investor daily 24/01/2017, hal. 1 & 11 2017, dana...

13
Investor Daily – 24/01/2017, Hal. 1 & 11 2017, Dana Investasi Asuransi Jiwa Naik 19%

Upload: lamkhanh

Post on 16-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Investor Daily – 24/01/2017, Hal. 1 & 11 2017, Dana Investasi Asuransi Jiwa Naik 19%

Bisnis Indonesia – 24/01/2017, Hal. 21 Proyeksi Pendapatan R p5 Triliun

Bisnis Indonesia – 24/01/2017, Hal. 21 BCA Life Bukukan Rp 346 Miliar

24/01/2017 Pendapatan Premi BCA Life Sepanjang 2016 Lampaui Target http://finansial.bisnis.com/read/20170124/215/622115/pendapatan-premi-bca-life-sepanjang-2016-lampaui-target

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa BCA membukukan pendapatan premi Rp346 miliar sepanjang 2016 atau tumbuh sekitar tiga kali lipat dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Direktur Utama PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) Christine Setyabudhi mengatakan pendapatan premi Rp346 miliar tahun lalu jauh melampaui target awal pendapatan premi yang diperkirakan Rp250 miliar. “Pendapatan premi pada 2016 atau pada tahun kedua kami beroperasi bertumbuh signifikan jika dibandingkan dengan capaian pada 2015 dengan premi Rp112 miliar,” kata Christine kepada Bisnis pada Senin (23/1/2017). Menurutnya, faktor pendorong pertumbuhan premi cukup tinggi ialah adanya upaya pengembangan produk dan perluasan saluran distribusi. Terkait dengan pengembangan produk, dia mengungkapkan sepanjang 2016 perseroan memasarkan 11 produk atau meningkat dibandingkan dengan 2015 yang baru enam produk. Mengenai upaya perluasan saluran distribusi, Christine menjelaskan tahun lalu pihaknya berhasil menambah satu saluran distribusi baru yaitu Worksite&Inbranch atau pemasaran produk melalui kantor-kantor cabang mitra bank. Pada tahun sebelumnya, perseroan baru memasarkan produk asuransi melalui tiga saluran distribusi yaitu bundled, kumpulan, dan telemarketing. Christine menyatakan pada tahun ini pihaknya masih akan menerapkan strategi pengembagan produk dan perluasan saluran distribusi untuk mencapai target pendapatan premi Rp500 miliar atau tumbuh double dari target premi tahun sebelumnya. “Tahun ini kami akan meluncurkan setidaknya ada sedikitnya 12 produk baru, sehingga jumlah produk yang dipasarkan akan meningkat menjadi 23 produk,” ujarnya. Selain menambah jumlah produk, dia menyatakan pada tahun ini BCA Life juga akan mulai memasarkan produk asuransi berbalut investasi (unit-linked) yang rencananya diluncurkan pada kuartal pertama 2017. Sebelumnya, perseroan hanya memasarkan produk asuransi jiwa tradisional. Produk unit-linked itu akan dipasarkan melalui mitra bank BCA Life. Menurutnya, upaya ekspansi produk dilakukan untuk memacu nasabah individu. Saat ini, kontributor utama terhadap pendapatan premi perseroan masih berasal dari nasabah kumpulan dan bundled dengan porsi sekitar 85%. "Komposisi antara nasabah individu dengan kumpulan diperkirakan bisa berimbang di tahun ini dengan porsi masing-masing sekitar 50% terhadap premi," jelasnya.

Selain itu, kontribusi pemasaran melalui mitra bank diprediksi bisa menjadi penyumbang terbesar terhadap total pendapatan premi dengan porsi 50%. Kontribusi diperkirakan meningkat karena upaya penambahan financial advisor untuk memasarkan produk melalui kantor-kantor cabang PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) sebagai mitra bank sekaligus induk usaha BCA Life. Oleh :Fitri Sartina Dewi

22/01/2017

Serahkan Donasi ke Yayasan Sahabat Veteran, Astra Life Umumkan Pemenang #7JamBarengBokap http://biz.kompas.com/read/2017/01/20/192145028/serahkan.donasi.ke.yayasan.sahabat.veteran.astra.life.umumkan.pemenang.7jambarengbokap

Ketua Umum Yayasan Sahabat Veteran Indonesia, Bapak Kriswiyanto Muliawan berjabat tangan dengan Presiden Direktur PT ASTRA AVIVA LIFE (Astra Life), Auddie Wiranata (tengah) saat menerima donasi sebesar Rp 10.000.000 didampingi oleh Direktur Astra Life, Stephanie Kesuma (keenam dari kanan) dan disaksikan beberapa perwakilan veteran dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) wilayah Jakarta Selatan. Di penghujung tahun 2016 yang lalu, tepatnya pada tanggal (22/12/2016), PT ASTRA AVIVA LIFE (Astra Life) menggelar acara pengumuman pemenang kompetisi digital #7JamBarengBokap. Kompetisi tersebut diadakan untuk menyambut Hari Pahlawan dan Hari Ayah Nasional di bulan November tahun 2016. Astra Life mengajak masyarakat Indonesia untuk sejenak mengapresiasi cinta sang Ayah sebagai pahlawan keluarga dan Love Life Hero melalui kompetisi digital #7JamBarengBokap dan juga berbuat sesuatu untuk para veteran Indonesia yang telah berjuang dan menjadi pahlawan bangsa untuk negeri tercinta. Melalui kompetisi digital yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan, yang dimulai dari tanggal 14 November 2016 sampai dengan 13 Desember 2016 lalu, masyarakat bisa berpartisipasi untuk mewujudkan apapun mimpi yang dimiliki sang Ayah. Caranya hanya dengan menghabiskan waktu bersamanya selama 7 jam lalu mengunggah foto atau video aktivitas bersama ayah ke Instagram dan atau Facebook beserta deskripsinya. Mereka juga harus menggunakan hashtag #7JamBarengBokap sambil menuliskan mimpi sang Ayah yang ingin diwujudkan.

Direktur PT ASTRA AVIVA LIFE (Astra Life), Stephanie Kesuma dan Presiden Direktur Astra Life, Auddie Wiranata (kelima dan keenam dari kiri) berfoto bersama dengan tiga pemenang kompetisi digital #7JamBarengBokap dalam rangka Hari Pahlawan & Hari Ayah Nasional bulan November 2016 lalu. Di antara ratusan peserta yang berpartisipasi, terpilih tiga pemenang dengan foto dan cerita terbaik dari sang anak untuk mewujudkan keinginan ayahandanya. Pemenang pertama berasal dari Jakarta bernama Mira. Anak perempuan dari pasangan Nurachtini dan Sumijono ini mengirimkan foto bersama ayahnya, seorang pensiunan akuntan yang masih ingin terus bekerja dan baru saja membuka kantor akuntan publik di rumahnya sendiri bersama dengan rekannya. Sang ayah memimpikan bisa membeli laptop baru untuk memperlancar usaha kantor akuntan publiknya. Astra Life memilih Mira dan ayahnya menjadi pemenang untuk mewujudkan mimpi ayahnya untuk bisa terus berkarya dengan kantor barunya. Pemenang kedua adalah Lily Chairani asal Pematang Siantar Medan. Ia mengirimkan foto dirinya sedang menggunting kuku ayahanda tercinta yang sudah cukup lanjut usia bernama Bapak Abdul Khairi. Sang ayah terpaksa harus menunda mimpinya pergi umroh karena tabungan yang sudah dikumpulkan terpakai untuk berobat ketika mendapat paru-parunya bermasalah beberapa waktu lalu. Astra Life memilih Lily dan ayahnya sebagai salah satu pemenang dengan menggantikan uang tabungan tersebut untuk mewujudkan mimpi ayahnya pergi umroh. Pemenang ketiga adalah Sarah Qodriyani asal Sidoarjo Jawa Timur, yang ingin mewujudkan impian ayahnya, Engkos Perkasa untuk membuat area workshop bengkel gitar di rumah. Tujuannya adalah supaya ayahnya bisa menyalurkan hobiya dan bekerja dari rumah dengan lebih produktif. Ketiga pemenang beserta ayahnya masing-masing diundang ke kantor pusat Astra Life di Pondok Indah Jakarta Selatan untuk bertemu dengan manajemen Astra Life pada acara penyerahan hadiah secara resmi dari manajemen Astra Life pada (22/12/2016). Suasana haru penuh kasih sayang dan rasa syukur terlihat ketika ketiga pemenang bersama ayahnya hadir di kantor Astra Life. Selain mewujudkan mimpi ayah dari tiga orang pemenang, Astra Life juga mendonasikan Rp 20.000 untuk setiap foto bersama ayah yang dikirimkan peserta. Sampai dengan akhir periode kompetisi, tercatat ada lebih dari 400 peserta yang meng-upload foto mereka bersama ayah tercinta di Instagram @astralifeid maupun twitter di akun @astralife_id. Jumlah donasi yang terkumpul adalah Rp 10.000.000 untuk disampaikan kepada Yayasan Sahabat Veteran Indonesia.

Ketua Umum Yayasan Sahabat Veteran Indonesia, Bapak Kriswiyanto Muliawan berjabat tangan dengan Presiden Direktur PT ASTRA AVIVA LIFE (Astra Life), Auddie Wiranata (tengah) saat menyerahkan plakat tanda terima kasih dari Yayasan Sahabat Veteran Indonesia kepada Astra Life atas dukungannya kepada veteran Indonesia. Dana yang didonasikan tersebut digunakan oleh Yayasan Sahabat Veteran Indonesia

untuk mendukung program-program seperti bakti sosial dan periksa kesehatan gratis bagi para veteran yang membutuhkan. Dalam acara tersebut hadir pula beberapa orang veteran perwakilan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) wilayah Jakarta Selatan yang didampingi oleh pengurus Yayasan Sahabat Veteran Indonesia yang mengelola donasi untuk para veteran tersebut. Ketua Yayasan Sahabat Veteran Indonesia Kriswiyanto Muliawan mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi Astra Life sebagai salah satu asuransi jiwa di Indonesia yang menjadi pelopor dalam memperhatikan nasib para pejuang veteran Indonesia. Menurutnya para veteran tersebut hingga kini masih membutuhkan perhatian banyak pihak.

Head of Marketing Branding PT ASTRA AVIVA LIFE, Windy Riswantyo saat memberikan sambutan di acara penyerahan hadiah kepada pemenang kompetisi digital #7JamBarengBokap dan penyerahan donasi kepada Yayasan Sahabat Veteran Indonesia. Para perwakilan veteran yang hadir pada acara tersebut mendapatkan berbagai bingkisan dari Astra Life sesuai kebutuhan mereka di antaranya seperti voucher medical check up dan peralatan ibadah. “Melalui program ini kami berharap akan lebih banyak masyarakat yang bisa lebih mengapresiasi Ayah sebagai Love Life Hero, pahlawan kehidupan sehari-hari bagi keluarganya dan tidak melupakan jasa para veteran sebagai pahlawan yang telah berjuang untuk negeri tercinta,” kata Auddie A. Wiranata, Presiden Direktur Astra Life saat menghadiri acara. (Adv)

23/01/2017 Premi Asuransi Simas Jiwa Melonjak 2.306 persen https://mediaasuransinews.co.id/2017/01/23/premi-asuransi-simas-jiwa-melonjak-2-306-persen/ PT Asuransi Simas Jiwa sepanjang tahun 2016 berhasil membukukan premi sebesar Rp12,49 triliun. Angka tersebut tumbuh 2.306 persen jika dibandingkan premi pada tahun 2015 yang hanya sebesar Rp519,50 miliar. Direktur Utama Asuransi Simas Jiwa Soegeng Wibowo mengatakan bahwa pada tahun 2016 pihaknya hanya menargetkan premi sebesar Rp7 triliun. “Ternyata produk yang kami jual sangat diminati masyarakat. Jadi diluar ekpektasi dari kami punya target,” kata Wibowo di Jakarta, 20 Januari 2017. Menurutnya, dari total premi yang dikumpulkan, saluran bancassurance berkontribusi sebesar 99 persen, sedangkan satu persen sisanya berasal dari saluran lainnya seperti jalur keagenan, corporate, dan direct marketing. “Faktor lainnya yang mendorong premi tumbuh sangat tinggi pada tahun lalu juga karena cukup banyak nasabah yang membayarkan premi dalam jumlah yang cukup besar dalam satu kali pembayaran atau single premium,” ujarnya. Peningkatan premi juga diiringi dengan tumbuhnya aset perseroan dari Rp1,23 triliun di tahun 2015 menjadi Rp13,17 triliun di tahun 2016 atau naik 963 persen. Sementara itu, untuk laba bersih pada tahun 2016 mencapai Rp44,73 miliar tumbuh 53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp29,27 miliar. Total klaim yang dibayarkan Simas Jiwa sepanjang tahun 2016 mencapai sebesar Rp1,83 triliun, naik 282 persen dari Rp480,71 miliar di tahun 2015. Dari jumlah pemegang polis, hingga akhir 2016 jumlah pemegang polis Simas Jiwa mencapai sebanyak 20.828 jiwa tumbuh 15 persen dari 18.166 jiwa di tahun 2015.

Ken

23/01/2017 (Berita Photo) IPO Hanwha Life https://mediaasuransinews.co.id/2017/01/23/ipo-hanwha-life/

PT Hanwha Life Insurance Indonesia melaksanakan kegiatan public announcement: Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 12 Januari 2017. Terlihat dalam foto (kiri ke kanan) Chief of Group Business Widia Sjoekri, Chief of Bancassurance and Agency Officer Henry Januar, CEO Hyun Jung Seop, Direktur Pengawasan Asuransi & BPJS Kesehatan Ahmad Nasrullah, Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim, Komisaris Cho Kook Whan, dan Chief of Operation Hafriansyar.

23/01/2017 Tingkatkan Jumlah Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng 2 Kementerian http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/23/194500126/tingkatkan.jumlah.peserta.bpjs.ketenagakerjaan.gandeng.2.kementerian

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan jumlah kepesertaan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menjalin kerja sama dengan dua Kementerian. Kedua kementerian tersebut adalah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Kerja sama tersebut dilakukan untuk melindungi pegawai non-Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dan tenaga pendukung program yang berada di bawah naungan Kemendes PDTT dan Kemenaker. Hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, dalam kerja sama tersebut, perlindungan yang didapatkan meliputi seluruh program BPJS Ketenagakerjaan, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). Agus juga mengapresiasi sinergi Kemendes dan Kemenaker dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi Pegawai Non ASN. "Semoga Kementerian dan Lembaga Negara lainnya juga segera mendaftarkan para Pegawai Non ASN di lingkungannya untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan," ujar Agus di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (23/1/2017). Agus menambahkan, saat ini tercatat jumlah potensi peserta yang akan didaftarkan dalam program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Kemendes PDTT sebanyak 30.000 tenaga pendukung yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga pendamping desa hingga tenaga pendamping lokal desa. Sementara itu, Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis mengatakan, selain kementerian atau lembaga negara juga terdapat 14.686 unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tersebar di 33 provinsi yang juga merupakan potensi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2016 jumlah kepesertaan aktif mencapai 22,6 juta orang dengan dana kelolaan mencapai Rp 260 triliun. (MRA)

23/01/2017 Menaker Dorong BPJS Ketenagakerjaan Perluas Cakupan Kepesertaan http://www.beritasatu.com/asuransi/410744-menaker-dorong-bpjs-ketenagakerjaan-perluas-cakupan-kepesertaan.html

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mendorong Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk mengembangkan dan memperluas cakupan kepesertaannya. Sebab, dengan memperluas keanggotaannya maka banyak pekerja formal dan informal terlindungi secara soal. Hal ini diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri dalam sambutannya pada acara penandatangan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pegawai pemerintah non pegawai negeri sipil dan tenaga pendukung program di Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD)-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di kantor Kemendes PDTT, di Jakarta, Senin (23/1). Menurut Menaker, semakin tinggi kadar ekonomi formal sebuah bangsa maka kemungkinan partisipasinya di dalam skema perlindungan sosial juga akan semakin tinggi. Saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan besar untuk mendorong konsep universal coverage yang dipakai di Indonesia agar seluruh warga negara Indonesia bisa terlindungi melalui skema jaminan sosial atau perlindungan sosial. "Untuk aparatur desa yang non PNS sekitar 170.000 sedangkan jumlah pendamping desa secara nasional sekitar 30.000. Ada 200.000 potensi yang bisa dioptimalkan melalui kerjasama yang kita tandatangani hari ini. Tentunya Multiplyier effect juga akan sangat besar," ungkap Hanif. Hanif menambahkan, pihaknya siap mendukung kerja sama Kementerian Desa dan BPJS Ketenagakerjaan tersebut untuk terus berinisiatif dan mengembangkan kreativitas untuk mendorong optimalisasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, dengan semakin banyaknya pekerja yang masuk ke BPJS, maka resiko sosial yang dihadapi akan menjadi lebih rendah. Disamping itu Menaker juga tidak menampik bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi tiga problem klasik yakni kemiskinan, ketimpangan sosial, dan pengangguran. Meski secara statistik angkanya mengalami penurunan, namun ketiga hal tersebut tetap menjadi persoalan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. "Kemiskinan turun dari sekitar 11,1 persen menjadi 10,8 persen. Ketimpangan sosial turun dari 0.41 persen menjadi 0.39 persen. Pengangguran juga turun dari 6.18 persen menjadi 5.6 persen,” kata Hanif. Prosentase angka pengangguran tersebut merupakan yang terendah sejak bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Siprianus Edi Hardum/EHD