invesment policy statement

11
1. Invesment Policy Statement Tuan Ali saat ini berumur 50 tahun dengan penghasilan sebesar Rp. 150.000.000 per tahun yang akan naik 2% di atas inflasi dengan pengeluaran sebesar Rp. 75.000.000 per tahun yang naik sekitar 5% per tahunnya. Tuan Ali akan berhenti menerima penghasilan saatmencapai masa pensiun di usia 60 tahun, pada saat mencapai masa ini Tuan Ali membutuhkan Rp. 50.000.000 pertahunnya. Biaya medis untuk tuan Ali telah ditanggung sampai beliau meninggal oleh perusahaan tempat beliau bekerja. Tuan Ali adalah seorang yang menyukai volatilitas yang rendah untuk portofolionya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tuan Ali adalah seorang yang risk averse. Dalam alokasi portofolionya beliau ingin mengalokasikan sebagin besar dananya pada investasi real estate. Tuan Ali memiliki portofolio sebesar Rp. 1,5 M, dengan target alokasi portofolio yaitu5% pada cash and bills, 10% untuk obligasi, 10% untuk domesticeqity, 15% untuk developed equity dan 20% untuk emerging market equity, dan 40% untuk investasi real estate.Tuan Ali berencana untuk mendonasikan Rp. 1,5 M ke panti asuhan pada ulang tahunnya yang ke 70 atau pada saat meninggal to charity at his 70 birth.(Dalam kasus ini pajak diabaikan).

Upload: okta-veia

Post on 06-Jul-2015

123 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Invesment policy statement

1. Invesment Policy Statement

Tuan Ali saat ini berumur 50 tahun dengan penghasilan sebesar Rp.

150.000.000 per tahun yang akan naik 2% di atas inflasi dengan pengeluaran sebesar

Rp. 75.000.000 per tahun yang naik sekitar 5% per tahunnya. Tuan Ali akan berhenti

menerima penghasilan saatmencapai masa pensiun di usia 60 tahun, pada saat

mencapai masa ini Tuan Ali membutuhkan Rp. 50.000.000 pertahunnya. Biaya medis

untuk tuan Ali telah ditanggung sampai beliau meninggal oleh perusahaan tempat

beliau bekerja.

Tuan Ali adalah seorang yang menyukai volatilitas yang rendah untuk

portofolionya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tuan Ali adalah seorang yang

risk averse. Dalam alokasi portofolionya beliau ingin mengalokasikan sebagin besar

dananya pada investasi real estate. Tuan Ali memiliki portofolio sebesar Rp. 1,5 M,

dengan target alokasi portofolio yaitu5% pada cash and bills, 10% untuk obligasi, 10%

untuk domesticeqity, 15% untuk developed equity dan 20% untuk emerging market

equity, dan 40% untuk investasi real estate.Tuan Ali berencana untuk mendonasikan

Rp. 1,5 M ke panti asuhan pada ulang tahunnya yang ke 70 atau pada saat meninggal

to charity at his 70 birth.(Dalam kasus ini pajak diabaikan).

Page 2: Invesment policy statement

2. Investor Objectives

a. Return yang diharapkan oleh investor

Tuan Ali akan membutuhkan return dari portofolio yang dibentuk ketika mulai memasuki

masa pension, yaitu 10 tahun yang akan datang dengan angka sebesar Rp. 50.000.000 untuk

setiap tahunnya dan beerharap dapat mendonasikan dana untuk panti asuhan sebesar Rp.

1.500.000.000 di usianya yang ke 70. Tingkat inflasi saat ini adalah sebesar 6,8%, tingginya

tingkat inflasi ini dikarenakan terjadinya kenaikan harga bahan bakar minyak.

Return yang diharapkan oleh investor disini akan dihitung menggunakan metode

IRR(Internal Rate of Return). IRR akan dihitung menggunakan MS Excel sebagai berikut:

Dari perhitungan di atas, IRR yang didapatkan adalah sebesar 2%. Dengan asumsi tingkat

inflasi sebesar 6,8% maka tingkat return per tahun yang harus didapatkan agar dapat

memenuhi tujuan investor adalah sebesar 8,8% (2% + 6,8%). Return ini adalah return

sebelum pajak (pajak diabaikan).

b. Risk Tolerance Investor

Dengan pengetahuan mengenai finance yang minim, Tuan Ali adalah seorang investor

yang tidak begitu menyukai resiko atau memiliki willingness to take a risk yang rendah. Hal

ini bisa terlihat dari pernyataan bahwa tuan Ali menyukai volatilitas yang rendah untuk

portofolionya, volatilitas portofolio yang rendah akan menghasilkan return yang stabil. Piihan

tuan Ali yang mempeertimbangkan real estate sebagai investasi terbaik juga memperlihtkan

bahwa beliau lebih mengharapkan return yng pasti, dibandingkan dengan market equity yang

cenderung fluktuatif dan kurang pasti.

Page 3: Invesment policy statement

Sedangkan jika dilihat dari sisi ability to take a risk, sebenarnya tuan Ali mempunyai

kemampuan untuk melakukan investasi yang beresiko tinggi, dilihat dari perbandingan

pendapatan dan pengeluarannya yang masih tersedia uang lebih untuk melakukan investasi.

Jika melihat ability to take a risk yang tinggi dan willingness to take a risk yang rendah, maka

dapat disimpulkan bahwa tuan Ali adalah seorang risk averse.

Analisa risk tolerance yang selanjutnya adalah dengan mempertimbangkan downside risk

(VaR/Value at Risk).Downside risk adalah risiko memperoleh pengembalian di bawah

pengembalian yang diharapkan . Tuan Ali yang menyukai volatilitas rendah, mengharapkan

return yang stabil untuk portofolionya.Oleh karena itu portofolionya dapat dialokasikan

kepada aset yang tidak beresiko tinggi dengan konsekuensi tidak menghasilkan return yang

terlalu tinggi tetapi dapat mencapai target return sebesar 8,8% dan mendapatkan return yang

stabil.

Page 4: Invesment policy statement

3. Constrains

a. Liquidity requirements

Kebutuhan likuiditas disini adalah kebutuhan tuan Ali yang terantisipasi (rutin) dan yang

tidak terantisipasi. Kebutuhan likuiditas ini akan muncul ketika Tuan Ali telah mencapai masa

pensiunnya, dimana tuan Ali membutuhkan pemasukan dari portofolionya sebesar Rp.

50.000.000 per tahun dan membutuhkan dana sebesar Rp 1.500.000.000 untuk melakukan

donasi ke panti asuhan pada umur 70 tahun.

Tahun ke (setelah

pensiun)

Pengeluaran

rutin

Pengeluaran tak

terduga

Total

Pengeluaran

Keterangan

1 50.000.000

2 50.000.000

3 50.000.000

4 50.000.000

5 50.000.000

6 50.000.000

7 50.000.000

8 50.000.000

9 50.000.000

10 50.000.000 1.500.000.000 1.550.000.000 Memberi donasi panti asuhan

b. Investment Horizon

Tuan Ali memiliki jangka waktu 20 tahun selama melakukan investasi, dimana pada 10 tahun

pertama Tuan Ali belum memerlukan return dari portofolio dan baru memerlukan return

tersebut saat beliau memasuki masa pension pada umur 60 tahun. Pengeluaan yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya pertahun setelah pension adalah sebesar

Rp.50.000.000. Time horizon yang selanjutnya, diluar dari pengeluaran rutin untuk kebutuhan

hidup, tuan Ali membutuhkan dana sebesar Rp.1.500.000.000 untuk didonasikan kepada panti

asuhan ketika usianya mencapai 70 tahun atau pada saat meninggal to charity at his 70th

birth.

Page 5: Invesment policy statement

4. Economic outlook

a. Short Term (1 year)

Masa depan perekonomian Indonesia diramalkan tetap cerah kendati melamban

ditengah krisis utang Eropa dan letoinya perekonomian Amerika Serikat. Setidaknya ini

prediksi dari berbagai ekonom dan lembaga keuangan dunia. Bank Dunia (World Bank)

memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 sebesar 6,2%. Proyeksinya lebih

rendah lantaran Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan mitra dagang Indonesia pada 2012

nanti akan terpangkas akibat ketidakpastian ekonomi global. Padahal, Bank Dunia sendiri

mengakui indikator perekonomian di dalam negeri positif.

Pemerintah sendiri yakin dampak krisis utang Eropa tak sampai ke Indonesia.

Buktinya, pemerintah mematok target pertumbuhan sebesar 6,7% atau lebih besar dari tahun

2011 yang sebesar 6,5%. Pemerintah optimistis target ini bisa tercapai apalagi setelah

lembaga pemeringkat utang, Fitch Ratings Ltd., mengatrol peringkat surat utang jangka

panjang Indonesia dari level BB+ menjadi BBB- dengan outlook stabil pada 15 Desember

lalu.Fitch memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6% hingga

2013 mendatang. Bank sentral memperkirakan secara keseluruhan tahun 2012, pertumbuhan

ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 6,3%-6,7%. Kinerja itu pun diperkirakan masih

akan terakselerasi ke kisaran 6,4%-6,8% pada 2013 seiring membaiknya ekonomi global. Di

sisi harga, Dewan Gubernur memperkirakan inflasi pada 2012 dan 2013 akan tetap dapat

dikendalikan pada kisaran sasarannya, yaitu 4,5%1%.

b. Mid Term(5year)

Dalam beberapa tahun mendatang keadaan ekonomi di Indonesia diprediksi akan

semakin membaik. organisations for economics co-operation and development (oecd) bahkan

memperkirakan pertumbuhan ekonomi rata-rata indonesia pada jangka menengah (2012-

2016) akan menjadi yang tertinggi diantara negara-negara asean lainnya. Hal ini didasarkan

pada telah terlampauinya target pertumbuhan ekonomi, hingga keberhasilan memegang

amanat keketuaan asean menunjukkan indonesia memiliki pengaruh dan peranan strategis di

tingkat regional. pencapaian-pencapaian di atas dapat meninggikan posisi dan peran indonesia

di kancah global, termasuk di sektor ekonomi. konsumsi domestik sepanjang tahun lalu

bergerak lincah menyokong fundamental ekonomi dan secara tidak langsung turut

mengurangi dampak krisis amerika serikat dan eropa. prestasi akhir tahun pun tak main-main,

Page 6: Invesment policy statement

lembaga pemeringkat kredit internasional fitch ratings dan moody’s menaikkan peringkat

investasi indonesia menjadi investment grade.

Di tahun 2015 Indonesia dan Negara-negara ASEAN lainnya akan segera

mengimplementasikan ASEAN Economic Community (AEC) yang tentu saja akan

berpengaruh positif bagi Negara-negara di ASEAN termasuk Indonesia. Apabila AEC dapat

tercapai maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana

terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang

lebih bebas dantara Negara ASEAN. Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut

maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar di ASEAN.

c. Long Term

Kekuatan ekonomi dunia akan bergeser dari Barat ke Timur kian merebak. Bahkan,

Asia kini menjadi pusat perhatian utama dunia sebagai kawasan tujuan investasi. Pemicunya

adalah peningkatan besar di negara berkembang, terutama perdagangan di pasar-pasar negara

berkembang, industrialisasi yang pesat, suplai tenaga kerja murah, urbanisasi dan

meningkatnya masyarakat kelas menengah, serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi, rata-rata

5,2 persen di Asia dalam dua dekade mendatang.

Ekonomi Indonesia diprediksi akan terus membaik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia

diyakini dapat melesat jauh. Bahkan diprediksi bisa meningkat hingga 8 kali lipat dalam dua

dasarwarsa atau 10-20 tahun ke depan. Menurut Ketua Umum Kebijakan Ekonomi Nasional

(KEN), Chairul Tanjung, Indonesia akan memasuki golden era of economy Indonesia. Jadi

10-20 tahun ke depan Indonesia akan masuk era emas.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Bank Standard Chartered di Inggris yang

berjudul The Super-cycle Report, Indonesia, sebagaimana disebutkan di halaman 23 laporan

tersebut, diperkirakan akan menjadi bintang perekonomian Asia: dari di peringkat ke-28 di

tahun 2000, Indonesia akan menyodok ke peringkat ke-10 di tahun 2020 dan peringkat ke-5

kekuatan ekonomi dunia di tahun 2030. Indonesia akan menguasai 3% dari GDP dunia tahun

tersebut (tahun 2010:1,7%) .

Page 7: Invesment policy statement

5. Asset Clss dan Sector /Industri Outlook

a. Domestic, International Developed and International Emerging Market

Domestic market equity disini akan dipresentasikan oleh LQ45. Indeks LQ 45 adalah nilai

kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar, hal

itu merupakan indikator likuidasi. Pasar saham Indonesia memulai tahun baru dengan awal yang

positif, membukukan hasil yang lumayan di bulan Januari di tengah lemahnya kinerja pasar

saham regional. IHSG naik 3,13% ke 3.941.693 sementara LQ 45 naik 2,77% ke 692.157 seiring

dengan aksi Moody’s menaikkan peringkat utang Indonesia dari Ba1 ke Baa3, kembali menjadi

peringkat layak investasi (investment grade) setelah 14 tahun lebih.

Saat ini bursa emerging market memiliki peertumbuhan yang lebih baik jika dibandingkan

dengan developed market yang diisi oleh Negara-negara maju seperti Amerika Serikat,

Eropa,Jepang. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa emerging market antara

lain: data ekonomi AS yang menunjukkan sinyal pemulihan dan spekulasi bahwa pemerintah

China akan melonggarkan kebijakan pengucuran kredit. "Pada kuartal ke empat tahun lalu, kita

melihat adanya sejumlah data positif mengenai ekonomi AS. Jikapertumbuhan Produk Domesti

Bruto di 2012 lebih baik ketimbang prediksi, maka bursa emerging market akan mencatatkan

kenaikan lebih tinggi ketimbang pasar developed market," urai Ed Kuczma, analis Van Eck

Associates di New York. Indeks MSCI Emerging Market sudah melaju 4,5% di 2012. Itu artinya,

indeks pulih dari penurunan sebesar 7,6% pada tahun lalu.

b. Real Estate, Corporate Bonds, dan Goverment Bonds

Sektor Real Estate diperkirakan akan terus tumbuhhal ini disebabkan oleh meningkatnya

pertumbuhan ekonomi Indonesia, turunnya suku bunga dan meningkatnya daya beli masyarakat

yang memacu perkembangan investasi di sector riil ini. Bisnis Real Estate akan memberikan

return yang cukup tinggi jika ditanamkan dalam investasi jangka panjang.semakin beertambah

waktu, semakin bertambah penduduk dan semakin sedikitnya lahan yang tersedia akan membuat

investasi real estate erus menunjukkan kenaikan, dikarenakan kebutuhan akan property yang

tinggi.

Sedangkan untuk obligasi, dari segi yield obligasi korporasi bertenor 1 tahun dengan peringkat

AA pada umumnya diperdagangkan di kisaran 6,6%, SPN 3 bulan ditawarkan lebih rendah di 2%

sementara SPN 1 tahun di 3,2% akibat pembelian secara agresif oleh para investor asing. Untuk

Page 8: Invesment policy statement

deposito berjangka, bank-bank besar umumnya memasang tingkat suku bunga deposito 1 bulan di

6,5%.

Assets Class/Sector Near-Term return

(1 year)

Mid-Term return

(5 years)

Long-Term return

Cash and Bills 5,26% 6,5% 7%

Corporate and

Government Bonds

6.6% 13% 15%

Domestic Equities 12,93 % 17% 20%

Developed Market 6% 6% 9%

Emerging Market 21% 26% 30%

Real Estate 13,4% 16% 30%

6. Kritik Atas Current Asset Allocation

a. Cash and Bills (5%)

Pengalokasian portofio untuk cash and bill sebesar 5% adalah sudah cukup. Meskipun

Tuan Ali tidak membutuhkan likuiditas saat sebelum pension, karena kebutuhannya masih bisa

terpenuhi oleh penghasilannya, namun Tuan Ali tetap membutuhkan cash reserve sebagai

pemenuhan untuk kebutuhan yang tidak terduga.

b. Bonds (10%)

Page 9: Invesment policy statement

7. Asset Re-Alocation

Page 10: Invesment policy statement

8. Bibliography

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/10/11/2030-indonesia-raksasa-no-5-ekonomi-

dunia/

http://www.portalreksadana.com/node/577

http://investasi.kontan.co.id/news/indeks-emerging-market-catatkan-performa-terbaik

http://kontan.co.id

http://news.id.msn.com/business/okezone/article.aspx?cp-documentid=3396986

http://regional.kompasiana.com/2012/03/11/indonesia-2020-dan-negara-lain-di-2020/

Page 11: Invesment policy statement

9. Lampiran