ips sosiologi

15
OM SWASTIASTU Presentasi Sosiologi 1

Upload: tikasari-devi

Post on 30-Jun-2015

6.632 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ips sosiologi

1

OM SWASTIAS

TUPresentasi Sosiologi

Page 2: Ips sosiologi

Anggota Kelompok 4

A.A. Avrella Shora Yuananda (04)A.A. Ngurah Cahya Satria Putra

(07) I Gede Gandhi Bramayusa

(11)A.A. Bgs A. Rahma Wijaya (21)Rezky Nur Ariatami (24)Ni Wayan Tikasari Devi (27)

Page 3: Ips sosiologi

Perilaku Masyarakat

sebagai Sebab Akibat Adanya

Perubahan Sosial Budaya

Page 4: Ips sosiologi

Perubahan sosial budaya membawa akibat positif dan negatif. Akibat positif yang ditimbulkan antara lain tuntutan hidup manusia harus terpenuhi sehingga kehidupan sosial akan semakin dinamis. Semua masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang dialami setiap masyarakat tidak sama, karena situasi yang berbeda antara masyarakat satu dengan yang lain. Perubahan sering ditandai dengan perubahan suatu unsur kebudayaan tanpa diimbangi oleh perubahan unsur kebudayaan lain. Oleh karena itu, sering terjadi ketidakserasian sosial (disintegrasi). Proses disintegrasi akan mempengaruhi pola perilaku masyarakat seperti hal-hal berikut ini :

Page 5: Ips sosiologi

1. Anomie

Anomie merupakan suatu keadaan dimana tidak ada pegangan terhadap apa yang baik dan buruk bagi masyarakat. Perubahan sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya suatu keadaan dimana norma-norma atau nilai-nilai lama memudar, sedangkan norma-norma dan nilai-nilai yang baru sebagai pengganti belum terbentuk. Kondisi objektif kultural masyarakat Indonesia pada dekade ini baru di landa krisis dimensional yang menyebabkan terpuruknya berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik bidang ekonomi, sosial, pendidikan, maupun kesehatan. Sebagai akibat lebih lanjut jumlah pengangguran meningkat tajam karena terpuruknya berbagai jenis usaha, bertambahnya murid putus sekolah, dan tingginya gangguan kamtibmas yang merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Page 6: Ips sosiologi

2. Cultural Lag

Suatu teori yang dikenal dalam sosiologi mengenai perubahan dalam masyarakat adalaha teori cultural lag yang dikemukakan oleh William F. Ogburn. Teori tersebut menyatakan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya secara keseluruhan. Akan tetapi, ditemukan ada bagian yang tumbuh cepat, sedang, dan ada pula bagian lain yang tumbuh lambat. Perbedaan taraf kemajuan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan dinamakan ketertinggalan kebudayaan atau cultural lag. Pengertian “lag” pada istilah ini mengandung arti sebagai berikut.a. Sebagai suatu jangka waktu antara terjadinya penemuan baru

dan diterimanya penemuan baru.

b. Dipakai untuk menunjuk pada tertinggalnya suatu unsur tertentu terhadap unsur lainnya yang erat hubungannya.

Page 7: Ips sosiologi

2. Cultural Lag

• Faktor-faktor berikut diduga menjadi penyebab timbulnya cultural lag.

a. Kurangnya perhatian dalam sektor yang harus menyesuaikan dalam perkembangan sosial.

b. Adanya hambatan-hambatan terhadap perkembangan pada umumnya.

c. Heterogenitas masyarakat.d. Kurangnya kontak dengan budaya material masyarakat

lain

Page 8: Ips sosiologi

2. Cultural Lag

Cultural lag atau ketertinggalan kebudayaan dapat diartikan sebagai adanya ketertinggalan antara alam pikiran dan perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini. Sebagai contoh Dunia internet yang mampu menghubungkan seseorang dengan jaringan dunia dan masyarakat global. Informasi yang ada di media internet mencakup segala komunitas bangsa, dengan budaya dan gayanya yang belum tentu sesuai dengan budaya kita. Berita yang bersifat provokasi mudah di dapat di media internet yang kadang sulit dibedakan mana informasi yang benar dan mana yang salah tanpa diketahui dari mana sumber berita dan siapa yang mengirimkan beritanya, sehingga menimbulkan kerawanan di dalam masyarakat.

Page 9: Ips sosiologi

3. Mestizo Culture

Mestizo Culture merupakan suatu proses pencampuran unsur kebudayaan yang satu dengan yang unsur kebudayaan yang lain yang mempunyai warna dan sifat yang berbeda. Ciri dari perubahan sosial ini, bersifat formalisme saja dan hanya meniru bentuknya saja, tetapi tidak mengerti akan arti sesungguhnya. Dengan kata lain, perubahan terjadi dengan menerima sesuatu hal yang baru, yang dianggap dapat menaikkan status sosial atau lambang kemodernan tanpa menggunakan control, tetapi norma yang dikandungnya masih yang lama. Sebagai contoh, gejala mestizo culture tercermin pada keadaan masyarakat kita sekarang dalam perilaku menelepon dengan telepon genggam, yang penggunaanya sering kali bukan berdasarkan kepentingan kebutuhan tapi lebih pada demontrasi untuk sekedar menaikkan status atau gengsi.

Page 10: Ips sosiologi

4. Semarak Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes dan demonstrasi merupakan kegiatan dari sejumlah orang untuk melakukan protes terhadap suatu kebijakan tertentu. Demonstrasi terjadi karena masyarakat menganggap telah terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan norma. Demonstrasi merupakan salah satu cara untuk menyampaikan keinginan atau aspirasi. Dalam demonstrasi, keinginan disampaikan dengan media poster, yel-yel, teriakan, lagu-lagu, slogan-slogan, bahkan tidak jarang dengan umpatan dan cacian terhadap pihak yang didemo atau diprotes.

Page 11: Ips sosiologi

5. Meningkatnya kriminalitas

Kriminalitas ada karena kondisi dari proses-proses sosial dalam masyarakat seperti imitasi, indentifikas, pembentukan konsep diri, pelaksanaan peran sosial, asosiasi deferensial maupun kekecewaan-kekecewaan yang agresif. Orang-orang yang berperilaku menyimmpang merupakan hasil interaksi dengan orang yang melanggar norma. Kebanyakan perilaku kriminal dipelajari melalui alat-alat komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, film, siaran TV yang dapat memberi pengaruh-pengaruh tertentu. Pengaruh tersebut misalnya memberi sugesti kepada orang untuk menerima atau menolak perilaku jahat. Misalnya, penayangan siaran televise yang bersifat kekerasan, dan tayangan pronografi dapat mempengaruhi perilaku seseorang hingga terjadi tindak kriminal.

Page 12: Ips sosiologi

6. Kenakalan remaja

Kenakalan remaja terjadi di antaranya Karena kekosongan jiwa para remaja yang masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua. Kurangnya bimbingan dan kasih sayang orang tua dapat menyebabkan terjadinya kekosongan jiwa. Kekosongan jiwa dapat dialami siapa saja. Pada keluarga mampu, banyak disebabkan kesibukan orang tua, sedangkan pada keluarga kurang mampu biasanya lebih disebabkan masalah ekonomi sehingga keinginannya tidak kesampaian. Penyebab lain kenakalan remaja disebabkan demonstration effect, yaitu pola hidup yang memperlilhatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya demi prestise dan gengsi.

Page 13: Ips sosiologi

6. Kenakalan remaja

Secara sosiologis, terjadinya kenakalan remaja banyak disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

• Persoalan nilai dan kebenaran yang kurang ditanamkan.• Timbulnya organisasi-organisasi non formal yang berperilaku

menyimpang.• Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah keadaan sesuai

dengan trend.• Penghayatan dan pengamalan agama yang kurang.

Page 14: Ips sosiologi

7. Timbulnya Pergolakan Daerah

Pergolakan daerah timbul karena fanatisme terhadap rasial daerah dan agama yang berlebihan, maupun kurangnya rasa kesatuan dan persatuan. Pergolakan juga dapat pula diakibatkan karena ketidak adilan dan kesalah pahaman yang terjadi antara pemerintah pusat dengan masyarakat di daerah. Sebagai contoh, konflik yang berkepanjangan di Poso (Sulawesi Tengah) dan Ambon (Maluku), kasus Papua, serta GAM di Aceh Darussalam. Pergolakan daerah perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, mengingat hal tersebut dalam mengancam disintegrasi bangsa.

Page 15: Ips sosiologi

15

OM SHANTI SANTHI SHANTI

OM