isi sistem galangan

56
PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teknik galangan kapal adalah ilmu yang mempelajari tentang system pada suatu galangan kapal baik mengetahui tentang cara reparasi kapal, bangunan baru ( pembuatan kapal baru ) dan system yang bekerja pada suatu galangan. Untuk memahami ilmu tentang teknik galangan mahasiswa tidak hanya belajar berdasarkan teori maka dari itu teknologi informasi dan survei langsung ke lapangan yang dilaksanakan di PT. Janata Marina Indah – Semarang ini sangat penting untuk pengaplikasianya pada teori dan secara langsung ( lapangan ). Demi melaksanakan progam belajar tersebut laporan praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 2 - 6 Juni 2014 pada unit 1 dan 9 – 13 juni 2014 pada unit 2. Semoga dengan praktikum ini dapat menambah wawasan bagi kami khususnya untuk jurusan teknik perkapalan. 2. Batasan Masalah TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 1

Upload: rizki-devin-irvando

Post on 09-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

galangan

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Teknik galangan kapal adalah ilmu yang mempelajari tentang system pada

suatu galangan kapal baik mengetahui tentang cara reparasi kapal, bangunan baru

( pembuatan kapal baru ) dan system yang bekerja pada suatu galangan.

Untuk memahami ilmu tentang teknik galangan mahasiswa tidak hanya

belajar berdasarkan teori maka dari itu teknologi informasi dan survei langsung ke

lapangan yang dilaksanakan di PT. Janata Marina Indah – Semarang ini sangat

penting untuk pengaplikasianya pada teori dan secara langsung ( lapangan ).

Demi melaksanakan progam belajar tersebut laporan praktikum ini

dilaksanakan pada tanggal 2 - 6 Juni 2014 pada unit 1 dan 9 – 13 juni 2014 pada

unit 2. Semoga dengan praktikum ini dapat menambah wawasan bagi kami

khususnya untuk jurusan teknik perkapalan.

2. Batasan Masalah

Sesuai dengan teori yang disampaikan dalam kelas dan di survey dalam

galangan dimana mempelajari system – system yang ada dalam galangan maka

penulisan ini hanyalah membahas dalam lingkup system galangan kapal yang

berada pada PT. Janata Marina Indah.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 1

Page 2: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

3. Tujuan

Dengan diadakan praktikum galangan ini semoga dengan apa yang

diperoleh pada saat teori di kelas mahasiswa dapat mendapatkan gambaran

langsung pada lapangan ( galangan ).

4. Metode Pelaksanaan

Dalam penulisan laporan ini menggunakan beberapa metoda dalam

memperoleh materi :

4.a Metode Tinjauan Langsung ( Survey )

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung obyek praktek

yang ada dilapangan serta bagaimana praktikan mengetahui apa saja yang

ada di galangan.

4.b Metode Wawancara

Metode wawancara ini dilakukan dengan mengadakan diskusi atau

tanya jawab tentang masalah yang praktikan hadapi di lapangan dengan

pekerja di lapangan atau pengawas yang menguasai pemecahan

permasalahan tersebut.

4.c Metode Kepustakaan

Metode ini dilakukan dengan membaca literature yang ada di

perpustakaan maupun melalui media internet dan bacaan yang terkait

sehingga dapat diperoleh data yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 2

Page 3: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

4.d Analisa

Setelah melaksanakan praktek galangan ini mahasiswa mampu melihat

permasalahn yang berada dalam praktek berdasarkan teori yang ada dan

menganalisa persoalan tersebut kemudian menemukan pemecahannya,

namun demikian praktikan masih banyak mengalami kekurangan, semoga

laporan ini bermanfaat sebagai bahan refrensi.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 3

Page 4: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Latar Belakang Perusahaan PT. Janata Marina Indah

Permintaan jumlah kapal yang makin meningkat mengakibatkan

pertambahan jumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayaran

transportasi kapal antar pulau. Selaras dengan dinamika tersebut, diperlukan

usaha jasa pembuatan, perbaikan dan perawatan kapal sebagai partner agar saling

mendukung dan saling menguntungkan. Ironisnya, sampai saat ini laju

pertumbuhan dan perkembangan industri perkapalan di indonesia masih relatif

lambat dan tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan masyarakat maupun luas

wilayah lautnya.

Demi kemajuan industri perkapalan secara signifikan, terarah, terpadu,

dan terorganisasi, pemerintah mengeluarkan Inpres No. 05 Tahun 2005 tentang

Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional dan Kesiapan Sumber Daya serta

Penunjangnya. Dikeluarkannya regulasi tersebut diharapkan memacu semangat

industri galangan kapal swasta nasional dalam menjawab tantangan dan tanggung

jawab tersebut. Untuk mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan tersebut maka

diharapkan PT. Janata Marina Indah menjadi galangan terpadu baik pembuatan

maupun perbaikan kapal–kapal yang mengalami kerusakan.

2. Sejarah Perusahaan

Indonesia sebagai negara kepulauan menyimpan kekayaan samudera yang

luar biasa besar potensinya. Hadirnya transportasi air dengan perangkat sarana

pelayaran dan perkapalan menjadi kebutuhan vital dalam upaya menggali

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 4

Page 5: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

anugerah alam ini. Membidik satu sisi yang paling tepat sesuai dengan kesiapan

dan keahlian sumber daya manusia saat itu, maka pada bulan Februari 1977

berdirilah PT. Jasa Marina Indah, atau lebih dikenal dengan nama JMI, yang

bergerak dalam teknologi perkapalan, keterpaduan antara pembangunan kapal

baru maupun dok dan perbaikan kapal.

Peningkatan kapasitas pelayanan terus dikembangkan selaras dengan

meningkatnya tuntutan kebutuhan pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan jasa

perawatan kapal dalam docking, repairing dan floating repair, serta pembuatan

kapal baru, maka pada tanggal 29 Desember 1982 mulai dioperasikanlah graving

dock atau dok gali di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Tiga dasawarsa terlewati sudah, JMI berkembang pesat sesuai dengan

gerak laju pertumbuhan perekonomian dan industri negeri ini. Untuk menanggapi

permintaan pasar maka dibangunlah galangan unit II di Pelabuhan Tanjung Emas

pada tahun 1993. Selain memiliki kapasitas dan fasilitas lebih besar bila

dibandingkan dengan unit I, maka unit II ini pun hadir lebih lengkap dan modern

bila semuanya sudah lengkap dibangun sesuai rencana induk. Kedua unit ini

beroperasi secara terpadu untuk melayani pelanggan dari perusahaan-perusahaan

swasta serta pemerintah, bahkan luar negeri termasuk untuk ekspor kapal baru.

Perkembangan perusahaan selalu seiring dengan peningkatan kualitas

pelayanan dan perbaikan sistim manajemen mutu yang sesuai dengan standar

internasional seperti ISO untuk memastikan bahwa mutu hasil kerja terjamin

konsistensinya. Dengan mengimplementasikan suatu standar internasional ini,

sudah selayaknya bila di penghujung tahun 1998 JMI berhasil meraih sertifikat

ISO 9002 / 94 dari badan sertifikasi American Bureau of Shipping (ABS) Quality

Evaluations, Inc. dari Amerika sebagai wujud dari komitmen perusahaan dalam

memasuki era globalisasi

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 5

Page 6: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

3. Visi dan Misi Organisasi

Sebagai galangan swasta nasional PT. Janata Marina Indah mempunyai

Visi dan Misi Organisasi sebagai berikut :

Visi :

PT. Janata Marina Indah sebagai perusahaan galangan swasta utama

nasional untuk ikut berperan dalam bidang maritim di pasar nasional, regional

maupun global.

Misi :

Sedangkan Misi yang diemban untuk mewujudkan Visi organisasi:

1. Membantu Pemerintah dan perusahaan pelayaran untuk meningkatkan

kapasitas angkut armadanya untuk mengejar ketinggalan selama 30 tahun

terakhir.

2. Mencegah pemerintah agar tidak membangun atau melakukan

perbaikan kapal diluar negeri, terutama untuk ukuran dan jenis kapal yang sudah

mampu dibangun dan diperbaiki di dalam negeri.

3. Kemampuan galangan masih ditantang untuk terus ditingkatkan agar

kapasitas bangunan baru maupun reparasi dapat selalu bertambah sehingga

mampu mencegah mengalirnya devisa keluar negeri akibat pembangunan kapal –

kapal baru maupun perbaikan kapal ke luar negeri.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 6

Page 7: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

4. Setruktur Organisasi

Terciptanya lingkungan kerja yang harmonis dan sinergis akan sangat

menunjang produktifitas kerja oleh karena itu semua perusahaan yang di dirikan

harus mempunyai struktur organisasi yang jelas. Agar memeprmudah masing

masing pekerjaan dalam ranah kerja dan tanggung jawab pada bidang yang di

kerjakan.

Pada dasarnya organisasi adalah interaksi antar manusia untuk

mencapai tujuan atau mempercepat suatu pekerjaan yang di sertai tanggung jawab

dan kemampuan pada bidannya. Dan kerja sama antar bidang untuk mencapai

satu tujuan.

Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Janata Marina Indah

Semarang adalah bentuk organisasi garis. Karena perusahaan terdiri atas banyak

karyawan dengan keahlian dan tugas yang berlainan sehingga dibutuhkan

koordanisasi yang baik untuk menghasilkan kerja yang efektif dan produktivitas

yang maksimal. Keuntungan lain dari bentuk organisasi ini adalah disiplin kerja

yang tinggi akan menjamin kesatuan pimpinan dalam menjalankan perusahaan.

Maksud dan tujuan suatu perusahaan akan tercapai manakala ia

mempunyai seorang pimpinan yang berpengetahuan luas dalam menghadapi

tantangan dan masalah - masalah yang sedang dihadapi sekaligus pemimpin yang

mampu melengkapi kekurangan - kekurangan yang ada.Untuk data perusahaan

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 7

Page 8: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

5. Lay out PT. Janata Marina Indah ( Unit I )

Suatu galangan kapal akan mempunyai efektivitas dan efisiensi yang

tinggi bila material handling berjalan dengan baik, maka dengan perencanaan Lay

Out JMI Unit I yang tepat diharapkan galangan mampu menyelesakan proses

produksi maupun reparasi dengan cepat. Gambar Lay Out Janata Marina Indah

Unit I .

6. Fungsi Kepala Divisi dan Kepala Bagian PT. Janata Marina Indah

Kepala Divisi KomersialMembantu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran dan

administrasi di semua unit komersil.

Kepala Divisi ProduksiMembantu dan bertanggung jawab pada perusahaan dalam menangani

dan memimpin Divisi Produksi kapal baru.

Kepala Divisi Teknik

Membantu dan melaksanakan tugas serta bertanggung jawab pada

perusahaan dalam menangani dan memimpin Divisi Teknik.

Kepala Departemen Personalia dan Umum

Membantu direktur keuangan dan komersiil dalam mengurus

administrasi dan memimpin Departemen Personalia dan Umum pada

kantor pusat.

Kepala Departemen Perencanaan

Membantu kepala Devisi Teknik dalam mengurus dan memimpin

Departemen Perencanaan kapal.

Kepala Departemen Utilitas

Membantu kepala Devisi Teknik dalam mengurus dan memimpin

Departemen Utilitas.

Kepala Departemen Logistik

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 8

Page 9: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Memimpin departemen logistik, Jakarta dan Semarang, mulai dari

nawaran harga dari pemasok. Pembelian barang, pengiriman barang dari

pemasok ke gudang, sampai dengan penerimaan gudang di Semarang.

Kepala Bagian KeuanganMembantu dan bertanggung jawab kepada kepala departemen

keuangan dalam mengurus dan memimpin bagian keuangan.

Kepala Bagian UmumMembantu dan bertanggung jawab kepada kepala Departemen

Personalia dan Umum dalam mengurus dan memimpin bagian umum.

Kepala Bagian PerencanaanBertanggung jawab secara langsung pada kepala Departemen

Perencanaan dalam menangani bagian perencanaan kapal baru .

Kepala Bagian GudangMembantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Departemen

Keuangan dan Akutansi dalam mengurus dan memimpin Bagian

Pergudangan.

Kepala Bagian PPCBertanggung jawab secara langsung pada Kepala Departemen

Perencanaan dalam menangani dan memimpin Bagian Perencanaan dan

Pengendalian.

Kepala Bagian listrik Membantu dan bertanggung jawab pada pada Divisi Produksi dalam

memimpin bagian pada listrik kapal.

Kepala Bagian MesinMembantu dan bertanggung jawab kepada Divisi Produksi dalam

memimpin Bagian Mesin.

Kepala Bagian LambungMembantu dan bertanggung jawab pada Divisi Produksi dalam

memimpin Bagian Lambung.

Kepala Bagian Outfitting

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 9

Page 10: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Membantu dan bertanggung jawab pada pada Divisi Produksi dalam

memimpin Bagian Outfitting.

Kepala Bagian KeselamatanMembantu dan bertanggung jawab kepada kepala Divisi Produksi

dalam mengurus dan memimpin bagian keselamatan kerja karyawan.

Kepala Bagian PeralatanMembantu dan bertanggung jawab kepada Departemen Utilitas dalam

mengurus dan memimpin bagian peralatan

Kepala Bagian DockMembantu dan bertanggung jawab kepada Divisi Produksi dalam

mengurus dan memimpin bagian dock

Kepala Bagian Quality Control / Quality Assurance

Membantu dan bertanggung jawab pada Divisi Teknik. Mengurus dan

memimpin bagian Quality Control dan Quality Assurance.

Kepala Proyek

Membantu dan bertanggung jawab pada Divisi Produksi dalam

mengurus dan memimpin pelaksanaan proyek yang dibebankan.

7. Fasilitas Galangan dan Alat Penunjang

Kecuali sumber daya manusia, maka sarana dan fasilitas ikut

membantu jalannya proses produksi. Untuk itu PT. Janata Marina Indah

( Unit I ) Semarang selalu berusaha meningkatkan sarana dan fasilitas yang

ada ntaralain :

7.a Graving Dock

Graving dock merupakan salah satu sarana yang amat penting di

perusahaan ini dimana dengan sarana tersebut, kapal dapat direparasi secara

menyeluruh baik bagian di atas air maupun di bawah air. Graving dock juga

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 10

Page 11: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

dapat di gunakan untuk membangun kapal baru, tetapai lebih ekonomis dan

efisien jika digunakan untuk reparasi kapal. Ukuran Graving dock :

Panjang = 110 meter

Lebar = 20 meter

Kapasitas = 8000 DWT

Gambar 1. Graving dock PT. JMI

Perlengkapan Dock :

1. Keel blockGanjal ini terbuat dari kayu lunak pada bagian paling atas, bagian

tengah terbuat dari kayu balok, dan bagian paling bawah tersebut dari

beton cor. Ganjal ini sebagai tempat dudukan kapal harus duduk diatas

block tersebut segaris dengan plat lunas kapal

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 11

Page 12: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

1. Kayu Lunak

2. Balok Kayu keras3. Beton cor4. Tempat tali5. Landasan6. Klem

Gambar 2 Keel block

Pemasangan kayu lunak pada bagian atas bertujuan untuk

mengimbangi apabila ada perbedaan tinggi pada keel block yang lain,

sehingga apabila kapal duduk diatasnya beban yang diterima oleh ganjal

dapat merata

2. Side BlockSide block ini dibuat sama dengan keel block, dan berfungsi sebagai

penyangga badan kapal baik di kiri maupun di kanan.

1. kayu lunak

2. Balok kayu tirus

3. Balok kayu

4. Beton cor

5. Tempat tali

6. Landasan

7. Klem

Gambar 3. Side block

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 12

2 1

4

6

3

5

Page 13: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

3. Pompa Utama

Pompa disini merupakan tenaga utama dimana dengan pompa ini air

yang berada di dalam graving dock dikeluarkan, sehingga kapal dapat

duduk pada ganjal yang telah disediakan.

Keuntungan dari graving dock di banding floating dock adalah :

1. Lebih aman dibanding dengan sistem floating dock.

2. Biaya pemeliharaan lebih kecil.

3. Umur pemakaian lebih lama.

4. Peralatan dan perlengkapannya lebih sedikit.

Kerugian graving dock di banding dengan floating dock yaitu :

1. Biaya pembuatannya mahal.

2. Waktu pembuatannya lama.

3. Keadaan tanahnya harus betul-betul baik.

4. Merupakan bangunan tetap yang tidak dapat dipindahkan.

4. Cara kerja pintu graving dock

Memposisikan pintu pada mulut garaving dockYaitu dengan cara menarik tali yang di ikatkan pada pintu graving

dock dengan menggunakan tangan, karena pintu ini mengapung di air

sehingga mudah untuk diatur posisinya walaupun hanya dengan tenaga

manusia.

Membuka pintu graving dockYaitu dengan cara membuka kran pengisian graving dock

( kran I, II, dan IV) dan dengan sendirinya pintu graving dock itu akan

mengapung.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 13

Page 14: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Menutup pintu graving dockYaitu dengan cara membuka krankran pengisian tabung pada pintu

graving dock dan menutup kran pengisian graving dock maka dengan

adanya beban pada pintu graving dock, pintu itu akan menutup dengan

sendirinya.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 14

Page 15: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

2.1 PENGEDOKAN KAPAL

Pada umumnya kapal akan mengalami kerusakan selama pemakaian dengan

jangka waktu tertentu yang bisa disebabkan oleh beberapa hal misalnya : korosi /

erosi, kelelahan material, kecelakaan dll. Untuk mengatasi terjadinya kerusakan

tersebut, maka kapal secara berkala harus mendapatkan perawatan dan perbaikan.

Pada umumnya perbaikan / perawatan rutin kapal ada 3 macam yaitu :

1. Annual Survey

Adalah survey kondisi kapal yang harus dilakukan setahun sekali untuk kapal

penumpang sedang untuk kapal Cargo 2 - 3 tahun terhitung dari mulai penerimaan

Class. Pekerjaan reparasi untuk annual survey ini meliputi : Pekerjaan diatas garis air

( pembersihan lambung, pengecatan lambung, replating dll ), pemeriksaan diatas

geladak ( pemeriksaan pompa, jangkar, rantai jangkar, mesin jangkar dll )

2. Special Survey

Adalah survey yang dilakukan setiap 4 – 5 tahun sekali. Survey ini bertujuan

untuk mempertahankan Class. Pekerjaan reparasi dalam special survey meliputi :

pembersihan lambung, pemeriksaan mesin penggerak, pemeriksaan mesin Bantu,

instalasi listrik, replating, pemeriksaan propeller, poros propeller, pemeriksaan

instalasi kemudi dll.

3. Emergency Survey

Yaitu pemeriksaan yang dilakukan apabila kapal tersebut mengalami

kerusakan mendadak (bersifat darurat) misalnya mengalami tabrakan, benturan pada

waktu kapal merapat, terdampar dan sebagainya sehingga menyebabkan kapal tidak

layak untuk beroperasi atau membahayakan apabila dioperasikan. Di unit galangan

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 15

Page 16: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

atau perbengkelan kapal PT. Jasa Marina Indah perawatan dan perbaikan kapal

dilaksanakan di dock kolam atau graving dock.

2.1.1 SISTEMATIKA PENGEDOKAN KAPAL

Sistematika umumnya dapat dijelaskan melalui item-item sebagai berikut :

1. Pemilik kapal ( Owner ) akan menghubungi galangan untuk meminta

perbaikan kapalnya yang sedang berlayar.

2. Kemudian memprosesnya berdasarkan reparasi list yang diberikan oleh owner

( dijelaskan lanjut pada proses pengedokan ).

3. Kemudian dilakukan langkah sebagai berikut :

a. Docking space e. Contract

b. Repair List f. Dock regulation

c. Calculation g. Draft Bill

d. Pranegotiation h. Final Calculation

i. final negotistion bill

Adapun urutan dari kapal yang akan melakukan pengedokan dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan kapal sebelum masuk dock.

2. Persiapan didalam graving dock.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 16

Page 17: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

3. Memasukkan kapal yang akan direparasi kedalam dock.

4. Penutupan Graving Dock dan memompa air keluar.

2.1.2 PERSIAPAN KAPAL SEBELUM MASUK DOCK

Sebelum kapal masuk dock maka kapal harus memenuhi persyaratan – persyaratan

dan harus melalui proses yang sudah ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk faktor

keamanan dan faktor teknis lainnya. Adapun pelaksanaanya adalah sebagai berikut:

a. Kapal harus dalam keadaan tidak ada muatan.

- Pengosongan kapal dari muatan (pada ruang palkah).

- Pengosongan tanki bahan bakar.

- Pengosongan tanki – tanki dari gas beracun (gas free).

b. Mengusahakan kapal dalam keadaan even keel.

Untuk masuk graving dock kapal harus dalam keadaan even keel dan tidak

mengalami trim atau oleng. Hal itu dimaksudkan supaya tidak terjadi pemusatan

beban hanya pada bagian tertentu saja pada waktu kapal duduk di keel block sehingga

tidak terjadi deformasi pada bagian dasar kapal.

Pada umumnya tidak semua kapal secara otomatis dalam kondisi even keel ( biasanya

mengalami trim pada buritan )yang disebabkan adanya kamar mesin di belakang.

Untuk mengatasinya maka bisa dilakukan dengan cara pengaturan ballast sampai

kapal berada dalam keadaan even keel. Selain itu peralatan yang menonjol pada kapal

juga diatur sebaik mungkin.

c. Menjaga stabilitas kapal dimana kemiringan kapal harus dijaga sekecil

mungkin.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 17

Page 18: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

2.1.3 PERSIAPAN DALAM GRAVING DOCK

Sistem yang digunakan untuk pengedokan di PT. Janata Marina Indah adalah

sistim keel block dan side block ini harus sekuat mungkin menahan kapal. Sehingga

berat kapal akan terdistribusi secara merata dan baik. Hal ini sangat diperlukan agar

tidak mengakibatkan terjadinya deformasi yang berupa retakan atau hal lebih fatal

yaitu patah.

Pengaturan peletakan balok – balok didasarkan pada docking plan, dan

apabila doking plan tidak ada atau hilang maka dapat diberikan data – data gambar,

gambar – gambar tersebut antara lain :

a. Gambar lines plan.

b. Gambar general arrangement.

c. Gambar konstruksi profil.

d. Gambar penampang melintang.

e. stop block arrangement.

Dari gambar – gambar tersebut diatas maka dapat diketahui posisi sekat

melintang dan memanjang, wrang penumpu, penguat gading dan sebagainya, untuk

penempatan keel block dan side block diusahakan tepat dibawah konstruksi yang

terdapat pada kapal yang akan direparasi, biasanya aturan pada konstruksi yaitu setiap

4 – 5 jarak gading. Untuk daerah yang dekat dengan sepatu linggi maka jarak keel

block dan side block haruslah dipersempit untuk mencegah deformasi. Sedangkan

untuk kapal besar, pada daerah pararel middle body untuk side blocknya dipasang

lebih banyak supaya berat kapal dapat terdistribusi merata. Pada kapal – kapal yang

memiliki rise of floor maka penempatan side block diatas ketinggiannya sesuai

dengan bentuk body plannya.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 18

Page 19: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

2.1.4 MEMASUKAN KAPAL PADA GRAVING DOCK

Setelah pengaturan keel blok dan side block maka dock mulai diisi dengan

membuka kran induk pada pintu graving dock.. Pada pengisian dock diatur besarnya

kecepatan aliran yang diperlukan, sehingga tidak menggeser kedudukan block – block

yang telah ditata sebelumnya kemudian ditunggu hingga ketinggian air yang masuk,

dalam graving dock telah mencapai tinggi permukaan Water Front. Bersamaan

dengan itu maka pintu graving dock akan mengapung dengan sendirinya secara

perlahan – lahan. Hal ini disebabkan karena pada bagian tengah pintu graving dok

terdapat ponton (tanki) yang sudah dikosongkan dari air laut sehingga menimbulkan

daya apung pada pintu graving dok itu sendiri. Untuk membuka pintu graving dock

bisa menggunakan tenaga manusia yaitu dengan menariknya ke sisi graving dock,

diusahakan agar posisi pintu tidak mengganggu pada waktu proses pemasukan kapal

yang akan direparasi.

Selanjutnya kapal yang akan direparasi dapat dimasukkan kedalam dock dengan

menggunakan bantuan kapal tunda dan capstan yang dipasang didepan dock.

Dalam proses pengedokan seluruh aktivitas tersebut dipimpin oleh ( dibawah

koordinasi ) kepala bagian dock/ dok master beserta staf / karyawan bagian dock.

Pengkordinasian di bagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1 Pada kapal yang akan direparasi, bertugas untuk mengatur tali – tali pada

kapal dengan menggunakan winch lass.

2 Pada dok, bertugas untuk mengatur tali – tali yang ditambatkan pada bolder

serta memberikan arahan agar kapal berada pada posisi yang diinginkan (dibawah

koordinasi dok master).

3 Pada kapal tunda, dengan arahan dari dok master bertugas mendorong kapal

yang akan direparasi ke dalam graving dok.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 19

Page 20: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Gambar 4. Proses kapal masuk dock

Setelah kapal masuk maka dilanjutkan dengan melihat atau mengetahui

apakah kapal telah menempati pada bagian – bagian keel block dan side blocknya

masing – masing. Untuk mengetahui kedudukan tersebut yaitu dengan melihat tanda

– tanda yang ada pada dinding dok dimana pada sisi kapal dipasang kayu sebagai

tanda pengaturan jarak dinding kapal terhadap dinding dok ( strut ) yang panjangnya

telah ditentukan selain itu dilakukan juga dengan penyelaman untuk mendapatkan

hasil yang lebih akurat. Pengaturan kedudukan dari kapal pada side block dan keel

block ini tidak hanya sekali namun pengaturannya berulang ulang untuk mendapatkan

kedudukan yang tepat dan benar sehingga tidak menimbulkan deformasi pada daerah

sepatu linggi dan plat lunas kapal.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 20

Page 21: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

2.1.5 PROSES PENUTUPAN PINTU GRAVING DOCK

Untuk menutup graving dock maka yang harus dilakukan yaitu mengatur

kedudukan pintu dock agar tepat posisinya pada graving dok dengan cara menarik

pintu ponton agar tepat menempel pada bibir dock. Pada proses ini agar pintu dock

berada tepat pada kedudukannya maka pintu diatur dengan menggunakan bantuan tali

yang diikatkan pada kedua ujung pintu dock, lalu menariknya / mengaturnya sampai

pintu dok berada tepat pada posisi yang diinginkan. kemudian tali diikatkan kencang

pada bolder agar posisi pintu tidak berubah. Proses selanjutnya adalah membuka kran

tangki pada pintu dock sehingga tangki terisi air. Hal itu menyebabkan pintu dock

kehilangan daya apung dan mempunyai berat sehingga dapat duduk pada dasar dok

serta menutupnya dengan rapat. Setelah dock sudah betul – betul tertutup rapat maka

dilakukan pemompaan air keluar dengan menggunakan 4 buah pompa induk yang

berkapasitas 1300 m3/ jam Adapun faktor dari pintu dapat tertutup rapat adalah

dikarenakan adanya tekanan air laut yang lebih besar dibandingkan tekanan didalam

graving dock yang sudah dalam keadaan kosong. Selama pemompaan maka

kedudukan dari garis penandaan harus selalu dipantau selain itu juga dilakukan

penyelaman untuk memastikan kapal tepat duduk pada keel blok dan side blok. Jika

dok sudah kering maka dilakukan penambalan pada celah - celah pintu sehingga air

laut yang masuk akibat kebocoran dapat ditekan seminimal mungkin.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 21

Page 22: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Gambar 5. Pintu graving dock

2.1.6 MENGELUARKAN KAPAL DARI GRAVING DOCK

Setelah pekerjaan reparasi telah selesai direpair maka tahapan selanjutnya

adalah mengeluarkan kapal dari Graving dock. Pada prinsipnya hampir sama dengan

cara memasukkan kapal. Pertama-pertama adalah mengisi graving dengan air dengan

cara membuka valve/ kran air yang ada pada pintu graving, namun sebelum air itu

dimasukkan ke dalam dok, terlebih dahulu periksa tangki-tangki ballast, plug – plug

tertutup dengan baik, seal pada poros dan pemeriksaan nat – nat las dipastikan sudah

kedap. Pastikan semuanya kembali seperti semula saat kapal masuk, dan jika

permukaan air yang ada di dalam pintu graving sudah sama dengan di luar maka

pintu dibuka dan kapal dikeluarkan dengan cara ditarik dengan tug boat.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 22

Page 23: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Gambar 6. Proses keluar kapal dari graving dock

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 23

Page 24: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

A. DAFTAR MESIN YANG DIGUNAKAN PADA PT.JMI UNIT 1

1. TEMPAT KERJA

a. Plat

b. Pemasangan Pipa

c . Kayu

d. Mesin

e. Listrik

Unit Kapasitas Tipe

2. MESIN BENDING 1 200 ton

1 250 ton

3.PERALATAN HIDROLIK, CRIMPING

1 26 ton

4. MESIN LAS 1 300 Amp

5. TRANSFORMATOR LAS220 250 - 400 Amp AC

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 24

Page 25: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

5 300 amp DC

6. ALAT POTONG SEMI OTOMATIS 10

7. HAND GRINDER 100 100 mm

8. MESIN BUBUT 6 6 m

9. MESIN SCRAPING 2 400 mm

10. DONGKRAK HIDROLIK 18 50 - 100 ton

11. CHAIN / LEVEL BLOCK 70 3 - 10 ton

12. MESIN PEMBENGKOK PIPA 5 3"

13. MESIN PEMOTONG PIPA 1 6"

14. MESIN BOR 4 50 mm

15. KOMPRESOR UDARA 3 7 - 3 kg / sqcm

16. PERALATAN PENGHANCUR 2 sets

17. MESIN CAT 2 sets 80 kg / sqcm

18. ALAT PENDORONG AIR 2 sets 16"

19. POMPA TEPI PANTAI 6 2" - 4"

20. TABUNG OKSIGEN 2 3000 liter lebih

B. SARANA PENDUKUNG ALAT ANGKAT DAN ANGKUT PT. JMI

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 25

Page 26: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

C. SUMB

ER

LISTRIK PT. JMI

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 26

Peralatan pendukung

Unit Kapasitas ( ton )

a. Mobil Crane

1 20

1 45

1 150

b. Tower Crane

1 10

c. Forklift 1 5

1 3.5

1 2.0

d. Truck 1 8

e. Trainer 1 10

Fasilitas lainnya Keterangan

a. Tabung Oksigen

4980 M3 x 1

3000 M3 x 1

b. Acytelence Pemakaian sesuai dengan kebutuhan

c. Jetty 155 meter

d. Tempat Perakitan

panjang = 166 m,

lebar = 17 m, kapasitas = 279 ton / bln

Page 27: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Sebagai perusahaan galangan, tentunya membutuhkan suplay listrik yang

sangat besar untuk membantu proses produksinya. Maka sumber listrik yang

digunakan oleh perusahaan ini bersumber dari listrik Pembangkit Listrik Negara

(PLN) dan Genset.

Listrik Unit Kapasitas ( KVA )

a. PLN 1 1100

b. Portable Genset 1 10

c. Genset 2 240

d. Transformator 1 380 – 440

D. PERALATAN KESELAMATAN KERJA

No

.

Sumber Type/Kapasitas Jumlah

1 Fire Extinguisher Dry Chemical/12 kg 12 unit

2 Fire Extinguisher Foam/8 liter 6 unit

3 Fire Extinguisher Water/9 liter 2 unit

4 Fire Extinguisher Dry chemical aron/12 kg 10 unit

5 Tabung oksigen + masker Dry chemical aron/12 kg 1 unit

6 Pompa pemadam Dry chemical aron/12 kg 2 unit

7 Selang pemadam 30 meter 5 unit

8 Nozle pemadam 30 meter 3 unit

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 27

Page 28: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

9 Botol CO2 6,8 liter 2 unit

10 Skep folding 6,8 liter 15 unit

E. SUMBER DAYA MANUSIA PT. JMI

Sebagai perusahaan yang sering mengalami kemajuan, sudah tentu di dukung

oleh Sumber Daya Manusia yang berkwalitas dengan jumlah karyawan yang sesuai

dengan pekerjaan yang ada diperusahaan ini. Karyawan

yang bekerja di perusahaan ini adalah sebanyak 366 orang diluar direksi dan

komisaris, dan karyawan tersebut dibagi menjadi 4 unit kerja yaitu :

No.

Departemen

Mgr Staff Non Staff

& Kontrak

SubTotal

Mgr Staff Non Staff

& Kontrak

SubTotal

1 HRD & GA 4 2 43 49 2 2 4 8 57

2 Finance & Accounting 1 5 2 8 2 2 - 4 12

3 Commercial Division - - - - 1 - - 1 1

Bussines Development - - - - 1 - - 1 1

Marketing 2 2 - 4 2 1 - 3 7

Logistic - - - - 2 - - 2 2

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 28

Page 29: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

4 Production

Naval Arch 3 12 - 15 - - - - 15

Marine Eng 3 20 2 25 - - - - 25

Mechanical Eng 2 21 2 25 - - - - 25

Electrical Eng 1 2 - 3 - - - - 3

Field Eng 2 2 - 4 - - - - 4

Foreman & Worker - - 214 214 - - - - 214

347 19 366

Tingkat pendidikan para pegawai PT. Janata Marina Indah sekitar 22,95%

adalah sarjana, terutama untuk Manager dan Supervisor. Sedangkan sebesar 77,05%

sisanya berpendidikan Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan

Sekolah Kejuruan (SMEA dan STM). Peningkatan sumber daya manusia sangat

diperhatikan terbukti sejak tahun 1988 PT. Janata Marina Indah menjalin kerja sama

alih teknologi dan pengetahuan dengan Jurong Shipyard (Singapore) dan AKASAKA

Diesel Engine (Jepang) dan NIIGATA Shipbuilding and Engineering serta beberapa

perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri seperti Institut Teknologi

Surabaya (ITS) dan Kobe University (Jepang). Perusahaan juga mengadakan kursus

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 29

Page 30: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

dan training ekstern yang biasanya diadakan oleh Departemen Perindustrian dan

Klasifikasi. Beberapa karyawan yang berprestasi diberikan bea siswa untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil praktek galangan dimana membahas tentang system galangan

disimpulkan untuk mengoprasikan galangan ini diperlukan struktur organisasi

yang baik dan mengfokuskan setiap bidang masing – masing demi

provesionalisme.

2. Saran

Dalam mencari informasi khususnya pada saat wawancara dari karyawan

di galangan kami sedikit mengalami kesulitan dimana kita dating tidak mesti

pas pada waktu sela. Semoga dimudahkan lagi dalam mengali informasi bagi

karyawan lapangan karena kami merasa kami butuh informasi pada lapangan

untuk menambah wawasan.

Penggunaan K3 kami garis besarkan di lapangan terutama para pegawai

masih kurang mengutamakan kesehatanya. Semoga dari pihak yang mengurus

tentang K3 di PT. JMI bisa membenahi lagi keselamatan dan kesehatan para

pekerjanya.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 30

Page 31: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

TEKNIK REPARASI KAPAL

SISTEM PENDINGIN KAPAL

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 31

Page 32: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Gesekan antar benda terutama besi baja ini mengakibatkan perubahan

suhu dimana bisa menaikin suhu menjari berkalilipat. Dalam mesin induk

kapal dimana kapal sekarang menggunakan mesin diesel maka suhu

sangatlah penting terutama diesel dalam proses pembakaran. Namun

dalam terjadinya gesekan ini ada batasan yang harus diperhatikan karena

jika diabaikan bisa jadi mesin kapal dapat over heat. Maka dari itu system

pendingin ( cooler ) sangatlah dibutuhkan untuk menjaga suhu mesin pada

temperature kerja 70-80 drajat.

Laporan ini berdasarkan survey kami pada tanggal 9 – 13 Juni 2014

bertempat di PT. Janata Marina Indah – Semarang yang mengambil judul

“ Reparasi dan Perawatan Heat Excharger”.

Semoga dengan tugas ini kita semua dapat menambah wawasan

terutama pada system dalam kapal dan cara reparasi heat excharger untuk

kita semua dan khususnya untuk dunia perkapalan.

2. Rumusan Masalah

Apa fungsi heat excharger?

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 32

Page 33: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Seberapa pentingkah system pendingin?

Apa saja yang sering terjadi kerusakan pada heat excharger?

Bagaimana perbaikan dan perawatanya?

3. Tujuan

Mengetahui fungsi heart excharger

Mengetahui pentingnya system pedingin pada mesin induk

Dapat mendeteksi pada bagian apa saja yang sering terjadi

kerusakan

Mengetahui bagaimana perbaikan dan perawatanya

4. Metode Pelaksanaan

Dalam penulisan laporan ini menggunakan beberapa metoda dalam

memperoleh materi :

4.a Metode Tinjauan Langsung ( Survey )

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung obyek praktek

yang ada dilapangan serta bagaimana praktikan mengetahui apa saja yang

ada di galangan.

4.b Metode Wawancara

Metode wawancara ini dilakukan dengan mengadakan diskusi atau tanya

jawab tentang masalah yang praktikan hadapi di lapangan dengan pekerja

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 33

Page 34: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

di lapangan atau pengawas yang menguasai pemecahan permasalahan

tersebut.

4.c Metode Kepustakaan

Metode ini dilakukan dengan membaca literature yang ada di

perpustakaan maupun melalui media internet dan bacaan yang terkait

sehingga dapat diperoleh data yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan.

4.d Analisa

Setelah melaksanakan praktek galangan ini mahasiswa mampu melihat

permasalahn yang berada dalam praktek berdasarkan teori yang ada dan

menganalisa persoalan tersebut kemudian menemukan pemecahannya,

namun demikian praktikan masih banyak mengalami kekurangan, semoga

laporan ini bermanfaat sebagai bahan refrensi.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 34

Page 35: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

BAB II

URAIAN

1. Heat Exchanger

Heat Exchanger adalah alat penukar panas yang dapat digunakan

untuk memanfaatkan atau mengambil panas dari suatu fluida untuk

dipindahkan ke fluida lain. Proses perpindahan panas ini biasanya terjadi dari

fase cair ke fase cair atau dari fase uap ke fase cair. Cara kerja system ini

menggunakan pompa dalam pengsirkulasian fluida dan untuk control

valvenya sebagian type menggunakan termostart untuk mengatur sirkulasi air

itu sendiri.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 35

Page 36: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Gambar 1. Heat Excharger

Gambar 2. Instalasi Pipa pada Heat Excanger

Instalasi pada heat exchanger ini dihubungkan oleh instalasi pipa yang

diatur oleh valve sebagai pengatur aliran fluida.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 36

Page 37: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Gambar 3. Pompa Sirkulasi Fluida

2. Sistem Pendingin

Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya

over heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja

secara stabil. Air pendingin sistem mengontrol suhu dan tekanan dengan

cara memindahkan panas dari fluida proses ke air pendingin yang

kemudian akan membawa panasnya. Total nilai dari proses produksi akan

menjadi berarti jika sistem pendingin ini dapat menjaga suhu dan tekanan

proses dengan baik. Memonitor & mengatur korosi, deposisi,

pertumbuhan mikroba, dan sistem operasi sangat penting untuk mencapai

Total Cost of Operation (TCO) yang optimal.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 37

Page 38: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

Gambar 4. Sirkulasi air pendingin mesin diesel

3. Mendeteksi Kerusakan

Pengoperasian Heat Exchanger selama proses produksi berlangsung,

sehingga tercatat beberapa permasalahan yang terjadi dan pada saat dilakukan

pemeriksaan yang terdeteksi seperti :

3.a Kebocoran pada tube-tube

Gambar 5. Tube Heat Exchanger

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 38

Page 39: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

3.b Penipisan dinding tube-tube

Gambar 6. Dinding Tube Heat Exchanger

3.c Kebocoran pada joint tube dan tube sheet.

Gambar 7. Tube Sheet Heat Exchanger

4. Pemeriksaan Heat Exchanger dapat dilakukan degan cara Hydro

Test

Hydrotest atau singkatan dari Hydrostatic test ialah pengujian dengan

tekanan tertentu dengan menggunakan media air sebagai pengujinya untuk

mengetahui kekuatan suatu material dan untuk mengetahui apakah

terdapat kebocoran atau tidak (biasa nya dilakukan pada benda - benda

yang telah disambung kan dengan sistem pengelasan). Dengan tekanan

operating pressure dari pipelines ialah 1485 psi maka untuk hydrotest

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 39

Page 40: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

pressure nya dikalikan dengan Test facktor = 1,25 sehingga ketemu lah

angka 1856 psi untuk hydrotest pressure nya.

Gambar 8. Hydro Test

Dari hasil pemeriksaan tersebut untuk menghindari performent Heat

Exchanger menurun dan mengganggu proses produksi. Sebaiknya segera

dilakukan perbaikan penggantian tube-tube yang bocor tersebut atau

dilakukan perbaikan penggantian tube yang bocor dan tube-tube yang

terdeteksi penipisan.

5. Maintenance

5.a Partial Re-tube

Penggantian sebagian tube-tube yang terindikasi kebocoran dan tube-

tube tersebut yang telah di plug sesuai data inspection.

5.b Total Re-tube

Penggantian seluruh tube-tube yang bocor ( tube yang telah plug ),

tube-tube yang terindikasi penipisan. Sehingga jumlah tube-tube yang

telah di plud & bermasalah tersebut mengingat performent Heat

Exchanger sudah tidak memadai sehingga diharuskan penggantian total

tube-tube.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 40

Page 41: Isi Sistem Galangan

PRAKTIKUM GALANGAN DAN REPARASI PT. JANATA MATRINA INDAH SEMARANG

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Heat Exchanger adalah salah satu alat penukar panas yang efektif.

Dimana suhu dalam peroes pembakaran motor diesel ( Main Engine )

sangatlah penting maka jika pengoprasian system pendingin tidak baik maka

efisiensi bahan bakar dan tenaga yang dihasilkan tidaklah baik. Tidak hanya

itu, jika mesin induk terlalu panas dan over heat bisa terjadi mesin akan

berhenti karna memiliki factor pememuaian.

2. Saran

Pengecekan pendingin disarankan selalu di control dimana jika terjadi

kebocoran akan menimbuklan over heat dan berdampak pada system kerja

dari yang didinginkan bermasalah.

TEKNIK GALANGAN DAN REPARASI 41