inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

12
INVENTARISASI DAERAH PROSPEK URANIUM SEKTOR SIGLI ACEH TAHAPANPROSPEKS: PENDAHULUAN Bambang Soetopo, AgusSutriyono, Sajiyo Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi Nukiir-BATAN ABSTRAK INVENTARISASI DAERAH PROSPEK URANIUM SEKTOR SIGLI ACEH TAHAPAN PROSPEK~;I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan berdasar1<an kedapatan batuan sedimen yang diendapkan pada lingkungan reduktif yang potensial sebagai tempat akumulasi U dan batuan bekuasamsampai menengah sebagai sumber.. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan awal tentang geologi, radiometri dan geokimia, sertauntulk membatasi daerah prospek yang dianggap potensial untuk pengembangan eksplorasi uranium. Penelitian dilakukan dengan pengamatan geoIogi, pengukuran radiometri, percontohan geokimia lumpur dan mineral berat dan analisis mineralogi dangeokimia. Oaerah penelitian seluas :!:2600 km2 tersusun olehsatuan sabak (Jura Awal), satuan sekis (Trias), satuan filit (Trias), satuan metanapal gampingan (Kapur), satuan granodiorit biotit (Kapur), satuan batulanau hitam (Eosen), satuan batupasir (Eosen), satuan granodiorit porpiri (Eosen), Batupasir konglomeratan (Oligosen Akhilr- Miosen awal), Batulanau (Miosen Tengah), Olivin basal (Miosen Tengah-Miosen Akhir) danaluvial (Holosen). Batuan tersebut tersesar1<an oIeh sesar mendatar sinistral timurlaut-barat daya, sesar mendatar dekstral barat laut-tenggara , sesar naik barat laut-tenggara dansesar normal barat baratlaut-timur tenggara. Radiometri batuan ber1<isar antara 4(1- 100 cis, dan kaWr U total batuan antara 0,36-150,84 ppm. Hasil analisis geokimia menunjukkan daerah anomali tadah seluas 93,186 km2. ABSTRACT URANIUM PROSPECT INVENTORY ON GENERAL PROSPECTION STAGE AT SIGU SECTORACEH. This studybased on theconsidering of the existerK:e of reductive sedimentary rock and acid igneousrocks.The rockscould be favooK>ie for uranium accumulation and source rocks respectively. The aim of this study is to understandthe uranium geology,radiometricand geochemical anomalies distribution and it to delineate the prospectivearea to uranium accumulation. Methodof this study field geological observations, radiometric measurements, stream sedimerrt and heavymineral concentrate sampling, minerelogical and geochemical laboratory analysis. litho logically,the area composed of slate (EarlyYurassic), schistand phyllite (Triassic) and meta calcareous marl (Cretaceous). Those rocks un conformably overly by black siltstone and sandstone (Eocene)conglomerate sandstone (Late Oligocene-Early Miocene) siltstone (Middle Miocene). Some intrusions have been identified as biotite granodiorite (Cretaceou~~) porphyritic granodiorite (Eocene) and Olivine basalt ( Middle Miocene-late Miocene). The rock have been faulted by dextralstrike slip fault NW-SE,thrust fault NW-SE , sinistral; strike slip fault NE-SW, and normal faults WNW-ESE:. Radioactivity value of rocksrange between 40-100 cps SPP2NFand it contains is range about 0.36-150.84 ppm U. The geOCl"IGmical pro~t areahas beendefined at the area Of 93.186 km2. PENDAHUlUAN Latar Belakang Oi daerah Sigli ditemukan kelompok batuan granitoid berumur Kapur yang potensial Sebagai sL:mber uranium dan batuan Sedimen Teffiier seperti F. Tangla, F. Agam dan F. Meucampli diendapkan pada lingkungan paralic-fluviatil berumur lebih muda dari padakelorropok granitoid, yang potensial sebagai perangkap uranium i1J. BatuansedimenT ersier tersebutmerupakan hasi! rombakan dari batuan yang lebih tua ~ batuan granitoid dan batuan malihan(2). Granitoid di daerah pe/lelitian identik dengan granit yang ditemukan (ji Tangse menunjukkan adanya indikasi peminelalen U, berupa temuan anomali radiometri sebesar 225 cis, contoh geokimia lumpur 40 ppm U (3). Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan pengetahuan ten tang geologi, radiometri dan geokimia yang berkaitan dengan mineraiisasi uranium dengan sasaran membatasi daerah yang prospek untuk ekspiorasi uranium janjutan. Secara Geografis daerah penelitian tel1etak diantara 40 r- PROSIDING -ISBN 979 -8769 -II -2 8d

Upload: lamhanh

Post on 29-Dec-2016

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

INVENTARISASI DAERAH PROSPEK URANIUM SEKTOR SIGLI ACEHTAHAPAN PROSPEKS: PENDAHULUAN

Bambang Soetopo, Agus Sutriyono, SajiyoPusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi Nukiir-BATAN

ABSTRAK

INVENTARISASI DAERAH PROSPEK URANIUM SEKTOR SIGLI ACEH TAHAPAN PROSPEK~;IPENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan berdasar1<an kedapatan batuan sedimen yang diendapkan pada lingkunganreduktif yang potensial sebagai tempat akumulasi U dan batuan beku asam sampai menengah sebagai sumber..Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan awal tentang geologi, radiometri dan geokimia, serta untulkmembatasi daerah prospek yang dianggap potensial untuk pengembangan eksplorasi uranium. Penelitian dilakukandengan pengamatan geoIogi, pengukuran radiometri, percontohan geokimia lumpur dan mineral berat dan analisismineralogi dan geokimia. Oaerah penelitian seluas :!:2600 km2 tersusun oleh satuan sabak (Jura Awal), satuan sekis(Trias), satuan filit (Trias), satuan metanapal gampingan (Kapur), satuan granodiorit biotit (Kapur), satuan batulanauhitam (Eosen), satuan batupasir (Eosen), satuan granodiorit porpiri (Eosen), Batupasir konglomeratan (Oligosen Akhilr-Miosen awal), Batulanau (Miosen Tengah), Olivin basal (Miosen Tengah-Miosen Akhir) dan aluvial (Holosen). Batuantersebut tersesar1<an oIeh sesar mendatar sinistral timur laut-barat daya, sesar mendatar dekstral barat laut-tenggara ,sesar naik barat laut-tenggara dan sesar normal barat baratlaut-timur tenggara. Radiometri batuan ber1<isar antara 4(1-100 cis, dan kaWr U total batuan antara 0,36-150,84 ppm. Hasil analisis geokimia menunjukkan daerah anomali tadahseluas 93,186 km2.

ABSTRACT

URANIUM PROSPECT INVENTORY ON GENERAL PROSPECTION STAGE AT SIGU SECTOR ACEH. Thisstudy based on the considering of the existerK:e of reductive sedimentary rock and acid igneous rocks. The rocks couldbe favooK>ie for uranium accumulation and source rocks respectively. The aim of this study is to understand theuranium geology, radiometric and geochemical anomalies distribution and it to delineate the prospective area touranium accumulation. Method of this study field geological observations, radiometric measurements, stream sedimerrtand heavy mineral concentrate sampling, minerelogical and geochemical laboratory analysis. litho logically, the areacomposed of slate (Early Yurassic), schist and phyllite (Triassic) and meta calcareous marl (Cretaceous). Those rocksun conformably overly by black siltstone and sandstone (Eocene) conglomerate sandstone (Late Oligocene-EarlyMiocene) siltstone (Middle Miocene). Some intrusions have been identified as biotite granodiorite (Cretaceou~~)porphyritic granodiorite (Eocene) and Olivine basalt ( Middle Miocene-late Miocene). The rock have been faulted bydextral strike slip fault NW-SE, thrust fault NW-SE , sinistral; strike slip fault NE-SW, and normal faults WNW-ESE:.Radioactivity value of rocks range between 40-100 cps SPP2NF and it contains is range about 0.36-150.84 ppm U.The geOCl"IGmical pro~t area has been defined at the area Of 93.186 km2.

PENDAHUlUAN

Latar Belakang

Oi daerah Sigli ditemukan kelompok batuan

granitoid berumur Kapur yang potensial Sebagai sL:mber

uranium dan batuan Sedimen Teffiier seperti F. Tangla,

F. Agam dan F. Meucampli diendapkan pada lingkungan

paralic-fluviatil berumur lebih muda dari pada kelorropok

granitoid, yang potensial sebagai perangkap uranium i1J.

Batuan sedimen T ersier tersebut merupakan hasi!

rombakan dari batuan yang lebih tua ~ batuan

granitoid dan batuan malihan(2). Granitoid di daerah

pe/lelitian identik dengan granit yang ditemukan (ji

Tangse menunjukkan adanya indikasi peminelalen U,

berupa temuan anomali radiometri sebesar 225 cis,

contoh geokimia lumpur 40 ppm U (3). Tujuan dari

penelitian ini untuk mendapatkan pengetahuan ten tang

geologi, radiometri dan geokimia yang berkaitan dengan

mineraiisasi uranium dengan sasaran membatasi

daerah yang prospek untuk ekspiorasi uranium janjutan.

Secara Geografis daerah penelitian tel1etak diantara 40

r-PROSIDING -ISBN 979 -8769 -II -28d

Page 2: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

tenggara.

Geologi Daerah Penelitian

Geologi daerah penelitian adalah sebagai berikut

(Gambar 1) :

43 00"-50 10 00" LU dan 950 20 30"-950 50 00" BT dan

ser.ara adminitratif tennasuk Kecamatan T eunom,

Kruengsabe, Setia Bakti Kabupaten Aceh Barat dan

Kecamatan Glumpang Tiga, Mutiara, Tiro, Kemala

Tangse, Gumpang , Delima, Padang Tiji Kabupaten

Pidie.1. Satuan batu Sabak

Penyebaran satuan tersebut berarah baratlaut-

tenggara, terdiri dati sabak dan rijang yang keduanya

tak terpisahkan .

METODE KERJA

.pengamatan geologi pada singkapan batuan yang

meliputi aspek litologi, struktur dan mineralisasi

.pengukuran radiometri singkapan dan bongkah

batuan serta pengambilan contoh batuan yang

mewakili setiap batuan untuk analisis mineralogi

dan geokimia

.pengambilan contoh lumpur sungai dan mineral

berat pada cabang slJngai dan lintasan sungai

seti2p 1-2,5 km serta dilakukan pengukuran

radiometri..3. Satuan Sekis

Penyebaran Satuan sakis berarah baratlaut-

tenggara terdili dali sakis dan filit yang tak terpisahkan

satu sarna lain dengan oominasi filit.

preparasi contoh lumpur dan mineral beret untuk

analisis laboratorium .

arlalisis laboratorium Geokimia (kadar U mobil dan

U total) dan Mineralogi (petrografi)

HASIL DAN PEMBAHASANSekis, tekstur lepidoblastik, sekistositi, ukuran

sedang, komposisi felspar, kuarsa, klorit, serisit,

biotit.

.Filit, lapuk kecoklatan, tekstur lepidoblastik, struktur

seki stositi , ukuran O,006-O,12mm, komposisi kalsit,

kua~, klorit, gipsum, minera! lempung, mineral

opak.

Satuan ini di terobos oleh diorit dan berdasarkan ciri

litologi serta kedudukannya dilapangan dapat

disebandingkan dengan Formasi Geumpang berumur

Jura Atas.

Geoloyi Regional

Geologi Galang dan Banda Aceh tersusun oleh

intrusi batolit Sikuleh. Garis timur Geumpang tersusun

oleh batuan sedimen Mesozoikum dan Paleozoiukum

(Mum, Mug, Muw, Mutl) super group Tersier I, super

grup Tersier II, super grup torsier III dan batuan volkanik

muda, dan garis baret Gumpang tersusun oleh batuan

meta sedimen Mesozoikum, volkanik Tersier, super grup

tersier II, sedimen Pleistosen dan Alluvium. Struktur

geologi yang bel1<embang adalah sesar Banda Aceh-

ANI) dan sesar Baro 1] dijumpai pada bagian bawah

Sungai Agam, Sungai Inong, Sungai Baro, Sungai

Makup, Sur.gai Lutung, dengan penyebaran baret laut-

2. Satuan Filit

Poia penyebaran Satuan filii berarah timur laut-

baret daya, terdiri dari :

Page 3: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

JAKARTA, I2 HE12002 I

Filit, tekstur lepidoblastik struktur slat'j cleavage,

ukuran sedang-halus, komposisi ortoklas,

plagioklas, kiorit, biotii, serisit.

.Kuarsit, tekstur granoblastik, ukuran pasir, kuarsa,

felspar, n-luskovit, biotit, serisit.

Berdasarkan !itologi dan kedudukan di lapangan satuan

ini dapat disebandingkan dengan Kelompok Wyola

berumur Trias.

komposisi kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, klorit,

allanit, mikroklin, mineral opak. Batuan tersEbut

mengalami alterasi biotit terubah menjadi klorit.

.Andesit, tekstur holokristalin, porpiritik, ukllran

halus, komposisi felspar, turmalin, biotit,

hornblende, pirit, batuan tersebut tersingkap

sebagai korok dalam granodiorit biotit.

.Basalt, tekstur holokristalin, porpiritik, bentuk

subhedral, ukuran 0,01-7 mm, komposisi mineral

plagioklas, hornblende, augit, olivin, biotit, muskovit

dan mineral opak. Batuan tersebut telah

mengalami alterasi, pjagioklas dan ortoklas terUbah

menjadi serisit sedang biotit terubah menjadi kl.:>rlt.

Kedapatan batuan tersebut sebagai korok da1am

granodiorit biotit .

Berdasarkan ciri litologi dan kedudukan dilapangan satuan

tersebut dapat disebandingkan dengan granodiorit Sikuleh

yang berumur Kapur. Satuan batuan tersebut menerobos

satuan di atasnya (satuan batusabak, filit, sekis, metaru!pal

gampingan) .

4. Satuan Meta Napal gampingan

Meta Napal gampingan, tekstur klastik, ukuran

O,OO5-Q,OO8 mm, komposisi kalsit, mineral lempung,

mineral ~k dan fosil, semen karbonat Batuan tersebut

terdapat urat kalsit ukuran milirnetlik yang rnerupakan

hasil rekristalisasi.

Berdasarkan Giri litologi dan kedudukannya dilapangan

satuan batuan tersebut dapat disebandingkan oongan

Formasi Batugamping Teunom berumur Kapur

5. saw an granodiorit biotit

Satuan batuan tersebut berarah timur -barat, yang

terdiri dari :

.Granodlorit biotit, tekstur hotokristalin,

hipidiomolfik, bentuk anhedral-subhedral, ukuran

O,O~,5 mm, komposisi plagioklas, ortoklas,

kuarsa, klori~ biotit, monasit, apati~ horr.b!ende,

mineral ~k. Batuan lersebut mengalami alterasi

biotit terubah menjadi klorit, sedangkan ortoklas,

plagioklas terubah menjadi serisit. Batuan tersebut

mener(t)()s satuan meta napa! gampingan.

.Diorit, tekstur holokristalin, hipidiomorfik, bentuk

euhedral-subhedral, ukuran sedang-kasar,

komposisi plagioklas, ortoklas, biotit, klorit,

turmalin, hornblende. Fenokris felspar

memper1ihatkan terorentasi.

Granit pegmc:titik, tekstur holoklistalin,

hipidiomorfik, bentuk euhedral, ukuran 0,08-6 mm,

6. SatuRn batulanau hitam

Penyebaran Satuan batulanau hitam berarah baiat

laut-tenggara, diendapkan tidak selaras di ~tas metarnlpal

gampingaro terdiri dari :

.Konglomerat, bentuk frngmen membulat tanggung,

ukuran 1-10 cm, terdiri dari fragmen kuarsa andesit,

sekis, diorit, dengan semen berupa silika, pemilahan

jelek, kemas terbuka, porositas baik, kompak.

.Batupasir, bentuk butir membl:lat tanggung, fragrnen

dan matrik kuarna, kalsit, fosil, rijang, mikroklin,

muskovit, plagioklas, biotit, gloukonit, semen silika dan

karbonat, pemilahan baik, kemas tertutup, porositas

baik, campuran pirit, kompak.

.Batulanau hitam, ukuran lanau, bentuk membulat,

campurnn serisit, muskovit

Berdasarkan ciri litologi dan kedudukan di lapangan

satuan batuan tersebut dapat disebandingkan dengan

90

Page 4: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

Formasi Meucampli berumur Eosen, diendapkan pada

lingkungan paralik-fluviatil.

ukuran halus, komposisi plagioklas, turmalin, biotit,

hornblende, batuan tersebut terdapat sebagai korok

dalam diorit berarah N 3000 E.

.Dasit, tekstur holokristalin, porfiritik, bentuk mineral

anhedral-euhedral, ukuran 0,009-5 mm, komposisi

kuarsa, plagioklas, hornblende, biotit, muskovit,

apatit, alanit, mineral opak. Sebagian plagioklas

terubah menjadi serisit, sedang biotit terubah

menjadi klorit serta apatit terubah menjadi kalsit,

diduga sebagai proses hidrotermal magmatik.

Batuan tersebut tak terpisahkan dengan granodiorit

porfi ri .

Berdasarkan ciri litologi dan kedudukan di lapangan

satuan tersebut dapat disebandingkan dengan Komplek

Gle Seukeun berumur Eosen. Satuan tersebut

menerobos satuan di atasnya (batu pasir, batulanau

pasiran)

7. Satuan batupasir

Penyebaran Satuan tersebut berarah timur -barat,

diendapkan tidak selaras di atas metanapal gampingan

terdiri dari :

.Batupasir, bentuk membulat, ukuran halus-sedang,

pemilahan baik, kemas terbuka, fragmen/matrik

kuarsa, muskovit, kalsit, biotit, plagioklas, mineral

opak, gloukonit, semen silika dan karbonat,

porositas baik, kompak.

.Batupasir konglomeratan, bentuk membulat

tanggung, ukuran pasir, pemilahan baik, kemas

terbuka, fragmen/matrik kuarsa, muskovit, felspar,

biotit, hornblende, semen silika, porositas baik,

kompak.

9. Satuan batupasir konglomeratan

Penyebaran satuan batuan tersebut berarah

baratlaut-tenggara, satuan ini diendapkan selaras di

atas satuan batupasir dan batulanau hitam yang terditi

dati:

.Batupasir konglomeratan, bentuk membulat

tanggung, ukuran pasir kasar-kerakal, fragmen

kuarsa, felspar, matrik kuarsa, felspar, klorit,

glukonit, hornblende, semen silika, pemilahan jelek,

kemas terbuka, kompak.

.Batupasir, bentuk membulat, ukuran O,OO1.{),3 mm,

komposisi kuarsa, ortoklas, plagioklas, kalsit, fosil,

mineral opak, pemilahan baik, kemas tertutup,

porositas baik, kompak.

Berdasarkan ciri litologi dan kedudukan di lapangan

satuan batuan tersebut dapat disebandingkan dengan

Formasi Tangla berumur Oligosen Akhir-Miosen Awal,

diendapkan pada lingkungan paralik-fluviatil.

.Batupasir lanauan, bentuk membulat, ukuran pasir

halus, komposisi mineral sedikit, muskovit, felspar,

kuarsa, klorit.

Pada satuan batuan ini memper1ihatkan struktur "paralel

laminas! dan "cross laminas! dan didukung dengan

ditemukannya mineral gloukonit. Berdasarkan ciri litologi

dan kedudukan di lapangan satuan tersebut dapat

disebandingkan dengan Formasi Agam berumur Eosen

Awa:, diendapkan pada lingkungan sublitoral-paralik.

8. Sawan granodiorit porfiri

Penyebaran satuan batuan tersebut berarah barat

:aut-tenggara terdiri dati :

.Granodiorit portiri, tekstur holokristalin, portiritik,

ukuran 0,006-2,5 mm, bentuk anhedral, komposisi

plagioklas, hornblende, kuarsa, ortoklas, hipersten,

pirit, biotit, muskovit, augit. Sebagian ortoklas dan

plagioklas terubah menjadi serisit dan mineral

lempung, sedang biotit terubah menjadi klorit.

.Andesit. tekstur holokristalin, portiro afanitik,

PkOS\OING -ISBN 979 -8769 -II .2 91

Page 5: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

batupasir, batulanau berupa struktur laminasi,

struktur silang siur dan struktur .graded bedding".

Secara umum berarah N 1100-140° E/ 30°.77° E

dan ~J 256°-320° E/ 39°-700 E. Sedang foliasi

terdapat dalam batuan malihan yang teidiri dari filit,

sekis, batusabak, secara umum berarah N 12~;o.

1920 E/ 55°-67 ° E. Dari hasil pengukuran jurus dan

kemiringan perlapisan batuan pada daeriah

penelitian di dapatkan struktur antiklin deng.an

sumbu berarah barat laut-tenggara.

Sesar yang dijumpai berupa Sesar normal berarah

N 112° E/ 700 , sesar mendatar dektral berarah N

3250-3450 E/600-700 dan sesar mendatar sinistral

berarah N 100 E serta sesar naik N 2600 E,

kemiringan sub vertikal

Radiometri

10. Satuan batulanau

Penyebaran satuan batuan tersebut berarah

baratlaut-tenggara, diendapkan Udak selaras di alas

satuan batupasir konglomerntan yang terdiri dari :

.Konglomerat, bentuk fragmen membulat, ukuran

kerakal, pemilahan jelek, kemas terbuka, fragmen

andesit, diorit, rijang, kuarsa, filit, matrik pasir,

semen silika, kompak dan terdapat struktur "graded

bedding" terbentuk pada arus normal

.Batupasir, bentuk buUr membulat tanggung, ukuran

pasir, pemifahan baik, kemas tertutup, matrik

kuarsa, felspar, klorit, biotit, semen silika, kompak.

.Batulanau, bentuk membulat, ukuran lanau,

komposisi felspar, serisit, kuarsa.

.Batugamping, putih kekuningan, bentuk butir

merrbulat tanggung, ukuran pasir halus, rnatrik,

felspar, kalsit, kuarsa, semen karbonat, kompak.

Berdasarkan ciri litologi dan kedudukan di lapangan

satuan batuan tersebut dapat disebandingkan dengarl

Forrnasi Kota Bakti berumur Miosen Tengah,

diendapkan pada fingkungan sub litoral.

Pengukuran radiometri dilakukan pada singkapan

batuan, contoh lumpur dan mineral beret, radiometri

batuan dievaluasi berdasarkan jenis batuan. Clari

beberapa pengukuran radiometri contoh lumpur clan

mineral berat dihitung secara statistik, anomali

radiometri dinyatakan sarna dengan atau lebih besar

dari M + 2 S.

1. Radiometri Singkapan batuan

Pengukurnn rndiometri batuan dilakukan pada

setiap singkapan, menunjukkan harga yang bervariasi

antarn 40 -150 cis dengan harga latar 40 cis. (Tabel 1)

11. Satuan Olivin basal

Satuan oIivin basat, tekstur lepidoblastik, ukuran

sedaflg-halus, komposisi klorit, antigorit, krisotil, olivin,

mineral ~k. Batuan tersebut teralterasi menjadi kaolin.

Berdasarkan ciri litologi dan kedudukan di lapangan

satuan batuan tersebut sebanding dengan serpentinit

Tangse berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir.

12. Aluvial

Penyebaran endapan aluvial berarah barat laut-

tenggara, endapan aluvial ini merupakan rombakan

batuan yang lebih tua, berumur Holosen.

2. Radiometri contoh lumpur $ungai

Hasil pengukuran radiometri dati 220 contoh

lumpur sungai menunjukkan kisaran antara 20-100 rJs.

Dari hasil perhitungan statistik diperoleh harga rata-rata

(M) = 50,25 rJs, nilai simpangan baku (8) = 14,25 rJs

dan nilai anomali (M+2 S) = 79,25 rJs. Berdasal'kan

perhitungan statistik terdapat 12 contoh yang

menunjukkan anomali, yaitu di S. Sikuleh dan S. Tangse

Struktur geologi yang berkembang berupa :

.Stratifikasi dan Foliasi, Stratifikasi di batuan

sedimen sebagai struktur primer terdapat di

Page 6: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

--SE~INAR ImK NUKUR DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA TAMBANG JAKARTA,

PUSAT PENGEHBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOlOGI NUKLIR -BATAN 2 HE12002

(M+2S) = 13,22 ppm, harga tersebut untuk batuan

metasedimen dan batuan sedimen, sedang untuk

batuan beku harga rata-rata (M) = 11,42 ppm,

simpangan baku (S) = 7,42 ppm dan anomali (M+2S) =

26,34 ppm (Gambar 3).

3. Radiometri contoh mineral berat

Hasil pengukuran radiometri mineral berat

sebanyak 135 contoh, menunjukkan kisaran 20-100 cis.

Dan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata

(M) = 48,1 cis, nilai simpangan baku (S) = 15,21 cis dan

nilai anomali (M+2S) = 78,83 cis. Berdasar1<an statistik

di daerah penelitian terdapat 6 contoh yang

menunjukkan anomali, yaitu di S. Sikuleh.

3. Kadar U total batuan

Dari hasil analisis kadar U total batuan berkisar

antara 0,36-150,34 ppm, sedang anomali kadar U

berkisar an tara 9,50-150,84 ppm terdapat pads 6 lokasi

dalam litologi granodiorit biotit, diorit, kuarsit, batupasir,

dan batupasir konglomeratan (TabeI1)..

Geokimia

Anomali geokimia dititik beratkan pada analisis

kadar U mooil pada contoh lumpur sungai dan mineral

berat. Evaluasi kadar lumpur sungai dan mineral berat

dihitung secara statistik ares dasar domain litologi

batuan beku, metasedimen, dan sedimen. Nilai anomali

dinyatakan oleh nilai kadar sarna dengan atau lebih

besar dati M+2S.

1. Kadar U mobil contoh lumpur sungai

Untuk mendapatkan nilai anomali kadar U dari 220

contoh lumpur dilakukan perhitungan secara statistik

yang didasarkan atas domain litoiogi batuan beku dan

batuan sedimen serta batuan metasedimen. Dari

perhitungan statistik diperoleh harga rata-rata (M) = 0,25

ppm, sirnpangan baku (5) = 0,20 ppm dan anomali

(M+2S) = 0,65 ppm, harga tersebut untuk batuan

metasedimen dan batuan sedimen, sedang untuk

batuan beku harga rata-rata (M) = 0,73 wm, simpangan

baku (8) = 0,50 ppm dan anomali (M+2S) = 1,81 ppm (

Gambar 2).

Keberadaan min~ral radioaktif

Keberadaan elemen radioaktif bersumber dari

batuan granodiorit biotit yang berumur Kapur dan

terOOosan dasit yang berumur Eosen. Dari hasil analisis

petrografi. batuan tersebut mengandung mineral allanit

dan monasit dengan menunjukkan jejak partikel alpa

pada film CN 85 sebagai indikasi adanya elemen

radioaktif. Sedang hasil analisis geokimia menunjukkan

kadar U total batuan 2,95-150, 88 serta kadar U mobil

contoh lumpur menunjukkan anomali sebesar >1,81

ppm dengan harga later 0,73 ppm, sedang kadar U

mobil contoh mineral berat menunjukkan anomali

sEt>esar 26,34 ppm dengan harga later 11,42 ppm. Dali

beberapa parameter tersebut ditunjukkan mineral

radiokatif berupa allanit den monasit yang berasal dali

terd>Osan granodiolit biotit dengan indikasi adanya

kenaikan nilai radiometri pada daerah kontak yaitu dali

40 rJs rnenjadi 125 rJs den kadar U total batuan kuarsit,

rnetalanau berkisar antara 9,50-100,51 ppm. Akibat

proses pelapukan pada batuan granodiolit biotit den

metasedimen rnaka mineral allanit, monasit terlepas,

tertranspor dan kemudian terperangkap pada batupasir

dan batupasir konglomeratan yang berumur Oligosen

Akhir-Miosen awe! dengan ditunjukkan anomali kadar U

2. Kadar U mobil contoh mineral berat

Untuk mendapatkan nilai anomali kadar U dati 135

contoh mineral berat dilakukan perhitungan secara

statistik yang didasarkan atas domain litologi batuan

beku dan batuan sedimen gerta batuan metasedimen.

Oari perhitungan statistik diperoleh harga rata-rata (M) =

0,58 ppm, simpangan baku (8) = 4,32 ppm dan anomali

Page 7: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

gampingan, satuan granodiorit biotit, satuian

batulanau hitam, satuan batupasir, satucan

granodiorit pcrpiri, satuan batupasir konglomerataln,

satuan batufanau, satuan oIivin basalt dan aluvial

2. Radiometri relatif tinggi terdapat pads kontak batuan

granodiorit biotit dengan metasedirnen, pembacaan

125 cis dan kadar U total 100,51 ppm.

3. Mineral yang mengandung unsur radioaktif ~)8

monasit dan a/lanit bersumber dari granodiorit biotit

dan dasit yang berkaitan dengan proses hidrotermall.

4. Oaerah tadah anomali U yang paling rnenar;k

terdapat pada 6 lokasi dengan luas 93,186 km2 (3,fiS

%).

DAFTARPUSTAKA

total batuan 37,12-00,44 ppm dan anomali kadar U

mineral berat > 13,22 ppm dengan adanya terobo~n

dasit yang berumur Eosen mengakibatkan kenaikan nilai

radiometri dan 50 cis menjadi 150 cis, kadar U total

menunjukkan 37,12-00,44 ppm .Hasil analisis kadar U

mobil pada contoh lumpur menunjukkan anomali 0,65

ppm dengan harga latar 0,25 ppm sedang mineral berat

menunjukkan anomali sroesar 13,22 ppm dengan harga

latar 5,86 ppm. Dan beberapa kelompok anomali pada

peta geokimia baik pada U lumpur maupun mineral

berat 00ngan ~rhatikan litologinya, maka akan

diketahui pef1<jraan kemungkinan sektor yang paling

menank untuk dkembangkan. Untuk itu dilakukan

penggabungan penyebaran daerah anomali lumpur,

daerah anornali mineral hemt dan kadar U total batuan.

Dan hasil penggctJungan atau paduan tersebut

ddapatkan 6 kelompok daerah tadah kadar U yang

paling menank dengan luas 93,186 km ( 3,58 %) dan

daerah penelitian dengan litologi granodiorit biotit, dasit,

filit dan batupasir konglomeratan (Gambar 4).

Keberadan mineral radioaktif pada batuan beku di

daerah tersebut berkaitan dengan proses hidrotermal

magrnatik dengan terdapatnya urat-urat kuarsa.

KESlft'PULAN

1. GeoIogi daerah penelitian terdiri dari satuan sabak,

satuan sekis, satuan filit, satuan meta napa!

1. JD.BENNETT.D.MCC, DKK, Geologi Lembar

Calang, Sumatra, Pusat Penelitian dcln

Pengembangan GeoIogi, Direktorat Jendral

Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan

dan Energi, 1981.

2. JD. BENNETT D. MCC, DKK, GeoIogi Lembiar

Banda Aceh, Sumatra, Pusat Penelitian dcln

Pengembangan GeoIogi, Direktorat Jend~al

Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan

dan Energi, 1981.

3. RAMADANUS, DKK, PPBGN-BATAN, Prospeksi

Pendahuluan Sektor Tangse, Aceh Pidie, 198:2.

.t

2.3.4.s.a.7.88.IG".t"-13.1415.1617

1 18 19

20

21

T 1KJei1 .Pengukuran Radiometri dan Kadar U T olal batua!l

I --58181 ~d$ _uBIO-' ~ 4)-«1 2.25--e-lm O,~BIO-'- ~ 75 2,55BIO-'mngm..- BIO-'ko ~-M 00.44~ BIO-'ko...r8I81 «I 37.12--«ISet;. Sam 4)-50Fa Sam 4) 0,*Fa Fa 4) 1.16KU8.a FB 00 100.51-FB 50 9,500iWI- 0iWI 4)-M 1,~Rij8Ig ~ 5O_-M 0,76"'-"'~ ~~ 50-~ 3,25_bOil _..il- 6J-~ 150,84[);,ffl -~It~.. «I-E 2104-Gf8R)dudb;," 50-00 o,~Gfri" Gt""'~ffl"'" 00 ..~Deli _~d,..1pOi 60-150 ~

_uli,..1pOi ~-Im o~«I_Ii

PP'OSIDING -~N '7'-876'~ 11- 2

'4

Page 8: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

SEMINAR

IPTEK NUKUR DAN PENGELOLAAN SUMRER DAYA TAMUi4.NG

PUSAT PENGEHBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR -BATAN --JAKARTA. 1__2 ~E!~~

Gambar 1. Pet; Geclogi Daerah Penelitian

PROSIDING -ISBN 979 -8769 -II -2 95

Page 9: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan
Page 10: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

Gamb~r 3. P,ta K'iamaan Kadar U Mobil Minerai Birat

PROSIDING -ISBN 979 -8769-11 -2 97

Page 11: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

Gambar~. Peta Paduan Ke£amaan Kadar Gtokimia U Mobillumpur O..n Mine~1 Bern

98

Page 12: inventarisasi daerah prospek uranium sektor sigli aceh tahapan

-Batasan anomali kadar U dalam lurnpur : beku >

1,81 ppm, sedang metamorf dan sedimen sebesar

> 0,65 ppm.

Oiskusi

-Batasan anomali kadar U batuan : batuan beku >

150,84 ppm, batuan metamorf > 100,51 ppm dan

batuan sedimen > 90,44 ppm.

2. Sapardi (P2BGGN BATAN)

Tidak ada korelasi antara kesimpulan dengan latar

belakang prospeksi yang dilakukan, yaitu daerah

anomali (radiometri) dalam batuan beku dan

rnetamorf. Sernentara yang dikejar misinya adalah

batuan seamen reduktif. Saran evaluasi kembali

kesimpulan yang ditank.

Barrmng Soet~ :

Saran ditenma, dalam kesimpulan masih ada

kekurangan karena yang dievaluasi berdasarkan

paduan kadar U mineral berat dan lumpur, kadar U

total batuan belum tercantumkan. Dan hasil analisa

kadar U total batuan pada batupasir dan batupasir

konglometan menunjukkan anomali dengan kadar

37,12-00,44 ppm dan anomali kadar U mineral berat

> 13,22 ppm, sedang hasil analisis petrografi batuan

te~ut rnengandung gloukonit dan mineral ~k

yang diduga diendapkan pada kondisi reduktif. Dan

data tersebut diperoleh daerah yang prospek terapat

pada batuan beku, batuan metamorf dan batuan

sedimen.

1. P.Widito (P2BGGN)

a. Prospeksi ini ditujukan hanya untuk mencari

anomali yang didasar1<an pada pertJitungan

statistik, bagaimana anomali tersebut dihubungkan

dengan kadar U batuan pada umumnya, sedimen,

beku dan rnetamorf ?

b. Adakah suatu batasan kadar U yang anomali

dalam mineral berat , lumpur dan batuan ?

BalTbang Soet~ :

a. Hli>ungan anomali lulr4>Ur, mineral berat dengan

kadar U pada batuan sedirnen, rnetamof dan beku

adalah mempunyai kesamaan. T erbukti pada kadar

U batuan yang tinggi, temyata kadar U dalam

lulr4>Ur juga tinggi

-Kadar U batuan beku tinggi 21,04-150,84 WfTl,

sehingga anomali lurnpur dan mineral berat juga

tinggi (1,81-26,34) wm

-Kadar U batuan sedimen dan metamorf relatif tinggi

9,50-100,55 wfTl. sehingga anomali lumpur dan

mineral beratjuga tinggi (0,65-13,22) wm

b. Batasan kadar U dalam mineral berot, Lumpur dan

batuan, ada sebagai anomali yaitu : Rumus M + 2 S

-Batasan anomali kadar U daiam mineral berat : beku >

26,34 wm, sedang Metamorf dan sed:men > 13,22

ppm.

99PROSIDING .ISBN 979 -8769 -II -2