isi proposal
TRANSCRIPT
1
A. JUDUL
STUDI DESKRIPTIF TENTANG FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR
SISWA KELAS 3 PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK
NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 2010/2011
B. LATAR BELAKANG
Sekarang ini persaingan antar bangsa akan semakin tajam dalam
meningkatkan kualitas hidupnya. Keberhasilan suatu bangsa akan ditentukan
seberapa besar kualitas Sumber Daya Manusia yang dimilikinya. Kualitas
Sumber Daya Manusia dipengaruhi oleh mutu pendidikan sebagai pemasok
Sumber Daya Manusia. Dunia pendidikan akan memegang peranan yang
strategis dan menentukan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa yang
akan datang.
Kegiatan pendidikan hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang sesuai
dengan adanya manusia. Artinya sejak adanya manusia telah ada usaha-usaha
pendidikan dalam rangka memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk
hidup secara mandiri dalam masyarakat. Sistem pendidikan yang dianut oleh
setiap negara akan mewarnai operasional pendidikannya, baik menyangkut isi,
bentuk, struktur, kurikulum, maupun komponen pokok kegiatan yang lain. Di sini
tampak ada korelasi antara sistem pendidikan dengan tingkat kemajuan dan
peradaban suatu bangsa. Makin tinggi kebudayaan suatu bangsa, maka semakin
tinggi dan kompleks proses pendidikan yang terdapat pada bangsa yang
bersangkutan.
2
Peningkatan pendidikan dilakukan melalui berbagai pembaharuan dan
perbaikan dibidang pendidikan. Arah kebijakan ini menunjukkan kesungguhan
pemerintah utnuk memperbaiki dunia pendidikan yang berada di Indonesia dalam
rangka menyongsong masa depan.
Perbaikan mutu pendidikan tergantung dari perbaikan proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh seluruh komponen pembelajaran. Keberhasilan
proses pembelajaran ditentukan oleh mutu pengajaran (kepala sekolah dan guru)
serta dukungan administrasi dan ketata usahaan.
Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat seberapa besar prestasi
belajar yang diraih oleh siswa. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat
dipengaruhi oelh beberapa faktor, seperti kecerdasan siswa, sekolah, keluarga,
masyarakat, dan kebijakan pemerintah. Masing-masing faktor saling terkait dan
tidak dapat berdiri sendiri dalam mempengaruhi prestasi belajar. Prestasi belajar
merupakan tolak ukur yang mudah dikontrol untuk menentukan berhasil atau
tidaknya proses pemebelajaran. Para pakar pendidikan membicarakan masalah
prestasi belajar dari berbagai sudut pandang sesuai dengan keahlian masing-
masing. Perbincangan masalah prestasi belajar semakin tajam sejalan dengan
kompleksitas permasalahn disekitar pembelajan. Berbagai penelitian tentang
prestasi belajar pernah dilakukan oleh berbagai pihak. Hasil penelitian ….
Menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa sekolah menengah masih sangat
memprihatinkan. Rendahnya prestasi belajar siswa menjadi permasalahan
nasional yang harus dicari jalan keluarnya.
Banyak kita jumpai di lapangan tidak semua siswa memiliki prestasi
3
belajar yang optimal. Perolehan prestasi belajar siswa yang dibawah rata-rata
(underachiever) dengan tingkat intelejensi yang baik, sering dikategorikan
sebagai siswa yang memiliki kesulitan belajar (User dan setiawati, 1993:12).
Kenyataan ini menunjukkan bahwa ada masalah yang dihadapi oleh siswa dalam
belajarnya. Setiap siswa pernah mengalami kesulitan belajar meskipun dalam
tingkat yang berbeda-beada.
Keadaan seperti di atas sering dialami oleh lembaga pendidikan di
berbagai jenjang. Kondisi yang sama juga dialami oleh SMK Negeri 6 Bandung
berdasarkan pengamatan guru di sekolah ini. Pada program keahlian
Mengoperasikan mesin NC/CNC (dasar) banyak siswa yang memperoleh prestasi
dibawah rata-rata.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin dalam mata kuliah Gambar
Teknik perlu adanya peningkatan.
2. Perbedaan latar belakang pendidikan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
menimbulkan perbedaan cara belajarnya.
3. Penguasaan mahasiswa terhadap mata kuliah Gambar Teknik menunjang
terhadap mata kuliah yang lainnya.
4
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi Gambar Teknik akibat
perbedaan latar belakang mahasiswa tersebut perlu diklarifikasi kebenarannya.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
di atas, maka untuk memperjelas permasalahan tersebut perlu dirumuskan terlebih
dahulu masalahnya dengan tujuan untuk mengarahkan pada operasional penelitian
dan memudahkan dalam menentukan metodologi yang cocok dalam permasalahan
tersebut. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
“Adakah perbedaan hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
antara lulusan SMA dengan lulusan SMK pada mata kuliah Gambar
Teknik?”
E. BATASAN MASALAH
Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar masalah yang akan dibahas
terarah sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan dan tidak terlalu luas. Dalam
penelitian ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Aspek yang diteliti dalam prestasi belajar mata kuliah Gambar Teknik adalah
aspek kognitif sampai tingkat analisis
2. Prestasi belajar yang diteliti adalah hasil UAS mahasiswa pada mata kuliah
Gambar Teknik
3. Materi perkuliahan yang diteliti sesuai dengan silabus mata kuliah gambar
teknik.
5
F. VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
1. VARIABEL PENELITIAN
Variabel menjadi objek utama dalam penelitian, sehingga suatu
permasalahan dapat teridentifikasi dengan tepat untuk selanjutnya dianalisis lebih
lanjut. Sugiyono (2009 : 60) mengemukakan bahwa “variabel adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”. Sehingga dengan demikian variabel dapat dikatakan sebagai
faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Berdasarkan
kutipan di atas, maka variabel dalam penelitian ini merupakan objek dari sebuah
penelitian yang perlu diukur karena memiliki variasi nilai dan perlu didefinisikan.
Penulis mendefinisikan variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
“Hasil belajar mahasiswa pendidikan Teknik Mesin lulusan SMA (X1) dan lulusan
SMK (X2) pada mata kuliah Gambar Teknik”
2. PARADIGMA PENELITIAN
Untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan dalam penelitian dibutuhkan
suatu paradigma penelitian yang menunjukan hubungan antar variabel. Sugiyono
(2009 : 66) mengemukakan bahwa:
Paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dengan paradigma penelitian, peneliti
akan mudah melakukan penelitian.
6
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian
G. TUJUAN PENELITIAN
Agar penelitian ini mencapai hasil yang optimal, terlebih dahulu perlu
dirumuskan tujuan yang terarah. Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka
penelitian bertujuan untuk:
1. Mendapatkan gambaran yang nyata tentang prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin pada mata kuliah Gambar
Teknik sampai tingkat analisis.
2. Memperoleh gambaran tentang ada atau tidaknya perbedaan
prestasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin antara lulusan
SMA dengan SMK pada mata kuliah Gambar Teknik .
Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik mesin
Mahasiswa lulusan SMA
Mahasiswa lulusan SMK
Dibandingkan
: Lingkup Penelitian
Prestasi belajar mata kuliah
Gambar Teknik
Prestasi belajar mata kuliah
Gambar Teknik
KesimpulanTemuan
7
H. KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam
upaya memahami keadaan mahasiswa. Secara rinci, hail penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi banyak pihak diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa, sebagai bahan masukan untuk lebih
meningkatkan kemampuan dalam mata kuliah Gambar Teknik.
2. Bagi dosen, sebagai bahan masukan dalam menunjang proses
belajar mengajar pada mata kuliah Gambar Teknik.
3. Bagi JPTM FPTK UPI, memberikan gambaran dan masukan dalam
meningkatkan kualitas mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
I. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi
sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan
dalam penelitian ini.
1. Studi komparasi adalah suatu penelitian ilmiah untuk membandingkan suatu
objek dengan objek lainnya untuk memperoleh gambaran tentang persamaan
dan perbedaan serta kelebihan dan kekurangannya.
2. Hasil belajar secara bahasa adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan)
oleh usaha memperoleh kepandaian atau ilmu yang menyebabkan perubahan
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). Hasil belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai
peningkatan kemampuan (selisih antara post test dengan pre test) yang berupa
8
skor atau nilai rata-rata yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar.
3. Gambar Teknik adalah salah satu mata kuliah bidang studi yang berfungsi
untuk mengembangkan penguasaan ilmu dan teknologi (materi). Mata kuliah
ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Mesin.
4. Mahasiswa Teknik Mesin Program Studi S1 adalah seluruh mahasiswa yang
terdaftar di JPTM FPTK UPI Tahun Ajaran 2009/2010, dengan latar belakang
pendidikan SMK dan SMA.
J. ASUMSI DAN HIPOTESIS
1. ASUMSI
Menurut Prof. DR. Winarno Surakhmad M.Sc. Ed. yang dikutip oleh
Suharsimi Arikunto (2002:58) bahwa: ‘Anggapan dasar adalah suatu titik tolak
pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik’. Selanjutnya Suharsimi
Arikunto (2002:58) menegaskan tujuan anggapan dasar, yaitu:
a. Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang
diteliti.
b. Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian.
c. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis.
Anggapan dasar yang menjadi tumpuan segala pandangan yang di pegang
penulis adalah :
1. Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan belajar
9
2. Kemampuan dasar mahasiswa yang didapat dari SMA dan SMK
menunjang terhadap proses belajar mahasiswa pada mata kuliah gambar
Teknik
3. Prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah gambar teknik akan menjadi
dasar kemampuan mahasiswa untuk menempuh mata kuliah selanjutnya
yang berkaitan dengan gambar teknik.
2. HIPOTESIS
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:64) “Hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul”. Dengan memperhatikan pernyataan
tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hipotesis nol (Ho): Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil
belajar mata kuliah Gambar Teknik antara mahasiswa lulusan SMA
dengan SMK.
2. Hipotesis kerja (Ha): Hasil belajar mata kuliah Gambar Teknik mahasiswa
lulusan SMA lebih baik dari mahasiswa lulusan SMK.
K. TINJAUAN TEORITIS
1. Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam
proses pendidikan. Semua proses di lembaga pendidikan formal pada akhirnya
akan bermuara pada hasil belajar yang diwujudkan secara kuantitatif berupa nilai.
Di dalam pendidikan, hasil belajar merupakan faktor yang amat
10
penting untuk diperhatikan oleh setiap dosen, karena hasil
belajar yang dicapai mahasiswa menunjukan seberapa jauh
mahasiswa telah menguasai materi perkuliahan dan
mencerminkan pula berhasil tidaknya dosen dalam mengajar.
Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa, maka setiap proses
perlu diadakan evaluasi.
Prestasi adalah tingkatan-tingkatan sejauh mana
mahasiswa telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Hasil
belajar adalah semua perubahan di bidang kognitif, sensorik-
motorik, dan dinamik-afektif yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar ini
merupakan suatu kemampuan internal (capability) yang telah
menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu
melakukan sesuatu atau memberikan prestasi tertentu
(performance) (Winkel, 1996: 97).
Gagne mengemukakan ada lima kategori hasil belajar
yakni : 1) informasi verbal, 2) kecakapan intelektual, 3) strategi
kognitif, 4) sikap dan 5) ketrampilan motorik. Sedangkan Bloom
mengungkapkan bahwa hasil belajar yang dicapai dalam tiga
kawasan yakni kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan
psikomotorik.
Hasil belajar kognitif berkenaan dengan aspek intelektual
seperti pengenalan, pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan
11
evaluasi. Hasil belajar afektif berkenaan dengan sikap, minat,
nilai, perhatian dan lain-lain, sedangkan hasil belajar
psikomotorik berkenaan dengan ketrampilan motorik.
Pengalaman menyebutkan bahwa hasil belajar yang dapat
dicapai di sekolah pada umumnya terbatas pada aspek kognitif
sekalipun belum semua aspek tersebut dikembangkan
oleh dosen.
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan
aktual yang diperoleh oleh seseorang setelah ia mengikuti
perkuliahan Mata Kuliah Gambar Teknik dalam waktu tertentu
dan dapat diukur dengan alat ukur tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Faktor dalam (internal), yaitu faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal dari
mahasiswa yang sedang belajar, yang meliputi:
a. Anak , dalam hal ini anak yang dalam keadaan segar
jasmani, akan berbeda dari anak yang dalam keadaan
lemah. Anak yang segar jasmani akan lebih mudah proses
belajarnya dibandingkan dengan anak yang lemah
jasmaninya.
12
b. Kondisi panca indera, faktor kondisi panca indera
yang baik fuingsinya, terutama penglihatan dan
pendengaran akan memudahkan dalam proses belajar.
c. Kecerdasan, faktor kecerdasan besar pengaruhnya
bagi keberhasilan seseorang mempelajari sesuatu atau
mengikuti suatu program pendidikan.
d. Bakat, faktor bakat juga besar pengaruhnya terhadap
proses dan hasil belajar seseorang. Seseorang yang belajar
pada bidang yang sesuai dengan bakat yang dimiliki akan
memperbesar kemungkinan berhasilnya belajar.
e. Motivasi, dimana motivasi adalah motif yang sudah
menjadi aktif pada saat-saat tertentu. Sedang motif sendiri
yaitu daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan
tertentu ( Winkel, 1996: 150).
f. Emosi, sesuai dengan proses belajar mengajar dalam
perkembangan kehidupan seseorang, maka terbentuklah
suatu type atau keadaan tertentu, antara lain menjadi
seseorang yang emosional dan mudah putus asa. Keadaan
emosi yang labil seperti mudah marah, merasa tertekan,
merasa tidak aman, dapat mengganggu keberhasilan anak
dalam belajar. Perasaan aman, gembira dan bebas
13
merupakan aspek yang mendukung dalam kegiatan
belajar.
2. Faktor luar (external), yaitu faktor-faktor yang berasal dari
luar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar,
faktor ini meliputi:
a. Faktor lingkungan alami, yaitu kondisi alami yang
dapat berpegaruh terhadap proses dan hasil belajar,
seperti suhu udara, kelembaban udara, cuaca, musim dan
termasuk dalam kejadian-kejadian alam yang ada.
b. Faktor lingkungan sosial, dimana lingkungan sosial
berupa manusia dan representasinya maupun wujud lain
yang dapat langsung berpengaruh terhadap proses dan
hasil belajar. Hubungan antara orang tua dan anak yang
baik, harmonis, akrab dan saling pengertian
memungkinkan anak dapat belajar dengan baik, karena
selain memberikan untuk belajar, orang tua akan
membantu menciptakan situasi belajar yang baik.
Lingkungan sosial seperti suara mesin, pabrik, keramaian
pasar dan hiruk pikuk lalu lintas juga mampengaruhi
proses dan hasil belajar.
c. Faktor prasarana belajar, dalam hal ini sarana belajar
yang tersedia dan dapat dimanfaatkan secara maksimum
14
dapat mendukung dan mempengaruhi terhadap proses
dan hasil belajar.
2. Gambar Teknik
Mata kuliah Gambar Teknik berjumlah 2 SKS, yang merupakan salah satu
mata kuliah dasar umum (MKKK) yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa pada
Prodi S1 Teknik Mesin di FPTK UPI. Para pengampu adalah dosen-dosen pada
Prodi Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI.
Mata kuliah ini merupakan dasar keahlian Teknik Mesin. Selesai mengikuti
perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep-konsep gambar,
implementasi dan evaluasi gambar kerja suatu mesin sesuai dengan tuntutan
perkembangan teknologi. Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai : standarisasi,
lukisan dasar, gambar perspektif, proyeksi, pemotongan, pengukuran, toleransi, tanda
pengerjaan, sistem sambungan, gambar kerja komponen mesin dan sistem kelistrikan.
Pelaksanaan kuliah menggunakan pendekatan ekspositori dan inkuiri dalam bentuk
ceramah, tanya jawab, demontrasi dan latihan dilengkapi penggunaan media OHP dan
benda kerja nyata, dan penyelesaian tugas-tugas.
3. Asal Sekolah
Menurut PP nomor 29 tahun 1990, pendidikan menengah
adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi pendidikan dasar.
Bentuk satuan pendidikan menengah terdiri atas (1). Sekolah
menengah umum, (2) sekolah menengah kejuruan, (3) sekolah
15
menengah keagamaan, (4) sekolah menengah kedinasan, (5)
sekolah menengah luar biasa. (Kunaryo, 1999 ; 106)
Sekolah menengah umum adalah sekolah pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa. Salah satu
mata pelajaran yang ada di SMU adalah menggambar yang
memungkinkan adanya transfer of learning bagi pelajar asal SMU
dalam mempelajari materi Gambar Teknik di perguruan tinggi
nanti.
Sekolah menengah kejuruan adalah sekolah pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Salah satu mata pelajaran yang ada di SMK adalah Gambar
Teknik, jadi sebelum siswa masuk di perguruan tinggi sudah
pernah mendapat pelajaran tersebut.
L. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan
tujuan adalah kegiatan yang disengaja oleh seseorang (peneliti) untuk menjawab
sebuah permasalahan yang ditemukannya. Metode penelitian adalah yang cara
yang dipergunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian.
16
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan
krakteristik objek atau subjek yang diteliti. Dengan metode deskriptif, peneliti
memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis,
mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas
universal (West.1982).
Penelitian komparasi merupakan metode penelitian deskriptif yang
membandingkan dua fenomena atau lebih. Seperti yang diungkapkan oleh
suharsimi Arikunto (2002:30), bahwa; “ penelitian komparasi berusaha untuk
mencari persamaan atau perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau
manfaat dari adanya persamaan atau perbedaan yang ada”.
Dari penjelasan di atas, maka metode komparasi merupakan metode yang
cocok digunakan dalam penelitian ini, karena untuk mencari arti atau manfaat dari
adanya persamaan atau perbedaan yang ada.
2. Populasi
Menurut Suharsimi A. (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan objek
yang menjadi perhatian dalam penelitian”. Populasi yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa teknik mesin S1 tahun ajaran 2009/2010,
yang berjumlah 82 orang.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Nana sudjana
(1989:161) mengemukakan, bahwa sampel adalah suatu bagian yang diteliti
17
dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi.
Pengambilan sampel tergantung dari banyaknya populasi, kondisi populasi serta
faktor lain yang mempengaruhi penelitian.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti mengambil sampel
keseluruhan jumlah mahasiswa angkatan 2009/2010. Sehingga sampel dari
penelitian ini merupakan sampel populasi.
M. METODE PENGOLAHAN DATA
1. Teknik pengumpulan data
Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu bahan yang sangat
diperlukan untuk dapat dianalisis. Untuk itu maka diperlukan suatu teknik
pengumpulan data yang relevan dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan teknik tes uraian
untuk mendapatkan hasil belajar mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMK,
dan studi dokumentasi untuk memperoleh data jumlah mahasiswa yang berasal
dari SMA dan SMK.
2. Instrumen pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam pengumpulan data ini adalah mendapatkan
gambaran hasil belajar mahasiswa Teknik Mesin pada mata kuliah Gambar
Teknik. Maka instrumen pengumpul data yang digunakan adalah instrumen
penelitian yang berupa tes prestasi belajar mata kuliah gambar teknik yang
berbentuk tes uraian.
Instrumen tes yang digunakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan
mahasiswa Teknik Mesin dalam menyelesaikan persoalan Gambar Teknik. Alasan
18
penggunaan instrunmen tes, karena salah satu fungsinya yaitu sebagai tes prestasi
atau achievement test, yang ditinjau dari salah satu fungsinya adalah untuk
menentukan tingkat penguasaan terhadap bahan yang dipelajari. Suharsimi
arikunto (2002:128) menyatakan bahwa; “ tes prestasi adalah tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Berbeda
dengan tes lainnya, tes prestasi diberikan sesudah orang yang dimaksud
mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan diteskan”.
Berdasarkan salah satu fungsi dari tes prestasi tersebut maka instrumen tes yang
diberikan berisikan permasalahan-permsalahan Gambar Teknik yang berkaitan
dengan materi Gambar Teknik.
N. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan skripsi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penjelasan istilah dalam judul, serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori meliputi landasan teori, anggapan dasar dan hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini.
Bab III Metodologi Penelitian meliputi metode penelitian yang digunakan,
paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel,
instrumen penelitian dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil dan pembahasan penelitian meliputi uraian dan bahasan hasil
penelitian yang diperoleh seperti deskripsi data, analisis data dan hasil
penelitian.
19
Bab V Kesimpulan dan saran meliputi kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan serta saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdikbud, (1999) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Nasution, S. (1992). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Slameto, (2003) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya., Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2002). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
Tim Penyusun UPI (2004). Pedoman Akademik. Bandung: UPI.
Tim Penyusun UPI (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Undang-undang Nomor 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003.
Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.
20