islam kelas viii-1

Upload: 12ndhamster

Post on 08-Jul-2015

2.561 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ISL.VIII.1.1.01 s.d. ISL.VIII.1.4.09

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester

: Pendidikan Agama Islam : VIII : 1

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

KATA PENGANTARDalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, perlu adanya penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan masyarakat sekitar. Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, ditetapkanlah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka masukan dan saran dari lapangan sangat diharapkan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan datang. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman. Jakarta, Januari 2009 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Didik Suhardi, SH., M. Si. NIP.131270212

iii

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Daftar Isi Petunjuk Belajar ISL.VIII.1.1.01 ISL.VIII.1.1.02 ISL.VIII.1.2.03 ISL.VIII.1.2.04 ISL.VIII.1.3.05 ISL.VIII.1.3.06 ISL.VIII.1.4.07 ISL.VIII.1.4.08 ISL.VIII.1.4.09 Kepustakaan .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra ............................................. Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah ........................................ Zuhud dan Tawakal ................................................................. Ananiah, Ghadhab, Hasad, Ghihah dan Namimah .................. Shalat Sunnah Rawatib ............................................................ Macam-Macam Sujud .............................................................. Puasa (Wajib dan Sunnah) ....................................................... Zakat Fitrah dan Zakat Mal ..................................................... Perkembangan Masyarakat Madinah Sebelum dan Sesudah Hijrah, dan Penyiaran Islam Periode Madinah ........................ .................................................................................................. iii v vii 1 13 27 39 53 67 81 101 119 137

v

PETUNJUK BELAJAR Buku ini memuat 9 (sembilan) modul untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan belajar) maupun belajar di luar TKB. Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya. 2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau di luar TKB. 3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut: a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Pendidikan Agama Islam Kelas VIII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama. b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan materi pokoknya dan uraian materinya. c. Bila dalam mempelajari tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan temanteman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu tanyakan pada guru pamong di TKB atau guru bina pada waktu tatap muka. d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelaharan tersebut, kerjakanlah tugastugas yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada buku tulis Kamu. e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh guru bina atau guru pamong. f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 6,5 Kamu dapat mempelajari modul berikutnya. 4. Urutan kegiatan di atas harus Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari modul ini.

vii

ISL.VIII.1.1.01

MODUL SMP TERBUKAMata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Pendidikan Agama Islam VIII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

HUKUM BACAAN QOLQOLAH DAN RA

Penulis Pengkaji Materi Penyelaras

: Moh. Sofyan, S.Ag : Abdul Rozak, S.Ag : Sunarmi, S.Ag

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN Anak-anakku saya ucapkan selamat bertemu. Setelah selesai mempelajari modul terdahulu, sekarang mari kita pelajari modul yang membahas tentang Hukum Bacaan Qolqolah dan Mad. Modul ini dibagi dalam dua kegiatan yaitu : Kegiatan 1 : Hukum bacaan Qalqalah Kegiatan 2 : Hukum bacaan Ra Bacalah buku-buku diperpustakaan atau buku lain yang ada kaitannya dengan materi pokok yang sedang kamu pelajari. Jangan lupa kamu juga harus menyediakan buku tulis untuk mencatat rangkuman dan mengerjakan tugas-tugas. Pada akhir modul ini kamu juga harus mengerjakan soal-soal akhir modul untuk mengetahui kemampuan atau prestasi belajarmu. Ingat jangan lupa sebelum mempelajari modul ini bacalah Basmalah

Selamat Belajar

3

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra 1. Standar Kompetensi Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra 2. Kompetensi Dasar - Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra - Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra dalam bacaan surat-surat al-Quran dengan benar 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat : - Menjelaskan hukum Qalqalah - Menerapkan hukum Qalqalah pada ayat-ayat pilihan 4. Materi Pokok Hukum Qalqalah 5. Uraian Materi a. Pengertian Qalqalah Qalqalah yaitu bunyi huruf yang menggoyangkan/mengeper/menggetarkan bila ia mati, atau bila mati karena dihentikan (diwaqafkan). Huruf Qalqalah b. Pembagian Qalqalah Qalqalah itu ada 2 (dua) macam : 1. Qalqalah shugra (kecil) yaitu qalqalah yang asalnya mati Contoh : dibaca dibaca = taqqwiimin = ajjerun yaitu :

2. Qalqalah Kubra ( besar ) ialah : bunyi huruf Qalqalah yang matinya bukan asal, dia mati karena dihentikan. Contoh : dibaca dibaca = watabbe = ahadde

4

Perhatikan skema Qolqolah dibawah ini :

c. Cara membaca Qalqalah Pada umumnya Qalqalah itu seperti berbunyi e (e = e dalam bahasa sunda dari kata lemes ) akibat dari menggetarkan huruf Qalqalah. Misalnya : Arjun menjadi aj-j-run seakan-akan berbunyi aj-je-run. Coba kamu perhatikan contoh bacaan dibawah ini, berikut penghafalannya : Contoh : Dibaca math-th-lai Dibaca tag-g-wimin Dibaca ad-d-rka Dibaca muj-j-rimn Dibaca ib-b-ls Dibaca ud-d-khul Dibaca lam-yalid-de Dibaca kasab-be Dibaca yakhluq-qe

5

Untuk selanjutnya tanyakan atau mintalah bimbingan dari guru pamong atau guru bina untuk mempraktekkan pengucapan huruf qalqalah guna menghindari kekliruan dalam menerapkan hukum bacaan qalqalah. d. Latihan Praktek Lafalkan kalimat-kalimat di bawah ini.No 1 2 3 4 5 Huruf Qalqalah Contoh Lafal Pengucapan ............................ ............................ ............................ ............................ ............................

Rangkuman : - Qalqalah adalah bunyi huruf yang menggoyangkan/mengeper bila huruf itu mati. - Huruf qalqalah adalah : - Qalqalah terbagi 2 yaitu Qalqalah Sugro dan Qalqalah Kubro. 6. Tugas 1 : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan bemar! 1. Apa yang dimaksud dengan Qalqalah ? 2. Sebutkan huruf Qalqalah ! 3. Buatlah 3 contoh Qalqalah sugro ! 4. Buatlah 3 contoh Qalqalah Kubro !

6

Kegiatan 2 : Hukum Bacaan Ra 1. Standar Kompetensi Menerapkan hukum bacaan Qolqolah dan Ra 2. Kompetensi Dasar - Menjelaskan hukum bacaan Qolqolah dan Ra - Menerapkan hukum bacaan Qolqolah dan Ra dalam Bacaan surat-surat Al-Quran dengan benar 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa dapat : - Menjelaskan hukum bacaan Tafkhim dan Tarqiq - Mempraktekkan bacaan Tafkhim dan Tarqiq pada ayatayat pilihan 4. Materi Pokok Hukum dan cara membaca Ra 5. Uraian Materi Yang akan kamu pelajari pada kegiatan 2 ini adalah cara baca/pengucapan huruf ra ( .) adapun hukum bacaan Ra adalah cara membaca huruf Ro disemua kalimat dalam bahasa arab. a. Pengertian Tafkhim dan Tarqiq. Secara bahasa tafkhim artinya tebal sedangkan tarqiq adalah tipis, kedua istilah ini yang terdapat pada hukum bacaan lam jalalah dan Ro. b. Ra ( ) Cara membaca Ra ( ) ada 3 macam 1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal) apabila : - ( ) berbaris fathah atau dhommah (- - - - ) contoh : - ( ) itu mati, huruf yang sebelumnya berbaris fat-hah atau dhommah (-

- )

contoh : 2. Huruf ( ) dibaca tarqiq (tipis) bila : - ( ) berbaris kasrah (- ) contoh : - ( ) mati, dan didahului oleh huruf berbaris kasrah (- ) contoh :

7

- ( ) itu berbaris (hidup), akan tetapi didahului oleh huruf Ya yang mati bila diwaqafkan (dihentikan) dibaca tarqiq. contoh : 3. Huruf ( ) boleh dibaca tarqiq dan boleh dibaca tafkhim yaitu : bila ( ) itu mati, didahului oleh huruf berbaris kasrah tetapi menghadapi HURUF ISTILA ada 7 yaitu : huruf-huruf tersebut dikumpulkan dalam : contoh : Selanjutnya coba perhatikan skema hukum bacaan ro berikut ini :

Menghadapi Contoh Contoh

Dikumpulkan dalam Tarqiq didahului ya mati Contoh Contoh

8

Rangkuman : - Ada dua macam cara membaca huruf Ra, yaitu Tafkhim dan Tarqiq - Tafkhim adalam membaca huruf Ra dengan bunyi tebal - Tarqiq adalah membaca Ra dengan bunyi tipis 6. Tugas 2 : 1. Apa yang di maksud dengan Tafkhim ! 2. Buatlah contoh ro yang dibaca tafkhim ! 3. Sebutkan salah satu alasan ra dibaca tarqiq !

9

C. PENUTUP

Alhamdulillah, kamu telah selesai mempelajari materi dalam modul ini dengan baik, termasuk menjawab soal-soal dengan tepat. Mempelajari Al Quran hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimat. Mudahmudahan dengan mengenal apa itu Al Quran dan apa saja kandungan yang ada di dalamnya, akan mendorongmu untuk lebih semangat dalam mempelajari al Quran lebih banyak, sehingga dengan demikian kamu dapat memahami, mengamalkan isi ajaran yang ada dalam Al Quran dan mengajarkan kepada orang lain. Setelah selesai modul ini, kamu akan segera mempelajari modul selanjutnya. Selamat belajar!

10

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 : 1. Qalqalah yaitu bunyi huruf yang menggoyangkan/ mengeper/ menggetarkan bila ia mati, atau bila mati karena dihentikan (diwaqafkan). 2. 3. 4.

Tugas 2 : 1. Tafkhim artinya tebal 2. 3. Ra mati dan didahului oleh huruf berbaris kasrah

11

ISL.VIII.1.1.02

MODUL SMP TERBUKAMata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Pendidikan Agama Islam VIII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Penulis Pengkaji Materi Penyelaras

: M. Saleh H. Yunus : Moh. Sofyan, S.Ag : Sunarmi, S.Ag

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN

Kamu telah menyelesaikan modul yang lalu dengan baik untuk itu selamat atas keberhasilanmu, mudah-mudahan kamu akan lebih berhasil dalam mempelajari modul ini. Untuk selanjutnya kamu akan mempelajari modul ini dengan judul Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah yang terdiri dari dua kegiatan yakni : Kegiatan 1 : Iman Kepada Kitab-kitab Allah Kegiatan 2 : Al Quran sebagai kitab suci umat Islam Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kamu dapat memiliki pengetahuan tentang malaikat serta meyakininya. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes, untuk mempelajari modul ini, perbanyak membaca dan belajar. Selamat mempelajari modul ini, semoga kamu dapat menyelesaikan dengan baik. Ingat! Jangan lupa sebelum mempelajari ini membaca Basmalah.

Selamat Belajar

15

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Beriman kepada Kitab-Kitab Allah 1. Standar Kompetensi Meningkatkan keimanan kepada Kitab-Kiatab Allah SWT. 2. Kompetensi Dasar Menjelaskan pengertian keimanan kepada Kitab-Kitab Allah, menyebutkan nama kitab Allah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Diharapkan siswa setelah mempelajari modul ini dapat : - Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah - Menyebutkan macam-macam Kitab Allah dan Rosul yang menerimanya - Menjelaskan Kitab Allah sebagai petunjuk bagi ummat manusia - Menjelaskan perbedaan kitab dengan suhuf 4. Materi Pokok Iman kepada Kitab-Kitab Allah 5. Uraian Materi a. Pengertian iman kepada Kitab-Kitab Allah Iman kepada Kitab Allah berarti mempercayai bahwa Allah SWT, telah menurunkan kitab yang berisikan firman dan diturunkan kepada rosul sebagai pedoman hidup bagi umat manusia dalam mencapai kebahagian dunia dan akhirat. percaya kepada kitab suci termasuk sebagiaan dari keimanan karena tanpa percaya dan meyakininya, keimanan kita menjadi gugur. Percaya kepada kitab-kitab Allah tidak hanya percaya kepada Al-Quran, tetapi juga percaya kepada segala kitab yang diturunkan dalam semua masa serta yang diturunkan kepada tiap-tiap umat dimana pun mereka berada dimuka bumi. Adapun cara mengimani kitab-kitab Allah adalah sebagai berikut : 1) Percaya bahwa seluruh kitab yang diturunkan kepada rosul itu merupakan wahyu Allah SWT. 2) Percaya bahwa kitab-kitab sebelum Al-Quran merupakan ijmali (global). Maksudnya mengimani kitab kitab yang diturunkan Allah swt, tanpa mengikuti ajarannya. 3) Percaya bahwa Al-Quran itu tafsili ( rinci ). Maksudnya, mengimaninya mengimaninya secara rinci sampai seluruh isinya dan mengikuti ajaran yang ada dalam kitab Al-Quran itu.

16

Fiman Allah :

Artinya : Manusia itu adalah umat yang satu, setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan benar untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. ( QS. Al- Baqarah : 213) Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa : 1. Manusia adalah umat yang satu, maka harus selalu bersatu 2. Allah mengutus para nabi untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan kepada seluruh umat manusia. 3. Allah menurunkan kitab kepada para rasul dengan benar sebagai dasar untuk memutuskan segala persoalan yang diperselisihkan manusia. b. Kitab-kitab Allah dan rasul yang menerimanya 1. Kitab Taurat Kitab taurat adalah syariat atau peraturan yang diturunkan kepada nabi Musa AS. Kitab itu menggunakan bahasa ibrani. Isi pokok kitab taurat adalah hukum-hukum tuhan yang jumlahnya ada sepuluh macam, yaitu seperti di bawah ini. a. Mengenai keesaan Allah swt b. Laranganan menyembah berhala/patung c. Larangan menyebut nama Allah swt dengan sia-sia d. Perintah menghormati ayah dan ibu e. Perintah menyucikan hari sabtu f. Larangan membunuh manusia g. Larangan berjinah h. Larangan mencuri i. Larangan menjadi saksi palsu j. Larangan mengambil istri orang Dari kesepuluh hukum tuhan itu, semua sesuai dengan keterangan yang terdapat dalam Al-Quran, kecuali satu Yaitu perintah menyucikan hari sabtu. Kitab Taurat berisi petunjuk kebenaran dan pedoman untuk memutuskan perkara yang dihadapi oleh Orang-orang Yahudi Firman Allah SWT yang artinya berbunyi : Sesungguhnya kami telah menurukan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah. ( QS. Al-Maidah 44 ).

17

2. Kitab Zabur Kitab zabur diturukan kepada nabi Daud A.S. sebagaimana difirmankan Allah swt, dalam Al-Israa yang artinya berbunyi : ...dan kami berikan Kitab Zabur kepada Daud. ( QS. Al-Israa : 55 ) Nabi Daud selain menjadi rasul juga seorang raja bagi kaum bani israil. Nabi Daud memimpin umatnya agar menyembah Allah Yang Maha Esa, isi kitab zabur adalah petunjuk dan wahyu Allah swt, maka orang islam harus mempercayainya, tapi tidak mengamalkannya. 3. Kitab Injil Kitab injil diturukan kepada Nabi Isa as, yang berisi pedoman untuk menyembah kepada Allah swt. Injil berisikan keterangan serta ajaran yang membenerkan ajaran yang ada dalam kitab sebelumnya dan sebagai petunjuk bagi kaum Bani Israil. Firman Allah SWT, Menyebutkan (Yang Artinya) Dan kami iringkan jejak mereka ( nabi-nabi Bani Israil ) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Raurat dan kami telah memberikan kepadanya kitab injil sedang didalamnya ( ada ) petunjuk dan cahaya ( yang menerangi ), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa. ( QS. Al-Maaidah : 46 ) 4. Kitab Al-Quran Kitab Al-Quran diturukan kepada Nabi Muhamad saw, untuk selurun umat manusia, bahkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Firman Allah swt yang artinya berbunyi : dan kami tidaklah mengutus kamu, melaikan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi manusia tiada mengetahui. ( QS. Saba : 28 ) Dalam ayat lain Allah SWT juga berfirman yang artinya berbunyi :Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS.Al-Anbiyaa : 107) Rahmat yang ditimbulkan oleh kerosulan Nabi Muhammad S.A.W, tidak hanya meliputi alam semesta, tetapi meliputi pula alam jin dan malaikat. Alam semesta itu tidak hanya terbatas pada bumi ini saja, tetapi meliputi planet yang lain. Dari uraian ini dapatlah diketahui bahwa kitab-kitab sebelum Al-Quran hanya untuk kaum tertentu dan pada masanya saja, tetapi kalau Al-Quran yang dibawa Nabi Muhammad S.A.W untuk seluruh manusia sepanjang zaman.

18

c. Perbedaan antara kitab dan suhuf 1. Arti Kitab Allah Kitab-kitab Allah ialah kitab-kitab suci yang diturunkan Allah kepada Rasulrasulnya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar menjadi pedoman hidup, menjadi tempat mengambil pelajaran, aturan, dan undang-undang. Disebut kitab karena kumpulan firman / wahyu Allah SWT menjadi sebuah buku yang isinya lengkap memuat ajaran sebagai pedoman manusia dan memiliki nama. Kitab-kitab Allah diturunkan itu banyak jumlahnya menurut banyaknya rasul yang diutus, tetapi yang wajib kita imani hanya ada empat kitab, yaitu sebagai berikut. 1. Kitab suci Taurat yang diturunkan kepada Nabi Misa As. 2. Kitab suci Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud As. 3. Kitab suci Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa As. 4. Kitab suci Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 2. Arti Suhuf Suhuf (sahifah) artinya lebaran. Suhuf ialah kumpulan firman Allah yang tidak lengkap berupa lembaran-lembaran. Para Nabi yang menerima suhuf adalah sebagai berikut. 1. Nabi Adam As menerima 10 suhuf (10 lembar naskah). 2. Nabi Ibrahim As menerima 30 suhuf (30 lembar naskah). 3. Nabi Syit s As menerima 50 suhuf (50 lembar naskah). 4. Nabi Musa As menerima 10 suhuf sebelum ditururnkan kitab Taurat kepadanya. Singkatnya, perbedaan antara kitab dan suhuf adalah jika kitab berbentuk buku sedangkan suhuf adalah lembaran-lembaran dan isinya tidak lengkap. d. Kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi uamt manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT ada yang mempunyai sifat sombong. Hal itu dapat kita petik dari sejarah umat Nabi Nuh As yang ditenggelamkan oleh Allah SWT. Apabila pada waktu sekarang saat manusia sudah menguasai teknologi tinggi, seperti membuat satelit di angkasa luar, atau membuat senjata nuklir. Dalam segala bidang, kemajuan teknologi semakin mapan dan mengagumkan. Kemajuan manusia dalam hal Iptek yang dimilikinya jika tidak dilandasi ajaran agama akan menimbulkan kerusakan di muka bumi.Sebaiknya dengan berpedoman kepada tuntunan atau pedoman dari Allah SWT, kemajuan Iptek akan membawa kemaslatan bagi umat manusia. Kemajuan teknologi itu tidak mampu menandingi ilmu Allah, misalnya tentang Roh. Sampai saat ini belim ada yang mampu membuat roh, bahkan menjelaskan apa hakikat roh belum dapat dilakukan oleh manusia. Didalam kitab suci Al-Quran Allah berfirman yang artinya berbunyi :Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. katakanlah:roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melaikan sedikit. ( QS. Al-Israa : 85 )

19

Ayat tersebut memberikan penjelasan betapa luasnya ilmu Allah swt, dan dari ilmu Allah itu diberikan kepada manusia hanya sedikit. Semua kitab suci itu diturunkan Allah swt, sebagai petunjuk bagi umat manusia. Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah petunjuk bagi umat Nabi Musa pada waktu itu. Demikian juga injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud as. Semua wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul, baik yang terhimpun dalam suhuf maupun dalam kitab, merupakan satu kesatuan yang bulat. Terus menerus dari satu Nabi ke Nabi yang lain menuju kearah kesempurnaan agama Allah yang satu yaitu Dinul Islam ( Agama Islam ) sebagai agama tauhid, yakni agama yang mengakui bahwa Allah itu satu dan tidak ada yang lain yang patut disembah kecuali Dia. Firman Allah dalam Al-Quran, Surah Al-Alaa ayat 18 :

Artinya : Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam suhuf-suhuf terdahulu. Rangkuman :

yang

Iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini bahwa Allah swt, terlah menurunkan kitab-kitab kepada rasulnya untuk menjadi pedoman bagi kehidupan umat manusia. Kitab Allah adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada rasul-rasulnya melalui Malaikat Jibril. Suhuf adalah lembaran-lembaran wahyu Allah yang masih terpisah-pisah. 6. Tugas 1 : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Sebutkan nama kitab-kitab Allah ? 2. Jelaskan intisari kandungan kitab Taurat ? 3. Jelaskan perbedaan kitab dan suhuf ?

20

Kegiatan 2 : Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam 1. Standar Kompetensi Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah swt. 2. Kompetensi Dasar Menampilkan sikap mencintai Al-Quran 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Diharapkan siswa dapat : - Menjelaskan Al-Quran sebagai kitab Allah terakhir dan lengkap - Menjelaskan keistimewaan Al-Quran atas kitab-kitab Allah yang lain. - Menjadikan Al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari 4. Materi Pokok Al-Quran sebagai kitab suci umat islam 5. Uraian Materi Semua umat islam kita memilki kitab suci AlQuran, iya kan? tahukah kamu apa itu Al-Quran ? Bagaimana, kapan dan proses pembukuan AlQuran? Untuk itu coba kamu pelajari penjelasan dalam uraian materi dalam kegiatan dua ini dengan baik ! a. Al-Quran sebagai kitab Allah terakhir dan lengkap Apakah Al-Quran? Diskusikan dengan teman kamu ! Kitab suci Al-Quran adalah kumpulan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhamad saw dan jika kita membacanya merupakan suatu ibadah. Al-Quran yang merupakan bahasa arab ini, berisi petunjuk kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa. Dengan definisi ini, firman Allah yang diturunkan kepada para Nabi selain Nabi Muhamad SAW tidak disebut Al-Quran. Begitu pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muahamad SAW, tetapi tidak dituliskan, tidak pula dianggap ibadah membacanya. Seperti Hadits Qudsi, tidak dapat disebut Al-Quran. Selain dinamankan Al-Quran, kitab yang diturunkan Nabi Muhamad SAW, inipun memiliki sejumlah nama lain. diantaranya : 1. Al-Kitab (kitabullah), artinya kitab yang memuat aturan dan ajaran Allah. 2. Al-Furqon (Pembeda), artinya yang membedakan antara yang baik dengan yang buruk, yang benar dengan yang salah, yang halal serta yang haram, yang hak dengan yang bathil. 3. Adz-Dzikir artinya peringatan bagi umat manusia.

21

Jadi seperti halnya kitab suci yang lain, mengimani Al-Quran artinya mempercayai kebeneran Al-Quran sebagai wahyu Allah yang telah disampaikan kepada Nabi Muhamad saw dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, agar kehidupannya bahagia didunia maupun diakhirat. Kenapa Al-Quran disebut kitab terakhir dan terlengkap ? karena Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir hingga Akhir Zaman. Dan isi kandungan Al-Quran memuat seluruh ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab Allah sebelumnya dengan penjelasan yang lebih rinci. Nah, kitab Al-Quran yang kamu miliki dan beredar saat ini dicetak berdasarkan Mushaf Usmani. Di Indonesia sendiri, ada usaha untuk menjaga kemurnian AlQuran, baik yang diterbitkan di dalam ataupun yang didatangkan dari luar negeri, denagn di bentuknya panitia yang bertugas memeriksa dan mentashih Al-Quran. Panitia itu dinamai Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran yang ditetapkan dengan Ketetapan Menteri Agama No.39 tahun 1957. Selain itu pemerintah Indonesia mempunyai Al-Quran pusaka yang berukuran 1x2 meter. Al-Quran ini ditulis oleh para penulis Indonesia dari tanggal 23 Juni 1948 sampai tanggal 15 Maret 1960. Kini Al-Quran pusaka itu disimpan di Masjid Baiturrahim dalam Istana Negara. Di samping itu, pemurnian Al-Quran pun dilakukan melalui Pondok Pesantren AlQuran dan Musabaqoh (lomba) baca dan hafal Al-Quran yang dilombakan setiap tahun baik dalam lingkup Nasional maupun Internasional. Dengan demikian, kemurnian Al-Quran dapat selalu terjaga. Firman Allah :

Artinya : Sesungguhnya telah kami turunkan Al Quran dan kami pula yang menjaga. (QS. Hijr : 9) b. Keistimewaan Al-Quran Kitab suci Al-Quran sebagai mukjizat tertinggi Nabi Muhammad mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang tiada tara, terutama kalau dibandingkan dengan kitab-kitab suci sebelumnya, atau dengan kitab-kitab suci dari agama lain. Diantara keistimewaan Al-Quran atas kitab-kitab Allah yang lain adalah : 1. Al-Quran memuat ringkasan ajaran ketuhanan (ketauhidan) yang pernah dimuat dalam Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain. Diakui dan dikuatkan kebenarannya pula mana-mana yang merupakan pengubahan dan hasil campur tangan manusia dijelaskan dalam Al-Quran. 2. Al-Quran diperuntukkan bagi semua umat manusia sepanjang masa : sedangkan kitab-kitab lainnyahanya berlaku dalam kurun waktu tertentu saja. Oleh karena itu pula Al-Quran terjamin kesuciannya dan kemurniaannya sampai akhir zaman, seperti yang dijanjika Allah. Sementra itu, kitab-kitab suci yang lain telah banyak tercampuri tangan manusia. Dan yang ada sekarang bukan lagi yang asli.

22

3. Sebagai pedoman manusia yang abadi, pada segala tempat dan zaman, Al-Quran mempunyai daya keluwesaan ajaran yang sangat tinggi. Dalam keadaan zaman yang bagaimanapun, ternyata Al-Quran tetap mampu menjadi landasan dan sumber hukum, baik itu yang bersifat ibadah, syarit, ilmu pengetahuan, teknologo dan sebagainya. 4. Sebagai sumber ajaran manusia sejagat. Al-Quran diturunkan dalam gaya dan bahasa yang istimewah, mudah untuk dibaca,diingat dan dipahami : sehingga banyak sekali yang hafal di luar kepala baik anak-anak, orang dewasa, laki-laki, orang muda, orang tua, dan sebagainya. c. Al-Quran sebagai Pedoman Hidup sehari-hari Firman Allah dalam Al-Quran yang artinya berbunyi : Pada bulan ramadhan, diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk itu, serta pembeda (antara yang baik dengan yang batil) (QS.Al-Baqarah 185) Dari ayat diatas dinyatakan bahwa Al-Quran adalah pedoman atau petunjuk manusia yang mengungkapkan kebenaran dan kebatilan. Al-Quran adalah pedoman hidup, artinya arah yang harus ditaati manusia didalam kehidupan ini. sebab, didalam Al-Quran ditunjukan bagaimana hidup yang baik dan benar, serta bagaimana menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup supaya tetap selamat dan bahagia. Sebagai pedoman hidup, Al-Quran berlaku untuk semua bangsa diberbagai tempat dan zaman. Dengan demikian, kalau ingin selamat dan bahagia ikuti dan taati petunjuk Al-Quran. akan tetapi, lita tak akan dapat mengamalkan dan mengikuti AlQuran dengan baik, kalau kita tidak pernah membaca dan tidak memahaminya. Oleh karena itu, pelajarilah Al-Quran dengan penuh kesungguhan. Ingat bukan Al-Quran yang mengikuti zaman atau kehendek kita.tetapi hendaknya kitalah, zamanlah, yang harus mengikuti Al-Quran. Al-Quran adalah kitab suci yang tidak hanya harus diyakini kebenarannya, tapi harus juga kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh rasa cinta dan iklas karena Allah swt. Rasa cinta terhadap Al-Quran dapat kita ujudkan melalui kegiatan berikut ini : a. Membaca Al-Quran secara rutin setiap hari dengan bacaan yang fasih dan benar serta berusaha untuk menghafalkannya. b. Mempelajari Al-Quran beserta arti dan kandungannya sehingga memperoleh pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Quran. c. Mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

23

Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Quran dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : a. Menanamkan keyakianan bahwa Allah swt sangat mengenang orang yang senang membaca Al-Quran dan mengamalkannya. b. Meyakini bahwa setiap perbuatan yang dilakukan manusia pasti akan memperoleh balasan dari Allah swt, termasuk didalammya membaca Al-Quran. c. Memperkenalkan Al-Quran dari sejak usia dini. d. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat memotivasi orang untuk mencintai AlQuran seperti kegiatan Musabaqah Tilawakil Quran, cerdas cermat al-quran, lomba hafal ala-quran dan sebagainya. e. mengadakan kegiatan pendidikan al-quran dengan metode yang menyenangkan, sehingga al-quran dapat dipelajari dengan mudah dan menyenangkan. 6. Tugas 2 : Jawablah pertanyaan ini dengan tepat ! 1. Jelaskan keistimewaan Al-Quran ? 2. Berikan contoh perbuatan yang menunjukkan rasa cinta terhadap Al-Quran ? 3. Mangapa Al-Quran disebut kitab terakhir dan terlengkap ?

24

C. PENUTUP

Alhamdulillah, ucapkanlah kalimat itu atas keberhasilan kamu mempelajari modul ini, mudah-mudahan kamu dapat menggambarkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menambah semangat belajarmu. Kalau kamu sudah siap, mintalah tes akhir kepada gurumu, dan raihlah nilai yang bagus jangan kurang dari 6,5 untuk melanjutkan pelajaran kamu ke modul selanjutnya. Terus belajar, tingkatkan semangat dan prestasimu untuk menyongsong kehidupan yang cerah.

25

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 : 1. Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran 2. a. Menguasai keesaan Allah b. Larangan menyembah berhala c. Larangan menyebut nama Allah untuk berhala d. Menuliskan hari sabtu e. Menghormati Ayah dan Ibu f. Larangan membunuh manusia g. Larangan berbuat Zina h. Larangan mencuri i. Larangan menjadi saksi palsu / dusta j. Larangan keinginan memiliki hak orang lain 3. Kitab adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya sebagai pedoman hidup umat yang tersusun dalam bentuk buku / kitab dan memiliki nama. Sedangkan Suhuf adalah Wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya sebagai pedoman bagi umatnya dalam bentuk lembaran-lembaran saja. Tugas 2 : 1. a. Berisi ajaran tauhid b. Berlaku untuk seluruh manusia disepanjang masa dan tempat c. Memiliki gaya bahasa yang indah 2. a. b. c. d. Rajin membaca Al-Quran Senang mempelajari Mengikuti kegiatan kajian Al-Quran Mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari

3. Karena Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir dan isi kandungannya memuat seluruh ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Quran

26

ISL.VIII.1.2.03

MODUL SMP TERBUKAMata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Pendidikan Agama Islam VIII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

ZUHUD DAN TAWAKAL

Penulis Pengkaji Materi Penyelaras

: Drs. H. Murhanuddin, MM H. M. Soleh M. Yunus : Moh. Sofyan, S.Ag : Sunarmi, S.Ag

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN

Anak-anakku saya ucapkan selamat bertemu. Setelah selesai mempelajari modul terdahulu, sekarang mari kita pelajari modul yang membahas Zuhud dan Tawakal. Modul ini dibagi menjadi dua kegiatan : Kegiatan 1 : Zuhud Kegiatan 2 : Tawakal Agar dalam mempelajari modul ini kamu tidak banyak mengalami kesulitan, maka kamu dapat meminjam buku-buku perpustakaan atau buku lain yang ada kaitannya dengan materi pokok yang sedang kamu pelajari. Pada akhir modul ini kamu juga harus mengerjakan soal-soal akhir modul untuk mengetahui kemampuan atau prestasi belajarmu. Ingat jangan lupa sebelum mempelajari modul ini bacalah Basmalah.

Selamat Belajar

29

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Zuhud 1. Standar Kompetensi Membiasakan perilaku terpuji 2. Kompetensi Dasar - Menjelaskan pengertian Zuhud dan Tawakal - Menampilkan contoh perilaku Zuhud dan Tawakal - Membiasakan perilaku Zuhud dan Tawakal 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat : - Menjelaskan pengertian Zuhud - Menampilkan contoh perailaku Zuhud 4. Materi Pokok Zuhud 5. Uraian Materi a. Pengertian Zuhud Zuhud secara bahasa adalah tidak ingin (kepada sesuatu) dan meninggalkannya. Sedangkan secara istilah Zuhud adalah suatu pula hidup yang menghindari dan meninggalkan keduniawian karena ibadah kepada Allah serta lebih mencintai kehidupan akhirat b. Ciri-ciri orang yang memiliki perilaku Zuhud 1) Tidak tergoda oleh kehidupan dunia Orang yang Zuhud tidak akan menggantungkan kebagiaan hidupnya pada harta atau kedudukan yang dimilikinya, karena mereka yakin bahwa kehidupan dunia bersifat sementara, sedangkan kehidupan yang sesungguhnya kekal adalah kehidupan akhirat. Oleh karena itu mereka selalu berusaha untuk mengejar kebahagiaan akhirat. Firman Allah SWT :

Artinya : Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan mainmain. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

30

2) Tidak memiliki sifat tamak / rakus terhadap harta Sabda Nabi Muhammad S.A.W :

Artinya : Dari Ibnu Abbas Sahel bin Saad R.A Berkata :Sesungguhnya ia datang kepada Nabi dan bertanya : Ya Rasulullah ! Tunjukilah saya amal perbuatan yang apabila saya kerjakan disukai Allah dan disukai oleh orang lain? Jawab Nabi S.A.W: Janganlah kamu rakus kepada dunia, niscaya dikasihi Allah, dan janganlah tamak terhadap hak orang, niscaya kamu dikasihi manusia. 3) Menjadikan semua kegiatan dunia berorientasi meraih kebahagian akhirat, sehingga semuanya memiliki nilai ibadah. 4) Memilki sifat Qonaah dan selalu bersyukur kepada Allah S.W.T serta Ridha atas segala takdir Allah yang diterimanya 5) Tidak bersedih ketika dia harus kehilangan sesuatu yang menjadi miliknya. Firman Allah dalam Q.S. Al-Hadid:23 :

Artinya : (kami jelaskan yang dimiliki itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang tepat dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai oarang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. c. Tingkatan Zuhud 1. Tingkatan pertama (tertinggi) Suatu sikap yang meninggalkan segala sesuatu yang bersifat duniawi karena menyakini bahwa kehidupan dunia tidak bernilai sedikit pun dibanding dengan kehidupan dan kenikmatan di akhirat. 2. Tingkatan kedua (sedang) Suatu sikap meninggalkan dunia karena menganggap rendah dan hina terhadap orang yang rakus terhadap harta kekayaan. 3. Tingkatan ketiga (terendah) Suatu sikap yang berupaya menghindari dan meninggalkana keduniaan padahal hatinya sangat berkeinginan untuk memperolehnya.

31

Memiliki sifat Zuhud bukan berarti malas untuk bekerja mencari kebahagiaan dunia, sebaliknya sifat Zuhud mendorong orang untuk berusaha mencari kebahagiaan dunia agar dapat meraih kebahagiab akhirat. Sifat Zuhud adalah sifat mulia yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila kita memiliki sifat Zuhud maka hidup kita akan tenang dan bahagia karena kita akan selalu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah SWT (Qonaah) dan selalu bersyukur atas semua nikmat-Nya. Kita juga tidak akan serakah terhadap harta. Orang yang serakah sering kali menghalalkan segaka cara untuk meraih apa yang diinginkan meskipun harus melanggar larangan Alllah SWT. Semoga kamu dapat melatih diri untuk memiliki sifat Zuhud agar mendapat Ridho Allah SWT. Rangkuman : 1. Zuhud adalah Pola hidup yang menjadikan kehidupan dunia sebagai jalan meraih kebahagian akhirat. 2. Ciri-ciri orang bersifat Zuhud. - Tidak tergoda oleh kehidupan dunia. - tidak tamah / serakah terhadap harta. - Menjadikan kebahagiaan dunia sebagai ibadah untuk meraih kebahagiaan akhirat. - Tidak bersedih ketike harus kehilangan apa yang menjadi miliknya. - Memiliki sifat Qonaah, syukur dan ridho akan takdir Allah swt. 3. Manfaat sifat Zuhud : - Hidup akan selalu dekat dengan Allah SWT kebahagiaan/ketentraman. - Hidupnya tenang. - Terhindari dari rasa sedih yang tidak pada tempatnya. 6. Tugas 1 : 1. Jelaskan pengertian Zuhud ! 2. Sebutkan ciri-ciri orang bersifat zuhud ! 3. Jekaskan manfaat sifat zuhud ! dan memperoleh

32

Kegiatan 2 : Tawakal 1. Standar Kompetensi Membiasakan perilaku terpuji 2. Kompetensi Dasar - Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakal. - Menampilkan contoh zuhud dan tawakal. - Membiasakan perilaku zuhud dan tawakal. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa dapat : - Menjelaskan pengertian tawakal. - Membaca dan mengartikan dalil nagli tentang tawakal. - Menjelaskan tentang fungsi tawakal. 4. Materi Pokok Menjelaskan tentang tawakal. 5. Uraian Materi a. Pengertian Tawakal Tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan usaha secara meksimal. Perwujudannya adalah sikap menerima dengan ikhlas atas segala yang diberikan Allah SWT dari usaha yang dilakukan. Sifat tawakal berhubungan erat dengan sifat sabar. Kalau sabar adalah usaha yang semaksimal mungkin, sedangkan tawakkal merupakan sikap berserah diri kepada Allah terhadap hasil usaha yang telah kita lakukan. Maka dapat kita pahami bahwa : Islam mengajarkan pentingnya sikap sabar dan tawakkal. Sabar dan tawakkal adalah dua kata yang sangat mudah diucapkan, mudah diingat, tetapi susah dilaksanakan. Itu karena dua sifat tersebut tidak cukup sekedar diucapkan. Tetapi, harus dilakukan secara terus-menerus sepanjang hayat, mengiringi langkah hidup sehari-hari. b. Dalil Naqli tentang Tawakkal Tawakkal adalah sikap terbaik untuk menerima apapun yang dikehendaki Allah SWT. Karena yang diberikan Allah SWT kepada kita senantiasa memiliki kebaikan, meskipun sering tidak kita sadari. Bersyukurlah kalau berhasil, dan sabar serta tawakkallahjika menglami kegagalan.

Artinya : ....Dan hanya kepada Allah, hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar-benar orang yang beriman( Q.S. Al-Maidah : 23 )

33

Sikap tawakkal jadi penting dalam kehidupan sehari-hari, karena akan membuahkan perilaku terpuji. jika mendapatkan keberhasilan senantiasa bersyukur dan tidak sombong. Itu karena menyadari segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak Allah SWT yang terbaik bagi dirinya. Begitu pula sebaliknya, jika mengalami kegagalan senantiasa bersabar dan ikhlas. ia tidak putus asa dan tidak menyalahkan orang lain. Ia tidak larut dalam kesedihan serta berusaha meningkatkan usahanya agar dapat meraih keberhasilan. Ingat manusia memilki kewenangan untuk menentukan apa yang dikehendakinya. Segala yang terjadi merupakan kewenangan Allah SWT. Firman Allah SWT :

Artinya : ..... Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku. (Q.S. Al- Ahzab, : 38 ) Manusia hanya wajib berusaha, Firman Allah SWT :

Artinya : ...Sesunggunya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri... ( Q.S. Ar-Rad, : 11 ) Maksud Q.S. Arradu ayat 11 tersebut sebagai berikut : berusaha adalah kewajiban manusia. Keputusan tetap ditangan Allah SWT. Allah SWT akan memutuskan sebatas yang dikehendaki sesuai dengan usaha yang dilakukan manusia. c. Fungsi Tawakkal dalam kehidupan Ada beberapa pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, Siapa kita ? dari mana asal kita ?, apakah kita lahir dengan sendirinya atau ada yang menciptakan kita ? jawablah pertanyaan tersebut dengan penuh renungan yang dalam. Jawaban kita adalah mahluk ada yang menciptakan dan ada yang lebih kuasa, lebih kuat, lebih dan lebih dari kita yaitu Allahu robbuna yang menciptakan kita. Segala permasalah yang kita hadapi sampai mengalami : Kecewa, marah, stres dan merasa bathinnya tertekan, putus asa, rata-rata disebabkan olek ketidak mampuan menghadapi kenyataan hidup. karena harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Atau oleh karena mengalami kegagalan atas usaha yang dilakukan dan lain-lain. Obat yang paling mujarab untuk mengatasi berbagai masalah tersebut adalah Membiasakan bertawakal kepada Allah SWT . Benarkah demikian ? Kemudian bagaimana cara bertawakal kepada Allah, Apakah fungsinya bertawakal kepada Allah SWT ? Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut.

34

Cara bertawakal dalam kehidupan sehari-hari antara lain : a. Merasa cukup terhadap apa yang didapat dan dimiliki, dengan tetap meningkatkan usaha agar lebih baik. b. Membiasakan bersyukur kepada Allah SWT atas pemberiannya c. Mengawali pekerjaannya dengan niat ibadah. d. Menyadari bahwa manusia memilki banyak kekurangan. e. Menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan Allah SWT, setelah melakukan ikhtiar / usaha. Fungsi tawakkal antara lain : a. Dapat mengurangi tekanan bathin / jiwa. b. Terhindar dari rasa kecewa dan stres berat c. Menjadi ringan dalam menjalani tugas-tugas hidup. Rangkuman : - Tawakkal adalah sifat terpuji dan disenangi Allah SWT - Tawakkal adalah sikap berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan usaha secara maksimal. 6. Tugas 2 : Jawablah soal-soal di bawah ini! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan tawakkal ? 2. Sebutkan fungsi tawakkal kepada Allah dalam kehidupan ? 3. Jelaskan hubungan sifat antara sabar dan tawakkal.

35

C. PENUTUP

Alhamdulillah, ucapkanlah kalimat itu atas keberhasilan kamu mempelajari modul ini, mudah-mudahan kamu dapat menggambarkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menambah semangat belajarmu. Kalau kamu sudah siap, mintalah tes akhir kepada gurumu, dan raihlah nilai yang bagus jangan kurang dari 6,5 untuk melanjutkan pelajaran kamu ke modul selanjutnya. Terus belajar, tingkatkan semangat dan prestasimu untuk menyongsong kehidupan yang cerah.

36

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. Zuhud adalah pola kehidupan yang terjadikan kebahagiaan dunia sebagai jalan meraih kebahagiaan akhirat. 2. Ciri-ciri orang juhud : - Tidak tergoda dengan kehidupan dunia - Tidak tamak / serakah terhadap harta - Tidak bersedih ketika harus kehilangan sesuatu yang menjadi miliknya. 3. Manfaat Sifat juhud - Hidupnya dekat dengan Allah SWT - Hidupnya tenang, tidak gelisah - Terhindar dari rasa sedih yang tidak pada tempatnya. Tugas 2 1. Tawakkal : Berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha semaksimal mungkin 2. Fungsi Tawakkal : - Dapat mengurangi tekenan bathin / jiwa - Terhindar dari rasa kecewa / stres berat - Menjadi ringan dalam menjalani tugas-tugas hidup 3. Sifat sabar adalah usaha secara maksimal, sedangkan sifat tawakkal adalah berserah diri kepada Allah setelah usaha maksimal yang dilakukan dengan sabar.

37

ISL.VIII.1.2.04

MODUL SMP TERBUKAMata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Pendidikan Agama Islam VIII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

ANANIAH, GHADHAB, HASAD, GHIBAH DAN NAMIMAH

Penulis Pengkaji Materi Penyelaras

: H. M. Sholeh M. Yunus : Moh. Sofyan, S.Ag : Sunarmi, S.Ag

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN

Anak-anakku saya ucapkan selamat bertemu. Setelah selesai mempelajari modul terdahulu, sekarang mari kita pelajari modul yang membahas Ananiah, Ghadhab, Hasad, Ghibah dan Namimah. Modul ini akan membahas dua kegiatan yaitu : Kegiatan 1 : Ananiah dan Ghadab Kegiatan 2 : Hasad, Ghibah dan Namimah Agar dalam mempelajari modul ini kamu tidak banyak mengalami kesulitan, maka kamu dapat meminjam buku-buku perpustakaan atau buku lain yang ada kaitannya dengan materi pokok yang sedang kamu pelajari. Pada akhir modul ini kamu juga harus mengerjakan soal-soal akhir modul untuk mengetahui kemampuan atau prestasi belajarmu. Ingat jangan lupa sebelum mempelajari modul ini bacalah Basmalah.

Selamat Belajar

41

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Sifat Ananiah dan Ghadab 1. Standar Kompetensi Menghindari Akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari 2. Kompetensi Dasar - Siswa mampu menjelaskan sifat Ananiah, Ghadab, Hasad, Ghibah dan Namimah - Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh perilaku Ananiah, Ghadab, Hasad, Ghibah dan Namimah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat : - Menjelaskan pengertian Ananiah dan Ghadab - Menunjukkan dalil Naqli tentang Ananiah dan Ghadab - Menyebutkan contoh-contoh sifat Ananiah dan Ghadab - Menjelaskan bahaya sifat Ananiah dan Ghadab 4. Materi Pokok Sifat Ananiah dan Ghadab 5. Uraian Materi Bacalah dengan seksama dan teliti uraian dibawah ini sehingga kamu dapat memahami pengertian dan bahaya sifat Ananiah dan Ghadab. a. Sifat Ananiah ( Egois ) 1) Pengertian Ananiah ( Egois ) Egois secara etimologi berasal dari kata Egoist artinya: orang yang hanya mengejar kepentingan peribadi. Sedangkan menurut istilah egois adalah sikap hidup yang selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri, tanpa ambil peduli dengan kepentingan atau hak orang lain. Rasulullah S.A.W melarang umat Islam bersikap egois, beliau mengajarkan agar mau menghargai pendapat orang lain, menaruh minat dan perhatian, apabila diajak bicara. jangan memutus pembicaraan yang sedang diucapkan orang lain. Dalam Al-Quran Allah S.W.T. memerintahkan kepada manusia agar menghargai orang lain. Firman Allah SWT. :

Artinya : Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu (Q.S. An-nisa:86)

42

Orang yang tidak egois selalu memperhatika hak-hak orang lain. Dalam Islam hak-hak orang muslim dengan muslim lainnya yang harus dilaksanakan sebagai wujud sikap yang tidak mementingkan diri sendiri dan peduli pada orang lain sebagaimana Sabda Nabi Muhammad S.A.W : Artinya : Hak seorang muslim dengan muslim lainnya ada 6 (enam): Apabila bertemu hendaklah mengucapkan salam, apabila diundang maka penuhilah undangan itu, apabila bersin mengucapkan Alhamdulillah maka jawablah dengan Yarhamukallah dan apabila ada yang meminta nasehat, maka nasehatilah, apabila ada yang sakit maka jenguklah, apabila ada yang meninggal maka antarkanlah sampai kuburannya. (HR.Muttafaqun Alaih) 2) Contoh perilaku Ananiah (Egois) Orang yang memiliki sikap egois sangat tercela menurut ajaran Islam, karena sikap tersebut dapat berakibat buruk, antara lain : a) Kepedulian sosialnya rendah, tidak memiliki perhatian terhadap kesulitan orang lain b) Wataknya sangat angkuh, kikir dan kasar c) Ingin selalu diperhatikan orang lain, namun tidak ambil peduli dan tidak ada perhatian terhadap orang lain. d) Merasa diri paling baik dan paling benar menurut dirinya sendiri, sebaiknya cenderung menganggap orang lain salah. Upaya untuk menghindari sikap egois, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) Tidak mementingkan kepentingan sendiri, dan lebih memperdulikan kepentingan masyarakat banyak. b) Menghargai pendapat orang lain, walaupun bertentangan dengan pendapat sendiri. c) Menerima kebenaran dan kebaikan sekalipun berasal dari orang lain dan sebaiknya mengakui kesalahan atau kekurangan yang ada pada diri sendiri. 3) Bahaya dari sikap Ananiah (Egois) dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat antara lain : a) Masyarakat tidak menyenangi sikap dan perilakunya, karena mencerminkan kesombongan dan keangkuhan serta otoriter. b) Menimbulkan perselisihan dan permusuhan dalam masyarakat, karena sikapnya yang mau menang sendiri, dan cenderung menyalahkan orang lain. c) Menimbulkan keresahan dalam masyarakat, karena sikapnya selalu mencari kesalahan orang lain. Selanjutnya simaklah baik-baik uraian tentang sifat Ghadab, berikut ini :

43

b. Sifat Ghadab (Pemarah) 1) Pengertian Ghadab (Pemarah) Pemarah berasal dari kata Marah yang mengandung arti merasa ( perasaan ) sangat tidak senang dan panas, atau merasa gusar dan berang. Adapun pemarah adalah orang yang lekas marah. Marah mempunyai empat tingkatan yaitu : a) Ada orang yang cepat marah tetapi juga cepat redanya b) Ada orang yang lambat marah, tetapi lambat pula redanya c) ada orang yang cepat marah, tetapi lambat redanya d) Ada orang lambat marah, tetapi juga cepat redanya Marah terbagi kepada dua bagian yaitu : a) Marah Majmumah, yaitu marah yang tidak terkendali sampai melampau batas, dilakukan secara emosional dan penuh dengan kebencian bahkan berniat akan membalas kekecewaannya yang dirasakan. b) Marah Mahmudah, yaitu marah yang dianjurkan oleh agama, karena pengaruhnya sangat besar, baik bagi induvidu maupun masyarakat, marah seperti ini antara lain : - Berniat memberikan pendidikan, atau untuk memperbaiki sikap yang negatif. - Menjaga kehormatan agama bila dilecehkan oleh orang lain - Menegor bila terjadi tindakan yang menyimpang agar tidak tersesat terlalu jauh. Adapun cara untuk mengekang amarah, Rasulullah saw, Mengajarkan dengan sabdanya yang artinya: Sesungguhnya marah berasal dari bara api, barang siapa dalam keadaan marah sedang dia dalam keadaan berdiri, maka segera ia duduk, namun jika masih juga marah, maka berbaringlah ( HR. dari Abu Laits As-Samarqandi ). 2) Keutamaan Mengekang Marah Rasulullah saw adalah contoh teladan yang utama untuk kita ikuti, karena beliau adalah seorang yang sangat mampu mengekang amarahnya walaupun beliau sangat tersiksa dengan perlakuan semacam itu. Ketika beliau Hijrah ke Thaif untuk menyampaikan dakwah islam, beliau disambut dengan lemparan batu, sehingga berdarah, lalu Malaikat jibril datang meminta ijin untuk menghancurkan orang-orang yang telah melukai Nabi saw. Dengan penuh kesabaran dan tidak ada raut marah. Nabi berkata Jangan ya Jibril, mereka belum tau siapa saya, seandainya mereka tahu siapa sesungguhnya, pastilah mereka tidak berbuat seperti ini . lalu Rasulullah berdoa Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena mereka tidak mengetahui . Begitu mulianya Rasulullah, orang-orang yang menyakitinya tidak membuat beliau marah, tetapi malah mendoakannya.

44

Orang yang dapat mengekang amarahnya, tentu dapat menimbulkan ketenangan dan kebahagian hidup, dan Allah swt. akan memberikan rahmat kepadanya. Rasulullah bersabda : Barangsiapa mengekang amarahnya padahal dia mampu untuk melampiaskannya, namun dia mengekangnya dengan sabar, pastilah Allah memenuhi hatinya dengan keridhoan-Nya pada hari kiamat ( HR. Abu Umannah Al-Bahili ). 3) Menjauhkan diri dari sifat Kasar dan Pemarah Orang yang mempunyai sifat kasar dan pemarah hidupnya selalu gelisah, tidak tenang dan nyaman, dapat menimbulkan stress berat. Rasulullah S.A.W bersabda Hati-hatilah kamu dari marah, karena marah berarti apai membara dalam hati manusia, tahukah kamu ketika seseorang dihinggapi emosi (marah), matanya merah, urat-urat lehernya tegak. Oleh karena itu, agar hidup menjadi tenang dan nyaman, kita berusaha menghindarkan diri dari sifat kasar dan pemarah, diantaranya dengan cara: a) Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah b) Berusaha menjauhkan diri dari setiap sumber pemicu amarah. c) Senantiasa mengevaluasi diri atau bermuhasabah. d) Berusaha untuk selalu mempertimbangkan akibat-akibat kerugian yang ditimbulkan karena memperturutkan nafsu. e) Berusaha untuk selalu berfikir jernih dan positif dalam menghadapi setiap masalah. f) Menjaga hati untuk selalu ikhlas dalam melakukan setiap kegiatan. 4) Bahaya buruk sifat Ghadab (Pemarah) Sifat pemarah (marah mazmumah) dapat memberikan akibat buruk, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, seperti : a) Bagi diri sendiri - Orang yang memiliki sifat pemarah, hidupnya tidak tenang atau tidak bahagia karena hatinya selalu dipenuhi oleh rasa tidak senang, gelisah dan tegang. - Rasa gelisah, tidak tenang, tegang dan kebencian yang ada dihati dapat mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit. - Seorang pemarah tidak akan disukai oleh orang lain atau lingkungan, karena cenderung untuk selalu menyalahkan atau menyakiti orang lain. b) Bagi Masyarakat - Masyarakat tidak menyukai orang yang pemarah, karena akan dapat menimbulkan rasa tidak senang pada orang lain yang akhirnya dapat mengakibatkan terjadi perselisihan, permusuhan dan keresahan dalam masyarakat.

45

Rangkuman : Ananiah (Egois) a. Pengertian Ananiah (Egois) adalah sikap yang selalu mementingkan diri sendiri b. Akibat buruk sifat Ananiah (Egois) 1) Bagi diri sendiri - Kepedulian sosialnya rendah - Angkuh, kikr dan kasar - selalu ingin diperhatikan orang lain - tidak disukai masayarakat 2) Bagi Masyarakat yaitu dapat menimbulkan perselisihan, permusuhan dan keresahan dalam masyarakat c. Cara atau usaha menghindari sikap Ananiah (Egois) - Berusaha untuk tidak mementingkan diri sendiri - Menghargai pendapat orang lain - Bersifat lapang dada Ghadab (Pemarah) a. Pengertian Ghadab (Pemarah) adalah merasa (perasaan) sangat tidak senang / berang b. Akibat buruk sifat Ghadab (pemarah) 1) Bagi diri sendiri - Hidup menjadi tidak tenang atau tidak bahagia - tidak disukai oleh orang lain - mengganggu kesehatan tubuh 2) Bagi Masyarakat dapat menimbulkan perselisihan, permusuhan dan keresahan dalam masyarakat c. Cara Menghindari sifat Ghadab (pemarah) yaitu : - senantiasa dekat dengan Allah S.W.T - Menjauhkan diri dari sumber pemicu amarah - selalu berfikir jernih dan positif 6. Tugas 1 : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan pengertian sifat Ananiah ! 2. Bagaimanakah akibat yang akan dialami oleh orang pemarah ? 3. Bagaimanakah cara menghindari sifat Ananiah dan Ghadab ?

46

Kegiatan 2 : Hasad, Ghibah dan Namimah 1. Standar Kompetensi Menghindari Akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari 2. Kompetensi Dasar Siswa mampu menjelaskan pengertian, memberi contoh dan menghindari perilaku hasad, ghibah dan namimah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat : - Menjelaskan pengertian Hasad, Ghibah dan Namimah - Menyebutkan contoh perilaku Hasad, Ghibah dan Namimah - Menghindari perilaku Hasad, Ghibah dan Namimah 4. Materi Pokok Sifat Hasad, Ghibah dan Namimah 5. Uraian Materi a. Sifat Hasad 1) Pengertian Hasad Hasad atau iri hati atau dengki adalah perasaan benci atau tidak senang kepada seseorang yang memperoleh keberuntungan atau kebahagiaan serta mengharap agar keberuntungan / kebahagiaan orang tersebut segera lenyap. Firman Allah :

Artinya : Jika kamu memperoleh kebaikkan, niscahya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. ( Q.S Ali Imron : 120 ) Sebab-sebab munculnya sifat Hasad dalam hati seseorang adalah : - Adanya rasa permusuhan dan kebencian. - Tidak bersyukur. - Perasaan tinggi diri. - Kikir atau pelit. - Malas. 2) Contoh perilaku Hasad a) Rasa kesal atau dongkol ketika melihat orang lain (tetangga, saudara, kerabat, teman) mendapat sesuatu yang menyenangkan. b) Rasa penasaran ingin menghancurkan kenikmatan yang diperoleh orang lain dengan cara menyebarkan fitnah atau berburuk sangka. c) Selalu memaksakan diri untuk tampil melebihi orang lain ( tidak boleh ada orang lain yang lebih hebat dari dirinya ).

47

3) Bahaya negatif sifat Hasad. a) Sifat iri hati / hasad itu ibarat api yang membakar kayu, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW

Artinya : Hasad / dengki itu dapat makan (menghabiskan) kebaikan sebagaimana api membakar kayu (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah) b) Membuat hidup tidak tenang / tidak bahagia. Orang yang memiliki sifat Hasad, sebenarnya hatinya sangat tersiksa. Karena dipenuhi oleh rasa benci dan keinginan untuk menyakiti orang lain. Keadaan ini menjadikan hidupnya tidak dapat merasakan kebahagiaan. c) Memutuskan tali Silaturrahmi sehingga dapat menimbulkan perpecahan. d) Sifat Hasad dapat menimbulkan sifat tercela lainnya seperti marah, dendam,dusta,mencuri,membunuh bahkan membangkang perintah Allah seperti yang dilakukan iblis ketika diperintahkan untuk menghormati Nabi Adam. 4) Cara menghindari Hasad. a) Mendekatkan diri pada Allah SWT b) Selalu mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah SWT c) Tidak memiliki sifat tamak / serakah terhadap harta. b. Ghibah dan Namimah 1) Pengertian Ghibah dan Namimah a) Pengertian Ghibah Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu membicarakan aib seseorang di hadapan orang lain. Bacalah hadist maknanya : berikut dan hayatiDiam lebih baik dari pada menggunjing

48

Artinya : Nabi Saw bertanya Tahukah engkau, apakah ghibah itu ? ( Para sahabat ) menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui Bersabda Nabi Saw (ghibah ialah) berkata, Engkau menyebut saudaramu dengan kata-kata yang tidak disenangi? (Para sahabat ) berkata Bagaimana pendapatmu ya Rasulullah jika memang terhadap pada saudaraku itu apa-apa yang saya katakan? Nabi menjawab. Jika memang ada padanya apa yang kamu katakan itu berarti kamu telah membuat kebohongan yang keji terhadap dirinya (H.R. Muslim). b) Pengertian Namimah Namimah artinya fitnah atau adu domba, yaitu menceritakan tingkah laku seseorang pada orang lain dengan tujuan agar terjadi perpecahan atau perkelahian diantara dua pihak. Ghibah dan Naminah adalah dua sifat yang tercela dan hukumnya haram dalam Islam. 2) Bahaya negatif dari sifat ghibah dan Namimah adalah : a) Orang yang suka menceritakan aib orang lain disamakan seperti orang yang memakan bangkai, tentu ini sangat menjijikan. Firman Allah SWT (Q.S. Al-Hujurat : 12)

Artinya : ....Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, Dan bertawakal lah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi Maha Penyayang (Q.S Al-Hujurat) b) Menimbulkan perpecahan dan permusuhan. c) Dapat merusak nama baik orang lain / merugikan orang lain. 3) Cara menghindari sifat Ghibah dan Namimah a) Selalau ingat dan dekat kepada Allah SWT, Allah SWT akan selalu mendengar setiap kata yang kita ucapkan dan kelak Dia akan minta pertanggung jawaban-Nya pada kita. b) Berhati-hati dalam berbicara dan menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat. c) Mengintropeksi diri dan menyakinkan diri bahwa setiap manusia disamping punya kekurangan pasti juga punya kelebihan.

49

Rangkuman : Sifat Hasad. Ghibah dan Namimah merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh setiap muslim, karena dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. 6. Tugas 2 : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan : a. Hasad b. Ghibah c. Namimah 2. Jelaskan dampak / akibat negatif dari : a. Hasad b. Ghibah 3. Bagaimana cara menghindari sifat : a. Hasad b. Namimah

50

C. PENUTUP

Alhamdulillah, ucapkanlah kalimat itu atas keberhasilan kamu mempelajari modul ini, mudah-mudahan kamu dapat menggambarkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menambah semangat belajarmu. Kalau kamu sudah siap, mintalah tes akhir kepada gurumu, dan raihlah nilai yang bagus jangan kurang dari 6,5 untuk melanjutkan pelajaran kamu ke modul selanjutnya. Terus belajar, tingkatkan semangat dan prestasimu untuk menyongsong kehidupan yang cerah.

51

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 : 1. Ananiah (Egois) secara etimologi berasal dari kata Egoist artinya: orang yang hanya mengejar kepentingan peribadi. Sedangkan menurut istilah egois adalah sikap hidup yang selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri, tanpa ambil peduli dengan kepentingan atau hak orang lain 2. Beberapa akibat sifat ghadab (Pemarah) a. Bagi diri sendiri - Orang yang memiliki sifat pemarah, hisupnya tidak tenang atau tidak bahagia karena hatinya selalu dipenuhi oleh rasa tidak senang, gelisah dan tegang. - Rasa gelisah, tidak tenang, tegang dan kebencian yang ada dihati dapat mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit. - Seorang pemarah tidak akan disukai oleh orang lain atau lingkungan, karena cenderung untuk selalu menyalahkan atau menyakiti orang lain. b. Bagi Masyarakat yaitu : Masyarakat tidak menyukai orang yang pemarah, karena akan dapat menimbulkan rasa tidak senang pada orang lain yang akhirnya dapat mengakibatkan terjadi perselisihan, permusuhan dan keresahan dalam masyarakat. c. Cara menghindari sifat ananiah dan ghadab yaitu : - berusaha tidak mementingkan diri sendiri - menghargai pendapat orang lain - bersifat lapang dada - menjauhkan diri dari sumber pemicu amarah - selalu berfikir jernih dan positif Tugas 2 : 1. a. Hasad adalah perasaan benci / tidak senang kepada keberuntungan orang lain dan mengharapkan hilangnya keberuntungan tersebut. b. Ghibah adalah membicarakan aib orang lain c. Namimah adalah menceritakan tingkah laku seseorang dengan tujuan supaya terjadi perpecahan. 2. a. Membuat hidup tidak bahagia b. Memutuskan tali silaturrahmi c. Menimbulkan permusuhan / perpecahan 3. a. b. c. d. Mendekatkan diri kepada Allah Selalu bersyukur Menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat. Mengintropeksi diri

52

ISL.VIII.1.3.05

MODUL SMP TERBUKAMata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Pendidikan Agama Islam VIII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

SHALAT SUNNAH RAWATIB

Penulis Pengkaji Materi Penyelaras

: Drs. Tafdhiel H.M : Moh. Sofyan, S.Ag : Sunarmi, S.Ag

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN

Anak-anakku saya ucapkan selamat bertemu. Setelah selesai mempelajari modul terdahulu, sekarang mari kita pelajari modul yang membahas Shalat Sunnah Rawatib. Modul ini berisi dua kegiatan yaitu : Kegiatan 1 : Shalat Sunnah Rawatib Kegiatan 2 : Praktek Shalat Sunnah Rawatib Agar dalam mempelajari modul ini kamu tidak banyak mengalami kesulitan, maka kamu dapat meminjam buku-buku perpustakaan atau buku lain yang ada kaitannya dengan materi pokok yang sedang kamu pelajari. Pada akhir modul ini kamu juga harus mengerjakan soal-soal akhir modul untuk mengetahui kemampuan atau prestasi belajarmu. Ingat jangan lupa sebelum mempelajari modul ini bacalah Basmalah.

Selamat Belajar

55

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Shalat Sunah Rawatib 1. Standar Kompetensi Mengenal tata cara Shalat Sunah. 2. Kompetensi Dasar Menjelaskan ketentuan shalat sunnah rawatib. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa dapat : - Menjelaskan pengertian shalat sunah rawatib - Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang shalat sunah rawatib. - Menjelaskan macam-macam dan waktu shalat sunah rawatib. 4. Materi Pokok Shalat sunah rawatib 5. Uraian Materi a. Shalat Rawatib Pengertian Shalat Rawatib Pernahkah kamu mengerjakan Shalat Rawatib selain wajib atau fardhu ? Jika sudah, berarti kamu sudah pernah mengerjakan shalat sunah.Jadi tahukah kamu, apakah yang dinamakan shalat sunah itu ? Cobalah kamu jawab ! Samakah jawabanmu dengan jawaban dibawah ini ? Shalat sunah ialah Shalat yang dilakukan di luar sholat wajib. Selanjutnya shalat sunah itu ada yang dikerjakan sebelum dan sesudak sholat wajib. Shalat ini dinamakan dengan shalat Rawatib. Jelasnya, shalat rawatib adalah shalat sunah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat wajib. Dalam pengertian yang lain Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardu. Shalat sunah yang dilakukan sebelum shalat fardu di sebut shalat sunnah Qobliyah, sedangkan shalat sunnah yang dilakukan setelah sholat fardhu disebut shalat sunnh Ba`diyah.

56

b. Macam-Macam Sholat Sunnah Rawatib Shalat Rawatib itu ada yang sangat dianjurkan (penting untuk dikerjakan) atau yang dinamakan dengan Rawatib Muakkad. Ada pula Rawatib yang kurang dianjurkan untuk dikerjakan atau dinamakan Rawatib Ghairul Muakkad. Mengapa demikian ? Baiklah kamu perhatikan uraian selanjutnya ! 1) Shalat Rawatib Muakkad (penting dikerjakan) = sangat dianjurkan. Kamu sudah tahu bukan, tentang pengertian Rawatib itu ? Baiklah. Sekarang yang harus kamu ketahui pula adalah pengertian muakkad. Tahukah kamu apakah yang dinamakan muakkad itu ? Menurut bahasa muakkad artinya yang dikuatkan atau dikokohkan. Jika pengertian muakkad itu digabungkan dengan rawatib sehingga menjadi rawatib muakkad, maka artinya adalah shalat sunah yang dikukuhkan atau yang dikuatkan. Artinya Nabi Muhammad SAW sering kali mengerjakan shalat Rawatib Muakkad ini sehingga dikatakan penting. Adapun yang termasuk sholat rawatib muakkad itu ialah dua rakaat sebelum Zuhur dan dua rakaat sesudahnya.

Artinya : Dari Ibnu Umar r.a berkata : Saya pernah shalat bersama Rasulullah SAW dua sebelum Zuhur dan dua rakaat setelahnya (H.R. Bukhari dan Muslim) Dua rakaat setelah maghrib Dengan dasar Hadist Nabi :

Artinya : Dari Ibnu Umar r.a. berkata : Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW, mengerjakan sholat setelah maghrib sebanyak dua rakaat. (H.R. Bukhari dan Muslim)

57

Dua rakaat setelah shalat isya Dengan dasar Hadist Nabi :

Artinya : Dari Abdullah bin Umar katanya : Saya ingat (hafaz) dari Rasulullah SAW, dua rakaat sebelum Zuhur dan dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum subuh (H.R. Bukhari dan Muslim) Dua rakaat sebelum subuh. Contohnya perhatikan hadist ini

Artinya : Dari Aisyah r.a. : Tidak ada shalat sunah yang lebih dipentingkan oleh Nabi SAW selain dua rakaat sebelum subuh. (H.R. Bukhari dan Muslim) 2) Shalat Rawatib Ghairul Muakkad (Kurang Penting) Di samping Rawatib Muakkad ada pula shalat sunah rawatib muakkad maka bilangnya ada empat rakaat sebelum shalat Zuhur dan empat rakaat Shalat Zuhur. Sabda Nabi Muhammad SAW.

Artinya : Dari Umi Habibah r.a. berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW. Barang siapa mengerjakan (menjaga) shalat empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat sesudahnya maka Allah mengharamkan neraka baginya. (H.R. Abu Daud dan Tirmizi). Dua rakaat sebelum shalat Ashar. Jadi, bila digabungkan dengan rawatib muakkad ada 4 rakaat.

58

Dua rakaat sebelum shalat Maghrib. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Artinya : Dari Abdullah bin Mugafal. Berkata Nabi SAW. Sembayanglah kamu sebelum Maghrib, Sembayanglah kamu sebelum Maghrib, kemudian beliau berkata pada kali yang ketiga untuk yang berkehendak. ( H.R. Bukhari) Sebaiknya kamu mengerjakan shalat rawatib tersebut, rawatib yang muakkad maupun rawatib ghairul muakkad. Jika belum bisa dua-duanya, kamu mengerjakan salah satu juga tidak apa-apa. Rangkuman : 1. Shalat sunah rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardu. 2. Shalat sunah yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut shalat sunah Qobliyah, sedangkan shalat sunah yang dikerjakan setelah shalat fardhu disebut shalat sunah Ba`diyah. 3. Di lihat drai segi hukumnya, shalat sunah rawatib terdiri dari 2 macam yaitu : a. Shalat sunah rawatib Muakkad yaitu: - 2 rakaat sebelum subuh - 2 rakaat sebelum Zuhur - 2 rakaat sesudah Zuhur - 2 rakaat sesudah Magrib - 2 rakaat sesudah isya. b. Shalat sunah rawatib ghairu Muakkad yaitu: - 2 rakaat sebelum Zuhur - 2 rakaat sesudah Zuhur - 2 rakaat sebelum Ashar - 2 rakaat sebelum Isya 6. Tugas 1 : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian shalat sunnah Rawatib 2. Sebutkan shalat sunnah yang termasuk shalat sunnah Rawatib Muakkad ! 3. Apa yang dimaksud dengan shalat sunnah Qobliyah ? 4. Tuliskan dalil naqli tentang shalat sunnah sebelum subuh !

59

Kegiatan 2 : Praktek Shalat Sunnah Rawatib. 1. Standar Kompetensi Mengenal tata cara shalat sunnah. 2. Kompetensi Dasar Mempraktekkan shalat sunnah rawatib. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari modul, siswa diharapkan dapat : - Mempraktekkan sholat sunnah rawatib. - Menjelaskan manfaat sholat sunnah. 4. Materi Pokok Shalat sunah Rawatib. 5. Uraian Materi Pada materi kegiatan 1, kamu telah mempelajari mengenai pengertian dan macammacam shalat sunnah Rawatib. Sudahkah kamu mengerjakannya ? Sesuaikah cara shalat yang kamu lakukan dengan ketentuan yang seharusnya ? Bandingkan cara shalat yang kamu lakukan dengan uraian berikut ini ! Dalam mempraktekkan shalat rawatib sebaiknya sama saja dengan shalat wajib baik dalam syarat rukunnya lafal maupun gerakannya dan lain-lain yang berbeda hanya terletak pada niat dan jumlah rakaatnya. Cara mengerkajan Shalat Rawatib Muakkad maupun Ghairu Muakkad adalah dua rakaat, sedangkan dalam shalat wajib ada yang dua rakaat, tiga rakaat dan ada yang empat rakaat. Coba kamu sebutkan shalay apakah itu ? a. Cara mempraktekkan Shalat Sunnah Rawatib Selanjutnya kamu perhatikan cara mengerjakan shalat rawatib muakkad di bawah ini. Dua rakaat sebelum Zuhur. Yang pertama kamu kerjakan adalah niat. Tahukah kamu apakah yang dikatakan niat itu? Coba kamu jawab ! Niat adalah menyengaja melakukan sesuatu perbuatan tertentu dalam hal ini adalah shalat. Niat itu sebenarnya tempatnya ada didalam hati. Jadi, kamu cukup mempunyai maksud yang ada dalam hatimu untuk mengerjakan shalat. Jika kamu kesulitan, Kamu dapat melafalkan contoh-contoh niat seperti tercantum di bawah ini.

60

Contoh niat Shalat Rawatib Muakkad sebelum Zuhur.

Artinya : Saya niat shalat sunnah sebelum Zuhur dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta`ala, Allahu Akbar. Setalah kamu niat, bacaan yang kamu baca selanjutnya adalah doa iftitah seperti :

Selanjutnya setelah kamu membaca doa iftitah itu kemudian kamu membaca surat Al-Fatihah. Sudah hafalkah kamu ? Kamu harus sudah hafal. Pelajaran surat Al-Fatihah itu pelajaran waktu kelas 1 SD dahulu dan sudah sering kamu dengar dimana-mana. Jika kamu tidak hafal atau kurang hafal, teman-temanmu pasti ada yang hafal tanyakan pada mereka. Setelah membaca sutar Al-Fatihah bacalah surat pendek yang kamu hafal, misalnya surat Al-Kafirun, surat Al-falaq, Surat an-Nas, surat Alam Nasyrah, Surat Al-Fil dan lain-lain. Setelah itu hendaklah kamu mengerjakan Ruku` beserta doanya. Gerakan berikutnya adalah gerakan I`tidal beserta doanya, kemudian kamu sujud basarta bacaannya. Bagaimana lafal atau bacaan sujud itu ? Samakah dengan lafal di bawah ini?

Selanjutnya gerakan apakah yang harus kamu lakukan ? Gerakan selanjutnya adalah duduk diantara dua sujud beserta lafalnya/bacanya. Setelah duduk diantara dua sujud kemudian kamu mengerjakan sujud lagi beserta bacaannya. Gerakan berikutnya kamu hendaklah berdiri kemudian membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Setelah itu kerjakanlah gerakan-gerakan sebagaimana gerakan dan lafal yang kamu kerjakan pada rakaat pertama.

61

Yang perlu kamu perhatikan ! Setelah sujud terakhir, hendaklah kamu duduk tahiyat (tasyahhud) dan membaca doa attahiyat. Seperti dalam shalat farhdu kemudian aetelah selesai handaklah kamu membaca salam. Berarti kamu sudah selesai mengerjakan shalat sunnh rawatib muakkad, dua rakaat sebekum Zuhur. Untuk shalatshalat sunah yang lain, caranya juga seperti itu. Yang berbeda hanyalah niatnya. Di bawah ini kamu akan diberikan contoh melafalkan niat shalat rawatib muakkad maupun ghairu muakkad. Contoh niat shalat rawatib muakkad sesudah Zuhur.

Artinya : Saya niat shalat sunnah sesudah Zuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta`ala, Allahu Akbar. Contoh niat Shalat Rawatib Ghiaru Muakkad sebelum Ashar.

Artinya : Saya niat shalat sunnah sebelum Ashar dua rakaar menghadap kiblat karena Allah Ta`ala, Allahu Akbar. Untuk niat shalat sunnah yang lain kamu tinggal menyesuaikan waktunya saja agar kamu lebih mudah, coba kamu hafalkan. Selain hal yang disebutkan diatas, ada hal lain yang juga kamu harus perhatikan, yaitu: 1. Shalat rawatib tidak dilakukan bersamaan dengan Azan dan Iqamah. 2. Mempunyai niat menurut macam shalatnya. 3. Tidak dikerjakan dengan cara berjamaah 4. Bacaan shalatnya secara sirrah (pelan) 5. Di laksanakan setiap dua rakaat salam, termasuk yang empat rakaat. 6. Tempat mengerjakan shalat rawatib lebih utama berpindah sedikit dari tempat shalat fardhu.

62

b. Manfaat Shalat Sunnah Rawatib Tahukah Kamu Kegunaan Shalat Sunnah itu : Kegunaan shalat sunnah itu adalah : - Untuk menambah amal kebajikan. - Untuk menambah taat/dekat pada Allah SWT. - Dapat menyempurnakan Shalat Farhu yang sekiranya shalat fardhunya kurang sempurna. Begitulah antara lain hikmah mengerjakan shalat rawatib, baik muakkad maupaun ghairu muakkad. Ragkuman : 1. Tata cara shalat sunnah rawatib tidak berbeda dengan shalat Fardhu, baik bacaan wajib maupun bacaan sunnah, gerakn wajib dan gerakan sunnah bahkan syarat dan rukunnya pun sam dengan shalat fardhu yang membedakannya hanyalah niatnya. 2. Hikmah melaksanakan shalat sunnah a. Menambah amal kebajikan / pahala b. Menambah taat / dekat kepada Allah SWT c. Dapat menyempurnakan shalat fardhu yang sekiranya shalat fardhunya kurang sempurna. 6. Tugas 2 : Jawablah pertanyaan berikut! 1. Jelaskan tata cara melaksanakan shalat sunnah Ba`diyah Isya ! 2. Jelaskan hikmah melaksanakan shalat sunnah !

63

C. PENUTUP

Alhamdulillah, ucapkanlah kalimat itu atas keberhasilan kamu mempelajari modul ini, mudah-mudahan kamu dapat menggambarkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menambah semangat belajarmu. Kalau kamu sudah siap, mintalah tes akhir kepada gurumu, dan raihlah nilai yang bagus jangan kurang dari 6,5 untuk melanjutkan pelajaran kamu ke modul selanjutnya. Terus belajar, tingkatkan semangat dan prestasimu untuk menyongsong kehidupan yang cerah.

64

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 : 1. Shalat yang dilakukan di luar sholat wajib yang dikerjakan sebelum dan sesudak sholat wajib. Shalat ini dinamakan dengan shalat Rawatib. 2. Shalat sunah rawatib Muakkad yaitu: - 2 rakaat sebelum subuh - 2 rakaat sebelum Zuhur - 2 rakaat sesudah Zuhur - 2 rakaat sesudah Magrib - 2 rakaat sesudah isya. 3. Shalat sunah yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut shalat sunah Qobliyah 4.

Tugas 2 : 1. Membaca niat 2. Kegunaan shalat sunnah itu adalah : - Untuk menambah amal kebajikan. - Untuk menambah taat/dekat pada Allah SWT. - Dapat menyempurnakan Shalat Farhu yang sekiranya shalat fardhunya kurang sempurna.

65

ISL.VIII.1.3.06

MODUL SMP TERBUKAMata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Pendidikan Agama Islam VIII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

MACAM-MACAM SUJUD

Penulis Pengkaji Materi Penyelaras

: Moh. Sofyan, S.Ag : Abdul Rozak, S.Ag : Sunarmi, S.Ag

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

A. PENDAHULUAN

Anak-anakku saya ucapkan selamat bertemu. Setelah selesai mempelajari modul terdahulu, sekarang mari kita pelajari modul yang membahas Macam Macam Sujud. Pembahasan dalam modul ini dibagi dalam 3 kegiatan : 1. Sujud sahwi dan ketentuannya. 2. Sujud tilawah dan ketentuannya. 3. Sujud syukur dan ketentuannya. Agar dalam mempelajari modul ini kamu tidak banyak mengalami kesulitan, maka kamu dapat meminjam buku-buku perpustakaan atau buku lain yang ada kaitannya dengan materi pokok yang sedang kamu pelajari. Pada akhir modul ini kamu juga harus mengerjakan soal-soal akhir modul untuk mengetahui kemampuan atau prestasi belajarmu. Ingat jangan lupa sebelum mempelajari modul ini bacalah Basmalah.

Selamat Belajar

69

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Sujud Sahwi dan ketentuannya 1. Standar Kompetensi Memahami macam-macam Sujud 2. Kompetensi Dasar - Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. - Menjelaskan tata cara sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah - Mempraktekkan sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa dapat : - Menjelaskan pengertian, hukum dan sebab-sebab sujud sahwi. - Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang sujud sahwi, sujud tilawah. - Mempraktekkan sujud sahwi. 4. Materi Pokok Sujud sahwi dan ketentuannya 5. Uraian Materi Dalam pembahasan tentang sujud sahwi dan ketentuannya, kamu akan mendapat pelajaran tentang pengertian, hukum, sebab-sebab, dalil naqli dan cara melaksanakan sujud sahwi. a. Pengertian Sujud Sahwi Mengalami kelupaan merupakan hal yang wajar. Itu bisa terjadi dalam kondisi apapun. Misalnya pada saat shalat pun kita dapat mengalami kelupaan karena terbatasnya kemampuan kita untuk memusatkan perhatian (khusyu`). Kadang kita terlena sebentar, hingga muncul keragu-raguan. Oleh karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, keraguan yang terjadi dalam shalat itu tidak membatalkannya. Namun, perlu diakui bahwa telah terjadi kelupaan itu. Kita mohon kepada Allah SWT agar kealpaan atau kekurangan tersebut dapat di perbaiki. Caranya dengan melakukan sujud sahwi. Sahwi artinya lupa. Jadi, yang dimaksud dengan sujud sahwi adalah sujud karena lupa. Sujud sahwi dilakukan dua kali sesudah tasyahud (tahiyat) akhir, dilakukan sebelum salam. b. Hukum Sujud Sahwi Hukum melaksanakan sujud sahwi adalah sunah, artinys lebih baik dilaksanakan dan dapat pahala. Tetapi jika terpaksa ditinggalkan maka tidak apa-apa.

70

c. Sebab-sebab Sujud Sahwi Sebab-sebab sujud sahwi adakah lupa melakukan hal-hal berikut : 1) Kelupaan membaca tasyahud (tahiyat) pertama yaitu setelah mendapatkan dua rakaat langsung berdiri untuk melakukan rakaat ketiga, tanpa membaca tasyahud pertama. 2) Kelebihan atau kekurangan rakaat shalat, rukuk atau sujudnya mungkin karena lupa atau ragu. Dalam hal ini perlu melakukan sujud sahwi. 3) Ragu tentang jumlah rakaat yang telah dikerjakan apakah dua, tiga, atau empat. Dalam hal ini yang dijadikan pegangan adalah yang diyakini oleh orang yang shalat. Apabila dia yakin telah mengerjakan dua rakaat, maka perlu dilanjutkan dua rakaat lagi, dan seterusnya. Namun, dia perlu menambah dengan sujud sahwi. Apabila dalam keraguan itu dia tidak mempunyai kemantapan jumlah rakaat maka hendaklah diputusakn rakaat yang paling sedikit. Misalnya, dia ragu apakah telah mengerjakan tiga atau empat maka yang diyakinkan adalah tiga rakaat. 4) Bagi yang melakukan doa qunut ketinggalan melakukan doa qunut sesudah i`tidal yang akhir pada shalat subuh dan witir pada shalat tarawih sejak tanggal 16 Ramadhan sampai akhir. Untuk orang-orang yang memang tidak membaca doa qunut pada shalat subuh, baginya tidak perlu sujud sahwi. d. Dalil Naqli Sujud Sahwi Dalam hal sujud sahwi ini Rasulullah SAW memberikan petunjuk dengan sabdanya :

Artinya : Dari Abi Sa`id Al Huzri ra ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Apabila salah seorang kamu ragu dalam shalat, apakah ia sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dihilangkan keraguan itu dan diteruskan shalatnya menurut yang diyakininya, kemudian ia sujud dua kali sebelum salam. Apabila ia sudah shalat lima rakaat, maka sujud itu menggenapkan shalatnya apabila ia shalat sempurna, maka ia berarti merendahkan setab. (H.R.Muslim)

71

e. Cara Melaksanakan Sujud Sahwi Bagaimana melaksanakan sujud sahwi? 1) Bersujud selesai membaca tahiyat akhir, sebelum salam. 2) Bacalah bacaan sujud sahwi sebagai berikut :

Maha Suci Tuhan yang tidak tidur dan tidak pula lupa. 3) Bangun dari sujud dengan membaca bacaan yang sama dengan bacaan ketika duduk diantara dua sujud dalam shalat. 4) Sujud kembali dengan bacaan sama dengan sujud pertama. 5) Selesai sujud sahwi dilanjutkan salam. Rangkuman : - Sujud sahwi adalah sujud dua kali sesudah tasyahud (tahiyat) akhir yang dilakukan sebelum salam. - Hukum sujud sahwi adalah sunnah. - Sebab-sebab sujud sahwi : Ketinggalan membaca tahiyat pertama, lekebihan rakaat, dan tidak membaca doa qunut bagi yang melakukannya. - Sujud sahwi dilakukan dua kali sujud sebelum salam. 6. Tugas 1 : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Apakah sujud sahwi itu ? 2. Bagaimana hukum mengerjakan sujud sahwi ? Jelaskan ! 3. Jelaskan sebab-sebab mengerjakan sujud sahwi !

72

Kegiatan 2 : Sujud Tilawah dan Ketentuannya 1. Standar Kompetensi Memahami macam-macam sujud 2. Kompetensi Dasar - Menjelaskan pengertiab sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. - Menjelaskan tata cara sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. - Mempraktekkan sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa dapat : - Menjelaskan pengertian, hukum dan sebab-sebab sujud tilawah. - Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang sujud tilawah. - Mempraktekkan sujud tilawah. 4. Materi Pokok Sujud tilawah dan ketentuannya 5. Uraian Materi Sebagaimana dalam sujud sahwi, pada pembahasan sujud tilawah dan ketentuannya, kamu juga akan mempelajari tentang pengertian, hukum, dalil naqli, sebab-sebab dab cara melaksanakan sujud tilawah. a. Pengertian dan Sebab-Sebab Sujud Tilawah Simak kejadian berikut ini! 1) Tiba-tiba seseorang melakukan sujud, padahal saat itu ia sedang membaca AlQuran, selesai sujud ia melanjutkan membaca Al-Quran lagi. 2) Dalam shalat berjamaah, tiba-tiba sang imam melakukan sujud, para makmun pun mengikuti sujud, pada hal belum rukuk, bahkan setelah sujud melanjutkan menbaca bacaan ayat Al-Quran. Kegiatan diatas adalah contoh sujud tilawah yaitu sujud yang dilakukan ketika seseorang membaca ayat sajdah, baik didalam shalat maupun diluar sekolah. Yang dimaksud ayat sajdah adalah : ayat Al-Qur`an yang mensunahkan kepada orang yang membaca atau mendengarkan ayat tersebut untuk melakukan sujud sebagai wujud kepatuhan dan ketaatannya kepada Allah SWT. Di dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat sajdah atau dalam kata lain ayat-ayat menjadi sebab-sebab dilakukannya sujud tilawah yaitu : 1) akhir surah Al-A`raf : 206 2) surah Ar Rad : 15 3) surah An Nahl : 49 4) surah Al-Isra : 109 5) surah Maryam : 58 6) surah Al-Hajj : 18 7) surah Al-Hajj : 77

73

8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15)

surah Al-Furqon : 60 surah An-Naml : 26 surah As Sajdah : 15 surah Shad : 24 surah Hamim As Sajdah (Fussilat) : 38 akhir surat An Najm : 62 surah Al-Insyiqaq : 21 akhir surah Al-Alaq : 19

b. Hukum Sujud Tilawah Hukum melaksanakan sujud tilawah adalah sunnah. Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan sujud tilawah apabila membaca atau mendengar orang yang membaca ayat-ayat sajdah. c. Dalil Naqli Sujud Tilawah Bacalah hadist Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang sujud tilawah.

Artinya : Dari Abi Hurairah, Nabi SAW bersabda : Apabila bani Adam (manusia) membaca ayat sajdah lalu ia sujud, maka setan menghindar sambil menangis dan berkata, aduh celaka, anak Adam disuruh sujud lalu ia sujud, maka baginya surga dan saya disuruh akan tetapi aku membangkang, maka bagi saya neraka,(H.R.Muslim) d. Syarat sujud Tilawah Apa saja syarat sujud tilawah? Syarat sujud tilawah adalah : 1) Kita harus suci dari hadast kecil maupun besar dan najis. 2) Menutup aurat 3) Ketika kita membaca Al-Qu`ran dan menemukan ayat sajdah, mak selesai ayat itu dibaca kita menghadap ke kiblat.

74

e. Cara Melakukan Sujud Tilawah Bagaimana cara melakukan sujud tilawah ? Cara melaksanakan sujud tilawah : 1) Berniat untuk sujud tilawah. 2) Membaca Takbir (Allahu Akbar) 3) Sujud satu kali sambil membaca :

Artinya : Wajahku sujud kapada Tuhan yang menciptakan dan membentuknya, yang membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan upaya dan kuasa-Nya. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik. 4) Membaca salam sesudah duduk. Jika sujud tilawah dilaksanakan pada waktu shalat, tidak ditutup dengan salam, tetapi melanjutkan shalat sampai selesai. Rangkuman : - Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang membaca ayat sajdah dengan sujud satu kali, baik dalam shalat maupun diluar shalat. - Hukum sujud tilawah adalah sunnah. - Syarat melakukan sujud tilawah : suci dari hadast kecil dan besar, najis, menutup aurat. - Cara pelaksanaan didalam shalat, membaca ayat sajdah sampai akhir ayat, mengucapkan Allahu Akbar langsung sujud satu kali. Begitu selesai sujud langsung berdiri melanjutkan rakaatnya. - Cara pelaksanaan di luar shalat, membaca ayat sajdah sampai akhir ayat langsung menghadap kiblat, membaca niat, membaca takbir, dilajutkan sujud satu kali, duduk, dan salam. Kemudian melanjutkan bacaannya. 6. Tugas 2 : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Apakah sujud tilawah itu ? 2. Kapan kita disunnahkan melakukan sujud tilawah ? 3. Jelaskan,syarat dan praktek sujud tilawah !

75

Kegiatan 3 : Sujud Syukur dan Ketentuannya 1. Standar Kompetensi Memahami macam-macam sujud 2. Kompetensi Dasar - Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. - Menjelaskan tata cara sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. - Mempraktekkan sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa dapat : - Menjelaskan pengertian, hukum dan sebab-sebab sujud syukur. - Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang sujud syukur. - Mempraktekkan sujud syukur. 4. Materi Pokok Sujud syukur dan ketentuannya 5. Uraian Materi a. Pengertiaan Sujud Syukur Siapa orang yang tidak bergembira ketika mendapatkan keuntungan, kemenangan, dan keberhasilan usahanya atau terhindar dari malapetaka, bahaya atau penyakit. Kegembiraan itu wajar. Namun, adakalanya kegembiraan itu dilupakan dengan pesta pora. Ada pula yang meluapkan kegembiraan itu dengan memberikan sedekah atau memberi makan kepada fakir miskin berupa selamatan, dan sebagainya. Rasulullah SAW memberikan teladan kepada umatnya, bila beliau memperoleh sesuatu yang menggembirakan beliau bersyukur kepada Allah SWT dengan sujud syukur. Karena itu, bagi umat Islam yang terbaik dilakukan dalam mengungkapkan kegembiraan itu dengan sujud syukur. Selanjutnya dapat pula dilakukan dengan caracara lain yang baik, misalnya bersedekah kepada fair miskin dan sebagainya. Jadi, Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan oleh seseorang sebagai rasa terima kasih kepada Allah SWT setelah mendapatkan hal yang sangat menguntungkan. b. Hukum sujud Syukur Hukum melaksanakan sujud syukur adalah sunah. Artinya lebih baik dilaksanakan dan berpahala. Bila tidak dilaksanakan pun tidak apa-apa. Namun, kita harus bersyukur atas segala kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Sebab-sebab dilaksanakan sujud syukur, antara lain ; 1) Mendapatkan keuntungan besar 2) Mendapatkan kemenangan 3) Berhasil dalam usahanya 4) Terhindar dari malapetaka, bahaya atau penyakit

76

c. Dalil Naqli Sujud Sahwi Rasulullah SAW melaksanakan sujud syukur sebagaimana tersebut di dalam hadist yang artinya : Dari Abi Bakrah ra, sesungguhnya Nabi SAW ketika mendapatkan sesuatu yang menggembirakan atau kabar suka, maka beliau bersujud sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. ( H.R.Abu Dawud dan Tarmizi) d. Syarat Sujud Syukur Syarat yang harus kita penuhi dalam melaksanakan sujud syukur : 1) Suci dari hadast dan najis 2) Menutup aurat 3) Menghadap kiblat e. Cara Melaksanakan Sujud Syukur Bagaimana cara melaksanakan sujud syukur ? Caranya adalah : 1) Berniat untuk sujud syukur 2) Membaca Takbir (Allahu Akbar ) 3) Sujud dengan membaca tasbih seperti dalam sujud tilawah atau seperti bacaan tasbih dalam shalat biasa. 4) Cara pelaksanaan : membaca niat, membaca takbir, sujud, duduk, dilanjutkan salam. Rangkuman : - Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai rasa terima kasih kepada Allah SWT setelah mendapatkan hal yang sangat menguntungkan. - Hukum melakukan sujud syukur adalah sunnah. - Sujud syukur dilakukan dalam keadaan suci dari hadast maupun najis (menurut sebagaian ulama tidak perlu). - Acara pelaksanaan : membaca niat, membaca takbir, sujud, duduk, dilanjutkan salam. 6. Tugas 3 : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Apakah sujud syukur itu ? 2. Bagaimana hukum sujud syukur itu ? 3. Jelaskan sebab-sebab dilakukannya sujud syukur !

77

C. PENUTUP

Alhamdulillah, ucapkanlah kalimat itu atas keberhasilan kamu mempelajari modul ini, mudah-mudahan kamu dapat menggambarkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menambah semangat belajarmu. Kalau kamu sudah siap, mintalah tes akhir kepada gurumu, dan raihlah nilai yang bagus jangan kurang dari 6,5 untuk melanjutkan pelajaran kamu ke modul selanjutnya. Terus belajar, tingkatkan semangat dan prestasimu untuk menyongsong kehidupan yang cerah.

78

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 : 1. Sujud yang dilakukan karena lupa. 2. Hukumnya sunnah yaitu bila dilaksanakan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak apa-apa. 3. Sebab-sebab sujud sahwi : a. b. c. d. Lupa membaca tasyahut (tahiyat) pertama. Kelebihan atau kekurangan rakaat shalat. Ragu tentang jumlah rakaat yang telah dikerjakan. Lupa membaca doa qunut bagi yang melakukan doa qunut.

Tugas 2 : 1. Sujud yang dilakukan ketika mendengar atau membaca ayat sajadah. 2. Ketika kita membaca atau mendengar ayat sajadah. 3. Syarat-syarat sujud tilawah : a. Suci dari hadast kecil maupun besar. b. Menutup aurat. c. Menghadap kiblat. Pelaksaan sujud tilawah : a. Berniat. b. Membaca Takbir c. Sujud satu kali dan membaca bacaan sujud tilawah. d. Salam sesudah duduk. Tugas 3 : 1. Sujud yang dilakukan sebagai rasa terima kasih kepada Allah SWT. 2. Hukumnuya sunnah yaitu dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggaklan tidak apaapa. 3. a. b. c. d. Mendapat keuntungan besar. Mendapat kemenangan.. Berhasil dalam usaha. Tehindar dari malapetaka, bahaya atau penyakit.

79

ISL.VIII.1.4.07

MODUL SMP TERBUKAMata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Pendid