24 desember 2017 warta...
TRANSCRIPT
04 | MENGHIDUPKAN SEMANGAT PASTORAL BERBASIS DATA
“Para pelayan pastoral-pun hendaknya juga mampu berpastoral dengan berbasis pada data dan secara
kreatif memberi pendampingan bagi umat Allah yang telah dipercayakan kepada mereka.”
MENJALIN UMAT MEMBANGUN IMAN
10/2017
Diterbitkan oleh :
Komsos Paroki Villa Melati Mas
Gereja St. Ambrosius
Villa Melati Mas Blok O6/26,
Serpong Utara, Tangerang Selatan,
021 - 538 6423
http://serpong.santoambrosius.org/
Buletin bulanan ini
untuk kalangan sendiri
24 Desember 2017
WARTA AMBROSIUS
05 | NATAL - MERAYAKAN ATAU MEMAKNAI
“Memaknai Natal hari ini menawarkan kita untuk melihat kedalam hati, melihat kebawah, kepada yang
lemah dan kecil.”
"
Paroki Imut-imut tapi Amit-amit02
E D I T O R I A L
Kata pertama yang diucapkan Romo Vikjen,
Samuel Pangestu Pr., ketika diminta untuk
memberi sambutan dalam peluncuran buku Profil
Paroki Villa Melati Mas adalah “Wah……Amazing,
mengagumkan….Paroki baru setahun, imut-imut
tapi amit-amit….”, seketika membuat seluruh umat
di dalam gereja gaduh karena gembira memperoleh
pujian dari Romo Vikjen.
Pujian itu tentunya bukan sekedar melihat hasil
karya berupa penerbitan buku Profil Paroki
semata, namun lebih dari itu adalah karya umat
di Lingkungan dan di Paroki ternarasikan dan
tergambarkan dalam buku Profil. Hasil kerja keras
umat terutama di Lingkungan ketika usia Paroki
belum genap setahun (peresmian sebagai Paroki
Villa Melati Mas tanggal 26 Februari 2017), menjadi
bahan evaluasi dan inspirasi dalam menjalankan
pelayanan. Dan seperti yang disampaikan Romo
Natalis dalam sambutannya bahwa buku Profil Paroki
merupakan cerminan dari semangat Gemabala Baik
yaitu selalu memberi perhatian kepada dombanya
dan menghitung kawanan domba yang menjadi
tanggung jawabnya, maka sebagai pelayan pastoral-
pun hendaknya juga mampu berpastoral dengan
berbasis data secara kreatif, sebagaimana tercermin
di data-data di Lingkungan yang tercantum dalam
Buku Profil Paroki.
Kita bersyukur kepada Tuhan yang menggerakkan
hati sekian banyak pribadi untuk rela terlibat dalam
menjalankan pelayanan sejak Paroki ini dirintis,
sampai sekarang: para Imam, Dewan Paroki/
Pengurus Gereja dan Dana Papa, Para Pengurus
Wilayah dan Lingkungan, Katekis, prodiakon, koor,
putra/i altar dan para pelayan lain yang dengan tulus
berusaha terus-menerus membangun persekutuan
umat, mengawali serta mengembangkan gerakan-
gerakan kreatif yang pasti membuat Gereja semakin
hidup, demikian disampaikan Bapa Uskup I. Suharyo
dalam sambutan buku Profil Paroki.
Terlebih saat ini, umat Paroki beserta umat
Katolik seluruh dunia, mendapatkan energi baru
dari kelahiran seorang bayi Yesus Kristus untuk
mendorong seluruh umat terus berkarya agar
Gereja semakin hidup dan dinamis. Kelahiran Yesus
yang merupakan realisasi dari janji Allah untuk
manusia akan kepastian keselamatan, kedamaian,
kegembiraan, menjadi dasar sekaligus kemudahan
bagi umat untuk menjalani peziarahan hidup
dengan terus menumbuhkan iman.
Semangat 3 orang Majus untuk menemui Yesus,
kita jadikan viral di Paroki agar semangat umat
dalam berkarya terus bergerak seiring dengan
pertumbuhan iman Katolik. Bintang Timur yang
bercahaya terang di atas bayi Kudus menjadi
trending topic dunia bahwa Juru Selamat telah
datang. Mari kita broadcast kabar gembira ini ke
seluruh umat manusia dengan cara meng-upload
story kehidupan dalam kasih agar virus kedamaian
merebak ke seluruh dunia.
Sebagai penutup dari editorial ini, seluruh Tim
Redaksi dan anggota Komsos, mengucapkan
“Selamat Hari Natal” semoga dengan Natal 2017
ini umat Paroki semakin bersemangat untuk
terus berkarya dalam pelayanan, agar Gereja
St. Ambrosius semakin menjadi rumah Allah yang
besar yang dapat menjadi tempat menumbuhkan
iman kita. (ETS)
Pa r o k i Vi l l a M e l a t i M a s - G e r e j a S t . A m b r o s i u s i n g i n m e m a k n a i Pe s t a N a m a
Pe r t a m a i n i d e n g a n m e m b u k u k a n b e r b a g a i d a t a y a n g s u d a h d i k u m p u l k a n
d a r i Lo m b a Pro f i l L i n g k u n g a n s e b a g a i p e n a n d a G e re j a y a n g t e r u s b e r j u a n g
m e n g h a d i r k a n s u k a c i t a I n j i l i d i Ta n g e r a n g S e l a t a n .
D e n g a n p e l u n c u r a n B u k u Pr o f i l Pa ro k i d a n Pe d o m a n R u m a h Ta n g g a G e re j a
d i h a r a p k a n p a r a p e n g u r u s G e r e j a d a p a t m e n j a l a n k a n Pr o g r a m K a r y a y a n g
m e l i b a t k a n s e b a n y a k m u n g k i n u m a t , b e r b a s i s d a t a , t a a t a z a s , d a n s e a r a h d e n g a n
v i s i m i s i G e re j a .
"
03
W A RTA U TA M A
Mewakili Keuskupan Agung Jakarta, saya ingin mengucapkan Proiciat, Selamat
atas Hari Ulang Tahun yang pertama dan selamat Pesta Nama Santo Ambrosius
kepada seluruh umat Gereja St. Ambrosius, Paroki Vila Melati Mas. Kita bersyukur ke-
pada Tuhan yang terus menyertai seluruh umat dalam peziarahan iman sejak komu-
nitas katolik tumbuh berkembang di wilayah ini, jauh sebelum paroki ini diresmikan,
sampai sekarang.
Kita bersyukur kepada Tuhan yang menggerakkan hati sekian banyak pribadi untuk
rela terlibat dalam menjalankan pelayanan sejak paroki ini dirintis, sampai sekarang:
para Imam, Dewan Paroki/Pengurus Gereja dan Dana Papa, Para Pengurus Wilayah
dan Lingkungan, Katekis, prodiakon, koor, putra/i altar dan para pelayan lain yang dengan tulus berusaha
terus-menerus membangun persekutuan umat, mengawali serta mengembangkan gerakan-gerakan
kreatif yang pasti membuat Gereja semakin hidup.
Sebuah paroki didirikan antara lain agar umat di wilayah itu semakin bertumbuh dan berkembang,
menanggapi panggilan Tuhan untuk terus saling meneguhkan dalam peziarahan iman menuju “kepenuhan
hidup kristiani dan kesempurnaan kasih”.
Dalam rangka itu, bolehlah saya menitipkan dua pesan:
Pertama, silakan mengikuti dan mengembangkan dinamika hidup Gereja di KAJ, yang terumus dalam
Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta dan bersama-sama bertumbuh dalam spiritualitas Gembala Baik dan
Murah Hati.
Kedua, jangan lupa pula yang dikatakan oleh Paus Fransiskus dalam Seruan Apostolik “Sukacita Injil”.
Saya kutip beberapa nomor :”Paroki bukanlah lembaga usang, justru karena memiliki daya lentur yang
tinggi, dapat menerima berbagai bentuk yang tergantung pada keterbukaan dan kreativitas perutusan
dari pastor dan komunitas … Dalam segala aktivitasnya paroki mendorong dan melatih para anggotanya
untuk menjadi pewarta Injil” (No 28). Selain itu Paus dengan menggunakan kata-kata yang lugas, dapat
membantu kita untuk keluar dari “zona nyaman”, misalnya dalam pernyataan ini :”Pada beberapa orang kita
melihat perhatian yang berlebihan akan liturgi, doktrin, dan akan gengsi Gereja, tetapi tanpa kepedulian
apa pun agar Injil memiliki dampak nyata pada umat Allah dan kebutuhan konkret masa kini” (No 95).
Mungkin baik kalau ada kelompok-kelompok pendalaman atas dokumen ini. Kalau ini terjadi, saya yakin
akan terjadi transformasi hidup paroki yang besar-besaran. Tidak mudah. Tetapi inilah tantangan kita.
Semoga Tuhan selalu menyertai peziarahan iman kita, khususnya umat di Paroki Villa Melati Mas. Berkat
Tuhan untuk Anda sekalian, keluarga dan komunitas Anda.
Jakarta, Oktober 2017
+ I. Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta
Pesta Nama Santo Ambrosius - Paroki
Villa Melati MasPesan Bapak Uskup Untuk Satu Tahun Gereja Santo Ambrosius
L u k a s 1 : 3 8" S e s u n g g u h n y a a k u i n i h a m b a Tu h a n ;
t e r j a d i l a h p a d a k u m e n u r u t p a r k a t a a n m u ."
04
W A RTA U TA M A
Sejak awal pendirian Paroki
Villa Melati Mas - Gereja St.
Ambrosius tahun lalu, dimulailah
pula kegiatan Lomba Proi l
Lingkungan. Hal ini tentu saja
bukan tanpa maksud, melainkan
memang bertujuan untuk
melakukan pemetaan kembali
atas Paroki dengan berbasiskan
pelayan pastoral mewujudkan imannya dalam
pelayanan yang penuh kesungguhan dan mau
turun ke bawah hadir bersama umat basis.
Patut kita bersyukur bahwa sebagai penanda 210
Tahun Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang secara
bertepatan dirayakan tahun ini, telah diterbitkan
buku Profil Paroki-Paroki di KAJ yang menampilkan
tonggak-tonggak sejarah Gereja KAJ hingga saat
ini. Umat Allah akan bertumbuh dalam jumlah dan
mengembangkan kualitas imannya, paroki- paroki
baru pun selalu bertamba; namun peziarahan umat
beriman akan tetap berlangsung dan menorehkan
sejarah yang terus menerus perlu dimaknai. Oleh
karenanya sebagai paroki ke-66 dan sekaligus
termuda usianya, Paroki Villa Melati Mas - Gereja St.
Ambrosius ingin memaknai Pesta Nama Pertama ini
dengan membukukan berbagai data yang sudah
dikumpulkan dari Lomba Profil Lingkungan sebagai
penanda Gereja yang terus berjuang menghadirkan
sukacita Injili di Tangerang Selatan.
Akhirnya saya mengucapkan selamat dan
proficiat atas Pesta Nama ke-1 Gereja
St. Ambrosius - Paroki Villa Melati Mas. Semoga
dengan diterbitkannya Buku Profil Lingkungan ini
umat Allah semakin dilayani dengan baik karena
dalam tata kelola pelayanannya selalu didukung
dengan habitus mengambil kebijakan yang
berdasarkan pastoral berbasis data ala Gembala
Baik dan Murah Hati.
data primer yang ada di Lingkungan. Kebanyakan
dari kita berpikir bahwa data yang paling update
berada di pusat, padahal kenyataannya justru
sebaliknya. Secara sederhana dapatlah dikatakan:
“Data di Keuskupan sangat tergantung dengan
data dari setiap Paroki, sedangkan data Paroki akan
mencerminkan data yang sungguh tepat bila dari
masing-masing Lingkungan memberikan update
data yang valid dan benar”
Dengan adanya Lomba Profil Lingkungan ini maka
setiap Lingkungan harus berusaha mengumpulkan
dan mengupdate data terakhir umatnya, serta
secara kreatif menampilkannya sebagai salah
satu perwujudan dari semangat Gembala Baik.
Sebagaimana seorang Gembala sentiasa memberi
perhatian dan menghitung kawanan domba
yang menjadi tanggung-jawabnya, para pelayan
pastoralpun hendaknya juga mampu berpastoral
dengan berbasis pada data dan secara kreatif
memberi pendampingan bagi umat Allah yang
telah dipercayakan kepada mereka. Bukan sekedar
mengikuti lomba, tetapi lebih dari pada itu para
Menghidupkan Semangat Pastoral Berbasis Data Rm. Yosef Natalis Kurnianto Pr.
NATAL - Merayakan atau Memaknai
Hari ini
Dari surga, Malaikat turun ke bumi dan menyampaikan kabar gembira ini kepada para gembala. “Hari ini telah lahir bagimu, Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud”. (Lukas 2:11). Sejak 2000 tahun silam, setiap kali para pemuka agama menyampaikan kabar gembira ini, mereka akan mengatakan, “Hari ini telah lahir bagimu, Juru Selamat...”. Sekarang, ketika kita merayakan Natal, kabar gembira itu disampaikan melalui mimbar Gereja, “Hari ini telah lahir bagimu, Juruselamat...” Bahkan 2000 tahun yang akan datang, kabar gembira itu masih tetap sama, “Hari ini telah lahir bagi mu, Juru Selamat...”. Natal boleh dirayakan setiap tahun sebagai kenangan, tetapi kabar gembiranya mestinya dimaknai, setiap hari, “Hari ini”. Natal boleh dirayakan kemarin atau besok, tetapi pesan Natal dimaknai dalam kehidupan “Hari ini”.
Kesederhanaan
Lukas 2:8-20 menceritakan tentang malaikat menyampai-kan peristiwa kelahiran Yesus. Berita tentang kelahiran itu, justru disampaikan kepada para gembala, bukan kepada para Ahli Taurat dan Imam Kepala. Pada waktu itu, para gembala hanyalah kaum miskin yang tersisih. Mereka adalah orang-orang yang tidak terhormat dan terabaikan. Kata malaikat, orang yang lahir itu adalah Juru Selamat, tetapi tandanya adalah seorang bayi terbungkus lampin dan terbaring di palungan.
Kelahiran Yesus dan penyampaian berita kelahirannya menggambarkan “kesederhanaan”. Oleh karena itu, memaknai pesan natal “hari ini” adalah memaknai “kesederhanaan”. Kesederhanaan itu bisa sebagai keadaan dan bisa juga sebagai sifat. Bagaimana hari ini, pada zaman serba canggih ini, kita menjalankan hidup yang sederhana atau bersikap sederhana. Memaknai Natal hari ini menawarkan kita untuk melihat kedalam hati, melihat kebawah, kepada yang lemah dan kecil.
dok. komsos st. ambrosius
Isi Kabar Gembira
Ada dua kabar gembira yang disampaikan oleh malaikat. Pertama tentang “Keselamatan” dan kedua tentang “Kedamaian”. Yang ketiga mencakup kedua-duanya yaitu “Kegembiraan”. Memaknai Natal hari ini adalah memperjuangkan ketiga hal ini, Kegembiraan, Kedamaian dan Keselamatan. Pertanyaannya adalah apakah kita bahagia, kita bergembira sebagai orang kristiani? Apakah ada kedamaian diantara kita? Apakah ada keselamatan untuk kita? Mari kita merenung dalam hati masing-masing, menengok dalam keluarga kita. Tatap perjalanan Gereja St. Ambrosius ke depan. Apapun situasi yang kita hadapi ataupun yang kita alami hari ini, itu merupakan panggilan sekaligus tantangan. Panggilan untuk menemukan kegembiraan, kedamaian dan keselamatan dan tantangan untuk menghadirkan kegembiraan, kedamaian dan keselamatan.
1. Keselamatan
Dosa membuat manusia menjauh dari Tuhan. Hubungan dengan Tuhan seakan terputus. Manusia menjauhi keselamatan dan tak berdaya untuk kembali. Dalam situasi ini, Tuhan menawarkan keselamatan. Tuhan datang untuk memulihkan hubungan kita denganNya. Sebagai manusia, Ia rela menderita dan mati untuk menebus dosa kita. Kita mempunyai kesempatan untuk selamat lagi. Memaknai Natal hari ini berarti tetap bertahan dalam jalan menuju keselamatan atau berjuang untuk kembali ke jalan keselamatan. Seperti apapun hubungan kita dengan Tuhan sekarang ini, itu merupakan panggilan kita untuk datang pada Tuhan dan kesalamatan, tetapi juga tantangan bagi kita untuk mencari jalan untuk kembali kepadanya atau mencari keselamatan. Apapun yang kita lakukan, semuanya berorientasi pada keselamatan diri, keselamatan keluarga, suami, isteri dan anak kita. Dan jalan keselamatan itu hanya ada pada ..
(bersambung ke hal. 7)
W A RTA U TA M A
05
Pesta Rakyat Cermin Kebhinnekaan Dan Persatuan
belajar Kampung Baru, serta penampilan dari siswa-siswi
Sekolah Strada. Makan bersama disiapkan secara bergotong-
royong swadaya dari seluruh Lingkungan, dari umat untuk
umat.
Antusiasme anak-anak bimbingan belajar Kampung Baru,
siswa-siswi sekolah Strada dan OMK dalam mengisi acara
terlihat jelas, sejak dari persiapan hingga acara berlangsung.
Seluruh umat terlibat dalam pesta rakyat melalui partisipasi
Lingkungan dalam menyiapkan beraneka menu makanan:
paket nasi, bakso, soto mie, siomay, pempek serta minuman
es buah. Kemeriahan acara mencapai puncaknya dengan
pengambilan doorprize sepeda sebagai hadiah utama.
Selain umat Paroki hadir pula tokoh-tokoh masyarakat di
sekitar Paroki Villa Melati Mas, yaitu: Dewan Kehormatan
Mesjid, tokoh-tokoh lintas agama Vihara Siripada, pejabat
pemerintah Camat, Lurah, RW, RT, Kepala Pos Polisi, Babinsa
dan Binamas. Juga hehadiran para orang tua anak-anak dari
kampung baru mendampingi putra-putrinya menunjukan
bahwa Gereja membuka diri pada lingkungan sekitar, Gereja
yang tidak ekslusif.
Meski dengan usia yang masih belia, semoga Paroki Villa
Melati Mas mampu menjadi dewasa dalam iman dan
menyikapi secara positif kebhinnekaan yang ada di sekitarnya
dengan mempererat persatuan dan persaudaraan.
(Tim Panitia Pesta Nama)
Seiring dengan Tahun Persatuan 2018, “Amalkan Pancasila:
Kita Bhinneka, Kita Indonesia”, Paroki Villa Melati Mas
memulainya dengan Pesta Nama St. Ambrosius yang Pertama
pada hari Minggu, 10 Desember 2017, dengan mengusung
tema “Kebhinnekaan dan Persaudaraan “.
Rangkain kegiatan acara Pesta Nama melibatkan beberapa
Tim Bidang, Lingkungan dan beberapa sekolah yang
bernaung di wilayah Paroki Villa Melati Mas, yakni: Tim Bidang
Pelayanan (PSE) dengan bimbingan belajar binaannya, Tim
Bidang Pewartaan melalui Tim Komsos yang menyiapkan
buku Profil Paroki serta Tim Bidang Hubungan Antar Agama
& Kemasyarakatan (HAAK) yang mengundang tokoh-tokoh
masyarakat setempat dan sekolah Strada Bakti Nusa serta
seluruh Lingkungan dalam menyiapkan konsumsi.
Dihadiri oleh sekitar 1.800 umat, acara diawali dengan
Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin secara Konselebran
oleh Pastor Samuel Pangestu, Pr. - VikJen Keuskupan Agung
Jakarta. Pada kesempatan itu pula dilakukan pengumuman
dan pemberian penghargaan kepada pemenang lomba Profil
Lingkungan. Dan acara yang penting karena sebagai penanda
dalam Pesta Nama St. Ambrosius yang Pertama Paroki
Villa Melati Mas, adalah peluncuran buku Profil Paroki dan
Pedoman Rumah Tangga Gereja. Diharapkan para pengurus
Gereja dapat menjalankan Program Karya yang melibatkan
sebanyak mungkin umat, berbasis data, taat azas, dan searah
dengan visi misi Gereja.
Selesai Upacara Ekaristi acara dilanjutkan dengan ramah
tamah yang dikemas dalam bentuk pesta rakyat, dimulai
dengan penampilan orkestra OMK Paroki, kemudian tari dan
nyanyi yang dibawakan oleh anak-anak kelompok bimbingan
06
W A RTA U TA M A
dok. komsos st. ambrosius
W A RTA U TA M A
(Sambungan dari hal. 5)
hubungan kita dengan Yesus. Memaknai natal hari ini adalah bersama para malaikat dan bala tentara surga terus menerus memuji Allah, “Kemuliaan bagi Allah ditempat mahatinggi ..” (Lukas 2:14)
2. Damai Sejahtera yang Sejati
Lukas 2 : 14 masih ada sambungannya. “ ..Dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya”. Keselamatan itu berkaitan hubungan kita dengan Tuhan (vertikal), sedangkan damai sejahtera lebih dikaitkan dengan hubungan antar manusia (horisontal). Kata damai lebih mengacu pada ketenangan batin, sedangkan sejahtera itu lebih berhubungan dengan ketenangan lahir. Dengan demikian, damai sejahtera berarti tenang atau tenteram secara lahir dan batin.
Mungkin sekarang kita lebih damai, tenang secara batin. Kita tenang secara batin karena tidak dikuasai mimpi-mimpi, cita-cita, keinginan, target dan ambisi yang berlebihan. Kita tenang secara batin karena tidak ada peperangan dalam batin, antara harapan dan kenyataan, antara keinginan dan kebutuhan. Mungkin juga sekarang kita lebih sejahtera, tenang secara lahir. Kita tenang secara lahir karena sudah tidak mencemaskan hal-hal lahir seperti sandang, pangan dan papan. Kita tenang secara lahir karena tidak mencemaskan biaya pendidikan, biaya kesehatan dan biaya masa depan. Kita tenang karena tidak ada peperangan secara politik dan ekonomi. Apapun ketenangan lahir atau batin yang kita alami sekarang ini, akan mengalami kepenuhan didalam hubungan yang intim dengan Yesus. Melalui Yesus kita mengalami damai sejahtera yang sejati.
3. Kegembiraan Sejati
Para gembala, ketika mendengar kabar gembira kelahiran
Yesus, mereka bergegas ke Bethlehem. “Marilah kita pergi ke Bethlehem untuk melihat apa yang terjadi disana, seperti yang diberitakan Tuhan kepada kita”. (Luk 2:15). Disana mereka berjumpa dengan Maria, Yusuf dan bayi Yesus yang berbaring di palungan. Sesuai betul dengan apa yang disampaikan malaikat. Kemudian para gembala kembali sambil memuji dan memuliakan Tuhan.
Merayakan Natal sekarang bisa dengan bersenang-senang, bernyanyi dan menari sambil makan-makan. Kegembiraan seperti itu bersifat sekunder. Tetapi memaknai Natal hari ini adalah mencari dan menemukan Tuhan, memuji dan memuliakanNya. Kalau kita sudah menemukan Tuhan yang adalah Juruselamat, maka kita pasti memiliki kegembiraan sejati. Kegembiraan sejati tercermin dari sikap sehari-hari kita yang selalu bersyukur, memuji dan memuliakannya. Pertanyaannya, apakah kita mempunyai waktu mencari Tuhan atau selalu sibuk ? Apakah kita benar-benar mencari Tuhan atau hanya mencari siapa saya dalam persekutuan Gereja ? Mungkinkah kita hanya mencari-cari Gereja mana untuk beribadah atau agama mana yang sesuai? Atau jangan-jangan kita hanya mencari-cari tapi tidak pernah bertemu Tuhan?
Dua-duanya Aja..!
“Kita mendambakan damai sejahtera, baik dalam hidup pribadi maupun dalam hidup bersama. Kita merindukan suatu bumi yang penuh damai dan umat manusia yang makin bersaudara. Hanya dengan demikian, kita akan mengalami sukacita sejati. Sudah sepatutnya kita semua berusaha menemukan makna dan relevansi perayaan Natal bagi kita umat Kristiani dan bagi bangsa Indonesia”. Untuk warga Ambrosius, tinggal pilih “merayakan atau memaknai”. Ssstt.. jangan bilang-bilang, dua-duanya aja.
(Domi Toron - PITK Ambrosius)
PESTA NAMA PAROKI
SANTO AMBROSIUS
VILLA MELATI MAS
17 DESEMBER 2017
Menjadi Martir Jaman NOW
I M A N K A T O L I K
09
Mendengar kata martir, saya dan anda langsung
setuju membayangkan peristiwa orang kudus
yang dibakar, dirajam, diasingkan, dipenggal bagian
tubuhnya hingga mati. Seiring waktu dan ajaran
Kristen mulai diterima, menjadi martir bisa jadi:
meninggal karena pilihan hidup miskin, ketularan
penyakit orang yang ditolongnya atau melakukan
pelayanan yang orang lain tidak mau lakukan.
Menjadi pertanyaan menarik apakah kemartiran
hanya akan menjadi kisah usang? Apakah hanya
dengan pengorbanan berdarah-darah dan karya besar
seperti Santa Teresa dari Kalkuta baru bisa disebut
sebagai Martir? Santo Agustinus pernah berkata
bahwa, "Penyebablah, bukan penderitaan, yang
menjadikan seseorang menjadi Martir yang sejati."
Martir dalam bahasa Yunani berarti "seseorang yang
mengingat, yang memiliki pengetahuan tentang
kebenaran dengan merenungkannya dan yang
dapat membagikan kesaksian tentang kebenaran
tersebut." Teladan utama kemartiran adalah Yesus
sendiri, yang pada hari ini kita rayakan bersama
kedatanganNya sebagai juru selamat dunia. Sejak
awal terlahir sebagai bayi mungil, Yesus sudah tahu
bahwa Ia akan menjalankan kemartiranNya demi
hidup manusia. "Kristus Yesus, yang walaupun dalam
rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi
sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp
2:2-8).
Sebagai satu dari lima tugas Panca Gereja, kita
yang telah menjadi HIDUP karena Dia yang MATI,
dipanggil untuk turut serta ambil bagian sebagai
saksi kebenaran/saksi Kristus bagi dunia. Menjadi
saksi/ martir bisa diawali dari dirinya sendiri dengan
mengekang keinginan daging dan hidup mengejar
buah-buah Roh (Gal 5:19-26). "Allah memanggil kita
bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan
apa yang kudus. Karena itu siapa yang menolak ini
bukanlah menolak manusia, melainkan menolak
Allah yang telah memberikan juga RohNya yang
kudus kepada kamu," (1Tes 4:7-8). Sehati sepikir,
dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, murid Kristus
tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian
dan sebaliknya dengan rendah hati menganggap
yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan
lebih memperhatikan kepentingan orang lain.
Rupa-rupa cara bisa kita lakukan: terlibat aktif sebagai
Pengurus di Lingkungan, menyalurkan talenta bagi
kemajuan Gereja, menjadi teladan di masyarakat,
penggerak di masyarakat, berjalan kaki ke gereja
demi orang lain yang lebih membutuhkan parkir,
mengurus kebersihan dan keamanan sekitar gereja,
mendampingi lansia atau anak berkebutuhan khusus,
melayani di tim yang tidak populer seperti parkir
atau mengurus jenazah dan lain-lain. Oleh sebab
itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan
damai sejahtera dan yang berguna untuk saling
membangun. Selamat menyambut Yesus yang lahir
dalam rupa manusia sebagai bentuk kemartiranNya
untuk menebus dosa kita dan selamat menjadi Martir
zaman now. (EFF)
"Menjadi martir tidak harus berdarah-darah. Membuat
orang lain bahagia telah menjadikan anda martir."
( Yosef Natalis Kurnianto)
dok. komsos st. ambrosius
W A RTA PA RO K I
10Semakin Dewasa Dalam Iman,Semakin Serupa Dengan KristusSakramen Penguatan Pertama di Paroki Villa Melati Mas
“karna bukan Aku lagi yang hidup tetapi Kristus yang
hidup di dalam aku.”
Berikut beberapa kesan dan pesan dari beberapa
umat yang terlibat:
Bp. Albertus (Fasilitator): Peserta calon Krisma
kooperatif dan aktif. Semoga semua semakin
dewasa dalam iman dan berani menjadi saksi Kristus
dimanapun berada.
Bp. Alex Pareira (Fasilitator): Peserta krisma
mendengarkan pengajaran dengan baik dan aktif
memberikan pendapat. Ada kerja sama yang baik
antara peserta, panitia dan pengajar.
Serena Rosandi (Peserta Dewasa Paroki): Merasa
di-refresh lagi semangatnya dan bertambah kuat
dalam iman. Terima kasih untuk pengajar dan panitia
yang selalu bersemangat, pengajarannya mudah
dimengerti dan tanpa letih siap melayani peserta.
Salvator Willem Stanlie (Peserta Remaja Paroki):
Saya banyak belajar hal baru yang belum saya
ketahui. Pengajarannya cukup jelas dan mudah
dipahami.
Maria Teresa Jesslyn Alvina Tanudjaja (Peserta
Remaja Paroki): Saya mendapat banyak pelajaran
tentang bagaimana cara menguatkan iman
saya. Pengajarannya menyenangkan dan banyak
mendapat teman baru.
Semoga Roh kudus mengubah diri kita menjadi
pribadi yang semakin serupa dengan Kristus
sehingga kita bisa memberikan kesaksian tentang
kebaikan Kristus. ( Tim Panitia Krisma)
P ada tanggal 5 November 2017 lalu, kembali Gereja
Santo Ambrosius melakukan sebuah kegiatan
besar, dimana Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo
berkenan memberikan Sakramen Penguatan kepada
144 umat Paroki. Ini adalah penerimaan Sakramen
Penguatan yang pertama kalinya dilakukan di Paroki
Villa Melati Mas setelah resmi menjadi sebuah Paroki.
Setelah melalui proses pembekalan selama sekitar 2
bulan, para peserta yang terdiri dari 80 orang dari
kelompok Paroki, 30 orang dari Sekolah Strada Bakti
Nusa dan 34 orang dari Sekolah Binus, dinyatakan
siap menerima Sakramen Penguatan. Persiapannya
bukan sekedar pembelajaran, namun ada rekoleksi
yang dibawakan oleh Frater Ferry dan Frater Jerry,
juga penerimaan Sakramen Tobat atau Pengakuan
Dosa.
Dalam homilinya Bapak Uskup mengucapkan selamat
kepada para penerima Sakramen Penguatan dan
berdoa agar peserta semakin dikuatkan dan dewasa
dalam Iman. Bertumbuh dalam iman untuk semakin
serupa dengan Kristus. Sebagaimana tertulis dalam
Injil Matius 23:1-12, dewasa dalam Iman berarti kata-
kata dan perbuatannya sama. Mengatakan sesuatu
yang baik, juga harus melakukan yang baik sesuai
perkataan itu. Berbeda dengan ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi yang selalu bicara bagus
tetapi yang menjalankannya orang lain. Mereka
sendiri tidak menjalankannya, itulah tanda ketidak-
dewasaan.
Rasul Paulus menunjukan konsistensi yang
mencerminkan kedewasaan Imannya dengan
berbagi kehidupan dan bekerja keras siang dan
malam untuk jemaat di Tesalonika. Kuncinya adalah:
dok. komsos st. ambrosius
W A RTA PA RO K I
K R I S M A05 NOVEMBER 2017
W A RTA PA RO K I
12 Gemati: Dari Kita, Oleh Kita, Untuk KitaSeminar Tim Kunjungan Keluarga Paroki Terlaksana Berkat Gemati
berbeda, menjadi topik pembahasan sepanjang
seminar yang mengambil tema "How to deal with
your child".
Seminar ini menjadi program pertama
pengembangan iman umat yang dibiayai dari
Gerakan Doa Dan Kemurahan Hati (GEMATI).
Pelatihan/seminar lainnya dengan berbagai topik
yang berkaitan dengan program pengembangan
iman umat telah direncanakan akan bergulir
sepanjang tahun 2018 untuk berbagai lapisan usia
dengan penyajian semenarik seminar ini. Retret
pendalaman bagi pengurus lingkungan atau tim
bidang yang merupakan kelanjutan dari beberapa
gelombang retret yang diadakan di tahun 2017 akan
menjadi agenda utama program pengembangan
iman umat di tahun 2018.
Pelaksanaan retret, pelatihan, workshop dan seminar
akan membutuhkan biaya yang sangat besar, namun
kita percaya akan dapat terpenuhi melalui program
GEMATI. Umat semakin peduli pada pengembangan
iman dalam keluarga, habitus doa yang dimiliki oleh
lebih banyak keluarga, kemurahan hati sebagai buah
dari habitus doa menjadi ujud kepedulian umat akan
pengembangan iman umat dan kaderisasi. GEMATI:
Oleh Kita, Dari Kita, Untuk Kita! (EFF)
"N ak, zaman mama dulu kalau orangtua sedang
bicara, anak tidak berani lho menjawab, kami
hanya mendengarkan saja orangtua bicara. Dan
ga perlu disuruh-suruh kalau harus membantu
merapihkan rumah." Percakapan seperti ini mungkin
sering dialami oleh sebagian besar orangtua dengan
anaknya pada saat ini. Bagaimana cara bicara
sehingga anak mau mendengarkan dan bagaimana
cara mendengarkan sehingga anak mau bicara
menjadi masalah utama dalam keluarga. Tidak kita
pungkiri perkembangan teknologi yang sangat pesat
telah merubah pola pikir anak-anak dimana gadget,
games dan film menjadi lebih favorit bagi anak-anak
dibanding hal lainnya. Mau bertahan dengan "ilmu"
orangtua zaman dahulu atau mau belajar mengikuti
perkembangan zaman saat ini?
Sekitar 90 orang belajar bersama "meng-upgrade"
diri dengan mengikuti seminar yang diadakan oleh
Tim Kunjungan Keluarga Paroki ( TKKP) pada tanggal
16 Desember lalu. Ibu Hanlie Muliani, M.Psi yang
sudah bertahun-tahun bergelut dalam psikologi
anak membawakan seminar ini dengan luar
biasa. Bagaimana menjadi orangtua zaman now,
memahami masalah dan situasi saat ini, membangun
komunikasi yg efektif, menerapkan peraturan,
mengatasi konflik dan siap sebagai orangtua yang
dok.TKK st. ambrosius
Lingkungan St. Yohanes Paulus II:
Lahir Kembali Keluarga Bahagia Dengan Kebiasaan-kebiasaan Baik
menciptakan aura positif, meredakan ketegangan, dan
sebagai penyejuk rohani.
5. Membiasakan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh
tinggi, seperti: pola makan, istirahat, dan olahraga yang
teratur.
6. Menggunakan gadget dengan bijaksana dan berdasarkan
kesepakatan bersama. Fitur-fitur dalam gadget juga
perlu dimonitor sehingga tepat penggunaannya dan
bermanfaat.
7. Pertemuan keluarga lengkap secara berkala, dengan
mengatur acara liburan tahunan atau kegiatan bersama
setiap minggu.
Jika sudah memiliki pondasi kebiasaan-kebiasaan baik,
masing-masing anggota keluarga dapat terus menumbuhkan
talenta-talentanya di komunitas dan masyarakat. Misalnya,
anak-anak ikut Bina Iman atau OMK, orang tua aktif di
Lingkungan dan Gereja.
Semoga dalam menyambut Natal 2017, hati kita dapat
terbuka untuk mewujudkan keluarga bahagia sehingga
nafas kehidupan yang diberikan Allah Bapa dapat kita
persembahkan untuk sesuatu yang lebih besar. Amin!
“Family is not an important thing. It’s EVERYTHING!”
(Michael J. Fox)
(Jeanita Deli Widjaja, M.Psi., Psi.)
Mengukur kebahagiaan keluarga adalah dengan melihat
keharmonisan hubungan anak dan orang tuanya. Di
Jabodetabek ini, setiap anggota keluarga sibuk dengan
aktivitasnya masing-masing. Orang tua yang bekerja, pagi-
pagi sudah harus berangkat dan pulang sudah larut malam.
Anak sibuk dengan PR dan les, yang sudah kuliah tinggal
di kos dan pulang ke rumah Jumat malam. Keluarga dapat
berkumpul lengkap hanya pada Sabtu-Minggu atau waktu
tertentu saja. Waktu yang sempit itu haruslah dimanfaatkan
agar tercipta suasana harmonis & berkualitas.
Sebagaimana disampaikan dalam Kursus Perkawinan
Katolik, kedua pasangan harus bersama-sama membentuk
keluarga yang rukun dan bahagia. Anak-anakpun tidak hanya
dipersiapkan memiliki tingkat inteligensi yang baik, namun
kecerdasan emosi dan spiritual yang mantap serta resiliensi
yang kokoh hingga memiliki karakter dan perilaku adaptif di
masyarakat. Kebiasaan baik yang dibentuk sejak dari rumah
akan menjadi pondasi saat anak beranjak dewasa dan harus
dilepas untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi di luar daerah
ataupun luar negeri dan kemudian bekerja. Adapun contoh
kebiasaan-kebiasaan baik tersebut antara lain :
1. Berangkat ke Gereja bersama-sama dan berdoa bersama
di rumah.
2. Mengajarkan budi pekerti kepada anak-anak sejak kecil
(mengucapkan dengan santun kepada siapapun 4 kata:
“terima kasih", “maaf”, “tolong” dan “permisi”).
3. Memberi teladan sikap disiplin, jujur, budaya antri, berpikir
positif, dan kepedulian membantu orang lain.
4. Membiasakan saling tertawa dan ada rasa humor yang
dok. warta ambrosius
A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N
13
A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N
Lingkungan St. Melania :
Kunjungan Pada Hari Ulang Tahun Perkawinan, Kegiatan Baru Di Lingkungan St. Melania
M emasuki tahun 2017, pengurus lingkungan St.
Melania membuat kegiatan untuk lebih mengenal
umat di lingkungan dengan mengadakan kunjungan ke
rumah umat atau pasutri (pasangan suami istri) yang
merayakan Hari Ulang Tahun Perkawinan (HUP). Kegiatan
ini diadakan sebagai bentuk kepedulian pengurus kepada
umat di lingkungan, memberi perhatian dan dukungan
untuk kelanggengan rumah tangga mereka, serta memberi
sukacita dan kenangan tersendiri bagi semua pihak, baik
untuk pasutri yang dikunjungi maupun bagi pengurus
yang datang berkunjung. Mengapa? Karena pada saat
kunjungan kami berkesempatan untuk mengenal lebih
dekat keluarga tersebut melalui perbincangan seputar
perjalanan pernikahan mereka. Banyak kenangan dan
pengalaman yang mereka ceritakan, mulai dari saat
perkenalan, hari pernikahan hingga menjadi sebuah
keluarga sampai sekarang ini. Perbincangan yang diliputi
rasa bahagia karena mereka kembali mengingat masa-
masa indah yang pernah mereka alami.
Perbincanganpun tidak berlangsung dalam suasana
serius, tetapi santai dan penuh keakraban, bahkan
diselingi canda dan tawa. Suasana semakin akrab saat
pasutri yang berbahagia tersebut mau memperlihatkan
foto pernikahan mereka. Biasanya kunjungan HUP diakhiri
dengan doa bersama dan tidak lupa kamipun berfoto
bersama. Sampai dengan pertengahan Oktober ini ada
16 pasutri di lingkungan Santa Melania yang berhasil
kami kunjungi. Beberapa pasutri yang dikunjungi cukup
terkejut ketika didatangi karena memang kegiatan ini
baru diadakan tahun ini dan kami tidak memberitahukan
terlebih dahulu bahwa kami akan datang berkunjung.
Kami mengusahakan untuk datang tepat pada hari H,
meski harus bolak-balik karena pasutri tersebut sedang
pergi keluar rumah atau harus menunggu hingga malam
hari karena pasutri yang akan dikunjungi belum pulang.
Hal tersebut tidaklah menjadi beban bagi kami, karena
respon umat yang positif dan menyambut kunjungan
kami dengan sukacita.
Dengan adanya kegiatan kunjungan bagi keluarga yang
merayakan HUP ini, Pengurus Lingkungan berharap
agar kegiatan tersebut dapat terus dilanjutkan dan
dikembangkan lagi dengan melibatkan seluruh umat,
sehingga umat di Lingkungan Santa Melania bisa
menjadi satu keluarga seiman yang hidup dalam suasana
akrab dan kekeluargaan, peduli satu sama lain, serta
bertumbuh bersama dalam kasih yang menjadi landasan
hidup berkomunitas. Seperti tertulis dalam 1 korintus
13:4-5, kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. (Nila & Yasna - 31.10.17)
dok. lingk. st. melania
14
Lingkungan St. Matius :
Membangun Kebersamaan Dengan Jalan Santai
A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N
Dalam rangka meningkatkan kepedulian umat Lingkungan akan terbatasnya area parkir Gereja, dan
berkurangnya area parkir akibat Proyek Pembangunan Gua Maria dan Fasilitas Devosional St. Ambrosius, maka Lingkungan Santo Matius mengadakan kegiatan Jalan Santai Menuju Gereja.
Jalan Santai menuju gereja juga merupakan sarana berkumpul dan olahraga ringan yang menyehatkan serta sangat efektif dalam membangun komunikasi dan kebersamaan dalam umat basis Lingkungan. Kekompakan dan kebersamaan merupakan modal dasar yang sangat penting dalam mencapai program karya pelayanan Lingkungan. Dan kegiatan Jalan Sehat menuju gereja juga mendukung visi dari Gereja St. Ambrosius yaitu mewujudkan “Paguyuban Umat Beriman yang Peduli, Berbagi dan Merakyat”, dimana dengan Jalan Santai ke gereja, kita sudah Peduli pada sesama umat dengan memberikan kesempatan kendaraan untuk umat yang rumahnya jauh dari gereja, dengan kata lain kita sudah Berbagi area parkir dengan sesama dan jalan kaki merupakan suatu simbol Merakyat.
Awal mulanya memang tidak mudah mengajak umat
berjalan kaki menuju gereja, bahkan ada yang pesimis
dan sebagian ada yang kuatir karena nanti berkeringat
dan baju basah saat sampai di gereja, tetapi dengan
niat yang baik maka program ini dipastikan benar-
benar jalan santai. Tidak ada target waktu untuk sampai
di gereja bahkan ditempuh dengan waktu 30-45 menit
untuk jarak 1.6 KM, dimulai dari taman blok I8 sebagai
titik kumpul pada pukul 06:30 pagi dengan rute dari
taman blok I8 – blok H – blok G – Vista – blok O lalu
pintu belakang gereja.
Kegiatan ini sudah dua kali dilakukan yaitu pada tanggal
15 Oktober dan 12 November 2017 dengan peserta
15 orang. Yang menarik adalah dengan partisipasi
para Lansia dan OMK. Untuk menjaga konsistensi dan
komitmen Pengurus maka kegiatan jalan santai menuju
gereja akan dilakukan secara rutin setiap hari Minggu
pada awal bulan.
Salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi umat
agar lebih bersemangat maka Pengurus berencana
akan membuat Acara Sarapan Bersama setelah Misa.
Semoga dengan lebih banyak umat Lingkungan yang
berpartisipasi, akan semakin sehat dan selalu kompak.
(S@M’s).
dok. lingk. st. matius
15
alam rangka meningkatkan kepedulian umat
W A RTA M U D A
Treasure Bible16
A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N
Lingkungan St. Petrus Kanisius :
Menjalin Kekompakan : Ziarah Lingkungan Ke Goa St. Maria Fatima, Bogor
D alam rangka penutupan Doa Novena dan Rosario di Lingkungan St. Petrus Kanisius, maka pada hari
Minggu 15 Oktober 2017, kami melakukan ziarah ke Goa Maria Fatima di Susteran Gembala Baik Bogor, yang berlokasi di kompleks SMK Baranangsiang Jl. Pajajaran No. 6 Bogor.
Rombongan kami yang berjumlah 32 orang, menggunakan bus berangkat dari Villa Melati Mas pada pukul 05:45 pagi dan tiba di Bogor pada pukul 07:00. Acara pertama adalah melakukan Doa Jalan Salib di sekeliling halaman dalam sekolah. Sesudah itu kami mengikuti perayaan Ekaristi di Kapel Susteran Gembala Baik pada pukul 08:00.
Misa yg dipimpin oleh Romo dari Gereja Katedral Bogor tersebut cukup ramai di hadiri oleh umat sekitar Bogor. Setelah selesai perayaan Ekaristi acara kami lanjutkan dengan berdoa Rosario dan Novena Tiga Salam Maria di Gua Maria dan membakar ujud-ujud doa yang sudah disiapkan.
Setelah seluruh acara rohani selesai kamipun berangkat makan siang ke sebuah restoran yang tidak jauh dari lokasi SMK Baranangsiang. Dalam perjalanan pulang kami masih sempat membeli oleh-oleh meskipun jalan sudah mulai macet.
Acara ziarah ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan dan membangun Iman Katolik di lingkungan St. Petrus Kanisius. Berikut beberapa kesan dari peserta ziarah:
Silvy : Menyenangkan, kita bisa berkumpul dan berdoa bersama, serta makan bersama walaupun macet pas pulangnya, tetapi rasa senang mengalahkan kepenatan.
Bu Winarti : Kami merasa senang bisa ziarah bersama umat lingkungan St.Petrus Kanisius, karena ada kekompakan dalam kebersamaan, baik acara doa, makan bersama dan di dalam bus. Semuanya berjalan dengan lancar, acara tersusun dengan rapih berkat kerjasama para pengurus yang sungguh luar biasa.
Hanny : Dengan adanya ziarah ini, kami sekeluarga bisa berkumpul bersama keluarga yang lain di Lingkungan, sehingga membuat umat Lingkungan jadi lebih akrab, penuh rasa persaudaraan dan kompak.
Pengurus berharap pada acara ziarah atau ziarek selanjutnya akan lebih banyak umat di lingkungan yang ikut berpartisipasi. Semoga Damai Sukacita menyertai kita. (Lidwina Susilawati Brahim)
dok. lingk. st. petrus kanisius
16
A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N
Lingkungan St. Ansgarius :
Menjalin Keakraban Di Bulan Rosario Novena Di Lingkungan St. Ansgarius
17
D i bulan Oktober umat Katolik secara khusus menghormati Bunda Maria melalui Doa Rosario.
Demikian pula dilakukan oleh umat di Lingkungan St. Ansgarius. Penghormatan kepada Bunda Maria dilakukan dengan berdoa Rosario bersama sebanyak sembilan kali. Umat lingkungan begitu antusias, terlihat dari tingkat kehadirannya. Semua berpartisipasi mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia. Rata-rata ada sekitar 25-35 umat Lingkungan yang hadir dalam setiap pertemuan Doa Rosario, bahkan pada hari yang ke-9 terdapat 42 umat yang hadir.
Di dalam setiap pertemuan umat diminta secara bergantian memimpin Doa Rosario. Anak-anak pun dengan antusias mengikuti rangkaian doa dari awal hingga akhir. Acara doa berlangsung dengan hikmat dan akrab. Selesai berdoa Rosario kami menyempatkan untuk beramah-tamah sambil menikmati penganan yang disediakan oleh tuan rumah. Melalui pertemuan sembilan kali ini umat di Lingkungan dapat menjalin hubungan yang semakin erat satu sama lain.
Kami berharap agar umat Lingkungan St. Ansgarius dapat terus menjaga keakraban yang telah terjalin, dan semoga semakin banyak umat yang terpanggil untuk mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya maupun terlibat aktif dalam Kepengurusan Lingkungan.
(Natalia Sanur)
dok. lingk. st. ansgarius
A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N
Lingkungan St. Anna :
Peduli Dan Berbagi Kasih : Kunjungan Lingkungan St. Anna Ke Panti Werdha
Sejak awal November 2017 Tim Sosial Lingkungan St. Anna mengadakan program pengumpulan
barang-barang bekas seperti botol aqua, majalah, koran dan lain-lain. Rencananya barang-barang tersebut akan dijual untuk pelaksanaan program berbagi kasih ke Panti Werdha.
Pada minggu ketiga ternyata hasil penjualan barang bekas tersebut sangatlah tidak mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan Baksos kami. Tetapi sungguh diluar dugaan, banyak umat Lingkungan yang tergerak hatinya dan sumbangan danapun berdatangan. Tuhan teramat baik dan mengetahui apa yang kita butuhkan, dengan niat dan kerendahan hati untuk berbagi maka semua dicukupkan olehNya.
Puji Tuhan, acara berbagi kasih yang dinanti-
nantipun akhirnya dapat terlaksana. Pada tanggal
1 Desember 2017, di sore hari yang cerah kami
berangkat ke Panti Werdha Bina Bhakti Pamulang.
Ada 80 orang opa-oma yang tinggal disana, dimana
25 orang diantaranya sudah tidak bisa mandiri.
Tersirat raut bahagia di wajah opa-oma yg telah
berkumpul menunggu kami. Disana kami bernyanyi
dan berjoged bersama opa-oma. Menemani mereka
bercerita, dan menyediakan makanan untuk opa-oma.
Pada pukul 17:30 wib, kami pamitan pulang diiringi
ucapan terima kasih dari opa-oma yang sungguh
menyentuh hati. Dari sini kami memetik pelajaran
bahwa orang tua adalah harta yg berharga. Meski
sudah renta, keriput dan sering lupa, tetaplah hargai
dan peduli pada orang tua selagi mereka masih ada.
Kami berharap kegiatan amal ini dapat menjadi
program rutin setiap ada kesempatan.
Tuhan memberkati kita semua.
(Maria Dewi Fitri)
dok. lingk. st. anna
18
OrchestrAKOOR&
O M K S A N T O A M B R O S I U S 2 0 1 7
Banyak penampilan menarik pada pesta nama
St. Ambrosius 10 Desember 2017 lalu. Salah satu-
nya merupakan penampilan perdana bagi orkestra
bersama dengan koor OMK Santo Ambrosius.
Persiapan yang dilakukan tentu tidak mudah.
Dibutuhkan komitmen untuk selalu menghadiri
latihan – latihan, agar dapat memberikan penampilan
yang terbaik.
Orkes dan koor OMK awalnya berlatih secara
terpisah. Setelah lancar dimasing-masing pihak, baru
diadakan latihan bersama. Koor OMK, dilatih oleh
Bpk. Laurentius Puka yang sudah sering melatih koor
di banyak tempat. Latihan rutin diadakan setiap hari
minggu jam 2 siang di gereja. Sedangkan untuk
orkestra, dipimpin oleh Antonius David yang memang
mengambil kuliah musik. Orkes ini membutuhkan
tempat yang cukup luas untuk berlatih dengan alat –
alat yang mendukung. Oleh karena itu latihan sering
diadakan di studio blok H. Latihan gabungan dengan
koor juga diadakan di tempat itu. Total ada 44 orang
yang berpastisipasi dalam koor dan orkes.
Diharapakan orkes dan koor ini dapat terus
berkembang sehingga dapat lebih sering
memberikan penampilan.
Sungguh senang rasanya ketika kita dapat
memberikan pelayanan sesuai dengan bidang yang
kita minati dan kuasai. Selain sebagai pelayanan, juga
dapat menjadi wadah untuk mengasah skill kita.
Meskipun harus memberikan waktu, tenaga, dan
pikiran, semua itu akan terbayar pada akhirnya. Bagi
kamu yang suka bernyanyi atau dapat memainkan
alat musik (khususnya alat musik orkestra), ayo ikut
bergabung !
- Elizabeth Jovita Bernadia
W A RTA M U D A
W A RTA M U D A
B e r t u m b u h b e r s a m a l e w a t R e t - R e t O M K !
Hai teman- teman, kali ini Warta Muda akan meliput kegiatan retret OMK yang diadakan bulan November lalu, meskipun sudah agak lama berlalu tapi kesan dan pesannya masih terngiang2 lho.
Di retret ini, kami dibagi kedalam kedua kelompok, yang pertama adalah kelompok OMK Junior yang usianya SMA kelas 2 kebawah, dan OMK Senior, ya pasti yg diatas OMK Junior ya hihi..
Nah berikut ini adalah beberapa komentar dari teman-teman yang mengikuti retret ini, yuk kita simak bersama- sama.
#retret omk 2017
W A RTA M U D A
Maria Carolina
Pas awal datang, agak takut ketuaan (karena selama ini
yang aktif omk rata-rata SMA) ternyata pas dateng, banyak
teman seumuran bahkan yang lebih senior ada.. acara dike-
mas secara "OMK Banget", ga ngebosenin karena banyak
games-games seru di setiap sesi yang bermakna dan me-
nyenangkan. terutama di acara puncak "Amazing Race"
sangat menguji kekompakan, kreativitas, dan juga belajar
nilai nilai kehidupan seperti pengorbanan, leadership,
strategi dll... suasana sangat seru, dan tujuan setiap sesi
tersampaikan dengan jelas. dan yang paling penting.. me-
nambah banyak teman di OMK yang membuat yakin untuk
aktif di kegiatan OMK selanjutnya :)
Mario Djaphara
Kesan: Awal awal ikut retret rasanya
malas gitu. Soalnya jarang aktif di
lingkungan terus juga ga begitu kenal
dengan teman-teman omk. Ternyata
teman SMA saya juga ikut, senang
sekali akhirnya ketemu teman saya.
Kami berdua mengikuti ret-ret itu.
Selama retret saya bertemu teman-
teman baru, yang ternyata mereka
asik-asik orangnya. Kami juga dibuat
suatu grup sharing. Jd di setiap sesi
pasti ada sharingnya. Sharing itu agar
membuat kami lebih mengenal lagi
siapa diri kami sebenarnya. Juga
terdapat permainan. Permainan yang
memerlukan kerjasama tim dan
kepercayaan. Tidak hanya itu saja, pengajaran yang diberikan oleh Romo Natalis juga menarik dan diberikan contoh contoh pada kehidupan
nyata. Dan yang menariknya ada acara menyanyi sebelum mulai sesi yang membuat kami semakin seru
dan tertarik untuk mengikuti ret ret inii.
Pesan : Retret ini sangat bagus. Mengajarkan kita untuk lebih mengenal lebih dengan diri masing masing,
juga untuk aktif di lingkungan ataupun OMK. Juga tidak lupa untuk saling mengenal dengan sesama OMK
agar kedepannya bisa bekerja sama untuk membangun OMK Santo Ambrosius.
Pengalaman : Mengikuti retret ini seru, pembimbing juga asik. Tidak kalah juga romonya. Acara juga berja-
lan lancar, dapat banyak teman baru. Menjadi tahu anggota OMK dari setiap lingkungan.
Nah teman-teman demikian reportase kami tentang retret ini, seru kan, karena banyaaaaak sekali game
yagn dikemas dalam uji kekompakan dan banyolan, jadi kalau tahun depan ada lagi retret ini, jangan
sampai ketinggalan ya. Salam OMK Ambrosius!
- Ticha Octaviani & Eugenia Gina.
W A RTA M U D A
W A RTA M U D A
PENERBIT: Komsos Paroki Villa Melati Mas-Gereja Santo Ambrosius. PELINDUNG: Pastor Yosef Natalis Kurnianto, Pr. PENANGGUNG JAWAB: Wakil
Ketua II Dewan Paroki Harian Gereja St. Ambrosius, Aurelius Effendy, Anggota DPH bid. Pewartaan: Stefanus Kasim Syarifudin, A. Eren Twin Santoso.
PIMPINAN REDAKSI: Ketua Tim Komsos Gereja St. Ambrosius, Andreas Tomson Djaja Burhan. REDAKTUR PELAKSANA: Hetty Atmadja. DEWAN
REDAKSI: Aurelius Effendy, Stefanus Kasim Syarifudin, A. Eren Twin Santoso, Antonius Haris, Hetty Atmadja, Puguh Hartanto, Eugenia Gina. EDITOR:
Bambang Triono SW. LAYOUT DESIGN: Gavin Pareira, Irenne. KONTRIBUTOR: Hardy Budiardjo, Irenne, Enung, Ticha, Elkan, Jonathan, Nita, Rangga.
KOORDINATOR RENUNGAN: Angelika Susanti. REDAKTUR FOTO: Antonius Haris. FOTOGRAFER: Charles, Franz, Harkuswo, Nate, Rudy Hariyanto, Yusak
Yahya, Bistok, Tommy M, Erichsen, Sari, Laurensius Felise, Dandy Rosella, Jefri Lianto, Dwi Fx. Putro, Gavin Pareira. PERCETAKAN: PT. Mitramapan Cemerlang
Warta Ambrosius menerima partisipasi umat berupa artikel, berita, atau lainnya. Tulisan dapat dikirimkan ke Redaksi dengan alamat email: [email protected]
AG E N DA K A RYA P E L AYA NA N24
SENIN, 25 DESEMBER 2017 – HARI RAYA NATAL
MINGGU, 24 DESEMBER 2017 - MALAM NATAL
17:00
20:30
Lingk. St. Angela (Wil.2)
Lingk. St. Agatha (Wil.2)St. Odilia (Wil.3)
Lingk. St. Yovita (Wil.6) St. Yosef (WIl.8)St. Yakobus (WIl.8)
Lingk. St.Hugo (Wil.2)St.Maria de Fatima (Wil.7)St. Ansgarius (Wil.10)
Lingk. St.Matius (Wil.8)St. Felisitas (Wil.9)
Sherina
EniOMK
Maria P.
PanitiaYovita
Ticha & Elen
Jacinta & Meiyani
Jam Koor Penata Umat Penata Parkir PemazmurPenata Altar Komentator Lektor
08:00
17:00
BIR Lingk. St.Melania (Wil.3), St.Petrus Kanisius (Wil.8)
Lingk. St. Gregorius Agung (1) St. Yohanes Paulus II (1) St. Leonardus (7)
Lingk. St. Agustinus (Wil.3)St. Anna (Wil.5)St. Regina (WIl.6)
Lingk. St.Basilius (Wil.3), St. Atanasius (Wil.9)
Santi
ImanKoorGabungan
Lanny
PanitiaHilda
Jovita & Ancela
Elvina & Riah
Jam Koor Penata Umat Penata Parkir PemazmurPenata Altar Komentator Lektor
Pelayanan Pastoral Gereja Santo Ambrosius – Paroki Villa Melati Mas
Jadwal MisaSenin – Sabtu : pukul 05:45Minggu : pukul 08:00 dan 17:00Jumat Pertama : pukul 19:30WEB AMBROSIUS
Bidang Pewartaan
• Bagi umat yg berminat untuk memiliki Buku Proil Paroki dapat menghubungi Tim Komsos setelah misa hari Minggu. Harga minimal Rp.200.000/eksemplar untuk pengganti biaya cetak. Apabila memberi lebih maka kelebihan pembayaran akan disalurkan utk Dana Solidaritas Pembangunan Fasilitas Devosional Gereja.
Bidang PITK
• Dalam rangka membangun Habitus Doa dalam keluarga dan gerakan peduli pada pembinaan iman dan kaderisasi, Gereja Santo Ambrosius mengadakan Program Gemati. Umat Paroki Villa Melati Mas yang ingin berpartisipasi dapat menghubungi Ketua Lingkungan masing-masing, sedangkan umat dari luar Paroki dapat menghubungi sekretariat atau petugas. Bagi Umat yang belum mengembalikan amplop Gemati, dapat memasukkannya pada kotak yang telah disediakan.
Pengumuman Perkawinan
Akan saling menerima Sakramen Perkawinan:Pengumuman Pertama :
• Beata Josephine Delarosa dari Lingkungan St. Kornelius dengan Aloysius Jeffrey Prasetio dari Paroki Maria Bunda Karmel - Tomang.
Apabila Saudara-saudari mengetahui adanya halangan dalam perkawinan tersebut, dimohon untuk memberitahukan kepada Pastor Paroki.