ipa kls 4
DESCRIPTION
IPATRANSCRIPT
BAB I
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG PERAMBATAN BUNYI MELALUI ZAT PADAT DENGAN MEDIA TELEPON MAINAN PADA SISWA KELAS IV SDN CANGKO I KECAMATAN TUKDANA KAB. INDRAMAYU
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini disusun untuk memenuhi persyaratan
Penilaian Angka Kredit Tahunan dan Kenaikan Pangkat
Oleh:
KARINI, S. Pd. SDNIP. 197006061992022002DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYUUPTD PENDIDIKAN TUKDANASD NEGERI CANGKO I2013
LEMBAR PENGESAHAN
Upaya guru meningkatkan minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Cangko I Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
Bidang Kajian:
Materi perambatan bunyi melalui zat padat denagn media telepon mainan pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Identitas peneliti:
Nama Mahasiswa: KARINI, S. Pd. SDNIP
: 197006061992022002Jabatan
: Guru Kelas IVUnit Kerja
: SDN Cangko I Kecamatan Tukdana Kab. Indramayu
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tempat Penelitian: SDN Cangko I Kecamatan Tukdana Kab.Indramayu
Lama Penelitian : 1 Minggu (Tanggal 08 Januari s/d 16 Januari 2013).Kepala SekolahDANIAH, M.M. Pd NIP 196701011992032013Cangko, 16 Januari 2013Koordinator PerpustakaanRICKY ANDIKASARI NIP 196701011992032013NIP 196701011992032013
Mengetahui
Pengawas Sekolah Dasar
Hj. SITI ROHAETI, S. PdNIP 196202041981092001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan pemantapan kemampuan profesional. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan judul Meningkatkan minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat denagn media telepon mainan pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Cangko I Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Ibu Hj. Siti Rohaeti, S. Pd. Selaku Pengawas sekolah2. Ibu. Daniah, S. Pd. Kepala Sekolah SDN Cangko I3. Rekan sejawat guru-guru SDN Cangko I4. Siswa-siswa kelas IV SDN Cangko I 5. Dan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan menyusun penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini memberi sedikit sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Tukdana, April 2013PenulisDAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR BAGAN/TABEL
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
D. Manfaat
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsepsi Pengajaran Sains
4
B. Tindakan Penelitian
7
C. Tinjauan Masalah dan Tindakan Perbaikan
9
D. Kerangka Berfikir
11
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Tempat dan waktu
14
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
14
1. Perencanaan
14
2. Pelaksanaan
19
3. Pengumpulan Data
20
4. Refleksi (Analisis dan interpretasi)
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAHAN
A. Hasil pengolahan data
23
B. Pembahasan
27
BAB V KESIMPULAN
A. Simpulan
28
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan pendapat para guru maka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni: menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa untuk dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.
Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV SD ini terbukti dalam satu kelas dari 20 siswa yang memperoleh nilai 60 keatas 14 anak, siswa yang lainnya hanya mendapat 50 kebawah.
Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas sebagai persyaratan Penilaian Angka Kredit Tahunan dan Kenaikan Pangkat, dilakukan 2 kali siklus.B. Rumusan Masalah1. Mengapa siswa tidak dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon mainan?2. Mengapa siswa tidak dapat memberi contoh bunyi merambat melalui zat padat?C. Tujuan 1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sains melalui metode demontrasi.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.
D. Manfaat
1. Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam mata pelajaran sains, meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehinga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Guru dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam memilih metode pengajaran yang baik.
3. Sekolah memberikan masukan bagi kebijakan yang akan diambil oleh sekolah guna meningkatkan mutu hasil belajar dan memberikan kontribusi yang baik dalam peningkatan proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga sains bukan sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung.
A. KONSEPSI PENGAJARAN SAINS
1. Konsepsi Pengajaran Alam Sekitar
Manusia hidup dalam lingkungan tertentu, manusia terikat pada lingkungannya dan tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya itu. Lebih dari itu manusia hendaknya mampu memanfaatkan lingkungannya sejauh mungkin baik kemanfaatan bagi hidupnya seharihari maupun kemanfaatan dalam rangka pengembangan pribadi manusia itu sendiri. Hal inilah yang menjadi dasar bagi konsep pengajaran alam sekitar. Alam sekitar anak dijadikan pangkal dari usaha pendidikan anak.Jika diperhatikan kehidupan anak seharihari, semua hal yang menjadi isi alam sekitar besar pengaruhnya terhadap anak. Segala kejadian di alam sekitar merupakan sebagian dari hidup anak baik dalam suka maupun duka, kelahiran, kematian, bertemu, perhelatan, pesta panen, perayaan dan sebagainya, juga rumah, halaman, jalan, sungai, lapangan, gunung, pohon dan lainlain merupakan bagian hidup anak yang tidak dapat terlepas dari alam sekitarnya itu. Konsep pengajaran alam sekitar juga diilhami oleh katakata yang dipetik dari Emmanuel Kant Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta. Hal ini berarti bahwa antara pengamatan dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang, saling memperkuat. Tidak ada gunanya anak memiliki pengertian tertentu jika ia tidak diberi kesempatan mengamati apa yang dimengertinya itu. Alam sekitar anak memberikan kemungkinan yang amat kaya untuk pengembangan konsep pengertian seperti ini.Pengajaran alam sekitar diselenggarakan terhadap anak dengan memperkenalkan itu melalui proses pelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam praktek di sekolah, memperkenalkan alam sekitar itu dilakukan dengan penyelenggaraan pelajaran sekolah.
2. Langkahlangkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar
Langkah-langkah pokok pelajaran alam sekitar ialah menetapkan tujuan mengadakan persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa yang diamati.
a. Dalam menetapkan tujuan, pertimbangan utama yang harus dipertimbangkan adalah kemampuan dan tingkat perkembangan anak. Penetapan tujuan ini sekaligus dikaitkan dengan obyek yang akan diamati, Penetapan obyek yang akan diamati didasarkan atas prinsip, konsentrasi, yaitu mulai dari yang paling dekat, makin lama makin menjauh dan makin meluas.
b. Persiapan perlu dilakukan baik persiapan guru maupun murid. Persiapan guru dimaksudkan untuk melancarkan proses peninjauan dan pengamatan obyek yang telah ditetapkan serta pengolahannya, sedangkan persiapan untuk murid dimaksudkan agar mereka memiliki kesiapan mental (antara lain tahu tujuan dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa yang akan dilakukan. Jika perlu muridmurid dibagi dalam kelompok dengan tugastugas khusus dan dilengkapi peralatan yang diperlukan.
c. Jika langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan pengamatan biasanya dapat berjalan dengan lancar. Halhal khusus ditemukan di lapangan menjadi tanggung jawab guru untuk menanganinya sehingga hal itu tidak mengganggu kelancaran kegiatan dan bahkan membantu memperkaya pengajaran yang sedang dijalankan itu.
d. Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan pengamatan itu sendiri. Biasanya sambil mengamati anakanak sudah langsung belajar atau bahkan menangkap berbagai permasalahan dari obyek pengamatan itu. Keluasan dan kedalaman pengamatan dan berbagai pamasalahan dari yang diamati itu banyak tergantung pada perencanaan dan kesiapan guru dan murid. Berikutnya apa yang diperoleh pada tahap kegiatan pengamatan itu diolah sebagai titik tolak dan bahan dasar pengajaran lebih lanjut. Kegiatan berikutnya dapat berupa ekspresi lisan atau tertulis, menggambar, menyanyi, diskusi, pekerjaan tangan dan kegiatan lain yang langsung dihubungkan dengan bidangbidang pelajaran seperti Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Sopan Santun, Olah Raga dan Kesehatan.
3. Pengembangan Pengajaran Alam Sekitar
Salah seorang tokoh pengajaran alam ialah J. Ligthart (1859 1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar ini oleh J. Ligthart dinamakan Pengajaran Barang Sesungguhnya. J. Ligthart menekankan bahwa didalam pelaksanaan pengajaran yang amat penting ialah suasananya, yaitu ketulus ikhlasan, kasih sayang, persaudaraan dan kepercayaan.
Pengajaran alam sekitar selanjutnya menjadi benih bagi perkembangan pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek.
B. TINDAKAN PENELITIANMenurut Winataputra (1997), metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip prinsip dalam penggunaan metode mengajar adalah:
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curriosity).
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode belajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis).
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (baerinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent study).
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama (cooperative learning).
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA sebagai pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural. Model pembelajaran yang dikembangkan hendaknya memberikan kesempatan untuk terjadi transaksi aktif antar individu dengan data, dan proses berpikir berurutan. Selain model pembelajaran yang dikembangkan juga memperhatikan perkembangan kognitif anak. Komponen utama yang berlangsung membentuk model pembelajaran adalah meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai subyek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan. Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari hari, yang merupakan dasar terhadap konsep konsep IPA (Sutarno, 2007).
Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, guru harus memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri, metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode proyek, metode praktikum dan lain lain (Hermawan,2007).
Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan (Depdiknas, 2002).C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKANMenurut Winataputra (1997), metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan pengalaman belajar siswa adalah sebagai berikut: Karakteristik MetodePengalaman Belajar
1. Mempertunjukkan obyek yang sebenarnya 2. Adanya proses peniruan3. Ada alat bantu yang digunakan 4. Memerlukan tempat yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa aktif5. Dapat guru atau siswa yang melakukan1. Mengamati sesuatu pada objek sebenarnya2. Berpikir sistematis3. Pemahaman terhadap suatu proses4. Menerapkan sesuatu cara secara proses5. Menganalisis kegiatan secara proses
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:Pertama: Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
Kedua: Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
Ketiga: Pelaksanaan demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan dari siswa
Keempat: Penguatan (diskusi, tanya jawab dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
Kelima: Kesimpulan (Winataputra, 1997)
D. KERANGKA BERPIKIRPrestasi belajar siswa kelas IV SDN Cangko I, pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai rata rata ulangan harian masih sangat rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih tergolong rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan.
Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode demonstrasi adalah sebagai berikut:1. Persiapan tindakan
a. Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus dilaksanakan 1-2 kali tatap muka.
b. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian yaitu kelas IV SDN Cangko I, Tukdana.c. Menetapkan jenis materi yang dipelajari.
d. Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario, alokasi waktu, membuat lembar tugas dan menyusun bentuk tes.
e. Menyusun format observasi dengan melakukan analisis validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi minat siswa, keseriusan mengerjakan LKS, manfaat tugas, penilaian, persiapan rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan pembelajaran.
2. Implementasi tindakan
a. Memberi tugas
Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses pembelajaran berupa rangkuman materi esensial untuk memahami penguasaan konsep.
b. Menetapkan materi ajar
Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan materi pembelajaran sesuai dengan urutan materi dalam silabus.
c. Kegiatan inti
Guru melaksanakan kegiatan inti dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.
d. Melakukan observasi
Guru melaksanakan observasi untuk memperoleh data meliputi: minat siswa, keseriusan dan kualitas tugas rangkuman, kegiatan di kelas, suasana kelas, manfaat tugas rangkuman dan nilai ulangan harian.e. Refleksi
Guru melakukan refleksi setelah melakukan proses pembelajaran atau proses belajar mengajar berdasarkan analisa data untuk dijadikan perencanaan tindakan siklus berikutnya.
3. Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penelitian tindakan kelas ini dilakukan, maka perlu alat-alat pemantauan, evaluasi yang terinci sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Data diperoleh melalui dokumentasi, lembar observasi, angket, wawancara, brainstrorming dan tes.
Untuk mengumpulkan data di atas peneliti menggunakan berbagai instrumen. Pemantauannya dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru peneliti lainnya.4. Analisis dan refleksi
Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase dan hasilnya dijadikan sebagai penyusunan dan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran pada setiap akhir siklus.
Pada tahap refleksi ini beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai pedoman keberhasilan, yaitu:1. Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang telah disusun?2. Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar?3. Perubahan apa yang terjadi baik pada guru maupun siswa?BAB IIIPELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Tempat dan waktu
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN Cangko I, Tukdana. Jadwal pelaksanaan Siklus 1 sampai Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1Jadwal Pelaksanaan Sikus 1 dan Siklus 2
NoHari/tanggalJam keSiklusPengamat
1Selasa, 6 Januari 201507.15 08.351PARIYEM,S.Pd.SD
2Selasa, 13 Januari 201507.15 08.352PARIYEM,S.Pd.SD
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklusa. Rencana Perbaikan
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1 masalah mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi merambat melalui zat padat.
Perencanaan masing-masing Siklus perbaikan dapat dijelaskan sebagai berikut:Siklus 1
a) Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b) Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskusikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
c) Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
d) Tujuan Perbaikan
1. Siswa dapat mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.2. Siswa dapat memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
e) Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (30 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi
2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Menyiapkan alat-alat demontrasi
4. Siswa mendemontrasikan perambatan bunyi dengan telepon mainan
5. Siswa menyimpulkan hasil demontrasinya
Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil demontrasi pemberian tugas dirumah (PR).f) Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian soal latihan.
Alat evaluasi
LEMBAR TUGAS
Telepon mainan
1. Alat dan bahan:a. Dua gelas plastik
b. Benang
c. Jarum
d. 2 batang korek api
2. Cara Kerja:a. Lubangi dasar kedua gelas plastik dengan jarum
b. Potong benang sepanjang 1 meter
c. Masukkan ujung benang kedalam lubang pada dasar gelas
d. Ikat korek api pada ujung-ujung benang
e. Uji telepon tersebut.
Caranya seperti berikut:i. Pegang salah satu gelas plastik dan temanmu memegang gelas yang lain.
ii. Menjauhlah dari temanmu sampai benang terentang dengan kencang.
iii. Tempelkan gelas plastik ketelingamu, mintalah temanmu untuk berbicara melalui gelas plastiknya. Dapatkah kamu mendengar suara temanmu?iv. Sekarang giliranmu berbicara dan teman mendengarkan. Apakah suaramu terdengar oleh temanmu?v. Cobalah membuat telepon dengan berbagai ukuran panjang benang. Berapa ukuran benang terpanjang yang memungkinkan kamu dan temanmu mendengar suara?Siklus 2
a) Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b) Hasil Belajar
Siswa mampu mendeskripsikan energi panas danbunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
c) Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
d) Tujuan Perbaikan
Siswa memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
e) Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)a. Memotivasi sisa melalui tanya jawab materi yang lalub. Menyampaikan tujuan pembelajaranc. Kegiatan Inti (30 menit)d. Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padate. Memberi tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
Kegiatan Akhir (5 menit)a. Pemantapan materib. Pemberian tugas di rumah (PR)f) EvaluasiProsedur evaluasi
Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian latihan soal.
Alat evaluasi
Test Tulisb. Prosedur Pelaksanaan Siklus 1Langkah-langkah yang ditempuh Siklus 1 adalah:1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan bunyi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi
4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar
5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
6. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk membantu penelitian dalam merekam data.
Prosedur pelaksanaanSiklus 2
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah:1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu
2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat
3. Memberi tugas menjawab pertanyaan
c. Pengumpulan DataTabel 1Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Cangko IBidang studi IPA
Siklus 1NoNama siswaNilaiTuntasTidak tuntasKeterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20Moh. JeminAlfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati50
50
50
50
60
50
90
40
80
40
90
50
70
50
100
80
50
60
50
90
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah20911
Keterangan:Jumlah siswa : 20Tuntas : 9Tidak tuntas : 11Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 1Tukdana, 6 Januari 2013
Guru kelas IV
KARINI,S.Pd.SDNIP. 197006061992022002d. Deskripsi temuan dan refleksi
Siklus 1
Dari data observasi dapat direfleksikan bahwa pelajaran berlangsung dengan baik. Semua kelompok dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Diantara 4 kelompok, hanya satu kelompok yang berhasil melaksanakan demonstrasi, sedangkan yang lainnya belum seumpurna.
Siklus 2
Berdasarkan data observasi dapat direfleksi bahwa kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan sudah baik siswa mampu menyelesaikan tugas dari guru dengan baik.Tabel 2Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Cangko IBidang studi IPA
Siklus 2NoNama siswaNilaiTuntasTidak tuntasKeterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20Moh. Jemin
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati60
60
70
50
60
70
90
60
80
60
90
60
70
60
100
80
70
60
50
90
Pengayaan
PengayaanPengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah20182
Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 18
Tidak tuntas : 2
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2
Tukdana, 13 Januari 2013
Guru kelas
KARINI, S.Pd.SDNIP. 197006061992022002BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengolahan data
Siklus 1
Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 bagian yang peneliti amati dari siswa adalah kerja sama dan partisipasi siswa dalam melaksanakan demonstrasi.
Dari data didapatkan bahwa 49% mampu menjawab dengan benar, sedang yang lainnya 50 ke bawah. Berikut ini saya lampirkan tabel observasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I.Tabel 1
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Cangko IBidang studi IPA
Siklus 1NoNama siswaNilaiTuntasTidak tuntasKeterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20Moh. Jemin
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati50
50
50
50
60
50
90
40
80
40
90
50
70
50
100
80
50
60
50
90
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah20911
Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 9
Tidak tuntas : 11
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 1Tukdana, 6 Januari 2013
Guru kelas IV,
KARINI,S.Pd.SD NIP. 197006061992022002Siklus 2
Bagian yang peneliti amati pada pembelajaran ini adalah beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa yang belum berhasil. Data hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel 2Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Cangko IBidang studi IPA
Siklus 2NoNama siswaNilaiTuntasTidak tuntasKeterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20Moh. Jemin
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati60
60
70
50
60
70
90
60
80
60
90
60
70
60
100
80
70
60
50
90
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah20182
Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 18
Tidak tuntas : 2
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2
Tukdana, 13 Januari 2013
Guru kelas IV,
PARIYEM,S.Pd.SDNIP. 197006061992022002B. PembahasanSiklus 1
Berdasarkan temua pada pelaksanaan tindakan tersebut, peneliti mengadakan diskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui penyebab yang terjadi pada Siklus 1. Dalam diskusi ditemukan bahwa alat peraga yang dipakai kurang tepat.
Untuk mendemonstrasi kembali pada Siklus 1 alat peraga yang digunakan, peneliti menyediakan beberapa benda.
Siklus 2
Dalam pembelajaran Siklus 2 sebagian besar permasalahan yang muncul bisa diatasi oleh peneliti. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum paham. Hal ini dapat diatasi dengan melatih siswa menjawab latihan soal-soal.BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan:1. Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media telepon mainan akan lebih mudah didemonstrasikan bila alat peraganya dari kaleng, benang yang besar dan lain-lain.
2. Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa untuk menyelesaikan latihan soal.
3. Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi latihan dan bimbingan.
B. Saran1. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat cocok untuk ditindak lanjuti pada pembelajaran yang lain.2. Dalam pembelajaran ini guru mengalokasikan waktu yang cukup.3. Agar siswa lebih mahir mendemonstrasikan, alangkah baiknya jika diterapkan lebih awal atau dari kelas rendah.
DAFTAR PUSTAKADepdiknas. Kurikulum Sains SD 2004. Jakarta.Haryanto. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga. Wardani I.G.A.K. 2002. Penilaian tindakan kelas. Jakarta. Pusat penerbit Universitas Terbuka.Wardani I.G.A.K. Julaiha, Siti Marsih, Ngadi (2004) Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan) . Jakarta: Pusat Penerbit Universita Terbuka.Lampiran 3a
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPAKelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.C. Indikator
Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.D. Tujuan Perbaikan
Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunti melalui zat pada dengan media telepon mainanE. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti (30 menit)1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi siswa dikelompokkan menjadi 4.2. Siswa mengeluarkan alat-alat untuk demonstrasi.
3. Siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
Kegiatan akhir (5 menit)1. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
2. Pemberian tugas.
F. Materi
Bunyi merawat melalui zat padat dengan media telepon mainan.G. Sarana dan Sumber
Dua gelas aqua, benang ini, jarum dan 2 batang korek api. Buku paket Erlangga.H. Metode
Tanya jawab
Demonstrasi Pemberian tugas
I. Evaluasi
1. Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar
2. Prosedur evaluasi
Test tulisLKS IJawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!1. Pernahkah kamu mendengar bunyi?2. Dari mana asal bunyi?3. Mengapa kita dapat mendengar bunyi?4. Bunyi dapat merambat melalui media. Tulis 3 media perambatan bunyi!5. Beri contoh bunyi yang merambat melalui zat padat?6. Bagaimana jika bunyi melalui ruang hampa?7. Selain benda padat adakah perambatan bunyi yang lain?8. Sebutkan perantara perambatan bunyi yang lain!9. Bunyi dapat merambat lebih baik melalui apa?10. Beri contoh perambatan bunyi melalui benda gas! Lampiran 3b
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPAKelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.C. Indikator
Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.D. Tujuan Perbaikan
Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunti melalui zat padat.E. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab materi yang lalu2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (30 menit)
1. Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi2. Memberikan tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
Kegiatan akhir (5 menit)
1. Pemantapan materi2. Pemberian tugas di rumah (PR)
F. Materi
Bunyi merambat melalui zat padatG. Metode Tanya jawab Pemberian tugas
H. Sarana dan SumberBuku Erlangga kelas IV
I. Evaluasi
a. Prosedur evaluasiEvaluasi dilakukan selama proses belajar mengajarb. Alat evaluasiTest tulisLKS II
Jawablah dengan singkat!1. Semua benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut....2. Kamu bisa mendengar bunyi karena bunyi.....3. Bagian telinga yang berfungsi mengumpulkan bunyi adalah....
4. Bunyi merambat melalui....
5. Bagaimana jika ruang hampa?6. Beri 2 contoh bunyi yang merambat melalui zat padat!7. Dapatkan bunyi merambat melalui kabel?8. Berikan contohnya!9. Lebih kelas manakah bunyi telepon mainan yang terbuat dari kaleng dan gelas aqua?10. Mengapa bunyi telepon yang terbuat dari kaleng lebih jelas? Lampiran 4aLEMBAR OBSERVASI(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPAKelas: IVHari/Tanggal:Senin, 10 Maret 2010Fokus Observasi: GuruNoAspek yang diobservasiKemunculanKomentar
AdaTidak
IPersiapan(
IIPelaksanaan
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan PTK
3. Apersepsi
b. Kegiatan inti1. Menjelaskan materi yang akan disampaikan2. Melatih siswa untuk: Menghargai pendapat orang lain
Mengambil giliran dan berbagai tugas
Memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan(((((((
IIISuasana Kelas1. Berpusat pada siswa
2. Siswa aktif
3. Guru aktif(((
Pengamat,PARIYEM, S. Pd. SDLampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPAKelas: IV
Hari/Tanggal:Rabu, 10 Maret 2010Fokus Observasi: Guru
NoAspek yang diobservasiKemunculanKomentar
AdaTidak
IPersiapan(
IIPelaksanaan
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan PTK
3. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Menjelaskan kelemahan dan kelebihan menggunakan transportasi masa lalu dan masa kini2. Membimbing siswa tentang perkembangan transportasi(((((
IIISuasana Kelas
1. Berpusat pada siswa
2. Siswa aktif
3. Guru aktif(((
Pengamat
PARIYEM,S.Pd.SDLampiran 5a
SISTEMATIKA LAPORAN
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
A. Alokasi waktu : 1 x 40 menit
B. Masalah yang diatasi
1. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di lingkungan.2. Siswa masih ragu dalam menyelesaikan tugas
C. Cara mengatasinya:1. Menjelaskan materi dengan tanya jawab masalah kesulitan yang dihadapi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.D. Hasil
Hasil rata-rata pelajaran siswa kurang memuaskan. Dari 29 siswa cuma 28% yang bisa menjawab dengan benar, sedang yang lainnya belum dapat menyelesaikan. Hal ini perlu adanya pemberian pekerjaan rumah untuk latihan.
Lampiran 5b
SISTEMATIKA LAPORAN(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPAKelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Masalah yang diatasi
1. Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunyi melalui zat padat..
2. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di lingkungan.
B. Cara mengatasinya:1. Memberikan pertanyaan arahan.
2. Memberikan latihan dan contoh yang bervariasi.
C. Hasil
Ada peningkatan yang cukup pesat dalam menyelesaikan tugas. Dari 29 siswa ternyata ada beberapa siswa saja yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
Lampiran 6Media Peraga
0PAGE