instalasi listrik penerangan rumah

Upload: dadi-herdiansyah

Post on 02-Mar-2016

247 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

penerangan

TRANSCRIPT

INSTALASI LISTRIK PENERANGAN RUMAH

Listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia setiap hari, baik di sekolah, pabrik, kantor maupun rumah-rumah tinggal yang mempergunakan peralaan listrik. Berdasarkan pemakaian tenaga listrik, jenis instalasi listrik dibedakan menjadi instalasi penerangan dan tenaga.Menurut rida Ismu, A. (1979: 22), instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang memberikan tenaga listrik untuk keperluan penerangan (lampu) dan alat-alat rumah tangga. Menurut PUIL 1987 instalasi rumah / domestik adalah instalasi listrik dengan tegangan ke bumi 300 Volt untuk rumah tinggal, toko, ruang kantor, hotel dan sebagainya serta digunakan untuk penerangan dan keperluan rumah tangga.Alat-alat rumah tangga yang dimaksud adalah peralatan atau perabot rumah tangga yang bekerjanya memerlukan tenaga listrik. Misalnya: setrika listrik,kompor listrik, radio, televisi, alat pemanggang roti dan lain sebagainya.Selanjutnya akan diuraikan beberapa bahasan mengenai perlengkapan instalasi,yaitu:

2.1.1 Penghantar InstalasiDalam pemasangan instalasi penerangan penghantar adalah seutas kawat, baik yang telanjang maupun berisolasi sebagai kabel yang berfungsi menghantarkan arus listrik. Penghantar terdiri dari dua jenis yaitu kabel dan kawat. Kabel adalah penghantar yang dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi) Kawat adalah penghantar tanpa dilapisi bahan isolasi (penghantar telanjang) Mengenai penghantar yang akan digunakan dalam instalasi penerangan rumah tinggal diantaranya kabel NYA dan kabel NYM.

C. Kabel NYAKabel NYA adalah penghantar dari tembaga yang berinti tunggal berbentuk pejal dan menggunakan isolasi PVC. Kabel ini merupakan kabel rumah yang paling banyak digunakan.Kabel NYA dimaksudkan untuk dipergunakan didalam ruangan yang kering, untuk instalasi tetap dalam pipa dan sebagai kabel penghubung dalam lemari distribusi. Isolasi kabel NYA diberi warna hijau-kuning, biru muda, hitam, kuning atau merah. Contohpenandaan kabel NYA dapat dilihat pada gambar 1.1. Kode pengenalN: kabel jienis standart dengan tembaga sebagai pnghantarY: Isolasi PVCA: Kawat berisolasire: Penghantar padat bulat2. S: Tebal nominalD: Diameter maksimalGambar 1. Penandaan Kabel NYAPemasangan tetap kabel NYA untuk instalasi listrik di dalam rumah rumah atau gedung mengikuti dua cara yaitu:1. Pemasangan Kabel NYA dalam Pipa InstalasiMaksud dari pemasangan penghantar di dalam pipa instalasiadalah:a. Memberikan perlindungan pada penghantar terhadap pengaruhmekanis yang rusak.b. Malindungi bangunan terhadap kemungkinan adanya bahayakebakaran akibat hubung singkat.c. Mempermudah pembongkaran dan pemasangan kembalipenghantar-penghantar pada waktu perbaikan atau penggantianpenghantar yang rusak.SPLN42 Produsen NYA 4f 450/750V *LMK* SPInti KabelTandaStandarKode Pengenaljenis KabelTeganganPengenalJarak AntaraIsolatorTanda PengenalProdusenLuas PenampangPenghantarTanda BadanPengujiJumlah kabel rumah NYA yang dipasang di dalam pipa, harus memungkinkan penarikan secara mudah. Jumlah kabel tersebut tidak boleh melebihi ketentuan yang tercantum dalam lampiran 1, tabel 3.Untuk memenuhi syarat-syarat instalasi yang aman dan andal, maka pemasangan kabel dalam pipa instalasi harus memenuhi syarat syarat:a) Tidak ada kemungkinan hubung singkat di dalam pipa instalasi.b) Mudah diperbaharui tanpa melepaskan pipa instalasi daritempatnya.c) Pipa instalasi harus dipasang pada bagian-bagian bangunan secarabaik dan kuat.2. Pemasangan kabel NYA tanpa pipa instalasi.Pemasangan kabel NYA tanpa pipa instalasi dilaksanakan dengan menggunakan isolator rol. Isolator rol adalah benda isolasi yang digunakan umtuk menempelkan kabel NYA pada penerangan rumah.Isolator harus dipasang sedemikian rupa sehingga menurut PUIL 1987 (pasal 730. D. 1), untuk kabel rumah jenis NYA jarak minimum untuk penghantar satu dengan yang lainnya adalah 3 cm. Jarak antara titik tumpunya tidak boleh melebihi 1 meter (Van Harten, 1986: 18).Pada instalasi rumah, pemasangan kabel NYA yang tidak mempergunakan pipa instalasi, dilaksanakan apabila:a) Pemasangan penghantar ditempat yang tidak terlihat, seperti di ruangtempat tinggal, toko-toko, ruang sekolah dan sebagainya.b) Pemasangan penghantar di luar jangkauan tangan (lebih tinggi dari 2,5 meter diatas tanah).Ketentuan-ketentuan di atas berarti bahwa biarpun penghantar itu tinggi tetapi kelihatan dari ruang tempat tinggal, maka tidak boleh dipasang tanpa menggunakan pipa instalasi.

D. Kabel Instalasi Berselubung (NYM)Kabel NYM adalah penghantar dari tembaga berinti lebih dari satu, berisolasi PVC dan berselubung PVC. Keuntungan kabel instalasi berselubung dibandingkan dengan instalasi didalam pipa antara lain lebih mudah di bengkokkan, lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam. Serta sambungan dengan alat pemakai daat situtup lebih rapat (Van Harten, 1986: 115)Kabel NYM dapat digunakan di atas dan di luar plesteran pada ruang kering dan lambab, serta diudara terbuka. Penghantarnya terdiri dari penghantar padat bulat atau dipilin bulat berkawat banyak dari tembaga polos yang dipijarkan. Isolasi inti NYM harus diberi warna hijau-kuning,biru muda, merah, hitam atau kuning. Khusus warna hijau-kuning tersebut pada seluruh panjang inti dan dimaksudkan untuk penghantar tanah. Sedangkan warna selubung luar kabel harus berwarna putih atau putih keabu-abuan. Contoh penandaan kabel NYM dapat dilihat padagambar 2.1. Kode pengenalN : Kabel jenis standart dengan tembaga sebagai penghantar.Y : Isolasi PVC.M :Selubung PVCRe: Pnghantar padat bulatRm: Pnghantar bulat berkawat banyak.-I: Kabel dengan sistem pengenal warna inti hitam-kuning-0: Kabel dengan sistem pengenal warna inti tanpa hijau-kuning2. S1: Tebal isolasi nominalS2: Tebal lapisan pembungkus intiS3: Tebal selubung nominald : DiameterSPLN42 Produsen NYM 2x25mm2 300/500 *LMK*dS2S1S3Isolator PVCTanda PengenalStandar Kode PengenalJenis KabelTegaganPengenalSelubung IsolatorPVCTanda PengenalBadan PengujiJumlah inti dan luaspenampang kabelTanda PengenalProdusenLapisanIsolatorInti KabelGambar 2.Penandaan kabel NYM.Kemampuan hantar arus kabel NYM adalah seperti tercantum dalam tabel 4, yang berlaku untuk suhu keliling 300 C dan 400 C, dengan suhu penghantar maksimum 700 C (PLN, SPLN 42-2: 1992).

2.1.2 Persyaratan Penghantar Instalasia. Besar penampang penghantarMenurut PUIL 1987, penghantar untuk pemasangan tetap harus dari bahan tembaga dengan penampang sekurang-kurangnya 1,5 mm2 atau dari bahan lain dengan bahan yang ekivalen (LIPI, 1987; Pasal 840. B1)b. Identifikasi warna penghantarIdentifikasi warna penghantar bertujuan untuk mendapatkan kesatuan pengertian mengenai penggunaansuatu warna atau warna loreng yang digunakan untuk mengenal penghantar, guna keseragaman dan mempertinggi keamanan. Mengenai penggunaan warna untuk identifikasi penghantar berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:1) Warna loreng hijau-kuning (majemuk) hanya boleh digunakanuntuk menandai penghantar pembumian.2) Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral ataukabel tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral.3) Warna-warna hitam, kuning dan merah digunakan untukmenandai penghanta fase.Pada instalasi fase-tiga, warna-warna yang harus digunakan untukfase-fasenya adalah:Fase 1 (fase R): merahFase 2 (fase S): kuning dan Fase 3 (fase T): hitamKetentuan-ketentuan diatas berlaku untuk semua instalasi pasangantetap maupun sementara, termasuk pada perlengkapan hubung bagi (LIPI,1987: Pasal 701)

2.1.3 Pengaman InstalasiUntuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada instalasi listrik yang disebabkan karena panas, maka perlu digunakan pengaman instalasi. Pengaman yang digunakan pada instalasi listrik rumah tinggal dengan tegangan 220 Volt (fase-netral) ada tiga yaitu:a. Saklar Arus Maksimum / Pemutus DayaSaklar arus maksimum yang biasa digunakan pada instalasi rumah tinggal adalah magnetic circuit breaker (MCB), yang dapat berfungsi sebagai pengaman ganda. Yaitu dapat memutuskan rangkaian apabila terjadi hubung singkat dan dapat memutuskan rangkaian apabila terjadi beban lebih.b. Pengaman LeburPengaman lebur adalah salah satu pengaman yang digunakan pada penerangan instalasi rumah. Pengaman lebur atau sekring berfungsi untuk mengamankan hantaran dan peralatan listrik terhadap beban lebih, hubung singkat antar fasa atau antara fasa dan netral. Yang disebabkan oleh kerusakan isolasi atau hubung singkat dengan badan atau peralatanlistrik.c. Pentanahan (Grounding)Pentanahan adalah salah satu alat pengaman listrik yang berfungsi untuk menjaga keselamatan jiwa manusia terhadap bahaya tegangan sentuh. Tegangan sentuh adalah tegangan yang timbul antara dua bagian yang dapat tersentuh dengan serempak karena terjadi gangguan instalasi (LIPI, 1987: Pasal 108. T9) Jika terjadi kerusakan isolasi pada suatu instalasi yang bertegangan, maka bahaya tegangan sentuh dapat dihindari, karena arus terus mengalir menuju tanah melalui system pentanahan (grounding) Pada sistem pentanahan suhu instalasi terdiri dari komponen komponen sebagai berikut:1) Elektroda Pentanahan.Menurut PUIL 1987, elektroda bumi ialah penghantar yang ditanam dalam tanah dan membuat kontak langsung dengan tanah. Penghantar bumi yang tidak berisolasi ditanam dalam tanah dianggap sebagai elektroda tanah. Sebagai bahan elektroda tanah digunakan tembaga atau baja yang digalvanis atau dilapisi tembaga sepanjang kondisi setempat, tidak mengharuskan memakai bahan lain (misal pada perusahaan kimia).Elektroda tanah harus diberi tanda pengenal dengan mencantumkan merek pabrik tersebut, ukuran diameter dan panjang elektroda tanah tersebut. Ukuran minimum elektroda bumi dapat dilihat pada lampiran 2 tabel 4.Ada beberapa jenis elektroda pentanahan yang digunakan dalam sistem pentanahan yaitu:a) Elektroda Pita.Elektroda pita adalah elektroda yang terbuat dari hantaran yang berbentuk pita atau berpenampang bulat atau hantaran pilit. Dalam pemasangan elektroda ini mempunyai kombinasi bentuk antara lain memanjang dengan cara radial, melingkar atau kombinasi dari bentuk tersebut. Jika keadaan tanah mengijinkan, elektroda pita harus ditanam sedalam 0,5 sampai 1,0 m secara horisontal di dalamtanah.b) Elektroda Batang.Elektroda batang ialah elektroda dari pita atau besi baja profil yang dipasang tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah. Umumnya digunakan batang tembaga dengan diameter 5/8 inc sampai inc, panjang 4 m. Atau pipa galvanis dengan diameter 1inc sampai 2 inc, panjang 6 m. Elektroda batang harus dipasang secara tegak lurus kedalam tanah, dengan bagian atas batang terletak 30 cm di bawahpermukaan tanah. Panjang elektroda harus disesuaikan dengan hambatan pentanahan yang diperlukan. Untuk memperoleh nilai hambatan pentanahan yang kecil, harus diperlukan beberapa elektroda batang yang pemasangannya jarak antara elektrodatersebut minimum harus dua kali panjangnya.c) Elektroda Pelat.Elektroda pelat adalah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berhubung) atau dari kawat kasa. Elektroda pelat ditanam tegak lurus di dalam tanah dan umumnya cukup dengan plat ukuran 4 m x 0,5 m. Untuk memperoleh tahanan yang lebih rendah, maka beberapa plat dapat digunakan secara bersama dengan rangkaian paralel.d) Pipa Air.Jaringan pipa air minum dapat juga digunakan sebagai elektroda pentanahan, dengan syarat ujung pipa di kedua sisi meter air harus dihubungkan dengan baik. Untuk hubungan tersebut digunakan kawat baja berlapis seng, kawat tembaga berlapis timah putih atau pita baja berlapis seng.2) Penghantar Pentanahan.Penghantar pentanahan adalah penghantar pengaman yang digunakan pada sistem pentanahan, yaitu untuk menghubungkan sistem pentanahan dari elektroda pentanahan ke terminal utama pentanahan dan dari terminal utama pentanahan sampai ke peralatan listrik yang ditanahkan. Penghantar tanah harus dibuat dari bahan tembaga atau aluminium atau baja atau perpaduan dari bahan tersebut.Berdasarkan kekuatan mekanisnya, luas penampang minimum penghantar bumi yaitu:a) Untuk penghantar yang terlindung kokoh secara mekanis 1,5 mm2 tembaga atau 2,5 mm2 aluminium.b) Untuk penghantar yang tidak terlindungi kokoh secara mekanis 4 mm2 tembaga atau pita baja yang tebalnya 2,5 mm2 dan luas penampang 50 mm2.Ukuran penampamg penghantar pentanahan pada rangkaian cabang instalasi, berbeda dengan penampang penghantar pentanahan pada saluran utama. Untuk ukuran penampang penghantar pentanahan pada saluran utama akan lebih besar dari saluran cabang. Hal ini disesuaikan dengan luas penampang penghantar fasanya. Menurut PUIL 1987, luas penampang nominal penghantar pengaman harus sekurang-kurangnya sesuai dengan tabel 5 (LIPI, 1987: Pasal 312. B. 4). Sambungan antara hantaran pentanahan dan elektroda pentanahan harus mekanis kuat dan membuat kontak listrik yang baik, sambungan ini dapat berupa sambungan las atau baut, yang tidak mudah lepas sendiri. Diameter baut yang digunaka sekurangkurangnya 10 mm. Hantaran pentanahan yang dipasang di atas tanah harus mudah terlihat dan jika tertutup harus mudah tercapai. Jika perlu hantaran ini harus dilindungi terhadap bahaya kerusakan mekanis ataupun kimiawi.Dalam penggunaan pada rumah tinggal sebaiknya tidak digunakan penghantar pentanahan telanjang. Penghantar pentanahan berisolasi harus memiliki isolasi setaraf dengan isolasi dari penghantar fasa dan netral.Untuk keperluan pengujian, dalam penghantar pentanahan harus ada sambungan yang dapat dilepas untuk memisahkan bagian di atas tanah dari bagian yang ditanam. Sambungan ini harus dibuat ditempat yang mudah dicapai dan sedapat mungkin ditempat yang memang harus ada sambungan.

2.1.4 Pengujian InstalasiSemua instalasi baik yang baru maupunyang sementara, harus diuji dengan seksama sebelum siap untuk dipergunakan. Pengujian juga berlaku untuk tambahan dan perubahan. Pengujian dengan instrument listrik harus diikuti oleh pemeriksaan visual yang teliti terhadap kesempurnaan mekanik sambungan dan hubungan. Menurut PUIL 1987 pasal 910 C.2, pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik dilakukan antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut:(a) Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatan.(b) Perlengkapan listrik yang dipasang.(c) Cara memasang perlengkapan listrik.(d) Polaritas(e) Pembumian(f) Reistansi isolasi(g) Kesinambungan sirkit(h) Fungsi pengaman sistem instalasi listrik.Pemeriksaan pengujian tersebut diatas kemudian disusull dengan uji coba.

2.2 MENGUJI INSTALASI LISTRIK2.2.1 Penampang Penghantar.Menurut PUIL 1987 penghatar untuk pemasangan tetap harus dari bahan tembaga dengan penampang sekurang-kurangnya 1,5 mm2 atau dari bahan yang ekivalen. Oleh karena itu sangan perlu sekali ditinjau kembali penggunaan ukuran penghantar pada penambahan titik beban instalasi. Alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengukur besarnya penampang penghantar adalah Mistar Ingsut. Mistar Ingsut adalah alat ukur presisi yang dapat mengukur ukuran luar, dalam, tinggi benda. Juga dapat untuk mengukur tebal benda 0,1 sampai 0,5 mm.

2.2.2 Tahanan Isolasi ( R isolasi )a. Pengertian tahanan isolasiTahanan isolasi adalah tahanan antara dua kabel saluran atau dua bagian yang diisolir satu dengan yang lain. Nilai tahanan isolasi dari bagian dalam ruangan yang kering harus mempunyai nilai sekurangkurangnya 1000 ohm per satu volt tegangan manual. Jika tegangan yang digunakan pada instalasi rumah 220 V, maka nilai tahanan yang diperlukan sebesar 220000 ohm.b. Syarat tahanan isolasi.Berdasarkan PUIL 1987(Pasal 220.B.1) syarat pengujian tahanan isolasi adalah:1) Resistansi isolasi dari bagian instalasi dalam ruangan yang kering harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000 ohm per satu volt tegangan nominal.2) Bagian instalasi yang diukur adalah yang terletak diantara dua pengaman arus lebi dan yang terletak sesudah pengaman arus yang terakhir.c. Mengukur tahanan isolasi.Untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi, Peneliti menggunakan alat ukur Megger.

2.2.3 Tahanan Pentanahan.a. Pengertian Tahanan PentanahanTahanan pentanahan yaitu tahanan antara elektrode pentanahan yang di tanam didalam tanah terhadap tanah disekitar elektrode pentanahan tersebut. Elektrode pentanahan adalah konduktor yang n fM Ke rangkaian Gambar 3.Cara mengukur tahanan isolasisengaja ditanam dalam tanah, masuk mendapatkan kontak yang baik antara bagian-bagian tertentu dari sistem listrik atau bagian-bagian badan peralatan yang diamankan.Maksud dan tujuan diadakannya sistem pentanahan ini adalah untuk menjaga keselamatan jiwa manusia terhadap bahaya tegangan sentuh. Sedangkan tujuan pengukuran pentanahan adalah mengetahui apakah tahanan pentanahan instalasi rumah masih sesuai dengan persaratan yang berlaku atau tidak.b. Faktor yang mempengaruhi besar tahanan pentanahan.- Nilai arus yang menyebabkan bekerjanya gawai pengaman arus.- Nilai arus nominal gawai pengaman arus.- Suatu faktor yang nilainya bergantung pada karakteristik gawai pengaman arus.- Batas tegangan sentuh.c. Syarat Tahanan PentanahanBerdasarkan PUIL 1987 (Pasal 321: B. 1), syarat pengujian tahanan pentanahan adalah resistansi pembumian perlengkapan dan instalasi listrik yang diamakan tidak boleh melebihi nilai Rp =50 / IA Ohm.Keterangan:IA = k x IN Rp = Resistansi pembumian perlengkapan dan instalasi listrik, dalam ohm.IA = Nilai arus yang menyebabkan bekerjan7ya gawai pengaman arus lebih dalam waktu maksimum 5 detik, dalam ampere.IN = Nilai arus nominal gawai pengaman arus lebih, dalam ampere.k = Suatu faktor yang nilainya bergantung pada karakteristik gawai pengaman arus lebih. Untuk pengaman lebur, nilai k berkisar antara 2,5 da 5, sedangkan untuk gawai pengaman lainnya antara 1,25 dan 3,5. Jadi nilai k tergantung pada jenis gawaipengaman dan spesifik pabrik pembuatnya.50 = Batas tegangan sentuh yang diijinkan, dalam volt.Jadi nilai resistansi pembumian untuk instalasi penerangan rumah menggunakan pengaman lebur (kminimal = 2,5) dengan arus nominal pengaman 4 ampere, nilai maksimalresistansi pembumiannya kurang dari 5 ohm.d. Mengukur Tahanan Pentanahan.Untuk mendapatkan pembacaan yang langsung maka alat yang dipakai peneliti adalah Earth meter. Pada prinsipnya pengukura tahanan pentanahan menggunakan dua elektroda bantu. Adapun cara pengukuran dapat dilihat pada gambar 4. Elektroda bantu C dihubungkan ketanah dalam jarak kurang lebih 10 sampai 20 meter dari peralatan yang diukur, dalam hal ini adalah instalasi peneangan yang dihubungkan ke elektroda E. Sedangkan elektroda bantu P dihubungkan dalam jarak kurang lebih setengah dari jarak elektroda bantu E dan C. Jadi dimisalkan jarak antara E dan C adalah l meter, maka jarak antara terminal E dan P adalah x meter seperti terlihat pada gambar 4. Jika tahanan pentanahan E terhadap tanah diukur, akan menghasilkangrafik 1. Selanjutnya, jika elektoda bantu P didekatkan pada elektroda E X l E P C (Measurement valve)Gambar 4. Jarak Pemasangan Elektroda Bantu Pada Pengukuran Tahanan PentanahanGrafik 1. Tahanan Pentanahan Re TKeterangan:Re: Tahanan pentanahan.T : Jarak elektroda bantu. atau elektroda bantu C, akan timbul kekacauan karena tidak memungkinkan adanya pemisahan tahanan pentanahan yang dihasilkan(Re) dari elektroda bantu pentanahan (Rc). Sebagai peraturan umum, elektroda bantu P harus dimasukkan dalam tanah pada posisi tepat diantara elektroda E dan elektroda bantu C. 2.3 KERANGKA BERPIKIRKelayakan pakai suatu instalasi penerangan rumah berkaitan dengan standart peraturan dan usia pemakaiannya. Kerangka berpikir ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan mengenai standart peraturan instalasi penerangan rumah, sebagai upaya untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan pemakaian instalasi penerangan rumah setelah 10 tahun di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.Pada pemasangan instalasi, semua peralatan dan perlengkapan instalasi yang akan digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam PUIL. Dari berbagai peralatan dan perlengkapan instalasi tersebut diantaranya adalah penghantar instalasi dan pengaman instalasi.Merawat Instalasi RumahDalam penyambungan listrik, kabel yang terpasang di Tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan Rumah (SR) sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP terdiri dari KWH Meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalahasset milik PLN. Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai Instalasi Listrik rumah/bangunan adalahasset milik pelanggan.Tips berikut akan membantu Anda untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :1. Pastikan Instalasi Listrik di rumah/bangunan milih Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.2. Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik msaih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.3. Jika instalasi listrik telah terpasanglebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.4. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.5. Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Informasi tentang Instalatir Listrik dapat menghubungi kantor PLN terdekat.

Top of Formcara memasang instalasi listrik rumah tangga cara memasang instalasi listrik rumah tanggacara memasang instalasi listrik rumah tangga

gambar 1. cara memasang instalasi listrik rumah tangga

gambar 2. cara memasang instalasi listrik rumah tangga Perhatikan contoh gambar 1, skema instalasi listrik rumah tangga sederhana diatas.Keterangan diagram rangkaian kabel intalasi listrik rumah tangga sederhana diatas adalah sebagai berikut :1. Saklar tunggal atau saklar single.2. Lampu pijar atau titik lampu.3. Colokan atau stop kontak.4. Saklar seri atau saklar double.Garis biru sebagai kabel - atau negatip.Garis merah sebgai kabel + atau positip.

Cara pemasangan instalasi listrik ini cukup mudah dengan mengikuti contoh gambar skema instalasi listrik rumah tangga sederhana diatas. Untuk pemula biasanya latihan atau belajar istalasi listrik ini biasaya penempatan posisi alur pipa PVC saklar, titik lampu dan stop kontak.Ongkos harga atau biaya rumah litrik ini dihitung pertitik, dengan asumsi lampu dianggap 1 titik dan stop kontak 1 titik, sedang saklar tidak dihitung. Tapi ini tidak mutlak tergantung kesepakatan.Biasanya harga 1 titik ini Rp. 35.000 - 50.000,- ongkos kerja saja, kalo dengan material harganya Rp. 150.000 - 250.000, tergantung daerah dan posisi titik lampu. Harga tersebut sudah menggunakan material saklar, stop kontak, pipa PVC dan kabel instalasi listrik rumah yang standart.Gambar 2, simbol komponen instalasi listrik rumah pada gambar kerja. Gambar simbol komponen listrik ini yang rencananya akan diaplikasikan pada sebuah bangunan rumah. Dari contoh gambar instalasi listrik rumah tersebut bisa diketahui kebutuhan material yang akan digunakan nantinya.GAMBAR INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL 1. PENGANTAR Untuk pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang. Gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agak tipis. Saluran-saluran listriknya, karena lebih penting, digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi, harus dipilih tebal garis yang tepat.2. DENAH BANGUNAN Denah bangunan adalah suatu gambar yang menunjukkan lokasi dari berbagai ruangan dan kegunaannya, jendela, pintu, tangga, gang dan sebagainya pada suatu rumah tinggal tertentu. Denah-denah sebaiknya digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung pada ukuran kertas yang digunakan dan pada luasnya bangunan. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh denah dari suatu rumah tinggal sederhana.3. LAMBANG GAMBAR UNTUK DIAGRAM INSTALASI BANGUNAN (Lihat Lampiran)4. GAMBAR INSTALASI Gambar instalasi adalah suatu gambar yang meliputi:1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain;2) Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan alat pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan alat pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir;

Gambar 13) Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir 2) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut;4) Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.5. CARA MEMBUAT GAMBAR INSTALASI Petunjuk-petunjuk di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman :1. Gambarlah denah bangunannya.2. Nyatakanlah penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar, misalnya ruangan duduk, dapur dan seterusnya.3. Tentukanlah letak perlengkapan hubung baginya. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus dipasang di tempat yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah.4. Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar dengan lampu yang dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum selalu ditempatkan di dekat pintu sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dijangkau.5. Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya. Secara umum kotak kontak dinding sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di tengah-tengah dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot sehingga kurang berfungsi.6. DIAGRAM GARIS GANDA DAN DIAGRAM GARIS TUNGGAL Pada cara menggambar dengan garis ganda setiap penghantar digambar dengan garis tersendiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan diagram garis ganda untuk sebuah sakelar kutub satu dengan satu titik lampu.

Gambar 2. Diagram garis ganda Gambar 3 memperlihatkan rangkaian yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal. Dalam diagram garis tunggal penghantar-penghantar yang sejenis digambar dengan satu garis dengan beberapa garis lintang kecil.

Gambar 3. Diagram garis tunggalJumlah garis lintang ini menyatakan jumlah penghantar sejenis yang ada. Gambar-gambar berikut ini memperlihatkan diagram garis ganda dan diagram garis tunggal untuk beberapa jenis hubungan-hubungan sakelar.* Diagram instalasi sakelar, lampu dan kotak kontak :

Gambar 4a.

Gambar 4b.* Hubungan Sakelar Seri Sakelar seri berguna untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah lampu atau dua buah kelompok lampu secara bergantian atau bersamaan.

Gambar 5a.

Gambar 5b.* Hubungan Sakelar Tukar (Hotel) Sakelar tukar digunakan untuk melayani satu lampu atau kelompok lampu dari dua tempat. Untuk itu digunakan dua sakelar tukar.

Gambar 6a

Gambar 6b.

Sumber : http://nengchacha49.blogspot.com/2013/04/instalasi-listrik-penerangan-rumah.html

Macam-macam Sambungan Kabel Posted by A Insya Ansori Minggu, 10 Februari 2013 1 comment

Macam-macam Sambungan Kabel- akan diulas lebih rinci dalam dunia elektro

PERISTILAHAN / GLOSARIUM 1. Pig Tail ialah cara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.2. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel.3. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan penghantar arus listrik yang lain.4. Sambungan Puntir adalah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. Ada dua macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir Bell hangers dan sambungan puntir Western union.5. Turn Back ialah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus, dimana kabel ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut sebagai sambungan bolak-balik.6. Single Wrapped Cable Spice ialah suatu cara menyambung kabel yang bernadi banyak, yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya. 7. Plain joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar.8. Knotted tap joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat.

Sumber : http://insyaansori.blogspot.com/2013/02/macam-macam-sambungan-kabel.html