interpretasi data self potential di daerah gunung...

7
30 November 2017 PROSIDING SKF 2017 Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung Tangkuban Parahu dan Sekitarnya Mehindra Luluk Baskoro 1,a) dan Enjang Jaenal Mustopa 2,b) 1 Laboratorium Fisika Teoretik, Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 2 Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 a) [email protected] (corresponding author) b) [email protected] Abstrak Telah dilakukan survey lapangan metode Self Potential (SP) di daerah Gunung Tangkuban Parahu dan sekitarnya untuk mengetahui anaomali potensial listrik di bawah permukaan daerah tersebut. Metode SP ini merupakan metode yang pasif yaitu pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah dengan mengukur beda potensial alamiah diantara dua titik di permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat listrik batuan yang diakibatkan oleh keberadaan mineral bawah permukaan. Akusisi data SP menggunakan konfigurasi elektroda tetap dengan jarak interval tiap elektroda adalah 20 meter dan sebanyak 20 lintasan dengan menggunakan konfigurasi basis tetap (fixed base). Pada teknik ini salah satu elektroda dibuat tetap berada pada satu titik yang disebut titik referensi, sementara elektroda yang lain dipindah-pindah untuk setiap pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan nilai self potential yang didapat dengan nilai terendah -160 mV dan nilai yang tertinggi 380 mV. Dari nilai sebaran potensial tersebut dapat diprediksi juga arah aliran fluidanya. Kata-kata kunci: Fluida, Tangkuban Parahu, Self Potential PENDAHULUAN Metode self potential (SP) pertama kali ditemukan pada tahun 1830 oleh Robert Fox dengan menggunakan elektroda tembaga yang dihubungkan ke sebuah galvanometer untuk mendeteksi lapisan coppere sulfida di Carnwall (Inggris). Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi (Ishido, 2010), mineral logam (Adeyemi et. al., 2006), air bawah tanah (Satao et. al., 2004) dan sebagainya. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi rembesan limbah cair bawah permukaan dan analisis geokimia (Naudet et. al., 2004). Metode SP selama ini dimanfaatkan sebagai secondary tool dalam eksplorasi logam dasar khususnya untuk mendeteksi adanya bijih sulfida. Metode SP adalah metode pasif, karena pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah. Perbedaan potensial alami tanah diukur melalui dua titik dipermukaan tanah. Potensial yang dapat diukur berkisar antara beberapa millivolt (mV) hingga 1 volt. SP dapat disebut sebagai potensial spontan yang ada di permukaan bumi yang diakibatkan oleh adanya proses mekanis ataupun oleh proses elektrokimia yang di kontrol oleh air tanah. Proses mekanis akan menghasilkan potensial elektrokinetik sedangkan proses kimia akan menimbulkan potensial elektrokimia (potensial liquid-junction, potensial ISBN: 978-602-61045-3-3 23

Upload: vudung

Post on 25-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung ...portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017/kfz/files/skf_2017_mehindra_luluk...Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

30 November2017

PROSIDINGSKF2017

Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung

Tangkuban Parahu dan Sekitarnya

Mehindra Luluk Baskoro1,a) dan Enjang Jaenal Mustopa2,b)

1 Laboratorium Fisika Teoretik,

Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,

Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

2Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,

Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

a) [email protected] (corresponding author)b) [email protected]

Abstrak

Telah dilakukan survey lapangan metode Self Potential (SP) di daerah Gunung Tangkuban Parahu dan

sekitarnya untuk mengetahui anaomali potensial listrik di bawah permukaan daerah tersebut. Metode SP ini

merupakan metode yang pasif yaitu pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat

permukaan tanah dengan mengukur beda potensial alamiah diantara dua titik di permukaan tanah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat listrik batuan yang diakibatkan oleh keberadaan mineral

bawah permukaan. Akusisi data SP menggunakan konfigurasi elektroda tetap dengan jarak interval tiap

elektroda adalah 20 meter dan sebanyak 20 lintasan dengan menggunakan konfigurasi basis tetap (fixed

base). Pada teknik ini salah satu elektroda dibuat tetap berada pada satu titik yang disebut titik referensi,

sementara elektroda yang lain dipindah-pindah untuk setiap pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan nilai

self potential yang didapat dengan nilai terendah -160 mV dan nilai yang tertinggi 380 mV. Dari nilai

sebaran potensial tersebut dapat diprediksi juga arah aliran fluidanya.

Kata-kata kunci: Fluida, Tangkuban Parahu, Self Potential

PENDAHULUAN

Metode self potential (SP) pertama kali ditemukan pada tahun 1830 oleh Robert Fox dengan

menggunakan elektroda tembaga yang dihubungkan ke sebuah galvanometer untuk mendeteksi lapisan

coppere sulfida di Carnwall (Inggris). Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

(Ishido, 2010), mineral logam (Adeyemi et. al., 2006), air bawah tanah (Satao et. al., 2004) dan sebagainya.

Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi rembesan limbah cair bawah permukaan dan

analisis geokimia (Naudet et. al., 2004). Metode SP selama ini dimanfaatkan sebagai secondary tool dalam

eksplorasi logam dasar khususnya untuk mendeteksi adanya bijih sulfida.

Metode SP adalah metode pasif, karena pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat

permukaan tanah. Perbedaan potensial alami tanah diukur melalui dua titik dipermukaan tanah. Potensial

yang dapat diukur berkisar antara beberapa millivolt (mV) hingga 1 volt. SP dapat disebut sebagai potensial

spontan yang ada di permukaan bumi yang diakibatkan oleh adanya proses mekanis ataupun oleh proses

elektrokimia yang di kontrol oleh air tanah. Proses mekanis akan menghasilkan potensial elektrokinetik

sedangkan proses kimia akan menimbulkan potensial elektrokimia (potensial liquid-junction, potensial

ISBN: 978-602-61045-3-3 23

Page 2: Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung ...portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017/kfz/files/skf_2017_mehindra_luluk...Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

30 November2017

PROSIDINGSKF2017

nernst) dan potensial mineralisasi (Hendrajaya, 1988).Tanda positif ataupun negarif dari nilai potensial yang

terukur merupakan faktor penting dalam interpretasi anomali SP. Faktor utama yang mempengaruhi SP

secara umum ialah air tanah. Potensial ditimbulkan oleh aliran air tanah, dengan berperan sebagai elektrolit

dan pelarut dari mineral yag berbeda.

Secara teknis prinsip kerja metode SP adalah mengukur tegangan statis alam (natural static voltage)

melalui dua buah elektroda yang ditancapkan di permukaan bumi, yang dihubungkan dengan digital

milivoltmeter. Milivoltmeter ini harus mempunyai impedansi masukan yang besar untuk mengabaikan arus

listrik yang berasal dari bumi selama pengukuran (Indriana, 2007). Keunggulan metode SP daripada metode

geolistrik lain adalah sangat responsif untuk target bawah permukaan yang bersifat konduktif seperti mineral

logam dan mineral sulfida, serta dapat diterapkan untuk daerah yang topografinya tidak datar (Vichabian and

Morgan, 2002).

Tabel 1. Sumber dan tipe anomali SP (Reynolds, 1997)

Sumber Tipe Anomali

Potensial Mineral Mineral jenis Sulfida (Phyrite,

chalcopyritem pyrrhotite, sphalerite,

galena)

Negatif – ratusan mV Mineral jenis Graphite

Mineral jenis magnetite dan jenis

elektrik lainnya

Batu bara

Mangan

Quartz viens Positif – puluhan mV

Pegmatites

Potensial Dasar Aliran fluida, reaksi geokimia Positif/negatif ≤ 100 mV

Aktivitas bioelektrik Negatif, ≤ 300 mV

Pergerakan air tanah Positif/negatif, hingga ratusan mV

Topografi Negatif hingga 2 mV

Secara umum anaomali SP dapat diinterpretasi secara kualitatif ataupun kuantitatif, hal ini bergantung

pada tujuan dari investigasi, banyaknya data, kualitas data, serta informasi geologi. Analisa kualitatif

diperoleh dengan mengamati bentuk kontur, amplitudo, polaritas positif dan negatif dari anomali SP yang

diamati untuk memberikan lokasi sumbet yang prospektif. Analisa kuantitatif dilakukan secara matematis

untuk menentukan kedalaman dan bentuk struktur yang terpendam. Interpretasi kuantitatif dikelompokkan

menjadi 2 yaitu pemodelan continous (2D dan 3D) dan fixed geometry.

ISBN: 978-602-61045-3-3 24

Page 3: Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung ...portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017/kfz/files/skf_2017_mehindra_luluk...Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

30 November2017

PROSIDINGSKF2017

METODE PENELITIAN

Diagram Alir Penelitian

Metode Self Potential (SP) merupakan suatu metode survei geofisika yang dapat dimanfaatkan untuk

mengeksplorasi sumber daya alam bawah permukaan. Pada penelitian menggunakan metode SP ini secara

garis besar dapat digambarkan dalam diagram alir seperti pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Diagram alir penelitian

ISBN: 978-602-61045-3-3 25

Page 4: Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung ...portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017/kfz/files/skf_2017_mehindra_luluk...Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

30 November2017

PROSIDINGSKF2017

Lokasi Penelitian

Daerah prospek panas bumi dibuktikan dengan adanya manifestasi panas bumi permukaan. Lokasi yang

menjadi target penelitian SP ini merupakan daerah manifestasi panas bumi di dekat Gunung Tangkuban

Parahu dan Sekitarnya. Keberadaan manifestasi panas bumi tersebut didukung dengan adanya sumber air

panas di daerah obyek wisata Ciater.. Lokasi penelitian dapat ditunjukkan pada gambar 1 di bawah ini. Untuk

titik pengukuran diambil 20 titik lintasan yang diukur pada penelitian ini.

Gambar 2. Lokasi Titik Pengukuran

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi peralatan penelitian yang digunakan di

lapangan maupun. Peralatan dyang digunakan dapat dilihat pada gambar 3 :

Gambar 3. Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian

ISBN: 978-602-61045-3-3 26

Page 5: Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung ...portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017/kfz/files/skf_2017_mehindra_luluk...Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

30 November2017

PROSIDINGSKF2017

Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan diantaranya elektroda sebanyak 6 buah, elektroda ini

digunakan sebagai penghantar arus dari sumber arus ke dalam lapisan tanah, kabel gulung 500 meter

sebanyak 3 buah, kabel gulung ini digunakan untuk menghubungkan elektroda dengan sumber arus, sehingga

untuk survei yang membutuhkan bentangan yang sangat panjang dapat dilakukan dengan mudah, palu

geologi sebanyak 2 buah, palu ini digunakan untuk menancapkan elektroda ke dalam tanah, meteran

sepanjang 100 meter sebanyak 2 buah, digunakan untuk mengukur jarak bentangan dan jarak antar elektroda,

Multivoltmeter digital sebanyak 2 buah, digunakan untuk mengukur dan membaca perbedaan potensial antar

elektroda, GPS sebanyak 2 buah, digunakan untuk pemetaan lokasi penelitian, elevasi juga dapat langsung

diketahui dari GPS, akuades digunakan untuk membasahi tanah yang kering, alat tulis (bolpoin, kertas)

digunakan untuk mencatat hasil pengukuran.

Pengukuran Data di Lapangan

Pengukuran data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan digital milivoltmeter . Jumlah titik

pengukuran dalam daerah penelitian adalah sebanayk 20 titik lintasan , dengan jarak rata-rata antar elektroda

pada tiap titik lintasan adalah 20 meter dan tiap lintasan rata-rata memiliki panjnag lintasan 200 meter. Untuk

memperoleh peta sebaran isopotensial di lokasi penelitian, maka titik pengukuran SP diusahakan disebar

dalam bentuk grid atau lintasan yang teratur (Revil and Hubard, 2009). Konfigurasi elektroda yang digunakan

adalah model konfigurasi elektroda tetap yaitu dengan menjaga satu elektroda tetap di titik referensi,

sedangkan elektroda lainnya bergerak setiap interval tertentu sesuaidengan arah lintasan.

Gambar 4. Konfigurasi pengukuran data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peta kontur elevasi dapat dibuat dengan menggunakan perangkat lunak surfer 11 dengan memasukkan

data latitude, longitude, dan elevasi dari setiap lintasan pengukuran. Dari gambar 5 dapat dilihat bahwa

elevasi daerah pengukuran yang paling rendah adalah pada elevasi 900an meter dan ditunjukan oleh warna

ungu yang mana daerah tersebut berada disebelah utara daerah penelitian, sedangkan daerah penelitian

tertinggi berada pada elevasi sekitar 1360 meter, yang ditunjukan oleh warna putih-merah dan berada

disebelah selatan-barat dari daerah penelitian.

ISBN: 978-602-61045-3-3 27

Page 6: Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung ...portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017/kfz/files/skf_2017_mehindra_luluk...Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

30 November2017

PROSIDINGSKF2017

Gambar 5. Peta kontur elevasi daerah pengukuran

Gambar 6. Peta isopotensial daerah penelitian

Persebaran nilai SP yang telah dilakukan koreksi diolah menjadi peta isopotensial (Gambar 6) yang

menggambarkan persebaran nilai SP pada area penelitian. Berdasarkan analisa data diperlihatkan adanya

anomali di daerah ini. Nilai isopotensial yang terbaca pada daerah ini berkisar pada nilai -160 mV sampai

dengan 380 mV. Berdasarkan peta kontur isopotensial, Pada daerah selatan-tenggara sampai barat penelitian

memiliki sebaran nilai SP yang cenderung bernilai negatif yaitu dengan memiliki nilai -160mV sampai -

20mV yang ditunjukkan dengan warna ungu sampai biru. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya

aliran fluida bawah permukaan. Aliran fluida tersebut selain karena efek topografi ternyata sesuai dengan

ISBN: 978-602-61045-3-3 28

Page 7: Interpretasi Data Self Potential di Daerah Gunung ...portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017/kfz/files/skf_2017_mehindra_luluk...Metode SP dapat digunakan untuk mendeteksi reservoir panas bumi

30 November2017

PROSIDINGSKF2017

perubahan anomali SP. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan bahwa semakin kecil nilai

anomali SP (bernilai negatif) maka aliran air ke lokasi itu relatif besar.

Pada daerah utara-timur laut penelitian terdapat sebaran anomali SP bernilai positif dengan nilai 180mV-

380mV yang ditunjukkan dengan warna merah.Hal ini dikarenakan pada daerah tersebut diduga terdapat

suatu rekahan pada struktur bawah permukaan yang mengindikasikan adanya aliran fluida panas pada daerah

ini. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menjelaskan bahwa sebaran anomali SP yang paling besar diduga

terdapat pada daerah rekahan. Pengaruh dari efek topografi menjelaskan bahwa fluida bawah permukaan

yang mengalir melalui struktur pada umumnya menaikkan nilai potensial dalam arah aliran fluida. Maka dari

itu dapat dijelaskan bahwa pola aliran fluida diprediksi mengarah dari barat daya menuju arah timur laut

daerah penelitian.

Dari peta persebaran potensial daerah penelitian dapat diketahui struktur bawah permukaan berdasarkan

sifat resistif batuan dan konduktif batuan. Terindikasi dengan tingginya nilai potensial yang terukur secara

numerik bernilai positif, maka batuan di daerah penelitian tersebut bersifat konduktif.

KESIMPULAN

Dari hasil interpretasi persebaran isopotensial maka diperoleh nilai persebaran potensial daerah penelitian

yaitu berkisar -160mV sampai dengan 380 mV. Diprediksi pola arah aliran fluida pada daerah penelitian yaitu

dari arah barat daya menuju arah timur laut Pada daerah penelitian merupakan zona konduktif karena

terindikasi dengan tingginya nilai potensial yang terukur.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada P3MI (Program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat,

dan Inovasi ) ITB 2017 atas dukungan finansialnya pada penelitian ini .

REFERENSI

1. Andan, A. 1992. Laporan Penyelidikan Geolistrik Daerah Panas Bumi Guci – Bumi Jawa. Direktorat

Vulkanologi.

2. Fithria, N. 2012. Identifikasi Aliran Air Injeksi Di Lapangan Talang Jimar Region Sumatra

Menggunakan Metode Spontaneous Potential. Berkala Fisika. ISSN: 1410-9662. Vol. 15, No. 3, Juli

2012, hal 95-100.

3. Grandis, H. (2009). Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Jakarta: HAGI.

4. Minsley, B. J., "Modeling and Inversion of Self-Potential Data", B. S. Applied Physics, Purdue

University, 1997

5. Rao, B. S., Murty, R., & Reddy, S. J. (1970). Interpretation of selfpotential anomalies of some simple

geometrical bodies. Pure and Applied, 60-77.

6. Revil, A. dan Abderrahim J., “The Self-Potential Method: Theory and Applications in Environmental

Geosciences”.New York, Cambridge University Press. 2013

7. Reynolds, J. M. (1997). An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics. New York: John

Wiley.

8. Sehah dan Raharjo, S.A. 2011. Survei Metode Self Potential Menggunakan Elektroda Pot Berpori untuk

Mendeteksi Aliran Fluida Panas Bawah Permukaan Di Kawasan Baturaden Kabupaten Banyumas

Jawa Tengah. Jurnal Fisika FLUX. Vol. 8 No. 1, Februari 2011, hal. 7-21.

9. Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. R. (1990). Applied Geophysics. New York: Cambridge

University Press.

10. William, L. (2007). Fundamental of Geophysics. Cambridge: Cambridge University Press.

ISBN: 978-602-61045-3-3 29