i.pendahuluan -...
TRANSCRIPT
1 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
I.PENDAHULUAN
Perubahan lingkungan strategis internasional sektor pertanian yang
ditandai oleh derasnya arus liberalisasi perdagangan menuntut perlunya
peningkatan efisiensi sektor pertanian agar komoditas pertanian dapat bersaing
baik di pasar domestik, regional, nasional maupun global. Dengan keragaman
sumberdaya pertanian antar daerah di Indonesia, peningkatan efisiensi sektor
pertanian hanya dapat dilakukan dengan memaksimalkan keunggulan komparatif
sumberdaya pertanian setempat yang didukung oleh pengembangan Iptek
pertanian yang sesuai (Budianto, 1999). Dalam menghadapi arus globalisasi
tersebut, sektor pertanian harus mampu bersaing dalam peningkatan teknologi,
mutu barang dan jasa yang dihasilkan. Hal ini dapat diwujudkan melalui
pendekatan sistem agribisnis yang difokuskan kepada komoditas unggulan
daerah maupun nasional. Sejalan dengan hal tersebut, sistem pertanian yang
dikembangkan harus menghasilkan produk yang memiliki daya saing melalui
proses transformasi dari usahatani tradisional ke arah usahatani maju yang
berwawasan agribisnis.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bertekad untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
diberbagai sektor termasuk sektor pertanian. Oleh karena itu didalam usaha
menciptakan usaha agribisnis, melibatkan semua pihak baik pemerintah, swasta
dan measyarakat petani dituntut ada rasa saling percaya, keterbukaan dan
transparasi yang kondusif untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam
berbagai etnis, tertib dalam pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi yang
signifikan. Untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan yang
dapat berlangsung secara berdayaguna dan berhasil guna, bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme, maka dikeluarkanlah TAP MPR RI No.
XI/MPR/1998, dan Undang-undang No. 28 tahun 1999. Dalam rangka itu
pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) No.
7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Inspres
tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dengan
didasarkan perencanaan strategik yang telah ditetapkan.
2 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Pertanggungjawaban yang dimaksud berupa laporan yang disampaikan
kepada atasan masing-masing lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas
dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan
tersebut menggambarkan Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Kalimantan Barat melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP). Kinerja Instansi pemerintah adalah gambaran mengenai sasaran atau
tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi
pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah
ditetapkan. Adapun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah
perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung
jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dan visi organisasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggung
jawaban secara periodik. Sedangkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam
memulai kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi terdiri dari berbagai komponen yang
merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategi, perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.
Dengan memperhatikan berbagai perubahan lingkungan stratejik yang
terjadi, maka dirumuskan visi pembangunan pertanian yaitu : mewujudkan
pertanian tangguh, modern dan efisien dengan ciri : (a) pemanfaatan
sumberdaya pertanian (lahan dan air, pasma nutfah, modal tenaga kerja dan
teknologi) secara optimal dan berkelanjutan, (b) penerapan diversifikasi
pertanian yang komprehensif, (c) penerapan rekayasa teknologi spesifik lokasi
yang dinamis, (d) peningkatan efisiensi sistem agribisnis yang mampu
menghasilkan produk pertanian dengan kandungan IPTEK yang berdaya saing
tinggi, serta memberikan peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat
konsumen yang berimbang. Visi tersebut dipayungi oleh tiga program utama
Departemen Pertanian yaitu ketahanan pangan, usahatani berwawasan Agribisnis
dan pemberdayaan masyarakat.
Kerangka pemikiran di atas sudah diantisipasi oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian sejak tahun 1994 melalui pembentukan unit kerja
penelitian dan pengembangan di setiap propinsi. Untuk Propinsi Kalimantan
Barat, melalui keputusan Menteri Pertanian RI No. 798/KPts/OT.210/12/94, Loka
3 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Kalimantan Barat dibentuk dan kemudian
dirobah namanya menjadi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Kalimantan Barat melalui keputusan Menteri Pertanian RI No.
350/KPts/OT.210/6/2001 tertanggal 14 Juni 2001. Keberadaan BPTP ini
membuka peluang yang lebih besar bagi tersedianya teknologi maju untuk
mendukung pembangunan pertanian di Propinsi Kalimantan Barat, sesuai dengan
kebijakan, kondisi sumberdaya alam dan sumberdaya riset, sosial ekonomi
pertanian dan budaya masyarakat setempat.
Penyusunan program diawali dengan penetapan sekala prioritas
komoditas unggulan pertanian nasional dan daerah yang layak mendapatkan
fokus litkaji dan diseminasi. Selanjutnya ditetapkan lokasi sentra pengembangan
komoditas unggulan pertanian terpilih. Tahapan akhir dari penyusunan program
adalah penetapan topik litkaji dan diseminasi yang dilakukan berdasarkan
pertimbangan kendala aspek teknis, sosial ekonomi dan kelembagaan pendukung
yang ditemui dalam pengembangan komoditas unggulan pertanian terpilih.
Sejalan dengan hal ini, komoditas unggulan yang akan dikembangkan harus
memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi terhadap kondisi biofisik, sosial, ekonomi
dan budaya setempat sehingga terwujud usaha agribisnis yang menguntungkan
dan berkelanjutan.
Sistem agribisnis mencakup sub-sistem hulu (upstream) yang melakukan
berbagai kegiatan ekonomi untuk menghasilkan sarana produksi pertanian, sub-
sistem produksi (on farm) yang melakukan kegiatan ekonomi untuk
menghasilkan produk pertanian primer dan sub-sistem hilir (downstream) yang
melakukan kegiatan ekonomi yang mengolah produk primer menjadi produk siap
guna, siap saji dan siap konsumsi. Ketiga sub-sistem tersebut didukung oleh
sub-sistem kelembagaan pemberi jasa (supporting institution) seperti perbankan,
kebijakan pemerintah, transportasi, penelitian dan pengembangan, penyuluhan
dll. Seluruh sub-sistem agribisnis tersebut harus dikelola secara integratif dan
dengan demikian akan mampu memanfaatkan potensi pasar yang ada dan
sekaligus menghindari hal yang tidak diharapkan seperti terdesaknya produk
pertanian di pasar dalam negeri sendiri.
Sementara itu aktor terdepan pembangunan pertanian adalah pelaku
agribisnis yang berada di wilayah administratif kabupaten dan kota yang akan
secara langsung berhadapan dengan era perdagangan bebas. Oleh karena itu,
kondisi pertanian di wilayah tersebut akan sangat menentukan sejauh mana
4 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
peluang pasar yang ada dapat dimanfaatkan. Berkaitan dengan hal ini,
pembangunan pertanian yang terdesentralisasi merupakan suatu kebijakan yang
tepat dalam mempercepat proses perbaikan kondisi pertanian di daerah.
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 350/KPts/OT.210/6/ 2001, BPTP
Kalimantan Barat memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pengkajian dan
perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sejalan dengan tugas
pokoknya, BPTP Kalimantan Barat memiliki fungsi meliputi (a) melaksanakan
penelitian dan pengkajian komoditas unggulan wilayah, (b) melakukan
pengkajian dan perakitan paket teknologi spesifik lokasi, (c) menyampaikan
paket teknologi dan masukan untuk penyuluhan pertanian, (d) melakukan
pelayanan teknis pengkajian teknologi pertanian dan (e) menyelenggarakan tata
usaha Balai. Dengan mandat (Tugas dan Fungsi) tersebut, maka BPTP
Kalimantan Barat harus menghasilkan paket teknologi pertanian siap pakai yang
dapat menjembatani tujuan pertanian yang ingin dicapai oleh Pemerintah
(Daerah dan Nasional) serta keinginan petani.
1.2. Struktur Organisasi
BPTP Kalimantan Barat merupakan fungsi unit kerja Eselon IIIa yang
secara struktural adalah salah satu unit kerja di lingkup Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan,
secara struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, Seksi
Pelayanan Teknik, dan Kebun Percobaan. Secara fungsional dibantu oleh Tim
Program dan Kelompok Pengkaji (kelji) serta Unit Alih Teknologi.
Sub. Bag. Tata Usaha bertugas dalam urusan administrasi, keuangan,
kepegawaian dan rumah tangga Balai. Seksi Pelayanan Teknik bertugas dalam
penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan
pengkajian (litkaji), sarana laboratorium dan sarana lapangan. Dalam tugasnya
Kepala Balai dibantu Tim Program dalam menyiapkan, penyusunan dan
perumusan program litkaji. Dalam tugasnya, Tim Program bekerjasama dengan
Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung oleh Seksi Pelayanan Teknik, Sub Bag
Tata Usaha dan Kebun Percobaan serta Unit Alih Teknologi. (Gambar 1).
5 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Kalimantan Barat (Permentan N0 16 tahun 2006)
Secara fungsional, dalam menjalankan tugasnya, Kepala Balai dibantu oleh
Koordinator Program dan oleh Ketua-ketua Kelompok Peneliti. Kepala Kebun
secara fungsional bertugas membantu pelaksanaan penelitian dan pengkajian
serta bertanggung jawab kepada Kepala Balai. Kelompok Pengkaji di BPTP
Kalimantan Barat ada lima kelji yang masing-masing dipimpin oleh seorang
ketua. Kelima kelji tersebut adalah (1) kelji sumberdaya, (2) kelji Budidaya, (3)
kelji Sosial Ekonomi, (4) kelji informasi, komunikasi dan diseminasi, dan 5) kelji
Pasca Panen dan Mekanisasi. Tugas penelitian dan pengkajian dari masing-
masing kelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan bekerjasama.
Keberhasilan suatu pelaksanaan penelitian dan pengkajian perlu ditunjamg
tersedianya sarana dan prasarana. BPTP Kalimantan Barat memiliki sarana dan
prasarana penelitian relatif memadai. Fasilitas yang dimiliki BPTP Kalimantan
Barat untuk kepentingan penelitian dan pengkajian antara lain :
1. Gedung perkantoran seluas 153 m2 untuk ruang administrasi, gedung
perbengkelan 256 m2 dan gedung laboratorium dan ruang kerja peneliti 800
m2.
2. Lahan sawah seluas 55,87 ha yang terletak di dua Kebun Percobaan, yaitu
di KP. Sui Kakap dan KP Selakau masing-masing 12,54 ha dan 43,33 ha.
Lahan kering seluas 159 ha di KP Simpang Monterado.
3. Peralatan laboratorium sebagian besar masih dalam kondisi baik. Peralatan
laboratorium uji tanah, Laboratorium Pasca Panen dan Laboratorium Sosial
Ekonomi pengelolaannya di bawah Seksi Pelayanan Teknik.
KEPALA
SEKSI
KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
6 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
4. Rumah kasa serta peralatan pertanian yang berada di bawah pengawasan
Pelayanan Teknik.
5. Sarana lapangan beberapa peralatan berat dan traktor untuk pengolahan
tanah, sanitasi lapangan dan alat angkut.
6. Rumah Dinas untuk karyawan sebanyak 25 unit
7. Mess diperuntukkan untuk penginapan dalam rangka pelatihan, seminar hasil
penelitian dan lokakarya.
8. Sumber daya manusia berbagai tingkat pendidikan yang bertugas sebagai
peneliti, penyuluh, teknisi dan penunjang secara keseluruhan berjumlah 83
orang. Berdasarkan tingkat pendidikannya SDM di BPTP Kalimantan Barat
dapat dirinci sebagai berikut : Doktor sebanyak 2 orang, S2 sekitar 14 orang,
Sarjana 29 orang, D3 sebanyak 5 orang, D1 sebanyak 1 orang, SLTA 28
orang, SLTP 1 orang dan SD sebanyak 3 orang (Tabel 1).
1.3. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh
Kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai
dipengaruhi oleh banyak faktor penting. Oleh karena itu faktor-faktor tersebut
sangat penting yang menentukan keberhasilan tugas dan fungsi Balai, maka
harus selalu mendapat perhatian dan selalu dipertimbangkan. Adapun
lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas
dan fungsi Balai dengan berdasarkan reorientasi penelitian dan pengkajian dapat
dikelompokkan menjadi (1) aspek kebijaksanaan, (2) aspek manajemen
penelitian dan pengkajian, (3) aspek waktu, (4) aspek keuangan atau dana, (5)
aspek sumber daya manusia.
1.3.1. Pengaruh aspek kebijakan
Lingkungan strategis dari aspek kebijakan yang perlu dipertimbangkan
adalah (1) era perdagangan bebas (globalisasi), (2) kebijakan Pemerintah Pusat
yang menyangkut ketahanan pangan nasional, agribisnis dan pemberdayaan
masyarakat dan (3) kebijakan pemerintah daerah yang berpegang kepada
otonomi daerah.
Perdagangan bebas (globalisasi) walaupun belum diterapkan secara
penuh, namun sudah menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan bagi BPTP
Kalimantan Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sistem pertanian
yang dikembangkan harus menghasilkan produk yang memiliki daya saing
7 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
yang kompetitif maupun komperatif melalui proses transformasi dari usahatani
tradisional ke arah usahatani maju yang berwawasan agribisnis.
Dalam upaya mengimbangi laju peningkatan konsumsi pangan, upaya
mencapai kemandirian dalam komoditi utama seperti padi, jagung, kedelai
menjadi sangat penting baik secara ekonomis, sosial maupun politis. Langkah
strategis yang perlu ditempuh dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan
adalah (1) peninjauan kembali kebijaksanaan harga pangan murah yang dinilai
bias kepada konsumen dan merugikan produsen, (2) memacu peningkatan
produktivitas dan intensitas pertanaman padi, melalui peningkatan pemanfaatan
Iptek, (3) mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan kering, rawa, lebak
dan pasang surut, (4) menjamin ketersediaan benih bermutu serta sarana
produksi lainnya dan, (5) memperlancar penyaluran kredit modal kerja atau
usahatani bagi petani.
Dalam upaya meningkatkan pendapatan petani, selain peningkatan
produksi juga peningkatan mutu atau kualitas dibidang usahataninya yang
difokuskan pada komoditas unggulan agar dapat bersaing di pasar domestik
maupun dipasar internasional. Langkah antisipatif yang perlu dipertimbangkan
dalam pengembangan agribisnis dan ekspor komoditas pertanian adalah (1)
pengembangan agribisnis perlu diarahkan ke pedesaan dan aplikasi teknologinya
diselaraskan dengan kemajuan SDM, sehingga pengembangannya berdampak
positif terhadap peningkatan produktivitas, pendapatan dan perekonomian
pedesaan, (2) peningkatan peran sera swasta dalam pembangunan pertanian
melalui jaminan kepastian berusaha dan kerjasama dengan petani secara
mengunungkan dan adil melalui landasan hukum yang disepakati bersama, (3)
meningkatkan daya saing produk pertanian dipasar global melalui perbaikana
mutu, penampilan dan syarat kesehatan sesuai dengan persyaratan sanitary dan
pythosanitary (SPS) dalam kesepakatan GATT/WTO, dan (4) peningkatan
pembinaan dan pengembangan standarisasi mutu melalui pembakuan standar
sistem pengendalian mutu, perbaikan sistem produksi, panen dan pasca panen
serta peningkatan kesadaran konsumen terhadap mutu.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani, maka perlu
dilakukan pelatihan-pelatihan, pertemuan-pertemuan diantara kelompok tani
sehingga para petani dapat bertukar informasi dan pengalaman dalam
berusahatani. Disisi lain para petani itu sendiri harus mempunyai kemauan dan
tekad yang kuat dalam mengembangkan diri dan usahataninya. Sesuai
8 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
kebijaksanaan Operasional yang ketiga untuk mendukung terciptanya posisi
pertanian sebagai sektor andalan dan mesin penggerak pembangunan pertania
dari Badan Litbang, maka langkah antisipatif yang perlu dipertimbangkan dalam
pemberdayaan petani adalah (1) pengembangan SDM perlu dipahami sebagai
potensi dasar dan sentra pembangunan melalui peningkatan status gizi
penduduk pedesaan, (2) peningkatan aksesabilitas petani pedesaan terhadap
informasi sehingga mereka dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dan
memadai; (3) meningkatkan efisiensi dan variabilitas koperasi sebagai
kelembagaan petani di pedesaan melalui pemberdayaan anggotanya serta
pengembangan usaha secara spesialisasi melalui pendekatan integratif.
BPTP Kalimantan Barat dalam menciptakan teknologi juga telah
mempertimbangkan kebijaksanaan Pemerintah Daerah dengan menciptakan
teknologi spesifik lokasi. Program BPTP berperan dalam menyediakan dukungan
teknologi dan mempercepat adopsi teknologi oleh pegguna terhadap program
daerah seperti penentuan analisis kebijakan dalam pembuatan model kawasan
agribisnis di daerah.
1.3.2. Pengaruh aspek manajemen penelitian dan pengkajian
Keberhasilan suatu penelitian dan pengkajian tergantung kepada
manajemen penelitian. Tanpa adanya manajemen yang baik, sangat kecil
kemungkinan keberhasilan suatu penelitian. BPTP Kalimantan Barat berpendapat
bahwa manajemen adalah sangat penting dalam rangka melaksanakan tugas
untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen penelitian dan pengkajian di BPTP Kalimantan Barat telah
lama dilaksanakan dengan baik. Manajemen penelitian tersebut dituangkan
dalam bentuk perencanaan atau penyusunan Rencana Penelitian Tingkat Peneliti
(RPTP) yang berisi beberapa kegiatan dalam bentuk Rencana Operasional
Pengkajian Pertanian (ROPP). Penetapan judul RPTP dan ROPP mengacu pada
Buku Rencana Strategis BPTP Kalimantan Barat (Renstra) tahun 2009 - 2014
Judul RPTP dan ROPP ditetapkan setelah dilakukan seminar dalam menjaring
kebutuhan teknologi dengan Tim Teknis Komisi Teknologi Pertanian Propinsi
Kalimantan Barat. Judul-judul tersebut ditetapkan dalam rapat Tim Program
dengan Ketua-ketua Kelji atas persetujuan Kepala BPTP Kalimantan Barat.
Selanjutnya judul RPTP dan ROPP diuraikan dalam bentuk Matrik Program
Penelitian untuk diajukan ke Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian dan Badan Litbang Pertanian. Setelah dievaluasi dan
9 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
mendapat persetujuan, maka RPTP dan ROPP disusun sesuai dengan format
yang telah ditetapkan, selanjutnya diseminarkan untuk mendapatkan masukan
dan saran dari peserta seminar dan para evaluator.
Setelah mendapatkan persetujuan dan pendanaan, maka penelitian segera
dilaksanakan dengan mengacu kepada ROPP yang telah disetujui. Penanggung
jawab ROPP (Pengkajian) bertanggung jawab terhadap keberhasilan pengkajian
tersebut. Jika terjadi perubahan yang mendasar dari pengkajian tersebut
(misalnya perubahan musim, perubahan lokasi, perubahan perlakuan), peneliti
harus mengajukan surat dan perbaikan ROPP dengan persetujuan penanggung
jawab RPTP dan Kepala Balai dan Pimpro.
Dalam pelaksanaan penelitian secara teknis juga dilakukan pengawasan
yang dilaksanakan oleh Tim Monitoring dan Evaluator (Tim Monev). Tim Monev
datang ke lokasi penelitian kemudian melaksanakan evaluasi berdasarkan ROPP
yang ada terutama menyangkut segi teknis. Monev ini dilakukan oleh Badan
Litbang Pertanian dan dari Tim BPTP Kalimantan Barat.
Pertanggungjawaban peneliti terhadap pelaksanaan pengkajian
dituangkan dalam bentuk laporan, yaitu (1) bentuk laporan bulanan, triwulan
semester dan akhir untuk kepentingan Balai dan (2) bentuk laporan karya ilmiah
yang diseminarkan untuk kepentingan publikasi.
1.3.3. Pengaruh aspek waktu
Penelitian dan pengkajian di BPTP Kalimantan Barat meliputi penelitian,
pengkajian dan diseminasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan
peternakan serta analisis kebijakan mendukung pengembangan pertanian di
Kalimantan Barat yang sangat ditentukan oleh musim. Ketersediaan waktu untuk
pengkajian sangat menentukan keberhasilan suatu pengkajian.
Penanaman padi ditentukan oleh musim, yaitu musim kemarau (MK)
dimulai bulan April sampai September dan musim hujan (MH) mulai Oktober
sampai Maret. Pada saat anggaran berlaku dari April sampai dengan Maret tahun
berikutnya, pelaksanaan penelitian di BPTP Kalimantan Barat berjalan normal,
tidak ada masalah. Tetapi setelah ada perubahan berlakunya anggaran dari
Januari sampai dengan Desember maka ada beberapa penelitian yang
mengalami masalah yaitu pengkajian tanaman pangan (terutama padi) pada MH.
Pengkajian tanaman semusim biasanya melewati tahun anggaran (bulan
Desember). Hal ini membawa implikasi terhadap pertanggungjawaban keuangan.
10 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
1.3.4. Pengaruh aspek dana (keuangan )
Ketersediaan dana penelitian dan pengkajian baik jumlah maupun
ketepatan waktu tersedianya dana penelitian sangat menentukan keberhasilan
suatu penelitian dan pengkajian. Jika ketersediaan dana penelitian dan
pengkajian tidak mencukupi menyebabkan jumlah pengumpulan data atau bobot
penelitian dan kualitasnya juga berkurang. Demikian pula ketersediaan dana
yang tidak tepat waktu akan menghambat penelitian apalagi jika keterlambatan
turunnya dana terlalu lama.
Pada saat anggaran pembangunan masih berlaku dari bulan April sampai
dengan Maret, keterlambatan hanya dua bulan, yaitu turunnya dana pada bulan
Juni tidak menimbulkan kendala yang besar bagi penelitian dan pengkajian.
Bahkan pendanaan penelitian dan pengkajian untuk MH lancar sampai akhir
penelitian, karena pendanaan berakhir pada bulan Maret. Tetapi pendanaan
penelitian yang didasarkan tahun takwin, yaitu dari bulan Januari berakhir bulan
Desember menimbulkan banyak masalah. Penelitian padi sawah dan padi gogo
pada MH yang dimulai tanam pada bulan Nopember mengalami kendala cukup
besar karena pemberian dana berakhir pada bulan Desember. Adanya masalah
tersebut BPTP Kalimantan Barat telah mengambil kebijaksanaan tersendiri,
sehingga pelaksanaan penelitian pada MH dapat berjalan lancar sesuai rencana.
Jumlah dana yang diberikan setiap tahun terus meningkat, dapat meningkatkan
bobot penelitian.
1.3.5. Pengaruh aspek sumber daya manusia
Faktor penting lainnya yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
penelitian dan pengkajian adalah manusia (peneliti, penyuluh dan teknisi)
sebagai penanggung jawab dan pelaksanaan pengkajian. Sumber daya manusia
(SDM) harus mencukupi baik jumlah (kuantitas) maupun kualitasnya.
SDM Penelitian dan pengkajian di BPTP Kalimantan Barat pada umumnya
masih usia produktif (25 – 45 tahun ). Dari segi kuantitas maupun kualitas telah
mencukupi, tetapi sebagian besar belum memiliki jabatan fungsional peneliti
maupun penyuluh. Baru 17 orang yang sudah memiliki fungsional jabatan
peneliti antara lain peneliti pertama 9 orang dan peneliti muda 8 orang. Untuk
jabatan fungsional penyuluh baru 7 orang terdiri dari penyuluh pertanian
pertama 4 orang dan penyuluh pertanian muda 3 orang.
11 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Teknisi sebagai pembantu pelaksana penelitian dan pengkajian yang
dimiliki BPTP Kalimantan Barat masih sedikit, baik yang berkualitas tinggi dan
sudah sangat berpengalaman Dari segi umur, sebagian besar teknisi BPTP
Kalimantan Barat memiliki umur yang masih relatif muda (20 – 25 tahun). Pada
lima tahun mendatang akan banyak kegitan penelitian dan pengkajian sehingga
sangat memerlukan penambahan jumlah teknisi di BPTP Kalimantan Barat.
12 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
II. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
2.1. Keadaan Sumberdaya Manusia
Kegiatan yang dilakukan BPTP Kalimantan Barat setiap tahunnya tidak
seimbang dengan tenaga peneliti / penyuluh serta staf pendukung lainnya yang
ada, untuk itu diperlukan penambahan pegawai, melalui detasering maupun
pengangkatan pegawai baru jika memungkinkan. Sebaran tenaga menurut
pendidikan dan keahlian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sebaran Tenaga Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Menurut Pendidikan dan Keahlian s/d 31 Desember 2013*)
Kelompok Kerja
SD SLTP SLTA D I D II D III S 0 S1/ DIV
S2 S3 Jmlh
I. Peneliti/ Penyuluh
1.1. PNS
Ilmu Tanah - - - - - - - - 2 1 3
Kimia - - - - - - - 1 - - 1
Tekn. perbenihan
- - - - - - - 1 - - 1
Pemuliaan Tanaman
- - - - - - - 1 1 - 2
Agronomi/ budidaya Pertanian
- - - - - - - 5 2 - 8
Sosek/Ekonomi Pertanian/ perikanan
- - - - - - - 1 5 1 7
Hama dan Penyakit Tanaman
- - - - - - - 4 - - 4
Farming System
- - - - - - - - 1 - 1
Mekanisasi Pert.
- - - - - - - 3 1 - 4
Tekn. Hasil Pert.
- - - - - - - 1 - - 1
Komunikasi - - - - - - - - 1 - 1
Penyuluhan Pertanian
- - - - - - - 5 - - 5
Jumlah 22 13 2 39
1.2. Honorer
Pemuliaan Tanaman
- - - - - - - - 1 - 1
Ekonomi - - - - - - - - - - -
Jumlah - - - - - - - - 1 - 1
13 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 1……….
Kelompok Kerja
SD SLTP SLTA D I D II D III S 0 S1/ DIV
S2 S3 Jmlh
II. Administrasi
2.1. PNS
Manajemen - - - - - - - - 1 - 1
Pendidikan Umum
2 - 13 - - - - - - - 15
Ekonomi - - - - - - - 3 - - 3
Ilmu Pemerintahan
- - - - - - - 1 - - 1
Budidaya Pertanaian/ Agronomi
- - - - - 1 - 1 - - 1
Jumlah 2 - 13 - - 1 - 5 1 - 20
III. Pelayanan Teknis
3.1. PNS
Pendidikan Umum
- - 1 - - - - - - - 1
Pustakawan - - - - - 2 - - - - 2
Ilmu komputer - - - 1 - - - - - - 1
Budidaya tanaman
- - - - - 1 - - - - 1
Jumlah - - 1 1 - 3 - - - - 5
IV. Kebun Percobaan
4.1. PNS
KP. Kakap - - 2 - - 1 - 1 - - 4
KP. Selakau - - 6 - - - - - - - 6
KP. Sp. Monterado
1 1 5 - - - - 1 - 8
Jumlah 1 1 13 - - 1 - 2 - - 18
BPTP Kalbar
PNS / CPNS 3 1 27 1 - 5 - 29 14 2 82
Honorer - - 1 1
Jumlah 3 1 27 1 5 - 29 15 2 83
PPL (Satminkal)
- - 1 - - - - - - - 1
JUMLAH TOTAL 3 1 28 1 - 5 - 29 15 2 84
BPTP Kalimantan Barat memiliki tenaga peternakan dan dokter hewan
namun mutasi ke BPTP lain sehingga formasi tersebut sekarang kosong.
Pegawai Negeri Sipil di BPTP Kalimantan Barat berjumlah 84 orang yaitu
63 orang di BPTP, 8 orang di Kebun Percobaan Simpang Monterado, 6 orang di
Kebun Percobaan Selakau, 4 orang di Kebun Percobaan Sungai Kakap, 1 orang
14 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
detasering di BPTP NTB, 1 orang PNS yang berada di Kabupaten (Satminkal)
dan Honorer 1 orang. Status kepegawaian menurut Golongan PNS pada Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Status Kepegawaian Menurut Golongan PNS pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat s/d 31 Desember 2013.
No. Unit Kerja Golongan Jumlah
IV III II I
1.
2.
3. 4.
5. 6.
BPTP Kalimantan Barat KP. Simpang Monterado KP. Selakau KP. Sungai Kakap Detasering PPL (Satminkal)
3 - - - - -
50 3 2 1 1 -
8 4 4 3 - 1
2 1 - - - -
63 8 6 4 1 1
Jumlah 3 57 20 3 83
Tenaga honorer yang tercatat hingga saat ini berjumlah 1 orang.
Kebijakan sistem zero growth pada kepegawaian berakibat kurangnya
pengangkatan setiap tahun. Keadaan tenaga honorer di BPTP Kalimantan
Barat pada posisi akhir tahun 2013 terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Tenaga Honorer pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat s/d 31 Desember 2013
No. Unit Kerja Pendidikan Jumlah
S2 S1 D III SLTA
1. 2.
3. 4.
BPTP Kalbar KP. S. Monterado KP. Selakau KP. Sungai Kakap
1 - -
- - -
- - -
- - -
1 - -
Jumlah 1 - - - 1
Persyaratan menjadi tenaga fungsional sangat diperketat. pada tahun
2013 BPTP Kalimanatan Barat memiliki tenaga fungsional yang terdiri dari
fungsional peneliti, fungsional penyuluh, fungsioanal pustakawan dan fungsional
litkayasa. Jumlah tenaga fungsional peneliti di BPTP Kalimantan Barat sampai
dengan tahun 2013 dapat di lihat pada Tabel 4.
15 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Tabel 4. Jumlah Fungsional Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat s/d 31 Desember 2013
No.
Unit Kerja
Fungsional
Jmh Peneliti Pertama
Peneliti Muda
Peneliti Madya
Peneliti Utama
1. 2.
3.
4.
BPTP Kalbar KP.S. Monterado KP.Selakau KP.S.Kakap
9 -
- -
7 -
- -
- - - -
- - - -
16 -
- -
Jumlah 9 7 - 16
Tenaga fungsional penyuluh di BPTP Kalimantan Barat memiliki peran
yang sangat diperlukan, sebagai ujung tombak penyampai hasil inovasi teknologi
pertanian sehingga inovasi teknologi pertanian dapat terdiseminasikan sampai
bisa di adopsi oleh pengguna. Fungsional penyuluh di BPTP Kalimantan Barat
berjumlah 5 orang, jumlah yang masih sedikit dan masih dalam proses untuk
proses kaderisasi karena masih banyak calon fungsional penyuluh yang akan
diproses untuk menjadi fungsional penyuluh. Terjadi penambahan jumlah tenaga
fungsional penyuluh di tahun 2013 dikarenakan adanya pengangkatan tenaga
fungsional penyuluh baru. Jumlah tenaga fungsional penyuluh di BPTP
Kalimantan Barat sampai dengan tahun 2013 dapat di lihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Fungsional Penyuluh pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat s/d 31 Desember 2013
No.
Unit Kerja
Fungsional
Jmh Penyuluh
Ahli Pertama
Penyuluh Ahli Muda
Penyuluh Ahli
Madya
Penyuluh Ahli
Utama
1.
2. 3. 4.
BPTP Kalbar KP.S. Monterado KP.Selakau KP.S.Kakap
2 - - 1
2 - - -
- - - -
- - - -
4 - - 1
Jumlah 3 2 - 5
BPTP Kalimantan Barat pada tahun 2013 memiliki tenaga fungsional
pustakawan berjumlah 2 orang. Adapun sebaran tenaga fungsional pustakawan
dapat dilihat pada tabel 6.
16 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Tabel 6. Sebaran Fungsional Pustakawan pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat s/d 31 Desember 2013
No.
Unit Kerja
Fungsional
Jmh Pustakawa
n Pelaksana
Pustakawan Lanjutan
Pustakawan Penyelia
1. 2.
3. 4.
BPTP Kalbar KP.S. Monterado KP.Selakau KP.S.Kakap
2 - - -
- - - -
- - - -
2 - - -
Jumlah 2 - - 2
Fungsional litkayasa mengalami kesulitan untuk memperoleh angka
kredit, hal ini dikarenakan keterbatas keahlian SDM, proses pengurusan angka
kredit yang tidak mudah dan tunjangan fungsional yang nilai selisihnya tidak
terlalu jauh dengan tunjangan umum menyababkan fungsional litkayasa bukan
fungsional yang diminati. BPTP Kalimantan Barat sampai tahun 2013 masih
memiliki 1 orang tenaga fungsional litkayasa. Sebaran tenaga fungsional
litkayasa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat disajikan pada
Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Fungsional Litkayasa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat s/d 31 Desember 2013
No. Unit Kerja
Fungsional
Teknisi Litk. Pelak
sana lanjutan
Teknisi Litk.Pelak
sana
Ajun Teknisi Litk. Muda
Teknisi Litk.
Madya
Jumlah
1.
2.
3. 4.
BPTP Kalimantan Barat Kp. Simpang Monterado Kp. Selakau Kp. Sungai Kakap
- - - -
- 1
- -
- - - -
- - - -
- 1 - -
Jumlah - - - - 1
Mengingat keterbatasan sumberdaya manusia maka kegiatan penelitian
dan pengkajian dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Balai Penelitian
Komoditas lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan
Perguruan Tinggi.
17 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
2.2. Pelatihan Jangka Pendek/Magang, dan Diklat Jangka Panjang Pelatihan jangka pendek, magang dan diklat yang diikuti oleh staf BPTP
Kalimantan Barat selama periode TA 2013 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pelatihan Jangka Pendek/Magang dan diklat Staf BPTP Kalbar Tahun 2013
No. N a m a Jenis Latihan Tempat waktu Keterangan
I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
II
1.
III
1.
2.
3.
4.
5.
IV
1.
2.
3.
Pelatihan
Istiatun
Ramulusdi
Ir.Rusli Burhansyah,Msi Jhon David Haloho,STP Tommy Purba,STP
Dina Omayani Dewi,SP,MP Melia Puspitasari,SP
Ir.Azri,Msi
Diklat Struktural
Ir. Revi Marsusi
Diklat Fungsional
Hartono, SP
M. Zuhran, SST
Didik Saefuddin Ashori Pratiwi, SP Sri Soenarnie Diklat Teknis Tietyk Kartinaty, SP
Pratiwi, SP
Andy Efferiyanto
SAK/SIMAK
SAK/SIMAK
Penulisan karya Ilmiah
-Sda-
-Sda-
-Sda-
-Sda-
-Sda-
Diklatpim TK. IV
Diklat Penyuluhan
Diklat Penyuluhan
Diklat Penyuluhan
Diklat peneliti
Diklat Analis Kepegawaian
Diklat UPBS
Diklat UPBS
Diklat UPBS
PPMKP Ciawi
PPMKP Ciawi
Hotel Grand Mercure Pontianak
-Sda-
-Sda-
-Sda-
-Sda-
-Sda-
30 Juni s/d 5 Juli 2013
-Sda-
-Sda-
-Sda-
-Sda-
-Sda-
18 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Pendidikan jangka panjang pegawai BPTP Kal-Bar yang dibiayai oleh
Departemen Pertanian dan biaya sendiri Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pendidikan Jangka Panjang Tahun Anggaran 2013
No.
Nama Perguruan Tinggi
Program Studi
Jurusan Mulai Perkiraan Lulus
Keterangan
I.
1.
2.
3.
4.
II.
1.
PNS Yang Mengikuti Tugas Belajar Ir. Khojín Supriadi, MP Ir. Gontom CK Dwi Purnamawati Widiastuti, SP, MSc Sution, SP PNS Yang Mengikuti Izin Belajar Rusdi
Univ. Brawijaya UGM, Yogyakarta Colorado Univ. Univ. Brawijaya Univ. Terbuka
S3 S3 S3 S2 S1
Ilmu Tanaman Komuni Kasi Soil Budidaya tanaman Manajemen
Sept. 2009
Sept. 2008 Sept. 2013 Sept. 2013
2012 2013 2015 2015 2014
Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian . Badan Litbang Pertanian
2.3. Pembuatan Kartu Pegawai Elektronik
Di tahun 2013 dilakukan pembuatan kartu pegawai elektronik dimana 69
pegawai BPTP Kalimantan Barat sudah dilakukan verifikasi data dan sedang
dalam proses, sementara 14 orang pegawai pada saat pendataan sedang tidak
ada di lokasi dikarena keperluan Dinas Luar, cuti dan tugas belajar. Adapun
pegawai yang belum membuat kartu pegawai elektronik dapat diliahat pada tabel
10.
Tabel 10. Daftar Pegawai Yang Belum Membuat Kartu Pegawai Elektronik
NO Nama NIP Pangkat/Golongan
1. 2. 3. 4. 5.
Dr. Ir. Muhammad Hatta, Msi Ir. Revi Marsusi Agus Subekti, SP, MP Ir. Gontom Citoro Kifli, Msi Supangat, SE
196311211992031001 196405061992032001 197501221999031001 196807271998031001 196506151988031002
Pembina/IV.a Penata TK.I/III.d Penata TK.I/III.d Penata TK.I/III.d Penata/III.c
19 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 10.....
NO Nama NIP Pangkat/Golongan
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Wis Hardianto, SIP Tugiono Ir.Tuti Sugiarti Abdullah Umar, SP Dadan Permana,SP Espendi Rahmani Nursribarti Muhammad Syahri Mubarok, AM.d
196809121992031002 196206231986031001 196512182007012001 198110262009121001 198008221008121001 196505051998031002 196703191998031002 199703171999032001 198705182011011008
Penata/III.c Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda/III.a Penata Muda/III.a Penata Muda/III.a Pengatur TK.I/II.d Pengatur TK.I/II.d Pengatur TK.I/II.d Pengatur/II.c
2.4. Kenaikan Pangkat Reguler Pada tahun 2013 terdapat 2 orang staf BPTP Kalimantan Barat yang naik
pangkat secara regular. Adapun daftar yang naik pangkat regular pada tahun
2013 dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Daftar Pegawai BPTP Kaliamantan Barat yang naik pangkat reguler
No. N a m a
Pangkat / Golongan T.M.T
1.
2.
3.
4.
Defi Yanti, SE Syaiful Anwar Erik Susardi M. El Amin
Penata Muda/IIIa ke Penata Muda TK.I /IIIb Penata Muda/IIIa ke Penata Muda TK.I /IIIb Pengatur Muda/IIa ke Pengatur Muda TK.I/IIb Juru/Ic ke Juru TK.I/Id
1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013
2.5. Gaji Berkala
Daftar pegawai BPTP Kalimantan Barat yang kenaikan gaji berkala tahun
2013 dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini.
Tabel 12. Pegawai BPTP Kalimantan Barat yang kenaikan gaji berkala tahun 2013
No. N a m a Pangkat / Golongan T.M.T
1. 2.
3. 4.
5. 4. 5.
Nurhadi, AMd Jhod David Haloho, STP Tomy Purba, STP Trisna Yasi Agung Wibowo, AMd Junaidi Pianus Arifin Muflih, AMd M. Syahri Mubarok, AMd
Penata Muda Tk.I/III.b Penata Muda Tk.I/III.b Penata Muda Tk.I/III.b Pengatur/II.c Pengatur Muda TK.I/II.c Pengatur/II.c Pengatur/II.c
1 Januari 2013 1 Januari 2013 1 Januari 2013 1 Januari 2013 1 Januari 2013 1 Januari 2013 1 Januari 2013
20 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 11…. No. N a m a Pangkat / Golongan T.M.T
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
Tietyk Kartinaty, SP Dr. Ahmad Musyafak, SP. MP Agus Subekti, SP. MP LM. Gufroni. AR,S.Pt.MSi Ir. Khojin Supriandi, MP Ir. Azri, MS Dina Omayani Dewi, SP. MSc Dwi Purnamawati, SP. MS Dadan Permana, SP Posoi Defi Yanti, SE Jafri, SP.MSi Sri Sinardi, SST Sanusi, SST Pijar SH Domianus Pius Asas Satra Sobandi Nana Kuswana Widaya Yuni Murdiharti Usman Sri Soenarnie Espendi Rahmani Supangat Mariati Agus Herman Aswanto Andi efferiyanto Serom, SST Fahrudin, SE Ramulusdi Istiaton M. Yanto, AMd Ir. Sari Nurita Ir. Gontom Citoro Kifli, MSi Ir. Tuti Sugiarti Erik Susardi Linda Yulinda Asri, SST Sih Wiyono Kosod Sri Rezeki Upara Budi Abduchalek, SP Pratiwi, SP Astri Oktafiani,SP
Penata Muda TK.I/III.b Penata TK.I/III.d Penata TK.I/III.d Penata TK.I/III.d Penata TK.I/III.d Penata/III.c Penata/III.c Penata/III.c Penata Muda/III.a I.d Penata Muda TK.I/III.b Penata/III.c Penata Muda/III.a Penata Muda/III.a Penata Muda/III.a Pengatur/II.c Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda/III.a Juru TK.I/I.d Penata Muda TK.I/III.b Pengatur TK.I/II.d Pengatur TK.I/II.d Penata/III.c Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda/III.a Penata/III.c Pengatur Muda TK.I/IIb Pengatur Muda/III.a Pengatur Muda/III.a Pengatur/II.c Pengatur TK.I/II.d Penata Muda TK.I/III.b Penata TK.I/III.d Penata TK.I/III.d Penata Muda/III.a Pengatur Muda TK.I/II.b Penata Muda/III.a Pengatur TK.I/II.d Pengatur muda TK.I/III.b Pengatur Muda TK.I/III.b Pengatur Muda/III.a Pengatur Muda/III.a Pengatur Muda/III.a
1 Februari 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 Maret 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 April 2013 1 Juni 2013 1 Juli 2013 1 Agustus 2013 1 Agustus 2013 1 Agustus 2013 1 Oktober 2013 1 Oktober 2013 1 November 2013 1 Desember 2013 1 Desember 2013 1 Desember 2013 1 Desember 2013 1 Desember 2013
21 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
2.6.Cuti Tahunan
Pegawai BPTP Kalimantan Barat yang melaksanakan cuti tahunan
2013 dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13.Daftar pegawai BPTP Kalimantan Barat yang melaksanakan cuti tahunan s/d bln. Des. 2013
No. N a m a Pangkat/Golongan TMT Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Wis Hardianto, SIP Nursribarti Tomy Purba, STP Panut, SST M. Zuhran, SST Trisna Yasi Agung, AM.d Melia Puspitasari, SP M. Syahri Mubarok, Amd Andi Efferiyanto Astri Oktaviani, SP drh. Sri Suryatmiati Sigit Uji Marjuki, ST Ir. Revi Marsusi Tietyk Kartinaty, SP Riki Warman, SP Fahrudin,SP
Penata, III/c Pengatur Tk.I, II/d Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda/III.a Penata Muda TK.I/III.b Pengatur/II.c Penata Muda TK.I/III.b Pengatur/II.c Pengatur MudaTK.I/II.b Penata Muda/III.a Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda/III.a Penata TK.I/III.d Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda/III.a Penata Muda/III.a
1-3 Januari 2013 1-3 Januari 2013 1-2 Januari 2013 3-18 Januari 2013 9-11 Januari 2013 2-9 Januari 2013 1-15 Januari 2013 1 Januari-2 Februari 2013 7-15 Februari 2013 1 Maret-7 April 2013 5-7 Maret 2013 11-14 Maret 2013 16-22 April 2013 1-5 April 2013 29 Mei-5 Juni 2013 28 Juni-5 Juli 2013
Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti Alasan Penting Cuti tahunan Cuti Besar Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan
22 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 13…. No. N a m a Pangkat/Golongan TMT Keterangan
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Dadan Permana, SP Tugiono Agus Herman Budi Abduchalek, SP Dr. Ir. Muhammad Hatta, Msi M. Syahri Mubarok, Amd Junaidi Pianus Tomy Purba, STP Tomy Purba, STP
Penata Muda/III.a Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda/III.a Penata Muda/III.a Pembina/IV.a Pengetur/II.c Pengatur Muda TK.I/II.b Penata Muda TK.I/III.b Penata Muda TK.I/III.b
15 Juni-17 Agustus 2013 19 Juni-4 Juli 2013 14-21 Juni 2013 3-7 Juni 2013 21-28 Juni 2013 24 juni-1 Juli 2013 1-8 Juni 2013 9-12 September 2013 16-31 Desember 2013
Cuti alasan penting Cuti alasan penting Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan Cuti tahunan
III. PENGADAAN SARANA DAN ADMINISTRASI
3.1.Pengadaan Sarana Prasarana
Pengadaan sarana prasarana pada tahun anggaran 2013 dapat dilihat
pada Tabel 14.
Tabel 14. Pengadaan Sarana dan Prasarana BPTP Kalimantan Barat 2013
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
1 Meja Kerja 21-01-2013 High-point OD 032 30 unit 1.900.000 57.000.000
2 Kursi Kerja 21-01-2013 Futura FTR 405 50 unit 400.000 2.000.000
3 Alat Lab Benih/ seed devider
25-01-2013 seed devider 1 unit 8.435.000 8.435.000
4 Alat Lab Benih/ germinator non elektrik
25-01-2013 germinator non elektrik
1 unit 13.819.000 13.819.000
5 Alat Lab Benih/ 450 Grain Moisture Meter
25-01-2013 450 Grain Moisture Meter
1 unit 27,927,000 27,927,000
6 Alat Lab Benih/ Oven 24.3 L
25-01-2013 Oven 24.3 L 1 unit 11,637,000 11,637,000
23 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14.........
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
7 Alat Lab Benih/ 36 Grain Moisture Meter
25-01-2013 36 Grain Moisture Meter
2 unit 3,491,000 6,982,000
8 Alat Lab Benih/ Neraca Analitis Digital Ohaus
25-01-2013 Neraca Analitis Digital Ohaus
1 unit 17,891,000 17,891,000
9 Alat Lab Benih/ Termohigrometer
25-01-2013 Termohigrometer 1 unit 364,000 364,000
10 Alat Lab Benih/ Hand Counter
25-01-2013 Hand Counter 4 unit 102,000 408,000
11 Alat Lab Benih/ Seed Counter SLY-C
25-01-2013 Seed Counter SLY-C
1 unit 13,819.000 13,819.000
12 Alat Lab Benih/ Mikroskop Binocular Olympus CX-21
25-01-2013 Mikroskop Binocular Olympus CX-21
1 unit 20,364,000 20,364,000
13 Alat Lab Benih/ Kamera Mikroskop
25-01-2013 Kamera Mikroskop
1 unit 5,819,000 5,819,000
14 Alat Lab Benih/ Mikrometer (Sigmat)
25-01-2013 Mikrometer (Sigmat)
2 unit 291,000 582,000
15 Alat Lab Benih/ Seed Trier
25-01-2013 Seed Trier 2 unit 3,491,000 6,982,000
16 Alat Lab Benih/ Baki Pengecambahan
25-01-2013 Baki Pengecambahan
10 unit 101,900 1,019,000
17 Alat Lab Benih/ Lup (Kaca Pembesar
25-01-2013 Lup (Kaca Pembesar
2 unit 218,500 437,000
18 Alat Lab Benih/ Petri Dish
25-01-2013 Petri Dish 20 unit 28,100 562,000
19 Alat Lab Benih/ Cawan Porselen + Penumbuk
25-01-2013 Cawan Porselen + Penumbuk
2 unit 58,500
117,000
20 Alat Lab Benih/Krus Porselen + Tutup
25-01-2013 Krus Porselen + Tutup
10 unit 43,700 437,000
21 Alat Lab Benih/ Penjepit Crucible
25-01-2013 Penjepit Crucible 2 unit 240,000 480,000
22 Alat Lab Benih/ Desikator + Plate
25-01-2013 Desikator + Plate 1 unit 4,645.000 4,645,000
23 Alat Lab Benih/ Spatula
25-01-2013 Spatula 3 unit 43,000 129,000
24 Alat Lab Benih/ Scalpel no 4
25-01-2013 Scalpel no 4 1 unit 441,000 441,000
25 Alat Lab Benih/ Pinset
25-01-2013
Pinset 3 unit 43,000 129,000
24 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14.............
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
26 Alat Lab Benih/ Jarum Ose
25-01-2013 Jarum Ose 5 unit 12,400 62,000
27 Alat Lab Benih/ Gelas Ukur Duran 500 ml
25-01-2013 Gelas Ukur Duran 500 ml
2 pcs 222,000 444,000
28 Alat Lab Benih/ Gelas Ukur Duran 250 ml
25-01-2013 Gelas Ukur Duran 250 ml
2 pcs 167,000 334,00
29 Alat Lab Benih/ Erlenmeyer Duran 500 ml
25-01-2013 Erlenmeyer Duran 500 ml
2 pcs 54,500 109,000
30 Alat Lab Benih/ Erlenmeyer Duran 250 ml
25-01-2013 Erlenmeyer Duran 250 ml
2 pcs 43,500 87,000
31 Alat Lab Benih/ Gelas Beker Duran 1000 ml
25-01-2013 Gelas Beker Duran 1000 ml
2 pcs 80,000 160,000
32 Alat Lab Benih/ Gelas Beker Duran 600 ml
25-01-2013 Gelas Beker Duran 600 ml
2 pcs 47,500 95,000
33 Alat Lab Benih/ Gelas Beker Duran 250 ml
25-01-2013 Gelas Beker Duran 250 ml
2 pcs 36,500 73,000
34 Alat Lab Benih/ Gelas Beker Duran 100 ml
25-01-2013 Gelas Beker Duran 100 ml
2 pcs 33,000 66,000
35 Alat Lab Benih/ Botol Koleksi Benih Warna Putih 1000 ml
25-01-2013 Botol Koleksi Benih Warna Putih 1000 ml
3 pcs 143,000 429,000
36 Alat Lab Benih/ Botol Koleksi Benih Warna Putih 500 ml
25-01-2013 Botol Koleksi Benih Warna Putih 500 ml
3 pcs 120,000 360,000
37 Alat Lab Benih/ Botol Reagent Amber 500 ml + Reagent Tetrazolium
25-01-2013 Botol Reagent Amber 500 ml + Reagent Tetrazolium
2 unit 2,655,000 5,310,000
38 Alat Lab Benih/ Botol Reagent Amber 250 ml + Reagent Tetrazolium
25-01-2013
Botol Reagent Amber 250 ml + Reagent Tetrazolium
2 unit 1,634,000 3,268,000
39 Alat Lab Benih/ Meja Kemurnian
25-01-2013 Meja Kemurnian 1 unit 10,909,000 10,909,000
25 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14.............
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
40 Alat Lab Benih/ Silika Gel
25-01-2013
Silika Gel 10 bks 101,900 1,019,000
41 AC Ruangan Lab Benih Sharp 1 ½ PK
25-01-2013 Sharp 1 ½ PK 1 unit 8,250,000 8,250,000
42 Komputer PC 11-02-2013 Komputer Destop Acer AMC605
5 unit 6,120,000 30,600,000
43 Printer 11-02-2013 Canon Pixma IP2770
5 unit 590,000 2,950,000
44 Meja Komputer 11-02-2013 Asesoris Meja Komputer
5 unit 250,000 1,250,000
45 Hand Traktor 27-02-2013 Hand Traktor Quick G1000 Boxer
2 unit 31,500,000 63,000,000
46 Roda Besi Hand Traktor
27-02-2013 2 unit 3.400.000 6,800,000
47 Pompa air kapasitas 4”
6-03-2013 Robin 1 unit 11,200,000 11,200,000
48 Mesin pengaduk media tanam
6-03-2013 Glow indo 1 unit 15,450,000 15,450,000
49 Mobil Pick Up 28-03-2013 Toyota Hilux WD 2
1 unit 178.500.000 178.500.000
50 GPS 1-04-2013 GPS Garmin Montana 650
2 unit 8.000.000 16.000.000
51 Mobil Operasional
14-05-2013 Nisan x-trail 2.0 M/T
1 unit 344.500.000 344.500.000
52 Renovasi ruang administrasi
27-06-2013 Renovasi ruang administrasi
1 paket 183,824,000 183,824,000
53 Kemera Video 17-07-2013 Sony profesioanal HXR-NX30p
1 unit 39,800,000 39,800,000
54 Clip on mic TOA 17-07-2013 Clip on mic TOA 2 unit 300,000 600,000
55 Kamera Photo 17-07-2013 Nikon digital SLR D7000
2 unit 15,200,000 30,400,000
56 Lensa Kamera 17-07-2013 AF-S DX NIKKOR 10-24mm f/3.5-4.5G ED
1 unit 13,100,000 13,100,000
57 Flash Nikon SB700
17-07-2013 Flash Nikon SB700
1 unit 4,300,000 4,300,000
58 Audio Recorder 17-07-2013 SONY ICD-PX312 1 unit 2,200,000 2,200,000
59 Tripod 17-07-2013 Victory 1 unit 1,200,000 1,200,000
60 Lampu shooting 17-07-2013 Pro Video 1000 watt
2 unit 1,500,000 3,000,000
61 LED TV Monitor 17-07-2013 Sharp LC-60 LE 630 M
1 unit 28,750,000 28,750,000
62 HD Player AC Ryan Play On HD2
17-07-2013 HD Player AC Ryan Play On HD2
2 unit 3,500,000 7,000,000
26 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14.....
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
63 Frame Poster 17-07-2013 20 unit 900,000 18,000,000
64 Sound Sistem 17-07-2013 LG Home Teatre 1 unit 6,000,000 6,000,000
65 DVD Player 17-07-2013 Pioneer 1 unit 1,500,000 1,500,000
66 Digital Satelit Receiver Matrix
17-07-2013 Matrix 1 unit 1,700,000 1,700,000
67 Mesin Scanner 26-08-2013 Canon FORMULA DR-M140
1 unit 29,850,000 29,850,000
68 Komputer Grafis Komputer branded ACER
28-08-2013 ACER 1 unit 12,500,000 12,500,000
69 Komputer Editing Video Komputer branded ACER
28-08-2013 ACER 1 unit 12,500,000 12,500,000
70 Komputer PC dan Printer Komputer branded Acer
28-08-2013 Acer 1 unit 7,000,000 7,000,000
71 Laptop Toshiba 28-08-2013 Toshiba 1 unit 18,000,000 18,000,000
72 Tablet Apple Ipad 4 Wifi + 4G with retina display
28-08-2013 Apple Ipad 4 Wifi + 4G with retina display
2 unit 12,500,000 25,000,000
73 Colour Laser Printer HP Color Laser jet Pro CM1415fnw
28-08-2013 HP Color Laser jet Pro CM1415fnw
1 unit 10,000,000 10,000,000
74 Colour Laser Printer Catridge Toner Catridge Printer HP Color Laser jet Pro CM1415fnw Black Colour
28-08-2013 HP Color Laser jet Pro CM1415fnw Black Colour
4 unit 5,000,000 20,000,000
75 Printer 28-08-2013 EPSON L110 1 unit 2.100.000 2.100.000
76 Scanner Canon Lite 110
28-08-2013 Canon Lite 110 1 unit 700.000 700.000
77 Hardisk eksternal 28-08-2013 Toshiba Canvio Desk 2 TB
1 unit 2.000.000 2.000.000
78 DVD RW eksternal
28-08-2013 Samsung DVD RW External
2 unit 750.000 1.500.000
79 LCD Proyektor 28-08-2013 Sony VPL-DX 140
3 unit 10.000.000 30.000.000
80 Renovasi Laboratorium Benih Mendukung High Profile UPBS Di BPTP Kalbar
16-09-2013 Renovasi Laboratorium Benih Mendukung High Profile UPBS Di BPTP Kalbar
1 Paket 22,900,000 22,900,000
27 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14...
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
81 Mikrotik RouterBOARD 450G
16-09-2013 RouterBOARD 1 unit 2,100,000 2,100,000
82 Antena Omni Outdoor Hyperlink 15db
16-09-2013 Hyperlink 1 unit 2,700,000 2,700,000
83 Booster Akses Point Antena Omni Ubiquiti Bullet-M2 HP
16-09-2013 1 unit 1,900,000 1,900,000
84 Arrester Altelicon 16-09-2013 1 unit 850,000 850,000
85 Akses Point Argtek Powerking-X WLAN AP Router
16-09-2013 ARGTEK 13 unit 1,400,000 18,200,000
86 Switch 8 Port D-Link DES-1008A
16-09-2013 D-Link 10 unit 200,000 2,000,000
87 Switch 16 Port D-Link DES-1016A
16-09-2013 D-Link 1 unit 600,000 1,200,000
88 Kabel UTP Kabel Belden
16-09-2013 Belden 2 roll 1,650,000 3,300,000
89 Kabel STP Kabel Belden
16-09-2013 Belden 1 roll 2,750,000 2,750,000
90 Konektor RJ 45 AMP
16-09-2013 100 buah 2,500 250,000
91 Paku Klem Beton 16-09-2013 10 bks 15,000 150,000
92 Komputer PC ACER Aspire M3985 Win7 Desktop PC
16-09-2013 Acer 1 unit 7,600,000 7,600,000
93 Komputer PC ACER Aspire AMC605 Core i3 DOS
16-09-2013 Acer 1 unit 8,200,000 8,200,000
94 Isolation Transfor-mer PROTECTA
16-09-2013 Protecta 1 unit 3,400,000 3,400,000
95 UPS ICA CT 1082B 16-09-2013 1 unit 3,900,000 3,900,000
96 Hardisk Exsternal WD Elements
16-09-2013 WD 1 unit 1,250,000 2,500,000
97 Desain Sistem Informasi Intranet
16-09-2013 1 apl 19,400,000 19,400,000
98 Instalasi Jaringan dan Setting
16-09-2013 1 paket 19,900,000 19,900,000
99 Renovasi ruang arsip
30-09-2013 1 paket 31,700,000 31,700,000
100 Renovasi lantai jamur
2-10-2013 1 paket 199,897,000 199,897,000
28 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14...
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
101 Renovasi gedung bangunan kebun percobaan simpang monterado
23-10-2013 1 paket 475,345,000 475,345,000
102 Paper punch (binding plastik)
21-11-2013 1 unit 1,500,000 1,500,000
103 Paper punch (binding Besi)
21-11-2013 1 unit 4,500,000 4,500,000
104 Mesin tetas telur 21-11-2013 2 unit 1,850,000 3,700,000
105 Laminator A3 21-11-2013 2 unit 1,350,000 2,350,000
106 Emposan tikus 21-11-2013 10 unit 167,000 1,670,000
107 Bumbu tikus 21-11-2013 10 unit 167,000 1,837,000
108 Perangkap feromon
21-11-2013 4 unit 175,000 175,000
109 Power weeder 21-11-2013 1 unit 11,600,000 11,600,000
110 PUTS 21-11-2013 2 unit 2,250,000 4,500,000
111 PUTK 21-11-2013 2 unit 2,200,000 4,400,000
112 PUTR 21-11-2013 4 unit 2,670,000 10,680,000
113 PUP 21-11-2013 3 unit 2,850,000 8,550,000
114 Alat penyisir pisang
21-11-2013 2 unit 300,000 600,000
115 Elisa total aflatoksin
21-11-2013 1 unit 10,786,000 10,786,000
116 Soil tester 21-11-2013 2 unit 1,300,000 2,600,000
117 Salinometer 21-11-2013 1 unit 5,400,000 5,400,000
118 Pemotong kertas 21-11-2013 1 unit 4,800,000 4,800,000
119 Moisture meter 21-11-2013 1 unit 3,100,000 3,100,000
120 Hygrometer 21-11-2013 2 unit 425,000 850,000
121 Alat suntik ayam 21-11-2013 2 unit 1,730,000 1,730,000
122 Pisau okulasi 21-11-2013 5 Unit 162,000 810,000
123 Meja ½ biro berbentuk L
21-11-2013 1 Unit 4,800,000 4,800,000
124 Lemari pajang/ etalase bahan kaca 5mm, rangka aluminium pintu sleding ukuran 3 x 1 M
21-11-2013 2 Unit 4,050,000 8,100,000
125 Lemari pajang/ etalase bahan kaca 5mm, rangka aluminium pintu dua daun ukuran 1 x 1 M
21-11-2013 1 Unit 1,150,000 1,150,000
29 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14...
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
126 Lemari pajang/ etalase bahan kaca 5mm, rangka aluminium 1pintu ukuran 1,7 x 0,6M
21-11-2013 2 Unit 2,700,000 5,400,000
127 Lemari pajang/ etalase bahankaca 5mm, rangka aluminium 1 pintu ukuran 1,7x0,45M
21-11-2013 1 Unit 900,000 900,000
128 Tenda knock down kerucut
21-11-2013 4 Unit 3,800,000 15,200,000
129 Karpet tebal 21-11-2013 16 M2 125,000 2,000,000
130 Meja Kerja 21-11-2013 2 Unit 1,400,000 2,800,000
131 Steples tembak 21-11-2013 2 Buah 255,000 510,000
132 Toolset 21-11-2013 2 Set 425,000 850,000
133 Box poster 21-11-2013 3 Buah 1,500,000 4,500,000
134 Kursi roda 21-11-2013 2 Buah 1,200,000 2,400,000
135 Lemari kaca 8 pintu
28-11-2013 2 Buah 5,600,000 11,200,000
136 Rak arsip besi I.33ak
28-11-2013 1 Buah 4,600,000 4,600,000
137 Meja ½ biro plus kaca cello
28-11-2013 2 Buah 2,750,000 5,500,000
138 Kursi kerja roda 28-11-2013 2 Buah 1,050,000 2,100,000
139 Kursi putar tanpa sandaran
28-11-2013 2 Buah 800,000 1,600,000
140 Erlenmeyer 100ml 16-12-2013 3 Buah 64,300 192,900
141 Erlenmeyer 250ml 16-12-2013 3 Buah 67,600 202,800
142 Erlenmeyer 500ml 16-12-2013 3 Buah 76,700 230,100
143 Erlenmeyer 1 l 16-12-2013 2 Buah 124,100 248,200
144 Erlenmeyer 25 ml 16-12-2013 3 Buah 58,500 175,500
145 Erlenmeyer 50 ml 16-09-2013 3 Buah 61,700 185,100
146 Gelas beker 1l 16-12-2013 2 Buah 136,400 272,800
147 Gelas beker 250ml 16-12-2013 3 Buah 50,700 152,100
148 Gelas beker 100ml 16-12-2013 3 Buah 39,000 117,000
149 Gelas beker 50 ml 16-12-2013 3 Buah 38,400 115,200
150 Pipet Volume 1 ml 16-12-2013 3 Buah 50,600 151,800
151 Pipet Volume 5 ml 16-12-2013 3 Buah 62,800 188,400
152 Pipet Volume10ml 16-12-2013 3 Buah 75,000 225,000
153 Pipet Volume25ml 16-09-2013 3 Buah 91,700 275,100
154 Pipet ukur 1 ml 16-12-2013 3 Buah 41,300 123,900
155 Pipet ukur 5 ml 16-12-2013 3 Buah 50,600 151,800
156 Pipet ukur 10 ml 16-12-2013 3 Buah 53,600 160,800
30 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 14...
NO URAIAN TANGGAL
PEROLEHAN MERK/TYPE JUMLAH
JUMLAH SATUAN
JUMLAH
157 Pipet ukur 25 ml 16-12-2013 3 buah 91,700 275,100
158 Gelas ukur 100 ml 16-12-2013 3 buah 116,300 348,900
159 Gelas ukur 250 ml 16-12-2013 3 buah 211,100 633,300
160 Gelas ukur 500 ml 16-09-2013 3 buah 328,600 985,800
161 Labu Volumetrik 5 ml
16-12-2013 3 buah 126,900 380,700
162 Labu Volumetrik 10 ml
16-12-2013 3 buah 130,800 392,400
163 Labu Volumetrik 25 ml
16-12-2013 3 buah 134,600 403,800
164 Labu Volumetrik 50 ml
16-12-2013 3 buah 146,800 440,400
165 Labu Volumetrik 100 ml
16-12-2013 3 buah 178,900 536,700
166 Labu Volumetrik 250 ml
16-12-2013 3 buah 220,200 660,600
167 Labu Volumetrik 500 ml
16-12-2013 3 buah 270,600 811,800
168 Labu Volumetrik 1000 ml
16-12-2013 3 buah 391,200 1,173,600
169 Labu leher tiga 200 ml
16-12-2013 3 buah 735,100 2,205,300
170 Labu leher tiga 500 ml
16-12-2013 2 buah 956,500 1,913,000
171 Cuvet UV/Vis Spektrofotometer
16-12-2013 2 unit 1,818,200 3,636,400
172 Soil munsel color chart
16-12-2013 2 buah 6,127,000 12,254,000
173 Campuran Selenium p.a.
16-12-2013 1 Kg 1,448,100 1,448,100
174 Asam Borat (H3BO3)
16-12-2013 1 Kg 844,200 844,200
175 Natrium Hidroksid (NaOH)
16-12-2013 1 Kg 733,800 733,800
176 Metil red 16-12-2013 50 gr 1,214,300 2,428,600
177 Bromcresol green 16-12-2013 1 5 gr 2,922,100 2,922,100
178 Etanol 96% 16-12-2013 2 25gr 844,200 1,688,400
179 Amonium Sulfat 16-12-2013 1 Kg 987,100 987,100
180 NaOH p.a 16-12-2013 1 Kg 733,800 733,800
181 Serbuk fenol 16-12-2013 1 Kg 2,831,200 2,831,200
182 Kalium Natrium Tertate
16-12-2013 1 Kg 2,162,400 2,162,400
183 Renovasi jembata dan pagar KP. Selakau
23-12-2013 1 Paket 320,630,000 320,630,000
31 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
3.2. Persuratan dan Kearsipan
Pelaksanaan surat menyurat yang ditangani adalah menyangkut surat
masuk, surat keluar, pengiriman dan penerimaan berita melalui faximile dan
internet, penggandaan surat dan pelayanan tata usaha serta pengarsipan
(dokumentasi). Secara fungsional kegiatan surat menyurat menjadi tugas tenaga
kearsipan tetapi secara operasional tetap menjadi tanggung jawab struktural.
Jumlah surat masuk/surat keluar dapat dilihat di tabel 15.
Tabel 15. Jumlah Surat Masuk / Surat Keluar di BPTP Kalimantan Barat 2012.
No. Bidang Kode Surat Masuk Surat Keluar
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12.
Ketatausahaan Kepegawaian Perlengkapan Keuangan Kehumasan Kerjasama Luar Negeri Perencanaan Organisasi Litbang Sarana Umum Sumberdaya Manusia Pertanian
TU KP PL KU HM KL RC OT LB SR UM SM
579 212 42 63 23 1 8 9 17 10 2 1
728 211 28 129
- 1 1 -
31 - - -
Jumlah 967 1,129
32 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
IV. KERJASAMA DAN PENDAYAGUNAAN HASIL LITKAJI
4.1. Kerja Sama
Pada Tahun 2013 ada sebelas kegiatan yang telah dilakukan melalui
kegiatan kerjasama antara BPTP Kalimantan Barat dengan pihak II. Kerjasama
yang telah dilakukan meliputi kerjasama dengan 1) Pemerintah Kabupaten
Bengkayang 2) SMARTD Badan Litbang Pertanian 3) BUMN (PT. Petro Kimia). 4)
Kerjasama yang dengan LSM. Adapun bentuk kegiatan kerjasamanya dapat
dilihat pada tabel 16.
Tabel 16. Kegiatan kerjasama yang dilakukan pada tahun 2013
No Rekanan Kerjasama
Kegiatan
1 Pemda Kab. Bengkayang
Kajian Pemetaan Potensi Sumber Pertanian di Kawasan Perbatasan Kabupaten Bengkayang
2 SMARTD Badan Litbang Pertanian
- Peranan Diseminasi Dalam Percepatan MP3MI Berbasis Integrasi Padi Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat dengan Pendekatan Quatro Helix.
- Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (MP3MI) Berbasis Integrasi Padi-Ternak di Lahan Pasang Surut Provinsi Kalimantan Barat.
- Analisis Dinamik Sistem KetersediaanSagu Yang Berkelanjutan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Provinsi Kalimantan Barat.
- Analisis Ketersediaan dan Pola Konsumsi Pangan Masyarakat di daerah Rawan Pangan.
- Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Pengendalian Keracunan Besi Dan Pengelolaan Hara Pada Sawah Bukaan Baru Mendukung Pengembangan Food Estate Di Kalimantan Barat.
- Kajian Identifikasi Kebutuhan Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan Prioritas Penelitian Dan Perencanaan Ke Depan Di Provinsi Kalimantan Barat
- Mapping Potensi BBU dan BBI Dalam Penyediaan Benih Berkualitas Di Provinsi Kalimantan Barat.
- Model Akselerasi Pembanguann Pertanian Ramah Lingkungan Lestari (M-AP2L2) Berbasis Integrasi Tanaman Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat
3 BUMN (Petro Kimia) Uji Coba Demplot Pupuk Mikro Majemuk “Petro Kalsipalm” Pada Tanaman Menghasilkan (Tm) Kelapa Sawit Di Lahan Gambut Kalimantan Barat
4 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Ujicoba varietas padi lahan pasang surut gambut atau bergambut dan pemberdayaan penangkar di SP-2, Kabupaten Kubu Raya
33 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
4.2. Rekomendasi Teknologi
Tupoksi BPTP Kalimantan Barat, salah satunya adalah menghasilkan
rekomendasi teknologi. Dalam salah satu tupoksi dari BPTP Kalimantan Barat
adalah merakit teknologi spesifik lokasi, dan teknologi tersebut menjadi
rekomendasi bagi pengguna teknologi pertanian di Kalimantan Barat.
Rekomendasi teknologi yang dihasilkan, sebelumnya dibahas oleh Tim
Komisi dan Tim Teknis Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, yang terdiri dari
stakeholders dan Kelompok Tani Nelayan Andalan Prov. Kalbar. Pada pertemuan
tim komisi yang dilakukan setiap tahun, dibahas mengenai usulan rekomendasi
yang diajukan. Pada pertemuan Tim Komisi yang membahas usulan beberapa
teknologi, untuk selanjutnya dijadikan Surat Keputusan Kepala BAPPEDA Prov.
Kalimantan Barat selaku wakil ketua Tim Komisi Teknologi Pertanian Prov.
Kalimantan Barat. Adapun rekomendesai teknologi yang dihasilkan dari
pertemuan tim komisi dan dijadikan teknologi anjuran yang disahkan oleh
BAPPEDA Prov. Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Rekomendasi Teknologi
No Rekomendasi Teknologi
1 Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (food security and vulnerability atlas-fsva) Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat
2 Teknologi Pemupukan Spesifik Lokasi Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) Pada Padi Sawah Pasang Surut
3 Rekomendasi Pemupukan Tanaman Kakao
4 Rekomendasi Teknik Monitoring Serangga Vektor (Diaphorina citri) dan Gejala CVPD Pada Tanaman Jeruk Siam Pontianak
5 Teknologi Media Tanam Kultur Jaringan Untuk Perbanyakan Anggrek Spesies (Phalaenopsis bellina)
6 Rekomendasi Memperpanjang Masa Simpan Pepaya Madu dan Hawaii
7 Rekomendasi Teknologi Pengendalian Pecah Buah Pada Jeruk Keprok Terigas
4.3. Multimedia
Unit Multimedia (Multimedia) merupakan salahsatu unit penting dalam
upaya mendukung kegiatan pengkajian dan diseminasi hasil litkaji di BPTP
Kalbar. Dukungan tersebut berupa kegiatan Balai melalui dokumentasi,
pengolahan, pengelolaan, penyiapan dan produksi materi diseminasi dalam
bentuk cetakan maupun elektronis. Dokumentasi tersebut berupa Foto cetak,
kaset, Video, CD, Leaflet, brosur dan poster. Selain itu, Multimedia melakukan
dukungan dalam kegiatan-kegiatan kajian berupa penyiapan peralatan acara-
34 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
acara seminar, lokakarya, rapat balai, temu lapang, temu informasi dan acara
lainnya. Dalam kegiatan operasionalnya, Multimedia didukung oleh sarana
berupa kamera video, kamera digital, komputer dan periferialnya, scanner dan
plotter. Multimedia dalam tahun 2013 secara fisik menghasilkan luaran bahan
(Tabel 18)
Tabel 18. Luaran Kinerja sub-seksi Multimedia tahun 2013
No. Materi/kegiatan Metode/Cara
1. Model- Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL)
• Backdrop informasi tentang program M-KRPL, Presiden SBY saat lounching MKRPL di Pacitan dan informasi kegiatan MKRPL di Pacitan dan di beberapa daerah di Kalimantan Barat yang sudah melaksanakan program M-KRPL
• Pemutaran video tentang kisah sukses program M-KRPL dan panduan teknis pengembangan M-KRPL di Lapang
2. Pendampingan SL-PTT Padi (Poster kegiatan SL-PTT Padi, jagung dan kedelai di Kalimantan Barat
• Poster dan foto-foto kegiatan • Brosur dan leflet PTT Padi, Legowo ,
deskripsi variatas Padi, jagung dan kedelai, Pengendalian Hama dan Penyakit pad Padi, jagung dan Kedelai dll
• peragaan briket arang sekam, kompos jerami, PHT, Pupuk hayati, vub padi lahan rawa dan vub padi irigasi.
• pemutaran film
3. Pendampingan Program Swasembada Daging Sapi (PSDS)
• Poster Integrasi Sapi – Kelapa Sawit (SISKA)
• Leaflet Integrasi Sapi – Kelapa Sawit (SISKA) dan Pengelolaan ternak sapi dengan kandang komunal dan bank pakan
• Peraga Ayam KUB dalam kandang skala rumah tangga
• Informasi tentang Ayam KUB (poster X banner)
4. Kalender Tanaman Terpadu • Backdrop dan Poster Kalender Tanam Terpadu
• Pelayanan on line penelusuran Kalender tanam Terpadu
• Pelayanan cetak dataKalender tanam Terpadu wilayah Kalimantan Barat
• Poster, Leaflet Kalender tanam Terpadu
35 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 18...
No. Materi/kegiatan Metode/Cara
5. Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL)
• X banner PHSL • Demo online PHSL via SMS (Hand
phone) • Pemutaran video tentang
Penggunaan PHSL
6. Prgram Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information (FEATI)
• Poster dan foto-foto kegiatan program FEATI di Kalimantan Barat,
• Poster dan foto-foto Percontohan FEATI,
• Poster integrasi program FEATI dengan SL-PTT dan Food Estate,
• Poster Scaling Up pada Kegiatan FEATI,
• pemutaran film
7. Peta Kegiatan BPTP Kalimantan Barat
• Poster/Peta
Dalam kegiatan di tahun 2013, multi media telah memproduksi poster
dengan plotter yang ada, sehingga dapat mengoptimalkan out put diseminasi
hasil-hasil kajian yang ada. Melalui produksi sendiri poster, dapat mengurangi
biaya produksi pembuatan poster, yang sebelumnya dilakukan dengan
pemesanan dengan pihak luar/percetakan. Adapun judul-judul leaflet/foleder,
brosur/booklet adalah sebagai berikut:
Leaflet / Folder :
1. Cara Tanam Legowo
2. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL)
3. Kalender Tanam Terpadu
4. Caplak Lagowo
5. Hama dan Penyakit Cabe
6. Keladi Hitam Pontianak
7. Lidah Buaya Pontianak
Brosur/booklet :
1. Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi Kalimantan Barat
Poster :
1. Program pendampingan BPTP Kalimantan Barat
2. Buah eksotik Kalimantan Barat
3. Variabilitas terong asam di Kalbar
36 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
4. Variabilitas beras merah di Kalbar
5. Lidah buaya Pontianak
6. Keladi hitang Pontianak komoditas lahan rawa lebak di Kalbar
Video :
1. Penyebaran VUB tahan cekaman di Kalimantan Barat
2. Kisah sukses M-KRPL di Desa Agak Kecamatan Sebangki Kabupaten
Landak
Sosialisasi inovasi teknologi pertanian melalui Saluran Televisi yang
telah dilakukan :
Sosialisasi inovasi teknologi pertanian sebagai upaya percepatan
penyebaran informasi dan adopsi teknologi khususnya produksi badan Litbang
pertanian selain dilakukan melalui peragaan, pameran dan penyebaran bahan
informasi juga dilakukan melalui saluran Televisi.
Beberapa inovasi teknologi yang menjadi prioritas pada tahun 2013 untuk
disosialisasikan melalui saluran Televisi antara lain :
1. Siaran Liputan Khusus “Penyebaran VUB tahan cekaman di
Kalimantan Barat “ di Desa Batu Ampar, Kab, Melawi dalam Acara
Advetorial/Liputan Khusus di RUAI TV Pontianak.
2. Succes Story Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di
Desa Agak Kec. Sebangki Kab. Landak dalam Acara Advetorial/Liputan
Khusus di RUAI TV Pontianak.
Dialog interaktif di stasiun Televisi yang telah dilakukan :
• Tema : Pengelolaan Sumber Daya genetik di Kalimantan Barat, disiarkan
di RUAI TV Pontianak durasi 60 menit dengan narasumber : Agus
Subekti, SP,MP. ( Penanggung Jawab SDG BPTP Kalbar)
• Agroekologi Zone (AEZ) di Kalimantan Barat, disiarkan di RUAI TV
Pontianak dengan durasi 60 menit dengan narasumber Dr. Muhammad
Hatta ( Penanggung Jawab kegiatan AEZ BPTP Kalbar)
4.4. Perpustakaan dan Internet
Perpustakaan BPTP Kalimantan Barat yang berada dalam lingkup
Badan Penelitian dan Pengembangan, merupakan perpustakaan khusus, karena
mengkhususkan pada informasi pertanian. Perpustakaan dalam kegiatan Balai
37 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
memiliki tugas dalam menyimpan, mengkoleksi, merawat data dan informasi
berupa buku, majalah, surat kabar, tabloid, prosiding, makalah, leaflet, brosur
dan bahan cetakan lainnya.
Pada Tahun 2013, Perpustakaan telah menyimpan koleksi pustakanya
dalam sistem komputerisasi dengan menggunakan program CDISIS yang
merupakan program komputer khusus dalam penyimpanan data pustaka,
sehingga petugas pustakawan maupun pengguna dapat mengakses buku-buku
yang diperlukan dengan menggunakan entry yang diketahui, baik pencarian
melalui Nama pengarang, judul, tahun terbit maupun kata kunci (keyword) dari
isi pustaka yang akan dicari. Entry pustaka ke dalam komputer melalui program
CDISIS saat ini telah mencapai 705 judul buku, majalah, prosiding secara
keseluruhan.
Proses entry data koleksi pustaka dilakukan secara kontinyu, sehingga diharapkan
pada akhirnya seluruh koleksi pustaka yang ada dapat tersimpan dalam komputer
dan pada akhirnya dapat mempermudah akses bagi pengguna perpustakaan,
baik pengguna internal maupun eksternal. Penambahan koleksi yang telah
disimpan dala program CDISIS dapat dilihat pada tabel 19.
Tabel 19. Penambahan Koleksi Pustaka Tahun 2013
No. Bahan Cetakan
Jumlah Keterangan
1. Textbook 0
2. Majalah, Jurnal, Prosiding, Buletin
400 Kiriman dari instansi lingkup Kemtan, Intern dan dari luar BPTP Kalbar, Kiriman dari instansi lingkung Badan Litbang
3. Buku, Prosiding 1.364 Dari intern dan eksternal BPTP Kalbar
Jumlah 1.764
Perpustakaan telah digunakan digitalisasi registrasi pengunjung melalui
komputer, sehingga pengunjung tidak menuliskan lagi secara manual dalam
buku pengunjung. Pengunjung dan pengguna perpustakaan BPTP Kalimantan
Barat adalah para mahasiswa yang mencari literatur dalam menyelesaikan
penulisan skripsi atau tugas akhirnya (Tabel 20), Pegawai Negeri umumnya
mencari literatur hasil kajian dan informasi lainnya untuk pengembangan
pertanian di daerahnya dan pelajar.
38 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Tabel 20. Profil Pengunjung/Pengguna Perpustakaan Sampai Bulan Desember Tahun 2013
No. Status Pengguna Sampai bulan
Desember
Keterangan
1. Mahasiswa
38 Mahasiswa program D3, S1, dan S2
2. Pelajar 14 SMU, SMKN dan SPMA
3. Pegawai Negeri
256 Peneliti, Dosen, Staf dinas, guru
3. Petani/KTNA KTNA, ketua Kelompok tani dan petani
Jumlah 308
Sejak Tahun Tahun 2009 dan dilanjutkan hingga sekarang (Tahun 2013),
BPTP Kalimantan Barat telah melakukan peningkatan akses internet yang
tersambung ke seluruh ruangan selama 24 jam selama satu minggu penuh.
Layanan internet yang digunakan adalah melalui layanan VSTAT serta
penggunaan maksimal 20 komputer secara bersamaan dapat mengakses internet
secara bebas dan sepuasnya.
Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai, terutama
peneliti dan penyuluh dalam meningkatkan pengetahuan dalam bidang pertanian
khususnya. Dalam upaya mempermudah komunikasi melalui internet, saat ini e-
mail yang digunakan oleh BPTP Kalimantan Barat adalah :
[email protected]. Selain itu, saat ini BPTP Kalbar telah memiliki website
yang terintegrasi (link) melalui website website Badan Litbang Departemen
Pertanian, yaitu : http://kalbar.litbang.deptan.go.id, sehingga pengguna
teknologi pertanian dimanapun berada, dapat mengakses melalui website
tersebut guna mendapatkan kajian yang telah dihasilkan oleh BPTP Kalimantan
Barat.
Updating berita untuk website secara rutin dilakukan setiap seminggu
sekali. Adapun judul berita website selama tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel
21.
39 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Tabel 21. Judul Berita Website Bulan Maret sampai dengan Desember 2013
No JUDUL Bulan
1 Pertemuan Tim Komisi dan Tim Teknis Komisi Teknologi Pertanian Provinsi Kalimantan Barat
Desember
2 Regional Meeting m-AP2RL2, CMS dan Analisis Kebijakan Linkup BBPPTP
Desember
3 Temu Koordinasi dengan Plh Ka. Balai BPTP Kalbar November
4 Sosialisasi Percepatan Perluasan dan Pengembangan KRPL Kerjasama Dengan Mitra (TNI-AD) Di Wilayah Perbatasan Kabupaten Sambas
September
5 Pengajian Rutin Ramadhan oleh Syekh Khadran Agustus
6 Temu Lapang Uji Adaptasi Vub Padi di Kabupaten Kubu Raya
Agustus
7 Halal Bihalal BPTP Kalimantan Barat "Memaknai 1 Syawal Sesuai Syariah
Agustus
8 Launching Kegiatan MKRPL Kabupaten Melawi di Landau Garong
Agustus
9
Penyebaran Informasi Teknologi Melalui Temu Lapang Panen Kedelai
Juli
10 Petani Ahli PHT Juli
11 Temu Lapang Panen Padi Uji Varietas Unggul Baru Di Desa Batu Ampar Kec. Belimbing Kabupaten Melawi
Juli
12 Panen Uji Adaptasi Padi Vub Di Kabupaten Kapuas Hulu Juli
13 Panen Demplot Display Vub Padi Di Kab. Sanggau Juli
14 Pelatihan Audit Internal Di Bptp Kalimantan Barat Tanggal 8 – 9 Juli 2013
Juli
15 Panen Raya Padi Vub Oleh Wakil Bupati Di Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara
Juli
16 Temu Lapang Panen Padi Uji Varietas Unggul Baru Di Desa Batu Ampar Kec. Belimbing Kabupaten Melawi
Juli
17 Kunjungan Lapangan Mahasiswa Diploma Iv Politeknik Negeri Pontianak Di Sekretariat Uappa/B-W Kementerian Pertanian Provinsi Kalimantan Barat
Juni
18 Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian Di Kabupaten Sambas
Juni
19 Kunjungan Lapangan Tim Icctf-Bappenas Di Kalimantan Barat
Juni
20 Pelatihan Inovasi Tekonologi Pertanian Mendukung Program Slptt Padi Dan Jagung Di Kabupaten Bengkayang
Juni
40 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 21...
No JUDUL Bulan
21 Pendampingan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Desa Agak, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak
Juni
22 Penebaran Bibit Ikan Di Kolam Petani Anggota M-Krpl Di Dusun Sidorejo Desa Sedahan Jaya Kec. Sukadana Di Kab. Kayong Utara
Juni
23 Temu Teknis Penyuluh Dan Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Program Sl-Ptt Di Kabupaten Landak
Juni
24 Integrasi Kegiatan M-Krpl Bptp Kalimantan Barat Dengan Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kayong Utara
Juni
25 Pelatihan Inovasi Teknologi 2013 Kab. Sanggau Juni
26 Kunjungan Kerja Kabalai Bptp Kalbar Ke Lokasi Kegiatan Di Kabupaten Sambas
Juni
27 Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian Kabupaten Ketapang
Juni
28 Sosialisasi Spip Bptp Kalbar Juni
29 Sosialisasi Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl) Di Kab. Sanggau 2013
Juni
30 Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian Di Kabupaten Ketapang
Juni
31 Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian Di Kabupaten Melawi
Mei
32 Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian Kabupaten Kapuas Hulu
Mei
33 Sosialisasi Kegiatan M-Krpl Di Kabupaten Bengkayang Tahun 2013
Mei
34 Pelatihan Inovasi Teknologi Mendukung Pendampingan Program Sl-Ptt Di Kabupaten Sekadau
Mei
35 Naik Dango Tingkatkan Pelestarian Budaya Adat Dan Produksi Pertanian
Mei
36 Pameran Inovasi Teknologi Bptp Kalbar Dalam Rangka Naik Dango Di Desa Saham Kec. Sengah Temila Kab. Landak
Mei
37 Tanam Gadu Perdana Di Desa Sungai Kunyit Kabupaten Sekadau
Mei
38 Sosialisasi Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl) Di Kab. Sambas 2013
Mei
39 Pelatihan Inovasi Teknologi Mendukung Slptt Di Kabupaten Sintang
Mei
41 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Lanjutan tabel 21...
No JUDUL Bulan
40 Temu Teknologi Pertanian Sebagai Penyemangat Peda Ktna Ix Kalimantan Barat
Mei
41 Pelatihan Inovasi Teknologi Pertanian Dalam Rangka Pendampingan Program Slptt Padi Dan Jagung Di Kab Kubu Raya
Mei
42 Asah Terampil Peda Ix Petani Nelayan Provinsi Kalimantan Barat
Mei
43 Rapat Koordinasi Dan Evaluasi Perkembangan Program Puap Kota Singkawang
Mei
44 Temu Karya Dalam Rangka Peda Ktna Ix Di Bumi Sebalo Bengkayang Kalimantan Barat
Mei
45 Diseminasi Inovasi Pertanian Oleh Bptp Melalui Pameran Pekan Daerah Ktna Di Kabupaten Bengkayang
Mei
46 Semarak Pekan Daerah (Peda) Ix Tahun 2013 Di Stand Pameran Bptp Kalbar
Mei
47 Sosialisasi Program M-Krpl Di Kab. Sintang April
48 Dukung P2bn Kepala Bptp Kalimantan Barat Menyerahkan Bantuan Benih Vub Ke Petani Di Kayong Utara
April
49 Rapat Koordinasi Tni-Ad Mendukung Ketahanan Pangan Di Provinsi Balimantan Barat
April
50 Panen Upbs Bptp Kalbar Di Singkawang April
51 Kontrak Para Penyelia Mitra Tani Telah Ditandatangani Tugas Pmt Telah Menanti
April
52 Pelatihan Pengukuran Emisi Karbon Oleh Icctf Di Kalimantan Barat
April
53 Mou Perbatasan Sambas 2013 Maret
54 Temu Lapang Demplot Uji Adaptasi Vub Padi Slptt DiKabupaten Bengkayang 2013
Maret
55 Sosialisasi Icctf Di Bappeda Provinsi Kalimantan Barat Maret
56 Peningkatan Produksi Padi Melalui Introduksi Varietas Unggul Baru Di Kabupaten Landak
Maret
57 Panen Raya Padi Inpara 1 Di Ketapang Sangat Memuaskan
Pebruari
58 Temu Lapang Ujiadaptasi Varietas Unggul Baru Padi Di Desa Gelik Kecamatan Selakau Timur
Pebruari
59 Konsolidasi Bptp Kalimantan Barat Dengan BadanMeteorologi
Pebruari
42 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
60 Rapat Koordinasi Teknis Penyuluh Pertanian Se-Kabupaten Sintang
Pebruari
4.5. Laboratorium Tanah dan Laboratorium Benih Pada tahun 2013 Laboratorium tanah BPTP Kalimantan Barat dengan
dukungan perbaikan sarana dan prasara serta adanya SDM tenaga laboratorium,
sudah mulai operasional untuk menguji analisa tanah sebagai bahan acuan untuk
mengetahui kandungan unsur hara yang ada didalam tanah. Diharapkan pada
tahun 2014 laboratorium tanah BPTP Kalbar sudah mendapat sertivikasi
laboratorium sehingga dapat melayani kebutuhan pihak luar.
4.6. Visitor Plot
Visitor Plot merupakan Petakan lahan yang berada di lingkungan kantor
BPTP Kalimantan Barat. Tanaman yang diusahakan pada lahan tersebut selama
tahun 2013 adalah mencakup tanaman hortikultura, berupa Melon, Budidaya
Kol Bunga, Budidaya tanaman Terung, Teknologi Budidaya Cabe, Budidaya
Jagung Manis, Budidaya Kacang Panjang, Budidaya Tomat, .
Pengunjung Visitor plot di Kebun Lingkungan Kantor BPTP yang data
antara lain : Masyarakat disekitar kantor BPTP, Pelajar (SMK Pertanian Jawai
Kab. Sambas Melakukan Praktek Lapang), Kelompoktani/Gapoktan dari
Kabupaten Sanggau, Peserta pelatihan pertanian dari PT. Dupont, Tamu-tamu
yang berkunjung ke Kantor BPTP baik dari Kabupaaten, Provinsi maupun tamu
dari pusat.
4.7. Kebun Percobaan Kebun Percobaan (KP) yang berada di lingkup BPTP Kalimantan Barat
berjumlah 3 unit KP, yaitu : KP Sei Kakap di Kab. Kubu Raya, KP Simpang
Monterado di Kab. Bengkayang dan KP Selakau di Kab. Sambas. Masing-masing
KP tersebut memiliki agroeksistem yang berbeda.
Kebun Percobaan Sei Kakap
KP Sei Kakap yang memiliki lahan pasang surut, seperti pada tahun
sebelumnya, pada tahun 2013 KP Sei Kakap telah mengembangkan tanaman
utama Padi dan Jagung sebagai sumber benih. Penanaman Padi dilakukan
dengan penanaman Jajar legowo yang merupakan inovasi Badan Litbang
Pertanian. Selain itu terdapat Ternak Sapi yang salahsatu manfaatnya adalah
43 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
sebagai sumber pupuk organik melalui bokashi kotoran Sapi. Selain kegiatan
perbenihan dan budidaya, dilakukan pula penanaman koleksi plasma nutfah
buah-buahan lokal Kalimantan Barat, seperti Durian lokal dan Langsat lokal. Hal
ini dilakukan guna mengoleksi plasma nutfah sebagai sumber daya genetik lokal,
yang cocok dengan kondisi agroekosistem.
Pengelolaan Kebun Percobaan Sungai Kakap antara lain (a) Visitor Plot
Koleksi Plasma Nutfah Buah Kalimantan Barat, (b) Visitor Plot Budidaya Pisang
Nipah Sehat, (c) Visitor Plot Perbanyakan Benih Padi, (d) Visitor Plot Tanaman
Sayuran, (e) Visitor Plot Pembibitan dan budidaya Ikan Lele, (f) Visitor Plot
Ternak Sapi, (g) Visitor VUB Jagung Sukmaraga,
Kebun Percobaan Simpang Monterado
KP Simpang Monterado yang merupakan lahan kering dataran rendah,
pada tahun 2013 memanfaatkan lahannya untuk mengembangkan tanaman
tahunan seperti tanaman karet, tanaman kelapa sawit dan tanaman jeruk. Selain
itu, telah dilakukan pengembangan entres karet yang diharapkan sebagai sumber
bibit karet dengan klon unggul yang dapat mendukung pengembangan tanaman
karet di Kalimantan Barat, khususnya kab. Bengkayang.
Luas lahan kebun entres Karet adalah seluas 0,5 Ha dengan tanaman
karet klon unggul, yang terdiri dari PB260, PR261 dan IRR39, pada Tahun 2013
telah dilakukan penempelan mata entres yang mencapai hampir 10.000 batang.
Pada tahun 2013, telah menjadi kegiatan rutin tahunan, di KP Monterado telah
dilakukan perbaikan fasilitas kantor diantaranya perbaikan ruang pertemuan,
perbaikan ruang bengkel, perbaikan ruang saran produksi dan perbaikan rumah
kaca. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 antara lain;
1) Visitor Plot Pembibitan Tanaman Karet
Secara keseluruhan kegiatan pembibitan sudah dilaksanakan meliputi : (a)
Persiapan Lahan, (b) Penyemaian Biji (Persiapan Tempat Penyemaian) antara
lain; Penyiapan Biji Sebelum Disemai, Penaburan Biji ditempat persemaian,
Pemanenan Kecambah. Penanaman batang bawah/kecambah. Kecambah yang
dapat bertahan tumbuh sebanyak 8.676 tanaman. Untuk memenuhi target
penanaman, dilakukan penyulaman sebanyak 1.324 tanaman sehingga jumlah
tanaman tetap sebanyak 10.000. (c) Perawatan Batang Bawah meliputi ;
44 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Penyiangan, Pemupukan, Pengendalian Hama dan Penyakit, Perawatan Pohon
Entres, Okulasi/Penempelan (d) okulasi
2) Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit
a.Pembibitan di pre nursery meliputi ; Pemeliharaan Tanaman penyiangan,
pemupukan, PemupukanPengendalian Hama dan Penyakit, Pemberian Hormon
Zat Perangsang Tumbuh (ZPT), Seleksi Tanaman,
Pembibitan di main nursery meliputi; (1) Penyiapan Media Tanam di Polybag
(2)Pemindahan Bibit Ke Polybag ukuran 40 cm x 20 cm, (3) Pemupukan, (4)
Penyiangan, (5) Pengendalian hama dan penyakit
3) Visitor Plot Blok Pengganda Mata Tempel
Kegiatan yang sudah dilakukan sampai dengan akhir desember 2013
adalah penaman tanaman BPMT Jeruk yang terdiri dari jenis keprok terigas, jenis
siam Pontianak, jenis keprok borneo prima dan jenis mipis borneo, kedepan pada
tahun 2014 diharapkan dari BPMT ini BPTP Kalimantan Barat dapat menghasilkan
bibit tanaman jeruk jeruk yang bebas penyakit dan berkualitas.
4) Visitor Plot Budidaya Tanaman Jeruk Keprok Terigas
Kegiatan yang sudah dilakukan meliputi: (1) Pembesaran Terumbuk, (2)
Penanaman, (4) Pemupukan, (5) Pengendalian Hama dan Penyakit.
5) Visitor Plot Budidaya Tanaman Karet
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain; (1) Persiapan Lahan, (2)
Pemasangan Ajir, (3) Pembuatan Lubang Tanam dan Pemberian Pupuk Dasar,
(4) Penanaman, (5) Pemupukan
6) Visitor Plot Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain; (1) Persiapan Lahan, (2)
Pemasangan Ajir, (3) Pembuatan Lubang Tanam, (4) Penanaman, (5)
Pemupukan,
Selain itu, telah dilaksanakan pemasangan stasiun pemantau cuaca untuk
KP Monterado dan sekitarnya dengan pemasangan alat AWS. Melalui alat
tersebut, dapat diketahui iklim yang mencakup temperatur udara, kelembaban,
kecepatan angin dan intensitas matahari selama satu bulan secara rutin,
45 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
sehingga menjadi asset yang berpotensi dalm mengembangkan kapasitas KP
Simpang Monterado.
Kebun Percobaan Selakau
KP Selakau yang memiliki lahan pasang surut, dan berpotensi dalam
pengembangan tanaman kelapa, memiliki beberapa jenis kelapa jenis unggul
yang merupakan hasil pengembangan pada masa KP Selakau masih merupakan
Unit dari Balai Penelitian Kelapa (Balitka). Hal tersebut disesuaikan dengan
lahan di KP Selakau yang relatif Salin, dan tanaman yang cocok dan banyak
ditanam oleh masyarakat sekitar Kebun Percobaan. Telah dilaksanakan pula
perbaikan beberapa fasilitas di KP Selakau, berupa perbaikan pagar, jembatan
dan penimbunan halaman depan kantor, sehingga diharapkan KP Selakau dapat
selalu terpelihara dan dimanfaatkan secara optimal.
Di KP Selakau pada tahun 2013, telah melaksanakan visitor plot MKRPL
(Model Kawasan Rumah Pangan Lestari) dengan berbagai jenis tanaman sayuran
seperti sawi, kalian, kangkung, bayam, terong, daun seledri, cabe dan beberapa
jenis tanaman hias dengan menggunakan polybag, pot dan bedengan yang
sebagian polybag diatur tata letaknya dengan menggunakan rak-rak.
4.8. Pembinaan KTNA Dukungan BPTP Kalimantan Barat terhadap KTNA Propinsi Kalimantan
Barat adalah menyediakan tempat untuk rembug madya dan sebagai nara
sumber. Diharapkan dengan kondisi ini maka koordinasi dan sinergi program
dapat berjalan dengan baik.
46 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
V.PENDEKATAN DAN STRATEGI PROGRAM
5.1. Pendekatan
Tugas pokok BPTP Kalimantan Barat adalah melaksanakan pengkajian
dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sejalan dengan
tugas pokok tersebut, BPTP Kalimantan Barat memiliki fungsi meliputi (a)
melaksanakan penelitian dan pengkajian komoditas unggulan wilayah, (b)
melakukan pengkajian dan perakitan paket teknologi spesifik lokasi, (c)
menyampaikan paket teknologi dan masukan untuk penyuluhan pertanian, (d)
melakukan pelayanan teknis pengkajian teknologi pertanian dan (e)
menyelenggarakan tata usaha Balai.
Sejalan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya maka program pengkajian
dan diseminasi BPTP Kalimantan Barat diarahkan untuk mewujudkan pencapaian
sasaran pembangunan pertanian nasional maupun daerah yang secara garis
besar meliputi (1). Swasembada dan swasembada berkelanjutan padi, jagung
dan kedelai (2) Peningkatan diversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah,
daya saing dan ekspor, dan (4) Peningkatan kesejahteraan petani.
Untuk medukung tecapainya sasaran pembangunan pertanian secara
nasional maupun daerah yang yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian
dan Pemda Prov. Kalimantan Barat, maka BPTP Kalimantan Barat telah
menetapkan tujuan dan sasaran organisasinya. Adapun Tujuan yang telah
ditetapkan adalah : 1) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian
unggulan spesifik lokasi sesuai kebutuhan pengguna mendukung terwujudnya
pertanian industrial di kalimantan Barat, 2) Meningkatkan manajemen pengkajian
dan pengembangan inovasi pertanian serta mengembangkan jejaring kerjasama
regional, nasional dan internasional, sedangkan sasarannya adalah : 1)
Tersedianya inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi sesuai kebutuhan
pengguna, 2) Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi pertanian
unggulan spesifik lokasi sesuai kebutuhan pengguna, 3) Meningkatnya
manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, 4) Meningkatnya
kerjasama regional, nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi,
dan pendayagunaan inovasi pertanian).
Pencapaian sasaran yang diinginkan hanya dapat dicapai dengan
primanya pelayanan yang diberikan oleh semua pilar kepemerintahan mencakup
perangkat pemerintah, swasta dan petani. Hal ini dapat diwujudkan melalui
47 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
penerapan pendekatan total quality management (TQM) di semua bidang
termasuk penelitian dan pengembangan pertanian.
Penyusunan program pengkajian dan diseminasi di lingkup BPTP
Kalimantan Barat dilakukan dengan memadukan dua pendekatan yaitu
pendekatan komoditas dan pendekatan kawasan (agroekosistem). Pendekatan
komoditas dilakukan dengan menganalisis komoditas unggulan daerah dengan
metode location quotient, sedangkan pendekatan kawasan dilakukan melalui
Program M-P3MI dan M-KRPL, Pendampingan SL-PTT, Pendampingan Kawasn
Hortikultura, dan Pendampingan PSDSK .
Terbatasnya sumberdaya dan beragamnya kemampuan serta kesesuaian
lahan dalam pengembangan komoditas pertanian mengharuskan adanya upaya
penetapan sekala prioritas komoditas pertanian yang layak untuk diteliti dan
dikaji. Hal ini dilakukan melalui pendekatan location quotient dimana derajat
dominasi eksistensi komoditas pertanian unggulan nasional di daerah merupakan
kriteria utama yang digunakan dalam pemilihan. Selanjutnya penetapan prioritas
komoditas pertanian unggulan hasil analisis location quotient tersebut dipertajam
melalui sinkronisasi dan koordinasi program dengan Dinas teknis setempat.
Selain komoditas unggulan pertanian nasional yang juga mendapatkan prioritas
sebagai komoditas unggulan pertanian daerah, juga ditetapkan komoditas
petanian unggulan spesifik daerah melalui pendekatan revealed by evidence atau
memiliki ciri hanya tumbuh dan berkembang dengan baik karena langsatngan
tanah dan iklim spesifik wilayah tertentu.
Dilihat dalam sistem inovasi pertanian nasional, tugas pokok Badan
Litbang Pertanian terfokus pada subsistem atau segmen rantai pasok pengadaan
inovasi (generating subsystem), sedikit pada subsistem penyampaian (delivery
subsystem) dan praktis tidak terlibat aktif pada subsistem penerimaan (receiving
subsystem). Berdasarkan hasil evaluasi eksternal maupun internal menunjukkan
bahwa kecepatan dan tingkat pemanfaatan inovasi yang dihasilkan Badan
Litbang Pertanian cenderung melambat, bahkan menurun. Untuk itu, Badan
Litbang Pertanian melaksanakan Spectrum Dissemination Multi Channel (SDMC)
melalui kegiatan Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-
P3MI), suatu model atau konsep baru diseminasi teknologi yang dipandang dapat
mempercepat penyampaian informasi dan bahan dasar inovasi baru yang
dihasilkan Badan Litbang Pertanian.
48 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
5.3. STRATEGI PROGRAM
Strategi untuk mencapai tujuan “Menghasilkan dan mengembangkan
inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi mendukung terwujudnya pertanian
industrial di Kalimantan Barat”. Strategi untuk mencapai Sasaran 1 "Tersedianya
inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi sesuai kebutuhan pengguna" adalah
dengan meningkatkan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan
pengembangan berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada
potensi sumberdaya wilayah. Strategi ini diwujudkan ke dalam 1 sub kegiatan
yaitu pengkajian inovasi pertanian (teknologi spesifik lokasi dan kelembagaan
pertanian)
Strategi untuk mencapai sasaran 2 "Meningkatnya penyebarluasan
(diseminasi) inovasi pertanian spesifik lokasi sesuai kebutuhan pengguna" adalah
dengan meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga
diseminasi inovasi pertanian. Strategi ini diwujudkan ke dalam 3 sub kegiatan
yaitu: 1) Penyediaan dan penyebarluasan inovasi pertanian, 2) Pendampingan
program strategis pembangunan pertanian wilayah, 3) Advokasi teknis dan
kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah, regional dan nasional
Strategi untuk mencapai tujuan “Meningkatkan manajemen pengkajian
dan pengembangan inovasi pertanian serta mengembangkan kerjasama regional,
nasional, dan internasional”. Strategi program untuk mencapai sasaran 3
"Meningkatnya kerjasama regional, nasional dan internasional (di bidang
pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian) adalah melalui
peningkatan kapabilitas penyelenggaraan pengkajian dan diseminasi untuk
memperluas jejaring kerjasama. Strategi ini diwujudkan ke dalam 1 sub kegiatan
yaitu "Pengembangan kerjasama kegiatan penelitian dan pengkajian dengan
Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota, Swasta, Perbankan, LSM, PT dan lembaga
penelitian nasional dan internasional serta lembaga terkait lainnya.
Strategi untuk mencapai sasaran 4 " Meningkatnya sinergi operasional
pengkajian dan pengembanganinovasi pertanian" adalah adalah peningkatan
koordinasi, sinkronisasi operasionalisasi pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian. Strategi ini diwujudkan ke dalam 2 sub kegiatan yaitu: 1) Koordinasi
dan sinkronisasi sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian, 2) Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/petunjuk teknis (juknis)
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.
49 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Strategi untuk mencapai sasaran 5 " Meningkatnya manajemen
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian adalah peningkatan fasilitasi
manajemen melalui penguatan operasionalisasi manajemen, pelatihan dan
pengelolaan aset" Strategi ini diwujudkan ke dalam 5 sub kegiatan yaitu: 1)
Penguatan manajemen mencakup perencanaan dan evaluasi kegiatan serta
administrasi institusi, 2) Pengembangan kompetensi SDM, 3) Peningkatan
pengelolaan laboratorium, 4) Peningkatan pengelolaan kebun percobaan, 5)
Peningkatan pengelolaan data base dan website, 6) Peningkatan pengelolaan
UPBS.
50 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
VI. AKUNTABILITAS KINERJA
6.1. Kinerja Kegiatan Tahun 2013
Pengukuran kinerja terhadap keberhasilan Instansi Pemerintah dapat
dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil aktual yang dicapai dengan
sasaran dan tujuan strategis. Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atas
metode sistematis dalam penetapan sasaran dan tujuan dan pelaporan periodik
yang mengindikasikan realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran
kinerja juga didifinisikan sebagai suatu metode untuk menilai kemajuan yang
selalu dicapai dibandingkan dengan tujuan yang selalu ditetapkan.
Pengukuran keberhasilan kinerja suatu Instansi Pemerintah diperlukan
indikator sebagai tolok ukur pengukuran. Pengertian indikator kinerja adalah
ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu indikator
kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan
sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap
perencanaan (ex-out), tahap pelaksanaan (on-going), maupun tahap setelah
kegiatan selesai dan berfungsi (ex-post). Selain itu indikator kinerja digunakan
untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari organisasi atau unit kerja yang
bersangkutan menunjukkan kemajuan dalam rangka menuju kepada tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian tanpa indikator kinerja, sulit
bagi kita untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan)
kebijaksanaan/program/ kegiatan dan pada akhirnya kinerja Instansi/unit kerja
pelaksanaannya.
Sesuatu yang dapat dijadikan indikator kinerja yang berlaku untuk semua
kelompok kinerja harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : (1) Spesifik
dan jelas, (2) dapat diukur secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, (3) harus relevan, (4) dapat dicapai, penting dan harus berguna untuk
menunjukkan keberhasilan masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan
dampak, (5) harus fleksibel dan sensitif dan (6) efektif, data/informasi yang
berkaitan dengan indikator dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis.
Secara umum indikator kinerja memiliki beberapa fungsi yaitu (1) dapat
memperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan (2)
membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja unit kerja.
Dalam penyusuna dan penetapan indikator kinerja dalam kaitannya
dengan laporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah perlu dilakukan
51 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
langkah-langkah sebagai berikut : (1) menyusun dan menetapkan rencana
strategis lebih dulu, (2) melakukan identifikasi data informasi yang dapat
dijadikan atau dikembangkan menjadi indikator kinerja dan (3) memilih dan
menetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan berpengaruh besar
terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
6.1.1. Evaluasi Kinerja
Telah dijelaskan di atas, BPTP Kalimantan Barat dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya diawali dengan perencanaan dengan menyusun penggunaan
sarana, sumber daya manusia, melalui suatu proses, menghasilkan suatu
teknologi dan memberikan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat. Oleh
karena itu faktor yang dapat dinilai dari tahapan ini adalah dalam bentuk
kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan sampai dengan dampaknya
bagi pengguna.
Ada beberapa jenis indikator kinerja yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan pengukuran kinerja BPTP Kalimantan Barat meliputi enam tahapan
yang telah disebutkan di atas.
1. Indikator Masukan (Input)
Indikator masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan baik untuk menghasilkan keluaran seperti yang
diharapkan. Indikator masukan yang menunjang tugas dan fungsi BPT
Kalimantan Barat adalah (1) dana, (2) sumber daya manusia, (3) sarana
lahan percobaan, (4) sarana peralatan dan laboratorium, (5) sarana informasi
(perpustakaan), dan kebijaksanaan.
2. Indikator Keluaran (Output)
Indikator keluaran adalah segala sesuatu yang diharapkan langsung dicapai
dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik. Indikator atau
tolok ukur keluaran digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari
suatu kegiatan. Indikator keluaran harus sesuai dengan lingkup dan sifat
kegiatan Instansi. Untuk kegiatan yang bersifat penelitian dan pengkajian,
indikator keluaran dapat berupa teknologi, sedang yang sifatnya diseminasi,
indikator kinerja yang berkaitan dengan produk bahan publikasi (tercetak dan
atau elektronik), informasi paket teknologi, umpan balik dari para pengguna
teknogi.
52 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
3. Indikator Hasil (Outcomes)
Indikator hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan yang memberikan efek langsung pada jangka menengah.
Tolok ukur ini menggambarkan hasil nyata atau dapat memberikan
keuntungan dari keluaran suatu kegiatan. Pengukuran indikator hasil jangan
sampai rancu dengan pengukuran indikator keluaran.
4. Indikator Manfaat (Benefit)
Indikator manfaat adalah sesuatu yang terkait dengan akhir dari pelaksanaan
kegiatan. Indikator kinerja ini menggambarkan manfaat yang diperoleh dari
indikator hasil. Manfaat tersebut baru tampak setelah beberapa waktu
kemudian.
5. Indikator Dampak (Impact)
Indikator dampak adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun
negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan
dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Indikator dampak juga baru
dapat diketahui dalam jangka waktu kemudian.
6.1.2. Hasil Pengukuran Kinerja
Untuk mendapatkan atau menciptakan sesuatu, pasti memerlukan sarana
dan prasarana serta dana sebagai input, melewati suatu proses, menghasilkan
suatu hasil sebagai keluaran, memberikan keuntungan sebagai manfaat dan
akhirnya akan memberikan dampak. Seperti halnya BPTP Kalimantan Barat
dalam menjalankan tugas dan fungsinya juga menggunakan indikator kinerja
seperti tersebut diatas sebagai tolok ukur.
Indikator kinerja BPTP Kalimantan Barat dalam menjalankan tugas dan
fungsinya dikelompokkan menjadi 4 kelompok untuk mempermudah evaluasi
indikator kinerja, yaitu (1) indikator masukan, (2) keluaran, (4) hasil, (5)
manfaat dan (6) dampak. Rincian setiap indikator kinerja tersebut didasarkan
pada aset yang dimiliki BPTP Kalimantan Barat, mekanisme kerja penelitian dan
pengkajian, dan berdasarkan kebijaksanaan Balai yang mengacu kepada Buku
Panduan. Untuk indikator dampak dalam LAKIP ini tidak diukur dengan
pertimbangan bahwa pada akhir tahun kegiatan dampak belum bisa diukur,
paling tidak 2-3 tahun kemudian baru dapat diukur dampaknya.
53 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Untuk melakukan penilaian terhadap kinerja BPTP Kalimantan Barat, maka
perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja tersebut. Setelah indikator kinerja
ditetapkan dan kemudian dirinci dalam capaian kinerja, untuk selanjutnya perlu
dirumuskan standar pengukuran yang berkaitan dengan rencana strategik.
Penetapan standar pengukuran disesuaikan dengan faktor-faktor (1) kesesuaian
capaian indikator dengan rencana strategik, (2) sumber daya yang ada/tersedia
untuk pelaksanaan kegiatan, meliputi ketersediaan dana sumber daya manusia,
sarana dan prasarana, perkembangan teknologi, dan (3) kendala-kendala yang
mungkin akan dihadapi di masa depan.
Standar capaian kinerja yang baik seharusnya memiliki kriteria (1) dapat
dicapai (attainable), (2) bersifat ekonomis, (3) dapat diterapkan, (4) harus
konsisten, (5) bersifat menyeluruh (all-inclusive), (6) dapat dimengerti, (8) stabil,
(9) dapat diadaptasi (adaptable), (10) legitimasi, (11) seimbang (equitable), dan
(12) fokus pada pelanggan. Dalam rangka mengevaluasi setiap indikator kinerja,
sangat sulit memperoleh standar penilaian capaian suatu indikator kinerja karena
ada yang bersifat kuantitatif dan ada yang bersifat kualitatif. Untuk standar
penilaian capaian indikator kinerja adalah relatif mudah jika secara kuantitatif
target yang ditetapkan jumlahnya jelas. Tetapi untuk standar penilaian capaian
indikator kinerja yang sifatnya kualitatif agak sulit. Oleh karena itu solusi
penilaian yang ditempuh adalah penilaian terhadap capaian indikator kinerja
yang diperoleh didasarkan kesesuaian terhadap rencana yang telah ditetapkan.
6.1.3. Indikator masukan (input)
Indikator masukan ini terdiri dari beberapa jenis yang kesemuanya untuk
menunjang keberhasilan kegiatan dan pelaksanaan tugas dan fungsi BPTP
Kalimantan Barat .
a. Jumlah dana yang tersedia
Dalam tahun anggaran 2013 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Barat mendapat alokasi dana sebesar Rp. 13.822.813.000,- merupakan
dana APBN Murni, dengan rincian Alokasi anggaran sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai : Rp. 4.776.644.000,-
2. Belanja Barang : Rp. 6.152.469.000,-
3. Belanja Modal : Rp. 2.893.700.000,-
TOTAL : Rp. 13.822.813.000,-
54 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Adapun realisasi keuangan yang dicapai pada kegiatan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Kalimantan Barat tahun anggaran 2012 adalah sebagai
berikut:
1. Target dalam DIPA 2013 : Rp. 13.822.813.000,-
2. Realisasi Anggaran:
a. Belanja Pegawai : Rp. 4.439.769.289,-
b. Belanja Barang : Rp. 5.690.558.944,-
c. Belanja Modal : Rp 2.853.273.000,-
TOTAL REALISASI : Rp. 12.983.601.233,-
3. Sisa anggaran : Rp. 839.211.767,-
Anggaran yang tidak bisa digunakan terdiri dari :
1. Belanja Pegawai : Rp. 336.874.711,-
2. Belanja Barang : Rp. 461.910.056,-
3. Belanja Modal : Rp. 40.427.000,-
Jumlah : Rp 839.211.767,- Dengan rincian alokasi, realisasi, dan sisa anggaran di atas terlihat bahwa
sampai dengan Desember 2013 telah tercapai penyerapan anggaran sebesar
sekitar 93,86 % dari total anggaran yang tersedia. Secara rinci realisasi anggaran
per output kegitan dapat dilihat pada Tabel 21 dibawah ini.
Tabel 22. Realisasi Anggaran per Output Kegiatan Taun 2013
Kode Output
Pagu Anggaran %
Capaian Target (Rp) Realisasi
(Rp)
1801.003 Laporan Pengelolaan Satker 873.896.000 829.682.890 94,94
1801.008 Laporan Kerjasama, Pengkajian, Pengembangan, dan Pemanfaatan Hasil Litbang
40.750.000 24.240.000 59,48
1801.010 Laporan Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan Satker
227.500.000 201.363.650 88,51
1801.013 Teknologi Spesifik Lokasi 710.595.000 688.464.300 96,89
1801.015 Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian
95.000.000 86.572.900 91,13
1801.016 Pengelolaan Instalasi Pengkajian 301.940.000 298.509.200 98,86
1801.018 Teknologi Yang Terdiseminasi ke Pengguna
1.734.950.000 1.649.893.500 95,10
1801.019 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Inovasi Pertanian dan Program Strategis Nasional
954.920.000 845.602.500 88,55
1801.025 Produksi Benih 345.505.000 303.039.600 87,71
1801.994 Layanan Perkantoran 5.644.057.000 5.193.059.693 92,01
1801.995 Kendaraan Bermotor 530.000.000 523.000.000 98,68
55 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
1801.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
482.960.000 481.250.000 99,65
1801.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
512.281.000 510.203.000 99,59
1801.998 Gedung / Bangunan 1.368.459.000 1.338.820.000 97,83
Rata-rata 93,86
Dari tabel tersebut secara garis besar pelaksanaan kegiatan telah dapat
dilaksanakan secara baik. Hal ini dapat dilihat dari realiasasi anggaran rata-rata
kegiatan diatas 90%. Namun untuk beberapa kegiatan realisasi masih dibawah
90% diantaranya : (1) Laporan Kerjasama, Pengkajian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan Hasil Litbang (59,48 %). Kondisi ini dikarenakan terlambatnya
waktu koordinasi dengan pemerintah kabupaten Bengkayang dalam
merencanakan kerjasama sehingga berdampak pada kurang optimalnya
penyerapan anggaran kerjasama, (2) Laporan Koordinasi dan Sinkronisasi
Kegiatan Satker (88,51 %), hal ini karena banyaknya kegiatan yang harus
dilaksanakan dengan jumlah SDM yang terbatas sehingga khusus untuk SDM
yang melakukan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan satker menjadi
terbatas dan berdampak pada penyerapan anggaran yang kurang optimal, (3)
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Inovasi Pertanian dan Program
Strategis Nasional (88,55 %), hal ini karena kegiatan pendampingan PSDSK
dilaksanakan mendekati akhir tahun sehingga penyerapan anggaran kurang
optimal, dan (4) Produksi Benih (87,71 %), hal ini karena penyerapan belanja
bahan untuk keperluan laboratorium benih belum optimal yang disebabkan
belum beroperasinya laboratorium tersebut.
Selain anggaran dalam DIPA, BPTP Kalimantan Barat juga bekerjasa sama
dengan instansi lain dan terlibat dalam kegiatan KP3N untuk 2 judul pengkajian
yaitu Analisis Ketersediaan dan Pola Konsumsi Pangan Masyarakat di Daerah
Rawan Pangan, Kerjasama antara UGM, BPTP Kalbar, Universitas Patimura, dan
Badan Ketahanan Pangan dan Analisis Dinamik Sistem Ketersediaan Sagu Yang
Berkelanjutan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Provinsi Kalimantan
Barat kerjasama antara Universitas Tanjung Pura, BPTP Kalbar, Balitbangda dan
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat. BPTP Kalbar juga menerima dana
dari SMARTD untuk tiga kegiatan pengkajian KP3SL yaitu Model Pengembangan
Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (MP3MI) Berbasis Integrasi Padi-Ternak di
Lahan Pasang Surut Provinsi Kalimantan Barat, Pengkajian Teknologi Spesifik
Lokasi Pengendalian Keracunan Besi Dan Pengelolaan Hara Pada Sawah Bukaan
Baru Mendukung Pengembangan Food Estate Di Kalimantan Barat, Kajian
56 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Identifikasi Kebutuhan Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan Prioritas
Penelitian Dan Perencanaan Ke Depan Di Provinsi Kalimantan Barat, dan satu
kegiatan Grand Penyuluh dengan judul Peranan Diseminasi Dalam Percepatan
MP3MI Berbasis Integrasi Padi Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat
Dengan Pendekatan Quatro Helix,. Anggaran kerjasama ICCTF dengan Bappenas
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 191.000.000,-
6.1.4. Indikator kinerja keluaran (output)
Pengukuran kinerja mencakup (1) kinerja kegiatan yang merupakan
tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing
kelompok indikator kinerja kegiatan dan (2) tingkat pencapaian sasaran kegiatan
penelitian yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian)
dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana
dituangkan dalam dokumen rencana kerja.
Program penelitian dan pengkajian BPTP Kalimantan Barat dikelompokan
kedalam 12 program/ kegiatan utama yaitu (1) Pengkajian teknologi spesifik
lokasi, (2) Penyediaan dan penyebarluasan (diseminasi) inovasi pertanian
spesifik lokasi, (3) Pendampingan inovasi pertanian dan program strategi
nasional kementerian pertanian, (4) Rekomendasi kebijakan pembangunan
pertanian, (5) Pengembangan kerjasama regional, nasional dan internasional,
dalam pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian, (6) Kordinasi dan
singkronisasi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, (7)
Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi
institusi, (8) Peningkatan kualitas manajemen institusi, (9) Pengembangan
kompetensi SDM, (10) Pengelolaan instalasi pengkajian, (11) Peningkatan
pengelolaan website dan database, (12) peningkatan pengelolaan UPBS.
Program utama ini memayungi beberapa kegiatan yang dituangkan ke dalam 2
judul Rencana Kegiatan Tim Manajemen (RKTM), 7 judul Rencana Pengkajian
Tingkat Peneliti (RPTP) , 10 judul Rencana Diseminasi Hasil Pengkajian (RDHP)
dan 6 kegiatan SMARD. Setiap RPTP/RDHP terdiri atas satu/beberapa judul
Rencana Operasional Pelaksanaan Pengkajian (ROPP)/ Rencana Operasional
Diseminasi Hasil Pengkajian (RODHP) dan jumlah kegiatan atau ROPP/RODHP
untuk tiap-tiap RPTP/RODHP tidak sama. Untuk mengevaluasi secara singkat
didasarkan kelompok RPTP/RDHP. Secara ringkas luaran (output) Hasil Kegiatan
Penelitian, Pengkajian dan Diseminasi tahun 2013 sebagai berikut:
57 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RKTM 1 : Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelolaan Keuangan
dan Pemeliharaan Serta Pengadaan Sarana dan Prasarana BPTP
Kalimantan Barat
a. Kepegawaian
Kegiatan di Kepegawaian antara lain kegiatan administrasi kepegawaian
seperti kenaikan gaji berkala sebayak 52 orang, kenaikan pangkat regular 2
orang, kenaikan pangkat fungsional, Pendidikan jangka Panajang 5 orang,
Pendidikan dan pelatihan 9 orang, Pelatihan jangka pendek maupun jangka
panjang 8 orang, Ujian Dinas 3 0rang ( 1 Lulus 2 Tidak Lulus) dan cuti pegawai
27 orang.
Absensi setiap bulan dan kumulatif sampai desember Secara perlahan
sejak adanya tunjangan kinerja absensi masuk dan pulang sudah mulai tertib,
tetapi sepertinya kesadaran pegawai untuk tetap berada di kantor pada jam kerja
masih perlu ditingkatkan lagi.
b. Rumah Tangga
Pelaksanaan rapat staf bulanan dilakukan secara rutin. Rapat bulanan
dilaksanakan setiap awal bulan yang diikuti oleh seluruh staf BPTP, sedangkan
rapat mingguan dilakukan setiap minggu diikuti oleh tim yang terdiri dari 20
orang ( terdiri dari Pejabat Struktural 3 orang, Ketua Kelji 5 orang, program dan
Ketua Tim Kerjasama, PPK serta seluruh Pj kegiatan.). Kegiatan pertemuan
dalam rangka pembinaan pegawai yang dilaksanakan di BPTP Kalbar antara lain
pelaksanaan permentan 68 tahun 2012 oleh biro OK, pelatihan Audit Internal
oleh PT BHC, pembinaan SPI oleh BPKP ).
Kegiatan pembinaan rohani dilakukan pada setiap hari Jum’at pada bulan
Ramadan selama 2 jam ( jam 08.00 – 10.00 wib ). Diluar itu dilakukan pada
peringatan hari besar Islam. Untuk selain muslim belum dilakukan karena
pegawai hanya 9 orang.
Bagian persuratan mencatat selama dua semester ini surat yang masuk
sebanyak 1011 surat dan surat keluar sebanyak 955 surat. Pelaksanaan kegiatan
olahhraga ( senam ) setiap Jum’at pagi dan pelaksanaan apel setiap tanggal 17
dilaksanakan setiap bulan yang diikuti seluruh pegawai UPT kementerian
pertanian yang ada di Kalimantan Barat dengan tempat pelaksanaan bergiliran.
Selama tahun 2013 tercatat tamu yang datang sebanyak 250 orang.
Pelaksanaan kegiatan rumah tangga lainnya yaitu pemeliharaan halaman dan
58 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
gedung serta kendaraan dinas yang sudah dilakukan antara lain: Kebersihan
gedung dan halaman dilakukan setiap hari kerja. pemeliharaan gedung dan
bangunan ( penggantian lantai di depan ruang rapat besar, perbaikan ruang
operator, pemindahan pintu dapur, penggantian talang air dan perbaikan
jaringan air ), pemeliharaan halaman. Untuk pemeliharaan kendaraan dinas
dilakukan perbaikan dan perawatan kendaraan yang rusak serta pemeliharaan
selama 12 bulan ( mobil 7 unit, motor 13 unit, roda tiga 2 unit ). Juga sudah
dilakukan perbaikan dan pemeliharaan AC ( 37 buah ), mesin potong 2 unit,
hand traktor 2 unit, traktor mini 1 unit, mesin kompresor 2 unit, genset 25 KVA 1
unit, komputer 37 unit,
c. Keuangan dan Perlengkapan
Kegiatan keuangan dan perlengkapan yang sudah dilakukan pada pada tahun
2013 antara lain:
1. Keuangan
Pembayaran gaji untuk Staf BPTP dilakukan setiap bulan sebanyak 84
orang, pembayaran honor 1 orang dan Harian lepas 12 orang dan
pembayaran gaji 13 untuk PNS. Pembayaran daya dan jasa selama 12
bulan ( langganan listrik, telpon, air dan internet ) Pembuatan laporan
keuangan setiap bulan yang berdasarkan rekonsiliasi di KPKN. Pelaporan
PNBP dilakukan setiap bulan, sampai dengan Desember 2013 penyetoran
PNBP sebesar Rp. 314.534.200,- Pelaksanaan workshop penyusunan
laporan keuangan untuk semester II tahun 2012 dilakukan pada bulan
Januari 2013 dan penyusunan laporan keuangan smester I dilakukan
pada bulan Juli 2013. Dana pada DIPA tahun 2013 dan realisasi keuangan
dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Perlengkapan
Guna mendukung lancarnya kegiatan BPTP maka diadakan sarana
prasarana penunjang melalui tim pengadaan. Penghapusan barang–
barang dalam kondisi yang rusak berat sejak pengadaan barang tahun
1985 sampai pengadaan barang tahun 2009 sudah dilakukan.
59 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RKTM 2 : Perencana Kerjasama dan Pendayaguanaan Hasil Evaluasi
dan Pelaporan Kegiatan Serta Pengelolaan Instalasi Pengkajian di
BPTP Kalimantan Barat.
Dari kegiatan Perencanaan, Kerjasama Dan Pendayagunaan Hasil, Evaluasi
Dan Pelaporan Kegiatan, Serta Pengelolaan Instalasi Pengkajian di BPTP
Kalimantan Barat Kegiatan Perencanaan dan Program yang sudah dilaksanakan
antara lain;
1. Penyusunan ROKTM Program 2013, penyusunan RKT dan PKT 2013, revisi anggaran 2013, penyusunan matriks dan proposal tahun 2014
2. Kegiatan Tim Komisi dan Tim Teknis Teknologi Pertanian telah
dilaksanakan dengan cukup baik. Agenda yang sedang diselesaikan
antara lain; Revisi Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat terkait
pembentukan Tim Komisi dan Tim Teknis Teknologi Pertanian,
rekomendasi Teknologi Pertanian.
3. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan Litkaji dan Diseminasi telah
dilaksanakan dengan baik. Kegiatan ini meliputi ; Rapat Pimpinan
Kementerian Pertanian, Rapat Pimpinan Badan Litbang Pertanian, Rapat
Kerja Badan Litbang Pertanian, Rapat Kerja Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian. Disamping itu dilakukan koordinasi
dengan pemerintah provinsi Kalimantan Barat dan 14 pemerintah
kota/kabupaten
4. Kegiatan Kerjasama Litkaji yang telah dilaksanakaan antara lain; (1) Dana
Dari Pemerintah Kabupaten Bengkayang dengan judul Pemetaan Potensi
Sektor Pertanian di Kawasan Perbatasan Kabupaten Bengkayang, (2)
Dana dari SMARTD 7 judul kegiatan penelitian.
5. Pengelolaan Website, Database dan Perpustaan meliputi; (1)
penambahan koleksi: majalah, jurnal, buletin, buku dan prosiding
sebanyak 1.764 buah, (2) jumlah pengunjung sebanyak 308 yang
meliputi; mahasiswa, pelajar, pengawai negeri dan petani, (3) Jumlah
berita webiste sampai Bulan Desember Sekitar 61 buah.
6. Kegiatan Dokumen, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan telah
berjalan cukup baik. Monitoring dan Evaluasi Ex Ante dilaksanakan pada
bulan Mei dan Monotoring dan Evaluasi On Going dilaksanakan pada
60 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
bulan Juli sampai dengan Agustus. Dari hasil monev yang dilaksanakan
ole Tim Monev tersebut telah ditindaklanjuti oleh Penanggung Jawab
Kegiatan.
7. Kegiatan operasional dan pemeliharaan instalasi pengkajian yaitu
Laboratorium Tanah belum berjalan dengan baik. Kondisi ini dari
sebagian besar alat laboratorium yang rusak dan hilang.
8. Pengelolaan Kebun Percobaan Selakau, Simpang Monterado dan Sungai
Kakap cukup baik. Kegiatan Kebun Percobaan Selakau antara lain;
pemelihraan tanaman kelapa, penanaman sayuran di halaman depan, dan
pemeliharaan itik pedaging. Kegiatan Kebun Percobaan Simpang
Monterado antara lain; visitor plot pembibitan tanaman karet, visitor
pembibitan tanaman kelapa sawit, visitor plot tanaman jeruk keprok
terigas, visitor plot budidaya tanaman karet, visitor plot budidaya
tanaman kelapa sawit. Kegiatan Kebun Percobaan Sungai Kakap antara
lain; visitor plot tanaman plasma nutfah buah kalimantan Barat, visitor
plot pengelolaan benih sumber jagung, visitor plot pisang sehat, visitor
plot pengelolaan benih sumber padi, visitor plot tanaman sayuran, visitor
plot perikanan lele, visitor plot ternak sapi.
RPTP 1: Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Tata Air dan Ameliorasi Mendukung Percepatan Peningkatan Produktivitas Padi Lahan Pasang Surut
Teknologi tata air serta pemberian ameliorant berupa kapur dan bahan
organik tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman kecuali pada petak
pembanding (control). Teknologi tata air aliran satu arah memberikan pengaruh
nyata terhadap jumlah malai, berat gabah per malai, berat gabah per rumpun,
berat 1000 butir dan hasil padi per hektar. Teknologi pemberian ameliorant
berupa kapur 500 kg/ha dan pupuk petroganik 500 kg/ha berpengaruh nyata
terhadap hasil gabah per rumpun, gabah 1000 butir dan hasil gabah per hektar.
Teknologi tata air aliran satu arah dan pemupukan berimbang serta pemberian
kapur 500 kg/ha dan bahan organic berupa pupk petroganik 500 kg/ha
memberikan hasil gabah kering Kadar Air 14% paling tinggi yaitu sebesar 5,4
t/ha dan menghasilkan keuntungan yang paling tinggi sebesar Rp. 11.585.200.
61 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RPTP 2: Pemetaan Potensi Sumberdaya Lahan (AEZ) untuk pewilayahan komoditas tanaman pangan di Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Pontianak didominasi dengan
jenis tanah Ultisol, Histosol, Inceptisol dan Entisol yang tersebar di beberapa
Kecamatan seperti di Kecamatan Sei Duri, Sei Kunyit, Mempawah Timur,
Mempawah, Segedong, dan Siantan dengan sebaran bahan induk didominasi
oleh endapan organic, endapan liat dan debu, dan endapan pasir yang berasal
dari batuan rombakan lereng dan terobosan sintang. Sadang untuk
Kecamatan Toho, Mempawag Hulu dan Anjungan di dominasi oleh jenis tanah
Ultisol dengan bahan induk sekis dan batu sabak, liat dan organic serta
sebagian kecil Basalt dan gabro.
Tata guna lahan kondisi eksisting di Kabupaten Pontianak sebagian
besar berupa lahan perkebunan, Pertanian lahan kering, semak belukar rawa.
Lahan perkebunan didiminasi oleh perkebunan kelapa sawit dan kelapa dalam,
pertanian lahan kering didominasi oleh karet dan padi ladang, lahan rawa oleh
padi pasang surut dan hortikutura.
Hasi zonasi pada lahan pertnian di wilayah Kabupaten Pontianak
terdapat 6 (enam) Zona Agro Ekosistem (ZAE) seperti pada Tabel 23.
Tabel 23. Zona Agro Ekologi Kabupaten Pontianak
No Zona Agro Ekologi (ZAE)
Deskripsi
1. IV D fs, fu,ff,fv,fk,ei Lahan kering kelerengan <8% - Kawasan pertanian tanaman pangan
komoditas serealia, ubi-ubian, sayuran dan kawasan perkebunan
2. IV W fs Lahan basah kelerengan <8% - Kawasan pertanian sawah
3. IV W fs, ei Lahan basah kelerengan <8% - Kawasan pertanian sawah dan kawasan
perkebunan
4. IV W fs, fu,ff,fv,fk,ei Lahan basah kelerengan <8% - Kawasan pertanian tanaman pangan
komoditas serealia, ubi-ubian, sayuran dan kawasan perkebunan
5. V W fs, fu,ff,fv,fk,ei Lahan gabut kelerengan <8% - Kawasan pertanian tanaman pangan
komoditas serealia, ubi-ubian, sayuran dan kawasan perkebunan
6. II D fs, fu,ff,fv,fk,ei Lahan kering kelerengan 15- 40% - Kawasan pertanian tanaman pangan
komoditas serealia, ubi-ubian, sayuran
62 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
dan kawasan perkebunan
Dengan tersedianya data spasial sumberdaya lahan yang handal dan
mutakhir pada skala operasional, pemerintah daerah dapat mengetahui lebih
rinci potensi lahan yang sebenarnya yang ada di wilayahnya, khususnya di
Kabupaten Pontianak, sehingga dapat merencanakan pemanfaatan
sumberdaya lahan pertanian yang lebih efisien dan optimal, sesuai dengan
potensinya.
Dengan diketahuinya sebaran, luasan, kesesuaian, dan potensi
sumberdaya lahan pertanian tanaman pangan, dapat ditawarkan kepada para
investor untuk pengembangan komoditas pertanian unggulan sesuai dengan
zone agroekologinya, yang dapat menghasilkan produk pertanian berdaya
saing dan memenuhi permintaan pasar, serta mampu meningkatkan
pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Terpeliharanya kelestarian lahan pertanian yang potensial dan
produktif secara berkelanjutan dari kemungkinan kerusakan atau degradasi
lahan akibat penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung lahan
RPTP 3: Eksplorasi, inventarisasi dan konservasi Plasma Nutfah Tanaman Khas Daerah mendukung pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) di Kalimantan Barat.
Tanaman khas daerah yang diperoleh terdiri dari jenis sayuran sebanyak
14 jenis, umbi-umbian sebanyak 6 jenis, dan tanaman obat sebanyak 6 jenis,
selain itu juga terdapat buah pepaya lokal sebanyak 3 jenis, Tanaman sayuran
dan umbi lokal oleh suku dayak di Kab. Sambas, Kab. Bengkayang, Kab.
Sanggau, Kab. Landak, Kab. Pontianak, Kab. Kubu Raya, dan kab. kapuas Hulu
umumnya ditanam di ladang berpindah bersamaan dengan waktu menanam padi
ladang, sedangkan suku lainnya di pekarangan atau kebun menetap.
Gambar 2. Beberapa tanaman Khas Daerah Mendukun MKRPL di Kalimata Barat
Jenis sayuran yang ditanam di ladang berpindah dan kebun dan
pekarangan adalah terong asam, timun batang, timun batu, bayam kampung,
ansabi/sawi kampung, kucai, cabe rawit, cabe perenggi/bakul, perenggi, labu,
63 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
okra, sang-sang, daun kesum dan tebu telur. Tanaman umbi yang
dibudidayakan selain di ladang juga di kebun dan pekarangan diantaranya
talas/keladi hitam, keladi kelapa, keladi serawak, keladi piang, keladi cina dan
keladi sayur, Jenis tanaman obat yang dibudidayakan diantaranya jelango,
bawang mekah/serati/dayak, pegagan, dan sukang, jamteo, dan Kacang ma.
Tanaman buah khas adalah pepaya kalifornia, pepaya madu, dan pepaya hawai
yang umumnya ditanam di Kab. Pontianak dan Kota Pontianak.
RPTP 4: Pengelolaan Sumberdaya Genetik.
Spesies tanaman yang ada di Kalimantan Barat adalah berjumlah 321
spesies yang tersebar di 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Pontianak 216 spesies,
Kabupaten Sanggau 160 spesies, Kabupaten Bengkayang 172 spesies, dan
Kabupaten Kubu Raya 178 spesies. Spesies tanaman yang ditemukan terdiri dari
tanaman pangan, tanaman buah-buahan, tanaman sayur-sayuran, tanaman
rempah dan obat, tanaman perkebunan, tanaman hias, dan tanaman lainnya.
Berdasarkan indeks Shannon diperoleh informasi bahwa keragaman spesies
tertinggi ada di Kabupaten Kubu Raya dan terendah di Kabupaten Pontianak.
Sementara itu berdasarkan indeks kesamaan/ Indeks Equitability (EH) diperoleh
informasi bahwa nilai EH tertinggi 0,0237 ada di Kab. Kubu Raya, ini
menunjukkan bahwa di Kab. Kubu Raya kelimpahan semua spesies lebih sama di
bandingkan Kabupaten lainnya, sedangkan di Kab. Pontianak kelimpahan individu
antara spesies berbeda hal ini di tunjukkan dengan kecilnya nilai EH = 0,059.
Berdasarkan Nilai Koefisien Sorenson diperoleh informasi bahwa tingkat
kemiripan spesiesi tertinggi ada pada Kabupaten Sanggau dengan Kabupaten
Bengkayang (0,68) , sedangkan tingkat kemiripan spesies terendah ada pada
Kabupaten Sanggau dengan Kabupaten Kubu Raya (0,60).
Gambar 3. Palsma Nutfah Tanaman Spesifik Lokasi Di Kalimantan Barat
Inventarisasi koleksi plasma nutfah yang ada di Kebun koleksi yaitu : 1)
Kebun Koleksi UPT Agribisnis dinas Pertanian, Perikanan danKehutanan Kota
Pontianak, yang terdiri dari koleksi tanaman anggrek dan tanaman lidah buaya,
2) Kebun koleksi Unit Pembenihan Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura
64 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Provinsi Kalimantan Barat, yang terdiri dari tanaman buah dan tanaman anggrek
dan tanaman hias lainnya, 3) Kebun koleksi Balai Benih Hortikultura Penyaladi,
Kabupaten Sanggau yaitu terdiri dari tanaman buah, 4) Kebun koleksi plasma
nutfah di Kebun Percobaan Sungai Kakap ayng terdiri dari tanaman buah, Telah
dilakukan pembersihan lahan, pembuatan shade house, dan pembibitan tanaman
untuk Kebun Koleksi plasma nutfah tanaman buah spesifik lokasi Kalimantan
barat seluas 2,5 ha di Kebun Percobaan Simpang Monterado.
RPTP 5: Pengkajian Agroproduksi Tanaman Pepaya di Kalimantan Barat.
Pertumbuhan pepaya varietas Hawaii lebih cepat dibanding varietas
madu, waktu tanamnya lebih awal dari pada pepaya madu. Tanaman pepaya
Hawaii dan papaya Madu yang berbunga hermaphrodite pada generasi F3
masing-masing 68,72% dan 76.84%.
Gambar 4. Proses Pengkajian Agroproduksi Tanaman Pepaya di Kalimantan Barat.
Kandungan gula (nilai brix) buah papaya Hawaii rata-rata 14%,
sedangkan pepaya Madu belum diketahui karena saat dilaporkan belum panen.
Permasalahan yang dihadapi adalah musim kemarau dan hujan ekstrim sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pepaya.
RPTP 6: Pengkajian Model Percepatan Pembangunan Pertanian Berbasis Inovasi Kawasan Perbatasan Paloh Sajingan Besar Kab. Sambas
Kondisi sumberdaya alam wilayah perbatasan kecamatan Paloh,
khususnya desa Sebubus cukup baik untuk pengembangan komoditas pertanian
dan perikanan. Komoditas yang diusahakan petani antara lain; padi, kelapa
dalam, karet, hasil tangkap laut (udang, ikan laut). Sebagian besar kondisi sosial
masyarakat petani desa antara lain; umur, tingkat pendidikan cukup mendukung
engembangan pertanian di kawasan perbatasan Paloh.
65 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Gambar 5. Skenario Transformasi Pendapatan Menuju Rp 52,27 juta/KK
Kondisi awal pendapatan rumah tangga petani di desa Sebubus
Kecamatan Paloh yang terdiri dari pendapatan on farm, off farm dan non farm
sekitar 798,43 US (1US$=12.000)/kapita/kk. Untuk menuju transformasi
pendapatan sekitar 1.451 US$/KK diperlukan pra kondisi antara lain; luas
kepemilikan lahan sawah, lahan karet, peningkatan curahan waktu tenaga kerja,
teknologi budidaya padi, karet dan budidaya ayam buras. Kegiatan PRA dan
Baselines Survey dan budidaya lada di kawasan perbatasan Kecamatan Sajingan
Besar pada tahun ini tidak bisa dilaksanakan karena anggaran dikonsentrasikan
penanaman demoplot padi unggul di desa Sebubus.
66 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RPTP 7: Analisis Kebijakan Revitalisasi Ketahanan Pangan di Perbatasan Kalbar
RDHP 1: Pendampingan SL-PTT Padi, Jagung dan Kedelai di Kalimantan Barat
Kegiatan display / ujiadaptasi VUB Padi telah dilaksanakan di 24 lokasi
atau kecamatan di 12 Kabupaten. Namun beberapa lokasi masih belum panen
yaitu di lokasi ujiadatasi desa telaga I dan Telaga II Kab. Sintang dan desa
amawang Kec. Sadaniang Kab. Pontianak. Sedangkan kegiatan display /
ujiadaptasi VUB jagung dan display / ujiadapteasi VUB kedelai telah dilaksanakan
di semua lokasi pendampingan.
Produktivitas padi yang diujiadaptasikan di Kab. Bengkayang, Kab.
Kapuas Hulu, Kab. Kayong Utara, Kab. Landak, Kab. Melawi, Kab. Sanggau, Kab.
Sekadau dan Kab. Sintang dengan agroekosistem sawah memberikan hasil yang
baik yaitu Inpari 10 (4,47 – 6,55 t/ha), Inpari 18 (5,0 – 5,1 t/ha), Inpari 19 (5,33
– 8,50 t/ha), Inpari 20 (5,60 t/ha), Cibogo (5,0 – 7,8 t/ha) dan Siru bagendit (4,7
– 8,37 t/ha). Sedangkan produktivitas padi yang diujiadaptasikan di Kab.
Ketapang, Kubu Raya, Pontianak dan Kab. Sambas pada agroekosistem pasang
surut sebagian besar memiliki produksi yang cukup baik yaitu Inpara 1 (3,47 –
5,6 t/ha), Inpara 2 (2,70 – 8,20 t/ha), Inpara 3 (4,5 – 7,0 t/ha), Situ bagendit
(3,10 – 5,75 t/ha) dan Cibogo (2,3 – 6,0 t/ha).
Produktivitas Jagung di lokasi ujiadaptasi Kab. Landak, Kubu Raya dan
Sanggau memberikan hasil yang cukup memuaskan yaitu Sukmara 3,64 t/ha,
Lamuru 5,6 – 8,16 t/ha, Bima 3 (5,19 – 6,53 t/ha), Bima 14 (4,32 – 5,38 t/ha)
dan Provit A (3,30 – 5,28 t/ha) dan Uri1 / STJ1 (3,68 – 6,14 t/ha), hanya di Kab.
Bengkayang hasilnya sangat rendah karena dari awal pertanaman sampai panen
mengalami kekeringan.
Produktivitas kedelai baik di Kab. Sambas maupun di Kab. Kayong Utara
hasilnya sebagian besar belum optimal dengan produks varietas Ijen 0,50 t/ha,
Gema 0,88 – 1,00 t/ha, Argomulyo 1,15 – 1,25 t/ha dan Burangrang 1,0 – 1,5
t/ha. Hal ini disebabkan karena pada awal pertanaman terkena banjir dan
terserang hama ulat graya terutama di Kab. Sambas. Pertemuan / pelatihan di
kelompoktani telah dilaksanakan sebanyak 24 kali di 11 kabupaten yang
melibatkan pengurus dan anggota kelompoktani
67 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Telah dilakukan pelatihan inovasi teknologi pertanian di 12 Kabupaten,
dimana setiap kabupaten dihadiri oleh 40 orang petugas pendamping SLPTT
(penyuluh, POPT, mantri tani). Rekomendasi pemupukan berdasarkan hasil
analisa tanah dengan PUTS di 23 desa di 12 Kabupaten Telah dilakukan
penyebaran informasi media cetak dalam bentuk leaflet, brosur dan buku saku.
Beberapa varietas unggul yang diujiadaptasikan di Kab. Melawi dan kab,
Sambas diadopsi oleh petani. Di Kab. Melawi, padi hasil panen di Desa Batu
Ampar telah dibeli oleh Dinas Pertanian dan gapoktan-gapoktan sebanyak 1400
kg untuk perbenihan di Kabupaten Melawi (Inpari 10 sebanyak 800 kg, Cibogo
dan Situbagendit masing-masing 300 kg). Di Kab. Sambas, hasil produksi riil padi
Inpara 1 sebanyak 400 kg GKG dan Inpara 2 sebanyak 150 kg GKG semuanya
ditukar oleh petani dari 9 kelompoktani yang ada di Matang Danau untuk
pertanaman padi pada MH. 2013/2014 dengan luasan tanam ± 108 borong atau
18 Ha. Bahkan salah satu petani yang menggunakan benih Inpara 1 pada MH.
2013/2014 sudah panen dan menghasilkan produksi 400 kg/0,5 borong atau 4,8
ton/ha.
RDHP 2: Model Kawasan Rumah Pangan Lestari
Hasil Pelaksanaan kegiatan model kawasan rumah pangan lestari dari 14
Kabupaten/ Kota telah dilaksanakan, baik kegiatan koordinasi, Advokasi dan
sosialisasi dengan pemerintah Daerah/ Pejabat Instansi terkait. Penentuan
petani/ kelomjpok tani dan lokasi lokasi melalui hasil koordinasi dan survey
lapangan juga telah dilaksanakan oleh tim M-KRPL Kabupaten/Kota dan Pejabat
Pemda Instansi terkait. Sosialisasi Model KRPL dengan anggauta kelompok tani/
wanita tani telah dilaksanakan oleh Koordinator dan Tiemnya di masing-masing
wilayah Kabupaten/ Kota.
Tahapan persiapan dan Pelaksanaan kegiatan di 14 wilayah Kabupaten/
Kota juga telah dilaksanakan sesuai prosedur, dan implementasi model KRPL
maupun pelaksanaan Kemandirian pangan Rumah tangga, Kebun Bibit Desa,
Diversifikasi pangan lokal serta Konservasi tanaman lokal telah dilaksanakan
oleh para LO dan Tiemnya di wilayah Kabupaten/ Kota. Kebun Bibit Desa (KBD)
berperan untuk menyediakan Bibit tanaman yang di perlukan oleh para anggota
68 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
kelompoknya, maupun warga di sekitarnya yang ingin turut mencoba
menanamnya.
Kebun Bibit Inti (KBI) untuk memperbanyak benih/ bibit hasil-hasil
penelitian/rakitan inovasi teknologi dari Badan Litbang Pertanian dan mendukung
Kebun Bibit Desa (KBD) berperan mempercepat menyampaikan hasil-hasil
penelitian dari Badan Litbang ke pengguna ke petani dan pengusaha sebagai
pelaku utama dan pelaku usaha.
RDHP 3: Pendampingan Kawasan Hortikultura
Workshop koordinasi dan pendampingan program dukungan
pengembangan kawasan agribisnis hortikultura yang dilaksanakan di Denpasar
dari tanggal 25-27 April 2013. Kegiatan Pendampingan sayuran organik dilakukan
melalui :
• Demplot percontohan sayuran oganik di dilakukan di desa Antibar
Kecamatan Mempawah Timur dengan Kelompok tani Rimba Nusantara.
• Sebagai narasumber pelatihan Pelatihan cara pembuatan pestisida dan
fungisida nabati , peserta terdiri dari 20 orang anggota kelompok tani
Rimba Nusantara .
Gambar 6. Proses dan hasil kegiatn Pendampingan Hortikultura di kota Pontianak
Produktivitas sayuran organik demplot di Desa Antibar lebih rendah
dibanding dengan pesitisida an organik karena adanya curah hujan yang cukup
tunggi, hal ini mengakibatkan serangan hama penyakit. Produktivitas sayuran
organik demplot Jalan Dharma Putra, Kel. Siantan Hulu, Kota Pontianak sawi 100
kg, selada 70 kg, timun 75 kg dan tomat 40 kg
69 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RDHP 4: Pendampingan PSDS-K di Kalimantan Barat
Kegiatan Pendampingan Program Swaswmbada Daging Sapi dan Kerbau
(PSDSK) pada tahun 2013 merupakan kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya,
dengan demikian metode pelaksanaanya menggunakan referensi Blue Print
PSDSK 2014 dari Direktorat Jenderal Peternakan. Badan Litbang melalui
Puslitbangnak juga telah memberikan rekomendasi kegiatan yang akan dilakukan
oleh BPTP di daerah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah masing-
masing. BPTP Kalimantan Barat telah menyusun proposal kegiatan
Pendampingan PSDSK 2013 berdasarkan referensi yang ada dan melakukan
penyesuaian dengan kondisi actual di Kalimantan Barat.
Setelah penyusunan proposal, tim Pendampingan PSDSK juga telah
melakukan seminar internal BPTP untuk persiapan pelaksanaan kegiatan
pendampingan. Pertanyaan dan saran para peserta seminar telah diakomodir
melalui perbaikan proposal yang sudah disiapkan. Berdasarkan hasil seminar
tersebut dilakukan penyesuaian mengenai lokasi pelaksanaan pengkajian. Pada
rencana awal akan dilakukan pengkajian di lokasi Kabupaten Pontianak dan
Kabupaten Landak, namun berdasarkan saran dari seminar maka lokasi
pendampingan akan dilakukan di Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sekadau.
Adapun pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah agar dapat dilakukan
monitoring lebih lanjut pada kegiatan yang sudah dilakukan pada tempat yang
sama di tahun sebelumnya. Selain itu lokasi kedua Kabupaten tersebut
merupakan sentra produksi kelapa sawit, sehingga banyak terdapat perkebunan
kelapa sawit yang merupakan komoditas unggulan perkebunan di Kalimantan
Barat, diharapkan perkebunan kelapa sawit di lokasi tersebut dapat
mengembangkan sistem integrasi sapi kelapa sawit untuk mendukung PSDSK
2014. Selain hal tersebut hal penting yang menjadi latarbelakang pemilihan
lokasi adalah tingginya partisipasi dan motivasi anggota dan kelompok peternak
untuk menerima inovasi teknologi dari Badan Litbang Pertanian, sehingga tinggat
keberhasilan kinerja kegiatan pendampingan dapat diharapkan pada tinggat yang
optimal.
Setelah dilakukan rapat kerja oleh Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) di Kudus, telah dicapai
kesepakatan dan koordinasi antara Dirjen Peternakan dengan Puslibangnak dari
Badan Litbang mengenai rencana pelaksanaan pendampingan PSDSK 2013.
70 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Perumusan yang dicapai terutama kesepakatan untuk mengamankan produksi
daging dengan memperbaiki pertambahan berat badan harian dan tidak
meninggalkan kegiatan perbibitan ternak. BPTP Kalbar telah melakukan
penyesuaian dengan membuat Rencana Operasional Diseminasi Hasil Penelitian
(RODHP) pada tahun 2013 sesuai dengan perumusan rapat kerja BBP2TP.
Telah dilakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Kalimantan Barat. Hasil koordinasi antara lain membahas lokasi
kegiatan PSDSK oleh Dinas Provinsi. Untuk kegiatan PSDSK yang didampingi oleh
Dinas Propinsi Kalimantan Barat berlokasi di daerah Rasau Jaya. Kegiatan yang
dilakukan di kelompok ternak antara lain pembuatan kebun HMT, penyediaan
alat timbangan ternak dan recording ternak sapi kelompok. Dijelaskan bahwa
kegiatan PSDSK dilakukan oleh masing-masing bidang, sehingga detail kegiatan
dapat dikoordinasikan dengan Bidang-Bidang. Kebutuhan sapi Kalbar dalam satu
tahun sekitar 30.000 ekor masih tergantung dari luar Kalbar, swasembada baru
dapat tercapai jika populasi sapi di Kalbar mencapai 250.000 ekor.
Selanjutnya telah dilakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan
Kabupaten Kubu Raya. Hasil koordinasi antara lain membahas lokasi kegiatan
PSDSK oleh Dinas Kabupaten. Menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya kegiatan PSDSK di Kabupaten
Kubu Raya dilaksanakan di daerah Rasau Jaya dan daerah Sungai Radak. Bentuk
kegiatan di kelompok ternak antara lain pembuatan kebun HMT, pengadaan
ternak sapi, dan pelayanan kesehatan hewan. Untuk selanjutnya akan dilakukan
koordinasi mengenai rencana pelaksanaan pendampingan PSDSK di Kubu Raya.
Telah dilakukan survey lokasi di Kabupaten Kubu Raya. Lokasi yang
dikunjungi di Desa Arus Deras. Hasil yang diperoleh dari survey adalah adanya
kendala dalam hubungan antara kelompok ternak dengan perusahaan mitra.
Masalah yang dihadapi adalah kesepakatan kontrak antara kelompok ternak
dengan perusahaan . Selain itu masalah komunikasi antara perusahaan dengan
kelompok juga agak terhambat akibat reorganisasi di Perusahaan menyebabkan
tidak harmonisnya hubungan perusahaan dengan kelompok ternak.
Permasalahan lain yang dihadapi adalah masih sulitnya ternak betina dalam
kandang kelompok untuk bunting, sehingga mempengaruhi semangat anggota
kelompok dalam memelihara ternaknya.
Telah dilakukan koordinasi kembali dengan perusahaan agar komunikasi
peternak dengan perusahaan dapat terhubung kembali, kemudian untuk masalah
71 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
sulitnya ternak bunting akan difasilitasi pelaksanaan sinkronisasi birahi
bekerjasama dengan Dinas Kabupaten. Setelah dilakukan koordinasi dengan
dinas kabupaten dan pihak perusahaan sebagai pihak inti, maka dicapai
kesepakatan untuk melakukan sinkronisasi birahi yang akan dilakukan secara
bersama antara BPTP, Dinas Peternakan Kabupaten Kubu Raya dan PT MAR
sebagai inti dalam pola kemitraan.
Berdasarkan data permasalahan yang dihadapi kelompok ternak maka
pendampingan BPTP Kalbar dalam kegiatan PSDSK di Desa Arus Deras meliputi
pembinaan kelompok ternak dan perbaikan efisiensi reproduksi. Untuk
pembinaan kelompok akan dilaksanakan koordinasi bersama dengan perusahaan
dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya. Untuk memperbaiki
efisiensi reproduksi ternak di kelompok maka direncanakan akan dilakukan
kegiatan sinkronisasi birahi. Dalam pelaksanaan sinkronisasi birahi akan
dikoordinasikan secara khusus dengan Dinas, mengingat bahwa petugas
kesehatan hewan yang terlatih berada dibawah koordinasi Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Kubu Raya.
Teknis pelaksanaan sinkronisasi birahi setelah ditetapkan waktu awal
pelaksanaannya setelah dilakukan pemeriksaan kebuntingan pada ternak betina.
Pemeriksaan kebuntingan ini diperlukan untuk memastikan bahwa ternak yang
akan disinkronisasi belum memasuki masa kebuntingan. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi ternak yang mengalami keguguran setelah dilakukan prosedur
sinkronisasi birahi. Ternak betina yang sudah dipastikan tidak bunting akan diberi
perlakuan hormone untuk sinkronisasi birahi. Selanjutnya ternak yang sudah
diberi preparat hormone akan di kawinkan dengan metode inseminasi buatan
(IB). Prosedur IB akan dilakukan sebanyak dua kali untuk meningkatkan
prosentase kebuntingan. Jika setelah dilakukan IB masih terdapat ternak betina
yang belum bunting akan dilkukan prosedur perkawinan alami dengan sapi
pejantan yang tersedia di kelompok. Untuk ternak jantan juga akan diberi
perlakuan khusus untuk memperbaiki libido dan kesehatan secara umum.
Pada tabel 6 diuraikan permasalahan peternak sapi di dua kabupaten,
yaitu kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sekadau. Dalam tabel tersebut juga
ditampilkan materi diseminasi yang diberikan sesuai dengan permasalahan
peternak sapi untuk kedua kabupaten. Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa
permasalahan utama yang dihadapi peternak di Desa Arus Deras Kabupaten
Kubu Raya adalah masalah kesulitan kebuntingan. Masalah ini dapat disebabkan
72 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
oleh beberapa faktor, diantaranya masih belum dewasanya ternak betina, skor
kondisi tubuh yang masih belum mencapai skor optimal dan kesulitan ternak sapi
pejantan. Secara umum ternak yang dipelihara oleh peternak sudah mencapai
usia dewasa dan dari penampilan tubuh sudah menunjukkan tingkat kedewasaan
tubuhnya. Permasalahan yang dihadapi peternak adalah masih belum dewasanya
ternak pejantan atau masih kurangnya kemampuan ternak jantan untuk
mengawini ternak betina. Kondisi ini diindikasikan dengan masih belum tumbuh
sempurnanya tubuh ternak pejantan sehingga kemampuan untuk mengawini
betina masih kurang. Untuk itu diperlukan waktu untuk mencapai kedewasaan
tubuh ternak jantan, Oleh karena itu solusi logis adalah dengan mengawinkan
ternak betina secara inseminasi buatan. Agar ternak dapat di IB secara serentak
maka disepakati akan diadakan sinkronisasi ternak sapi betina.
Melalui koordinasi dengan pihak Dinas Pertanian melalui Bidang
Peternakan di Kabupaten Kubu Raya telah dilakukan kegiantan pengobatan
ternak, pemeriksaan kebuntingan dan sinkronisasi ternak betina yang belum
bunting. Untuk tahap awal telah dilakukan sinkronisasi pada 10 ekor ternak sapi
betina. Selanjutnya telah dilakukan pengamatan birahi dan dilanjutkan dengan
mengawinkan ternak betina. Perkawinan ternak dilakukan secara kawin alam dan
inseminasi buatan, dimana terdapat 5 ekor induk dikawinkan secara alam dan 5
ekor dikawinkan secara IB. Hingga saat ini masih ditunggu laporan keberhasilan
kebuntingan ternaknya.
Untuk di kabaupaten Sekadau juga dilaksanakan kegiatan sinkronisasi
ternak sapi betina disebabkan kondisi permasalahan yang dihadapi juga hampir
serupa. Permasalahan sulitnya kebuntingan ternak ini disebabkan oleh sistem
pemeliharaan di kandang kelompok dan ternak diikat pada kandang individu,
sehingga perkawinan alami dengan ternak jantan sulit terjadi tanpa bantuan
pengamatan dari peternaknya. Sehngga diperlukan sinkronisasi birahi untuk
menyesuaikan jadwal bagi petani untuk mengawinkan secara alam maupun
dengan inseminasi buatan.
Kegiatan demplot pendampingan PSDSK oleh BPTP Kalbar dilaksanakan
sesuai dengan masalah yang dihadapi peternak. Secara umum kegiatan yang
dilakukan adalah introduksi bibit Hijauan Makanan Ternak untuk perbaikan kebun
HMT, pemberian obat cacing, pemberian supplementasi mineral, perbaikan
pakan dan sinkronisasi birahi. Selain itu juga diberikan percontohan pemberian
73 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
jamu ternak untuk mengingkatkan kesehatan dan meningkatkan kemampuan
reproduksi ternak sapi.
RDHP 5: Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi
M-P3MI di Desa Semangau merupakan kegiatan pengembangan konsep
diseminasi inovasi yang lebih efektif dengan basis lesson learn dari PRIMATANI,
PUAP, FEATI, dan pendampingan program strategis Kementerian Pertanian (SL-
PTT) dengan dukungan Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC). 2.
Implementasi kelembagaan untuk mewujudkan SUA padi di Desa Semangau,
Sambas mempunyai target pendapatan sekitar Rp. 12,139 juta/tahun dari
benchmark sebesar Rp. 5,06 juta/tahun dan saat ini sudah 11. 875 juta/tahun
Gambar 7. Hasil Kegiatan model pengembangan pertanian perdesaan melalui inovasi (M-P3MI)
Kegiatan pembinaan penangkar dan demonstrasi/uji coba VUB dengan
mengaplikasikan teknologi PTT dilakukan pada MT. gadu dan rendengan dari
tahun 2011 hingga 2012. Pada saat temu lapang panen MT rendengan
2011/2012, dilakukan diseminasi dengan SDMC yakni dengan mengundang
Bupati dan pejabat di daerah. Hasil panen MT. gadu 2012 3,45 ton/ha di Desa
Semangau, Sambas mengalami peningkatan dari MT gadu 2011 3,09 ton/ha dan
produksi padi di Desa Semangau pada umumnya 3,15 ton/ha, namun secara
umum hasil pada MT gadu selalu lebih rendah daripada hasil MT rendengan di
Desa Semangau.
Benih hasil perbanyakan VUB di lokasi M-P3MI Sambas telah diadopsi dan
berdifusi (menyebar) untuk pertanaman padi di musim tanam berikutnya di
beberapa wilayah di Kalimantan Barat. Pembinaan penangkar, monitoring OPT,
dan LKMA yang dibentuk oleh PUAP tetap dilakukan terutama pada
kelompoktani binaan M-P3MI
74 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RPTP 6: UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER
UPBS BPTP Kalimantan Barat telah berhasil memproduksi benih sumber
sebanyak 19.300 kg terdiri dari 7 varietas yaitu Inpara-3, Inpari-6, Inpari-10,
Inpari-16, Mekongga, Cibogo, dan Mamberamo. Sisanya sekitar 15 ton
merupakan milik petani mitra. Proses produksi dilakukan melalui kerjasama
dengan sistim bagi hasil dimana BPTP Kalimantan Barat menyediakan seluruh
biaya sarana produksi dan upah harian lepas sedangkan petani menyediakan
lahan 6 hektar dan tenaga terampil di lapangan. Petani kooperator berkewajiban
menyerahkan hasil kerjasama berupa benih padi sebanyak 1 ton/ha di Desa
Kecurit dan Anjungan serta 1,1 ton/ha di Desa Benuang. Sisa hasil produksi
menjadi hak milik petani dalam rangka mendorong tercapainya Empat Sukses
Kementerian Pertanian yaitu Sukses Peningkatan Pendapatan petani.
75 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Gambar 8. Grafik produksi benih sumber di UPBS BPTP Kalimantan Barat
tahun 2013 berdasarkan varietas dan kelas benih
Benih padi yang dihasilkan sebanyak 19.300 kg telah berhasil
didiseminasikan melalui jalur komersial sebanyak 12.790 kg atau 66,27 %.
Sedangkan benih sumber yang sudah didiseminasikan melalui jalur non
komersial baru mencapai 1.640 kg atau 8,50 persen untuk mendukung sistim
perbenihan di Provinsi Kalimantan Barat terutama melalui penangkar berbasis
komunitas. Sebanyak 1.095 kg atau 5,67 % digunakan untuk mendukung
kegiatan Uji VUB pada kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu
(SL-PTT) Padi. Sedangkan sisanya berupa stok benih sebanyak 3.775 kg atau
19.87 % disimpan di gudang UPBS BPTP Kalimantan Barat. Diseminasi ini
menggunakan jalur kegiatan Demonstrasi Teknologi VUB sebagai salah satu
metoda penyuluhan yang paling efektif untuk mendiseminasikan benih sumber
ini kepada petani.
Konsumen terbesar benih sumber ini adalah Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Landak, Kayong Utara, Pontianak, dan
Sambas. Penyaluran benih secara komersial kepada penangkar jumlahnya masih
sangat sedikit. Oleh karena itu perlu promosi yang lebih gencar terutama ke
Kabupaten Bengkayang, Sanggau, Sintang, Melawi, Sekadau, Kapuas Hulu, dan
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Inpari-6 FS
Mekongga FS
Mamberamo FS
Inpari-10 FS
Inpari-16 ES
Cibogo FS
Mekongga SS
Cibogo FS
Cibogo SS
Inpari-10 SS
Inpara-3 FS
Inpara-3 SS
Volume (kg)
Produksi Benih Sumber di UPBS BPTP Kalimantan Barat tahun 2013 berdasarkan varietas
76 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Kota Singkawang. Untuk memperderas arus informasi VUB kepada pengguna
maka diseminasi benih sumber akan dilakukan terutama kepada para penangkar
berbasis komunitas dengan pertimbangan bahwa penangkar formal
memprioritaskan VUB Padi yang sudah sangat popular seperti Ciherang dan IR-
64 sedangkan UPBS BPTP Kalimantan Barat memprioritaskan VUB Padi yang
belum popular untuk bahan diseminasi VUB kepada pengguna.
Kendala utama yang dihadapi terutama adalah serangan hama penyakit
dan perubahan musim yang mempengaruhi curah hujan sehingga tidak dapat
diprediksi lagi oleh petani. Penyakit utama yang perlu diwaspadai dalam produksi
benih adalah serangan penyakit blas yang dapat menyebabkan puso.
RDHP 7: Koordinasi Pendampingan PUAP
Jumlah Gapoktan penerima dana BLM PUAP tahun 2013 sebanyak 119
Gapoktan/Desa melalui 7 (tujuh) kali DNS, Jumlah Dokumen yang diverifikasi
pada tahun 2013 sebanyak 119 Gapoktan/Desa, Koordinasi dan Pendampingan
terhadap Gapoktan PUAP dilakukan melalui pertemuan maupun kunjungan ke
gapoktan bersama dengan Penyuluh Pendamping, Penyelia Mitra Tani (PMT),
Tim Teknis Kabupaten, Tim Pembina Provinsi Maupun Tim PUAP Pusat.
Gambar 9. Kegiatan Pendampingan PUAP di Kalimantan Barat
Perkembangan Gapoktan sangat beragam, dari yang macet perguliran
dananya, masih bergulir dan berkembang nilai aset gapoktannya, Rata-rata
kurang berhasilnya pengembangan Gapoktan dipengaruhi oleh kesadaran
anggota gapoktan dalam pengembalian pinjaman masih rendah.
RDHP 8: Pengembangan Kalender Tanam Dinamis Terpadu di kalimantan Barat
77 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Kegiatan Pengembangan Kalender Tanam di Kalimantan Barat telah
melakukan sosialisasi di 8 (delapan) Kabupaten pada pelatihan Inovasi Teknologi
Pertanian dan Pameran. Verifikasi data Kalender Tanam juga dilakukan di 4
(empat) sentra pengembangan padi sawah di Kalimantan Barat.
Informasi yang paling banyak dicari di Kalender Tanam adalah waktu
tanam, serangan OPT, dosis pemupukan dan varietas yang akan digunakan
(Gambar 4). Waktu tanam menjadi informasi yang paling banyak dicari oleh
petani, karena berhubungan dengan waktu kapan mereka harus membersihkan
lahan dan mulai menanam padinya. Waktu tanam sangat penting karena
bermanfaat karena berhubungan dengan ketersediaan air di lapangan. Selain itu
dengan waktu tanam yang tepat dapat meminimalisir serangan Hama dan
Penyakit Tanaman (HPT).
Gambar 10. Potensi Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di
4 (empat) kabupaten di Kalimantan Barat
Adapun kendala dalam implementasi Kalender Tanam yang banyak ditemui
di lapangan adalah: ketersediaan sarana dan prasarana seperti internet, adat
istiadat dan kondisi iklim yang tidak menentu. (Gambar )
78 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Gambar 11. Kendala dalam Implementasi Kalender Tanam di Tingkat Petani di Kabupaten di Kalimantan Barat
RDHP 9: Demfarm Kedelai
Produksi rata-rata varietas Burangrang 1,65 t/ha lebih tinggi dari varietas
Anjasmoro yang memiliki produktivitas rata-rata 1,53 t/ha. Melalui pertemuan
kelompok dapat meningkatkan pengetahuan petani dalam teknologi budidaya
kedelai dan pengenalan serta pengendalian OPT. Melalui temu lapang dapat
disebarkan hasil kegiatan demfarm kedelai dan memperkenalkan varietas unggul
baru. varietas Burangrang memiliki keuntungan dan R/C rasio lebih tinggi dari
pada varietas Anjasmoro karena produksi varietas Anjasmoro lebih rendah dari
varietas Burangrang sedangkan komponen teknologi yang diberikan sama hanya
varietas aja yang berbeda
RDHP 10: Peragaan teknologi dan Pengembangan Informasi Hasil Litkaji
Inovasi teknologi pertanian hasil litkaji baik yang dihasilkan oleh BPTP
Kalimantan Barat maupun dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
merupakan inovasi teknologi yang diharapkan dapat memberi nilai tambah
79 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
kepada khalayak penggunanya, sehingga informasi inotek ini merupakan
sumberdaya yang penting dari lembaga pengkajian, yang dibutuhkan dalam
proses pengembangan inovasi pertanian, sehingga diseminasi hasil penelitian
dan pengkajian merupakan unit pendukung dalam penyediaan dan pelayanan
informasi hasil litkaji, serta dalam kegiatan promosi inovasi pertanian yang
dihasilkannya.
Gambar 12. Peragaan teknologi dan Pegembanga Informasi hasil Litkaji
Kegiatan Diseminasi hasil litkaji kepada pengguna dilakukan melalui
berbagai metode diseminasi antara lain : 1) Pameran dan promosi dengan materi
peragaan dan informasi teknologi dalam kegiatan pendampingan BPTP di lapang
(tanaman pangan, hortikultura dan peternakan); 2) penyediaan dan penyebaran
bahan informasi teknologi pertanian tercetak dan elektronik berupa :
Brosur/booklet, Leaflet/folder, Poster dan CD/VCD ; 3) Sosialisai dan Dialog
interaktif melalui siaran televisi dan ; 4) Demonstrasi/peragaan lapang di visitor
plot berupa budidaya tanaman hortikultura (buah dan sayuran).
SMARTD 1: Model Pengembangan Pertanian Perdesaa Melalui Inovasi (MP3MI) Berbasis Integrasi Padi-Ternak di Lahan Pasang Surut Provinsi Kalimantan Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun satu Model Integrasi Padi
Ternak pada Kawasan Pasang Surut di Kalimantan Barat. Pada tahun 2013 telah
dihasilkan satu model integrasi padi ternak. Berdasarkan model ini telah dimulai
implementasi kegiatan mewujudkan model tersebut.
Sub model pertama adalah pemanfaatan jerami sebagai pupuk organic
dan pakan ternak untuk mendukung pengembangan Kawasan Food Estate di
Kabupaten Pontianak. Model pengolahan jerami menjadi pupuk organic
didemonstrasikan dan didiseminasikan untuk diterapkan di 6 Kelompoktani yaitu
Kelompoktani Karya Jaya, Kelompoktan Karya Mulya, Kelompoktani Cinta Damai,
Kelompoktani Berkah, Kelompoktani Karya Tani, dan Kelompoktani Suka Damai.
Pengomposan jerami dilakukan menggunakan decomposer jamur Trichoderma
spp agar mudah dilakukan dan ditiru petani lain. Untuk menghadapi musim
80 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
tanam gadu 2014 maka perlu pelatihan lanjutan bagi petani terutama
mengajarkan cara memperbanyak decomposer jamur Trichoderma. Pengamatan
awal menunjukkan pertanaman padi yang diberi kompos jerami dengan
decomposer jamur Trhicoderma spp memiliki keragaan tanaman yaitu daunnya
lebih hijau dan warna hijaunya lebih tahan lama, lebih bersih dari serangan
penyakit jamur terutama tidak ditemukan adanya penyakit hawar pelepah karena
serangan jamur Rhizoctonia solani. Para petani tertarik sehingga diperkirakan
akan banyak petani yang ingin menerapkan inovasi teknologi ini terutama
mengantisipasi serangan penyakit jamur karena perubahan iklim. Pelatihan
pembuatan decomposer Trichoderma perlu ditindaklanjuti lagi dengan pemasalan
pengolahan jerami padi menjadi pupuk organic. Sub model pengolahan jerami
menjadi pakan sapi dirubah dari semula berupa fermentasi jerami diganti
menjadi silase jerami menggunakan drum plastic. Hal ini disebabkan karena
ternak sapinya sudah cukup lama dipelihara sehingga mengubah dari pakan
berupa rumput segar ke jerami fermentasi tidak mudah dilakukan. Sapi akan
lebih mudah memakan silase jerami.
Gambar 13. Pembuata Pupuk Kompos dari Jerami Padi
Sub model kedua adalaha pengolahan limbah ternak sapi. Sub model
pertama adalah mengolah kotoran ternak sapi menjadi pupuk organic. Model ini
diterapkan pada kandang komunal menggunakan decomposer EM-4 dan Jamur
Trichoderma spp. Pengolahan pupuk organic dari kotoran sapi dilaksanakan di
kandang komunal milik Kelompoktani Karya Mulya, dilanjutkan ke Kelompoktani
Peduli, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) An Nuur. Pengolahan pupuk organic di
KWT An Nuur diarahkan untuk mendukung pengembangan tanaman sayuran di
lahan pekarangan.
Sub model pengolahan urine sapi menjadi BioUrine baru dapat dilakukan
di Kelompoktani Karya Mulya sebagai percontohan bagi petani lainnya.
Fermentor yang digunakan adalah Azotobacter sp dan Rumen Bacillus. Untuk
memudahkan petani sedang dicoba agar kedua mikroba ini dapat diganti dengan
EM-4 yang lebih mudah diperoleh. Bagi petani yang tidak memiliki ternak sapi
81 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
maka para petani mencoba menggunakan urine keluarganya yang difermentasi
dengan EM-4. Cara ini mulai dicoba petani di Kelompoktani Karya Jaya.
Sub model penguatan kelembagaan tani diarahkan untuk memperkuat
Pos Penyuluhan Pertanian. Selanjutnya gapoktan yang ada diperkuat dengan
badan hukum berbentuk Koperasi Mitra Usaha di Parit Hasan, Desa Sungai
Nipah, Kabupaten Pontianak. Tahap awal adalah melayani keperluan sarana
produksi dan dan simpan pinjam dengan memanfaatkan simpanan kelompok.
SMARTD 2: Peranan Diseminasi Dalam Percepatan MP3MI Berbasis Integrasi Padi Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat Dengan Pendekatan Quatro Helix.
Percepatan diseminasi m-P3MI dapat dipercepat dengan membangun
jejaring kerjasama dengan stakeholder lain. Selain stakeholder yang sudah ada
dari pihak pemerintah seperti Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi
Kalimantan Barat, Dinas Kehewanan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat,
serta Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pontianak maka perlu
merangkul stakeholder lain dari unsur akademisi dan pebisnis untuk membantu
petani. Dari unsur pebisnis sudah akan dilakukan kerjasama dengan Toko Jaya
Tani dan PT Petrokimia Gresik. Kerjasama diawali dengan uji efikasi pemupukan
menggunakan produk pupuk PT Petrokimia Gresik dan membangun kerjasama
penyaluran pupuk bersubsidi dengan kelompoktani. Dalam kerangka ini maka
dua kelompoktani yaitu Karya Tani di Desa Sungai Nipah dan Karya Jaya di Desa
Wajok Hilir, Kabupaten Pontianak, yang akan didorong menjadi lembaga ekonomi
terutama untuk melayani keperluan sarana produksi maupun pemasaran hasil.
Beberapa inovasi teknologi yang diperkenalkan seperti Teknologi
Pengolahan Urine Sapi menjadi Bio Urine menggunakan mikroba Azotobacter sp
dan Rumino bacillus perlu didukung dengan keterampilan memperbanyak sendiri
kedua mikroba ini. Oleh karena itu direncanakan untuk dapat mengirim tenaga
penyuluh pertanian yang ada ke BPTP Bali untuk mempelajari proses penyiapan
mikroba dilanjutkan dengan proses pengolahan Bio Urine. Kegiatan ini
diharapkan dapat direalisasikan pada termin II.
82 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Gambar 14. Pelatihan Pembuatan Puouk kompos dari Jerami Padi.
Dari hasil pengamatan di lapangan ternyata banyak petani yang masih
menggunakan benih hasil introduksi tahun 2012 sehingga tanaman sudah tidak
seragam lagi. Untuk mendukung peningkatan produktivitas maka perlu upaya
penyediaan benih sumber terutama VUB Inpara-3 dari BPTP Kalimantan Barat.
Mundurnya musim tanam rendengan dari bulan September 2013 menjadi bulan
November 2013 karena perubahan cuaca masih memungkinkan untuk
menyediakan benih sumber. Beberapa petani penangkar informal menghadapi
masalah karena persemaiannya rusak akibat terendam air pasang dan serangan
hama tikus.
SMARTD 3: MAPPING POTENSI BBU DAN BBI DALAM PENYEDIAAN BENIH BERKUALITAS DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Secara umum balai benih induk BBI Kalimantan Barat belim berfungsi
secara optimal karena disebabkan factor internal dan external. Beberapa
penyebakb factor internal kurang berfungsinya BBI secara optimal adalah: (a)
kondisi sumberdaya manusia baik secara kuantitas maupun secara kualitas belum
memadai, (b) kondisi infra sruktur pembenihan di tingkat BBI seperti lantai
jemur , gudang prosesing benih, gudang penyimpanan menih, alat dan mesin
pertanian, dan lain-lain
SMARTD 4: Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Pengendalian Keracunan Besi dan Pengelolaan Hara Pada Sawah Bukaan Baru Mendukung Pengembangan Food Estate di Kalimantan Barat.
Teknologi pengeringan dan pencucian serta pemberian ameliorant berupa
kapur dan bahan organic tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman kecuali
pada petak pembanding (control). Teknologi pengeringan 1 minggu dan
penggenangan 1 minggu memberikan pengaruh nyata terhadap berat gabah per
rumpun, berat 1000 butir dan hasil padi per hektar. Teknologi pemberian
83 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
ameliorant berupa kapur 2 t/ha dan bahan organic 5 t/ha berpengaruh nyata
terhadap hasil gabah per rumpun, gabah 1000 butir dan hasil gabah per hektar.
Teknologi pengeringan 1 minggu dan penggenangan 1 minggu
memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan kadar Fe sebesar 77 ppm.
Teknologi pengeringan 1 minggu dan penggenangan 1 minggu dan bahan
organik 5 t/ha memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan kadar Fe
sebesar 192 ppm.
SMARTD 5: Model Akselerasi Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan Lestari.
1. Untuk mencapai surplus 30% dapat ditempuh tiga alternatif kebijakan,
yaitu :
- Peningkatan produktivitas 2,6 ton /ha menjadi 3,3 ton/ha
- Peningkatan IP 135% ton/ha menjadi 165%
- Peningkatan produktivitas dari 2,6 ton/ha menjadi 3 ton/ha, dan
peningkatan IP dari 135% menjadi 150%
2. Untuk mencapai swasembada daging sapi dapat ditmpuh dengan cara :
- Pemanfaatan limbah pertanian (padi, jagung, kedelai, ubi jalar, dll)
minimal 50%
- Pengadaan bibit ternak sebanyak 34.000 ekor secara bertahap
- Tingkat kelahiran ternak ditingkatkan dari 21% menjadi 30%
- Tingkat kematian ternak ditekandari 2,91% menjadi 1%
- Perlu ada pengadaan bibit ternak secara bertahap, Yaitu 2014 = 11
ribu ekor, 2015 = 9,3 ribu ekor, dan 2016= 7,5 ribu ekor.
- Untuk pengadaan bibit ternak tersebut diperlukan anggaran 169,8
milyar
- Untuk mendukung pencapaian swasembada daging sapi tersebut
diperlukan tenaga PPL peternakan sebanyak 26 orang
3. Untuk menurangi GRK sebesar 5% dapat ditempuh dengan cara :
- Penerapan PTT + irigasi intermitten di seluruh lahan sawah irigasi ½
teknis, irigasi sederhana, dan irigasi desa
- Penggantian viarietas padi sawah yang dengan GRK rendah.
84 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
SMARTD 6: KAJIAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG PENETAPAN PRIORITAS PENELITIAN DAN PERENCANAAN KE DEPAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT.
Identifikasi Komoditas unggulan daerah Provinsi Kalimantan Barat
terdapat 15 komoditas per sub sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan. Dari sub sektor tanaman pangan antara lain; padi,
jagung, kedelai dan ubi kayu. Sub sektor hortikultura; lidah buaya, pepaya,
nenas, langsat. Sub sektor tanaman perkebunan; kelapa sawit, karet, lada,
kelapa dalam. Sub sektor peternakan; sapi, kambing dan ayam bur
as.Inventarisasi Kebutuhan Teknologi/Kelembagaan dari 15 komoditas unggulan
provinsi antara lain meliputi; benih/bibit unggul, pengendalian hama dan
penyakit, jarak tanam, pemupukan, panen dan pasca panen, pemasaran.
Penetapan komoditas unggulan daerah berdasarkan landasan hukum
belum banyak dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Meskipun sudah ada,
namun tahun penetapan sudah lama dan sudah tidak relevan dengan kondisi
sekarang. Dari hasil perhitungan LQ terhadap 15 komoditas terdapat beberapa
LQ yang dibawah 1 antara lain; kelapa dalam di Kabupaten Kubu Raya, sapi di
kabupaten Pontianak, kambing di kabupaten Bengkayang.
Gambar 15. Komoditas Pertanian yang ada di kalbar
Perlu mendorong ke pemerintah kabupaten/kota dalam rangka penetapan
komoditas unggulan berdasarkan landasan hukum. Disamping itu untuk
memperkuat kinerja komoditas unggulan ke depan perlu dirumuskan kebutuhan
teknologi spesfik lokasi
1.1.5. Indikator Kinerja Outcome
Indikator kinerja outcome dari masing-masing kegiatan terlihat pada
penjelasan berikut ini
85 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RKTM 1 : Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelolaan Keuangan
dan Pemeliharaan Serta Pengadaan Sarana dan Prasarana BPTP
Kalimantan Barat
Tersedianya materi diseminasi inovasi pertanian unggulan spesifik agroekosistem
Tersebarnya inovasi pertanian unggulan, Terimplementasikannya program
strategis pembangunan pertanian wilayah sesuai sasaran, Tersedianya dokumen
kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah, regional dan nasional
Terukurnya kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian dengan
SMART. Terimplementasikannya ISO 9001:2008 di BPTP, Meningkatnya
kompetensi SDM, Meningkatnya nilai pengembalian investasi pengelolaan kebun
Meningkatnya nilai pengembalian investasi pemeliharaan peralatan kebun dan
laboratorium. Meningkatnya kapasitas website dan database
Peningkatan kompetensi 10 tenaga fungsional dan 10 tenaga
teknis/admnistrasi, serta pengelolaan administrasi kepegawaian selama 12 bulan.
Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan meliputi pembayaran gaji dan
non gaji, SAKPA selama 12 bulan. Peningkatan pengelolaan rumah tangga balai
selama 12 bulan dan terpeliharanya fungsi sarana dan prasarana (gedung dan
halaman kantor 3372 m2, kendaraan roda 2 sebanyak 23 unit, roda 4 sebanyak
7 unit, peralatan kantor 16 unit). Penambahan sarana dan prasarana kantor
berupa meja kerja/kursi 30/50 unit, komputer PC dan printer 5 unit, Pengadaan
Hand traktor 2 unit, TV Monitor LCD 1 unit, kamera foto Nikon ( blitz dan Tele ) 1
unit, amplifier 2 unit, kijang pick up 1 unit, perbaikan jaringan internet, renov
gedung administrasi, rehab ruang ka balai, rehab ruang lobi, renov lantai jemur,
renov jembatan KP selakau dan jalan kebun serta pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi mendukung Lab Diseminasi
RKTM 2 : Perencana Kerjasama dan Pendayaguanaan Hasil Evaluasi
dan Pelaporan Kegiatan Serta Pengelolaan Instalasi Pengkajian di
BPTP Kalimantan Barat.
Tersedianya laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian, Tersedianya dokumen penajaman operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, Dokumen perencanaan, kerjasama, sinkronisasi, data pengguna website, dokumen monev, operasional lab.tanah, dan operasional KP Diperolehnya dokumen perencanaan, kerjasama dan pendayagunaan hasil, evaluasi dan laporan kegiatan, serta pengelolaan instalasi pengkajian
86 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RPTP 1: Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Tata Air dan Ameliorasi Mendukung Percepatan Peningkatan Produktivitas Padi Lahan Pasang Surut
Rekomendasi paket teknologi tata air dan ameliorasi pada tanaman padi
di lahan rawa pasang surut yang dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan petani
RPTP 2: Pemetaan Potensi Sumberdaya Lahan (AEZ) untuk pewilayahan komoditas tanaman pangan di Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak
Peta pewilayahan komoditas pertanian tanaman pangan skala 1:50.000
mendukung pengembangan wilayah Food Estate di Kecamatan Siantan,
Kabupaten Pontianak
RPTP 3: Eksplorasi, inventarisasi dan konservasi Plasma Nutfah Tanaman Khas Daerah mendukung pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) di Kalimantan Barat.
Tereksplorasi, terinventarisasi dan terkonservasinya (terkoleksinya) 20 -
30 plasma nutfah sayur-sayuran, umbi-umbian dan obat-obatan khas daerah di
Kalimantan Barat
RPTP 4: Pengelolaan Sumberdaya Genetik.
1 paket data hasil inventarisasi plasma nutfah tanaman di Kalimantan Barat, dan 1 unit kebun koleksi plasma nutfah spesifik lokasi Kalimantan Barat.
RPTP 5: Pengkajian Agroproduksi Tanaman Pepaya di Kalimantan
Barat.
Diperoleh tanaman pepaya madu (Meksiko) dan Hawaii dengan tingkat emurnian ±93,75% yang dapat dijadikan sebagai sumber benih pertanaman berikutnya. Diperoleh teknologi agrproduksi tanaman pepaya madu (Meksiko) dan Hawaii yang memiliki potensi produksi tinggi dengan kualitas sesuai permintaan konsumen dan standar pasar (cluster).
RPTP 6: Pengkajian Model Percepatan Pembangunan Pertanian
87 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
Berbasis Inovasi Kawasan Perbatasan Paloh Sajingan Besar Kab. Sambas
Rancang Bangun Model Pengembangan Pertanian Di Kawasan
Perbatasan Paloh Sajingan Besar Kabupaten Sambas, Model Percepatan
Pembangunan Pertanian Berbasis Inovasi (M-P3I) Di Kawasan Perbatasan PALSA
(Paloh Sajingan Besar) Perbatasan Kabupaten Sambas.
RPTP 7: Analisis Kebijakan Revitalisasi Ketahanan Pangan di Perbatasan Kalbar
RDHP 1: Pendampingan SL-PTT Padi, Jagung dan Kedelai di Kalimantan Barat
Display/uji adaptasi VUB padi 6 unit di 2 Kecamatan, Pertemuan
poktan/pelatihan padi yang melibatkan kelompoktani pelaksana SLPTT,
Pelatihan inovasi teknologi pertanian, Narasumber pelatihan yang
diselenggarakan oleh Provinsi maupun Kabupaten, Penentuan rekomendasi
pemupukan melalui PUTS/PUTR/PUTK di kecamatan pendampingan SLPTT padi,
Materi diseminasi inovasi teknologi pertanian tercetak maupun terekam, Temu
lapang, Tercapainya keberhasilan program SL-PTT padi dengan mengoptimalkan
peran BPTP dalam mengintervensi dan menginfiltrasi muatan inovasi pertanian
terhadap implementasi program SL-PTT padi
RDHP 2: Model Kawasan Rumah Pangan Lestari
Tercukupinya pangan dan gizi keluarga, meningkatnya Pola Pangan
Harapan (PPH), pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
RDHP 3: Pendampingan Kawasan Hortikultura
Tersebarnya koleksi tanaman bahan pestisida nabati ke petani sayuran
Kabupaten Pontianak. Terbentuknya minimal satu kebun penyedia bahan
pestisida nabati di Kabupaten Pontianak. Teradopsinya teknologi pembuatan
pestisida nabati kepada 15-20 petani kooperator Teradopsinya paket teknologi
budidaya sayuran organik dan pembuatan pestisida nabati. (2). Diiperolehnya
produk sayuran organik dengan kandungan residu kimia minimal
88 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
RDHP 4: Pendampingan PSDS-K di Kalimantan Barat
Terdiseminasikannya inovasi teknologi Badan Litbang serta Terjadi adopsi dan diffusi (spillover) inovasi teknologi Badan Litbang Tercapainya target swasembada daging sapi di Kalimantan Barat melalui peningkatan produksi dan produktivitas ternak sapi. Meningkatnya pendapatan peternak sapi di Kalimantan Barat
RDHP 5: Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi
Meningkatnya produksi pertanian unggulan di perdesaan menuju pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan. Meningkatnya nilai tambah, daya saing dan ekspor berbagai usaha agribisnis di perdesaan. Optimalisasi sumberdaya pertanian di perdesaan, semakin banyak jumlah petani yang mengadopsi teknologi melalui penggunaan dan pemanfaatkan berbagai channel diseminasi
RPTP 6: UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER
Meningkatnya peran BPTP sebagai penyedia benih sumber padi,
Tersedianya benih bermutu dari varietas unggul padi yang sesuai dengan
preferensi pengguna dan tuntunan pasar. Selain itu juga untuk memenuhi
kebutuhan crash program (demontrasi teknologi) pada unit kerja Badan Litbang
Pertanian serta optimalnya kelembagaan produksi dan pengawasan mutu benih.
RDHP 7: Koordinasi Pendampingan PUAP
Terlaksananya koordinasi kegiatan PUAP, verifikasi dokumen pencairan
dana PUAP 2013 dan terkumpulnya pelaporan PMT, Terkoordinasinya kegiatan
PUAP dan terselengaranya tugas BPTP sebagai Sekretariat PUAP di Propinsi
Kalimantan Barat
RDHP 8: Pengembangan Kalender Tanam Dinamis Terpadu di kalimantan Barat
Tervalidasinya data Kalender Tanam Dinamis Terpadu pada sentra
pengembangan padi sawah di Kalimantan Barat selain itu juga terimplementasi
dan tersosialisasikannya Kalender tanam Dinamis terpadu pada pengguna
89 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
(petani) sehingga dapat meningkatkan produksinya. Data Katam Dinamis
Terpadu yang sudah tervalidasi dan siap digunakan oleh petani (pengguna).
RDHP 9: Demfarm Kedelai
Varietas unggul baru kedelai yang adaptif dan memiliki potensi produksi tinggi, 1 Paket teknologi budidaya kedelai spesifik lokasi, Analisa usahatani kedelai RDHP 10: Peragaan teknologi dan Pengembangan Informasi Hasil
Litkaji
Terlaksananya pameran inotek, tersedianya 1 judul brosur, 5 judul leaflet,
2 judul poster, 1 judul video, terlaksananya 2 kali Dialog interaktif dan 2 kali
sosialisasi di Televisi, Terbentuknya 1 (satu) unit visitor plot tanaman hortikultura
(sayur dan atau buah), Terdiseminasinya 5 teknologi tanaman pangan, 4 tekn.
hortikultura, dan 1 tekn. Ternak melalui pameran inotek, penyusunan bahan
diseminasi dan publikasi serta visitor plot di Kantor BPTP Kalbar
SMARTD 1: Model Pengembangan Pertanian Perdesaa Melalui Inovasi (MP3MI) Berbasis Integrasi Padi-Ternak di Lahan Pasang Surut Provinsi Kalimantan Barat.
Inovasi teknologi Sistem Integrasi Ternak sapi dan Padi dapat menyebar dan diadopsi oleh petani, petugas penyuluh pertanian lapangan, dan praktisi pertanian lainnya. Diharapkan waktu pemeliharaan ternak sapi menjadi lebih singkat, pertambahan bobot badan harian leibh tinggi, produksi padi di wilayah tersebut meningkat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahrteraan masyarakat tani.
SMARTD 2: Peranan Diseminasi Dalam Percepatan MP3MI Berbasis Integrasi Padi Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat Dengan Pendekatan Quatro Helix.
Diadopsinya teknologi pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak dan
pemanfaatan limbah ternak sapi untuk pupuk organic mendukung
pengembangan Kawasan Food Estate di Kabupaten Pontianak
SMARTD 3: MAPPING POTENSI BBU DAN BBI DALAM PENYEDIAAN BENIH BERKUALITAS DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1 (satu) paket informasi/data base kelembagaan pembeneihan tanaman
pangan (padi, jagung, kedelai)yang meliputi asset, sarana prasarana, SDM, dan
90 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
anggaran di tinggkat provinsi dan kabupaten. 1 (satu) paket informasi kinerja
institusi perbenihan di tingkat privinsi dan kabupaten terkait ketersediaan dan
pemenuhan kebutuhan benih tanaman pangan di Kalimantan Barat, 1 (satu)
paket rekomendasi kebijakan tentang perbenihan tanaman pangan (padi, jagung,
dan kedelai) di Kalimantan Barat
SMARTD 4: Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Pengendalian Keracunan Besi dan Pengelolaan Hara Pada Sawah Bukaan Baru Mendukung Pengembangan Food Estate di Kalimantan Barat.
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan petani dan pengguna lainnya dalam
penggunaan lahan sawah bukaan baru untuk usahatani tanaman padi yang
optimal dan berkelanjutan. Hasil penelitian dapat mendukung kebijakan
pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan wilayah food estate dalam
rangka swasembada beras berkelanjutan dan usaha pemantapan ketahanan
pangan Nasional, Meningkatnya penyerapan tenaga kerja, peningkatan
kesejahteraan petani, iklim investasi, pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa
negara. Tercapainya program swasembada beras berkelanjutan dan
memantapkan ketahanan pangan nasional. Terpeliharanya kelestarian lahan
sawah bukaan baru secara berkelanjutan dari kerusakan akibat penggunaan
lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung lahan.
SMARTD 5: Model Akselerasi Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan Lestari.
1 (satu) paket model dinamika sistem pengembangan pertanian ramah
lingkungan berbasis crop livestock system dilahan pasang surut Kalimantan
Barat, 1 (satu) paket informasi simulasi terhadap variabel-variabel yang
mempunyai leverage point untuk menyusun skenario kebijakan pengembangan
pertanian ramah lingkungan berbasis crop livestock system di lahan pasang
surut, 1 (paket) informasi action plan dan road map pengembangan pertanian
ramah lingkungan berbasis crop livestock system di lahan pasang surut
91 Laporan Tahunan BPTP Kalbar Tahun 2013
SMARTD 6: KAJIAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG PENETAPAN PRIORITAS PENELITIAN DAN PERENCANAAN KE DEPAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT.
Kebutuhan Teknologi Spesifik Lokasi, pengembangan dan pemanfaatan
inovasi pertanian, Tersedianya dokumen penajaman operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian