inti sari

2
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas dari 10 macam kulit buah terhadap bakteri penyebab karies gigi Streptooccus mutans dan sampel dengan zona hambat terbesar dianalisis senyawa yang terkandung didalamnya. Digunakan sepuluh sampel kulit buah yaitu kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk purut (Citrus hystrix D.C), jeruk keprok (Citrus reticulata), jeruk bali (Citrus maxima), jeruk manis (Citrus cinensis), pisang susu (Musa sapientum fixa lacte), pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum), pisang kepok (Musa balbisiana), pisang raja (Musa textilia), dan pisang tanduk (Musa accuminata). Metode ekstraksi yang digunkan yaitu maserasi dengan pelarut etanol 70 %. Dilakukan skrining aktivitas antibakteri pada sepuluh sampel, dua ekstrak sampel dengan zona hambat terbesar dilanjutkan uji seri konsentrasi (1%, 2%, dan 4%) dan analisis kandungan seyawa ekstrak dengan metode KLT. Skrining aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 2% sampel yang memiliki potensi menghambat S. mutans adalah pisang raja (12 mm), pisang tanduk (10,25 mm), pisang susu (9,75 mm), jeruk bali (10,25mm), dan jeruk nipis (9,75 mm). Untuk uji seri konsentrasi dilakukan pada sampel kulit pisang raja dan jeruk bali yang menunjukkan diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 4%, hambatan yang dihasilkan yaitu 11,50 mm dan 11,75 mm. Hasil uji dari KLT pada kedua sampel mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol dan terpenoid Kata kunci : Kulit Buah , Streptococcus mutans, Karies Gigi, Antibakteri, difusi disk, Kromatografi Lapis Tipis xii

Upload: desty

Post on 05-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Inti Sari

TRANSCRIPT

Page 1: Inti Sari

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas dari 10 macam kulit buah terhadap bakteri penyebab karies gigi Streptooccus mutans dan sampel dengan zona hambat terbesar dianalisis senyawa yang terkandung didalamnya.

Digunakan sepuluh sampel kulit buah yaitu kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk purut (Citrus hystrix D.C), jeruk keprok (Citrus reticulata), jeruk bali (Citrus maxima), jeruk manis (Citrus cinensis), pisang susu (Musa sapientum fixa lacte), pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum), pisang kepok (Musa balbisiana), pisang raja (Musa textilia), dan pisang tanduk (Musa accuminata). Metode ekstraksi yang digunkan yaitu maserasi dengan pelarut etanol 70 %. Dilakukan skrining aktivitas antibakteri pada sepuluh sampel, dua ekstrak sampel dengan zona hambat terbesar dilanjutkan uji seri konsentrasi (1%, 2%, dan 4%) dan analisis kandungan seyawa ekstrak dengan metode KLT.

Skrining aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 2% sampel yang memiliki potensi menghambat S. mutans adalah pisang raja (12 mm), pisang tanduk (10,25 mm), pisang susu (9,75 mm), jeruk bali (10,25mm), dan jeruk nipis (9,75 mm). Untuk uji seri konsentrasi dilakukan pada sampel kulit pisang raja dan jeruk bali yang menunjukkan diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 4%, hambatan yang dihasilkan yaitu 11,50 mm dan 11,75 mm. Hasil uji dari KLT pada kedua sampel mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol dan terpenoid

Kata kunci : Kulit Buah , Streptococcus mutans, Karies Gigi, Antibakteri, difusi disk, Kromatografi Lapis Tipis

xii