estimasi sumberdaya uranium menggunakan metode

137

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE
Page 2: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE
Page 3: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

ii UIN Syarif hidayatullah Jakarta

HALAMAN PERSETUJUAN

ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

INVERSE DISTANCE SEKTOR LEMBAH HITAM, KALAN, KALIMANTAN

BARAT

Disusun sebagai salah satu Syarat untuk Memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu Teknik Pertambangan

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Ressy Yudo Praharyo

11160980000051

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Dr. Ir. Achmad Sarwiyana Sastratenaya Nurmaya Arofah, M.Eng.

NIDK :8854090018 NIP : 1987061020190 3 02016

Mengetahui,

Ketua Prodi Teknik Pertambangan

Dr. Ambran Hartono, M.Si.

NIP: 19710408 2000212 1002

Page 4: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

ii UIN Syarif hidayatullah Jakarta

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul “Estimasi Sumberdaya Uranium Menggunakan Metode Inverse

Distance Sektor Lembah Hitam, Kalan, Kalimantan Barat.” telah diujikan dalam

sidang munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 3 Juni 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh geral Sarjana Teknik Pertambangan (S.T) pada Program Studi

Teknik Pertambangan.

Jakarta, 3 Juni 2019

Tim Penguji,

Tim Pembimbing,

Mengetahui,

Penguji I Penguji II

Dr. Chairul Nas M.Sc Heri Syaeful, ST, MT

NIDN : 8891470018 NIP: 19760425 200112 1 004

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Achmad Sarwiyana Sastratenaya Nurmaya Arofah, M.Eng.

NIDK :8854090018 NIP : 1987061020190 3 02016

Ketua Prodi Teknik Pertambangan

Dr. Ambran Hartono, M.Si.

NIP: 19710408 2000212 1 002

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Prof. Dr. Lily Surraya E.P., M.Env.Stud.

NIP: 19690404 200501 2 005

Page 5: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

iii UIN Syarif hidayatullah Jakarta

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ressy Yudo Praharyo

NIM : 11160980000051

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Estimasi Sumberdaya

Uranium Menggunakan Metode Inverse Distance Sektor Lembah Hitam, Kalan,

Kalimantan Barat.” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak

melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam

penyusunanan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya

bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat

dari karya orang lain.

Demikian pernyataaan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 3 Juni 2019

Ressy Yudo Praharyo

11160980000051

Page 6: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

iv UIN Syarif hidayatullah Jakarta

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : Ressy Yudo Praharyo

NIM : 11160980000051

Program Studi : Teknik Pertambangan

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Nonekslusif

(Non-exclusive Royalty Free Right) atau karya ilmiah saya yang berjudul:

“Estimasi Sumberdaya Uranium Menggunakan Metode Inverse Distance Sektor

Lembah Hitam, Kalan, Kalimantan Barat.”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Nonekslusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 3 Juni 2019

Page 7: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

v UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Ressy Yudo Praharyo

ABSTRAK

Sumber daya uranium di sektor Lembah Hitam merupakan bagian dari jalur

mineralisasi Cekungan Kalan. Posisi sektor Lembah Hitam terletak di bagian barat

sektor Eko-Remaja dan secara stratigrafi tidak dapat dipisahkan dari Eko-Remaja.

Pada sektor Lembah Hitam lapisan pembawa uranium (U) berasosisasi dengan batuan

induk yaitu metalanau, metapelit sekisan dan metampelit, sebagai sisipan dari

metapelit Jeronang berarah N 280˚E/70˚ E. Estimasi sumberdaya merupakan salah

satu tahapan dalam perencanaan kegiatan pertambangan, untuk mengetahui potensi

sumberdaya yang ada. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui estimasi

sumberdaya uranium (U) di sektor Lembah Hitam, meliputi pemodelan geologi dan

estimasi sumberdaya U. Proses pengerjaan estimasi dan model sumberdaya uranium

dilakukan dengan mengolah data hasil pemboran, menggunakan software Gemcom

Surpac 6.3. Dalam penelitian ini, estimasi dilakukan dengan metode Inverse Distance

dan melalui pendekatan geostatistik Kriging (Geostatistik). Data yang diolah adalah

data hasil pemboran yang telah dilakukan oleh BATAN, berupa data log bor (gamma

ray & tebal mineralisasi). Pada sektor Lembah Hitam didapat sumberdaya uranium

sebesar 53,27 Ton U3O8 dengan kadar rata-rata 0,077 % U3O8 dan ketebalan bidang

mineralisasi 0,1 – 5 meter. Uranium sektor Lembah Hitam diklasifikasikan sebagai

EAR I dan dikatagorikan sebagai sumberdaya terukur berkadar rendah.

Kata kunci : Inverse Distance, Kriging, Lembah Hitam, Surpac, Uranium

Page 8: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

vi UIN Syarif hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

Uranium resources in the sector of Lembah Hitam are part of the mineralized

Basins Kalan. The position of the Lembah Hitam Sector is located in the western part

of the Sector of Eko-Remaja and stratigraphy cannot be separated from the Eko-

Remaja. At the Lembah Hitam sector, the carrier layers of uranium (U) association

with host rocks, namely metalanau, metampelit and sekisan as interpolations the

directional Jeronang metapelit N 280˚/70˚ E. Estimation resources is one of the stages

in the planning of the mineral or coal mining activities, are conducted in order to find

out the potential of the existing resources. The research is intended to find out the

estimated resources of uranium (U) in the Lembah Hitam sector, covering geological

modelling and estimation of levels of uranium. Modelling and resources estimation of

uranium is carried out by processing data the results of drilling, use software

Gemcom Surpac 6.3. In this research, estimation metodh will do with Kriging

geostatistical approach and Inverse Distance method. Processed data are the results of

drilling had been done by BATAN, in the form of drill log data (gamma ray &

thickness of mineralisation). At the Lembah Hitam sector resources were obtained at

53.27 tons of U3O8 with an average level of 0.077% U3O8 and the thickness of the

mineralization field 0.1 - 5 meters. Uranium in the Lembah Hitam sector is classified

as EAR I and categorized as a low-grade measurable resource.

Keywords: Inverse Distance, Kriging, Lembah Hitam, Surpac, Uranium

Page 9: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

vii UIN Syarif hidayatullah Jakarta

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Estimasi

Sumberdaya Uranium Menggunakan Metode Inverse Distance Sektor Lembah

Hitam, Kalan, Kalimantan Barat.” Shalawat dan salam semoga selalu tercurah

kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita dari

zaman jahiliyah menuju zaman yang berilmu seperti sekarang ini.

Alhamdulillah Penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan seperti sekarang

tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnya penulis

mengucapkan rasa terima kasih untuk mereka yang telah berjasa membantu penulis

selama proses pembuatan proposal penelitian tugas akhir ini, antara lain :

1. Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) - Badan Tenaga Nuklir Nasional

(BATAN).

2. Heri Syaeful, S.T., M.T., selaku Kepala Bidang Eksplorasi Pusat Teknologi Bahan

Galian Nuklir (PTBGN) – BATAN.

3. Suharji, S.T., selaku pembimbing di Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir –

BATAN.

4. Adi Gunawan Muhammad, M.T., selaku pembimbing di Pusat Teknologi Bahan

Galian Nuklir – BATAN.

5. Dhatu Kamajati, S.T., dan Putri Rahmawati, S.T., dan Roni Cahya Ciputra, S.T.,

selaku pembimbing dan rekan perjalanan penelitian serta mentor di Pusat Teknologi

Bahan Galian Nuklir – BATAN.

6. Mas Roni Cahya Ciputra, S.T., selaku pembimbing, mentor serta teman kamar saat

penelitian dan rekan perjalanan penelitian serta di Pusat Teknologi Bahan Galian

Nuklir – BATAN.

7. Dr. Ambran Hartono, M.Si., selaku ketua prodi Teknik Pertambangan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Dr. Ir. Achmad Sarwiyana Sastratenaya, selaku dosen pembimbing I Teknik

Pertambangan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu

membimbing dengan sabar hingga Penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir.

Page 10: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

viii UIN Syarif hidayatullah Jakarta

9. Nurmaya Arofah, S.S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing II Teknik Pertambangan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu tabah dalam

membimbing hingga Penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir.

10. Seluruh Staff dan Dosen Prodi Teknik Pertambangan Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang penulis tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

11. Keluarga tercinta Papa, Mama, Dek Rossy yang senantiasa sabar dan selalu

mendukung apapun baik moril maupun materiil, memberikan doa.

12. Sekar Akhlakul Karimah, wanita yang tak pernah hentinya menemani, mendoakan,

dan mendukung serta menasihati dengan penuh kesabaran dalam menghadapi keluh

kesah untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

13. Pangeran Rahmat ADF, Erlangga Adji, Disya Syaharani, Ahmad Syahal, Rizqy

Mustaqim, Tubagus Reja, Abid Zulfaqor, Rifqi Indra, Havidz Fajar, Farras Al-Yafi,

Abdul Rachmat, Nia Oktaviani dan Adin Yusroni, sebagai teman-teman terdekat

“Hiii Line Conference Chat” Penulis yang selalu memberikan tawa dan kesal selama

perkuliahan.

14. Seluruh teman - teman seperjuangan penulis, yang tidak dapat disebutkan namanya

satu-persatu.

15. Keluarga HITAM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Namun, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna

yang masih luput dari perhatian penulis baik itu dari bahasa yang digunakan maupun

dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan

hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi

perbaikan penulisan dalam penelitian tugas akhir ini kedepannya.

Akhirnya, besar harapan penulis agar kehadiran Tugas Akhir ini dapat

memberikan manfaat yang berarti untuk para pembaca dan yang terpenting adalah

semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 3 Juni 2019

Page 11: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

ix UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Ressy Yudo Praharyo

NIM. 11160980000051

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PERUSAHAAN .................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .................................................... iv

ABSTRAK.....................................................................................................................................v

ABSTRACT.................................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah ............................................................................................................. 4

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 4

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 6

2.1 Geologi Regional ............................................................................................................. 6

2.2 Mineralisasi U Cekungan Kalan, Kalimantan Barat ......................................................... 8

2.2.1 Batuan Favorabel .................................................................................................. 8

2.2.2 Zona Permineralan U ........................................................................................... 10

2.3 Geologi Daerah Lembah Hitam ..................................................................................... 10

2.4 Metode Perhitungan Estimasi ...................................................................................... 11

Page 12: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

x UIN Syarif hidayatullah Jakarta

2.4.1 Metode Konvensional .......................................................................................... 11

2.4.2 Metode Geostatistik ............................................................................................ 24

2.5 Klasifikasi dan Katagori Sumber Daya Uranium ............................................................ 36

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................... 40

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................................... 40

3.2 Tahapan Penelitian ....................................................................................................... 40

3.3 Teknik Pengolahan Data ............................................................................................... 43

3.3.1 Pembuatan Database ..................................................................................... 43

3.3.2 Pemodelan Geologi ......................................................................................... 43

3.3.3 Pengolahan Data Secara Statistik ................................................................... 44

3.3.4 Pembuatan Block Model ................................................................................. 44

3.3.5 Pembuatan Elipsoid ........................................................................................ 44

3.3.6 Analisis Estimasi Uranium ............................................................................... 45

3.4 Populasi dan Sampel ..................................................................................................... 45

3.5 Sumber Data dan Instrumen Penelitian ........................................................................ 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 48

4.1 Lokasi Penelitian ........................................................................................................... 48

4.2 Validasi Data .................................................................................................................. 50

4.3 Pemodelan Mineralisasi Uranium ................................................................................. 53

4.3.1. Pembuatan Database ......................................................................................... 53

4.3.2. Pemodelan Geologi ............................................................................................. 53

4.4 Pengolahan Data Menggunakan Statistik Dasar ........................................................... 56

4.4.1 Statistik Dasar ...................................................................................................... 56

4.4.2 Top Cut ................................................................................................................. 57

4.5 Pembuatan dan Analisa Block Model ........................................................................... 59

4.6 Pembuatan Elipsoid ...................................................................................................... 61

4.7 Estimasi Sumber Daya Uranium .................................................................................... 62

4.7.1 Metode Kriging .................................................................................................... 62

4.7.2 Metode Inverse Distance ..................................................................................... 65

4.8 Integrasi Hasil ................................................................................................................ 68

BAB V ...................................................................................................................................... 71

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................... 71

Page 13: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

xi UIN Syarif hidayatullah Jakarta

5.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 71

5.2 Saran ............................................................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 73

LAMPIRAN ............................................................................................................................... 75

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta regional Cekungan Kalan Kalimantan (Williams, dkk., 1988) ....... 6

Gambar 2.2 Stratigrafi Cekungan Kalan, Kalimantan Barat (Williams, dkk., 1988). 9

Gambar 2.3 Pola Sebaran Anomali pemineralan U di Cekungan Kalan Kalimantan

Barat (Soeprapto, dkk., 2005) ....................................................................................... 9

Gambar 2.4 Pembagian daerah dengan metode penampang (Idrus, dkk., 2007). ..... 11

Gambar 2.5 Penampang endapan dengan bentuk dan ukuran relatif sama (Idrus,

dkk., 2007). ................................................................................................................. 12

Gambar 2.6 Keadaan endapan berbentuk piramid/kerucut dan membaji (Idrus, dkk.,

2007). .......................................................................................................................... 14

Gambar 2.7 Keadaan penampang endapan berbentuk kerucut terpancung (Idrus,

dkk., 2007). ................................................................................................................. 14

Gambar 2.8 Keadaan endapan yang berbentuk prismoida (Idrus, dkk., 2007). ........ 15

Gambar 2.9 Keadaan endapan dengan penampang dengan jarak h (Idrus, dkk.,

2007). .......................................................................................................................... 16

Gambar 2.10 Konstruksi dari area R untuk rumus Bauman’s (Idrus, dkk., 2007). ... 17

Gambar 2.11 Sketsa teknik interpolasi pada metode isoline (Idrus, dkk., 2007). ..... 17

Gambar 2.12 Peta kontur dengan kadar tinggi dan rendah (Idrus, dkk., 2007)......... 18

Gambar 2.13 Metode poligon (Idrus, dkk., 2007). .................................................... 20

Gambar 2.14 Triangular grouping (Idrus, dkk., 2007). ............................................. 21

Gambar 2.15 Metoda pembobotan dengan jarak terbalik (Idrus, dkk., 2007)........... 22

Gambar 2.16 Perhitungan pembobotan Inverse Distance (Idrus, dkk., 2007). ......... 23

Gambar 2.17 Ilustrasi peubah regional (atas) dan peubah acak (bawah) (Idrus, dkk.,

2007). .......................................................................................................................... 25

Page 14: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

xii UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Gambar 2.18 Kondisi data stasioner (atas) dan data yang memiliki dua kondisi

stationer (bawah) (Idrus, dkk., 2007). ......................................................................... 29

Gambar 2.19 Model Matheron (Idrus, dkk., 2007). .................................................. 30

Gambar 2.20 Analisis variogram (Idrus, dkk., 2007). ............................................... 30

Gambar 2.21 Sifat struktur variogram Zona Permineralan U (Idrus, dkk., 2007). ... 31

Gambar 2.22 Semi variogram, misalnya pada ketebalan suatu endapan berlapis

(Idrus, dkk., 2007). ...................................................................................................... 32

Gambar 2.23 Nested Structure suatu contoh teoritis (Idrus, dkk., 2007). ................. 33

Gambar 2.24 Nugget variance dan struktur mikro (Idrus, dkk., 2007). .................... 33

Gambar 2.25 Anisotropi geometri (Idrus, dkk., 2007). ............................................. 34

Gambar 2.26 Bentangan ellipsoid (Idrus, dkk., 2007). ............................................. 35

Gambar 2.27 Anisotropi zonal (Idrus, dkk., 2007). .................................................. 35

Gambar 2.28 Klasifikasi Uranium menurut NEA - IAEA (IAEA 2009) .................. 38

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kalimantan Barat. .................................................... 48

Gambar 4.2 Peta lokasi daerah penelitian (kotak merah) yang berada di Sektor

Lembah Hitam, Kalimantan Barat (Ngadenin, dkk., 2005). ....................................... 49

Gambar 4.3 Inti Bor yang Telah Tercampur ............................................................. 50

Gambar 4.4 Pengukuran Radioaktivitas Outcrop Pada Bidang Mineralisasi ........... 51

Gambar 4.5 Mineraliasi Uranium Pada Batuan Metalanau ....................................... 52

Gambar 4.6 Alat spektrometer RS - 125. .................................................................. 52

Gambar 4.7 Bidang Mineralisasi atau orebody Uranium pada Sektor Lembah Hitam

..................................................................................................................................... 54

Gambar 4.8 Ilustrasi Bor CEA yang berasosiasi dengan Bor BATAN dan yang tidak

berasosiasi. .................................................................................................................. 55

Gambar 4.9 Bor CEA yang Berasosiasi dengan Bor BATAN. ................................. 55

Gambar 4.10 Bor CEA yang tidak berasosiasi dengan Bor BATAN. ...................... 56

Gambar 4.11 Grafik Sebaran Data Bedasarkan Kadar Uranium Pada Orebody 12. . 57

Gambar 4.12 Grafik Sebaran Data Bedasarkan Kadar Uranium Pada Orebody 12

Setelah Dilakukan Top Cut. ........................................................................................ 59

Gambar 4.13 Bentuk Elipsoid Orebody 12, Sektor Lembah Hitam. ........................ 62

Page 15: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

xiii UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Gambar 4.14 Bentuk Variogram Model Orebody 12. ............................................... 63

Gambar 4.15 Parameter Perhitungan Estimasi Kriging Orebody 12. ...................... 64

Gambar 4.16 Atribut dan Parameter Report Estimasi Kriging Orebody 12.............. 64

Gambar 4.17 Report Estimasi Kriging Orebody 12. ................................................. 65

Gambar 4.18 Parameter dalam Pembuatan Constraint pada Estimasi Inverse

Distance. ..................................................................................................................... 66

Gambar 4.19 Perhitungan pembobotan Inverse Distance Orebody 12……………..66

Page 16: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

xiv UIN Syarif hidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koefisien variasi dari berbagai macam endapan bijih ............................... 27

Tabel 3.1 Tabel data lubang bor Sektor Lembah Hitam ............................................ 46

Tabel 4.1 Topcut Orebody sektor Lembah Hitam...................................................... 58

Tabel 4.2 Parameter Atribut Dalam Pembuatan Block Model sektor Lembah Hitam

..................................................................................................................................... 61

Tabel 4.3 Parameter Elipsoid sektor Lembah Hitam ................................................. 61

Tabel 4.4 Tabel Perhitungan Ton U Pada Orebody 12 .............................................. 68

Tabel 4.5 Tonase U pada sektor Lembah Hitam ........................................................ 69

Page 17: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

xv UIN Syarif hidayatullah Jakarta

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Database……………………………………………………………..75

Lampiran B. Model Geologi Uranium Lembah Hitam…………………………..78

Lampiran C. Statistik Dasar dan Top Cut………………………………………. 88

Lampiran D. Bentuk Elipsoid Masing – Masing Orebody…..………………... 103

Lampiran E. Hasil Perhitungan Estimasi Metode Inverse Distance…………. 110

Page 18: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

xvi UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Page 19: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Uranium (U) merupakan salah satu unsur kimia dengan simbol U jenis solid

dengan berat atom 92 yang dapat memancarkan radiasi nuklir atau bersifat radioaktif

dan mengandung logam berat. Uranium ditemukan di alam sebagai uranium-238,

uranium-235 dan uranium-234, penggunaan uranium sangat berguna bagi kehidupan

manusia, salah satunya ialah sebagai bahan bakar tenaga nuklir. Dalam tabel periodik

uranium dapat ditemukan pada baris ketujuh dan merupakan anggota dari kelompok

aktinida (Dantje,2015).

Estimasi sumberdaya merupakan salah satu tahapan dalam perencanaan atau

kegiatan pertambangan baik mineral maupun batubara, dimana estimasi dilakukan

guna mengetahui potensi sumber daya uranium yang ada. Dalam perspektif Islam

sumber daya alam adalah segala sesuatu yang diciptakan Allah di bumi ini yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia agar kebutuhan hidupnya tercukupi dan sejahtera.

Sumber daya alam terdapat dimana saja seperti di tanah, air, udara dan

macam-macamnya seperti tumbuhan, hewan, dan segala macam tambang di dalam

tanah. Oleh karena itu dalam penelitian ini pendekatan sumberdaya alam dengan Al-

Quran dijelaskan dalam QS : An-Nahl ayat 14 yang berbunyi :

ر البحر لتأكلوا منه لحما طريا وتستخرجوا منه حلية ت لبسون ها وت رى وهو الذي سخ

الفلك مواخ ر فيه ولتبت غوا من فضله ولعلكم تشكرون

Artinya:

“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan

daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu

Page 20: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

2

perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya

kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”.

Allah juga menjelaskan barang tambang yang diberikan Allah untuk

dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia mengenai sumber daya alam pertambangan

dalam Al Quran, hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat, antara lain dalam QS. Ar

Ra’d (13): 17, yang artinya:

ا ي ب را ا د زب ل ي س ل ا ل م ت ح ا ف ا ره د ق ب ة ي د و أ ت ل ا س ف ء ا م ء ا م س ل ا ن م زل ن أ

ك ل ذ ك ه ل ث م د زب اع ت م و أ ة ي ل ح ء ا غ ت ب ا ر نا ل ا ف ه ي ل ع ون د وق ي وما

ع ف ن ي ا م ا م وأ ء ا ف ج ب ه ذ ي ف د زب ل ا ا م أ ف ل ط ا ب ل وا لق ا له ل ا رب ض ي

ل ا ث لم ا له ل ا رب ض ي ك ل ذ ك لرض ا ف ث ك م ي ف س نا ل ا”Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-

lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan

dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-

alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat

perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang

sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada

manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-

perumpamaan” (QS al-Ra’d [13]:17)

Berdasarkan kedua ayat diatas, Allah SWT menciptakan segalanya sangat

berlimpah akan sumber daya alamnya agar manusia dapat memanfaatkannya dengan

baik. Manusia menfaatkan sumber daya alamnya secara berlebihan dan tidak

menggunakan secara efektif. Perilaku menggunakan sumber daya alam secara

berlebihan tersebut juga akan berakibat fatal bagi orang yang melakukan nya tersebut

seperti tidak akan terpenuhinya lagi kebutuhan-kebutuhan manusia yang amat sangat

banyak dan tidak terbatas (Tafsir Ilmi, 2010).

Page 21: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

3

Kegiatan Eksplorasi pada sektor Lembah Hitam telah dilakukan selama 3

periode. Periode pertama dilakukan oleh pihak BATAN dan CEA (Prancis) pada

tahun 1977 – 1978 dengan jumlah 42 lubang bor. Periode kedua dan ketiga dilakukan

oleh BATAN masing-masing pada tahun 1988-1989 dengan jumlah 9 lubang bor dan

pada tahun 2014 sebanyak 2 lubang bor, yang bertujuan untuk mengetahui kondisi

geologi endapan bahan galian. Data yang didapat dari kegiatan eksplorasi digunakan

untuk membentuk model geologi endapan bahan galian yang menjadi dasar dalam

proses estimasi sumberdaya.

Estimasi sumberdaya dilakukan bedasarkan asumsi jarak, lebar dan

kedalaman mineralisasi akan dilaksanakan untuk setiap tahapan. Pada penelitian ini,

dilakukan pemodelan geologi dari mineralisasi dan estimasi sumberdaya uranium

dalam bentuk 3D yang mencangkup volume, tonase serta cakupan bidang

mineralisasi uranium dengan melakukan cross-section pada setiap penampang lubang

bor. Terdapat bermacam-macam metode pendekatan yang dilakukan dalam estimasi

sumberdaya, salah satunya metode Kriging, metode ini memanfaatkan nilai spasial

pada lokasi tersampel dan variogram untuk memprediksi nilai pada lokasi lain yang

belum atau tidak tersampel. Nilai prediksi tersebut tergantung pada kedekatannya

terhadap lokasi tersampel. Metode lain yang digunakan dalam melakukan estimasi

sumberdaya ialah metode Inverse Distance yaitu metode yang dilakukan dengan

memperhatikan jarak pada titik-titik terdekat dengan titik bor dan mineralisasi

uranium yang akan di estimasi adalah yang memiliki bobot terbesar. Akan tetapi

dalam metode Kriging harus diperhatikan beberapa parameter pendekatan apakah

bisa dilakukan perhitungan estimasi dengan pendekatan geostatistik (Kriging) atau

hanya dengan metode Inverse Distance. Hasil akhir dari model estimasi ini adalah

berupa model blok 3D yang mencakup nilai tonase U berdasarkan kadar (grade) nya

(Usman, 2004).

Berdasarkan latar belakang diatas dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan

estimasi sumber daya uranium dilakukan dengan pendekatan metode geostatistik

yang menggunakan Kriging dan metode Inverse Distance. Berdasarkan data hasil

Page 22: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

4

ekplorasi terdahulu pada tahun 1977 – 1988 yang dilakukan oleh pihak BATAN dan

CEA (Prancis) dengan total 53 lubang bor, proses estimasi sumberdaya uranium pada

sektor Lembah Hitam ini dilakukan dengan menggunakan software Gemcom Surpac

6.3.

1.2 Batasan Masalah

1. Estimasi sumberdaya uranium menggunakan metode geostatistik (Kriging),

dan metode Inverse Distance.

2. Data peta, topografi, log bor, dan kadar diperoleh dari data terdahulu yang

telah disusun oleh BATAN dan CEA (Prancis).

3. Spesific gravity atau densitas batuan sektor Lembah Hitam yang digunakan

dalam parameter estimasi sumberdaya sebesar 3,69 g/cm3.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas meliputi:

1. Mengetahui model mineralisasi dan sebaran sumberdaya uranium sektor

Lembah Hitam.

2. Estimasi potensi sumberdaya uranium melalui pendekatan geostatisik

dengan metode Kriging.

3. Estimasi potensi sumberdaya uranium dengan metode Inverse Distance.

1.4 Tujuan Penelitian

Mengetahui potensi sumberdaya uranium pada Sektor Lembah Hitam, Kalan,

Kalimantan Barat.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Diketahuinya potensi sumberdaya uranium pada sektor Lembah Hitam, Kalan,

Kalimantan Barat.

2. Tersedianya referensi tentang perhitungan estimasi sumberdaya uranium serta

pada sektor-sektor lain yang mempunyai kemiripan kondisi geologi dengan

Lembah Hitam.

Page 23: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

5

Page 24: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE
Page 25: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

7

Kondisi geologi pada daerah pegunungan Schwanner, Kalimantan diawali

dari batuan metamorf dan granit yang merupakan batuan alas Kerak Benua (crust).

Batuan metamorfik tersebut terdiri sedimen Paleozoik berfasies marin neritik –

subkontinental berbutir pasir halus – lempung dengan interkelasi material vulkanik

yang mengalami metamorfose regional pada tekanan 2.000 bar dan suhu 540O C

(BATAN-CEA, 1977).

Pada batuan metamorf daerah pegunungan Schwanner terdapat sulfida

sekunder berupa pirit, kalkopirit, bornit dan pirhotit sebagai butiran yang

terkonsentrasi dalam kekar dan sesar. Pada Kalimantan bagian barat laut batuan

metamorf tersebut terintrusi oleh granit biotit yang berumur Perm-Trias Akhir (201 -

320 juta tahun), sedangkan pada pegunungan Schwanner batuan metamorf tersebut

terintrusi oleh tonalit/ granitoid berumur Kapur Awal sebagai kelompok tonalit

Sepauk yang menghasilkan injeksi granitoid tipe monzogranit – granodiorit. Magma

tonalit bersifat kalkalkali dan kejadiannya di identifikasikan sebagai “igneous

process“ . Intrusi selanjutnya berupa granit Sukadana yang terjadi pada Kapur Akhir

(91 - 80 juta tahun) terdiri dari granit monzonit, syenogranit dan alkali granit

(Williams, dkk., 1988; Pieters, dkk., 1990).

Menurut Dahlkamp (2009), secara regional Cekungan Kalan adalah cekungan

sedimenter yang terdiri dari sedimen Permokarbon berbutir kasar - halus yang

termetamorfosa tingkat rendah. Secara stratigrafi litologi Cekungan Kalan dibagi

menjadi tiga seri, yaitu:

a) seri bawah (Lower serie),

Seri bawah atau lower seriedicirikan batuan berbutir kasar dengan

terdapat terobosan - terobosan granit sepanjang perlapisan.

b) seri tengah (intermediate serie)

Seri Tengah atau intermediate serie memiliki ciri batuan kuarsit yang

berukuran kasar – sedang.

Page 26: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

8

Page 27: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

9

Page 28: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

10

2.2.2 Zona Permineralan U

Berdasarkan Gambar 2.3 zona penyebaran mineralisasi U sektor Lembah

Hitam ditandai dengan warna merah. Bentuk mineralisasi uranium pada sektor

Lembah Hitam berupa urat (vein) yang tidak beraturan membentuk bidang

mineralisasi yang berasosisasi dengan batuan induk yaitu metalanau, metapelit

sekisan dan meta ampelit, sebagai sisipan dari metapelit jeronang. Karakteristik

batuan pembawa mineralisasi uranium pada sektor Lembah Hitam ini sama seperti

pada sektor Remaja dan sektor Lemajung. Berdasarkan kemiripan karakteristik

batuan pembawa mineralisasi uranium tersebut, nilai massa batuan atau specific

gravity pada sektor Lembah Hitam sebesar 3,69 g/cm3. Penetapan nilai massa

batuan atau specific gravity bedasarkan hasil analisa laboratorium dan sampel

batuan pada sektor Lemajung (Dahlkamp, 2009; Syaeful, dkk, 2015).

2.3 Geologi Daerah Lembah Hitam

Secara stratigrafi Sektor Lembah Hitam merupakan bagian atas dari

Stratigrafi cekungan Kalan yang termasuk dalam upper serie atau seri atas.

Secara umum litologi Sektor Lembah Hitam terdiri dari metapelit andalusit biotit

(Jeronang atas), metapelit andalusit (Jeronang bawah), metalanau, metapelit,

ampelit, metapelit sekistos (Muhammad, dkk., 2016).

1. Metampelit, warna abu-abu hitam - hitam, kadang-kadang kemerahan akibat

alterasi sangat kompak mengandung kuarsa, serisit, karbon, ukuran pelit.

Dengan penyebaran barat laut – tenggara subvertikal, sekistositas dan

stratifikasi terlihat jelas, serta terdapat urat-urat kuarsa, pirit, pirhotit ukuran

milimetrik sejajar dengan bidang sekistositas, radiometri 150 c/s.

2. Metalanau, warna abu-abu – abu coklat, ukuran lanau, komposisi kuarsa,

felaspar, serisit, biotit, radiometri 150 c/s. Batuan tersebut tersilisifikasi dan

terdapat urat mineralisasi U dengan nilai radioaktivitas 500 – 5.000 c/s.

3. Metapelit andalusit, batuan ini terdapat dibagian utara sektor yang merupakan

lapisan teratas, berwarna abu-abu (segar), coklat kemerahan (lapuk), berbutir

halus, mengandung banyak andalusit dengan bentuk bintik-bintik, radiometri

125 c/s.

Page 29: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

11

Page 30: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

12

Page 31: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

13

Page 32: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

14

Page 33: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

15

Page 34: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

16

Page 35: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

17

Page 36: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

18

Page 37: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

19

Page 38: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

20

Page 39: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

21

Gambar 2.14 Triangular grouping (Idrus, dkk., 2007).

Pada Gambar 2.14 memperlihatkan bahwa titik 1, 2, dan 3

merupakan penentu besarnya cadangan, jika pembobotan pada titik-titik

tersebut sama untuk setiap perhitungan blok (titik 1 akan dipakai

sebanyak enam kali). Apabila harga titik-titik 1, 2, dan 3 tersebut besar

maka hasil perhitungan akan terlalu besar (over estimate), atau

sebaliknya, terlalu kecil (under estimate).

Volume blok dihitung dengan mengalikan luas penampang prisma

terpancung dengan ketebalan rata-rata blok yaitu :

(14)

Keterangan :

V = volume

L = luas penampang prisma terpancung

t1 = ketebalan bor 1

t2 = ketebalan bor 2

t3 = ketebalan bor 3

Untuk kadar rata-rata blok dihitung dengan rumus:

(15)

Keterangan :

g = kadar rata-rata blok

g1 = kadar bor 1

g2 = kadar bor 2

g3 = kadar bor 3

t1 = ketebalan bor 1

t2 = ketebalan bor 2

t3 = ketebalan bor 3

Page 40: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

22

Page 41: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

23

Page 42: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

24

𝞴2 = 0,176 𝞴3 = 0,109 𝞴5 = 0,056 𝞴6 = 0,117

= (0,53 x 0,464 + 0,69 x 0,176 + 0,64 x 0,109 + 0,48 x 0,078 +

0,43 x 0,056 + 0,75 x 0,117) % Cu

= 0,59 % Cu (kadar blok yang diestimasi)

Yang harus diperhatikan pada metode inverse distance :

a) Memperhitungkan adanya hubungan letak ruang (jarak).

b) Merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata tertimbang

(weighting average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya.

c) Pada titik data yang terdekat dengan titik yang ditaksir akan

memberikan bobot yang lebih besar daripada titik data yang lebih

jauh.

d) Efek penghalusan (pemerataan) dilakukan dengan faktor pangkat.

e) Pada pangkat yang sangat besar akan menghasilkan pendekatan

metode poligon.

f) Pangkat semakin besar maka bobot (pengaruh) dari titik terdekat

semakin besar pula.

2.4.2 Metode Geostatistik

Geostatistik adalah metode statistik yang digunakan untuk melihat

hubungan antar variabel yang diukur pada titik tertentu dengan variabel

yang sama diukur pada titik dengan jarak tertentu dari titik pertama (data

spasial) dan digunakan untuk mengestimasi parameter di tempat yang tidak

diketahui datanya (Oliver dan Carol, 2005).

Setelah tubuh bijih ditemukan, perlu dilakukan evaluasi mengenai

kuantitas dan kualitas dari tubuh bijih tersebut. Untuk mengetahui kuantitas

atau besar sumberdaya perlu dilakukan perhitungan sumberdaya atau

cadangan, dan untuk mengetahui kualitas sumber daya atau cadangan, perlu

dilakukan analisis laboratorium (analisis kimia) guna mengetahui kadarnya.

Kedua informasi tersebut sangat penting dan sifatnya saling melengkapi

untuk mengetahui besarnya dan kadar dari tubuh bijih.

Page 43: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

25

Page 44: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

26

dalam cebakan mineral yang mempunyai kemungkinan sama untuk

dipilih. Hadirnya kemungkinan, zona pengkayaan dan pay shoot pada

mineralisasi akan diabaikan. Pada ilmu kebumian menunjukkan bahwa

dua contoh yang saling berdekatan yang mempunyai nilai yang

menyerupai jika dibandingkan contoh lain yang berjauhan. Sebaliknya,

statistik spasial digunakan apabila nilai contoh merupakan realisasi fungsi

acak. Pada teori ini, nilai contoh merupakan suatu fungsi dari posisi

cebakan, dan posisi relatif contoh dimasukkan dalam pertimbangan.

Kesamaan nilai-nilai contoh yang merupakan fungsi jarak contoh serta

yang saling berhubungan ini merupakan dasar teori statistik spasial

(Alfiana, 2010).

Geostatistik mengaplikasikan ilmu-ilmu statistik untuk

menerangkan fenomena-fenomena ilmu kebumian, terutama pada ilmu

geologi dan pertambangan. Selain itu geostatistik meninjau tentang

heterogenitas (sifat penyebaran, kontinuitas atau menerus) mineralisasi

terhadap pengambilan contoh (Alfiana, 2010).

Fenomena-fenomena perbedaan penyebaran mineralisasi di atas

akan sangat mudah diterangkan dengan (semi) variogram, γ(h), yang

merupakan fungsi jarak (h) dan menyatakan besarnya penyimpangan

sampai sejauh jarak pengaruh (a).

Analisis geostatistik memiliki tiga tahapan utama, yaitu :

1. Analisis statisik klasik

2. Analisis variografi

3. Analisis kriging

A. Parameter Statistik

Parameter-parameter statistik yang dianggap penting untuk dapat

menjelaskan fenomena alam, antara lain : rata-rata, median, modus,

standar deviasi (simpangan baku), variasi, koefisien variasi (CV),

histogram, regresi unit dan multi variat, dan lain-lain. Koefisien variasi

(CV) merupakan perbandingan antara simpangan baku (SD) terhadap rata-

rata hitung. CV digunakan sebagai pendekatan statistik terhadap besaran

variabilitas alami suatu populasi data, dan biasanya juga digunakan

Page 45: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

27

sebagai representasi dari kontinuitas berbagai endapan dipandang dari sisi

genesa bahan galiannya seperti Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Koefisien variasi dari berbagai macam endapan bijih

MACAM ENDAPAN BIJIH KOEFISIEN

VARIASI

Emas; kalifornia, USA; placer Tersier

Emas; Loraine, Afrika Selatan; Black Bar

Emas; Norseman, Australia; Princess Royal

Reef *)

Emas; Carlin, USA

Tungsten; Alaska

Emas; Shamva, Rhodesia

Emas; Western Holdings, Afrika Selatan

Uranium; Yeelirrie, Australia

Emas; Mt.Charlotte, Australia **)

Emas; Fimiston, Australia *)

Emas; Vaal Reefs, Afrika Selatan

Seng; Frisco, Meksiko

Emas; Loraine, Afrika Selatan; Basal Reef

Nikel; Kambalda Australia

Tembaga;

Mangan

Timbal; Frisko, Meksiko

Bijih Besi

Bauksit

5,10

2,81

2,22

1,63

1,58

1,56

1,55

1,28

1,19

1,19

1,12

1,02

0,85

0,80

0,74

0,70

0,58

0,57

0,27

0,22

Keterangan :

*) conto bijih dari daerah penambangan

**) conto dari pemboran inti

Koefisien Variasi (CV) = SD/mean

CV : 0 – 1,2 = rendah, sederhana

1,5 – 2 = mulai problem

Page 46: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

28

Page 47: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

29

Page 48: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

30

Page 49: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

31

Page 50: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

32

Page 51: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

33

Page 52: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

34

Page 53: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

35

Page 54: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

36

Yang berarti pada suatu komponen anisotropi murni yang

diperoleh dari variogram arah tegak lurus bidang perlapisan

sehingga diperoleh : √

(23)

C. Kriging

Analisis kriging dilakukan erdasarkan pada data masukan

parameter-parameter variogram yang dipakai.

Kadar taksiran : (24)

Kriging

Σ Wi x σij + μ = σoi (25)

Keterangan :

Wi = koefisien bobot.

σij = stasioner rata-rata.

μ = variansi

Dalam bentuk matriks

[A] . [x] = [B]

Keterangan :

[A] = Matriks kovariansi antar contoh

[x] = Matriks bobot dan μ yang dicari

[B] = Matriks kovariansi antara blok dengan contoh

Variansi Kriging =

(26)

Pembobot (a) dihitung dengan batasan-batasan :

1) Jumlah keseluruhan pembobot sama dengan satu (Σa = 1)

2) Memenuhi persamaan matriks : [a] = [A]-1 = [B]

Dengan [A] merupakan matriks variogram titik terhadap titik lain, dan

[B] merupakan matriks variogram titik terhadap blok.

2.5 Klasifikasi dan Katagori Sumber Daya Uranium

Menurut IAEA (2018) endapan uranium tipe vein memikili tiga klasifikasi

sumberdaya uranium yang digunakan untuk mencerminkan tingkat kepercayaan

yang berbeda dalam sumber daya yang dilaporkan Gambar 2.27, antara lain:

Page 55: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

37

Page 56: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

38

Gambar 2.28 Klasifikasi Uranium menurut NEA - IAEA (IAEA, 2018)

Menurut Komite Cadangan Mineral Indonesia (2017), sumberdaya mineral

dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu :

1. Sumberdaya Mineral Tereka, merupakan kategori sumberdaya mineral dimana

kuantitas dan kualitas kadarnya diestimasi berdasarkan bukti-bukti geologi dan

pengambilan contoh yang terbatas. Kategori Tereka dimaksudkan untuk

mencakup situasi, dimana konsentrasi dan keterjadian mineral dapat

diidentifikasi, dan pengukuran serta percontohan terbatas telah diselesaikan.

Akan tetapi data yang diperoleh belum cukup untuk melakukan intepretasi

kemenerusan geologi dan kadarnya secara meyakinkan. Pada umumnya,

sebagian besar sumberdaya mineral tereka dapat diharapkan untuk ditingkatkan

menjadi sumberdaya tertunjuk sejalan dengan berlanjutnya eksplorasi. Tetapi,

karena ketidakpastian dari sumberdaya mineral tereka, peningkatan kategori

sumberdaya tidak selalu akan terjadi.

2. Sumberdaya Mineral Tertunjuk, merupakan kategori sumberdaya mineral

dimana kuantitas, kadar atau kualitas, kerapatan, bentuk, dan karakteristik

fisiknya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan yang cukup untuk

memungkinkan penerapan faktor-faktor pengubah secara memadai untuk

mendukung perencanaan tambang dan evaluasi kelayakan ekonomi cebakan

tersebut. Sumberdaya Mineral Tertunjuk memiliki tingkat keyakinan yang

lebih rendah penerapannya dibandingkan dengan Sumberdaya Mineral

Terukur, tetapi memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi penerapannya

dibandingkan dengan Sumberdaya Mineral Tereka.

3. Sumberdaya Mineral Terukur, merupakan kategori sumberdaya Mineral

dimana ketika sifat alamiah, kualitas, jumlah dan distribusi datanya sedemikian

rupa sehingga tidak menimbulkan keraguan, yang menurut opini CPI yang

menetapkan Sumberdaya Mineralnya, bahwa tonase dan kadar dari

mineralisasinya dapat diestimasikan dengan tingkat ketelitian tinggi, dan

Page 57: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

39

Page 58: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

40

40

BAB III

METODE PENILITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan

Januari 2019, yang meliputi :

1. Penelitian lapangan pada sektor Lembah Hitam, Kalan, Kalimantan Barat. (13 –

31 Agustus 2018)

2. Pengolahan dan analisis data log bor serta hasil penelitian lapangan yang

berlokasi di Pusat Tenaga Bahan Galian Nuklir BATAN, Lebak Bulus. (2

September – 27 Januari 2019)

Sektor Lembah Hitam termasuk dalam jalur Pegunungan Schwaner dan

merupakan bagian atas dari Stratigrafi Cekungan Kalan. Secara administratif sektor

ini merupakan bagian dari Kecamatan Ella Illir, Kabupaten Melawi, Kalimantan

Barat.

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian terdiri dari:

1. Studi Literatur

Mempelajari litertur terkait geologi uranium dan laporan-laporan penelitian

terdahulu di sektor-sektor dalam cekungan Kalan dan sekitarnya serta

mempelajari referensi terkait metode Kriging dan Inverse Distance.

2. Pengumpulan Data

Melakukan pengambilan dan pemilahan data yang dibutuhkan, yaitu meliputi:

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini:

a) Peta topografi dan peta geologi daerah cekungan Kalan dan sekitarnya,

peta dan penampang geologi sektor Lembah Hitam.

b) Log bor eksplorasi dari Sektor Lembah Hitam.

Page 59: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

41

3. Konfirmasi Lapangan

Konfirmasi lapangan dilakukan untuk mengamati secara langsung kondisi

geologi dan mineralisasi uranium di lokasi penelitian. Konfirmasi ini berguna

untuk memudahkan pada proses pemodelan geologi uranium pada sektor

Lembah Hitam (korelasi, dll). Sekaligus merupakan validasi data sebelum

dilakukan pengolahan, yaitu melalui observasi dan pengukuran outcrop yang

dilakukan pada permukaan yang merupakan ekstensi dari bidang mineralisasi

bawah permukaan.

4. Pengolahan Data

Tahapan melakukan pengolahan data yang terlah terkumpul dan menganalisis

serta melakukan input pada Ms. Excel untuk kemudian digunakan sebagai

Data Base yang akan dilakukan analisis pada Surpac 6.3.

5. Analisis Data

Melakukan perhitungan geostatistik untuk estimasi uranium sektor Lembah

Hitam, Kalan, Kalimantan Barat.

6. Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dari hasil analisis dan rangkaian penelitian serta

memberikan rekomendasi hasil penelitian.

Page 60: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

42

Page 61: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

43

3.3 Teknik Pengolahan Data

3.3.1 Pembuatan Database

Pada tahapan awal penelitian tugas akhir ini dilakukan penelitian dengan

cara pembacaan pada logging bor yang kemudian menjadi dasarr dalam

pembuatan database yang meliputi collar, assay, survey dan geologi yang

dilakukan dengan menggunakan microsoft excel dan kemudian disimpan

dalam format file (.csv. comma delimited). Untuk database collar dapat

dilihat pada Tabel 3.1 dan tabel assay, survey dan geologi dapat dilihat pada

lampiran A.

3.3.2 Pemodelan Geologi

Pada penelitian ini database yang telah diperoleh dari hasil eksplorasi di

input kedalam software Surpac 6.3 dan digunakan sebagai basis dalam

pembuatan model geologi yang akan menggambarkan penyebaran uranium

dan presentase kadarnya. Data yang dibutuhkan dalam pemodelan sumber

daya uranium, yaitu :

1. Collar, data yang memberi informasi dari koordinat lubang bor (x,y,z) dan

kedalaman maksimal dari lubang bor tersebut.

2. Assay, data yang memberi informasi nilai kadar pada setiap lubang bor

dengan jarak tertentu.

3. Survey, data yang memberi informasi azimuth, kemiringan, dan inklinasi

setiap kedalaman pengeboran.

4. Geologi, data yang memberi informasi jenis batuan pada kedalaman

tertentu lubang bor.

Bedasarkan database diatas, langkah yang dilakukan adalah pembuatan

string pada setiap orebody atau Bidang Mineralisasi (BM) dari lubang bor dan

dilanjutkan dengan pembuatan penampang orebody atau Bidang Mineralisasi

(BM). Metode yang digunakan pada proses ini adalah dengan menggunakan

cross-section dengan interval jarak atau searching radius sejauh 25 m, metode

Page 62: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

44

digunakan untuk mencari korelasi setiap lubang bor dengan lubang bor

lainnya yg tercangkup dengan interval tersebut.

3.3.3 Pengolahan Data Secara Statistik

Pada tahapan ini pemodelan geologi yang telah dibuat dilakukan validasi

data kadar dari Bidang Mineralisasi dan pembuatan domain untuk dapat

diolah secara statistik dasar. Dari statistik dasar ini didapat jumlah sample,

mean, median, koefisien variasi, nilai minimum dan maksimum, standar

deviasi, histogram (kurva sebaran data) yang kemudian digunakan untuk

mencari nilai topcut, guna menyaring data agar tidak terjadi over estimasi.

3.3.4 Pembuatan Block Model

Pembuatan Block Model sangat mempengaruhi estimasi karena orebody

akan diproyeksikan kedalam bentukan blok - blok yang ideal agar fungsi

estimasi dapat dilakukan. Ukuran blok dalam Block Model sangat

mempengaruhi apakah hasil dari suatu estimasi akan valid atau tidak. Pada

umumnya, semakin kecil blok maka akan semakin baik / teliti hasil

estimasinya. Namun dalam pembuatan Block Model ini, perlu diperhatikan

pula kemampuan perangkat yang kita gunakan karena apabila tidak mampu

mengolah blok dengan ukuran kecil, perangkat akan cenderung menjadi

lambat dan rentan terjadi kesalahan.

3.3.5 Pembuatan Elipsoid

Elipsoid berguna sebagai perbandingan dimensi dari orebody dalam

perhitungan Volume. Oleh karena, bentuk serta ketebalan masing-masing ore

berbeda, maka bentuk elipsoid juga akan berbeda masing-masing orebody.

Elipsoid sendiri mewakili suatu besaran range a atau dalam hal ini ore yang

tersebar dengan maksud untuk menentukan jarak pengaruh masing-masing

arah sehingga dapat ditentukan jarak pengaruh terpanjang (homogen) dan

jarak terpendek (heterogen) pada arah tertentu.

Page 63: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

45

3.3.6 Analisis Estimasi Uranium

Pada tahapan penelitian ini dilakukan dua metode estimasi sebagai

pembanding dan dilakukan untuk mendapatkan data estimasi uranium sedekat

mungkin. Adapun metode estimasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :.

1. Ordinary Kriging

Metode ini memanfaatkan nilai spasial pada lokasi tersampel dan

variogram untuk memprediksi nilai pada lokasi lain yang belum atau tidak

tersampel dimana nilai prediksi tersebut tergantung pada kedekatannya

terhadap lokasi tersampel. Metode kriging dilakukan untuk mendapatkan

estimasi terbaik berdasarkan informasi dari endapan mineral yang ada.

Faktor pemberatan dipilih untuk mendapatkan varian dari estimasi yang

minimum. Secara umum metode ini memperhatikan korelasi spasial dan

structural serta korelasi geometris relative antara data estimator dengan

volume berdasarkan relasi antar data serta antara data dengan volume.

2. Inverse Distance

Metode ini mengasumsikan terjadi perubahan data secara gradual di antara

dua data. Penaksiran nilai kadar dari suatu titik menggunakan pembobotan

jarak. Metoda ini membagi daerah yang akan dihitung cadangannya atas

blok-blok yang sama luasnya. Blok umumnya berbentuk bujur sangkar

dengan panjang sisi sekitar 1/2 - 1/3 jarak lubang bor. Cadangan dihitung

dengan menjumlahkan tonase masing-masing blok dan kadar rata-rata

blok diperoleh dengan cara perhitungan kadar dengan pembobotan tonase.

3.4 Populasi dan Sampel

Berdasarkan hasil eksplorasi dan pemboran yang telah dilakukan oleh

BATAN pada sektor Lembah Hitam terdapat 53 lubang bor yang tersebar. Adapun

data pengeboran pada sektor Lembah Hitam dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 64: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

46

Page 65: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

47

Adapun dalam pengambilan data juga dilakukan suatu pengecekan ulang

sebagai bentuk validasi atau menguji kadar dari beberapa bidang mineralisasi (BM)

yang dilakukan dengan menggunakan alat Radio-spektrometri R-S untuk

mengetahui radioktivitas dari beberapa Bidang Mineralisasi dengan interval jarak ±

25 sampai 50 meter.

Dari hasil pengukuran validasi dengan menggunakan spektrometri RS

didapat nilai laju cacah (count rate) per satuan waktu (cps, count/second). Dalam

pengecekan ulang di lapangan juga dilakukan pengambilan contoh sampel pada

beberapa titik bedasarkan nilai radiometri pada alat Spektrometri RS.

Page 66: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

48

Page 67: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

49

Page 68: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

50

Page 69: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

51

Page 70: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

52

Page 71: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

53

4.3 Pemodelan Mineralisasi Uranium

4.3.1. Pembuatan Database

Database yang telah diperoleh dari eksplorasi yang dilakukan oleh Batan dan

validasi meliputi collar, assay, survey dan litologi yang dilakukan dengan

menggunakan microsoft excel dan kemudian disimpan dalam format file (.csv.

comma delimited). Database didapatkan dari pembacaan logging bor. Rincian

database dapat dilihat pada lampiran.

4.3.2. Pemodelan Geologi

Pada pembuatan model geologi, digunakan database yang telah dibuat

dimasukan ke dalam software Surpac 6.3 yang akan menggambarkan penyebaran

uranium dan presentase kadarnya. Proses ini meliputi pembuatan mineralisasi yang

terdapat pada setiap lubang bor dan dilanjutkan dengan pembuatan bidang

mineralisasi (BM).

Metode yang digunakan pada pemodelan geologi ini menggunakan cross-

section dengan interval jarak atau searching radius sejauh 25 m. Penetapan besaran

interval jarak karena berdasarkan hasil analisa kemenerusan mineralisasi yang ada

pada singkapan dan kemenerusannya bisa mencapai 25 m serta jenis endapan yang

berupa vein, serta menghindari terjadinya over estimate.

Metode cross-section digunakan untuk mencari korelasi antar lubang bor yg

tercakup dengan interval jarak tersebut. Dari pemodelan geologi mineralisasi pada

sektor Lembah Hitam bedasarkan tingkat kompleksitas dan keterdapatannya, 20

bidang mineralisasi yang dikategorikan bedasarkan level (kedalaman) dari pemodelan

tersebut seperti pada Gambar 4.7.

Page 72: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

54

Page 73: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

55

Page 74: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

56

Page 75: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

57

Page 76: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

58

Rumus perhitungan topcut sebagai berikut:

…………………. (26)

Hasil perhitungan Top Cut untuk orebody adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Topcut Orebody sektor Lembah Hitam Orebody Nilai Top Cut

Orebody 5 0,0644496

Orebody 9 0,341679

Orebody 10 0,1223626

Orebody 11 0,160235

Orebody 12 0,1305176

Orebody 13 0,2211258

Orebody 14 0,2418107

Orebody 15 0,1992165

Orebody 16 0,0933419

Orebody 17 0,1303895

Orebody 18 0,0610927

Orebody 19 0,5864011

Orebody 20 0,17613

Terdapat perubahan sebaran data dan hasil statistik dasar (mean) dan standar

deviasi setelah dilakukan perhitungan topcut, seperti pada grafik statistik dasar dan

seperti pada Gambar 4.12. Pada penelitian ini Orebody 1,2,3,4,6,7 dan 8 tidak

dilakukan perhitungan topcut dikarenakan variasi kadar 0 dan termasuk dalam bidang

mineralisasi bor CEA yang tidak berasosiasi atau diantara bor BATAN.

Page 77: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

59

Page 78: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

60

korelasi bijih, pembuatan DTM topografi, dan estimasi sumber daya menggunakan

blok model.

Pembuatan block model sangat memengaruhi estimasi karena orebody atau

bidang mineralisasi diproyeksikan kedalam bentukan block-block yang ideal agar

fungsi estimasi dapat dilakukan. Ukuran block dalam block model sangat

mempengaruhi validasi hasil dari suatu estimasi.

Pada umumnya, semakin kecil ukuran block maka akan semakin akurat hasil

estimasi. Di dalam suatu block model, ada beberapa hal yang harus dianalisa, antara

lain:

1. Nilai x, y, z minimum dan maksimum merupakan dimensi yang meliputi

seluruh jangkauan sebaran dari pemodelan uranium.

2. Ukuran dimensi block model dibuat seminimal mungkin dengan ukuran 2,5 m

x 2,5 m x 2,5 m dan sub-block dengan ukuran 0.25 m x 0,25 m x 0,125 m. Hal

ini bertujuan agar cangkupan area yang akan dihitung akan semakin detail.

3. Nilai densitas batuan (specific gravitation) ditentukan bedasarkan hasil analisa

laboratorium dan pendekatan sampel bijih pada sektor Lemajung tahun 2015

yang relatif sama dikarenakan masih dalam satu rangkaian penerusan

mineralisasi uranium dan posisi sektor Lembah Hitam yang bersebelahan

dengan sektor Lemajung, dengan nilai densitas batuan sebesar (3,69 gr/cm3

)..

Nilai densitas batuan menjadi salah satu parameter penting dalam estimasi

sumberdaya uranium.

4. Nilai volume ditentukan dengan rumus perkalian ( y*x*z) yang merupakan

dimensi orebody secara volume.

5. Nilai tonnes uranium dalam block model dirumuskan dengan nilai:

( )…..(27)

6. Nilai u merupakan angka kalkulasi kadar uranium bedasarkan tabel assay dari

masing-masing orebody atau BM.

Page 79: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

61

Page 80: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

62

Page 81: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

63

Page 82: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

64

Page 83: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

65

Page 84: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

66

Page 85: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

67

Maka dengan menggunakan persamaan (19) perhitungan pembobotan jarak

(distance weighting) bedasarkan gambar diatas dapat diketahui bobot orebody 12,

yaitu:

Dengan cara yang sama diperoleh :

Kadar blok yang diestimasi, volume bijih dan tonase bijih dapat dihitung dengan

persamaan (16), (14) dan (27), yaitu:

= (0,3 x 0,103 + 0,185 x 0,34 + 0,271 x 0,097 + 0,24 x 0,667) % U3O8

= 0,5581 % U3O8 (kadar blok yang diestimasi)

Volume Bijih = L x

= 56 m3

Tonase Bijih = V x densitas batuan

= 56 x 3.69 = 206,6 Ton

Pada perhitungan estimasi dengan metode Inverse Distance, Nilai Tonase

U3O8 pada orebody tersebut digunakan rumus sebagai berikut:

….. (28)

Tonase U3O8 = 206,6 x (0,5581 :100) = 3,029 Ton

Berikut adalah salah satu hasil perhitungan nilai ton U3O8 orebody 12:

Page 86: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

68

Tabel 4.5 Tabel Perhitungan Ton U3O8 Pada Orebody 12

U3O8 (Interval)

(%)

Volume Bijih (Ton)

Tonase Bijih (Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8 (Ton)

0.01 -> 0.02 212.563 784.356 0.0129 0.101182

0.02 -> 0.03 110.32 407.082 0.026 0.105841

0.03 -> 0.04 20.125 74.261 0.0357 0.026511

0.04 -> 0.05 219.141 808.629 0.0456 0.368735

0.05 -> 0.06 214.32 790.842 0.0536 0.423891

0.06 -> 0.07 59.938 221.169 0.064 0.141548

0.07 -> 0.08 30.719 113.352 0.074 0.08388

0.08 -> 0.09 266.797 984.48 0.085 0.836808

0.09 -> 0.1 40.75 150.367 0.0946 0.142247

0.1 -> 0.11 30.398 112.17 0.1049 0.117666

0.11 -> 0.12 22.883 84.438 0.1144 0.096597

0.12 -> 0.13 26.18 96.603 0.1233 0.119111

0.13 -> 0.14 113.273 417.979 0.1305 0.545463

Grand Total 1367.406 5045.729 0.0616 3.109482

Pada Tabel 4.5 diketahui bahwa perhitungan estimasi sumberdaya uranium

pada orebody atau BM 12 dengan menggunakan Inverse Distance adalah sebesar 3,1

Ton U3O8. Untuk perhitungan orebody lain dapat dilihat pada lampiran B.

4.8 Integrasi Hasil

Pada penelitian ini dilakukan analisis estimasi sumberdaya melalui pendekatan

geostatisik yaitu dengan metode Kriging dan pendekatan konvensional dengan

menggunakan Inverse Distance.

Estimasi menggunakan metode Kriging mengalami hambatan, yaitu tidak

adanya hasil yang dikeluarkan dari perhitungan estimasi. Ada faktor kendala yang

menyebabkan hal ini terjadi, terdapat kekurangan jumlah data pada penelitian ini

yang mengakibatkan parameter minimum yang dibutuhkan dalam perhitungan

dengan metode Kriging tidak terpenuhi, yang berakibat pada tidak ditemukannya

bentuk variogram yang terbaik untuk dijadikan perhitungan dalam estimasi kriging.

Sehingga perhitungan estimasi dengan Kriging tidak dapat dilakukan dan perhitungan

estimasi hanya dilakukan dengan metode Inverse Distance.

Page 87: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

69

Beberapa bidang mineralisasi (BM) yang berasal dari bor CEA tidak dapat

disertakan dalam perhitungan, dikarenakan tidak dapat dilakukan nya konversi nilai

radiometri (c/s) menjadi kadar (%) yang diakibatkan oleh ketidak-lengkapan nilai K

faktor pada logging-probe logger yang digunakan CEA. Apabila parameter kadar

tidak diisi, maka software tidak dapat melakukan perhitungan estimasi. Untuk itu

parameter kadar di isi dengan nilai, dalam hal ini adalah nilai 0. Sehingga hasil

perhitungan yang akan diperoleh merupakan nilai minimum. Dengan mengisi

parameter kadar tersebut diperoleh juga tambahan mengenai informasi mengenai

orebody atau BM.

Hasil perhitungan estimasi dengan menggunakan Inverse Distance pada

sektor Lembah Hitam adalah sebesar 72,42 Ton U3O8 dengan kadar rata-rata 0,083

% U3O8, berdasarkan perhitungan pada 13 bidang mineralisasi atau orebody seperti

pada Tabel 4.6 yaitu orebody 5,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18, 19 dan 20. Kondisi

sebaran mineralisasi uranium berdasarkan pembacaaan mineralisasi dari kurva

gamma log bor diketahui tebal mineralisasi uranium yang ada berskala metrik,

dengan ketebalan 0,1 – 5 meter mengisi bidang sekistositas pada batuan metalanau.

Tabel 4.6 Tonase U3O8 Pada Sektor Lembah Hitam

INVERSE DISTANCE

Orebody

Tonase Bijih

(Ton)

Kadar U3O8

(%)

Tonnase U3O8

(Ton)

orebody_5 8755.044 0.0644 5.638248336

orebody_9 4322.23 0.1837 6.435741042

orebody_10 4683.994 0.0968 4.534825821

orebody_11 5992.935 0.0879 5.26483302

orebody_12 5045.729 0.0616 3.109481875

orebody_13 5347.444 0.0784 4.193543944

orebody_14 12832.285 0.0877 14.98704093

orebody_15 9997.168 0.0533 7.105299551

orebody_16 6555.544 0.0475 3.112215396

Page 88: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

70

orebody_17 6258.413 0.084 5.257677137

orebody_18 10447.774 0.0381 3.982487473

orebody_19 4214.124 0.1722 7.256004949

orebody_20 2062.393 0.0749 1.543723673

Grand Total 86515.077 0.083709251 72.42112315

Berdasarkan hasil perhitungan estimasi sumberdaya uranium menurut

pedoman KCMI tahun 2017, sumberdaya uranium sektor lembah hitam termasuk

kedalam katagori sumberdaya tereka, serta memiliki kadar rendah. Sedangkan

menurut sistem klasifikasi IAEA tahun 2018 sumberdaya uranium sektor Lembah

Hitam termasuk kedalam klasifikasi Inferred Recources, sumberdaya uranium sektor

Lembah Hitam sendiri menjadi penunjang atau additional sumberdaya uranium

sektor Remaja. Hal ini dikarenakan lokasi nya yang menerus dan merupakan ekstensi

geologis secara langsung yang dieksplorasi, dan deposit yang belum ditemukan tetapi

diyakini ada di sepanjang area geologi yang telah ditentukan serta terletak pada

bagian barat dari sektor Remaja yang memiliki karakteristik batuan pembawa

mineralisasi uranium yang sama. Oleh karena itu sumberdaya uranium sektor

Lembah Hitam termasuk kedalam “Identified Resources”

Mengenai keterkaitan klasifikasi keberadaan sumberdaya dengan tingkat

kepercayaan terdapat cost recovery dalam nilai ekonomis dalam pengembangan yang

menggabungkan keduanya. Akan tetapi cost recovery sektor Remaja sebagai sektor

yang ditunjang tidak diketahui, sehingga dengan asumsi bedasarkan sistem pedoman

IAEA melalui “Uranium Resources, Production and Demand” tahun 2018

sumberdaya dengan klasifikasi Inferred Recources diketahui cost recovery sebesar $

80/kg U. Asumsi menggunakan nilai cost recovery tersebut bertujuan agar nilai

ekonomi dari sumberdaya uranium pada sektor Lembah Hitam sebagai penunjang

sektor Remaja lebih konservatif dan kerugian yang diharapkan dari penambangan dan

pemrosesan bijih dapat dikurangi.

Page 89: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan database nilai kadar bor CEA di isi dengan 0 dikarenakan

tidak dapat dilakukan nya konversi nilai radiometri (c/s) menjadi kadar (%) yang

diakibatkan ketidak-lengkapan nilai K faktor pada logging-probe logger yang

digunakan CEA. Apabila kadar tidak di isi, maka software tidak dapat melakukan

perhitungan estimasi. Untuk itu dengan mengisi nilai 0 akan menghasilkan informasi

dalam pemodelan sumberdaya uranium.

Model mineralisasi uranium pada sektor Lembah Hitam bedasarkan tingkat

kompleksitas dan keterdapatannya, diperoleh sebanyak 20 bidang mineralisasi atau

orebody yang dikategorikan berdasarkan level (kedalaman) yang memiliki arah dan

kemiringan N 280˚ E / 70˚ dengan ketebalan 0,1 – 5 meter mengisi bidang

sekistositas pada batuan metalanau. Akibat tidak diketahuinya K faktor data bor CEA

maka dari 20 bidang mineralisasi hanya 13 bidang yang dapat dilakukan estimasi.

Penelitian ini metode Kriging mengalami hambatan, yaitu tidak adanya hasil

yang keluar dari perhitungan estimasi. Ada faktor kendala yang menyebabkan hal ini

terjadi, terdapat kekurangan jumlah data pada penelitian ini yang mengakibatkan

parameter minimum yang dibutuhkan dalam perhitungan dengan metode Kriging

tidak terpenuhi, yang berakibat pada tidak ditemukannya bentuk variogram yang

terbaik untuk dijadikan perhitungan dalam estimasi kriging.

Berdasarkan perhitungan estimasi pada 13 bidang mineralisasi, maka

sumberdaya uranium yang diperoleh merupakan nilai estimasi minimum. Jumlah dan

klasifikasi perhitungan suberdaya uranium dengan metode Inverse Distance sebesar

72,42 Ton U3O8 dengan kadar rata-rata 0,083 % U3O8. Berdasarkan hasil

perhitungan estimasi sumberdaya uranium menurut pedoman KCMI tahun 2017,

sumberdaya uranium sektor lembah hitam termasuk kedalam katagori sumberdaya

Page 90: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

72

terukur, serta memiliki kadar rendah. Sedangkan menurut sistem klasifikasi IAEA

sumberdaya uranium sektor Lembah Hitam termasuk kedalam klasifikasi Inferred

Recources katagori.

5.2 Saran

Untuk pemboran evaluasi yang akan datang, pada setiap laporan pemboran

mineral radioaktif, sebaiknya dicantumkan nilai K faktor sehingga dapat diakukan

konversi dari radiometri (c/s) menjadi kadar (%) dari alat logger yang digunakan.

Sebaiknya dilakukan pemboran ulang baik pemboran evaluasi atau pemboran

eksplorasi lanjut, dikarenakan dari 53 bor hanya 8 lubang bor yang memiliki data

yang lengkap sehingga menghasilkan nilai minimum dalam estimasi sumberdaya.

Page 91: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

73

73

DAFTAR PUSTAKA

Alfiana, N.A. 2010. Metode Ordinary Kriging pada Geostatistika. Universitas Negeri

Yogyakarta. Jogjakarta.

BATAN-CEA. 1977. "Prospect to Develop Uranium Deposits in Kalimantan"

Volume I, "Introduction General Reconnaissance" Volume II. Jakarta. Tidak

dipublikasikan.

Dahlkamp, Franz J. 2009. Uranium Deposits of the World: Asia. Germany.

GEMCOM SURPAC, “Geological Database”, Gemcom Software International Inc.,

Vancouver, 2012.

IAEA. 2009. World Distribution of Uranium Deposits (UDEPO) with Uranium

Deposit Classification. Vienna, Austria.

IAEA-NEA. 2018. Uranium Resources, Production and Demand. OECD: France.

Idrus, Arifudin., Titisari, A.D., Warmada, I Wayan dan Setijadji, L.D. 2007.

EKSPLORASI SUMBERDAYA MINERAL. Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta.

KCMI. 2017. Kode KCMI. Jakarta: Komite IAGI – PERHAPI.

Muhammad, A.G dan Soetopo, Bambang. 2016. Uranium Resources Modeling and

Estimation In Lembah Hitam Sector, Kalan, West Kalimantan. Eksplorium

Vol.37, No.1, Hlm.1-12.

Pieter, P. E dan Supriatna, S. 1990. Peta Geologi Daerah Kalimantan Barat, Tengah,

dan Timur. P3G Departemen Energi dan Sumber daya Mineral bekerjasama

dengan BMR Australia.

Schabenberger, Oliver dan Gotway, A. Carol. 2005. Statistical Methods for Spatial

Data Analysis. Taylor and Francis Group, LLC. Amerika.

Syaeful, Heri., Suharji dan Sumaryanto, Agus. 2014. Pemodelan Geologi dan

Estimasi Sumberdaya Uranium di Sektor Lemajung, Kalan, Kalimantan Barat.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir. Hlm. 329-342.

Tafsir Ilmi. 2010. Penciptaan Bumi Dalam Perspektif Al - Quran dan Sains. Jakarta.

Page 92: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

74

74

Tjokrokardono, Soeprapto., Soetopo, Bambang., Subiantoro, Lilik dan Setiawan,

Kurnia. 2005. Geologi dan Mineralisasi Uranium Kalan, Kalimantan Barat :

Model Termostratigrafi Mineralisasi Uranium. Kumpulan Laporan Hasil

Penelitian. Hlm 27-52.

T. Sembel, Dantje. 2015. Toksikologi Lingkungan. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Usman, D.N. 2004. Perhitungan Cadangan dan Geostatistik. Diklat Perencanaan

Tambang Terbuka. Unisba , Bandung 30 Agustus – 06 September.

Williams, P.R., Johnston, C.R., Almond, C.R., dan Simamora, W. H. 1988. “Late

Cretaceous to Early Teriary Structural Element of West Kalimantan”,

Tectonophysics, 148, 279–297.

Page 93: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

75

Page 94: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

76

Page 95: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

77

Page 96: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

78

Page 97: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

79

Page 98: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

80

Page 99: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

81

Page 100: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

82

Page 101: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

83

Page 102: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

84

Page 103: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

85

Page 104: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

86

Page 105: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

87

Page 106: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

88

Page 107: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

89

Page 108: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

90

Page 109: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

91

Page 110: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

92

Page 111: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

93

Page 112: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

94

Page 113: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

95

Page 114: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

96

Page 115: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

97

Page 116: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

98

Page 117: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

99

Page 118: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

100

Page 119: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

101

Page 120: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

102

Page 121: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

103

Page 122: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

104

Page 123: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

105

Page 124: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

106

Page 125: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

107

Page 126: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

108

Page 127: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

109

Page 128: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

110

Lampiran E. Hasil Perhitungan Estimasi Metode Inverse Distance

1. Orebody 5

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8 (Ton)

0.06 -> 0.07 2372.641 8755.044 0.0644 5.638248

Grand Total 2372.641 8755.044 0.0644 5.638248

2. Orebody 9

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.04 -> 0.05 6.758 24.936 0.0444 0.011072

0.05 -> 0.06 11.047 40.763 0.0545 0.022216

0.06 -> 0.07 197.383 728.343 0.0688 0.5011

0.07 -> 0.08 1.977 7.294 0.073 0.005325

0.11 -> 0.12 437.758 1615.326 0.0905 1.46187

0.19 -> 0.2 109.828 405.266 0.118 0.478214

0.34 -> 0.35 219.234 808.975 0.197 1.593681

Grand Total 1171.336 4322.23 0.1489 6.435741

3. Orebody 10

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.05 -> 0.06 392.609 1448.729 0.058 0.840263

0.07 -> 0.08 3.789 13.982 0.079 0.011046

0.09 -> 0.1 1 3.69 0.0979 0.003613

0.1 -> 0.11 86.828 320.396 0.1073 0.343785

Page 129: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

111

0.11 -> 0.12 757.117 2793.762 0.1149 3.210033

0.12 -> 0.13 28.031 103.435 0.1219 0.126087

Grand Total 1269.375 4683.994 0.0968 4.534826

4. Orebody 11

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.01 -> 0.02 242.5 894.825 0.0136 0.121696

0.02 -> 0.03 63.023 232.556 0.0236 0.054883

0.03 -> 0.04 32.344 119.348 0.0358 0.042727

0.04 -> 0.05 55.82 205.977 0.0451 0.092896

0.05 -> 0.06 77.367 285.485 0.0554 0.158159

0.06 -> 0.07 84.758 312.756 0.0647 0.202353

0.07 -> 0.08 29.398 108.48 0.0717 0.07778

0.08 -> 0.09 9.859 36.381 0.0841 0.030596

0.09 -> 0.1 104.875 386.989 0.091 0.35216

0.1 -> 0.11 69.555 256.657 0.1065 0.27334

0.11 -> 0.12 373.648 1378.763 0.117 1.613153

0.12 -> 0.13 414.211 1528.438 0.1239 1.893735

0.13 -> 0.14 34.055 125.662 0.1342 0.168638

0.14 -> 0.15 17.063 62.961 0.1439 0.090601

0.15 -> 0.16 0.68 2.508 0.1503 0.00377

Grand Total 1624.102 5992.935 0.0879 5.264833

5. Orebody 12

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

Page 130: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

112

0.01 -> 0.02 212.563 784.356 0.0129 0.101182

0.02 -> 0.03 110.32 407.082 0.026 0.105841

0.03 -> 0.04 20.125 74.261 0.0357 0.026511

0.04 -> 0.05 219.141 808.629 0.0456 0.368735

0.05 -> 0.06 214.32 790.842 0.0536 0.423891

0.06 -> 0.07 59.938 221.169 0.064 0.141548

0.07 -> 0.08 30.719 113.352 0.074 0.08388

0.08 -> 0.09 266.797 984.48 0.085 0.836808

0.09 -> 0.1 40.75 150.367 0.0946 0.142247

0.1 -> 0.11 30.398 112.17 0.1049 0.117666

0.11 -> 0.12 22.883 84.438 0.1144 0.096597

0.12 -> 0.13 26.18 96.603 0.1233 0.119111

0.13 -> 0.14 113.273 417.979 0.1305 0.545463

Grand Total 1367.406 5045.729 0.0616 3.109482

6. Orebody 13

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.02 -> 0.03 88.828 327.776 0.02 0.065555

0.03 -> 0.04 3.992 14.731 0.036 0.005303

0.04 -> 0.05 227.648 840.023 0.0412 0.346089

0.05 -> 0.06 28.898 106.635 0.0563 0.060036

0.06 -> 0.07 362.555 1337.827 0.0632 0.845507

0.07 -> 0.08 101.375 374.074 0.0755 0.282426

0.08 -> 0.09 116.5 429.885 0.0849 0.364972

0.09 -> 0.1 159.148 587.258 0.0948 0.556721

0.1 -> 0.11 125.547 463.268 0.1045 0.484115

0.11 -> 0.12 106.641 393.504 0.1149 0.452136

Page 131: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

113

0.12 -> 0.13 72.383 267.093 0.1238 0.330661

0.13 -> 0.14 15.641 57.714 0.1328 0.076644

0.14 -> 0.15 1.133 4.18 0.1471 0.006149

0.22 -> 0.23 38.883 143.478 0.2211 0.31723

Grand Total 1449.172 5347.444 0.0784 4.193544

7. Orebody 14

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.01 -> 0.02 104.453 385.432 0.0184 0.070919

0.02 -> 0.03 859.766 3172.535 0.0261 0.828032

0.03 -> 0.04 1947.898 7187.745 0.0302 2.170699

0.04 -> 0.05 110.359 407.226 0.0446 0.181623

0.05 -> 0.06 30.805 113.669 0.0539 0.061268

0.06 -> 0.07 93.672 345.649 0.0667 0.230548

0.07 -> 0.08 17.953 66.247 0.072 0.047698

0.08 -> 0.09 14.039 51.804 0.0873 0.045225

0.09 -> 0.1 30.43 112.286 0.0941 0.105661

0.1 -> 0.11 26.852 99.082 0.1049 0.103937

0.11 -> 0.12 21.594 79.681 0.1147 0.091394

0.12 -> 0.13 31.984 118.022 0.1243 0.146701

0.13 -> 0.14 22.164 81.785 0.1351 0.110492

0.14 -> 0.15 19.727 72.791 0.1455 0.105911

0.15 -> 0.16 15.609 57.599 0.1522 0.087666

0.16 -> 0.17 24.063 88.791 0.1664 0.147748

0.17 -> 0.18 28.188 104.012 0.1736 0.180565

0.18 -> 0.19 41.023 151.376 0.1849 0.279894

0.19 -> 0.2 62.016 228.838 0.1954 0.447149

Page 132: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

114

0.2 -> 0.21 139.688 515.447 0.2042 1.052543

0.21 -> 0.22 118.156 435.997 0.2141 0.93347

0.22 -> 0.23 119.375 440.494 0.2248 0.990231

0.23 -> 0.24 640.781 2364.483 0.2355 5.568357

0.24 -> 0.25 112 413.28 0.2418 0.999311

Grand Total 4632.594 12832.285 0.0877 14.98704

8. Orebody 15

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.01 -> 0.02 755.109 2786.354 0.0171 0.476467

0.02 -> 0.03 107.172 395.464 0.0239 0.094516

0.03 -> 0.04 35.516 131.053 0.0351 0.046

0.04 -> 0.05 468.523 1728.851 0.0455 0.786627

0.05 -> 0.06 158.781 585.903 0.0577 0.338066

0.06 -> 0.07 1881 6940.89 0.0645 4.476874

0.07 -> 0.08 100.711 371.623 0.0729 0.270913

0.08 -> 0.09 15.867 58.55 0.0822 0.048128

0.1 -> 0.11 1.016 3.748 0.1057 0.003962

0.16 -> 0.17 18.18 67.083 0.1663 0.111559

0.17 -> 0.18 29 107.01 0.1752 0.187482

0.18 -> 0.19 25.734 94.96 0.1847 0.175391

0.19 -> 0.2 12.477 46.039 0.194 0.089316

Grand Total 3609.086 9997.168 0.0533 7.1053

Page 133: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

115

9. Orebody 16

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.02 -> 0.03 152.641 563.244 0.0291 0.163904

0.03 -> 0.04 359.945 1328.198 0.0334 0.443618

0.04 -> 0.05 859.414 3171.238 0.0449 1.423886

0.05 -> 0.06 213.594 788.161 0.054 0.425607

0.06 -> 0.07 1.109 4.094 0.0664 0.002718

0.07 -> 0.08 0.57 2.104 0.0786 0.001654

0.08 -> 0.09 2.703 9.975 0.0845 0.008429

Grand Total 1776.57 6555.544 0.0475 3.112215

10. Orebody 17

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.02 -> 0.03 179.32 661.692 0.0223 0.147557

0.03 -> 0.04 36.609 135.089 0.0363 0.049037

0.04 -> 0.05 249.656 921.232 0.0442 0.407185

0.05 -> 0.06 78.219 288.627 0.056 0.161631

0.06 -> 0.07 79.625 293.816 0.0662 0.194506

0.07 -> 0.08 75.656 279.172 0.0746 0.208262

0.08 -> 0.09 60.828 224.456 0.085 0.190788

0.09 -> 0.1 121.938 449.949 0.0983 0.4423

0.1 -> 0.11 324.711 1198.183 0.1015 1.216156

0.11 -> 0.12 163.086 601.787 0.1158 0.696869

0.12 -> 0.13 167.313 617.383 0.126 0.777903

Page 134: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

116

0.13 -> 0.14 159.086 587.027 0.1304 0.765483

Grand Total 1696.047 6258.413 0.084 5.257677

11. Orebody 18

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.03 -> 0.04 2441.547 9009.308 0.0359 3.234342

0.04 -> 0.05 176.531 651.4 0.0427 0.278148

0.05 -> 0.06 39.383 145.323 0.0536 0.077893

0.06 -> 0.07 173.914 641.743 0.0611 0.392105

Grand Total 2831.375 10447.77 0.0381 3.982487

12. Orebody 19

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.02 -> 0.03 89.719 331.062 0.025 0.082766

0.03 -> 0.04 15.227 56.186 0.0364 0.020452

0.04 -> 0.05 126.859 468.111 0.0445 0.208309

0.05 -> 0.06 82.398 304.05 0.0572 0.173917

0.06 -> 0.07 118.773 438.274 0.0622 0.272606

0.07 -> 0.08 29.75 109.778 0.0732 0.080357

0.08 -> 0.09 8.75 32.288 0.0867 0.027994

0.09 -> 0.1 70.25 259.222 0.091 0.235892

0.11 -> 0.12 0.242 0.894 0.115 0.001028

0.12 -> 0.13 1.914 7.063 0.1267 0.008949

0.13 -> 0.14 87.555 323.077 0.1375 0.444231

Page 135: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

117

0.14 -> 0.15 88.172 325.354 0.1432 0.465907

0.16 -> 0.17 0.242 0.894 0.1662 0.001486

0.19 -> 0.2 4.43 16.346 0.1946 0.031809

0.2 -> 0.21 68.773 253.774 0.2093 0.531149

0.21 -> 0.22 119.695 441.676 0.2137 0.943862

0.22 -> 0.23 4.328 15.971 0.2259 0.036078

0.23 -> 0.24 2.523 9.311 0.2361 0.021983

0.24 -> 0.25 0.164 0.605 0.24 0.001452

0.26 -> 0.27 0.742 2.739 0.2658 0.00728

0.27 -> 0.28 9.898 36.525 0.2728 0.09964

0.28 -> 0.29 2.555 9.427 0.2841 0.026782

0.3 -> 0.31 2.531 9.34 0.3067 0.028646

0.31 -> 0.32 0.789 2.912 0.3143 0.009152

0.32 -> 0.33 2.148 7.928 0.3282 0.02602

0.33 -> 0.34 5.086 18.767 0.3357 0.063001

0.34 -> 0.35 5.477 20.209 0.3473 0.070186

0.35 -> 0.36 4.602 16.98 0.3534 0.060007

0.36 -> 0.37 5.891 21.736 0.3646 0.079249

0.38 -> 0.39 3.641 13.434 0.3847 0.051681

0.39 -> 0.4 14.781 54.543 0.397 0.216536

0.4 -> 0.41 11.797 43.53 0.4072 0.177254

0.41 -> 0.42 15.523 57.281 0.416 0.238289

0.42 -> 0.43 18.367 67.775 0.4258 0.288586

0.43 -> 0.44 13.258 48.921 0.4349 0.212757

0.44 -> 0.45 20.617 76.077 0.4458 0.339151

0.45 -> 0.46 12.695 46.846 0.4542 0.212775

0.46 -> 0.47 11.109 40.994 0.4661 0.191073

0.47 -> 0.48 8.156 30.097 0.4743 0.14275

0.48 -> 0.49 1.305 4.814 0.4804 0.023126

0.49 -> 0.5 2.477 9.139 0.4955 0.045284

Page 136: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

118

0.58 -> 0.59 48.828 180.176 0.5864 1.056552

Grand Total 1142.039 4214.124 0.1722 7.256005

13. Orebody 20

U (Interval) (%)

Volume (Ton)

Tonase Bijih

(Ton)

U3O8 (rata-rata) (%)

Tonase

U3O8

(Ton)

0.02 -> 0.03 83.82 309.297 0.029 0.089696

0.03 -> 0.04 24.609 90.809 0.037 0.033599

0.04 -> 0.05 74.773 275.914 0.0415 0.114504

0.05 -> 0.06 39.258 144.861 0.0545 0.078949

0.06 -> 0.07 62.82 231.807 0.068 0.157629

0.08 -> 0.09 126.961 468.486 0.082 0.384159

0.09 -> 0.1 21.844 80.603 0.0946 0.07625

0.1 -> 0.11 33.922 125.172 0.1081 0.135311

0.11 -> 0.12 20.383 75.213 0.1146 0.086194

0.12 -> 0.13 22.555 83.227 0.129 0.107363

0.13 -> 0.14 7.297 26.925 0.1372 0.036941

0.16 -> 0.17 40.672 150.079 0.162 0.243128

Grand Total 558.914 2062.393 0.0749 1.543724

Page 137: ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM MENGGUNAKAN METODE

119