ipteks bagi masyarakat klaster industri kecil knalpot di purbalingga - dianmas hal 86 - 94 (bambang...
TRANSCRIPT
IPTEKS BAGI MASYARAKAT KLASTER INDUSTRI KECIL KNALPOT DI PURBALINGGA
Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang
Abstrak
Bertambahnya jumlah dan jenis kendaraan bermotor yang diproduksi akan bertambahnya penyediaan suku cadang. Hal ini akan membuka peluang industri-industri kecil yang bergerak dalam bidang suku cadang dan acessori kendaraan bermotor ikut merebut pangsa pasar. Kabupaten Purbalingga telah mengembangkan industry kecil yang bergerak dalam bidang suku cadang kendaraan, antara lain suku cadang knalpot dan acessori. Pemilihan teknologi atau sentuhan teknologi menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk. Di kabupaten Purbalingga terdapat 2 (dua) UKM knalpot yang cukup potensial bergerak di bidang elektroplating dan anodizing serta press tool yaitu UKM Dwi Karya Mandiri, Nirwana Knalpot. Banyak cara untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas tetap terjaga atau terjamin yaitu dengan proses pembentukan cetak tekan (press tools)(1). Cetak tekan menggunakan punch dan die sebagai alat pembentuk produk. Keunggulan cetak tekan mempunyai ukuran yang tepat dan proses sangat cepat(3). Untuk mendapatkan tampilan yang menarik dan tahan karat maka diperlukan proses pelapisan (elektroplating). Inovasi produk harus selalu di berdayakan supaya usaha tetap eksis dan mengikuti perkembangan teknologi. Pengembangan desain produk yang baik adalah disamping aspek fungsi juga tidak kalah pentingnya yaitu aspek seni. Desain-desain yang mengandung seni diperlukan pada produk asesori kendaraan bermotor. Hasil menunjukan bahwa sentuhan teknologi dapat meningkatkan produksi knalpot 25%, elektroplating 20%, Anodizing 20% dan pemasaran 10%. Pengembangan proses produksi harus tetap dilakukan evaluasi dengan perbaikan dan pengembangan teknologi terus menerus agar produk laku di pasaran.
Kata kunci : knalpot, pelapisan, desain.
A. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesatnya seiring dengan
semakin meningkatnya tingkat akan kepuasan kebutuhan manusia terutama kebutuhan akan
sarana transportasi.
Berbagai desain alat-alat transportasi beragam mulai dari kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat. Berbagai jenis produk-produk kendaraan bermotor
diproduksi maka bermunculan industri-industri kecil yang bergerak dalam bidang suku
cadang kendaraan bermotor, antara lain suku cadang knalpot.
Pemilihan teknologi dengan industri logam khususnya knalpot di Purbalingga
bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri berbasis kompetensi inti daerah yaitu
revitalisasi sektor industri agar tetap eksis dan mampu berkembang, dan dapat mentransfer
86 Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso
teknologi tentang peningkatan mutu knalpot yang berdampak pada peningkatan pendapatan
industri knalpot.
Produk knalpot dari UKM mempunyai keunikan pada bagian pipa akhir
pembuangan gas buang dielektroplating ataupun diwarnai dengan proses anodizing,
sehingga menambah tampilan dan mutu knalpot. Tetapi produk knalpot dengan variasi
bagian yang dielektroplating maupun dianodizing ternyata tidak sesuai dengan standart
industri SNI.09-0425-1989, yang akibatnya mutu hasil proses elektroplating kusam, mudah
mengelupas dan warna pada plat pipa akhir pembuangan gas buang knalpot mudah luntur.
Disamping itu mutu tutup knalpot bergelombang, tidak simetri, karena dikerjakan hanya
menggunakan palu tidak menggunakan dies dan matras.
Di kabupaten Purbalingga terdapat 2 (dua) UKM knalpot yang cukup potensial
bergerak di bidang elektroplating dan anodizing serta pembuatan tutup knalpot yaitu UKM
Dwi Karya Mandiri, Nirwana Knalpot.
B. SUMBER INSPIRASI
Produk knalpot yang dihasilkan oleh industri pengrajin kualitasnya belum dapat
menyamai produk pabrikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek yaitu dari segi
penyediaan bahan baku, drum bekas sebagai bahan utama pembuatan knalpot mempunyai
karakteristik material yang bebeda-beda. Proses produksi Belum tertata dengan baik, pada
proses pembuatan knalpot urutan proses belum sesuai, sehingga waktu proses lebih lama.
Ataupun letak peralatan untuk digunakan bekerja kurang sesuai dengan agronomi.
Peralatan masih sangat sederhana (tradisional), sehingga perlu inovasi teknologi. Kualitas
produk pelapisan knalpot diharapakan tetap kuat dan mengkilap, brontok mudah
mengelupas, kusam. Hasil pembentukan Tutup knalpot tidak simetris, tidak seragam,
karena pengerjaan knalpot menggunakan palu.
Manajemen masih bersifat kekeluargaan sehingga belum tertata dengan baik.
Manajemen sumber daya manusia, belum ada kaderisasi masih ditangani oleh pemilik,
Untuk organisasi biasanya pemilik merangkap direktur. Manajemen produksi belum baik
karena belum adanya kompetensi keahlian khusus dalam proses desain, proses produksi
Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso 87
Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga
mulai dari desain, pengelasan dan proses finishing yang berupa proses elektroplating dan
pewarnaan logam. Manajemen keuangan dilakukan seeara sederhana belum terinci dan
belum menggunakan fasilitas komputer. Pembukuan dilakukan campur aduk dengan
keuangan rumah tangga, untuk job discription dan poia pencatatan administrasi masih
seadanya Manajemen pemasaran belum ada strategi pemasaran yang bagus sehingga
pemasaran dari bulan ke bulan relative konstan, maka perlu dilakukan IPTEKS bagi produk
ekspor(6).
Kondisi pemasaran belum memiliki pasar yang tetap. Selama ini pesanan yang
masuk hanya dari pameran-pameran yang diikutnya. Akan tetapi sebenarnya Dwi Karya
Mandiri sudah memiliki nama dan pasar di luar kota dan propinsi, hanya karena
keterbatasan kemampuan pemasaran dan komunikasi sehingga buyer yang sudah pernah
membeli tidak ditindak lanjuti kondisi pemasaran UD Nirwana belum memiliki pasar yang
tetap. Selama ini pesanan yang masuk hanya dari perusahaan-perusahaan besar sekitar
Semarang.
C. METODE
Solusi penyedian bahan baku adalah dengan cara pembentukan forum kelembagaan
paguyuban klaster knalpot purbalingga atau kelompok usaha bersama klaster knalpot
Purbalingga dalam rangka akses ke produsen bahan baku. Proses produksi diperlukan
inovasi dan rekayasa peralatan produksi (dies dan matras)(2), teknik pelapisan logam,
teknik pewarnaan logam, bak pelapisan logam. Pembuatan punch dan die matras untuk
menyelesaikan permasalahan tekukan plat untuk tutup knalpot tidak simetris dan lubang
sarangan yang tidak seragam agar proses produksi pembentukan bahan baku knalpot
memenuhi usulan yang standar sesuai dengan SKI 09-0425-1989. Pengaturan layout (alur
produksi) dengan menata secara total mulai dari pemotongan, pembentukan, pengerolan,
proses elektroplating sampai dengan proses pengemasan. Perbaikan proses pelapisan
tembaga- nikel- khrom dengan benar dengan urutan proses seperti pada industri
pabrikan(4). Sehingga proses finishing knalpot yaitu pelapisan selongsong knalpot menjadi
mengkilat, halus, rata, tidak mudah mengelupas dan tidak berontok.
88 Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
Dalam bidang manajemen perlu pembenahan pembukuan secara professional
dengan cara pendampingan UKM dalam proses penyusunan pembukuan. Peningkatan
manajemen usaha UKM dengan penerapan software manajemen admnistrasi (SOMAD)
menggunakan teknologi komputer, melalui stock bahan baku, jumlah produksi, stock
barang penjualan dan administrasi keuangan. Peningkatan manajemen pola pemasaran
dengan teknologi e-commerce (melalui pengaksesan internet, pembuatan website, ekspor
impor, administrasi perpajakan, packing produk dan memperbanyak mengikuti
pameran(6)(8).
Sumber daya manusia (SDM) diperlukan Training dan pendampingan untuk
meningkatkan skill SDM.
1. Training pembuatan desain dies dan matras,
2. desain pipa pembuangan akhir gas buang knalpot.
3. Training teknik pewarnaan logam (anodizing).
4. Training teknik pelapisan logam (electroplating)
5. Training pemasaran melalui media elektronik
Permodalan dengan cara mencari alternatif sumber modal yang
memungkinkan untuk diusahakan adalah dengan membuka akses ke lembaga keuangan
/perbankan, yami kredit lunak yang mampu menunjang perluasan usahaUKM.
Pendampingan dalam pembelanjaannya, baik untuk modal kerja maupun untuk peralatan.
D. KARYA UTAMA
Pengerjaan secara manual akan memakan waktu yang lebih lama dan kualitas
produk tidak rapi seperti Gambar dibawah.
Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso 89
Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga
a b c
Gambar 1. Dari kiri kekanan a) proses pembentukan dengan palu b) press tools c) benda kerja (produk).
Gambar 2. Rancang bangun deep drawing alat cetak tekan (press tools)
Gambar 3. Rancang bangun deep drawing segi empat.
90 Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
a b
Gambar 4. Bak elektroplating a) dengan drum b) dengan desain PVC
E. ULASAN KARYA
Pada gambar 1.a. proses pembuatan selonsong pipa belakang cara pengerjaannya
dengan cara memukul-mukul dengan palu. Cara ini akan banyak menyita waktu dan tenaga,
semakin lama pekerja akan kelelahan sehingga kualitas hasil akan berkurang dan
kuantitasnya berkurang. Mengerjakan dengan memukuli dengan palu, keseragaman akan
tida sama. Sedangkan pada Gambar 1. b pengerjaan dengan alat cetak tekan (press tools)
mempunyai hasil yang sangat cepat dan keseragaman yang sama(2).
Rancang bangun pada gambar 2. perancangan press tools dengan menggunakan alat
penjepit (strippers) pegas sebagai gaya penjepit. Fungsi stripper agar benda kerja tidak
bergeser pada tempatnya dan dapat terbentuk dengan sempurna (1). Alat ini mempunyai
kecepatan dan ketepatan yang tinggi. Untuk mewujudkan gambar perancangan dan
pengerjaan benda kerja dibutuhkan soft ware yaitu CADCAM (3).
Gambar 4. memperbaiki proses pelapisan logam (elektroplating) dari bak ember
atau drum dengan memggunakan desain bak elektroplating dari PVC(4). Keunggulan
dengan menggunakan bak PVC lebih kuat, bayak isi benda yang akan di lapisi. Mudah
menaruh benda kerja karena banyak rak-rak sebagai penempat benda kerja yang dipasang
untuk di lapisi. PVC tahan terhadap unsur kimia, serta mudah dibentuk dan disambung
dengan cara dilas PVC serta bersifat tidak penghantar listrik (dielektrik).
Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso 91
Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga
F. KESIMPULAN
• Ada jadwal pengiriman bahan baku yang kontinyu
• Pembuatan 1 (satu) unit dies bending pipa knalpot agar lekukan pipa knalpot simetri
sesuai dengan standart knalpot (SNI 09-0425-1989).
• 1 (satu) mesin electroplating model coating dan pelapisan pasif.
• Pengembangan desain baru produk knalpot untuk kendaraan roda empat 10 jenis
dan kendaraan roda dua 18 jenis.
• Keluaran Bukan Produk (KBP) atau Non Product Output (NPO) ditekan mencapai
5%.
• Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang produksi knalpot
meningkat 25% setelah ada punch dan die untuk tutup selongsong.
• electroplating meningkat 20% sesuai dengan SNI09-0425-1989 dengan warna
mengkilap, tidak kusam, tidak mudah mengelupas, tidak berontok, rata dan
ketebalan 20 um.
• Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang yang dianodizing
meningkat 20% dengan warna yang tidak luntur, mengkilap.
• Pemasaran meningkat 10% ke Indonesia bagian tengah dan Malaysia.
G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN
Produksi Knalpot
• Ketersediaan bahan baku ada jadwal pengiriman yang kontinyu ke Forum
kelembagaan paguyuban klaster knalpot sudah mengakses produsen bahan baku di
Semarang dan Cirebon.
• Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang produksi knalpot
meningkat 25% setelah ada punch dan die untuk tutup selongsong.
• electroplating meningkat 20% sesuai dengan SNI09-0425-1989 dengan warna
mengkilap, tidak kusam, tidak mudah mengelupas, tidak berontok, rata dan
ketebalan 20 um.
• Produksi knalpot bagian pipa pembuangan akhir gas buang yang dianodizing
92 Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
meningkat 20% dengan warna yang tidak luntur, mengkilap.
• Produk knalpot dilengkapi dengan catalytic converter sejumlah 10% dari total produksi
Manajemen
• 1 (satu) unit software manajemen administrasi (SOMAD)
• 1 (satu) set neraca rugi laba dan cash flow dalam satu server.
Pemasaran
• 1 (satu) jalur akses internet
• 1 (satu) SOP ekspor impor
• 1 (satu) SOP administrasi perpajakan
• 1 (satu) SOP packing produk
• Pemasaran meningkat 10% ke Indonesia bagian tengah dan Malaysia
• 1 (satu) kali pameran nasional di Jakarta
Sumber Daya Manusia (SDM)
• 2 (dua) kali training peningkatan manajeman usaha dengan penerapan SOMAD
• 2 (dua) kali training administrasi keuangan
• 2 (dua) kali training K3
• 2 (dua) kali training e-commerce
• 1 (satu) kali training 5 R
H. Daftar Pustaka
(1) ASM Hanbooks Ninth Edition, Forming and Forging. Volume 4, 1988.
(2) Lange K. Hanbooks of Metal Forming. McGraw-Hill; 1985.
(3) Spitler D, Lantrip J, Nee and Smith DA. Fundamental of Tool Design, Fifth Edition;
May 2003.
(4) Eric O. High Efficiency Anodizing (HEA) Additines That Save Power and Energy,
Plus High Nickel Free Anodizing. Electrochemical Products, Inc. New Berlin, WI,
USA.
Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso 93
Iptek bagi Masyarakat Klaster Industri Kecil Knalpot di Purbalingga
(5) Robinson Z. Anodizing Your Aluminum. Jul 16, 2008. Available From:
http://www.nomma.org/dev/images/stories/File/fabricator%20classics/Anodizing%20A
luminum.pdf
(6) David W.C and Nigel P. Strategic Marketing. May 7, 2002.
(7) Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran: Edisi Ke.2. Yogyakarta. Penerbit ANDI: 1997.
(8) Soekarno. Dasar-dasar Manajemen. Penerbit Miswar, Jakarta: 1986.
I. Penghargaan
Saya bersama team banyak mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan
pengabdian Ipteks Bagi Masyrakat Klaster Industri Kecil Knalpot Di Purbalingga antara
lain:
1. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, Msi. Wakil Direktur I Politeknik Negeri Semarang
selaku penyandang dana dari DIPA.
2. Dwi Purnomo selaku Direktur PT UKM Dwi Karya Mandiri
3. Wigyo Haryanto selaku Direktur UKM Nirwana Knalpot.
4. Heru Sudjatmoko Selaku Bupati Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
5. Dr. Totok Prasetyo, B.Eng, MT. Selaku Direktur Politeknik Negeri Semarang.
6. Teman-Teman yang ada dilaboratorium Bengkel Mesin Politeknik Negeri
Semarang.
Kami bersama team menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam Pengabdian ibM.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan artikel ini. Terakhir semoga Artikel ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun bagi para pembaca. Amin
94 Bambang Tjahjono, Supandi, Bambang Sumiyarso
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012