integrasi pendidikan agama islam dan pendidikan lingkungan

13
Ulin Nuha GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 175 INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI PONDOK PESANTREN Ulin Nuha *) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus E-mail: [email protected] ABSTRAK Artikel ini membahas tentang integrasi ilmu yaitu Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Lingkungan. Hal ini sangatlah penting di ajarkan kepada santri dalam kegiatan pengajaran di Pondok Pesantren, sebagian orang menganggap bahwasannya ajaran agama tidak peduli terhadap lingkungan. Integrasi tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dasar dalam menjaga lingkungan alam yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran. Dengan terjaganya lingkungan alam yang dilandasi oleh nilai-nilai agama dalam pendidikan lingkungan yang tertanam didalam jiwa peserta didik,diharapkan bisa memberikan pencerahan dan bisa mengurangi efek terjadinya kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang di akibatkan perilaku manusia. Kata Kunci : Integrasi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Lingkungan ABSTRACT This paper discusses the integrated science of Islamic Religious Education and Environmental Education. This is very important to teach in activities at Islamic Boarding Schools. Some people consider that religious teachings do not care for the environment. The integration aims to instill basic values in safeguarding the natural environment contained in The Holy Qur'an. With the preservation of the natural environment based on religious values in environmental education created by participants' souls, it is expected to provide enlightenment and can reduce environtment damage and the global impact caused by human behavior. Keywords :Integration of Islamic Religious Education, Environmental Education A. PENDAHULUAN Isu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim (Climate Change) bukan lagi sekedarisapan jempol belaka, tapi sudah menunjukan bentuk & wujud yang sebenarnya kehadapanumat manusia di bumi dengan semakin tidak nyamannya bumi sebagai tempat tinggalataupun hunian makhluk hidup. Berbagai fenomena alam yang cenderung mengalamipenyimpangan (anomali) akhir-akhir ini seperti

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 175

INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI PONDOK PESANTREN

Ulin Nuha *)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

E-mail: [email protected]

ABSTRAK Artikel ini membahas tentang integrasi ilmu yaitu Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Lingkungan. Hal ini sangatlah penting di ajarkan kepada santri dalam kegiatan pengajaran di Pondok Pesantren, sebagian orang menganggap bahwasannya ajaran agama tidak peduli terhadap lingkungan. Integrasi tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dasar dalam menjaga lingkungan alam yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran. Dengan terjaganya lingkungan alam yang dilandasi oleh nilai-nilai agama dalam pendidikan lingkungan yang tertanam didalam jiwa peserta didik,diharapkan bisa memberikan pencerahan dan bisa mengurangi efek terjadinya kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang di akibatkan perilaku manusia.

Kata Kunci : Integrasi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Lingkungan

ABSTRACT This paper discusses the integrated science of Islamic Religious Education and Environmental Education. This is very important to teach in activities at Islamic Boarding Schools. Some people consider that religious teachings do not care for the environment. The integration aims to instill basic values in safeguarding the natural environment contained in The Holy Qur'an. With the preservation of the natural environment based on religious values in environmental education created by participants' souls, it is expected to provide enlightenment and can reduce environtment damage and the global impact caused by human behavior. Keywords :Integration of Islamic Religious Education, Environmental Education

A. PENDAHULUAN

Isu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim (Climate Change) bukan lagi

sekedarisapan jempol belaka, tapi sudah menunjukan bentuk & wujud yang

sebenarnya kehadapanumat manusia di bumi dengan semakin tidak nyamannya

bumi sebagai tempat tinggalataupun hunian makhluk hidup. Berbagai fenomena

alam yang cenderung mengalamipenyimpangan (anomali) akhir-akhir ini seperti

Page 2: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 176

iklim yang kacau, panas yang ekstrimberkepanjangan, intensitas curah hujan yang

kelewat tinggi diluar normal, banjir, angin ribut,puting beliung, banyak dikaitkan

dengan isu pemanasan global tersebut(P. Nasoetion : 2010).

Pendidikan yang baru dan termasuk paling penting pada masa sekarang

ialahpendidikan lingkungan. Pendidikan tersebut berkaitan dengan pengetahuan

lingkungan disekitar manusia dan menjaga berbagai unsurnya yang dapat

mendatangkan ancamankehancuran, pencemaran, atau perusakan.Pendidikan

lingkungan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya.Abu

Darda’ pernah menjelaskan bahwa di tempat belajar yang diasuh oleh Rasulullah

SAW telah diajarkan tentang pentingnya bercocok tanam dan menanam

pepohonan sertapentingnya usaha mengubah tanah yang tandus menjadi kebun

yang subur. Perbuatan tersebut akan mendatangkan pahala yang besar di sisi

Allah SWT dan bekerja untukmemakmurkan bumi adalah termasuk ibadah kepada

Allah SWT (Al Qardawi 1997 : 12).

Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan

wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Quran dan As Sunnah

yang membahastentang lingkungan (Abdur Rosyidi, 2016). Pesan-pesan Al-Quran

mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Dasar mengenai lingkungan

terdapat dalam QS. Al-Qashash 28: 77 berikut :

Page 3: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 177

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeriakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu

dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)

sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu

berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berbuat kerusakan.

Salah satu upaya untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia adalah

munculnya gagasan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia

(Wiyani 2012:4). Pendidikan karakter untuk menjaga lingkungan hidup harus

menyentuh kepada semua kalangan, termasuk di dalamnya lembagapendidikan

semisal Pondok Pesantren. Pengajaran yang langsung membangunpola pikir

peserta didik untuk dapat menjaga alam dan lingkungan.

Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-

akhir ini, hal ini berkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi

ditengah-tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin

meningkat dan beragam. Kriminalitas, ketidak adilan, korupsi, perusakan hutan,

pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan

karakteristik pada bangsa Indonesia.Budi pekerti luhur, kesantunan, dan

relegiusitas yang dijunjung tinggi dan menjadi budaya bangsa Indonesia selama

ini seakan-akan menjadi terasa asing dan jarang ditemui ditengah-tengah

masyarakat.

Kondisi ini akan menjadi lebih parah lagi jika pemerintah tidak segera

mengupayakan program-program perbaikan baik yang bersifat jangka panjang

maupun jangka pendek. Pendidikan karakter menjadi sebuah jawaban yang tepat

atas permasalahan-permasalahan yang telah disebut di atas dan pondok

pesantren sebagai salah satu penyelenggara pendidikan yang menekankan aspek

nilai-nilai agama Islamdiharapkan dapat menjadi tempat yang mampu

mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pendidikan

karakter di Pondok Pesantren adalah mengoptimalkan pembelajaran materi

pendidikan agama Islam (PAI). Peran pendidikan agama khususnya pendidikan

agama Islam sangatlah strategis dalam mewujudkan pembentukan karakter

Page 4: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 178

santri. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam

aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai

moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam

mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian

manusia seutuhnya.

Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menghasilkan manusia yang

selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia, akhlak

mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari

pendidikan. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi

tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat

baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian sebagai sumber informasi yang dicari. Data ini disebut juga dengan data

tangan pertama atau data yang langsung yang berkaitan dengan obyek riset.

Sumber data dalam penelitan ini adalah Konsep Integrasi Ilmu yang di dalamnya

mencakup Integrasi Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren dan Ilmu

Lingkungan. Dalam studi ini data sekundernya adalah buku-buku yang

mendukung penulis untuk melengkapi isi sertai interpretasi dari sumber data

primer, seperti literatur internet. Metode analisis data menggunaka analysis

content tipe holistic. Tipe ini menyatakan bahwa kajian isi adalah teknik apapun

yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan

karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis.

B. PEMBAHASAN

Pendidikan berasal dari kata “didik” yang berarti melatih atau mengajar.

Sedangkan menurut istilah, pendidikan adalah usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

Agama berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tidak

kacau atau teratur. Agama dapat membebaskan manusia dan kekacauan yang

dihadapi dalam hidupnya bahkan menjelang matinya. Menurut terminologi agama

adalah suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusiadengan yang agung.

Page 5: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 179

Kajian antropologi disebutkan bahwa kebudayaan (cara manusia bersikap,

berfikir, dan bertindak), akan ditentukan oleh sesuatu yang diyakininya benar

atau tidak. Jika telah menyangkut keyakinan, maka itu berarti telah menyangkut

agama (dalam pengertian yang umum). Sedangkan didalam uraian diatas

diketahui bahwa cara bersikap, berfikir, dan bertindak itulah inti dari karakter

seseorang. Jadi, jelas bahwa agama merupakan hal yang amat berpengaruh dalam

pembentukan karakter seseorang. Dari antropologi kita mengetahui bahwa agama

adalah inti pembentukan karakter seseorang.

Jadi pendidikan agama sangat efektif dalam segi edukatifnya untuk

mempengaruhi pembentukan karakter yang baik. Dipandang dari segi

keterkaitannya, pembentukan karakter dasar seorang anak sejak dini tentu sangat

erat hubungannya dengan apa yang diajarkan dalam sisi edukatif pendidikan

agama. Agama banyak memberikan pengajaran yang baik dalam membentuk

karakter anak, contohnya seorang anak akan bersikap santun terhadap oang yang

lebih tua dibanding dia, itu karena agama sudah memberikan kita ulasan

mengenai pembentukan karakter yang lebih baik. Telah begitu banyak bukti dan

realita yang benar-benar membuktikan secara nyata bahwasannya pembelajaran

pendidikan agama berperan sangat besar dan mayoritas mampu mengantarkan

tiap individu agamis menghadapi kesulitan dan problematika yang ada dengan arif

dan bijaksana.

Relasi Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Lingkungan

Dalam beberapa tahun belakangan ini perbincangan tentang isu

Pemanasan Globalbukan lagi monopoli para Aktivis Lingkungan, para kepala

pemerintahan di berbagai negara,tapi juga sudah menjadi perbincangan yang

hangat di kalangan masyarakat awam. istilah-istilah dan kalimat “Climate Change”

dan “Pemanasan Global” tampaknya juga sudah mulaiakrab ditelinga kita dan

hampir tiap hari bisa kita temukan baik di koran, majalah, TV, internet, billboard,

poster, spanduk maupun di tempat-tempat umum lainnya seperti di mall,pasar,

terminal, pusat rekreasi, kantor, sekolah, dll (P. Nasoetion, 2010).

Menurut Pangeran Charles, agama-agama dunia sama-sama memiliki fokus

sangatkuat pada penyelamatan lingkungan hidup yang merupakan ciptaan dan

Page 6: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 180

anugerah Tuhankepada umat manusia. Karena itu, ia mengimbau umat beragama

di berbagai penjuru duniamenghubungkan diri kembali dengan ajaran-ajaran

agama masing-masing (Azyumardi Azra, 2010). Perlahan tetapi pasti, degradasi

lingkungan menjadi konstruksi masalah yang salingberkaitan. Polusi udara, global

warming, pencemaran air, carbon trading, kelestarianekosistem terumbu karang,

illegal logging serta sekian banyak masalah lingkungan dihadapan kita. Bukan

tidak mungkin, ambang kritis yang tidak diharapkan terjadi seiringberlalunya

waktu dan semakin melampaui batas segala aktivitas manusia

terhadaplingkungan sekitarnya. Abnormalitas sistem hidrologik alam akibat

pemanasan global dapatmenaikkan tinggi permukaan air laut sebesar 1cm/tahun

untuk kenaikan suhu 2°C. Dengan dataini, Pulau Bali diperkirakan tenggelam pada

tahun 2050. Didukung dengan eksploitasi airtanah berlebih, Kota Jakarta akan

tenggelam 25% jika tidak diimbangi regenerasi hutan.

Negara kita, Indonesia mendapat ‘penghargaan’ yang tercatat dalam

Guinness World Record sebagai negara dengan tingkat penebangan hutan tercepat

di dunia yakni 1,8 jutahektar/tahun antara 2000-2005 dengan rata-rata 51 km 2

setiap harinya (Thalita Hurriyah, 2011). Isu Pemanasan Global dan Perubahan

Iklim (Climate Change) bukan lagi sekedarisapan jempol belaka, tapi sudah

menunjukan bentuk dan wujud yang sebenarnya kehadapanumat manusia di

bumi dengan semakin tidak nyamannya bumi sebagai tempat tinggalataupun

hunian makhluk hidup.

Kerusakan lingkungan hidup sekarang ini bukan hanya karena

industrialisasi,pengembangan teknologi, dan pengejaran pertumbuhan ekonomi,

tetapi juga sebab sikapmanusia yang keliru tentang hubungan dengan alam.

"Manusia adalah part (bagian) darialam, bukan apart (terpisah) dari alam. Dan

karena itu harus selalu hidup dalam sarana danbatas alam," ujar Pangeran Charles

dalam orasi yang disebut media Inggris sebagai highprofile itu.

Page 7: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 181

Krisis lingkungan yang terjadi saat ini adalah karena ketidakmampuan

manusia dalammembatasi perilaku konsumtifnya sehingga mengeksploitasi alam

secara gila-gilaan,ditambah berkembangnya paham materialisme, kapitalisme dan

pragmatisme dengan dalihpercepatan pembangunan, sains dan industri. Krisis ini

sebenarnya bersumber padakesalahan cara pandang manusia terhadap dirinya,

alam, dan tempat manusia dalamkeseluruhan ekosistem, sehingga kesalahan ini

menyebabkan kesalahan pola perilakumanusia memandang hubungannya dengan

alam (Rita Punto, 2016).

Kerusakan yang dimaksud dalam Islam ada dua macam, yang pertama,

kerusakanzhahiriah (material), dan yang kedua, adalah kerusakan batiniyah

(spiritual). Kerusakanzhahiriah (material) dapat mengakibatkan bencana dan

membawa kerugian yang besar bagiumat manusia. Tidak saja harta benda yang

akan hancur binasa, akan tetapi jiwa raga pundapat musnah karenanya. Allah SWT

berfirman dalam Qs. al-Rum [30] 41-42 berikut :

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

tanganmanusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari

(akibat) perbuatanmereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Katakanlah: “Adakanlahperjalanan di muka bumi dan perhatikanlah

bagaimana kesudahan orang-orang yangterdahulu. Kebanyakan dari

mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan(Allah).”

Akhir-akhir ini, kerusakan alam yang telah nyata dan tidak diragukan lagi

adalah apayang diistilahkan manusia sebagai global warming, yakni pemanasan

bumi secaramenyeluruh, yang menyebabkan mencairnya es di Kutub, mengubah

cuaca menjadiekstrim dan tidak menentu, mengubah musim keluar dari

kebiasaannya, merobek ozon,menaikkan permukaan laut, merusak terumbu

karang, menghancurkan kehidupan ikan-ikandi laut dan banyak lagi

permasalahan yang mengerikan. Semua kerusakan ini timbul dari ulahtangan

manusia yang rakus dan mau enaknya sendiri.

Page 8: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 182

Pada tahun 2003, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan

bahwa diIndonesia, penyusutan keanekaragaman hayati berbarengan dengan

kerusakan hutan.Padahal LIPI (Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia)

mengungkapkan betapa urgennyakeanekaragaman hayati bagi kehidupan

manusia. Mereka merilis bahwa 940 spesies liar diIndonesia sebagai bahan obat

tradisional dan modern. Yayasan PROSEA (Plant Resources of South East Asia)

mengungkapkan bahwa kekayaan tanaman di Asia Tenggara tak kurang

menyumbangkan buku hijau berjumlah 20 jilid dengan ketebalan rata-rata 100

sampai 700halaman. Kita pun perlu mengingat bahwa 40% nilai ekonomi dunia

mengandalkan proses produk keanekaragaman hayati.

Ironisnya, posisi hutan dan keanekaragaman hayati di Indonesia dan

mungkin disemua negara mengalami kerusakan besar-besaran. Misalnya,

berdasarkan data sampaitahun 1999 saja, 43 juta ha hutan di Indonesia telah

rusak. Dan itu setara dengan sepertigaluas hutan di Indonesia. Sedangkan rata-

rata kerusakan yang terjadi adalah 1,6-2,4 jutaha/tahun. Artinya sampai tahun

2009 saja Indonesia telah kehilangan 59-67 juta ha hutan.Dan itu setara dengan

setengah dari seluruh luas hutan Indonesia rusak. Dan diperkirakanpada tahun

2039, hutan Indonesia terbabat habis.Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan

pencegahan eksplorasi sumber dayaalam yang berlebihan dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1986Tentang Analisis Dampak

Lingkungan berikut penjelasannya. Di dalamnya berisi tentangAMDAL, Rencana

Pengelolaan Lingkungan, dan Rencana Pemantauan Lingkungan.

Peraturansemacam ini ternyata tidak cukup untuk mencegah eksplorasi SDA

besar-besaran.Peristiwa semacam ini memicu berbagai pihak untuk mencari

penyebab dari perilakumanusia yang sudah mulai mengarah ke penghancuran

tempat hidupnya sendiri itu.

Penghijauan merupakan amalan sholeh yang mengandung banyak manfaat

bagimanusia di dunia dan untuk membantu kemaslahatan akhirat manusia.

Tanaman dan pohonyang ditanam oleh seorang muslim memiliki banyak manfaat,

seperti pohon itu boleh menjadinaungan bagi manusia dan hewan yang lewat,

buah dan daunnya terkadang boleh dimakan,batangnya boleh dibuat menjadi

berbagai macam peralatan, akarnya boleh mencegahterjadinya erosi dan banjir,

Page 9: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 183

daunnya boleh menyejukkan pandangan bagi orang melihatnya,dan pohon juga

bisa menjadi pelindung daripada gangguan tiupan angin, membantu

sanitasilingkungan dalam mengurangi pencemaran udara, dan masih banyak lagi

manfaat tanamandan pohon yang tidak sempat kita sebutkan di lembaran sempit

ini (Ummu Jauharoh, 2015).

Untuk mengatasi masalah tersebut, pendekatan yang dapat kita lakukan

diantaranyadengan pengembangan Sumber Daya Manusia yang handal,

pembangunan lingkunganberkelanjutan, dan kembali kepada petunjuk Allah SWT

dan Rasul-Nya dalam pengelolaanlingkungan hidup. Adapun syarat SDM handal

antara lain SDM sadar akan lingkungan danberpandangan holistis, sadar hukum,

dan mempunyai komitmen terhadap lingkungan.

Kita diajarkan untuk hidup serasi dengan alam sekitar kita, dengan sesama

manusiadan dengan Allah SWT. Pandangan hidup ini mencerminkan pandangan

yang holistis terhadap kehidupan kita, yaitu bahwa manusia adalah bagian dari

lingkungan tempat hidupnya. Dalam pandangan ini sistem sosial manusia bersama

dengan sistem biogeofisik membentuk satukesatuan yang disebut ekosistem

sosiobiogeofisik, sehingga manusia merupakan bagian dariekosistem tempat

hidupnya dan bukannya hidup diluarnya. Oleh karenanya, keselamatan dan

kesejahteraan manusia tergantung dari keutuhan ekosistem tempat hidupnya. Jika

terjadiBkerusakan pada ekosistemnya, manusia akan menderita. Karena itu

walaupun biogeofisikBmerupakan sumberdaya bagi manusia, namun

pemanfaatannya untuk kebutuhan hidupnya dilakukan dengan hati-hati agar tidak

terjadi kerusakan pada ekosistem. Dengan begitu manusia akan sadar terhadap

hukum yang mengatur lingkungan hidup dari Allah SWT dankomitmen terhadap

masalah-masalah lingkungan hidup.

Page 10: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 184

Pandangan holistik juga berarti bahwa semua permasalahan kerusakan

danpengelolaan lingkungan hidup harus menjadi tanggung jawab oleh semua

pihak (pemerintah, LSM, masyarakat, maupun orang perorang) dan semua

wilayah (baik lokal, regional, nasional, maupun internasional). Atau dalam konsep

Kementrian Lingkungan Hidup, lingkungan hidup harus dikelolasecara integral,

global dan universal menuju prosperity dan sustainability.

Dalam upaya konservasi lingkungan, gerakan Go Green Indonesia telah

mencanangkan beberapa program signifikan (Go Green, 2015), sebagai berikut :

1. Gerakan menanam Pohon.

2. Menyuarakan dan mendorong agar semua elemen masyarakat, kalangan

Pemerintahan, swasta, baik organisasi maupun Individu untuk dapat

mensukseskan Green Campaign, guna tercipta budaya yang baik dengan

kebiasaan kita Anak Bangsa Indonesia adalah “Jangan Membuang Sampah

Sembarangan, Buanglah Sampah Dengan Baik & Benar”; yakni memisahkan

sampah Organik dan Non Organik.

3. Mengefisienkan pengunaan energi listrik sehari-hari dan mengurangi

penggunaan bahanbakar minyak dan batu bara, serta berupaya mendorong

terwujudnya Indonesia yangmenggunakan energy hijau yang bersih dan

berkelanjutan/reneweble energy; solar panel, wind energy, energi hidroelectrik

adalah energi air, dan energi geothermal/panas bumi.

4. Mengurangi penggunaan kertas, dengan cara mengantikannya secara

elektronikatau online atau dengan menggunakan kertas dari bahan daur ulang.

5. Mengefisienkan dan mengurangi pengunaan air yang tidak perlu dalam

penggunaannyasehari-hari, untuk menghadapi ancaman badai elnino yang

berkepanjangan di Indonesiaserta menggalakkan pembuatan lubang biofory

khususnya di Perkotaan.

6. Melakukan perubahan ke gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dengan

mengunakandan membeli produk- produk yang ramah lingkungan pula /

green products.

7. Jika barang atau alat elektronik rusak, maka tidak langsung membuangnya

menjadilimbah atau sampah elektronik yang berbahaya, tetapi berupaya

dahulu untukmelakukan perbaikan atau repair.

Page 11: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 185

8. Berkomitmen untuk terus mengajak semua anak bangsa tanpa kecuali, agar

dapat terusmenyuarakan dan mempromosikan Go Green Indonesia-ku kepada

semua bangsaIndonesia lainnya yang hidup di tanah tumpah darah Indonesia

ini, untuk dapatmemberikan sumbangsih dan baktinya dengan tindakan nyata

guna membuat Indonesiayang lebih hijau dan bersih.

9. Menggalakkan program perbaikan; memperbaiki hutan bumi ibu pertiwi yang

semakinbertambah Rusak, program perbaikan sungai dan laut agar bersih dari

sampah. dan tidakmembiarkan sungai dan laut semakin rusak dan menjadi

keranjang sampah.

Iklim perkotaan saat ini telah mengalami perubahan yang yang mencolok

dibawahpengaruh kepadatan dan keterpusatan kegiatan-kegiatan kota dimana

pengkajian wilayah-wilayah kota akan ditinjau secara tertentu dan terpisah dari

iklim wilayah, seperti pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan melalui kurangnya

ruang hijau perkotaan terhadap ekologi kotaterutama dalam kaitannya dengan

iklim udara, tanah, air bawah tanah dan berpengaruhsehingga unsur-unsur

pembentuk dan konstruktifnya benar-benar mengalami perubahan dilingkungan

perkotaan(Mohammad Adlany, 2015).

Meskipun masalah ruang hijau perkotaan ini tidak dijabarkan dalam

bentuk yang khasdan kekinian dalam teks-teks dan literatur-literatur utama

agama kita, akan tetapi topik iniberada dibawah subyek yang lebih universal,

seperti penanaman pohon, mendorongmasyarakat untuk melakukan penghijauan

dan melarang penebangan pepohonan, dimanahal ini menghikayatkan kepedulian

dan perhatian agama Islam terhadap masalah ini.

Page 12: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 186

C. KESIMPULAN

Agama Islam adalah salah satu agama yang memiliki penganut cukup besar

di dunia. Dalam arti terntu Islam dapat menjadi agama yang berperan penting

dalam usahamenyelamatkan bumi dari krisis yang dihadapinya. Paling tidak, ada

dua cara yang dapatdilakukan Islam sebagai wujud tanggapan atas masalah

kerusakan lingkungan hidup. Yang pertama adalah dengan cara menyerukan lebih

lantang dimensi teologis tentang alam serta relasinya dengan Allah sebagai

sumber iman Islam. Kedua, dengan melakukan integrasi ilmu agama islamatas

lingkungan hidup yang lebih memadai dan lebih luas. Diharapkan, melalui dua

cara tersebut akan ada perubahan yang signifikan bagi penganut Islam yang

nantinya juga berarti bagi kebaikan ekologi bumi. Peran agama menjadi sangat

penting. Pertama-tama karena sebagian besar penduduk bumi adalah orang-orang

yang beragama. Kedua, karena melalui agama dapat dilahirkan banyak nilai-nilai

positif terhadapalam dan lingkungan hidup yang diharapkan dapat membantu

kesadaran atas krisis lingkungan. Dengan demikian agama dapat menjadi

motivator atau agama dapat menjadi media paling strategis gunamembangun

semangat untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Al Qardawi. Y F. 1997. Peradaban : Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan. Surabaya: Dunia Ilmu.

Azyumardi Azra, Pangeran Charles, Islam dan Lingkungan Hidup dalam

http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel.html akses tanggal 29 Juli 2017, 10:13 WIB.

Abdur Rosyidi, Menggagas Islam yang Ramah Lingkungan, dalam

http://www.fahmina. or.id/artikel-a-berita/Menggagas Islam Ramah Lingkungan.htm

Departemen Agama. Tt. Al Quran dan Terjemahnya. Jakarta: PT Syamil CiptaMedia. Fathurrohman, P. & Suryana, AA . & Fatriany, F. 2013. Pengembangan Pendidikan

Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Go Green Indonesia-ku, 9 Green Programs, dalam

http://www.gogreenindonesiaku. com /9-green-programs.php akses

Page 13: INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Ulin Nuha

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 187

KBBI, K. 2012. Arti kata uban - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Retrieved July 19, 2018, from https://kbbi.web.id/agama

P. Nasoetion, Green Campus dan Pemanasan Global dalam

http://www.gogreenindonesiaku.com/green_opinion.php. Rusn, A.I. 1998. Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan,Yogyakarta, Pustaka

Pelajar. Syarbini, A. 2012. Buku Pintar Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik

Karakter Anak di Sekolah, Madrasah, dan Rumah. Jakarta: as@-Prima Pustaka.

Thalita Hurriyah, Paradigma Umat Islam Untuk Lingkungan dalam

http://jnukmi.uns.ac.id/category/artikel/Paradigma Umat Islam untuk Lingkungan.htm

Rita Punto, Islam Mengatakan: Go Green ! dalam http://www.wikimu.com/News/

Opini.aspx Ummu Jauharah at-Taqiyah (ed.), Go Green: Amalan yang Mencerminkan Islam,

dalam http://miftahulnurhusna.blogspot.com/ Jalan Menuju Syurga Go GREEN!Amalan yang cerminkan Islam.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun2007 Wiyani, N A. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya

di Sekolah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani