internet untuk perawat

3

Click here to load reader

Upload: fahriadi

Post on 30-Jun-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Internet Untuk Perawat

IPTEK KES

INTERNET untuk PERWAT (TELENURSING)

Oleh

KOMITE KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan secara integral juga tetap harus mengarahkan visi tersebut dimana pelayanan keperawatan sudah semestinya diarahkan ke aspek preventif dan promotif. Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan asuhan keperawatan dapat

berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan. Hal ini ditandai dengan

pertumbuhan lalu lintas internet di Indonesia diperkirakan sekitar 1,57 Gbps, naik 15,4% dibandingkan catatan akhir tahun lalu sebesar 1,3 Gbps. Seiring pula dengan pertumbuhan jumlah penggunanya dan penambahan kapasitas dari saluran internet TV kabel, diperkirakan lalu lintas internet hingga akhir tahun ini akan mendekati 2 GHz atau sekitar 1,9 GHz. Jika angka ini terus berlanjut maka diprediksikan di tahun 2010 ada 54 juta pengguna internet di Indonesia, sebuah angka yang fantastis, tidak terkecuali bagi pelayanan kesehatan. Seiring itu, semakin berkembang istilah telemedicine, telehealth dan telenursing dalam model pelayanan kesehatan yang berbasis informatika kesehatan/informatika kedokteran. Untuk selanjutnya telenursing/tele keperawatan (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) akan lebih dipaparkan dalam tulisan ini, dalam upaya meningkatkan peran perawat Indonesia melalui bidang informatika kesehatan.

Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.

Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah

Page 2: Internet Untuk Perawat

menganjurkan pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth atau telemedicine termasuk didalamnya telenursing.

Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre yang dikelola organisasi keperawatan. Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, konsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis. Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas. Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini .

Pada model pendidikan di Indonesia telenursing telah dikembangkan di hampir semua institusi pendidikan kesehatan. Universitas Gajah Mada (UGM) lewat e-learning/model elisa yang terintegrasi di semua fakultas UGM. Seperti untuk perawatan luka bisa dilihat di e-lisa UGM studi dengan terlebih dahulu menjadi anggota. http://elisa.ugm.ac.id/comm atau juga model pembelajaran keperawatan yang dikembangkan fakultas keperawatan UPN Veteran Jakarta http://www.belajarkeperawatan.com/, yang saat ini justru banyak berkembang di institusi pendidikan keperawatan swasta di Indonesia. Hal ini mungkin saja terintegrasi dengan fakultas kedokteran atau kesehatan di universitas yang bersangkutan seperti di PSIK UMY Jogjakarta., http://els.fk.umy.ac.id.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.

Akhirnya dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem informasi kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan asuhan keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan kedokteran di Indonesia. (fahri/red)