatan service level

h.      pertumbuhan penjualan melalui penurunan rasio lost sales akibat kekurangan stok

i.        pengendalian working capital terkait stok

j.        peningkatan akurasi peramalan (forecast)

k.      sistem RFID yang mendukung pelacakan jika terjadi gangguan pada material atau hal

lainnya.

Tetapi FFI tidak berhenti sampai disini, masih banyak pengembangan yang akan

dilakukan terhadap e-SCM seperti:

a.       Penyiapan antarmuka (interface )untuk pertukaran data (data interchange) dengan mitra

usaha

b. Pembangunan web store

c. Penggunaan PDA untuk para sales-nya

d. Penyiapan sistem e-procurement dan e-marketplace

e. Pengembangan personal, pelatihan, rekrutmen – hingga fasilitas employee self-service

f. Dan lain-lain

Selain itu FFI juga ingin  mengembangkan sistem Business Warehousing/Business

Intelligence untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, hingga penerapan  fungsi

bisnis yang terdapat dalam Customer Relationship Management (CRM), Strategic Enterprise

Management (SEM), dan Advanced Planning Optimizer (APO).

Tujuan penerapan SCM di FFI adalah untuk menciptakan kemampuan menjaga

keseimbangan rantai pasokan antara perusahaan, pemasok dan pelanggan sehingga jaringan

rantai pasok terintegrasi dan akurat. Sehingga keberhasilan SCM FFI dapat dikatakan tercapai

Page 8: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

jika semua elemen yang terlibat pada supply chain saling terintegrasi. Setelah kegiatan

operasional menjadi lebih efisien, dan data tersedia secara terintegrasi, maka tahapan

berikutnya adalah membangun kultur manajemen berbasis data (speak with data)

Cara penggunaan SCM sehingga berhasil dan sampai ketangan customer

1. APO menyediakan end-to-end solution dimana seluruh elemen proses saling

terhubung seperti Supply Chain Management dan Production Planning

2. Aplikasi saling terhubung kapan saja mulai dari pembuatan order hingga pembuatan

perencanaan produksi dan transportasi

3. APO bukan aplikasi yang dapat berjalan sendiri sehingga membutuhkan sistem ERP

sebagai back end

4. Fungsionalitas APO menyediakan demand planning, production planning, detail

scheduling dan supply network planning. Modul yang ada di dalam SAP APO dapat

memudahkan user dalam mendetailkan proses yang ada.

5. APO menyediakan informasi yang terhubung antar departemen dimana fitur-fitur

yang ada dapat digunakan untuk membuat perencanaan yang tepat untuk

warehousing, production, dan transportation dengan memastikan harga dan kuantitas

produk sehingga barang bisa sampai ke tangan customer

2.      PT. CARREFOUR INDONESIA

Carrefour adalah perusahaan yang bergerak di bidang dagang yaitu hypermarket

yang berasal dari Perancis. Carrefour dibentuk oleh keluarga Fournier and Defforey pada

tahun 1957. Awalnya carrefour  adalah supermarket kecil kemudian pada tahun 1963 terdapat

konsep swalayan baru yaitu hypermarket. Dalam menjalakan bisnis hypermarketnya

Carrefour mempunyai 3 pilar utam yaitu , harga yang bersaing,  pilihan yang lengkap, dan 

pelayanan yang memuaskan.  Carrefour sukses menarik konsumen Indonesia dengan tagline

nya yaitu “Ada yang Lebih Murah, Kami Ganti Selisihnya”. Carrefour menawarkan konsep 

“One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga

murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan.

Penerapan E-Business di Carrefour indonesia mulai serius dilakukan pada bulan Juli tahun

2007.

Pada perusahaan CARREFOUR,untuk mengoptimalkan proses bisnis sehingga

menerapan E-Business dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi

Page 9: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

pelanggan. Rantai pasokan ini harus diatur untuk memudahkan kerja antara gerai dan

pemasok. Sedangkan manajemen relasi pelanggan bertujuan untuk mengelola pelanggan

Carrefour sehingga tetap setia berbelanja di Carrefour.

Menurut Irawan D. Kadarman, Direktur Corporate Affairs PT Carrefour Indonesia, sistem

rantai pasokan memang memegang peran penting dalam industri ritel. Terlebih bagi peritel

besar sekelas Carrefour, yang memiliki 75 gerai dengan lokasi tersebar di berbagai tempat

(30 gerai Carrefour di bawah PT Carrefour Indonesia dan 45 gerai Carrefour Express di

bawah PT Alfa Retailindo Tbk.) dan bekerja sama dengan lebih dari 4 ribu pemasok. Tanpa

adanya rantai pasokan yang efisien, mengelola magnitude sebesar itu, sudah tidak mungkin.

Jadi dengan adanya rantai pasokan yang efisien, maka jaminan pasokan barang selalu ada

dan harga untuk konsumen akan selalu terkelola dengan baik.

Pengembangan SCM, dibeli sebuah aplikasi ternama khusus untuk rantai pasokan dan

sekaligus mampu menjalankan Warehouse Management System, yakni InfoLog.

Fugsi infoLog :

a.       proses dalam rantai pasokan bisa diintegrasikan

b.      sistem ini memudahkan kolaborasi Carrefour dengan para pemasok.

Rantai pasokan yang dibangun Carrefour ini berdasarkan :

a.       perhitungan tingkat optimasi dari pabrik atau pemasok sampai ke rak (shelf) gerai. Hal ini

membutuhkan analisis dari setiap jenis produk dan supply chain pemasok. Metode yang

dipakai Carrefour untuk SCM ini dengan menerapkan proses just-in-time (JIT) di pusat

distribusi (Distribution Center/DC), yang disebut Cross Dock.

Tujuannya JIT :

a.       untuk mengefisienkan proses sehingga tidak diperlukan adanya stok di pusat distribusi.

Jadi ketika pemasok mengirim barang hari ini ke DC Carrefour, maka keesokan harinya

barang itu sudah terkirim ke gerai-gerai. Singkatnya, metode Cross Dock memungkinkan

prosesnya lebih transparan dalam distribusi produk karena tidak ada produk yang

terdegradasi (tertinggal) di gudang. Keunikan cara tersebut, dibanding bila pemasok

mengirimkan langsung, bahwa produk-produk tadi sudah dikonsolidasi ketika dikirim ke

gerai. Misalnya, bila biasanya sebuah gerai menerima 30 truk yang berbeda, kini cukup

menerima 5 truk saja. Pasalnya, para pemasok bisa mengirimkan ke DC Carrefour.

Selanjutnya, barang dari berbagai pemasok itu akan dipilah-pilah sesuai dengan permintaan

Page 10: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

gerai. Sebagai contoh, kini sebuah truk yang datang ke gerai Carrefour Ambarukmo Plaza,

hanya perlu membawa produk-produk yang dibutuhkan khusus oleh gerai itu.

b.      proses pergerakan fisik produk

c.       melainkan memperhatikan pula aliran informasi

d.      mempertimbangkan penyederhanaan dokumentasi untuk penagihan dari pemasok dan

pembayaran oleh Carrefour.

Carrefour membangun rantai pasokan dengan mengandalkan dukungan pemasok terhadap

efisiensi yang diciptakan dalam rantai pasokan ini.

KONSEP JUST IN TIMEKonsep Just In Time (JIT) adalah sistem manajemen manufaktur modern yang

dikembangkan sejak awal tahun 70an, JIT pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di

pabrik Toyota Manufacturing oleh Taiichi Ohno.

Konsep JIT berprinsip hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta (what)

sejumlah yang diperlukan (How much) dan pada saat dibutuhkan (When) oleh konsumen.

Just In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, sumber daya manusia, dan

fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuan utamanya adalah untuk mengangkat produktifitas

dan mengurangi pemborosan.Dalam konsep JIT ini, pemborosan mencakup 7 hal, yaitu:

a.       Over produksi ( OverProduction )

b.      Waktu menunggu ( Waiting )

c.       Transportasi ( Transportation )

d.      Pemrosesan ( Process production )

e.       Tingkat persediaan barang ( Unnecessary Inventory )

f.       Gerak ( Unnecessary Motion )

g.      Cacat produksi ( Defects)

Tujuan strategis JIT adalah :

a.       Meningkatkan laba

b.      Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.

c.       Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :

d.      Mengeliminasi atau mengurangi persediaan

e.       Meningkatkan mutu

f.       Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga jual rendah

dan laba meningkat)

Page 11: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

g.      Memperbaiki kinerja pengiriman.

JIT pada manufaktur didasarkan pada konsep :

a.       Hanya memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (tepat kuantitas)

b.      Memproduksi produk bermutu tinggi

c.       Memproduksi produk berbiaya rendah

d.      Memproduksi produk berdaur waktu yang tepat

e.       Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu

JIT pada pembelian didasarkan pada konsep :

a.       Hanya membeli sejumlah barang yang diperlukan untuk produksi

b.      Membeli barang bermutu tinggi

c.       Membeli barang berharga murah

d.      Pengiriman barang yang dibeli tepat waktu

Elemen-elemen Just In Time (JIT) adalah

a.       Pengurangan waktu set up

b.      Aliran produksi lancar (uninterrupted)

c.       Produksi tanpa cacat

d.      Produksi tanpa kerusakan mesin

e.       Peningkatan secara kontinyu (Continuous improvement)

f.       Peranan dan komitmen pegawai

g.      Hubungan yang harmonis dengan pemasok

h.      Sistem Kanban/pull system

Kelebihan JIT

seluruh sistem yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien

Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.

Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.

Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi

misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.

Page 12: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

Kelemahan JIT

satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan

historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori

akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.

Pada Carrefour sendiri, penerapannya dilakukan pada pusat distribusinya atau

Distribution Center(DC). Peran JIT sendiri mengubah fungsi dari DC yang tadinya sebagai

gudang penyimpanan menjadi ke fungsi aslinya yaitu untuk mendistribusikan barang ke

gerai-gerai Carrefour. Barang yang dating ke DC pun tidak dalam jumlah yang besar,

melainkan disesuaikan dengan permintaan dari gerai-gerai sehingga tidak ada barang yang

tertinggal di gudang atau terdegradasi dan membuat proses distribusinya lebih transparan

serta meningkatkan efisiensi.

Untuk kebutuhan dalam proses aliran order, Carrefour mengembangkan Central

Order Pool (COP), di mana proses pengorderan dilakukan secara otomatis dan terpusat

berdasarkan posisi stok di gerai dan parameter-parameter lain. Untuk melakukan pemesanan

barang dengan seluruh pemasok, Carrefour menggunakan sistem Electronic Data Interchange

(EDI). Jika order sudah diterima, pemasok bisa menerimanya melalui Web. Ada pula

pemasok yang sudah mengintegrasikannya dengan sistem ERP mereka. Selanjutnya, mereka

menyampaikan (submit) order itu ke pabriknya, lalu barang pun dikirim ke DC Carrefour.

Mengingat kunci sukses atau tulang punggung proses order tersentralisasi adalah

akurasi data stok di gerai dan pusat distribusi Carrefour, pihak Carrefour menerapkan proses

cycle count (alias penghitungan stok menggunakan sampling setiap hari). Dengan begitu,

akurasi data di pusat distribusi diklaim hampir selalu 100%, walaupun mengelola puluhan

ribu jenis produk.

keuntungan SCM yang tersentralisasi :

a.       ketersediaan produk di gerai. Bagi pemasok, keuntungannya adalah menghilangkan lost of

sales yang diakibatkan produk tidak tersedia.

b.      proses yang lebih sederhana, karena hanya memproses satu order.

Pemasok juga hanya perlu mengirim produk ke satu titik, sehingga lebih menghemat

biaya dibanding mengirim produk ke seluruh gerai. Pemasok pun akan merasakan

penghematan biaya pengiriman, ketersediaan produk yang lebih terjamin, dan terjaganya

kinerja pemasok di Carrefour dalam hal service level.

Menurut Frederic Fontaine, Penasihat Teknis Rantai Pasokan Carrefour, tingkat

partisipasi mereka untuk bergabung dengan sistem DC masih kurang. Padahal, service level

para pemasok itu masih di bawah ekspektasi Carrefour. Saat ini, rata-rata pemasok yang

Page 13: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

mengantar langsung ke gerai Carrefour memiliki service level 50%. Misalnya, kalau pihak

Carrefour memesan 100 unit, mereka hanya mampu memasok 50 unit. Sementara pemasok

yang sudah menggunakan jasa logistik, service level-nya sudah 70%-75%. Pihak Carrefour

sendiri memberi toleransi untuk service level ini minimum 85%.

Supplier perusahaan Carrefour:

1.      CV Mulyatama

pemasok  private label untuk tempat CD, tempat tisu di mobil,dan sebagainya. CV

Mulyatama bergabung menjadi pemasok Carrefour sejak Februari2008. Menurut mereka

rantai pasokan baru yang dijalankan Carrefour sangat bagus dan memiliki keunggulan yaitu

sangat efisien dari segi waktu dan tenaga kerja.

2.      Unilever Indonesia

salah satu supplier besar yang menjadi pemasok Carrefour sejak 1998 (ketika peritel asal

Prancis ini baru membuka gerainya di Cempaka Putih), juga merupakan pemasok pertama

yang ikut serta dalam pengiriman terpusat (centralized delivery) sejak pertama kali Carrefour

menerapkan sistem rantai pasokan baru. Dengan sistem pengiriman terpusat ini, Unilever

sebagai pemasok tidak perlu lagi mengirim barang langsung ke gerai-gerai Carrefour, tapi

cukup ke gudang Carrefour. Carrefour kemudian akan mengirim barang Unilever ke gerai

bersama-sama dengan barang dari pemasok lain.

3.      PT Atri Distribusindo (sebagai wholeseller produk Teh Walini Organik)

Penerapan SCM dalam perusahaan Carrefour

1. Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain)

Hubungan dengan kurang lebih 4 ribu pemasok. Antara lain: CV Mulyatama

(pemasok private label untuk tempat CD, tempat tisu di mobil, dan sebagainya), PT Atri

Distribusindo (sebagai wholeseller produk Teh Walini Organik) dan PT Unilever Indonesia.

2. Manajemen Internal Suplai Rantai (Internal Supply Chain Management)

Produk Carrefour – Internal Supply Chain telah diterapkan oleh Carrefour yaitu salah

satunya dengan menawarkan produk dengan menggunakan merk sendiri dengan cara

mengemas produk (repacking) dan ditawarkan dengan harga yang lebih murah sebagai salah

satu strategi low-cost provider. Contohnya adalah produk: beras, gula, air mineral dll.

3. Segmen Rantai Suplai Hilir (Downstream Supply Chain Segment)

a.       Ada yang Lebih Murah Kami Ganti 10x lipat

b.      Pengiriman Gratis – Carrefour memberikan servis pengiriman gratis untuk pembelian barang

elektronik (Appliances) dengan ketentuan tertentu.

Page 14: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

c.       SIMPEL : Sistem Pembulatan

d.      Tidak Puas Kami Beli Kembali

Manfaat Penerapan SCM di Carrefour

a.       Hasil

b.      Mengetahui jumlah stok barang yang ada di Distribution Center maupun disetiap gerai;

c.       Ketersediaan produk di gerai lebih terjamin.

d.      Mengantisipasi terjadinya keterlambatan pengiriman barang maupun out of  stock dari

pemasok

e.       Memenuhi permintaan pelanggan pada saat yang dibutuhkan

f.       Terjadinya efisiensi biaya.Mengurangi biaya penyimpanan, biaya transportasi, markdown

cost (penurunan harga produk yang tidak laku dijual dengan harga normal), dan stock out

cost.

g.      Mengurangi inventori barang. Mengurangi stok barang yang berlebihan, karena sudah

memperkirakan barang mana yang laku dipasar dan yang tidak, dan berapa banyak jumlah

barang yang dipesan.Sehingga tidak terjadi penumpukan barang di gudang maupun di gerai.

h.      Menjamin kelancaran arus barang.

i.        dikirim ke setiap gerai dari Distribution Center tanpa adanya proses penyimpanan digudang.

Dan dikirim sesuai dengan jumlah yang kebutuhkan setiapgerai. Sehingga dapat mengurangi

kemungkinan terjadinyalost of sales

j.        Menjamin mutu.

Kualitas dan mutu lebih terjamin, karena barang langsung dari pemasok dan

didistribusikan langsung ke gerai-gerai, tanpa adanya pengendapan barang di gudang.

Penerapan Sistem Manajemen Rantai ( Supply Chain Management ) dalam

perusahaan Carrefour dengan memanfaatkan teknolofi informasi dan koneksi internet dapat

mengoptimalkan proses bisnis dari segi pengeluaran biaya dan mengoptimalkan pendapatan

Karena disini UKM tak perlu banyak mengeluarkan biaya untuk mendistribusikan produk ke

setiap tempat atau toko yang berbeda, dan dengan penerapan SCM ini sangat membantu

pegawai carrefour, pemasok sampai konsumen.

SCM sebenarnya sudah dikembangkan di perusahaannya sejak lama ketika Carrefour

baru memiliki beberapa gerai. dan yang dikembangkan masih sangat sederhana. Fungsinya

hanya untuk membantu proses penerimaan barang di gerai. (menurut Bayu A. Soedjarwo,

Manajer Logistik Senior Carrefour)

Page 15: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

Kemudian Carrefour membeli aplikasi untuk rantai pasok dan yang mampu

menjalankan warehouse management system yaitu InfoLog. Semua proses dalam rantai

pasokannya bias diintergrasikan dan memudahkan Carrefour dalam bekerja sama dengan para

supplier meski tidak 100% terintegrasi seluruhnya. Untuk saat ini Carrefour masih berfokus

pada efisiensi yang bisa diberikan dengan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif

Dalam proses rantai pasokan yang dijalankan, Carrefour menerapkan konsep Just-In

Time (JIT) pada pusat disribusi atau distribution center yang bertujuan untuk

mengefisiensikan proses sehingga tidak perlu adanya stok dalam pusat distribusi. Metode ini

memungkinkan prosesnya lebih transparan dalam distribusi produk karena tidak ada produk

yang terdegradasi (tertinggal) di gudang.

SCM Pada Carrefour Dalam proses rantai pasokan yang dijalankan, Carrefour

menerapkan konsep Just-In Time (JIT) pada pusat disribusi yang bertujuan untuk

mengefisiensikan proses sehingga tidak perlu adanya stok dalam pusat distribusi. Metode ini

memungkinkan prosesnya lebih transparan dalam distribusi produk karena tidak ada produk

yang tertinggal

1. Inbound Logistics

2. Perencanaan dan pengadaan persediaan

3. Operasi Gudang

4. Outbound Logistics

5. Pelaporan

3.      BMW

Page 16: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

Tiga huruf menarik yang selalu hadir pada B M W adalah Bayerische Motoren

Wekre, atau dalam bahasa Inggris Bavarian Motor Works. Kata “Motor” yang berakronim

antara 2 artikulasi pada ke-2 bahasa tersebut, merupakan kunci sukses setiap proses produksi

BMW. PT BMW Indonesia, sebagai anak perusahaan Bayerische Motoren Werke (BMW)

AG, didirikan April 2001 pada saat terjadi krisis ekonomi. Keputusan strategis tersebut

mencerminkan keyakinan BMW sebagai produsen mobil premium akan potensi jangka

panjang pasar Indonesia. Perusahaan BMW AG (Bayerische Motoren Werke AG) merupakan

perusahaan otomotif yang berasal dari Jerman. Produk-produknya berupa mobil dan sepeda

motor terkenal di seluruh dunia. Anak perusahaan dari BMW tersebar di seluruh dunia,

termasuk di Indonesia. PT BMW Indonesia sebagai anak perusahaan BMW AG, menjadi

distributor mobil BMW, suku cadang dan aksesoris. 

Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) adalah

a.       pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan

b.      pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir

c.       pengiriman ke pelanggan

Aktifitas yang tercakup di dalam manajemen rantai pasokan :

1.    Transportasi ke vendor

2.    Pemindahan uang secara kredit dan tunai

3.    Para pemasok

4.    Bank dan distributor

Page 17: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

5.    Utang dan piutang usaha

6.    Pergudangan dan tingkat persediaan

7.    Pemenuhan pesanan

8.    Berbagi informasi pelanggan, prediksi dan produksi.

Tujuan SCM dalam perusahaan BMW: membangun sebuah rantai pemasok yang

memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan.

Kunci manajemen rantai pasokan yang efektif yaitu menjadikan para pemasok sebagai

mitra dalam strategi perusahaan untuk memenuhi pasar yang selalu berubah.

BMW sendiri telah menerapkan SCM dalam strategi bisnis mereka. Mereka merubah

siklus rantai pasokan dengan penerapan sistem manajemen layanan yang baru. Dengan

meningkatnya permintaan pengiriman just in time, sistem manjemen rantai pasok haruslah

seefisien mungkin. BMW melakukan pemesanan material ke supplier sebelum proses

produksi untuk efisiensi. BMW juga menerapkan strategi perusahaan dengan meminimalisir

biaya persediaan. Diharapkan penghematan biaya dapat terjadi.

Kerjasama dengan perusahaan lain juga dilakukan sebagai salah satu strategi bisnis

demi fleksibilitas. Perusahaan BMW di Meksiko, Amerika Utara bekerjasama dengan Penske

Logistik menangani distribusi suku cadang ke dealer BMW di Meksiko. Diharapkan dengan

kerjasama ini, proses pembuatan mobil dapat berjalan lancar dan memperdendek efisiensi

waktu proses produksi. Respon cepat yang dilakukan perusahaan terhadap pasokan, akan

memberikan dampak positif bagi nilai BMW.

BMW melakukan mass customization pada produknya. Mass customization disini

memungkinkan konsumen untuk memesan model tertentu sesuai dengan yang mereka

inginkan, sesuai dengan berbagai tipe mobil yang ditawarkan BMW dengan jumlah yang

terbatas sebelumnya. Konsumen dapat mendesain model atap secara online. Hal ini akan

memberikan kepuasan pelanggan dan akan memberikan nilai tambah produk dan citra

perusahaan dalam dunia bisnis otomotif.

BMW telah mengumumkan rencana untuk merubah rantai pasokan siklus  melalui

penerapan sistem manajemen layanan baru. Manajemen rantai pasokan merupakan salah satu

prioritas atas grup. Gudang ruang untuk menangani pasokan menjadi lebih kecil dan

perusahaan harus menangani masalah yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan untuk

lebih banyak pilihan dan fleksibilitas. Jadi kompleksitas yang terkait dengan meningkatnya

permintaan untuk just in time pengiriman harus dipenuhi oleh sistem manajemen rantai

pasokan yang efisien. BMW akan melakukan pemesanan sebelum proses produksi untuk

Page 18: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

efisiensi. BMW berusaha melakukan penghematan biaya, tidak ada biaya persediaan yang

berhubungan dengan strategi perusahaan dalam penghematan biaya.

Membina hubungan dengan perusahaan lain demi flexibilitas. Ini dilakukan oleh

perusahaan BMW Amerika utara dengan Penske Logistik demi kelancaran produknya.

Perusahaan tersebut membantu BMW menanggani distribusi suku cadang ke dealer  BMW di

Mexico, hal ini dilakukan perusahaan agar dapat memperlancar dalam proses pembuatan

mobil BMW. Dengan bekerja sama dengan pihak lain, BMW akan memperpendek efisiensi

waktu dalam proses produknya. Kelancaran dalam rantai pasokan akan mempengaruhi nilai

barang tersebut di mata konsumen. Konsumen akan lebih puas dengan pelayanan yang baik

dari produk tersebut di tunjang dengan produk BMW itu sendiri yang berkualitas dengan

tetap menjaga komitmen terhadap konsumen BMW yang kita ketahui untuk kalangan

menengah ke atas. Respon cepat yang dilakukan perusahaan terhadap pasokan yang

memberikan dampak yang positif terhadap nilai BMW.

BMW melakukan mass customization pada produknya yang memiliki performa yang

luar biasa. Mass costomaziation perlu dilakukan BMW untuk memberikan kesan yang

berbeda pada produknya. Di samping itu sebagai produsen mobil mewah BMW harus

memberikan nilai tambah yang ada dalam produknya yang akan memberikan dampak pada

pasar yang ada. BMW menawarkan berbagai macam tipe mobil dan memungkinkan

mendapatkan mobil seperti apa yang mereka inginkan. Hal yang ingin dicapai adalah

kepuasan pelanggan dengan memberikan nilai tambah pada produknya serta meningkatkan

citra perusahaannya dalam dunia bisnis otomotif. Ini terbukti dengan di luncurkan BMW

mini yang ditujukan bagi mereka yang menyukai mobil dengan ukuran mini yang

mengekspresikan diri mereka. Mass costumaziation dengan jumlah terbatas namun

memungkinkan bagi konsumen untuk mendesain model atap secara online. BMW

menerapkan strategi differensiasi dalam strategi rantai pasokan produknya untuk memikat

konsumennya agar memilih produknya. Di harapkan dengan mass costumization akan

menambah pangsa konsumen yang ada.

Ekonomi Rantai Pasokan

1.  Keputusan buat atau beli.

Rantai pasokan memperoleh perhatian yang cukup besar dalam strategi perusahaan.

Hampir seluruh perusahaan, proses rantai pasokan memiliki proporsi yang besar dalam hal

biaya maka perlu strategi yang efektif. Rantai pasokan memberikan peluang yang besar

mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan dengan strategi yang cermat pula dari

Page 19: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

seorang manajer. Keputusan jual atau beli. Kebanyakan pelaku usaha manufaktur, restoran,

dan perakitan produk membeli komponen subrakitan yang akan di jadikan produk akhir.

BMW menjalin kerja sama dengan para pemasok untuk memenuhi kebutuhan produksinya

untuk kebutuhan akhir. BMW sangat selektif dalam menjalin kerjasama dengan pemasok

untuk menjaga hasil produksi yang memang di tujukan kepada kalangan atas. Karyawan

BMW di tuntut mengevaluasi pemasok memastikan barangnya sampai dengan yang di

jadwalkan.

2.  Outsourcing

Outsourcing memindahkan sebagian dari apa yang biasanya merupakan sumber daya dan

aktivitas internal ke penjual di luar perusahaan yang membuat sedikit berbeda dari keputusan

jual atau beli. Outsourcing merupakan bagian dari trend yang berkembang menuju

pemanfaatan efisiensi. BMW melakukan outsourcing di China, Rusia dan Thailand. BMW

melakukan Outsourcing selain untuk manambah pangsa pasar yang ada saat ini juga untuk

penghematan dana perusahaan di banding di buat di negara asal. Misalnya di China yang

lebih padat karya yang membutuhkan tenaga kerja yang banyak.

C.    Hubungan Pemasok Dengan BMW

BMW menjalin kerja sama dengan sedikit pemasok. BMW di Amerika menjalin sekitar

100 pemasok untuk bagian mobil dengan pemilihan yang selektif. Hubungan jangka panjang

yang diinginkan BMW dengan pemasok yang setia. Dengan sedikit pemasok di harapkan

pemasok lebih mengerti kebutuhan BMW yang tetap menampilkan kesan lux di masyarkat

dan kualitas yang menjamin. Penggunaan rantai pasokan yang sedikit memungkinkan

menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang rendah. Dengan sedikit pemasok

memiliki komitmen terhadap BMW dengan inovasi–inovasi sehingga perusahaan lebih

agresif dalam mencapai sasaran pasar. Kualitas dan performa mobil BMW pun dapat terjamin

dengan sedikit pemasok, perusahaan dapat mengontrol lebih aktif seperti apa yang diinginkan

D.    BMW Dalam Pengelolaan Rantai Pasokan

BMW merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan pengelolaan rantai pasokan

yang terintegrasi, sehingga sangat mungkin untuk mendapatkan efisiensi yang substansial

dalam dalam pengelolaan bahan baku yang didapatkan dari pemasok. Siklus bahan baku

Page 20: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

bergerak dari pemasok kemudian diterima lalu dilakukan proses produksi lalu didistribusikan

kepada distributor dan sampai pada pelanggan. Masing-masing dalam siklus terebut

berlangsung dalam organisasi terpisah dan mandiri. Kesuksesan BMW dimulai dari adanya

kesepakatan tujuan bersama, kepercayaan dengan pemasok dan didukung dengan budaya

organisasi yang sejalan.

Untuk membentuk sebuah manajemen pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi ada

beberapa hal yang dilakukan oleh BMW, diantaranya:

1.   Data “Pull” yang Akurat.

BMW membagikan data informasi point-of-sales (POS) kepada pemasok, agar setiap

anggota yang tergabung dalam rantai pasokan dapat melakukan penjadwalan yang efektif.

Kemudian penggunaan Teknologi Informasi dalam pemesanan bahan baku (computer-

assisted ordering –CAO). Dengan begitu penggunaan system POS bisa menyesuaikan data

persediaan yang ada dan sisa pesanan. Kemudian bahan baku yang diperlukan bisa langsung

dikirim oleh pemasok.

2.  Pengurangan Ukuran Lot

Pemasok mengirimkan bahan baku dalam ukuran lot yang tidak terlalu besar kemudian

bahan baku yang sudah diterima bisa langsung diproses. Keuntungan mengirimkan bahan

baku dalam ukuran yang tidak terlalu besar adalah agar persediaan bahan baku yang tersedia

di pabrik minimum sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan bahan baku.

3.  Persediaan yang Dikelola oleh Vendor

Persediaan yang dikelola oleh vendor (vendor managed inventory – VMI), dalam hal ini

BMW menyerahkan persediaan akan bahan bakunya pada pemasok. Jadi ketika bahan baku

sudah hampir mencapai nol maka pemasok langsung mengirimkan bahan baku. Pemasok

langsung mengirimkan bahan bakunya ke bagian produksi tidak ke gudang. Sehingga terjadi

penghematan rute yang juga berdampak pada penghematan biaya.

4.  Standardisasi

BMW melakukan usaha khusus untuk menaikkan tingkat standardisasi (standardization)

terhadap bahan baku yang dipesannya dari pemasok. Karena selain untuk menjaga kualitas

produknya hal itu juga dapat meningkatkan kualitas produk-produk mobil BMW.

5.  Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana

Untuk bertukar data, transaksi pemesanan, pembelian, dokumen penerimaan, serta

kegiatan yang lain dalam berhubungan dengan pemasok BMW menggunakan system

pertukaran data elektronik (electronic data interchange – EDI). Hal tersebut adalah bentuk

pemindahan data yang terstandardisasi untuk komunikasi terkomputerisasi. Karena selain

Page 21: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

menghemat kertas juga mempermudah pekerjaan administrasi. Namun kini EDI sudah

ditinggalkan dan digantikan oleh jaringan internet yang lebih cepat dan murah. Jadi

pemesanan dapat dilakukan secara online. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan yang lain juga

dapat dilakukan secara online.

Pemilihan Vendor

Vendor barang dan jasa yang dibeli oleh BMW tentu harus diseleksi terlebih dahulu.

Pemilihan vendor (vendor selection) mempertimbangkan banyak factor, seperti kesesuaian

strategis, kemampuan penjual, pengiriman, dan kinerja berkualitas. Proses pemilihan bisa

menjadi sangat menantang karena perusahaan yang akan dijadikan vendor memiliki

kemampuan yang berbeda-beda dalam beberapa bidang dengan perusahaan BMW. Maka

dalam pemilihan vendor tersebut BMW melakukan beberapa kajian berikut:

1.  Evaluasi Vendor

Langkah ini BMW melakukan pencarian terhadap vendor yang potensial bahwa vendor

tersebut akan mampu menjadi pemasok yang baik. Tahap ini memerlukan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan oleh pihak BMW yang tidak bisa kami jelaskan karena keterbatasan

sumber. Pemilihan pemasok yang baik sangatlah penting bagi BMW karena pemasok yang

terpilih ini akan menjadi mitra kerja dalam memasok persediaan bahan baku yang diperlukan

BMW dalam memproduksi produk-produknya.

2.  Pengembangan Vendor

Langkah selanjutnya adalah pengembangan vendor (vendor development). Pada tahap ini

BMW telah memutuskan vendor mana yang akan dijadikan mitra kerja dalam memasok

kebutuhan bahan bakunya. Kemudian BMW berusaha untuk memasukkan vendor ini

kedalam sistemnya. BMW memastikan bahwa vendor tersebut mampu menghargai

kebutuhan mutu BMW, perubahan teknis, jadwal dan pengiriman, system pembayaran, dan

kebijakan pengadaan.  BMW juga melakukan pelatihan, bantuan teknis dan produksi, juga

menyiapkan prosedur perpindahan informasi. Hal-hal tersebut dimaksudkan agar dalam

kerjasama terjadi hubungan yang baik dan dapat saling memberikan keuntungan.

3.  Negosiasi

Setelah dua langkah tersebut diatas dapat dipastikan bahwa BMW telah memilih vendor

dan akan bekerja sama dengan vendor tersebut. Maka untuk menindaklanjuti hal tersebut

perlu adanya negosiasi antara pihak BMW dengan pihak vendor tersebut. Dalam bernegosiasi

dengan vendor, BMW menggunakan pendekatan strategi negosiasi “combine one or more”.

Page 22: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

BMW dan vendor setuju untuk mengkaji biaya tertentu, menerima beberapa bentuk data

pasar bagi biaya bahan baku, atau menyetujui bahwa pihak vendor akan “tetap kompetitif”.

Hal ini memerlukan kepercayaan terhadap kemampuan satu sama lain agar hubungan baik

tetap terjaga.

Manajemen Logistik

Tujuan manajemen logistik (Logistics Management) adalah untuk memperoleh

efisiensi operasi melalui pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan dan

penyimpanan bahan. Ketika biaya transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada sisi

input maupun output dari proses produksi, maka diperlukan penekanan pada logistik.

Keunggulan bersaing yang potensial ditemukan melalui pengurangan biaya maupun

peningkatan pelayanan pelanggan. Untuk meminimalkan biaya tersebut BMW harus

memutuskan mengenai system distribusinya.

BMW adalah perusahaan yang juga menerapkan system JIT, untuk sebagian bahan

bakunya dikirimkan melalui darat dan menggunakan alat transportasi berupa Truk. Karena

dengan menggunakan Truk bahan baku dapat dikirmkan tepat waktu, tanpa kerusakan,

pekerjaan administrasi yang baik dan biaya yang cukup rendah. Selain itu truk juga

membawa barang dengan lot yang cukup kecil sehingga dapat meminimalkan persediaan

bahan baku. Selain menggunakan transportasi darat yang berupa truk, BMW juga

memanfaatkan transportasi air untuk menganggkut bahan baku dari pemasok yang

dihubungkan oleh laut. Bahan baku yang dikirimkan melalui laut biasanya berjumlah besar.

System pengiriman melalui laut sangat berarti karena pengiriman tersebut memang sangat

diperlukan untuk kelancaran proses produksi.

Benchmark Rantai Pasokan

Untuk meningkatkan kualitas BMW secara keseluruhan, tidak hanya produk tetapi

juga seluruh kegiatan didalam perusahaan termasuk pengelolaan rantai pasokan, BMW

melakukan benchmarking kepada perusahaan lain yang lebih baik dalam proses pengelolaan

rantai pasokan. Perusahaan yang telah melakukan penurunan biaya, lead time, keterlambatan

pengiriman, dan kekosongan persediaan, yang kesemuanya dilakukan sambil melakukan

peningkatan mutu. Dengan benchmarking tersebut diharapkan bahwa BMW akan

menemukan manajemen rantai pasokan yang efektif yang menyediakan keunggulan bersaing

dengan membantu menanggapi tuntutan pasar global.

Page 23: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

BMW dan SAP

BMW Manufacturing Corporation’s Spartanburg, S.C., pabrik yang memproduksi

kendaraan X5 sport and Z3 roadster, telah menerapkan penggunaan SAP dalam kegiatan

usahanya. Tepatnya mereka menggunakan mySAP Automotive. BMW menerapkan mySAP

Automotive untuk meminimalkan order cycle pelanggan dan untuk meningkatkan akurasi

persediaan. mySAP Automotive menerima order custom-configured manufacturing dari

sistem perencanaan BMW. yang termasuk di dalam order tersebut adalah semua bagian yang

dibutuhkan untuk membuat setiap mobil, contohnya X5, mempunyai ratusan komponen yang

didaftar di bill of materials (BOM) kendaraan. 

mySAP Automotive menghasilkan jadwal pengiriman untuk setiap bagian yang sesuai

dengan perencanaan di tiap assembly-line dan sequencing directives. BMW mengirimkan

forecast jangka panjang dan jadwal pengiriman just in time (JIT) jangka pendek kepada para

suppliernya. Supplier  akan menerima informasi tersebut lewat electronic data interchange

(EDI). Beberapa supplier lainnya dapat mengakses mySAP Automotive Supplier Portal,

dimana BMW dapat mengirimkan kebutuhan-kebutuhan untuk memberikan informasi terkini

tentang material yang dibutuhkan.

Dengan menggunakan Internet browser, supplier dapat melihat informasi tersebut

secara real time, termasuk merilis jadwal, dokumen-dokumen pembelian, invoices, dan

dokumen lainnya. Ketika supplier mengirimkan parts, supplier akan mengirimkan Advance

Shipping Notifications (ASNs) untuk memberikan informasi pasti kepada perusahaan tentang

jumlah parts dan tanggal pengirimannya. Ketika parts datang, parts akan diterima dan

ditransfer langsung ke line.

mySAP Automotive juga digunakan untuk memonitor status produksi secara real

time. mySAP Automotive akan mendaftarkan konfirmasi produksi dan informasi konsumsi

parts setiap 3 menit. Parts yang digunakan selama perakitan akan dihaous dari perhitungan

persediaan dan biayanya akan dicatat untuk mengkalkulasikan value of work selama proses.

Keuntungan yang didapat BMW dengan menggunakan mySAP Automotive :

1. Waktu order-to-delivery dapat diminimalkan

2. Menguatkan aktivitas rantai pasok di area demand planning, pelacakan, dan

penelusuran pengiriman material 

Page 24: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

3. Meningkatkan akurasi persediaan di pabrik Spartanburg-memungkinkan untuk secara

signifikan mengurangi waktu ke customer utk produk model X5 dan Z3.

4. Adanya perubahan proses bisnis dalam BMW dapat dicover oleh mySAP Automotive

dengan mudah, karena mySAP Automotive memberikan BMW sebuah scalable

platform yang dapat dimodifikasi. 

5. mySAP Automotive yang telah terkolaborasi dengan internetayng real time,

memungkinkan BMW untuk memonitor perubahan-perubahan saat fase

pengembangan dan produksi.

6. Informasi yang ada dalam sistem BMW dapat dengan mudah diakses, termasuk

forecast kebutuhan pada component level, sales order, dan bill of materials (BOM)

dari kendaraan.

Sistem BMW yang sudah saling terintegrasi pada SAP, memungkinkan BMW untuk

melakukan pemesanan material secara otomatis. BMW juga menggunakan aplikasi SAP

untuk logistik, financials, human resources dan mengembangkan aplikasi internet untuk

supplier agar dapat menganalisis bagian produksi yang telah ditambahkan di mySAP

Automotive Supplier Portal.

BMW telah sukses mengimplementasikan SCM dan menggunakan mySAP

Automotive sebagai ERP system. Dengan menerapkan SCM dalam perusahaan banyak

keuntungan yang dapat diambil, terutama efisiensi dalam proses supply chain dan

peningkatan kualitas produk di mata konsumen. 

APO tool

Advanced Planner and Optimizer (APO) adalah komponen perencanaan dalam

mySAP SCM solution. APO merupakan paket aplikasi perencana rantai pasokan (supply

chain) yang meningkatkan pengetahuan dari seluruh supply chain dan memberikan peramalan

(forecasting), perencanaan (planning) dan optimasi (optimization). APO didesain untuk

membantu perusahaan meningkatkan production planning, pricing, scheduling dan product

shipping. APO bekerja dengan mendapatkan update real-time dari retailer tentang permintaan

customer.

Page 25: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

APO terdiri 8 level aplikasi :

a.       network design, demand planning,

b.      supply network planning,

c.       production planning

d.      detailed scheduling,

e.       global availability,

f.       transportation planning

g.      vehicle scheduling and supply chain collaboration.

Dengan menggunakan APO tool, diharapkan terbentuk rantai pasokan yang biayanya

dpt ditekan, distribusi merata dan rute transportasi dapat dimodel ulang, sehingga perusahaan

lebih mudah dan lebih cepat dalam mendapatkan material dari supplier dan dalam

mengirimkan produk sampai ke tangan konsumen. APO tool akan memaksimalkan proses

supply chain yang ada, yang nantinya akan menguntungkan perusahaan karena  ada optimasi

dalam berbagai aspek, dan memuaskan konsumen karena pelayanan perusahaan meningkat.

Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’

di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah

supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang

mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi

dalam menyampaikan kepada konsumen. Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai

adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai suplai yang

terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

BMW telah mengumumkan rencana untuk merubah rantai pasokan siklus melalui

penerapan sistem manajemen layanan baru. Beberapa strategi yang dilakukan BMW

diantaranya adalah :

a.       Membina hubungan dengan perusahaan lain misalnya dengan Penske logistic agar

perusahaan tersebut dapat memperlancar distribusi  suku  cadang ke dealer BMW di Mexico. 

b.      Melakukan mass customization untuk memberikan nilai tambah pada produknya, misalnya

dengan meluncurkan BMW mini dan memberikan kebebasan pada konsumen untuk

mendesain model atapnya secara online.

Page 26: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

     Tiga keputusan utama yang diperhatikan oleh BMW saat ini adalah :

1.   Keputusan buat atau beli

BMW menjalin kerja sama dngan para pemasok untuk memenuhi kebutuhan produksinya

untuk kebutuhan akhir. BMW sangat selektif dalam menjalin kerjasama dengan pemasok

untuk menjaga hasil produksi yang memang di tujukan kalangan high class.

2.   Outsourcing

BMW melakukan outsourcing di China, Rusia dan Thailand. BMW melakukan outsourcing

selain untuk manambah pangsa pasar yang ada saat ini juga untuk penghematan dana

perusahaan di banding di buat di negara asal.

3.   Menjalin hubungan baik dengan pemasok

Penggunaan rantai pasokan yang sedikit memungkinkan menghasilkan biaya transaksi dan

biaya produksi yang rendah.Dengan sedikit pemasok memiliki komitmen terhadap BMW

dengan inovasi –inovasi sehingga perusahaan lebih agresif dalam mencapai sasaran pasar.

Kualitas dan performa mobil BMW pun dapat terjamin dengan sedikit pemasok.

Page 27: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

Cross Docking

iaya distribusi berkisar ± 30 % dari hasil penjualan, sehingga sistem distribusi

menjadi hal yang sangat penting untuk diperbaikai atau ditingkatkan. salah

satu cara inovasi dalam distribusi barang adalah dengan cara cross docking.

Dengan cross docking membuat menjaga costumers costumize dan menekan biaya

distribusi. Cross docking merupakan metode distribusi produk tanpa adanya stock

dalam warehouse, barang tidak disimpan namun langsung didistribusikan, dimana

barang yang masuk langsung di masukkan ke alat trasportasi yang nantikanya akan

mendistribusikan barang ke costumers. Konsepnya mengirim barang secepatnya tanpa

adanya penyimpanan, dimana warehouse hanya sebagai transit.

B

Manfaat Cross Docking

-          Ongkos transportasi menurun, FTL

-          Inventory Cost berkurang, - tidak perlu ada stock.

-          Order Cycle Time semakin cepat atay meningkat.

Contoh Pengguna Sistem Cross Docking

-          US Postal Federal Expres, DHL, Walmart, dan lain sebagainya

Walmart, sukses dengan sistem cross docking, dimana mereka memiliki slogan

“everyday Low Price”, salah satu kuncinya adalah metode distribusinya yaitu dengan

menggunakan sistem cross docking. Walmart telah sukses menguasai market share di

Amerika Serikat.

Struktur Jaringan Dalam Warehouse

Jenis-jenis gudang antara lain

1.      Consolidation Warehouse

Barang datang kepada konsumen secara Low Truck Load (LTL), dan dikonsolidasikan

hingga menjadi Full Truck Load (FTL). Biasanya sistem ini digunakan jika jarak antara

vendor dengan gudang dekat, dan jarak gudang ke konsumen jauh.

2.      Break-Bulk Warehouse

Page 28: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

Jenis warehouse kebalikan dari consolidation warehouse, dimana barang masuk dalam

warehouse dibawa oleh FTL kemudian dipecah dalam warehouse dan didistribusikan

menjadi LTL.

3.      Mixed Warehouse

Metode warehouse ini dengan cara melakukan mix pada warehouse.

Perbedaan Mix Warehouse dengan Cross Docking

Tradisional Mixed Warehouse

-          Barang disimpan digudang untuk paling tidak lebih dari 1 hari

-          Barang masuk/dicatat dalam inventory record

-          Terdapat aktivitas Relabeling dan Packaging

Cross Docking

-          Barang datang dan keliar dari gudang tidak lebih dari 1 hari, dan tidak masuk atau

berada dalam area penyimpanan.

-          Barang tidak ada di inventory record

-          Tidak terdapat aktivitas relabeling dan packaging

Penggunaan cross docking

-          Permintaan yang stabil dan konstan

-          Stock out cost-nya rendah

-          Barang-barang yang tidak tahan lama, ex : sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya

-          Produk-produk grosir

Berikut adalah kecocokan, apakah ingin menggunakan Cross Docking (CD) ataukah

Traditional Mixed Warehouse.

Stabil dan Konstan Tidak stabil/ Fluktuatif

Unit High Stock Out Cost-

nya tinggi

CD dapat

diimplementasikan dengan

sistem dan perencanaan

yang baik

Tradisional warehouse

lebih baik

Unit High Stock Out Cost-

nya Low

CD Lebih Baik CD dapat

diimplementasikan dengan

Page 29: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

sistem dan perencanaan

yang baik

TEH BOTOL SOSRO DARI HULU KE HILIR

Page 30: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

1.      Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh kering, gula pasir,

dan air.

a.      Teh Kering

Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan

jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya menjadi teh

kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati. Superior dalam

tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade pertama, meskipun

standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan. Secara lebih spesifik

jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan

tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi,

yang merupakan bagian grup Sosro. Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada

bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik.

Hal tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap

karung Teh SPRR beratnya adalah 25,5 kg.

b.      Gula pasir

Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir

yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir

terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan

dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk kesadahannya, gula

impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula lokal. Hal ini dikarenakan,

kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula menjadi keruh dan menimbulkan

endapan.

c.       Air

Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di

sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air

(WT) agar diperoleh air yang standar.

Page 31: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

2.      Bahan Pengemas

a.      Crown cork

Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi

sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga

digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah

10000 tiap kardus. Penyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork yang

luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak langsung

antara lantai dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan

pallet. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap

palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO.

Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown

cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.

b.      Botol

Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang

digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk

masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum

botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol

(PB). Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.

c.       Krat

Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak

langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak

pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong

maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat

tersebut masih terus dipakai.

Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke

seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa

Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas

dalam penarikan kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle).

Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :

1.      Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.

2.      Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen

Page 32: ito_riris.staff.gunadarma.ac.idito_riris.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50290/... · Web viewJust In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana

3.      Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP). DA

tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk

hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.

Di Indonesia, jumlah Dister terbanyak berada di Jakarta, mencapai 60 Dister. Adapun

untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka

klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung,

PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, nstitusi (koperasi), dan end user. Diperkirakan

jumlah gerainya mencapai lebih dari 600 ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk

Sinar Sosro dipasarkan hingga end user. Sepintas pola seperti ini terkesan sangat sederhana

dan mudah ditiru, tetapi nyatanya kompetitor sangat sulit menerapkan pola seperti itu.

 Adapun bagan pendistribusian PT. SINAR SOSRO dari Hulu ke Hilir sebagai berikut

Bagan SCM dari Hulu ke Hilir.