isi fix

47
PERTEMUAN I A. Topik Diskusi Posyandu dan penyuluhan tentang imunisasi B. Justifikasi Kegiatan 1. Latar Belakang Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penururnan angka kematian ibu dan bayi. Pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang memebutuhkan layanan kesehatan. Salah satu kegiatan utama posyandu ialah “Imunisasi”. Kesehatan anak yang terintegrasi sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan anak serta memperoleh potensi hidup optimal. Oleh karena itu, perlu kerjasama semua pihak agar mewujudkan keadaan anak yang dilahirkan sehat dan tumbuh serta berkembang optimal. Imunisasi bisa mencegah penyebaran beberapa penyakit infeksi yang menyebabkan kematian dan kecacatan. Di indonesia Angka penyakit infeksi pada bayi dan anak-anak 1

Upload: puspita-gustiana

Post on 02-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biomedic

TRANSCRIPT

Page 1: ISI FIX

PERTEMUAN I

A. Topik Diskusi

Posyandu dan penyuluhan tentang imunisasi

B. Justifikasi Kegiatan

1. Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

bersama masyarakat dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan, guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penururnan

angka kematian ibu dan bayi. Pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan

mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata,

apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu dapat

dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang

memebutuhkan layanan kesehatan. Salah satu kegiatan utama posyandu ialah

“Imunisasi”.

Kesehatan anak yang terintegrasi sangat penting untuk mengatasi masalah

kesehatan anak serta memperoleh potensi hidup optimal. Oleh karena itu, perlu

kerjasama semua pihak agar mewujudkan keadaan anak yang dilahirkan sehat dan

tumbuh serta berkembang optimal.

Imunisasi bisa mencegah penyebaran beberapa penyakit infeksi yang

menyebabkan kematian dan kecacatan. Di indonesia Angka penyakit infeksi pada

bayi dan anak-anak usia di bawah lima tahun relatif tinggi. Bahkan, beberapa penyakit

infeksi seperti diare dan pneumonia bisa menyebabkan kematian pada anak.Karena

itu, imunisasi perlu diberikan kepada anak-anak untuk melindungi mereka dari

berbagai penyakit.

2. Masalah

a. Kurangnya pengetahuan, pemahaman para ibu tentang posyandu dan imunisasi.

b. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya tujuan dan manfaat dilakasanakan

posyandu dan imunisasi.

1

Page 2: ISI FIX

3. Tujuan

a. Memahami dan mengerti pentingnya posyandu dan imunisasi.

b. Mengetahui pentingnya tujuan dan manfaat dilakasanakan posyandu dan

imunisasi..

C. Pembahasan

Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk

mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),

Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kepada masyarakat

setempat.

Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:

1. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:

a. Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.

b. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000 SI).

c. Anak balita 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI)

setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).

d. Bayi umur 0-11 bulan memperoleh immunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4

kali, DPT 3 kali dan Campak 1 kali.

e. Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).

f. Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.

g. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.

h. Bayi/anak yang diare segera diberikan:

• ASI lebih sering dari biasa

• Makanan seperti biasa

• Larutan oralit dan minum air lebih banyak

i. Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari.

j. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan ditolong oleh

tenaga kesehatan.

k. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat immunisasi Tetanus Toxoid (TT)

setelah melalui penapisan TT.

l. Setelah melahirkan Ibu segera melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:

a. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban

b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari

2

Page 3: ISI FIX

c. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok

d. Keluarga mencuci tangan pakai sabun

e. Rumah bebas jentik nyamuk

f. Persalinan Ibu ditolong oleh tenaga kesehatan

g. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari

h. ASI Eksklusif

i. Menimbang Balita tiap bulan

j. Keluarga Berencana

3. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang

dapat dicegah dengan immunisasi, sehingga keluarga:

a. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria

b. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus dan Campak

4. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur

(PUS):

a. Menjadi peserta KB

b. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang cocok dan

tepat penggunaan.

5. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman

pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma

berperan aktif, sehingga:

a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak (unggas,

sapi, kambing)

b. Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan pangan lokal

dengan pemanfaatan pekarangan rumah

c. Keluarga mampu mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi yang

tersedia di lingkungannya

d. Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan anak dan

perempuan, terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan

terlarang, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia (traficking),

penyebaran HIV/AIDS, dll.

3

Page 4: ISI FIX

Kegiatan utama di Posyandu meliputi:

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

2. Gizi

3. Immunisasi

4. KB: Pemberian Pil atau Kondom

5. Penanggulangan Diare: Pemberian Oralit dan Pengobatan

Imunisasi

Imunisasi merupakan investasi karena dapat melindungi kesehatan dari berbagai

penyakit infeksi. Oleh karena itu imunisasi wajib diberikan sejak bayi.Imunisasi adalah

memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa

diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin

yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi.

"Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh”.

Imunisasi juga dapat menurunkan kematian akibat infeksi saluran nafas akut yang

disebabkan virus influenza, bakteri pneumokokus, hemofilus, tuberkulosis, pertusis,

difteri (DPT), gizi buruk, dan berbagai polusi. Imunisasi rotavirus dan tifoid dapat

menurunkan kematian akibat diare. Penyebab diare umumnya adalah rotavirus, bakteri

escherichia coli, salmonella, gizi buruk, dan lingkungan padat penduduk dengan sumber

air tercemar.Sedangkan imunisasi polio, BCG, campak, dan pnemokokus bisa

menurunkan kematian akibat infeksi syaraf otak. Kematian akibat tetanus yang

disebabkan bakteri clostridium tetani, dapat diturunkan dengan imunisasi DPT (untuk

bayi dan balita), DT (untuk usia sekolah), TT (untuk anak usia sekolah/remaja, wanita

usia subur, hingga ibu hamil).

Program pemerintah memberikan lima imunisasi dasar secara gratis pada kegiatan

posyandu sampai bayi berusia 9 bulan, diantara nya adalah imunisasi BCG, Hepatitis B,

Polio, DTP yang sudah diganti menjadi Pentafio, dan Campak.

Jadwal imunisasi adalah :

4

Page 5: ISI FIX

Gambar. Jadwal Imunisasi

D. Kesimpulan dan Saran

1.Kesimpulan

Mengetahui dan memahami tentang posyandu dan imunisasi sangat penting agar

terhindar dari berbagai penyakit infeksi yang tingkat kecacatan dan kematiannya

tinggi.

2.Saran

Posyandu dan Imunisasi perlu diberikan kepada anak-anak untuk melindungi

mereka dari berbagai penyakit.

E. Lampiran

1. Daftar Hadir

2. Notulen Diskusi

3. Foto Kegiatan

4. Surat Keterangan

5

Page 6: ISI FIX

PERTEMUAN II

A. Topik Kegiatan

Penjelasan Tentang TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

B. Justifikasi Kegiatan

1. Latar Belakang

Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya

mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk

memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk

mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan

obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah

kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber

bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam

penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat

tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman

untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.

Selain tidak terdapat efek samping yang ditimbulkan dari obat tanaman herbal ini dari

segi biaya harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan obat-obatan kimia. Banyak

bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah,

batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut

maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi kita.

2. Masalah

a. Kurangnya pengetahuan tentang jenis tanaman toga, manfaat, khasiat yang

terkandung dari berbagai jenis toga

3. Tujuan

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan dapat :

a. Mengetahui jenis-jenis Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

b. Mengetahui manfaat/khasiat dari berbagai tanaman obat

6

Page 7: ISI FIX

C. Pembahasan

Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat

atau kegunaan sebagai obat. Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman

obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun

ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat

dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau

bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan

gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:

1. Demam panas

2. Batuk

3. Sakit perut

4. Gatal-gata

Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-

jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.

2. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.

3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.

4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan

dan bumbu masak

5. Jenis tanaman yang hampir punah

6. Jenis tanaman yang masih liar

7. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah

tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah

pemukiman.

Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat

kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:

1. Upaya preventif (pencegahan)

2. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan)

3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)

7

Page 8: ISI FIX

Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:

1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang

dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak,

saledri, pepaya dan lain-lain.

2. Sarana untuk pelestarian alam.

3. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya

pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-

tumbuhan akan mengalami kepunahan.

4. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.

5. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat

dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon

misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.

6. Sarana untuk pemertaan pendapatan.

7. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi

keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.

8. Sarana keindahan.Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan

menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk

menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam

terutama yang ditanam di pekarangan rumah.

Tabel Tanaman Obat Keluarga :

8

Page 9: ISI FIX

Tabel tanaman obat keluarga.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tanaman

obat tradisional memiliki banyak peran membantu untuk penyembuhan dan

pencegahan berbagai macam penyakit yang diderita pada manusia. Efek samping

yang terkandung dalam tanaman obat tradisional ini juga sangat sedikit

kadarnya,bahkan tidak terasa efeknya.

9

Page 10: ISI FIX

2. Saran

Setelah diberikan penyuluhan dan penjelasan tentang Tanaman Obat Keluarga

(TOGA) ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis toga, dan

mengetahui pentingnya manfaat tanaman obat tersebut.

E. Lampiran

1. Daftar Hadir

2. Notulen Diskusi

3. Foto Kegiatan

4. Surat Keterangan

10

Page 11: ISI FIX

PERTEMUAN III

A. Topik Diskusi

Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

B. Justifikasi kegiatan

1. Latar Belakang

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan

yang berkhasiat sebagai obat.Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang

tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk

membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi

keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan

selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha

kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.

Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan

memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan

keluarga.

2. Masalah

a. Kurangnya pengetahuan, pemahaman warga Kebun Tebeng terhadap pentingnya

penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

3. Tujuan

Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan :

a. Warga mempunyai kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan

rumahnya sendiri.

C. Pembahasan

Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai

obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian

akarnya.

Daun

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

11

Page 12: ISI FIX

1. Daun dewa (Gynura Segetum) Mengobati muntah darah dan payudara bengkak

2. Seledri Mengobati tekanan darah tinggi

3. Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi

4. Kelor Mengobati panas dalam dan demam

5. Daun bayam duri Mengobati kurang darah

6. Kangkung Mengobati insomnia

7. Saga (Abrus precatorius) Mengobati batuk dan sariawan

8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)

9. Landep (Barleriae prionitis L.) Mengobati rematik

10. Miana (Coleus atropurpureus Bentham) Mengobati wasir

11. Pepaya (Carica papaya L.) Mengobati demam dan disentri

12.Jintan (Trachyspermum

roxburghianum syn.Carum roxburghianum)Mengobati batuk, mules, dan sariawan

13. Pegagan (Cantella asiatica Urban)Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu

membasmi bakteri)

14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat diuretik (peluruh air seni)

12

Page 13: ISI FIX

15. Kemuning (Murrayae paniculata Jack) Mengobati penyakit gonorrhoe

16. Murbei (Morus indica Rumph) Bersifat diuretik

17.Kumis kucing (Orthosiphon stamineus

Benth)Bersifat diuretik

18. Sirih (Chavica betle L.)Mengobati batuk, antiseptika (membunuh

mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur

19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) Sebagai obat mencret dan kumur

20. Salam (Eugenia polyantha Wight) Bersifat astringensia

21. Jambu biji (Psidium guajava L.) Mengobati mencret

22. Sukun (Arthocarpus communis)Mengobati ginjal, jantung, liver, sakit gigi,pencernaan,

menurunkan kolesterol, asam urat

Batang

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1.Kayu manis (Cinnamomum

burmanii)

Mengobati penyakit batuk dan sesak napas,

nyeri lambung, perut kembung,diare, rematik, dan menghangatkan

lambung

2.Dadap ayam (Erythrina

varigata Linn.Var.orientalis)Mengobati asma

3. Pulasari (Alyxia stellata Roem) Obat perut kembung

13

Page 14: ISI FIX

4.Brotawali (Tonospora rumphii

Boerl)Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes

5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran kemih

6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur

7. Delima (Punice granatum L.) Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)

Buah

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah,

menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau

badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air

kecil

2. Cabai merah (Capsicum annuum L.) Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin

3. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan

mencairkan dahak

4. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil,

batuk, amandel,difetri, lever, sariawan, tekanan darah

tinggi, dan sembelit

5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran kemih

6.

Kapulaga (Elettaria cardamomum

Maton) dan ketumbar (Coriandrum

sativum L.)

Obat antikembung

14

Page 15: ISI FIX

Biji

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Kecubung (Datura metel) Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun

2.Kapur barus(Dryobalanops

aromatica Gaertn.)Mengobati gangguan pencernaan

3. Pinang (Areca catecha L.)Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama

terhadap cacing pita

4.Kedawung (Parkia biglobosa

Bentham)Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia

5. Pala (Myristica)

Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap

saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk,

dan memperlambat pernapasan

6.Jamblang (Eugenia cumini

Merr)

Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis

(diabetes)

Akar

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Pepaya (Carica papaya L.) Obat cacing

2. Aren (Arenga pinnata Merril) Obat diuretik

3.Pule pandak (Rauwolfia serpentina

Benth)

Obat antihipertensi dan gangguan neuropsikhiatrik, seperti

tekanan darah tinggi

15

Page 16: ISI FIX

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis dari Tanaman Obat Keluarga

2. Saran

a. Diharapkan warga Kebun Tebeng semakin banyak yang mempunyai kebun TOGA

nya sendiri dan terus digalakannya kegiatan penanaman TOGA tersebut.

E. Lampiran

1. Daftar Hadir

2. Notulensi Diskusi

3. Foto Kegiatan

4. Surat Keterangan

16

Page 17: ISI FIX

PERTEMUAN IV

A. Topik Diskusi

ASI EKSKLUSIF

B. Justifikasi Kegiatan

1. Latar belakang

ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi

berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman (DEPKES). Sedangkan

menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan

pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. Laporan WHO, 15 %

bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian

makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan 1,5 juta

anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar. Pada tahun 2000, survei

kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 4

bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan Utara, Asia dan Amerika

Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6

bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan

angka kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan.

Pemberian ASI Eksklusif dapat mempercepat penurunan angka kematian bayi dan

sekaligus meningkatkan status gizi balita yang pada akhirnya akan meningkatkan status

gizi masyarakat menuju tercapainya kualitas sumber daya manusia yang memadai.

Pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan kognitif dari bayi kecil,

bahwa pemberian ASI secara Eksklusif (tanpa makanan/minuman lain) kepada bayi

kecil memberikan keuntungan yang signifikan bagi perkembangan kognitifnya.

UNICEF menyatakan bayi yang diberikan susu formula memiliki kemungkinan untuk

meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dengan peluang itu 25 kali lebih

tinggi dibandingkan bayi yang disusui oleh ibunya secara Eksklusif. Berdasarkan

Riskesdas tahun 2010 presentase pola menyusui pada umur 0 bulan adalah 39,8% yang

menyusui eksklusif, 5,1 % yang menyusui predominan, 55,1% yang menyusui parsial.

Presentase menyusui eksklusif semakin menurun dengan meningkatnya kelompok

umur bayi. Pada bayi yang berumur 5 bulan, menyusui eksklusif hanya 15,3%,

menyusui predominan 1,5% dan menyusu parsial 83,2%. Faktor-faktor yang

mempengaruhi ASI Eksklusif yaitu produksi ASI kurang, ibu kurang memahami tata

laksana laktasi yang benar, ingin relaktasi, terlanjur mendapat prelactal feeding

17

Page 18: ISI FIX

(pemberian air gula/dekstrosa, susu formula pada hari hari pertama kelahiran), kelainan

ibu contohnya masalah anatomi payudara, ibu hamil lagi padahal masih menyusui, ibu

bekerja, kelainan bayi: bayi sakit, dan abnormalitas bayi/ kelainan bayi (IDAI, 2008).

Juga persepsi yang salah mengenai ASI. Faktor lain separti perubahan sosial budaya,

faktor psikologis, faktor fisik ibu, faktor kurangnya petugas kesehatan, meningkatnya

promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI, petugas kesehatan menganjurkan

penggunaan PASI, puting susu nyeri/lecet, payudara bengkak (engorgement), saluran

susu tersumbat, mastitis, abses payudara, kelainan anatomis pada puting susu,

kegagalan menyusui , bayi enggan menyusu, gagal tumbuh pada bayi yang mendapat

ASI, ikterus pada bayi yang minum ASI, bayi lahir dengan operasi sectio caesaria, bayi

kembar, penyakit kronis/berat pada ibu, ibu dengan diit tertentu, pemberian obat-obatan

pada ibu menyusui, dan menyusui pada waktu hamil.

2. Masalah

a. Kurangnya pengetahuan wanita khusunya ibu hamil dan menyusui tentang

pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi sampai umur 6 bulan di Kelurahan

Kebun Tebeng.

b. Masih terdapatnya ibu-ibu menyusui yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya di Kelurahan Kebun Tebeng.

3. Tujuan

a. Peserta khususnya ibu hamil dan menyusui dapat mengetahui, memahami, dan

menerapkan pemberian ASI Eksklusif pada bayi.

b. Peserta khususnya ibu hamil dan menyusui dapat mengetahui pengertian ASI

Eksklusif, kandungan ASI, manfaat ASI, cara meningkatkan produksi ASI, dan cara

menyusui yang benar.

C. Pembahasan

1. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 – 6 bulan

tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan, bayi pada usia

tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar

bayi kebal terhadap beragam penyakit pada usia selanjutnya. Memberikan ASI secara

eksklusif berarti keuntungan untuk semua, bayi akan lebih sehat, cerdas, dan

berkepribadian baik, ibu akan lebih sehat dan menarik. Perusahaan, lingkungan dan

18

Page 19: ISI FIX

masyarakat pun lebih mudah mendapatkan keuntungan. ASI adalah makanan bayi yang

paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi

yang sangat ideal dengan komposisi yang sangat seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik secara

kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi

kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4 – 6 bulan. ASI eksklusif sangat

penting untuk meningkatkan SDM kita dimasa yang akan datang, terutama dari segi

kecukupan gizi sejak dini. Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

akan menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara optimal. Hal

ini karena selain sebagai nutrisi yang ideal dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan

dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi

agar tmbuh optimal

2. Kandungan ASI

ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi

yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun berada

ditempat yang suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi,

sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat

menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula. Komposisi ASI

yaitu : karbohidrat, protein, lemak,mineral,vitamin. Di dalam ASI terdapat laktosa,

laktosa ini merupakan karbohidrat utama dalam ASI yang berfungsi sebagai salah satu

sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat

dibanding laktosa yang ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat dalam

kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI

transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar

karbohidrat ASI relatif stabil. Selain karbohidrat, ASI juga mengandung protein.

Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang

terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula terdiri dari protein

whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih

mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu formula lebih banyak mengandung

protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah casein yang terdapat di

dalam ASI hanya 30%, dibanding susu formula yang mengandung protein dalam

jumlah yang tinggi (80%). Disamping itu juga, ASI mempunnyai asam amino yang

lengkap yaitu taurin. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak

19

Page 20: ISI FIX

karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang

sedang berkembang. ASI juga mengandung lemak, kadar lemak dalam ASI pada

mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak ASI berubah kadarnya

setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi secara otomatis. Selain jumlahnya yang

mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang

merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta

mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA

(Docoso Hexsaconic Acid) dan Acachidonid acid merupakan komponen penting

untuk meilinasi bayi. Disamping karbohidrat, lemak, protein, ASI juga mengandung

mineral, vitamin K, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin yang larut dalam

air. Hampir semua vitamin larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C

terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar

vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar

vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang.

3. Manfaat ASI Eksklusif

Bagi bayi dan ibu ASI eksklusif menyebabkan mudahnya terjalin ikatan kasih

sayang yang mesra antara ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan keuntungan awal

dari menyusui secara eksklusif. Bagi bayi tidak ada perbedaan yang lebih berharga

dari ASI. Hanya seorang ibu yang dapat memberikan makanan terbaik bagi bayinya.

Selain dapat meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal, ASI juga

membuat anak potensial memiliki perkembangan sosial yang baik.

Manfaat ASI bagi Bayi:

1. ASI sebagai nutrisi

2. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup

karena mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6 bulan pertama.

3. Mengandung antibody (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap

penyakit, seperti diare dan gangguan pernafasan.

4. Menunjuang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI eksklusif

akan lebih cepat jalan.

5. Meningkatkan jalinan kasih sayang.

6. Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai.

7. Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.

8. Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat

menimbulkan alergi.

20

Page 21: ISI FIX

9. Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan pertama

(87% ASI adalah air)

10. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga

bayi dengan pemberian ASI Eksklusif potensial lebih pandai.

11. Menunjang perkembangan kepribadian dan kecerdasan emosional, kematangan

spiritual dan hubungan sosial yang baik

Manfaat ASI bagi ibu

1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Apabila bayi disusui segera setelah

dilahirkan, maka kemungkinan terjadi perdarahan setelah melahirkan akan

berkurang karena kadar oksitoksin meningkat sehingga pembuluh darah

menutup dan perdarahan akan cepat berhenti.

2. Mengurangi terjadinya anemia.

3. Menjarangkan kehamilan. Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman,

murah dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid,

98% tidak akan hamil pada enam bulan pertama setelah melahirkan dan 96%

tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.

4. Mengecilkan rahim Kadar oksitoksin ibu yang menyusui akan membantu rahim

kembali ke ukuran sebelum hamil.

5. Menurunkan risiko kanker payudara

6. Membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan dimana

saja. ASI selalu bersih, sehat, dan tersedia dalam suhu yang cocok.

7. Lebih ekonomis dan murah

8. Dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan memasak air dan

tanpa harus mencuci botol.

4. Pengelompokan ASI

Berdasarkan waktu produksinya ASI digolongkan kedalam 3 kelompok :

a. Kolostrum

Kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke empat

setelah melahirkan. Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang

kaya akan zat anti infeksi dan berprotein tinggi, merupakan cairan yang pertama

kali disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissuedebris dan residual

material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum

dan setelah masa puerperium. Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu

21

Page 22: ISI FIX

berubah. Kolostrum merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning –

kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matang. Kolostrum

merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari usus bayi

yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi dan

makanan yang akan datang. Selain itu Kolostrum lebih banyak mengandung

protein dibanding dengan ASI yang matur. Pada kolostrum protein yang utama

adalah globulin. Kolostrum memiliki manfaat yaitu Kolostrum mengandung zat

kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi

khususnya diare. Jumlah Kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari

isapan bayi pada hari – hari pertama kelahiran, walaupun sedikit namun cukup

untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi, oleh karena itu harus diberikan kepada

bayi. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi, karbohidrat, dan

lemak rendah. Sehingga sesuai dengan kebutuhan zat gizi bayi pada hari – hari

pertama setelah kelahiran. Selain itu membantu pengeluaran mekonium yaitu

kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

b. ASI transisi atau ASI peralihan.

ASI transisi diproduksi pada hari ke empat sampai hari ke sepuluh kelahiran

dari masa laktasi. Tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa, pada kondisi-

kondisi tertentu ASI transisi dapat diproduksi sampai minggu ke-5. ASI transisi

mengandung protein yang lebih rendah dibanding Kolostrum. Namun, kandungan

lemak dan karbohidrat ASI transisi lebih tinggi dibanding Kolostrum dan volume

pada ASI transisi makin meningkat.

c. Air susu dengan komposisi zat gizi tetap.

Setelah bayi berumur 1 bulan, komposisi zat gizi ASI tidak akan mengalami

perubahan (komposisinya tetap). Kondisi ini akan berlangsung sampai bayi

berumur 2-3 tahun. Volume ASI yang diproduksi akan mengalami perubahan

seiring dengan bertambahnya umur bayi. Ketika umur bayi mencapai 3 bulan,

seorang ibu dapat memproduksi ASI 800 ml sehari. Terjadinya perubahan volume

ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Menginjak umur 6 bulan, bayi membutuhkan

makanan tambahan berupa makanan pendamping ASI karena ASI yang diproduksi

ibu mulai menurun dan tidak mencukupi kebutuhan bayi. ASI tetap boleh diberikan

sampai bayi berumur 2 tahun.

22

Page 23: ISI FIX

5. Cara menyusui bayi yang benar

Cara menyusui bayi yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi

dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar, memberi ASI dalam

suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu senyaman mungkin.

Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali.

Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap

4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Adapun

posisi menyusui yang benar adalah:

a. Posisi Dekapan

Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi

ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar

kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala

badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya.

b. Posisi Football hold

Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki

payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya

atau menyusui anak kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi

dengan tangan, menggunakan bantal untuk menyokong belakang badan ibu.

c. Posisi Berbaring

Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari

pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada

beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi

dengan lengan atas.

23

Page 24: ISI FIX

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan masyarakat mempunyai antusias yang

sangat tinggi untuk mengetahui informasi mengenai pemberian ASI Eksklusif pada

bayi dan dengan penyuluhan yang telah dilakukan mengenai pemberian ASI

Eksklusif kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan menyusui dapat mengetahui

pengertian ASI Eksklusif, kandungan ASI, manfaat ASI, pengelompokan ASI, cara

meningkatkan produksi ASI, dan cara menyusui yang benar.

2. Saran

Minat dan antusias masyarakat yang tinggi akan pemberian ASI Eksklusif

pada bayu perlu ditingkatkan dengan diadakanya kegiatan penyuluhan kesehatan dari

berbagai pihak tenaga medis serta diadakanya fasilitas yang mendukung untuk

berjalanya kegiatan tersebut.

E. Lampiran

1. Daftar Hadir

2. Notulen Diskusi

3. Foto Kegiatan

4. Surat Keterangan

24

Page 25: ISI FIX

PERTEMUAN V

A.Topik Diskusi

Penyuluhan Penanganan Pada Luka

B.Justifikasi Kegiatan

1. Latar Belakang

Luka atau cedera   adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh

yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Sedangkan

menurut  Taylor (1997) Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit.

Menurut  Kozier ( 1995) luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran

dan tulang atau organ tubuh lain. Luka harus ditangani dengan baik untuk

menghentikan dan mencegah perdarahan. Perdarahan yang banyak dapat berisiko

mengancam nyawa. Penanganan luka juga bertujuan untuk mencegah infeksi selama

proses penyembuhan luka. Penanganan terhadap luka dibedakan sesuai dengan jenis

dari luka masing-masing.

2. Masalah

Kurangnya pengetahuan dan informasi masyarakat (terutama anak-anak)

kelurahan Kebun Tebeng tentang penanganan pertama bila terjadi luka.

3. Tujuan

Setelah diadakan penyuluhan diharapkan anak-anak dapat mengerti cara

penanganan yang baik dan benar terhadap luka.

C. Pembahasan

Ada beberapa tipe luka yang perlu kita ketahui :1.     Luka sayat / luka potong / luka tusuk, adalah luka yang disebabkan oleh benda tajam. Luka ini dapat menembus kulit dan menyebabkan perdarahan. Tingkat kedalaman luka dan banyaknya perdarahan tergantung pada alat penyebab luka, besarnya trauma/benturan, dan bagian tubuh yang terkena. Contohnya luka tusuk di perut/dada karena perampokan/pembunuhan bisa fatal, tapi luka sayat di jari ketika memotong sayur biasanya ringan.2.     Luka gores, adalah luka yang disebabkan goresan suatu benda yang sedikit tajam seperti kuku, tanduk, pensil, dan lain-lain.3.   Luka lecet / abrasi, adalah sebagian kulit terkelupas dan umumnya tidak banyak perdarahan yang keluar. Luka lecet bisa disebabkan karena jatuh atau terpeleset.

25

Page 26: ISI FIX

Luka harus ditangani dengan baik untuk menghentikan dan mencegah perdarahan. Perdarahan yang banyak dapat berisiko mengancam nyawa. Penanganan luka juga bertujuan untuk mencegah infeksi selama proses penyembuhan luka. Pada anak-anak, luka sering terjadi karena berbagai sebab seperti terpeleset, terjatuh, berkelahi, dan lain-lain. Luka bisa ringan dan dapat ditangani sendiri di rumah, tetapi bisa juga serius sehingga memerlukan pertolongan dokter.

Pertolongan pertama yang dapat kita lakukan apabila kita atau anak kita terluka :

1.Tetap tenang.

Kenali ringan-beratnya luka. Mengenali jenis luka sangat penting. Luka yang

ringan dan tidak banyak perdarahan mungkin dapat anda tangani sendiri. Tapi jangan

mencoba menangani sendiri luka yang serius dan banyak perdarahan. Meskipun

demikian, pada luka serius anda tetap dapat melakukan pertolongan pertama dengan

melakukan penekanan pada luka menggunakan kain/balut tekan untuk menghentikan

perdarahan dan segera membawanya ke UGD. Mungkin tidak mudah membedakan

antara luka ringan dan luka berat. Contoh luka ringan : luka lecet, luka gores, dan luka

dengan perdarahan sedikit. Contoh luka berat : luka tusuk di perut, luka tusuk di dada,

luka sayat yang luas/panjang, dan luka dengan perdarahan banyak. 

2.Lakukan penekanan.

Sebagian besar pendarahan aktif dapat dihentikan dengan melakukan

penekanan langsung pada luka menggunakan lap/kain/pakaian selama lima atau

sepuluh menit. Kesalahan yang paling umum biasanya adalah berhenti menekan

terlalu cepat untuk mengintip lukanya. Kesalahan ini bisa saja menyebabkan

pendarahan yang lebih banyak atau terjadi penggumpalan yang mempersulit untuk

mengontrol tekanan selanjutnya. Jika pendarahan terjadi lagi setelah sepuluh menit

penekanan dilanjutkan, lakukan lagi penekanan dan hubungi dokter untuk meminta

pertolongan. Luka pada daerah tertentu seperti kepala, wajah, jari tangan dan jari kaki

akan mengeluarkan darah lebih banyak dibandingkan bagian tubuh lainnya. Hal

tersebut disebabkan pembuluh darah kapiler di daerah tersebut lebih banyak. 

3. Bersihkan dan balut luka.

Jika Anda merasa yakin dan mampu mengatasi masalah pada luka ringan,

basuhlah luka dengan air bersih, bila perlu basuh luka dengan air mengalir. Periksa

luka dan yakinkan bahwa luka tersebut sudah bersih. Luka yang tidak bersih dapat

menyebabkan infeksi di kemudian hari. 

Berikan larutan povidone iodine (nama merek betadine) dan salep antibiotik, lalu

balut dengan kassa yang steril. Pemberian povidone iodine dan alkohol menyebabkan

perih pada luka.

4. Segera ke dokter/UGD bila luka serius. Tidak peduli seberapa banyak (atau seberapa

sedikit) pendarahan yang terjadi, hubungi dokter jika luka cukup dalam (menembus

26

Page 27: ISI FIX

kulit) atau panjangnya lebih dari ½ inci (1,27 cm). Luka yang dalam dapat merusak

otot dan pembuluh darah, meskipun kondisi luar luka tidak terlihat serius. Luka lecet

yang panjang dan terletak pada wajah, dada, dan punggung biasanya menyisakan

bekas luka yang buruk. Dalam situsi tersebut, luka perlu ditutup (dijahit), bekas luka

mungkin akan lebih sedikit membekas. Jika ragu apakah luka perlu dijahit atau tidak,

hubungi dokter/ke UGD. Luka sebaiknya dijahit dalam waktu kurang dari 8 jam

setelah luka terjadi.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan anak-anak mempunyai antusias yang

tinggi untuk belajar mengenai penanganan pada luka.

2. Saran

Dari penjelasan tentang penangan luka pada anak-anak ini diharapkan semoga

dapat diberitahukan dan diteruskan juga kepada anak-anak yang lain.

E. Lampiran

1. Daftar Hadir

2. Notulen Diskusi

3. Foto Kegiatan

4. Surat Keterangan

27

Page 28: ISI FIX

PERTEMUAN VI

A.Topik Kegiatan

Penyuluhan Tentang Kadar Glukosa Darah sekaligus Pemeriksaan

B.Justifikasi Kegiatan

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas baik yang merupakan

kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya. Untuk

melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini diperoleh

dari bahan yang dikonsumsi. Pada umumnya, bahan makanan itu mengandung tiga

kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Salah satu

penghasil energi terbesar yaitu karbohidrat glukosa. Karbohidrat glukosa merupakan

karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di dalam tubuh.

Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida

maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi menjadi

glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah satu

molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh.

Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat dibedakan menjadi 2 jenis

yaitu molekul D-Glukosa dan L-Glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk

glukosa ini adalah posisi gugus hidrogen (-H) dan alkohol (–OH) dalam struktur

molekulnya. Glukosa yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat

dimanfaatkan oleh sistim tumbuh tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia hanya

dapat memanfaatkan DGlukosa. Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah diserap

oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran

darah. Di dalam tubuh, glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di

dalam otot & hati namun juga dapat tersimpan pada plasma darah dalam bentuk

glukosa darah (blood glucose). Di dalam tubuh selain akan berperan sebagai bahan

bakar bagi proses metabolisme, glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi

utama bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh,

glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP (adenosine

triphosphate) yang merupakan molukel molekul dasar penghasil energi di dalam

28

Page 29: ISI FIX

tubuh. Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 50—75% dari

total kebutuhan energi tubuh. Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme

glukosa akan berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik

dan proses aerobik. Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam

sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan

dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam mitochondria dengan kehadiran

Oksigen (O2).

2. Masalah

a. Kurangnya pengetahuan masyarakat Kelurahan Kebun Tebeng mengenai glukosa

darah dan cara pemeriksaannya

b. Kurangnya minat untuk mengetahui kadar glukosa darahnya sendiri, dan

memeriksa glukosa darahnya secara rutin.

3. Tujuan

a. Mengetahui apa itu glukosa darah?

b. Menyadari penting untuk mengetahui kadar glukosa darah yang normal.

C. Pembahasan

Glukosa adalah karbohidrat yang tidak dihidrolisis atau diuraikan menjadi sakarida lain yang

lebih sederhana. Glukosa juga merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di

dalam sel merupakan sumber energi. Glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah serta

dalam darah manusia.

Proses pemeriksaan glukosa meliputi :

1.     Pra analitik

Pra analitik adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang pengambilan, persiapan,

penyimpanan, dan pengiriman spesimen.

Persiapan pasien secara umum yaitu :

1. Pasien dianjurkan berpuasa 8-12 jam.

2. Obat yang dikonsumsi pasien

    

29

Page 30: ISI FIX

 Untuk pemeriksaan sampel darah, pasien tidak boleh minum obat 4-24 jam.

-          Untuk spesimen urin, pasien tidak boleh minum obat 48-72 jam.

-          Untuk pengobatan yang tidak mungkin dihentikan diberi tanda khusus oleh pekerja

laboratorium.

3. Menghindari aktivitas fisik.

4. Memperhatikan efek postur, dianjurkan duduk dengan tenang 10 sampai 15 menit

kemudian  spesimen diambil.

  Tes Glukosa Darah

1. GDP (Gula Darah Puasa)

-          Pasien berpuasa 8-12 jam sebelum tes.

-          Semua obat dihentikan, bila ada obat yang harus diberi ditulis pada formulir permintaan tes.

2. GD2PP

-          Dilakukan 2 jam setelah tes GDP.

-          Pasien dianjurkan makan makanan yang mengandung 100 gram karbohidrat sebelum tes.

3. GDS (Gula Darah Sewaktu)

Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan tanpa persiapan yang bertujuan untuk melihat kadar

gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan.

Persiapan sampel tes glukosa darah yaitu :

-          Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

-          Sampel tes sering atau dikontrol DM : plasma vena, serum/darah kapiler. Sampel tes

diagnostik : plasma vena.

-          Sampel plasma stabil kurang dari 1 jam. Bila lebih dari 1 jam akan mengakibatkan

konsentrasi glukosa turun.

-          Sampel serum stabil kurang dari 2 jam.

     2.)  Tes Glukosa Urin

     Persiapan pasien untuk pemeriksaan glukosa urin sama seperti persiapan pasien untuk

pemeriksaan glukosa darah GDP dan GD2PP.

Persiapan sampel untuk tes glukosa urin adalah sebagai berikut :

-          Sampel urin 1 kali dikemihkan 1,5-3 jam setelah makan atau urin sewaktu.

-          Urin kemudian dimasukkan ke dalam penampung sampel bersih tanpa pengawet.

30

Page 31: ISI FIX

2.  Analitik

Analitik adalah segala sesuatu yang menyangkut cara kerja pemeriksaan glukosa darah

meliputi metode tes glukosa, prinsip pemeriksaan, alat dan bahan serta cara kerjanya.

     1.)  Tes Glukosa Darah

            Tes glukosa darah meliputi :

a.    GDP (Gula Darah Puasa)

b.    GD2PP (Gula Darah 2 Post Prandial)

c.    GDS (Gula Darah Sewaktu)

3.  Pasca Analitik

Pasca analitik adalah kegiatan akhir dari proses analisis suatu sampel. Kegiatan pasca

analitik meliputi pembacaan hasil.

      1.)  Tes Glukosa Darah

            Nilai Rujukan Pemeriksaan Glukosa

Tes Rujukan

GDS < 180 mg/dL

GDP 70-110 mg/dL

GD2PP < 140 mg/dL

           

2.)  Tes Glukosa Urin

Hasil pemeiksaan reduksi hendaknya disebut dengan cara semi kuantitatif. Pembacaan hasil

dari tes glukosa urin ini adalah sebagai berikut :

Negatif (-)                :     Larutan tetap berwarna biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh.

Positif (+) atau 1+   :     hijau kekuning-kuningan dan keruh (sesuai dengan 0,5-1 % glukosa)

(+)(+) atau 2 +      :  kuning keruh (1-1,5 % glukosa)

(+)(+)(+) atau 3+   :     jingga atau warna lumpur keruh (2-3,5 % glukosa)

(+)(+)(+)(+) atau 4+     :     merah keruh (lebih dari 3,5 % glukosa)

31

Page 32: ISI FIX

Interpretas hasil pemeriksaan glukosa meliputi :

Gula dara n normal (70-110 mg/dL)

Gula darah rendah (hipoglikemia, 40-50 mg/dL)

Gula darah tinggi (hiperglikemia, >130 mg/dL)

C.  Tinjauan Klinis Glukosa

Penyakit yang ditimbulkan jika kadar glukosa darah meningkat adalah diabetes melitus (DM).

Sedangkan penyakit yang ditimbulkan jika kadar glukosa dalam darah menurun adalah

hipoglikemia.

1. Diabetes Melitus (DM)

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa(gula sederhana) di dalam

darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat.

Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar

gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin. Gejala

awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula

darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih

tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa

yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka

penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri). Akibat poliuri maka penderita

merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori

hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk

mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak

makan (polifagi). Gejala lainnya adalah pandangan kabur,pusing, mual dan berkurangnya

ketahanan selama melakukan olah raga

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kandungan glukosa

normal dalam darah. Hipoglikemia bisa terjadi jika penderita kurang makan atau tidak makan

pada waktunya atau melakukan olah raga yang terlalu berat tanpa makan. Jika kadar gula darah

terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak. Untuk melindungi otak,

tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati. Proses ini melibatkan

pelepasanepinefrin (adrenalin), yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan,

32

Page 33: ISI FIX

meningkatnya kesiagaan dan gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa

menyebabkan sakit kepala. Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa

menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap. 

Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula. Gejala-gejala dari kadar

gula darah rendah : rasa lapar yang timbul secara tiba-tiba, sakit kepala, kecemasan yang timbul

secara tiba-tiba, badan gemetaran, berkeringat, bingung, penurunan kesadaran, koma.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa penting

untuk memeriksakan kadar glukosa darah untuk mengetahui keadaan glukosa darah

kita masing-masing.

2. Saran

Setelah diberikan penyuluhan hendaknya masyarakat dapat meminimalisir

bahkan menghindari penyebab dari penyakit DM yang terjadi akibat kelebihan kadar

glukosa darah.

E. Lampiran

1. Daftar Hadir

2. Notulen Diskusi

3. Foto Kegiatan

4. Surat Keterangan

33

Page 34: ISI FIX

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengelolaan dan Pengimbangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN). 2015. Buku Panduan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Ke 75. Universitas Bengkulu.

Cahyo Ismawati S.dkk, 2010. Posyandu dan Desa Siaga

Kemenkes, 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu

Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Guyton, Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.

Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7. Vol.2. Jakarta: EGC.

Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Ed V. Jakarta: Interna

Publishing.

Markum AH : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

IDAI. 2002. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.

Helmi D, Herriyanto, Inswiasri. 2000. Penyakit cacingan di unit pemukiman transmigrasi

Propinsi Bengkulu pada sekolah dasar. Media Litbang Kesehatan.

Muhlisah, Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga. Gramedia

Santoso, Hieronymus Budi. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta Selatan. Agromedia Pustaka

Hendromartono, Consensus on the Management of Diabetes Mellitus (Perkeni 1998). In Surabaya Diabetes Update. VI. Eds

34