investasi pemerintah

16
TUGAS HUKUM ADMINISTRASI KEUANGAN II INVESTASI PEMERINTAH Kelas 3-L: DIsusun oleh: Asri Primandani (7) Dedi Abdur Rauf (13) Herdi Prihandana (20) Satria Arifian (34) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Upload: andri-juniwan

Post on 26-Jun-2015

404 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: INVESTASI PEMERINTAH

TUGAS HUKUM ADMINISTRASI KEUANGAN II

INVESTASI PEMERINTAH

Kelas 3-L:

DIsusun oleh:

Asri Primandani (7)

Dedi Abdur Rauf (13)

Herdi Prihandana (20)

Satria Arifian (34)

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

2010

Page 2: INVESTASI PEMERINTAH

INVESTASI PEMERINTAH

KONSEP DASAR

Investasi Pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka

panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan Investasi Langsung untuk

memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.

Surat Berharga adalah saham dan/atau surat utang.

Investasi Langsung adalah penyertaan modal dan/atau pemberian pinjaman

oleh badan investasi pemerintah untuk membiayai kegiatan usaha.

Penyertaan Modal adalah bentuk Investasi Pemerintah pada Bada Usaha

dengan mendapat hak kepemilikan, termasukpendirian Perseroan Terbatas dan/atau

pengambilalihan Perseroan Terbatas.

Pemberian Pinjaman adalah bentuk Investasi Pemerintah pada BadanUsaha, Badan

Layanan Umum(BLU),PemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota, dan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) dengan hak memperoleh pengembalian berupa pokok pinjaman,

bunga, dan/atau biaya lainnya.

Menteri Teknis/Pimpinan Lembaga adalah pimpinan kementerian/lembag yang

ruanglingkup tugasdan tanggung jawabnya meliputibidang infrastrukturdan bidang

lainnya yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

Badan Usaha adalah Badan Usaha swasta berbentuk Perseroan Terbatas,

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan

Koperasi.

Badan Investasi Pemerintah adalah unit pelaksana investasi sebagai satuan kerja yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab pelaksanaan Investasi Pemerintah atau

badan hukumyang lingkup kegiatannya dibidang pelaksanaan Investasi Pemerintah,

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Komite Investasi Pemerintah adalah pihak yang memberikan kajian, penetapan

kriteria, dan evaluasi atas pelaksanaan investasi oleh Badan Investasi Pemerintah.

Dewan Pengawas adalah organ Badan Investasi Pemerintah yang bertugas melakukan

pengawasan dan memberikan pengarahan pelaksanaan investasi.

Page 3: INVESTASI PEMERINTAH

Penasihat Investasi adalah tenaga profesional dan independe yang member

nasihat mengenai Investasi Pemerintah kepada Badan Investasi Pemerintah.

Rekening Induk Dana Investasi adalah rekening pada setiap Badan Investasi

Pemerintah berbentuk satuan kerja yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai

tempat penyimpanan, penyaluran, dan pengembalian Investasi Pemerintah.

Divestasi adalah penjualan surat berharga dan/atau kepemilikan pemerintah baik

sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain.

MAKSUD DAN TUJUAN

Internet yang dilaksanakan oleh pemerintah dimaksudkan untuk memperoleh manfaat

ekonomi, social, dan/atau manfaat lainnya

Investasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam

rangka memajukan kesejahteraan umum

Yang dimaksud dengan “manfaat ekonomi, social, dan/atau manfaat lainnya adalah:

Keuntungan berupa deviden, bunga, dan pertumbuhan nilai perusahaan

Peningkatan berupa jasa dan keuntungan bagi hasil investasi

Peningkatan pemasukan pajak

Peningkatan penyerapan tenaga kerja

ASAS-ASAS

Pengelolaan investasi Pemerintah harus dilaksanakan dengan mengacu pada asas-asas

berikut:

1. Asas fungsional

Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di bidang investasi dilaksanakan

sesuai dengan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang dimiliki.

2. Asas kepastian hukum

Investasi pemerintah harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

3.Asas efisiensi

Page 4: INVESTASI PEMERINTAH

Investasi pemerintah diarahkan agar sesuai dengan batasan standar kebutuhan dalam

rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara

optimal.

4. Asas akuntabilitas

Setiap kegiatan investasi pemerintah harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat

dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

5. Asas kepastian nilai

Investasi pemerintah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai investasi

dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dana dan divestasi.

BENTUK INVESTASI

KSI: Kerja Sama Investasi

BIP: Badan Investasi Pemerintah

INVESTASI PEMERINTAH

SURAT BERHARGA

INVESTASI LANGSUNG

PEMBELIAN SURAT UTANG

PEMBELIAN SAHAM

PENYERTAAN MODAL

PEMBERIANPINJAMAN

KERJASAMAINVESTASI

KSI ANTAR BIP DAN BU/BLU

DGN POLAPUBLIC PRIVATE

PARTNERSHIP

KSI ANTAR BIP DAN BU, BLU,

PEMDA, DGN POLANON PUBLIC PRIVATE

PARTNERSHIP

Page 5: INVESTASI PEMERINTAH

SUMBER DANA INVESTASI

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

b. Keuntungan investasi terdahulu

c. Dana/barang amanat pihak lain yang dikelola Badan Investasi Pemerintah

d. Sumber-sumber lainnya yang sah

Sumber dana Investasi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditempatkan

pada Rekening Induk Dana Investasi yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.Sumber dana

Investasi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam huruf b, huruf c, dan huruf d,

ditempatkan pada Badan Investasi Pemerintah dan dikelola secara tersendiri oleh Badan

Investasi Pemerintah

KEWENANGAN PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAH

Pada prinsipnya sesuai dengan Pasal 7 ayat (2) huruf h Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2004 tentang Perbendaharaan Negara bahwa Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum

Negara berwenang menempatkan uang negara dan mengelola/menatausahakan investasi. Atas

dasar prinsip tersebut, maka kewenangan pengelolaan Investasi Pemerintah dilaksanakan oleh

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Dalam pelaksanaan pengelolaan Investasi Pemerintah diperlukan juga Badan Investasi

Pemerintah yang menjalankan kewenangan sebagai operator. Untuk pengawasan internal

dalam Badan Investasi Pemerintah yang berbentuk satuan kerja, Menteri Keuangan dapat

membentuk Dewan Pengawas apabila diperlukan sesuai dengan kebutuhan rentang

pengendalian internal dalam pelaksanaan Investasi Pemerintah. Kelembagaan yang terkait

dengan penanganan pengelolaan Investasi Pemerintah ini mempunyai pemisahan fungsi yang

jelas antara fungsi regulasi, supervisi, dan operasional.

Kewenangan pengelolaan Investasi Pemerintah meliputi kewenangan regulasi, supervisi,

dan operasional.

1. Kewenangan regulasi

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan regulasi Menteri Keuangan selaku pengelola

Investasi Pemerintah berwenang dan bertanggung jawab:

Page 6: INVESTASI PEMERINTAH

a. merumuskan kebijakan, mengatur, dan menetapkan pedoman pengelolaan Investasi

Pemerintah;

b. menetapkan kriteria pemenuhan perjanjian dalam pelaksanaan Investasi

Pemerintah; dan

c. menetapkan tata cara pembayaran kewajiban yang timbul dari proyek penyediaan

Investasi Pemerintah dalam hal terdapat penggantian atas hak kekayaan intelektual,

pembayaran subsidi, dan kegagalan pemenuhan Perjanjian Investasi.

Untuk menyelenggarakan kewenangan supervisi Menteri Keuangan membentuk Komite

Investasi Pemerintah yang bersifat ad hoc.

2. Kewenangan Supervisi

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan supervisi Menteri Keuangan selaku pengelola

Investasi Pemerintah berwenang dan bertanggung jawab:

a. melakukan kajian kelayakan dan memberikan rekomendasi atas pelaksanaan

Investasi Pemerintah;

b. memonitor pelaksanaan Investasi Pemerintah yang terkait dengan dukungan

pemerintah;

c. mengevaluasi secara berkesinambungan mengenai pembiayaan dan keuntungan

atas pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam jangka waktu tertentu; dan

d. melakukan koordinasi dengan instansi terkait khususnya sehubungan dengan

Investasi Langsung dalam penyediaan infrastruktur dan bidang lainnya, termasuk

apabila terjadi kegagalan pemenuhan kerjasama.

3. Kewenangan Operasional

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan operasional Menteri Keuangan selaku

pengelola Investasi Pemerintah berwenang dan bertanggung jawab:

a. mengelola Rekening Induk Dana Investasi;

b. meneliti dan menyetujui atau menolak usulan permintaan dana Investasi

Pemerintah dari Badan Usaha, BLU, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, BLUD,

dan/atau badan hukum asing;

Page 7: INVESTASI PEMERINTAH

c. mengusulkan rencana kebutuhan dana Investasi Pemerintah yang berasal dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

d. menempatkan dana atau barang dalam rangka Investasi Pemerintah;

e. melakukan Perjanjian Investasi dengan Badan Usaha terkait dengan penempatan

dana Investasi Pemerintah;

f. melakukan pengendalian atas pengelolaan risiko terhadap pelaksanaan Investasi

Pemerintah;

g. mengusulkan rekomendasi atas pelaksanaan Investasi Pemerintah;

h. mewakili dan melaksanakan kewajiban serta menerima hak pemerintah yang diatur

dalam Perjanjian Investasi;

i. menyusun dan menandatangani Perjanjian Investasi;

j. mengusulkan perubahan Perjanjian Investasi;

k. melakukan tindakan untuk dan atas nama pemerintah apabila terjadi sengketa atau

perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Investasi;

l. melaksanakan Investasi Pemerintah dan Divestasinya; dan

m. apabila diperlukan, dapat mengangkat dan memberhentikan Penasihat Investasi.

Untuk menyelenggarakan kewenangan operasional Menteri Keuangan

membentuk Badan Investasi Pemerintah yang dapat berupa satu atau lebih satuan kerja

atau badan hukum.

Kewenangan operasional dilaksanakan oleh suatu Badan Investasi Pemerintah

berbentuk Badan Layanan Umum (BLU), yaitu Pusat Investasi Pemerintah. Dalam rangka

melaksanakan kewenangan operasional, diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 52/PMK.01/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah.

LINGKUP PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAH

Meliputi:

a. perencanaan;

b. pelaksanaan investasi;

c. penatausahaan dan pertanggungjawaban investasi;

Page 8: INVESTASI PEMERINTAH

d. pengawasan; dan

e. divestasi.

1. Perencanaan Investasi

Perencanaan investasi merupakan proses awal yang harus dilakukan oleh Pusat

Investasi Pemerintah dengan menganut prinsip kehati-hatian sehingga tujuan investasi

dapat tercapai secara efektif dan efisien. Perencanaan Investasi Pemerintah

memerlukan suatu koordinasi kelembagaan pada pengelolaan Investasi Pemerintah,

termasuk dalam perencanaan kebutuhan dan sumber dana yang diperlukan dalam

pelaksanaan Investasi Pemerintah. Hal ini telah diatur secara teknis dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penyusunan

Perencanaan Investasi Pemerintah.

2. Pelaksanaan Investasi

Pelaksanaan Investasi Pemerintah dilakukan oleh Pusat Investasi Pemerintah

berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan c.q Komite Investasi Pemerintah Pusat.

Pada pelaksanaan investasi surat berharga, inisiatif pelaksanaan investasi dapat berasal

dari Pusat Investasi Pemerintah. Sedangkan pada investasi langsung, dilakukan dengan

prinsip menitikberatkan pada sumber dana komersial/swasta serta meminimalkan

sumber dana pemerintah. Hal ini sesuai dengan konsekuensi logis bahwa peran

pemerintah sebenarnya sebatas memberikan dukungan sebagai fasilitator dalam rangka

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Proses pelaksanaan Investasi Pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 181/PMK.05/2008 tentang Pelaksanaan Investasi Pemerintah.

3. Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Investasi

Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan Investasi

Pemerintah, Pusat Investasi Pemerintah selaku operator investasi harus

menyelenggarakan akuntansi atas pelaksanaan Investasi Pemerintah. Akuntansi atas

pelaksanaan Investasi Pemerintah mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (untuk

Badan Investasi Pemerintah berbentuk Badan Hukum) dan Standar Akuntansi

Page 9: INVESTASI PEMERINTAH

Pemerintahan (untuk Badan Investasi Pemerintah berbentuk Satuan Kerja). Dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Investasi Pemerintah, Pusat Investasi

Pemerintah wajib menyusun laporan keuangan dan kinerja yang

disampaikan kepada Menteri Keuangan. Proses penatausahaan dan

pertanggungjawaban tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

182/PMK.05/2008 tentang Pelaporan atas Pelaksanaan Kegiatan Investasi.

4. Pengawasan atas Pelaksanaan Investasi

Sebagai pelaksanaan mekanisme check and balance atas pengelolaan Investasi

Pemerintah, perlu pelaksanaan fungsi pengawasan dan evaluasi. Fungsi ini diharapkan

dapat membantu menciptakan pelaksanaan prinsip tata kelola yang baik (Good

Corporate Governance) pada pengelolaan Investasi Pemerintah. Hal ini untuk mencegah

agar jangan sampai terjadi penyimpangan sehingga dengan pengawasan tersebut,

diharapkan agar pelaksanaan investasi sesuai dengan ketentuan perundangundangan.

Proses supervisi investasi dilaksanakan oleh Komite Investasi Pemerintah Pusat sesuai

amanat Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2008.

5. Divestasi

Dalam pengelolaan Investasi Pemerintah, peran Pusat Investasi Pemerintah

sebagai pelaku investasi mempunyai maksud untuk memfasilitasi terciptanya

pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional. Pada prinsipnya, investasi

yang telah dilaksanakan secara baik akan berakhir melalui divestasi yang juga baik.

Proses divestasi yang dilakukan atas investasi surat berharga dapat memperoleh

manfaat ekonomi, sedangkan divestasi atas investasi langsung dimaksudkan dapat

diinvestasikan kembali dalam rangka meningkatkan fasilitas infrastruktur dan bidang

lainnya guna memacu roda perekonomian masyarakat. Hal ini telah diatur secara tegas

dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.05/2008 tentang Persyaratan dan

Tata Cara Divestasi terhadap Investasi Pemerintah.

Manajemen Risiko Investasi Pemerintah

Page 10: INVESTASI PEMERINTAH

Dalam rangka mengurangi risiko pelaksanaan Investasi Pemerintah, disamping

menargetkan tingkat pendapatan yang diharapkan, hal penting yang harus selalu

diperhatikan adalah timbulnya potensi kerugian yang akan berpengaruh, baik terhadap

pendapatan maupun modal Pusat Investasi Pemerintah. Oleh karena itu, penerapan

manajemen risiko sebagai langkah-langkah antisipasi dan mitigasi munculnya variable

risiko Investasi Pemerintah sangat penting untuk diperhatikan dalam perencanaan

maupun pelaksanaan investasi.

Pencairan dan penyaluran dana investasi

Pencairan

Pencairan dana untuk pembelian Surat Berharga dilakukan dengan cara

pemindahbukuan dari Rekening Induk Dana Investasi untuk untung rekening pihak lain

yang berhak sesuai peraturan perundang-undangan.

Pencairan dana untuk Investasi Langsung melalui penyertaan modal, dilakukan

dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Induk Dana Investasi untuk untung

rekening Badan Usaha yang berbadan hukum. Sedangkan pencairan dana untuk

Investasi Langsung melalui pemberian pinjaman, dilakukan dengan cara

pemindahbukuan dari Rekening Induk Dana Investasi untuk untung rekening Badan

Usaha, BLU, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, BLUD, dan/atau badan hukum

asing.dilakukan berdasarkan perjanjian investasi.

Pengembalian pokok dari investasi dan dari divestasi

disetorkan/dipindahbukukan ke Rekening Induk Dana Investasi.

Page 11: INVESTASI PEMERINTAH