new tugas kelomok interaksi obat (mayllizza willianty permatasari, siti fatimah)

9
TUGAS INTERAKSI OBAT “ Kajian Resep Rawat Inap “ DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH INTERAKSI OBAT Mayllizza Willianty Permatasari (12010042) Siti Fatimah (12010078) S-1 FARMASI REGULER Dosen Pengampu: Febi Ishfahani, S.Si, Apt.

Upload: mayllizza-willianty

Post on 06-Feb-2016

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

interaksi obat

TRANSCRIPT

Page 1: New Tugas Kelomok Interaksi Obat (Mayllizza Willianty Permatasari, Siti Fatimah)

TUGAS INTERAKSI OBAT

“ Kajian Resep Rawat Inap “

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH INTERAKSI OBAT

Mayllizza Willianty Permatasari (12010042)

Siti Fatimah (12010078)

S-1 FARMASI REGULER

Dosen Pengampu:

Febi Ishfahani, S.Si, Apt.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI

BOGOR

25 Mei 2015

Page 2: New Tugas Kelomok Interaksi Obat (Mayllizza Willianty Permatasari, Siti Fatimah)

I. Resep Rawat InapPasien didiagnosa DBS febris, dangue fever, dispepsia. Gejala yang dialami yaitu demam selama 5 hari naik turun, mimisan (), BAB hitam (), gusi berdarah (), nyeri uluh hati sejak satu hari yang lalu masuk rumah sakit, mual dan muntah ().

Medikasi DosisCara

Pemberian18/01 19/01 20/01

P S S M P S S M P S S MPantopump Injeksi 1 × 1 IV IV Ondansetron Injeksi 2 × 1 IV IV Sanmol Tablet 3 × 1

tabletOral

Ceftik 100 mg 2 × 1 tablet

Oral STOP

IVFDRL(Intravenous Fluid Drop Ringer Laktat)

20 tetes per menit Drep

Dextromethorphan 3 × 1 tablet

Oral

Azythromicin 500 mg 1 × 1 tablet

Oral

Efisan syrup3 × 1

sendok teh

Oral

Nutriflam 3 × 1 tablet

Oral

II. Komposisi obatII.1. Pantopump injeksi

Komposisi : Pantoprazole 40 mg / vialIndikasi : Tukak lambung dan usus, kasus peradangan sedang – berat

dari esofagus (refleuks esofagus), sindrom Zollinger Ellison dimana tidak bisa dilakukan pengobatan secara oral.

II.2. Ondansetron injeksiKomposisi : Ondansetron 2 mg / mlIndikasi : mual, muntah

II.3. SanmolKomposisi : Parasetamol 325 mg / tablet, Parasetamol 500 mg / tabletIndikasi : Mengurangi rasa nyeri, menurunkan demam.

II.4. Ceftik 100 mgKomposisi : Cefixime 100 mgIndikasi : bronkitis akut dan eksaserbasi akut dari bronkitis kronis yang

disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae.II.5. IVFDRL (Intravenous Fluid Drop Ringer Laktat)

Page 3: New Tugas Kelomok Interaksi Obat (Mayllizza Willianty Permatasari, Siti Fatimah)

Komposisi : Tiap (mmol/100ml) ; Na = 130 – 140, K = 4 – 5, Ca = 2 – 3, Cl = 109 – 110, Basa = 28 – 30 mEq.

Indikasi : Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik. Ringer laktat menjadi kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan asisdosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob.

II.6. DextromethorphanKomposisi : Dextromethorphan Indikasi : Untuk meredakan batuk yang tidak berdahak.

II.7. Azytromicin 500 mgKomposisi : Azytromicin 500 mgIndikasi : Infeksi saluran nafas, infeksi saluran kemih, infeksi tulang dan

sendi, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi gastointestinal, gonorhoe dan osteomielitis akut.

II.8. Nutriflam Komposisi : Lecithin 100 mg,serratiopeptidase 5 mg, pancreatin 25 mgIndikasi : Inflamasi pada semua kondisi pembedahan dan infeksi.

II.9. Efisan syrupKomposisi : Sukralfat 500 mg / 5 mlIndikasi : Pengobatan jangka pendek untuk tukak usus.

III. Mekanisme KerjaIII.1. Pantopump injeksi (Pantoprazole)

Pantoprazole masuk ke dalam golongan obat Proton Pump Inhibitor,  mekanisme kerjanya dengan mengontrol sekresi asam lambung dengan cara menghambat pompa proton yang mentranspor ion H+ keluar dari sel parietal lambung.

III.2. Ondansetron injeksiMekanisme kerjanya yaitu tidak sepenuhnya ditandai, antagonis reseptor 5-HT3 selektif; mengikat reseptor 5-HT3 baik di pinggiran dan di SSP, dengan efek utama dalam saluran pencernaan. Tidak berpengaruh pada reseptor dopamin dan karena tidak menimbulkan gejala ekstrapiramidal

III.3. Sanmol (Parasetamol)Parasetamol adalah derivat p – aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik/ analgesik. Bekerja pada hipotalamus untuk menghasilkan anti pyresis. Dapat bekerja perifer untuk memblokir nyeri generasi impuls; juga dapat menghambat sintesis prostaglandin di SSP.

III.4. Ceftik 100 mg (Cefixime)

Page 4: New Tugas Kelomok Interaksi Obat (Mayllizza Willianty Permatasari, Siti Fatimah)

Cefixime bersifat bakterisid dan berspektrum luas terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif, seperti sefalosporin oral yang lain, cefixime mempunyai aktivitas yang poten terhadap mikroorganisme gram positif seperti streptococcus sp., Streptococcus pneumoniae, dan gram negatif seperti Branhamella catarrhalis, Escherichia coli, Proteus sp., Haemophilus influenzae. . Mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas tinggi terhadap “ penicillin – binding – protein ” (PBP) 1 (1a, 1b dan 1c) dan 3, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung jenis organismenya. 

III.5. IVFDRL (Intravenous Fluid Drop Ringer Laktat)Keunggulan terpenting dari larutan ringer laktat adalah komposisi elektrolit an konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida meruupakan anion utam di plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intra seluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. Elektrolit – elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk syok pendarahan.

III.6. DextromethorphanDextromethorphan diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna. Dimetabolisme dalam hati dan diekskresi melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah ataupun bentuk dimetilated morfinon. Dextromethorphan merupakan antitusif non narkotik yang dapat meningkatkan ambang rangsang refleks batuk secara sentral.

III.7. Azytromicin 500 mgAzitromisin beraksi menghambat sintesis protein mikroorganisme dengan mengikat ribosom subunit 50S. Azitromisin tidak mengusik pembentukan asam nukleat. Azitromisin aktif terhadap mikroorganisme berikut berdasarkan in vitro dan infeksi klinis. Bakteri aerob gram positif: Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus pneumoniae, dan Streptococcus pyogenes. Bakteri aerob gram negatif: Haemophilus ducreyi, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, dan Neisseria gonorrhoeae.

III.8. Efisan syrup (Sukralfat)Mekanisme kerja dengan cara polimerisasi dan pengikatan selektif terhadap jaringan ulkus yang nekrosis, dimana bahan ini bertindak sebagai penghalang terhadap asam, pepsin dan empedu. Selain itu bekerja dengan cara menstimulasi sintesis prostaglandin endogen. Sukralfat bekerja dengan cara melindungi mukosa dari serangan asam pepsin pada tukak lambung dan duodenal setelah membentuk kompleks dengan eksudat yang bersifat protein seperti albumin dan fibrinogen pada lokasi tukak. Pada kondisi yang lebih ringan, Sukralfat membentuk viscous sehingga memberikan perlindungan pada permukaan mukosa lambung dan duodenum.

IV. Interaksi Obat

Page 5: New Tugas Kelomok Interaksi Obat (Mayllizza Willianty Permatasari, Siti Fatimah)

IV.1. Interaksi antara Dextrometorphan dengan OndansentronMenggunakan ondansetron bersama dengan dekstrometorfan dapat meningkatkan risiko kondisi yang jarang namun serius yang disebut sindrom serotonin, yang dapat mencakup gejala seperti kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan ekstrim dalam tekanan darah, peningkatan denyut jantung, demam, keringat berlebihan, menggigil atau gemetar, penglihatan kabur, kejang otot atau kekakuan, tremor, inkoordinasi, kram perut, mual, muntah, dan diare. Kasus yang parah dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian.

IV.2. Interaksi antara Azitromycin dengan Ondansentron Menggunakkan azitromisin bersama – sama dengan ondansetron dapat meningkatkan resiko irama jantung yang tidak teratur yang mungkin serius dan berpotensi mengancam nyawa, meskipun efek samping relatif jarang. Anda mungkin lebih rentan jika Anda memiliki kondisi jantung yang disebut kongenital sindrom QT panjang, penyakit jantung lainnya, kelainan konduksi, atau gangguan elektrolit (misalnya, magnesium atau kehilangan kalium karena diare berat atau berkepanjangan atau muntah).

V. Penanggulangan dan Cara Pemberian ObatV.1. Pantopump Injeksi (Pantoprazole)

Pantopump injeksi diberikan melalui intravena (IV), kemudian titrasi dapat diturunkan atau ditingkatkan nila diperlukan.

V.2. Ondansetron Injeksi (Ondansetron)Penggunaan ondansetron untuk mencegah mual muntah yang diinduksi kemoterapi, diberikan 30 menit sebelum kemoterapi. Ondan sentron tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat lain seperti: azytromicin dan dextrometorphan. Karena penggunaan obat tersebut secara bersamaan akan mempengaruhi irama jantung menjadi tidak teratur, kejang serta halusinasi. Penanggulangannya dengan memberikan jeda waktu pemberian obat dan pemantau secara teratur.

V.3. Sanmol (Parasetamol)Parasetamol dapat diminum sebelum makan ataupun setelah makan.

V.4. Ceftik 100 mg (Cefixime)Cefixime dapat dberikan bersamaan dengan makan atau setelah makan.

V.5. DMP (Dextromethorphan)Detromethorphan sebaiknya diberikan setelah makan. Dekstromethorphan jangn diminum bersamaan dengan ondansentron karena akan menimbulkan peningkatan denyut jantung, halusinasi. Sebaiknya diberikan waktu jeda pada pemberian obat tersebut jangan sampai diberi bersamaan dan pemantau secara teratur.

V.6. Azytromicin 500 mg (Azytromicin)

Page 6: New Tugas Kelomok Interaksi Obat (Mayllizza Willianty Permatasari, Siti Fatimah)

Azytromisin diminum dalam keadaan perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Azytromisin tidak boleh diminum bersamaan dengan ondansetron karena dapat meningkatkan irama jantung. Sebaiknya diberikan waktu jeda pada pemberian obat tersebut jangan sampai diberi bersamaan dan pemantau secara teratur.

V.7. Efisan syrup (Sukralfat)Sukralfat diminum dalam keadaan perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan sebelum tidur malam.

VI. EvaluasiDari resep yang didapat ini, dokter mungkin sudah menyadari risiko dan telah

menetapkan bahwa ini adalah perawatan terbaik untuk pasien dan telah mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan pemantauan erat untuk setiap komplikasi potensial. Hal ini penting untuk memberitahu dokter tentang semua obat lain yang digunakan, termasuk vitamin dan herbal. Jangan berhenti menggunakan obat apapun tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter. Perlu ada pengaturan pemberian waktu minum obat yang tepat pada resep ini.

VII. Daftar Pustaka1. Drugs, OTCs, and Herbals. Diunduh dari http://reference.medscape.com/drugs

pada tanggal 22 Mei 2015.2. Anonim, 2008-2009, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, PT. Info Master,

Jakarta3. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 2010-2011., ISO Indonesia, PT. ISFI, Jakarta

Barat,