inokulasi mikoriza pada kultur in vitro dan

Upload: rahmat-hidayat

Post on 14-Jul-2015

108 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Inokulasi Mikoriza pada Kultur In Vitro dan Pengaruhnya

Penelitian inokulasi mikoriza secara

in vitro pada planlet kopi telah

dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan dan rumah kaca Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons bibit kopi terhadap inokulasi mikoriza secara

in vitro setelah

dipindah dari laboratorium ke rumah kaca dan ditanam pada media tanpa penambahan fosfor (P) dan media diperkaya dengan fosfat alam serta frekuensi penyiraman. Penelitian ini disusun menurut rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama adalah inokulasi jamur mikoriza,

Gigaspora margarita, terdiri

atas tiga perlakuan yaitu kontrol, inokulasi

in vitro di laboratorium dan inokulasi

di rumah kaca. Ketersediaan P media merupakan faktor kedua terdiri atas dua perlakuan yaitu: tanpa penambahan P dan dengan penambahan fosfat alam. Faktor ketiga merupakan frekuensi penyiraman terdiri atas 3 perlakuan yaitu: disiram setiap 3, 6 dan 9 hari. Setiap perlakuan diulang tiga kali dan ditanam pada media steril dan tidak steril. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara faktor-faktor yang diuji terhadap pertumbuhan bibit kopi akan tetapi tidak terdapat interaksi terhadap kepadatan spora dan serapan P jaringan. Inokulasi

in vitro di laboratorium diikuti penyiraman setiap tiga hari

Ditulis dalam Uncategorized

Posted: Mon, 15 Jun 2009 14:54 Pelatihan Dasar Isolasi dan Inokulasi Mikoriza untuk Pertanian dan Kehutanan Mikoriza merupakan salah satu bentuk hubungan mutualisme antara cendawan tertentu dengan sistem perakaran tanaman. Hubungan tersebut memberikan keuntungan baik untuk cendawan maupun tanaman. Berbagai data dan fakta menunjukkan bahwa manfaat dari hubungan tersebut telah banyak memberikan keuntungan bagi tanaman, baik dari aspek pertumbuhan maupun produktivitasnya. Secara umum, mikoriza dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar yakni ektomikoriza dan endomikoriza (selanjutnya disebut Fungi Mikoriza Arbuskula). Aplikasi jenis ektomikoriza banyak dilakukan untuk mendukung keberhasilan pembangunan hutan tanaman (HTI) yang mengusahakan jenis pohon Pinus, Eucaliptus dan Dipterocarpa; sedangkan jenis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) lebih banyak diaplikasikan ke pertanian tanaman pangan, hortikultura, legum, perkebunan, kehutanan dan pangan ternak. Selain itu, fungi mikoriza dapat membantu program rehabilitasi lahan dan hutan terdegradasi seperti lahan pasca tambang melalui pembekalan bibit di persemaian. Mengingat begitu pentingnya fungsi dan manfaat fungi mikoriza dalam menjaga keseimbangan ekosistem maka penguasaan pengetahuan akan fungi ini oleh pemerhati atau lembaga yang bergerak di bidang biologi terapan menjadi sangat penting. TUJUAN Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah : 1.Memberikan informasi mengenai pengenalan jenis mikoriza. 2.Memberikan informasi tentang klasifikasi mikoriza 3.Memberikan informasi mengenai strategi penelitian serta hasil hasil penelitian yang sudah dan akan dilakukan. 4.Mentransfer pengetahuan tentang teknik dasar isolasi dan aplikasi mikoriza di bidang pertanian dan kehutanan MANFAAT Manfaat diselenggarakannya pelatihan ini adalah : 1.Peserta diharapkan dapat menguasai teknik isolasi dan inokulasi mikoriza di pembibitan tanaman pertanian dan kehutanan 2.SEAMEO Biotrop diharapkan dapat berperan dalam mentransfer ilmu biologi terapan bagi masyarakat. 3.Masyarakat umum diharapkan mampu menyebarluaskan teknologi pembibitan yang berkelanjutan dengan menggunakan mikoriza. TEMPAT DAN WAKTU Di SEAMEO Biotrop, tanggal 24 25 Juni 2009. MATERI PELATIHAN Gambaran umum tentang mikoriza dan manfaatnya (teori) Taksonomi mikoriza (teori)

Sinergitas mikoriza dan rhizobium (teori dan praktek) Aplikasi mikoriza dalam rehabilitasi lahan tambang (teori) Teknik isolasi dan perbanyakan mikoriza (teori dan praktek) Teknik pengemasan dan inokulasi mikoriza di pembibitan (teori dan praktek) Teknik fotografi mikro (teori dan praktek) PESERTA Peserta pelatihan berjumlah 15 orang yang berasal dari staf pengajar (dosen) dan peneliti serta pengguna yang belum banyak mengetahui mikoriza. PENGAJAR 1.Dr. Ir. Supriyanto 2.Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R. 3.Dr. Ir. Irdika Mansur BIAYA Biaya pelatihan adalah Rp. 250.000,- per orang mencakup biaya training, bahan bahan makalah dan praktek, konsumsi, sertifikat dan CD- R berisikan Jurnal Internasional Mikorhiza. Biaya tersebut diluar biaya penginapan dan transportasi. Biaya pelatihan dikirim ke : Rek : 0003893863 an. Seameo Biotrop Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bogor. Bukti pengiriman biaya pendaftaran diserahkan ke Panitia melalui email atau ketika pelatihan.