intravena n sc

2
Intravena Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan spuit. Tujuan Intravena adalah untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan injeksi parenteral lain, untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan dan untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar Tempat injeksi intravena antaralain pada lengan (vena basalika dan vena sefalika), pada tungkai (vena saphenous), pada leher (vena jugularis), dan pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis. Injeksi dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu 18 detik, yaitu waktu satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh jaringan. Ketika tidak ada absorpsi, puncak konsentrasi dalam darah terjadi dengan segera, dan efek yang diinginkan dari obat diperoleh hampir sekejap (hanya singkat). Bahaya injeksi intravena adalah dapat mengakibatkan terganggunya zat-zat koloid darah dengan reaksi hebat, karena dengan cara ini benda asing langsung dimasukkan ke dalam sirkulasi, misalnya tekanan darah mendadak turun dan timbulnya shock. Bahaya ini lebih besar bila injeksi dilakukan terlalu cepat, sehingga kadar obat setempat dalam darah meningkat terlalu pesat. Oleh karena itu, setiap injeksi i.v sebaiknya dilakukan amat perlahan, antara 50-70 detik lamanya. Keuntungan rute ini adalah (1) jenis-jenis cairan yang disuntikkan lebih banyak dan bahkan bahan tambahan banyak digunakan IV daripada melalui SC, (2) cairan volume besar dapat disuntikkan relatif lebih cepat; (3) efek sistemik dapat segera dicapai; (4) level darah dari obat yang terus-menerus disiapkan, dan (5) kebangkitan secara langsung untuk membuka vena untuk pemberian obat rutin dan menggunakan dalam situasi darurat disiapkan. Kerugiannya adalah meliputi : (1) gangguan kardiovaskuler dan pulmonar dari peningkatan volume cairan dalam sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat volume cairan dalam jumlah besar; (2) perkembangan potensial trombophlebitis; (3) kemungkinan infeksi lokal atau sistemik dari kontaminasi larutan atau teknik injeksi septik, dan (4) pembatasan cairan berair.

Upload: emy-esa

Post on 20-Jul-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 Intravena n SC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/intravena-n-sc 1/3

Intravena

Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam

pembuluh darah vena menggunakan spuit.

Tujuan Intravena adalah untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada

dengan injeksi parenteral lain, untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan dan untuk 

memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar

Tempat injeksi intravena antaralain pada lengan (vena basalika dan vena sefalika), pada

tungkai (vena saphenous), pada leher (vena jugularis), dan pada kepala (vena frontalis atau vena

temporalis.

Injeksi dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu 18 detik, yaitu

waktu satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh jaringan. Ketika tidak ada absorpsi,

puncak konsentrasi dalam darah terjadi dengan segera, dan efek yang diinginkan dari obat

diperoleh hampir sekejap (hanya singkat).

Bahaya injeksi intravena adalah dapat mengakibatkan terganggunya zat-zat koloid darah

dengan reaksi hebat, karena dengan cara ini benda asing langsung dimasukkan ke dalam

sirkulasi, misalnya tekanan darah mendadak turun dan timbulnya shock. Bahaya ini lebih besar

bila injeksi dilakukan terlalu cepat, sehingga kadar obat setempat dalam darah meningkat terlalu

pesat. Oleh karena itu, setiap injeksi i.v sebaiknya dilakukan amat perlahan, antara 50-70 detik 

lamanya.Keuntungan rute ini adalah (1) jenis-jenis cairan yang disuntikkan lebih banyak dan

bahkan bahan tambahan banyak digunakan IV daripada melalui SC, (2) cairan volume besar

dapat disuntikkan relatif lebih cepat; (3) efek sistemik dapat segera dicapai; (4) level darah dari

obat yang terus-menerus disiapkan, dan (5) kebangkitan secara langsung untuk membuka vena

untuk pemberian obat rutin dan menggunakan dalam situasi darurat disiapkan.

Kerugiannya adalah meliputi : (1) gangguan kardiovaskuler dan pulmonar dari

peningkatan volume cairan dalam sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat volume cairan

dalam jumlah besar; (2) perkembangan potensial trombophlebitis; (3) kemungkinan infeksi lokal

atau sistemik dari kontaminasi larutan atau teknik injeksi septik, dan (4) pembatasan cairan

berair.

5/17/2018 Intravena n SC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/intravena-n-sc 2/3

Subkutan/sc (hipodermolisis)

Termasuk rute injeksi parenteral volume besar dan volume kecil. Injeksi di bawah kulit

dapat dilakukan hanya dengan obat yang tidak merangsang dan melarut baik dalam air atau

minyak. Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area di bawah kulit yaitu pada jaringan

konektif atau lemak di bawah dermis. Efeknya tidak secepat injeksi intramuscular atau intravena.

Mudah dilakukan sendiri, misalnya insulin pada penyakit gula.

Tempat yang paling tepat untuk melakukan injeksi subkutan meliputi area vaskular di

sekitar bagian luar lengan atas, abdomen dari batas bawah kosta sampai krista iliaka, dan bagian

anterior paha. Tempat yang paling sering direkomendasikan untuk injeksi heparin ialah

abdomen. Tempat yang lain meliputi daerah scapula di punggung atas dan daerah ventral atas

atau gluteus dorsal. Tempat yang dipilih ini harus bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut,

tonjolan tulang, dan otot atau saraf besar dibawahnya.

Obat yang diberikan melalui rute SC hanya obat dosis kecil yang larut dalam air (0,5

sampai 1 ml). Jaringan SC sensitif terhadap larutan yang mengiritasi dan obat dalam volume

besar. Kumpulan obat dalam jaringan dapat menimbulkan abses steril yang tak tampak seperti

gumpalan yang mengeras dan nyeri di bawah kulit.

Penyuntikan subkutan (hipodermolisis) menyiapkan sebuah alternatif ketika rute

intravena tidak dapat digunakan. Cairan volume besar secara relatif dapat digunakan tetapi

injeksi harus diberikan secara lambat. Dibandingkan dengan rute intravena, absorpsinya lebihlambat, lebih nyeri dan tidak menyenangkan, jenis cairan yang digunakan lebih kecil (biasanya

dibatasi untuk larutan isotonis) dan lebih terbatas zat tambahannya.Jenis obat yang lazim

diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat-obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin.

5/17/2018 Intravena n SC - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/intravena-n-sc 3/3