islam dan proses integrasi

13
KELOMPOK 10 ISLAM DAN PROSES INTEGRASI

Upload: diennisa-thahira

Post on 19-Jul-2015

8.945 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: islam dan proses integrasi

KELOMPOK 10

ISLAM DAN PROSES INTEGRASI

Page 2: islam dan proses integrasi

KELOMPOK 10

Rana Rizqa Nabilla R.

Diennisa Izzati T.

Anindya Rizki Oktafia P.

Nurlela

Page 3: islam dan proses integrasi

ISLAM DAN PROSES INTEGRASI

PERANAN ULAMA DALAM PROSES

INTEGRASI

PERANAN PEDAGANG DALAM PROSES

INTEGRASI

PERANAN BAHASA DALAM PROSES

INTEGRASI

Page 4: islam dan proses integrasi

PROSES INTEGRASI SOSIAL

PENGERTIAN

Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti

kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses

penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan

masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki

keserasian fungsi.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana

kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap

kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan

kebudayaan mereka masing-masing.

Page 5: islam dan proses integrasi

PERANAN ULAMA DALAM PROSES

INTEGRASI

PERANAN ULAMA

Ulama menduduki posisi penting dalam masyarakat Islam. Ulama tidak hanya

sebagai figur ilmuan yang menguasai dan memahami ajaran-ajaran agama, tetapi juga

sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke arah pengembangan dan

pembangunan umat. Perilaku ulama selalu menjadi teladan dan panutan. Ucapan ulama

selalu menjadi pegangan dan pedoman. Ulama adalah pelita umat dan memiliki kharisma

terhormat dalam masyarakat. Penerimaan atau penolakan masyarakat terhadap suatu

gagasan, konsep atau program, banyak dipengaruhi oleh ulama.

Peran ulama bukan hanya pada aspek ibadah mahdhah, memberikan fatwa atau

berdoa saja, tetapi juga mencakup berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,

pendidikan, dan sebagainya, sesuai dengan komprehensifitas ajaran Islam itu sendiri.

Membatasi peran ulama pada persoalan agama, fatwa dan akhlak saja, merupakan

kekeliruan besar, karena hal itu dipandang sebagai a historis, sebab dalam sejarah peran

ulama sangat luas.

Page 6: islam dan proses integrasi

Kualitas dan kapasitas keilmuan yang dimiliki para ulama telah

mendorong mereka untuk aktif membimbing masyarakat dalam menjalani

kehidupan sehari-hari. Modal keilmuan dan integritas diri menjadikan ulama

sebagai tokoh sentral yang sampai saat ini paling bisa dipercaya.

Tindakan dan ucapan ulama senantiasa konsisten. Hal subtansial

lainnya dari ulama adalah keihklasan dalam beramal. Sehingga, ketika ia

melakukan tindakan apapun yang mengatasnamakan masyarakat selalu

dimotivasi oleh semangat pengabdian dan dakwah kepada umat.

Agama islam yang masuk dan berkembang di Nusantara

mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehidupan

beragama. Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta

dalam kehidupan masyarakat. Konsep ajaraan islam memunculkan perilaku

ke arah persatuan dan persamaan derajat. Disisi lain, datangnya pedagang-

pedagang islam di Indonesia mendorong berkembangnya tempat-tempat

perdagangan di daerah pantai. Tempat-tempat perdagangan itu kemudian

berkembang menjadi pelabuhan dan kota-kota pantai. Bahkan kota-kota

pantai yang merupakan bandar dan pusat perdagangan, berkembang menjadi

kerajaan. Timbulnya kerajaan-kerajaan islam menandai awal terjadinya proses

integrasi. Meskipun masing-masing kerajaan memiliki cara dan faktor

pendukung yang berbeda-beda dalam proses integrasinya.

Page 7: islam dan proses integrasi

PERANAN PEDAGANG DALAM PROSES

INTEGRASI

Pelayaran dan perdagangan antarpulau di kawasan Nusantara merniliki peran

penting dalam proses integrasi bangsa Indonesia. Peranan tersebut dapat dilihat

pada tiga hal penting. Seperti :

1. Menghubungkan Penduduk Satu Pulau Dengan Lainnya.

Dalam pelayaran dan perdagangan, laut memegang peranan yang sangat

penting. Laut digunakan sebagai jalan bebas hambatan yang bisa digunakan oleh

penduduk pulau mana pun. Dengan demikian, laut Nusantara dan selat-selat yang

memisahkan pulau-pulau bukan merupakan pemisah atau pembatas penduduk yang

tinggal di satu pulau dengan penduduk yang tingggal di pulau lainnya. Laut merupakan

jalan penghubung sekaligus sebagai pemersatu penduduk yang tinggal di kepulauan

Nusantara.

2. Proses Percampuran dan Penyebaran Budaya Satu Daerah Terhadap Daerah Lainnya.

Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511, sebagian kegiatan

perdagangan Nusantara dialihkan ke Aceh, Banten, Makasar, Gresik, dan lain-lain. Di

kota-kota tersebut, seperti halnya di Malaka sebelum 1511, terjadi pertemuan antara

berbagai suku bangsa. Dari pertemuan itu, terjadilah pertukaran pengalaman,

pengetahuan, dan adat-istiadat yang berbeda-beda.

Page 8: islam dan proses integrasi

3. Percepatan Proses Integrasi Bangsa

Masuknya bangsa Barat (Eropa) di kawasan Nusantara yang

memaksakan monopoli perdagangan, berpengaruh terhadap proses integrasi

bangsa sejak abad ke-16. Hal ini disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, melalui perdagangan antarpulau pada zaman kejayaan Islam terjadi

pertukaran budaya, pengalaman, dan pengetahuan yang berasal dari pedagang

yang memiliki latar belakang etnis berbeda-beda tersebut. Mereka melihat

bahwa terdapat persamaan di antara mereka, seperti, agama yang dianut,

budaya, bentuk fisik , dan warna kulit. Mereka melihat bahwa pedagang

Nusantara memiliki persamaan. Persamaan tersebut semakin terasa setelah

dibandingkan dengan agama, warna kulit, dan bentuk fisik pedagang Barat.

Kedua, perasaan sama di antara mereka semakin meningkat setelah sama-

sama dirugikan oleh pendatang Barat melalui politik monopoli, pembatasan,

kekerasan, dan kelicikan. Walaupun secara politis hal itu tidak dibuktikan

dalam tindakan perlawanan bersama, perasaan solidaritas telah memperkuat

aspek ideologis atau moral bahwa monopoli, pemaksaaan kehendak,

kekerasan, dan kelicikan pedagang Barat harus dilawan. Perkembangan

historis dalam aspek pelayaran dan perdagangan tersebut berpengaruh

terhadap proses integrasi bangsa.

Page 9: islam dan proses integrasi

PERANANA BAHASA DALAM PROSES

INTEGRASI

Bahasa merupakan sarana pergaulan. Bahasa melayu digunakan hampir

di semua pelabuhan-pelabuhan di Kepulauan Nusantara. Bahasa melayu sejak

zaman kuno sudah menjadi bahasa resmi negara Melayu (Jambi). Pada masa

kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa melayu dijadikan bahasa resmi dan bahasa

ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dalam Prasasi Kedutaan Bukit tahun 683

M, Prasasti Tulang Tuo 684 M, Prasasti Kota kapur tahun 685, dan Prasasti

Karang Berahi tahun 686 M.

Para pedagang di daerah-daerah sebelah timur Nusantara, juga

menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Dengan demikian,

berkembanglah bahasa Melayu ke seluruh Kepulauan Nusantara. Pada mulanya

bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa dagang. Akan tetapi lambat laun

bahasa Melayu tumbuh menjadi bahasa perantara dan menjadi lingua franca di

seluruh Kepulauan Nusantara. Di semenanjung Malaka (Malaysia seberang),

pantai timur Pulau Sumatra, pantai barat Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, dan

pantai-pantai Kalimantan, penduduk menggunakan bahasa Melayu sebagai

bahasa pergaulan.

Page 10: islam dan proses integrasi

Masuk dan berkembangnya agama islam, mendorong perkembangan

bahasa Melayu. Buku-buku agama dan tafsir Al-Qur’an juga mempergunakan

bahasa Melayu. Ketika menguasi Malaka, Portugis mendirikan sekolah-sekolah

dengan menggunakan bahasa Portugis, namun kurang berhasil. Pada tahun 1641

VOC merebut Malaka dan kemudian mendirikan sekolah-sekolah dengan

menggunakan bahasa Melayu. Jadi, secara tidak sengaja, kedatangan VOC

mengembangkan bahasa Melayu.

Page 11: islam dan proses integrasi

referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial

http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2013/11/peranan-

pelayaran-dan-perdagangan.html

http://kabepiilampungcom.wordpress.com/2009/10/27/perana

n-islam-dalam-modernisasi-dan-integrasi-nusantara/

Page 12: islam dan proses integrasi

Terima Kasih

Atas

Perhatiannya

THE END

Page 13: islam dan proses integrasi

EVALUASI