instalasi komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang...

25
IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa 33 Instalasi Komponen 2 Tujuan Setelah menyelesaikan modul ini, anda diharapkan mampu untuk: Mengerti cara yang benar dalam menangani perangkat elektronik Mengerti tentang kebutuhan pendinginan sistem, sehingga sistem anda bisa bekerja secara maksimal di lingkungan kerjanya. Mengetahui BIOS (Basic Input Output System), yang menyimpan parameter bagaimana komputer anda bekerja Mengetahui cara memasang komponen-komponen yang tersedia, sehingga sistem anda bisa berjalan hingga ke tahap inisialisasi BIOS

Upload: voduong

Post on 02-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

33

Instalasi Komponen 2

Tujuan

Setelah menyelesaikan modul ini, anda diharapkan mampu untuk:

• Mengerti cara yang benar dalam menangani perangkat elektronik

• Mengerti tentang kebutuhan pendinginan sistem, sehingga sistem anda bisa bekerja secara maksimal di lingkungan kerjanya.

• Mengetahui BIOS (Basic Input Output System), yang menyimpan parameter bagaimana komputer anda bekerja

• Mengetahui cara memasang komponen-komponen yang tersedia, sehingga sistem anda bisa berjalan hingga ke tahap inisialisasi BIOS

Page 2: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

34

Referensi

Referensi berikut ini dapat memberikan detil tambahan tentang topik yang dibahas dalam modul ini:

• Advanced Micro Devices, Socket A AMD Processor Installation Guide, www.amd.com, December 2000.

• Kingston Technology Company Inc, The Ultimate Memory Guide, www.kingston.com.

• Advanced Micro Devices, Builders Guide for Desktop/Tower Systems, www.amd.com, May 2002.

• Advanced Micro Devices, AMD Athlon System Cooling Guidelines, www.amd.com, April 2000.

• ASUSTek Computer Inc., Asus A7M266-D Dual Socket A Motherboard User’s Manual, www.asus.com.tw, 2002.

• Abit Computer Corporation, Abit KT7E User’s Manual, www.abit.com.tw.

Kegiatan

• Mempersiapkan berbagai komponen yang dibutuhkan untuk membangun suatu sistem komputer

• Memasang komponen komputer satu per satu sesuai dengan langkah logis

• Memeriksa apakah sistem membutuhkan pendinginan, dan bila ya, apakah semuanya sudah dilakukan dengan benar

• Melakukan setup dasar pada BIOS

Page 3: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

35

Ketika kita harus menyatukan seluruh komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun suatu sistem komputer, banyak hal-hal yang harus diketahui dan diperhatikan dalam proses instalasi komponen-komponen tersebut. Pada modul ini, kita pertama kali akan membahas mengenai sedikit teori pendinginan dan cara menangani komponen-komponen elektronik tersebut, sehingga tidak terjadi kerusakan dan kegagalan yang tidak perlu. Selanjutnya kita akan membahas satu persatu proses instalasi prosesor, memori, perangkat I/O, dan kabel pendukung sistem. Bagian terakhir kita akan melihat mengenai sistem operasi paling dasar yang ada pada mainboard kita, yang mengatur proses kerja sistem.

Pendinginan Sistem

Komponen elektronik pada umumnya menghasilkan panas. Pada perangkat semikonduktor dalam komputer, panas yang dihasilkan meningkat dengan besarnya daya yang dibutuhkan oleh komponen tersebut, dan frekwensi kerja dari komponen. Coba bayangkan bohlam 10W dengan 60W. Ketika anda menyentuh lampu 10W pada keadaan menyala, akan terasa hangat tapi tidak menyakitkan di tangan anda, sebaliknya tangan anda akan merasa kepanasan ketika anda menyentuh lampu 60W dalam keadaan menyala. Begitu juga dengan perangkat komputer seperti mikroprosesor, di generasi awal prosesor hanya membutuhkan beberapa watt untuk jalan dan frekwensi kerjanya rendah, sekitar 8 MHz. Bandingkan pada saat ini, prosesor Pentium 4 yang bekerja pada 3.6 GHz membutuhkan lebih dari 110 watt, dan itu berarti sistem harus memiliki pendinginan yang baik agar dapat bekerja tanpa kegagalan.

Gambar 2-1. Karakteristik aliran udara (www.amd.com)

Panas yang dihasilkan oleh komponen komputer di dalam casing komputer harus dikelola, agar tidak terjadi akumulasi panas dalam sistem. Setiap komponen biasanya memiliki batas temperatur operasional yang diberikan oleh pembuatnya. Untuk mencegah agar tidak terjadi

Page 4: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

36

kegagalan komponen atau sistem, biasanya pada casing komputer diberikan dua buah fan (kipas) yang berfungsi sebagai penyedot udara dingin (intake fan) ke dalam sistem, dan pembuang udara panas dari dalam sistem (exhaust fan). Tentu, sering kali anda tidak akan menemukan kipas pendingin ini pada sistem-sistem lama dan sistem-sistem low power, yang menggunakan daya kecil dan panas yang dihasilkan minimal, sehingga penggunaan fan diabaikan (lihat barang-barang konsumen seperti TV, yang sirkulasi udaranya hanya menggunakan celah-celah sirkulasi pada bagian belakang). Gambar 2-1 menunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC.

Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro Devices) berjudul “System Cooling Guidelines”, aturan-aturan dasar untuk pendinginan yang baik sebagai berikut:

1. Gunakan heatsink yang sesuai dengan kecepatan prosesor yang anda gunakan. Pastikan heatsink tersebut memiliki fan dengan ukuran yang sesuai.

2. Pastikan thermal compound (grease, phase-change atau pad) yang digunakan sesuai dengan rekomendasi pembuat prosesor. Biasanya heatsink yang telah direkomendasikan menyertakan thermal compound ini.

3. Gunakan fan pembuang di bagian belakang dekat dengan prosesor. Biasanya ukuran yang disarankan adalah 80mm atau lebih besar.

4. Untuk hasil terbaik, gunakan power supply ATX dengan lubang sedot dekat dengan daerah letak prosesor.

5. Pastikan semua kabel internal diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran udara dalam casing.

6. Banyak kartu adapter yang menghasilkan panas (kartu adapter grafik AGP pada umumnya). Coba untuk membiarkan salah satu slot di dekatnya kosong, atau gunakan kartu yang lebih pendek untuk memungkinkan udara mengalir di sekitar kartu adapter grafik ini.

7. Hard disk kecepatan tinggi (terutama tipe SCSI 10.000 RPM) menghasilkan panas yang besar. Salah satu cara untuk mengurangi masalah dengan drive ini adalah dengan memasangkan mereka pada drive bay 5.25” sehingga aliran udara di sekitarnya menjadi lebih banyak.

8. Kipas pendingin yang berada di depan casing tidak selalu diperlukan, karena pada beberapa kasus, penggunaan fan ini malah menyebabkan sirkulasi udara panas dalam casing. Periksa sistem anda apakah penggunaan intake fan di depan membantu atau tidak.

Page 5: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

37

Penanganan Komponen

ESD Damage

Electro-Static Discharge (ESD) adalah penyebab kerusakan yang paling sering terjadi pada komponen elektronik. ESD adalah hasil dari penanganan modul tanpa melakukan “grounding” secara benar yang mengakibatkan disipasi listrik statis dari tubuh ataupun pakaian anda. Pernahkah anda merasa seperti kesetrum, sewaktu anda memegang tuas pembuka pintu setelah berjalan di atas karpet? Hal itu terjadi akibat listrik statis yang terbentuk dan terakumulasi pada tubuh kita mengalir ke tanah sewaktu menyentuh gagang pintu yang merupakan konduktor.

Untuk mencegah ESD, sebelum anda menyentuh komponen elektronik, sebaiknya anda menggunakan grounded wrist strap. Tapi grounded wrist strap (seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah) tidak selalu tersedia, sehingga cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan anda menyentuh objek metal yang tidak dicat dan juga telah di-ground, sebelum anda menyentuh komponen elektronik. Anda bisa menyentuh rangka besi di dalam komputer anda. Pastikan juga anda memegang komponen elektronik tersebut pada tepinya. Kerusakan ESD bisa muncul belakangan, yang menyebabkan proses diagnosa kerusakan menjadi sulit.

Gambar 2-2 Penggunaan grounded wrist strap (sumber: www.kingston.com)

Gambar 2-2 menunjukkan penggunaan grounded wrist strap untuk mencegah kerusakan ESD. Untuk sistem-sistem besar, seringkali produk ini disertakan dalam paketnya, tapi beberapa perusahaan juga membuat produk ini (mis. 3M).

Matikan Aliran Listrik

Sebelum anda melakukan instalasi komponen, pastikan tidak ada aliran listrik yang mengalir pada sistem. Dalam prakteknya, anda melakukan pemasangan kabel yang berhubungan dengan sumber daya di tahap terakhir dari proses instalasi. Jika anda tidak mengikuti prosedur ini, anda dapat menyebabkan kerusakan permanen pada komponen komputer.

Page 6: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

38

Pre- Instalasi

Sebelum anda mulai melakukan instalasi, pastikan anda memiliki hal-hal berikut:

• Manual komputer anda. Manual komputer anda biasanya akan selalu memberikan langkah-langkah yang diperlukan untuk memasang setiap komponen pada mainboard.

• Komponen yang dibutuhkan. Pastikan komponen yang anda miliki sesuai dengan spesifikasi yang diharuskan oleh mainboard.

• Tools. Seringkali anda memerlukan obeng kecil (obeng kembang dan/atau obeng biasa) untuk memasang skrup atau baut.

• Jika prosesor anda memiliki unit pendingin yang terpisah, pastikan anda memiliki thermal paste, yang merupakan pengantar panas antara prosesor dengan unit pendingin.

Tahapan instalasi suatu sistem komputer biasanya seperti berikut:

1. Pemasangan prosesor dan heatsink pada mainboard

2. Pemasangan memori pada mainboard

3. Pemasangan mainboard pada casing komputer

4. Pemasangan perangkat drive (hard disk, CDROM, floppy) pada casing komputer

5. Pemasangan kabel I/O antara mainboard dan perangkat drive

6. Pemasangan adapter (grafik, modem internal) pada bus ekspansi

7. Pemasangan kabel-kabel pendukung (LED display, cooling fan, dll)

8. Pemasangan kabel power dari unit power supply ke mainboard

9. Pemasangan perangkat eksternal ke sistem (mainboard, mouse, monitor)

10. Pemasangan kabel power dari jala-jala listrik ke komputer

Urutan nomer 1 - 2 dan 9 – 10 adalah urutan wajib dalam instalasi sistem, sedangkan urutan 3 – 8 seringkali urutannya berubah, tergantung dari kebiasaan orang yang melakukan instalasi. Yang harus anda ingat adalah urutan-urutan logisnya, seperti melakukan instalasi yang susah terlebih dahulu (dalam hal ini prosesor dan memori), kemudian anda harus lihat, apakah perangkat drive bisa dipasang ke dalam casing bila mainboard dipasang duluan, atau urutannya harus dibalik. Begitu juga dengan kartu adapter pada bus ekspansi, apakah harus didahulukan atau malah dilakukan belakangan.

Page 7: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

39

Lampiran B memberikan checklist untuk membangun sistem komputer. Checklist ini dibuat oleh AMD agar pemakai prosesornya mudah dalam melakukan instalasi sistem. Mungkin tidak persis dengan sistem yang anda miliki, tapi anda dapat melihat tahapan-tahapan logis yang perlu dilakukan dalam instalasi sistem.

Bagian-bagian berikutnya dari bab ini akan membahas instalasi komponen secara umum, dan mungkin tidak persis dengan urutan yang dibahas di atas. Gunakan checklist yang diberikan dalam menemukan urutan yang terbaik untuk anda.

Instalasi Prosesor

Proses instalasi dalam merakit suatu sistem komputer biasanya diawali dengan instalasi prosesor pada soket yang tersedia di mainboard, kemudian dilanjutkan dengan instalasi memori, kartu ekspansi, pemasangan kabel-kabel perangkat I/O, dan pengaturan mainboard.

Proses instalasi yang dipaparkan dalam modul ini menggunakan contoh prosesor yang memiliki packaging PGA, dan tidak spesifik ke suatu sistem. Panduan yang diberikan merupakan langkah-langkah yang diperlukan dalam instalasi komponen suatu sistem komputer. Nantinya anda akan berhadapan dengan berbagai sistem yang berbeda, tapi diharapkan dengan pengetahuan dasar yang anda peroleh ini, anda bisa dengan mudah beradaptasi dengan sistem yang dihadapi.

Prasyarat

Sebelum melakukan instalasi CPU, pastikan kondisi-kondisi berikut terpenuhi:

• Pastikan kalau mainboard mendukung CPU yang hendak diinstall.

• Perhatikan orientasi soket dan prosesor, sehingga anda tidak memasangnya dalam posisi terbalik.

• Jika pendingin (heatsink atau HSF) bukan merupakan suatu kesatuan dengan CPU (prosesor generasi awal seperti Pentium MMX telah memiliki HSF yang terpasang), sebelum melakukan instalasi pendingin, pastikan anda menambahkan lapisan pasta thermal yang merata antara CPU dengan HSF.

• Pastikan pendingin CPU telah terpasang dengan benar sebelum komputer digunakan, untuk mencegah kerusakan akibat kepanasan.

• Pastikan frekwensi kerja CPU diatur sesuai dengan spesifikasi prosesor. Tidak disarankan untuk mengatur frekwensi kerja CPU melebihi spesifikasi perangkat keras yang telah ditentukan, karena ini dapat mengganggu kestabilan sistem, bahkan kerusakan salah satu komponen terpasang.

Page 8: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

40

Proses Instalasi

Gambar 2-3. Soket CPU dan tuas pengunci

1. Temukan soket CPU. Buka pengunci soket tersebut dengan cara

menarik tuas dengan hati-hati ke arah samping menjauhi soket, kemudian angkat tuas ke atas (gambar 2-3). Tuas soket harus benar-benar terbuka (90 – 100 derajat).

Gambar 2-4. Bagian bawah dari prosesor (sumber: www.amd.com)

2. Masukkan CPU dengan orientasi yang sesuai. Sudut tumpul dari CPU harus diorientasikan ke arah sudut dalam dari dasar soket yang terdekat ke poros tuas (gambar 2-4). Jika posisi dan orientasi sudah benar, CPU seharusnya masuk dengan mudah ke dalam soket (disebut juga dengan ZIF Socket, alias Zero Insertion Force, karena tidak diperlukan tenaga untuk memasang CPU dalam soket. Lain halnya dengan Socket 1 untuk prosesor Pentium II/III yang harus ditekan agar terpasang dengan baik).

Page 9: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

41

Gambar 2-5. Pemasangan prosesor ke dalam soket (www.amd.com)

3. Setelah CPU benar-benar masuk ke soket, tekan CPU dengan mantap

dan tutup tuas dari soket hingga kembali ke posisi kunci (gambar 2-5).

4. Ratakan pasta thermal pada permukaan CPU (sebagian besar HSF menggunakan thermal pad yang lebih praktis, tapi kemampuan transfer panas lebih rendah bila dibanding dengan pasta). Letakkan pendingin ke atas CPU dan gunakan pengait pada pendingin untuk memasangkannya pada soket.

Gambar 2-6. Siapkan thermal pad dengan cara melepas penutup pad (www.amd.com)

5. Letakkan HSF (heatsink fan) di atas CPU. Pendingin harus menutupi CPU secara keseluruhan. Pasang pengait dari HSF ke lokasi pengait dari soket. Lakukan ini dengan hati-hati, karena pemasangan yang sembarangan dapat berakibat kerusakan pada CPU (untuk beberapa CPU yang tidak memiliki perlindungan ekstra terhadap core/inti dari CPU). Lihat gambar 2-7 dan 2-8.

Page 10: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

42

Gambar 2-7. Tampak samping dari heatsink dan clip (www.amd.com)

Gambar 2-8. Instalasi dari clip dengan obeng untuk mur (www.amd.com)

Gambar 2-9. Pemasangan konektor fan pada mainboard (www.amd.com)

Page 11: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

43

6. Pasangkan kabel catu daya dari fan ke konektor CPU Fan.

Instalasi Memori

Pasangkan modul memori seperti ditunjukkan pada gambar. Karena jumlah pin berbeda di kedua sisi dari celah, modul hanya akan pas bila dipasangkan seperti orientasi yang ditunjukkan pada gambar.

Memori modul dari komputer yang akan anda gunakan kemungkinan berbeda dengan gambar yang ditunjukkan, tapi prinsip dasarnya sama saja. Yang harus tetap anda perhatikan adalah petunjuk yang diberikan oleh manual. Di bawah diberikan tahapan instalasi untuk modul memori SIMM 72-pin dan DIMM 168-pin atau 184-pin.

Instalasi Modul SIMM 72-pin

1. Matikan komputer anda dan cabut kabel listrik.

2. Ikuti instruksi dari manual komputer anda dan temukan soket untuk ekspansi memori.

3. Ground diri anda dengan cara seperti yang disebutkan pada bagian di atas mengenai ESD.

4. Tangani modul memori anda dengan hati-hati, jangan sampai membengkokkan atau melengkungkan modul memori anda. Selalu pegang modul memori anda pada tepinya.

5. Seperti ditunjukkan pada gambar 2-10, modul dan soket memori ditandai dengan adanya celah antara deretan kaki-kaki. Dengan cara ini modul hanya bisa dimasukkan dengan satu cara.

Gambar 2-10. Pemasangan modul SIMM pada soket (sumber: www.kingston.com)

Page 12: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

44

6. Masukkan modul ke soket dengan membuat sedikit sudut. Pastikan bahwa dudukan modul pada soket sudah benar.

7. Jika dudukan modul sudah benar, dorong modul ke arah depan sehingga klip pada kedua sisi soket kembali ke posisi mengunci.

8. Setelah modul telah terpasang, tutup komputer, pasang kembali kabel listrik, dan pasang kembali kabel-kabel lain yang mungkin dilepaskan dalam proses pemasangan modul.

Instalasi Modul DIMM 168-pin atau 184-pin

1. Temukan soket ekspansi memori di mainboard anda. Jika semua soket sudah penuh, anda harus mencabut modul memori dengan kapasitas kecil agar ada ruang untuk modul dengan kapasitas besar.

2. Ikuti petunjuk dari mainboard anda mengenai posisi penggunaan soket dalam instalasi modul. Sebagian mainboard mengharuskan modul dipasang sesuai dengan urutan soket memori, sedangkan pada beberapa mainboard lain, memori harus dipasang berpasangan dengan posisi bervariasi.

3. Pasang modul pada soket yang tersedia seperti ditunjukkan pada gambar 2-11. Perhatikan posisi celah pada deretan kaki-kaki modul dan soket. Ini berguna agar modul tidak dipasang dalam posisi terbalik. Tekan modul dengan mantap sehingga posisi klip kembali ke keadaan mengunci.

4. Kebanyakan modul DIMM 168-pin dan 184-pin memiliki klip untuk melepaskan modul (lihat gambar 2-11). Klip ini digunakan hanya bila anda ingin untuk melepaskan modul. Dengan menekan klip pelepas, modul akan lepas dari soket.

Gambar 2-11. Pemasangan modul DIMM pada soket (sumber: www.kingston.com)

Page 13: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

45

Kartu Ekspansi

Kartu ekspansi adalah kartu (card) yang dipasangkan pada bus ekspansi di mainboard anda, seperti bus AGP, PCI, ISA, ataupun PCI Express. Proses instalasi untuk setiap kartu ini umumnya sama, tapi ada kalanya anda harus menentukan setting pada BIOS anda agar kartu tersebut beroperasi dengan normal.

Proses Instalasi

1. Baca dokumentasi dari kartu ekspansi anda dan lakukan setting perangkat keras dan lunak yang diperlukan, seperti jumper maupun BIOS.

2. Lepaskan plat penutup pada slot bus yang ingin anda gunakan.

3. Luruskan posisi kartu dengan konektor dan tekan dengan mantap.

4. Kencangkan dudukan kartu tersebut dengan memasang baut yang tersedia (lihat gambar 2-12).

5. Jika diperlukan, lakukan setup pada BIOS.

6. Agar kartu ekspansi dapat berfungsi dengan normal, pastikan anda meng-install software driver untuk kartu tersebut.

Gambar 2-12. Pemasangan kartu ekspansi (sumber: www.asus.com.tw)

Page 14: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

46

Konektor Eksternal

Konektor eksternal untuk mainboard bisa berupa koneksi I/O, koneksi catu daya, koneksi kendali (control), maupun koneksi status. Ada beberapa hal umum yang harus diperhatikan sewaktu memasangkan koneksi-koneksi ini ke mainboard anda:

• Beberapa pin digunakan untuk koneksi untuk catu daya. Pin-pin ini dengan jelas dibedakan dengan jumper pada dokumentasi pada mainboard anda. Meletakkan jumper pada konektor ini akan menyebabkan kerusakan pada mainboard anda.

• Kabel ribbon harus selalu dipasangkan dengan kabel merah pada Pin 1 konektor. Pin 1 biasanya berada pada sisi yang terdekat dengan konektor catu daya hard disk ataupun CDROM drive, tapi mungkin berada di sisi yang berlawanan pada floppy disk drive. Periksa konektor sebelum instalasi karena mungkin ada perkecualian yang berlaku. Kabel ribbon IDE harus memiliki panjang kurang dari 46 cm, dengan konektor drive kedua tidak lebih dari 15 cm dari konektor pertama.

Gambar 2-13. Konektor I/O untuk perangkat eksternal

Gambar 2-13 menunjukkan jajaran konektor pada bagian belakang mainboard yang sekarang sudah umum ditemukan pada sistem komputer. Ada kalanya sebagian konektor tidak anda temukan, atau mungkin menggunakan konektor yang berbeda, bila anda menggunakan sistem lama, sistem baru, atau sistem di luar sistem PC. Hal ini seharusnya bukan masalah, karena setelah anda bisa menalar “what goes where”, anda akan siap menghadapi sistem seperti apapun. Pada saat ini, semakin mudah memasang perangkat pendukung ke suatu sistem, karena para produsen sudah menggunakan standar warna pada mainboard ataupun pada perangkat. Misalkan pada mainboard moderen, anda akan melihat konektor PS/2 berwarna ungu, dan konektor pada keyboard juga berwarna ungu. Itu berarti keyboard tersebut harus dipasangkan pada port PS/2 dari mainboard anda.

PS/2 Mouse Connector (PS2KBMS 6-pin Hijau) Lihat gambar 2-13. Konektor hijau merupakan konektor PS/2 yang digunakan bila anda menggunakan PS/2 Mouse. Port ini memiliki 6 pin yang terdiri dari saluran-saluran catu daya dan data.

Page 15: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

47

PS/2 Keyboard Connector (PS2KBMS 6-pin Ungu) Lihat gambar 2-13. Konektor ungu ini digunakan bila anda memiliki keyboard PS/2. Anda tidak dapat menggunakan keyboard standar lama yang menggunakan konektor DIN. Apabila anda memiliki konektor seperti itu, anda bisa menggunakan adapter DIN ke min DIN.

Serial Port Connector (COM1/COM2 9-pin Biru/Hijau) Lihat gambar 2-13. Port serial ini dapat digunakan untuk perangkat penunjuk seperti mouse/tablet ataupun alat komunikasi seperti modem.

Parallel Port Connector (PRINTER 25-pin Merah Jambu Tua) Lihat gambar 2-13. Port paralel yang umumnya digunakan oleh perangkat seperti printer dan scanner. Mainboard sekarang mendukung fungsi transfer data kecepatan tinggi (ECP/EPP) yang dibutuhkan oleh perangkat printer/scanner generasi baru.

Audio Port Connector (GAME_AUDIO 1/8”) Lihat gambar 2-13. Gunakan port ini untuk koneksi audio. Pada sebagian mainboard, port ini berupa peralatan opsional (tambahan), dan dukungan audio didapatkan bila anda memiliki kartu audio yang dipasangkan pada bus ekspansi.

Floppy Disk Drive Connector (FLOPPY 34-1 pin) Lihat gambar 2-14. Konektor ini memberikan dukungan untuk koneksi dengan floppy drive. Hubungkan konektor yang terpisah pada kabel ribbon ke mainboard, sedangkan konektor yang berdekatan ke floppy drive.

Gambar 2-14. Konektor untuk floppy drive (sumber: www.asus.com.tw)

Primary/Secondary IDE Connectors (IDE 40-1 pin) Lihat gambar 2-15. Konektor ini menyediakan koneksi untuk dua buah perangkat ATA/IDE, seperti hard drive dan CD/DVD drive. Biasanya pin 1 memiliki tanda di mainboard. Untuk memasang dua buah perangkat pada satu kabel ribbon, salah satu perangkat harus diset sebagai master dan lainnya sebagai slave. Opsi lain adalah dengan membiarkan perangkat pada pilihan cable select (CS), sehingga perangkat tersebut otomatis akan diset sebagai master atau slave, tergantung pada posisinya pada kabel ribbon. Setting master/slave/cable select dilakukan pada jumper yang disediakan pada perangkat yang bersangkutan.

Page 16: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

48

Gambar 2-15. Konektor untuk perangkat IDE/ATA (sumber: www.asus.com.tw)

Chassis, Power, CPU, and Chipset Fan Connectors (FAN 3 pin) Lihat gambar 2-16. Konektor ini umumnya tersedia pada mainboard yang memberikan dukungan untuk koneksi cooling fan. Fan yang didukung umumnya dengan rating sekitar 4.2W atau kurang. Jumlahnya berbeda-beda antar mainboard, tapi umumnya sekitar 3 konektor fan disediakan. Pada mainboard moderen, konektor (header) fan yang disediakan adalah tipe 4-pin, dimana bila digunakan dengan fan yang menggunakan tipe yang sama, akan memungkinkan kecepatan fan yang bisa diatur, sehingga tingkat kebisingan dan pemakaian listrik bisa disesuaikan dengan beban prosesor.

Gambar 2-16. Konektor fan untuk pendinginan sistem (sumber: www.asus.com.tw)

IDE Activity LED (IDELED 2-pin) Lihat gambar 2-17. Konektor ini menyuplai daya ke LED yang ada pada casing computer. Aktivitas tulis dan baca pada perangkat yang dihubungkan pada konektor IDE primer/sekunder akan menyebabkan LED menyala.

Page 17: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

49

Gambar 2-17. Konektor untuk LED Aktivitas IDE (sumber: www.asus.com.tw)

ATX Power Supply Connector (20-pin ATXPWR, 4-pin ATX12V) Lihat gambar 2-18. Melalui konektor ini catu daya disuplai dari PSU. Pada beberapa mainboard ATX lama, konektor yang digunakan hanyalah konektor 20-pin saja, tapi sejak mainboard Pentium 4, maka konektor 12V 4-pin menjadi standar. Pada beberapa mainboard, konektor AUX 6-pin juga digunakan untuk mensuplai daya tambahan pada mainboard.

Gambar 2-18. Konektor power supply (sumber: www.asus.com.tw)

Gambar dibawah menunjukkan ilustrasi untuk konektor-konektor yang umum dimiliki pada mainboard, tapi bervariasi dalam hal tata letak dan fitur dari satu mainboard dengan lainnnya. Modul ini bukan manual suatu mainboard, tapi hanya berupa panduan dengan ilustrasi yang berasal dari satu tipe mainboard. Mainboard yang baik akan memberikan label pada setiap konektor mengenai jenis dan polaritas (+ atau -) dari konektor. Sebagian mainboard lain, sama sekali tidak memberikan keterangan, sehingga anda harus memiliki manual untuk melakukan koneksinya.

Page 18: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

50

Gambar 2-19. Konektor untuk sistem panel (sumber: www.asus.com.tw)

System Power LED Lead (PWRLED 3-1 pin) Konektor 3-1 pin ini dihubungkan pada LED indikasi system power di casing computer. LED ini akan menyala kalau komputer dinyalakan, dan berkedip kalau komputer berada dalam mode SLEEP atau SOFT-OFF.

Keyboard Lock Switch Lead (KEYLOCK 2-pin) Konektor ini digunakan bila casing komputer anda memiliki kunci keyboard. Kebanyakan casing komputer tidak memberikan kunci untuk keyboard, dan sebagian besar mainboard juga tidak memberikan konektor ini.

System Warning Speaker Connector (SPEAKER 4-pin) Konektor 4-pin ini dihubungkan dengan speaker yang ada pada casing.

System Message LED Lead (MSGLED 2-pin) Jika dihubungkan pada konektor LED yang ada pada casing, maka LED akan tetap menyala jika tidak ada sinyal dari suatu fax/modem, tapi akan berkedip jika ada data yang diterima. Fungsi ini membutuhkan dukungan dari driver dan sistem operasi dengan fasilitas ACPI.

System Management Interrupt Lead (SMISW 2-pin) Jika dihubungkan pada switch di casing komputer, akan memungkinkan komputer diatur ke mode suspend atau “Green” yang menyebabkan aktivitas sistem akan dikurangi sehingga listrik yang digunakan lebih hemat.

ATX Power Switch/Soft-Off Switch Lead (PWRSW 2-pin) Jika dihubungkan pada switch di casing, penekanan switch akan menyebabkan berpindah antara ON dan SLEEP atau ON dan SOFT-OFF, tergantung dari setting dari BIOS. Menekan tombol ini lebih dari 4 detik sewaktu sistem menyala akan mematikan sistem. System Power LED akan menunjukkan status power dari sistem.

Reset Switch Lead (RESET 2-pin) Konektor 2-pin ini dihubungkan dengan switch yang ada pada casing, dan digunakan untuk mereboot sistem tanpa harus menggunakan switch power.

Page 19: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

51

Post-Instalasi

1. Setelah semua koneksi telah dilakukan, tutup cover dari casing komputer.

2. Pasang perangkat eksternal, seperti keyboard, mouse, dan monitor. Jika anda memiliki perangkat lain seperti printer, scanner, eksternal drive, anda bisa memasangnya pada saat ini.

3. Pastikan semua switch (saklar) dalam posisi “off” (pada beberapa sistem ditandai dengan simbol ).

4. Hubungkan kabel power supply ke unit power supply di bagian belakang komputer.

5. Hubungkan kabel power supply tersebut ke jala-jala listrik yang dilengkapi dengan surge protector.

6. Hubungkan monitor ke jala-jala listrik yang memiliki surge protector dengan menggunakan kabel yang telah disediakan oleh monitor.

7. Anda bisa menyalakan sistem dan perangkat eksternal yang ada menurut urutan berikut:

a. Monitor b. Perangkat I/O eksternal, seperti eksternal disk drive c. Komputer anda.

8. LED Power pada bagian dari casing komputer anda akan menyala. Pada power supply ATX, LED akan menyala ketika switch power ATX ditekan. Jika semuanya berjalan dengan benar, maka anda akan menemukan tampilan pada layar monitor anda, dimana sistem akan melakukan tes power-on, seperti deteksi prosesor, memori, dan perangkat IDE/ATA. Ketika tes sedang berjalan, BIOS akan memberikan alarm atau pesan lain akan muncul pada layar. Jika anda tidak melihat apa-apa setelah 30 detik sejak anda menyalakan komputer anda, sistem mungkin tidak lolos dari test power-on. Jika ini terjadi, periksa kembali sistem yang telah pasang dan juga jumper-jumper yang harus di-set di mainboard anda (periksa manual komputer anda).

Tabel 2-1. Award BIOS Beep Codes

Beep Meaning

One short beep when displaying logo No error during POST

Long beeps in an endless loop No DRAM installed or detected

One long beep followed by three short beeps

Video card not found or video card memory bad

High frequency beeps when system is working

CPU overheated

System running at a low frequency Sumber: Asus A7M266-D User’s Manual (www.asus.com.tw)

Page 20: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

52

Tabel 2-1 di atas memberikan contoh dari jenis alarm yang diberikan BIOS (Award) sewaktu melakukan tes power-on (POST). BIOS yang anda miliki mungkin berbeda (AMI dan Phoenix adalah dua pembuat BIOS yang sering ditemukan selain Award), dan BIOS yang berbeda mungkin memberikan kode bunyi yang berbeda.

9. Untuk mainboard baru, setting yang disimpan oleh BIOS biasanya diset ke “Default” oleh pembuat mainboard. Ada kalanya anda harus melakukan perubahan setting pada BIOS agar komponen yang telah anda pasang dapat berjalan dengan benar. Jika anda harus masuk ke BIOS, sewaktu tes power-on, tekan tombol <Delete> pada keyboard anda. Lakukan instruksi pada bagian berikut mengenai BIOS. Pada sebagian mainboard, untuk masuk ke BIOS Setup, tombol yang ditekan bisa berbeda, seperti tombol <F12> atau tombol <F2>.

10. Jika sistem anda berjalan dengan baik, maka BIOS akan sukses melalui tes power-on, dan selanjutnya akan melakukan proses booting sistem operasi.

Pengaturan BIOS (Basic Input Output System)

Ketika anda menekan tombol <Del> sewaktu sistem sedang melakukan tes power-on (POST), maka anda akan masuk ke program Setup dari BIOS. Setup program ini memungkinkan anda untuk merubah konfigurasi dasar dari sistem. Informasi konfigurasi kemudian disimpan di CMOS RAM dimana data tetap disimpan dengan menggunakan baterai setelah sistem dimatikan.

BIOS memberikan dukungan kritis low-level untuk perangkat standard seperti disk drive, serial port, dan parallel port. Begitu juga BIOS mengatur tahap pertama dari proses boot-up, me-load dan menjalankan sistem operasi.

Setiap BIOS yang ada di mainboard berbeda dengan BIOS dari mainboard yang berbeda, tapi yang paling sering ditemukan adalah BIOS yang dibuat oleh PHOENIX-AWARD dan AMI. Umumnya antarmuka dari satu pembuat BIOS akan mirip satu dengan yang lainnya, tapi itu bukan berarti anda bisa menggunakan program BIOS dari satu mainboard ke tipe mainboard lain, walaupun pembuat BIOS-nya sama untuk kedua mainboard.

Di bawah ini diberikan contoh untuk Setup BIOS PHOENIX-AWARD. Tentunya tidak semua informasi mengenai BIOS tersebut diberikan di bawah ini, karena yang diberikan hanyalah cara-cara untuk melakukan konfigurasi dasar dari sistem dan perangkat yang terhubung. Ada kalanya tata letak dan opsi konfigurasi dari BIOS berbeda satu dengan yang lainnnya. Anda diharapkan mengerti mengenai struktur logisnya sehingga anda dapat melakukan setup dengan BIOS dari mainboard apapun.

Konfigurasi untuk optimasi sistem komputer anda dapat anda temukan pada sumber-sumber lain dan di lain praktikum.

Page 21: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

53

Menu Utama (Main Menu)

Ketika anda masuk ke utility BIOS, Menu Utama akan muncul di layar, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2-20. Pada Menu Utama anda dapat memilih beberapa opsi konfigurasi. Gunakan tombol cursor untuk mengakses informasi yang tersedia pada menu.

Gambar 2-20. Menu Utama BIOS PHOENIX-AWARD

Page 22: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

54

Tabel 2-2. Opsi konfigurasi menu utama BIOS Setup

Fitur BIOS Lanjutan (Advanced BIOS Features)

First/Second/Third Boot Device: gunakan untuk memilih urutan pencarian dari perangkat yang digunakan untuk boot.

Boot Other Device: setting ini memungkinkan sistem untuk mencoba boot dari perangkat lain jika sistem gagal untuk boot dari perangkat pertama, kedua, dan ketiga seperti yang disebut di atas.

Boot Up Floppy Seek: setting yang memungkinkan BIOS untuk melakukan tes (seek) floppy drive untuk menentukan apakah floppy yang digunakan adalah tipe 40 atau 80 tracks. Hanya floppy drive 360-kB yang menggunakan 40 track. Drive berukuran 720 kB, 1.2 MB, dan 1.44 MB menggunakan 80 track. Umumnya pada sistem moderen, jarang sekali ditemukan drive dengan sistem 40 track.

Page 23: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

55

Gambar 2-21. Advanced Menu BIOS PHOENIX-AWARD

Load Defaults

Load Defaults adalah setting konfigurasi yang bisa anda pilih jika anda tidak terbiasa dengan segala parameter dari perangkat keras. Ada beberapa opsi yang bisa anda pilih. Setiap opsi akan otomatis mengatur parameter konfigurasi mainboard anda. Lihat gambar 2-22 yang menunjukkan contoh tampilan dari layar Load Defaults ini.

Load System Default Settings: opsi ini akan menyebabkan program setup BIOS menggunakan parameter standar untuk sistem anda. Settingan ini umumnya memiliki parameter-parameter yang tidak agresif sehingga sistem anda dapat berjalan dengan baik dengan setting ini.

Load System Turbo Settings: opsi ini akan menyebabkan program setup BIOS menggunakan parameter agresif untuk sistem anda. Gunakan setting ini untuk mendapatkan performa terbaik dari sistem anda. Harap diingat, sistem anda bisa menjadi tidak stabil, atau malah gagal di-boot, jika perangkat keras yang anda miliki tidak termasuk kelas “high-end”.

Load CMOS From BIOS: Gunakan default dari Flash ROM untuk sistem tanpa baterai.

Save CMOS To BIOS: Simpan default ke flash ROM untuk sistem tanpa baterai.

Page 24: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

56

Gambar 2-22. Load Defaults BIOS PHOENIX-AWARD

Menu Keluar (Exit Menu)

Gambar 2-23. Exit Menu BIOS PHOENIX-AWARD

Save & Exit Setup: simpan semua perubahan konfigurasi ke CMOS (memori) dan kemudian keluar dari Setup BIOS. Pesan konfirmasi akan muncul pada layar sebelum dilanjutkan.

Exit Without Saving: batalkan semua perubahan yang dilakukan pada sesi ini dan keluar dari Setup BIOS. Pesan konfirmasi akan muncul pada layar sebelum dilanjutkan.

Page 25: Instalasi Komponen 2 - ifithb2007.files.wordpress.com filemenunjukkan sistem sirkulasi udara yang disarankan pada komputer PC. Menurut dokumen yang dikeluarkan AMD (Advanced Micro

2

IF-101P Praktikum Pengantar Teknik Informatika 2005 ITHB Dilarang memperbanyak dan/atau mengcopy sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Institut Teknologi Harapan Bangsa

57

Tugas Lab

1. Di depan anda sudah ada komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun suatu sistem komputer. Pasanglah komponen-komponen tersebut sehingga menjadi suatu sistem yang siap pakai. Perhatikan semua aturan dan langkah-langkah yang telah dibahas dalam modul ini. Cara anda menangani komponen, cara pemasangan, urutan kerja yang logis, dan pengetahuan anda mengenai komponen dan sistem akan dinilai oleh asisten anda.

2. Masih berhubungan dengan tugas nomer 1, catat langkah-langkah yang anda lakukan beserta nomer untuk menyatakan urutannya.

3. Pasangkan sistem yang telah anda bangun ke jala-jala listrik. Pastikan sistem anda bisa melalui POST (Power On Self Test). Jika sistem anda gagal melalui tes power on, cobalah lakukan troubleshooting dengan pemikiran yang logis. Catat kasus yang anda alami beserta deskripsi permasalahan dan pemecahannya. Asisten anda akan menilai tahapan-tahapan yang anda lakukan dalam tugas ini.

4. Ada beberapa disket dan CDROM yang dapat di-boot. Untuk setiap media yang bisa di-boot tersebut, ubahlah setting dari BIOS anda agar bisa melakukan proses boot ke sistem operasi. Seperti sebelumnya, catat langkah-langkah yang anda lakukan, dan jika ada masalah, catat deskripsi permasalahan dan pemecahannya.