integumen materi ke 7 dan 8

19
NAMA :KRISTIANTI KELAS :3C PAPER INTEGUMEN A. IMUNOLOGI DASAR Imunologi : ilmu yg mempelajari tentang sistem imun / kekebalan tubuh. Pengenalan, memori, serta kespesifikan terhadap benda asing merupakan inti imunologi.Konsep dasar Respon Imun : Reaksi terhadap sesuatu yang asing. Pemicunya disebut denganAntigen, yaitu Substansi yg mampu merangsang respon imun, berupa bahan infeksiosa biasanya berbentuk protein atau karbohidrat, atau lemak. Antigen akan berkontak dgn sel tertentu, memacu serangkaian kejadian yang mengakibatkan destruksi, degradasi atau eliminasi. Respon imun : 1. Respon imun non spesifik. Terdiri atas : Fagositosis, Reaksi peradangan 2. Respon imun spesifik, terdapat 2 komponen : *Respon imun humoral, berupa globulin-gama tertentu / imunoglobulin. Diperankan limfosit B. *Respon imun selular, menyebabkan reaksi hipersensitif tipe lambat. Diperankan limfosit T Imunitas Humoral

Upload: suhendra

Post on 29-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

NAMA :KRISTIANTI

KELAS :3C

PAPER INTEGUMEN

A. IMUNOLOGI DASAR

Imunologi : ilmu yg mempelajari tentang sistem imun / kekebalan

tubuh. Pengenalan, memori, serta kespesifikan terhadap benda asing merupakan inti

imunologi.Konsep dasar Respon Imun : Reaksi terhadap sesuatu yang asing. Pemicunya

disebut denganAntigen, yaitu Substansi yg mampu merangsang respon imun, berupa

bahan infeksiosa biasanya berbentuk protein atau karbohidrat, atau lemak. Antigen akan

berkontak dgn sel tertentu, memacu serangkaian kejadian yang mengakibatkan destruksi,

degradasi atau eliminasi.

Respon imun :

1. Respon imun non spesifik. Terdiri atas : Fagositosis, Reaksi peradangan

2. Respon imun spesifik, terdapat 2 komponen :

*Respon imun humoral, berupa globulin-gama tertentu / imunoglobulin.

Diperankan limfosit B.

*Respon imun selular, menyebabkan reaksi hipersensitif tipe lambat.

Diperankan limfosit T

Imunitas Humoral

Diperankan limfosit B yang dapat berdeferensiasi menjadi sel plasma

80-90 % dalam sumsum tulang, 10-20 % dari limfosit darah tepi.

Mensintesis imunoglobulin

Ada 5 imunoglobulin : dari yang terbanyak & peranannya :

1. Ig G :  aktivasi komplemen,antibodi heterotropik

2. Ig A  :  antibodi sekretorik

3. Ig M :  aktivasi komplemen

4. Ig D :  reseptor permukaan limfosit

Page 2: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

5. Ig E  : antibodi reagin, pemusnah parasit.

Antibodi berperan pada 4 tipe reaksi imun :

Reaksi tipe I    : reaksi anafilaksis.

Alergen + Ig E + sel Basofil  è pelepasan mediator ( histamin, serotonin dll)

Contoh klinis : urtikaria

Reaksi tipe II  : reaksi sitotoksis

Antigen + Ig G / Ig M  + aktivasi komplemen è lisis dan fagositosis virus, bakteri dll

Contoh klinis : pemfigoid.

Reaksi tipe III : reaksi kompleks imun.

Antigen + Antibodi + Komplemen è

Tidak mudah dimusnahkan sistem fagosit è bereaksi dgn pembuluh darah atau

jaringan lain è kerusakan jaringan.

Contoh klinis : vaskulitis nekrotikans.

B. IMUNITAS SELULER

Imunitas Selular

Diperankan sel T dgn limfokin-nya.

Sel T 80-90 % jumlah limfosit darah tepi dan 90 % jumlah limfosit timus.

Limfokin : zat yang dikeluarkan sel T yang mampu merangsang dan mempengaruhi

reaksi peradangan selular. Contoh : MIF ( Makrophage Inhibitory Factor), MAF

( Activating), faktor kemotaktik makrofag, dll.

Antigen spesifik + limfosit T + limfokin è reaksi hipersensitivitas lambat  (Reaksi tipe

IV  ).

Contoh klinis : Dermatitis Kontak Alergik

C. MEKANISME PERTAHANAN KULIT (INFLAMASI :C1-C2) DAN MUKOSA

MULUT

Pada sistem imunitas terdapat tiga garis pertahanan yang saling bekerjasama untuk

menghadapi dan menangkis serangan. Dua diantaranya bersifat nonspesifik  yaitu tidak

membedakan satu gen infeksi dengan gen infeksi yang lainnya. Garis pertahanan pertama

non spesifik itu bersifat eksternal, yang terdiri atas jaringan epitelium yang menutupi

Page 3: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

tubuh ( kulit dan membran mukosa) beserta sekresi yang dihasilkannya. Garis pertahanan

non spesifik yang kedua bersifat internal, pertahanan ini dipicu oleh sinyal kimiawi dan

melibatkan sel-sel fagositik dan protein antimikroba yang secara nonspesifik menyerang

penyerang yang telah menembus rintangan tubuh bagian luar. Munculnya peradangan

merupakan suatu tanda bahwa garis pertahanan kedua ini telah diaktifkan.

Garis pertahanan ketiga adalah sistem kekebalan. Sistem kekebalan ini mulai

memainkan peranannya secara bersamaan dengan garis pertahanan kedua, tetapi ia

merespon dengan cara spesifik terhadap mikroorganisme tertentu, sel-sel tubuh yang

menyimpang, toksin, dan zat-zat lain yang ditandai sebagai molekul asing. Respon

kekebalan, yang meliputi produksi protein pertahanan spesifik yang disebut antibodi,

melibatkan sebuah kelompok sel darah putih yang beragam yang disebut limfosit2. Baik

pertahanan spesifik maupun non spesifik ini melibatkan reaksi yang bersifat seluler

maupun humoral.1 Sistem imun tubuh kita yang meliputi garis pertahanan pertama dan

kedua ini dikenal dengan sistem imunitas yang Innate (alamiah), sedangkan garis pertahan

ketiga yang merupakan sistem kekebalan dikenal dengan sistem imunitas yang Adaptive

(Aquired, didapat).

*MEKANISME PERTAHANAN NONSPESIFIK

Garis pertahanan pertama

·         Kulit dan Membran mukosa

Barier protektif mukosa mulut terlihat berlapis-lapis terdiri atas air liur pada

permukaannya, lapisan keratin, lapisan granular, membrane basal, dan komponen

seluler serta humoral yang berasal dari pembuluh darah. Komposisi jaringan lunak

mulut merupakan mukosa yang terdiri dari skuamosa yang karena bentuknya, berguna

sebagai barier mekanik terhadap infeksi. Mekanisme proteksi, tergantung pada

deskuamasinya yang konstan sehingga bakteri sulit melekat pada sel-sel epitel dan

derajat keratinisasinya yang mengakibatkan epitel mukosa mulut sangat efisien

sebagai barier.

Jaringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstraoral

dan agregasi limfoid intraoral. Suatu jaringan halus kapiler limfatik yang terdapat

pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut. Palatum, pipi, bibir mirip yang berasal

dari gusi dan pilpa gigi. Kapiler-kapiler ini bersatu membentuk pembuluh limfatik

besar dan bergabung dengan pembuluh limfatik yang berasal dari bagian di dalam otot

lidah dan struktur lainnya. Antigen mikrobial yang dapat menembus epitel masuk ke

Page 4: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

lamina propria. Akan difagositosis oleh sel-sel Langerhans yang banyak ditemukan

pada mukosa mulut.

·         Saliva

Saliva disekresikan oleh kelenjar parotis, submandibularis, submaksilaris, dan

beberapa kelenjar ludah kecil pada permukaan mukosa. Aliran air liur sangat berperan

dalam membersihkan rongga mulut dari mikroorganisme dan pelumas aksi otot lidah,

bibir, dan pipi.

Kelenjar saliva yang mengandung sel plasma dan limfosit, terdiri atas 6

kelenjar saliva utama dan beberapa kelenjar saliva kecil yang tersebar di bawah

mukosa mulut. Kelenjar saliva ini memproduksi IgA yang akan disekresikan ke dalam

rongga mulut dalam bentuk sIgA. Sekresi ini juga mengandung protein antimikroba

lisozim.

·          Celah gusi

Komponen selular dan humoral dari darah akan melewati epitel junctional

yang terletak pada celah gusi dalam bentuk cairan celah gusi. Cairan celah gusi ini

mengandung leukosit dan komponen komplemen selular dan humoral yang terlibat

dalam respon imun.

Garis pertahanan kedua

Mikroba yang menembus garis pertahanan pertama, misalnya mikroba yang

masuk lewat luka pada kulit akan menghadapi garis pertahanan kedua. Mekanisme ini

bergantung pada fagositosis, yaitu proses penelanan organisme yang menyerang tubuh

oleh jenis sel darah putih tertentu. Fungsi fagosit ini akan sangat terjait dengan proses

peradangan dan protein antimikroba.

·         Sel fagositik dan sel natural killer

Sel fagosistik yang disebut neutrofil meliputi 60%dari leukosit. Sel-sel yang

dirusak oleh mikroba akan membebaskan sinyal kimiawi secara kemotaksis yang

menarik neutrofil untuk datang, neutrofil akan memasuki jaringan yang terinfeksi, lalu

menelan dan merusak mikroba.

Makrofag jaringan merupakan bentuk dewasa dari monosit. Sel ini

menjulurkan pseudopodianya dan memakan mikroba yang akan dirusak dengan enzim

lisosom makrofaga. Sel natural killer tidak akan langsung merusak mikroba, namun

akan merusak sel yang diserang virus dan sel abnormal yang dapat membentuk tumor.

·         Respon peradangan

Page 5: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

Respon peradangan dimulai dengan adanya sinyal kimiawi. Sel basofil dan sel

mast akan mengeluarkan histamin yang memicu pembesaran dan peningkatan

permeabilitas kapiler di dekatnya. Leukosit dan sel-sel yang rusak akan mengeluarkan

prostaglandin yang meningkatkan aliran darah ke tempat yang luka. Peningkatan

aliran ini meningkatkan migrasi sel fagositik yang juga diperantarai oleh

faktor kemotaksis (kemokin).

·         Sistem komplemen

Protein antimikroba yang paling penting dalam darah adalah protein sistem

komplemen serta interferon. Disekresi oleh sel-sel yang terinfeksi virus, interferon

menghambat produksi virus di sekitas daerah terinfeksi.

*MEKANISME PERTAHANAN SPESIFIK

Garis pertahanan ketiga

·         Respon kekebalan humoral dan respon yang diperantarai sel

Pada garis pertahanan ketiga terdapat respon kekebalan. Sistem kekebalan

dapat menghasilkan dua jenis respon terhadap antigen: respon humoral dan respon

yang diperantarai oleh sel ( cell mediated immunity). Kekebalan humoral melibatkan

aktifasi dari sel B dan diikuti oleh produksi antibodi yang beredar di dalam plasma

darah dan limfa. Kekebalan terhadap beberapa infeksi dapat diteruskan jika limfosit T

dipindahkan. Jenis kekebalan ini, yang bergantung pada limfosit T dikenal dengan

kekebalan yang diperantarai sel. Dalm interaksi limfosit terdapat pensinyalan. Yang

terpenting dari pensinyalan ini adalah limfosit T helper, yang merespon terhadap

antigen yang disajikan oleh makrofaga dan merangsang sel B maupun sel T lain.

Kekebalan humoral atau kekebalan sel B, yang didasarkan pada sirkulasi

antibodi dalam darah dan limfa berperan dalam melawan virus, bakteri dan semua

ancaman ekstraselluler lainnya yang bebas. Kekebalan yang diperantarai sel atau

kekebalan sel T, bertugas melawan patogen intraselluler dengan cara merusak sel-sel

yang terinfeksi. Sel T helper yang mengandung CD4 diaktifkan ketika reseptornya

berikatan secara spesifik dengan suatu kompleks MHC kelas II dan antigen

permukaan sel penyaji antigen (APC), sel T tersebut akan mensekresi interleukin-2

dan sitokin lain yang mengaktifkan sel-sel B dan sel-sel T sitotoksik.

Sebagian besar sel T sitotoksik diaktifkan oleh sitokin dan pemgikatan pada

kompleks MHC kelas I (antigen pada sel target). Sel T kemudian akan mensekresikan

perforin yang akan membentuk lubang yang akan melisikan sel tersebut.Sel-sel B

diaktifkan oleh sitokin dan pengikatan secara spesifik antibodi membran sel tersebut

Page 6: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

ke antigen ekstraselluler. Sebagian besar dari antigen ini adalah protein atau

polisakarida besar yang masing-masing memiliki lebih dari satu epitop. Antibodi yang

juga disebut immunoglobulin(Ig) adalah protein serum. Ada lima jenis

immunogobulin berdasarkan epitopnya tersebut, yaitu: IgG, IgM, IgA, IgD, Dan

IgE.antibodi menetralkan antigen dengan opsonisasi, aglutinasi, prespitasi dan fiksasi

komplemen.

MEKANISME PERTAHANAN NONSPESIFIK MEKANISME

PERTAHANAN SPESIFIK

Garis pertahanan

pertama

Garis pertahanan kedua

         Kulit

         Membran mukosa

         Sekresi dari kulit dan

membran mukosa

         Sel darah putih fagositik

         Protein antimikroba

         Respons peradangan

         Limfosit  T

         Antibodi

D. PERAN NUTRISI PADA KULIT

Kulit merupakan organ terbesar sistem metabolik aktif yang berfungsi untuk

melindungi tubuh dari cedera dan infeksi, membantu mengontrol suhu dan

immunoregulation, dan bertindak sebagai reservoir penyimpanan nutrisi tertentu .

1.       Kesehatan kulit dipengaruhi oleh usia :

Semakin meningkat à degenerasi selà penuaanà keriput/tidak elastis

Selain faktor Usia ada juga faktor yang lain yaitu diet nutrisi,radikal bebas ,iklim,

sinar matahari dll.

Karena kebutuhan metabolik yang tinggi, kulit memiliki kebutuhan yang relatif

tinggi akan  energi, protein, dan nutrisi penting lainnya.

1.       ketidakseimbangan gizi dapat terjadi sebagai akibat dari:

makan yang buruk atau nilai gizi tidak seimbang, atau

Gangguan fungsional organà yang mempengaruhi kemampuan untuk mencerna dan

menyerap, nutrisi digunakanà gangguan metabolisme

Jenis nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan kulit

Selenium - Membantu menjaga kesehatan rambut dan kuku, meningkatkan imunitas,

bekerja sama dengan vitamin E untuk melindungi sel dari kerusakan.(Bawang putih, 

kacang brasil, daging, telur, unggas, hasil laut).

Page 7: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

Beta-carotene - memelihara kulit sehat, membantu mencegah infeksi dan kebutaan

malam, mendorong pertumbuhan dan perkembangan tulang. (wortel, tomat, bayam,

brokoli, kentang manis dan labu kuning.)

Vitamin E - berguna sebagai pelindung dari esensi lemak dalam sel darah merah dan

membranes sel. merupakan antioksidan lain yang bisa mencegah kerusakan kulit

akibat sinar matahari. Vitamin ini juga berperan sebagai antiperadangan dan

menguatkan sistem kekebalan tubuh. (Peanut butter, kacang-kacangan, biji-bijian,

minyak nabati dan mentega, gandum kuman, alpukat). Vitamin yang sering disebut-

sebut sangat penting untuk kulit ini bisa ditemui di sayuran hijau berdaun, vitamin E

juga dikandung oleh kacang tanah, paprika merah, buah zaitun, beras merah, apel,

whole grain, ubi jalar dan polong-polongan.Vitamin E dapat mengurangi risiko

penyakit dengan kandungan antioksidannya, memerangi kerusakan akibat zat radikal

bebas dan berpotensi untuk memperlambat penuaan. bisa mencegah kerusakan kulit

akibat sinar matahari.Vitamin ini juga berperan sebagai antiperadangan dan

menguatkan sistem kekebalan tubuh

Vitamin C - menghancurkan radikal bebas di dalam dan di luar sel. Membantu dalam

pembentukan partikel jaringan, penyembuh luka dan penyerapan zat besi. Membantu

mencegah gusi memar dan menjaga kesehatan gigi. Dapat mengurangi risiko katarak,

penyakit jantung, dan kanker. (Peppers, tomat, jeruk buah-buahan  brokoli, bayam,

kubis, kentang, mangga, pepaya).

Vitamin A  - sangat penting karena kandungan antioksidannya yang membantu

mengurangi resiko penyakit tertentu termasuk kanker. Antioksidan juga membantu

mencegah infeksi serta mendukung pertumbuhan dan perbaikan sel-sel, jaringan 

kulit. Membantu menjaga kelembaban lapisan kulit bawah.Kekurangan vitamin A

bisa menyebabkan kulit kering, gatal dan kehilangan elastisitas.

Vitamin B Kompleks (riboflavin, niacin, B-6, B-12 dan biotin)

Paling banyak terkandung di whole grain dan sereal whole grain, juga produk-produk

sereal serta biji-bijian yang diperkaya. Jika tidak terlalu suka sereal Anda bisa juga

mendapatkan vitamin ini pada beras, oatmeal, biji bunga matahari, ikan, telur, hati

dan produk susu rendah lemak.Vitamin B Klompeks berguna untuk mengurangi rasa

kering dan gatal di kulit. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kulit kering,

mengelupas dan sensitif. Riboflavin atau vitamin B-2 juga dapat ditemukan di daging,

kacang-kacangan dan sayuran hijau berdaun. Sedangkan niacin dapat pula diperoleh

dari unggas, ikan, daging sapi, mentega kacang dan polong-polongan.

Page 8: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

Vitamin C juga bisa didapat dari jeruk, buah beri,paprika,kentang, bawang putih,

bawang bombay, sayur hijau atau hijau gelap berdaun (bayam), apel, kubis, kecambah

dan melon. Vitamin C penting karena kandungan antioksidannya, juga efek

antihistamin, dapat mencegah infeksi kulit dan menyembuhkan luka, memproduksi

kolagen dan elastin untuk mengencangkan kulit, mendukung gusi yang sehat dan

pembuluh darah yang lentur.Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gigi goyah,

gusi bengkak, pendarahan berlebihan dan luka yang tidak sembuh-sembuh.

Zinc dapat ditemukan pada daging, hidangan laut, telur, susu. Zinc juga bisa didapat

dari buah aprikot, bawang bombay kokoa. Zinc penting untuk pertumbuhan dan

kesehatan kulit secara keseluruhan, karena nutrisi ini bekerja dengan vitamin A untuk

menjaga dan memperbaiki kulit, mendukung kekuatan, elastisitas dan kekencangan

kulit.Zinc juga mendukung pertumbuhan jaringan sehingga memegang peranan

penting pada banyak fungsi tubuh. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan kita

mudah terkena infeksi.

Asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6 membantu memproduksi lapisan

minyak pelindung alami kulit serta mencegah munculnya jerawat. sumber lemak

esensial ini dari minyak zaitun dan canola oil, biji rami, kenari, serta jenis ikan seperti

salmon, sarden dan makarel.Selain vitamin dan mineral, untuk mewujudkan kulit

sehat tubuh juga memerlukan nutrisi makro yang baik, di antaranya:

1.       Karbohidrat.

zat gizi ini dikandung dalam roti, beras (sebaiknya beras merah) dan oatmil.

Karbohidrat penting untuk energi

2.       Protein.

 Daging, unggas, telur, ikan, kacang-kacangan dan tahu adalah sumber protein terbaik.

Protein dibutuhkan kulit khususnya dan tubuh secara keseluruhan untuk energi, serta

memperbaiki jaringan dan sel tubuh.

3.       Lemak

Terdapat pada minyak sayur, lemak unggas, minyak kedelai, kacang-kacangan dan

biji-bijian. Lemak cukup penting untuk menjaga agar kulit tetap sehat dan lembab.

Kekurangan lemak dapat menyebabkan kulit yang kering, bersisik dan terkelupas

serta rontoknya rambut.

4.       AIR

air putih adalah sumber terbaik.Namun asupan cairan yang baik juga didapat dari

buah-buahan, sayur-sayuran dan produk susu. Air sangat penting untuk hidrasi sel,

Page 9: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

serta        berperan dalam meregulasi suhu tubuh. Air juga bertugas membawa nutrisi

ke sel-sel dan sampah hasil metabolisme keluar dari sel.

E. DEFISIENSI NUTRISI

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-

proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi merupakan

kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari parenteral karena lebih

mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh lebih efisien.

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk

membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya

fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi adalah suatu

proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses

degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan

salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut

beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari

sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).

Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan

sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

F. ALERGI TERHADAP MAKANAN DAN BAHAN PELENGKAP MAKANAN

Istilah alergi makanan ini sering rancu dengan pengertian intoleransi makanan.

Sebenarnya keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Kejadian alergi makanan

melibatkan reaksi imunologik terhadap makanan atau bahan yang terkandung di dalamnya,

dalam hal ini melibatkan imunoglobulin E (IgE) dan bukan akibat efek fisiologik dari

substansinya. Sebagai contoh adalah reaksi IgE spesifik terhadap kacang. Reaksi IgE ini

biasanya terjadi segera setelah atau dalam 2 jam setelah individu terpapar partikel

makanan yang menyebabkan perubahan fungsional pada organ target, dengan derajat yang

bervariasi dari ringan hingga mengancam jiwa. Hal ini berbeda dengan intoleransi

makanan yang melibatkan reaksi fisiologik yang abnormal terhadap makanan atau bahan

Page 10: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

yang terkandung di dalamnya, yang berarti sifatnya non-imunologik. Sebagai contoh

adalah intoleransi laktosa, keracunan bakteri pada makanan. Intoleransi makanan

merupakan reaksi akibat zat toksik, farmakologik, metabolik, atau reaksi idiosinkrasi dari

makanan atau substansi kimia di dalam makanan, termasuk bahan tambahan pangan (food

additive ). Gejala klinik yang ditimbulkan sering serupa dengan alergi makanan.

Reaksi alergi merupakan respon yang tidak biasa dari sistem imun dan tampak

sebagai perubahan reaktivitas terhadap antigen. Antigen yang terlibat dalam reaksi alergi

disebut alergen. Pada kasus alergi makanan, akan terjadi respon imun yang berlebihan

akibat paparan terhadap antigen spesifik yang dapat berasal dari bahan makanan sehari-

hari atau mikroorganisme patogen maupun produknya. Respon imun yang berlebihan ini

dapat mengkibatkan kerusakan jaringan atau gangguan fungsional dalam tubuh. Paparan

berulang dari substansi antigenik ini akan meningkatkan respon imun spesifik. Pada

individu atopik atau yang berbakat alergi, sensitisasi oleh antigen atau alergen dari bahan

makanan akan menginduksi produksi IgE, selanjutnya akan terjadi reaksi hipersensitivitas

yang diperantarai oleh IgE tersebut, atau dapat melalui mekanisme lain yang pada

akhirnya akan mengkibatkan diferensiasi berbagai sel radang dengan segala

akibatnya.1 Pada kasus alergi kacang, remisi terhadap alergi kacang dapat diprediksi

dengan level antibodi IgE yang rendah terhadap kacang pada usia 2 tahun pertama atau

atau menurunnya kadar antibodi IgE sensitisasi pada usia 3 tahun.

G. SUMBER BAHAN MAKANAN

Meskipun alergen makanan banyak dalam bahan makanan sehari-hari, terdapat

beberapa sumber bahan makanan yang paling sering menimbulkan reaksi alergi, di

antaranya adalah : 

- Susu sapi

Susu sapi merupakan alergen makanan terbanyak pada bayi, karena merupakan bahan

makanan yang pertama dikonsumsi oleh bayi, terutama jika diberikan sebelum sistem

gastrointestinal cukup kuat. Prevalensi alergi ini sekitar 2% - 2,5% pada usia 3 tahun

pertama. Di Inggris kejadian hipersensitif terhadap susu sapi sebesar 2,5% pada bayi usia

di bawah satu tahun. Susu sapi mengandung hampir 20 protein yang mampu menginduksi

sintesis IgE spesifik, terutama casein (80% dari protein susu) dan protein serum. Reaksi

alergi susu sapi dapat terjadi melalui reaksi hipersensitivitas tipe I fase cepat maupun fase

lambat. Alergen mayor yang telah dikenal diantaranya adalah Alfa-Laktoglobulin atau Bos

d 4, Beta Laktoglobulin atau Bos d 5, Serum Albumin atau Bos d 6, Imunoglobulin atau

Page 11: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

Bos d 7, dan casein atau Bos d 8. Produk makanan yang perlu dihindari pada kasus alergi

susu sapi di antaranya adalah krim, yoghurt, es krim, saus krim, sup krim, margarin,

mentega, keju, produk nondairy dan sajian lain yang disertai susu.

- Telur

Alergen mayor dari telur ayam adalah ovomukoid (Gal d 1), ovalbumin (Gal d 2), dan

conalbumin (Gal d 3). Gal d1 yang paling sering bertanggung jawab terhadap terjadinya

reaksi alergi dari telur matang. Produk makanan yang perlu dihindari pada kasus alergi

telur di antaranya adalah cake dan cookies, coklat, sup yang mengandung

telur, mayonnaise, custard , puding, es krim, krim telur, pancake , muffin, rolls, bagels ,

donut, dan produk roti dari telur, saus dan salad dressing yang mengandung telur. Produk

kosmetik dan sampo yang mengandung derivat protein telur juga perlu dihindari meski

tidak dimakan karena tetap berisiko menimbulkan reaksi alergi.

- Ikan

Alergen dari ikan adalah muscular parvalbumin dari ikan Cod, yang disebut Gad c 1. Gad

c 1 sangat tahan terhadap susu panas dan pencernaan enzimatik dan yang bertanggung

jawab terhadap terjadinya reaksi alergi dari ikan Cod.

- Kedelai

Terdapat empat macam alergen yang dapat diekstrak dari kedelai, yaitu serum, alpha-

glycine, glycinine, dan aggregated-glycinine. Produk makanan yang perlu dihindari pada

kasus alergi kedelai di antaranya adalah baked goods , ikan tuna kalengan, serealia, susu

bayi berbasis soya, saus dan sup dengan kedelai, peanut butter, crackers.

- Kacang

Terdapat dua macam alergen yang dapat diidentifikasi dari kacang, yaitu Ara h 1 dan Ara

h 2. Kedua alergen ini dapat menginduksi reaksi alergi dengan perantara IgE yang sering

didapatkan pada anak-anak hingga dewasa.

- Apel

Alergen mayor dalam apel adalah Mal d 1 yang homolog dengan birch alergen mayor Bet

v 1, yang dapat menyebabkan birch-apple syndrome .

- Krustasea (Udang-udangan)

Alergen di dalamnya adalah tropomiosin yang disebut Pen a 1. Alergen ini menyebabkan

reaksi silang yang jarang antara udang dan dust mites.

The Food and Drug Administration (FDA) mengidentifikasi delapan bahan

makanan yang sering menimbulkan alergi, yaitu susu, telur, kacang-kacangan, ikan,

kerang-kerangan, kedelai, dan gandum. Bahan makanan lain yang juga dapat

Page 12: Integumen Materi Ke 7 Dan 8

menimbulkan alergi makanan adalah daging ayam, daging babi, daging sapi, dan kentang.

Dua puluh lima persen anak yang alergi terhadap susu sapi juga alergi terhadap kedelai.

Alergi terhadap kacang juga semakin meluas, terutama di negara sedang

berkembang.Makanan yang sering mencetuskan asma di antaranya adalah susu, telur,

kacang, coklat, ikan, tiram, kerang, udang, dan buah-buahan.