interpretasi test romberg

8
A. Interpretasi test Romberg Bila pasien kehilangan keseimbangan pada saat mata tertutup gangguan pada proprioseptif Bila pasien kehilangan keseimbangan pada saat mata terbuka gangguan di serebellum B. Tipe-tipe tremor 1. Tremor fisiologis : didapatkan bila anggota gerak ditempatkan pada posisi yang sulit , atau bila kita melakukan gerakan volunter dengan sangat lambat, sangat marah atau ketakutan. 2. Tremor halus : tremor terutama terjadi pada jari dan tangan. Kadang-kadang tremor ini sangat halus dan sukar dilihat. Contoh : pada hipertiroid, keracunan nikotin,kafein, obat-obatan seperti adrenalin,efedrin dan barbiturate. 3. Tremor kasar : merupakan tremor yang lambat, kasar dan majemuk. Contoh : pada penyakit Parkinson.

Upload: retnosfadhillah

Post on 08-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

neurologi

TRANSCRIPT

A. Interpretasi test RombergBila pasien kehilangan keseimbangan pada saat mata tertutup gangguan pada proprioseptif Bila pasien kehilangan keseimbangan pada saat mata terbuka gangguan di serebellum

B. Tipe-tipe tremor 1. Tremor fisiologis : didapatkan bila anggota gerak ditempatkan pada posisi yang sulit , atau bila kita melakukan gerakan volunter dengan sangat lambat, sangat marah atau ketakutan.2. Tremor halus : tremor terutama terjadi pada jari dan tangan. Kadang-kadang tremor ini sangat halus dan sukar dilihat. Contoh : pada hipertiroid, keracunan nikotin,kafein, obat-obatan seperti adrenalin,efedrin dan barbiturate.3. Tremor kasar : merupakan tremor yang lambat, kasar dan majemuk. Contoh : pada penyakit Parkinson.4. Rubral tremor : juga dikenal sebagai mesensepalik tremor, yaitu tremor amplitude tinggi yang muncul saat istirahat dan meningkat dengan postur dan gerakan. Penyebabnya adalah lesi pada pedunkel serebelum superior atau di thalamus.5. Orthostatic tremor : tremor yang terjadi pada kaki dan badan saat berdiri, biasanya terjadi beberapa menit setelah berdiri.

C. Kelainan EEG pada SOL Sebuah lesi structural di otak yang akut pada salah satu hemisferum biasanya menimbulkan gelombang delta pada tempat lesinya sendiri atau daerah sekitarnya. Abses serebri biasanya membangkitkan aktivitas delta dengan amplitude tinggi. Gelombang patologik yang serupa juga dijumpai didaerah sekitar tumor serebri, hemoragia serebri,lesi kontusio dan infark serebri. Pemeriksaan EEG dapat memberikan bantuan dalam menentukan lokasi suatu lesi serebral tetapi tidak dapat menentukan proses patologik yang mendasaro lesi fokal serebral itu.D. Sindrom horner : sindrom ini terdiri atas miosis,endoftalmus,ptosis dan anhidrosis hemifasialis. Sindrom horner berkorelasi dengan lesi di pleksus brakhialis, karena terputusnya hubungan ortosimpatetik dari ganglion servikale superius yang terletak di daerah pleksus brakhialis E. Trias abses Gambaran klinis abses serebri biasanya terdapat tanda infeksi, peningkatan tekanan intracranial dan gejala neurologi fokal.F. Penanganan hipertensi pada stoke hemoragik : Tekanan darah harus diturunkan sampai tekanan darah premorbid atau 15-20% bila tekanan sistolik >180 mmHg, diastolic >120 mmHg, MAP > 130 mmHg dan volume hematoma bertambah. Bila terdapat gagal jantung, tekanan darah harus segera diturunkan dengan labetalol iv 10 mg (pemberian dalam 2 menit) maksimum 300mg; enalapril iv 0,625-1,25 mg per 6 jam; kaptopril 3 kali 6,25-25 mg per oral. Target penurunan tekanan darah : 5 menit- 120 menit pertama : turunkan tekanan darah 20%. 2-6 jam kemudian turunkan sampai mencapai 160/100mmHg. 6-24 jam kemudian turunkan tekanan darah