issn : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · usaha. tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat...

51

Upload: dophuc

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak
Page 2: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

ISSN : 2443-1796

JURNAL SI TECHNO SISTEM INFORMASI DAN TECHNOPRENEURSHIP

Volume 1, Issue 1, Maret 2015

Penanggung Jawab:

I Putu Agus Swastika, STMIK Primakara

Dewan Editor: Ronny Susilo Susianto, STMIK Primakara

Ida Bagus Gede Dwi Dasmara, Universitas Udayana A A Redioka, STMIK Primakara

I Made Wiryana, Universitas Gunadarma Adi Sudewa, STMIK Primakara

Ni Made Estiyanti, STMIK Primakara

Alamat: STMIK PRIMAKARA

Jln Tukad Badung No. 135, Renon, Denpasar Tlp. +62361-8956083

Email : [email protected] Website : www.primakara.ac.id

Page 3: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

KATA PENGANTAR

Jurnal SI TECHNO adalah jurnal yang diterbitkan oleh Prodi SI Sistem Informasi, Prodi SI Sistem Informasi Akuntansi dan Prodi DIII Sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer (STMIK) Primakara. Tim redaksi mengucapkan puji syukur akhirnya Jurnal Si Techno Volume I Nomor 1 bisa diterbitkan. Harapan kami penerbitan Si Techno Volume I Nomor 1 ini dapat menjadi jendela bagi seluruh khalayak untuk mengamati dan mempelajari perkembangan terkini dari implementasi atau penerapan sistem informasi dan technopreneurship khususnya di Indonesia.

Edisi ini menampilkan lima tulisan ilmiah. Tulisan yang pertama membahas mengenai Kajian

Pengembangan TIK di Kabupaten XYZ. Tulisan berikutnya membahas mengenai Rencana Pengemban-gan dan Integrasi TIK di Kabupaten XYZ. Selanjutnya terdapat pula tulisan mengenai Rancang Bangun Aplikasi Virtual Alat Musik Jegog Berbasis Android. Tulisan selanjutnya mengulas tentang Sistem Pen-dukung Keputusan Pemberian Bantuan Bedah Rumah di Kabupaten XYZ. Selanjutnya tulisan terakhir pada jurnal edisi ini membahas tentang Situs Crowdfunding Indonesia Sebagai Sarana Pendanaan Awal Usaha.

Tim redaksi mengucapkan terima kasih atas kontribusi para penulis yang telah menyumbangkan

karya tulisnya untuk diterbitkan dalam edisi jurnal SI TECHNO kali ini. Tim redaksi berharap, hasil – hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung perkembangan teknologi khususnya di bidang ilmu komputer dan sistem informasi di Indonesia.

Selamat membaca

Dewan Editor

STMIK Primakara Maret 2015

Page 4: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak
Page 5: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

ISSN : 2443-1796

JURNAL SI TECHNO SISTEM INFORMASI DAN TECHNOPRENEURSHIP

Volume 1, Issue 1, Maret 2015

DAFTAR ISI

1. Kajian Pengembangan TIK di Kabupaten XYZ Eddy Muntina Dharma, I Putu Agus Swastika ...................................................... 1

2. Rencana Pengembangan dan Integrasi TIK di Kabupaten XYZ I Putu Agus Swastika, Eddy Muntina Dharma, I Putu Satwika .......................... 12

3. Rancang Bangun Aplikasi Virtual Alat Musik Jegog Berbasis Android Ni Luh Made Oktiviani, I Putu Agus Swastika, Putu Prasada Ananda Putra .... 22

4. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Bedah Rumah di Kabupaten XYZ Moch Abdi Sutisna, I Putu Agus Swastika, Eddy Muntina Dharma ................... 29

5. Situs Crowdfunding Indonesia Sebagai Sarana Pendanaan Awal Usaha I Putu Satwika ........................................................................................................... 34

Page 6: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak
Page 7: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

KAJIAN PENGEMBANGAN TIK DI KABUPATEN XYZ

Eddy Muntina Dharma, I Putu Agus Swastika

STMIK Primakara, Jln Tukad Badung no 135 Denpasar

E-mail: [email protected]

Abstrak

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam menunjang sistem operasional dan manajerial pada instansi pemerintah dewasa ini dirasakan semakin penting. Dengan adanya perkembangan yang signifikan di bidang tersebut, telah menyebabkan berbagai perubahan mendasar pada segala aspek, dimana informasi telah menjadi komoditi yang sangat berharga dan menentukan untuk mencapai keberhasilan jalannya pemerintahan dalam arti yang menyeluruh. Era globalisasi, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan upaya peningkatan kinerja instansi pemerintah telah mendorong terjadinya trasformasi Government menuju e-Government. Transformasi sistem proses kerja penyelenggaraan kepemerintahan secara manual menjadi sistem kerja yang berbasis elektronik dilakukan melalui pemanfaatan TIK. Pemanfaatan TIK mencakup aktivitas yang berkaitan dengan pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja elektronis. Dengan demikian, untuk mewujudkan transformasi ini perlu dikembangkan e-Government. Dan kini penerapan e-Government sudah diterapkan hampir di seluruh negara sehingga berpeluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat secara dramatis, dan memperkuat praktek-praktek pemerintahan yang baik. Sedangkan pemanfaatan dan pembangunan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara e-Development. E-Development memiliki elemen yang saling berkatan meliputi e-Leadership beserta kebijakan dan penataan kelembagaan, infrastruktur informasi dan komunikasi, e-Goverment, e-Society serta industri TIK yang mendukung. Upaya upaya pengembangan e-Development telah dilakukan walaupin terbatas hanya di beberapa bidang saja. Pengembangan e-Development mendapat dukungan dari instansi pemerintah yang terkait seperti DEPKOMINFO, Kementrian Riset dan Teknologi dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Kata Kunci: e-Development, open source, FOSS, e-Government

1. Pendahuluan

Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pembangunan daerah atau e-Development adalah upaya menjadikan pembangunan daerah agar lebih efektif, efisien dengan cara memberdayakan masyarakat, me-lalui pengembangan dan pendayagunaan TIK di pemerintah daerah. Kerangka strategi pendaya-gunaan TIK untuk pembangunan mengikuti kerangka kerja umum dalam satu siklus pe-rencanaan, implementasi, pemantauan, evaluasi dan perbaikannya secara berkelanjutan agar menjadi bagian integral dari pembangunan daerah dimana pembangunan daerah perlu semakin mendayagunakan TIK dalam me-wujudkan tujuan tujuan pembangunan daerah.

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam menunjang sistem operasional dan manajerial pada instansi pemerintah dewasa ini dirasakan semakin penting. Dengan adanya perkembangan yang signifikan di bidang tersebut, telah me-nyebabkan berbagai perubahan mendasar pada segala aspek, dimana informasi telah menjadi komoditi yang sangat berharga dan menentukan untuk mencapai keberhasilan jalannya pemerintahan dalam arti yang menyeluruh.

Era globalisasi, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan upaya peningkatan kinerja instasi pemerintah telah mendorong terjadinya trasformasi Government menuju e-Government. Transformasi sistem proses kerja penyelenggaraan kepemerintahan secara manual menjadi sistem kerja yang berbasis elektronik dilakukan melalui pe-manfaatan TIK. Pemanfaatan TIK mencakup aktivitas yang berkaitan dengan pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja elektronis. Dengan demikian, untuk mewujudkan transformasi ini perlu dikembangkan e-Government.

Pada sisi yang lain, TIK sangat diakui berpotensi menjadi senjata ampuh untuk me-merangi kemiskinan dunia, dengan kemampuan menyediakan peluang yang belum ada sebelum-nya bagi negara negara berkembang untuk me-menuhi tujuan tujuan pembangunan yang penting seperti pengurangan kemiskinan, layanan kesehatan dasar dan pendidikan, secara jauh lebih efektif dibandingkan sebelumnya. Negara negara yang berhasil memanfaatkan potensi TIK yang dimilikinya berpeluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, me-ningkatkan kesejahteraan rakyat secara

1

Page 8: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

dramatis, dan memperkuat praktek-praktek pemerintahan yang baik.

Bank Dunia pada tahun 2000-an mendefinisikan pemanfaatan dan pembangunan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dengan e-Development. E-Development memiliki lima elemen yang saling berkaitan meliputi; e-Leaderships beserta kebijakan kebijakan dan penataan kelembagaan, lnfrastruktur lnformasi dan Komunikasi, e-Government, e-Society, serta lndustri TIK yang mendukung.

Di Indonesia, upaya-upaya pengembangan e-Development telah dilakukan meskipun terbatas baru di beberapa bidang saja. Di tingkat daerah, e-Development telah dikembangkan di beberapa daerah. Pengembangan e-Development ini mendapat dukungan dan bantuan dari instansi instansi pemerintah terkait seperti Instansi Pemerintah Pusat. Penerapan e-Development di beberapa daerah dilakukan dengan memanfaatkan free open sources software (FOSS). Melalui berbagai upaya dan kesungguhan dari pemerintah daerah, diharapkan pengembangan e-Development dapat terus dilakukan dan memberikan hasil yang memuaskan.

E-Development berbasis FOSS dapat digunakan dalam membangun jaringan informasi dan komunikasi antar sektor di daerah untuk mendukung Sistem lnovasi Daerah (SID).

Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian ini yang merupakan salah satu daerah yang sudah mengembangkan teknologi dalam menjalankan tugas daerahnya adalah kabupaten XYZ maka dari itu penulis mengambil lokasi pada daerah tersebut. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan analisis kebijakan pengembangan e-Development untuk mendukung Sistem lnovasi Daerah di Kabupaten XYZ. Sasaran dari kegiatan ini adalah :

1. Diperolehnya analisis kebijakan e-

Development dan teknologi informasi dan komunikasi di Pemerintah Kabupaten XYZ.

2. Diperolehnya analisis perkembangan dan pengukuran e-Development di Pemerintah Kabupaten XYZ.

Dari berbagai aspek penelitian dapat dilihat

dari segi aspek Metodologi. Didalam aspek ini Pengembangan e-Development berbasis FOSS mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT. Penentuan strategi peng-gunaan FOSS dalam peningkatan Sistem lnformasi Daerah dilakukan dengan melihat kekuatan dan peluang (SO), kelemahan dan

peluang (WO), kekuatan dan peluang (ST), serta kelemahan dan tantangan (WT).

Adapun langkah langkah SWOT dalam penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai berikut:

a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor

apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasi-an ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.

b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).

c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan men-jadi keputusan pemilihan strategi yang me-mungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

Sedangkan untuk menganalisis penguatan

jaringan informasi dan komunikasi antar aktor inovasi di daerah dilakukan analisis kesenjangan (Gap Analysis). Sedangkan Dalam penulisan ini terdapat tahapan dalam metode pengumpulan data adalah sebagai berikut

Metode yang pertama adalah metode Studi pustaka, terutama untuk menggali data sekunder dan informasi-informasi yang berkaitan dengan e-Development dan SID. Metode kedua adalah metode wawancara, digunakan untuk menggali langsung tanggapan masyarakat terhadap pengembangan e-Development berbasis FOSS. Sedangkan metode yang terakhir adalah metode Round Table Discussion (RTD), digunakan untuk membahas dan menggali bagaimana pandangan para stakeholder (pemerintah dan pelaku industri) terhadap upaya pemanfaatan FOSS untuk mendukung Sistem lnovasi Daerah serta dalam penulisan ini terdapat rincian taha-pan dalam kegiatan Kajian e-Development ber-basis FOSS untuk menunjang SID dilaksanakan dengan tahap pelaksanaan kegiatan sebagai berikut dibawah ini: 1. Spesifikasi masalah berupa eksplorasi

terhadap permasalahan pemanfaatan FOSS dalam e-Development. Eksplorasi per-masalahan ini dilakukan melalui studi

Page 9: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

pustaka dan diskusi dengan stakeholder terkait.

2. Penelusuran literatur mengenai program FOSS dan SID secara umum. Dengan menggunakan data dan literatur sebelum-nya, maka dilakukan penelusuran mengenai berbagai kebijakan e-Development yang telah dikeluarkan pemerintah.

3. Analisis kebijakan e-Development berbasis FOSS untuk SID. Dengan menggunakan data dan literatur mengenai kebijakan e-Development yang dikeluarkan oleh pemerintah dan tuntutan para stakeholder lainnya, maka dilakukan analisis kebijakan E-Development berbasis FOSS sebagai upaya untuk mengetahui kebijakan teknologi informasi dan komunikasi di daerah.

2. E-Development

E-Development terdiri dari elemen-elemen kunci yang saling berkaitan, yaitu kebijakan dan lingkungan kelembagaan yang mendukung, in-frastruktur informasi yang dapat diwujudkan dan kompetitif, industri TIK yang inovatif dan kompetitif dengan kompetensi teknologi inti, pendidikan pengetahuan elektronik dan teknis yang luas, program investasi yang saling berkai-tan untuk menerapkan TIK dalam modernisasi sektor publik, dan insentif untuk mendorong penggunaan TIK yang efektif bagi pengemban-gan sektor swasta dan pemberdayaan masyara-kat sipil. Gambar 1 di bawah ini memperli-hatkan kaitan antar elemen-elemen tersebut.

Gambar 1. Elemen-elemen e-Development

Secara keseluruhan, pilar-pilar e-

Development mencakup paket yang terdiri dari kebijakan, investasi dan institusi yang memungkinkan suatu perekonomian meng-gunakan TIK sebagai daya ungkit bagi pem-bangunan ekonomi dan sosial secara keseluruh-an. Yang berada di pusat e-Development adalah e-leader dan lembaga e-leadership - individu, jaringan dan institusi yang mengembangkan visi visi masyarakat pe-ngetahuan, menyusun ke-bijakan dan prioritas, membentuk konsensus nasional tentang pembaharuan, dan meng-

koordinasikan dan mensinergikan berbagai komponen e-Development.

2.1 Tahapan pengembangan e-Development

daerah

1. Aktivitas awal, inisiatif I Prakarsa Pengembangan Inisiasi perlu ada concern dan kepeloporan

(melalui diskusi wacana, presentasi, studi awal) untuk membangun minat dan partisipasi diantara konstituen yang diperlukan untuk melaksanakan prakarsa.

Eksplorasi/Kajian (studi, pemetaan, diagnosis, diskusi) untuk melakukan kajian tentang isu penting pembangunn daerah, kinerja dan perkembangan TIK daerah (pengembangan dan pendayagunaan), infrastruktur infokom dan infrastruktur ekonomi lainnya; ketersediaan dan pemanfaatan aplikasi, ketersediaan keakuratan, kemutakhiran dan akses terhadap data/informasi , interoperabilitas dan isu penting elemen dan keterkaitan antar elemen e-Development lain, potensi tematik e-Development daerah, dan potensi spesifik lokal dan lainnya yang men-dukung pembangunan daerah.

Pengembangan tim prakarsa (persiapan agenda) yang meliputi merekrut para pemimpin, pelopor dan pakar; mengidentifikasi prioritas dan bidang fokus; menganalisis prioritas; melibatkan partisipan untuk membangun konsensus; mengidentifikasi upaya (misalnya kebijakan/program) khusus yang dibutuhkan; dan merancang mekanisme tindak lanjut.

Konsensus prakarsa yang merupakan proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi awal tentang prakarsa e-Develop-ment daerah sesuai dengan peran masing-masing, yang meliputi: mendorong prakarsa lokal; mendiskusikan kerangka tahapan pengembangan; merancang instrumen kebijakan dan program, menentukan prioritas program aksi; membangun/memperkuat kelembagaan (organisasi, mekanisme, termasuk model resource sharing dan keswadayaan untuk aktivitas yang disepakati); dan mendorong kesepakatan rencana tindak jangka pendek, termasuk jadwal pelaksanaannya, dan rencana tindak jangka menengah. Adanya kesepakatan rencana tindak jangka pendek dinilai penting untuk melakukan operasionalisasi secara realistis dan memelihara momentum kolaborasi.

2. Penyusunan Kerangka dan agenda

pengembangan Kelembagaan kolaborasi dan struktur

operasional: pengembangan / penguatan ke-

Page 10: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

lembagaan sebagai solusi persoalan ke-lembagaan yang ada (diantisipasi akan muncul)-eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, dan pihak non pemerintah lain; menghimpun stakeholder "penyediaan" dan stakeholder "pendayagunaan" TIK (termasuk lembaga pendukung ekonomi, baik publik maupun swasta) dalam kelompok kerja untuk mengidentifikasi tantangan utama dan prakarsa aksi dalam mengatasi persoalan bersama.

Perumusan strategi dan implikasi kebijakan dari grand strategy, kerangka dan instrumen kebijakan e-Development daerah.

Perencanaan aksi terhadap isu penting dan spesifik, alternatif solusi yang merupakan prioritas rencana langkah pragmatis.

Konsensus rencana melalui proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi sesuai dengan prioritas dan peran masing-masing.

3. Implementasi

Mobilisasi sumber daya dan pelaksanaan aktivitas melalui: pendayagunaan (dan pengem-bangan) sumber daya alam (dana, SDM, jaringan, dan sumber daya lain); pelaksanaan rencana aktivitas operasional sesuai konsensus dan perkembangan (termasuk penguatan ke-lembagaan); pengembangan / penguatan ke-lembagaan sebagai solusi persoalan ke-lembagaan yang ada (diantisipasi akan muncul), di pihak eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, pihak nonpemerintah lain.

Pencapaian milestone, yaitu capaian-capaian penting yang dihasilkan seperti yang ditargetkan dan dijadwalkan. Pengelolaan sinergi merupakan proses mengelola dan memperkuat komitmen, peran dan peningkatan kapasitas masing-masing pihak dan secara bersama, terutama berupa: penggalian / penentu-an SDM, sumber dana dan sumber daya lain; pengelolaan tugas, SDM dan hubungan; penge-lolaan keberterimaan, komitmen dan sinergi positif; pengamanan kesepakatan / per-setujuan; peningkatan kapasitas. 4. Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan

Pengelolaan sumber daya, proses dan hasil sejalan dengan tahapan dan elemen kolaborasi, serta evaluasi pelaksanaan dan rencana (termasuk output dan dampak), serta pe-nyesuaian yang dianggap penting sejalan dengan perkembangan yang terjadi untuk perbaikan. Keseluruhan agenda sebagai proses iteratif: dokumen rencana menjadi dokumen yang dipergunakan bagi tindakan; dokumen rencana

merupakan dokumen yang "hidup" (living document), bukan dokumen "sakral" (dan mati) yang dapat dan perlu terus dimutakhirkan. Proses keseluruhan sebagai proses pem-belajaran, yaitu pengembangan kepemimpinan, peningkatan keterlibatan, dan perbaikan komunikasi multi pihak. 2.2 E-Government Bagi Pembangunan

Daerah

E-Goverment daerah dapat menyediakan informasi tepat waktu kepada masyarakat dan memiliki potensi untuk memperluas sarana yang inovatif untuk penciptaan kekayaan dalam konteks daerah (Singh, 2004, Malhotra et al.,2006). TIK dapat meningkatkan standar hidup di wilayah pedesaan dan terpencil dengan memberikan manfaat-manfaat komersil, sosial dan pendidikan yang penting (Share, 1993; Madden et al. , 1997). Pusat-pusat layanan elektronik memiliki peran penting, khususnya dalam menjangkau mencapai bagian-bagian marginal yang hidup di wilayah-wilayah ter-pencil (Singh, 2000). Namun, pada ke-nyataannya, penerapan e-Government di daerah tidaklah mudah dan menghadapi banyak kendala. Dari beberapa penelitian yang telah di-lakukan, diketahui bahwa walaupun dianggap populer, penggunaan TIK di daerah-daerah miskin masih rendah dan tidak efektif. Model-model e-Governnance yang ada lebih terpusat pada teknologi yang umumnya ditiru dari negara-negara maju (Jauhari, 2004), dan oleh karena itu tidak sepenuhnya menjamin pembangunan pedesaan dalam konteks negara-negara berkembang.

Observasi-observasi tentang intervensi TIK dalam konteks pedesaan umumnya sesuai untuk negara-negara berkembang. Studi-studi yang berkembang memperlihatkan banyaknya klaim yang menyebutkan bahwa potensi TIK bagi pembangunan tidak mendapat dukungan penuh dan mengarah pada dampak kontra-produktif yang berasal dari penggunaan TIK (Gomez et al., 1999). Ray (2005) menyimpulkan bahwa beberapa inisiatif pemerintahan yang baik bagi pengentasan kemiskinan belum diterjemahkan ke dalam kebijakan sosial karena mekanisme kelembagaan yang lemah. Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut, perlu diusulkan beberapa pendekatan alternatif terhadap proyek-proyek e-Government di pedesaan. 2.3 E-Society

E-society adalah penggunaan media digital pada hubungan-hubungan: orang ke orang

Page 11: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

(komunikasi perorangan, pembelian bisnis ke bisnis , dan sebagainya); pemerintah ke pihak lain (pemerintah on-line); pihak lain ke pemerintah (pemilihan / pemerintahan); orang ke pihak lain (bisnis ke konsumen, dsb.). E-society yang bergantung pada pengembangan-pengembangan teknologi informasi dan komunikasi mengubah mode interaksi sosial dan ekonomi sehingga memiliki dampak mendalam terhadap organisasi sosial, ekonomi dan hukum.

Tahap inisiasi pada dasarnya memastikan bahwa kriteria-kriteria untuk terbentuknya e-Society telah dipenuhi sehingga pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan, Kriteria-kriteria dimaksud adalah :

1) Adanya kebutuhan kedua pihak untuk

bekerjasama, 2) Adanya tingkat rasa saling percaya yang

memadai agar kerjasama bisa terjadi. Wilayah konflik yang mungkin terjadi harus jelas, Bila ada hambatan yang mem-buat kerjasama sukar dilakukan, hambatan tersebut harus diatasi terlebih dahulu.

3) Pihak-pihak terkait harus memiliki visi jangka panjang yang sama dan tujuan program yang sama.

4) Partisipan harus mengetahui elemen menang-menang dari program e-Society gabungan.

5) Pihak-pihak terkait harus bersama-sama mengembangkan prinsip-prinsip dasar pen-dekatan e-Society dan memiliki pemahaman aplikasi TIK yang dapat diterapkan di ruang pemerintahan.

6) Proses itu sendiri sama pentingnya dengan output utama, Proses bukan hanya kelanjutan dari intervensi dan kegiatan, me-lainkan juga merupakan proses pembelajar-an.

7) Proses sangaat dibantu oleh partisipasi dan kepemimpinan seorang "champion", yaitu seseorang atau sebuah organisasi yang sangat dihargai dan diterima oleh setiap orang

2.4 Sistem Inovasi Daerah

Inovasi berkembang baik di negara /masyarakat yang maju ataupun yang belum begitu maju. Tetapi, di negara/masyarakat yang belum begitu maju, inovasi umumnya muncul secara sporadis dan dalam intensitas/frekuensi yang rendah. Banyak indikator proksi ke-inovasian yang dapat dicermati yang men-dukung hal ini.

Inovasi berkembang dipengaruhi oleh beragam faktor. Bagaimana faktor-faktor (sub-

sistem/elemen/unsur) yang berpengauh tersebut berperan, kesaling-terkaitannya (termasuk ko-herensi kebijakannya), dan dinamika interaksi-nya akan menentukan atau mempengaruhi kinerja dinamis sebagai suatu “sistem”, yang disebut sebagai “sistem inovasi.”

Sistem inovasi esensinya merupakan sistem atau suatu kesatuan dari berbagai elemen atau unsur-unsur (aktor, kelembagaan, ketertautan, jaringan, proses interaksi, dan kebijakan) yang mempengaruhi arah perkembangan dan ke-cepatan inovasi, difusi inovasi dan proses pem-belajaran yang terjadi di suatu negara ataupun daerah. Sistem inilah yang meliputi bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (IPTEKIN). Sistem inovasi inilah yang harus terus menerus dibangun atau diperkuat secara dinamis.

Jika berbicara “penguatan sistem inovasi”, ini harus dimaknai sebagai “membenahi” sistem (holistik, serentak, menyangkut isu-isu sistemik) secara bersistem/sistematis. Jadi, dari perspektif kebijakan, langkah-langkah perbaikan perlu diarahkan untuk membenahi “isu-isu kegagalan sistemik” (systemic failures). Identifikasi isu-isu yang perlu dipecahkan sebagai bagian dari penelaaahan/kajian awal (baseline assesment) sistem inovasi tidaklah cukup hanya sebatas pada “gejala” (symptom) persoalannya saja, tetapi juga akar persoalannya. Secara akademis inilah yang biasanya dikategorikan sebagai isu-isu kebijakan. Tidak semua persoalan yang menyangkut iptekin harus selalu diintervensi oleh pemerintah.

Kedua, pemaknaan dari “penguatan sistem inovasi” ini artinya secara sadar para pemangku kepentingan menyiapkan dalam perspektif jangka pendek, menengah, dan panjang langkah-langkah solusinya. Artinya, perlu ada strategi kebijakan yang dikembangkan sebagai suatu ke-satuan yang dituangkan dalam “kerangka ke-bijakan inovasi/KKI”(innovation policy framework).

Arah/orientasi penguatan sistem inovasi adalah mendukung pembangunan Indonesia yang progresif dan berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, maka tujuan pokok penguatan sistem inovasi adalah:

1. Meningkatkan kemampuan bangsa dan

negara dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat (basic needs) dan melindungi ke-pentingan masyarakat (public interest);

2. Mendukung percepatan peningkatan daya saing (competitiveness) dan penguatan kohesi sosial (social cohesion); dan men-dukung kemandirian Bangsa dan menjaga kedaulatan NKRI (sovereignity).

Page 12: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Berdasarkan kajian-kajian sebelumnya, se-tidaknya ada 6 kelompok isu kebijakan inovasi yang sangat penting dan perlu menjadi pijakan untuk merancang kebijakan inovasi beserta alat atau instrumen kebijakannya. Secara singkat, konsep keenam elemen dari kerangka kebijakan inovasi/KKI tersebut adalah sebagai berikut:

1. Membenahi/mengembangkan iklim atau

lingkungan yang kondusif bagi ber-kembangnya inovasi dan bisnis.

2. Memperkuat daya dukung iptekin, dan meningkatkan kemampuan absorpsi (penyerapan dan pemanfaatan) iptekin oleh dunia usaha dan masyarakat yang sesuai dengan konteks Indonesia.

3. Meningkatkan ketertautan, kemitraan dan jaringan implementasi atau pemanfaatan IPTEKIN.

4. Membangun / mengembankan budaya kreatif-inovatif.

5. Meningkatkan koherensi kebijakan inovasi secara kontekstual (ini terutama dengan konsistensi fokus pada potensi terbaik Indonesia dan memperkuat kemitraan multidimensional).

6. Membangun kemampuan dalam penyelarasan dengan dinamika global.

2.5 Free Open Source Software

Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi ke-bebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang se-belumnya.

Free Open Source Software (FOSS) atau perangkat lunak bebas dan open source (PLBOS) telah menjadi sebuah fenomena internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, FOSS mengalami perubahan besar dari sebuah kata yang relatif tidak dikenal menjadi sebuah kata popular terbaru.

Perkembangan penggunaan FOSS mengalami kemajuan pesat. Di samping rendahnya biaya, ada beberapa alasan mengapa masyarakat, organisasi publik, atau bisnis secara agresif mengadopsi FOSS, antara lain: Keamanan (Security), Ketersediaan/Kestabilan (Realibility/Stability), Standar terbuka dan tidak tergantung vendor, Mengurangi ketergantungan terhadap impor, Meningkatkan kemampuan me-

ngembangkan perangkat lunak lokal, Pem-bajakan, HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan WTO (World Trade Organization), Bahasa dan budaya lokal (localization) 2.6 Filosofi FOSS

Ada dua filosofi pokok pada kata FOSS, yaitu filosofi dari FSF (Free Software Foundation) atau Yayasan perangkat Lunak Bebas, dan filosofi dari OSI (Open Source Initiative) atau Inisiatif Sumber Terbuka. Filosofi FSF, sesuai dengan urutan sejarah dan karena posisi FSF sebagai pionir dalam gerakan FOSS ini. Tokoh utama gerakan FSF adalah Richard M. Stallman, sedangkan tokoh gerakan OSI adalah Eric S. Raymond dan Bruce Perens.

Menurut FSF, perangkat lunak bebas mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebar-luaskan / menditribusikan, mempelajari, me-ngubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Tepatnya mengacu pada empat jenis kebebasan bagi para pengguna perangkat lunak, yaitu:

1. Kebebasan untuk menjalankan programnya

untuk tujuan apa saja (kebebasan 0). 2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana

program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (kebebasan 1). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat.

3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama anda (kebebasan 2).

4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya (kebebasan 3). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat juga. Filosofi OSI agak berbeda. Ide dasar open

source sangat sederhana. Jika para pemrogram dapat mempelajari, mendistribusikan ulang, dan mengubah kode sumber sebagian perangkat lunak, maka perangkat lunak itu berkembang. Masyarakat mengembangkannya, meng-aplikasikannya, dan memperbaiki kelemahan-nya. OSI difokuskan pada nilai-nilai teknis dalam pembuatan perangkat lunak yang berdaya guna dan dapat dihandalkan, dan pendekatan istilah OSI ini lebih sesuai kebutuhan bisnis daripada filosofi FSF. OSI tidak terlalu fokus pada isu moral seperti yang ditegaskan FSF, dan

Page 13: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

lebih fokus pada manfaat praktis dari metoda pengembangan terdistribusi dari FOSS.

Meskipun filosofi dasar kedua gerakan ini berbeda, FSF dan OSI berbagi area yang sama dan bekerja sama dalam hal-hal praktis, seperti pengembangan perangkat lunak, usaha melawan perangkat lunak proprietary, paten perangkat lunak, dan sejenisnya. Richard Stallman me-ngatakan bahwa gerakan perangkat lunak bebas

dan gerakan open source merupakan dua “partai politik” dalam komunitas yang sama. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pengembangan E-Development

Hingga saat ini, beberapa prakarsa pengem-bangan E-Development telah dilaksanakan di Kabupaten XYZ dengan hasil sementara seperti berikut :

TABEL1

PENGGUNAAN APLIKASI PADA INSTANSI-INSTANSI

No Instansi Aplikasi Kerangka Fungsi Sistem Pemerintahan

1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

Web Bappeda Web GIS

Pembangunan Pembangunan

2 Badan Kepegawaian Daerah SIMPEG SAPK

Kepegawaian, Administrasi Administrasi , Kepegawaian. Pelayanan

3 Inspektur SIAWAS Administrasi & Manajemen, Pengawasan

4 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Peme-rintahan Desa

SIP Administrasi & Manajemen

5 Rumah Sakit Umum Negara

Billing HRD Akuntansi Medical Record Logistik Farmasi Inacgb JKBM Web RSU Negara

Keuangan Kepegawaian, Administrasi Keuangan Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen, Keuangan Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Informasi

6 Dinas Pendapatan Daerah SISMIOP Pelayanan (PBB)

7

Dinas Pendidikan, Pemuda Olah Raga, Pariwi-sata, dan Kebudayaan

Padamu Negeri Aplikasi Dapodik Aplikasi Tunjangan Diknas Aplikasi Tunjangan Fungsional dan Kualifi-kasi Guru SIMBOS

Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen, Keuangan Administrasi dan Manajemen, Keuangan

8 Dinas Kesehatan

SAKPA SAPAW BMN MG Migrasi RKAKL POK

Keuangan Keuangan Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Administrasi dan Manajemen

Page 14: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

9 Dinas Perhubungan, Kominfo

Portal XYZ Website XYZ Kantaya Website MCAP EVoting MDGs SIMDA SMS Center SMS Broadcast Aplikasi Paluga-da

Informasi Pelayanan Administrasi dan Manajemen Informasi tentang MCAP Pelayanan Administrasi dan Pemetaan Masayrakat Administrasi dan Manajemen Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan

10 Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil SIAK Aplikasi e-KTP

Pelayanan Administrasi & Manajemen Pelayanan Administrasi & Manajemen

11 Kantor Lingkungan Hidup, Keberishan dan Pertama-nan

GIS Persampahan Pelayanan

12 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

Sistem Pelayanan Perijinan Sistem Arsip Pelayanan Periji-nan

Pelayanan, Administrasi & Manajemen Dokumentasi

13 Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia SISKUM Legislasi

14 Bagian Keuangan SIMAKDA SIADINDA

Keuangan Keuangan

15 Bagian Humas dan Protokol Web Wakil Bupati

Informasi

16 Bagian Perlengkapan

Sistem Manaje-men Aset Daerah Aplikasi LPSE

Administrasi & Manajemen Pelayanan

1. Pengembangan e-Leadership Penataan Kebijakan dan Kelembagaan, be-

rupa: Pelaksanaan rangkaian seminar, workshop, dan diskusi tentang pengembangan dan pen-dayagunaan TIK dalam pembangunan daerah. Penyusunan rencana induk dan penggalian ma-sukan untuk penataan kebijakan TIK di Pemerintah Kabupaten XYZ.

Saat ini di Pemerintahan Kabupaten XYZ sudah diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Komite TIK Kabupaten XYZ yang diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten XYZ. Sedangkan pelaksana teknis pengembangan TIK telah di-bentuk juga Tim IT yang anggotanya adalah para pranata komputer yang tersebar di seluruh SKPD.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten XYZ juga sudah menerbitkan SK terkait kemampuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bidang peng-gunaan perangkat komputer dan aplikasi dasar perkantoran. Setiap PNS diwajibkan bisa meng-

gunakan komputer dengan aplikasi standar pengolah kata dan pengolah angka. 2. Pengembangan lnfrastruktur lnformasi dan

Komunikasi Berbicara mengenai pembangunan infra-

struktur jaringan teknologi informasi dan komu-nikasi Pemerintah Kabupaten XYZ, tidak dapat dilepaskan dari komitmen pimpinan dan kerja-sama dengan Sebuah Instansi Pemerintah Pusat. Diawali pada tahun 2001 ketika cara pandang terhadap TIK mulai bergeser dari semua meng-gunakan mesin ketik manual menuju komputer dan dari komputer-komputer yang berdiri sendi-ri (stay alone) menjadi sebuah jaringan.

Setelah dirasakan manfaatnya muncul um-pan balik dari bupati bahwa jaringan kecil yang menghubungkan pejabat tinggi Pemkab saja tidak akan banyak manfaatnya bagi kemaju-an tugas-tugas pemerintahan. Jaringan itu haruslah bisa menjangkau setiap unit kerja lingkup Pem-kab XYZ. Pelan tapi pasti serta yang pasti butuh waktu dan biaya jaringan on line seluruh Satuan

Page 15: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Kerja Perangkat Daerah akhirnya bisa tersam-bung dalam Lokal Area Network dan Wide Area Network.

3. Jaringan Lingkup Pemkab

Adalah sebuah keuntungan bagi Pemerintah Kabupaten XYZ yang memiliki pusat pemerintahan terpadu. Hampir semua Badan, Dinas, Kantor dan Sekretariat Daerah bahkan Sekretariat DPRD berada pada satu kawasan (Civic Center). Dengan demikian pembangunan jaringan menjadi relatif mudah dan murah. Untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya pada lingkup Pemkab XYZ cukup di-lakukan dengan sambungan kabel. Ini me-ngingat jarak terjauh dari server (Network Operating Center) dengan klien tidak lebih dari seratus meter.

Sementara itu untuk SKPD yang berada di luar kawasan Civic Center harus dibangun dengan fasilitas tower triangle 30 meter dan dihubungkan dengan radio wireless. SKPD yang berada di luar Civic Center adalah Kantor Diklat dan BAPPEDA.

Pembiayaan untuk membangun jaringan ini menjadi relatif murah karena disamping karena jaraknya dekat, juga karena dilakukan dengan sistem swakelola. Hal ini didukung oleh ke-inginan besar untuk memberdayakan potensi Aparatur Pemerintah lokal agar bisa melakukan alih teknologi sehingga lebih mandiri.

Pembangunan jaringan dalam arti perluasan jaringan sampai kepada level staf terus di-lakukan sesuai dengan permintaan atas per-timbangan kebutuhan SKPD. Dengan ke-mungkinan perluasan jaringan sampai pada level staf diharapkan penguasaan komputer dan bekerja dengan komputer dengan fasilitas jaringan akan semakin tinggi, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat akan kualitas pelayanan.

Jaringan XYZ Network pada saat ini sudah tersebar sampai pada tingkat Sekolah Dasar, setelah sebelumnya menjangkau Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Rumah Sakit/Puskemas. Untuk membangun jaringan yang luas itu, dibutuhkan pengaturan infrastruktur jaringan yang baik, dimana perlu dibangun jaringan induk (backbone) sampai kepada pengguna (client).

a. Backbone

Pembangunan jaringan induk (backbone) menjadi infrastruktur terpenting dari jaringan besar. Jaringan ini menjadi penopang utama dari berfungsinya seluruh jaringan. Bila backbone mengalami kerusakan, maka dapat di-pastikan jaringan menuju ke client menjadi terputus.

Karena itu pemilihan perangkat backbone menjadi sangat penting. Jaringan backbone Kabupaten XYZ ditopang oleh perangkat teknologi tinggi Speed LAN yang sudah men-jadi standar militer USA. b. Client

Sejak mulai dibangun Maret 2007 pem-bangunan backbone meningkat sangat pesat. Client dalam artian pengguna jaringan satu lokasi kantor adalah meliputi Kantor Kecamatan (5), Kantor Desa/Kelurahan (51), Sekolah Dasar (130), SMP, SMA, Puskesmas, Rumah Sakit dan Kantor Bupati (20).

Pembuatan infrastruktur jaringan komputer di Kabupaten XYZ menggunakan konsep DMZ (De Militerized Zone) dimana semua server utama diletakkan pada daerah bebas gangguan keamanan yang diapit oleh dua firewall. Firewall pertama merupakan eksterior firewall yang menggunakan perangkat bridge firewall (diletakkan pada NOC). Pada gateway diberikan fasilitas VPN (Virtual Private Network) untuk menjaga kerahasiaan pengiriman data, baik voice maupun non voice dari dan ke luar jaringan Kabupaten XYZ. Sedangkan dari sisi komputer client diberi software VPN Client.

Firewall kedua diletakkan pada sisi intranet yang dilengkapi juga dengan VPN server yang dipasang pada router. Fungsi VPN adalah untuk menjamin kerahasiaan pengiriman data karena antara NOC dan client duhubungkan dengan menggunakan wireless yang keamanannya masih sangat rendah.

4. Skema Jaringan

Pembangunan jaringan telah merambah wilayah terjauh dari Kabupaten XYZ, di-wilayah timur berbatasan dengan wilayah paling barat.

5. Topologi Jaringan

Topologi menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan, sedangkan topologi logika menguraikan perilaku komputer dalam jaringan dari sudut pandang operator, dalam hal ini manusianya yaitu topologi fisik. Pada umumnya jaringan menggunakan satu atau lebih topologi fisik. Topologi fisik meliputi: BUS, STAR, dan RING.

Topologi yang digunakan pada masing-masing instansi di Pemerintahan Kabupaten XYZ adalah STAR. Dalam topologi STAR se-buah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Semua kontrol dalam topologi STAR di-pusatkan pada satu titik yang dinamakan stasiun primer dan terminal lain sebagai stasiun sekunder. Pemilihan topologi STAR adalah

Page 16: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

karena apabila ada satu komputer error/crash maka tidak akan mengganggu jalannya komputer lain. Selain itu juga karena adanya kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam mendeteksi error. 6. Pengembangan Sistem Informasi

Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten XYZ telah menggunakan aplikasi untuk keuangan dan aset yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Sementara itu beberapa SKPD telah menggunakan aplikasi khusus untuk menunjang aktifitasnya.

3.2 Pengukuran E-Development

Hasil survey pengukuran pengembangan e-Development di Kabupaten XYZ dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada responden yang mewakili beberapa unsur dari akademisi, bisnis, dan pemerintah (ABG) memperlihatkan hasil sebagai berikut.

Hasil penilaian survei di Kabupaten XYZ menunjukkan angka yang cukup baik untuk keseluruhan elemen e-Development, terutama penilaian terhadap elemen e-Leadership dan ke-lembagaan. Hal ini menunjukkan bahwa peran pimpinan daerah untuk mengembangkan pe-manfaatan TIK di wilayah ini sangat tinggi, terlihat dari prakarsa pimpinan terhadap pe-ngembangan e-Development misalnya pe-nyelenggaraan seminar-seminar, pelatihan-pe-latihan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK, serta penataan kelembagaannya. Selain itu, pembangunan infrastruktur untuk menunjang pemanfaatan TIK bagi fungsi pelayanan masyarakat dibangun sebagai prioritas utama. 3.3. Analisis SWOT

Hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan FOSS bagi pengembangan e-Development dilakukan dengan analisis SWOT. Dari hasil identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, terhadap aspek-aspek yang mem-pengaruhi pengembangan e-Development di daerah, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Kekuatan

a) Komitmen Kepala Daerah untuk me-ngembangkan e-Development.

b) Adanya dukungan SDM untuk me-lakukan pendampingan pengembangan e-Development berbasis FOSS.

c) Kemudahan untuk berkoordinasi dalam pengembangan e-Development.

2. Kelemahan

a) Keterbatasan pengetahuan SDM tentang TIK dalam melaksanakan e-Development berbasis FOSS

b) Belum terbangunnya budaya penggunaan software legal dan open source yang secara ekonomis lebih efektif dan efisien.

c) Komposisi aparat SKPD yang sebagian besar tidak lagi muda menjadi hambatan dalam penguasaan Software Open Source.

3. Peluang

a) Adanya dukungan dari berbagai instansi terkait di tingkat pusat (Sebuah Instansi Pemerintah Pusat) untuk mengembang-kan e-Development berbasis FOSS

b) Banyaknya komunitas yang mengembangkan software open source sehingga dapat menjadi alternatif solusi atas masalah-masalah yang timbul dalam penggunaan FOSS

c) Adanya dorongan dari pemerintah pusat untuk menggunakan FOSS melalui ber-bagai kebijakan (Peraturan SK Menpan No. SE / 01 / M.PAN / 3.2009 tentang pemenfaatan perangkat lunak legal.

4. Ancaman

a) Dikhawatirkan ketika OS sudah menjadi sempurna maka otoritas pemilik OS tersebut akan memberlakukan lisensi bagi pengguna.

b) Terjadinya kegagalan dalam implemen-tasi FOSS akibat banyaknya kendala dalam pengoperasian FOSS oleh peng-guna.

c) Adanya kemungkinan berbagai upaya dari produsen software berlisensi agar konsumen menggunakan produk mereka. (contoh : Penjualan komputer yang sudah berisi sofware berlisensi).

Terhadap faktor-faktor tersebut diatas,

dilakukan analisis untuk menentukan faktor kunci yang paling berpengaruh terhadap pe-ngembangan e-Development di daerah sebagai berikut:

1. Komitmen Kepala Daerah untuk

mengembangkan e-Development. 2. Keterbatasan pengetahuan SDM tentang

TIK dalam melaksanakan e-Development berbasis FOSS

3. Adanya dorongan dari pemerintah pusat untuk menggunakan FOSS melalui berbagai kebijakan (mis. Peraturan SK Menpan No.

Page 17: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

SE/01/M.PAN/3.2009 tentang pemanfaatan perangkat lunak legal.

4. Adanya kemungkinan berbagai upaya dari produsen software berlisensi.

4. Kesimpulan Analisis pengembangan e-Development

dilakukan dengan mengkaji hasil pengukuran pengembangan e-Development dan hasil analisis kekuatan dan kelemahan (SWOT) pengembang-an e-Development di Kabupaten XYZ.

Pengukuran pengembangan e-Develop-ment di Kabupaten XYZ memperlihatkan bahwa pengembangan e-Development di daerah tersebut masih jauh dari kondisi ideal yang seharusnya terbentuk bagi pengembangan e-Development yang baik. Banyak hal yang masih harus di-perbaiki guna mencapai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal agar pengembangan e-Development di Kabupaten XYZ dapat berhasil.

Khusus bagi elemen pertama yaitu e-Leadership, Kebijakan dan Kelembaagan, sepertinya elemen ini yang paling besar peran-nya terhadap perkembangan e-Development secara keseluruhan.

Elemen ini dapat menjadi motor utama bagi terbentuknya ke empat elemen lainnya guna mendapatkan pengem-bangan e-Development yang sempurna Daftar Referensi

[1] Dewalinux. Free Open Source Software

Sebagai Solusi Kemandirian Bangsa di Bidang Teknologi Informasi (Studi Kasus Pengembangan Dewalinux). Jakarta.

[2] Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Na-sional Pengembangan e-Governmen. Jakarta.

[3] Irawan Santoso, Drs, M.Sc. 2010. e-Development Berbasis Free Open Source Software (FOSS) untuk Mendukung Sistem lnovasi Daerah. Sebuah Instansi Pemerintah Pusat, Jakarta.

[4] Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Perangkat Lunak Bebas dan Open Source. http://dl2.foss-id.web.id/dokumen/8-buku-kebijakan-OSS/foss/daftar-isi-FOSS.pdf. Diakses 25 Oktober 2013.

Page 18: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

RENCANA PENGEMBANGAN DAN INTEGRASI TIK DI KABUPATEN XYZ

I Putu Agus Swastika, Eddy Muntina Dharma, I Putu Satwika

STMIK Primakara, Jln Tukad Badung no 135 Denpasar

E-mail: [email protected]

Abstrak Dalam pelayanan pemerintah hal utama yang menjadi sasaran kinerja yakni memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh masyarakatnya karna jika pemerintah tidak melakukan pelayan yang baik bagi seluruh masyarakatnya dapat mencoreng kinerja kepemerintahan itu sendiri, maka dari itu seiring dengan perkembangan teknologi saat ini sangat membantu dalam memberikan pelayanan yang berkwalitas bukti dari perkembangan tersebut yakni pemerintah men-gembangkan government menjadi e-Goverment. E-Goverment yakni pelayan pemerintah yang berbasis teknologi dan informasi dimana dengan adanya e-Goverment dapat memberikan pelayanan yang trasparan, mudah dijangkau dan dapat di akses dimana saja serta dapat memberikan informasi yang akurat untuk masyarakatnya, namun dalam pen-gembangan ini SDM-nya juga harus di tuntut untuk bekerja menggunakan system yang sudah di sediakan agar upaya untuk pengembangan teknologi informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan adapun komponen pendu-kung dalam pengmbangan ini yakni organisasi (pemerintah,lembaga), software aplikasi, data, perangkat keras, pe-rangkat lunak, perangkat komunikasi

Kata kunci: e-Goverment, integrasi, TIK

1. Pendahuluan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjanjikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan trans-paransi. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang populer disebut e-Government.

Pelayanan pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (e-Government) diha-rapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik sebagai jalan untuk menjadi-kan good governence. Melalui e-Government, pelayanan pemerintah akan berlangsung secara transparan, dapat dilacak prosesnya, sehingga dapat dianggap akuntabel. Unsur penyimpangan dapat dihindarkan dan pelayanan dapat diberi-kan secara efektif dan efisien. Beberapa instansi pemerintah telah menyatakan bahwa pemerin-tahannya telah mulai memasuki era layanan publik berbasis web.

Inpres no. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government telah menjabarkan tahapan-tahapan tersebut dengan jelas di bagian Strategi Pen-gembangan e-Government yaitu di butir ke-18 yang mendeskripsikan strategi ke-enam pen-gembangan e-Government. Strategi ke-enam tersebut menjelaskan bahwa pengembangan e-Government dilaksanakan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Le-bih lanjut butir tersebut menjabarkan empat

tingkatan dalam pengembangan e-Government, yaitu : 1. Persiapan, yaitu eksistensi situs informasi

di setiap lembaga, SDM yang memenuhi standar, access points untuk layanan-layanan yang disediakan, dan sosialisasi situs informasi, baik untuk internal maupun publik.

2. Pematangan, yaitu situs informasi publik yang interaktif dan antarmuka untuk berhu-bungan dengan lembaga lain.

3. Pemantapan, yaitu situs transaksi pelayanan publik, dan aplikasi serta data yang tingkat interoperabilitasnya tinggi sehingga dapat dimanfaatkan lembaga lain. Pemanfaatan, yaitu aplikasi pelayanan government to government (G2G), government to business (G2B), dan government to citizen (G2C) yang terintegrasi.

Penyedia semua layanan e-Government itu

akan disediakan melalui situs web (website), sistem pelayanan satu atap (front-office), dan sistem penunjangnya (back-office). Untuk me-wujudkan e-Government yang baik perlu ba-nyak persiapan dan upaya yang terstruktur dan terintegrasi.

Penelitian ini dilakukan pada suatu peme-rintah kabupaten yaitu kabupaten XYZ meman-dang perlu untuk menyusun kembali e-Strategi dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan yang meliputi aktivitas internal pemerintahan dalam satu instansi maupun antar instansi, serta aktivitas pembe-rian pelayanan dari pemerintah Kabupaten XYZ

12

Page 19: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

untuk masyarakat sehingga terciptanya pemerin-tahan yang bersih, tranparan dan berwibawa.

1.2 Tujuan

Dokumen rencana pengembangan TIK bagi

Pemerintah Kabupaten XYZ ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kondisi sistem informasi saat ini dan panduan baku pengem-bangan e-Government khususnya pada bidang sistem aplikasi e-Government, dengan ruang lingkup pemerintahan Kabupaten XYZ. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui

pemanfaatan teknologi informasi dan ko-munikasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan

2. Memberikan landasan berpikir bagi pen-gembangan aplikasi e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif.

2. Analisa 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten XYZ

Pemerintah Kabupaten XYZ mempunyai

tugas pokok dalam penyelenggaraan pemerin-tahan, pelaksanaan pembangunan serta pem-binaan masyarakat. Dengan adanya pergeseran paradigma pemerintahan di daerah mengenai penyelenggaraan otonomi daerah, struktur organisasi/susunan kelembagaan Pemerintah Kabupaten XYZ sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah adalah sebagai berikut:

1. Sekretariat Daerah

Sekretariat daerah merupakan unsur staf. Sekretariat daerah mempunyai tugas dan ke-wajiban membantu bupati dalam menyusun ke-bijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban menyeleng-garakan fungsi seperti penyusunan kebijakan pemerintahan daerah, pengkoordinasian pe-laksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah, pemantauan dan evaluasi pe-laksanaan kebijakan pemerintahan daerah, pembinaan administrasi dan aparatur pemerin-tahan daerah dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Dinas Daerah

Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantu-an. Dinas daerah dalam melaksanakan tugas me-nyelenggarakan fungsi seperti perumusan ke-bijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pe-layanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya, pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan pe-nyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Lembaga teknis daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi seperti perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya, pem-binaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Kecamatan

Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten. Kecamatan dipimpin oleh camat. Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Camat me-nyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi mengoordinasikan kegiatan pember-dayaan masyarakat, mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, mengoordinasikan penerapan dan pe-negakan peraturan perundang-undangan, meng-koordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, dan me-laksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan. 5. Sekretariat DPRD

Sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah yang selanjutnya disebut sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. Sekretariat DPRD mempunyai tugas me-nyelenggarakan administrasi kesekretariatan,

Page 20: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan ke-uangan daerah. Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi seperti penyelenggaraan administrasi ke-sekretariatan DPRD, penyelenggaraan adminis-trasi keuangan DPRD, penyelenggaraan rapat-rapat DPRD, dan penyediaan dan pengkoor-dinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

6. Perusahaan Daerah

Perusahaan Daerah (PD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum dan me-mupuk pendapatan. Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta melaksanakan pem-bangunan Daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.

2.2. Analisis TIK

Saat ini sumber daya informasi, yang

meliputi teknologi, sistem aplikasi, fasilitas, data, dan personil, pada suatu organisasi sangat mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Efektifitas dan efisiensi pemanfaatan dan pe-ngelolaan sumber daya tersebut sangat diperlu-kan agar sesuai dengan tuntutan dan tujuan organisasi. Pemerintah Kabupaten XYZ sebagai lembaga pemerintahan memerlukan pengelolaan sumber daya informasi yang baik untuk me-nunjang berbagai aktivitasnya, berikut hasil angket yang dibagikan ke 35 SKPD berdasarkan organisasi, aplikasi, data, perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat komunikasi.

1. Organisasi

Pembinaan, pengelolaan dan pengembang-an sistem informasi pada Pemerintah Kabupaten XYZ sesuai dengan Peraturan Daerah terletak pada struktur organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yaitu Bidang Komunikasi dan Informasi. Sedangkan SKPD yang memiliki unit khusus yang bertanggung jawab dalam pengelolaan teknologi informasi hanya 1 SKPD. Ada SKPD yang belum memiliki unit khusus dalam pengelolaan sistem informasi namun telah memiliki Tim yang ber-tanggung jawab terhadap sistem informasi yang personilnya diambil dari internal SKPD.

Sedangkan sebagian besar SKPD, pengelolaan sistem informasinya bekerjasama dengan Dinas Hubkominfo.

Penyajian informasi dari masing-masing SKPD kepada masyarakat luas, efektif meng-gunakan website. Website merupakan salah satu strategi di dalam melaksanakan pengembangan e-Government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Kepemilikan website merupakan tingkat pertama dalam pengem-bangan e-Government dengan sasaran agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi dengan menggunakan media internet. Sayangnya hanya baru 2 SKPD yang telah memiliki website. Dari website yang sudah ada, belum semua terintegrasi dengan social media dan belum terintegrasi secara isi dengan website utama. Sedangkan sebagian besar informasi pemerintahan disajikan pada website utama yang dikelola oleh Dinas Hubkominfo. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika mengharapkan seluruh Pemerintah Daerah dan SKPD memiliki website yang dapat diakses publik dan menjadi sub domain dari web utama.

2. Software Aplikasi

Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten XYZ telah menggunakan aplikasi untuk keuangan dan aset yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA).

Sementara itu beberapa SKPD telah menggunakan aplikasi khusus untuk menunjang aktifitasnya. Dalam Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan yang ditetapkan oleh Ke-menterian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) maka kondisi aplikasi di Pemerintah Kabupaten XYZ bisa digambarkan sebagai berikut: (tanda bintang menandakan aplikasi sudah diimplementasikan)

Gambar 1a. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan di Pemda XYZ

Page 21: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 1b. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan di Pemda XYZ

3. Data

Data yang dimiliki SKPD sebagian ter-simpan di server dan ada yang tersimpan di komputer personal, namun belum memiliki standar aturan penyimpanan data pada direktori komputer. Terkait dengan aplikasi, pengiriman data masing banyak yang menggunakan sistem batch yaitu data akan diproses ke tahap berikut-nya setelah ada campur tangan operator atau tenaga khusus, seperti Aplikasi PHR dan Ke-uangan.

Klasifikasi keamanan data beragam dari masing-masing SKPD, ada 1 SKPD yang meng-klasifikasikan data “Sangat Rahasia”, mem-butuhkan tingkat keamanan tertinggi, ada 2 SKPD mengklasifikasikan data “Terbatas”, membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi dan erat hubungannya dengan tugas dan tanggung jawab dan ada 2 SKPD mengklasi-fikasikan data “Biasa”, tidak membutuhkan pengamanan khusus, sedangkan 30 SKPD tidak memberikan jawaban.

4. Perangkat Keras

Semua instansi pemerintah (100%) telah menggunakan komputer dalam layanan opera-sionalnya, hanya saja tidak setiap staf tersedia /menggunakan komputer, hanya 29% yang tersedia/menggunakan komputer. 32% instansi telah mempunyai laptop untuk mendukung operasionalnya.

Seluruh server yang dimiliki merupakan server branded dan bukan komputer rakitan. Sedangkan untuk workstation ada sebagian SKPD yang menggunakan komputer branded dan ada sebagian yang masih menggunakan komputer rakitan. Dari komputer-komputer yang dimiliki SKPD, sebagian besar terhubung ke jaringan Local Area Network (LAN).

5. Perangkat Lunak Penggunaan perangkat lunak, khususnya

sistem operasi, SKPD masih dominan meng-gunakan Sistem Operasi Linux dan Windows (95/2000/XP). Penggunaan aplikasi yang paling dominan di SKPD adalah pemakaian s/w perkantoran (Microsoft Office). Database yang dominan digunakan instansi adalah MySQL dan Oracle.

6. Perangkat Komunikasi

Seluruh SKPD sudah memiliki Local Area Network (LAN) baik yanga ada di lingkungan Civic Center Kantor Bupati maupun yang berada di luar area Civic Center Pemerintah Kabupaten XYZ . Selain menghubungkan SKPD Pemerintah Kabupaten XYZ juga membangun jaringan yang menghubungkan kantor kelurahan dan sekolah-sekolah.

Infrastruktur jaringan komputer di Kabu-paten XYZ menggunakan konsep DMZ (De Militerized Zone) dimana semua server utama diletakkan pada daerah bebas gangguan ke-amanan yang diapit oleh dua firewall. Firewall pertama merupakan eksterior firewall yang menggunakan perangkat bridge firewall (di-letakkan pada NOC). Pada gateway diberikan fasilitas VPN (Virtual Private Network) untuk menjaga kerahasiaan pengiriman data, baik voice maupun non voice dari dan ke luar jari-ngan Kabupaten XYZ. Sedangkan dari sisi komputer client diberi software VPN Client. Untuk memperluas akses ke jaringan Internet khususnya untuk pelayanan publik, beberapa SKPD sudah terpasang Wifi.

2.4 Analisis SWOT

Dari analisis ini maka dapat dilakukan

evaluasi diri untuk berbenah diri membangun sistem e-Government yang handal dan terpadu. Strategi pengembangan e-Government menurut prioritas selanjutnya dapat dibangun ber-dasarkan analisis SWOT yang telah disusun, disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di Pemerintah Kabupaten XYZ.

Analisis SWOT yang disusun berikut selain dari hasil kuesioner juga hasil dari survey langsung terhadap masyarakat, kalangan bisnis dan instansi pemerintah juga hasil dari survey terhadap dokumen-dokumen pendukung (data sekunder) yang terdapat di Pemerintah Kabupaten XYZ.

Page 22: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 3a. Analisis SWOT

Page 23: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 3b. Analisis SWOT

Page 24: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 4. Matrix SWOT 3. Pengembangan Sistem Informasi 3.1. Strategi Integrasi Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi di

Pemerintah Kabupaten XYZ, selain pem-bangunan aplikasi baru, perlu dilakukan peng-integrasian aplikasi yang sudah ada mengingat sudah terdapat berberapa SKPD yang mem-bangun aplikasinya sendiri dengan platform yang berbeda-beda. Hal ini penting mengingat perlunya masing-masing instansi untuk mem-bagi informasi tertentu untuk menunjang e-Government itu sendiri.

Metodologi yang digunakan, berdasarkan atas fenomena resistensi yang kebanyakan di-sebabkan karena hal-hal sebagai berikut:

1. Ego sektoral organisasi yang sangat tinggi

sehingga menutup kemungkinan untuk mau diatur atau bekerjasama dengan organisasi lain.

2. Konteks kepentingan yang berbeda pada setiap organisasi sehingga sulit dicari titik

temu yang memungkinkan untuk me-lakukan integrasi secara cepat.

3. Ketidakinginan untuk saling membagi data, informasi, maupun pengetahuan yang dimi-liki karena akan dianggap mengurangi keunggulan kompetitif individu maupun organisasi.

4. Ketidaktahuan harus memulai usaha inte-grasi dari mana sehingga kondusif untuk di-lakukan sejumlah pihak terkait. Maka dari itu perlu dilakukan pendekatan

yang menekankan pada evolusi pelaksanaan enam tahap integrasi (Strategy Of Information Integration).

Gambar 5. Tahap-Tahap Integrasi

Page 25: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

3.2 Tahapan Integrasi Tahap I: Eksploitasi Kapabilitas Lokal

Pada tahap pertama ini, yang perlu dilaksa-nakan adalah melakukan pengembangan mak-simal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing instansi. Metode eksploitasi dilakukan dengan kuisioner dan wawancara langsung. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional ke-pemerintahan – baik dilihat dari segi keunggu-lannya maupun keterbatasannya. Tahap II: Lakukan Integrasi Tak Tampak

Pada saat kebutuhan baru ini berhasil di-definisikan secara jelas, masing-masing instansi melalui pimpinan instansi atau rekanan atau personal dengan otoritas tertinggi di bidang sistem informasi – berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Secara tidak langsung, dalam proses ini, cetak biru arsitektur masing-masing sistem informasi dapat mulai saling di-perkenalkan dan dipertukarkan. Jika hal ini ber-hasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi, yaitu duduk bersama untuk memikir-kan kepentingan yang lebih besar berhasil dila-lui. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”inte-grasi” telah dilakukan. Tahap III: Kehendak Berbagi Pakai

Langkah berikutnya adalah melakukan eva-luasi seberapa efisien dan optimum solusi terse-but berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya instansi. Sekali lagi para pimpinan atau rekanan yang membangun sistem informasi akan berkumpul dan melihat bahwa banyak pe-luang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya tek-nologi informasi yang dimiliki masing-masing instansi. Dalam konteks inilah mulai terlihat adanya tawaran untuk misalnya meng-gunakan server dari instansi A, aplikasi dari instansi B, database dari instansi C, jaringan dari instansi D, dan lain sebagainya. Tahap IV: Redesain Arsitektur Proses

Pada tahap inilah penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat tidak sekedar para rekanan, melainkan pimpinan nomor satu dari masing-masing instansi. Kegiatan kolabora-si ini akan efektif jika bermula dari akhir, dalam arti kata menggunakan kebutuhan pe-megang

kepentingan akhir yaitu masyarakat sebagai target solusi redesain. Keluaran dari tahap terbe-rat ini adalah kesepakatan untuk me-lakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh instansi yang berkolaborasi. Tahap V: Optimalkan Infrastruktur

Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fun-damental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Dalam kaitan inilah maka opti-malisasi sistem informasi terintegrasi yang ber-cikal bakal pada masing-masing sistem infor-masi instansi akan menghasilkan sebuah sistem dengan komponen-komponen lengkapnya seperti : perangkat keras, perangkat lunak, infra-struktur jaringan, sumber daya manusia, sistem database terpadu, dan lain sebagainya. Tahap VI: Transformasi Organisasi

Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar instansi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal instansi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun. Sis-tem informasi masa kini yang dibangun dengan menggunakan paradigma rumah tumbuh dan berbasis komponen secara tidak langsung akan menular kepada karakteristik dari organisasi terkait. Artinya, sejumlah hal baru akan tumbuh menggantikan sesuatu yang telah lama dianut, misalnya:

1. Transformasi dari organisasi berbasis struk-

tur dan fungsi menjadi organisasi berbasis proses.

2. Transformasi dari organisasi berbasis sumber daya fisik menjadi organisasi ber-basis pengetahuan.

3.3 Rencana Implementasi

Rencana pengembangan sistem informasi

mengacu pada kerangka fungsi sistem ke-pemerintahan. Implementasi yang akan di-lakukan merupakan inisiatif-inisiatif yang diha-rapkan dapat mencapai kondisi ideal yang se-suai dengan visi dan misi pengembangan e-Government Pemerintah Kabupaten XYZ.

Page 26: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

1. Modul Aplikasi Jika dilihat dari kerangka fungsi sistem

kepemerintahan, fungsi pembangunan perlu menjadi prioritas dalam pengadaan modul aplikasi selanjutnya, seperti modul aplikasi perencanaan pembangunan daerah, pengelolaan dan monitoring proyek dan evaluasi hasil pembangunan. Prioritas berikutnya adalah fungsi pelayanan khususnya modul bisnis dan investasi. Selanjutnya adalah fungsi kepegawai-an, yaitu sistem pendidikan dan pelatihan dan terakhir adalah fungsi legislasi, yaitu modul sistem administrasi legislatif.

Gambar 6. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan Pada

Pemkab XYZ

Pengembangan sistem informasi Dinas dan Lembaga diprioritaskan pada modul Dinas Perikanan dan Kelautan, pariwisata dan Industri Kecil Menengah. Prioritas selanjutnya adalah pengembangan modul pada dinas Ketenaga-kerjaan, perindustrian dan perdagangan. Selan-jutnya adalah modul pada sarana dan prasarana yaitu sistem transportasi, terminal dan pelabuhan. Prioritas terakhir pada pengembang-an modul pengelolaan perusahaan daerah.

3.4 Website SKPD

Saat ini Pemerintah Kabupaten XYZ telah memiliki website utama. Portal ini akan terus berkembang sejalan dengan dibangunnya situs web instansi-instansi. Setiap instansi yang mem-bangun website akan menjadi sub domain dari

website utama (namainstansi.xyz.go.id) dan dalam pembangunan serta pengelolaannya perlu memperhatikan blueprint aplikasi website.

Untuk mewujudkan website yang ter-integrasi maka Pemerintah Kabupaten XYZ perlu merekonstruksi kembali website utama dan membuatkan seluruh website SKPD. Pem-buatan website SKPD dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebagai leading sektor dalam pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informasi secara efektif dan efisien.

Gambar 7. Skema Integrasi Website Utama dan Seluruh SKPD

4. Kesimpulan

Penelitian Rencana Pengembangan TIK

Pemerintah Kabupaten XYZ diharapkan dapat menjadi acuan dalam membangun e-Government di setiap Instansi (Badan /Dinas /Kantor) dalam upaya mewujudkan good gover-nance.

Rencana pengembangan TIK ini dapat menjadi landasan berpikir bagi pengembangan aplikasi e-Government yang komprehensif, efi-sien dan efektif. Penyeragaman dalam pe-rencanaan pengembangan aplikasi dan standari-sasi fungsi sistem aplikasi e-Government akan menghasilkan tata kelola pemerintahan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang efektif dan efisien. Daftar Referensi

[1] Badan Penelitian dan Pengembangan SDM

Kominfo. 2006. Sosialisasi Pedoman Standard Kompetensi SDM Pengelola e-Government. Departemen Komuni-kasi dan Informatika. Jakarta

[2] Harijadi, D. Agung. 2005. Blueprint Apli-kasi E-Government Pemerintah Dae-rah, Prosiding Konferensi Nasional

Page 27: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia. Bandung.

[3] Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Na-sional Pengembangan e-Governmen. Jakarta.

[4] Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 57 Tahun 2003 Tentang Panduan Penyusunan Rencana

Induk Pengembangan E-Government Lembaga. Departemen Komunikasi dan Informatika. Jakarta

[5] Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Nama Domain Go.Id. Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jakarta

Page 28: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL ALAT MUSIK JEGOG BERBASIS ANDROID

1Ni Luh Made Oktiviani, 2I Putu Agus Swastika, 2Putu Prasada Ananda Putra

1Sekolah Tinggi Ilmu Teknik Jembrana 2STMIK Primakara, Jln Tukad Badung no 135 Denpasar

E-mail: [email protected]

Abstrak

Android pada dasarnya merupakan sistem operasi untuk smartphone, yang dapat mengontrol aplikasi mana yang layak menjadi prioritas utama untuk dijalankan, karena Android sangat sensitif dengan siklus hidup aplikasi dan komponen – komponennya. Jegog adalah gamelan (alat musik) yang terbuat dari pohon bambu berukuran besar yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi seperangkat alat musik bambu yang suaranya sangat merdu dan mena-wan hati. Kesenian jegog merupakan gamelan khas yang ada di kabupaten Jembrana, Bali. Menurunnya ketertarikan masyarakat Jembrana untuk mempelajari gamelan jegog saat ini dikarenakan bentuk gamelan yang terbuat dari bam-bu yang tidak memungkinkan untuk dibawa kemana-mana, ukurannya lumayan besar, dank arena terbuat dari bambu apabila terlalu keras dipukul maka gamelan jegog mudah pecah. Tujuan aplikasi virtual alat music jegog ini yaitu untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi virtual jegog berbasis mobile (android) yang dapat mempermudah mempelajari gamelan jegog. Penggunaan aplikasi ini diharapkan membantu masyarakat yang ingin bermain alat mu-sik jegog dengan mudah dan praktis.

Kata Kunci : jegog, android, gamelan

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Ke-canggihan teknologi saat ini dapat mensimulasi-kan perangkat perangkat diluar komputer, dan disimulasikan kedalam komputer dalam bentuk virtual. Dalam dunia musik ada berbagai macam alat musik salah satu contohnya adalah jegog.

Jegog adalah gamelan (alat musik) yang terbuat dari pohon bambu berukuran besar yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi se-perangkat alat musik bambu yang suaranya sangat merdu dan menawan hati. Kesenian je-gog merupakan gamelan khas yang ada di kabu-paten Jembrana, Bali. Ketertarikan masya-rakat Jembrana untuk mempelajari gamelan jegog saat ini semakin menurun. Hal tersebut dikare-nakan karena bentuk gamelan yang terbuat dari bambu yang tidak memungkinkan untuk dibawa kemana-mana, ukurannya lumayan besar, dank arena terbuat dari bambu apabila terlalu keras dipukul maka gamelan jegog mudah pecah. 1.2 Batasan Masalah

1. Alat musik yang dapat dimainkan pada aplikasi ini adalah jegog jenis jegogan, undir, barangan, suwir, kancil dan kun-tung.

2. Aplikasi ini dapat memainkan suara musik jegog.

3. Aplikasi ini dapat dijalankan pada perang-kat lain, jika perangkat tersebut berisi java runtime dan memiliki emulator android.

4. Untuk hasil yang maksimal, Aplikasi ini dijalankan dengan menggunakan smart-phone (tablet smartphone) minimal yang berukuran 7 inchi.

5. Aplikasi ini dapat merekam suara secara langsung, dan di simpan di sdcard sesuai dengan nama jenis jegog yang direkam.

1.3 Tujuan

1. Untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi virtual jegog berbasis mobile (android) yang dapat mempermudah mem-pelajari gamelan jegog.

2. Pengguna aplikasi bisa lebih mudah mem-pelajari jegog dan mudah dibawa kemana-mana.

2. Landasan Teori 2.1 Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Aplikasi software spesialis, program dengan

dokumentasi tergabung yang dirancang un-tuk menjalankan tugas tertentu.

22

Page 29: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

2. Aplikasi paket, suatu program dengan do-kumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.

2.2 Android

Android adalah sistem operasi untuk smart-phone yang dibuat oleh google corpo-ration. Sistem operasi ini dikembangkan dengan me-manfaatkan linux kernel. Android mem-punyai siklus hidup yang merupakan logika dasar aliran dari sebuah aplikasi yang dibangun. Sistem san-gat berperan menentukan apakah aplikasi dija-lankan, dihentikan sementara atau dihentikan sama sekali. Jika pengguna meng-gunakan se-buah Activity, maka sistem akan memberikan perioritas utama untuk aplikasi tersebut. Seba-liknya jika suatu Activity tidak terlihat dan sis-tem membutuhkan sumber daya yang lebih, maka Activity prioritas rendah akan ditutup.

Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses secara terpisah, yang masing – masing memiliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi penggunaan memori pada apli-kasi. Selain itu Android dapat mengontrol apli-kasi mana yang layak menjadi prioritas utama. Karena Android sangat sensitif dengan siklus hidup aplikasi dan komponen – komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap setiap kondi-si agar aplikasi menjadi stabil.

Gambar 1. Smartphone Android

2.3 Jegog

Gamelan Jegog merupakan salah satu jenis gamelan yang menjadi ciri khas kabupaten Jem-brana (Sukerna, 2003:1). Berbeda dengan jenis gamelan sebelum yang diungkap dalam buku ini, gamelan Jegog terbuat dari bahan dasar Bambu. Sebagimana diuraikan oleh Sukerna (2003:2-3), gamelan ini awalnya merupakan gamelan bilah dimana bilah tersebut terbuat dari kayu Bayur/Panggal Buaya dengan resonator bambu yang terdapat dan tumbuh subur di seba-gian besar wilayah Jembrana. Namun karena langkanya bahan baku kayu tersebut, pada per-kembangan selanjutnya bilah tersebut digan-tikan dengan hanya memakai bambu saja. Ter-jadinya perubahan ini ternyata secara musikal

menghasilkan kualitas suara yang lebih nyaring dan menghasilkan suara yang menggema. Seca-ra aklamasi masyarakat Jembrana khusus-nya di kalangan seniman menunjuk bahwa yang men-ciptakan gamelan ini adalah I Wayan Geliguh atau Kiyang Geliduh (1872) pada tahun 1912. Ia adalah seorang seniman yang berasal dari Ban-jar Sebual, Desa Dangin Tukad Aya, Kecamatan Negara, Jembrana. Sebagai produk budaya asli masyarakat Jembrana, gamelan ini memiliki fungsi yang sangat beragam. Awalnya gamelan ini dipergunakan sebagai media komunikasi untuk memanggil warga masyarakat desa agar berkumpul guna melakukan kegiatan nyucuk yakni kerja bakti membuat atap rumah dari ijuk. Pada perkembangan berikutnya, gamelan ini dipergunakan untuk mengiringi tari pencak silat, suatu atraksi yang diadakan pada waktu istirahat atau setelah selesai nyucuk. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa gamelan ini memiliki fungsi sosial yang kemudian berkembang ber-fungsi sebagai hiburan atau seni tontonan. Se-bagai salah satu tontonan yang sangat menarik gamelan Jegog sering dikom-petisikan dengan dihadap-hadapkan (mebarung) antara satu sekaa dengan sekaa yang lainnya yang mana event ini disebut dengan ”Jegog Mebarung”.

2.4 Teknik Permainan Jegog

Cara memainkan gamelan jegog adalah dengan dipukul dengan menggunakan dua buah alat pemukul/panggul yang terbuat dari kayu dengan bentuk memanjang dan pada ujungnya berbentuk bundar menyerupai roda. Khusus pada instrument jegogan, undir, dan barangan yang dipegang oleh tangan kiri, ujung pemukul-nya terbuat dari bahan karet.

Secara fisik keseluruhan instrumen yang terdapat pada gamelan ini terbuat dari bambu. Dibandingkan dengan jenis gamelan bambu lainnya, gamelan Jegong memiliki ukuran yang paling besar dan nada suara yang dihasilkannya sangat keras. Dilihat dari sistem larasnya, game-lan ini memiliki rangkaian nada-nada yang ber-laras selendro dimana dalam satu oktafnya terdi-ri dari 4 (empat) nada. Adapun nada-nada terse-but diantaranya: ndong (4), ndeng (5), ndung (7) dan nding (3). Dari jenis dan jumlah instrumen-nya semula terdapat beberapa nama jenis in-strument dalam barungan gamelan Jegog dianta-ranya: Jegogan yang memiliki ukuran terbesar 1 tungguh, Undir 2 tungguh, Kuntung 2 tungguh, Barangan 3 tungguh, Kancilan 3 tungguh dan Suwir yang merupakan instrumen terkecil 3 tungguh. 2.5 Jenis Jegog

Page 30: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

a. Jegogan, Dalam seperangkat gamelan Jegog terdapat 1 tungguh instrument jegogan den-gan 2 (dua) oktaf nada gumbang dan ngisep. Instrumen ini dimainkan oleh 2 orang yang masing-masing memakai pang-gul yang ter-buat dari getah karet mentah. Kedua pemain ini memainkan nada yang sama namun im-bal dengan waktu memukul yang berbeda. Seorang pemain memainkan pukulan polos dan seorang lagi bermain sangsih.

b. Undir, Dari dua instrumen yang terdapat di dalamnya, terdapat instrumen pengumbang dan pengisep. Setiap instrumen dimainkan oleh seorang pemain dengan mepergunakan sepasang panggul yang terbuat dari karet (ban luar mobil). Instrumen undir bertugas sebagai ”pemanis” dengan memainkan bagian pokok lagu.

c. Kuntung, Sebagaimana instrumen undir, kuntung juga terdiri dari dua tungguh dengan nada pengumbang dan pengisep yang dimai-nkan oleh dua orang penabuh dengan mem-pergunakan panggul yang terbuat dari kayu. Instrumen ini juga berfungsi sebagai ”pe-manis” dimana penabuhnya memainkan melodi pokoknya saja.

d. Barangan, Terdapat 3 (tiga) instrumen barangan dalam barungan gamelan Jegog yang masingmasing dimainkan oleh seorang penabuh. Instrumen tersebut diletakkan se-cara sejajar dimana yang ditengah disebut dengan patus sedang yang di samping kiri dan kanan disebut dengan pengapit. Pemain patus berfungsi sebagai pengugal (pe-mimpin) dan memberi aba-aba pada saat memainkan dinamika atau keras lirihnya lagu. Walaupun instrumen ini bukan yang paling kecil ukurannya, namun karena meli-hat fungsinya yang sangat penting sebagai pemegang kendali, instrumen ini diposisikan pada tempat paling depan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi dalam menyajikan sebuah komposisi.

e. Kancil, Sama halnya dengan instrumen bara-ngan, kancil juga terdiri dari 3 (tiga) tung-guh, satu berfungsi sebagai patus yang dile-takkan di tengah-tengah sedang yang lain sebagai pengapit yang letaknya pada sisi kiri dan kanan.

f. Suwir, Sebagai instrumen terkecil ukurannya, nada-nada yang terdapat di-dalamnya juga merupakan nada-nada paling tinggi dibanding dengan instrumen lainnya. Sebagaimana dua instrumen di atas, terdapat 3 (tiga) instrumen suwir yang terdiri dari patus dan pengapit yang diletakkan secara sejajar.

Gambar 2. Struktur Jegog

Gambar 3. Tunalitas jegog

Page 31: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

3. Analisa dan Perancangan Aplikasi Sistem flowchart merupakan suatu bagian yang menunjukan langkah-langkah masukan, proses dan keluaran dari suatu sistem. Berikut merupakan sistem flowchart dari aplikasi virtual alat music jegog berbasis android dapat dilihat pada gambar 5 dan gambar 6:

Gambar 4. Kinerja aplikasi

Gambar 5. Flowchart rekam nada jegog

Gambar 6. Flowcart aplikasi jegog

4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Aktivitas aplikasi

Aktivitas home merupakan aktivitas yang

akan ditampilkan pada saat pengguna melihat antarmuka aplikasi jegog. Tampilan pada awal home menggunakan splash screen sebelum memasuki menu pada aplikasi jegog. Berikut tampilannya splash screen :

Page 32: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 7. Tampilan Awal Aplikasi Pada menu tampilan awal terlihat splash

screen gambar jegog sebelum memasuki menu utama pada aplikasi jegog virtual.

Gambar 8. Tampilan Menu Utama

Menu utama yang dilengkapi dengan scrool ke atas dan kebawah, terdiri dari Sejarah jegog, petunjuk, suwir, barangan, kuntung, kancil, un-dir, jegogan dan record.

Gambar 9. Tampilan Menu Sejarah

Berisikan mengenai sejarah singkat jegog.

Gambar 10. Tampilan Menu Petunjuk

Berisikan mengenai cara pemakaian aplikasi jegog.

Gambar 11. Menu Suwir

Gambar 12. Menu Kuntung

Page 33: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 13. Menu Kancil

Gambar 14. Menu Undir

Gambar 15. Menu Jegogan

Gambar 16. Menu Barangan

Jika salah satu bamboo diklik maka akan

terdengar suara nada dari jenis jegog itu sendiri. Jika tombol di atas bamboo yang berisikan na-ma jenis jegog tersebut diklik maka akan ter-dengar suara contoh gamelan jegog sesuai den-gan jenisnya. Tombol Rec untuk merekam sua-ra nada jegog, tombol play untuk men-dengarkan rekaman yang telah di buat. Tombol back untuk kembali ke menu awal. Rekaman nantinya akan disimpan di sdcard/nama jenis jegog . mp3.

Gambar 17. Menu Contoh

Page 34: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Terdapat contoh tabuh jegog. Jika salah satu nama tabuh jegog diklik maka akan terdengar suara tabuh jegog yang nyaring.

Gambar 18. Menu Foto Jegog

5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari uraian mengenai tugas akhir diatas dapat disimpulkan yaitu 1. Aplikasi alat music jegog berbasis android

merupakan aplikasi yang dapat men-simulasikan untuk memainkan jegog.

2. Aplikasi ini bermanfaat bagi kalangan yang ingin belajar jegog karena dengan meng-gunakan smartphone saja bias memanikan jegog tersebut.

5.2 Saran Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi dari segi bentuk interface yang lebih menarik dan kemudahan dalam peng-gunaannya, agar pemakai aplikasi ini dapat dengan mudah memahami cara pengoprasian aplikasi. Referensi [1] Asal Usul Sejarah Gamelan Jegog, http://

www.iniunic.blogspot.com/, diakses pada 02 Januari 2013

[2]Sejarah barungan gamelan jegog di kelurahan tegal cangkring, http://blog.isi-dps .ac.id/pradnyanaputra/, diakses pada 02 Januari 2013

[3] Tabuh_Jegog.pdf oleh I Gede Yudartha di akses pada 03 Januari 2013

[4] Sejarah Android, http://tergila.com/, diakses pada 31 Maret 2013

[5]Sejarah android jenis dan versi android ,http://www.teknologiz.com/2012/11/, diakses pada 31 Maret 2013

[6] Susanto Sthepanus Hermawan, 2011, Mudahnya Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta : Andi Offset

[7] Komputer Wahana, 2013, Step by Step menjadi Programer Android , Yogyakarta, Andi Offset

[9] Ivan Michael siregar dkk, 2010, mengembangkan Aplikasi Enterprise berbasis Android, Bandung, Gava Media

[10]Instalasi eclipse android, http://develover .android.com/, diakses pada 2013

Page 35: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN BEDAH RUMAH DI KABU-PATEN XYZ

1Moch Abdi Sutisna, 2I Putu Agus Swastika, 2Eddy Muntina Dharma

1Sekolah Tinggi Ilmu Teknik Jembrana (STITNA)

2STMIK Primakara, Jln Tukad Badung no. 135 Denpasar

E-mail: [email protected]

Abstrak

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem yang dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan yang akurat dan tepat sasaran. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan SPK, salah sa-tunya adalah penentuan bantuan bedah rumah. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam membangun suatu SPK diantaranya analytical hierarchy process (AHP). AHP merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam memecahkan permasalahan yang bersifat multikriteria, seperti dalam SPK penentuan bedah rumah. Penelitian ini menggunakan metode AHP dalam menentukan kelayakan pemberian bantuan bedah rumah. Dalam penentuan ke-layakan pemberian bantuan bedah rumah, ada beberapa kriteria dan sub kriteria yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Adapun hasil akhir dalam penelitian ini adalah hasil prioritas global kriteria, yang diurutkan dari yang terendah hingga tertinggi. Kata kunci : keputusan, logika fuzzy, bedah rumah

1. Pendahuluan

Semakin berkembangnya teknologi infor-masi seperti sekarang ini, mendorong muncul-nya perangkat – perangkat teknologi informasi, hal ini seringkali di kaitkan dengan perkemban-gan komputer yang kian hari kian mengalami peningkatan.

Kemiskinan merupakan masalah penting yang harus ditanggulangi oleh pemerintah. Pe-merintah bertanggung jawab dalam pengem-bangan sumber daya manusia yang bertujuan mensejahterakan rakyat dan mengentaskan ke-miskinan telah melakukan berbagai upaya pe-nanggulangan kemiskinan dan upaya untuk mengatasi masalah ekonomi yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Berbagai program dari Kabupaten XYZ dalam upaya pe-nanggulangan kemiskinan memang telah ba-nyak seperti bantuan bedah rumah, tetapi berba-gai bantuan bedah rumah yang sampai di tangan rakyat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut disebabkan karena penentuan keluarga miskin untuk mendapatkan bantuan bedah ru-mah yang belum optimal sehingga pemerintah dalam memberikan bantuan bedah rumah masih belum sesuai dengan realita yang ada. Tujuan penelitian ini adalah membuat perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sehingga dapat menjadi alat bantu bagi Pemerintah Ka-bupaten XYZ dalam hal pengambilan keputusan penentuan bantuan bedah rumah.

Seiring kemajuan dunia teknologi informasi, yang meliputi perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak, ternyata membawa dam-

pak yang multikompleks dalam berbagai segi kehidupan manusia, salah satu diantaranya ada-lah munculnya model pengambilan keputusan yang dikenal dengan Sistem Pendukung Kepu-tusan (SPK), dengan SPK para pengambil kepu-tusan dalam menentukan kebijakannya dapat dilakukan dengan cara yang tepat, efektif, dan efisien. Data yang ada akan dikelola oleh sistem yang dibuat (komputerisasi), dengan pengolahan data yang terkomputerisasi diharapkan dapat menyajikan informasi yang cepat, tepat, jelas, dan terarah

Dalam rumusan masalah perancangannya sistem pendukung keputusan bedah rumah ini memiliki beberapa rumusan masalah yang akan menjadi persoalan dalam pengembangan kedepannya. Persoalan tersebut akan dibahas untuk didiskusikan dalam forum kelompok, persoalan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Apa sajakah faktor-faktor yang akan diper-

hatikan untuk dijadikan sebagai bahan per-timbangan dalam menentukan kelayakan penerima bedah rumah.

2. Bagaimanakah penentuan nilai dari setiap kriteria yang akan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan kelayakan penerima be-dah rumah.

3. Bagaimanakah perhitungan bobot dari se-tiap kriteria dan subkriteria dalam penen-tuan kelayakan penerima bedah rumah.

4. Bagaimanakah Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bedah Rumah itu.

Perancangan yang dilakukan agar dapat

mencapai sasaran dan tujuan yang tepat, maka

29

Page 36: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

permasalahan yang ada dibatasi sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya membahas peramalan

atau perhitungan kelayakan dalam seleksi penerima bedah rumah.

2. Metode yang dipergunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan ini adalah AHP.

3. Aplikasi dibuat dalam bentuk pemrograman PHP.

4. Sistem ini menggunakan database yang dirancang dengan menggunakan MySQL

2. Deskripsi Sistem

Bentuk dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Bedah Rumah merupakan program/aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk penentuan penerima bantuan Bedah Rumah. Dengan adanya Sistem Pendu-kung Keputusan Pemberian Bantuan Bedah Rumah ini diharapkan dapat mempermudah dalam penentuan penerima bedah rumah di ka-bupaten XYZ.

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Bedah Rumah dapat mengelola infor-masi yang terkait tentang data kecamatan, data desa, data penduduk,data propinsi.

Output dari sistem ini adalah berupa hasil perhitungan kriteria dan sub kriteria yang menghasilkan nilai prioritas global. Adapun gambaran umum mengenai aplikasi ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Model Pengembangan SPK Bedah Rumah

2.1 Sistem Flowchat ( Diagram Alur )

Prosedur Sistem Flowchat ( Diagram Alur ) merupakan suatu bagan yang menunjukkan langkah-langkah masukkan, proses, dan keluar-an dari suatu sistem. Dapat digambarkan dalam bentuk sistem flow yang terdapat pada Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Be-dah Rumah di Kabupaten XYZ berbasis web, Sistem Flownya sebagai berikut :

Gambar 2. Flowchat Proses Login

Pada gambar ini admin akan mulai meng-

inputkan username dan password yang selanjut-nya melakukan pengecekan terhadap username dan password yang sudah diinputkan dan sudah tersimpan dalam database.

Gambar 3. Flowchat penilaian kriteria

Proses diatas menjelaskan proses penilaian

kriteria, dimulai dari input kriteria, kemudian input bobot kriteria, jumlahkan matrik kriteria, normalisasikan kriteria, jumlahkan matrik nor-malisasi, bagikan hasil penjumlahan normalisa-si, kemudian mendapatkan nilai matrik pri-oritas kriteria.

Page 37: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 4. Flowchat penilaian subkat

Proses ini hamper sama dengan penjelasan

gambar 3 yang menjelaskan proses penilaian subkriteria, dimulai dari input kriteria, kemu-dian input bobot subkriteria, jumlahkan matrik subkriteria, normalisasikan subkriteria, jumlah-kan matrik normalisasi, bagikan hasil penjum-lahan normalisasi, kemudian mendapatkan nilai matrik prioritas subkriteria.

Gambar 5. Flowchat penilaian global

Proses diatas menjelaskan proses penilaian

global dimulai dari input nilai prioritas kriteria dan subkriteria, kalikan masing nilai kriteria dan subkriteria, maka mendapatkan nilai matrik pri-oritas tiap kriteria, kemudian jumlahkan semua elemen matrik prioritas tujuan, mendapatkan

hasil nilai global kemudian urutkan nilai dari yang terendah hingga tertinggi.

2.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah represen-tasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggam-barkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. Dengan adanya DFD, arah peran-cangan akan menjadi lebih jelas dengan lang-kah-langkah yang terstruktur.

Berikut merupakan DFD dari Sistem Pen-dukung Keputusan Pemberian Bantuan Bedah Rumah yang bertujuan untuk memperoleh gam-baran mengenai sistem yang akan diterapkan :

Gambar 6 : Alur sistem yang diterapkan.

Pada bagian ini sistem memiliki 3 entitas

yaitu admin, kepala desa dan warga. Uraian mengenai masukan dan pengeluaran data adalah sebagai berikut :

a. Admin melakukan login dilakukan proses virifikasi password dan username oleh sis-tem, jika benar maka bisa masuk ke sistem sesuai dengan hak akses, kemudian admin menginputkan ke sistem yaitu data kriteria, data subkriteria, data penduduk, data pro-pinsi, data kabupaten, data desa, data keca-matan.

b. Kepala Desa melakukan login dilakukan proses virifikasi password dan username oleh sistem, jika benar maka bisa masuk ke sistem sesuai dengan hak akses, kepala kan-tor menerima data kriteria data subkriteria, data penduduk, data propinsi, data kabupa-ten, data desa, data kecamatan dan laporan.

Page 38: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Gambar 7 Diagram Berjenjang SPK Penerima Bantuan

Bedah Rumah.

Gambar 8 Diagram Level 0 SPK Penerima Bantuan Bedah

Rumah

Gambar 8 menunjukkan level 0 ( overview

diagram ) dari sistem Penunjang Keputusan Pemberian Bantuan Bumah. Dalam gambar ter-sebut jelas tampak beberapa proses utama yang terjadi yang merupakan subproses dari sistem Penunjang Keputusan Pemberian Bantuan Be-dah Rumah.

Gambar 9 ERD SPK

3. Penutup

Berdasarkan pembahasan-pembahasan pada

bab-bab sebelumnya maka diperoleh ke-simpulan sebagai berikut : 1. Telah dibuat Aplikasi Logika Fuzzy Untuk

Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Bedah Rumah di Kabupaten XYZ yang da-pat membantu pemerintah Kabupaten XYZ dalam penentuan pemberian bantuan bedh rumah sehingga diharapkan pemberian ban-tuan dapat tepat sasaran.

2. AHP mampu memberikan solusi yang tepat dalam pengambilan keputusan hirarki pe-nerima bantuan bedah rumah di Kabupaten XYZ.

3. Pengolahan data sistem penerimaan bedah rumah yang ada mulai dari penginputan data, penyimpanan data, pengolahan data, pencarian data hingga pengambilan kepu-tusan masih dilakukan dengan manual. Hal ini mengurangi efisiensi dan efektifitas sis-tem yang dapat memicu terjadinya kesala-han maupun kecurangan yang dapat di-lakukan oleh pihak-pihak tertentu. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan Pe-nerima Beras Miskin, semua hal tadi dapat diminimalisir bahkan meningkatkan kinerja sistem yang sudah ada. Sistem ini akan membantu pengolahan data menjadi lebih baik, pencarian data yang lebih cepat, serta pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Page 39: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

Daftar Referensi

[1] Abidin, Zainal & Basyir, M,Oktober 2009. Aplikasi Analytic Hierarchy Process untuk Pembelian Handphone.

[2] Andy Rahman, Sistem Pendukung Keputu-san, November 2008, Seleksi Sumber Daya Manusia

[3] Kusumadewi, S, 2006, Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan, Graha Ilmu.

[4] Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

[5] Sistem Pendukung Keputusan, Wikipedia Indonesia, URL : http://id.wikipedia .org/wiki/Sistem-pendukung-keputusan

[6] Turban, E., dkk. 2005. Decision Supprots Systems and Intelligent Systems. Yo-gyakarta : Penerbit Andi

Page 40: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

SITUS CROWDFUNDING INDONESIA SEBAGAI PENDANAAN MODAL AWAL USAHA

I Putu Satwika

STMIK Primakara, Jln Tukad Badung no. 135 Denpasar

E-mail: [email protected]

Abstrak

Media informasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hal tersebut juga didukung dengan semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat dipakai sesuai dengan kebu-tuhan pemakainya. Dalam membangun usaha kita harus mampu untuk mengikuti perkembangan ilmu bisnis masa kini . Salah satunya adalah dalam memperoleh dana atau medapatkan modal untuk menunjang bisnis yang sedang di bangun . Media informasi yang banyak digunakan untuk menunjang hal tersebut yaitu situs web. Banyak para wirau-sahawan yang memanfaatkan jasa perbankkan untuk mencari modal usaha. Namun sekarang para usahawan sudah mulai menggunakan cara modern untuk memdapatkan modal yakni Situs Crowdfounding yang merupakan alterna-tive bagi para usahawan untuk mencari dana guna memulai usaha yang mereka miliki. Dari situs ini para usaha mengambangkan usahanya dengan memperoleh modal usaha. Di Indonesia, situs crowdfunding sudah mulai bermun-culan seperti kitabisa.com, wujudkan.com, ayopeduli.com, patungan.net, gagas.web.id, bursaide.com dan

tedung.com. Dengan adanya situs ini maka para usahawan dapat mengubah pandangan mereka mengenai bagaimana untuk memperoleh modal awal bagi usaha yang mereka jalankan. Dengan adanya situs crowdfounding ini diharapkan para usahawan mampu untuk membangun usaha yang berkualitas serta dapat mengikuti perkembangan dunia bisnis berbasis teknologi informasi. Kata kunci : Crouwdfounding, modal, wirausahawan.

1. Pendahuluan Untuk menjaga stabilitas ekonomi,

Indonesia harus memiliki minimal 2% pengusaha dari total penduduknya. Namun demikian, menurut data Badan Pusat Statistik, saat ini penduduk Indonesia yang menjadi pengusaha hanyalah 1,8%. Apabila dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia masih kalah jauh dengan Singapura dan Malaysia yang memiliki jumlah pengusaha lebih dari 4%. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai kendala yang dihadapi oleh para pengusaha di Indonesia untuk menjalankan usahanya.

Salah satu kendala yang dihadapi oleh pengusaha untuk mengembangkan usaha adalah pendanaan awal atau yang sering disebut sebagai modal. Para pengusaha yang relatif me-miliki sedikit modal akan cenderung tidak dapat berkembang. Tanpa adanya modal, tentunya suatu usaha sangat sulit untuk dapat dimulai.

Beberapa tahun yang lalu, cara seseorang untuk memperoleh pendanaan terhadap suatu proyek yang mereka kerjakan sangatlah tradisional. Salah satu proses pendanaan tersebut adalah dengan melakukan pinjaman ke bank. Jika berhasil untuk meyakinkan pihak bank untuk mendanai usaha atau proyek, maka pihak bank akan memberikan kredit untuk dapat digunakan. Namun demikian, dalam jangka waktu tertentu, kreditor harus segera

mengembalikan pendanaan yang telah diberikan oleh pihak bank.

Seiring perkembangan jaman, peroleh pendanaan muncul dapat dari berbagai pihak. Salah satunya adalah investor. Para investor ini rela meminjamkan sebagian kekayaannya pada proyek seseorang jika para pembuat proyek berhasil meyakinkan mereka. Para investor ini siap untuk memberikan dananya pada proyek-proyek yang memiliki kencenderungan resiko yang lebih tinggi. Hal inilah yang terjadi beberapa dekade lalu, misalnya saat Steve Job (pendiri Apple, inc) mencoba untuk memperoleh pendanaan untuk pengembangan komputernya pertamanya. Dengan menjadi investor pada proses tahap pendanaan awal, mereka berharap akan memperoleh persentase kepemilikan yang cukup tinggi dan jika proyek tersebut berhasil, maka mereka tentunya akan memperoleh keuntungan yang cukup tinggi pula.

Perolehan pendanaan dari dua sumber tersebut memiliki perbedaan dari sisi kepemilikan. Jika melakukan pinjaman di Bank, maka semua keuntungan yang anda miliki terhadap hasil penjualan produk atau proyek yang dikerjakan menjadi miliki individu. Begitu juga resiko yang harus dihadapi harus di tanggung secara mandiri. Berbeda dengan pendanaan yang diperoleh dari para investor. Pemilik proyek harus rela untuk berbagi keuntungan sejumlah persentase yang telah disepakati sebelumnya. Namun demikian resiko

34

Page 41: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

yang dihadapi menjadi tanggung jawab bersama antara investor dan pembuat proyek.

Namun dengan kemanjuan teknologi dan era digital saat ini, peroleh pendanaan terhadap berbagai projek tentunya dapat memanfaatkan hal tersebut. Dengan memanfaatkan sebuah platform website, media sosial dan internet, maka proses perolehan pendaan kini menjadi sangat mudah. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Peble sebuah perusahan pembuat jam ta-ngan cerdas (smartwatch) melalui sebuah platform crowdfunding bernama Kickstarter (kickstarter.com) pada tahun 2012 lalu. Dalam kampanye yang dilakukannya, orang yang menyumbangkan $1 akan memperoleh ucapan terimakasih serta berita terbaru dari hal yang sedang dikerjakan oleh Pebble. Terdapat 2000 orang lebih yang memberikan sumbangan sebesar $1. Selain itu, terdapat 31 orang yang menyumbangkan $10.000 untuk memperoleh 100 jam tangan Pebble . Kampanye tersebut sukses dengan mendapatkan pendanaan lebih dari 10.000% dari kebutuhan yang diajukan pada website tersebut dan terdapat 68,929 orang yang memberikan sumbangan pada kampanye tersebut.

Pada saat tulisan ini penulis kerjakan, Pebble sedang mengerjakan kampanye keduanya. Kampanye ini juga dilakukan melalui platform Kickstarter. Dalam waktu empat hari saja telah berhasil mengumpulkan lebih dari $11.000.000 dari kebutuhannya yaitu $500.000 atau 2000% melampaui dana yang dibutuhkan dalam proyek tersebut. Dari hal ini dapat diketahui bahwa peluang serta pengaruh media digital untuk memperoleh pendanaan terhadap suatu usaha sangatlah besar .

Model perolehan pendanaan yang terakhir ini merupakan model perolehan dana yang akhir-akhir ini cukup sering dibicarakan yang sering disebut dengan crowdfunding. Berbeda dengan model pendanaan yang sebelumnya telah disebutkan, modal pendanaan dengan cara ini lebih kepada bentuk sumbangan yang memberikan sumbangan kepada pemilik proyek untuk dipergunakan yang nantinya uang yang diberikan pada pemilik proyek dikembalikan kepada pemberi dana dalam bentuk barang atau jasa. Bentuk ini dapat juga dikatakan sebagai bentuk reward, dimana terdapat sekumpulan orang yang memberikan sumbangan dengan jumlah tertentu pada suatu proyek yang selanjutnya pemilik proyek akan memberikan wujud terimakasih dalam bentuk barang sesuai dengan jumlah dana yang diberikan oleh orang tersebut. Dengan kata lain, para penyumbang diberikan hadiah atas bantuan yang telah diberikannya untuk memberikan pendanaan

awal. Biasaya hadiah yang diberikan oleh para pembuat proyek masih ada hubungannya dengan proyek yang dikerjakan. 2. Crowdfunding dan Sejarahnya

Ide untuk memperoleh pendanaan dari

sekumpulan orang untuk memberikan dukungan pada suatu usaha orang lain sebenarnya telah dikenal sejak lama. Pada mulanya hal ini untuk mengumpulkan dana kampanye politik, bantuan dana bencana alam dan untuk mendanai proyek-proyek yang sifatnya untuk orang banyak (se-perti rumah ibadah). Pengumpulan dana untuk hal-hal seperti ini biasanya secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk sumbangan tertentu.

Ide untuk memperoleh pendanaan dari kumpulan orang banyakpun terus berkembang. Pada abad ke 17, sebuah buku dijual dengan diskon tertentu sebelum dicetak dimana hal ini hampir sama dengan berbagai situs crowd-funding yang ada saat ini. Seiring dengan per-kembangan teknologi khususnya internet, cara untuk memperoleh pendanaanpun ikut terpengaruh. Dengan adanya internet dan teknologi web, maka seseorang akan lebih mudah memperoleh ataupun menyebarkan informasi. Informasi terebut juga akan lebih mudah tersebar ke seluruh belahan dunia secara cepat. Kemajuan teknologi inilah yang akhirnya memunculkan beberapa model-model perolehan pendanaan dari sekumpulan orang melalui media website.

Beberapa dekade terakhir, platform atau situs crowdfunding telah banyak bermunculan. Kickstarter dan Indiegogo merupakan dua situs crowdfunding yang terbesar saat ini. Pada situs ini, siapapun dapat membuat proyek mereka untuk dapat dipublikasikan secara globa dan siapapun dapat memberikan pendanaan terhadap proyek-proyek yang tersedia pada situs tersebut sesui dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan pada masing-masing penyedia jasa serta berdasarkan peraturan pada masing-masing negara.

Crowdfunding berasal dari Bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu Crowd yang berarti kerumunan masa dan Funding yang berarti pendanaan. Secara harfiah, kata crowdfunding dalam Bahasa Indonesia memiliki arti memperoleh pendanaan dari kerumunan orang. Dari beberapa studi literatur yang dilakukan, crowdfunding berarti memperoleh pendanaan dari masyarakat dengan memanfaatkan platform website . Secara umum dapat diartikan bahwa situs crowdfunding merupakan cara untuk memperoleh suatu

Page 42: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

pendanaan terhadap suatu proyek yang mengandalkan kontribusi masyarakat umum secara individu sebelum dilakukan proses Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering).

3. Situs Crowdfunding Dunia

Situs-situs crowdfunding telah mengubah

cara pandang seorang wirausaha untuk memperoleh pendanaan. Berdasarkan laporan “Crowdfunding Industry Report” tahun 2012, terdapat lebih dari 450 situs crowdfunding di Dunia. Pada tahun 2011, perusahaan telah memperoleh pendanaan US$ 1,5 miliar pada website-website tersebut dan US$837 miliar pendanaan dilakukan hanya di Amerika Utara.

Kickstarter merupakan salah satu website crorwdfunding yang popular. Platform ini dibuat pada tahun 2009 dan telah mendanai lebih dari 86000 ide kreatif yang dan telah memperoleh pendanaan lebih dari US$480 juta. Sekitar 44% proyek tersebut memperoleh pendanaan dan sisanya tidak berhasil memperoleh pendanaan penuh. Lebih dari 79.000 proyek yang sukses telah memperoleh pendanaan lebih dari US$10.000 dan terdapat beberapa diantaranya bahkan memperoleh pendanaan lebih dari US$100.000 hingga US$1.000.000. Musik, film dan video serta seni merupakan hal yang paling tinggi didanai melalui platform ini. Untuk me-lihat statistik dari website ini dapat diperhatikan melalui link https://www.kickstarter.com/help/stats.

Jam tangan cerdas Pebble (http://getpebble.com) merupakan salah satu proyek yang paling sukses melalui website Kickstarter. Pada awalnya, para pengembang proyek jam tangan cerdas ini hanya membutuhkan dana sebesar US$ 100.000 namun pada kenyataannya memperoleh US$ 10,266,845 dari 68,929 “Pebblers”. Sejak Januari 2013, Pebble Technology telah memproduksi lebih dari 16.000 unit jam tangan berwarna merah dengan mempersiapkan warna lain.

Gambar 1. Jam tangan Pebble, jam tangan pintar pertama di

dunia.

Selain Kickstarter, terdapat pula situs In-diegogo yang merupakan salah satu situs crowdfunding yang cukup terkenal. Situs ini dapat hampir sama dengan situs kickstarter. Proyek yang cukup terkenal yang sukses didanai melalui platform ini adalah JIBO. JIBO merupakan robot keluarga pertama di dunia. JIBO merupakan robot yang dapat melakukan hal-hal seperti diajak berkomunikasi, bercerita, mengingatkan tentang jadwal hari ini dan membacakan SMS yang diambil langsung dari smartphone yang terkoneksi dengan robot ini.

JIBO membutuhkan pendanaan sekitar US$ 100.000, namun hingga akhir kampanye proyeknya pada 14 September 2014, telah terkumpul dana sebeasr US$ 2.288.407. Hal ini membuktikan bahwa robot ini telah sukses 2.228% sukses didanai dari total pendanaan awal yang dibutuhkan. Menurut pendiri dari proyek ini, Cynthia Breazeal, robot yang mereka ciptakan merupakan robot pintar dan merupakan pionir dalam social robotic.

Gambar 2. Robot JIBO, robot keluarga pertama.

4. Situs Crowdfunding Indonesia

Indonesia juga mengalami pengaruh

terhadap adanya perkembangan ini. Terdapat beberapa situs crowdfunding di Indonesia antara lain kitabisa.com, wujudkan.com, ayopeduli.com, patungan.net, gagas.web.id, bursaide-.com dan tedung.com. Hingga tulisan ini ditulis, situs patungan.net sudah tidak aktif lagi dan pada halaman beranda website tersebut tertulis bahwa mereka tidak mengembangkan situs crowdfunding dikarenakan sudah terdapat beberapa situs crowdfunding lainnya dan pengembang situs lebih memilih untuk mengembangkan hal lainnya.

Hal lain tentang situs patungan.net ditulis oleh Catur. Catur juga menjelaskan bahwa situs patungan.net diprakarsai dan dikelola oleh Aikon Group yang merupakan organisasi non-profit. Pada situs tersebut terdapat beberapa proyek yang berhasil didanai yaitu “Nawilla-Catatan” hari kemarin yang telah

Page 43: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

mengumpulkan 26.650.000 dari target 25.000.000 yang terkumpul dari 78 orang donatur. Selain itu ada pula proyek “Tur Kita” yang telah mengumpulkan 14.450.789 rupiah dari total target 14.000.000 rupiah dari 46 orang donatur.

Selain patungan.com, situs crowdfunding lainnya yang juga sudah tidak dapat diakses hingga saat tulisan ini dibuat adalah gagas.web.id. Situs web ini diketahui oleh penulis pada mulanya merupakan salah satu situs crowdfunding untuk menggalang pendanaan dari masyarakat. Kategori proyek yang didanai pada situs ini antara lain untuk membantu entrepreneurship, membantu efektifitas gerakan orang tua asuh, hingga penggalangan dana untuk pejabat politik. Hingga tulisan ini ditulis terdapat beberapa situs crowdfunding Indonesia yang masih aktif yang diketahui oleh penulis yaitu wujudkan.com, kitabisa.com, ayopeduli.com, bursaide.com dan tedung.com

Wujudkan.com merupakan sebuah website yang dibuat untuk mendanai berbagai proyek dalam kategori film, musik, penelitian, arsitektur, penerbitan dan percetakan, seni pertunjukan, desain, fashion, kuliner, events, web series, mobile games, dan aplikasi/software. Pada situs ini, para pemilik proyek disebut dengan “kreator” sedangkan orang yang akan mendanai proyek disebut dengan “pewujud”. Tidak semua proyek pada situs wujudkan.com akan dapat ditampilkan pada halaman website. Hal ini di-karenakan setiap proyek harus mengirimkan proposal kreasi proyeknya kepada tim situs crowdfunding ini untuk dinilai kelayakannya. Hanya proyek-proyek yang layak didanai menurut tim dari situs tersebut yang hanya ditampilkan pada website wujudkan.com.

Gambar 3. Model pendanaan situs kitabisa.com

Situs crowdfunding selanjutnya yang cukup

populer adalah kitabisa.com. Situs ini merupakan salah satu situs yang memperoleh dukungan dari Rumah Perubahan yang merupakan wadah pengabdian masyarakat yang didirikan oleh Prof. Rhenald Kasali, PhD. Pada situs ini seseorang pembuat proyek dapat memilih dua model yaitu flexibel funding

maupun fixed funding. Masing-masing model pendanaan tersebut memiliki aturan yang berbeda apabila proyek berhasil didanai atau gagal untuk didanai. Adapun tabel model pendanaan pada sistem ini dapat diperhatikan pada gambar 3.

Situs ayopeduli.com juga merupakan salah satu situs crowdfunding yang cukup populer di Indonesia. Situs ini memiliki fokus hanya pada tiga bidang saja yaitu kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Salah satu proyek yang sukses didanai melalui situs ini adalah “Rumah Harapan” yang difasilitatori Valencia Mieke Randa. Proyek ini merupakan proyek sosial yang memberikan bantuan pendampingan pada pasien anak-anak yang menderita sakit yang membutuhkan penanganan berkelanjutan dalam jangka waktu yang tidak singkat. Proyek ini mem-butuhkan target pendanaan Rp. 20.000.000 dan berhasil mengumpulkan pendanaan hingga Rp. 20.800.000 di akhir kampanye proyek tersebut.

Situs bursaide.com merupakan salah satu situs crowdfunding yang cukup unik. Situs ini merupakan karya Pesantren Wira Usaha Daarul Muttaqqin untuk mempertemukan ide-ide cemerlang dari anak bangsa ini dengan segala macam resources yang dibutuhkan untuk implementasinya. Sedangkan untuk melakukan pengelolaan situs ini dilakukan oleh PT. Sumber Daya Informasi. Pada situs ini terdapat berbegai bidang yang dapat didanai dimana bidang-bidang yang ada di situs ini merupakan bidang paling banyak bila dibandingkan dengan situs lainnya. Namun demikian, dari hasil penelusuran penulis terhadap situs ini, situs ini tidak memiliki proyek baru lagi setelah tahun 2011.

Situs tedung.com merupakan situs crowdfunding yang ada di Indonesia. Situs ini me-rupakan situs yang dikelola oleh Jaringan Pengusaha Hindu Indonesia. Situs ini memiliki konsentrasi pada bidang penumbuhan kewira-usahaan. Salah satu campaign yang unik dari situs ini adalah adanya sebuah proyek yang tidak akan pernah selesai untuk didanai dan me-miliki target yang juga tidak terbatas. Proyek ini disebut dengan infinity proyek. Proyek ini dikhususkan untuk memberikan bantuan kepada para donatur yang ingin memberikan sumbangan namun tidak mengetahui proyek mana yang ingin diberikan dana. Para donatur ini lebih mempercayakan dana yang dimilikinya kepada pengelola situs untuk diberikan pada proyek yang setelah melalui hasil review dari tim pengelola situs layak untuk didanai. Penge-lola situs dapat membuat beberapa proyek ataupun mendanai proyek yang tidak berhasil

Page 44: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

mengumpulkan dana pada situs ini dengan menggunakan dana yang telah terkumpul pada proyek infinity tersebut.

Gambar 4. Halaman Beranda situs ayopeduli.com

Gambar 5. Halaman beranda situs kitabisa.com

Gambar 6. Halaman beranda situs wujudkan.com

Gambar 7. Halaman beranda situs tedung.com

Pada situs ini, apabila suatu situs tidak berhasil didanai, maka pengelola proyek akan diberikan pilihan untuk menerima dana yang telah terkumpul dengan syarat proyek yang dikerjakan harus diselesaikan dan dilaporkan pada pengelola situs setelah proyek

diselesaikan. Jika pembuat proyek tidak menerima dana, maka dana yang telah terkumpul pada proyek tersebut akan diserahkan pada proyek infinity. Aturan dan berbagai jenis syarat ini telah dijelaskan pada situs tedung.com pada bagian syarat dan ketentuan. 5. Model Crowdfunding

Hasil studi literatur yang telah dilakukan

menunjukkan terdapat beberapa model crowdfunding yang ada di dunia. Pada dasarnya terdapat dua jenis model crowdfunding yang umum yaitu crowdfunding berbasis donasi dan crowdfunding berbasis investasi . Namun demikian, dari hasil studi juga terdapat beberapa jenis model crowdfunding lain seperti yang telah dikemukakan oleh Feldmann dkk yaitu crowdfunding model internal dan De Buysere dkk yaitu crowdfunding model hybrid. Berikut adalah penjelasan lebih rinci dari model-model crowdfunding tersebut:

a. Crowdfunding berbasis Donasi (Donation-

based Crowdfunding) Model ini merupakan model yang sering dijumpai saat ini. Kickstarter dan Indiegogo merupakan model crowdfunding berbasis donasi. Model ini merupakan model yang paling sedikit memiliki resiko karena orang yang memberikan sumbangan akan mendapatkan barang atau jasa yang telah ditawarkan oleh pemilik proyek. Sebagai salah satu contoh adalah proyek jam tangan pintar (smartwatch) yang dikembangkan oleh Pebble, dimana orang yang menyumbangkan $149 akan memperoleh sebuah jam tangan pebble. Pembuat proyek ini memiliki kebutuhan dikarenakan mereka membutuhkan modal yang cukup besar agar proyek yang mereka buat berupa jam tangan dapat diproduksi masal. Seperti yang telah kita ketahui bahwa untuk memproduksi masal akan memerlukan biaya yang banyak, namun demikian harga jual dari suatu produk akan menjadi lebih murah. Hal ini yang mendasari pembuatan proyek Pebble di Kickstarter. Dengan mengumpulkan para donatur yang mau membeli produk-nya sebelum dijual di pasar. Terdapat dua sub kategori untuk model ini yaitu Fixed Funding dan Flexible Funding. Kedua model ini memiliki kesamaan satu sama lain hanya berbeda pada cara dari pembuat proyek memperoleh dana dari para donatur. Jika proyek tersebut berbasiskan Fixed funding, maka jika proyek tersebut tidak memperoleh dana sesui yang dibutuhkan dalam waktu tertentu, maka uang yang telah disumbangkan oleh donatur pada proyeknya harus dikembalikan

Page 45: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

sepenuhnya. Model yang berbasiskan fixed funding juga disebut sebagai model All-or-nothing. Sedangkan model Flexible funding kebalikannya sehingga walaupun proyek yang dibuat tidak mampu mencapai target, maka pemilik proyek tetap memperoleh dana sejumlah uang yang telah diperoleh dari website tersebut. Namun demikian, pemilik proyek harus tetap menjamin bahwa hadiah yang telah ditentukan oleh donatur pada proyek tersebut harus dipenuhi oleh pemilik proyek. Contoh crowdfunding yang menerapkan model fixed funding adalah Kickstarter, sedangkan Indiegogo merupakan situs crowdfunding yang menerapkan model Flexible Funding. b. Crowdfunding berbasis Investasi

(Investation Crowdfunding) Crowdfunding dengan model ini berarti

orang yang memberikan dana akan memperoleh sejumlah saham dari proyek atau usaha yang akan dikerjakan oleh pembuat proyek. Dengan kata lain, para pemilik dana dapat menukarkan dana yang mereka miliki pada suatu proyek dengan suatu nilai kepemilikan tertentu (biasanya berupa saham). Selain dalam bentuk saham, terdapat juga model lain seperti memberikan bunga dalam jumlah tertentu terhadap dana yang telah diberikan. Hal ini seolah-olah setiap orang berhak untuk memberikan pinjaman dengan bunga tertentu pada suatu waktu pada suatu proyek yang akan dikerjakan oleh seorang pengusaha. Secara umum, para pembuat proyek harus membuat proposal dari usaha yang mereka kerjakan yang meliputi deskripsi kegiatan usaha, model bisnis, proyeksi keuangan, video serta gambar dari usaha yang akan dikerjakan. Salah satu situs yang menggunakan metode ini adalah Eureeca.

Pada situs ini, anda dapat menjadi seorang entrepreneur dengan melakukan upload terhadap proposal suatu usaha. Selanjutnya, sebelum kampanye terhadap suatu perusahaan muncul pada situs Eureeca, akan ada pihak ketiga yang telah disiapkan oleh Eureeca untuk melakukan validasi terhadap usaha yang dikerjakan. Hal ini untuk memastikan apabila usaha yang telah dikerjakan memang benar-benar ada.

c. Crowdfunding Internal (Internal

Crowdfunding) Model Crowdfunding Internal lebih ditujukan untuk melakukan proses pembuatan proyek di dalam sebuat organisasi yang besar. Model crowdfunding seperti ini telah dilakukan oleh perusahaan IBM. Perusahaan IBM memberikan point dan sejumlah dana pada karyawannya

pada suatu platform dimana uang atau point tersebut digunakan untuk melakukan pemilihan terhadap ide dan aplikasi yang sekiranya baik untuk perusahaan. Selain dalam bentuk point dan dana, para karyawan juga dapat memberikan bantuan kepada proyek agar proyek tersebut menjadi nyata. d. Crowdfunding modal Hibrid (Hybrid

Crowdfunding) Model ini adalah penggabungan dari beberapa model yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada umumnya model ini menggabungkan antara crowdfunding berbasiskan investasi dan berbasis donasi. Penggunaan model ini memungkinkan para pemilik dana untuk dapat memberikan sumbangan ke dalam suatu proyek dalam bentuk “penukaran” terhadap suatu produk atau dengan kepemilikan terhadap perusahaannya. 6. Keuntungan Situs Crowdfunding

Terdapat beberapa keuntungan

memanfaatkan situs crowdfunding antara lain adalah sebagai berikut :

a. Dengan menaruh proyek yang dikerjakan

pada situs crowdfunding sesungguhnya para pembuat proyek dapat melakukan validasi terlebih dahulu apakah produk atau jasa yang mereka kerjakan akan disukai oleh para pelanggannya. Selain itu, dalam situs crowdfunding ini, para pemilik proyek juga di-mungkinkan memperoleh komentar dari para calon customer untuk dapat meningkatkan produk dan jasa yang akan mereka kerjakan. Hal ini tentunya akan mengurangi resiko yang dahadapi oleh para pengusaha jika nantinya para pelanggan ternyata tidak menyukai produk atau jasa yang anda tawarkan sebelum para pembuat proyek mengeluarkan banyak tenaga dan investasi lainnya.

b. Sebuah proyek pada situs crowdfunding dapat membuat para developer mengerti akan kebutuhan para pelanggannya sehingga mereka dapat lebih fokus pada fitur, desain dan gaya dari pengembangan produk yang akan dilakukan,

c. Para pemberi dana juga dapat memberikan

bantuan tidak hanya berupa pendanaan, namun juga dapat berupa kritik dan saran untuk pengembangan produk. Tidak hanya itu, para pemberi dana juga dapat memberikan solusi terhadap hal yang dibutuhkan oleh

Page 46: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

pembuat proyek dalam memecahkan kasus yang sedang dihadapi dalam proyek ketika pembuatan proyek sedang berlangsung. Transparansi merupakan hal yang paling berharga dari situs ini. Jika dalam praktik pendanaan atau sumbangan yang telah ada saat ini, tidak banyak perusahaan atau organisasi yang dapat memberikan jaminan keterbukaan terhadap dana yang diperoleh dan dana yang telah digunakan, maka dengan adanya situs crowdfunding ini, dana sekecil apapun akan dilaporkan kepada public.

Peluang untuk memperoleh pendaan juga

tidak terbatas pada jenis usaha saja. Artikel yang ditulis oleh Julian Brenan juga menyatakan bahwa berbagai projek Biotech juga bisa didanai melalui crowdfunding tentunya dengan metede yang berbeda. Hal ini dikarenakan proyek-proyek di bidang Biotech seperti pe-ngembangan obat atau vaksin tertentu, memerlukan investasi dana yang sangat besar dan dalam jangka waktu yang sangat lama. 7. Crowdfunding di Indonesia

Microfinance merupakan hal yang sudah

lumrah di Negara berkembang untuk memperoleh pendanaan. Namun demikian jumlah pendanaan yang diperoleh akan relatif sanga kecil jika dibandingkan dengan pendanaan yang diperoleh dari proyek pada Kickstarter. Walaupun demukian, perbedaan paling mendasar antara microfinance dan crowdfunding adalah pendanaan dengan microfinance memberikan pinjaman uang yang harus dikembalikan oleh pemilik proyek dalam jangka waktu tertentu. Namun demikian berbeda dengan beberapa jenis situs crowdfunding misalnya yang ada pada kickstarter, pemilik proyek tidak harus mengembalikan uang yang telah diberikan oleh pemberi dana, namun dapat memberikannya dalam bentuk lain misalnya barang atau jasa yang dibuat oleh perusahaan tersebut bergantung model dari situs crowdfunding yang ada.

e. Mekanisme situs Crowdfunding Indonesia

Secara umum, proses untuk mengajukan suatu proyek pada setiap crowdfunding di Indonesia tidaklah terlalu rumit. Hampir semua situr crowdfunding yang ada di Indonesia memiliki mekanisme yang sama. Tentunya semua situs crowdfunding yang ada di Indonesia hanya menerima proyek yang sifatnya tidak melanggar Undang-Undang yang berlaku di

Republik Indonesia. Sebagian besar situs crowdfunding di Indonesia menggunakan model donasi, jadi setiap orang yang memberikan sumbangan selanjutnya oleh pemilik proyek diberikan imbalan atas bantuannya berupa barang atau produk.

TABEL1

KEUNTUNGAN MODEL FIXED DAN FLEXIBLE FUNDING

Fixed funding Flexible funding

Para donatur lebih yakin pada pemilik proyek jika berhasil didanai maka proyek akan dapat terselesaikan

Pemilik proyek dapat lebih fokus mengerjakan proyeknya tanpa harus memikirkan pendanaan kembali.

Para donatur lebih yakin pada pemilik proyek jika berhasil didanai maka proyek akan dapat terselesaikan

Meskipun tidak mencapai target pendanaan 100%, dana yang terkumpul dapat diambil oleh pemilik proyek.

TABEL2

KELEMAHAN MODEL FIXED DAN FLEXIBLE FUNDING

Fixed funding Flexible funding

Pemilik proyek harus yakin benar bahwa proyek yang dibuat adalah proyek yang bagus.

Apabila dana yang dibutuhkan tidak tercapai, maka dana yang telah terkumpul tidak dapat diperoleh

Para donatur tidak terlalu yakin tehadap proyek akan dapat terselesaikan jika proyek tidak didanai 100%.

Para pemilik proyek harus memikirkan mencari sumber pendaan untuk menutupi dana yang masih belum terpenuhi

Pada beberapa situs yang ada, terdapat situs

kitabisa.com yang memiliki model pendaan yang bersifat gabungan dari dua model. Yang pertama adalah flexibel funding dan fixed funding. Flexibel funding diberikan kepada proyek yang tidak berhasil mengumpulkan dana hingga 100% pada akhir masa kampanye proyeknya namun dana yang telah terkumpul pada proyek tersebut dapat diberikan kepada pemilik proyek. Berbeda dengan model fixed funding, dimana apabila suatu proyek tidak berhasil didanai 100% pada akhir masa kampanye, maka seluruh dana yang terkumpul dari para donatur (pemberi sumbangan) harus dikembalikan. Masing-masing model memiliki biaya yang berbeda. Dengan flexible funding, apabila pemilik proyek tetap ingin memperoleh pendanaan yang telah terkumpul, maka akan

Page 47: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

dikenakan biaya sebesar 5% dari total dana yang telah terkumpul pada proyek tersebuit. Hal ini perlu dipertimbangkan pemilik proyek pada saat mengajukan proyeknya pada situs crowdfunding.

Kedua model ini memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing. Adapun keuntungan dan kelemahan dari kedua model ini dapat diperhatikan pada tabel 1 dan tabel 2.

Berbeda dengan model pendaan pada

tedung.com dimana model pendanaan pada situs ini mencoba untuk menggabungkan kedua model tersebut. Pada situs tedung.com terdapat sebuah proyek yang bersifat infinity, yaitu proyek ini tidak akan pernah memiliki masa kampanye dan tidak memiliki batas masa waktu pendanaan. Setiap orang dapat memberikan pendanaan pada proyek ini kapanpun tanpa terbatas pada waktu tertentu. Pada model yang diterapkan oleh tedung.com, apabila suatu proyek gagal didanai 100% hingga akhir masa kampanye proyek tersebut, maka pemilik proyek dapat memilih antara tetap menerima pendanaan yang telah dikumpulkan dengan syarat proyek harus dikerjakan dan diselesaikan atau menyerahkan dana yang telah terkumpul pada infinity proyek yang nantinya akan dikelola oleh pengelola situs.

Dana pada infinity proyek juga dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang gagal untuk didanai 100% namun berdasarkan hasil observasi dan penilaian dari para pengelola situs proyek tersebut layak untuk dilanjutkan. Dana dari proyek infinity dapat digunakan untuk menutupi kekurangan pendanaan dari suatu proyek yang gagal sehingga pemilik proyek dapat melanjutkan proyeknya. f. Crowdfunding sebagai Sarana memperoleh

modal Usaha Sebagai salah satu situs yang digunakan

untuk mengumpulkan pendanaan dari khalayak ramai, situs crowdfunding memiliki peluang yang baik sebagai salah satu sarana untuk memperoleh modal usaha. Pada situs Kickstarter terdapat berbagai jenis proyek yang digunakan untuk membantu pendanaan para perusahaan baru yang membutuhkan pendanaan di awal. Salah satu contohnya adalah proyek pebble pada situs Kickstarter dimana perusahaan Pebble mencoba untuk membuat smart watch pertama di dunia namun terkendala permasalahan dana untuk dapat membuat jam tangan tersebut secara masal sehingga mampu menekan harga produksinya. Dengan memanfaatkan situs crowdfunding, para donatur nantinya dapat memperoleh jam tangan tersebut

apabila proyeknya dapat terdanai 100%. Hal ini seperti halnya kita berdonasi dimana donasi yang kita berikan akan dikembalikan dalam bentuk produk dari perusahaan tersebut.

Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, tidak banyak proyek-proyek yang bersifat ke-wirausahaan berhasil untuk didanai. Dari hasil observasi terhadap situs-situs crowdfunding di Indonesia, masyarakat di Indonesia cenderung untuk memberikan pendanaan kepada proyek-proyek yang bersifat sosial diban-dingkan dengan proyek-proyek yang bersifat menumbuhkan kewirausahaan. Hal ini dapat kita jumpai pada beberapa situs crowdfunding yang ada di Indonesia, dimana proyek-proyek yang berhasil didanai seperti sumbangan untuk pembangunan rumah ibadah, bantuan kepada anak-anak terlantar, sumbangan pada rumah panti atau rumah pintar, pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya. g. Peluang Situs Crowdfunding

Situs crowdfunding di Indonesia memiliki tantangan yang cukup berat untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan hasil observasi yang telah dilakukan pada beberapa situs crowdfunding di Indonesia, hanya sedikit dari sekian banyak proyek yang berhasil didanai. Bahkan terdapat beberapa situs crowdfunding yang akhirnya tidak dilanjutkan dikarenakan faktor-faktor tertentu seperti tidak dapat bersaing dengan situs lainnya.

Pada situs kitabisa.com terdapat beberapa proyek yang berhasil didanai melalui situs ini. Salah satu proyek yang berhasil adalah “Strategy 3-Is Ala IndoRelawan”. Proyek ini memiliki target pendanaan Rp. 90.000.000 dan berhasil memperoleh pendanaan hingga Rp. 92.074.410 di akhir masa kampanye proyek tersebut. Proyek ini merupakan proyek sosial yang berusaha untuk mewadahi para relawan yang akan memberikan bantuan dalam bidang pendidikan, lingkungan, sosial budaya, kesetaraan gender dan lainnya.

Selanjutnya, hasil observasi yang dilakukan terhadap situs tedung.com, terdapat 8 proyek selain 1 proyek infinity yang telah dibuat. Namun demikian keseluruhan proyek tersebut tidak ada sama sekali yang berhasil terdanani dari pengunjung situs. Dana yang telah dikumpulkan pada situs ini sebagian besar dilakukan untuk mendanai proyek infinity. Hingga tulisan ini dimuat, situs ini telah mengumpulkan dana sebanyak Rp. 9.630.000 dan Rp. 7.780.000 didanai untuk proyek infinity.

Page 48: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

h. Tantangan crowdfunding Indonesia Terdapat beberapa kendala yang dialami oleh para pengembang situs crowdfunding di Indonesia, antara lain:

1) Banyaknya situs crowdfunding besar yang berasal dari luar negeri seperti Kickstarter.com dan Indigogo yang telah berhasil membawa beberapa project Indonesia di danai menjadi salah satu hal yang menyebabkan beberapa kreator lebih memilih untuk membuat proyek mereka di situs tersebut. Hal ini dikarenakan jumlah pengunjung situs tersebut yang sangat besar karena pengunjung website tersebut tidak yang dapat berasal dari seluruh belahan dunia. Situs crwod-funding ini telah dikenal luas di beberapa negara, sehingga memiliki trafik pengunjung yang banyak. Berbeda halnya dengan situs crowdfunding Indonesia yang masih memiliki sifat lokal hanya untuk masyarakat Indonesia.

2) Masyarakat indonesia memiliki keterba-tasan dalam akses Internet. Sarana dan prasarana ini juga menjadi salah satu penyebab tidak semua masyarakat indonesia dapat melakukan pendanaan terhadap suatu projek dan mengetahui tentang informasi adanya situs crowdfunding

3) Pembayaran online juga menjadi salah satu kendala yang terjadi di Indonesia. Berbeda halnya dengan keadaan yang terjadi di negara maju seperti Inggris dan Amerika dimana masyarakatnya telah biasa menggunakan kartu kredit serta berinteraksi dengan komputer.

4) Perhatian dari pemerintah terhadap situs ini juga belum terlalu baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan belum adanya regulasi yang baik dari pemerintah untuk dapat menyetarakan dan memberikan jaminan terhadap suatu situs crowdfunding.

5) Pola pikir masyarakat Indonesia yang masih ragu untuk memberikan sumbangan pada proyek-proyek yang bersifat kewirausahaan. Masyarakat Indonesia lebih memilih memberikan sumbangan pada proyek-proyek sosial lainnya dikarenakan menurut mereka dana yang diberikan nantinya merupakan tanggungjawab dari pemilik proyek kepada Tuhan apabila dana yang diberikan tidak digunakan sebagaimana mestinya.

6) Kurangnya proses promosi yang di-lakukan oleh pengelola situs maupun

pemilik proyek untuk memberitahukan proyeknya kepada khalayak ramai juga menjadi salah satu faktor tidak berhasilnya suatu proyek didanai. Para pengelola situs seharusnya mampu untuk membuat jaringan yang luas terhadap organisasi maupun perusahaan yang mau memberikan sumbangan sehingga proyek-proyek yang ada pada situs mereka dapat dipromosikan melalui jaringan yang telah kuat untuk memperkecil kemungkinan suatu proyek tidak memperoleh pendanaan. Para pemilik proyek juga seharusnya memiliki tekad yang kuat untuk mempromosikan lebih jauh lagi tentang proyek yang akan dikerjakannya sehingga masyarakat mengetahui proyek tersebut.

7) Keterbukaan serta kredibilitas pengelola dana juga menjadi salah satu isu yang harus diperhatikan bagi pengelola maupun para pembuat proyek. Mekanisme untuk melakukan pelaporan terhadap dana yang telah berhasil dihimpun harus dapat dipertanggungjawabkan dengan transparan.

Meskipun demikian, situs-situs

crowdfunding di Indonesia masih memiliki peluang yang baik. Terdapat berbagai permasalahan di masyarakat yang membutuhkan solusi dan pemecahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri namun demikian sebagian besar masyarakat terhambat dari sisi pendanaan. Kebanyak kegiatan kemasyarakatan yang ada di Indonesia memperoleh pendanaan dari dana sumbangan organisasi sosial kemasyarakat atau dengan mengandalkan pemerintah. 8. Kesimpulan dan Saran

Sebelum memutuskan untuk mengajukan

proyek di situs crowdfunding, para pemilik proyek harus mengenal karakteristik dari masing-masing situs yang ada serta situs yang cocok untuk mendanai proyek tersebut. Kickstater dan indiegogo memiliki pangsa pasar yang berbeda. Demikian juga untuk beberapa situs lainnya yang memiliki model pendanaan yang berbeda. Para pemilik proyek juga dapat membuat situs sendiri dengan memanfaatkan berbagai jenis platform opensource yang ada misalnya Wordpress, IgnitionDeck atau SelfStarter.

Untuk berbagai situs crowdfunding yang ada di Indonesia, sebaiknya melakukan seleksi

Page 49: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak

terhadap setiap proyek yang masuk sehingga proyek-proyek yang ditampilkan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, setiap situs diusahakan untuk mampu untuk menciptakan komunitasnya dan dapat menggerakkan komunitas tersebut dalam memberikan bantuan baik berupa pendanaan maupun promosi pada proyek-proyek yang ada pada situs tersebut.

Selain itu, pemerintah juga memiliki peran penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar mengerti tentang proses pembayaran secara online. Pemerintah harus melakukan kampanye kepada masyarakat tentang pentingnya transaksi online. Di lain sisi, pemerintah harus dapat memberikan regulasi yang jelas tentang proses pendanaan dan sejauh mana suatu proyek dapat didanai melalui situs crowdfunding. Dengan demikian, situs crowdfunding dalam melakukan aktifitasnya tanpa ragu akan kepastian hukum di Indonesia yang juga akan berpengaruh pada peluang untuk memperoleh investor dari luar negeri untuk memberikan pendanaan pada proyek-proyek yang ada.

Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan situs crowdfunding untuk proses pendanaan. Salah satu situs crowdfunding yang memberikan peluang ini adalah tedung.com. Namun demikian, dari hasil pengamatan terhadap situs tersebut, kampanye yang dilakukan belum terlalu efektif. Dari hasil pengamatan terhadap beberapa proyek di beberapa situs crowdfunding diperoleh bahwa proyek yang sukses cenderung proyek-proyek yang bersifat sosial seperti pembangunan tempat ibadah dan bantuan pada orang yang kurang mampu. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat difokuskan pada penilaian terhadap perilaku orang Indonesia terhadap pendanaan melalui situs crowdfunding. Dapat diteliti juga hal-hal yang memotivasi penduduk Indonesia dalam me-lakukan pendanaan melalui situs crowdfunding. Daftar Referensi [1] A. T. a. A. Brem, “A conceptualized

investment model of Crowdfunding,” An International Journal of Entrepreneurial Finance, p. 359, 2013.

[2] C. C. Rahayu, Penggalangan Dana Model Crowfunding di Indonesia, Depok: Universitas Indonesia, 2013

[3] D. Dern, “Crowdfunding for hardware,” Spectrum, IEEE , vol. 52, no. 1, pp. 22- 23, 2015

[4] E. Burkett, “A crowdfunding exemption? Online investment crowdfunding and

u.s. securities regulation,” The Tennessee Journal of Business, 2011.

[5] infoDev, “Crowdfunding‟s potential for the developing world, Finance and Private Sector Development Department,” World Bank, Washington, DC, 2013.

[6] J. Brenan, “Science by the Masses: Is crowdfunding the future for biotech start-ups?,” Pulse, IEEE , vol. 5, no. 1, pp. 59- 62, 2014

[7] K. M. a. P. Muralidharan, “Crowdfunding: a new paradigm in startup financing Proceedings,” Global Conference on Business and Finance Proceedings, vol. 9, p. 369, 2014

[8] Kickstarter, “Kickstarter,” Pebble: E-Paper Watch for iPhone and Android, 9 2012. [Online]. Available : https://www.kick-starter.com/projects/597507018/pebble-e-paper-watch-for-iphone-and-android?ref=users.[Accessed 21 1 2015].

[9] Kickstarter, “Kicstarter.com,” Pebble Time - Awesome Smartwatch, No Compromises, 2 2015. [Online]. Available: https:// www.kickstarter.com/projects/597507018/pebble-time-awesome-smartwatch-no-compromises/posts. [Accessed 1 3 2015].

[10] Kickstarter, “Kickstarter,” Kickstarter Stats, 2009. [Online]. Available: https:// www.kickstarter.com/help/stats.[Access 9 3 2015].

[11] O. G. R. K. D. M. Kristof De Buysere, “A framework for european crowdfunding ISBN 978-3-00-040193-0,” Europian Crowdfunding Network, 2012. [Online]. Available: http://www.europecrowdfunding.org/files/2013/06/FRAMEWORK_EU_CROWDFUNDING.pdf. [Accessed 3 Maret 2015].

[12] Patungan, “Patungan.net,” [Online]. Available: www.patungan.net. [Accessed 23 2 2015].

[13] Pebble, “Kickstarter,” Pebble ePaper Watch for iPhone and Android, 19 5 2012. [Online]. Available : www. kickstarter.com/projects/597507018/pebble-e-paper-watch-for-iphone-and-android/posts. [Accessed 8 3 2015].

[14] R. Abushaban, “Crowdfunding as a catapult for innovation in the middle east: Obstacles and possibilities,” in Global Humanitarian Technology Conference (GHTC), 2014 IEEE, San Jose, CA, 2014

Page 50: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak
Page 51: ISSN : 2443-1796 - lppm.primakara.ac.id · Usaha. Tim redaksi ... hasil penelitian ini dapat membuka peluang pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendukung ... rencana tindak