pertemuan integumen

59
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN DEKUBITUS DEKUBITUS Luky Dwiantoro

Upload: marsyanto

Post on 20-Feb-2016

246 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

integumen file

TRANSCRIPT

Page 1: pertemuan integumen

ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN

DEKUBITUSDEKUBITUS

Luky Dwiantoro

Page 2: pertemuan integumen

Definisi DecubitusDefinisi Decubitus

  Dekubitus adalah kerusakan/kematian

kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.

Page 3: pertemuan integumen
Page 4: pertemuan integumen

Dekubitus atau luka tekan adalah kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karena adanya kompressi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol (bony prominence) dan adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama.

Kompressi jaringan akan menyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan.

Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel

Page 5: pertemuan integumen
Page 6: pertemuan integumen

Informasi:Luka tekan (pressure ulcer) atau

dekubitus merupakan masalah serius yang sering tejadi pada pasien yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien stroke, injuri tulang belakang atau penyakit degeneratif.

Istilah dekubitus sebenarnya kurang tepat dipakai untuk menggambarkan luka tekan karena asal kata dekubitus adalah decumbere yang artinya berbaring.

Page 7: pertemuan integumen
Page 8: pertemuan integumen

Ini diartikan bahwa luka tekan hanya berkembang pada pasien yang dalam keadaan berbaring. Padahal sebenarnya luka tekan tidak hanya berkembang pada pasien yang berbaring, tapi juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan kursi roda atau prostesi.

Oleh karena itu istilah dekubitus sekarang ini jarang digunakan di literatur literatur untuk menggambarkan istilah luka tekan.

Page 9: pertemuan integumen

EtiologyEtiology

Faktor intrinsik: penuaan (regenerasi sel lemah), Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM, Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight, Anemia, Hipoalbuminemia, Penyakit-penyakit neurologik dan penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah, Keadaan hidrasi/cairan tubuh.

Page 10: pertemuan integumen
Page 11: pertemuan integumen

Faktor Ekstrinsik:Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, Duduk yang buruk, Posisi yang tidak tepat, Perubahan posisi yang kurang.

Page 12: pertemuan integumen
Page 13: pertemuan integumen

Tanda dan Gejala, Tanda dan Gejala, stadium dan komplikasi stadium dan komplikasi

1. Stadium Satu1. Adanya perubahan dari kulit yang

dapat diobservasi. Apabila dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut: perubahan temperatur kulit (lebih dingin atau lebih hangat)

2.Perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak)

3.Perubahan sensasi (gatal atau nyeri)

Page 14: pertemuan integumen
Page 15: pertemuan integumen

4. Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu.

2. Stadium Dua Hilangnya sebagian lapisan kulit

yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal.

Page 16: pertemuan integumen
Page 17: pertemuan integumen

3. Stadium TigaHilangnya lapisan kulit secara

lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam

Page 18: pertemuan integumen
Page 19: pertemuan integumen
Page 20: pertemuan integumen

4. Stadium EmpatHilangnya lapisan kulit secara

lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.

Page 21: pertemuan integumen

Faktor resikoFaktor resiko

Page 22: pertemuan integumen
Page 23: pertemuan integumen

Patofisiologi Patofisiologi

immobil/terpancang pada tempat tidurnya secara pasif dan berbaring (lebih dari 2 jam),tekanan daerah sakrum akan mencapai 60-70 mmHg dan daerah tumit mencapai 30-45 mmHg (normal: tekanan daerah pada kapiler berkisar antara 16 mmHg-33 mmHg),iskemik,nokrosis jaringan kulit

Page 24: pertemuan integumen

selain faktor tegangan, ada faktor lain yaitu: Faktor teregangnya kulit misalnya gerakan meluncur ke bawah pada penderita dengan posisi dengan setengah berbaring

Faktor terlipatnya kulit akiab gesekan badan yang sangat kurus dengan alas tempat tidur, sehingga seakan-akan kulit “tertinggal” dari area tubuh lainnya.

Page 25: pertemuan integumen

Pencegahan dan Pencegahan dan Intervensi awal pasien Intervensi awal pasien ulkus dekubitus:ulkus dekubitus:

a. Kaji resiko individu terhadap kejadian luka tekan

b. Pengkajian resiko luka tekan seharusnya dilakukan pada saat pasien memasuki RS dan diulang dengan pola yang teratur atau ketika ada perubahan yang signifikan pada pasien, seperti pembedahan atau penurunan status kesehatan (Beberapa instrumen pengkajian resiko dapat digunakan untuk mengetahui skor resiko.

Page 26: pertemuan integumen
Page 27: pertemuan integumen

c. Identifikasi kelompok kelompok yang beresiko tinggi terhadap kejadian luka tekan. Orangtua dengan usia lebih dari 60 tahun, bayi dan neonatal, pasien injuri tulang belakang adalah kelompok yang mempunyai resiko tinggi terhadap kejadian luka tekan

Page 28: pertemuan integumen
Page 29: pertemuan integumen

d. Kaji keadaan kulit secara teratur (Pengkajian kulit setidaknya sehari sekali, Kaji semua daerah diatas tulang yang menonjol setidaknya sehari sekali, Kulit yang kemerahan dan daerah diatas tulang yang menonjol seharusnya tidak dipijat karena pijatan yang keras dapat mengganggu perfusi ke jaringan)

e. Kaji status mobilitasf. Minimalkan terjadinya tekanang. Kaji dan minimalkan terhadap

pergesekan (friction)dan tenaga yang merobek (shear).

h. Kajilah inkontinensia

Page 30: pertemuan integumen
Page 31: pertemuan integumen

i. Kaji status nutrisij. Kaji dan monitor luka tekan pada

setiap penggantian balutan lukak.  Kajilah faktor yang menunda

status penyembuhanl. Evaluasi penyembuhan lukam. Kajilah komplikasi yang potensial

terjadi karena luka tekan seperti abses, osteomielitis, bakteremia, fistula

n. Berilah pasien edukasi berupa penyebab dan faktor resiko untuk luka tekan dan cara cara untuk meminimalkan luka tekan

Page 32: pertemuan integumen

Klasifikasi dan stadium Klasifikasi dan stadium ulkus dekubitusulkus dekubitus

Klasifikasi atau tipe:Berdasarkan waktu yang

diperlukan untuk penyembuhan dari suatu ulkus dekubitus dan perbedaan temperatur dari ulkus dengan kulit sekitarnya, dekubitus dapat dibagi menjadi tiga:

Page 33: pertemuan integumen

1. Tipe normalMempunyai beda temperatur

sampai dibawah lebih kurang 2,5oC dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar 6 minggu. Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran darah dan pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik.

Page 34: pertemuan integumen

2. Tipe arterioskelerosisMempunyai beda temperatur

kurang dari 1oC antara daerah ulkus dengan kulit sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit pada pembuluh darah (arterisklerotik) ikut perperan untuk terjadinya dekubitus disamping faktor tekanan. Dengan perawatan, ulkus ini diharapkan sembuh dalam 16 minggu.

Page 35: pertemuan integumen
Page 36: pertemuan integumen
Page 37: pertemuan integumen

3. Tipe terminal Terjadi pada penderita yang

akan meninggal dunia dan Stadium:

1. Dekubitus derajat I Dengan reaksi peradangan

masih terbatas pada epidermis 2.  Dekubitus derajat II Dimana sudah terjadi ulkus yang

dangkal tidak akan sembuh.

Page 38: pertemuan integumen

3. Dekubitus derajat IIIDengan ulkus yang sudah dalam,

menggaung sampai pada bungkus otot dan sering sudah ada infeksi

4. Dekubitus derajat IVDengan perluasan ulkus sampai

pada dasar tulang dan sering pula diserta jaringan nekrotik;

Page 39: pertemuan integumen
Page 40: pertemuan integumen
Page 41: pertemuan integumen
Page 42: pertemuan integumen
Page 43: pertemuan integumen

Proses penyembuhan Proses penyembuhan lukaluka

Prinsip-prinsip Perawatan Luka :Ada dua prinsip utama dalam

perawatan luka. Prinsip pertama menyangkut

pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9 %.

Page 44: pertemuan integumen
Page 45: pertemuan integumen

Sedang luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl 0,9 %. Jika memungkinkan bisa direndam selama 10 menit dalam larutan kalium permanganat (PK) 1:10.000 (1 gram bubuk PK dilarutkan dalam 10 liter air), atau dikompres larutan kalium permanganat 1:10.000 atau rivanol 1:1000 menggunakan kain kasa.

Page 46: pertemuan integumen

Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit sekitarnya.

Jika dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman adalah feracrylum 1% karena tidak menimbulkan bekas warna, bau, dan tidak menimbulkan reaksi alergi.

Page 47: pertemuan integumen

Konsep Asuhan Konsep Asuhan KeperawatanKeperawatan Pengkajian (Assessment)

Identitas pasien dan keluarga, pola sensori, pemeriksaan fisik (status kesehatan umum, pemeriksaan head to toe, pemeriksaan penunjang), pemeriksaan tanda-tanda fital dan riwayat penggunaan obat-obatan

Page 48: pertemuan integumen

Diagnosa (masalah Diagnosa (masalah keperawatan)keperawatan)

Imobilitas b/d dekubitus (luka tekan)

Resiko infeksi b/d incontinensiaAktual infeksi, sepsis b/d adanya

infeksi (dekubitus)Gangguan perfusi jaringan

Page 49: pertemuan integumen

Interfensi dan Interfensi dan Implementasi Implementasi (Perencanaan Tindakan (Perencanaan Tindakan Keperawatan)Keperawatan)

Dapat dilaksanakan penuh pada masing-masing diagnosa keperawatan.

Meliputi: monitor tanda-tanda vital, monitor input-output, monitor kesadaran, monitor hipoglikemi, obserfasi tanda infeksi, lakukan teknik aseptik perawatan kulit, jelaskan tentang penyebab, komplikasi dan pengobatan atau terapi decubitus.

Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat-obatan.

Page 50: pertemuan integumen

EvaluasiEvaluasi

Keefektifan tindakan, peran anggota keluarga untuk membantu mobilisasi pasien, kepatuhan pengobatan dan mengefaluasi masalah baru yang kemungkinan muncul.

Page 51: pertemuan integumen
Page 52: pertemuan integumen
Page 53: pertemuan integumen
Page 54: pertemuan integumen
Page 55: pertemuan integumen
Page 56: pertemuan integumen
Page 57: pertemuan integumen
Page 58: pertemuan integumen
Page 59: pertemuan integumen