inti sari

2
INTISARI Keadaan stress oksidatif akan menyebabkan kerusakan membran sel eritrosit dan menimbulkan keadaan anemia hemolitik. Klorofil daun katuk memiliki struktur porphirin yang dapat mereduksi radikal bebas sehingga dapat dijadikan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek klorofil daun katuk dan Cu-klorofilin terhadap kadar malodialdehide mencit betina galur balb-c yang diinduksi natrium nitrit. Penelitian eksperimental dengan post test only control group design ini menggunakan sampel 24 ekor mencit betina galur balb-c dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I diberi pakan standar; kelompok II diberi pakan standar dan induksi natrium nitrit; kelompok III diberi pakan standar, induksi natrium nitrit dan klorofil daun katuk; kelompok IV diberi pakan standar, induksi natrium nitrit dan cu-klorofilin. Pemeriksaan kadar malondialdehide dilakukan pada hari ke-32. Rerata kadar malondialdehide kelompok I: 2,10 µmol/L±0,11, kelompok II: 3,44 µmol/L±0,38, kelompok III: 2,31 µmol/L±0,18, kelompok IV: 2,31 µmol/L±0,13. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis, hasilnya terdapat perbedaan bermakna kadar malondialdehide (p < 0,05) dan uji Mann Whitney didapatkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok I dengan kelompok II, antara kelompok I dengan kelompok IV, antara kelompok II dengan kelompok III dan antara kelompok II dengan kelompok IV (p < 0,05), sedangkan antara kelompok I dengan kelompok III dan antara kelompok III dengan kelompok IV tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p > 0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian klorofil daun katuk memiliki efek terhadap penurunan kadar malondialdehide mencit betina galur balb- c yang diinduksi natrium nitrit.

Upload: kharisma-bimo

Post on 12-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

intisari

TRANSCRIPT

Page 1: Inti Sari

INTISARI

Keadaan stress oksidatif akan menyebabkan kerusakan membran sel eritrosit dan menimbulkan keadaan anemia hemolitik. Klorofil daun katuk memiliki struktur porphirin yang dapat mereduksi radikal bebas sehingga dapat dijadikan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek klorofil daun katuk dan Cu-klorofilin terhadap kadar malodialdehide mencit betina galur balb-c yang diinduksi natrium nitrit.

Penelitian eksperimental dengan post test only control group design ini menggunakan sampel 24 ekor mencit betina galur balb-c dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I diberi pakan standar; kelompok II diberi pakan standar dan induksi natrium nitrit; kelompok III diberi pakan standar, induksi natrium nitrit dan klorofil daun katuk; kelompok IV diberi pakan standar, induksi natrium nitrit dan cu-klorofilin. Pemeriksaan kadar malondialdehide dilakukan pada hari ke-32.

Rerata kadar malondialdehide kelompok I: 2,10 µmol/L±0,11, kelompok II: 3,44 µmol/L±0,38, kelompok III: 2,31 µmol/L±0,18, kelompok IV: 2,31 µmol/L±0,13. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis, hasilnya terdapat perbedaan bermakna kadar malondialdehide (p < 0,05) dan uji Mann Whitney didapatkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok I dengan kelompok II, antara kelompok I dengan kelompok IV, antara kelompok II dengan kelompok III dan antara kelompok II dengan kelompok IV (p < 0,05), sedangkan antara kelompok I dengan kelompok III dan antara kelompok III dengan kelompok IV tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p > 0,05).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian klorofil daun katuk memiliki efek terhadap penurunan kadar malondialdehide mencit betina galur balb-c yang diinduksi natrium nitrit.

Kata kunci : klorofil daun katuk, Cu-klorofilin, natrium nitrit, kadar Malondialdehide.