istoria viii edition

Upload: jack-sudrajat

Post on 16-Jul-2015

516 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

This journal aimed to publish the research about history and history learning in school.

TRANSCRIPT

Volume VIII Nomor 1 September 2010

ISSN: 1858-2621

ISTORIAJurnal Pendidikan dan Ilmu SejarahMigrasi Orang Madura ke Ujung Timur Jawa Timur: Suatu Kajian Sosial Ekonomi Mudji Hartono Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat Sudrajat Serba-serbi Tanam Paksa Zulkarnain Konsep Pemikiran KH Dewantoro Dalam Pendidikan Tinjauan Humanis-Relgius Dyah Kumalasari Penggunaan Museum Sebagai Model Pembelajaran Out Class Vincensia Indah Sri Pinasti Pembelajaran IPS sebagai Media Penanaman Nasionalisme Taat Wulandari Implementasi Group Investigation Report Sebagai Alternatif Dalam Pembelajaran Sejarah Berbasis Character Building di Universitas Negeri Yogyakarta Wahyu Setyaningsih, Waidkha Yuliati, Margaretha HY.

Alamat Redaksi: JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL dan EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Jurnal Pendidikan dan Ilmu SejarahISSN: 1858-2621

ISTORIA

Terbit Pertama Kali Tanggal 1 September 2005 Frekuensi Terbit 2 kali setahun

Alamat Redaksi: Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNY Kampus Karangmalang Yogyakarta Telp. (0274) 586168, ext 385

DEWAN REDAKSIPimpinan Redaksi: Harianti Dewan Redaksi: Sardiman, AM. Terry Irenewaty Aman

Penyunting Ahli: Djoko Suryo (UGM) Ahmad Syafii Maarif (UNY) Husain Haikal (UNY) Suyatno Kartodirdjo (UNS) Sekretaris Redaksi: M. Nur Rokhman Staff Redaksi: Dyah Kumalasari Sudrajat Editor Bahasa: Zulkarnain

Alamat Redaksi: Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY Kampus Karangmalang Yogyakarta Telp. (0274) 586168, ext 385 Terbit Pertama Kali Tanggal 1 September 2005 Frekuensi Terbit 2 kali setahun ISSN: 1858-2621

September. Istoria berusaha untuk menampilkan artikel-artikel ilmiah serta hasilhasil penelitian dalam bidang kesejarahan, baik keilmuan maupun kependidikan. Dengan adanya media ini diharapkan hadirnya pemikiran serta paradigma baru dalam bidang sejarah. Hal ini perlu mengingat adanya kebutuhan untuk pembaharuan dalam bidang keilmuan, pendidikan maupun metodologinya.

Jurnal ISTORIA terbit dua kali dalam setahun pada bulan

PENGANTAR REDAKSI

April dan

Sejarah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya. Oleh karena itu pemikiran dan wawasan baru mutlak dihadirkan, sehingga sejarah dan pendidikan sejarah semakin berkembang ke arah yang lebih baik.

teknologi serta adanya dinamika dalam kehidupan politik ekonomi dan sosial Dewan redaksi menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada para

penulis yang telah bersedia memberikan kontribusi pemikiran baik dalam bentuk artikel maupun hasil penelitiannya. Tidak lupa juga terima kasih yang sedalamdalamnya kepada seluruh jajaran dewan redaksi yang telah bersungguh-sungguh ditetapkan. untuk menerbitkan jurnal ini. Kepada dosen-dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY dewan redaksi juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang terjalin sehingga jurnal ini dapat terbit sesuai dengan jadwal yang telah berharap, semoga kehadiran Istoria

sebesar-besarnya.

serta masukan dari pembaca demi perbaikan pada edisi berikutnya. Kami Yogyakarta, September 2010 Tim Redaksi

Last but not least, dewan redaksi mengharapkan sumbang saran, kritik,

edisi kali ini memberikan manfaat yang

Halaman Judul ~ i Daftar Isi ~ iv

Susunan Dewan Redaksi ~ ii Pengantar Redaksi ~ iii

DAFTAR ISI

Migrasi Orang-Orang Madura Di Ujung Timur Jawa Timur: Suatu Kajian Sosial Ekonomi ~ 1

Mudji Hartono Sudrajat Zulkarnain

Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat Serba-serbi Tanam Paksa

Konsep Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Taman Siswa: (Tinjauan Humanis-Religius) ~ 47

~ 30

~ 11

Dyah Kumalasari Taat Wulandari

Penggunaan Museum Sebagai Model Pembelajaran Out-Class ~ 60

Vicensia Indah Sri Pinasti

Implementasi Group Investigation Report sebagai Alternatif Dalam Pembelajaran Sejarah Berbasis Character Building di Universitas Negeri Yogyakarta

Pembelajaran IPS sebagai Media Penanaman Nasionalisme

~ 75

Wahyu Setyaningsih, Waidkha Yuliati, Margaretha H YulianaPedoman Penulisan Naskah Istoria Biografi Para Penulis

~ 86

Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab orangorang Madura bermigrasi ke wilayah ujung timur Jawa Timur. Untuk membahas permasalahan tersebut, penulis menggunakan kerangka pikir push and pull dimana yang berusaha untuk mengungkap kondisi yang melatarbelakangi kehidupan para migran Madura, serta perkembangan ekonomi di daerah ujung timur Jawa Timur. Kajian awal penulis menunjukkan bahwa faktor penyebab orang-orang Madura bermigrasi ke daerah Jawa Timur bagian timur adalah kemiskinan di Madura. Sementara itu Jawa Timur dijadikan daerah tujuan migrasi karena di daerah tersebut sedang dibuka perkebunan-perkebunan baru yang menguntungkan rakyat setempat maupun para migran. Di Jawa Timur bagian timur para migran memperoleh beberapa fasilitas fasilitas antara lain: tanah, hewan ternak untuk mengerjakan tanah, dan pembebasan pajak selama beberapa tahun. Kata kunci: migrasi, Madura, ujung timur Jawa Timur.

MIGRASI ORANG-ORANG MADURA DI UJUNG TIMUR JAWA TIMUR: SUATU KAJIAN SOSIAL EKONOMI Oleh: Mudji Hartono 1

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Abstract This article was aimed to reveal the causes Maduranese migration to the east part of the East Java. Researcer used the push and pull mind frame what was explores the background of Maduranese live in their homeland and economic development of the part east of the East Java. The early study shows that the cause factors migration of Maduranese people to East Java is the poverty of Madura. The Maduranese people choice East Java because clearing for planting that give advantage for them. Maduranese people had received some facilites such as: land, livestock, and free from taxation for several years. Keyword: migration, Madura, the east part of East Java.

1 Dosen pada Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

1

A. PENDAHULUAN Citra Pulau Jawa pada abad ke-19 adalah penduduknya mengalami kemiskinan, selain itu juga tingkat mobilitas sosial sangat tinggi terutama migrasi. Antara kemiskinan dan migrasi saling berhubungan. Kemiskinan terjadi di Kedu, Rembang, Bojonegoro, Surakarta, Yogyakarta, dan Madura. Berdasarkan teori,, penduduk yang mengalami kemiskinan biasanya melakukan migrasi untuk tujuan memperbaiki taraf hidupnya, di samping itu migrasi juga terjadi dari daerah padat penduduk ke daerah yang jarang penduduknya. Di banyak daerah terjadi out migration antara lain: Kedu, Magelang, Rembang, Tegal, Kendal, Lumajang, Kediri, Madiun, Ponorogo, Yogyakarta, dan Madura. Sedangkan in migration terjadi di daerah ujung timur Jawa Timur, tepatnya di daerah Pasuruhan, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Besuki, Asembagus, dan Jember. Wilayah itu merupakan pusat migran, suatu kenyataan bahwa sebagian besar penduduk di beberapa daerah itu adalah etnis Madura dan hanya sedikit yang bisa berbahasa Jawa. 2 Daerah asal migran bukan saja dari Jawa Tengah dan Jawa Timur saja, melainkan juga datang dari Bali, Yogyakarta, dan Sulawesi. Daerah pelepas migran dari Jawa Tengah antara lain: Kedu, Tegal, Kendal, Rembang dan Magelang,, sedangkan dari Jawa Timur adalah Kediri, Madiun, Bojonegoro, Ponoro2

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

go, dan Madura. 3 Kemiskinan di daerah pelepas migran itu tampak pada hasil rata-rata perkapita beras per tahunnya. 4 Migran terbesar berasal dari Madura, yang diperkirakan tiap tahunnya mencapai 20-40 ribu orang. Data ini berdasarkan laporan dari penguasa lokal Sumenep tahun 1857. 5 Jumlah tersebut belum termasuk orang yang meninggalkan pulau tersebut tanpa ijin. Perlu diketahui bahwa Sumenep dan Kalianget merupakan pintu keluar pulau Madura, orang-orang yang akan berlayar ke selatan melewati selat Madura terlebih dahulu datang ke Sumenep dan kemudian lewat Kalianget. Oleh karena banyak orang Madura yang bermigrasi ke wilayah ujung timur Jawa Timur, maka jumlah orang Madura pada tahun 1930 yang tetap tinggal di pulau asalnya hanya sekitar 45%. Hal ini menarik untuk dibahas, mengapa orang-orang Madura banyak yang bermigrasi ke Jawa Timur bagian timur. Pada tahun 1846 populasi orang Madura yang ada di pojok Jawa Timur berjumlah 498.2733Lihat.

4 5

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

A. Subaharianto, h.4

Poesponegoro. Indonesia. Depdikbud.,hal. 115. TNI De Bevolking dicht heit van Madura op het einde 1863 , hlm.

Hlm. 135. Mawarti Djoenet

Gelderen. Dalam koloniale Studien, VI, 1922, h.138. Kemiskinan daerah Kedu baca Nur Aini Setiawati (1998). Penduduk Kedu pada Abad XIX Awal Abad XX Tinjauan Sosial Ekonomi. Lembaran Sejarah Vol 1 No. 2 1998. Tentang kemiskinan di Rembang, dan Bojonegoro. lihat. Mudji Hartono. Pertanian Tanaman Pangan di

Karesidenan Rembang 1900-1928, Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: UGM. 2002. Sejarah Nasiona Java en79-80.

(1990). Jakarta;

2

orang. 6 Berikut diketahui bahwa Madura pada tahun 1863 telah menjadi daerah yang padat penduduknya. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengungkap faktor-faktor pe-nyebab migrasi orang-orang Madura ke daerah ujung timur Jawa Timur. Migrasi itu merupakan bagian dari sejarah orang Madura. Dengan demikian tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagian sejarah etnis Madura, dan sekaligus untuk mengkaji bagian sejarah demografi Indonesia, sudah tentu juga untuk menambah referensi tentang sejarah etnis Madura dan melengkapi tulisantulisan yang sudah ada. Adapun tulisan yang sudah ada antara lain: kuntowijoyo (2002) Madura 1850-1940 perubahan sosial dalam masyarakat agraris, Edy Burhan Arifin (1997) migrasi orangorang Madura dan Jawa ke Jember suatu kajian historis komparatif, Huub de Jonge dalam empat jaman: pedagang, perkembangan ekonomi dan Islam suatu studi Antropologi Ekonomi, Aminuddin Kasdi (2003) perlawanan penguasa Madura atas hegemoni Jawa relasi pusat daerah periode akhir mataram (1726- 1745), Depdiknas (2001) Peranan rakyat Besuki (jawa timur), Jos Hafid (2004) perlawanan petani; Kasus tanah Jenggawah, A. Subaharianto (2004) tantangan industrialisasi Madura (membentur kultur, menjunjung leluhur) malang bayu media publising.6

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

KV, 1896-1911.

Untuk menganalisis faktor penyebab migrasi orang-orang Madura ke Jawa Timur bagian timur itu digunakan kerangka pikir push and pull. Mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Everette S Lee 7 tentang migrasi, bahwa migrasi disebabkan oleh 4 faktor yaitu: 1. Faktor yang ada di daerah asal dan faktor yang ada di daerah tujuan 2. Faktor ekonomi 3. Faktor pribadi 4. Faktor rintangan Sesuai dengan faktor pertama, maka pushfactor menunjuk kepada faktor yang ada di daerah asal sedangkan pullfactor menunjuk kepada faktor yang ada di daerah tujuan, yaitu daya dorong dan daya tarik. Daya dorong ialah faktor yang ada di daerah asal, sedangkan daya tarik ialah faktor yang ada di daerah tujuan, biasanya berhubungan dengan fasilitas yang disediakan oleh daerah tujuan. Faktor yang ada di daerah asal ini berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi, keadaan tanah, ekologi, dan pekerjaan atau mata pencaharian penduduk, sedangkan faktor yang ada di daerah tujuan berkaitan dengan fasilitas yang disediakan oleh daerah tujuan, seperti lapangan pekerjaan, tanah, dan berbagai hal yang meringankan beban hidup para migrant dari Madura. B. Kemiskinan Sebagai push Factor Menurut Kuntowijoyo kemiskinan penduduk Madura disebabkan oleh7

Sunarto Hs. SU.(1985). Penduduk Indonesia

Dalam

Yogyakarta: Dua Dimensi, H.17.

Dinamika

Migrasi

1971-1980.

3

keadaan tanahnya yang tidak subur, kering, dan gersang. 8 Keadaan tanah di pulau Madura didominasi oleh deposit kapur. Pada lapisan atas berupa batu kapur, lapisan berikutnya berupa endapan kapur, dan di daerah pantai baik di utara, pantai barat ataupun di sepanjang pantai selatan berupa tanah aluvial pantai. Di beberapa tempat terdapat tanah alu-vial sungai, yaitu di dekat kota Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan kota Sumenep. Keadaan tanah yang demikian mengakibatkan produktivitas tanah rendah, hasil setiap bau tanah berkisar antara 14,26 15 pikul, hasil ini jauh di bawah rata-rata produksi tanah di pulau Jawa yaitu, setiap bau tanah di jawa menghasilkan antara 24,1727 pikul. Pendapatan perkapita beras penduduk Madura per tahunnya sangat kecil, pada 36 distrik yang ada di kabupaten Madura rata-rata penghasilan beras perkapita per tahun kurang dari setengah pikul. 9 Ukuran yang lain tentang kemiskinan adalah rendahnya konsumsi garam per orang/tahun. Konsumsi garam penduduk Madura per orang/tahun adalah; 2,26 kg. Hal ini masih di bawah rata-rata penduduk Pasuruan (2,52), Madiun (3,28), Surabaya (2,34), dan Kedu (3,08). 10 Menurut De Jonge pendapatan perkapita penduduk Madura8 9 10

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

Kuntowijoyo. Madura 1850-1940: Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Agraris. h. 23. Geldern. Bevolkings-dicchteid en Lanbouwop Java. Koloniale Studien. h. 32-34 Parwoto. (1996). Monopoli Garam di Madura

pada jaman kolonial adalah sepertiga dari pen-dapatan rata-rata perkapita penduduk Indonesia. 11 Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar penduduk Madura adalah petani yaitu sekitar 63%. Di Madura pertanian yang ada adalah pertanian tadah hujan, atau disebut juga pertanian lahan kering, ciri pertanian ekologi Tegal. Pola kepemilikan tanah bukan komunal sehingga orang Madura tidak begitu terikat pada tanah. Keunikan Madura dasarnya karakteristik lingkungan dan budaya yang membuat banyak orang Madura bermigrasi ke Jawa Timur. 12 Proses dan pengaruh struktur ekologis mengantarkan Madura dalam suatu situasi kelangkaan ekonomi yang signifikan ditambah lagi dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Menghadapi hal itu terjadi migrasi yang cukup besar di ujung timur Jawa Timur, ketika itu Jawa Timur sebagai pusat gula ekonomi, hal ini dapat diartikan bahwa daerah ujung timur Jawa Timur yang luasnya sekitar 17% dari seluruh Jawa Timur merupakan sumber uang Sen atau gulden. Pada masa kolonial daerah tersebut menjadi pusat aktivitas ekonomi, diperkirakan sekitar 49% 13 berasal dari jawa timur apalagi pada saat itu di daerah tersebut sedang dibangun proyek-proyek perkebunan11 12 13

1905-1820. Tesis tidak Yogyakarta: UGM hal. 119.

diterbitkan.

Dalam Empat Zaman Perdagangan: Perkembangan Ekonomi Islam. h.18-23. Kuntowijoyo, Op. cit. h 71 De Jonge, Op. cit., h.18-23.De Jonge. 1998.

4

oleh pemerintah Belanda. De Jonge 14 menyebut bahwa daerah Jawa Timur bagian timur itu sebagai pusat gula ekonomi. Karena kondisi geografis Madura yang tidak subur dan maraknya kemiskinan di sana, menyebabkan sebagian penduduk bermigrasi menuju ke daerah yang memiliki perekonomian yang tinggi di wilayah Jawa Timur bagian timur, Besuki merupakan salah satu jantung perkebunan tebu yang tumbuh sejak tahun 1840-an dan berkembang sampai abad berikutnya. 15 Sejarah Madura selama satu abad memperlihatkan saling berhubungan antara pengaruh faktor ekologi dengan pelaku sejarah dalam membentuk sebuah masyarakat. Kemiskinan dan keterbelakangan Madura merupakan sebagian akibat ketiadaan IPTEK serta sarana untuk mengolah potensi sumber daya Madura pada satu sisi dan ketidakmampuan Madura memanfaatkan peluang global dalam bentuk investasi untuk industrialisasi pada sisi yang lain. 16 Memang di Madura pernah dibuka industri perkebunan tembakau dan tebu, namun segera ditutup karena penduduk belum siap, oleh karena itu akibat minimnya kesempatan ekonomi maka mengakibatkan terjadinya pengangguran dan kemiskinan. Faktor tersebut menjadi penyebab utama terjadinya migrasi jangka panjang dari Madura ke wilayah lain untuk14 15

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

Perkebunan Indonesia: Kajian Sosial dan Ekonomi. Yogya-karta; Aditya Media. 1991. 16 Kuntowijoyo,Op. Cit., h.24.

Ibid.

Sartono Kartodirjo dan Joko Suryo. Sejarah

mencari penghasilan, faktor-faktor tersebut yang pertama berkaitan dengan latar belakang pendidikan modern masyarakat yang masih rendah, kedua terkait dengan kendala transportasi Surabaya-Madura. 17 C. Perkebunan di Karesidenan Besuki sebagai pull factor. Dibukanya perkebunan di daerah ujung timur Jawa Timur menarik orang-orang Madura untuk bermigrasi menjadi buruh perkebunan dengan tujuan untuk mencari penghasilan, karena di Madura sulit untuk mendapat penghasilan dari kegiatan perkebunan dan pertanian karena terbentur kondisi alam yang jauh berbeda dengan Jawa. 18 Besuki merupakan daerah administrasi setingkat Karesidenan sejak masa pemerintahan Raffles. Wilayahnya terdiri dari kabupaten Panarukan, Besuki atau Demung, Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Pasuruan dan Probolinggo. Besuki merupakan daerah yang subur. Secara geografis Besuki sangat menguntungkan untuk pertanian. Sungai-sungai kecil yang tidak dapat dimanfaatkan untuk tranpotasi dapat digunakan untuk irigasi, deretan gunung-gunung berdampak positif bagi pertanian, wajarlah kalau banyak pengusaha Belanda yang tertarik untuk membuka usaha di daerah itu. Para pengusaha menyewa tanah hutan dan tanah kosong untuk mendapatkan lahan penanaman dan membuka perkebunan. Persewaan17 18

De Jonge, 1998.h. 34 Nawiyanto, hlm. 182

5

tanah atau tanah er pacht pada tahun 1892 ada 29.000 bau dan tahun 1902 sudah mencapai 570.000 bau. Pada akhir abad ke-18 Besuki masih jarang penduduknya dengan tingkat kepadatan mencapai, ratarata 200 orang/km2 jumlah penduduk tahun 1919/1920 ada 19 maka untuk menge1.915.037 jiwa lola perkebunan dirasa sangat kurang. Sehingga kemudian didatang-kan tenaga kerja dari Madura. Ketika itu Madura lebih padat, yaitu: 200-300 orang/km2 mereka diberi petak tanah hutan untuk dibuka dan dimilikinya, berita tentang pembukaan perkebunan di Jember dan Besuki disebar luaskan pada masyarakat di Pulau Madura. Setelah itu penanaman tem-bakau berkembang di Besuki dan daerah ujung timur yang lainnya. Di Besuki pengusaha asing membuka tanah berdasarkan er pacht dan membagibagikan kepada rakyat sebagai tanah garapan. Dengan kerjasama seperti itu rakyat mendapat keuntungan serta mempunyai kesempatan meningkatkan kesejahteraan, oleh karena itu banyak orang Madura yang tertarik untuk bermigrasi di daerah itu. 20 Berita tentang pembukaan perkebunan, dan keberhasilan orang-orang Madura di tempat yang baru seperti di Jember segera menyebar ke masyarakat di Pulau Madura, mula-mula melalui kerabat dekat mereka, kemudian berita itu segera tersebar luas di lingkungan penduduk Madura1920

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

Geldern, VI, 1922. Loc. Cit. h. 32-34.

Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo. Loc. Cit.

pada akhirnya banyak orang Madura yang tertarik untuk bermigrasi ke daerah ujung timur Jawa Timur. Berita tersebut berbunyi; siapa saja boleh membuka hutan di Jember dengan syarat sebagian tanah tersebut harus ditanami tanaman perdagangan, khususnya tembakau. Selanjutnya orang-orang dari Sumenep datang ke Jember seperti di Lengkong dan Mumbulsari, Kedatangan mereka disusul oleh rombongan yang lain. 21 Pola migrasi orang-orang Madura adalah sebagai berikut: para migran datang ke tempat tujuan secara berkelompok kecil antara 10-15 orang, mereka melewati SumenepKalianget kemudian menyeberangi Selat Madura singgah di pelabuhan Panarukan. Selanjutnya dari Panarukan menuju Bondowoso atau Situbondo untuk menetap sementara di daerah pantai, kemudian mereka menuju Jember utara. Dari Jember utara terus ke Jember selatan, di Jember selatan mereka membuka hutan dan mendirikan desa-desa Madura seperti Jenggawah, Cangkring dan yang lain. Pada tahun 1806 diketahui telah ada desa-desa orang Madura, sama seprti yang didirikan di Jenggawah, Cangkring, Muktisari yang terletak di Jember selatan. Di Pasuruhan ada 3 desa, dan di Probolinggo ada 22 desa. Tanah yang mereka buka digunakan untuk penanaman tembakau dan permukiman, sebagian21

Jos Hafid. (2001). Perlawanan Petani, Kasus Tanah Jenggawah. Jakarta. Pustaka Latin., h17

6

yang lain diusahakan oleh perusahaan dengan tanaman yang sama atau pembayaran di muka dari pembelian tembakau yang akan dihasilkan. Di Jember perkebunan swasta dibuka, perluasan lahan terjadi sejak akhir dasawarsa abad ke-19 sistem sewa tanah muncul setelah pengusahapengusaha baru merekrut petani yang umumnya orang Madura. orang-oang Madura sudah memiliki pengalaman dalam perkebunan tembakau dan tebu. Di Jember terjadi pembukaan perkebunan secara luas. tahun 18581859, Bernie, Mathiesen, dan Gennep bekerja sama mengembangkan usaha perkebunan tembakau karena tanahnya dianggap cocok untuk budidaya tembakau Na-Oogs. Pada saat itu perusahaan perkebunan swasta mulai beroperasi di distrik Jember afdeling Bondowoso residensi Besuki. Awal penanaman ada di tegalan milik petani, kemudian Bernie memberikan fasilitas yang diperlukan petani, seperti bibit dan hewan ternak untuk menggarap lahan tetapi konskuensinya hasil panen diserahkan atau dijual kepada Bernie. Saat itu pula pemerintah Belanda membangun infrastruktur jalan kereta api Jember-Klakah di sebelah barat dan Jember-Panarukan di sebelah timur, perlu diketahui bahwa tembakau Besuki, Na-Oogs dan tembakau Vostenlanden dikenal dengan nama tembakau jawa yang merupakan tembakau unggulan Hindia-Belanda sampai tahun 1940-an. 2222

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

Sartono Kartodirjo dan Djoko Suryo. Op. Cit.

Di Besuki selain perkebunan tembakau juga dibuka perkebunan tebu dan kopi, perkebunan kopi mengawali rekrutmen tenaga kerja dari luar wilayah Karesidenan Besuki. Di Besuki didirikan pabrik-pabrik gula, di Panarukan terdapat 12 buah pabrik gula, yaitu; pabrik gula Maas, Assembagoes, Panjie, Olean, Boedoen, Bedadoeng, Soekowidi, Prajekan dan Tangarang, Semboro, dan Goenoeng Sarie. Di Besuki sendiri terdapat 5 buah pabrik gula, pemerintah Belanda menggalakkan penanaman kopi di Situbondo, Besuki, dan Jember barat, yaitu di Penanggungan sampai di Gambirono, tenaga kerjanya didatangkan dari Magelang dan Tegal. Pada tahun 1840 orang-orang Madura dari Pamekasan datang ke Ajung, Jember. Para migran itu bukanlah migran permanen, mereka hanya tinggal selama 2 minggu sampai 1 bulan, ataupun 3 hingga 4 bulan. Pada tahun 1846 diketahui populasi orang Madura di Besuki dan sekitarnya ada 498.273 jiwa di Gresik, Surabaya dan Sedayu berjumlah 240,000 jiwa. Total orang Madura di ujung timur Jawa Timur ada 1.055.915 jiwa. 23 Besarnya arus migrasi mengakibatkan mobilitas di Selat Madura cukup tinggi karena ongkos berlayar hanya 25 sen, sedangkan upah buruh yang diterima di perkebunan kopi sebesar 30,35-40 sen mereka yang bekerja menjadi kuli angkut per hari di upah 25-30 sen/hari. Jadi bekerja23

Jos Hafid. Op.cit, h.19.

7

satu hari saja bisa dipakai untuk transpotasi ke jawa timur. Migran permanen baru terlihat pada tahun 1930, pada tahun 1928 pemerintah Belanda membuka perkebunan tebu di Pasuruhan, yaitu di Kedawung, Pengkol dan Pleret. Pembukaan perkebunan di ujung timur Jawa Timur menjadi daya tarik para migran. Dibukanya perusahaan perkebunan di berbagai daerah di ujung Jawa Timur menarik orangorang Madura untuk bermigrasi dan menjadi buruh perkebunan dengan tujuan mencari penghasilan. D. Kesimpulan Faktor-faktor penyebab orangorang Madura melakukan migrasi ke daerah ujung timur Jawa Timur adalah : 1. Kemiskinan penduduk Madura, kemiskinan itu sebagai akibat dari keadaan alam yang tidak baik. Tanah pertanian di Madura tidak subur, tanahnya berupa kapur dan kuranganya air irigasi untuk irigasi, curah hujannya juga rendah karena itu, tingkat produktivitas tanah juga rendah dan minimnya kesempatan ekonomi, sehingga di Madura orang sulit mendapatkan penghasilan. 2. Pembukaan perkebunan-perkebunan besar menjadi daya tarik yang sangat kuat, perkebunan dapat memberikan kesejahteraan para pendatang yang sangat menguntungkan para migran dan perkebunan-perkebunan yang ada tidak memberatkan orang Madura, justru sebaliknya

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

meringankan beban orang Madura. Perkebunan tembakau dan tebu tidak asing bagi orang Madura karena di Madura pernah dibuka perkebunan itu. Pertanian tembakau merupakan pertanian yang pokok di Madura perkebunan di ujung timur Jawa Timur merupakan lapangan pekerjaan bagi orang Madura. Perkebunan tersebut dibuka di Jember, Besuki, Situbondo, Bondowoso, Panarukan, dan Pasuruan. Wilayah ujung timur Jawa Timur menjadi sumber gulden, karena itu didatangi oleh banyak orang, termasuk etnis Madura. Dengan demikian, di ujung timur Jawa Timur orang Madura lebih mudah mendapatkan penghasilan daripada di tempat asalnya. Selain itu orang Madura mendapat pembagian tanah dan hewan ternak secara gratis untuk mengerjakan sawah dan para migran selama beberapa tahun dibebaskan dari pajak. Pola migasi orang-orang Madura adalah para migran datang secara berkelompok kecil, berjumlah antara 10-15 orang. Mereka dari daerah di pulau Madura terlebih dahulu datang di Sumenep dan kemudian ke Kalianget, selanjutnya menggunakan perahu kecil berlayar menuju ke pelabuhan Panarukan. Setelah singgah beberapa lama kemudian melanjutkan perjalanan menuju Bondowoso, Situbondo. Mereka kemudian menetap di daerah pantai untuk sementara waktu, migran ini8

biasanya datang pada musim kemarau dan kembali lagi ke Madura setelah beberapa minggu, paling lama 4 bulan. Mereka bermigrasi untuk bekerja mencari penghasilan. Dari Bondowoso, para migran menuju daerah Babatan di Jember Utara, dari daerah itu perjalanan dilanjutkan ke Jember selatan. Di Jember Selatan mereka membuka hutan dan bertempat tinggal secara menetap dalam jangka panjang. Di daerah itu, mereka bermigrasi untuk mencari tempat tinggal baru. Daerah yang paling banyak dihuni oleh orang Madura adalah dari Pasuruhan ke timur sampai Banyuwangi orang Madura yang paling banyak terdapat di Situbondo, Bondowoso, dan bagian timur Probolinggo. Migrasi orang Madura terdiri dari dua jenis, yaitu: pertama adalah migrasi musiman, dan kedua adalah migrasi menetap. DAFTAR PUSTAKA Abdurachim. (1973). Pengantar Masalah Penduduk. Bandung: Alumni Aminuddin Kasdi. (2003). De

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010 ------------

Edy Burhan Arifin. (1997). Migrasi Geldern J. Van. (1922) Bevolkings-

(1995). Ziarah, Garam, Aduan Sapi. Yogyakarta. LKIS.

orang-orang Madura dan Jawa ke Jember. Jakarta: Depdikbud

Jos Hafid. (2001). Perlawanan petani, kasus tanah Jenggawah. Jakarta: Pustaka Latin. Kuntowijoyo. (1992). Madura 1850Pustaka Pelajar.

Ida Bagus Mantra. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

dicchteid en Lanbouwop Java. Koloniale Studien. VI.

Marwati Djoenet Poesponegoro. (2008). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta Depdikbud, Balai Pustaka. Mudji

1940, Perubahan Sosial Dalam Masya-rakat Agraris. Yogyakarta:

Perlawanan penguasa Madura Atas hegemoni Jawa, relasi pusat daerah periode akhir Mataram 1726-1745. Yogyakarta: Jendela.. zaman, Perdagangan, Perkembangan Ekonomi, Islam. JakartaGramedia, Jonge. (1998). Dalam empat

Nawiyanto. (2009). Pertumbuhan Penduduk Besuki Kajian Historis. Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo. (1991.) Sejarah Perkebunan Parwoto, (1996). Monopoli Garam di

Hartono. (2002) Pertanian Tanaman Pangan di Karesidenan Rembang 1900-1928. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: UGM

----------- (1990). Subsistensi, Komersialisasi, Industrialisasi, Jember: Pusat Kajian Madura, Universitas Negeri jember.

Madura 1905-1920, Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: UGM Indonesia, Ekonomi.Media. Yogyakarta;

Humaniora Vol. 21 No. 2, 2009. Kajian Sosial

Aditya

Dan

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

9

Sunarto Hs. (1985). Penduduk Indonesia Dalam Dinamika Migrasi 19711980. Yogyakarta: Dua Dimensi.

Ricklefs, Mc. (1991). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Mudji Hartono: Migrasi Orang Madura di Ujung Timur Jawa Timurr

10

Abstrak Artikel ini berusaha untuk mengelaborasi perkembangan peradaban Yunani dari zaman paling awal sampai kulminasinya di zaman klasik. Zaman tersebut sering disebut sebagai Keajaiban Yunani karena bangsa Yunani dapat mencapai puncak perkembangan peradabannya. Dengan capaian tersebut budaya Yunani dipandang sebagai ikon bagi peradaban Barat. Capaian tersebut bukan karena tanahnya yang subur dan makmur, akan tetapi karena jiwa Eropa yang haus akan pengetahuan dan memiliki disiplin yang tinggi. Dengan jiwa Eropa mereka mampu menaklukkan tantangan berupa alam yang ganas dan gersang serta mampu bersaing dengan peradaban yang cukup maju yaitu budaya Timur Dekat. Perkembangan ilmu pengetahuan Yunani dalam bidang filsafat, seni sastra, seni arsitektur, kedokteran, matematika merupakan eksplorasi awal yang kemudian menjadi fondasi bagi perkembangan peradaban Barat. Dalam bidang filsafat, trio filsuf Yunani: Socrates, Plato, dan Aristoteles menghasilkan karya yang masih dipelajari dan dikaji oleh ilmuwan hingga sekarang ini. Kata kunci: Yunani, peradaban.

YUNANI SEBAGAI ICON PERADABAN BARAT Oleh: Sudrajat 1

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Abstract This article was aimed to elaborate the development of Greece civilization from the earliest time to the peak of the classical times. This time was called Greece miracle in which the Greece people had the highest on political and cultural accomplishment. With the result that the Greece civilization called by icon of the Western civilization. Their performance motivated by European Soul that refers to higher couriosity about anything and discipline. With his Soul they succed to subjugated natural defy and have struggle with Near East civilization The development of Greece science such as: philosophy, art, medical, and matemathic were early exploration. So this result be present the foundation of Western civilization. The works of three master of philosopher: Socrates, Plato, and Aristoteles were studied by scientist until this day. Keyword: Greece, civilizationDosen pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

1

11

A. Pendahuluan Yunani merupakan sebuah negara kepulauan di Laut Mediterania. Orang Yunani menyebut nama negara mereka dengan sebutan Hellas, atau Ellada dan menyebut diri mereka sebagai bangsa Hellen. Dalam bahasa Inggris negara tersebut biasa disebut Greece. Kemungkinan besar Greece diambil dari sebuah nama latin yaitu Graeco yang dikaitkan daerah semenanjung Apenina yang menjadi koloni bangsa Yunani disebut dengan Magna Graecia. Kata Greece pertama kali digunakan oleh bangsa Romawi untuk menyebut peradaban di Italia Selatan. 2 Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasanya disebut dengan Yunani yang kemungkinan besar diambil dari kata Ionia yaitu salah satu suku bangsa yang amat berpengaruh dalam sejarah Yunani. 3 Saat ini Yunani merupakan sebuah negara yang memiliki luas wilayah 131.957 km2 (dimana 130.800 km2 berupa daratan dan 1.157 km2 berupa wilayah perairan) dengan jumlah penduduk 11,94 juta jiwa dengan komposisi 50,4% berjenis kelamin laki-laki dan 49,6% berjenis kelamin perempuan. 4 Yunani merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki banyak pulau yang tersebar di Laut Aegea.2 3

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

www.id.wikipedia.org/wiki/yunani. Didownload pada tanggal 20 Juni 2007. 4 Ibid. Jumlah tersebut didasarkan pada sensuspenduduk pada tahun 2001.

Easton, Stewart C., (1955), The Heritage of Rinehart and Winston., hlm. 180. Sejarah Yunani, tersedia

the Past: From the Earliest Times to the Close of the Middle Ages, New York: Holt,

dalam

Secara geografis keadaam alam Yunani tidak berubah sejak zaman kuno. Letaknya di Laut Mediterania menyebabkan wilayah tersebut mempunyai musim panas yang cukup panjang. Akan tetapi karena selalu mendapat hembusan angin laut sehingga suhu udara tidak terlalu panas. Hujan biasanya turun pada bulan September dan Mei sehingga penduduk Yunani dapat menanam buah zaitun dan tanaman semitropis yang lain. 5 Kualitas tanah di daratan Yunani tergolong kurang baik, dimana dataran rendahnya terpisah oleh pegunungan. Arus sungainya deras dan akan kering pada musim panas sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk irigasi. Keadaan geografis yang demikian sangat tidak cocok untuk budidaya pertanian. Oleh karenanya secara umum kehidupan ekonomi Yunani pada zaman kuno lebih mengandalkan pada sektor perdagangan dan industri. Sedangkan pertanian hanya dilakukan di daerah-daerah tertentu, khususnya di daerah Peloponesos. Pada zaman kuno, wilayah Yunani tidak hanya meliputi wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Yunani, akan tetapi juga termasuk wilayah-wilayah di lautan Aegea. 6 Oleh karenanya wilayah yang disebut Yunani dapat dibagi dalam empat kawasan yaitu:5 6

Yogyakarta: Liberty., hlm.53. Ehrenberg, Victor. 1960. The Greek State. New York: Barnes & Nobles Inc.

Sumobroto, Sugihardjo & Budiawan, (1989),

Sejarah Peradaban Barat Klasik: Dari Prasejarah Hingga Runtuhnya Romawi.,

12

1. Yunani Utara meliputi daerah: Larisa, Ambracia, Crannon, Parsalus, dan lain-lain. 2. Yunani Tengah meliputi daerah: Corinthia, Athena, Delphi, Thebe, dan lain-lain. 3. Yunani Selatan meliputi daerah: Sparta, Messenia, Olympia, Argos, Mycenae, dan lain-lain. 4. Yunani Kepuluan yang meliputi: a. Laut Aegea: Naxos, Melos, Delos, Lesbos, Chios, Miletus, dan lain-lain. b. Laut Ionia: Luecas, Cephalonia, Zacynthus, dan lain-lain. Sementara itu bila dilihat dari paradigma kultural, wilayah peradaban Yunani meliputi wilayah Yunani sendiri seperti disebutkan di atas, dan wilayah di luar Yunani seperti wilayah pesisir Asia Kecil, Semenanjung Apenina yang dikenal Magna Graecia, Afrika Utara dan wilayah pantai di Perancis Selatan seperti Marseillas sampai Spanyol. Pada zaman kuno wilayah-wilayah tersebut merupakan daerah koloni Yunani yang secara kultural memiliki persamaan dengan wilayah Yunani. Yunani memiliki sejarah peradaban yang sangat panjang, bahkan sejarah peradabannya sudah dimulai sejak tahun 3000 SM. Namun karena keterbatasan sumber sejarah, maka rekonstruksi sejarah Yunani pada masa kuno hanya didasarkan kepada mithos, legenda dan cerita rakyat. Dalam masyarakat Yunani mithos merupakan suatu usaha untuk memahami pertanyaan-pertanyaan

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010 yang hidup di dalam hati manusia. Melalui mitos manusia mencari keterangan tentang asal-usul alam semesta dan kejadian-kejadian yang berlangsung di dalamnya.

B. Peradaban Mycenae Sejarah Yunani dimulai pada tahun 776 SM yaitu tahun pertama kali diselenggarakannya olympiade. Sebelum tahun 776 SM sejarah Yunani didasarkan pada mithologi yang secara historis tidak memiliki dasar-dasar yang kuat. Meskipun pada perkembangannya ditemukan bukti-bukti arkeologis, terutama setelah dilakukan penggalian situs sejarah di Crete, Mycenae, maupun di Troy oleh Henrich Schlieman, akan tetapi sejarah Yunani tetap tidak dapat direkonstruksi secara utuh. Oleh karena itu fakta-fakta yang disampaikan sifatnya tentatif, serta dapat berubah seiring dengan ditemukannya bukti-bukti terbaru. Peradaban Yunani diawali di Mycenae, yaitu sebuah wilayah yang terletak di Semenanjung Peloponesos. Pada sekitar tahun 1550 SM daerah ini dihuni oleh suku Achaia yang diperkirakan berasal dari daerah Balkan. Dari berbagai bukti arkeologis yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa peradaban Mycenae sama tingginya dengan peradaban di Crete, meskipun mempunyai beberapa perbedaan. Kemungkinan besar peradaban Mycenae merupakan kelanjutan dari peradaban Minoa di Crete. 7 Kemung7

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Richard Hooker, Bureaucrats & Barbarians: The Mycenaean, tersedia dalam

13

kinan besar bangsa Achaia inilah yang melakukan penyerbuan ke Pulau Crete sehingga setelah jatuhnya Knossus, maka peradaban Mycenae mengalami zaman keemasannya pada sekitar tahun 1200 SM. Sampai saat ini situs-situs peninggalan dari peradaban Mycenae masih terawat dengan baik bahkan jalan setapak menuju gerbang Mycenae yang disebut Lion Gate masih asli dengan batu-batunya yang terjal dan tajam. Beberapan situs sejarah yang masih dapat ditemukan sampai saat ini antara lain: 1. Lion Gate (pintu gerbang batu yang dibangun pada tahun 1300 SM) 2. Situs pemakanam keluarga yang terdiri dari enam kuburan yang berisi 19 kerangka jenazah. Dari situs ini Heinrich Schlieman menemukan sebuah topeng emas yang diyakini sebagai bentuk wajah raja Agamemmon. Di samping itu juga ditemukan 30 kilogram perhiasan emas dan intan dan sejumlah mahkota yang sampai sekarang masih terawat dengan baik di Museum Arkeologi Nasional di Athena. 3. Kuburan raja Atreus yang disebut dengan Treasury ofwww.wsu.edu:8000/~dee/Minoa/Mycen ae/htm. Didownload tanggal 20 Juni 2007.

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Atreus. 8

8

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Myrna Ratna, Kutukan Tujuh Turunan di Mycenae, tersedia dalam www.kompas.com didownload pada tanggal 20 Juni 2007.

Bangsa Mycenae mempunyai keahlian membuat barang-barang kerajinan berupa tembikar khususnya guci dengan hiasan prageometris. Mereka juga memiliki keahlian membuat kerajinan dari bahan batu gamping (limestone) dan topeng yang dibuat dengan bahan perunggu. Ketinggian peradaban mereka juga ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam menuangkan daya imajinasi dan seninya melalui fresko yang ditemukan di Mycenae. Secara ekonomi, bangsa Mycenae menggantungkan hidupnya dari perdagangan yang dilakukan dengan Troya, Asia Kecil dan Mesir. Bangsa Mycenae juga menjalin perdagangan dengan kepulauan Cyprus, dan Rhodesia. Kota Troya yang letaknya sangat strategis memegang kunci perdagangan pada saat itu. Dari daerah pedalaman di sekitar Laut Hitam diperdagangkan kayu, kedelai, emas dan perak. Sementara dari kepulauan Aegea diperdagangkan tembaga, anggur, emas, dan lain-lain. Troya juga mendapat penghasilan dari cukai kapal-kapal dagang yang akan masuk Selat Dardanella. 9 Dengan demikian Di dalam bidang ekonomi, kota Troya yang letaknya strategis memainkan peranan yang penting di bidang perdagangan. Pada tahun 1100 SM terjadilah peperangan antara Mycenae melawan Troya. Peperangan tersebut9

Nasution, DJ. Q., (tt.), Sedjarah Eropa Djilid I, Bandung: Kilat Madju, hlm., 15.

14

ditulis oleh Homerus dalam Illiad. 10 Peperangan antara Troya melawan Mycenae disebabkan oleh diculiknya Helena (isteri raja Menelaus) oleh Pangeran Paris, putra Priamus Barangkali (penguasa Troya). 11 sebab-sebab Perang Troya tidak semata-mata karena permasalahan diculiknya Helena oleh Pangeran Paris, tetapi peperangan itu ditujukan untuk menguasai perdagangan di Laut Aegea. Dengan menguasai Troya secara otomatis menguasai kunci perdagangan di Laut Aegea dan sekaligus memperluas hegemoni bangsa Mycenae di kawasan tersebut. Troya merupakan sebuah kota yang memiliki pasukan yang kuat dan dikelilingi oleh benteng pertahanan yang sulit untuk ditembus. Dengan dipimpin oleh Hector, putra sulung raja Priamus, pasukan Troya merupakan sebuah kekuatan militer yang sangat berpengaruh di kawasan tersebut. Akan tetapi musuh yang dihadapi juga sebuah bangsa yang sangat berpengalaman dalam peperangan, apalagi bangsa Mycenae memiliki pahlawan-pahlawan yang gagah berani seperti Achilles, Agamemmon, Odysseus, dan lain-lain. Peperangan ini berlangsung selama kurang lebih sepuluh tahun.Illiad berasal dari kata Ilion atau Illium, yaitu sebuah sebutan untuk kota Troya, lihat Sumobroto, Sugihardjo, Op. cit., hlm. 55. Masih diragukan apakah Perang Troya hanyalah sebuah legenda atau benarbenar sebagai fakta sejarah. 11 Hardjapamekas, RS., (2007), Sekelumit10

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Akhirnya, atas saran Odysseus, bangsa Mycenae menerapkan strategi kuda Troya yaitu dengan memasukkan prajurit pilihan sebanyak 50 orang ke dalam patung kayu berbentuk kuda. Sementara itu pasukan lainnya menjauhi pantai Troya dan membakar sebagian kapalnya. Setelah kuda itu dibawa masuk ke dalam benteng Troya, maka prajurit Mycenae membuka pintu gerbang Troya dan masuklah pasukan Mycenae ke dalam kota. Akhirnya kota Troya dihancurkan dan dibakar sehingga habislah riwayat kota yang termasyur tersebut.

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Mitologi Yunani: Dewa-Dewi dan Para Pahlawan Yunani, Bandung: CV MandarMaju., hlm. 85.

C. Peradaban Hellenik (Hellas) Peradaban Mycenae meng-alami disintegrasi pada sekitar 1000 SM yang kemungkinan besar disebabkan oleh konflik internal. Sebab lain yang memungkinkan jatuhnya peradaban Mycenae adalah invasi bangsabangsa Hellen dari Balkan yang terdiri dari bangsa Doria, Ionia, Akhaia, Aeolia dan Phrygia menjelang tahun 1000 SM. Bangsa Doria memasuki Yunani dari arah utara melalui Illiria, Thessalia kemudian memasuki tanah genting Corinthia dan akhirnya sampai di Semenanjung Peloponesos. Bangsa Achaia yang bermukim di Mycenae berhasil mereka kalahkan. Bangsa Achaia terpecah menjadi dua: sebagian bermigrasi ke Semenanjung Attica dan sebagian lagi bermigrasi ke pulau-pulau di Laut Aegea. Bangsa Doria yang terkenal sebagai prajurit yang15

tangguh tersebut akhirnya menetap di Sparta. Bangsa Ionia yang terkenal sebagai pelaut yang cerdas dan pemberani meninggalkan tanah asalnya melalui jalan laut. Mereka berlayar menyusuri pantai Laut Aegea dan akhirnya memasuki Semenanjung Attica. Bangsa Ionia kemudian menetap di Athena dan menjadikannya sebagai tanah air mereka yang baru. Sedangkan bangsa Aeolia bermigrasi dari tanah asalnya di Balkan untuk kemudian menetap di wilayah pantai Asia Barat. Sementara itu bangsa Phrygia meninggalkan tanah asalnya di Asia Kecil untuk kemudian memasuki pedalaman Asia Barat. Proses migrasi bangsa-bangsa Yunani berjalan selama beberapa ratus tahun sehingga membentuk kantong-kantong etnis di wilayahwilayah tertentu. Suku Doria, meskipun jumlahnya relatif kecil, akan tetapi mendominasi wilayah Yunani Selatan khususnya, kawasan Semenanjung Peloponesos. Sedangkan bangsa Achaia yang terdesak oleh kehadiran suku Doria melakukan migrasi ke Attica dan pulau-pulau di Laut Aegea. Peradaban Mycenae tidak musnah sama sekali, akan tetapi dipertahankan bahkan menjadi salah satu unsur peradaban Hellenik. 12 Sementara itu suku Ionia mendominasi kawasan Semenanjung Attrica, khususnya di Athena. Sebagai bangsa maritim yang hebat dan mumpuni, bangsa Ionia berhasil12

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

mengembangkan peradaban yang maju. Peradaban Hellenik sangat identik dengan Athena yang didominasi oleh bangsa ini. Bahkan salah satu unsur peradaban Hellenik yaitu sistem demokrasi, dewasa ini menjadi sebuah ikon peradaban Barat modern. Dalam mozaik sejarah peradaban Hellenik, tidak ditemukan adanya harmoni diantara bangsabangsa pendukung peradaban tersebut. Antara bangsa yang satu dengan bangsa lainnya selalu terlibat di dalam intrik dan pertentangan. Oleh karenanya tidak ditemukan adanya satu kesatuan politik yang utuh menjadi suatu imperium. Masing-masing kota berdiri sendiri sebagai sebuah negara kota yang disebut city state, polis atau paura. Polis mempunyai arti sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat dalam makna modern sepenuhnya. Polis membuat undangundang yang berlaku di dalam kota sampai daerah-daerah perbatasan. Sedangkan keluar ia menyatakan perang atau perdamaian apabila diperlukan. 13 Ada dua hal yang mempengaruhi bangsa Hellen mengambil bentuk city state sebagai entitas politiknya. Pertama, keadaan geografis Yunani yang bergununggunung sehingga terbentuklah pemukiman kecil dengan dialek dan tradisi keagamaan yang terpisah satu dengan lainnya. Kedua, pada13

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Nasution, Op. cit., hlm. 16.

Stone, IF., (1991), The Trial of Socrates (terj. Rahmah Asa Harun, Peradilan Socrates:

Skandal Terbesar Dalam Demokrasi Athena), Jakarta: Pustaka Utama Grafitti.,hlm. 8.

16

tahun 900-800 BC mayoritas bangsa Hellen menolak bentuk kerajaan, dimana raja menyatukan berbagai entitas bangsa dalam satu aturan karena raja yang memerintah mereka. 14 Sedangkan warga yang tinggal di suatu polis disebut dengan polites. Seorang polites mempunyai hak untuk berdebat dan hak untuk memberikan suara, sebuah keputusan yang mempengaruhi jalannya pemerintahan polis dan warga lainnya. Munculnya polis sebagai sebuah entitas politik terjadi pada tahun 800 hingga 600 SM. Diantara banyak polis yang muncul, Sparta dan Athena merupakan dua buah polis yang mewakili karakteristik polis-polis lainnya. Sparta dan Athena juga tumbuh menjadi dua buah kekuatan politik yang mendominasi sejarah Yunani. D. Sparta dan Athena 1. Sparta (Lacedaemon) Sparta, yang terletak di Semenanjung Peloponesos, merupakan sebuah polis yang menjadi prototype bagi dominasi bangsa Doria di bagian selatan Yunani. Seperti telah disebutkan di atas, bahwa bangsa Doria merupakan sebuah bangsa pendatang yang menaklukkan bangsa-bangsa di Yunani Selatan. Bangsabangsa taklukkan tersebut kemudian diperlakukan sebagai budak, yang biasa disebut helots, dan tidak mempunyai hak-hak sebagai warga14

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Sacks, David. 2005. Encyclopedy of the Ancient Greek World. New York: Facts On File Inc. hlm. 173.

negara. Suku bangsa Doria merupakan minoritas, sehingga selalu merasa khawatir terhadap pemberontakan yang dilakukan oleh helots. 15 Kecurigaan tersebut menjadikan platform politik dan pemerintahan bangsa Doria bersifat oligharkis-militeristik. Bidang pemerintahan Sparta dipimpin oleh dua orang raja yang kurang memiliki wewenang dalam bidang pemerintahan. Akan tetapi raja mengepalai angkatan perang dan berperan sebagai pendeta tertinggi dalam ritual keagamaan. Dalam keadaan darurat, misalnya perang, raja memiliki kekuasaan yang mutlak. Meskipun memiliki raja, akan tetapi Sparta bukan sebuah kerajaan, karena keterbatasan kekuasaan raja dalam bidang pemerintahan. 16 Badan terpenting dalam sistem pemerintahan Sparta adalah badan pekerja atau semacam kabinet yang disebut dengan Ephor. Ephor terdiri dari lima orang yang dipilih oleh sebuah majelis untuk masa jabatan satu tahun. Dalam bidang peradilan ephor mempunyai kekuasaan yang sangat mutlak, bahkan raja sekalipun dapat dituntutnya. Ephor juga mempunyai kekuasaan dalam menangani urusan-urusan luar negeri, memilih duta besar, dan berkuasa sepenuh-nya terhadap budak. Di dalam sistem pemerin-tahan Sparta, kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah majelis yang disebut Apellla. Di samping memilih lima15 16

Ibid., hlm. 199.

Easton, Stewart C., Op. cit., hlm. 195.

17

orang ephor, Apella juga mempunyai kekuasaan mengawasi jalannya undang-undang. Dalam sidangsidang tahunan Apella, keputusan tidak diambil melalui debat atau voting, tetapi melalui suara yang paling keras. 17 Sedangkan senat, atau dalam pengertian modern dewan per-wakilan rakyat, disebut Gerusia. Secara umum Gerusia merupakan sebuah dewan penasehat raja yang anggotanya terdiri 28 orang bangsawan. Di samping sebagai penasehat, Gerusia juga mempunyai kekuasaan yang luas dalam bidang peradilan dan mempersiapkan rancangan undangundang untuk diputuskan di dalam siding-sidang tahunan Apella. Bersama-sama dengan Ephor, Gerusia menjalankan tugas-tugas eksekutif dalam pemerintahan 18 Sparta. Institusi politik Sparta ini mengalami penyempurnaan pada tahun 600 SM, khususnya oleh Lycurgus yang memperkenalkan undang-undang baru. Undangundang yang diperkenalkan oleh Lycurgus memberikan cirri khas bagi sistem sosial Sparta yang berbeda dengan polis lainnya. Sparta membagi masyarakat dalam tiga kelas sosial. Warga negara kelas satu disebut dengan Spartiates, yang memiliki hak-hak politik. Seorang Spartiates berhak untuk dipilih sebagai tentara, sebuah profesi yang amat dibanggakan oleh Sparta. Spartiates yang dianggap17 18

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Ibid. Ibid.

sebagai warga negara penuh dan terhormat adalah mereka yang hidup di barak-barak militer yang disebut dengan homoioi. Pada tahun 480 SM jumlahnya mencapai 9000 orang sedangkan padatahun 371 SM jumlahnya mengalami penurunan dan hanya tinggal 1500 orang. Spartiates yang tidak berada di dalam barak militer dianggap inferior, yang disebut dengan hypomeion. 19 Bangsa Doria merupakan Spartiates yang hidup di perkotaan. Sedangkan warga yang hidup di desa-desa di sekeliling mereka disebut perioikoi atau perioeci yang artinya tetangga. 20 Perioeci biasanya terdiri dari para petani bebas maupun para pekerja. Pada umumnya mereka tidak diperkenankan untuk menikah dengan warga Spartiates, dan tidak mempunyai hak-hak politik. Sedangkan warga negara kelas tiga yang tidak memiliki kebebasan adalah budak negara yang disebut Hellots. Di samping budak negara, ada juga budak yang bekerja secara pribadi di dalam keluarga Spartiates yang disebut dengan Douloi. Mereka ini merupakan pekerja bayaran yang dipekerjakan untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Dalam bidang ekonomi Sparta merupakan sebuah polis yang bersifat agraris. Pertanian merupakan tulang punggung perekonomiannya dengan daerah Laconia dan19 20

Lihat Greece Ancient History, tersedia dalam www.ancientgreece.com. Didownload pada tanggal 20 Juni 2007. Easton, Stewart C., Loc. cit.

18

Messenia sebagai lumbung gandum di Yunani Selatan. Entah kebetulan atau tidak, tetapi memang secara geografis seme-nanjung Peloponesos merupakan daerah yang subur sehingga cocok untuk lahan pertanian dan peternakan. Karakteristik ini mem-berikan sifat khusus kepada Sparta sebagai sebuah polis yang bersifat ologarkhis-militeristik. Sifatnya yang keras dan disiplin inilah yang membuat Spartiates tumbuh menjadi militer yang tangguh, terutama sebagai pasukan yang bertempur di darat. Ketangguhan militer Sparta dilatarbelakangi oleh pendidikan militernya yang terkenal keras dan disiplin. Pada umur 7-17 tahun lelaki Spartiates harus meninggalkan orang tuanya dan masuk ke asrama untuk didik menjadi seorang prajurit. 21 Pendidikan yang ditanamkan adalah atletik, latihan fisik dan dindoktrinasi untuk mencintai negara. Pada usia 17-20 tahun mereka dibentuk menjadi seorang crypteia, yaitu seorang polisi rahasia yang ditempatkan diantara para helots. Pada usia 20 tahun lelaki Spartiates diizinkan untuk menikah, meskipun belum boleh berkumpul dengan istrinya dan tetap tinggal di barak militer. Baru pada usia 30 tahun seorang Spartiates diakui sebagai warga negara penuh yang memiliki hak-hak politik. 22 Dalam teorinya setiap warga negara dapat menjabat21 22

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

ephor atau menjadi anggota apella,

meskipun pada kenyataannya jabatan-jabatan tersebut biasanya jatuh ke tangan aristokrat kaya dan berpengaruh.

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Lihat Sacks, Op. Cit. hlm. 325 Lihat Greece Ancient History, tersedia dalam www.ancientgreece.com. Didownload pada tanggal 20 Juni 2007.

2. Athena Athena terletak di Semenanjung Attica, sebuah wilayah yang secara geografis kurang subur. Kenampakan alam Semenanjung Attica ditandai dengan pegunungan yang tinggi dan pantai-pantainya yang curam sehingga kurang cocok untuk budidaya pertanian. Disamping itu karena memiliki wilayah pantai yang panjang, maka perekonomian Athena lebih dititikberatkan dalam bidang perdagangan. Oleh karena itu, Athena di samping pusat politik, juga berkembang menjadi kota dagang yang penting. Untuk mendukung kemajuan dagangnya, maka Athena juga mengembangkan angkatan laut. Dengan angkatan lautnya yang hebat, maka perdagangan di Laut Aegea dan Laut Ionia menjadi terjamin keamanannya, sehingga perdagangan di kedua laut tersebut berkembang pesat. Athena didominasi oleh bangsa Ionia yang datang dari Balkan menyusuri sepanjang pantai Macedonia. Sementara itu bangsa Achaia, yang terusir dari Mycenae menjadi bangsa terbesar kedua di Athena. Bangsa Achaia maupun Ionia merupakan pelaut-pelaut yang hebat sehingga tidak mengherankan apabila Athena berkembang menjadi polis yang berjiwa maritim. Kedatangan kedua bangsa tersebut19

ke Attica juga dilandasi dengan semangat untuk mendapat kebebasan, karena mereka ditindas oleh penguasa di daerah asalnya. Oleh karena itu, kebebasan merupakan parameter pokok dalam mendirikan city state mereka. Kebebasan jugalah yang mendorong mereka untuk menciptakan sistem pemerintahan yang kemudian disebut demokrasi. Dalam bidang pemerintahan Athena dipimpin oleh Archon yang terdiri dari tiga orang yang masingmasing memiliki wewenang dalam bidang tertentu. Seorang Archon yang bertugas dalam bidang peradilan sipil disebut eponymos, sedangkan militer dipimpin oleh seorang Archon yang disebut polemarch. Seorang archon lagi bertindak sebagai kepala pemerintahan yang disebut dengan basileus. 23 Sementara itu badan yang mengurusi masalah legislatif dan yudikatif disebut dengan Areopagus. Kebijakan mengenai masalah luar negeri dan keuangan negara juga berada dibawah wewenang Aeropagus. Badan ini anggotanya terdiri dari para bekas archon yang selama menjabat tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang membahayakan negara. Dalam bidang kemiliteran terdapat sebuah dewan yang disebut dengan strategoi yang beranggotakan 10 orang jenderal. Dewan militer ini diciptakan oleh Cleisthenes pada tahun 500 SM yang bertanggungjawab dalam bidang23

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Easton, Stewart C., Op. cit., hlm. 202.

pertahanan dan keamanan. Satu badan lagi yang disebut majelis Ekklesia yang beranggotakan lakilaki bebas yang berhak memberikan masukan, saran dan pendapat mengenai kebijakan umum. Sistem politik yang berjalan di Athena mengalami evolusi dari sistem pemerintahan yang oligarkhis-tiranis menuju sistem demokrasi. Langkah awal pencipta sistem politik demokrasi adalah Solon (592 SM). Upaya Solon untuk menghapuskan hutang-hutang rakyat, dan penghapusan hak-hak privilege kaum aristokrat merupakan tindakan nyata dalam rangka mewujudkan persamaan hak-hak polites. Pada masa Solon dibentuk badan baru yang disebut Boule yang terdiri dari 400 orang yang mewakili seluruh kelas dalam masyarakat. Badan ini bertugas mengangkat dan mengawasi archon. Akhirnya Solon memperkenalkan Heliaea yang beranggotakan seluruh warga negara dengan jumlah 6000 orang. Pemilihan anggota heliaea dilakukan dengan cara undian dengan harapan setiap warga negara pernah menjadi anggota heliaea. Tugas utama Heliaea adalah mengawasi pelaksanaan hukum positif yang berlaku di dalam polis. 24 Jadi pada masa Solon telah diciptakan pembagian kekuasaan seperti trias politika yang diperkenalkan oleh Monstesqieu. Archon memegang kekuasaan eksekutif, Boule berkuasa dalam24

Ibid., hlm. 204.

20

bidang legislatif, sedangkan Heliaea memiliki wewenang dalam bidang yudikatif. Langkah awal Solon ternyata tidak disempurnakan oleh penggantinya, yaitu Peisistratus (546 SM) yang cenderung bertindak sebagai tiran. Cleisthenes yang memerintah pada tahun 508 SM mempercepat proses pengalihan kekuasaan dari tangan sekelompok orang ke tangan banyak orang, sehingga ia dicatat sebagai Bapak Demokrasi. Pada masa Pericles Athena mencapai puncak kejayaannya dengan sistem demokrasinya yang telah mengalami beberapa penyempurnaan. Pericles menjabarkan demokrasi sebagai sebuah sistem dimana kekuasaan berada di tangan banyak orang. 25 Demokrasi juga memberikan kedudukan yang sama di depan hukum bagi semua polites yang berimplikasi pada kehidupan yang makmur bagi seluruh polites. Puncak kejayaan Athena dicapai pasca kemenangan bangsa Yunani atas bangsa Persia dalam Persian War (490-479). Zaman keemasan ini ditandai dengan pembangunan kembali monumen-monumen keagamaan di Acropolis serta pembangunan benteng Pyreus yang terkenal kuat dan megah. Pembangunan kembali Acropolis diawasi oleh perupa terkenal, Pheidias, serta melibatkan ribuan seniman dan pekerja. Proyek tersebut dapat dilakukan oleh25

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

E. Zaman Kolonisasi. Pada tahun 800-600 SM bangsa Yunani mengadakan koloni-sasi ke luar wilayah mereka. Latar belakang kolonisasi bangsa Yunani antara lain pertumbuhan penduduk yang sangat cepat pada tahun 800 SM. Kepadatan penduduk di polis-polis di Yunani menyebabkan meluasnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Wilayah Yunani yang kecil pada perkem-bangannya tidak mampu menam-pung ruang hidup penduduknya yang tumbuh pesat. Di samping itu wilayah Yunani juga tidak mampu menyediakan lahan yang cukup untuk budidaya tanaman pangan. Stefen Ehrenberg menulis:The limited space of the single political unit was again the main cause of Greek colonization and was responsible for the wide extent of the area of Greek settlements and the great number of their cities. The reason for the foundation of most colonies was the insufficiency of the homeland for housing and feeding a growing population. Even where it was trade and warlike energy that led states to colonize, it was, in the last instance, the lack of a territory that could be exploited economically that drove men to the sea and created markets abroad. The age of colonization meant the spread of the Greeks of the Aegean over the whole of26

Athena berkat dominasi dan hegemoninya dalam Delian League sehingga keuangan di dalam liga dialokasikan untuk membangun kembali Athena, kebijakan yang mengundang perselisihan dan kontroversi. 26

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Lihat pidato Pericles dalam Thucydides, (1957), The History of the Peloponnesian War, London: JM Dent & Sons Ltd., hlm. 93.

Sacks. David., Op. cit., hlm. 4.

21

Masalah politik seperti pertentangan antar polis juga menjadi latar belakang kolonisasi Yunani. Kelompok yang kalah dalam pertentangan tersebut kemudian melarikan diri ke tempat lain dalam rangka menyelamatkan diri. Faktor lain yang melatarbelakangi kolonisasi adalah jiwa petualang di dalam bangsa Yunani. Jiwa petualang mereka dilatarbelakangi oleh kehidupan politik dan ekonomi yang keras sebagaimana kerasnya alam Yunani yang dipenuhi dengan pegunungan yang tinggi dan pantai yang curam. Bangsa Ionia dan Aeolia yang merupakan bangsa pelaut memperluas koloni mereka ke wilayah pantai Macedonia, pulau-pulau di Laut Aegea. Di Laut Aegea mereka mendirikan perserikatan dua belas kota yang dikenal dengan nama Perserikatan Aeolia. Di wilayah pantai Asia Kecil mereka juga mendirikan dua belas kota juga yang disebut dengan Dodecapolis. 28 Mereka mendirikan sebuah kota di tepi Laut Marmora yang menghadap ke Laut Hitam yaitu Byzantium. Byzantium didirikan oleh polis Megara pada tahun 660 SM. 29 Kolonisasi bangsa Ionia dan Aeolia dilanjutkan ke Siprus, Crete dan Sicilia. Di Pulau Sicilia mereka mendirikan kota Gella dan Syracusa. Sementara itu Semenanjung ApeninaEhrenberg, Victor. (1960). The Greek State. Oxford: The Alden Press. Hlm. 6 28 Nasution, Op. cit., hlm. 24. 29 Easton, Stewart C., Op. cit., hlm. 192.27

the Mediterranean and the Black Sea as well. 27

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

berhasil mereka taklukkan dengan mendirikan kota Tarentum dan Croton. Kedua kota tersebut kemudian berkembang menjadi pusat peradaban Hellenik dengan sebutan Magna Graecia. Akhirnya bangsa pelaut ini memperluas wilayah ke pantai selatan Perancis dan Spanyol. Sementara itu bangsa Doria yang terkonsentrasi di Sparta memperluas wilayah sampai ke seluruh Semenanjung Peloponesos. Mereka berhasil menaklukkan Laconia dan Messenia yang kemudian dipersatukan dengan Sparta dalam Lacedaemon. Mereka juga menundukkan Argos, sebuah daerah yang berada di tepi pantai di sebelah utara Sparta. Dengan menguasai seluruh wilayah Peloponnesos, maka Sparta berkembang menjadi polis yang wilayahnya sangat luas dengan keadaan tanah yang subur. Pada perkembangannya Sparta berkembang menjadi polis yang bersifat agraris dan bertumpu kepada kehidupan pertanian. Bangsa Yunani yang tinggal di daerah koloni ternyata tetap menjaga hubungan dengan negeri induk mereka. Sistem politik, bahasa, dan peradaban yang ada di negeri induk mereka tiru dan mereka implementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga tidak mengherankan apabila daerah koloni menjadi tempat penyebaran kebudayaan Hellenik. Daerah persebarannya budaya Hellenik sangat luas mulai dari Spanyol sampai ke Asia Kecil. Kolonisasi juga memunculkan kota-kota dagang yang baru22

sehingga mendorong kemajuan perdagangan di Laut Tengah. Akhirnya kolonisasi berdampak pada meningkatnya kemakmuran masyarakat Yunani. Kemakmuran dalam bidang ekonomi, terjaminnya stabilitas politik dan keamanan mendorong tumbuhnya budaya yang eksotik dengan tingkat pemikiran dan abstraksi yang tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya Yunani merupakan icon bagi peradaban Barat dan menjadi fondasi bagi perkembangan berikutnya. D. Perkembangan Budaya Yunani Kebudayaan merupakan sebuah keseluruhan yang amat kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Representasi kebudayaan suatu masyarakat dapat dilihat dari sistem kepercayaan, pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, sistem sosial, seni, dan lain-lain. Kebudayaan Yunani merupakan salah satu unsur terpenting dari budaya Eropa (Barat), disamping unsur-unsur lainnya seperti Nasrani, Islam, Romawi dan lain-lain. Secara umum budaya Yunani dapat diklasifikasikan dalam tiga periode yaitu: Archaic (750-500 SM) yang ditandai dengan pembangunan patung-patung batu yang monumental. Periode ini juga ditandai dengan pengenalan sistem politik mereka yang dikenal dengan citystate atau polis. Periode kedua,

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

(500-336) merupakan puncak peradaban Yunani dimana secara politis demokrasi mengalami penyempurnaan pada zaman Pericles. Ketiga Hellenistic (336-146 SM) dimana kebudayaan Yunani berakulturasi dengan budaya Timur: India-Persia. 30 Peradaban Yunani mempunyai tiga karakteristik yaitu: kekotaan, bourgeois, dan duniawi. 31 Kekotaan berarti bahwa polis-polis di Yunani merupakan sebuah negara-kota (city-state) yang merdeka dan tidak menjadi bagian dari sebuah imperium besar. Hal ini menyebab-kan polis-polis Yunani memiliki kebebasan untuk menentukan sistem pemerintahan, sosial, budaya, kesenian, agama, dan berhak mengatur dirinya sendiri. Bourgeois berarti bahwa pendukung kebudayaan Yunani merupakan sekelompok bangsa yang bebas dan tidak dilindungi oleh raja. Mereka menyandarkan kehidupan perekonomiannya pada bidang perdagangan. Perdagangan yang membawa bangsa Yunani dalam kemakmuran membuat penduduknya mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memikirkan dan mengekspresikan jiwa seni mereka. Sedangkan duniawi berarti kebudayaannya memiliki sifat rasional yang mengandalkan perhitungan matematis.30 31

Classical

www.ancientgreece.com/ diakses tanggal 20

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Juni 2007. Romein, J.M. (1956). Aera Eropa: Peradaban

Eropa Sebagai Penyimpangan dari Pola Umum. Bandung: N.V. Ganaco., hlm. 26.

23

Kebudayaan Yunani (Athena) mencapai puncak keemasannya pada zaman Pericles (450-429 SM). Pada saat ini Pericles membangun kembali kota Athena yang pada masa Perang Yunani-Persia, dibakar dan dihancurkan oleh pasukan Persia di bawah pimpinan Xerxes. Acropolis merupakan salah satu target pembangunan kembali kota Athena dimana di kompleks tersebut terdapat kuil-kuil suci bagi bangsa Yunani. Parthenon dibangun kembali antara 447-432 SM., merupakan salah satu prestasi besar yang berhasil dicapai oleh Pericles dalam proyek rekonstruksi Acropolis. Parthenon yang didesain sebagai tempat pertunjukan merupakan salah satu prototype arsitektur Yunani yang meng-gunakan gaya Doria yang mene-kankan unsur harmoni. Sementara itu Erechteum yang dibangun pada tahun 421-405 SM. bergaya Ionia. 32 Dalam seni patung, bangsa Yunani dikenal dengan gayanya yang naturalistik dengan objek manusia. Pada masa Classical dikenal seorang perupa termasyur, yaitu Phidias (490-432 SM.), yang membuat patung raksasa Zeus di Olympia serta patung dewi Athena (Aphrodite of Knidos) di Acropolis yang disebut sebagai patung terbesar di dunia. 33 Perupa Yunani lainnya adalah Myron, yang menonjolkan anatomi tubuh manusia32 33

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

http://www.ancientgreece.com/s/Art/ Ibid.

Lihat

juga

dengan perhitungan yang matang di dalam karyanya. Salah satu karya Myron adalah patung Discobulus, yaitu sebuah patung yang menggambarkan atlit dalam keadaan telanjang yang tengah berkonsentrasi sebelum melemparkan cakram. 34 Seni patung Yunani secara umum menampilkan tiga performance yaitu, pemuda yang berdiri dalam keadaan telanjang (kouros), gadis yang berdiri dengan perhiasan (kore), dan wanita yang sedang duduk. 35 Dalam bidang seni pertunjukan, bangsa Yunani dikenal sebagai bangsa pertama dalam sejarah Eropa yang memperkenalkan seni drama. Seni drama bangsa Yunani berawal dari festival keagamaan yang berupa nyanyian dan tarian yang dipentaskan untuk menghormati Dionysos (dewa anggur). Tema-tema yang berkembang umumnya bercorak tragedi dan komedi yang dipentaskan di teater terbuka di Acropolis. Dramawan Yunani yang terkenal antara lain: Aeschylus yang menulis drama tiga babak tentang kehidupan raja Agamemmon yang diwarnai dengan pembunuhan dengan judul Oresteia. Dramawan lainnya adalah Sopochles yang menulis drama tragedi dengan judul Antigone yang menceritakan kisah raja Thebe bernama Creon yang menerima hukuman ganda akibat kesombongannya. 3634 35 36

Ibid., hlm. 77. www.ancientgreece.com/, Op. cit., diaksestanggal 20 Juni 2007. Sumobroto, Op. cit., hlm. 73.

24

Sedangkan penulis drama komedi yang terkenal antara lain: Aristophanes dengan karyanya Lysistra, serta Euripides dengan karyanya Frogs. 37 Selain drama, puisi menjadi salah satu karya sastra terpenting di Yunani. Dalam bidang ini Homerus merupakan salah seorang tokoh yang amat terkenal dengan berbagai karyanya antara lain: Odysseus dan Illiad. Di samping Homerus, masih ada beberapa tokoh terkenal lainnya seperti Sappho, puitikus wanita dari Lesbos yang mengelola sekolah wanita, serta Pindar (518-438 SM) yang menulis sajak occasional, yaitu sajak yang ditulis untuk moment-moment tertentu. 38 Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Yunani merupakan pioneer yang membuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan sehingga membawa kemajuan bagi dunia. Dalam bidang matematika, kita mengenal Phytagoras, pemuda kelahiran Samos yang kemudian mendirikan sebuah akademi di Croton (Italia). 39 Phytagoras dikenal sebagai ahli matematika yang menemukan hukum geometri (dikenal dengan dalil Phytagoras) yang menjelaskan bahwa dalam segitiga siku-siku jumlah kuadrat dari sisi terpanjang sama atau sebanding dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi lainnya. Sementara itu dalam bidang kedokteran kita mengenal namaIbid., hlm. 74. 38 Ibid., hlm. 75. 39 Ibid., hlm. 77.37

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Hippocrates, yang menyingkirkan gagasan lama bahwa dengan doa segala penyakit akan dapat disembuhkan. Hippocrates menawarkan konsep baru dalam pengobatan yang menggunakan obat pencuci perut. Sementara itu untuk menyembuhkan tulang yang dan otot yang keseleo, Hippocrates menyarankan agar berkonsultasi dengan pelatih atletik. 40 Meskipun dianggap sebagai sebuah cara penyembuhan yang primitif, tetapi Hippocrates telah berusaha memberikan solusi alternatif bagi upaya penyembuhan penyakit. E. Filsafat Yunani Kata filsafat berasal dari kata Yunani yaitu philo (cinta) dan sophia (kebijaksanaan). Filsafat Yunani pertama kali muncul pada abad ke-6 SM. sebagai usaha untuk mengetahui rahasia alam secara logis. Kata philosophos (filsuf) pertama kali dipergunakan oleh Phytagoras dan menjadi sebuah kata yang populer pada masa Socrates dan Plato. 41 Sumber filsafat Yunani adalah upacara-upacara keagamaan yang kadang-kadang memerlukan korban. Jadi filsafat Yunani berusaha mengetahui rahasia-rahasia dari upacara keagamaan dan korban yang dilakukan. Pada pokoknya filsafat Yunani berusaha mengetahui rahasia dari gejala-gejala alam semesta dan kejadian-kejadian yang berlangsung40 41

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Ibid., hlm. 78.

Bertens, K. (1999). Sejarah Filsafat Yunani: Dari Thales ke Aristoteles. Yogyakarta: Kanisius., hlm. 18.

25

didalamnya. Filsuf-filsuf pada masa Yunani jumlahnya sangat banyak, namun dalam uraian ini akan dikemukakan beberapa orang filsuf yang berpengaruh terhadap perkembangan filsafat Barat yaitu: Socrates, Plato dan Aristoteles. Tanpa mengesampingkan filsuf lainnya, tiga orang filsuf tersebut telah memberikan kontribusi yang amat signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan mempengaruhi jalannya sejarah dunia di kemudian hari. Filsuf Yunani yang pertama-tama adalah Thales, Anaximandros, serta Anaximenes, yang biasanya disebut sebagai filsuf-filsuf pra-Socratik. Hasil pemikiran dari filsuf pertama ini dapat dikatakan sebagai filsafat alam dimana pemikiran mereka dapat diringkas sebagai berikut: pertama: alam semesta merupakan keseluruhan yang bersatu sehingga harus dijelaskan dengan satu prinsip, kedua: alam semesta dikuasai oleh satu hukum, dan ketiga: alam semesta merupakan suatu kosmos yang diartikan sebagai dunia yang teratur. 42 Filsuf yang paling fenomenal dalam sejarah perkembangan filsafat adalah Socrates (469-399 SM.). Socrates tidak meninggalkan catatan tentang ajaran-ajarannya. Untuk mengetahuinya kita melacak dari para murid-muridnya antara lain: Plato (Apologia), Xenophon (Memorabilia), Aristoteles dan Aristophanes (Nephelai). Socrates termasuk filsuf yang beraliran Sofis42

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

dengan ajaran berupa falsafah kebaikan, etika, susila dan menggunakan logika sebagai ilmu untuk membahasnya. Metode Socrates disebut juga dengan dialektika yang berasal dari kata dialegestai yang berarti bercakap-cakap. Metode pengajaran Socrates ini merupakan sebuah tonggak awal dari teknik penyelidikan ilmiah yang pertama yang dikenal dengan metode induksi. Menurut Socrates tujuan tertinggi kehidupan umat manusia membuat jiwanya sebaik mungkin agar memperoleh kebahagiaan. Karena jiwa (psykhe) merupakan intisari dari perubahan kepribadian manusia maka Socrates mengingatkan kepada warga Athena agar mengutamakan jiwanya dan bukan kesehatan. Kebahagiaan (eudaimonia) dapat dicapai dengan kebaikan (arte) yang akan menja-dikan manusia berbuat secara proporsional 43. Dalam bidang politik, Socrates menetapkan prinsip dasar pemerintahan berdasarkan perintah dan kepatuhan. Sebagaimana tercantum dalam Memorabilia, Socrates menyatakan bahwa urusan penguasalah untuk memberikan perintah dan urusan yang diperintahlah untuk patuh. Yang dibutuhkan oleh penguasa bukan persetujuan akan tetapi kepatuhan. 44 Filsuf berikutnya yang berpengaruh terhadap perkembangan filsafat43 44

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Ibid., hlm. 41.

Ibid.

Stone, IF. (1991). Peradilan Socrates: Pustaka Utama Grafitti., hlm. 14.

Skandal Terbesar dalam Demokrasi Athena (ab. Rahmah Asa Harun). Jakarta:

26

adalah adalah Plato (428-348 SM). Ia merupakan salah seorang murid Socrates yang telah mengenal gurunya tersebut semenjak anakanak. Plato mendirikan sekolah di Sicilia yang diberi nama Akademia. Nama ini dipilih karena halamannya dekat dengan kuil yang didekikasikan untuk pahlawan yang bernama Akademos. Ajaran Plato yang menarik adalah teorinya tentang ideai (dunia ide), dua dunia, dan ajaran tentang Jiwa. 45 Ajaran Plato yang terkenal adalah pendapatnya tentang negara yang tercantum dalam bukunya Politea (diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi The Republic). Menurut Plato manusia pada kodratnya merupakan makhluk sosial yang hidup di dalam polis atau negara. Alasan manusia hidup di dalam polis bersifat ekonomis yaitu manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena manusia tidak mampu memenuhi seluruh kebu-tuhannya, maka Plato mengusulkan adanya spesialisasi di dalam pekerjaan. Plato juga berpendirian bahwa polis membutuhkan penjaga atau phylakes yaitu segolongan orang yang berperang secara profesional. 46 Menurut Plato negara yang ideal terdiri dari tiga golongan penduduk yaitu: 1) Golongan pertama penjaga yang sebenarnya yaitu filsuf. Karena mempunyai pengertian tentang yang baik, maka peme45 46

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

rintahan negara dipercayakan kepada mereka; 2) Golongan kedua adalah pembantu atau prajurit yang ditugaskan menjamin keamanan negara dan mengawasi ketaatan warga negara; 3) Golongan ketiga adalah petani dan tukang-tukang yang menanggung kehidupan ekonomis seluruh polis. Plato merupakan seorang filsuf yang banyak meninggalkan catatan tentang ajaran-ajarannya. Menurut daftar yang dibuat oleh Thrasylos karya-karya Plato berjumlah 36 buah yang terbagi dalam 9 tetralogies (group). Karya tersebut antara lain: Apologia, Kriton,

Eutyphron, Lakhes, Lysis, Hippias Minor, Politea, Phaidros, Parmenides, Sophistes, Politikos, Philebos,dan lain-lain. 47 Filsuf terakhir yang akan dikemukakan disini adalah Aristoteles. Ia lahir pada tahun 384 SM di sebuah kota Yunani yang bernama Stageira. Aristoteles muda menghabiskan waktunya di Pella, ibukota Macedonia bersama ayahnya yang bekerja sebagai dokter raja Amyntas II. Arsitoteles muda kemudian belajar di Akademia Plato di kota Athena sampai tahun 348 SM. Setelah mengajar di Assos bersama Xenokrates dan dilanjutkan di Mytilene (sebuah kota di Pulau Lesbos), pada tahun 342 SM ia diundang oleh Filipus II untuk mendidik anaknya, Alexander. Berkat47

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Bertens, K., Op. cit. hlm. 115-152. Ibid., hlm. 142.

Ibid., hlm. 122.

27

didikan Aristoteles inilah Alexander tumbuh menjadi seorang negarawan yang di kemudian hari menjadi tokoh yang berpengaruh terhadap dalam sejarah umat manusia. Tugas mendidik Alexander berakhir pada tahun 340 SM tepat ketika Alexander diangkat sebagai raja Macedonia. Kemudian Aristoteles mendirikan sekolah yang dinamakam Lykeon (Lyceum). Di sekolah ini Aristoteles membangun perpustakaan yang pertama di dunia. Namun pada tahun 323 SM, saat Alexander meninggal, Aristoteles dituduh asebeia (durhaka) kepada Athena sehingga melarikan diri ke Khalkis. Pada tahun berikutnya Aristoteles sakit dan meninggal di Khalkis pada usia 63 tahun. 48 Dalam masalah kenegaraan Aristoteles berpendapat bahwa negara adalah suatu badan kolektif dari warga negara. Fungsi negara adalah menyusun organisasi masyarakat dengan tujuan mencari kebahagiaan sebesar-besarnya untuk warga negaranya. Untuk mendalami hal ini Aristoteles menyelidiki 85 buah negara yang ada di Yunani yang kemudian menyimpulkan adanya tiga bentuk negara yaitu: monarkhi (bentuk pemerintahan yang diciptakan dengan paksaan), aristokrasi (bentuk pemerintahan berdasarkan keturunan), dan timokrasi (bentuk pemerintahan berdasarkan kekuasaan). Menurut Aristoteles semua bentuk pemerin48

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010 tahan ini sesuai dengan masa, tempat dan keadaan sekitarnya. 49 F. Simpulan Yunani dengan kondisi alamnya yang kering dan gersang mampu mencapai zaman kejayaannya. Itu disebabkan oleh jiwa mereka yang sesuai dengan karakteristik jiwa modern yaitu: disiplin, cermat, rasional dan memiliki coriousity yang tinggi. Jiwa seperti tentunya dianggap ganjil karena melampaui zamannya dimana pada umumnya masyarakat masih hidup di dalam zaman yang penuh dengan irasionalitas. Meskipun bangsa Yunani mempunyai mithologi yang terkesan irasional juga, pada perkembangannya mithologi Yunani berkembang menjadi filsafat modern yang menjadi fondasi bagi filsafat Barat dewasa ini. Rasionalitas, kecermatan, dan perhitungan matematis sebagai dasar perkembangan peradaban modern juga telah muncul di Yunani dengan karya-karya budayanya. Dalam bidang seni rupa, hasil karya para seniman mencerminkan adanya perhitungan matematis yang detail. Jiwa dan semangat pantang menyerah mereka telah terbukti mampu mengubah keadaan alam yang gersang menjadi tempat yang indah, mempersona, dan menakjubkan.

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

Ibid., hlm. 155-156.

49

Lihat Nasution, Op. cit., hlm. 59.

28

Daftar Pustaka

Buku

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Bertens, K. (1999). Sejarah Filsafat Easton, Stewart C., (1955), The Rinehart and Winston., hlm. 180.

Yunani: Dari Thales ke Aristoteles. Yogyakarta: Kanisius.

Internet

Ehrenberg,

Heritage of the Past: From the Earliest Times to the Close of the Middle Ages, New York: Holt,Victor. (1960). The Greek State. Oxford: The Alden Press. Bandung: CV Mandar Maju.

www.ancientgreece.com/, Op. cit.,diakses tanggal 20 Juni 2007. tanggal 20 Juni 2007.

Richard Hooker, Bureaucrats & Barbarians: The Mycenaean, tersedia dalam

http://www.ancientgreece.com/s/A rt/

Hardjapamekas, RS., (2007), Seke-

Herodotus, 1960. Historie, terj. George Rawlinson. Oxford: Oxford University Press. Romein, J.M. (1956). Aera Eropa: Sacks, David. 2005. Encyclopedy of the Ancient Greek World. New York: Facts On File Inc. Utama Grafitti. Bandung: N.V. Ganaco.,

lumit Mitologi Yunani: DewaDewi dan Para Pahlawan Yunani,

Myrna Ratna, Kutukan Tujuh Turunan di Mycenae, tersedia dalam www.kompas.com didownload pada tanggal 20 Juni 2007. Sejarah Yunani, tersedia dalam

www.wsu.edu:8000/~dee/Mino a/Mycenae/htm. Didownload

Nasution, DJ. Q., (tt.), Sedjarah Eropa Djilid I, Bandung: Kilat Madju,

www.id.wikipedia.org/wiki/yun ani. Didownload pada tanggal 20Juni 2007.

Peradaban Eropa Sebagai Penyimpangan dari Pola Umum.

Stone, IF. (1991). Peradilan Socrates:

Thucydides, (1957), The History of the Peloponnesian War, London: JM Dent & Sons Ltd

Sumobroto, Sugihardjo & Budiawan, (1989), Sejarah Peradaban Barat Liberty., hlm.53.

Skandal Terbesar dalam Demokrasi Athena (ab. Rahmah Asa Harun). Jakarta: Pustaka Klasik: Dari Prasejarah Hingga Runtuhnya Romawi., Yogyakarta:

Sudrajat: Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat

29

Abstract The compulsion planting (Cultuurstelsel) was the most exploitative age on practical economic in Dutch-Indies. It was harder, and awfuler rather than VOC trading monopoly system because there was income target for Dutch. The complusion planting assets have contribution for the golden age of Dutch-Indies colonization in 1835-1940. The theory of compulsion planting was not hard for Dutch-Indies farmer, but implementation was hard in what have impact poverty, misery, and dead for DutchIndies people. Keyword: implementation, Cultuurstelsel, colony.

Abstrak Zaman tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktek ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman keemasan kolonialis liberal HindiaBelanda pada tahun 1835-1940. Di atas kertas, teori Cultuurstelsel memang tidak terlalu membebani rakyat, namun dalam pelaksanaannya, terbukti sangat merugikan petani terutama di Jawa, yang mengakibatkan kesengsaraan, kemiskinan, dan kematian bagi rakyat di tanah koloni. Kata kunci : penerapan, Cultuurstelsel, daerah koloni.

SERBA-SERBI TANAM PAKSA Oleh: Zulkarnain 1

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

Zulkarnain: Serba-serbi Tanam Paksa

1

Dosen pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

30

A. Pendahuluan Selepas Syarikat Hindia Timur Belanda (SHTB) menjadi muflis pada akhir abad ke-18 dan selepas penguasaan United Kingdom yang singkat di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda mengambil alih pemilikan SHTB pada tahun 1816. Belanda berjaya menumpaskan sebuah pemberontakan di Jawa dalam Perang Diponegoro pada tahun 18251830. Selepas tahun 1830, sistem tanam paksa yang dikenali sebagai Cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diamalkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasaran dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dan sebagainya. Hasil-hasil tanaman itu kemudian dieksport ke luar negara. Pada tahun 1901, pihak Belanda mengamalkan apa yang dipanggil mereka sebagai Politik Beretika (bahasa Belanda: Ethische Politiek) yang termasuk perbelanjaan yang lebih besar untuk mendidik orangorang pribumi serta sedikit perubahan politik. Di bawah Gabenor Jeneral J.B. van Heutsz, pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang tempoh penjajahan mereka secara langsung di seluruh Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan asas untuk negara Indonesia pada saat ini. Pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda antara tahun 1830 sampai pertengahan abad ke-19 mereka menamakannya dengan cultuurstelsel. Dalam historiografi IndonesiaZulkarnain: Serba-serbi Tanam Paksa

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010 yang tradisional istilah itu diganti menjadi Tanam Paksa yang menonjolkan aspek normatif dari sistem tersebut yakni kesengsaraan dan penderitaan rakyat yang diakibatkan oleh penerapan sistem tersebut. Istilah yang dipergunakan oleh Belanda tersebut selain terbatas pada aspek ekonominya, sehingga makna padanan kata Cultuurstelsel tersebut dalam bahasa Indonesia sesungguhnya adalah sistem pembudidayaan, atau juga dapat disebut budidaya tanam. Namun demikian praktek di lapangan terutama dari segi pengelolaannya dapatlah diamati bahwa aspek politik kolonial sangat menonjol. Usaha produksi sesungguhnya dilaksanakan oleh rakyat atau petani dengan pengawasan para penguasa daerah dari tingkat bupati sampai ke tingkat desa. Pada waktu itu hubungan politik antara Belanda dan Mataram yang telah menjadi saling tergantung sejak tahun 1755, dan terutama pasca Perang Diponegoro di mana Belanda membantu pihak keraton, merupakan format politik yang mendorong dan memunculkan terselenggaranya sistem tanam paksa. Pada saat Thomas Stanford Raffles berkuasa di Hindia Belanda, Belanda sedang mengalami kesulitan ekonomi yang lebih banyak diakibatkan oleh Perang Napoleon dan isolasi ekonomi yang disebabkan Stelsel Kontinental. Oleh sebab itu, Belanda kehilangan sebagian besar perdagangannya dan pelayarannya. Peranannya sebagai30

pasar penimbun barang mundur dan dunia perdagangan melahirkan pusatpusat perdagangan baru. Pedagang-pedagang Belanda tidak dapat bersaing dengan pedagangpedagang Inggris karena para pedagang Inggris dapat memasarkan kain-kain Lanchashire dengan harga yang relatif murah. Untuk mengatasi kondisi tersebut Belanda melaksanakan sistem merkantilisme yakni memungut biaya yang tinggi terhadap barang-barang yang masuk, dan memungut pajak yang tinggi pula bagi barang-barang buatan negeri induik yang akan dipasarkan di daerah koloni serta memonopoli perdagangan pemerintah. Dalam kondisi yang demikian, di Parlemen Belanda terjadi perbe-daan pandangan antara golongan konservatif dengan golongan liberal. Golongan konservatif menganggap bahwa eksploitasi yang dijalankan di tanah koloni sudah sesuai dengan tuntutan situasi, sementara sistem eksploitasi yang dikonsepkan oleh golongan liberal belum sepenuhnya meyakinkan pemerintah. Dalam situasi perbedaan pandangan ini, golongan liberal terpecah menjadi dua, yakni golongan liberal yang masih mempertahankan prinsipprinsip liberal seperti kebe-basan berusaha dan campur tangan yang minimal dari pihak pemerintah dalam urusan-urusan perseorangan. Di lain sisi, terdapat sekelompok dari golongan liberal yang menekankan pada prinsip-prinsip humaniter dan menginterpretasikan prinsip liberalZulkarnain: Serba-serbi Tanam Paksa

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010 sebagai prinsip memberi keadilan dan perlindungan bagi kepentingan. Dalam menghadapi golongan liberal yang terpecah tersebut, golongan konservatif dapat meyakinkan pemerintah bahwa sistem kumpeni terbukti dapat dilaksanakan dan lebih efektif, sementara sistem liberal tidak dapat dilaksanakan di negeri jajahan karena tidak sesuai dengan situasi dan kondisi ekonomi lokal.

B. Ketentuan-Ketentuan Tanam Paksa Tanam paksa atau cultuur-stelsel adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila. Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. Pada prakteknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk praktek cultur stelstelpun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian.31

Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktek ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia-Belanda pada 1835 hingga 1940. Akibat sistem yang memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda ini, Van den Bosch selaku penggagas dianugerahi gelar Graaf oleh raja Belanda, pada 25 Desember 1839. Culturstelsel di Jawa dimulai pada tahun 1836 atas inisiatif sese-orang yang berpengalaman dalam urusan tersebut yaitu Van Den Bosch yang telah memiliki pengalaman dalam mengelola perkebunan di wilayah kekuasaan Belanda di Kepulauan Karibia. Tujuan Van Den Bosch yang dijadikan Gubernur Jenderal adalah mentransformasikan pulau Jawa menjadi eksportir besar-besaran dari produk-produk agraria, dengan keuntungan dari penjualannya terutama mengalir ke keuangan Belanda. Tujuan Van Den Bosch dengan sistem Cultuurstelsel di Jawa itu adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang menjadiZulkarnain: Serba-serbi Tanam Paksa

ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010 permintaan di pasaran dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut Bosch menganjurkan pembudidayaan berbagai produk seperti kopi, gula, indigo (nila), tembakau, teh, lada, kayumanis, jarak, dan lain sebagainya. Persamaan dari semua produk itu adalah bahwa petani dipaksakan oleh pemerintah kolonial untuk memproduksinya dan sebab itu tidak dilakukan secara voluter (Fasseur, 1992: 239). Sedangkan ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanam paksa sebagaimana tercantum dalam staatsblad tahun 1834 No. 22 yang isinya adalah sebagai berikut. 1) Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk hal mana mereka menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa. 2) Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan tersebut tidak diperbolehkan melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa. 3) Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi. 4) Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan dibebaskan dari pembayaran pajak tanah. 5) Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang32

disediakan wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda, jika nilai-nilai hasil tanaman dagangan yang ditaksir itu melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, maka selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat. 6) Apabila terjadi gagal panen pada tanaman dagang harus dibebankan kepada pemerintah, hal tersebut berlaku apabila kegagalan tersebut tidak disebabkan oleh kekurangrajinan atau ketekunan pada pihak rakyat. 7) Dalam mengerjakan tanah-tanah untuk penanaman tanaman dagang, penduduk desa diawasi oleh para pemimpin desa mereka, sedangkan pegawaipegawai Eropa hanya akan membatasi diri pada pengawasan apakah pembajakan tanah, panen, dan pengangkutan tanaman-tanaman berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya (Sutjipto, 1977: 7677). Jika diamati dari segi isi staatsblad tersebut, maka Sistem Tanam