inten

3
Penyakit Ulkus Peptikum (gaster dan duodenum) Ulkus gastric ulserasi mukosa lambung yang disebabkan oleh rusaknya barier pada mukosa, memungkinkan pencucian ulang asam hidroklorik, factor-faktor penyebab termasuk pengobatan (aspirin, indometasin), kimiawi (tembakau, alcohol), stress dan hereditas. Ulkus duodenal ulserasi pada mukosa duodenum yang disebabkan oleh peningkatan jumalah asam hidroklorik dalam duodenum, factor-faktor penyebab dan termasuk hereditas, stressor psikososial, dan obat- obatan. Pengkajian Observasi/temuan Ulkus Gastrik - Nyeri epigastrik kiri midepigastrik, dapat menjalar ke punggung - Nyeri terasa 60 sampai 90 menit setelah makan Ulkus Duodenal - Nyeri epigastrik kanan : dapat menjalar ke punggung atau toraks dan nyeri 2 sampai 4 jam setelah makan - Nyeri dapat tidak berhubungan dengan masuknya makanan - Pirosis (nyeri ulu hati) - Rasa kembung setelah makan - Eruktasi - Mual - Nyeri tekan pada abdomen Pemeriksaan diagnostik/laboratorium - Endoskopi dengan biopsi dan sitologi - Pemeriksaan barium - Pemeriksaan radiologis abdomen - Analisis lambung - Kadar Hb, HCt, pepsinogen darah, lambung - Melena pada feses Potensi komplikasi

Upload: arief-septianur

Post on 17-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Inten

Penyakit Ulkus Peptikum (gaster dan duodenum)

Ulkus gastric ulserasi mukosa lambung yang disebabkan oleh rusaknya barier pada mukosa, memungkinkan pencucian ulang asam hidroklorik, factor-faktor penyebab termasuk pengobatan (aspirin, indometasin), kimiawi (tembakau, alcohol), stress dan hereditas.

Ulkus duodenal ulserasi pada mukosa duodenum yang disebabkan oleh peningkatan jumalah asam hidroklorik dalam duodenum, factor-faktor penyebab dan termasuk hereditas, stressor psikososial, dan obat-obatan.

Pengkajian

Observasi/temuan

Ulkus Gastrik

- Nyeri epigastrik kiri midepigastrik, dapat menjalar ke punggung - Nyeri terasa 60 sampai 90 menit setelah makan

Ulkus Duodenal

- Nyeri epigastrik kanan : dapat menjalar ke punggung atau toraks dan nyeri 2 sampai 4 jam setelah makan

- Nyeri dapat tidak berhubungan dengan masuknya makanan - Pirosis (nyeri ulu hati) - Rasa kembung setelah makan - Eruktasi - Mual- Nyeri tekan pada abdomen

Pemeriksaan diagnostik/laboratorium

- Endoskopi dengan biopsi dan sitologi - Pemeriksaan barium - Pemeriksaan radiologis abdomen - Analisis lambung - Kadar Hb, HCt, pepsinogen darah, lambung - Melena pada feses

Potensi komplikasi

- Ketidakseimbangan elektrolit - Hemoragi lambung, duodenum - Perforasi - Stenosis pilorik

Page 2: Inten

Penatalaksanaan medis

- Analgesik- Antasida aluminium-magnesium: Delcid, Mylanta-II - Simetidin (Tagamet)- Ranitidine (Zantac) - Sucrafate (Carafate) - Diet

Diagnose Keperawatan

DK: perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan rasa tidak nyaman setelah makan, anoreksia

Intervensi Keperawatan

- Kaji status nutrisi klien: diet, pola makan, makanan yang dapat mnenjadi pencetus rasa nyeri - Kaji riwayat pengobatan klien: aspirin, steroid, vasopresin- Pantau tanda vital setiap 4 jam - Pantau masukan dan haluaran setiap 8 jam - Pertahankan lingkungan tanpa stres- Berikan diet dalam jumlah kecil namun sering - Pantau keefektifan/efek samping pengobatan

Hasil yang diharapkan/evaluasi

Klien:

- Mentoleransi diet tanpa rasa tidak nyaman - Mempertahankan keseimbangan masukan dan haluaran

Diagnose Keperawatan

DK: nyeri yang berhubungan dengan iritasi, dan asupan mukosa lambung

Intervensi keperawatan

- Kaji nyeri:letak, tipe, frekuensi, dan durasi, karena nyeri hebat mendadak dapat menandakan perforasi lambung, duodenum

- Pantau keefektifan/efek samping analgesic/antasida- Berikan aktivasi yang menghibur - Lakukan pijat punggung, ubah posisi - Diskusikan dan ajarkan teknik relaksasi

Hasil yang diharapkan/evaluasi

- Klien melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri

Page 3: Inten

Diagnose keperawatan

DK: kurang pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan rumah dan status nutrisi

Intervensi keperawatan

- Berikan dan tinjau ulang intruksi tertulis mengenai obat-obatan, termasuk nama, tujuan, dosis, waktu pemberian, dan efek samping; instruksikan klien untuk minum antasida hanya telah diresepkan oleh dokter dan menghindari aspirin, steroid

- Diskusikan rencana diet, pentingnya untuk makan dalam waktu yang teratur, hindari tidak makan, dan keuntungan makan dalam jumlah kecil namun sering, hindari kopi, tembakau dan alcohol

- Jelaskan tanda dan gejala perforasi, nyeri epigastrik hebat dan hematemasis - Jelaskan pentingnya lingkungan tanpa stres, terutama pada saat makan- Diskusikan metode penatalaksanaan stres, relaksasi, latihan, pengobatan - Berikan dorongan perawatan tindak lanjut dengan dokter

Hasil yang diharapkan/evaluasi

Klien:

- Mengungkapkan pemahaman tentang hubungan penyebab antara makanan tertentu dengan rasa tidak nyaman

- Memperagakan pengetahuan tentang aturan diet - Mengatakan gejala untuk dilaporkan pada dokter