investasi berbasis emas pada produk bsm ...bapak dr. ahmad mifdhlol m, lc, m.si selaku pembimbing...
TRANSCRIPT
i
INVESTASI BERBASIS EMAS PADA PRODUK BSM CICIL
EMAS DI BANK SYARIAH (BSM) KANTOR CABANG
UNGARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
NURUL AZIZAH F.Z
NIM : 20113048
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
. . .
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya... (QS al-Baqarah [2]: 286)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur kepada Allah SWT,
Kupersembahkan karya ini teruntuk:
☺ Bapak dan Ibu ku, yang telah memperkenalkan aku pada kehidupan,
memperjuangkan hidupku dengan kasih sayang yang tulus, serta doa yang
tiada hentinya, ridho kalian adalah semangatku.
☺ Saudara-saudaraku, mba hajar, mb Rahma, alm.mas aji, dek Ham. Maaf
bila selama ini aku belum bisa menjadi saudara yang baik untuk kalian.
Kalian adalah jiwaku yang tidak dapat ditukar dengan apapun didunia ini.
☺ Seseorang yang telah memberikan warna pada hidupku, terimakasih untuk
segalanya.
☺ Semua teman-teman seperjuanganku dalam organisasi PMII, DEMA,
SMC. Terimakasih telah mengajarkanku banyak hal, membuatku mengerti
arti sebuah tanggung jawab serta pengorbanan yang sebenarnya.
☺ Teman-teman seperjuanganku dalam menulis Tugas Akhir ini, semangat
untuk kalian.
☺ Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak
bisa saya sebutkan satu per satu. Terimakasih sedalam-dalamnya.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, kasih sayang, serta hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir
dengan judul “Investasi Berbasis Emas Pada Produk BSM Cicil Emas Di Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran”. Tugas khir ini disusun untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memeperoleh gelar Ahli Madya di Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini sulit untuk dapat
terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karana itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE, M.Si., selaku Dekan Fakutlas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Drs. H. Alfred L, M. SI selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah.
4. Bapak Dr. Ahmad Mifdhlol M, Lc, M.SI selaku Pembimbing Akademik DIII
Perbankan Syariah.
5. Bapak Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag., selaku dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh
perhatian dan kesabahan selama menyusun penulisan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Perbankan Syariah atas ilmu yang tiada batasnya.
ix
7. Bapak dan Ibu tercinta yang tulus ikhlas mencurahkan segalanya demi
penulis serta kakak dan adikku yang memberiku semangat dan doa tanpa
henti.
8. Bapak Aditya Muko Wibowo selaku Manajer Operasional Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Ungaran, yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk mengadakan penelitian ini.
9. Yazid Muslim, Eka Resmi Kurniasari dan seluruh staf karyawan di Bank
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran yang telah membantu dalam
perizinan serta wawancara penulisan tugas akhir ini.
10. Semua teman-teman jurusan Perbankan Syariah DIII yang selalu memberikan
semangat dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan
tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir
ini jadi jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu penulis harapkan.
Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan dunia
pendidikan pada umumnya.
Salatiga, 23 Agustus 2016
Penulis
x
ABSTRAK
Zahroh, Nurul Azizah Fatimatu. 2016. Investasi Berbasis Emas Pada Produk
BSM Cicil Emas Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran.
Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Diploma III
Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alternatif investasi, produk-
produk investasi serta aplikasi investasi emas pada BSM Kantor Cabang Ungaran.
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam tugas akhir ini adalah
penelitian lapangan dengan mengambil lokasi penelitian di BSM Kantor Cabang
Ungaran dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri
dari sumber primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan
observasi dan dokumentasi. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode deskriptif analisis.
Dari penelitian ini dihasilkan temuan sebagai berikut. Pertama, Alternatif
investasi pada Bank Syariah Mandiri menggunakan produk BSM Cicil Emas
karena emas merupakan investasi jangka panjang, emas yang kebal akan inflasi
dan nilainya cenderung meningkat. Disamping itu emas lebih aman karena tidak
terkena pajak, menguntungkan serta likuid. Kedua, produk-produk investasi pada
BSM Kantor Cabang Ungaran Ungaran terdiri dari Sukuk, Reksadana, dan BSM
Cicil Emas. Ketiga, Aplikasi investasi yang digunakan pada BSM adalah produk
BSM Cicil Emas yang memberikan kesempatan masyarakat untuk memiliki emas
batangan dengan melakukan pengajuan pembiayaan, dengan cara mencicil,
menggunakan akad murabahah, dengan jaminan diikat dengan rahn (gadai). Berat
minimal 10 gram hingga 250 gram, dengan jangka waktu pembiayaan 2 sampai
dengan 5 tahun.
Kata Kunci : Investasi, Emas, dan Murabahah
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C.Tujuan dan kegunaan ................................................................................ 4
D.Metodologi Penelitian ................................................................................ 5
E.Penegasan Istilah ........................................................................................ 8
F.Sistematika Penulisan ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A.Telaah Pustaka ...................................................................................... 10
xii
B.Landasan Teori .................................................................................... .14
1.Investasi ............................................................................................. 14
2.Emas .................................................................................................. 25
3.Akad Murabahah .............................................................................. 35
BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN
A.Sejarah Berdirinya BSM Kantor Cabang Ungaran ............................. 44
B Lokasi dan Wilayah Perusahaan. ........................................................ 48
C.Visi, Misi, Tagline, dan Nilai-nilai Perusahaan ................................. 49
D.Penjabatan Tugas dan Wewenang ...................................................... 51
E. Produk-Produk .................................................................................... 61
F.Data Jumlah Nasabah BSM Cicil Emas Tahun 2013-2015 ................ 74
BAB IV ANALISIS
A.Alternatif Investasi pada BSM KC Ungaran ......................................... 75
B.Produk-produk Investasi pada BSM KC Ungaran ............................... 79
C Aplikasi Investasi Emas pada BSM KC Ungaran ................................. 83
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan ........................................................................................... 97
B.Saran ..................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 99
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema murabahah
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor (BSM) Cabang
Ungaran
Gambar 3.2 Lokasi Bank Syariah Mandiri Kantor (BSM) Cabang Ungaran
Gambar 4.1 Kenaikan Harga Emas.
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Kadar emas/Karat emas
Tabel 2.3 Harga Emas dan Pembiayaan produk BSM Cicil Emas
Tabel 3.1 Data Jumlah nasabah Cicil Emas PT Bank Syariah Mandiri Tahun
2013-2015.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman serba modern dan canggih ini setiap manusia dituntut untuk
dapat hidup maju mengikuti perkembangan zaman. Kebutuhan manusia yang
semakin beragam dan betambah banyak menuntut manusia untuk bekerja
keras memenuhinya. Sempitnya lapangan pekerjaan yang ditawarkan
seringkali menimbulkan masalah. Untuk itu manusia dituntut untuk
menggunakan kemampuannya membuka lapangan pekerjaan baru atau usaha
untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan bersaing di dunia internasional
(Rivai, 2010:29).
Masyarakat menengah ke atas pada umumnya menyimpan sebagian
pendapatannya secara periodik guna diperuntukkan pada masa yang akan
datang. Oleh karenanya, dalam hal ini diperlukan suatu putusan yang harus
dilakukan terhadap aset atau pendapatan tersebut. Putusan yang pertama
adalah pilihan untuk tidak mengahabiskan uang, kedua adalah apa yang harus
dilakukan terhadap uang yang dimiliki, kemudian putusan ketiga bagaimana
cara agar jumlah uang tersebut dapat bertambah sering berjalannya waktu
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Putra dan Heykal,
2013:21).
Investasi adalah penempatan sejumlah kekayaan untuk mendapatkan
keuntungan di masa yang akan datang, dengan penanaman modal saat ini
2
untuk diperoleh manfaatnya di masa depan. (Nurul Huda, 2008:7-8). Setiap
investasi yang berlaku, semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin
tinggi pula resiko yang harus ditanggung investor. Sehingga investor bisa saja
mengalami kerugian bahkan lebih dari itu, bisa kehilangan semua modalnya.
Diantara berbagai instrumen investasi, logam mulia emas merupakan pilihan
investasi dengan kategori aman dan menguntungkan.
Berbagai kajian mengenai logam mulia emas yang merupakan salah
satu instrumen investasi tertua sepanjang sejarah manusia. Dimana sejak
zaman dahulu, logam mulia telah menjadi alat untuk menyimpan kekayaan
yang teruji dalam kurun waktu yang panjang. Emas sebagai pengaman nilai
uang yang terbukti dengan harga satu ekor kambing sejak zaman 1400 tahun
lalu sampai sekarang nilainya 1 dinar emas yakni 22 karat dengan berat 4,25
gram.
Investasi dalam bentuk emas merupakan investasi yang aman bagi
pemula, investasi emas berupa Logam Mulia (LM) adalah yang paling mudah
dengan return yang bagus, serta resiko yang lebih kecil dan bisa sebagai
lindung nilai saat krisis. Untuk melakukan investasi emas investor
memerlukan biaya awal yang tidak sedikit, setidaknya untuk membeli emas
10 gram harus menyiapkan dana sebesar Rp.5.750.000. Dana tersebut akan
terasa berat bagi pemula yang baru akan memulai investasi emas. Dalam
mengatasi masalah tersebut BI mengeluarkan Surat Edaran BI (SE BI) Nomor
14/7/DPBS tanggal 29 Februari 2012 tentang Produk Qardh yang Beragun
Emas bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS), BI berupaya
3
mengurangi unsur spekulasi dan risiko atau permasalahan yang mungkin
timbul dalam bisnis gadai emas dan investasi emas. Berdasarkan keputusan
Bank Indonesia tersebut, Investasi emas hanya dapat dilakukan di Bank
Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS).
Investasi emas di perbankan syariah mulai dirilis sejak awal 2013. Hal
ini dikarenakan adanya peraturan baru dari Bank Indonesia yaitu Surat
Edaran BI Nomor 14/7/DPBS yang membatasi pembiayaan maksimal gadai
hanya 250.000.000,- per nasabah. Perbankan syariah merilis investasi emas
dengan skema murabahah. Akad yang digunakan pada pembiayaan
kepemilikan emas adalah murabahah dengan jaminan diikat dengan rahn
(gadai). Emas merupakan barang dengan demand yang tinggi, baik untuk
proteksi aset, kepentingan berjaga, kebutuhan tabungan haji, maupun
investasi (http://www/bi/go/id/id/peraturan/perbankan/Pages/se_140712.aspx
diakses pada 5 Agustus 20:00). Dalam hai ini Bank Syariah meluncurkan
produk Cicil Emas guna mempermudah para nasabah untuk mendapatkan
kepemilikan emas.
Pada penelitian ini penulis mengambil objek di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Ungaran. Dengan berbagai macam produk yang diantaranya
produk dana, produk pembiayaan, dan produk jasa. Produk-produk tersebut
tentunya ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam berbagai
macam produk di BSM produk yang sangat menarik oleh masyarakat yaitu
produk investasi yang diantaranya adalah Sukuk dan Reksandana dan BSM
4
Cicil Emas. Dan Cicil Emas merupakan salah satu produk yang sekarang
sedang banyak diminati oleh masyarakat.
Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
Investasi Berbasis Emas Pada Produk BSM Cicil Emas Di Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Ungaran”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
dapat diumuskan adalah:
1. Apa alasan emas digunakan sebagai alternatif investasi di Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Ungaran ?
2. Apa saja produk-produk investasi pada Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Ungaran ?
3. Bagaimana cara aplikasi investasi emas pada Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Ungaran?
C. Tujuan Dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui alasan emas digunakan sebagai alternatif investasi di
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran.
b. Untuk mengetahui produk-produk investasi di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Ungaran.
c. Untuk mengetahui cara aplikasi investasi emas di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Ungaran.
5
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan tentang investasi emas secara
baik dan benar seperti yang terkandung dalam ajaran Syari’at Islam.
b. Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan dan informasi tentang produk-produk
murabahah bertujuan investasi, serta mengajak untuk berinvestasi emas
di Bank Mandiri Kantor Cabang Ungaran yang dapat bermanfaat bagi
pembaca.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistrik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khususnya yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah (Moleong, 2009:6).
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan
yang artinya penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya.
Hasil penelitian ini diperoleh dengan cara mengamati, mencatat,
mengumpulkan data dan informasi yang ada dilapangan.
6
2. Sumber Data
a. Data primer
Data primer merupakan data yang sangat diperlukan dalam
melakukan penelitian atau istilah lain data yang utama (Hikmat,
2011:73). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi
dan wawancara kepada pihak BSM Kantor Cabang Ungaran yang
memahami langsung tentang produk investasi.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan.
Data sekunder juga diperlukan dalam penelitian, tetapi berperan sebagai
data pendukung yang fungsinya menguatkan data primer (Hikmat,
2011:72). Dalam penelitian ini adalah berupa dokumen-dokumen dan
informasi lain yang tertulis dan berkaitan dengan produk pembiayaan
bertujuan investasi yang didapat dari Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Ungaran.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan
penulis adalah :
a. Observasi
Metode observasi adalah kegiatan mengamati dan mencermati
serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan
konteks penelitian (Hikmat, 2011:73). Dalam hal ini, serangkaian
pencatatan dan pengamatan terhadap semua yang berkaitan dengan
7
investasi berbasis emas yang dicatat secara sistematis, sesuai dengan
tujuan penulisan.
b. Wawancara (interview)
Wawancara adalalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
2009:186).
Dalam hal ini wawancara yang penulis lakukan adalah dengan
karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran khususnya
yang menangani produk investasi. Metode ini digunakan untuk
melengkapi data-data yang telah diperoleh dari metode observasi.
c. Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan sejumlah besar fakta dan data
tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar
data berbentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata,
jurnal kegiatan, dan sebagainya (Sujarweni, 2014:33).
4. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data dengan
menggunakan metode deskriptif analisis yaitu setelah data yang terkumpul
telah dihitung, dan telah diikhtisarkan dalam penyajian data, selanjutnya
adalah menganalisa data dari hasil yang telah diperoleh dari sumbernya.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8
deskriptif analisis, yakni suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran umum tentang subyek penelitian berdasarkan data
dan variabel yang diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti. Data-data
yang diperoleh kemudian penulis analisis untuk mengetahui bagaimana
Investasi berbasis emas pada BSM Kantor Cabang Ungaran.
E. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan pengertian dan penafsiran dalam
penulisan, maka penulis menjelaskan arti kata-kata dan memberikan
penegasan istilah yang terdapat dalam tugas akhir ini.
1. Investasi
Investasi disebut sebagai penempatan sejumlah kekayaan untuk
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang, dengan penanaman
modal saat ini unuk diperoleh manfaatnya di masa depan ( Huda, 2008:7-8).
2. Emas
Emas merupakan logam mulia yang harganya mahal, warnanya
kuning, dan biasa dibuat perhiasan (cincin, gelang, dan sebagainya) Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Poerwadarminta, 2006:295).
3. Murabahah
Dalam perbankan syariah, murabahah merupakan akad jual beli
antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk
membeli barang. Dari transaksi tersebut bank mendapatkan keuntungan jual
beli yang disepakati bersama. Selain itu murabahah juga merupakan jasa
9
pembiayaan oleh bank melalui transaksi jual beli dengan nasabah dengan
cara cicilan (Yudiana 2014: 16-17).
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penelitian ini akan disusun dalam lima bab
dengan tahapan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, penegasan
istilah, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, dalam bab ini akan menguraikan tentang
telaah pustaka, teori investasi, teori emas dan akad murabahah yang
digunakan dalam investasi emas.
BAB III Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri, dalam bab ini akan
meliputi sejarah singkat berdirinya Bank Syariah Mandiri, Lokasi Bank
Syariah Mandiri, visi, misi, tagline dan nilai-nilai perusahaan, penjabatan
tugas dan wewenang, dan produk-produk Bank Syariah Mandiri.
BAB IV Pembahasan, dalam bab ini akan di bahas produk-produk
pembiayaan bertujuan investasi, alternatif investasi, dan aplikasi investasi
pada Bank Syariah Mandiri.
BAB V Penutup, dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan
dari hasil penelitian, serta saran sebagai bahan masukan yang dianggap perlu
bagi penulis.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian dilakukan oleh Sholeh (2014) di Universitas Negeri
Surabaya. Menyimpulkan bahwa investasi emas memiliki keuntungan lebih
menarik, baik dilihat dari tingkat harga maupun dari hasil yang diperoleh dari
investasi tersebut. Dilihat dari segi resikonya investasi emas juga memiliki
resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi pada instrumen lain.
Hal ini dapat mencegah kerugian yang dialami investor. Disamping itu
investasi emas memberikan hasil yang lebih menguntungkan dan lebih aman.
Penelitian Ulirrahmi (2012) di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Menyimpulkan bahwa investasi emas diperbolehkan dalam Islam sebagai
wujud pengejawentahan manusia, perintah Allah SWT kepada manusia
sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi. Syarat-syarat dalam berinvestasi
emas sesuai dengan hukum islam adalah penetapan niat dan tujuan ketika
berinvestasi, jangka waktu investasi harus jelas agar perputuran roda ekonomi
tidak terhambat dan transaksi yang dilakukan tidak berbasis riba. Investasi
dalam perbankan syariah diperbolehkan dalam islam karena akadnya jelas
yaitu murabahah, akad wakalah, dan akad rahn. Syarat-syarat dalam ketiga
akad tersebut juga telah dipenuhi oleh Bank Syariah maupun Pegadaian.
Penelitian juga dilakukan oleh Elviana (2015) di IAIN Walisongo.
Menyimpulkan bahwa mekanisme BSM pembiayaan cicil emas di BSM
11
Kantor Cabang Ungaran terdiri dari beberapa tahapan mulai dari syarat
pengajuan, penulaian agunan, pemutusan pembiyaaan, pelaksanaan akad dan
pencairan pembiayaan. Dalam proses pembiayaan cicil emas berpedoman
pada Fatwa No. 77/DSN-MUI/V/2010 tentang Jual Beli Emas secara tidak
tunai. Akad yang digunakan menggunakan akad murabahah (jual beli)
dimana bank sebagai pihak penjual yang menalangi pembelian emas terlebih
dahulu dan nasabah sebagai pembeli, membayar dengan cara menyicil selama
kurun waktu 2-5 tahun. BSM berpedoman pada DSN MUI No: 04/DSN-
MUI/IV/2000 tentang murabahah.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosyidah (2014) di IAIN Mataram.
Menyimpulkan bahwa baik secara farsial maupun secara simultan, resiko
investasi dan atribut produk islami berpengaruh secara tidak signifikan
terhadap minat masyarakat dalam berinvestasi emas di pegadaian syariah. Hal
ini dapat terjadi disebabkan oleh banyak faktor kemungkinan diantaranya
banyak faktor yang lebih dominan yang akan mempengaruhi minat
masyarakat dalam berinvestasi emas seperti faktor peluang keuntungan yang
dipertimbangkan pada saat membeli dan menjual emas. Sedangkan faktor
label syariah yang bebas riba, gharar, dan keterkaitan ideologi atau agama
adalah bagian dari faktor yang mempengaruhi minat untuk berinvestasi emas
di pegadaian syariah walaupun tidak menjadi faktor yang dominan.
Penelitian yang dilakukan oleh Anita (2015) di IAIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten. Menyimpulkan bahwa perbandingan return logam mulia
emas dengan saham perusahaan pertambangan menggunakan Analisis
12
Kovarian dengan tingkat signifikan 5% tidak menunjukkan perbedaan yang
berarti. Untuk penelitian berikutnya dapat menambah jangka waktu penelitian
dan memasukkan variabel makro lainnya yang diduga turut mempengaruhi
harga logam mulia emas dan juga harga saham.
Tabel 2.1
Tabel Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Isi Perbedaan
1. Muhammad
Sholeh.
(Pendiddikan
Akutansi 2014)
Emas Sebagai
Instrumen Investasi
Yang Aman Pada
Saat Instrumen
Kuangan Lain
Mengalami
Peningkatan Resiko.
Meliputi
keuntungan
investasi
Membahas tentang
analisis investasi
emas dan juga
investasi pada
instrumen keuanagan
lainnya.
2. Fauzia
Ulirrahmi.
(Fakultas
Agama Islam
2012)
Investasi Emas
Dalam Prespektif
Hukum Islam
Meliputi tata cara
dan ketentuan
investasi serta
penerapan investasi
pada perbankan
syariah maupun
pagadaian.
Membahas tentang
hukum dan cara
investasi emas
ditinjau dari tafsir
dan hadist.
3. Elsa Elviana.
(Perbankan
Syariah 2015)
Analisis Terhadap
Akad Pada Produk
BSM Cicil Emas Di
Bank Syariah
Meliputi
mekanisme
pembiayaan dan
akad yang
Membahas tentang
mekanisme
pembiayaan dan
penerapan produk
13
Mandiri Kantor
Cabang Semarang
digunakan dalam
produk BSM Cicil
Emas
pembiayaan BSM
Cicil Emas sesuai
dengan Fatwa DSN
MUI No 77/DSN-
MUI/V/2010 tentang
Jual beli Emas secara
tidak tunai.
4. Umi Rosyidah
(2014)
Minat Masyarakat
Berinvestasi Emas
Pada Pegadaian
Syariah Lombok.
Meliputi gambaran
umum dan
karakteristik
investor pada
pegadaian syariah,
risiko dan
keuntungan dalam
berinvestasi emas.
Bentuk pelayanan
investasi emas serta
minat masyarakat
dalam berinvestasi
emas pada pegadaian
syariah Lombok.
5. Anita. Bisnis
dan Manajemen
2015)
Analisis Komparasi
Investasi Logam
Mulia Emas Dengan
Saham Perusahaan
Pertambangan Di
Bursa Efek Indonesia
2010-2014.
Meliputi
pengelolaan data
dengan
menggunakan uji
beda investasi emas
dan saham. dengan
metode analisis
kovarian. Serta
kelebihan dari
investasi emas
Perbandingan antara
return investasi emas
dengan return saham
perusahaan
pertambangan selama
periode 2010-2014.
14
Berdasarkan pemaparan tabel perbedaan penelitian diatas, maka
dapat diketahui bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitan-penelitian
sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada objek penelitian yang akan
dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran di mana
selama ini belum pernah ada yang mencoba untuk mengangkat tema
investasi berbasis emas dengan objek penelitian Bank tersebut. Selain itu
isi dalam melakukan penelitian tentang investasi berbasis emas pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran, berbeda dengan penelitian-
penelitian diatas. Dari perbedaan-perbedaan yang ada maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian tentang investasi emas pada Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Ungaran dengan mengambil judul “Investasi
Berbasis Emas Pada Produk BSM Cicil Emas Di Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Ungaran” ini berbeda dan belum pernah ada
yang melakukannya.
B. Landasan Teori
1. Investasi
Investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu invertire (memakai), Investasi
dalam bahasa Inggris, disebut dengan inverstment (Salim 2014:31).
Investasi juga disebut sebagai penempatan sejumlah kekayaan untuk
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang, dengan penanaman
modal saat ini unuk diperoleh manfaatnya di masa depan (Huda, 2008:7-
8). Investasi adalah penanaman uang atau penanaman modal dalam suatu
15
perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Kamus
Umum Bahasa Indonesia (KBBI) (Poerwadarminta, 2006:441).
Di dalam buku hukum investasi di indonesia, terdapat konsep teoritis
mengenai investasi, yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan
sumber-sumber (dana yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada
saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk
baru dimasa yang akan datang (Salim, 2014:31).
Dari devinisi tersebut investasi dikontruksikan sebagai sebuah kegiatan
untuk:
1. Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang
modal, dan
2. Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.
Investasi dapat menambah penghasilan seseorang namun disamping itu
juga adanya resiko keuangan, bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan
investasi disebabkan oleh banyak hal diantaranya karena faktor keamanan
baik dari bencana alam, atau faktor manusia dan lain-lain (Nafik, 2009:67-
68).
Jika berbicara tentang investasi syariah, ada hal lain yang turut berperan
dalam investasi. Investasi syariah tidak melulu membicarakan persoalan
duniawi sebagaimana yang dikemukakan para ekonomi sekuler. Ada unsur
lain yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu investasi di masa
depan, yaitu ketentuan dan kehendak Allah. Islam memadukan antara
dimensi dunia dan akhirat.
16
Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia yang bersifat
vertikal (hubungan manusia dengan Allah) maupun hofizontal (hubungan
manusia dengan manusia) merupakan investasi yang akan dinikmati di
dunia dan akhirat. Karena perbuatan manusia dipandang sebagai investasi
maka hasilnya akan ada yang beruntung dan ada pula yang merugi. Itulah
yang disebut risiko. Islam memerintahkan umatnya untuk meraih
kesuksesan dan berupaya meningkatkan hasil investasi (Nafik, 2009:69).
a. Landasan Hukum Investasi
Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam. Hal
tersebut dapat dibuktikan bahwa konsep investasi selain sebagai
pengetahuan juga bernuansa spiritual karena menggunakan norma syariah,
sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan amal, oleh karenanya
investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Hal tersebut dijelaskan
dalam Al-Qur’an surah Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
17
Konsep investasi dalam ajaran Islam yang diwujudkan dalam
bentuk nonfinansial yang berimplikasi terhadap kehidupan ekonomi yang
kuat juga tertuang dalam Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 9 sebagai berikut:
Artinya:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar (Huda, 2008: 18-21).
b. Jenis-jenis Investasi
Pada dasarnya investasi dapat digolongkan berdasarkan aset,
pengaruh, sumber pembiayaan, dan berdasarkan bentuknya. Keempat
hal tersebut dapat diuraikan seperti berikut ini (Salim, 2014: 36-38).
1) Investasi berdasarkan asetnya, merupakan penggolongan investasi dari
aspek modal atau kekayaannya. Investasi berdasarkan asetnya dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
a) Real asset merupakan investasi yang berwujud, seperti gedung-
gedung, kendaraan dan sebagainya.
18
b) Financial assets merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak
langsung pemegangnya terhadap aktivitas rill pihak yang
menerbitkan sekuritas tersebut.
2) Investasi berdasarkan pengaruhnya merupakan investasi yang
didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi atau tidak
berpengaruh dalam kegiatan investasi. Investasi berdasarkan
pengaruhnya dibagi dua macam, yaitu:
a) Investasi autonomus (berdiri sendiri) merupakan investasi yang
tidak dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Misalnya,
pembelian surat-surat berharga.
b) Investasi induced (memengaruhi) merupakan Investasi yang
dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat
pendapatan. Misalnya, penghasilan yang didapat selain dari
bekerja, seperti bunga dan sebagainya.
3) Investasi berdasarkan pembiayaannya (Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Asing Dalam
Negeri). Merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi
itu diperoleh.
4) Investasi berdasarkan bentuknya merupakan investasi yang didasarkan
pada cara menanamkan investasinya. Investasi ini dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
19
a) Investasi portofolio; dan
b) Investasi langsung.
Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan
instrumen surat berharga, seperti saham dan obligasi. Investasi
langsung merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun,
membeli total atau mengakuisisi perusahaan.
c. Prinsip-prinsip Umum Investasi Syariah
Prinsip-prinsip investasi diantaranya adalah:
1) Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan
menghindari setiap transaksi yang zalim. Setiap transaksi yang
memberikan manfaat akan dilakukan bagi hasil.
2) Uang sebagai alat pertukaran bukan komoditas perdagangan dimana
fungsinya adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan
daya beli suatu barang atau harta. Sedangkan manfaat atau keuntungan
yang ditimbulkannya berdasarkan atas pemakaian barang atau harta
yang dibeli dengan uang tersebut.
3) Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau
unsur penipuan di salah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak
sengaja.
4) Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak
menimbulkan risiko yang besar atau melebihi kemampuan
menanggung risiko.
20
5) Dalam Islam setiap transaksi yang mangharapkan hasil harus bersedia
menanggung risiko.
6) Manajemen yang diterapkan adalah manajemen islami yang tidak
mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia
serta menjaga lestarinya lingkungan hidup.
Islam sebagai aturan hidup yang mengatur sisi kehidupan umat
manusia, menawarkan berbagai cara untuk menjalani kehidupan yang
sesuai dengan norma dan aturan Allah SWT. Dalam berinvestasi Allah
SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk dan rambu-rambu pokok
yang harus diikuti oleh setiap umat muslim, adalah sebagai berikut:
a) Terbebas dari Unsur Riba
Riba secara etimologi berari tumbuh dan bertambah, dan
dalam termonologi syariah para ulama memberikan definisi,
Menurut Imam Badrudin Ai Aini dalam kitabnya Umdatu al-Qari,
Riba adalah penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi
bisnis rill.
b) Terhindar dari unsur gharar
Gharar secara etimologi bermakna kekhawatiran atau
risiko, berarti juga menghadapi suatu kecelakaan, kerugian, atau
kebinasaan. Gharar juga dikatakan sebagai sesuatu yang bersifat
tidak pasti (uncertainly). Jual beli gharar berati sebuah jual beli
yang mengandung unsur ketidakpastian antara dua pihak yang
bertransaksi.
21
c) Terhindar dari unsur judi (maysir)
Maysir secara etimologi bermakna mudah. Maysir
merupakan bentuk objek yang diartikan sebagai tempat untuk
memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan sesuatu karena
seseorang yang seharusnya menempuh jalan yang susah payah
akan tetapi mencari jalan pintas dengan harapan dapat mencapai
apa yang dikehendaki, walaupun jalan pintas tersebut
bertentangann dengan nilai serta aturan syariah.
d) Terhindar dari unsur haram
Sesuatu yang haram merupakan segala sesuatu yang
dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-nya SAW dalam al-quran dan
hadis-Nya. Kata haram secara etimologi berari melarang. Sesuatu
yang haram berarti yang dilarang untuk melakukannya. Dalam
kaidah usul fiqh haram disefinisikan sebagai sesuatu yang
disediakan hukuman (iqab) bagi yang melakukan dan disediakan
pahala bagi yang meninggalkan karena diniatkan untuk
menjalankan syariat-Nya.
e) Terhindar dari unsur syubhat
Kata syubhat berarti mirip, serupa, semisal dan bercampur.
Dalam terminologi syariah diartikan sebagai: “sesuatu perkara
yang tercampur (antara halal dan haram), akan tetapi tidak
diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang halal atau haram.
Dan apakah ia hak atau batil (Huda, 2008: 23-29).
22
d. Tujuan Investasi
Pada dasarnya tujuan investasi adalah untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam konteks perekonomian ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan invetasi (Huda, 2008: 8-9).
1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan
datang.
Kebutuhan untuk mendapatkan kehidupan yang layak
merupakan keinginan setiap manusia, sehingga upaya-upaya untuk
mencapai hal tersebut di masa depan selalu akan dilakukan.
2) Mengurangi tekanan inflasi
Faktor inflasi tidak pernah dapat dihindarkan dalam kehidupan
ekonomi, yang dapat dilakukan adalah meminimalkan risiko akibat
adanya inflasi, dari hal itu karena variabel inflasi dapat mengoreksi
seluruh pendapatan yang ada.
3) Sebagai usaha untuk menghemat pajak
Di beberapa negara belahan dunia banyak melakukan kebijakan
yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui
pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan
investasi pada usaha tertentu.
e. Risiko Investasi
Prinsip dalam berinvestasi adalah mencari keuntungan yang besar
dengan sedikit resiko atau menghindari kerugian. Dalam berinvestasi
23
selalu ada resiko. Ada 3 resiko dalam berinvestasi yaitu: (Marsis, 2013:
32-34).
1) Turunnya nilai investasi
Risiko yang paling ditakuti ketika berinvestasi umunya adalah
takut jika uangnya akan hilang, namun investasi tidak selalu untung
pasti sesekali juga akan merasakan kerugian entah itu dalam skala yang
besar, sedang atau kecil. Karena produk investasi risikonya berbeda-
beda.
2) Sulitnya produk investasi dijual
Risiko kedua yang sangat ditakuti orang ketika berinvestasi
adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual
kembali atau tidak. Beberapa orang mungkin suka berinvestasi emas
karena emas mudah untuk dijual kembali.
Contoh lain produk investasi yang tidak mudah dijual adalah
barang-barang koleksi seperi lukisan. Karena pasarya tidak selalu
mudah untuk menjual lukisan, tetapi setiap terjual biasanya harganya
sangat tinggi dan memberikan keuntungan untuk orang yang
menjualnya.
3) Hasil investasi yang diberikan tidak sebesar kenaikan harga barang dan
jasa.
Para investor pasti menginginkan produk yang aman dan
koservatif. Tetapi konsekuensinya adalah bahwa hasil investasi yang
didapat mungkin tidak menyamai harga kenaikan barang dan jasa. Jika
24
itu terus menerus dialami maka para investor yang menginginkan
keuntungan akan mendapatkan kebangrutan.
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga
membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan
investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor
keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia),
atau ketertiban hukum.
f. Manfaat dalam investasi
Manfaat investasi untuk kehidupan sehari-hari antara lain: (Lina,
2016: 58)
1) Dapat Melatih hidup hemat.
2) Kestabilan inflasi dan perlindungan kekayaan.
3) Meningkatkan nilai aset.
4) Jaminan keuangan masa depan.
5) Perencanaan keuangan dini.
g. Kelebihan Investasi Emas
1) Memberikan keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang
atau di atas 10 tahun.
2) Hasil investasi dapat mengimbangi inflasi.
3) Emas sangat likuid, artinya emas dapat segera dijual jika memerlukan
uang tunai segera.
25
4) Dapat digadaikan jika memerlukan segera dan tidak ingin kehilangan
yang dimiliki. Emas dapat digadaikan untuk dijadikan uang (Lina,
2016:60).
2. Emas
Emas dalam bahasa Inggris disebut “gold”. Kata ini merupakan
serapan dari bahasa Jerman Kuno, yaiu “ghel” yang berarti bersinar atau
kuning. Secara kimiawi, emas adalah unsur kimia dengan simbol Au, dari
bahasa latin “Aurum” yang artinya cahaya fajar. Emas mempunyai nomor
atom 79. Kode ISO-nya adalah XAU. Emas telah digali dan dicari untuk
dijadikan koin, perhiasan, dan benda seni lain sejak awal sejarah manusia.
Emas disebut juga logam yang padat, lembut, mengilat, dan juga logam
yang paling lentur diantara logam mulia lainnya. Emas murni memiliki
warna kuning cerah dan berkilau sehingga dianggap sangat menarik
(Kusnandar, 2010: 20).
Emas merupakan logam mulia yang harganya mahal, warnanya
kuning, dan biasa dibuat perhiasan (cincin, gelang, dan sebagainya)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Poerwadarminta, 2006:295).
Emas juga disebut sebagai barang berharga yang paling diterima diseluruh
dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 yaitu Amerika,
Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis (Marsis, 2013: 62).
a. Sejarah Emas
Sejarah emas pertama kali dimulai pada saat zaman kuno terpencil.
Dari peradaban kuno Yunani, Mesir, Nubia dan Roma, emas telah
26
menjadi pusat perdagangan. Para ahli penelitian fosil telah mengamati
bahwa potongan-potongan emas alam yang ditemukan di gua-gua
Spanyol digunakan oleh Manusia Paleolitik sekitar 40.000 SM.
Akibatnya, tidak mengherankan bahwa sumber-sumber sejarah tidak
dapat menyetujui tanggal yang tepat mengenai emas pertama kali
digunakan. Satu menyatakan bahwa penemuan emas tercatat terjadi
sekitar tahun 6000 SM. Namun, dilain pihak Pada tahun 4000 SM.
Suatu budaya yang berpusat pada Eropa Timur, mulai menggunakan
emas sebagai objek dari mode dekoratif dan bahan perhiasan. Pada
waktu itu, emas mungkin ditambang di pegunungan Alpen Transylvania
atau yang dikenal dengan gunung Pangaion di Thrace, Bulgaria. Emas
juga dikenal oleh bangsa Sumeria, Iraq selatan pada tahun 3000 SM,
dan digunakan untuk perhiasan, dekorasi, alat minum, dan lain-lain
yang ditemukan pada makam raja-raja pada zaman itu.
Demikian pula di Mesir pada zaman yang kira-kira sama, logam
emas telah dikenal pula. Ada jejak perhiasan canggih dan koin sejak
3000 SM di Irak dan sejauh 3100 SM, kita memiliki bukti dari rasio
nilai emas/perak dalam kode Menes, pendiri dinasti Mesir pertama.
Dalam kode ini dinyatakan bahwa “salah satu bagian dari emas adalah
sama dengan dua dan satu setengah bagian dari nilai perak”. Pada tahun
1500 SM, Mesir sudah dianggap sebagai bangsa sangat kaya karena
emasnya, bahkan koin emas berukuran 11,3 gram yang dikenal sebagai
Shekel sudah dijadikan standard alat tukar perdagangan antar bangsa.
27
Sementara itu, bangsa Mesir menemukan cara memperpanjang umur
emas dengan memasukkan emas pada suatu daun pada tahun 1200 SM.
Kala itu mereka juga sudah mencoba mencampur emas dengan logam
lain untuk meningkatkan kekerasan emas dan memberikan variasi
warna. Mereka juga menemukan teknik penggunaan lilin untuk
pembuatan perhiasan emas. Sekitar tahun 1091 SM, koin kecil terbuat
dari emas berbentuk persegi digunakan sebagai mata uang di daerah
China.
Penggunaan emas pertama sebagai uang terjadi sekitar 700 SM,
ketika pedagang Lydian memproduksi koin pertama. Hal ini hanya
terbuat dari emas 63% dan 27% nya merupakan campuran perak yang
dikenal sebagai electrum. Unit standar nilai tidak diragukan lagi
membantu pedagang Lydian menjadi sukses, karena dengan waktu yg
sangat kaya dari Mermnadae, raja terakhir Lydia (570 -546 SM). Pada
tahun 560 SM, koin-koin pertama terbuat dari emas murni telah
digunakan di Lydia, sebuah kerajaan di Asia Minor di daerah Turki.
Pada tahun 50 SM, Roma mulai mengeluarkan koin emas yang
disebut dengan Aureus. Tulisan-tulisan dari setiap tahap sejarah
manusia menceritakan penemuan dan penggunaan emas. Sejarawan
Romawi Pliny the Elder (23-79 M), misalnya, menggambarkan lokasi
pertambangan emas. Kemudian baru pada tahun 600 M – 699 M
kekaisaran Bizantium meresume pertambangan emas di pusat Eropa
dan Perancis, yang merupakan wilayah yang tidak tersentuh sejak
28
jatuhnya Kekaisaran Romawi. Pada tahun 1700 M, emas ditemukan di
Brazil yang menjadi produsen emas terbesar pada tahun 1720 M dengan
hampir dua pertiga dari produksi dunia. Pada tahun 1799 M 17-pon
emas nugget ditemukan dalam Cabarrus Country, North Carolina,
kemudian didokumentasikan emas yang pertama di Amerika Serikat.
Kemudian pada tahun 1803 M emas ditemukan di Meadow Creek Little
Utara Carolina yang memicu penyerbuan emas pertama di Amerika
Serikat. Tahun 1848 M John Marshall menemukan serpihan emas
ketika sedang membangun penggergajian untuk John Sutter di dekat
Sacramento, California yang memicu penyelesaian Gold Rush
California di Amerika Serikat. Beralih ke Afrika Selatan, yaitu pada
tahun 1868 M George Harrison, saat menggali batu untuk membangun
rumah, ia menemukan emas di Afrika Selatan, sejak saat itu, hampir
40% dari semua emas yang pernah ditambang.
Kemudian, pada tahun 1898 M, dua prospector menemukan emas
ketika ia memancing di Klondike, Alaska, pemijahan emas pada abad
terakhir. Selain itu, di Indonesia juga ditemukan tambang emas, bahkan
tambang emas terbesar terletak di Indonesia, yaitu tambang Grasberg
yang terletak di Papua, Indonesia. Sejak tahun 1995, lima dari tambang
logam mulai memproduksi emas dan berlokasi di Indonesia Timur.
Kelima lokasi tambang itu adalah Mesel (emas), Lanut (emas),
Gosowong (emas), Lerokis (emas/tembaga), dan Batu Hijau
29
(tembaga/emas). Proyek tambang emas di Indonesia adalah proyek
Martabe.
Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang
Toru, Sumatera Utara. Proyek ini didirikan di bawah Kontrak Karya
generasi keenam yang ditandatangani April 1997. Aset utama G-
Resources saat ini adalah tambang Martabe yang memiliki sumberdaya
6,5 juta ounces emas dan 66 juta ounces perak.
(http://www.intipsejarah.com/2014/11/sejarah-penemuan-emas.html.
Diakses pada 26 Juli 2016, 09:00).
b. Kadar Emas
Tabel karat/ kekuatan Emas
STANDAR AMERIKA
KARAT
STANDAR EROPA PER-
RIBUAN
KADAR EMAS
PROSENTASE
24 0,999 99,99%
23 0,958 95,83%
22 0,916 91,66%
21 0,875 87,50%
20 0,833 83,33%
19 0,792 79,16%
18 0,750 75,00%
17 0,708 70,83%
16 0,666 66,66%
15 0,625 62,50%
14 0,583 58,33%
13 0,541 54,16%
12 0,500 50,00%
11 0,458 45,83%
10 0,416 41,60%
Tabel 2.2 Kadar/Karat Emas 25.
30
c. Warna Emas
Warna emas setelah dipadukan dengan logam lain diantaranya:
1) Emas Merah: Emas Murni + Tembaga
2) Emas Kuning: Emas Murni + Perak
3) Emas Putih: Emas Murni + Timah sari +Nikel + Perak Murni
4) Emas Hijau: Emas Murni + Perak Murni + Kadmium + Tembaga
5) Emas Biru: Emas Murni + Besi
6) Emas Jingga: Emas Murni +Perak Murni + Tembaga
7) Emas Coklat: Emas Murni + Paladium + Perak Murni
8) Emas Ungu: Emas Murni + Alumunium (Modul BSM Cicil Emas,
2013:25-26)
d. Jenis- Jenis investasi Emas
1) Emas Perhiasan
Investasi emas dalam bentuk perhiasan akan lebih
menguntungkan bila tujuannya jangka panjang di atas 10 tahun.
Karena harga emas sudah naik berkali-kali lipat, sehingga harga
jualnya tinggi.
2) Emas Batangan
Investasi emas yang terbilang baik dan aman adalah
investasi emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas
batangan akan lebih mudah dijual kembali dibandingkan dengan
31
emas perhiasan. Pasalnya, ketika membeli emas batangan, tidak
perlu membayar ongkos pembuatan. Jadi tidak akan mengalami
kerugian ketika menjual emas batangan.
3) Koin Emas
Koin emas ini biasa juga disebut koin emas ONH (Ongkos
Naik Haji), karena koin emas ini memang diharapkan menjadi
alternatif bagi mereka yang ingin memiliki tabungan untuk
mempersiapkan biaya ibadah haji. Investasi ini sama seperti
investasi emas lain, karena memiliki harga emas yang mengikuti
harga mata uang asing (dolar AS), dan aman terhadap inflasi. Koin
emas ONH ini dapat dibeli atau dijual kembali di cabang-cabang
PT Pegadaian di seluruh Indonesia, toko emas, dan unit
pengolahan dan pemurnian logam mulia PT Aneka Tambang Tbk.
Untuk ukurannya, biasanya tersedia mulai dari berat 1 gram, 5
gram, dan 10 gram (Suwandi, 2011: 129-131).
e. Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
1) Kenaikan inflasi melebihi yang diperkirakan
Dalam kondisi tersebut emas akan banyak diburu saat
kondisi ekonomi tidak menentu. Biasanya setiap negara akan
mengumumkan prediksinya terhadap inflasi. Jika predeksi itu
meleset dan inflasi melebihi yang sudah diperkirakan, maka harga
emas akan membumbung tinggi.
32
2) Terjadi kepanikan finansial
Bila terjadi kepanikan finansial seperti yang terjadi pada
tahun 1998 dan 2008 lalu, maka harga emas akan melonjak naik.
Karena masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap uang
kertas dan lebih memilih menyimpan emas.
3) Harga minyak mengalami kenaikan
Saat harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan,
maka harga emas di pasar dunia ikut terdongkrak. Walaupun
efeknya tidak terjadi langsung, namun harga emas pasti mengikuti
kenaikan minyak.
4) Naiknya permintaan emas
Naiknya permintaan emas jika tidak diimbangi dengan
kenaikan pasokan emas dunia, akan membuat harga emas
cenderung naik.
5) Suku Bunga
Ketika suku bunga naik, maka investor cenderung akan
tetap menyimpan uang pada deposito dari pada menyimpan emas
yang tidak menghasilkan bunga. Namun hal ini akan menimbulkan
tekanan pada harga emas. Sebailknya, ketika suku bunga turun,
maka harga emas akan naik (Kusnandar, 2010: 42-43).
33
f. Kelebihan Emas Sebagai Media Investasi
1) Aman
Uang di Bank akan hilang secara perlahan-lahan karena
biaya administrasi, pajak bunga 20%, tingkat suku bunga rendah
dan jaminan terbatas. Namun pada investasi emas hal itu tidak
akan terjadi. Emas juga dapat diasuransikan apabila terjadi
kerusakan atau pencurian, emas tersebut bisa diganti.
2) Perlindungan
Inflasi merupakan masalah klasik yang sudah berabad-abad
yang secara pasti akan menggerogoti nilai aset kita. Berbeda
dengan emas, emas tidak akan tergerus inflasi.
3) Mudah Dicairkan
Emas, dapat segera dicairkan dalam bentuk uang di toko
emas, pegadaian, bahkan bank syariah (sebagai jaminan gadai).
Bebeda dengan Investasi properti, deposito, saham, obligasi,
kendaraan memerlukan waktu lebih dari satu hari untuk dicairkan.
Ini disebabkan pembeli dan peminatnya tebatas dan ada
kemungkinan nilainya juga menyusut oleh inflasi, pajak, dan
administrasi.
4) Terjangkau Semua Kalangan
Dengan uang yang relatif sedikit, sudah bisa mulai
menabung emas. Contohnya ketika memiliki uang Rp.200.000,
sudah bisa membeli 0,5 gram emas. Berbeda dengan properti,
34
untuk membeli tanah seluas 1 hektar, tidak bisa dicicil dengan
membeli 1x1 m2 terlebih dahulu.
5) Tahan Lama
Emas tahan akan segala kondisi cuaca, anti karat, bahkan
anti api walaupun melumer diatas suhu 1083 derajal celcius. Meski
berubah bentuk melumer emas tetap bernilai, karena kemurnian
dan massanya tetap.
6) Aset yang Bisa Dipegang
Emas dapat disimpan dengan baik di safe deposit box di
bank, brankas, atau tempat rahasia dalam rumah. Dan emas ini
dapat digunakan sewaktu-waktu ketika sedang memerlukan
kebutuhan yang mendadak dan saat krisis keuangan melanda.
7) Bebas Pajak dan Administrasi
Emas tidak dikenakan pajak pertambahan nilai (PPn)
karena emas dianggap merupakan bahan baku untuk perhiasan.
Berbeda dengan properti, kendaraan, saham, karya seni dan
sebagainya yang dikenakan berbagai macam pajak dan biaya
administrasi rutin (Kusnandar, 2010: 13-19).
35
g. Harga Emas dan pembiayaan pada produk BSM Cicil Emas di
BSM Ungaran
h.
Tabel 2.3 Harga Emas dan Pembiayaan BSM Cicil Emas.
3. Akad Murabahah
a. Akad
Akad merupakan perjanjian diantara dua pihak yang sudah
teridentifikasikan secara detail dan jelas, dimana masing-masing pihak
berkewajiban untuk memenuhinya. Jika salah satu pihak melanggar
maka akan terkena sanksi sesuai dengan kesepakatan yang sudah
ditentukan dalam akad (Yudiana, 2014:9).
Margin Flat / bln
0,6820% 0,7010% 0,73% 0,7519%
Berat
Emas
Harga
Emas Pembiayaan DP 20%
Jangka Waktu
2 th 3 th 4 th 5 th
24 36 48 60
10 5,750,000 4,600,000 1,150,000 223,039 160,024 129,19 111,253
15 8,655,000 6,924,000 1,731,000 335,722 240,871 194,46 167,460
20 11,500,000 9,200,000 2,300,000 446,007 320,048 258,381 222,506
25 14,300,000 11,440,000 2,860,000 554,687 397,973 321,291 276,681
30 17,2500,00 13,800,000 3,450,000 669,116 480,073 387,571 333,759
40 23,000,000 18,400,000 4,600,000 892,154 640,097 516,761 445,012
50 28,500,000 22,800,000 5,700,000 1105,496 793,164 640,335 551,428
75 42,800,000 34,240,000 8,560,000 1660,183 1191,137 961,626 828,109
100 56,800,000 45,440,000 11,360,000 2203,233 1580,761 1276,176 1098,986
125 71,100,000 56,880,000 14,220,000 2757,921 1978,735 157,467 1375,667
150 85,300,000 68,240,000 17,060,000 3308,729 2373,925 1916,511 1650,413
175 99,600,000 79,680,000 19,920,000 3863,416 2771,898 2237,802 1927,095
200 113,600,000 90,880,000 22,720,000 4406,467 3161,523 2552,352 2197,971
250 142,100,000 113,680,000 28,420,000 5511,962 3954,686 3192,687 2749,399
300 170,400,000 136,320,000 34,080,000 6609,7 4742,284 3828,528 3296,957
36
b. Ba’i al-Murabahah
Murabahah merupakan akad jual beli dimana menurut fatwa
DSN-MUI No.04/MUI/IV/2000 penjual yang menjual suatu barang
dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. Menurut ulama
fiqh murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu.
Dalam perbankan syariah, murabahah merupakan akad jual beli
antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan
untuk membeli barang. Dari transaksi tersebut bank mendapatkan
keuntungan jual beli yang disepakati bersama. Selain itu murabahah
juga merupakan jasa pembiayaan oleh bank melalui transaksi jual beli
dengan nasabah dengan cara cicilan (Yudiana 2014: 16-17).
c. Landasan Hukum Murabahah
1) Dalil Al-Qur’an
Artinya:
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengaramkan riba (QS.
Al- Baqarah (2) : 275).
2) Al Hadis :
Dari Suaib ar-Rumi ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tiga
hal yang di dalam terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh,
muqaradhah (murabahah) dan mencampuri gandum dengan tepung
37
untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual (Hr. Ibnu Majah)
(Sudarsono, 2003:47).
d. Fatwa Dewan Syariah Nasional
Menurut Fatwa DSN MUI Nomor. 04/DSN/MUI/IV/2000
tentang Murabahah, yaitu antara lain:
1) Ketentuan umum murabahah dalam bank syariah yaitu:
a) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang
bebas riba.
b) Bank membiayai sebagian atau seluruh harta pembelian barang
yang telah disepakati kualifikasinya.
c) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama
bank sendiri, dan pembeli ini harus sah dan bebas riba.
d) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
e) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah
(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus
keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu
secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya
yang diperlukannya.
f) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati
tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
g) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan
akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus
dengan nasabah.
38
h) Jika bank hedak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus
dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
2) Ketentuan murabahah kepada nasabah, yaitu:
a) Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian
suatu barang atau aset kepada bank.
b) Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli
terlebih dahulu aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus
menerima atau membelinya sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati, karena secara hukum perjanjian tersebut
mengikat, kemudian kedua pihak harus memenuhi kontrak jual
beli.
c) Dalam jual beli bank diperbolehkan meminta nasabah untuk
membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal
pemesanan.
d) Jika kemudian nasabah menolak membeli barang tersebut,
biaya rill bank harus dibayar dari uang muka tersebut.
e) Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus
ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa
kerugiannya kepada nasabah.
f) Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai alternatif dari
uang muka, maka:
39
(1) Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut,
ia tinggal membayar sisa harga.
(2) Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadin milik
bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh
bank akibat pembatalan tersebut dan jika uang muka tidak
mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.
3) Jaminan dalam murabahah yaitu:
a) Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius
dengan pesanannya.
b) Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan
yang dapat dipegang.
4) Utang dalam murabahah, yaitu:
a) Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi
murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang
dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut.
Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan
keuntungan atau kerugian ia tetap berkewajiban untuk
menyelasaikan utangnya kepada bank.
b) Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran
berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.
c) Jika penjual barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah
tetap harus menyelasaikan utangnya sesuai kesepakatan awal.
40
Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau
meminta kerugian itu diperhitungkan.
d) Penundaan pembayaran dalam murabahah yaitu:
e) Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan
menunda penyelesaian utangnya.
f) Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja,
atau jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya,
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah
setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah (Ali,
2008:246-248).
e. Rukun dan Syarat Murabahah
Rukun murabahah pada umumnya adalah, yang menurut
jumhur ulama yaitu: aqidain, adalah objek jual beli, sighat, dan harga
yang disepakati. Jika keempat hal tersebut terpenuhi, maka jual beli
dianggap memenuhi rukun (Afandi, 2009:90).
Sedangkan syarat murabahah menurut Antonio (2001: 102)
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3) Kontrak harus bebas dari riba.
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas
barang sesudah pembelian.
5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
41
f. Manfaat dan Risiko Murabahah
Transaksi murabahah memiliki beberapa manfaat, demikian
juga risiko yang harus diantisipasi. Murabahah memberi banyak
manfaat kepada bank syariah. Salah satunya adalah adanya keuntungan
yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual
kepada nasabah. Selain itu, sistem murabahah juga sangat sederhana,
hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah,
serta menjadi akad yang lebih sering digunakan dalam pembiayaan di
bank syariah (Ridwan, 2007: 80).
Sedangkan kemungkinan risiko yang harus diantisipasi menurut
(Ridwan, 2007: 80) antara lain sebagia berikut:
1) Default atau kelalaian: nasabah sengaja tidak membayar angsuran.
2) Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang di
pasar naik setelah bank membelikan untuk nasabah, bank tidak bisa
mengubah harga jual beli tersebut.
3) Penolakan nasabah: barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh
nasabah karena berbagai sebab. Bila jadi karena rusak dalam
perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu,
sebaliknya dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain karena
nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang
dipesan. Bila bank telah menandatangani kontrak pemberian dengan
penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan
demikian, bank mempunyai risiko untuk menjualnya kepada pihak
lain.
42
4) Dijual: karena murabahah berifat jual beli dengan utang, maka ketika
kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah
bebas melakukan apa pun terhadap aset miliknya tersebut termasuk
untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk default akan
besar.
g. Skema Ba’i al-Murabahah
Gambar 2.1 skema murabahah 192.
Gambar di atas dapat dijelaskan:
1) Nasabah mengajukan pembiayaan dalam bentuk barang. Dalam tahap
ini antara bank dan nasabah melakukan negoisasi dalam:
a) Teknis dan spesifikasi barang atau objek yang dibutuhkan oleh
nasabah.
b) Nominal harga barang yang dibutuhkan serta estimasi kemampuan
nasabah untuk membayar secara tanggung.
c) Jangka waktu pembiayaan.
(1) Negoisasi
kesepakatan awal, asas
konsensualisme
BANK Ba’i Seller
(2.a) beli objek sewa
(2.b) Transaksi akad, asas formalisme
(3) bayar ribhun dan pokok
Nasabah Financing
Musytari/buyer
SUPPLIER
(4) akhir akad, barang milik nasabah
43
d) Penentuan jangka waktu didasarkan pada kemampuan nasabah
dalam mengangsur cicilan dari harga barang yang akan dibeli.
Serta, jangka waktu perjanjian akan berpengaruh pada mark-up
price atau profit margin yang akan diambil oleh bank.
2) a) Bank membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah kepada
supplier sesuai yang telah disepakati pada negoisasi.
b) Supplier bersama-sama dengan pihak bank mengirim barang
kepada nasabah. Setelah barang terkirim kepada nasabah, dan
terdapat syarat nasabah untuk melengkapi segala persyaratan yang
tertuang dalam perjanjian formal, maka dalam aspek ini disebut
telah terjadi asas formalisme.
3) Nasabah membayar keuntungan (ribhun) dan cicilan harga pokok
barang yang dibeli. Waktu pembayaran sesuai dengan kesepakatan,
tetapi biasanya setiap bulan.
4) Akhir akad sesuai dengan kesepakatan pada negoisasi. Barang sudah
menjadi milik nasabah sebagaimana pada jual beli (Dahlan,
2012:192).
44
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG UNGARAN
A. Sejarah Berdirinya Bank Sayariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri hadir di indonesia sejak tahun 1999,
sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan
moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter
sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi termasuk di
panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang
sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali
dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang
didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT Bank Dagang
Negara, dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha
keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa
bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah
melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank
Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank bernama Bank
Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan
45
tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan
merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim
Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank
Mandiri, sebagi respon atas berlakunya UU No. 10 tahun 1998, yang
memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking
system).
Tim pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensioanl menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim pengembangan Perbankan Syariah segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensoinal menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama Akta Notaris Sutjipto, S.H, No 23 tanggal 8
September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/KEP.BI/1999, 25 oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Guberbur Senoir Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legat tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara
46
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di Perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. Sedangkan untuk
PT Bank syariah Mandiri Cabang Ungaran baru beroperasi pada tanggal 15
Februari 2007 (www.syariahmandiri.co.id.en diunduh pada tanggal 16 Juli
2016, 90:10).
Struktur organisasi PT Bank Syariah Mandiri KC Ungaran
menggunakan bentuk organisasi garis dalam struktur organisasinya. Struktur
organisasi PT Bank Syariah Mandiri KC Ungaran dapat dilihat dalam bagan
dibawah ini.
47
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BSM Kantor Cabang Ungaran, 2016.
Branch
Pawning
Officer
Mikro
Banking Bussines
Banking
Consumer
Bangking
Branch
Operation
Financing
Operation
CSR/CSA
Teller General
Affairs
Security
Office Boy
Driver
Cash, Clearing
& Transaction
Operation
Verivikator
Account
Manintenence
Bussines
Control
48
B. Lokasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ungaran
Lokasi Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Ungaran terletak di Jl.
Diponegoro 205 C-D Ungaran kabupaten semarang 50511, Indonesia yang
bersebelahan dengan Ganesha Operation (GO). Lokasi Bank Syariah Mandiri
(BSM) Cabang Ungaran terletak di samping jalan raya yang strategis
sehingga tempat tersebut mudah dijangkau menggunakan kendaraan apapun
seperti menggunakan bus Solo-Semarang yang tersedia selama 24 jam atau
menggunakan angkutan umum yang tersedia hingga pukul 21.00 WIB. Letak
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Ungaran sangat dekat dengan Pabrik-
pabrik seperti Ungaran Sari Garments dan banyak sekali yang mendirikan
usaha-usaha seperti Toko Roti, Tahu Bakso dan sebagainya. Hal Tersebut
tentu sangat memudahkan pihak bank dalam melakukan pemasaran. Lokasi
Bank Syariah Mandiri (BSM) Ungaran dapat dilihat dari Gambar dibawah
ini.
Gambar 3.2 Lokasi BSM KC Ungaran
49
C. Visi, Misi Tagline dan Nilai-nilai Perusahaan
1. Visi
a. Bank Syariah Terdepan
Menjadi bank syariah yang selalu unggul diantara pelaku industri
perbankan syariah di Indonesia pada segmen Consumer, Mikro, SME,
Commersial, dan Corporate.
b. Bank Syariah Modern
Menjadi bank syariah dengan layanan dan teknologi mutakhir yang
melampaui harapan nasabah.
2. Misi
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri
yang berkesinambungan .
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
e. Mengembangkan manajemen telenta dan lingkungan kerja yang sehat.
f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
3. Tangline Bank Syariah Mandiri
Terdepan, Modern, Menetramkan
a. Terdepan adalah komitmen BSM untuk menjadi Bank Syariah yang
terbaik dan terbesar.
50
b. Modern adalah komitmen BSM untuk berinovasi baik dari sisi
produk, pelayanan, teknologi dan sumber daya manusia profesional
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perbankan syariah.
c. Menetramkan adalah komitmen BSM untuk selalu memberikan rasa
aman dan nyaman dalam melakukan aktivitas perbankan sesuai
prinsip syariah bagi seluruh stakeholder.
4. Nilai-nilai Perusahaan
Shared Values ETHIC & 10 Perilaku Utama yaitu:
a. Excellence : Mencapai hasil yang mendekati sempurna (Perfect Result
Oriented)
1) Prudence : Menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses terus
menerus.
2) Competence : Menigkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan
dan dan tuntutan profesi bankir.
b. Teamwork : Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
1) Trusted & Trust : Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan
percaya.
2) Contribution : Memberikan kontribusi positif dan optimasi.
c. Humanity : Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan
lingkungan.
1) Sosial & Environment Care : Memiliki kepedulian yang tulus
terhadap lingkungan dan sosial.
2) Inclusivity : Mengembangkan perilaku mengayomi.
51
d. Integrity : Berperilaku terpuji, bermartabat dan menjaga etika profesi.
1) Honesty : Jujur
2) Good governance : Melakukan tata kelola yang baik.
e. Custoner Focus : Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya
nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan
eksternal)
1) Innovation : Mengembangkan proses, layanan, dan produk untuk
melampaui harapan nasabah.
2) Service Excellence : Memberikan layanan terbaik yang melampaui
harapan nasabah.
D. Penjabatan Tugas dan Wewenang
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai tugas dan wewenang
setiap bagian yang terdapat pada PT Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran :
1. Kepala KCP
a. Memastikan tercapainya target segmen bisnis pembiayaan (micro,
bussines banking, consumer), pendanaan, FBI, contribution margin
dan laba bersih yang ada lokasi yang berada dalam koordinasinya.
b. Menggali potensi bisnis di lokasi yang berada dalam koordinasinya
untuk meningkatkan portofolio pembiayaan, penghimpunan dana
pihak ketiga, perbaikan kualitas aktiva produk, peningkatan
pendapatan non operasional.
c. Memastikan standar layanan nasabah berjalan sesuai dengan
ketentuan.
52
d. Memastikan segala aktifitas operasional memenuhi ketentuan dan
prudensialitas.
e. Menindaklanjuti setiap temuan audit (internal/eksternal).
f. Memastikan pengendalian kualitas dan risiko operasional.
g. Mengarahkan dan mereview sasaran kinerja seluruh bawahan.
h. Menjaga kualitas pembiayaan (pengendalian NPF)
i. Penandatanganan PKS dan MoU instansi, travel umroh/dealer/toko
emas/supplier emas sesuai dengan inisiator dan SK delegasi
wewenang penandatanganan PKS/MoU.
2. Operation Officer
a. Memastikan terkendalinya biaya operasional Branch Office dengan
efisien dan efekif.
b. Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan
ketentuan dan SOP yang telah ditetapkan.
c. Memastikan terlaksananya layanan nasabah yang optimal sesuai
standar layanan Branch Office.
d. Memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai.
e. Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi, dokumentasi
dan kearsipan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Memastikan pemenuhan kewajiban pelaporan sesuai dengan peraturan
yang berlaku (internal dan eksternal)
g. Memastikan kebenaran dan kewajaran pencatatan laporan keuangan.
h. Mengelola sarana Branch Office.
53
i. Memastikan implementasi KYC dengan baik.
j. Memastikan implemantasi peratuaran perusahaan dan ketentuan
internal perusahaan bidang ketenagakerjaan kepada seluruh pegawai
Branch Office.
3. Kepala Warung Mikro
a. Memastikan tercapainya terget bisnis, yaitu pembiayaan, pendanaan
dan fee based.
b. Memastikan kualitas aktiva produktif dalam kondisi performing
financing dan maintenance terhadap seluruh nasabah segmen mikro.
c. Memastikan pelaksanaan panagihan, restrukturisasi dan recovery
nasabah kol 1 sampai dengan write off sesuai target yang ditetapkan.
d. Melakukan quality assurance untuk memastikan kepatuhan aktivitas
operasional dan pembiayaan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
e. Memastikan terlakasananya standar layanan nasabah di outlet mikro.
f. Menjalankan secara aktif seluruh proses pembiayaan segmen mikro
banking telah sesuai SLA dan ketentuan yang berlaku.
g. Memastikan kelengkapan, kerapihan, dan keamanan dari dokumentasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
h. Mengoptimalkan hubungan dengan nasabah.
4. Pawning Officer
a. Memastikan pencapaian target bisnis Gadai Emas BSM yang telah
ditetapkan meliputi: pembiayaan gadai dan fee based income gadai
baik kuantitatif maupun kualitatif.
54
b. Memastikan akurasi penaksiran barang jaminan.
c. Mengidentifikasi dan memitigasi fraud dan potensi risiko lainnya
(pemalsuan emas, dan lain-lain) yang dapat merugikan Bank.
d. Memastikan kepatuhan, tingkat kesahatan dan prudentialitas seluruh
aktifitas gadai.
e. Memastikan pelaksanaan Standar Layanan nasabah bisnis gadai emas.
5. Pawning Staff
a. Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi gadai.
b. Memastikan kulaitas (kadar) barang jaminan yang dijaminkan
c. Menindaklanjuti permohonan pembiayaan gadai sesuai ketentuan
yang berlaku.
d. Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan keputusan
Komite Pembiayaan gadai.
e. Memutakhirkan dokumen dan data nasabah sesuai kelolaan.
f. Memenuhi seluruh standar layanan gadai.
g. Melakukan BI checking.
6. Back Office
a. Memastikan kebenaran dan kelengkapan dokumen pencairan
pembiayaan.
b. Menindak lanjuti permohonan pengecekan dokumen, persyaratan dan
ketentuan dari unit bisnis dalam bentuk compliance review proses
pencairan pembiayaan.
55
c. Menindak lanjuti persetujuan atau penolakan permohonan pencairan
pembiayaan.
d. Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan Nota Analisa
Pembiayaan (NAP) dan Surat Penawaran Pemberian Pembiayaan
(SP3).
e. Memastikan ketepatan waktu pembayaran dan kepatuhan proses
pembiayaan pasca pencairan.
f. Memastikan kerahasiaan dan keamanan data debitur.
g. Menyusun kontruksi akad/addendum akad pembiayaan bawah tangan
atau materi akad notariil.
h. Menganalisa syarat-syarat pembiayaan, klausul-klausul isi perjanjian
pembiayaan/addendum dan memberi masukan kepada atasnya
sehingga seluruh isi perjanjian pembiayaan/addendum akad dapat
mengamankan kepentingan Bank.
i. Mensupervisi stock opname dokumen jaminan, polis asuransi, dan
covernote notaris.
7. Customer Service
a. Memberikan informasi produk jasa BSM kepada nasabah.
b. Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening
tabungan, giro dan deposito.
c. Menyampaikan dokumen berharga Bank dan Kartu ATM kepada
nasabah.
56
d. Membuat laporan pembukaan dan penutupan rekening, keluhan
nasabah serta stock opname katu ATM.
e. Memblokir Kartu ATM nasabah sesuai permintaan nasabah.
f. Melayani permintaan buku Cek/Bilyet Giro, surat referensi bank/surat
keterangan bank dan sebagainya.
g. Memelihara persediaan Kartu ATM sesuai kebutuhan.
h. Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa BSM di
cabang.
i. Menindak lanjuti dan menyelesaikan keluhan nasabah.
j. Memproses transaksi pengiriman dan pembayaran melalui western
union.
k. Melakukan maintenence terhadap nasabah eksiting (cross selling
produk dan top up).
l. Melakukan standar layanan optimal kepada nasabah sesuai SLA.
8. Teller
a. Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan ketentuan.
b. Mengelola saldo kas Teller sesuai limit yang ditentukan
c. Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar/uang palsu.
d. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan.
e. Melakukan cash count akhir hari
f. Mengisi uang tunai di mesin ATM BSM
g. Menyediakan laporan transaksi harian.
57
9. Admin Pembiayaan Mikro
a. Memastikan dokumen pembiayaan telah dilengkapi sebelum fasilitas
dicairkan, berdasarkan checklist yang telah disepakati.
b. Melakukan inout data pembiayaan di dalam sistem dengan benar dan
akurat.
c. Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan keputusan
Komite Pembiayaan.
d. Memastikan pembebanan biaya administrasi pembiayaan dan biaya
lainya yang terkait pembiayaan dilakukan sesuai dengan ketentuan.
e. Mencetak dokumen-dokumen pembiayaan sebagai berikut: SP3, akad
dan SUP, order notaris (jika ada), dokumen terkait penutupan
asuransi, surat penolakan, surat kuasa, dan dokumen turunan
pembiayaan lainnya sesuai ketentuan yag berlaku.
f. Memastikan penyimpanan dokumen pencairan dan dokumen legal
pembiayaan dengan tertib dan aman.
g. Memastikan adanya pemutakhiran data-data nasabah dan persyaratan
pembiayaaan pasca pencairan.
h. Memaksimalkan monitoring pemenuhan dokumen pembiayaan yang
belum lengkap.
10. Sales Assistent (SA)
a. Membantu Kepala Cabang dalam penetapan Rencana Kerja (RKAP)
Tahunan Bidang Marketing baik pembiayaan, pendanaan, maupun
jasa-jasa bank.
58
b. Melakukan strategi marketing produk Bank guna mencapai
volume/sasaran yang telah ditetapkan dengan melakukan survei/
pengamatan secara langsung terhadap kondisi/ potensi bisnis daerah.
c. Membuat perencanaan solisitasi nasabah maupun investor untuk
memperoleh nasabah/ investor yang baik.
d. Melaksanakan solisitasi nasabah/ sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
e. Memonitor realisasi pengajuan permohonan pembiayaan dan
penyimpanan dana atas nasabah-nasabah/ investor-investor yang telah
disolit dan kesuksesan dalam pemberian pembiayaan.
f. Melayani permohonan pembiayaan nasabah, baik baru maupun
perpanjangan dan memberikan informasi kepada nasabah mengenai
persyaratan pembiayaan yang harus dipenuhi sehubungan dengan
permohonan pembiayaan nasabah tersebut.
g. Melakukan pengawasan dan membina nasabah sehubungan dengan
fasilitas pembiayaan yang sedang dinikmati.
11. Marketing Mikro (PMM)
a. Melakukan pencapaian penjualan sesuai target bisnis yang ditentukan.
b. Mengoptimalkan upaya pemasaran dan penjualan produk outlet mikro
kepada calon nasabah mikro.
c. Memastikan adanya pengajuan BI Checking untuk verifikasi profil
calon nasabah.
59
d. Memastikan adanya filtering terhadap data dan informasi yang
diperoleh dari nasabah.
e. Memastikan adanya Surat Penawaran Pemberian Pembiayaan Mikro
(SP3) untuk persetujuan permohonan pembiayaan kepada basabah.
f. Memastikan adanya surat perolehan permohonan pembiayaan kepada
nasabah untuk penolakan permohonan pembiayaan.
g. Memastikan adanya surat peringatan kepada nasabah yang mengalami
keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan (kol 1 dan 2).
h. Memaksimalkan hasil penagihan terhadap nasabah yang jatuh tempo
pembayaran angsuran dan tergolong kol 1 dan 2A.
i. Mengoptimalkan hubungan antara Bank dengan nasabah.
j. Mengumpulkan dan memverifikasi dokumen pembiayaan sesuai
dengan RAC.
k. Initial data entry, mengecek usaha dengan agunan.
l. Melakukan pemenuhan dokumen persyaratan akad dan order akad.
12. Syariah Funding Excecutive (SFE)
a. Melakukan aktifitas sales seperti presentasi, canvasing, dan
menjelaskan produk, biaya serta program guna mencapai target
pencairan.
b. Mengumpulkan aplikasi pembukaan rekening nasabah sesuai
ketentuan dan SLA.
c. Maintenence nasabah pendanaan untuk top up saldo.
60
d. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan untuk dilaporkan
pada saat pertemuan dengan Customer Sales Office agar Customer
Sales Office mendapatkan laporan yang akurat, tepat, informatif, dan
dapat diyakini kebenarannya.
13. Security
a. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan/kawasan kerjanya.
b. Memelihara seluruh perlengkapan dan peralatan security di bawah
tanggung jawabnya.
c. Melaksanakan pengamanan dan pelayanan terbaik kepada nasabah
sesuai dengan standar layanan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Melaksanakan tugas pengawalan uang/barang berharga/dokumen
penting.
e. Melaksanakan ketertiban parkir kendaraan di lingkungan gedung
kantor.
14. Driver
a. Menjamin kendaraan dinas/kendaraan operaisonal selalu siap pakai
dengan memeriksa perlengkapan kendaraan, oli, air radiator, ban,
kunci-kunci, dan yang lain terkait hal tersebut.
b. Memelihara dan merawat kendaraan agar tetap bersih, berfungsi, dan
siap pakai.
c. Mengantar/menjemput pegawai.
d. Melaporkan kerusakan kendaraan kepada satpam.
e. Mengajukan service kendaraan kepasa satpam atasan secara berkala.
61
E. Produk-produk Bank Syariah Mandiri
Pengembangan proses bisnis dilakukan PT Bank Syariah Mandiri untuk
meningkatkan kinerja BSM baik dalam layanan maupun jasa. Oleh sebab itu,
BSM melakukan inovasi dan variasi dalam mengembangkan produk dan jasa
sesuai dengan prinsip syariah dan peraturan yang berlaku. Adapun produk
dan jasa unggulan PT Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Produk Pendanaan (Funding)
Produk produk pendanaan yang ditawarkan BSM adalah sebagai
berikut:
a. Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan
penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam buka kas di
konter BSM atau melalui ATM.
Persyaratan: Kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) nasabah.
Karakteristik :
1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah.
2) Minimum setoran awal : Rp.80.000.
3) Saldo minimum: Rp.50.000.
4) Biaya tutup rekening: Rp.20.000.
5) Biaya administrasi/bulan: Rp.6000.
b. BSM Tabungan Mabrur
Tabungan dalam mata uang untuk membantu pelaksanaan
ibadah haji dan umrah.
62
Persyaratan : Kartu identitas (KTP/SIM/Papor) nasabah.
Karakteristik :
1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqoh.
2) Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya
Penyelengaraan ibadah Haji/Umrah (BPH).
3) Setoran awal minimum: Rp.100.000.
4) Setoran selanjutnya minimal: Rp.100.000.
5) Saldo minimal untuk didaftarkan ke SISKOHAT adalah
Rp.25.100.000 atau sesuai ketentuan Departemen Agama.
6) Biaya penutupan rekening karena batal Rp.25.000.
c. BSM Tabungan Investa Cendikia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan
jumlah setoran bulanan tetap dan dilengkapi dengan perlindungan
asuransi.
Persyaratan :
1) Kartu identitas (KTM/SIM/Papor)
2) Memiliki tabungan BSM sebagai rekening asal (source account)
Karakteristik:
1) Berdasarkan prinsip syariah mudharabah mutlaqoh.
2) Periode tabungan 1 s.d 20 tahun.
3) Usia nasabah minimal 17 tahun maksimal 55 tahun (usia masuk
ditambah periode kontrak sama atau tidak melebihi 60 tahun).
4) Setoran bulanan Rp.100.000 s.d. Rp.4000.000.
63
d. BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjang serta kepastian pencapaian terget dana yang telah
ditetapkan.
Persyaratan :
1) Katu identitas (KTP/SIM/Paspor)
2) Memiliki Tabungan BSM sebagai rekening asal (source account).
Karakteristik :
1) Berdasarkan prinsip syariah mudrabah mutlaqoh.
2) Periode tabungan 1 s.d 10 tahun.
3) Usia nasabah 18 tahun dan usia maksimal 60 tahun saat jatuh
tempo.
4) Setoran bulanan minimal Rp.100.000.
5) Target dana minimal Rp.1.200.000 dana maksimal Rp.200.000.000
6) Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan yang tidak dapat
diubah.
7) Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan.
8) Saldo tabungan tidak bisa ditarik, apabila ditutup sebelum jatuh
tempo (akhir masa kontrak) akan di kenakan 31 biaya administrasi.
e. BSM Tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.
Persyaratan : Kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) nasabah.
64
Karakteristik :
1) Berdasarkan prinsip syariah denga akad wadiah.
2) Setoran awal minimal Rp.20.000 (tanpa ATM) dan Rp.30.000
(dengan ATM).
3) Setoran berikutnya minimal Rp.10.000
4) Saldo minimal Rp.20.000
5) Biaya tutup rekening Rp.10.000
6) Biaya administrasi Rp.2.000 per rekening per bulan atau sebesar
bonus bulanan (tidak mengurangi sado minimal).
f. TabunganKu
TabunganKu merupakan tabungan unuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh
bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Persyaratan : Kartu identitas : (KTP/SIM/Paspor) nasabah.
Karakteristik :
1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah.
2) Beban biaya administrasi rekening.
3) Bebas pemeliharaan Kartu TabunganKu Rp.2.000 (bila ada).
4) Setoran awal minimum Rp.20.000 dan setoran selanjutnya
minimum Rp.10.000.
5) Saldo minimum rekening (setelah penarikan) Rp.20.000.
6) Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah Rp.20.000.
65
7) Jumlah minimum penarikan di counter Rp.100.000 kecuali saat
tutup rekening.
g. Tabungan BSM Dollar
Adalah tabungan dalam mata uang dolar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atu ketentuan BSM dengan
menggunakan slip penarikan.
h. BSM Deposito
Invetasi berjangka waktu tertentu dengan mata uang rupiah yang
dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah.
Persyaratan :
1) Perorangan : KTP/SIM/Paspor nasabah.
2) Perusahaan : KTP Pengurus, Akte Pendirian, SIUP dan NPWP.
Karakteristik :
1) Jangka waktu yang fleksibel : 1, 3, 6 dan 12 bulan.
2) Dicairkan pada saat jatuh tempo.
3) Setoran awal minimum Rp.20.000.000.
4) Biaya materai Rp.6.000.
i. BSM Deposito Valas
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang
dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muqlaqah.
66
j. BSM Giro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah
yad dhamanah.
Persyaratan :
1) Perorangan : KTP/SIM/Paspor nasabah.
2) Perusahaan : KTP pengurus, Akte Pendirian, SIUP dan NPWP.
Karakteristik :
1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah.
2) Setoran awal minimum Rp.500.000 (perorangan) dan Rp.1.000.000
(perusahaan).
3) Saldo minimum Rp.500.000 (perorangan) dan Rp.1.000.000
(perusahaan).
4) Biaya administrasi bulanan untuk perorangan Rp10.000,
sedangakan untuk perusahaan Rp.15.000.
5) Biaya tutup rekening Rp.30.000
6) Biaya administrasi buku cek/BG Rp.100.000.
k. BSM Giro Valas
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolahan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah.
67
l. BSM Giro Singapore Dollar
Sarana penyimpanan dalam mata uang Singapore Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah
yad dhamanah untuk perorangan atau non-perorangan.
m. BSM Giro Euro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah
yad dhamanah.
n. Obligasi Bank Syariah Mandiri
Adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang mewajibkan emitmen (BSM) untuk membayar
pendapatan bagi hasil/kupon dan membayar kembali dana obligasi
syariah pada saat jatuh tempo.
2. Produk Pembiayaan
a. BSM Griya
Fasilitas yang disediakan oleh BSM untuk pembiayaan
pemilikan rumah tinggal.
Persyaratan :
1) WNI cakap hukum
2) Usia karyawan minimal 21 tahun pada saat jatuh tempo.
3) Pembiayaan usia maksimal 55 tahun atau belum pensiun,
sedangkan wiraswasta dan profesional maksimum 60 tahun.
68
b. BSM Oto
Pembiayaan BSM Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian
kendaraan bermotor baik baru maupun bekas dengan sistem
murabahah.
Keunggulan BSM Oto :
1) Proses cepat dan mudah
2) Angsuran tetap selama masa pembiayaan
3) Fleksibel
4) Bebas menentukan jenis kendaraan bermotor baru/bekas.
Syarat dan Ketentuan :
1) Perorangan dengan masa kerja/usaha minimal 2 tahun di
bidangnya.
2) Usia pemohon pada saat pengajuan BSM Oto minimal 21 tahun
dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo.
3) Pengajuan BSM Oto dapat dilakukan secara individu atu kolektif
oleh instansi atau dimana pemohon bekerja.
4) Jumlah pembiayaan minimum Rp.30.000.000.
c. BSM Pembiayaan Pensiun
Fasilitas pembiayaan yang diberikan BSM kepada para pensiun
PNS/TNI/Polri atau pensiun yang menerima manfaat pensiun bulanan:
Manfaat :
1) Proses mudah dan cepat.
2) Angsuran ringan dan tetap hingga lunas.
69
3) Jangka waktu pembiayaan hingga 10 tahun.
4) Bebas biaya pinalti.
5) Usia maksimum 70 tahun saat pembiayaan berakhir.
6) Cover asuransi.
d. BSM Gadai Emas IB
Memanfaatkan emas untuk mendapatkan dana dalam mengatasi
keutuhan biaya pendidikan, modal usaha, biaya pengobatan,
penyelenggaraan hajatan dan kebutuhan lainnya.
Syarat dan Ketentuan :
1) Pembiayaan mulai dari Rp.500.000
2) Kartu identitas nasabah.
3) Jaminan emas (perhiasan atau lantakan).
4) Jangka waktu 4 bulan dan dapat diperpanjang (gadai ulang).
Karakteristik :
1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad qardh dalam rangka rahn
dan akad ijarah.
2) Biaya administrasi dan asuransi barang jaminan dibayar pada saat
pencairan.
3) Biaya pemeliharaan dihitung per 15 hari dan dibayar pada saat
pelunasan.
4) Cukup dengan membayar biaya pemeliharaan dan administrasi bila
s.d 4 bulan belum dapat melunasi pinjaman.
70
e. BSM Cicil Emas
Fasilitas yang diberikan BSM untuk para nasabah dapat
memiliki emas :
Fitur produk :
1) Membantu nasabah untuk membiayai pembelian/kepemilikan emas
berupa emas batangan.
2) Minimal 10 gram emas batangan.
3) Uang muka minimal 20%.
4) Margin yang sangat kompetitif
5) Jumlah pambiayaan maksimal Rp.150.000.000
6) Jangka waktu 2-5 tahun.
Syarat :
1) Fotocopy KTP
2) Menyediakan 1x angsuran pertama cicil emas dalam rekening.
f. BSM Warung Mikro
Keunggulan :
1) Syarat mudah
2) Proses cepat
3) Sesuai syariah
4) Angsuran ringan dan tetap hingga akhir pembiayaan
5) Mendapatkan pelatihan usaha.
Peruntukan : Wiraswasta, Pegawai, dan Badan Usaha.
71
Persyaratan :
1) Fotocopy KTP/Identitas pemohon dan suami/istri.
2) Fotocopy Surat nikah (bila ada)
3) Fotocopy kartu keluarga
4) Fotocopy surat keterangan usaha/bekerja
5) Fotocopy NPWP untuk plafon Rp.50.000.000 keatas.
6) Dokumen jaminan (sertifikat/BPKB/Letter C/Kartu pasar/Izin
proyek).
g. Pembiayaan Alat Kedokteran
Adalah pembayaran transaksi komersial dari suatu
komoditas/produk yang dipergunakan untuk membiayai perjalanan
umrah, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan pembiayaan
umrah lainnya dengan akad ijarah.
h. Pembiayaan Resi Gudang
Adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu
komoditas/produk yang didagangkan secara luas dengan jaminan
berupa komoditas/produk yang dibiayai dan berada dalam suatu
gedung atau tempat yang terkontrol secara independent.
i. Pembiayaan Umrah
Pembiayaan jangka pendek yang dibiayai penjalanan umrah,
seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan umrah lainnya dengan
akad ijarah.
72
3. Produk Jasa
a. BSM Card
Kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi perbankan
melalui ATM dan mesin debit (EDC/Electronic Data Capture).
b. BSM Mobile Banking GPRS
Layanan transaksi perbankan (non tunai) melulai phone berbasis
GPRS, dengan manfaat :
1) Kenyamanan transaksi kapan saja dan dimana saja.
2) Kemudahan melakukan transaksi seperti layaknya ATM.
3) Biaya pulsa paling murah.
4) Kurang dari Rp.50.000 per transaksi.
5) Dapat diaplikasikan pada semua jenis SIM Card dan ponsel yang
menggunakan teknologi GPRS.
c. BSM Net Banking
Layanan transaski perbankan (non tunai) melalui internet,
dengan manfaat :
1) Kenyamanan transaksi kapan saja dan dimana saja.
2) Dapat mengelola sendiri transaksi keuangan.
3) Dilengkapi fitur spesial transfer real time ke 83 Bank dan transfer
ke bukan pemegang rekening.
d. BSM Sentra Bayar
Layanan Bank untuk menerima pembayaran tagihan pelanggan
kepada pihak ketiga (PLN,Telkom, Indosat, Telkomsel). Dengan
73
karakteristik : Bisa dilakukan secara tunai, autodebet, SMS Banking
atau melalui ATM Bank Syariah Mandiri serta tanda bukti
pembayaran.
e. BSM Save Deposite Box
Merupakan layanan penyimpanan benda berharga, dokumen
dan lain-lain yang ditempatkan diruangan yang dilengkapi sistem
pegaman.
f. BSM Electronic Payroll
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknoligi terkini
BSM secara mudah, aman dan fleksibel.
4. Jasa Operasional BSM
a. Jasa Investasi
BSM Investa Berimbang adalah reksadana Campuran (Mix
Fund) berbasis instrumen pasar uang, pasar obligasi dan pasar saham
dengan ketentuan investasi sesuai syariah. BSM Investa Berimbang
juga dikelola, diadministrasikan, disimpan dan didistribusikan (dijual)
oleh sinergi 3 (tiga) kekuatan besar, yaitu: Mandiri Investasi (sebagai
manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia),
Deutsche Bank (sebagai bank kustodi reksa dana terbesar di Indonesia
yang sudah berperan aktif sebagai kustodi reksa dana konvensional
maupun syariah) dan Bank Syariah Mandiri (sebagai agen penjual
yang merupakan Bank Syariah terbesar di Indonesia) BSM Investa
Berimbang sesuai syariah karena diawasi penuh oleh DPS (Dewan
74
Pengawas Syariah) independen yang berada dibawah naungan DSN
(Dewan Syariah Nasional). Dana dari nasabah akan diinvestasikan
pasa instrumen-instrimen syariah seperti deposito syariah, obligasi
syariah dan saham-saham perusahaan yang masuk pada JII (Jakarta
Islamic Index) atau saham-saham di luar JII yang telah diberikan ijin
untuk diinvestasikan oleh Dewan Pengawas Syariah.
BSM Investa Berimbang nyaman karena pengelolaan dan
administrasinya sudah diwakilkan oleh pihak yang profesional
dibidangnya, yaitu Mandisi Investasi, Bank Syariah Mandiri dan
Deutsche Bank. BSM Investa Berimbang dijual secara ekslusif hanya
di Bank Syariah Mandiri karena merupakan agen tunggal penjual
Reksa Dana BSM Investa Berimbang. BSM Investa Berimbang
transparan dalam memberikan pelaporan bulanan dan triwulanan
(berkenaan dengan kinerja portofolio dan kondisi pasar) serta terawasi
secara penuh oleh Bapepam dan DPS (Dewan Pengawas Syariah).
F. Data Jumlah Nasabah BSM Cicil Emas pada PT Bank Syariah Mandiri
Tahun 2013-2015
Tahun Jumlah Nasabah
2013 5000
2014 6589
2015 8367 Tabel. 3.1 Data Jumlah Nasabah BSM Cicil Emas
Sumber: PT Bank Syariah Mandiri Pusat
75
BAB IV
ANALISIS
A. Emas Sebagai Alternatif Investasi pada BSM
Dari berbagai macam produk investasi pada Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Ungaran. Semua produk-produk itu sama-sama
menguntungkan dan aman. Namun ada alternatif investasi yang lebih
aman dan menguntungkan yaitu investasi emas dengan aplikasi produk
BSM Cicil Emas. Ditinjau dari berbagai macam teori dan praktik investasi,
investasi emas yang paling aman dan menguntungkan untuk masa depan
dengan jangka panjang. Karena investasi emas kebal terhadap inflasi,
harganya yang tidak akan pernah jatuh, disamping itu banyak keuntungan
yang akan didapat serta keunggulan yang ada pada investasi emas.
Investasi emas ini tidak melulu harus mempunyai uang banyak untuk
memulainya, namun dengan uang yang cukup 200.000 saja sudah bisa
untuk memulai menabung emas.
Dilihat dari sejarah pada zaman Rasulullah SAW. Harga satu ekor
kambing dari zaman 1400 tahun yang lalu, nilainya 1 Dinar emas, yakni
emas 22 karat seberat 4,25 gram. Maka jika saat ini mempunyai uang
bernilai satu Dinar maka sama-sama bisa membeli kambing seperti harga
pada zaman Rasulullah. Harganya setara hingga sekarang. Itulah fungsi
emas, sebagai pengaman nilai uang. Sederhananya, dengan
membelanjakan uang tabungan dalam bentuk emas, lalu menyimpan uang
76
tersebut di rumah atau dengan menyewa SDM (safe Deposit Box),maka
sekalipun tidak pernah mendapat bagi hasil sebagaimana kita menabung,
tetapi nilai uang itu akan aman tidak tergerus inflasi (Haikal, 2011: 71).
Pada produk BSM Cicil Emas memiliki berbagai keunggulan
dibanding dengan produk pembiayaan investasi lain, yaitu:
1. Aman
Maksud dari aman adalah emas tersebut dapat diasuransikan apabila
terjadi kerusakan atau pencurian, emas tersebut dapat diganti
2. Menguntungkan
Tarif yang kompetitif, maksudnya adalah harga emas setiap tahunnya
yang selalu meningkat menjadikan emas sebagai media investasi yang
menguntungkan.
3. Layanan Profesional
Dalam pembiayaan Cicil Emas, BSM menggunakan Layanan yang
profesional karena BSM merupakan Perusahaan terpercaya dengan
kualitas layanan terbaik.
4. Mudah
Pembelian emas pada Cicil Emas BSM bisa dilakukan dengan cicilan
atau angsuran.
5. Likuid
Maksudnya adalah emas dapat digunakan dengan cara dijual atau
digadaikan dengan cepat.
77
Di dalam buku Panduan Cerdas Investasi harga emas tidak akan
pernah jatuh, karena emas dipercaya sebagai pelindung aset sejak zaman
dahulu. Hal ini karena emas dari dulu hingga sekarang harganya terus
naik. Sejarah telah membuktikan bahwa emas akan diborong orang apabila
terjadi kepanikan yang bisa membahayakan ekonomi negara, seperti inflasi
tinggi, krisis keuangan, atau perang. Emas mempunyai korelasi dengan
instrumen investasi lain, misalnya valas. Mata uang dollar salah satunya,
jika dollar mengalami gonjang-ganjing yang menyebabkan dollar turun
maka para pemegang mata uang dollar akan melepas dan sebagai gantinya
membeli emas. Disamping mempunyai korelasi dengan valas, emas juga
terkait dengan instrumen saham, jika harga saham turun maka emas
dipastikan akan naik. Hal itu disebabkan karena pemegang saham akan
melepas sahamnya dan membeli emas. Emas memang dipercaya sebagai
penangkal inflasi dan penyelamat aset.
Jadi, dengan kata lain jika seorang yang mempunyai cukup uang
maka lebih baik disimpan dalam bentuk emas, karena emas harganya
cenderung naik tidak tergerus inflasi. Pilihan investasi emas saat ini tetap
dinilai paling mengutungkan dibanding opsi lain mengingat sifatnya yang
kebal inflasim.
78
Gambar. 4.1. Kenaikan Harga Emas
Sumber: Antham, 2007
Berdasarkan grafik diatas, haga emas terus mengalami peningkatan
meskipun berfluktuatif tetapi tetap bernilai postif. Juli 1997, harga emas
berada pada kisaran 300 USD. Pada November 2011 harga emas berada
pada kisaran 1.800 USD. Hal ini menunjukkan harga emas terus
mengalami oeningkatan yang signifikan, informasi ini dapat dijadikan
acuan untuk berinvestasi.
Emas juga sangat baik diversifikasi investasi setelah memiliki
investasi di saham, obligasi, reksadana, ataupun porperti. Terlebih
dibeberapa negara penghasil emas belakangan ini mengalami penurunan
produksi secara signifikan sehingga harga emas dipastikan akan selalu
naik (Suwandi, 2011:122-124).
Emas lebih menguntungkan dibandingkan dengan Uang kertas
yang biasanya disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito.
Keuntungannya sebagai berikut: (Kusnandar, 2010: 39-40).
79
1. Tidak ada risiko balik dalam emas
Emas merupakan aset yang tidak tergantung pada orang lain. Emas
tersebut akan sangat penting disaat keadaan krisis keungan, aset yang
dapat kita pergunakan sewaktu-waktu dan mudah untuk
diperjualbelikan.
2. Memiliki konsistensi daya beli
Ketika harga emas turun, pasti harga bahan pokok seperti gandum,
minyak dan lain sebagainya pasti juga akan turun. Jadi saat harga emas
turun investor tidak akan mengalami penurunan dalam hal kekayaaan.
Karena investor akan tetap bisa barang yang sama banyaknya, seperti
saat harga emas belum turun.
3. Tidak tergantung pada keputusan pemerintah
Emas nilanya sama sekali tidak bergantung pada keputusan pemerintah,
dibandingkan dengan uang yang nilainya akan naik bergantung dengan
keputusan pemerintah.
B. Produk-produk Investasi pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Ungaran
1. Sukuk Negara Ritel Pasar Perdana
Sukuk ritel negara merupakan sukuk yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan ditujukan bagi individu warna negara Indoneia.
Individu dapat membeli sukuk ritel tersebut minimal Rp 5 juta melalui
13 agen penjualan yang ditunjuk oleh pemerintah. Di antaranya adalah
Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri, BNI Sekuritas, CIMB-GK
80
Securitas Indonesia, Citibank, HSBC, Reliance Sekuritas, Trimegah
Securities, Andalan Artha Advisindo Sekuritas, Anugerah Securindo
Indah, Bahasa Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Bank Internasional
Indonesia.
Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual di Pasar Perdana,
menawarkan produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang
bersifat ritel atau yang dikenal dengan istilah Sukuk Negara Ritel.
Sukuk Negara Ritel adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk
Negara) yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara
Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana dalam negeri.
Pemesanan pembelian Sukuk Negara Ritel hanya dapat dilakukan oleh
perseorangan Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan KTP
yang masih berlaku, dengan jumlah minimum pembelian ditetapkan
oleh Pemerintah berdasarkan Memorandum Informasi yang diterbitkan
setiap Penerbitan Sukuk Negara Ritel. Penunjukan Bank Syariah
Mandiri sebagai Agen Penjual Sukuk Negara Ritel ditetapkan oleh
Pemerintah. Produk Sukuk Negara Ritel yang ditawarkan Bank Syariah
Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Sukuk Negara Ritel Seri SR-001
Telah jatuh tempo pada tanggal 25 Februari 2012
2. Sukuk Negara Ritel Seri SR-002
Telah jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2013
81
3. Sukuk Negara Ritel Seri SR-003
Telah jatuh tempo pada tanggal 23 Februari 2014
4. Sukuk Negara Ritel Seri SR-004
Telah jatuh tempo pada tanggal 21 September 2015
5. Sukuk Negara Ritel Seri SR-005
6. Sukuk Negara Ritel Seri SR-006
7. Sukuk Negara Ritel Seri SR-007
8. Sukuk Negara Ritel Seri SR-008
2. Reksadana
Reksadana merupakan suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan dana masyarkat (pemodal), dimana kemudian dana
tersebut akan diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer
investasi (MI). Portofolio efek tersebut bisa berupa saham, obligasi,
instrumen pasar uang.
BSM Investa Berimbang adalah reksadana Campuran (Mix
Fund) berbasis instrumen pasar uang, pasar obligasi dan pasar saham
dengan ketentuan investasi sesuai syariah. BSM Investa Berimbang
juga dikelola, diadministrasikan, disimpan dan didistribusikan (dijual)
oleh sinergi 3 (tiga) kekuatan besar, yaitu: Mandiri Investasi (sebagai
manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia),
Deutsche Bank (sebagai bank kustodi reksa dana terbesar di Indonesia
yang sudah berperan aktif sebagai kustodi reksa dana konvensional
maupun syariah) dan Bank Syariah Mandiri (sebagai agen penjual yang
82
merupakan Bank Syariah terbesar di Indonesia) BSM Investa
Berimbang sesuai syariah karena diawasi penuh oleh DPS (Dewan
Pengawas Syariah) independen yang berada dibawah naungan DSN
(Dewan Syariah Nasional). Dana dari nasabah akan diinvestasikan pasa
instrumen-instrimen syariah seperti deposito syariah, obligasi syariah
dan saham-saham perusahaan yang masuk pada JII (Jakarta Islamic
Index) atau saham-saham di luar JII yang telah diberikan ijin untuk
diinvestasikan oleh Dewan Pengawas Syariah.
BSM Investa Berimbang nyaman karena pengelolaan dan
administrasinya sudah diwakilkan oleh pihak yang profesional
dibidangnya, yaitu Mandisi Investasi, Bank Syariah Mandiri dan
Deutsche Bank. BSM Investa Berimbang dijual secara ekslusif hanya di
Bank Syariah Mandiri karena merupakan agen tunggal penjual Reksa
Dana BSM Investa Berimbang. BSM Investa Berimbang transparan
dalam memberikan pelaporan bulanan dan triwulanan (berkenaan
dengan kinerja portofolio dan kondisi pasar) serta terawasi secara penuh
oleh Bapepam dan DPS (Dewan Pengawas Syariah)
3. BSM Cicil Emas
BSM Cicil Emas merupakan fasilitas yang disediakan oleh BSM
untuk membantu nasabah untuk membiayai pembelian/kepemelikan
emas berupa lantakan (batangaan) dengan emas lantakan dengan
minimal jumlah gram adalah 10 gram. Jaminan berupa barang yang
menjadi objek pembiayaan berupa emas. Pengikatan jaminan dilakukan
83
selama masa pembiayaan serta fisik jaminan disimpan di Bank.
Pembiayaan menggunakan akad Murabahah, dan pengikatan agunan
menggunakan akad rahn (gadai).
Dari ketiga produk tersebut, cicil emas menjadi alternatif
investasi pada BSM, dari hasil wawancara dengan Yazid Muslim
“walaupun ketiga produk tersebut sama-sama bertujuan investasi
namun cicil emas produk paling aman dan menguntungkan bagi
nasabah untuk berinvestasi dibandingkan dengan produk sukuk dan
reksadana. Hal itu dirasakan pada saat manfaat yang terjadi pada saat
jatuh tempo dari ketiga produk tersebut dalam jangka waktu yang telah
ditentukan Dilihat dari nilai harga jual emas yang semakin tinggi hal itu
memungkinkan nilai tersebut tidak akan tergerus inflasi. Dalam
reksadana dan sukuk ritel setelah mendapatkan keuntungan bagi hasil,
keuntungan itu akan dipotong pajak PPn otomatis nasabah akan
mengalami kekurangan nilai pajak dari pemotongan pajak tersebut.
Sedangkan pada Cicil Emas tidak akan terkena pemotongan pajak Ppn”.
C. Aplikasi Investasi Emas pada BSM
Cicil Emas merupakan alternatif investasi dari ketiga produk
investasi yang ada pada Bank Syariah Mandiri. Karena emas merupakan
investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat untuk kehidupan di
masa mendatang. Dalam investasi emas banyak keuntungan yang akan
didapatkan. Pada aplikasi investasi emas di Bank Syariah Mandiri dapat
84
diterapkan dalam cicil emas yang dapat dilakukan dengan mudah, aman
dan cepat sebagai wujud investasi.
Produk Cicil Emas adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh
Bank Syariah Mandiri sejak 25 Maret 2013 yang merupakan produk
kepemilikian emas kepada masyarakat. Produk Cicil Emas memberikan
kesempatan masyarakat untuk memiliki emas batangan dengan cara
mencicil dengan menggunakan akad murabahah. Dengan jaminan diikat
dengan rahn (gadai) dengan berat minimal 10 gram hingga 250 gram.
BSM Cicil Emas adalah fasilitas yang disediakan oleh Bank
Syariah Mandiri untuk pembiayaan dengan tujuan investasi emas berupa
emas batangan dengan jangka waktu 2 sampai dengan 5 tahun dengan cara
mencicil.
Dari wawancara dengan PJ Officer Gadai BSM KCP Ungaran,
produk BSM Cicil Emas di BSM KCP Ungaran menggunakan emas
batangan dengan alasan harga emas batangan setiap tahunnya semakin
meningkat.
“Karena emas perhiasan harganya akan lebih mahal karena adanya
tambahan biaya pembuatan perhiasan tersebut, sedangkan dalam jual beli
emas investor harus memperhatikan nilai tambah dan nilai kunci dari emas
tersebut. Jika emas untuk perhiasan biasanya sudah dicampuri dengan
campuran logam lain sehingga kadar emas sudah berkurang, berbeda
dengan emas batangan yang tanpa campuran logam lain dan memiliki nilai
kadar yang sama. Selain dari tingkat karatasenya, ada sertifikat yang dapat
85
disertakan dalam proses penjualan. Hal itu yang menjadi pertimbangan
nasabah untuk melakukan pembiayaan cicil emas yang bertujuan untuk
investasi karena nilai jualnya selalu meningkat tiap tahunnya”.
Untuk melakukan pembiayaan Cicil Emas di BSM ada beberapa
syarat:
1. Kriteria Nasabah
Dalam kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi calon nasabah dibagi
menjadi dua macam, antara lain:
a. Kriteria Umum
1) Cakap hukum atau mengerti tentang hukum.
2) Warga Negara Indonesia (WNI)
3) Usia:
Minimal: 21 tahun atau sudah menikah pada saat pengajuan.
Maksimal: 55 tahun/belum pensiun pada saat pembiayaan jatuh
tempo.
a) Profesional dan wiraswasta berusia maksimal 60 tahun pada
saat jatuh tempo.
b) Pensiunan berusia maksimal 70 tahun ada saat pembiayaan
jatuh tempo. Pembiayaan kepada pensiunan mengacu kepada
ketentuan Bank.
4) Tidak masuk daftar hitam BI dan PPATK.
5) Memiliki kolektibilitas lancar di semua Bank.
86
b. Segmen Nasabah
1) Pegawai Tetap
a) Pegawai Negeri Sipil berstatus tetap tanpa memperhatikan
masa kerja.
b) Pegawai Swasta atau Pegawai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) berstatus tetap.
c) Memiliki atau besedia membuka rekening BSM berupa
Tabungan/Giro.
2) Profesional
a) Memiliki surat izin profesi.
b) Terdaftar/teregister pada asosiasi profesi
c) Menjalankan profesi minimal 2 tahun
d) Memiliki/bersedia membuka rekening BSM berupa
tabungan/Giro.
3) Wiraswasta
a) Memiliki surat izin usaha.
b) Memiliki ijin minimal SKU (SKDP,SIUP,SITU)
c) Menjalankan usaha minimal 2 tahun
d) Memiliki/bersedia membuka rekening BSM berupa
tabungan/Giro.
e) Memiliki bukti mutasi penerimaan.
87
Dalam pengajuan pembiayaan BSM Cicil Emas terdiri dari tahapan:
1. Permohonan Nasabah
a. Nasabah datang ke Bank bertemu dengan Petugas yaitu Petugas
Penaksir/PMS/AAM/OG/AO/KWM untuk mengajukan
permohonann BSM Cicil Emas.
b. Petugas wajib menjelaskan kepada nasabah semua fitur dan
karakteristik produk secara lisan dan tulisan terkait minimal hal-
hal sebagai berikut:
1) Persyaratan calon nasabah
2) Biaya-biaya yang akan dikenakan
3) Besarnya uang muka yang harus dibayar nasabah
4) Tata cara pelunasan dipercepat
5) Tata cara penyelesaian apabila terjadi tunggakan angsuran
atau nasabah tidak mampu membayar.
6) Konsekuensi apabila terjadi tunggakan angsuran atau nasabah
tidak mampu membayar.
7) Hak dan kewajiban nasabah apabila eksekusi agunan emas.
c. Petugas wajib memastikan ketersediaan emas dan harga kepada
supplier emas. Konfirmasi atas hasil ini juga kembali dilakukan
sebelum melakukan akad dengan nasabah pada hal yang sama.
d. Nasabah menyerahkan semua dokumen terkait permohonan
pembiayaan.
88
2. Penilaian Agunan
Emas yang akan dijadikan agunan, ditaksir terlebih dahulu
oleh petugas gadai dan hasil taksiran tersebut, berpegaruh terhadap
nilai pembiayaan yang diajukan oleh nasabah.
3. Penyusunana NAP
a. OG/AO/KKLG/KWM membuat Nota Analisa Pembiayaan
(NAP) dan mengisi checklish Risk Acceptance Criteria (RAC)
untuk kemudian ditanda tangani. Bila tidak terdapat
OG/AO/KKLG/KWM, Penaksir/PMS/AAM dapat menyusun
NAP.
b. Dalam penyusunan NAP, calon nasabah wajib dilakukan
pengecekan kualitas pembiayaan melalui proses BI Checking.
Calon nasabah dapat diproses lebih lanjut pembiayaannya
manakala kualitas pembiayaan dari proses BI Checking
mununjukkan kolektibilitas 1 (lancar). Apabila terdapat hasil
Non Lancar, maka harus menyelesaikan pembiayaan tersebut
terlebih dahulu dengan menunjukkan bukti pelunasan dari bank
yang bersangkutan.
c. Kepala Unit mereview NAP dan memberikan disposisi dengan
memperhatikan Risk Acceptance Criteria (RAC).
4. Pemutusan Pembiayaan
Komite pembiayaan memberikan keputusan pembiayaan
BSM Cicil Emas nasabah sesuai limit pemutusan Kepala Unit.
89
Dalam proses pemutusan pembiayaan, komite pembiayaan wajib
menggunakan checklist RAC yang berisi persyaratan bagi nasabah
yang akan mengajukan pembiayaan BSM Cicil Emas.
5. Pelaksanaan Akad Pembiayaan
Nasabah dan Pejabat Bank melakukan akad pembiayaan.
6. Pencairan Pembiayaan
a. Nasabah telah memiliki rekening di BSM
b. Sebelum dilakukan pencairan pembiayaan, nasabah wajib
membayar seluruh biaya-biaya, seperti biaya administrasi,
asuransi jaminan, materai, dan sebagainya.
c. Hasil pencairan pembiayaan dikredit ke rekening nasabah,
selanjutnya transfer ke rekening supplier emas.
d. Dalam hal pembayaran hasil pembelian emas tidak melalui
transfer, diperkenankan dibayar secara tunai kepada supllier
emas.
e. Bukti pembelian emas harus dikuasai bank sebagai underlying
pembiyaaan.
f. Barang jaminan berupa emas lantakan/batangan yang menjadi
objek pembiayaan dapat diketahui nasabah melalui foto jaminan
setelah proses pencairan. Bila nasabah menginginkan melihat
langsung jaminannya dapat datang ke Bank setelah pencairan
pembiayaan. Khusus untuk emas yang dibeli dari PT Antam,
90
nasabah dapat melihat jaminannya kurang lebih 10 hari kerja
setelah proses pencairan.
g. Proses pencairan dapat dilakukan di KC/KCP yang secara
konsolidasi terhadap Konter Layanan Gadai, karena agunan
emas harus dilakukan proses penaksiran oleh Penaksir/Officer
Gadai (OG).
7. Pengadaan Emas
Dalam pembiayaan BSM Cicil Emas, emas yang akan dibeli
oleh nasabah dapat diperoleh dari supplier emas yaitu PT Antam
Persero, toko emas maupun perorangan. Pembelian emas dari
supllier wajib telah memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan
BSM. Ketentuan mengenai isi PKS, agar Cabang menggunakan
format PKS (terlampir). Setiap pengajuan supplier emas baru yang
akan dijadikan rekanan Bank atau saat perpanjangan PKS harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari PWD. Khusus toko emas
yang akan dijadikan rekanan dalam memasok emas nasabah harus
memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Telah memiliki usaha jual beli emas minimal 3 tahun.
b. Bersedia membuka atau telah memiliki rekening tabungan/giro
BSM.
c. Bersedia memberikan pelayanan antar emas. Biaya ongkos
kirim menjadi beban nasabah.
91
8. Pelunasan Pembiayaan
Nasabah dapat melakukan pelunasan atas pembiayaannya dari
dana yang berasal dari nasabah sendiri.
a. Pelunasan Seluruh
Nasabah melunasi pembiayaannya sesuai jangka waktu (pokok
+ margin) pada saat akhir periode pembiayaan. Sebelumnya
nasabah secara rutin membayar angsuran setiap bulan.
b. Pelunasan Dipercepat
Apabila nasabah akan melakukan pelunasan dipercepat
(pelunasan sebelum akhir periode pembiayaan), maka harus
mengikuti ketentuan sebagi berikut:
1) Paling singkat 1 (satu) tahun setelah akad pembiayaan
berjalan.
2) Nasabah wajib membayar seluruh pokok dan margin (total
piutang) dengan menggunakan dana yang bukan berasal dari
agunan emas.
3) Nasabah dapat diberikan diskon margin atas pelunasan
dipercepat namun tidak boleh diperjanjikan dalam akad.
c. Pelunasan Sebagian
Nasabah diperkenankan melakukan pelunasan sebagian
dengan ketentuan proses pelunasannya dilakukan paling singkat
1 (satu) tahun setelah akad pembiayaan berjalan. Dalam hal ini
nasabah akan mengambil agunannya dari hasil pelunasan
92
sebagian tersebut, maka harus mengikuti ketentuan sebagi
berikut:
1) Agunan terdiri dari beberapa pecahan emas
lantakan/batangan (bukan 1 keping).
2) Nasabah dapat menarik sebagian agunannya dengan syarat
sisa agunan yang tersisa masih meng-cover pkok pembiayaan
nasabah.
Mekanisme perhitungan pelunasan dipercepat dan
pelunasan sebagian mengacu pada ketentuan piutang
murabahah dalam SPOB Pembiayaan Segmen Ritel.
9. Penyimpanan /Penempatan Agunan
Agunan pembiayaan bsm Cicil Emas disimpan di lemari besi
(main vault) khusus emas. Bila tidak terdapat main vault khusus
emas, maka emas tersebut dapat disimpan di main vault jaminan
yang penyimpanannya terpisah dari jaminan lainnya. Petugas yang
bertanggung jawab dalam penyimpanan dan pengeluaran jaminan
ini adalah Loan Admin bersama-sama dengan Operation
Mananger (OM)/Operation Officer (OO). Dalam penyimpanan
agunan (emas) nasabah, berikut hal-hal harus diperhatikan.
a. Emas dikemas dan disegel dalam kantong jaminan
sebagaimana pada emas jaminan gadai untuk selanjutnya
disimpan ke dalam main vault.
93
b. Isi dalam kantong jaminan terdiri dari emas (jaminan), Surat
Bukti Pembiayaan Kepemilikan Emas/SBKE (lembar ke-2),
copy formulir permohonan, copy identitas nasabah dan
dokuman pembelian emas (jika ada).
c. Kantong jaminan disegel dan ditandatangani oleh Loan Admin
dan OM/OO.
d. Aktivitas penyimpanan emas (mutasi dan jumlah emas
nasabah) dicatat dalam Buku Gudang khusus BSM Cicil Emas
(terpisah dari Buku Gudang untuk gadai). Pada saat proses
penyerahan jaminan dari petugas marketing (AO/ OG/ KKLG/
KWM/ PMS/ Penaksir/ AAM) KEPADA Loan Admin, wajib
dilakukan proses serah terima jaminan dan dicatat dalam Buku
Serah Terima jaminan.
10. Eksekusi Agunan
Apabila nasabah tidak dapat melunasi pembiayaan BSM Cicil
Emas pasa saat jatuh tempo dan atau pembiayaan digolongkan
macet maka agunan dapat dieksekusi (dijual) oleh Bank setelah
melampaui 1 (satu) tahun sejak tanggal akad pembiayaan. Unit
bisnis memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi agunan.
Sebelum dilakukan eksekusi jaminan, dilakukan tahapan kagiatan
sebagi berikut:
94
a. Apabila hingga H+30 (30 hari setelah tanggal jatuh tempo)
belum lunas, pada H+30 petugas marketing membuat dan
mengirimkan Surat Peringatan I kepada nasabah.
b. Apabila hingga H+60 (60 hari setelah tanggal jatuh tempo)
belum lunas, pada H+60 petugas marketing membuat dan
mengirimkan Surat Peringatan II kepada nasabah.
c. Apabila hingga H+90 (90 hari setelah tanggal jatuh tempo)
belum lunas pada H+90 petugas marketing membuat dan
mengirimkan Surat Peringatan III/Terakhir kepada nasabah.
d. Apabila setalah batas waktu yang ditetapkan dalam Surat
Peringatan III/Terakhir, nasabah belum melunasi
kewajibannya, Bank mengambil langkah sesuai kesepakatan
dalam akad pembiayaan yaitu eksekusi jaminan, dengan
ketentuan:
1) Bila saat SP II dikeluarkan, dan telah mencapai 1 tahun
sejak akad pembiayaan, maka agunan dapat dieksekusi.
2) Bila saat SP II dikeluarkan, namun belum mencapai 1
tahun sejak akad pembiayaan, maka agunan belum dapat
dieksekusi. Petugas terus melakukan penagihan.
11. Pemeriksaan Jaminan
Jaminan Pembiayaan Cicil emas BSM diperiksa secara berkala
untuk memastikan keberadaa jaminan sesuai dengan akad
95
pembiayaan. Prosedur pemeriksaan jaminan dilakukan dengan
cara:
a. Ujian Akhir Hari
Pada akhir saat jaminan diterima oleh Bank, OM/OO
memeriksa dan memastikan seluruh jaminan yang masuk pada
hari tersebut sesuai dengan akad pembiaayaan. Pemeriksaan
meliputi jenis, jumlah (gram), kadar/karatase emas (jaminan)
dan No. Sertifikat LM (jika ada). Proses pengujian akhir hari
dicatat dalam Buku Ujian Akhir Hari.
b. Uji Opname
Pada akhir bulan, OM/OO wajib memeriksa seluruh jaminan
nasabah sesuai dengan daftar jaminan sebagaimana disebutkan
dalam akad jaminan tiap nasabah. Pemeriksaan meliputi jenis
dan jumlah (gram) jaminan emas seluruh nasabah. Proses
pelaksanaan uji opname dicatat dalam Buku Uji Opname.
12. Proses Pembiayaan Cicil Emas
a. Nasabah mengajukan permohonan Pembiayaan Cicil Emas
BSM dan bertemu dengan Pelaksana Penaksir(PP)/Pelaksana
Marketing Support(PMS).
b. PP/PMS menerima dokumen permohonan pembiayaan Cicil
Emas BSM nasabah dan memeriksa kelengkapannya.
Selanjutnya menyerahkan seluruh dokumen ke Officer
96
Gadai(OG)/Account Officer(AO)/Kepala KLG/Kepala Warung
Mikro(KWM).
c. OG/AO/KKLG/KWM melakukan verifkasi income dan
dokumen untuk selanjutnya dituangkan dalam NAP. Dalam
penyusunan NAP,OG/AO melakukan konfirmasi harga emas
sebelum akad dan keputusan komite pembiayaan. NAP
kemudian diserahkan kepada Kepala Unit untuk dimintakan
persetujuan.
d. Kepala Unit mereview NAP dan memberi keputusan.
e. OG/AO/KKLG/KWM menguhubungi nasabah untuk akad
pembiayaan
f. Nasabah dan Bank melakukan akad pembiayaan
g. OG/AO/KKLG/KWM menghubungi Supllier Emas
h. Toko Emas mengantarkan emas ke BSM dan diterima oleh
Loan Admin serta diketahui oleh OM/OO untuk dilakukan
penaksiran jaminan.
i. OG/AO/KKLG/KWM membuat memo pencairan ke bagian
operasional (OM)/(OO).
j. Petugas Admin mencaikan pembiayaan ke rekening nasabah.
k. Hasil pencairan ditransfer ke rekening Toko Emas.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang investasi berbasis emas pada
produk BSM Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang
Ungaran dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Alternatif investasi pada Bank Syariah Mandiri adalah dengan produk
Cicil Emas. Karena investasi emas merupakan investasi jangka
panjang, emas yang kebal akan inflasi dan nilainya tidak akan jatuh.
Disamping itu emas lebih aman dalam investasi karena tidak terkurangi
oleh bunga bank seperti yang terjadi pada tabungan dan deposito dan
emas dapat ditukar jika terjadi kehilangan. Emas juga lebih bernilai
dibanding uang kertas yang sewaktu-waktu tingkat suku bunga bisa
turun. Selain iu emas sangat menguntungkan karena harga emas setiap
tahunnya yang selalu meningkat. Dan likuid, karena emas mudah dijual
kembali dengan waktu yang cepat.
2. Produk-produk investasi pada Bank Syariah Mandiri antara lain:
a. Sukuk Negara Ritel Pasar Perdana
b. Reksadana
c. BSM Cicil Emas.
3. Aplikasi investasi yang digunakan pada Bank Syariah Mandiri adalah
Cicil Emas. Produk Cicil Emas ini adalah salah satu produk yang
98
dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri sejak 25 Maret 2013 yang
merupakan produk kepemilikian emas kepada masyarakat. Produk Cicil
Emas memberikan kesempatan masyarakat untuk memiliki emas
batangan dengan cara mencicil dengan menggunakan akad murabahah.
Dengan jaminan diikat dengan rahn (gadai) dengan berat minimal 10
gram hingga 250 gram. BSM Cicil Emas adalah fasilitas yang
disediakan oleh Bank Syariah Mandiri untuk pembiayaan dengan tujuan
investasi emas berupa emas batangan dengan jangka waktu 2 sampai
dengan 5 tahun dengan cara mencicil. Mekanisme pembiayaan produk
BSM Cicil Emas terdiri dari beberapa tahapan mulai dari syarat
pengajuan, penilaian agunan, pemutusan pembiayaan, pelaksanaan akad
pencairan pembiayaan.
B. Saran
1. Perlu adanya pembelakan dan pelatihan bagi karyawan BSM mengenai
ilmu lembaga keuangan syariah dengan tujuan peningkatan mutu dan
kualitas SDM. Karena saat melakukan wawancara masih ada diantara
karyawan BSM yang belum menguasai ilmu syariah. Hal itu
dikarenakan tidak semua karyawan berbekal tentang ilmu syariah.
2. BSM Kantor Cabang Ungaran sebaiknya tetap mempertahankan
produk-produk sesuai syariah agar tetap menjadi bank syariah terbaik.
99
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Yazid M. 2009. Fiiqh Muamalah. Yogyakarta: Logung Pustaka
Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika
Anita. 2015. Analisis Komparasi Investasi Logam Mulia Emas Dengan
Saham Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia 2010-
2014. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5, No. 2.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Pratik.
Jakarta: Gema Insani.
Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah Teori, Praktik, Kritik. Yogyakarta:
Teras.
Elviana, Elsa. 2015. Analisis Terhadap Akad Pada Produk BSM Cicil
Emas Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Semarang. Tugas
Akhir Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Haikal, Tanti. 2011. Panduan Cerdas Dan Syar’i Investasi Syariah Dinar-
Emas- Sukuk- Reksa Dana. Yogyakarta: Araska.
HS Salim & Sutrisno Budi. 2014. Investasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali
Pers.
Huda Nurul & Nasution Mustafa Edwin. 2008. Investasi Pada Pasar
Modal Syariah. Jakarta: Kencana
Hikmat, M. Mahi. 2011. Metode Penelitian Dalam Prespektif Ilmu
Komnunikasi Dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers
Kusnandar, Rulli. 2009. Cara Cerdas Berkebun Emas. Jakarta:
TransMedia
Lexy J. Moleong. 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Revisi, PT
Remaja Rosdakarya: Bandung
Lina, Rina Dewi. 2016. Bisa Investasi Dengan Gaji < Rp 5 juta. Jakarata:
Penebar Plus Penebar Swadaya Grup
100
Marsis, Adi Setiawan . 2013. Rahasia Terbesar Investasi. Yogyakarta:
Second Hope.
Modul Cicil Emas BSM. 2013
Nafik, Muhammad. 2009. Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: PT
Serambi Ilmu Semesta.
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.
Putra, Anindito dan Heykal, Mohamad. 2013. Analisis Perbandingan
Investasi Saham, Emas dan Obligasi. Tesis, BINUS, Jakarta.
Ridwan, Muhammad. 2007. Kontruksi Bank Syariah Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka SM.
Rosyidah, Umi. 2014. Minat Masyarakat Berinvestasi Emas Pada
Pegadaian Syariah Lombok. Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 10,
No. 1.
Rivai, Veitzhal. 2010. Islamic Banking: Sistem Bank Islam Bukan Hanya
Solusi Menghadapi Krisis Namun Solusi dalam Menghadapi
Berbagai Persoalan Perbankan dan Ekonomi Global, Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Sholeh, Mohammad. 2014. Emas Sebagai Instrumen Investasi Yang Aman
Pada Saat Instrumen Kuangan Lain Mengalami Peningkatan
Resiko. Jurnal Pendidikan Akutansi Universitas Negeri Surabaya.
Vol. 2, No.2.
Sudarsono, Heri. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.
Yogyakarta: Ekonisia.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014 Metodologi Penelitian, Yogyakarta:
Pustakabaru Press.
Suwandi, Kuntjoro. 2011. Panduan Cerdas Investasi Reksa Dana- Saham
Stock Option- Valas – Emas. Yogyakarta: Pinang Merah.
Ulirrahmi, Fauzia. 2012. Investasi Emas Dalam Prespektif Islam. Skripsi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,
Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Wawancara dengan Yazid Muslim, PJ Officer Gadai Emas BSM Kantor
Cabang Pembantu Ungaran, tanggal 10 Februari 2016.
101
WEB
http://www.syariahmandiri.co.id/en. diakses 16 Juli 2016. 09:10.
http://www.intipsejarah.com/2014/11/sejarah-penemuan-emas.html
diakses 24 Juli 2016, 13:21.
http://www/bi/go/id/id/peraturan/perbankan/Pages/se_140712.aspx diakses
pada 5 Agustus 20:00.
102
LAMPIRAN
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Nurul Azizah Fatimatu Zahroh
Tempat/tgl. Lahir : Salatiga, 21 September 1995
Alamat Rumah : Gudang Sakti, Sruwen RT.28/10 Kec.Tengaran
Nama Ayah : Nur Choliq
Nama Ibu : Endah Ciptaningsih
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDIT Nurul Islam Tengaran lulus 2007
b. SMPIT Nurul Islam Tengaran lulus 2010
c. MAN Salatiga lulus 2013
d. Perguruan Tinggi: IAIN Salatiga lulus 2016
C. Pengalaman Organisasi
1. Devisi Kaderisasi Komisariat PMII Djoko Tingkir Kota Salatiga 2014 -
2016
2. Anggota Paduan Suara Mahasiswa Seni Music Club (SMC) 2014 - 2016
3. Wakil Presiden Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam 2015
4. Sekretaris Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kec.Tengaran 2015 - sekarang
Salatiga, 23 Agustus 2016
Nurul Azizah F.Z
NIM:201-13-048