isi semar igi final - modul.mercubuana.ac.id arsitektur/seminar...laporan penelitian evaluasi taman...

15
Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 5 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka pustaka Gambar II.1 Kerangka Pustaka 2.2. Ruang Terbuka Ruang terbuka di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non- hijau. Ruang terbuka hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, vegetasi guna mendukung manfaat ekologis, sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Sementara itu ruang terbuka non-hijau barupa ruang terbuka yang diperkeras maupun ruang terbuka biru berupa sungai, danau, maupun area-area diperuntukan sebagai kawasan genangan (Dardak; dalam purnomohadi, 2005)

Upload: truongthuy

Post on 21-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 5

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka pustaka

Gambar II.1 Kerangka Pustaka

2.2. Ruang Terbuka

Ruang terbuka di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-

hijau. Ruang terbuka hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan

yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, vegetasi guna mendukung manfaat ekologis,

sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi

masyarakat. Sementara itu ruang terbuka non-hijau barupa ruang terbuka yang

diperkeras maupun ruang terbuka biru berupa sungai, danau, maupun area-area

diperuntukan sebagai kawasan genangan (Dardak; dalam purnomohadi, 2005)

Page 2: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 6

Ditinjau dari sifatnya ruang terbuka bisa dibedakan menjadi beberapa jenis (Hakim,

2004) yaitu:

� Ruang terbuka privat

Merupakan ruang terbuka yang memiliki waktu tertentu untuk mengaksesnya dan

kepemilikan ruang terbuka tersebut bersifat pribadi, misalnya halaman rumah

tinggal.

� Ruang terbuka semi privat

Merupakan ruang terbuka yang kepemilikannya pribadi namun bisa

diakses langsung oleh masyarakat, misalnya Taman Hiburan Rakyat (THR)

� Ruang terbuka umum

Merupakan ruang terbuka yang hak kepemilikannya oleh pemerintah dan bisa

diakses langsung oleh masyarakat tanpa batas waktu tertentu, misalnya alun-alun,

Taman kota dan sebagainya.

2.3. Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau kota adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan

yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung

dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh Ruang Terbuka Hijau dalam kota yaitu

keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan (Makalah

Lokakarya : Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap

IPB, Bogor. 2005). Sedangkan menunurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.05/PRTlMl2008, Ruang Terbuka Hijau merupakan area memanjang/jalur dan atau

mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka tempat tumbuh tanaman,

baik yang tumbuh alami atau yang sengaja ditanam.

Berdasarkan referensi dan eksistensi nyata sehari-hari, Ruang Terbuka Hijau adalah

(1) suatu lapangan yang ditumbuhi berbagai tetumbuhan, pada berbagai strata, mulai

dari penutup tanah, semak, perdu dan pohon; (2) sebentang lahan terbuka tanpa

bangunan yang mempunyai ukuran, bentuk dan batas geografis tertentu dengan

status penguasaan apapun yang didalamnya terdapat tetumbuhan hijau berkayu,

dengan pepohonan sebagai tumbuhan penciri utama dan tumbuhan lainnya, sebagai

tumbuhan pelengkap, serta benda-benda lain yang juga sebagai pelengkap dan

penunjang fungsi Ruang Terbuka Hijau yang bersangkutan (Purnomohadi, 1995).

Ruang Terbuka Hijau Kota merupakan perkembangan dari ruang terbuka yang disebut

Page 3: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 7

Taman Kota yang berada diluar atau diantara beberapa bangunan dilingkungan

perkotaan dimaksudkan sebagai ruang luar dan dalam pemanfaatannya terdapat

kegiatan interaksi yang dapat mendekatkan orang-orang yang bertinggal di sekitar

Ruang Terbuka Hijau tersebut (Purnomohadi, 2003).

2.3.1. Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau

Keberadaan RTH sangat penting karena banyak fungsi dan manfaat yang berguna

bagi manusia baik secara langsung ataupun tidak. Ruang Terbuka Hijau memiliki

fungsi utama (intrinsic) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu

fungsi arsitektural, sosial, dan fungsi ekonomi. RTH berfungsi ekologis, yang menjamin

keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, harus merupakan satu bentuk Ruang

Terbuka Hijau yang berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah

kota seperti Ruang Terbuka Hijau untuk perlindungan sumber daya penyangga

kehidupan manusia dan untuk membangun jejaring habitat kehidupan liar. Ruang

Terbuka Hijau untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, arsitektural) merupakan

Ruang Terbuka Hijau pendukung dan penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya

kota tersebut, sehingga dapat berlokasi dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan

kepentingannya seperti untuk keindahan, rekreasi, dan pendukung arsitektur kota

(Makalah Lokakarya: Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan

Lanskap IPB, Bogor.2OA5).

Helen Woolley (2003) mengelompokkan fungsi dan manfaat dari ruang terbuka hijau

perkotaan dalam empat kategori, yaitu:

1. Fungsi Sosial

Berupa pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, rekreasi aktif, dan

rekreasi pasif.

2. Fungsi kesehatan

Berkontribusi bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental berupa kesempatan

untuk berolahraga dan nuansa alam yang memberikan efek penyembuhan.

3. Fungsi lingkungan

Sebagai pengatur iklim secara makro seperti perbaiki aliran angin, mereduksi

polusi udara, mereduksi kenaikan suhu, mereduksi radiasi dan sinar matahari, dan

kebisingan dengan tanaman dan ruang hijau.

4. Fungsi ekonomi

Page 4: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 8

Tidak memberikan manfaat langsung bagi ekonomi akan tetapi dengan

keberadaan ruang terbuka memberikan pengaruh yang kuat bagi nilai suatu

property.

Manfaat Ruang Terbuka Hijau berdasarkan fungsinya dibagi atas manfaat langsung

seperti mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik

(teduh, segar), keinginan dan manfaat tidak langsung (berjangka panjang) seperti

perlindung antara air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati (Makalah

Loka karya: Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap

IPB, Bogor.2005).

Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan

(Permen. PU, 2008) Ruang Terbuka Hijau pada bangunan/perumahan baik di

pekarangan maupun halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha berfungsi

sebagai penghasil O2, peredam kebisingan, dan penambah estetika suatu bangunan

sehingga tampak asri, serta memberikan keseimbangan dan keserasian antara

bangunan dan lingkungan. Selain fungsi tersebut, Ruang Terbuka Hijau dapat

dioptimalkan melalui pemanfaatan sebagai berikut:

a. Ruang Terbuka Hijau Pekarangan

Ruang Terbuka Hijau pada rumah dengan pekarangan luas dapat dimanfaatkan

sebagai tempat utilitas tertentu (sumur resapan) dan dapat juga dipakai untuk

tempat menanam tanaman hias dan tanaman produktif (yang dapat menghasilkan

buah-buahan, sayur, dan bunga).

Untuk rumah dengan Ruang Terbuka Hijau pada lahan pekarangan yang tidak

terlalu luas atau sempit, Ruang Terbuka Hijau dapat dimanfaatkan pula untuk

menanam tanaman obat keluarga/apotik hidup, dan tanaman pot sehingga dapat

menambah nilai estetika sebuah rumah. Untuk efisiensi ruang, tanaman pot

dimaksud dapat diatur dalam susunan/bentuk vertikal.

b. Ruang Terbuka Hijau halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha Ruang

Terbuka Hijau pada halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha, selain

tempat utilitas tertentu, dapat dimanfaatkan pula sebagai area parkir terbuka,

carport, dan tempat untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas di luar ruangan

seperti upacara, bazar, olah raga, dan lain-lain.

Page 5: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 9

2.3.1.1. Pemanfaatan RTH pada lingkungan/pemukiman.

1) Taman Ruang Terbuka Hijau Rukun Tetangga

Taman Rukun Tetangga (RT) dapat dimanfaatkan penduduk sebagai tempat

melakukan berbagai kegiatan sosial di lingkungan RT tersebut. Untuk mendukung

aktivitas penduduk di lingkungan tersebut, fasilitas yang harus disediakan minimal

bangku taman dan fasilitas mainan anak-anak. Selain sebagai tempat untuk

melakukan aktivitas sosial, Ruang Terbuka Hijau Taman Rukun Tetangga dapat

pula dimanfaatkan sebagai suatu community garden dengan menanam tanaman

obat keluarga/apotik hidup, sayur, dan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan

oleh warga.

Gambar II.2 Contoh 1 Taman Rukun Tetangga

Sumber (Permen. PU 2008)

Gambar II.3 Contoh 2 Taman Rukun Tetangga

Sumber (Permen. PU 2008)

Ruang Terbuka Hijau Rukun Warga (RW) dapat dimanfaatkan untuk berbagai

kegiatan remaja, kegiatan olahraga masyarakat, serta kegiatan sosial lainnya di

lingkungan RW tersebut. Fasilitas yang disediakan berupa lapangan untuk

Page 6: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 10

berbagai kegiatan, baik olahraga maupun aktivitas lainnya, beberapa unit bangku

taman yang dipasang secara berkelompok sebagai sarana berkomunikasi dan

bersosialisasi antar warga, dan beberapa jenis bangunan permainan anak yang

tahan dan aman untuk dipakai pula oleh anak remaja.

Gambar II.4 Contoh Taman Rukun Warga

Sumber (Permen. PU 2008)

2) Ruang Terbuka Hijau Kelurahan

Ruang Terbuka Hijau kelurahan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan

penduduk dalam satu kelurahan. Taman ini dapat berupa taman aktif, dengan

fasilitas utama lapangan olahraga (serbaguna), dengan jalur trek lari di seputarnya,

atau dapat berupa taman pasif, dimana aktivitas utamanya adalah kegiatan yang

lebih bersifat pasif, misalnya duduk atau bersantai, sehingga lebih didominasi oleh

ruang hijau dengan pohon-pohon tahunan.

Tabel II.1 Contoh Kelengkapan Fasilitas Pada Taman Kelurahan.

Jenis Taman

Koefisiensi Daerah Hijau(KDH)

Fasilitas Vegetasi

Aktif 70-80% 1) Lapanga terbuka; 2) Trek lari, lebar 5m panjang

325m; 3) WC umum; 4) 1 unit kios (jika diperlukan); 5) Kursi-kursi Taman.

1) Minimal 25 pohon (pohon sedang dan kecil);

2) Semak; 3) Perdu; 4) Penutup tanah.

Pasif 80-90% 1) Sirkulasi jalur pejalam kaki lebar 1,5-2 m;

2) WC umum; 3) 1 unit kios (jika diperlukan); 4) Kursi-kursi Taman.

1) Minimal 50 pohon (sedang dankecil);

2) Semak; 3) Perdu; 4) Penutup tanah.

Sumber (Permen. PU 2008)

Page 7: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 11

Gambar II.5 Contoh Taman Kelurahan (Rekreasi Aktif)

Sumber (Permen. PU 2008)

Gambar II.6 Contoh Taman Kelurahan

Sumber (Permen. PU 2008)

3) Ruang Terbuka Hijau Kecamatan

Ruang Terbuka Hijau kecamatan dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk

melakukan berbagai aktivitas di dalam satu kecamatan. Taman ini dapat berupa

taman aktif dengan fasilitas utama lapangan olahraga, dengan jalur trek lari di

seputarnya, atau dapat berupa taman pasif untuk kegiatan yang lebih bersifat pasif,

sehingga lebih didominasi oleh ruang hijau. Kelengkapan taman ini adalah sebagai

berikut:

Tabel II.2 Contoh Fasilitas Pada Taman Kecamatan

Jenis Taman

Koefisiensi Daerah

Hijau(KDH)

Fasilitas Vegetasi

Aktif 70-80% 1) Lapanga terbuka; 2) Lapangan basket; 3) Lapangan volley; 4) Trek lari, lebar 5m panjang

325m; 5) WC umum; 6) Parkir kendaraan; 7) Termasuk sarana kios (jika

diperlukan); 8) Kursi-kursi taman;

1) Minimal 50 pohon (pohon sedang dan kecil);

2) Semak; 3) Perdu; 4) Penutup tanah.

Pasif 80-90% 1) Sirkulasi jalur pejalam kaki lebar 1,5-2 m;

2) WC umum; 3) 1 unit kios (jika diperlukan); 4) Kursi-kursi Taman.

1) Minimal 100 pohon (sedang dankecil);

2) Semak; 3) Perdu; 4) Penutup tanah.

Sumber (Permen. PU 2008)

Page 8: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 13

Gambar II.7. Contoh Taman kecamatan

Sumber (Permen. PU 2008)

2.3.1.2. Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau pada kota/perkotaan

1) Ruang Terbuka Hijau taman kota

Ruang Terbuka Hijau Taman kota dapat dimanfaatkan penduduk untuk melakukan

berbagai kegiatan sosial pada satu kota atau bagian wilayah kota. Taman ini dapat

berbentuk sebagai RTH (lapangan hijau), yang dilengkapi dengan fasilitas

rekreasi, taman bermain (anak/balita), taman bunga, taman khusus (untuk lansia),

fasilitas olah raga terbatas, dan kompleks olah raga dengan minimal RTH 30%.

Semua fasilitas tersebut terbuka untuk umum.

Tabel II.3 Contoh kelengkapan pada taman kota

Koefisiensi Daerah

Hijau(KDH)

Fasilitas Vegetasi

70-80% 1) Lapanga terbuka; 2) Unit lapangan basket(14x26m) 3) Unit lpangan volley(15x24m) 4) Trek lari, lebar 7m panjang 400m; 5) WC umum; 6) Parkir kendaraan termasuk sarana kios(jika

diperlukan) 7) Panggung terbuka; 8) Area bermain anak; 9) Prasarana tertentu, kolam retensi untuk

pengendali air larian; 10) Kursi-kursi taman;

1) 150 pohon (pohon sedang dan kecil);

2) Semak; 3) Perdu; 4) Penutup tanah.

Sumber (Permen. PU 2008)

Page 9: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 14

Gambar II.8. Contoh Taman Kota

(Rencana Taman Kota Pangkalanbun Kabupaten Kota Waringin Barat)

Sumber (Permen. PU 2008)

2) Hutan kota

Hutan Kota dapat dimanfaatkan sebagai kawasan konservasi dan penyangga

lingkungan kota (pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan plasma nutfah,

keanekaragaman hayati). Hutan kota dapat juga dimanfaatkan untuk berbagai

aktivitas sosial masyarakat (secara terbatas, meliputi aktivitas pasif seperti duduk

dan beristirahat dan atau membaca, atau aktivitas yang aktif seperti jogging,

senam atau olahraga ringan lainnya), wisata alam, rekreasi, penghasil produk hasil

hutan, oksigen, ekonomi (buah-buahan, daun, sayur), wahana pendidikan dan

penelitian. Fasilitas yang harus disediakan disesuaikan dengan aktivitas yang

dilakukan seperti kursi taman, sirkulasi pejalan kaki/jogging track. Idealnya hutan

kota merupakan ekosistem yang baik bagi ruang hidup satwa misalnya burung,

yang mempunyai peranan penting antara lain mengontrol populasi serangga.

Untuk itu diperlukan introduksi tanaman pengundang burung pada hutan kota.

Tabel II.4 Kemampuan Hutan dalam mengendalikan Gelombang

Respon Daun Gelombang Pendek (%) Gelombang Panjang (%) Dipantulkan 10 -

Diserap 80 100 Dibiaskan - 10 Diteruskan 10 90

Sumber (Permen. PU 2008)

2.3.2. Jenis dan Bentuk Ruang Terbuka Hijau

Direktur Jenderal Penataan Ruang A. Hermanto Dardak mengklasifikasikan Ruang

Terbuka Hijau secara fisik yaitu Ruang Terbuka Hijau alami yang berupa habitat liar

Page 10: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 15

alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional dan Ruang Terbuka Hijau non-

alami atau binaan seperti taman, lapangan olahraga dan kebun bunga. Berdasar

status kepemilikan Ruang Terbuka Hijau diklasifikasikan menjadi Ruang Terbuka Hijau

Pribadi, yaitu Ruang Terbuka Hijau yang berada pada lahan-lahan milik pribadi seperti

halaman rumah. Ruang Terbuka Hijau Publik, yaitu Ruang Terbuka Hijau yang berada

pada lahan-lahan publik atau lahan milik Pemerintah seperti taman-taman Kota kebun

binatang, Taman pemakaman umum (TPU), dan lainnya.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. I tahun 2007 jenis-jenis

Ruang Terbuka Hijau adalah sebagai berikut:

1. taman kota

2. taman wisata alam;

3. taman rekreasi;

4. taman lingkungan perumahan dan permukiman;

5. taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial;

6. taman hutan raya,

7. hutan kota;

8. hutan lindung;

9. bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah;

10. cagar alam;

11. kebun raya

12. kebun binatang;

13. pemakaman umum;

14. Iapangan olahraga

15. Lapangan upacara;

16. parkir terbuka;

17. lahan pertanian perkotaan;

18. jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET);

19. sepadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa;

20. jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian;

21. kawasan dan jalur hijau;

22. daerah penyangga lapangan udara; dan

23. taman atap

Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan tata ruang

dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang.

Page 11: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 16

Berdasarkan wilayah administrasinya, penataan ruang terdiri atas penataan ruang

wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, penataan ruang wilayah

kabupaten/kota. Di dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang, perencanaan tata ruang wilayah kota harus memuat rencana penyediaan dan

pemanfaatan ruang terbuka hijau yang luas minimalnya sebesar 30% dari luas wilayah

kota. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau selain dimuat dalam

RTRW Kota, RDTR Kota, atau RTR Kawasan Strategis Kota, juga dimuat dalam RTR

Kawasan Perkotaan yang merupakan rencana rinci tata ruang wilayah Kabupaten.

Adapun ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka

hijau diatur dalam pedoman ini.

Gambar II.9. Kedudukan Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan RTH dalam RTR Perkotaan

Sumber (Permen.PU 2008)

Penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau dalam RTRW kota/RDTR

kota/RTR kawasan strategis kota/RTR kawasan perkotaan, dimaksudkan untuk

menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi:

a. Kawasan konservasi untuk kelestarian hodrologi;

b. Kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi;

c. Area pengembangan keanekaragaman hayati;

d. Area penciptaan iklim mikro dan perenduksi polutan dikawasan perkotaan;

e. Tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;

Page 12: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 17

f. Tempat pemakaman umum;

g. Pembatas perkembangn kota kearah yang tidak diharapkan;

h. Pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;

i. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang bersifat privat, melalui pembatasan

kepadatan serta kriteria pemanfaatannya;

j. Area mitigrasi/evakuasi bencana; dan

k. Ruang penempatan pertandaan (signage) sesuai dengan peraturan perundangan

dan tidak mengganggu fungsi utama Ruang Terbuka Hijau tersebut.

Tabel II.5 Kedalaman Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan RTH

Jenis Rencana Tata Ruang Kedalaman Muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (Rencana Umum

1) Luas minimum yang harus dipenuhi; 2) Penetapan jenis dan lokasi RTH yang akan disediakan; 3) Tahap-tahap implementasi penyediaan RTH; 4) Ketentuan pemanfaatan RTH secara umum;

Tipologi masing-masing RTH, alternative vegetasi pengisi ruang khususnya arahan vegetasi dalam kelompok-kelompok besar, arahan pelengkap pada RTH, hingga konsep-konsep rencana RTH sebagai arahan untuk pengembangan disain selanjutnya RTH, hingga konsep-konsep rencana RTH sebagai arahan untuk pengembangan disain selanjutnya

RDTRK/RTR kawsan strategis kota/RTR kawasan perkotaan (Rencana Rinci)

1) Rencana penyediaan RTH yang dirinci berdasarkan jenis /tipologi RTH, lokasi, dan luas dengan skala yang lebih detail/besar;

2) Alternatif vegetasi pengisi ruang khususnya arahan vegetasi dalam kelompok-kelompok besar;

3) Elemen pelengkap pada RTH; 4) Konsep-konsep rencana RTH sebagai aahan untuk

pengembangan disain selanjutnya; 5) Indikasi program mewujudkan penyediaan RTH pada

masing-masing kawasan/bagian wilayah kota; 6) Ketenuan tentang peraturan zonasi

Sumber (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum)

Page 13: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 18

Gambar II.10. Proporsi RTH Kawasan Perkotaan

Sumber (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum)

Taman Kota secara tradisioanal merupakan alun-alun dan Taman raja, pamong praja

yang terbuka juga untuk umum. Baru pada zaman modern dengan perancangan tata

Kota, Taman Kota merupakan tempat umum yang dikehendaki masyarakat untuk

beristirahat dekat perumahan dan sebagai pengatur iklim di kampung (Mulyani,

2006:97).

Katagori Taman umum (public park) menurut skala pelayanan terdiri dari 4 (empat)

katagori yakni: Taman nasional (national parks), Taman pusat Kota (downtown parks),

Taman lingkungan (neighborhood parks), Taman kecil (mini parks). (Darmawan,

2009:48).

1. Taman nasional (national parks) adalah Taman dengan skala pelayanan Taman

ini adalah tingkat nasional, lokasinya berada di pusat kota. Bentuknya berupa zona

ruang terbuka yang memiliki peran yang sangat penting dengan luasan melebihi

taman-taman Kota yang lain, dengan kegiatan yang dilaksanakan berskala

nasional. Taman monumen nasional (Monas) di Jakarta merupakan Taman

nasional. Disamping sebahai landmark Kota Jakarta juga dapat sebagai landmark

nasional, terutama tugu monumen yang didukung dengan elemen asesoris Kota

Page 14: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 19

lain seperti air mancur, jalan pedestrian yang diatur dengan pola-pola menarik,

disamping taman dan penghijauan di sekitar kawasan tersebut.

2. Taman pusat Kota (downtown parks) adalah Taman yang berada di kawasan pusat

Kota, berbentuk lapangan hijau yang dikelilingi pohon-pohon peneduh atau berupa

hutan Kota dengan pola tradisional atau dapat pula dengan desain pengembangan

baru. Area hijau Kota yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan santai dan berlokasi

di kawasan perkantoran, perdagangan, atau perumahan Kota. Lapangan hijau di

lingkungan perumahan atau perdagangan/perkantoran di perkotaan merupakan

Taman pusat Kota.

3. Taman Lingkungan (neighborhood parks) adalah ruang terbuka yang

dikembangkan di lingkungan perumahan untuk kegiatan Taman seperti bermain

anak-anak, olahraga dan bersantai bagi masyarakat di sekitarnya. Taman di

komplek perumahan merupakan Taman lingkungan.

4. Taman kecil (mini parks) adalah Taman kecil yang di kelilingi oleh bangunan-

bangunan, termasuk air mancur yang digunakan untuk mendukung suasana

Taman tersebut. Taman-taman di sudut-sudut lingkungan/setback bangunan salah

satu bentuk Taman kecil.

Dari ungkapan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen Taman Kota

adalah sebagai berikut:

1. Tanaman, diantaranya: pepohonan, perdu, semak, dan rerumputan.

2. Tempat bermain, di antarnya: bermain anak-anak.

3. Tempat bersantai, seperti: tempat duduk beristirahat/bercengkrama

4. Tempat olahraga, seperti: lintasan jogging track.

5. Fasilitas pendukung lainnya, seperti: tempat parkir, Taman air mancur, toilet,

tempat air minum, dan elemen pendukung Taman kota lainnya (patung, lampu,

petanda).

Berdasarkan petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Ditjen Ciptakarya Dep

PU (1987) yang ditegaskan oleh mendagri No. 14 tahun 1988 tentang Penataan RTH

di wilayah perkotaan, mensyaratkan tersedianya taman dalam sebuah permukiman

sebagai berikut:

a) Setiap 250 penduduk tersedia satu taman seluas 250 m2, taman ini merupakan

taman lingkungan perumahan untuk melayani penduduk satu Rukun Tetangga (RT)

khususnya aktivitas balita, manula, dan ibu rumah tangga sehingga menjadi sarana

sosialisasi penduduk disekitarnya. Idealnya Taman ini berada pada radius 100-200

m.

Page 15: ISI SEMAR IGI FINAL - modul.mercubuana.ac.id ARSITEKTUR/Seminar...Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award Program Studi Arsitektur

Laporan Penelitian Evaluasi Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai Berdasarkan Green Flag Award

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 20

b) Setiap 2.500 penduduk tersedia satu Taman seluas 1.250 m2, Taman ini melayani

penduduk satu RW untuk menampung kegiatan remaja seperti berolah raga atau

kegiatan kemasyarakatan lainnya. Idealnya Taman ini berada pada radius 200

sampai 300 m.

c) Setiap 30.000 penduduk tersedia satu taman seluas 9.000 m2, taman ini melayani

penduduk satu Kelurahan untuk menampung kegiatan masyarakat seperti

pertunjukan musik atau kegiatan olahraga minggu pagi, seperti jogging atau sepak

bola, shalat Idul Fitri, pameran pembangunan atau kampnye dimusim Pemilu.

Ruang Terbuka Hijau ini dapat pula menrmpung kegiatan pasif, sehingga fasilitas

yang disediakan berupa kursi-kursi Taman, jalur sirkulasi serta pohon-pohon besar

sebagai peneduh.

d) Setiap 120.000 penduduk tersedia satu Taman seluas 24.000 m2, taman ini

melayani penduduk satu Kecamatan untuk manampung kegiatan skala kota

maupun skala bagian wilayah kota. Ruang Terbuka Hijau ini didominasi oleh

pepohonan jenis pohon tahunan sehingga kegiatan didalamnya lebih banyak

kegiatan pasif, atau jogging mengikuti jalur sirkulasi yang ada. Disediakan fasilitas

pendukung seperti MCK, parkir dan sebagainya.

e) Setiap 480.000 penduduk tersedia Taman seluas 144.000 m2, tamam ini melayani

penduduk satu Kota atau bagian Kota dan lebih dikenal dengan nama taman kota.

Taman ini berupa kompleks olahraga masyarakat dilengkapi dengan fasilitas

olahraga seperti lapangan atletik, lapangan volley atau basket, lapangan softball,

ruang hijau sebagai leisure area serta fasilitas pendukunglainnya.

Helen (2003) memaparkan ruang terbuka pada permukiman berupa Taman, Taman

bermain, lapangan olahraga, Taman sekolah, kebun, dan ruang-ruang tambahan.

Beliau menambahkan bahwa Taman merupakan ruang terbuka yang paling tepat

karena mereka tersedia untuk sernua. Mulai dari kegiatan mengajak bayi menghirup

udara yang sejuk, anak-anak bermain, mengajak anjing jalan-jalan, jogging, bertemu

teman dan keluarga, semua adalah aktivitas sehari-hari yang dapat ditemui dalam

Taman.

Clare Cooper Marcus dan Carolyn Francis (1998) memaparkan bahwa terdapat dua

aspek penting dalam perencanaan sebuah Taman yang dibutuhkan bagi pengguna

Taman tersebut, yaitu hasrat dan kebutuhan untuk berada dalam keadaan alami dan

kebutuhan terhadap hubungan dengan orang lain. Mereka juga mengklasifikasikan

Ruang Terbuka Hijau berdasarkan tingkat kepadatan penduduk mulai dari kepadatan

rendah, kepadatan sedang, dan kepadatan tinggi.