inten
TRANSCRIPT
Penyakit Ulkus Peptikum (gaster dan duodenum)
Ulkus gastric ulserasi mukosa lambung yang disebabkan oleh rusaknya barier pada mukosa, memungkinkan pencucian ulang asam hidroklorik, factor-faktor penyebab termasuk pengobatan (aspirin, indometasin), kimiawi (tembakau, alcohol), stress dan hereditas.
Ulkus duodenal ulserasi pada mukosa duodenum yang disebabkan oleh peningkatan jumalah asam hidroklorik dalam duodenum, factor-faktor penyebab dan termasuk hereditas, stressor psikososial, dan obat-obatan.
Pengkajian
Observasi/temuan
Ulkus Gastrik
- Nyeri epigastrik kiri midepigastrik, dapat menjalar ke punggung - Nyeri terasa 60 sampai 90 menit setelah makan
Ulkus Duodenal
- Nyeri epigastrik kanan : dapat menjalar ke punggung atau toraks dan nyeri 2 sampai 4 jam setelah makan
- Nyeri dapat tidak berhubungan dengan masuknya makanan - Pirosis (nyeri ulu hati) - Rasa kembung setelah makan - Eruktasi - Mual- Nyeri tekan pada abdomen
Pemeriksaan diagnostik/laboratorium
- Endoskopi dengan biopsi dan sitologi - Pemeriksaan barium - Pemeriksaan radiologis abdomen - Analisis lambung - Kadar Hb, HCt, pepsinogen darah, lambung - Melena pada feses
Potensi komplikasi
- Ketidakseimbangan elektrolit - Hemoragi lambung, duodenum - Perforasi - Stenosis pilorik
Penatalaksanaan medis
- Analgesik- Antasida aluminium-magnesium: Delcid, Mylanta-II - Simetidin (Tagamet)- Ranitidine (Zantac) - Sucrafate (Carafate) - Diet
Diagnose Keperawatan
DK: perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan rasa tidak nyaman setelah makan, anoreksia
Intervensi Keperawatan
- Kaji status nutrisi klien: diet, pola makan, makanan yang dapat mnenjadi pencetus rasa nyeri - Kaji riwayat pengobatan klien: aspirin, steroid, vasopresin- Pantau tanda vital setiap 4 jam - Pantau masukan dan haluaran setiap 8 jam - Pertahankan lingkungan tanpa stres- Berikan diet dalam jumlah kecil namun sering - Pantau keefektifan/efek samping pengobatan
Hasil yang diharapkan/evaluasi
Klien:
- Mentoleransi diet tanpa rasa tidak nyaman - Mempertahankan keseimbangan masukan dan haluaran
Diagnose Keperawatan
DK: nyeri yang berhubungan dengan iritasi, dan asupan mukosa lambung
Intervensi keperawatan
- Kaji nyeri:letak, tipe, frekuensi, dan durasi, karena nyeri hebat mendadak dapat menandakan perforasi lambung, duodenum
- Pantau keefektifan/efek samping analgesic/antasida- Berikan aktivasi yang menghibur - Lakukan pijat punggung, ubah posisi - Diskusikan dan ajarkan teknik relaksasi
Hasil yang diharapkan/evaluasi
- Klien melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri
Diagnose keperawatan
DK: kurang pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan rumah dan status nutrisi
Intervensi keperawatan
- Berikan dan tinjau ulang intruksi tertulis mengenai obat-obatan, termasuk nama, tujuan, dosis, waktu pemberian, dan efek samping; instruksikan klien untuk minum antasida hanya telah diresepkan oleh dokter dan menghindari aspirin, steroid
- Diskusikan rencana diet, pentingnya untuk makan dalam waktu yang teratur, hindari tidak makan, dan keuntungan makan dalam jumlah kecil namun sering, hindari kopi, tembakau dan alcohol
- Jelaskan tanda dan gejala perforasi, nyeri epigastrik hebat dan hematemasis - Jelaskan pentingnya lingkungan tanpa stres, terutama pada saat makan- Diskusikan metode penatalaksanaan stres, relaksasi, latihan, pengobatan - Berikan dorongan perawatan tindak lanjut dengan dokter
Hasil yang diharapkan/evaluasi
Klien:
- Mengungkapkan pemahaman tentang hubungan penyebab antara makanan tertentu dengan rasa tidak nyaman
- Memperagakan pengetahuan tentang aturan diet - Mengatakan gejala untuk dilaporkan pada dokter