interaksi obat new

6
1. Interaksi obat : a. Interaksi farmasetik atau Inkompatibilitas Merupakan interaksi sebelum diberikan ke pasien yang terjadi di luar tubuh pada saat penyimpanan, pembuatan, dan peracikan. Interaksi memiliki dua sifat, yaitu : 1) Fisik : penurunan titik beku 2) Kimiawi : hidrolisis obat pada waktu penyimpanan b. Interaksi farmakokinetik Merupakan interaksi proses obat setelah di intake ke dalam tubuh. Mekanisme kerja dari farmakokinetik berupa : 1) Absorpsi Terjadi ketika obat bertemu dengan makanan. Dan proses absorpsi tergantung dimana obat tersebut diabsorpsi. Sebagai contoh: a) Obat anti hipertensi (Kaptopril). Konsumsi obat anti hipertensi jangan bersamaan dengan sayuran dan buah. Obat ini harus dikonsumsi sebelum makan, karena jika obat ini bertemu dengan makanan akan menurunkan bioavibilitas, selain itu obat ini juga dapat berguna untuk melapisi lambung. b) Obat antihistamin. Obat ini bersifat basa lemah, jadi saat dikonsumsi tidak boleh bersamaan dengan konsumsi susu. c) Obat analgesik dan anti inflamasi. Obat-obatan ini bersifat asam jadi jika diminum dengan susu diperbolehkan saja. d) Obat anti jamur dan obat asma. Obat ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makanan berlemak. Saat obat di Intake secara bersamaan akan terjadi perubahan ph lambung dan perubahan waktu pengosongan lambung. 2) Distribusi

Upload: rosafina-utami

Post on 24-Apr-2015

85 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: Interaksi Obat New

1. Interaksi obat :a. Interaksi farmasetik atau Inkompatibilitas

Merupakan interaksi sebelum diberikan ke pasien yang terjadi di luar tubuh pada saat penyimpanan, pembuatan, dan peracikan. Interaksi memiliki dua sifat, yaitu :1) Fisik : penurunan titik beku2) Kimiawi : hidrolisis obat pada waktu penyimpanan

b. Interaksi farmakokinetikMerupakan interaksi proses obat setelah di intake ke dalam tubuh.

Mekanisme kerja dari farmakokinetik berupa :1) Absorpsi

Terjadi ketika obat bertemu dengan makanan. Dan proses absorpsi tergantung dimana obat tersebut diabsorpsi. Sebagai contoh:a) Obat anti hipertensi (Kaptopril). Konsumsi obat anti hipertensi jangan

bersamaan dengan sayuran dan buah. Obat ini harus dikonsumsi sebelum makan, karena jika obat ini bertemu dengan makanan akan menurunkan bioavibilitas, selain itu obat ini juga dapat berguna untuk melapisi lambung.

b) Obat antihistamin. Obat ini bersifat basa lemah, jadi saat dikonsumsi tidak boleh bersamaan dengan konsumsi susu.

c) Obat analgesik dan anti inflamasi. Obat-obatan ini bersifat asam jadi jika diminum dengan susu diperbolehkan saja.

d) Obat anti jamur dan obat asma. Obat ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makanan berlemak.Saat obat di Intake secara bersamaan akan terjadi perubahan ph lambung dan perubahan waktu pengosongan lambung.

2) DistribusiPada proses distribusi terjadi pengikatan dengan protein binding.

Selain itu pada proses distribusi berpengaruh terhadap hidrofilik, hidrofobik dan lipofilik. Pada proses ini juga terjadi kompetisi antara protein binding dengan obat.

3) MetabolismePada proses metabolisme terdapat proses memacu proliferase enzim

sitokrom P450, yang menyebabkan metabolisme meningkat yang mengakibatkan proses eliminasi menjadi cepat sehingga konsentrasi obat berkurang. Obat-obat yang bekerja pada inhibitor sitokrom P450 akan lebih lama di eliminasi, sedangkan obat yang memacu proliferasi akan lebih cepat di eliminasi.

4) EkskresiProses ekskresi terjadi pada ginjal, kulit dan paru-paru.

c. Interaksi farmakodinamikEfek yang terjadi pada proses farmakodinamik, berupa :

a) Efek aditif, yaitu efek yang berasal dari golongan obat yang sama.

Page 2: Interaksi Obat New

b) Efek sinergis, yaitu efek yang timbul dari golongan obat yang berbeda. Namun efek yang ditimbulkan dari sinergis lebih besar dibanding obat yang memiliki efek aditif.

c) Efek antagonis, yaitu efek yang saling menghilangkan fungsi dari masing-masing obat.

Efek-efek yang ditimbulkan dari interaksi obat, yaitu :1. Homoergis, adalah sepasang obat yang menimbulkan efek yang benar-benar

sama.2. Heteroergis, adalah sepasang obat namun hanya satu obat yang menimbulkan

efek tertentu. 3. Homodinamis, adalah pasangan obat homoergis dengan mekanisme kerja yang

sama.4. Heterodinamis, adalah pasangan obat homoergis dengan mekanisme kerja

yang berbeda.2. Sifat farmakokinetik dan farmakodinamik Diazepam dan Alkohol.

A. DiazepamDiazepam merupakan salah satu obat golongan Benzodiazepin. Obat ini

memiliki fungsi kerja utama sebagai potensial inhibisi neuron dengan asam Gamma-aminobutirat (GABA) sebagai mediator pada sistem sarap pusat, dengan cara kerja membuka kanal klorida, kemudian terjadi hipoproliferasi sehingga membuat kemampuan sel berkurang. Golongan Benzodiazepin digunakan sebagai pengganti Barbiturat dan Meprobomate sebagai anti cemas, karena golongan Benzodiazepin lebih efektif dan lama kerja obatnya.

Efek penggunaan Diazepam antara lain, sedatif, anti-epilepsi dan memberi rasa tenang. Namun jika Diazepam digunakan bersamaan dengan reseptor GABA akan menimbulkan efek penurunan kesadaran. Diazepam memiliki 3 macam waktu paruh, yaitu:

a. Long action : bekerja lebih dari 24 jam. Contohnya Nitrazepam.b. Short action : bekerja dalam 6 jam. Contohnya Lorazepam.c. Intermediate : bekerja lebih dari 6 jam.Farmakokinetik dari Diazepam, pada tahap metabolisme terjadi didalam hati

dengan dibantu enzim Sitokrom P450. 3 tahap dalam proses metabolisme, yaitu desalkilasi, hidroksilasi, dan konjugasi yang membentuk glukoklorida yang dieliminasi melalui urin. Proses ekskresi terjadi di ginjal.

Farmakodinamik dari Diazepam antara lain amnesia, anti kejang dan pada saluran pernafasan akan terjadi depresi saluran nafas dan frekuensi nafas yang menurun. B. Alkohol

Secara farmakokinetik alcohol melalui beberapa proses farmakokinetik, yaitu :a) Absorpsi : proses absorpsi pada lambung lebih cepat jika

keadaan lambung dalam keadaan kosong, sedangkan jika ada makanan proses akan lama. Kadar puncakpada plasma sekitar 30 menit.

Page 3: Interaksi Obat New

b) Distribusi : proses distribusi dapat terjadi di seluruh jaringan tubuh dan dapat menembus sawar darah otak, jaringan adipose dan dapat masuk ke janin.

c) Metabolisme : proses metabolism terjadi di hati,terjadi secara presistematik. Alkohol yang di oksidasi diubah menjadi asetildehid oleh ADH, katalase dan sitokrom P450, kemudian masuk kedalam siklus krebs kemudian akan menjadi air dan CO2.

d) Ekskresi : proses ekskresi terjadi melalui ginjal, paru0paru dan kulit dengan melalui keringat.

Secara farmakodinamik dari penggunaan Alkohol menimbulkan efek di beberapa bagian tubuh, antara lain :

a) Saluran cerna : pada saluran cerna,akan terjadi refluks lambung, dan peningkatan HCl yang akan mengakibatkan mual, dan muntah.

b) Sistem saraf pusat : pada system saraf pusat akan mengakibatkan terjadinya ataksia,gangguan bicara, penurunan konsentrasi dan emosi meluap-luap.

c) Terjadi depresi pernafasan.d) Kardiovaskuler : pada system kardiovaskuler akan terjadi

vasodilatasi dan timbul kemerahan pada kulit.e) Hati : pada organ hati, akan memicu terjadinya

hepatitis dan necrosis jaringan.f) Efek teratogenik : efek teratogenik yang akan muncul antara lain,

abortusspontan, bayilahir mati, IQ rendah, abnormalitas wajah, pertumbuhan lambat

C. Alkohol dan diazepam.I. Efek konsumsi alkohol dan diazepam secara bersamaan.

a) Menimbulkan efek depresanb) Konsumsi diazepam dan alkohol dengan dosis tinggi akan menimbulkan

efek sinergis, namun efek dari sinergis itu akan dapat menimbulkan kematian.

c) Absorpsi diazepam meningkat, sedangkan biotransformasi diazepam menurun.

d) Efektivitas diazepam, alkohol merusakprotein binding diazepam.e) Jika dilihat dari lama penggunaan alkohol, dapat dibagi menjadi dua yaitu,

penggunaan jangka pendek yang nantinya akan menimbulkan klirens yang berkurang, sedangkan penggunaan alkohol dalam jangka waktu panjang akan menimbulkan klirens yang besar.

II. Mekanisme kerja dari penggunaan alkohol dan diazepam secara bersamaan.

Penggunaan alkohol yang digunakan secara kronik dapat memicu metabolisme obat lain jika di intake. Sedangkan alkohol yang digunakan secara akut dapat menghambat metabolism obat lain. Berdasarkan skenario, orang tersebut baru mengkonsumsi alkohol, maka orang tersebut kemungkinan mengkonsumsi alkohol secara akut sehingga mengakibatkan

Page 4: Interaksi Obat New

metabolisme dari Diazepam terhambat. Terhambatnya metabolisme ini akan meningkatkan jumlah sel GABA kedalam tubuh yang berakibat menekan aktivitas atau menghentikan respon impuls dari luar sehingga orang tersebut kehilangan kesadaran. Farmakodinamik yang ditimbulkan dari obat tersebut juga sama yaitu membuat vasodilatasi pembuluh darah, sehingga kecepatan aliran darah ditubuh berkurang, dan tubuh mengalami kekurangan asupan O2, sehingga menyebabkan depresi nafas dan berakibat hilangnya kesadaran.

III. Terapi a) Pemberian antagonis dari Diazepam, berupa Flumazenil secara Intravena.b) Pemberian antagonis opioid, berupa Naltrekson.c) Pemberian Disulfiram, untuk menghambat metabolism etil alkohol.