isi proposal gobak sodor.docx

24
1 A. JUDUL “Gobak Sodor” Permainan Tradisional Anak dari Jawa Tengah Untuk Melestarikan Kembali Budaya Indonesia sebagai Upaya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini di TK Karya Rini, Catur Tunggal Yogyakarta B. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menunjang pembentukan karakter tiap individu. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan pendidikan awal penanaman karakter anak dalam perkembangan dirinya. Tak dapat dipungkiri bahwa banyaknya generasi muda di Indonesia saat ini, yang tidak mengenal dirinya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan kultur sosial yang berbeda. Meskipun semua pihak bertanggungjawab atas pendidikan karakter calon generasi penerus bangsa (anak- anak), namun keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak untuk membentuk karakter yang baik.

Upload: adi-suyanto

Post on 01-Dec-2015

470 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

covernya

TRANSCRIPT

Page 1: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

1

A. JUDUL

“Gobak Sodor” Permainan Tradisional Anak dari Jawa Tengah Untuk

Melestarikan Kembali Budaya Indonesia sebagai Upaya Membentuk

Karakter Anak Sejak Dini di TK Karya Rini, Catur Tunggal Yogyakarta

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menunjang

pembentukan karakter tiap individu. UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Taman Kanak-Kanak (TK)

merupakan pendidikan awal penanaman karakter anak dalam

perkembangan dirinya. Tak dapat dipungkiri bahwa banyaknya generasi

muda di Indonesia saat ini, yang tidak mengenal dirinya sebagai bangsa

Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan kultur sosial

yang berbeda. Meskipun semua pihak bertanggungjawab atas pendidikan

karakter calon generasi penerus bangsa (anak-anak), namun keluarga

merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak

untuk membentuk karakter yang baik.

Saat ini bagi sebagian keluarga, menerapkan pendidikan karakter

sangat sulit, terutama bagi sebagian orang tua yang terjebak pada rutinitas

yang padat. Karena itu, seyogyanya pendidikan karakter juga perlu

diberikan pada saat anak-anak masuk dalam lingkungan sekolah, terutama

sejak play group dan taman kanak-kanak. Di sinilah peran guru, yang

dalam filosofi Jawa disebut digugu lan ditiru (didengar dan dicontoh),

dipertaruhkan. Karena guru adalah ujung tombak di kelas, yang

berhadapan langsung dengan peserta didik. Taman Kanak-Kanak dan

sejenisnya merupakan tempat atau pun taman bermain untuk membentuk

serta merangsang pola pikir kreativitas anak, bukan sepenuhnya tempat

untuk belajar. Oleh karena itu, penanaman karakter pada tingkat tersebut

tidak mendapat porsi yang besar (Nuh, Muhammad, 2010). Dewasa ini

hampir sebagian besar di Taman Kanak-Kanak (TK) dalam memperoleh

Page 2: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

2

pendidikan karakter masih terdapat melalui metode ceramah serta nasihat-

nasihat singkat, sehingga anak kurang mampu memahami tentang nilai

pendidikan karakter yang baik serta bersifat mendidik. Berdasarkan hasil

wawancara dengan salah satu guru di TK Karya Rini, Catur Tunggal

Yogyakarta, anak dalam memperoleh pendidikan karakter masih melalui

ceramah serta nasihat singkat. Dalam memberikan nilai-nilai dan

pendidikan karakter, guru masih belum menerapkan adanya inovasi media

pembelajaran yang kreatif, inovatif serta menyenangkan bagi anak,

sehingga anak kurang mampu memahami tentang nilai karakter yang baik

serta bersifat mendidik.

Melihat permasalahan tersebut, bahwa penanaman serta pembentukan

nilai-nilai karakter pada anak TK dapat disampaikan dengan cara yang

lebih menarik, kreatif, inovatif serta menyenangkan yaitu dengan

menggunakan permainan tradisional melalui gobak sodor. Kebudayaan asli

negara Indonesia dikenal sangat kaya dan penuh nilai-nilai moral, salah

satunya yaitu permainan tradisional. Melihat banyaknya manfaat yang ada

dalam permainan tradisional, gobak sodor merupakan salah satu jenis

permainan tradisional dari Jawa Tengah yang mempunyai nilai-nilai

karakter anak. Jika kita melestarikan dan memperkenalkan kembali kepada

generasi muda Indonesia, maka hal ini merupakan salah satu bentuk

kepedulian anak bangsa kepada warisan budaya Indonesia yang bernilai

tinggi di mata dunia.

Fokus dari permainan tradisional melalui “Gobak Sodor” ini adalah

pada permainan tradisional anak yang didalamnya sudah mengandung

nilai-nilai karakter. Misalnya berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif,

kejujuran, percaya diri, bekerja keras, disiplin, bertanggungjawab, bergaya

hidup sehat. Melalui permainan ini menjadikan anak tidak merasa tertekan

dan terbebani dengan berbagai konsep maupun teori. Maka dari itu,

penelitian ini difokuskan pada pemberian pemahaman nilai-nilai karakter

anak yang harapannya mampu meningkatkan, merangsang kemampuan

anak dari mulai aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk membentuk

karakter anak yang lebih baik serta lebih bersifat mendidik. Berdasarkan

Page 3: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

3

pemikiran dan pertimbangan tersebut maka diperlukan suatu penelitian

lebih lanjut untuk menemukan suatu bentuk ataupun cara yang kreatif,

inovatif, menarik dan menyenangkan bagi anak yang diharapkan mampu

membentuk nilai karakter pada anak sejak usia dini yaitu melalui “Gobak

Sodor” Permainan Tradisional anak dari Jawa Tengah Untuk Melestarikan

Kembali Budaya Indonesia sebagai Upaya Membentuk Karakter Anak

Sejak Dini di TK Karya Rini, Catur Tunggal Yogyakarta”.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

Bagaimanakah cara membentuk karakter anak pada usia dini di TK

Karya Rini, Catur Tunggal Yogyakarta?

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu:

Untuk membentuk nilai karakter yang unggul pada anak usia dini di TK

Karya Rini, Catur Tunggal Yogyakarta.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Adapun luaran secara umum yang diharapkan yaitu:

Terciptanya sikap serta karakter anak yang baik dan bersifat mendidik

sejak usia dini.

F. KEGUNAAN Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan bagi pendidik

untuk dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran di kelas secara

kreatif, inovatif serta menyenangkan yang lebih difokuskan pada

penanaman nilai karakter anak sejak usia dini.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendidikan Karakter

a) Pengertian Pendidikan Karakter

Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia

yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam

pikiran, sikap, perasaan, perkataan, perbuatan berdasarkan norma-

Page 4: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

4

norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat dan

estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan

sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak. Warsono

dkk. (2010) mengutip Jack Corley dan Thomas Phillip (2000)

menyatakan: Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang

yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral.

Dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah

hal positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada

karakter siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya

sadar dan bersungguh-sungguh dari seorang untuk mengajarkan

nilai-nilai kepada para siswanya (Winton, 2010). Pendidikan

karakter telah menjadi sebuah pergerakan pendidikan yang

mendukung pengembangan sosial, pengembangan emosional, dan

pengembangan etika para siswa. Berdasarkan grand design yang

dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosial

kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan

fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, dan

psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural (keluarga,

sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat.

Berdasarkan uraian tentang pengertian pendidikan karakter di

atas, jadi dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter adalah upaya

yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk

membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia

yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam

pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

b) Nilai-nilai yang terkandung dalam Pendidikan Karakter

Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan karakter

bangsa yang dibuat oleh Diknas. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh

tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan

karakter tersebut dalam proses pendidikannya. Nilai-nilai dalam

Page 5: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

5

pendidikan karakter menurut Diknas adalah : 1) religius, 2) jujur,

3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8)

demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta

tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14)

cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17)

peduli sosial, 18) tanggung jawab.

2. Permainan Tradisional dengan Gobak Sodor

a) Pengertian Permainan Tradisional

Permainan tradisional sangat populer sebelum teknologi masuk

ke negara Indonesia. Pada zaman dahulu, anak-anak bermain

dengan menggunakan alat yang seadanya. Namun saat ini, mereka

sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis teknologi

yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan permainan

tradisional. Seiring dengan perubahan zaman, permainan

tradisional perlahan-lahan mulai terlupakan oleh anak-anak

Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali

belum mengenal permainan tradisional.

Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat

bagi anak-anak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya,

permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik

dan mental anak. Secara tidak langsung, anak-anak akan

dirangsang kreativitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan,

kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan

tradisional. Permainan tradisional ini juga mampu membentuk

motorik anak, baik kasar maupun halus. Permainan tradisional

merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan

mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya,

dimana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan

permainan anak. Dengan demikian wujudnya tetap menyenangkan

dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media

permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan

Page 6: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

6

aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai

persiapan menuju dunia orang dewasa.

Menurut Mulyadi (2004:30) bermain secara umum sering

dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara

spontan yang terdapat empat pengertian bermain: (1) sesuatu yang

menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak (2) tidak

memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik (3)

bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan

bebas dipilih oleh anak serta melibatkan peran aktif keikutsertakan

anak (4) memilki hubungan sistematik yang khusus dengan suatu

yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah,

belajar bahasa, perkembangan sosial. Oleh karena itu, bahwa

permainan tradisional disini adalah permainan anak-anak dari

bahan sederhana sesuai aspek budaya dalam kehidupan

masyarakat.

Permainan tradisional juga dikenal sebagai permainan

rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya

bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk

memelihara hubungan dan kenyamanan sosial. Dengan demikian

bermain suatu kebutuhan bagi anak. Jadi bermain bagi anak

mempunyai nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan

perkembangan kehidupan sehari-hari termasuk dalam permainan

tradisional (Cony Semiawan. 2008:22)

b) Makna Gobak Sodor

Gobak sodor merupakan salah satu jenis permainan rakyat yang

sangat populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Kata gobak

sodor berasal dari kata gobak yang berarti bergerak dengan bebas

dan sodor yang berarti tombak tanpa mata tombak tajam. Sodor

yang dimaksud dalam permainan ini adalah penjaga garis sumbu

atau garis sodor yang membagi lapangan atau arena permainan

menjadi dua. Sedangkan garis sodor merupakan lalu lintas si sodor

untuk mempersempit ruang gerak para pemain yang sedang mentas

Page 7: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

7

sehingga mudah menyentuhnya. Lawan yang sudah tersentuh oleh

sodor dianggap mati. Karena permainan gobak sodor merupakan

permainan kelompok, maka apabila mati satu berarti mati semua

karena tidak ada sistem menggantikan. Jadi Permainan gobag

sodor adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup

dimana masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang. Inti permainan

dari gobak sodor adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos

melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk

meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap

melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah

ditentukan.

Cara melakukan permainan ini yaitu dengan membuat garis-

garis penjagaan dengan kapur berbentuk kotak-kotak. Gobag sodor

terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari tiga orang atau lebih.

Aturan mainnya adalah mencegah lawan agar tidak bisa lolos ke

baris terakhir secara bolak-balik. Untuk menentukan siapa yang

juara adalah seluruh anggota tim harus secara lengkap melakukan

proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan,

caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang

menjaga garis batas vertikal.

Penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk

menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati

garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi

seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas

vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas

vertikal yang terletak di tengah lapangan.

(www.permata-nusantara.blogspot.com/2012/05/23/pengertian-

nilai-karakter-gobak-sodor.html).

Page 8: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

8

Di bawah ini adalah gambar dari permainan tradisional Gobak Sodor.

Gambar 1. Permainan tradisional Gobak Sodor

c) Nilai Karakter yang terkandung dalam Gobak Sodor

Ada beberapa nilai karakter yang didapat dalam permainan

gobak sodor antara lain:

1. Berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif.

Gobak sodor merangsang aktivitas berpikir menentukan strategi

untuk menerobos garis penjagaan lawan, melihat situasi dan

kondisi mengambil kesempatan, mengecoh lawan dan

memikirkan bagaimana cara memperoleh kemenangan tanpa

tersentuh penjaga garis.

2. Jujur.

Page 9: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

9

Nilai yang berhubungan dengan diri sendiri dalam permainan ini

melatih anak untuk berbuat jujur, yaitu jika berada dalam

kelompok yang mengakui mentas jika tersentuh lawan atau

melewati batas mati. Dan jika berada dalam kelompok jaga

garis, tidak berbuat curang dengan keluar dari garis penjagaan.

3. Bertanggungjawab.

Bertanggungjawab artinya melakukan tugas jaga garis dengan

baik sesuai perannya masing-masing, sebagai anggota kelompok

yang menjaga garis horizontal ataupun jaga garis vertikal.

4. Disiplin.

Disiplin artinya anak-anak mematuhi ketentuan dan peraturan

dalam permainan gobak sodor.

5. Bekerja keras.

Bekerja keras artinya, anak-anak berusaha keras menerobos

garis-garis yang dijaga lawan untuk mendapatkan nilai dan

kemenangan. Kerja keras ditunjukkan kelompok yang sedang

jaga garis dengan berusaha mengejar anggota kelompok yang

sedang mentas untuk menyentuhnya agar keadaan menjadi

berbalik.

6. Bergaya hidup sehat.

Artinya sebagai anggota tim yang menjaga garis berlari

mengejar lawan dan sebagai anggota kelompok yang mentas

harus menghindari sentuhan lawan merupakan kegiatan yang

memerlukan tenaga sama seperti kegiatan berolahraga.

7. Percaya diri.

Percaya diri artinya ketika mulai bermain anak-anak tidak

pernah berpikir untuk kalah duluan, mereka yakin terhadap

kemampuannya untuk menang dan dengan berani menghadapi

lawan dalam bermain.

H. METODE PELAKSANAAN

1. Desain Penelitian

Page 10: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

10

Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan Kelas (classroom

action research). Desain pada penelitian ini menggunakan desain

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart.

Gambar 2. Proses Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc.

Taggart (Suwarsih Madya, 2007:67)

Keterangan :

1. Perencanaan (planning)

2. Pelaksanaan tindakan (action)

3. Pengamatan (observation)

4. Refleksi (reflection)

Empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan

Mc. Taggart (Suwarsih Madya, 2007: 59-64)

1. Perencanaan.

Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun

dari segi definisi harus mengarah pada tindakan yaitu bahwa itu

harus memandang kedepan.

2. Pelaksanaan tindakan (action).

Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang secara

sadar dan terkendali yang merupakan variasi praktik yang cermat

dan bijaksana. Jadi tindakan itu mengandung inovasi atau

pembaharuan.

3. Pengamatan (observation).

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh

tindakan terkait bersama prosesnya. Observasi itu berorientasi ke

masa yang akan datang, memberikan dasar bagi refleksi, lebih-

lebih lagi ketika siklus terkait masih berlangsung. Rencana

Page 11: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

11

observasi harus fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang

tak terduga.

4. Refleksi (reflection).

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu

tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi

berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang

nyata dalam tindakan strategi. Strategi memiliki aspek evaluative

yaitu meminta peneliti tindakan untuk menimbang-nimbang

pengalamannya, untuk menilai apakah persoalan yang timbul

memang diinginkan dan memberikan saran-saran tentang cara

untuk meneruskan pekerjaan.

2. Setting Penelitian

a. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Karya Rini, Catur Tunggal

Yogyakarta pada bulan April 2013.

b. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian yaitu siswa kelas B2 di TK Karya Rini, Catur

Tunggal Yogyakarta sejumlah 15 orang. Objek penelitiannya yaitu

nilai-nilai karakter.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan observasi. Observasi

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Selain

itu, observasi juga dilakukan untuk mengamati secara langsung proses

pembelajaran berdasarkan pedoman observasi yang telah disusun. Hal-

hal yang ditemukan dalam penelitian tetapi tidak terdapat dalam

pedoman observasi dimasukan dalam catatan lapangan. Dalam

kegiatan ini dipersiapkan lembar observasi yang terdiri dari observasi

kegiatan awal. Kegiatan inti dan kegiatan akhir.

4. Instrumen Penelitian

Page 12: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

12

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam pengambilan

data adalah dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi

ini dugunakan untuk mencatat tingkah laku siswa, peristiwa, kegiatan

pembelajaran dan semua kondisi yang menyangkut penelitian.

5. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan

melalui seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah

menjadi informasi yang bermakna.

b. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana

dalam bentuk paparan naratif, representasi tabular termasuk dalam

format matriks, grafis dan sebagainya.

c. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data

yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat.

I. JADWAL KEGIATAN

J. RANCANGA

N BIAYA

No Kegiatan Bulan ke

I II1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan Proposal dan Konsultasi dengan dosen pembimbing

2. Pengumuman

3. Pengurusan administrasi dan perizinan kegiatan

4. Seminar Proposal Penelitian

5. Pelaksanaan program Penelitian

6. Penyusunan laporan penelitian dan seminar laporan akhir

7. Pelaporan hasil akhir penelitian

Page 13: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

13

No Alokasi dana Jumlah biaya1. Persiapan:

a. Pembuatan dan Penggandaan Proposalb. Pengurusan ijin dan administrasi ke lokasi

penelitian

Rp. 15 .000,00Rp. 60. 000,00

2. Peralatan dan Biaya transpotasi dan komunikasi:a. Alat tulis kantor untuk keperluan

penelitian selama berlangsungb. Peminjaman alat penunjang kegiatan

penelitian (microfon, wirelles) selama waktu penelitian (3 kali peminjaman)

c. Sewa kamera selama penelitian (3 kali peminjaman)

d. Kenang-kenangan untuk pihak yang bersangkutan

e. Biaya komunikasi pelaksana selama penelitian @3 orang

f. Biaya transportasi pelaksana @3 orang

Rp. 220.000,00

Rp. 200.000,00

Rp. 75.000,00

Rp. 250.000,00

Rp. 400.000,00

Rp. 250.000,00 3 Laporan akhir Penelitian:

a. Pembuatan laporan akhir Penelitian b. Penggandaan laporan akhir Penelitian

Rp. 15.000,00Rp. 15.000,00

Total biaya Rp. 1.500.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA

Cony Semiawan. 2008. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah Dasar.

Jakarta: Indeks.

Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah

Pertama. Jakarta.

Muyadi, S. 2004. Bermain dan Kreativitas (Upaya Mengembangkan

Kreativitas anak melalui Kegiatan Bermain). Jakarta: Papas Sinar

Sinanti.

Nuh, Muhammad. 2010. Pentingnya Kejujuran dan Pendidikan Karakter

dalam Membangun Bangsa. http://m.antara.news.com (diakses pada

tanggal 21 April 2013 Pk. 21.00 wib).

Suwarsih Madya. 2007. Teori Praktik Penelitian Tindakan. Bandung:

Alfabeta.

Warsono, dkk. 2010. Model Pendidikan Karakter di Universitas Negeri

Surabaya. Surabaya: Unesa.

Page 14: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

14

Winton, Sue, 2010. Character Education: Implications for Critical

Democracy, International Critical Chilhood Policy Studies, Vol. 1 (1),

2008.

http://www.permata-nusantara.blogspot.com/2012/05/23/pengertian-

nilai- karakter-gobak-sodor.html. diakses pada tanggal 21 April 2013

Pk. 21.30 wib.

L. LAMPIRAN

Biodata Penulis

1. Ketua Kelompok

Nama : Adi Suyanto

Tempat Tanggal Lahir : Kebumen, 6 Oktober 1992

Nim : 10403244030

Jurusan : Pendidikan Akuntansi/FE UNY

Alamat : Jatimulyo, Rt 02, Rw 03. Pertanahan. Kebumen.

Jawa Tengah

No HP : 087837553717

Email : [email protected]

Hormat Saya

(Adi Suyanto)a. Anggota Kelompok 1

Nama : Wahyu Galih Prasnowo

Tempat Tanggal Lahir : Wonogiri, 2 Mei 1994

Nim : 12812144036

Jurusan : Akuntansi/FE UNY

Alamat : Dukuh MJ1/1694 A, RT 83, RW 18, Gedongkiwo,

Yogyakarta

No HP : 085729974720

Email : [email protected]

Hormat Saya

Page 15: ISI PROPOSAL GOBAK SODOR.docx

15

(Wahyu Galih Prasnowo)

b. Anggota Kelompok 2Nama : Andi Kharisma Pribadi

Tempat Tanggal Lahir : Kefamenanu, NTT, 5 Juni 1994

Nim : 12812141049

Jurusan : Akuntansi/ FE UNY

Alamat : Jl.angga jaya. No 10 B. Yogyakarta

No HP : 081914921144

Email : [email protected]

Hormat Saya

(Andi Kharisma Pribadi)

2. Biodata Dosen Pembimbing

Nama : Adeng Pustikaningsih M.Si

Prodi : Pendidikan Akuntansi /FE UNY

NIP : 19750825 200912 2 001

Alamat : Kranggan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta

No HP : 081229494975

Mengetahui,

(Adeng Pustikaningsih M.Si)