web viewamylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa,...

33
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI PERCOBAAN III PEMBUATAN SERBUK SIMPLISIA DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK Disusun oleh : Nama : 1. Kintyas Asokawati (G1F014069) 2. Irenne Agustina Tanto (G1F014071) 3. Alifah Itmi Mushoffa (G1F014073) 4. Gasti Giopenra Benarqi (G1F014075) Golongan / Kelompok : IVA / Radix 2 Nama Asisten : Nisadiyah, Curie, Retno Tanggal Praktikum : 23 November 2015 Dosen Pembimbing : Nur Amalia, M.Sc.,Apt.

Upload: vohanh

Post on 30-Jan-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PERCOBAAN III

PEMBUATAN SERBUK SIMPLISIA DAN PEMERIKSAAN

MIKROSKOPIK

Disusun oleh :

Nama : 1. Kintyas Asokawati (G1F014069)

2. Irenne Agustina Tanto (G1F014071)

3. Alifah Itmi Mushoffa (G1F014073)

4. Gasti Giopenra Benarqi (G1F014075)

Golongan / Kelompok : IVA / Radix 2

Nama Asisten : Nisadiyah, Curie, Retno

Tanggal Praktikum : 23 November 2015

Dosen Pembimbing : Nur Amalia, M.Sc.,Apt.

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2015

Page 2: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

PEMBUATAN SERBUK SIMPLISIA DAN PEMERIKSAAN

MIKROSKOPIK

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mampu mengidentifikasi simplisia berdasarkan fragmen pengenal

dengan menggunakan mikroskop.

2. Mampu mengetahui ciri-ciri khas suatu simplisia.

II. PENDAHULUAN

Serbuk simplisia adalah simplisia yang telah digerus terlebih dahulu,

sampai derajat kehalusan tertentu (Anonim, 1995). Untuk mengetahui

kebenaran dan mutu simplisia, maka dilakukan analisis ynag meliputi analisis

kuantitatif dan kualitatif. Pengujian mikroskopik termasuk dalam analisis

kuantitatif (Anonim, 2007).

Uji mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang

derajat pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Simplisia ayang dapat

diuji berupata sayatan melintang, radial, paradermal, membujur, ataupun

serbuk. Dari pengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen

pengenal spesifik masing-masing simplisia (Wiryodagdo,2007)

Sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama, akan membentuk

jaringan tumbuhan. Jaringan dewasa pada tumbuhan berdasarkan fungsinya

dibedakan menjadi :

a. Jaringan epidermis

Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari daun, bagian

bunga, buah dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani

penebalan sekunder. Menurut fungsi dan bentuk sel-sel epidermis

tidaklah sama. Selain dari sel epidermis yang umum juga dijumpai

banyak macam rambut, sel pengawal stomata, serta sel spesifik

lainnya. Akan tetapi dari segi topografi dan sampai tingkat tertentu

secara ontogeni epidermis merupakan jaringan yang seragam.

Epidermis biasanya terdapat diseluruh kehidupan organ-organ

tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder. Lamanya

epidermis didalam organ tumbuhan dengan pertumbuhan sekunder

1

Page 3: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

tidak sama. Sel epidermis bentuk umum mempunyai bentuk,

ukuran serta susunan yang beragam, tetapi selalu tersusun rapat

membentuk lapisan yang kompak tanpa ruang interselular (Agoes,

2007).

Derivat Epidermis :

Stomata

Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang mempunyai

arti lubang atauporus. Esau mengartikan sebagai sel-sel penutup

dan porus yang ada di antaranya. Jadi stomata adalah porus atau

lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-masing

dibatasi oleh dua buah guard cell atau sel-sel penutup. Guard cell

adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk

dan fungsi, juga dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada

diantaranya. Stomata umumnya terdapat pada bagian-bagian

tumbuhan yang berwarna hijau, jadi terutama sekali pada daun-

daun. Pada tumbuhan yang hidup di bawah permukaan air

terdapat pula alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata,

padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata (Agoes,2007).

Sel yang mengelilingi  stomata dapat berbentuk sama atau

berbeda dengan sel epidermis lainnya, sel yang berbeda bentuk itu

dinamakan sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam perubahan

osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur

lebar celah. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuahan

diatas tanah, paling banyak ditemukan pada daun. Pada daun,

stomata ditemukan dikedua permukaan daun atau pada satu muka

saja, biasanya pada permukaan bawah. Sel penutup biasanya

mengadakan kloroplas sehingga bisa berlangsung fotosintesis. Sel

penutup umumnya berbentuk ginjal, tetapi pada tumbuhan

monokotil ada yang berbentuk halter. Dimungkinkan ada

hubungan antara bagian dalam tubuh tumbuhan dengan dunia luar

lingkungan, hal ini sangat berguna bagi proses fotosintesis,

2

Page 4: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

respirasi, dan transpirasi. Stomata berasal dari sel protoderm yang

terdapat pada meristem apikal (Fahn, 2005).

Pada dikotil dapat dibagi menjadi empat jenis stomata

berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel

penutup yaitu (Hidayat, 2007) :

1. Jenis anomositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh

sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari

sel epidermis lainnya. Jenis ini umumnya terdapat

pada Ranunculacae.

2. Jenis anisositik, yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel

tetangga yang tidak sama besar. Jenis ini umum terdapat

pada Crucifirae.

3. Jenis parasitik, yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel

tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu

sejajar sumbu sel penutup celah. Jenis ini umumnya

terdapat pada Rubiaciae.

4. Jenis diasitik, yaitu setiap stomata dikelililngi dua sel

tetangga. Jenis ini umum terdapat pada Acanthaciae.

Selain itu juga terdapat tiga kategori sel penutup, yaitu

(Hidayat, 2007) :

1. Mesogen, sel penutup dan sel yang ada di dekatnya yang

dapat berkembang atau tidak berkembang menjadi sel

tetangga. Memiliki asal yang sama.

2. Perigen, sel yang di dekat stomata yang tidak memiliki asal

yang sama dengan sel penutup.

3. Mesoperigen, sedikitnya satu sel tetangga yang memiliki

hubungan langsung dengan stomata, sementara sel yang lain

tidak.

3

Page 5: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Fungsi stomata pada daun adalah sebagai tempat pertukaran gas

antara oksigen dan karbondioksida, pengatur penguapan (Fahn,

2005).

Trikoma

Trikoma dalam arti sebenarnya adalah rambut-rambut

yang tumbuh (berasal dari kata Yunani), asalnya adalah dari sel-

sel epidermis yang bentuk, susunan serta fungsinya memang

bervariasi. Trikoma terdapat pada hampir semua organ tumbuh-

tumbuhan (pada epidermisnya). Jelasnya yaitu selama organ-

organ tumbuhan itu masih hidup. Disamping itu terdapat juga

trikoma yang hidupnya hanya sebentar. Trikoma ini biasanya

tumbuh lebih dahulu menjelang atau dalam hubungan dengan

pertumbuhan organ tumbuhannya. Ditinjau dari susunannya dapat

dibedakan menjadi dua, trikoma yang uniseluler dan multiseluler.

Sedangkan menurut bentuknya trikoma juga dibagi menjadi dua,

trikoma sebagai rambut dan trikoma sebagai sisik (Agoes,2007).

Beberapa sel epidermis daun atau cabang membentuk

tonjolan dalam bantuk rambut atau trikoma. Trikoma dapat

tersebar dalam bentuk tunggal, tetapi adakalanya bergerombol.

Trikoma dapat terdiri dari sel tunggal atau beberapa sel

bergabung dengan berbagai bentuknya. Mulai dari bentuk

sederhana sebagai tonjolan sampai membentuk bangunan

komplek yang bercabang-cabang atau berbentuk bintang. Sel-sel

penyusun trikoma dapat berupa sel hidup atau sel mati (Fahn,

2005).

Penggunaan trikoma dalam taksonomi sangat dikenal.

Beberapa famili dapat dengan mudah diidentifikasi dengan

adanya tipe atau tipe istimewa berbentuk rambut. Pada kasus yang

lain rambut itu penting untuk klasifikasi genus dan spesies dan

dalam analisis hibrid antar spesies. Secara garis besar trikoma

4

Page 6: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu trikoma tanpa

kelenjar dan trikoma berkelenjar (Fahn, 2005).

Trikoma dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

trikoma yang tidak menghasilkan sekret dapat berbentuk rambut

bersel satu atau sel banyak, rambut sisik yang memipih dan bersel

banyak, rambut bercabang dan bersel banyak, dan rambut akar.

Sedangkan trikoma yang menghasilkan sekret dapat bersel satu

atau bersel banyak dan berupa sisik, trikoma yang menghasilkan

sekret yang kental atau koleter, rambut gatal, dan trikoma yang

menghasilkan nektar (Hidayat, 2007).

Sel Silika, Lentisel, Litosit, dan Sel Gabus

Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut

dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun. Sel-sel silika yang

berkembang sepenuhnya mengandung badan-badan silika yang

berupa massa silika yang isotropik dan di tengah-tengahnya

buasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan

permukaan, benda-banda silika itu mungkin berbentuk bulatan,

elips, halter, atau berbeentuk pelana. Dilaporkan adanya silikon

dijumpai hanya dalam jumlah kecil dalam sel silika muda,

akumulasinya semakin cepat dalam sel yang mengalami proses

menua (Fahn,2005).Dinding sel gabus disisipi oleh suberin dan

banyak diantaranya mengandung bahan-bahan organuk padat.

Litosit merupakan derivat epidermis yang mempunyai

bentuk khusus. Terdapat pada daun tumbuhan Moraceae dan

Cucurbitacirae. Dindingnya mengalami penebalan ke arah lumen

sel, epidermis yang mengalami penebalan dari luar ke dalam.

Penebalan ini berbentuk rumah lebah mengandung selulosa dan

kalsium karbonat yang disebut sistolit (Purnomo,2005).

5

Page 7: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Pada sebagian besar tumbuhan dalam jaringan periderm,

terdaapat area terbatas yang sel-selnya tersusun tidak rapat,

bersuberin atau tidak. Derah ini dinamakan lentisel. Lentisel

menonjol di atas periderm di sekitarnya, karena ukuran yang lebih

besar dan susunan sel-selnya yang tidak rapat, dan biasanya

jumlahnya lebih banyak di daerah-daerah ini. Karena

kesinambungan ini ruang-ruang antar sel dari lentisel serta dari

jaringan sebelah dalam dari organ aksial, diduga bahwa fungsi

lentisel berhubungan dengan pertukaran gas, sama dengan

stomata pada organ yang hanya ditutupi oleh epidermis (Fahn,

2005).

b. Jaringan Dasar

Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat

kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena

terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua

tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang,

daun, biji maupun buah (Waluyo, 2006).

Ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu :

sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis

sel hidup dan mengandung klorofil

banyak mengandung rongga antar sel

banyak mengandung vakuola

letak selnya tidak rapat

(Waluyo, 2006)

Macam-macam jaringan parenkim :

Klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya 

mengandung klorofil. Misal : parenkim palisade (jaringan

pagar) dan parenkim spon (bunga karang).

Aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat

digunakan untuk mengapung.

Parenkim air : parenkim untuk menyimpan air

6

Page 8: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan

bahan makanan.

(Waluyo, 2006)

c. Jaringan penguat

Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menunjang agar

tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penunjang

dibedakan menjadi  :

kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan

muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-

sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel

yang hidup.  Contoh : pada batang bayam

sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya

melami penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat

lebih kuat.

Ada 2 macam sklerenkim :

sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan

tempurung kenari

serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.

(Soesilo, 2005)

d. Jaringan Pengangkut

Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh   bagian tumbuhan serta

mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.

Jaringan pengangkut terdiri dari :

xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid,

trakea dan parenkim xylem.  Terdapat pada bagian

kayu. Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar

ke daun

floem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding

selulosa dan dindingnya melintang.  Terdapat pada bagian

kulit kayu. Pada samping ploem terdapat  sel pengiring.

(Soesilo, 2005)

7

Page 9: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu

sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian

(Poedjiadi, A. 2009). Amilum merupakan suatu senyawa organik yang

tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-

daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis.

Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen

untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman

menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum

dan 80% bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004).

Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah

polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya

amilopektin.

Amilosa                : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan

dengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai

terbuka.

Amilopektin         : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar

mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-

glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terdjadinya cabang,

sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang.

Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri

atas lebih 1000 unit glukosa (Poedjiadi, A. 2009).

Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan

80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama

mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif

(Gunawan, 2004).Bentuk sederhana amilum adalah glukosa dan rumus struktur

glukosa adalah C6H11O6dan rumus bangun dari α- D- glukosa. Amilum dapat

dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan

glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air

ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang

bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase,

amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi,A. 2009).

8

Page 10: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari

berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan

padi ; dari umbi kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang

Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang

meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi

larut) (Fahn, 2005).Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di

bidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang

(Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot

utilissima) (Gunawan, 2004).

Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari

Zea mays Linne (Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae), dan Solanum

tuberosum Linne (Solanaceae). Granul amilum jagung berbentu polygonal,

membulat atau sferoidal dam mempunyai garis tengah 35 mm. Amilum gandum

dan kentang mempunyai komposisi yang kurang seragam, masing-masing

mempunyai 2 tipe granul yang berbeda (Gunawan, 2004).

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai

bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi

tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat

diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum

gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria

(Gunawan, 2004).Sebagai amilum normal, penggunaanya terbatas dalam industri

farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya

alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan

sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau

sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi basah

(Anwar, 2004).

Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan

sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan pengibatan

tasmbahan untuk kejutan yang disebabkan oleh pendarahan, luka terbakar,

pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat dalam

pasaran adalah Volex® (Gunawan, 2004).Fungsi amilum dalam dunia farmasi 

9

Page 11: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

digunakan sebagai bahan penghancur atau pengembang (disintegrant), yang

berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan (Syamsuni H,A. 2007)

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop, gelas

objek, gelas penutup, pipet tetes, lampu spiritus, kertas saring, blender,

penumbuk, penggiling, alas kertas, toples, dan alat tulis. Sedangkan bahan

yang digunakan adalah amilum serbuk yang berasal dari biji jagung, biji

gandum, umbi kentang, umbi singkong,(daun, bunga, buah, kulit buah,

batang, akar, rimpang, dan herba), larutan kloralhidrat, dan akuades.

IV. CARA KERJA

Pembuatan Serbuk Simplisia

- Diserbuk menggunakan penumbuk.

- Diayak sampai derajat kehalusan yang dikehendaki.

- Disimpan dalam toples / botol berwarna coklat diberi label.

Pengamatan Mikroskopik

a. Pengamatan Amilum

- Diambil dan diletakkan pada gelas objek

- Ditetesi akuades secukupnya, ditutup dengan gelas

penutup

- Diamati dibawah mikroskop

- Digambar hasil yang diperoleh

b. Pengamatan Serbuk Simplisia

10

Serbuk Simplisia

Simplsia

Hasil

Serbuk Amilum

Serbuk Simplisia

Page 12: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

- Diletakkan diatas kaca objek, ditetesi kloralhidrat

70%P, dipanaskan diatas lampu spiritus, dijaga

jangan sampai mendidih

- Ditutup dengan gelas penutup

- Diamati dibawah mikroskop setelah dingin

- Diamati warna dan fragmen pengenal

- Digambar dan dibandingkan dengan MMI atau FHI

V. DATA PENGAMATAN

Amilum

No Nama amilum Perbesaran Literatur Foto

1. Amilum Amantae 10 kali

40 kali

11

Page 13: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

2. Amilum Manihot 10 kali

40 kali

3. Amilum Maydis 10 kali

40 kali

4. Amilum Oryzae 10 kali

40 kali

12

Page 14: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Simplisia

No

.Nama Simplisia Perbesaran Literatur Foto

1. Apium gravieolens 10 kali

40 kali

2. Turnera   ulmifolia   L 10 kali

40 kali

13

Page 15: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

3. Zingiber officinale 10 kali

40 kali

4. Curcuma domestica 10 kali

40 kali

5. Citrus L. 10 kali

40 kali

6. Orthosiphon aristatus 10 kali

40 kali

7. Amaranthus tricolor 10 kali

40 kali

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Simplisia :

1. Apium gravieolens

2. Turnera   ulmifolia   L

3. Zingiber officinale

4. Curcuma domestica

5. Citrus L.

14

Page 16: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

6. Orthosiphon aristatus

7. Amaranthus tricolor

Amilum :

1. Amilum Manihot (FI IV)

Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot

utillissimaPohl ( familia Euphorbiaceae ).

Pemerian : serbuk sangat halus, putih.

Kelarutan : paktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.

Mikroskopik : butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak, butir kecil

diameter5µm sampai 10µm, butir besar bergaris tengah 20µm sampai 35µm,

hilus di tengahberupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak

jelas,konsentris, butirmajemuk sedikit, terdiri atas dua atau tiga butir tunggal

tidak sama bentuknya.

Bahan organik asing : tidak lebih dari sespora sel.

Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rata

2. Amilum amantae (FI IV)

3. Amylum maydis (FI IV)

Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L ( familia Poaceae

). Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi

syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong.

Mikroskopik : butir bersegi banyak, bersudut, ukuran 2µm sampai 23µmatau

butir bulat dengan diameter 25µm sampai 32µm. Hilus ditengah berupa

rongga yang nyata atau celah berjumlah 2 sampai 5,tidak ada lamela. Amati

di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam,

memotong pada hilus.

4. Amylum oryzae (FI IV)

Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (Familia

Poaceae).Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan :

memenuhi syaratseperti yang tertera pada Pati Singkong.

Mikroskopik : bitur versegi banyak ukuran 2µm sampai 5µm, tunggal atau

majemukbentuk bulat telur ukuran 10µm sampai 20 µm. Hilus ditengah,

15

Page 17: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

tidakterlihat jelas,tidak ada lamela konsentris. Amati di bawah cahaya terpol-

arisasi, tampakbentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.

5. Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rata

Hasil Vs Literatur

Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu

sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.

Amylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer

dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.

Amilosa: Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan α 1,4

glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka. Amilopektin:Terdiri atas

molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan

sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan

terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan

bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena

terdiri atas lebih 1000 unit glukosa(Waluyo, 2006).

Amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian

yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amylum oleh asam mineral

menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Amylum

dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan

glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air

ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang

bekerja terhadap amylum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase,

amylum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa(Poedjiadji, 2009).

Identifikasi amilum secara mikroskopis dan secara kimiawi. Sampel yang

digunakan pada percobaan kali ini adalah Amylum manihot, Amylum maydis,

Amylum oryzae, dan Amylum Amante.

Pati jagung (Amilum Maydis) adalah pati yang diperoleh dari biji Zea

mays L ( familia Poaceae). Berdasarkan literatur, pati jagung berupa butir bersegi

banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir pati dan hilus yang

berupa rongga atau celah dan terdapat lamela. Bentuk dan ukuran granula pati

jagung dipengaruhi oleh sifat biokimia dari khloroplas atau amyloplasnya. Sifat

16

Page 18: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

birefringence adalah sifat granula pati yang dapat merefleksi cahaya terpolarisasi

sehingga di bawah mikroskop polarisasi membentuk bidang berwarna biru dan

kuning. Warna biru dan kuning pada permukaan granula pati disebabkan oleh

adanya perbedaan indeks refraktif yang dipengaruhi oleh struktur molekuler

amilosa dalam pati. Bentuk heliks dari amilosa dapat menyerap sebagian cahaya

yang melewati granula pati. Bentuk granula merupakan ciri khas dari masing-

masing pati(Gunawan, 2004).

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop, didapat gambar

penampang amilum manihot pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuknya yang berupa pati jagung tersebut tidak punya

lamella (tidak terlihat), Bentuknya berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau

butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.

Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan sudah sesuai dengan literatur.

Amylum manihot (pati singkong) adalah pati yang diperoleh dari umbi akar

manihot utilissima Pohl (familia Euphorbiaceae) yang berupa serbuk sangat halus

dan putih, secara mikroskopik berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi

banyak butir kecil dengan diameter 5µm sampai 10 µm, butir besar bergaris

tengah 20 µm sampai 35 µm, hilus tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang

tiga, lamella tidak jelas, konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3

butir tunggal yang tidak sama bentuknya (Gunawan, 2004).

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop, didapat gambar

penampang amilum manihot pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuknya yang berupa butir tunggal,butir agak bulat atau

bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa garis silang

dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.

Hasil tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan amilum manihot berupa

butir tunggal, hilus berupada titik, dan lamella tidak jelas.

Amylum oryzae (pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza

sativa L. (familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara

mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak ukuran 2 µm sampai 5 µm, tunggal

atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10 µm sampai 20 µm. hilus di tengah

tidak terlihat jelas, tidak ada lamella konsentris. Jika diamati dibawah cahaya

17

Page 19: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

terpolarisasi tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus

(Anwar,2004).

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop, didapat gambar

penampang amilum oryzae pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuknya butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk

bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak

terdapat lamella. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan sudah sesuai dengan

literatur.

Amylum marantae (pati garut) adalah amylum yang diperoleh dari

tanaman Maranta arundinacea yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara

mikroskopik yaitu berupa butir lingkaran ukuran 2 µm sampai 5 µm, tunggal atau

majemuk bentuk bulat telur ukuran 10 µm sampai 20 µm. hilus di tengah tidak

terlihat jelas, tidak ada lamella konsentris (Anwar,2004).

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop, didapat gambar

penampang amilum marantae pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuknya butir lingkaran, tunggal atau majemuk bentuk

bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak

terdapat lamella. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan sudah sesuai dengan

literatur.

Serbuk simplisia adalah simplisia yang telah digerus terlebih dahulu,

sampai derajat kehalusan tertentu (Anonim, 1995). Untuk mengetahui kebenaran

dan mutu simplisia, maka dilakukan analisis ynag meliputi analisis kuantitatif dan

kualitatif. Pengujian mikroskopik termasuk dalam analisis kuantitatif (Anonim,

2007).

Identifikasi simplisia secara mikroskopik dan senyawa kimiawi. Pada

praktikum ini menggunakan sampel apium graveolens, turnera ulimfolia L,

zingiber officinale, curcuma domestica, citrus L, Orthosiphon aristatus, dan

Amaranthus tricolor.

Seledri(apium graveolens) telah dikeringkan dan dibuat serbuk secara

mikroskopik memiliki fragmen pengenal antara lain stomata, kristal kalsium

oksalat, fragmen xilem dengan floem dan dengan penebalan cincin (Anonim,

2008).

18

Page 20: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop didapatkan gambar

penampang apium graveolens pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuk fragmen kristal kalsium oksalat, berkas pembuluh

dan stomata. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan sudah sesuai dengan

literatur.

Jahe(zingiber officinale) yang telah di keringkan dan dibuat serbuk secara

mikroskopik memiliki fragmen pengenal antara lain butir amilum yang banyak,

pembuluh kayu, berkas pengangkut, periderm, serabut dan jaringan gabus

tangensial (Anonym, 2008)

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop, didapatkan gambar

penampang zingiber officinale pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuk fragmen amilum yang bertumpuk-tumpuk banyak

tersebar, terlihat banyak memiliki berkas pengangkut, periderm dan jaringan

gabus. Dapat disimpulkan pada pengamatan ini sesuai dengan literatur.

Kunyit (Curcuma domestica) yang telah dikeringkan dan dibuat serbuk

secara mikroskopik memiliki fragmen pengenal antara lain jaringan gabus; sel

parenkim berisi bahan berwarna kuning, berkas pengangkut, rambut penutup,

butir amilum dan sel parenkim berisi amilum (Anonym,2008)

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop, curcuma domestica

didapatkan gambar penampang pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuk fragmen butiran amilum berwarna kuning, banyak

berkas pengangkut dan sel parenkim berisi amilum serta kambium. Dapat

disimpulkan bahwa hasil pengamatan sudah sesuai dengan literature.

Daun kumis kucing(Orthosiphon aristatus) yang telah di keringkan dan

dibuat serbuk secara mikroskopik memiliki fragmen pengenal antara lain

epidermis dengan rambut penutup, epidermis atas dengan sisik kelenjar, rambut

penutup, epidermis bawah dengan stomata dan berkas pengangkut penebalan

spiral (Anonym,2008).

Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop Orthosiphon aristatus

didapatkan gambar penampang pada perbesaran 10 kali dan 40 kali. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bentuk fragmen stomata, berkas pengangkut epidermis dan

19

Page 21: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

rambut penutup. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan sudah sesuai dengan

literatur.

VII. KESIMPULAN

Simplisia dapat dikenali berdasarkan fragmen nya yaitu jaringan

epidermis, jaringan parenkim, endodermis, silinder pusat, jari-jari empulur, tipe

sel, stomata, hilus, lamela, ukuran, dan bentuk.

Ciri mikroskopik yang telah diamati antara lain pada seledri terdapat

kristal kalsium oksalat dan stomata, dalam kunyit terdapat banyak butiran amilum

berwarna kuning, dalam jahe terdapat banyak butiran amilum dan pembuluh kayu

serta periderm dalam kumis kucing terdapat epidemis dengan rambut penutup,

stomata dan berkas pengangkut dengan rambut penutup.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995, Materia Medika Indonesia jilid V, Depkes RI, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Jilid VI, DepKes RI, Jakarta.

Anonim, 2007, Kebijakan Obat Tradisional Nasional, Depkes RI, Jakarta.

Anonim, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, 113-115, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Agoes, Goeswin, 2007,Teknologi Bahan Alam, Penerbit ITB, Bandung.

Anwar, E. et al.2004, Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien

dalam Formula Sediaan Tablet dan Niosom, Gajah Mada University

Press, Yogyakarta.

Fahn, A, 2005, Anatomi Tumbuhan edisi ketiga, Gajah Mada University Press,

Yogyakarta.

Gembog, 2001, Morfologi Tumbuhan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 

Gunawan, Didik dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid I,

Penebar Swadaya, Jakarta.

Hidayat, Estiti B, 2007, Anatomi Tumbuhan Berbiji, ITB, Bandung.

Purnomo,Sudjino, 2005, Biologi, Sunda Kelapa Pustaka, Jakarta.

Poedjiadi, 2009, Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

20

Page 22: Web viewAmylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin

Soesilo,dkk, 2005, Materi Pokok Biologi, Karunika Jakarta UniversitasTerbuka,

Jakarta.

Syamsuni, H. A, 2007. Ilmu Resep, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Waluyo, Joko, 2006, Biologi Dasar, JemberPress, Universitas Jember.

Wiryowidagdo, Sumali, 2007, Kimia dan Farmakologi Bahan Alam, EGC,

Jakarta.

LAMPIRAN

Tugas Pendahuluan

1. Serbuk simplisia dibuat sampai derajat kehalusan tertentu, hal ini dapat

mempengaruhi mutu ekstrak. Mengapa demikian?

- Karena semakin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin efektif

efisien namun makin halus serbuk, maka makin rumit secara teknologi

peralatan untuk tahapan filtrasi. Selain itu, selama penggunaan peralatan

penyerbukn dimana ada gerakan dan interaksi dengan benda keras maka

akan timbul panas yang dapat berpengaruh pada kandungan senyawa.

Namun hal ini dapat dikompensasi dengan penggunaan nitrogen cair.

2. Penanganan serbuk simplisia sebelum diamati secara mikroskopik

tergantung pada tujuan pengamatan. Sebutkan 2 contoh penanganannya !

-1. Mikroskopik I

Menggunakan medium air/ gliserin untuk mendeteksi hablur lepas, butir

pati, butir tepung sari, serabut dan sel batu, rambut penutup, dan rambut

kelenjar lepas serta beberapa jaringan khas lain.

2. Mikroskop II

Serbuk terlebih dahulu dipanaskan dengan larutan kloralhidrat. Butir

patinya nanti akan larut dan klorofil menjadi jernih sehingga akan tampak

jelas sel epidermis, mesofil, erenkim, rongga minyak, seludang hablur,

sistolit, dsb.

21