isis spp.) dengan rahmat tuhan yang maha esa...
TRANSCRIPT
KEPUTUSAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR XXX /KEPMEN-KP/2019
TENTANG
PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH
BAMBU LAUT (Isis spp.)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga dan menjamin
keberadaan dan ketersediaan Bambu Laut (Isis spp.)
yang telah mengalami penurunan populasi serta
berdasarkan rekomendasi Kepala Pusat Penelitian
Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
selaku Pelaksana Harian Otoritas Keilmuan Nomor: B-
3318/IPH.1/KS.02.04/IX/2019 Tanggal 6 September
2019 hal Rekomendasi Perlindungan Bambu Laut (Isis
spp.), perlu dilakukan perlindungan penuh terhadap
bambu laut (Isis spp.);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penetapan
Status Perlindungan Penuh Bambu Laut (Isis spp.);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
-2-
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 5073);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4779);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);
5. Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1978 tentang
Pengesahan Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
35/PERMEN-KP/2013 tentang Tata Cara Penetapan
Status Perlindungan Jenis Ikan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1505);
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
220), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-
-3-
KP/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 317);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH
BAMBU LAUT (Isis spp.)
KESATU : Menetapkan Bambu Laut (Isis spp.) sebagai jenis ikan yang
dilindungi dengan deskripsi sebagaimana tersebut dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Perlindungan Bambu Laut (Isis spp.) sebagaimana
dimaksud diktum KESATU dengan status perlindungan
penuh pada seluruh siklus hidup dan/atau bagian-bagian
tubuhnya.
KETIGA : Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud
pada diktum KEDUA diperbolehkan untuk kegiatan
penelitian dan pengembangan.
KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2019
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
SUSI PUDJIASTUTI
-4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR /KEPMEN-KP/2019
TENTANG
PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH BAMBU
LAUT (Isis spp.)
DESKRIPSI BAMBU LAUT (Isis spp.)
A. Klasifikasi Bambu Laut (Isis spp.)
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Sub Class : Octocorallia
Ordo : Alcyonacea
Sub Ordo : Calcaxonia
Family : Isididae
Genus : Isis
Species : Isis spp.
Nama Umum : Sea fan
Nama Lokal : Bambu laut, Patah tulang, Sariawan, Karang
bambu, Lappa-lappa (Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara).
-5-
B. Gambar Bambu Laut (Isis spp.)
Bambu laut (Isis spp.) di alam
Bambu laut (Isis spp.) di alam
-6-
Bambu laut (Isis spp.) kondisi basah
Bambu laut (Isis spp.) kondisi basah
-7-
Bambu laut (Isis spp.) kondisi kering
Bambu laut (Isis spp.) kondisi kering
-8-
C. Deskripsi Jenis Bambu Laut (Isis spp.)
1. Koloni bambu laut (Isis spp.) umumnya berbentuk seperti pohon, bercabang
dengan percabangan vertikal, lebih menyerupai bidang datar seperti kipas.
Namun pola percabangan dapat juga tidak beraturan seperti semak.
2. Warna koloni kuning cerah, kuning kehijauan atau coklat muda. Warna
koloni ini dipengaruhi oleh kandungan pigmen dari alga uniseluler
(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip.
3. Koloni Isis spp. kelihatan mirip dengan koloni kelompok akar bahar
Rumpella sp., terutama pertumbuhan yang seperti semak dan permukaan
koloni yang halus. Perbedaannya, Isis spp. memiliki percabangan yang
cenderung ke arah kanan, dan ujung atas koloni yang melengkung seperti
busur.
4. Ukuran dan bentuk cabang-cabang Isis spp. lebih pendek dengan ujung
cabang lebih bulat, sedangkan Rumpella sp. memiliki cabang yang agak
panjang.
5. Tekstur tubuh dan koloni Isis spp. agak kaku dan hanya sedikit bergoyang
bila kena ombak, sedangkan Rhumpella sp. lebih lentur dan melambai-
lambai bila datang arus atau ombak.
6. Isis spp. memiliki kerangka internal yang kokoh yang terdiri dari zat gorgonin
yang dibalut oleh lapisan koensim sebagai tempat tumbuhnya polip (individu
hewan karang). Jika bagian lapisan koensim dibuka maka terlihat kerangka
axis (kerangka dalam zat tanduk) yang mempunyai ciri khas yaitu
bersegmen dan berwarna putih (internodus) diselingi warna coklat
kehitaman (nodus) yang kelihatan seperti sendi. Bagian nodus ini
merupakan titik tumbuh cabang-cabang yang baru.
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
SUSI PUDJIASTUTI
-9-
LIPI
LEMBAGAILMU PENGETAHUAN INDONESIA
(INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES)PUSAT PENELITIAN BIOLOGI
(RESEARCH CENTER FOR BIOLOGY)Cibinong Science Center, Jl. Raya Jakarta - Bogor KM. 46 Cibinong 16911
Telp. (+62 21) 87907636 - 87907604, Fax. 87907612Website : www.biologi.lipi.go.id
international6NI ISO 9001:2016 Caniflcals 0 VCI-CVS K1
Nomor : /IPH.1/KS.02.04/IX/2019
Lamp. : -Perihal : Rekomendasi Ilmiah Perlindungan Bambu Laut (Isis spp.)
Yth.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang LautKementerian Kelautan dan Perikanan
Jl. Medan Merdeka Timur Nomor 16
Jakarta 10110, Kotak Pos 4130 JKP 10041Fax: (021)3520357
Cibinong, 6 September 2019
Menanggapi surat Bapak No. 623/DJPRLWII/2019 tanggal 3 Juli 2019, perihal permohonanrekomendasi ilmiah perlindungan Bambu Laut {Isis spp.), kami merekomendasikan Bambu Laut {Isisspp.) ditetapkan sebagai jenis ikan yang dilindungi penuh, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Sebaran jenis Bambu Laut {Isis spp.) sangat jarang dijumpai dan pada umumnya dalam jumlah yangtidak berlimpah. Jenis tersebut lebih banyak dijumpai pada perairan Indonesia bagian timur.
2. Teknik pengambilan Bambu Laut {Isis spp.) bersifat destruktif, karena diambil dalam bentuk koloniutuh sehingga dapat memutuskan regenerasi jenis tersebut.
3. Laju pertumbuhan relatif lambat, untuk mencapai ukuran komersil diperlukan setidaknya 5-6 tahun.Sementara itu, usaha budidaya Bambu Laut {Isis spp.) belum memberikan hasil yang maksimal.
4. Selama ini nilai jualnya di tingkat nelayan rendah sehingga hams dipanen dalam jumlah yang besar.Hal ini kurang sebanding dengan dampak kerusakan lingkungan yang terjadi pada saatpengambilannya.
5. Hasil studi kajian dari KKP tahun 2019 yang tertuang dalam Dokumen Analisis Kebijakan TindakLanjut Berakhimya Masa Berlaku KEPMEN KP Nomor 46/KEPMEN-KP/2014 tentang PenetapanStatus Perlindungan Terbatas Bambu Laut {Isis spp.).
Demikian rekomendasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkanterima kasih.
Pit. Ke
Tembusan, Yth.1. Sekretaris Utama-LIPI
2. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LlPI3. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian-LIPI4. Kepala Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI5. Kepala Bidang Zoologi, Puslil Biologi-LIPI6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Puslit Biologi-LIPI7. Koordinator Kerja Sama, Puslit Biologi-LIPI8. Sekrelariat CITES, Puslit Biologi-LIPI
Biologi-LIPIHarian
Indonesia
ijo Rahajoe