inti sari

3
INTISARI Setiap penelitian atau percobaan yang dilakukan akan muncul error yang tidak kita inginkan, dan diusahakan untuk membuat persen error tersebut sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, kontrol level sangat dibutuhkan dalam meminimalisir persen error tersebut karena seperti kita ketahui semakin kecil persen error, semakin mendekati akurat data yang didapat. Sistem pengendalian proses merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menjamin tingkat keberhasilan proses. Dengan unit pengendali yang kuat maka proses dapat dijalankan pada kondisi optimalnya dengan cara merejeksi/menolak segala macam gangguan seperti fluktuasi laju aliran umpan, suhu, aliran pendingin, ataupun gangguan lain yang tidak terprediksi. Pengendalian proses memberikan kontribusi yang penting dalam safety, perlindungan lingkungan, perlindungan peralatan, operasi pabrik yang lancar, menjamin kualitas produk, menjaga operasional pabrik pada keuntungan maksimumnya, dan berguna dalam monitoring dan diagnose proses. Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air. Sedangkan alat yang digunakan antara lain monitor, CPU, On-Off controller, PID controller, pompa, valve, tangki proses, dan level sensor. Variabel operasi yang digunakan yaitu set point awal 6cm, set point untuk disturbansi rejection 40cm, disturbansi rejection detik 25-40, dan perubahan set point untuk percobaan set point tracking pada detik 0-30 dengan set point 25, detik 31-55 dengan set point 45, dan detik 56-100 dengan set point 70 Sistem pengendali feedback lebih cepat menyesuaikan terhadap gangguan yang diberikan dibandingkan dengan sistem pengendali on- off dan dapat mencapai kestabilan lebih cepat. Pertambahan harga KP pada sistem pengendali akan menaikkan penguatan sistem sehingga dapat digunakan untuk memperbesar kecepatan tanggapan). Pada sistem pengendali PI, jika nilai konstanta integrator lebih besar, sinyal kesalahan yang relatif lebih kecil dapat mengakibatkan laju keluaran menjadi besar. Nilai konstanta KD pada sistem pengendali PID yang kecil akan membuat osilasi pada sinyal yang terbaca, sedangkan KD yang besar akan meninggalkan offset yang besar juga.

Upload: ghafa-al-ramadhan

Post on 14-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

INTISARI

Setiap penelitian atau percobaan yang dilakukan akan muncul error yang tidak kita inginkan, dan diusahakan untuk membuat persen error tersebut sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, kontrol level sangat dibutuhkan dalam meminimalisir persen error tersebut karena seperti kita ketahui semakin kecil persen error, semakin mendekati akurat data yang didapat.Sistem pengendalian proses merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menjamin tingkat keberhasilan proses. Dengan unit pengendali yang kuat maka proses dapat dijalankan pada kondisi optimalnya dengan cara merejeksi/menolak segala macam gangguan seperti fluktuasi laju aliran umpan, suhu, aliran pendingin, ataupun gangguan lain yang tidak terprediksi. Pengendalian proses memberikan kontribusi yang penting dalam safety, perlindungan lingkungan, perlindungan peralatan, operasi pabrik yang lancar, menjamin kualitas produk, menjaga operasional pabrik pada keuntungan maksimumnya, dan berguna dalam monitoring dan diagnose proses.Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air. Sedangkan alat yang digunakan antara lain monitor, CPU, On-Off controller, PID controller, pompa, valve, tangki proses, dan level sensor. Variabel operasi yang digunakan yaitu set point awal 6cm, set point untuk disturbansi rejection 40cm, disturbansi rejection detik 25-40, dan perubahan set point untuk percobaan set point tracking pada detik 0-30 dengan set point 25, detik 31-55 dengan set point 45, dan detik 56-100 dengan set point 70Sistem pengendali feedback lebih cepat menyesuaikan terhadap gangguan yang diberikan dibandingkan dengan sistem pengendali on-off dan dapat mencapai kestabilan lebih cepat. Pertambahan harga KP pada sistem pengendali akan menaikkan penguatan sistem sehingga dapat digunakan untuk memperbesar kecepatan tanggapan). Pada sistem pengendali PI, jika nilai konstanta integrator lebih besar, sinyal kesalahan yang relatif lebih kecil dapat mengakibatkan laju keluaran menjadi besar. Nilai konstanta KD pada sistem pengendali PID yang kecil akan membuat osilasi pada sinyal yang terbaca, sedangkan KD yang besar akan meninggalkan offset yang besar juga. Kesimpulan dari percobaan kali ini adalah Sistem pengendali feedback lebih cepat menyesuaikan terhadap gangguan yang diberikan dibandingkan dengan sistem pengendali on-off, pertambahan harga KP pada sistem pengendali Kp diperbesar akan menyebabkan respon sistem akan semakin cepat menuju stabil, Pada sistem pengendali PI, jika nilai konstanta integrator lebih besar, sinyal kesalahan yang relatif lebih kecil dapat mengakibatkan laju keluaran menjadi besar, Nilai konstanta KD pada sistem pengendali PID yang kecil akan membuat osilasi pada sinyal yang terbaca, sedangkan Kd yang besar akan meninggalkan offset yang besar juga. Saran pada percobaan kali ini adalah teliti dalam mengatur tipe controller pada software,membuka dan menutup valve pada waktu yang tepat sesuai variabel, mereset sensor ketika perubahan variabel, teliti dalam merubah set point pada set point tracking sesuai dengan variabel

BAB VPENUTUP

V.1 Kesimpulan1. Sistem pengendali feedback lebih cepat menyesuaikan terhadap gangguan yang diberikan dibandingkan dengan sistem pengendali on-off dan dapat mencapai kestabilan lebih cepat2. Pertambahan harga KP pada sistem pengendali Kp diperbesar akan menyebabkan respon sistem akan semakin cepat menuju stabil, tetapi apabila nilai Kp terlalu tinggi akan menyebabkan mode system yang akan tidak stabil dan system akan berosilasi. 3. Pada sistem pengendali PI, jika nilai konstanta integrator lebih besar, sinyal kesalahan yang relatif lebih kecil dapat mengakibatkan laju keluaran menjadi besar4. Nilai konstanta KD pada sistem pengendali PID yang kecil akan membuat osilasi pada sinyal yang terbaca, sedangkan Kd yang besar akan meninggalkan offset yang besar juga5. Aplikasi sistem kontrol proses pada industri banyak macamnya seperti flow controller, pressure controller, liquid-level controller, dan temperature controller

V.2 Saran1. Teliti dalam mengatur tipe controller pada software2. Membuka dan menutup valve pada waktu yang tepat sesuai variabel3. Mereset sensor ketika perubahan variabel4. Teliti dalam merubah set point pada set point tracking sesuai dengan variabel