intonasi dalam hubungannya

11
INTONASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SINTAKSIS BAHASA INDONESIA Oleh Herta Furaida Erlangga NIM 1407121416 Email: [email protected] A. Pendahuluan Masalah bahasa dan sastra di Indonesia mencakup berbagai masalah pokok. Dari masalah pokok tersebut itulah perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan berencana dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Pembinaan bahasa ditunjukkan kepada mutu pemakaian bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. Observasi terhadap bahasa Indonesia menunjukkan bahwa bahasa Indonesia terdiri atas bahasa Indonesia ragam tulis dan bahasa Indonesia ragam lisan. Kedua ragam itu berbeda dalam tingkatan kepaduannya dan juga dalam tata bahasanya. Sistem bunyi ragam lisan itu bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain karna terpengaruh oleh system bunyi berbagai bahasa

Upload: herta-erlangga

Post on 29-Jan-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

:)

TRANSCRIPT

Page 1: INTONASI DALAM HUBUNGANNYA

INTONASI DALAM HUBUNGANNYADENGAN SINTAKSIS BAHASA INDONESIA

Oleh

Herta Furaida ErlanggaNIM 1407121416

Email: [email protected]

A. Pendahuluan

Masalah bahasa dan sastra di Indonesia mencakup berbagai

masalah pokok. Dari masalah pokok tersebut itulah perlu digarap

dengan sungguh-sungguh dan berencana dalam rangka pembinaan

dan pengembangan bahasa Indonesia. Pembinaan bahasa

ditunjukkan kepada mutu pemakaian bahasa Indonesia sebagai

sarana komunikasi. Observasi terhadap bahasa Indonesia

menunjukkan bahwa bahasa Indonesia terdiri atas bahasa Indonesia

ragam tulis dan bahasa Indonesia ragam lisan. Kedua ragam itu

berbeda dalam tingkatan kepaduannya dan juga dalam tata

bahasanya. Sistem bunyi ragam lisan itu bervariasi dari satu daerah

ke daerah yang lain karna terpengaruh oleh system bunyi berbagai

bahasa daerah sehingga disebut dialek regional bahasa Indonesia.

Ragam lisan tidak lepas kaitannya dengan adanya proses intonasi

dalam interaksi (Halim,1969:7).

Gejala intonasi,atau gejala prosodi mempunyai hubungan yang

erat dengan struktur kalimat dan dengan interelasi kalimat dalam

sebuah wacana. Intonasi dikontrol oleh subkomponen intonasi dan

komponen fonologis tata bahasa dan direalisasikan atau dijelaskan

pada salah satunya kelompok jeda yang jumlah dan penyebarannya

Page 2: INTONASI DALAM HUBUNGANNYA

dalam kalimat bergantung kepada struktur kalimat itu,yaitu pda

komponen sintaksis(Halim,1969:77).

Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari tentang

ketatabahasaan salah satunya ilmu kalimat. Diketahui bahwa Ada

empat alat sintaksis, yaitu urutan, bentuk kata, intonasi, dan kata

sarana atau kata tugas. Sintaksis diperlukan dalam telaah mengenai

intonasi karena setiap kalimat pasti berhubungan dengan intonasi.

Telah lama diketahui bahwa intonasi memiliki fungsi gramatikal dan

fungsi emosional yang kedua fungsi tersebut dibahasa dan dipelajari

dalam cabang ilmu sintaksi serta akan dijelaskan pada bagian

pembahasan selanjutnya. Dengan demikian intonasi memiliki

hubungan yang erat dengan sintaksis(Halim,1969:80).

Berdasarkan latar belakang tersebut,diperoleh rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Intonasi?

2. Apa saja pola intonasi pokok dalam bahasa Indonesia?

3. Apa fungsi pokok intonasi dalam bahasa Indonesia?

4. Bagaimana gejala Intonasi dihubungkan dengan tata kalimat

dalam bahasa Indonesia?

Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka diperoleh tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian intonasi

2. Untuk mengetahui pola-pola intonasi pokok dalam bahasa

Indonesia

3. Untuk memahami fungsi pokok intonasi dalam bahasa

Indonesia

4. Untuk mengetahui hubungan antara gejala intonasi dengan tata

kalimat dalam bahasa Indonesia.

Page 3: INTONASI DALAM HUBUNGANNYA

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah

memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang intonasi dalam

hubungannya dengan sintaksis bahasa Indonesia agar tidak terjadi

kekeliruan dalam lingkungan masyarakat maupun mahasiswa.

B. Pembahasan

Ujaran pada hakikatnnya adalah bunyi yang dihasilkan oleh udara

yang berhembusdari paru-paru melalui alat-alat bicara manusia. Intonasi

adalah pola perubahan nada yang dihasilkan pembicara pada waktu

mengucapkan ujaran atau bagian-bagiannya . Intonasi yaitu tinggi

rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan pada kata-

kata tertentu di dalam kalimat (Kridalaksana ,1993:85).

Intonasi merupakan bagian dari prosodi. Prosodi merupakan melodi

dan ritme ujaran yang mempunyai fungsi tertentu. Gejala intonasi, atau

gejala prosodi mempunyai hubungan yang erat dengan struktrur kalimat

dan dengan interelasi kalimat dalam sebuah wacana. Dengan kata lain

intonasi dan hubungannya dengan kalimat harus diteliti sekiranya yang

dimaksud menjelaskan struktur kalimat sampai sejauh kemampuan

penutur-pendengar(anonim,2012).

Seperti yang diketahui, sintaksis merupakan cabang ilmu yang

mempelajari tentang ilmu kalimat.Beberapa definisi atau batasan sintaksis

menurut para ahli :

Sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang sudah sangat tua,

menyelidiki struktur kalimat dan kaidah penyusunan kalimat (Suhardi,

1998:1).

Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara kata atau

frase atau klausa atau kalimat yang satu dengan kata atau frase

(clause atau kalimat yang lain atau tegasnya mempelajari seluk-beluk

frase, klause, kalimat dan wacana (Ramlan. 1985:21).

Page 4: INTONASI DALAM HUBUNGANNYA

Dengan mengaitkan peran kalimat sebagai alat interaksi dan

kelengkapan pesan atau isi yang akan disampaikan, kalimat didefinisikan

sebagai “susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang

lengkap”. Sedangkan dalam kaitannya dengan satuan-satuan sintaksis

yang lebih kecil (kata, frase, dan klausa) bahwa kalimat adalah satuan

sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa

klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan

intonasi final.

Sehingga disimpulkan, bahwa yang penting atau yang menjadi dasar

kalimat adalah konstituen dasar dan intonasi final, sedangkan konjungsi

hanya ada kalau diperlukan(Ilham,2011).

Intonasi final yang ada yang memberi ciri kalimat ada tiga,yaitu:

1. Intonasi deklaratif : Dalam bahasa tulis dilambangkan tanda titik.

2. Intonasi interogatif : Dalam bahasa tulis dilambangkan tanda tanya.

3. Intonasi seru : Dalam bahasa tulis dilambangkan tanda seru.

Dalam bahasa Indonesia intonasi tidak berlaku pada tataran fonologi

dan morfologi, melainkan hanya berlaku pada tataran sintaksis. Intonasi

merupakan ciri utama yang membedakan kalimat dari sebuah

klausa(Febriani,2014).

Dipandang sebagai partikel, intonasi dalam bahasa Indonesia

dicirikan dalam sebuah hirarki unit(dalam urutan menurun),yaitu:

Pola intonasi

Kelompok jeda

Kontur,serta

Tingkat tinggi nada,jeda,dan tekanan.

Sebuah pola intonasi terdiri dari sebuah kelompok jeda atau lebih.

Jumlah kelompok jeda dalam sebuah pola intonasi sedikit banyak

bergantung kepada struktur sintaksis kalimat yang mengandunginya.

Sebaliknya,kelompok jeda ini dapat dihubungkan dengan kategori “topik”

dan “sebutan” yang dalam bahasa Indonesia tidak ditandai oleh perangkat

sintaksis seperti urutan kata(Halim,1969: 127)

Page 5: INTONASI DALAM HUBUNGANNYA

Intonasi dalam sebuah kalimat kaitannya dengan sintaksis

berhubungan dengan salah satunya klausa. Sebuah klausa yang sama

artinya terdiri dari unsure segmental yang sama dapat menjadi kalimat

deklaratif atau kalimat interogatif,hanya dengan mengubah intonasinya.

Kalau konstituen dasar kalimat dapat diuraikan atas segmen-segmennya

berdasarkan cirri morfologi dan sintaksis,maka intonasinya dapat

diuraikan berdasarkan ciri-cirinya yang berupa:

Tekanan

Ciri-ciri suprasegmental yang menyertai bunyi ujaran.

Tempo

Waktu yang diperlukan untuk melafalkan suatu arus ujaran.

Nada

Unsur suprasegmental yang diukur berdasarkan kenyaringan suatu

segmen dalam suatu arus ujaran(Chaer ,1994: 253).

Telah Lama diketahui bahwa intonasi itu memiliki dua fungsi, yaitu (1)

fungsi gramatikal dan (2) fungsi emosional,bahwa kedua fungsi itu terjadi

bersama (yaitu pada umumnya keduanya tidak saling mengindarkan pada

distribusinya dalam setiap ujaran),dan bahwa fungsi gramatikal itu primer

atau mendasar,sedangkan fungsi emosional itu sekunder. Pernyataan

bahwa fungsi gramatikal itu primer dan bahwa fungsi emosional itu

sekunder dapat dibuktikan kebenarannya dengan dua buah

landasan(Halim,1969:79).

Intonasi adalah lagu kalimat atau rima kalimat, yang keduanya

merupakan ekspresi tekanan kalimat. Lagu kalimat menyampaikan arti

emosional,sedangkan rima kalimat mengandung arti gramatikal. Sebuah

kalimat dapat merupakan wujud lagu yang bercirikan pola lagu dan alun

lagu atau merupakan wujud rima yang ditandai dengan pola rima dan alun

rima. Dengan lain perkataan,sebuah kalimat sebagai bagian suatu

wacana actual dapat merupakan perwujudan baik lagu maupun

rima(Pane,1950: 29).

Page 6: INTONASI DALAM HUBUNGANNYA

Intonasi dikontrol oleh sub komponen intonasi dari komponen

fonologis tata bahasa dan direalisasikan atau dijelaskan pada tingkat

penampilan oleh butir-butir seperti tinggi nada,tekanan, jeda dan

pengaturannya menjadi pola-pola intonasi yang bermakna, yang mungkin

dipecah- belah ke dalam konstituen yang lebih kecil seperti kelompok

jeda, yang jumlah dan penyebarannya dalam kalimat bergantung pada

struktur kalimat itu,yaitu pada komponen sintaksis. Dapat dikatakan

bahwa intonasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan tata kalimat

Sintaksis(Halim,1969: 79).

C. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut

1. Intonasi yaitu tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan

penekanan pada kata-kata tertentu di dalam kalimat.

2. pola intonasi terdiri dari sebuah kelompok jeda atau lebih. Jumlah

kelompok jeda dalam sebuah pola intonasi sedikit banyak bergantung

kepada struktur sintaksis kalimat yang mengandunginya.

3. intonasi itu memiliki dua fungsi, yaitu (1) fungsi gramatikal dan (2)

fungsi emosional,kedua fungsi itu terjadi bersama (yaitu pada

umumnya keduanya tidak saling mengindarkan pada distribusinya

dalam setiap ujaran),dan fungsi gramatikal itu primer atau

mendasar,sedangkan fungsi emosional itu sekunder.

4. Gejala intonasi, atau gejala prosodi mempunyai hubungan yang erat

dengan struktrur kalimat dan dengan interelasi kalimat dalam sebuah

wacana. Dengan kata lain intonasi dan hubungannya dengan kalimat

harus diteliti sekiranya yang dimaksud menjelaskan struktur kalimat

sampai sejauh kemampuan penutur-pendengar.

Page 7: INTONASI DALAM HUBUNGANNYA

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Konstituen-Konstituen Sintaksis. https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-kemerdekaan/sintaksis-konstituen-konstituen/. Diakses tanggal 24 Mei 2015,pukul 11.00 wib.

Pane,Armijn. 1950. Mentari Sendi Baru Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer,abdul.1994.Linguistik Umum. Jakarta:Rineka cipta.

Halim, amran. 1969.Intonasi Dalam Hubungannya Dengan Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Ilham. 2011. Sintaksis. http://tugaskuliah-ilham.blogspot.com/2011/03/sintaksis_21.html. Diakses tanggal 24 Mei 2015,pukul 10.00 wib.

Kridalaksana,Hanimurti.1993.Kamus Linguistic. Jakarta: erlangga.

Meina Febriani.2014.Alat- Alat Sintaksis. http://banggaberbahasa.blogspot.com/2014/02/alat-alat-sintaksis.html. Diakses tanggal 20 Mei 2015, pukul 19.00 wib.

Ramlan.1981. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. yogyakarta: Up karyono.