introspeksi di usia 21 b - ptpn · pdf fileumat pagi, 17 maret 2017, ... hanya karyawan yang...

16
3 16 10 Ulang Tahun, Menjaga Kesederhanaan Pelesir Murah di Kolam Limbah Warta Utama Foto Warta Memotret Kinerja Organisasi 3 WARTA UTAMA MEDIA AGRO 7 J umat pagi, 17 Maret 2017, beberapa bunga papan ucapan selamat HUT ke-21 begitu berjasa. Dengan modal aset eks perusahaan Belanda yang dinasionalisasi pada 1959, PTPN VII Ulang Tahun, Menjaga Kesederhanaan Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono memotong tumpeng memperingati HUT ke-21 PTPN VII. Kami insan PTPN VII merayakan ulang tahun dalam suasana yang hangat bersama anak-anak dari berbagai panti asuhan. Meskipun sangat sederhana, kita harus tetap bersyukur kepada Allah, agar Allah menambah nikmat yang lain. 10 MITRA BINAAN MEDIA AGRO 7 P Assessment KPKU Memotret Kinerja Organisasi Suasana pelaksanaan assessment kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU) yang berlangsung pada 20—24 Maret 2017 sebagai pengukuran atas kinerja tahun 2016. Pelesir Murah di Kolam Limbah Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif. Visi dan Misi VISI MISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budi daya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor. Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan. Mengembangkan usaha insdustri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. Melakukan pengembangan bisnis berdasarakan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan. TABLOID BULANAN No. 126/MARET 2017 VII Dirut PTPN VII Andi Wibisono didampingi jajaran Direksi berfoto bersama puluhan anak yatim usai memberikan santunan dalam rangka HUT ke-21 PTPN VII. B eberapa mobil pikap dengan muatan ka- rangan bu- nga tampak memasuki halaman kantor yang berada di jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, itu. Tak pelak belasan bunga bunga papan ucapan selamat HUT ke-21 PTPN VII berjejer menyambut hari jadi PTPN VII. Manajemen PTPN VII menggelar upacara dan syukuran sederhana pada Senin, 17 Maret 2017, yang dilaksanakan setelah upacara bendera bulanan setiap tanggal 17. “Kami keluarga besar PTPN VII bersyukur atas karunia umur yang sudah 21 pada 11 Maret 2017. Kami peringati dengan upacara bendera dan syukuran sederhana bersama anak-anak yatim pada Senin 17 Maret 2017 dengan tanpa mengurangi makna,“ kata Yarnis Alisyahbana, Sekretaris Perusahaan. Apresiasi dari stakeholder baik dari pemerintahan, mitra bisnis, rekanan, maupun relasi perusahaan mengalir melali karangan bunga, surat elektronik, pesan broadcast, maupun telepon kepada perusahaan. Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga disampaikan mitra binaan PTPN VII saat dimintai komentarnya. “Saya berdoa, PTPN VII bisa berjaya kembali seperti dulu dan sukses usahanya. Supaya bisa membantu orang-orang kecil seperti saya dan kawan-kawan pedagang dan usaha kecil” kata Mudiono, salah satu penerima dana PKBL di Natar, Lampung Selatan. Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono menyampaikan pesan optimistis saat menggelar syukuran bersama anak yatim di Kantor Direksi, 17 Maret lalu, usai menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim. “Kita harus menjadikan PTPN VII lebih sehat dan dinamis agar kejayaan yang kita tuju segera tercapai. Tujuannya adalah agar hidup kita dan perusahaan bisa lebih bermanfaat bagi kesejahteraan bersama, termasuk anak-anak ini. Mari introspeksi diri agar langkah kita ke depan lebih baik,” kata dia. (TIM/LB) Introspeksi di Usia 21 Kita harus menjadikan PTPN VII lebih sehat dan dinamis agar kejayaan yang kita tuju segera tercapai.

Upload: duongtruc

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

3 1610Ulang Tahun, Menjaga Kesederhanaan

Pelesir Murah di Kolam Limbah

Warta Utama FotoWarta

Memotret Kinerja Organisasi

3WARTA UTAMAMEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Jumat pagi, 17 Maret 2017, beberapa bunga papan ucapan selamat HUT ke-21 PTPN VII terpasang di halaman Kantor Direksi. Hari itu suasana kantor di jalan

Teuku Umar itu lebih ramai dari biasanya. Bukan hanya karyawan yang mengikuti apel upacara bendera yang bersamaan dengan peringatan HUT perusahaan, tetapi ada puluhan bocah berbusana muslim berkumpul di sekitar lokasi.

Upacara bendera yang diikuti seluruh karyawan usai. Acara berpindah ke ruang rapat utama yang telah dipenuhi anak-anak. Kepada para anak yatim piatu yang yang berasal dari beberapa panti asuhan dan warga sekitar kantor. Direktur Utama Andi Wibisono menyapa dengan ramah. Aura ceria dalam balutan rasa haru terbangun bersama suasana religius.

“Saya merasa terharu bisa bertemu dengan anak-anakku yang saleh dan salihah di pagi hari ini. Hari ini, kami insan PTPN VII merayakan ulang tahun dalam suasana yang hangat bersama anak-anak dari berbagai panti asuhan. Meskipun sangat sederhana, kita harus tetap bersyukur kepada Allah, agar Allah menambah nikmat yang lain,” kata Andi pada sambutan pembukanya.

Tema “Dengan HUT ke-21 PTPN VI, Kita Kedepankan Rasa Syukur, Introspeksi Diri, Kesederhanaan, Kepedulian Sosial, dan Budaya Jujur, Tulus, Ikhlas,” manajemen mengajak insan-insan PTPN VII untuk berkontemplasi. Mengutip sejarah, Andi Wibisono mengatakan perjalanan panjang para peletak fondasi perusahaan ini telah

begitu berjasa. Dengan modal aset eks perusahaan Belanda yang dinasionalisasi pada 1959, PTPN VII melintasi zaman dengan berbagai dinamikanya.

Catatan menyelamatkan aset pada awal nasionalisasi, merintis manajemen profesional pada masa Orde Baru hingga masuk ke pusaran perusahaan modern seperti saat ini, kata dia, telah mengukir sejarah perusahaan.

“Kita pernah harus bekerja amat keras di permulaan, menikmati masa sukses, lalu kini sedang diuji dengan keadaan. Apa yang harus kita lakukan? Tidak ada pilihan kecuali bangkit. Bagaimana caranya? Kita evaluasi perjalanan ini, introspeksi, makin peduli, berlaku sederhana, dan yang paling penting menguatkan budaya jujur, tulus, ikhlas. Itu poin dari tema ulang tahun sederhana kita di usia 21 ini,” kata dia.

HUT SederhanaRespons semua insan PTPN VII

atas kondisi perusahaan terasa sehati di semua level. Di semua unit, perayaan ulang tahun tetap dilaksanakan. Namun, format acara yang biasanya diisi dengan kemeriahan kini dilaksanakan dengan sederhana.

“Semua maklum dengan kondisi saat ini. Bukan tidak bisa, tetapi pola sederhana yang menjadi komitmen dari Direksi sampai level bawah harus menjad i budaya k i t a bersama. Makanya kami bikin acara sederhana saja tapi lebih bermakna secara batin,” kata General Manager D i s t r i k Bungamayang M. Syukur di sela acara potong tumpeng dan makan bersama dalam rangka HUT ke-21 PTPN VII.

Pada kesempatan tersebut

M. Syukur memberikan motivasi kepada seluruh karyawan agar terus melakukan yang terbaik untuk menunjang peningkatan kerja di Bungamayang, mulai dari sekarang hingga seterusnya. “Dalam situasi sulit seperti ini yang dialami perusahaan, manajemen Distrik Bungamayang berharap kepada seluruh karyawan untuk melakukan terobosan dengan bekerja lebih dari biasanya, sehingga Distrik Bungamayang bangkit lagi dan PTPN VII kembali jaya,” tegas Syukur.

Komoditas gula yang diusahakan PTPN VII dari dua pabrik, Bungamayang dan Cinta Manis, menjadi penopang penting ketika kelapa sawit dan

Ulang Tahun, Menjaga KesederhanaanDirektur Utama PTPN VII Andi Wibisono memotong tumpeng memperingati HUT ke-21 PTPN VII.

Kami insan PTPN VII merayakan ulang tahun dalam suasana yang hangat bersama anak-anak dari berbagai panti asuhan. Meskipun sangat sederhana, kita harus tetap bersyukur kepada Allah, agar Allah menambah nikmat yang lain.

10 MITRA BINAAN MEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Penguk u r an t i n gk a t k i n e r j a perusahaan melalui assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) kembali dilaksanakan. Ini

adalah bagian dari Key Performance Index (KPI) Direksi serta bersifat wajib dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) selaku pemegang saham. Pelaksanaan assessment berlangsung pada 20—24 Maret 2017 sebagai pengukuran atas kinerja tahun 2016.

Pelaksanaan assessment KPKU yang dihadiri Direktur Operasional Sukarnoto, para senior leader (kepala bagian), dan tim Champion PTPN VII ini diawali dengan opening meeting dan dibuka Direktur Komersil Ganefi di Ruang Rapat, Lantai I

Kantor Direks, Senin (20/3/2017), bersama dengan tim assessor KPKU PTPN.

Holding perkebunan membentuk tim assessor yang terdiri atas karyawan PTPN I sampai dengan XIV yang telah bersertifikat sebagai assessor KPKU dari Forum Ekselen BUMN (FEB) untuk melakukan assessment di PTPN sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Dalam sambutannya, Direktur Komersil PTPN VII Ganefi menyampaikan PTPN VII memiliki keunggulan atas aset yang dimiliki dengan empat komoditas perkebunan (kelapa sawit, karet, tebu, dan teh). Namun, untuk memperoleh kinerja yang unggul, perlu peningkatan dalam aspek tata kelola perusahaan yang baik.

”Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik sangat bergantung pada leadership pimpinan dalam memberikan teladan yang baik dan dapat menjadi panutan bagi karyawan,” kata Ganefi.

Dalam perkenalan dan paparannya, lead assessor dari Holding Perkebunan PTPN I I I (Persero), M Surya Dharma Siregar, menjelaskan kehadiran tim assessor KPKU Holding PTPN ini bukan untuk mengaudit, melainkan memverifikasi dan klarifikasi di lapangan atas dokumen aplikasi

implementasi di PTPN VII. Tim assessor KPKU ini dapat berbagi

pengetahuan, best practices yang dilakukan PTPN lainnya sehingga menjadi benchmark yang bisa memacu PTPN V I I dalam melakukan percepatan dan implementasi strategi PTPN lain.

Tujuan penilaian ini yakni memotret kinerja organisasi secara keseluruhan dari sisi proses sampai hasil serta mampu memberikan umpan balik untuk peningkatan organisasi. Dengan demikian, KPKU ini menjadi perangkat untuk peningkatan kinerja perusahaan.

Terdapat tujuh aspek yang dicermati dalam pelaksanan assessment KPKU, yaitu aspek kepemimpinan, aspek perencanaan strategis, aspek fokus pelanggan, aspek pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, aspek fokus tenaga kerja, aspek fokus pada operasi, dan aspek-aspek hasil usaha.

Pelaksanaan KPKU ini dilaksanakan dengan cara pemeriksaan dokumen atas implementasi KPKU, wawancara direksi, senior leader, dan karyawan, serta kunjungan lapangan ke Unit Way Berulu dan Distrik Bungamayang. (HUMAS PTPN VII/LB)

Assessment KPKU

Memotret Kinerja Organisasi

Suasana pelaksanaan assessment kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU) yang berlangsung pada 20—24 Maret 2017 sebagai pengukuran atas kinerja tahun 2016.

16 FOTO MEDIA AGRO 7

CEGAH PELANGGARAN KODE ETIK, CIPTAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN BERSIHWHISTLEBLOWING SYSTEM (SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN)

Jalan Teuku Umar, No. 300, Bandar Lampung c.q. Tim Pengelola Laporan dan Perlindungan Pelapor

[email protected] http://wbs.ptpn7.com SMS: 081271801687 081271801907 081271801957

Faks: (0721) 774433

Pelesir Murah di Kolam Limbah

Siluet biru membentuk dua segi tiga berimpitan itu tergambar di langit yang bersih. Itu adalah gugusan Gunung Pesawaran

yang dipotret dari depan kolam limbah pabrik pengolahan karet PTPN VI I Unit Way Berulu, Pesawaran. Dengan latar depan rerimbunan pohon karet menghijau, pemandangan itu adalah materi lukisan yang kerap kita buat zaman sekolah dulu.

Kolam s e l ua s s e k i r a 5.000 meter persegi itu berair jernih dipagar rumput hijau yang memantulkan aura kesegaran. Kecipak ikan yang dipelihara dan interaksi hewan air serasa menghidupkan alam yang sesungguhnya stagnan. Dinamika lembut dalam balutan hening membuat tempat ini enak untuk dinikmati.

Tak heran, meski masih lekat dengan

sebutan kolam limbah, tempat ini selalu dinikmati orang-orang sekitar untuk istirah. Tak jarang, mereka menggelar tikar, membentuk kalangan, bahkan membuka kemah untuk sekadar leisure tanpa biaya mahal.

Apresiasi tinggi untuk jajaran PTPN VII Unit Way Berulu yang bisa menciptakan kolam ini layak untuk rekreasi.

Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.

Visi dan MisiVISI

MISI

Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik.

Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budi daya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan.Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor.

Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan.Mengembangkan usaha insdustri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan.

Melakukan pengembangan bisnis berdasarakan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan. TABLOID BULANANNo. 126/MARET 2017

VII

Dirut PTPN VII Andi Wibisono didampingi jajaran Direksi berfoto bersama puluhan anak yatim usai memberikan

santunan dalam rangka HUT ke-21 PTPN VII.

Beberapa mobil pikap dengan m u a t a n k a ­r a n g a n b u ­n g a t a m p a k

memasuki halaman kantor yang berada di jalan Teuku Umar No.

300, Bandar Lampung, itu. Tak pelak belasan bunga bunga papan

ucapan selamat HUT ke­21 PTPN VII berjejer menyambut hari jadi PTPN

VII. Manajemen PTPN VII menggelar upacara dan syukuran sederhana pada

Senin, 17 Maret 2017, yang dilaksanakan setelah upacara bendera bulanan setiap

tanggal 17.

“Kami keluarga besar PTPN VII bersyukur atas karunia umur yang sudah 21 pada 11 Maret 2017. Kami peringati dengan upacara bendera dan syukuran sederhana bersama anak­anak yatim pada Senin 17 Maret 2017 dengan tanpa mengurangi makna,“ kata Yarnis Alisyahbana, Sekretaris Perusahaan.

Apresiasi dari stakeholder baik dari pemerintahan, mitra bisnis, rekanan, maupun relasi perusahaan mengalir melali karangan bunga, surat elektronik, pesan broadcast, maupun telepon kepada perusahaan.

Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga disampaikan mitra binaan PTPN VII saat dimintai komentarnya. “Saya berdoa, PTPN VII bisa berjaya kembali seperti dulu dan sukses usahanya. Supaya

bisa membantu orang­orang kecil seperti saya dan kawan­kawan pedagang dan usaha kecil” kata Mudiono, salah satu penerima dana PKBL di Natar, Lampung Selatan.

Direktur Utama PTPN VI I Andi Wibisono menyampaikan pesan optimistis saat menggelar syukuran bersama anak yatim di Kantor Direksi, 17 Maret lalu, usai menyerahkan santunan kepada anak­anak yatim.

“Kita harus menjadikan PTPN VII lebih sehat dan dinamis agar kejayaan yang kita tuju segera tercapai. Tujuannya adalah agar hidup kita dan perusahaan bisa lebih bermanfaat bagi kesejahteraan bersama, termasuk anak­anak ini. Mari introspeksi diri agar langkah kita ke depan lebih baik,” kata dia. (TIM/LB)

Introspeksi di Usia 21Kita harus

menjadikan PTPN VII lebih sehat dan dinamis

agar kejayaan yang kita

tuju segera tercapai.

Page 2: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

2 MEDIA AGRO 7

Sebagai entitas usaha, PT Perkebunan Nusantara VII telah mencatatkan sebagai perusahaan terkemuka. Perusahaan ini bermula dari eks kebun Belanda dan dinasionalisasi pada 1959 dengan nama PNP X dan

berubah menjadi PTP X. Lalu, pada 1996 terlahir menjadi PTPN VII yang mencakup areal operasional di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung.

Kepercayaan pemerintah kepada PTPN VII untuk mengelola dan mengembangkan aset didasarkan atas kecakapan human capital dan kecukupan infrastruktur untuk menjalankan misi usaha yang bertujuan membantu pembangunan bangsa.

Usia 21 tahun membuat manajemen makin mengenali seluk beluk bisnis baik pada aspek teknik, produk bahkan pasar. Tantangan kondisi alam dan situasi perdagangan komoditas global membuat manajemen melakukan langkah­langkah strategis untuk keberlangsungan perusahaan dan mengambil langkah besar dengan mengampanyekan Grand Corporate Turnaround Strategy serta nilai­nilai jujur, tulus, ikhlas sebagai orbit.

Kejujuran memampukan kita untuk terbuka dalam mengungkapkan informasi sehingga keputusan yang akan diambil pun mampu memberikan manfaat.

Ketulusan dilandasi oleh kasih dalam diri manusia dan menjadi cerminan hidup bahwa dalam melakukan sesuatu tidak mengharapkan adanya imbalan ataupun pujian. Selain itu, bekerja dengan tulus berarti melakukan pekerjaan tanpa adanya rasa paksaan.

Keikhlasan juga kita laksanakan dalam ucapan maupun perbuatan dengan tanpa pamrih dan sepenuh hati sehingga tidak akan merasa terbebani atau terpaksa atas perbuatannya.

Pengetahuan kita terhadap isi kebijakan ini membuat kita mempunyai komitmen kuat untuk bangkit. Yakni, ketika investasi moral atau immaterial berupa sikap jujur, tulus, dan ikhlas dalam bekerja yang kita laksanakan. Sebabapa yang kita kerjakan dan rasakan saat ini adalah masa depan kita.

Dirgahayu PTPN VII untuk kesejahteraan bersama, kepedulian kepada sesama, dan kemaslahatan bangsa.

Redaksi

Orbit Sederhana

dari redaksi

Alamat RedaksiKantor Direksi PTPN VII: Jalan Teuku Umar No. 300, Kedaton, Bandar Lampung, Telepon: (0721) 702233, Faksimile: (0721) 702775, E-mail: [email protected] dan [email protected], Twitter: @ptpn, Facebook: tabloid karyawan

PenerbitPT Perkebunan Nusantara VII

PembinaDireksi PT Perkebunan Nusantara VII

Pemimpin RedaksiYarnis Alisyahbana

Wakil Pemimpin RedaksiSofian Machmud

Sekretaris RedaksiAndi Firmansyah

Biro-BiroKantor Direksi : Marhaidi EffendiWilayah Lampung : Agus TobationoDistrik Bungamayang : Jhon Iwan KurniawanDistrik Sumatera Selatan : Muhammad Akhiruddin Distrik Cinta Manis : Abdul Hamid H.R.Distrik Bengkulu : Risky K. Mahfud

DistribusiJa’far

Sejarah

Ketika berada di atas podium lapangan upacara pada posisi menghormat kepada bendera merah­putih yang sedang dikibarkan, Jumat, 17 Maret 2017 lalu angan saya menerawang jauh. Hari

itu, kita, insan PT Perkebunan Nusantara VII, menandai 21 tahun kelahiran perusahaan BUMN ini, meskipun tidak tepat pada tanggalnya, 11 Maret.

Ketika sang dwiwarna berkibar, sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, saya teringat betapa orang­orang pendahulu kita di perusahaan ini telah begitu berjasa. Kita bisa membayangkan, bagaimana para pemimpin negeri ini mencabut status perusahaan yang didirikan Belanda di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung pada 1959 untuk dinasionalisasi. Lalu, dikirimlah orang­orang pemerintahan untuk merestrukturisasi organisasi, manajemen, sumber daya, dan menginventarisasi aset yang begitu besar.

Pekerjaan yang amat berat dilakukan oleh para mendahulu untuk meletakkan dasar­dasar perusahaan negara bernama awal Perusahaan Negara Perkebunan (PNP X) ini. Era profesionalisme kemudian memetamorfosiskan PNP X menjadi Perusahaan Terbatas Perkebunan (PTP X) sebelum menjadi PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) seperti sekarang.

Komoditas yang diusahakan masih sama, yakni karet dan kelapa sawit sebagaimana diwariskan oleh Belanda. Lalu, seiring perkembangan, beberapa komoditas pernah diuji coba dan dibudi daya. Ada kelapa hibrida, ada kakao, bahkan ada cengkih. Namun, evaluasi dan prospek memantapkan kembali dengan komoditas karet dan kelapa sawit.

Dengan teknologi sederhana, infrastruktur kurang baik, budi daya standar konvensional, fasilitas kurang memadai, perusahaan ini bertahan dan terus memacu diri menjadi baik. Bahkan, beberapa prestasi yang mempunyai prestise tinggi pernah diraih PTPN VII.

***Ketika tanda­tanda krisis ekonomi dunia mulai terasa

pada 1995, pemerintah melakukan langkah­langkah antisipasi dengan mengambil berbagai kebijakan ekonomi dan politik. Di struktur ekonomi, salah satunya melakukan penggabungan beberapa perusahaan BUMN sejenis ke dalam satu manajemen. Saat itulah, tepatnya Februari 1996, PTPN VII lahir yang merupakan penggabungan dari PTP XXI, PTP XXII, PTP XXXI, dan PTP X.

Pelekatan nama Nusantara yang pada semua perusahaan perkebunan milik negara ini menegaskan tentang harus terjaganya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semengatnya adalah merajut semua potensi perkebunan yang berada di seluruh Nusantara untuk kemaslahatan bangsa.

Catatan monumental tentang kelahiran PTPN VII sangat mengesankan. Saat itu, kondisi perusahaan dalam performa yang menjanjikan. Tambahan komoditas baru dari PTP XXXI berupa dua kebun tebu dan pabrik gula menjadi kekuatan baru. Itu diperkuat oleh regulasi pemerintah yang sedang menggenjot produksi gula nasional.

Lalu, kekuatan kebun­kebun sawit dan karet dari PTP XXI­XXII di Bengkulu juga memberi rasa optimistis. Satu lagi, bergabungnya kebun dan pabrik teh Pagar Alam di Lembah Gunung Dempo, Sumatera Selatan, menambah kelengkapan variasi komoditas.

Dengan peta itu, sekali lagi PTPN VII menjadi salah satu perusahaan milik negara yang sehat dan dinamis. Kesiapan untuk turun di lantai bursa saham dengan melakukan IPO adalah bukti konkret betapa seluruh proses di perusahaan ini sangat akuntabel.

Namun, sejarah memperjalankan PTPN VII tidak seperti yang diproyeksikan pada 10 tahun terakhir. Alam kurang bersahabat, harga komoditas tidak kondusif, dan investasi yang baru saja digelontorkan berada pada posisi stagnan, belum optimal memberikan kontribusinya.

Kini, buku catatan sedang memosisikan kita pada titik nadir. Bukan mengeluh. Kita syukuri saja titik ini sebagai tempat terbaik untuk merasakan betapa sulitnya terpuruk. Juga menjadi lokasi yang strategis untuk melihat betapa puncak itu begitu indah.

Saya bersyukur kita masih bisa merayakan ulang tahun ke­21. Itu artinya kita masih hidup. Itu juga artinya Tuhan masih memberi kesempatan untuk bengkit kembali. Dan, alhamdulillah, dengan segala upaya keras, kita sudah mulai mendaki tangga­tangga terjal untuk menuju tujuan.

Saya merasa saat ini kita punya seluruh faktor­faktor pendukung yang membuat perusahaan ini begitu jaya di masa lallu. Tinggal kita kilas balik dan lakukan napak tilas atas kesuksesan tersebut

Terakhir, saya ingin berpesan kepada saudara­saudaraku semua insan PTPN VII untuk menjaga muruwah kebersamaan dalam duka maupun suka. Kita optimistis, masih ada ulang tahun ke­22, 23, 24, dan seterusnya jika tetap menjaga sikap jujur, tulus, dan ikhlas.

Dirgayahu, PTPN VII...

Andi WibisonoDirektur Utama PTPN VII

Staf RedaksiSultan Mr.Sasmika D.S.Willy MulyawanBambang SutedjoAndrie NoviarEdi AgustarRisang PradanaR. Uliati SidabutarNurjanahRatna SeptiawatiYuki Susanti

Page 3: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

3WarTa UTaMaMEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Jumat pagi, 17 Maret 2017, beberapa bunga papan ucapan selamat HUT ke­21 PTPN VII terpasang di halaman Kantor Direksi. Hari itu suasana kantor di jalan

Teuku Umar itu lebih ramai dari biasanya. Bukan hanya karyawan yang mengikuti apel upacara bendera yang bersamaan dengan peringatan HUT perusahaan, tetapi ada puluhan bocah berbusana muslim berkumpul di sekitar lokasi.

Upacara bendera yang diikuti seluruh karyawan usai. Acara berpindah ke ruang rapat utama yang telah dipenuhi anak­anak. Kepada para anak yatim piatu yang yang berasal dari beberapa panti asuhan dan warga sekitar kantor. Direktur Utama Andi Wibisono menyapa dengan ramah. Aura ceria dalam balutan rasa haru terbangun bersama suasana religius.

“Saya merasa terharu bisa bertemu dengan anak­anakku yang saleh dan salihah di pagi hari ini. Hari ini, kami insan PTPN VII merayakan ulang tahun dalam suasana yang hangat bersama anak­anak dari berbagai panti asuhan. Meskipun sangat sederhana, kita harus tetap bersyukur kepada Allah, agar Allah menambah nikmat yang lain,” kata Andi pada sambutan pembukanya.

Tema “Dengan HUT ke­21 PTPN VI, Kita Kedepankan Rasa Syukur, Introspeksi Diri, Kesederhanaan, Kepedulian Sosial, dan Budaya Jujur, Tulus, Ikhlas,” manajemen mengajak insan­insan PTPN VII untuk berkontemplasi. Mengutip sejarah, Andi Wibisono mengatakan perjalanan panjang para peletak fondasi perusahaan ini telah

begitu berjasa. Dengan modal aset eks perusahaan Belanda yang dinasionalisasi pada 1959, PTPN VII melintasi zaman dengan berbagai dinamikanya.

Catatan menyelamatkan aset pada awal nasionalisasi, merintis manajemen profesional pada masa Orde Baru hingga masuk ke pusaran perusahaan modern seperti saat ini, kata dia, telah mengukir sejarah perusahaan.

“Kita pernah harus bekerja amat keras di permulaan, menikmati masa sukses, lalu kini sedang diuji dengan keadaan. Apa yang harus kita lakukan? Tidak ada pilihan kecuali bangkit. Bagaimana caranya? Kita evaluasi perjalanan ini, introspeksi, makin peduli, berlaku sederhana, dan yang paling penting menguatkan budaya jujur, tulus, ikhlas. Itu poin dari tema ulang tahun sederhana kita di usia 21 ini,” kata dia.

HUT SederhanaRespons semua insan PTPN VII

atas kondisi perusahaan terasa sehati di semua level. Di semua unit, perayaan ulang tahun tetap dilaksanakan. Namun, format acara yang biasanya diisi dengan kemeriahan kini dilaksanakan dengan sederhana.

“Semua maklum dengan kondisi saat ini. Bukan tidak bisa, tetapi pola sederhana yang menjadi komitmen dari Direksi sampai level bawah harus menjad i budaya k i t a bersama. Makanya kami bikin acara sederhana saja tapi lebih bermakna secara batin,” kata General Manager D i s t r i k Bungamayang M. Syukur di sela acara potong tumpeng dan makan bersama dalam rangka HUT ke­21 PTPN VII.

Pada kesempatan tersebut

M. Syukur memberikan motivasi kepada seluruh karyawan agar terus melakukan yang terbaik untuk menunjang peningkatan kerja di Bungamayang, mulai dari sekarang hingga seterusnya. “Dalam situasi sulit seperti ini yang dialami perusahaan, manajemen Distrik Bungamayang berharap kepada seluruh karyawan untuk melakukan terobosan dengan bekerja lebih dari biasanya, sehingga Distrik Bungamayang bangkit lagi dan PTPN VII kembali jaya,” tegas Syukur.

Komoditas gula yang diusahakan PTPN VII dari dua pabrik, Bungamayang dan Cinta Manis, menjadi penopang penting ketika kelapa sawit dan

Ulang Tahun, Menjaga KesederhanaanDirektur Utama PTPN VII Andi Wibisono memotong tumpeng memperingati HUT ke-21 PTPN VII.

Kami insan PTPN VII merayakan ulang tahun dalam suasana yang hangat bersama anak-anak dari berbagai panti asuhan. Meskipun sangat sederhana, kita harus tetap bersyukur kepada Allah, agar Allah menambah nikmat yang lain.

Page 4: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

4 WarTa UTaMa MEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Jajaran karyawan PTPN VII Unit Bunga Mayang foto bersama usai melakukan pemotongan tumpeng saat merayakan HUT ke-21 PTPN VII.

karet dalam masa replanting. Siklus tanaman yang lebih pendek diharapkan mampu untuk menjaga keseimbangan cashflow perusahaan.

“Kita tahu, pola dan siklus pada industri gula berbeda dengan komoditas lainnya di PTPN VII. Tanaman tebu yang berjenis semusim membutuhkan tenaga kerja yang intensif dan kecermatan tinggi. Ini harus menjadi kesadaran kita bersama untuk menjaga konsistensi,” kata dia di hadapan karyawan.

Peringatan HUT ke­21 PTPN VII tahun 2017 juga digelar di Unit Kebun Kelapa Sawit Rejosari yang diawali dengan apel upacara bendera dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama.

Meski dirayakan dengan kesederhanaan, tidak mengurangi rasa khidmat dan syukur para karyawan. Pada kesempatan itu, Manajer Unit Kebun Kelapa Sawit Rejosari Nurwibowo menekankan kembali proses perubahan budaya yang berbasis jujur, tulus, ikhlas. Ia mengajak semua karyawan untuk meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan sesama karyawan Unit Kebun Kelapa Sawit Rejosari sehingga untuk pencapaian target kebun dapat dicapai.

Peringatan HUT ke­21 PTPN VII diadakan dengan tetap memelihara rasa khidmat. “Sesuai tema ulang tahun kita kali ini, yakni membangun kesadaran bersama. Intinya adalah introspeksi ke dalam, menjalankan pola kesederhanaan, menguatkan kepedulian social, dan saling menguatkan antarpersonel. Kami bersyukur semua teman­teman mempuyai kesadaran yang sama,” kata dia.

Meskipun demikian, acara kepedulian sosial yang sudah menjadi tradisi PTPN VII setiap milad maupun momen keagamaan tetap digelar. Yarnis mengatakan sebanyak 210 anak yatim piatu

diberikan santunan oleh PTPN VII. Santunan yatim piatu itu merupakan komitmen perusahaan dalam pelaksanaan CSR perusahaan. “Selain itu, sebagai umat beragama, kita dianjurkan berbagi, dalam keadaan susah sekalipun,” kata Yarnis. (TIM/LB)

Page 5: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

5WarTaMEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Kapolres Banyuasin AK BP Andri Sudarmadi, didampingi Kapolsek Betung AKP Zulfikar, m e n e r i m a k e d a t a n g a n General Manager (GM) PTPN

VII Distrik Sumatera Selatan (DSSL) Budi Firman. Beberapa manajer unit juga hadir, antara lain Lip Supran (Betung), Bagus Barusoko (Tebenan), Sugeng Budi Prasongko (Bentayan), Hidayat (Betung Krawo), dan Leonardo (Musilandas).

Pertemuan dalam rangka silaturahmi i tu diadakan pada har i Selasa, 21 Maret 2017. Kegiatan ber langsung di ruang kerja Kapolres Banyuasin. Budi Firman memperkenalkan diri dan beberapa manajer yang mendampinginya.

”Kedatangan kami ini untuk mengucapkan ter ima kasih atas ker ja sama dan bantuan Polres Banyuasin serta jajaran yang menangani pencurian tandan buah segar (TBS) dan getah karet,” ungkap Budi Firman.

Dia juga menjelaskan ruang lingkup kerja dan kebun di wilayah hukum Polres Banyuasin. ”Khusus untuk Betung, wilayahnya ada yang masuk wilayah Banyuasin, ada juga yang masuk Musi Banyuasin.”

Budi Firman mengungkapkan hubungan pihaknya dengan masyarakat yang ada di sekitar kebun sampai saat ini terjalin dengan baik. Bahkan, baru­baru ini warga Teluk Kijing 1, yang berdampingan

dengan Unit Betung, mendapat bantuan modal kerja dari program bina lingkungan PTPN VII.

”Secara berkesinambungan kami me l a k uk an p emb ina an t e r hada p masyarakat di sekitar kebun. Bahkan, masyarakat yang mempunyai usaha kecil menengah (UKM), kami beri bantuan dana bergul ir dar i program PKBL. Walau demikian, gangguan terhadap kebun masih juga terjadi. Setiap pelaku diserahkan ke Polsek terdekat,” kata dia.

Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi, yang baru dua bulan menjabat, menyatakan terima kasih atas kedatangan PTPN VII Distrik

Sumatera Selatan. ”Apa yang dilakukan PTPN VII sangat baik. Itu kami harapkan untuk mengikis kesenjangan sosial,” kata Kapolres Banyuasin.

AKBP Andri Sumardi, yang sebelumnya Kasubdit I Ditres Narkoba Polda Sumsel, menyatakan sangat memahami kondisi PTPN V I I. ”Walaupun kondisi PTPN V I I demikian, pembinaan dan kerja sama dengan masyarakat sekitar terus berlanjut. Dengan kondisi kondusif, kita menjadi tenang dalam melaksanakan tugas sehari­hari, produksi PTPN VII juga menjadi lancar. Kami akan tetap membantu membina kamtibmas di sekitar PTPN VII,” katanya. (HUMAS PTPN VII/LB)

Distrik Sumsel Anjangsana

ke Polres BanyuasinDengan kondisi kondusif, kita menjadi tenang dalam

melaksanakan tugas sehari-hari, produksi PTPN VII juga menjadi lancar. Kami akan tetap membantu membina

kamtibmas di sekitar PTPN VII.

General Manager (GM) PTPN VII Distrik Sumatera Selatan (DSSL) Budi Firman berasma jajarannya diterima Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi yang didampingi Kapolsek Betung AKP Zulfikar saat melakukan kunjungan ke Polres tersebut.

Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi melakukan salam komando dengan General Manager Distrik Sumatera Selatan Budi Firman.

Page 6: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

6 WarTa MEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

UNTUK mendukung program swasembada gula nasional, D i r j e n P e r k e b u n a n Kementer ian Per t an ian membangun pusat data tebu

secara online. Pada tahun 2016, telah dilaksanakan pelatihan entri data secara online yang diikuti oleh seluruh pabrik gula di Indonesia, baik swasta maupun BUMN.

Kegiatan supervisi pengelolaan data tebu secara online wilayah Lampung dilaksanakan di Gedung Pertemuan PTPN VII, Kamis, 23 Maret 2017, yang dibuka oleh Direktur Operasional Sukarnoto.

Supervisi bertujuan menyempurnakan dan mempercepat aliran data tebu setiap bulan yang dilakukan melalui kerja sama Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) dan Pabrik Gula, sehingga proses pengambilan keputusan oleh Kementerian Pertanian mengenai pergulaan cepat dan akurat.

Direktur Operasional PTPN VII dalam sambutannya mendukung kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Dirjenbun sehingga ada kejelasan mengenai tata cara pengisian data dan kesamaan pengertian istilah­istilah di masing­masing pabrik gula yang ada di Lampung. “Selain PG Bungamayang yang ada di Lampung, PTPN VII juga memiliki pabrik gula di Sumatera Selatan, yakni PG Cinta Manis, sehingga dalam kesempatan yang baik ini PG Cinta Manis sekalian diikutkan dalam kegiatan supervisi pengelolaan data tebu online,” katanya.

Nantinya, penanggung jawab input data online di masing­masing PG akan mengirimkan data secara rutin.

Sementara itu, Edi Wahyudi dari Dirjen Perkebunan menjelaskan pengelolaan data tebu secara online ber tujuan mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula untuk kebutuhan konsumsi pada 2019.

Variabel yang akan diinput dalam pengelolaan data tersebut meliputi luas tanaman tebu, luas panen, jumlah tebu yang digiling, rendemen tebu, produksi gula kristal putih, stok gula, dan distribusinya.

Menurutnya, potensi pengembangan komoditas tebu di Indonesia cukup besar dan sebagian besar terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. Setiap tahun pemerintah menganggarkan dana untuk pengembangan areal tebu.

Ditargetkan, pada 2018 secara nasional akan ada pengembangan areal tebu seluas 24.450 hektare melalui pengembangan baru maupun bongkar ratoon. Khusus di Lampung, ada 3.500 hektare lahan yang bisa dijadikan perluasan lahan tebu dan 1.500 melalui bongkar ratoon di Lampung Tengah dan Way Kanan. (HUMAS PTPN VII/LB)

Pusat Data Tebu OnlineDirilis

Direktur Operasional PTPN VII Sukarnoto memberikan pengarahan saat membuka kegiatan suvervisi pengolahan data tebu secara online di Gedung Pertemuan PTPN VII, Kamis, 23 Maret 2017.

Page 7: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

7WarTaMEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung melakukan kunjungan ke Kantor Direksi PTPN V I I. Rombongan yang d ip impin

langsung Ketua Kadin Lampung Ari Meizari Alfian diterima langsung Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono.

Dalam ruang rapat PTPN VII siang itu, obrolan santai penuh kehangatan langsung terasa begitu Andi Wibisono menemui ja ja ran K ad in . Candaan ringan yang diringi derai tawa ringan menggambarkan keak raban kedua instansi itu. Tak ketinggalan, kudapan

dan kopi hangat menemani kebersamaan mereka beramah tamah.

Ketua Kadin Lampung Ar i Mezar i Alfian mengatakan kunjungan ini sebagai bentuk si laturahmi pengurus Kadin dengan jajaran Direksi PTPN VII. “Kadin Lampung sudah melakukan kunjungan beberapa kali ke kantor PTPN VII. Ini agar jalinan silaturahmi yang selama ini terus dapat dijalin,” katanya.

Dalam per temuan itu, pihak Kadin memaparkan terkait pengembangan potensi komoditas perkebunan yang ada di Provinsi Lampung. Tidak dimungkiri, dalam hal ini PTPN VII mereka anggap sebagai

perusahaan besar yang dapat menyuplai berbagai komoditas hasil perkebunan.

Bak gayung bersambut, pihak PTPN pun antusias menyambut kedatangan jajaran Kadin. Menurut Andi, PTPN VII memerlukan partner yang ahli dalam bidang perdagangan untuk melakukan pengembangan perdagangan, khususnya terkait komoditas perkebunan.

“Di tengah kondisi perusahaan yang sedang bangkit, PTPN tidak mungkin mampu berjuang sendirian. Dibutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder agar perusahaan kembali mapan,” ujar Andi. (HUMAS PTPN VII/LB)

siLaTUraHMi PTPN Vii-kadiN

Kadin Sambangi Kantor DireksiDi tengah

kondisi perusahaan

yang sedang bangkit, PTPN tidak mungkin

mampu berjuang

sendirian. Dibutuhkan

dukungan dari berbagai

stakeholder agar

perusahaan kembali mapan.

Direktur Utama PTPN III (Holding PT Perkebunan Nusantara) Elia Massa Manik berpamit kepada jajaran. Itu seiring penunjukan dia sebagai Dirut PT Pertamina menggantikan Dwi Sucipto pada

Rapat Umum Pemegang Saham, 15 Maret 2017 lalu. Melalui akun grup WhatsApp, ia menyampaikan salam kepada para CEO di 14 PTPN di bawah kendalinya.

Elia masuk nominasi pucuk pimpinan perusahaan minyak dan gas milik negara itu karena dinilai mempunyai kapasitas dan reputasi cemerlang sebagai CEO di beberapa perusahaan ternama. Sebelum menjabat Dirut Holding PTPN, ia malang melintang dan mengantar perusahaan pelat merah dan swasta meraih sukses.

“Elia Massa Manik kami nilai mampu secara teknis maupun nonteknis. Dia sosok manajer yang cerdas, memiliki kompetensi, kapasitasnya juga baik, dan bisa luwes baik ke atas maupun ke bawah. Dia juga cakap membangun dan memelihara relasi. Pertamina butuh sosok yang seperti ini,” kata Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng, usai pelantikan beberapa waktu lalu.

Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada Elia Massa Manik. Ia menilai, meskipun belum genap satu tahun, revolusi mental sebagaimana yang dicanangkan Presiden

di semua lini, sudah ada perubahan signifikan di lingkungan PTPN.

“Saya kira Pak Elia Massa Manik layak menjadi orang nomor satu di Pertamina. Dia punya visi dan strategi memimpin yang kuat, tetapi luwes. Saya menyampaikan selamat,” kata dia.

Kepada para CEO di PTPN I –XIV, Elia mengaku sangat berat meninggalkan pekerjaan yang belum tuntas. Berikut petikan status WhatsApp yang dikirim kepada para CEO PTPN, sebagaimana diterima Dirut PTPN VII Andi Wibisono.

“Kawan­kawan CEO PTPN 1 sampai dengan 14. Izinkan saya pamit dari WA grup ini. Beraaat sekali melakukan ini setelah kita berjuang bersama­sama keluar dari kesulitan selama 11 bulan kurang satu hari bersama­sama... Khusus untuk Pak Budi di N14, beginilah kemauan alam semesta. Saya juga bertanya­tanya, mengapa hanya N14 yang saya tidak berkunjung. Katakan kepada teman­teman karyawan, bahwa mereka luar biasa (tanpa berkunjung tidak pernah memberikan beban berat untuk saya selama di PTPN...).

Terus terang, memang ini perpindahan yang sangat cepat. Tetapi perintah tugas baru akan saya laksanakan. Mohon maaf atas segala kekurangan saya dan keluarga selama memimpin Perkebunan Nusantara. Kiranya Tuhan

Yang Maha Kuasa menyertai bapak­bapak semua untuk membawa PTPN kepada kejayaan dengan membawa budaya jujur, tulus, dan ikhlas.

Salam untuk keluarga, sampai bertemu di acara farewell nanti. Salam hormat Massa Manik dan keluarga.”

Pada sambungan statusnya, Elia Manik juga minta disampaikan salam semangat untuk seluruh karyawan. Baik yang berada di kantor pusat, kantor direksi, distrik, dan unit­unit yang tidak bisa dia sebut. Ia juga merasa bangga telah bekerja sama dengan orang­orang hebat di Perkebunan Nusantara. “Tetap solid, nisacaya alam semesta akan mengirim pengganti saya dengan yang sepadan atau bahkan lebih baik. Semoga silaturahmi kita tetap langgeng. Tegur saya jika ketemu di mana pun,” tulis dia. (HUMAS PTPN VII/LB)

Elia Massa Manik Pamit

Elia Massa Manik

Page 8: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

8 WarTa MEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

SEBAGAI bentuk kepedulian terhadap seni budaya Lampung, Ikatan Keluarga Istri (IKI) Pusat PTPN VII

bekerja sama dengan Museum Negeri Provinsi Lampung Ruwai Jurai menggelar kegiatan seni kerajinan Lampung. Kegiatan ini digelar bersama dengan arisan rutin IKI Pusat di Gedung Pertemuan PTPN VII, Senin (13/3/2017).

Dalam acara itu, Ketua IKI Pusat PTPN VII Ny. Euis Andi Wibisono mengatakan dengan kegiatan ini akan lebih mencintai kebudayaan Lampung. Apalagi, kebudayaan Lampung banyak ragam dan rupanya.

Pada kesempatan itu, Euis juga meminta kepada ibu­ibu anggota IKI agar mendukung kinerja suami. Apalagi, kondisi perusahaan sedang dalam perbaikan. Peran ibu rumah tangga, katanya, sangat penting dalam mendukung kinerja suami.

“Saya berharap ibu­ibu dapat memberikan dukungan kepada suami agar lebih baik lagi dalam bekerja,” ujar Ny. Euis.

Sementara itu, Dra. Eko Wahyuningsih dari Museum Lampung dalam penjelasannya menjelaskan cara­cara membuat jenis­jenis ragam hias. Seni kerajinan merupakan karya yang diperoleh dari keterampilan pembuatnya.

Menurutnya, Lampung memiliki seni kerajinan dengan bahan dasar kain seperti tirai, kebung, leluhor, tuala, lidah­lidah, dan sakai bughung belayan. Pada kegiatan kali ini, akan membahas tentang salai bughung belayan, yakni kerajinan tangan dari bahan kain bentuk, seperti gayung digantung terbalik.

“Pada masa dahulu benda kerajinan dengan bahan kain dihias

dengan sulam tekhat (sulam benang emas dalamnya diisi potongan kardus). Sulaman terletak lebih tebak dan sisipan kardus membentuk keaan tiga dimensi (menggelembung). Pada saat sekarang barang­barang kerajinan dari tekhat sudah banyak diganti dengan manik­manik, payet, dan bordir.

Salai bughung belayan disebut juga salai sebayan atau guling gantung. Benda ini fungsinya sebagai perlengkapan hiasan pelaminan atau untuk menghias panggung/ruang pesta dengan cara digantung dibagian plafon.

Cara membuatnya, kain persegi panjang (ukuran disesuaikan) dijahit bagian atas untuk diberi tali untuk digantung. Kain diberi ragam hias umumnya sulur daun dan bunga.

Selanjutnya, sisi samping kain disatukan sehingga berbentuk tabung dan kain beludru berbentuk bulat digunakan bagian dasar.

Kemudian, kain yang sudah berbentuk tabung, sisi bawah disatukan dengan kain beludru yang berbentuk bulat dengan cara dijahit. Kain beludru diberi hiasan dari manik­manik, payet, dan sulaman.

Setelah selesai, akan terbentuk salai makan, salai bughung belayan, salai sebayan, atau guling gantung. Hiasan dipasang pada plafon dalam arena upacara perkawinan.

Makna simbolis dari benda tersebut sesuai dengan namanya sarang burung bayan atau sarang burung. Ini memberi simbol bahwa si mempelai siap berlayar membawa bahtera rumah tangga menuju ke tempat tujuan yaitu rumah tangga aman, tenteram, dan bahagia. (HUMAS PTPN VII/LB)

IKI PTPN VII Peduli Kebudayaan

Saya berharap ibu-ibu dapat memberikan dukungan kepada suami agar lebih baik lagi dalam bekerja.

Ikatan Keluarga Istri (IKI) Pusat

PTPN VII bekerja sama dengan Museum Negeri

Provinsi Lampung Ruwai Jurai menggelar kegiatan

seni kerajinan Lampung di Gedung Pertemuan PTPN VII, Senin

(13/3/2017).

Page 9: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

9WarTaMEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Tim Adhoc Holding melakukan kunjungan ke PTPN VII, Sabtu (11/3/2017). Mereka diterima langsung oleh Direktur Utama

PTPN VI I Andi Wibisono, didampingi Direktur Oprasional Sukarnoto, di Ruang Rapat, Lantai I Kantor Direksi.

Dalam kunjungannya, Tim Adhoc yang diketuai Muhammad Husni memaparkan temuan hasil kunjungan tim ke unit kebun karet dan sawit yang ada di PTPN VII dan memberikan saran untuk meningkatkan produksi.

Da lam papa rannya , Muhammad Husni menjelaskan ada beberapa teknis

penyadapan karet yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan produksi.

“Potensi karet di PTPN VII cukup bagus, apalagi saat ini didukung oleh harga yang tinggi,” katanya.

Ia berharap PTPN VII dapat menjadi

leader karet. Tanaman karet di PTPN VII menjadi andalan untuk menopang kelancaran perusahaan.

Apalagi, tanaman sawit produksinya mengandalkan curah hujan. Sementara curah hujan di wilayah Sumbagsel masih kurang dibandingkan wilayah lain.

Komoditas Holding perkebunan ini secara konsolidasi tanaman sawit. Namun, khusus untuk PTPN VII, tanaman karet juga menjadi andalan untuk menghidupi perusahaan.

Untuk meningkatkan produksi, tambah Muhamad Husni, hal­hal yang prinsip dalam norma penyadapan tidak boleh ditoleransi, misalnya, menyadap dengan melukai

batang dan pemupukan yang benar.“Untuk mendapatkan jawaban atas

permasalahan yang ada selama ini, kita harus sekati permasalahan itu. Maka, permasalahan akan memberikan jawaban. Artinya, sering­seringlah mendatangi kebun

kebun yang bermasalah sehingga bisa mendapatkan jawabannya,” ujarnya.

Ia berharap produksi karet PTPN VII terus meningkat meskipun tidak dipengaruhi iklim.

“Kita harus komitmen untuk melaksanakan pengawasan. Semakin tinggi harga karet

dan sawit, pencurian pun makin meningkat,” kata dia.

Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono mengungkapkan PTPN VII masih belum mampu memberikan produksi yang besar di areal nonproduktif. Saat ini, produksi

masih banyak yang belum tergali areal nonproduktif, padahal harga karet sudah mulai tinggi.

“Mari kita tatap masa depan dengan potensi yang ada. Tahun 2017 ini saatnya PTPN VII bangkit meraih produksi yang tinggi. Produksi tanaman karet ada di masing­masing batang, jadi setiap batang harus disadap,” katanya.

Khusus untuk karet, ia meminta ada evaluasi per afdeling, bahkan per mandor. Di beberapa tempat, kata dia, masih ada afdeling yang belum melakukan monitoring.

“Bila tidak melaksanakan apa yang didiskusikan hari ini, kita akan ketinggalan. Hidup perusahaan didukung oleh produksi. Untuk itu, agar produksi terus meningkat, diperlukan kreativitas yang tidak melampaui SOP,” ujarnya.

Seorang pemimpin harus mempunyai inisiatif untuk berubah maju. Saat ini strategi pengadaan dan penjualan sudah bagus.

Namun, kata Andi, perlu ditingkatkan untuk produktivitas, baik SDM maupun tanaman serta pengendalian efisiensi penggunaan dana. (HUMAS PTPN VII/LB)

Tim Adhoc Holding Diskusi soal

ProduksiKomoditas Holding perkebunan ini secara konsolidasi

tanaman sawit. Namun, khusus untuk PTPN VII, tanaman karet juga menjadi andalan untuk menghidupi perusahaan.

Tim Adhoc Holding memaparkan temuan hasil kunjungan tim ke unit kebun karet dan sawit yang ada di PTPN VII kepada pegawai dan jajran Direksi, Sabtu (11/3/2017).

Page 10: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

10 WarTa MEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

Pengukuran tingkat kinerja perusahaan melalui assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) kembali dilaksanakan. Ini adalah bagian dari Key Performance

Index (KPI) Direksi serta bersifat wajib dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) selaku pemegang saham. Pelaksanaan assessment berlangsung pada 20—24 Maret 2017 sebagai pengukuran atas kinerja tahun 2016.

Pelaksanaan assessment KPKU yang dihadiri Direktur Operasional Sukarnoto, para senior leader (kepala bagian), dan tim Champion PTPN VII ini diawali dengan opening meeting dan dibuka Direktur Komersil Ganefi di Ruang Rapat, Lantai I Kantor Direks, Senin (20/3/2017), bersama dengan tim assessor KPKU PTPN.

Holding perkebunan m e m b e n t u k t i m assessor yang terdiri atas karyawan PTPN I sampai dengan XIV yang telah bersertifikat sebaga i assessor K PKU dar i Forum Ekselen BUMN (FEB) un tuk me lakukan

assessment di PTPN sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Dalam sambutannya, Direktur Komersil PTPN VII Ganefi menyampaikan PTPN VII memiliki keunggulan atas aset yang dimiliki dengan empat komoditas perkebunan (kelapa sawit, karet, tebu, dan teh). Namun, untuk memperoleh kinerja yang unggul, perlu peningkatan dalam aspek tata kelola perusahaan yang baik.

”Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik sangat bergantung pada leadership pimpinan dalam memberikan teladan yang baik dan dapat menjadi panutan bagi karyawan,” kata Ganefi.

Dalam perkenalan dan paparannya, lead assessor dari Holding Perkebunan PTPN III (Persero), M Surya Dharma Siregar, menjelaskan kehadiran tim assessor KPKU Holding PTPN ini bukan untuk mengaudit, melainkan memverifikasi dan klarifikasi di lapangan atas dokumen aplikasi implementasi di PTPN VII.

Tim assessor KPKU ini dapat berbagi pengetahuan, best practices yang dilakukan PTPN lainnya sehingga menjadi benchmark yang bisa memacu PTPN VII dalam melakukan percepatan dan implementasi strategi PTPN lain.

Tujuan penilaian ini yakni memotret kinerja organisasi secara keseluruhan dari sisi proses sampai hasil serta mampu memberikan umpan balik untuk peningkatan organisasi. Dengan demikian, KPKU ini menjadi perangkat untuk peningkatan kinerja perusahaan.

Terdapat tujuh aspek yang dicermati dalam pelaksanan assessment KPKU, yaitu aspek kepemimpinan, aspek perencanaan strategis, aspek fokus pelanggan, aspek pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, aspek fokus tenaga kerja, aspek fokus pada operasi, dan aspek­aspek hasil usaha.

Pelaksanaan KPKU ini dilaksanakan dengan cara pemeriksaan dokumen atas implementasi KPKU, wawancara direksi, senior leader, dan karyawan, serta kunjungan lapangan ke Unit Way Berulu dan Distrik Bungamayang. (HUMAS PTPN VII/LB)

assessMeNT kPkU

Memotret Kinerja Organisasi

Suasana pelaksanaan assessment kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU) yang berlangsung pada 20—24 Maret 2017 sebagai pengukuran atas kinerja tahun 2016.

Page 11: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

11WarTaMEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

SEBAGAI wujud pembinaan rohani bagi umat Islam serta kegiatan silaturahmi antarkaryawan, PHBI Kantor Direksi PTPN VII kembali mengadakan pengajian rutin

bulanan, Kamis (23/3/2017), di Ruang Rapat, Lantai I. Pengajian rutin kali ini dihadiri Direktur Utama Andi Wibisono, Direktur Operasional Sukarnoto, dan Direktur Komersil Ganefi, serta karyawan PTPN VII.

Pengajian diisi Ustaz Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, M.A., dosen UIN Raden Intan Lampung. Ia menyampaikan tafsir hadis qudsi, “Bahwa sesungguhnya Allah Swt tidak menzalimi manusia, melainkan manusialah yang menzalimi diri mereka sendiri”.

Hadis qudsi adalah sesuatu yang dikabarkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw melalui ilham atau mimpi. Kemudian Nabi menyampaikan makna dari ilham atau mimpi tersebut dengan ungkapan kata beliau.

Hadis nabawi (hadis biasa) adalah segala hal yang disandarkan kepada Nabi Muhammad berupa ucapan, perbuatan, sifat, dan ketetapan. Perbedaan antara keduanya adalah hadis nabawi dinisbahkan dan disampaikan Nabi Muhammad. Adapun hadis qudsi dinisbahkan kepada Allah Swt. Nabi Muhammad Saw

hanya sebagai penyambung lidah dari­Nya.“Allah akan memperlakukan seorang hamba

sesuai dengan persangkaan hamba tersebut kepada­Nya dan Dia akan berbuat pada hamba­Nya sesuai harapan baik atau buruk. Maka, hendaknya kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah swt atau khusnuzan,” kata dia.

Hidayah, lanjut Bukhori, adalah hak prerogatif Allah kepada manusia. Demikian pula dengan rezeki. Manusia hanya diminta berikhtiar, hasilnya adalah urusan Allah.

Penceramah menyampaikan dalam hidup ini berlaku dua hal, yaitu sunatullah (hukum alam) dan qudratullah yang biasa dikenal sebagai mukjizat. Untuk itu, diperlukan doa dan istigasah sebagai doa memohon kepada Allah Swt tatkala kita sudah tidak mampu lagi.

Dalam menghadapi situasi sulit di PTPN VII, selain bekerja dengan sungguh­sungguh serta ikhlas, Ustaz mengimbau seluruh karyawan agar senantiasa berdoa, salah satunya dengan salat hajat. Antusiasme terlihat dari beberapa karyawan PTPN VII yang mengajukan pertanyaan seputar agama. Pengajian diakhiri dengan doa bersama. (HUMAS PTPN VII/LB)

UNIT Pabrik Kelapa Sawit (UPKS) Bentayan menggelar pelatihan pelatihan kesamaptaan satpam yang dipusatkan di halaman kantor Central UPKS Bentayan. Pelatihan yang dilaksanakan

selama dua hari pada Senin—Selasa, 20—21 Maret 2017, dari pukul 06.00—18.00, ini diikuti 18 satpam

karyawan PTPN VII Bentayan dan anggota satpam Smart.

Untuk instruktur pelatihan, pihak UPKS Bentayan bekerja sama dengan Polres Banyuasin dan Koramil Banyuasin. “Pelatihan kesamaptaan ini merupakan salah satu program kerja kita dalam rangka memberikan pengetahuan kesamaptaan terhadap satpam kita, baik secara teori maupun praktik di lapangan,” kata Manajer UPKS Bentayan Ir. Sugeng Prasongko, M.M.

Sugeng menambahkan materi yang diberikan selama pelatihan antara lain disiplin, bermoral, dan

memiliki mental serta kemampuan yang mumpuni agar menjadi garda terdepan unit kebun dalam

mengamankan aset baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. ”Selain itu, mereka dibekali ilmu dasar

kepolisian dalam hal memeriksa, menyidik, dan menangkap terduga pelaku tindak pidana di wilayah hukum unit kebun,”

ujar dia. (HUMAS KEMENAG/LB)

PeNGaJiaN

Siram Rohani dengan Hadis Qudsi

UPKS Bentayan Gelar LatihanKesamaptaan Satpam

Karyawan PTPN VII menyimak pemaparan Ustaz Ahmad Bukhori saat pengajian rutin bulanan yang dihelat PHBI Kantor Direksi PTPN VII, Kamis (23/3/2017), di Ruang Rapat, Lantai I Kantor Direksi.

Karyawan Unit Pabrik Kelapa Sawit (UPKS) Bentayan saat mengikuti pelatihan kesamaptaan satpam yang dipusatkan di halaman kantor Central UPKS Bentayan pada 20—21 Maret 2017.

Page 12: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

12 WarTa MEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

“Problem utama dalam usaha perkebunan adalah pemupukan. Pemupukan menentukan hasil produksi tanaman yang ada di PTPN VII.” Demikian disampaikan Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono pada diskusi

dan presentasi perihal pemupukan di lahan PTPN VII. Acara diadakan di Ruang Rapat Utama, Lantai I Kantor Direksi, 4 Maret 2017.

Diskusi juga yang dihadiri Komisaris Utama Agus Pakpahan, Komisaris Independen R Juniono Soehartjahjono S., Direktur Oprasional Sukarnoto, dan seluruh manajer distrik.

Andi mengatakan kinerja PTPN VII dengan efisiensi pemupukan harus dilakukan. Hal ini akan membuat biaya pemupukan makin efisien. Dia mengatakan porsi pemupukan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman. Oleh sebab itu, kebutuhan tanaman juga mesti dihitung seakurat mungkin. Dengan demikian, tak ada pupuk yang mubazir.

Andi menginginkan semua kebutuhan dalam pemupukan dihitung secermat mungkin. Kecermatan akan membuat efisiensi yang diinginkan manajemen bisa tercapai. “Pada tahun 2017 ini, biaya untuk pemupukan di seluruh kebun PTPN VII sebesar Rp350 miliar. Dari empat komoditas tanaman yang ada di PTPN VII, yaitu sawit, karet, tebu, dan teh, tanaman sawit paling banyak membutuhkan biaya pemupukan,” ucap Andi.

Dengan nominal sebesar itu, Andi mengimbau semua yang terlibat dalam pemupukan harus bekerja sesuai dengan target. Menurut Dirut, pemupukan yang memang membutuhkan biaya yang besar ini menentukan produksi tanaman. Jika pemakaian pupuk tidak efisien, ujarnya, pupuk juga jadi kurang manfaatnya. “Manajemen terus mengupayakan pengadaan pupuk untuk kebutuhan tanaman tahun ini. Ini penting karena pemupukan adalah kunci,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya presentasi pupuk blending, manajemen dapat melakukan efisiensi dan melakukan pemupukan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Komisaris Utama PTPN VII Agus Pakpahan berharap dengan diskusi yang dilaksanakan bisa melakukan revolusi kebaikan. “Mari kita sama­sama mendukung kebijakan di bidang pemupukan untuk kebaikan PTPN VII,” kata Agus. (HUMAS PTPN VII/LB)

Efisiensi Pemupukan Kunci Kesuksesan

Pemupukan merupakan kegiatan yang menyumbang biaya terbesar kedua setelah biaya tenaga kerja dalam rangka mencari terobosan terhadap efisiensi biaya pemupukan, maka pupuk blending merupakan salah satu alternatif yang dapat menurunkan biaya pupuk. Permasalahannya bahwa pupuk blending belum diasopsi khususnya untuk tanaman-tanaman tahunan walaupun di beberapa negara pertanian maju sudah digunakan secara massal.

Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono memberikan pemaparan saat diskusi dan presentasi perihal pemupukan di lahan PTPN VII, di Ruang Rapat Utama, Lantai I Kantor Direksi, 4 Maret 2017.

Page 13: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

13MiTra BiNaaNMEDIA AGRO 7

No. 126/Maret 2017

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII pada awal 2017 melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) menyalurkan dana bergulir

Rp136 juta kepada 17 pengusaha usaha kecil menengah (UKM) peternak sapi Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin.

Penyerahan dana PKBL ini pada 18 Maret 2017 di ruang pertemuan Kantor Sentral Unit Betung itu dihadiri Manajer Unit Betung, Lip Supran, dan Kabid SDM dan Umum Distrik Sumatera Selatan Arif Syaifuddin Zuhri, dan staf PKBL Kantor Direksi PTPN VII Aswan Imron dan Fajar.

Lip Supran mengungkapkan walaupun PTPN VII saat ini masih dalam kondisi yang sangat sulit, masih memikirkan masyarakat yang ada di sekitar usahanya, kususnya kepada para pelaku UKM.

“Kami berharap bapak dan ibu warga Talangucin penerima pinjaman bantuan

agar memanfaatkan dana ini sebaik­baiknya sebagai modal kerja usaha. Harapan kami, usaha berhasil dan dapat mengembalikan dana ini tepat waktu,” katanya.

Lip Supran mengatakan bantuan modal kerja ini merupakan bentuk perhatian PTPN VII. “Kami berharap mari bersama menjaga PTPN VII agar berkembang sehingga manfaatnya bisa dirasakan semua warga,” katanya.

Makwa Nasir, ketua kelompok UKM, menyatakan pihaknya berterima kasih kepada PTPN VII yang telah memberikan dana bantuan bergulir ini. ”Alhamdulillah, terpenuhi walaupun kami tahu PTPN VII dalam kondisi sulit. Mewakili warga Talangucin, kami mengucapkan terima kasih,” ujarnya.

Makwa Nasir menambahkan, pihaknya juga akan membantu agar PTPN VII terus berkembang. Kata dia, jika PTPN V I I berkembang, warga juga yang merasakan hasilnya. (HUMAS PTPN VII/LB)

Peternak Sapi Talangucin Terima Pinjaman

Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menyalurkan dana bergulir Rp136 juta kepada 17 pengusaha usaha kecil menengah (UKM) peternak sapi di Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin.

Page 14: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

14 MEDIA AGRO 7WarTa

No. 126/Maret 2017

BIATTEX Expo 2017 merupakan ajang promosi produk lokal dari seluruh kota dan kabupaten se­Indonesia. Pameran yang mengambil tempat

di halaman Bencoolen Mall Bengkulu, Pantai Panjang, Kota Bengkulu, ini berlangsung selama empat hari, yakni dari tanggal 16 sampai 19 Maret 2017.

Dalam kegiatan pameran ini, PTPN VII Distrik Bengkulu membuka stan yang diikuti empat mitra binaan, yakni perajin batik besurek, sirop jeruk kalamansi, barang kerajinan, serta industri makanan ringan khas Bengkulu.

Di salah satu stan, yang menyita perhatian pengunjung ialah bergelantungannya topi dan tas­tas unik berbahan baku kulit kayu lantung dan pelepah pisang di bagian belakang stan. Sementara di atas meja etalase, bungkusan kerupuk, keripik, dan kotak­kotak teh Gunung Dempo tersusun rapi.

Salah satu penjaga stan tampak mempromosikan produk yang dia pamerkan kepada pengunjung. “Teh Gunung Dempo merupakan teh hitam yang memiliki banyak khasiat, di antaranya dapat menurunkan kolesterol, darah tinggi, obat asam urat, dan dapat menambah stamina tubuh,” kata

dia sembari menawarkan kepada pengunjung stan.

Stan PTPN V I I t idak hanya menarik antusiasme pengunjung lokal. Salah satu wisatawan mancanegara juga menyempatkan menyambangi stan PTPN. Perhatiannya tertuju pada bungkusan keripik yang dijejer di meja etalase. Tak cukup dengan memperhatikan,

turis itu tak tahan untuk membuka bungkusan lalu menyantapnya. “Delicious!” ujarnya seraya mengangkat jempol.

Sementara itu, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, dalam sambutannya, saat pembukaan ekspo, mengungkapkan rasa senang dengan pameran produk lokal se­Indonesia. Dia turut mendorong produk lokal Nusantara,

khususnya produk Bengkulu, bisa lebih kompetitif dan masuk jajaran produk nasional. "Saya mendorong agar kreativitas lokal daerah bisa bersaing di tingkat nasional. Maka itu, saya ingin perajin tidak berhenti untuk menelurkan inovasi­inovasi produknya agar bisa eksis dan maju di pasaran," kata Helmi Hasan, Kamis (16/3) siang.

Sebagai wujud dorongan terhadap produk lokal itu, lanjut Helmi, Pemerintah Kota akan membuatkan panggung agar agar produk lokal bisa tumbuh, berkembang, dan punya tempat pemasaran. "Mudah­mudahan, 2017 Kota Bengkulu kita bangun alun­alun sebagai panggung dan tempat yang nyaman bagi perajin produk lokal. Dengan begitu, pengusaha­pengusaha kecil punya wadah untuk mengenalkan produknya. Diharapkan, ini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat." ucapnya.

Usai membuka Biattex Expo 2017 yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Helmi Hasan, Wali Kota dan rombongan juga meninjau pameran bonsai di Bencoolen Mall. Sedikitnya, ada 400 jenis bonsai yang berbeda dalam pameran tersebut. (HUMAS KEMENAG/LB)

Pameran Biattex 2017 Bengkulu

TANAMAN tebu di Distrik Bungamayang siap memasuki masa penebangan. Jika tak ada aral melintang, pada bulan Mei nanti penebangan kelar dilaksanakan. Langkah berikutnya adalah

masa penggilingan.Untuk melihat kesiapan Distrik Bungamayang,

Komisaris Utama Agus Pakpakhan, Direktur Operasional Sukarnoto, dan Komite Audit meninjau langsung ke lokasi. Di sana, Agus Pakpahan melihat kesiapan distrik untuk melaksanakan dua program utama itu. Agus bertemu dengan sejumlah karyawan di lokasi perkebunan.

Kepada para karyawan, Agus memberikan motivasi agar karyawan bekerja dengan giat. Ia mengajak semua karyawan bersyukur bahwa Distrik Bungamayang bisa melaksanakan penebangan dan penggilingan. “Ini yang harus kita syukuri. Ini adalah capaian keberhasilan kita menjaga Distrik Bungamayang ini tetap beroperasi dengan baik,” ujarnya.

Agus menuturkan proses penebangan dan penggilingan harus sesuai dengan prosedur yang selama ini dijalankan. Efisiensi menjadi langkah utama agar produksi tebu maksimal. Agus yakin

dengan pengalaman selama ini, Distrik Bungamayang mampu menjaga produk tiv i tas sesuai dengan target.

“Kita sudah berpengalaman dengan beragam kondisi. Maka, saat ini, kita pun semestinya siap melakukannya. Bekerjalah dengan baik dan jaga terus produktivitas,” kata dia.

Direktur Operasional Sukarnoto menambahkan direksi bersyukur bahwa Distrik Bungamayang tetap

tangguh dalam mempertahankan kinerja karyawan yang mengimbas pada produktivitas. “Saya yakin teman­teman di Distrik Bungamayang mampu memberikan hasil yang maksimal,” ujarnya.

Para karyawan pun merasa bangga dikunjungi Komisaris Utama dan Direktur Operasional. Mereka senang dengan kunjungan itu. Mereka merasa yakin dengan kemampuan yang selama ini mereka tunjukan. (HUMAS PTPN VII/LB)

Tebu Bungamayang Siap TebangProses penebangan dan penggilingan harus

sesuai dengan prosedur yang selama ini dijalankan. Efisiensi menjadi langkah utama

agar produksi tebu maksimal.

Penjaga Stan PTPN VII berpose di depan produk unggulan mereka pada acara pameran Biattex di halaman Bencoolen Mall Bengkulu, Pantai Panjang, Kota Bengkulu.

Page 15: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

15MEDIA AGRO 7 WarTa

No. 126/Maret 2017

Aula lantai 21 Gedung Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka S e l a t a n , J a k a r t a , S e n i n (20/3/2017 ) pagi, dipadati

sejumlah direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pengelola akun media sosial BUMN, dan Humas BUMN. Mereka datang untuk menghadiri peluncuran buku Petualangan Mengenal Nusantara: BUMN Hadir untuk Negeri.

Buku ini merupakan perwujudan cinta dan peran nyata BUMN Hadir untuk Negeri. Para peserta program Siswa

Mengenal Nusantara (SMN) menuliskan semua pengalaman saat mengikuti program tersebut. Buku setebal 344 halaman ini diterbitkan Bitread Publishing & Forum Humas (FH) BUMN.

Mente r i B U M N, Depu t i B idang In f ras t ruk tur B isn is Kementer ian BUMN, dan Ketua Forum Humas BUMN memberikan kata sambutan di halaman awal buku biografi itu. "Mari kita gugah dan gelorakan semangat generasi muda saat ini agar mereka dapat menyadari pentingnya perannya di masa depan.

Kita bantu mereka menentukan warna perjalanan bangsa ini di kemudian hari," kata Menteri BUMN Rini M. Soemarno.

Dalam peluncuran buku, hadir Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra, Staf Khusus Menteri BUMN Devi Suradji, Kepala Biro Umum dan Humas Wahyu Wibowo, Kepala Bagian Humas dan Protokol Teddy Poernama,

Dirut KBN H.M. Sattar Taba, Dirut Jasa Raharja Budi Setyarso, Dirut Balai Pustaka Saiful Bahri, dan beberapa direksi BUMN lainnya.

Hambra mengatakan terbitnya buku ini juga mencerminkan keberhasilan program BUMN Hadir untuk Negeri melalui pertukaran pelajar antarprovinsi yang diinisiasi Kementerian BUMN dan didukung seluruh BUMN. Program SMN dan bukti nyata karya siswa mencerminkan keberhasilan BUMN dalam memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara melalui pembekalan generasi muda.

Ketua Forum Humas BUMN Ahmad Reza menambahkan buku hasil tulisan dari cerita­cerita, diari, dan testimoni peserta Siswa Mengenal Nusantara itu juga menampilkan beberapa foto kegiatan indoor dan outdoor.

Bahkan, kata dia, sebanyak 558 siswa dan 102 pendamping (termasuk guru teladan) pada SMN 2015, serta 679 siswa, dan 102 pendamping pada tahun 2016 dari seluruh provinsi mendapat pengalaman dan ilmu pengetahuan baru. Mereka pun memahami bahwa perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa sesungguhnya untuk menyatukan, bukan memicu permusuhan. “Peluncuran buku ini kolaborasi Forum Humas BUMN dengan unit Keasdepan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN,” kata Hambra. (HUMAS PTPN VII/LB)

Direktur Utama PTPN V I I Andi Wibisono mencicipi tumpeng y a n g d i b i k i n

para kar yawannya dalam memeriahkan HUT korporasi itu. Andi berkeliling mencicipi citarasa nasi tumpeng yang dibuat peser ta d i kantor direksi.

Ia memberikan penilaian t e r h ad a p m a k a n a n i t u . Beberapa kali ia tertawa usai mencicipi nasi tumpeng itu. Para karyawan juga ikut tertawa bahagia.

Andi mengatakan lomba nasi tumpeng ini untuk mempererat

s i l a t u r a h m i d a n w u j u d kesyukuran. Ia mengatakan menang­tidak dalam lomba bukan perihal yang penting. Yang utama, kata dia, adalah merasakan syukur kepada Allah Swt bahwa korporasi ini masih berdiri sampai dengan sekarang.

Ia juga senang para karyawan tetap kreatif dalam membuat acara mesk i skala keci l . Kreativitas inilah, kata Andi, yang dibutuhkan sekarang.

“Kreatif itu kunci. Dalam kesulitan, kita mesti kreatif agar muncul ide­ide segar. Perusahaan akan dinamis

dengan karyawan yang kreatif,” ujarnya.

Andi menambahkan lomba tumpeng ini juga menjadi bukti bahwa kebersamaan di perusahaan bisa terus dijaga. Sebab, semua orang memberikan kontribusinya untuk perusahaan. “Sekecil apa pun peran kita, tetaplah berkreasi. Tetaplah berkontribusi demi kemajuan perusahaan,” ujarnya.

Andi yakin dengan keber­samaan, korporasi ini bisa tetap langgeng dan memberikan kesejahteraan kepada setiap karyawannya. (HUMAS PTPN VII/LB)

Buku Petualangan Mengenal Nusantara Diluncurkan

Icip-Icip Tumpeng Karyawan

Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono mencicipi tumpeng dalam memeriahkan HUT PTPN VII.

Suasana peluncuran buku Petualangan Mengenal Nusantara: BUMN Hadir untuk Negeri.

Page 16: Introspeksi di Usia 21 B - PTPN  · PDF fileumat pagi, 17 Maret 2017, ... hanya karyawan yang mengikuti apel upacara ... Meski hanya sebentuk doa, ucapan tulus juga

16 FOTO MEDIA AGRO 7

CEGAH PELANGGARAN KODE ETIK, CIPTAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN BERSIHWHISTLEBLOWING SYSTEM (SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN)

Jalan Teuku Umar, No. 300, Bandar Lampung c.q. Tim Pengelola Laporan dan Perlindungan Pelapor

[email protected] http://wbs.ptpn7.com SMS: 081271801687 081271801907 081271801957

Faks: (0721) 774433

Pelesir Murah di Kolam Limbah

Siluet biru membentuk dua segi tiga berimpitan itu tergambar di langit yang bersih. Itu adalah gugusan Gunung Pesawaran

yang dipotret dari depan kolam limbah pabrik pengolahan karet PTPN VI I Unit Way Berulu, Pesawaran. Dengan latar depan rerimbunan pohon karet menghijau, pemandangan itu adalah materi lukisan yang kerap kita buat zaman sekolah dulu.

Kolam s e l ua s s e k i r a 5.000 meter persegi itu berair jernih dipagar rumput hijau yang memantulkan aura kesegaran. Kecipak ikan yang dipelihara dan interaksi hewan air serasa menghidupkan alam yang sesungguhnya stagnan. Dinamika lembut dalam balutan hening membuat tempat ini enak untuk dinikmati.

Tak heran, meski masih lekat dengan

sebutan kolam limbah, tempat ini selalu dinikmati orang­orang sekitar untuk istirah. Tak jarang, mereka menggelar tikar, membentuk kalangan, bahkan membuka kemah untuk sekadar leisure tanpa biaya mahal.

Apresiasi tinggi untuk jajaran PTPN VII Unit Way Berulu yang bisa menciptakan kolam ini layak untuk rekreasi. n