intravena n sc
TRANSCRIPT
5/17/2018 Intravena n SC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/intravena-n-sc 1/3
Intravena
Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam
pembuluh darah vena menggunakan spuit.
Tujuan Intravena adalah untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada
dengan injeksi parenteral lain, untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan dan untuk
memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
Tempat injeksi intravena antaralain pada lengan (vena basalika dan vena sefalika), pada
tungkai (vena saphenous), pada leher (vena jugularis), dan pada kepala (vena frontalis atau vena
temporalis.
Injeksi dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu 18 detik, yaitu
waktu satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh jaringan. Ketika tidak ada absorpsi,
puncak konsentrasi dalam darah terjadi dengan segera, dan efek yang diinginkan dari obat
diperoleh hampir sekejap (hanya singkat).
Bahaya injeksi intravena adalah dapat mengakibatkan terganggunya zat-zat koloid darah
dengan reaksi hebat, karena dengan cara ini benda asing langsung dimasukkan ke dalam
sirkulasi, misalnya tekanan darah mendadak turun dan timbulnya shock. Bahaya ini lebih besar
bila injeksi dilakukan terlalu cepat, sehingga kadar obat setempat dalam darah meningkat terlalu
pesat. Oleh karena itu, setiap injeksi i.v sebaiknya dilakukan amat perlahan, antara 50-70 detik
lamanya.Keuntungan rute ini adalah (1) jenis-jenis cairan yang disuntikkan lebih banyak dan
bahkan bahan tambahan banyak digunakan IV daripada melalui SC, (2) cairan volume besar
dapat disuntikkan relatif lebih cepat; (3) efek sistemik dapat segera dicapai; (4) level darah dari
obat yang terus-menerus disiapkan, dan (5) kebangkitan secara langsung untuk membuka vena
untuk pemberian obat rutin dan menggunakan dalam situasi darurat disiapkan.
Kerugiannya adalah meliputi : (1) gangguan kardiovaskuler dan pulmonar dari
peningkatan volume cairan dalam sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat volume cairan
dalam jumlah besar; (2) perkembangan potensial trombophlebitis; (3) kemungkinan infeksi lokal
atau sistemik dari kontaminasi larutan atau teknik injeksi septik, dan (4) pembatasan cairan
berair.
5/17/2018 Intravena n SC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/intravena-n-sc 2/3
Subkutan/sc (hipodermolisis)
Termasuk rute injeksi parenteral volume besar dan volume kecil. Injeksi di bawah kulit
dapat dilakukan hanya dengan obat yang tidak merangsang dan melarut baik dalam air atau
minyak. Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area di bawah kulit yaitu pada jaringan
konektif atau lemak di bawah dermis. Efeknya tidak secepat injeksi intramuscular atau intravena.
Mudah dilakukan sendiri, misalnya insulin pada penyakit gula.
Tempat yang paling tepat untuk melakukan injeksi subkutan meliputi area vaskular di
sekitar bagian luar lengan atas, abdomen dari batas bawah kosta sampai krista iliaka, dan bagian
anterior paha. Tempat yang paling sering direkomendasikan untuk injeksi heparin ialah
abdomen. Tempat yang lain meliputi daerah scapula di punggung atas dan daerah ventral atas
atau gluteus dorsal. Tempat yang dipilih ini harus bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut,
tonjolan tulang, dan otot atau saraf besar dibawahnya.
Obat yang diberikan melalui rute SC hanya obat dosis kecil yang larut dalam air (0,5
sampai 1 ml). Jaringan SC sensitif terhadap larutan yang mengiritasi dan obat dalam volume
besar. Kumpulan obat dalam jaringan dapat menimbulkan abses steril yang tak tampak seperti
gumpalan yang mengeras dan nyeri di bawah kulit.
Penyuntikan subkutan (hipodermolisis) menyiapkan sebuah alternatif ketika rute
intravena tidak dapat digunakan. Cairan volume besar secara relatif dapat digunakan tetapi
injeksi harus diberikan secara lambat. Dibandingkan dengan rute intravena, absorpsinya lebihlambat, lebih nyeri dan tidak menyenangkan, jenis cairan yang digunakan lebih kecil (biasanya
dibatasi untuk larutan isotonis) dan lebih terbatas zat tambahannya.Jenis obat yang lazim
diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat-obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin.