intervensi keperawatan

6
3.1 Intervensi Keperawatan a. Diagnosa 1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubunga dengan output cairan yang berlebihan. 1. Kriteria hasil: Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balan cairan seimbang Tujuan Intervensi Devisit cairan dan elektrolit teratasi Mandiri : - Awasi masukan dan haluaran, karakter, dan jumlah feses Health Education : - Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 – 2500 cc per hari. Kolaborasi: - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi cairan, pemeriksaan lab elektrolit. - Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium

Upload: fathulalim-nuran

Post on 16-Feb-2015

110 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Intervensi Keperawatan

3.1 Intervensi Keperawatan

a. Diagnosa 1.

Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubunga

dengan output cairan yang berlebihan.

1. Kriteria hasil: Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir

lembab, balan cairan seimbang

Tujuan Intervensi

Devisit cairan dan elektrolit

teratasi

Mandiri :

- Awasi masukan dan haluaran, karakter,

dan jumlah feses

Health Education :

- Berikan dan anjurkan keluarga untuk

memberikan minum yang banyak

kurang lebih 2000 – 2500 cc per hari.

Kolaborasi:

- Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian therapi cairan, pemeriksaan

lab elektrolit.

- Kolaborasi dengan tim gizi dalam

pemberian cairan rendah sodium

Observasi :

- Observasi tanda-tanda vital

- Observasi tanda-tanda dehidrasi

.

b. Diagnosa 2.

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan

mual dan muntah.

1. Kriteria hasil : Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang

disediakan, mual, muntah tidak ada.

Page 2: Intervensi Keperawatan

Tujuan Intervensi

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi teratasi

Mandiri :

- Timbang berat badan klien.

- Dorong tirah baring atau

pembatasan aktivitas selama fase

sakit akut

Health Education :

- Lakukan oral hygiene

Kolaborasi:

- Kolaborasi dengan tim gizi

dalam penentuan diet klien

Observasi :

- Kaji pola nutrisi klien dan

perubahan yang terjadi

- Kaji faktor penyebab gangguan

pemenuhan nutrisi.

c. Diagnosa 3.

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang

berlebihan.

1. Kriteria hasil : Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda

infeksi tidak ada

Tujuan Intervensi

Gangguan integritas kulit

teratasi

Mandiri :

Health Education :

- Anjurkan ganti popok anak jika basah.

- Bersihkan bokong secara perlahan

menggunakan sabun non alcohol

- Beri salep seperti zinc oxsida bila

terjadi iritasi pada kulit.

Kolaborasi:

- Kolaborasi dengan dokter dalam

Page 3: Intervensi Keperawatan

pemberian therapi antifungi sesuai

indikasi.

Observasi :

- Observasi bokong dan perineum dari

infeksi

d. Diagnosa 4.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

1. Kriteria hasil : Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang

Tujuan Intervensi

Nyeri dapat teratasi Mandiri :

- Atur posisi yang nyaman bagi klien

Health Education :

- Beri kompres hangat pada daerah

abdomen

- Ajarkan tekhnik relaksasi nafas

dalam

Kolaborasi:

- Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian therapi analgetik sesuai

indikasi

Observasi :

-Observasi tanda-tanda vital

-Kaji tingkat rasa nyeri

-

e. Diagnosa 5

Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang

menakutkan.

1. Criteria Hasil : Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,

prosedur yang menakutkan

Page 4: Intervensi Keperawatan

Tujuan Intervensi

Klien akan memperlihatkan

penurunan tingkat kecemasan

Mandiri :

Health Education :

- Anjurkan pada keluarga untuk

selalu mendampingi klien

- Berikan mainan sesuai kesukaan

klien

Kolaborasi:

- Libatkan keluarga dalam setiap

tindakan

Observasi :

- Kaji tingkat kecemasan klien

- Kaji faktor pencetus cemas

- Kaji hal yang disukai klien

3.2 Evaluasi

a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.

b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.

c. Integritas kulit kembali normal.

d. Rasa nyaman terpenuhi.

e. Cemas pada klien teratasi.