instansi yang bertanggungjawab...
TRANSCRIPT
Rekomendasi tindak lanjut verifikasi dijadikan pertim-
bangan bagi pejabat pemberi tugas dalam tindak pe-
nanganan pengaduan, dapat berupa :
a. Pemberitahuan kepada pengadu dan pihak yang
diadukan dalam hal tidak terjadi pelanggaran ijin
lingkungan dan/atau peraturan perundang-
undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
Instansi yang bertanggungjawab harus:
1. Menginformasikan perkembangan hasil penanganan
pengaduan kepada pengadu, dan
2. Menyediakan informasi publik berupa data dan
informasi penanganan pengaduan.
a. Tidak terjadi pelanggaran ijin lingkungan dan/atau
peraturan perundang-undangan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
b. terjadi pelanggaran ijin lingkungan dan/atau pera-
turan perundang-undangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup
c. terjadi pelanggaran ijin lingkungan dan/atau pera-
turan perundang-undangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, serta diidentifi-
kasikan dan/atau telah menimbulkan kerugian bagi
masyarakat dan/atau lingkungan
1. Telepon/Fax : ( 0361 ) 225663 ;
( 0361 ) 245444
2. EMAIL : [email protected]
3. Surat
4. Website
Online
: d.a. P3SLH Provinsi Bali
Kantor Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Bali Jl. D.I. Pandjaitan
No. 1 Niti Mandala Renon —
Denpasar
: Http//penegakanhukum.menlh.go.id
Instansi yang bertanggungjawab melakukan kegiatan
penanganan pengaduan, mulai dari penerimaan pen-
gaduan sampai dengan rekomendasi tindak lanjut
verifikasi paling lama 21 ( dua puluh satu ) hari kerja
sejak diterimanya pengaduan.
Hasil verifikasi pengaduan dikelompokkan
menjadi :
Verifikasi pengaduan dilaksanakan oleh :
PPLH dan PPLHD
Dalam hal instansi yang bertanggungjawab belum
memiliki PPLHD dapat meminta bantuan pada :
a. instansi yang bertanggungjawab di provinsi untuk
menugaskan PPLHD atau
b. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
untuk menugaskan PPLH
PPLH atau PPLHD wajib melaporkan hasil verifikasi
pengaduan kepada pejabat pemberi tugas pada in-
stansi yang bertanggungjawab, dengan melampirkan :
a. Berita Acara verifikasi pengaduan
b. Berita Acara penolakan verifikasi pengaduan
c. Berita Acara penyerahan sampel
d. Bukti lain yang mendukung hasil verifikasi pen-
gaduan, antara lain analisa laboratorium, laporan
swapantau limbah/emisi/kualitas lingkungan, dan/
atau laporan pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL dan
dapat meminta informasi dan/atau keterangan dari
pihak pengadu, pihak yang diadu, dan/atau pihak
terkait lainnya
Setelah pengaduan masuk melalui sistem online Instansi
yang bertanggungjawab harus melakukan penanganan
pengaduan dengan tahapan kegiatan :
Instansi yang bertanggungjawab harus meneruskan pen-
gaduan yang diterimanya kepada instansi yang terkait
dengan tembusan kepada pengadu paling lama
5 ( lima ) hari kerja sejak diterimanya pengaduan.
Instansi yang bertanggungjawab harus melakukan pen-
elaahan terhadap pengaduan yang diterima, dan diklasifi-
kasikan menjadi :
1. Bukan pengaduan lingkungan hidup
Bila pengaduan diklasifikasikan pengaduan lingkungan
hidup, tapi bukan kewenangan instansi penerima pen-
gaduan, pengaduan diserahkan kepada Instansi yang
bertanggungjawab,paling lama 5 ( lima ) hari kerja sejak
diterimanya pengaduan, dan apabila merupakan
kewenangan instansi penerima pengaduan, instansi
penerima pengaduan menindaklanjutinya dengan verifi-
kasi pengaduan yang dilaksanakan oleh Pejabat
Pengawas lingkungan Hidup ( PPLH ) atau PPLH Dae-
rah ( PPLHD ) , dengan tata cara verifikasi pengaduan
yang telah ditentukan.
2. Pengaduan lingkungan hidup
b. Penerapan sanksi administrasi
c. Penyelesaian sengketa lingkungan diluar pengadilan
dan atau melalui pengadilan
d. Penegakan hukum pidana
1. Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pe-
nanganan pengaduan yang memenuhi kriteria :
a. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbit-
kan oleh Menteri;
b. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbit-
kan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota tetapi Pemerintah
menganggap terjadinya pelanggaran yang serius
c. Pengaduan pernah disampaikan kepada kepada instansi
yang bertanggungjawab di Provinsi, tetapi tidak ditin-
daklanjuti dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
3. Instansi yang bertanggungjawab di Kabupaten/Kota melakukan penanganan pengaduan terhadap Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan oleh Bupati/Walikota.
2. Instansi yang bertanggungjawab di Provinsi
melakukan penanganan pengaduan yang memenuhi
a. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan
oleh Gubernur;
b. Usaha dan/atau kegiatan yang ijin lingkungannya diterbitkan
oleh Bupati/Walikota tetapi instansi yang bertanggungjawab
di Kabupaten/Kota tidak melaksanakan pengelolaan pen-
gaduan setelah dilakukan pembinaan oleh pemerintah
provinsi;
c. Pengaduan pernah disampaikan kepada kepada instansi
yang bertanggungjawab di Kabupaten/Kota, tetapi tidak ditin-
daklanjuti dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Menteri lingkungan Hidup Nomor 09 Ta-
hun 2010 tentang Tata Cara Pengaduan dan Pe-
nanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran
dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.
3. Surat Edaran Bersama antara MENLH dan
MENDAGRI Nomor 660.4565/SJ MENLH-13/11/
LH/2010 tanggal 10 November 2010 perihal Pem-
bentukan Pos Pelayanan Pengaduan di daerah dan
penguatan PPLHD/PPNS
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Penguatan Kapasitas Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, P3E Bali Nusra, DIS LH Provinsi dan DLH
kabupaten/Kota dalam pelayanan penanganan pen-
gaduan kasus Lingkungan hidup
Mewujudkan institusi Lingkungan hidup yang responsif
dan akuntabel
Mendorong terwujudnya tata kelola lingkungan yang baik
( g ood environmental governance)
P3E Bali Nusra, DIS LH Provinsi, dan Pos Pengaduan di
daerah dapat juga menggunakan aplikasi penanganan
pengaduan dan penaatan hukum administrasi lingkungan
untuk daerahnya sendiri, sesuai dengan tupoksinya.
Sebagai sarana/media dalam penyampaian pen-
gaduan
Memudahkan masyarakat untuk menyampaikan
pengaduan ( accses to participate accses to infor-
mation, and accses to justice )
Untuk validasi, klarifikasi, pengolahan dan monitor-
ing penanganan pengaduan
Sarana koordinasi penanganan pengaduan dan
penaatan hukum lingkungan.
Kades/Lurah/Camat/Bupati/DLH Kab/Kota Gubernur/DISLH Provinsi Menteri
LHK
Dengan era keterbukaan informasi dan reformasi birokrasi, pe-nanganan pengaduan lingkungan harus melibatkan semua pihak yang berkaitan, yaitu KLHK, P3E Bali Nusra, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, dan Pos Pengolahan Data di kabupaten/kota.
Sehingga dengan Dengan Sistem Online Database Pengaduan dan Penaatan Hukum Administrasi Lingkungan, semua pihak dapat berinteraksi dan berkoordinasi dalam penanganan pen-gaduan
Pengaduan tertulis memuat informasi :
a. Surat
b. Surat elektronik
c. Faksimili
d. Layanan pesan singkat ( S MS )
Identitas pengadu yang paling sedikit
memuat informasi nama, alamat dan nomor
telepon yang bisa dihubungi
Lokasi terjadinya pencemaran dan/atau pe-
rusakan lingkungan hidup
Dugaan sumber pencemaran dan/ataau pe-
rusakan lingkungan hidup
Waktu terjadinya pencemaran dan/atau pe-
rusakan lingkungan hidup
Media lingkungan hidup yang ter kena dam-
pak
Pengadu berhak menyampaikan pengaduan
kepada instansi yang bertanggungjawab
Pengaduan dapat disampaikan melalui
kepala desa/lurah/camat setempat.
Penerimaan pengaduan dilakukan dengan cara :
a. Langsung kepada petugas penerima pen-
gaduan, dimana pengadu mengisi formulir
isian pengaduan sesuai dengan format yang
telah disediakan.
b. Melalui telepon, dimana petugas penerima
pengaduan harus mengisi formulir isian
pengaduan sesuai dengan format yang telah
di sediakan