isi proposal

18

Click here to load reader

Upload: ardinx-january

Post on 02-Aug-2015

114 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Proposal

A. JUDUL : NILAI TAMBAH AREN (Arenga pinnata) MELALUI USAHA CUKA NIRA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan kelompok hutan

tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire, mempunyai fungsi

utama sebagai paru-paru dunia serta penyeimbang iklim global. Dalam

tataran global, keanekaragaman hayati Indonesia menduduki posisi kedua di

dunia setelah Columbia sehingga keberadaannya perlu dipertahankan.

Indonesia mempunyai sekitar 70 ribu desa dan sekitar 45% merupakan

desa tertinggal. Desa tertinggal adalah desa yang kondisi infrastrukturnya

sangat minim dengan jumlah lapangan kerja dan fasilitas penunjang yang

sangat terbatas. Hal ini dapat dilihat pada kurangnya sarana pendidikan,

kesehatan, sumber air, pangan, ketersediaan bahan bakar minyak dan

sumber listrik.

Selama tiga dekade terakhir, sumberdaya hutan telah menjadi modal

utama pembangunan ekonomi nasional, yang memberi dampak positif

antara lain terhadap peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja dan

mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Sumber

daya hutan yang dimanfaatkan berupa hasil hutan kayu dan hasil hutan

nonkayu.. Kebijakan pemerintah yang berorientasi pada hasil hutan non

kayu dapat mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi

khususnya bagi masyarakat sekitar hutan.

Terdapat banyak hasil hutan bukan kayu yang tersedia di hutan yang

memiliki nilai komersial yang cukup menguntungkan salah satunya yaitu

pohon aren. Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon

aren sebagai pohon yang dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri

kerajinan. Hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat

dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 1

Page 2: Isi Proposal

mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara

sungguh-sungguh oleh berbagai pihak.

Hasil hutan bukan kayu sudah sejak lam menjadi komponen penting

dalam kehidupan penduduk sekitar hutan. Salah satu tanaman yang banyak

tumbuh di dalam hutan adalah aren yang merupakan salah satu jenis pohon

yang memiliki penggunaan yang luas. Hampir semua bagian dari pohon aren

dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi guna menambah

penghasilan masyarakat.

Selama ini pemenuhan akan permintaan bahan baku industri yang

berasal dari bagian-bagian pohon aren, masih dipenuhi dengan

mengandalkan tanaman aren yang tumbuh liar (tidak ditanam orang).

Bagian-bagian fisik pohon aren yang dimanfaatkan, misalnya akar (untuk

obat tradisional), batang (untuk berbagai peralatan), ijuk (untuk kerpeluan

bangunan), daun (kususnya daun muda untuk pembungkus dan merokok).

Demikian pula hasil produksinya seperti buah dan nira dapat dimanfaatkan

sebagai bahan makanan dan minuman.

Permintaan produk-produk yang dihasilkan dari tanaman aren akan

selalu meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan yang ada.

Oleh karena itu penanaman atau pembudidayaan tanaman aren mempunyai

harapan atau prospek yang baik dimasa datang.

Usaha pengembangan atau pembudidayaan tanaman aren di

Indonesia sangat memungkinkan. Disamping masih luasnya lahan-lahan

tidak produktif, juga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri

atas produk-produk yang berasal dari tanaman aren, sekaligus

meningkatkan pendapatan petani dari usaha tani tanaman aren dan dapat

pula ikut melestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.

Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren

sebagai pohon yang dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri

kerajinan. Hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat

dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 2

Page 3: Isi Proposal

mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara

sungguh-sungguh oleh berbagai pihak.

Saat ini telah tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok

aren yaitu : Arenga pinnata (Wurmb) Merr, Arenga undulatitolia Bree, Arenga

westerhoutii Grift dan Arenga ambcang Becc. Diantaranya keempat jenis

tersebut yang sudah dikenal manfaatnya adalah Arenga piñata, yang dikenal

sehari-hari dengan nama aren atau enau.

Pemanfaatan tanaman aren umumnya digunakan untuk memproduksi

gula dan tuak. Namun hasil produksi dari aren yang berupa nira dapat

dikembangkan menjadi produk yang bermutu, salah satunya adalah cuka.

Dimana cuka lazimnya diproduksi dari alkohol atau methanol. Hal ini umum

dilakukan dengan pertimbangan bahwa bahan-bahan baku tersebut mudah

diperoleh. Namun hal tersebut tidak mempertimbangkan aspek kesehatan.

Karena bahan dasar dari pembuatan cuka tersebut berasal dari bahan yang

beracun (methanol) sangat berbahaya bagi konsumen. Karena bahan-bahan

methanol tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sempurna. Sehingga

apabila konsumen mengonsumsi cuka tersebut, lambat laun akan merusak

pencernaan dan kesehatan yang akan berdampak pada produktifitas kerja.

Namun kini cuka dapat diproduksi dari nira aren. Cuka dari nira aren tentu

saja merupakan cuka yang alami. Dimana cuka tersebut terbuat dari aren

tanpa campuran bahan kimia. Seperti zat pengharum dan zat pewarna.

Dengan demikian, nira aren dalam cuka merupakan bahan baku yang alami

sehingga aman untuk dikonsumsi. Yang mana cuka ini memiliki banyak

manfaat bagi manusia.

Arah pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa yang paling

efektif dan lebih cepat untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan

melibatkan masyarakat untuk langsung melaksanakannya, dan akademisi

sebagai fasilitator antara pemerintah dan masyarakat melalui pembinaan

masyarakat desa.

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 3

Page 4: Isi Proposal

Salah satu pembinaan masyarakat desa yang efisien dan efektif adalah

meningkatkan pendapatan masyarakat dengan meningkatkan produksi

aren melalui usaha cuka nira . Model-model pengembangan dan

pemberdayaan masyarakat desa hutan dengan konsep pendekatan adactive

collaboration management (ACM) telah terbukti di berbagai daerah sekitar

hutan dalam meningkatkan ekonomi mereka. Salah satu pembinaan

masyarakat desa yang efisien dan efektif dalam meningkatkan produksi aren

dan pendapatan masyarakat adalah melalui usaha cuka nira. Sistem ini

diharapkan efektif dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa. Melalui usaha cuka aren ini juga diharapkan masyarakat

cepat menerima hasil dari usaha sampingan tersebut sehingga dapat

membantu mereka dalam ketahanan pangan ditingkat rumah tangga.

C. PERUMUSAN MASALAH

Pelaksanaan program pemerintah dalam mengentas kemiskinan dapat

dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu dengan usaha cuka

aren yang dilakukan pada masyarakat sekitar hutan Bengo-Bengo Unhas

khususnya wilayah dusun Nahung yang sekaligus mendukung kebijakan

kehutanan dalam pemanfaatan sumberdaya hutan bukan kayu, sehingga

dengan program ini diusahakan agar potensi pada cuka aren tersebut dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat serta mampu mengubah paradigma

mengenai pemanfaatan aren dari tuak menjadi cuka nira yang lebih

bermanfaat. Sehingga pada pemasaran produknya diusahakan dapat

menarik banyak konsumen akan selera cuka nira ini.

D. TUJUAN

1. Menganalisis potensi aren melalui usaha cuka nira

2. Mengembangkan budidaya aren dalam pengembangan usaha

masyarakat sekitar hutan

3. Membuka peluang usaha cuka dari nira aren.

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 4

Page 5: Isi Proposal

4. Mengembangkan kreatifitas masyarakat sekitar hutan.

5. Meningkatkan pendapatan, terbukanya kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha, serta

tumbuhnya ekonomi masyarakat sekitar hutan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Pembuatan cuka aren diharapkan dapat menjadi mata

pencaharian alternatif (MPA) yang efektif dalam peningkatan

pendapatan bagi masyarakat di Indonesia khususnya di Kabupaten

Maros Sulawesi Selatan.

2. Budidaya tanaman aren dapat dimanfaatkan dengan baik

oleh masyartakat untuk produksi cuka aren.

3. Pemasaran cuka nira diharapkan lebih meluas dengan

adanya ijin usaha dan ijin kelayakan produk.

4. Memperkenalkan dan mengaplikasikan metode yang baik

untuk produksi cuka aren.

F. KEGUNAAN

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh :

1. Untuk mendukung program pemerintah dalam hal pengentasan

kemiskinan dengan adanya potensi lapangan pekerjaan.

2. Untuk mendukung program kehutanan dalam pengelolaan hutan

secara berkelanjutan (sustainable forest management)

3. Dapat meningkatkan pemanfaatan sumberdaya hutan yang tidak

hanya bertumpu pada hasil hutan kayu.

4. Dapat menciptakan pasar yang dapat memenuhi selera konsumen

akan produksi cuka

5. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mahasiswa

selanjutnya yang akan melakukan kegiatan yang sama.

6. Dapat dijadikan sebagai bahan literature bagi mahasiswa/masyarakat

yang akan membudidayakan tanaman aren.

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 5

Page 6: Isi Proposal

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

1. Letak, Luas dan Status Hutan Pendidikan

Kawasan Hutan Pendidikan UNHAS terletak di jalan poros Makassar-

Bone dengan jarak kurang lebih 65 km dari pusat ibukota Propinsi Sulawesi

Selatan, Makassar atau sekitar 34 km dari pusat ibukota Kabupaten Maros.

Kawasan ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat

ataupun kendaraan roda dua dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam dari

kota makassar.

Secara administratif, sebagian besar kawasan Hutan Pendidikan

UNHAS yang memiliki luas 1300 ha berada di wilayah Desa Limampoccoe,

Kec Cenrana Kab Maros. Ditinjau dari segi astronomis kawasan hutan

pendidikan Unhas terletak pada posisi antara 119˚44’33” - 119˚46’17” BT

dan 04˚58’7” - 05˚00’30” LS, dengan ketinggian antara 300 – 1100 m dari

permukaan laut. Kawasan hutan pendidikan unhas merupakan bagian dari

kawasan Hutan Bulusaraung yang berada dalam Resort Polisi Hutan (RPH)

Bengo, bagian Hutan Lebbo Tengae, sub dinas kehutanan.

2. Penyebaran Vegetasi

Penutupan vegetasi hutan pendidikan unhas terdiri atas hutan

tanaman hasil reboisasi pada tahun 1970/1971 dengan jenis tanaman pinus

merkusii dan acacia auriculoformis. Sebelum adanya proyek reboisasi, di

wilayah hutan ini telah ditanami Pinus merkusii seluas 407 ha, Acacia

auriculoformis seluas 407 ha dan Swietenia mahagony seluas 235,5 ha.

Disamping hutan tanaman terdpat pula hutan alam pada bagian

selatan dan barat seluas 521 ha atau sekitar 40 % dari luas hutan

pendidikan. Jenis yang paling banyak ditemui dalam hutan alam adalah

Kemiri , Nyatoh, Mangga, Lento-lento, Jabon, Jambu-jambuan, Campag, Ficus,

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 6

Page 7: Isi Proposal

dan beberapa jenis dari Family Moraceae, Dipterocarpaceae dan lain-lain.

Hutan alam ini sudah banyak mengalami kerusakan akibat penebangan liar

oleh penduduk disekitarnya untuk kepentingan kayu bakar dan kayu

pertukangan.

Pada daerah bergelombang sampai landai didominasi oleh tumbuhan

bawah seperti rumput-rumputan. Pada bagian selatan wilayah hutan

pendidikan yang ditumbuhi oleh tanaman mahoni dan pinus banyak dijumpai

tanaman Lantana camara, Paku-pakuan dan lain-lain.

Pada kawasan yang dikelola oleh masyarakat didominasi oleh vegetasi

seperti Kemiri, Aren, Bambu, Melinjo, Pangi, Cokelat, Kopi, Pinang, Mangga

dan bahkan terdapat tegakan Eboni seluas 5 ha yang dikelola masyarakat di

dalam kawasan hutan pendidikan, yakni di kompleks hutan Pallanro desa

Rompegading.

3. Pemukiman didalam Areal Hutan Pendidikan

Hutan Pendidikan UNHAS terkait dengan desa-desa hutan yang secara

administratif berada di tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Cenrana,

Kecamatan Camba dan Kecamatan Mallawa. Desa-desa yang berbatasan

langsung dengan Hutan Pendidikan UNHAS adalah desa-desa di wilayah

Kecamatan Cenrana dimana wilayah inti hutan pendidikan berada,

sedangkan desa-desa di dua kecamatan lainnya merupakan wilayah plasma

utama dari hutan pendidikan unhas.

Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan pada tahun 2002,

diketahui terdapat beberapa pemukiman dan areal usaha tani masyarakat

yang terdapat di dalam kawasan hutan pendidikan yaitu kawasan Mallento

sebanyak 17 KK, kawasan Salima sebanyak 10 KK dan kawasan Makkarua

sebanyak 4 KK.

Daerah tempat kami melakukan kerjasama terdapat banyak aren.

Namun hasil aren di wilayah tersebut hanya mereka gunakan membuat tuak.

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 7

Page 8: Isi Proposal

Sehingga denganadanya inovasi baru, yakni aren dijadikan sebagai cuka.

Diharapkan dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat di daerah

tersebut, sehingga dengan demikia, akan meningkatkan pendpatan

masyarakat disekitar wilayah tersebut.

5. Keadaan Masyarakat (Hasil Survey Sosek dan Budaya)

A. Penyebaran dan Jumlah Penduduk

Keadaan kependudukan di sekitar Hutan Pendidikan UNHAS disajikan

pada Tabel. 1 dibawah ini.

Tabel.1. Luas Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Desa-desa di Sekitar Hutan Pendidikan UNHAS

Desa/Kelurahan

LuasWilayah

(km2)

Jumlah RtJumlah

Penduduk(Jiwa)

Luas LahanPertanian

(ha)

KepadatanPenduduk(Jiwa/km2 )

KepadatanAgraris

(Jiwa/ha)Labuaja 21,45 10 1.625 979 76 2

Lebbo Tengae 15,87 8 1.154 861 74 1

Laiya 63,83 16 3.013 2.431 47 1

Limampoccoe 23,37 17 3.012 730 129 4

Rompegading 17,97 8 1.871 360 604 5

Baji Pamai 7,55 5 1.634 474 216 3

Cenrana Baru 31,13 4 1.686 922 54 2

Jumlah181,1

768 13.995 6.757 1.800 12

Sumber : Kantor Kecamatan Cenrana, 2010

Tabel 1 menunjukkan luas wilayah yang berada di sekitar hutan

pendidikan UNHAS seluas 181,17 km2, jumlah RT sebanyak 68 dengan

jumlah penduduk total sebanyak 13.995 jiwa, dengan luas lahan pertanian

sebesar 6.757 Ha, kepadatan penduduk sebesar 1.800 jiwa per km2 dan

kepadatan agraris sebesar 12 jiwa per ha.

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 8

Page 9: Isi Proposal

Luas wilayah terbesar ditemukan di Desa Laiya yaitu sebesar 63,83

km2 dan yang terkecil di Desa Baji pamai yaitu sebesar 7,55 km2. Jumlah

penduduk terbesar ditemukan di Desa Laiya sebesar 3.013 jiwa sedang yang

terkecil di Desa Lebbotengae yaitu sebesar 1.154. Luas lahan pertanian

terbesar ditemukan di Desa Laiya yaitu 2.431 Ha sedang yang terkecil di

Desa Baji Pamai yaitu 471 Ha.

2. Keadaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat

Aktivitas masyarakat disekitar Hutan Pendidikan Bengo-bengo

memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap hasil hutan. Mereka banyak

memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan kayu seperti pengambilan kayu

bakar, penyadapan getah pinus, penyadapan aren, pembuatan gula aren,

pengambilan benih tanaman mahoni dan pinus, dan pemanfaatan tanaman

obat-obatan.

Selain itu aktivitas masyarakat lainnya seperti bersawah, berkebun,

dan beternak. Ternak yang dimiliki masyarakat pada umumnya belum

dipelihara dalam kandang tetapi dilepas untuk mencari makan sendiri. Hal

ini menyebabkan ternak masuk dalam kawasan hutan dan sering merusak

tanaman hutan dengan tanah.

Potensi hasil hutan disekitar pemukiman penduduk juga dikelola oleh

masyarakat dusun Nahung didominasi oleh kemiri, aren, jambu, melinjo,

coklat, kopi, pinang, mangga, eboni yang dikelola didalam kawasan Hutan

Pendidikan. Umumnya aren yang dikelola oleh masyarakat sekitar hutan

hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan tuak (minuman keras) yang secara

nyata penggunaannya dilarang dalam lingkup masyarakat dan berdampak

negative pada perkembangan fisik (kesehatan) dan mental pemuda di

daerah tersebut.

Permasalahannya saat ini banyak masyarakat yang tinggal didalam

kawasan Hutan tidak mengetahui batas Hutan Pendidikan. Pengetahuan

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 9

Page 10: Isi Proposal

yang minim membuat mereka takut untuk memanfaatkan hasil hutan di

Hutan Pendidikan.

Oleh karena tingginya ketergantungan masyarakat sekitar hutan

terhadap hasil hutan maka, pada pengelolaannya harus bisa

mengikutsertakan masyarakat agar baik dari pihak pengelola Hutan

Pendidikan maupun masyarakat sekitar hutan tidak ada yang dirugikan.

Dengan memegang prinsip “Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera”,

diharapkan fungsi ekologis tetap terjaga dan masyarakatpun dapat

mendapatkan segi ekonomisnya.

Program jangka pendek yang melibatkan masyarakat dalam

pengelolaan Hutan Pendidikan yaitu mengembangkan kelembagaan

masyarakat, mengembangkan unit-unit usaha kecil sektor kehutanan, dan

mengadakan pelatihan. Sedangkan program jangka panjang yang

melibatkan masyarakat dalam pengelolaan Hutan Pendidikan yaitu

pengembangan ekonomi di Desa Hutan, membangun koperasi, membangun

model kewirausahaan agroforestry dan membangu model pengelolaan Hutan

Rakyat.

Gambaran umum rencana usaha sesuai hasil analisis situasi atau

kajian lapangan menunjukkan bahwa sangat tepat untuk dilakukan kegiatan

usaha cuka nira di wilayah sekitar hutan bengo-bengo Unhas, Kabupaten

Maros dengan alasan sebagai berikut:

a. Komunitas masyarakat hutan skala kecil yang memiliki potensi dalam

usaha cuka nira

b. Potensi sumber daya hutan berupa hasil hutan nonkayu

memungkinkan untuk dikembangkan karena termasuk daerah yang

memiliki komunitas aren yang besar

c. Adanya dukungan dari pemerintah daerah dan tokoh masyarakat

dalam pemberdayaan masyarakat hutan dalam usaha cuka nira

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 10

Page 11: Isi Proposal

Usaha cuka nira bagi masyarakat sekitar hutan bengo-bengo Unhas

akan memberikan dampak sosial-ekonomi antara lain:

1. Petani aren di seluruh Indonesia Khususnya di Sulawesi Selatan akan

mendapatkan pasar yang lebih luas bagi hasil panennya.

2. Meningkatkan nilai jual aren

3. Memberikan alternatif usaha baru bagi seluruh masyarakat.

4. Meningkatkan perekonomian masyarakat hutan .

5. Menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.

6. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

7. Meningkatkan ekspor sehingga menambah devisa negara.

H. METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan

metode ACM (Adactive Colaborative Management). Yakni dengan cara

bergabung bersama masyarakat setempat. Dengan melalui proses

pembimbingan, diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

I. JADWAL KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan

No

Kegiatan

Bulan Ke

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap                                                

  Persiapan                                                

                                                   

2 Observasi                                                

  Serta                                                

 Penyuluhan pada                                                

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 11

Page 12: Isi Proposal

  Masyarakat                                                

 dan Pelaksanaan                                                

                                                   

3 Penulisan                                                

  Laporan                                                

                                                   

J. RANCANGAN BIAYA USAHA

I. INVESTASI

A. Investasi

a. Sewa Lahan perkebunan 1 tahun

b. Biaya Perbaikan lahan

c. Parang 10 buah @ Rp 30.000

d. Cergen 20 L 30 buah @ Rp 45.000

Rp

Rp

Rp

Rp

2.000.000

500.000

300.000

1.350.000

J U M L A H Rp 4.150.000

II. BIAYA OPERASIONAL

a. Nira Aren 900 L `@ Rp 1.500

b. Label 6000 lembar `@ Rp 150

c. Botol kecil 6000 botol `@ Rp 250

Rp

Rp

Rp

1.350.000

900.000

1.500.000

J U M L A H Rp 3.750.000

TOTAL BIAYA Rp 7.900.000

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 12

Page 13: Isi Proposal

Perhitungan Hasil Produksi

Cuka nira (150 mL) 6000 botol x Rp

2.000

Rp 12.000.00

0

J U M L A H Rp 12.000.00

0

RC Ratio = Penerimaan (R) = 12.000.000 = 1.52

Biaya (C) 7.900.000

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Usaha Cuka Nira

menguntungkan dan layak untuk dikembangkan oleh masyarakat sekitar

hutan Bengo-Bengo UNHAS karena nilai RC rasionya > 1

K. PERKIRAAN BIAYA KEGIATAN

Perkiraan Biaya Kegiatan

No Alokasi Dana

Uni

t Satuan

Harga

Satuan

Jumlah

(Rp)

1 ATK        

  Kertas A4 3 Rim 25.000 75.000

  Tinta Printer 3 Dos   30.000 90.000

  Jumlah       165.000

2 Biaya Investasi      

4.150.0

00 

3 Operasional      

3.750.0

00 

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 13

Page 14: Isi Proposal

4 Laporan        

  Penjilidan 6 buah 10.000 60.000

  Pengiriman 100.000

  Monitoring 300.000

Dokumentasi 500.000

  Jumlah       960.000

        Jumlah

9.025.0

00

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 14

Page 15: Isi Proposal

Tugas Individu Metodologi Penelitian Page 15