issue etika bidan 2010
DESCRIPTION
mklhTRANSCRIPT
PENGERTIAN ISSUE ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN,
MASYARAKAT DAN KLIEN SERTA CONTOH KASUS TENTANG
ISSUE ETIK, KONFLIK DAN DILEMA
PENGERTIAN
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat
mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan
sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan.
Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek
kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau
institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi
pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
KASUS
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang
lebih selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’
usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng sejak
5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil pembukaan 3 dan
ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan
agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun
keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya
biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi
penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya namun
jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya.
Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut.
Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan
dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini
masih belum begitu mendalam. Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan
berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan
dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa,
akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong
persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa
keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga
menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam
masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan
sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
Konflik : keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah sakit dan
melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar
operasi.
Issu : Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan
tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu juga masyarakat
menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi
rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas
dengan ekonomi rendah.
Dilema : Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk
menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya
tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan kemampuan
medis. Seharusnya ditolong oleh Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan
untuk menolong persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien
sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur
ataukah kenyataan di lapangan.
ISSU ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN DAN TEMAN SEJAWAT
PENGERTIAN
• ETIK adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai
benar dan salah yang dianut suatu organisasi atau masyarakat
• KONFLIK MORAL adalah suatu proses ketika 2 pihak atau lebih berusaha
memaksakan tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan
tujuan yang ingin dicapai pihak lain. (Setiawan. 1994)
• DILEMA MORAL adalah situasi yang menghadapkan individu pada dua
pilihan, dan tidak satupun dari pilihan itu dianggap sebagai jalan keluar yang
tepat.
• ISSUE ETIK adalah topic yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga
mayoritas individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai
dengan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak, niali benar salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
CONTOH ISSUE ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN DAN TEMAN
SEJAWAT
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua
orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan
ada persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang seorang pasien
yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPS
bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum
lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan
menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar
wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk
bersaing dengan bidan “A”. Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika
bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan
bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar wewenang
profesi bidan.
Issu moral: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
Konflik moral: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
Dilema moral:
1. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun
bidan kehilangan satu pasien.
2. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A”
dengan di laporkan ke lembaga yang berwenang.
CONTOH KASUS DILEMMA ETIK DALAM KEBIDANAN
PENGERTIAN
Issu etik bidan dengan organisasi profesi adalah topic yang dibicarakan
oleh suatu forum , mengenai baik ataupun buruknya suatu hal, atau tindakan yang
perlu diambil atau tidak dalam suatu masalah.
Contoh kasus
Seorang Bidan yang ditempatkan di Desa pelosok ( terpencil ) telah lama
bertugas didaerah tersebut, dan sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
di Desa tersebut. Namun Bidan tersebut masih BIdan P2B sedangkan untuk saat
ini seorang bidan diharuskan minimal D3 kebidanan , karena jarak Desa ke kota
ke tempat pendidikan yang jauh & bidan juga sudah merasa banyak mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat nya bidan tersebut tidak melanjutkan ke D3
kebidanan. Karena tanpa melanjutkan pun masyarakat juga sudah banyak yang
mempercayai pelayanannya dan hampir semua ibu bersalin didaerah tersebut yang
mempercayakan pertolongan persalinan pada bidan itu.
Dilema:
- Bidan merasa sudah mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat di tempat
dia Praktek. Sehingga ia merasa tidak perlu melanjutkan pendidikannya ke D3
kebidanan. Di sisi lain Bidan mendapatkan tuntutan dari organisasi profesi untuk
melanjutkan pendidikan D3 kebidanan.
.
Issue etik :
Bidan yang tidak mempunyai surat ijin ( ILEGAL ) dan belum menjadi Anggota
IBI. Disuatu desa yang ada sebuah BPS suatu hari ada seorang Ibu berusia 35
Tahun keadaannya sudah lemah bidan menanyakan kepada keluarga pasien apa
yang terjadi pada pasien. Dan suami pasien menjawab ketika dirumah Px jatuh &
terjadi perdarahan hebat. Setelah bidan pertolongan , memberikan infuse dst….
Bidan menjelaskan pada keluarga agar istrinya di bawa ke rumah sakit untuk
dilakukan curretase. Kemudian keluarga px menolak saran bidan tsb dan meminta
bidan yang melakukan currentase selang waktu 2 hari px mengalami perdarahan
lagi kemudian keluarga merujuk ke RS. Dokter menanyakan kapeda suami px ,
apa yang sebenarnya terjadi dan suami px menjelaskan bahwa 3 hari yang lalu
istrinya mengalami keguguran & di currentase bidan didesanya & dokter
mendatangi bidan tsb. Terjadilah konflik antara bidan & dokter.
Issue etik : MALL PRAKTEK
Bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya.
Konflik : bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah
konflik antara bidan & dokter.
Dilema : jika tidak segera dilakukan tindakan takut merenggut nyawa px karena
BPS jauh dari RS. Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa melanggar kode etik
kebidanan & merasa melakukan tindakan diluar wewenangnya.
CONTOH KASUS ISSUE ETIKA YANG TERJADI ANTARA BIDAN
DENGAN TENAGA MEDIS LAINNYA
Pengertiannya yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan
tenaga medis lainnya sehingga menimbulkan ketidak salah pahaman. Suatu hari
ada seorang ibu bersama suaminya kebidan “ F “ ibu dating kebidan bertujuan
untuk suntik KB. Ibu awalnya memakai KB suntik 1 bulan tapi ibu meminta ke
bidan “ F “ untuk mengganti Kb suntik 3 bulan sekali, setelah itu bidan “ F “
menjelaskan kemungkinan yang akan terjadi apabila berganti KB suntik 1 bulan
sekali ke suntik KB 3 bulan sekali. Apabila tidak cocok akan mengalami
perdarahan ibu dan suaminya menyetujui. Bidan pun memberikan suntikan KB 3
bulan itu ke Ibu tersebut. Dua bulan kemudian , ibu dating bersama suaminya,
dengan keluhan keluar darah lumayan banyak dari vaginanya. Ibu terlihat pucat
dan lemas, Bidan “ F “ menjelaskan kepada bapak dan ibu tersebut bahwa KB
suntik 3 bulan sekali itu tidak cocok untuk Ibu dan Ibu tersebut dibaringkan
ditempat tidur. Suami ibu tersebut meminta ke bidan diberikan obat agar darah
yang keluar sedikit berkurang, tapi bidan “ F “ tidak memberikan dengan
alasanagar tidak terjadi penyakit. Setelah beberapa menit darah yang keluar dari
vegian Ibu semakin banyak, sehingga Bidan merujuk ke dokter. Sesampainya ke
dokter Ibu tersebut Syok sehingga dokter memberikan vitamin K peroral dengan
kejadian itu bidan ditegur oleh dokter.
Issue etik yang timbul , kesalahan seorang bidan sehingga menimbulkan
pelanggaran komplikasi.
Dilemma = Bidan dapaty dilporkan ke puskesmas
ISSUE ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN DAN ORGANISASI
PROFESI
PENGERTIAN :
Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu
topic masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan organisasi
profesi karena terjadinya suatu hal-hal yangmenyimpang dari aturan-aturan yang
telah ditetapkan.
Kasus:
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal
kehamilan ibu tersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya.
Menurut hasil pemeriksaan bidan Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi.
Maka kemungkinan lahir pervaginanya sangat beresiko Saat persalinan tiba.
Tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jik atidak dirujuk maka beresiko terhadap janin
dan kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa terjadi gawat janin dan
perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti resiko yang akan terjadi. Tapi ia
ebih memntingkan egonya sendiri karena takut kehilangan komisinya dari pada
dirujuk ke rmah sakit. Setelah janin lahir Ibu mengalami perdarahan hebat,
sehingga kejang-kejang dan meninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi
profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksi yang setimpal bahwa dari
kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya, ijin praktek ( BPS
) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran tersebut.
Issue etik :
1. Terjadi malpraktek
2. pelanggaran wewenang bidan
Dilema etik : 1. Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada
organisasi profesi dan diberikan “ AMP “
CONTOH KASUS ISSUE ETIKA YANG TERJADI ANTARA BIDAN
DENGAN TENAGA MEDIS LAINNYA
Pengertian yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan
tenaga medis lainnya. Sehingga menimbulkan ketidak sepahaman atau
kerenggangan social. Seorang Ibu primigavida beerusia 3 tahun dan usia
kehamilannya 32 minggu tengah mengalami kontaksi Dia segera mendatangi
Bidan. Ternyata Ibu tersebut mengalami KPD ( Ketuban Pecah Dini ) dan kondisi
Ibu sangat parah bidan berusaha unutk menolong peralinan tersebut. Setelah
kondisi Ibusemakin lama semakin maurun baru bidan merujuk Ibu ke RS setelah
diperiksa oleh dokter ternyata bayi sudah meninggal didalam kandungan sebelum
dilahirkan. Akhirnya bidan tersebut ditegur oleh dokter, dikarenakan bidan lali
tidak segera merujuk . akhirnya bidan tersebut diberi sanksi dari IBI.
Issue etik yang timbul, kelalaian seorang Bidan sehingga menimbulkan
malpraktek.
Sedangkan dilemma etik yang timbul yaitu :
- Bidan terancam dicabut izin prakteknya
- Dan Bidan tidak dipercaya lagi oleh masyarakat
Tugas : “ETIKA”
1. Pengertian Issue Etik Bidan dengan Klien, Keluarga dan Masyarakat
Topik moral yang penting untuk di diskusikan atau di bicarakan yang mencakup
hal-hal yang penting mengenai baik buruk dalam kehidupan sehari-hari yang
bersangkutan antara klien, keluarga dan masyarakat
2. Pengertian Kode Etik dan Kode Etik Profesi
Kode etik : suatu kesepakatan yang di terima dan di anut bersama (kelompok
tradisional) sebagai tuntutan dalam melakukan praktek
Kode etik profesi : suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan
tuntutan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktek dalam bidang profesinya
baik yang berhubungan dengan klien atau
3. Contoh Kasus
Ny “X” dengan kehamilan 38 minggu datang ke BPS Bidan “Y” dengan keluhan
mules-mules serta mengeluarkan cairan berwarna jernih dan berbau anyir, setelah
di adakan pemeriksaan, Bidan “Y” mendiagnosa bahwa Ny “X” mengalami KPD.
Bidan “Y” pun menyarankan pada keluarga Ny “X” untuk merujuk Ny ”X”, tetapi
keluarga Ny “X” tidak mau, keluarga klien hanya menginginkan Ny “X”
melahirkan di BPS. Tetapi bidan berpikir bahwa Ny “X” membutuhkan
pertolongan yang cepat. Setelah dilakukan pertolongan ternyata Ny “X”
mengalami persalinan lama sehingga bayi Ny “X” tidak dapat diselamatkan
karena bayi Ny “X” mengalami asfiksi. Setelah mengetahui bahwa bayinya
meninggal Ny “X” mengalami perdarahan hebat yang menyebabkn kondisi Ny
“X” drop. Tetapi Ny “X” masih bisa ditangani. Sedangkan keluarga Ny “X”
meminta pertanggung jawaban Bidan “S” karena bayi tersebut tidak dapat ditlong
tepat waktu. Keluarga Ny “X” menganggap Bidan “S” tidak mempunyai keahlian
di dalam bidang kebidanan. Mendengar hal ini, warga disekitar BPS Bidan “S”
menuntut agar bidan “S”di pindahkan dari lingkungan mereka supaya tidak terjadi
hal yang sama untuk ke dua kalinya. para warga tersebut sudah tidak mempunyai
kepercayaan lagi pada bidan “S” untuk menolong persalinan. Dan pada akhirnya
kasus ini di bawa ke meja hijau oleh keluarga Ny ”X”. Pada kasus ini, kesalahan
tidak sepenuhnya terletak pada Bidan “S” karena Bidan “S” telah menyarankan
pada keluarga Ny “X” untuk merujuk, tetapi keluarga Ny “S” tidak
menyetujuinya, disisi lain Ny “S” juga membutuhkan pertolongan secepatnya
pada bayinya.
Tugas : “ETIKA”
1. Pengertian Issue Etik Bidan dengan Klien, Keluarga dan Masyarakat
Topik moral yang penting untuk di diskusikan atau di bicarakan yang mencakup
hal-hal yang penting mengenai baik buruk dalam kehidupan sehari-hari yang
bersangkutan antara klien, keluarga dan masyarakat
2. Pengertian Kode Etik dan Kode Etik Profesi
Kode etik : suatu kesepakatan yang di terima dan di anut bersama (kelompok
tradisional) sebagai tuntutan dalam melakukan praktek
Kode etik profesi : suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan
tuntutan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktek dalam bidang profesinya
baik yang berhubungan dengan klien atau
3. Contoh Kasus
Pada tanggal 13 november 2010 jam 07.00 WIB,Ny”X” datang ke BPS Bidan “S”
dengan keluhan perut kenceng – kenceng,mules – mules,serta mengeluarkan darah
segar pada jalan lahir.Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata Ny”X” sudah
mengalami pembukaan 7 dan bagian terendah janin adalah letak kepala.Bidan
mendiagnosa bahwa Ny”X” mengalami plasenta previa.
Segera bidan melakukan pertolongan pertama pada Ny’X” dan bayinya.Lalu
Bidan memberi saran pada keluarga Ny”X” untuk merujuk Ny”X”.karena kondisi
bahaya NY’X’.Kelurga menyetujui ,dan akhirnya segera Bidan merujuk Ny”x”
dengan menggunakan mobil Bidan.
Diperjalanan Ny”X” mengalami pembukaan lengkap.sehingga mau tidak mau
bidan harus melakukan pertolongan persalinan untuk Ny”X” dalam
mobil.beberapa saat kemudian bayi Ny”X” dpt lhr tetapi Ny”X” mengalami
HPP.Bidan sudah melakukan pertolongan pda Ny”X” tapi Ny”X” tidak dapat
diselamatkan. Keluarga Ny”x” meminta pertanggung jawaban Bidan karena
nyawa Ny”X” tidak bisa diselamatkan. Keluarga Ny “X” menganggap Bidan tidak
mempunyai keahlian di dalam bidang kebidanan. Mendengar hal ini, warga
disekitar BPS Bidan “S” menuntut agar bidan “S”di pindahkan dari lingkungan
mereka supaya tidak terjadi hal yang sama untuk ke dua kalinya. para warga
tersebut sudah tidak mempunyai kepercayaan lagi pada bidan “S” untuk menolong
persalinan. Dan pada akhirnya kasus ini di bawa ke meja hijau oleh keluarga Ny
”X”. Pada kasus ini, kesalahan tidak sepenuhnya terletak pada Bidan “S” karena
Bidan telah memberikan pertolongan semaksimal mungkin pada Ny”X” dan
bayinya.Keluarga Ny”x” pun tidak terlalu tanggap dengan keadaan Ny”x”.Mereka
telat membawa Ny”x” untuk ke BPS.