inhibitor

17
PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Upload: yanuar-pandu-pertiwi

Post on 02-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Farmakologi

TRANSCRIPT

Page 1: Inhibitor

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 2: Inhibitor

HAMZAH FATHURROHMAN LUCKY NOVITA WURI NISA GITA NURUL KHOTIMAH OKTI LIFTYANINGSIH

Anggota Kelompok

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 3: Inhibitor

Metabolisme obat terutama terjadi dihati, yakni dimembran endoplastic reticulum ( mikrosom) dan di cytosol. Tempat metabolisme yang lain (eksra hepatik) adalah: dinding usus, ginjal,paru, darah,otak,dan kulit. Juga dilumen kolon ( oleh flora usus).

Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang non polar ( larut lemak) menjadi polar ( larut air) agar dapat di ekskresi melalui ginjal atau empedu

Reaksi – reaksi metabolisme dapat mengubah :

- Obat yang aktif menjadi bentuk kurang aktif / tidak aktif. - PRODRUG (obat – obat yang kurang aktif / tidak aktif) menjadi obat yang lebih aktif.

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 4: Inhibitor

Reaksi metabolisme terdiri dari reaksi fase I (reaksi perombakan ) dan reaksi fase II ( reaksi penggabungan )

Reaksi perombakan ( Fase I)

1. Oksidasi : alkohol,aldehid, asam dan zat hidrat arang dioksidasi menjadi CO2 dan air. Sistem enzim oksidatif terpenting didalam hati adalah Cytochrom P

450 yang bertanggung jawab atas banyaknya reaksi perombakan oksidatif. Sistem ini terbagi lagi dalam beberapa bagian dengan kode CYP.

2. Reduksi : misalnya kloralhidrat direduksi menjadi trikloretanol, vitamin C menjadi dehidroaskorbat.

3. Hidrolisa : molekul obat mengikat 1 molekul air dan pecah menjadi dua bagian, misal : penyabunan ester oleh esterase.

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 5: Inhibitor

Reaksi penggabungan ( Fase II )

Disini molekul obat bergabung dengan suatu molekul yang terdapat didalam tubuh sambil.1. Asetilasi Asam cuka mengikat gugus amino yang tidak dapat dioksidasi, misalnya aetilasi dari sulfonamid dan piramidon.

2. Sulfatasi Asam sulfat yang mengikat gugus OH fenolis menjadi ester,misalnya estron.

3. Glukoronidasi Asam glukoronat membentuk glukoronida dengan cara mengikat gugus OH (fenolis) pula (morfin,kamfer dan sebagainya) dan trikloreton.

4. Metilasi Molekul obat bergabung dengan gugus CH3, misalnya nikotinamid. PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK

FARMAKOLOGI

Page 6: Inhibitor

Pengertian :Inhibitor adalah senyawa yang mampu menghambat proses metabolisme sehingga akan memperpanjang kerja obat dalam tubuh

Contoh :Simetidine dan ketokonazol terikat erat pada besi heme sitokrom P450 dan berhasil mengurangi metabolisme substrat-substrat endogen atau obat lain yang diberikan bersamanya melalui hambatan kompetitif.

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 7: Inhibitor

Pengertian : Induktor adalah senyawa atau obat yang dapat meningkatkan sintesis enzim metabolisme pada tingkat transkipsi sehingga mengurangi kadar obat di dalam plasma dan memperpendek waktu paruh obat akibatnya intensitas dan durasi efek farmakologinya berkurang.

Contoh :

CYP2BI (sitokrom P450 2B1, sebelumnya adalah P450b), yang diinduksi oleh pengobatan dengan phenobarbital

CYP1A1 (sitokrom P4501A1, sitokrom P450 artau P448), yang diinduksioleh polisiklik aromatik hidrokarbon

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 8: Inhibitor

kelompok

no BB mencit (gram)

Pemberian phenobarbital

Pemberian simetidine

REFLEK BALIK BADAN

PERHITUNGAN

hilang kembali

onset durasi

(1) Kontrol

1 22,4 09.02 - 09.30 22.35 28 785

2 20,5 09.03 - 09.35 22.43 32 788

3 19 09.08 - 09.43 22.11 35 748

4 22,5 09.07 - 09.30 23.40 23 850

5 20,4 09.06 - 09.20 23.13 74 773

(2) Induktor

1 24 09.03 - 11.26 16.10 143 284

2 24,7 09.12 - 09.40 14.56 28 316

3 23,3 09.08 - 09.20 14.05 12 285

4 24 09.16 - 09.55 15.07 39 312

5 23,9 09.17 - 09.40 14.30 23 290

Page 9: Inhibitor

kelompok

no BB mencit (gram)

Pemberian phenobarbital

Pemberian simetidine

REFLEK BALIK BADAN

PERHITUNGAN

hilang kembali Onset durasi

(30) Inhibitor

1 23,5 09.04 08.04 09.41 21.15 37 694

2 19,5 09.11 08.05 09.36 20.53 25 677

3 18,1 09.11 08.11 09.32 19.15 21 583

4 20 09.10 08.10 10.10 19.28 60 548

5 19,7 09.12 08.14 09.32 19.45 20 613

(4)induktor

1 26,1 - - - - - -

2 20,7 09.09 - 09.58 16.47 49 409

3 27,1 09.10 - 09.45 17.35 35 470

4 21,7 09.13 - 09.27 16.47 14 440

5 23,9 09.12 - 09.27 17.10 15 463

Page 10: Inhibitor

kelompok

no BB mencit (gram)

Pemberian phenobarbital

Pemberian simetidine

REFLEK BALIK BADAN

PERHITUNGAN

hilang kembali onset durasi

(5)inhibitor

1 18,5 09.01 08.05 11.15 16.00 134 285

2 20,7 09.03 08.10 10.00 15.03 57 303

3 18,6 09.08 08.11 09.43 14.35 35 292

4 20,4 09.10 08.15 09.34 14.15 24 281

5 19,0 09.16 08.16 09.40 14.22 24 282

Page 11: Inhibitor

SIMETIDINEtiket 100mg/ml pengenceran 10x 10mg/ml

Dosis 80 mg/kg BBMencit 23,5gram

Vp = 23,5gram/1000 gram x 80 mg = 1,88 mg/10 mg x1 ml = 0,188 ml x 40 unit = 7,68 unit ∞ 7 unit

PHENOBARBITALEtiket = 200mg/2ml 100 mg/ml

Dosis = 80mg/kgBBMencit 22,4 gram

Vp = 22,4 gram/1000gram x 80 mg = 1,792 mg/100 mg x1 ml = 0,01792 ml x 40 unit

= 0,7168 unit

CONTOH PERHITUNGAN DATA

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 12: Inhibitor

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk dapat mempelajari pengaruh beberapa senyawa kimia terhadap enzim pemetabolisme obat dengan mengukur efek farmakologinya. Metabolisme obat merupakan suatu proses perubahan bentuk obat dari aktif (bersifat non polar) menjadi inaktif (bersifat polar) dan tidak toksik sehingga dapat diekskresikan dari tubuh

Ada 3 metabolit hasil metabolisme, yaitu :

Metabolit inaktif : tidak mempunyai aktivitas farmakologi ( terjadi pada sebagian besar obat).

Metabolit aktif : masih mempunyai aktivitas farmakologi, baik sama atau berbeda dari obat asalnya.

Metabolit toksik : metabolit yang sifatnya toksik.

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 13: Inhibitor

Kelompok kontrol Phenobarbital dimetabolisme oleh enzim Sitokrom P-450 terutama berlangsung di hati menjadi metabolit yang inaktif dan tidak toksik. Phenobarbital yang aktif memiliki efek hipnotika – sedative. Pada biotransformasinya, Phenobarbital mengalami Reaksi Fase 1 yaitu reaksi Oksidasi berupa reaksi Hidroksilasi. Reaksi Hidroksilasi merupakan reaksi penambahan gugus –OH sehingga metabolitnya bersifat lebih polar.

Selanjutnya mengalami Reaksi fase 2 yaitu reaksi konjugasi menjadi senyawa yang sangat polar dan tidak toksik sehingga mudah diekskresikan melalui ginjal atau mengalami Siklus Enterohepatik, yaitu dari hati masuk ke dalam usus dan terjadi hidrolisis menjadi senyawa lipofil yang dapat direabsorbsi lagi masuk ke sirkulasi darah dan mengalami redistribusi, begitu seterusnya sampai kadar Phenobarbital dalam darah habis. Sehingga efek tidurnyapun semakin berkurang dan lama-lama hilang.

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 14: Inhibitor

Induktor

Phenobarbital merupakan autoinduktor yaitu dapat meningkatkan kapasitas atau jumlah dari enzim yang metabolisme dari zat tesebut (Phenobarbital). Senyawa induktor ini (Phenobarbital) dapat meningkatkan aktivitas enzim pemetabolisme obat Phenobarbital sehingga metabolit yang dihasilkan banyak dan kadar obat dalam plasma darah sedikit. Akibatnya efek terapeutiknya tidak maksimal

Dari percoaan tersebut didapatkan rata-rata durasi Induksi pada kelompok 2 sebesar 297,4 menit. Data ini sesuai dengan teoritis karena rata-rata durasi Induksi lebih kecil daripada rata-rata durasi Kontrol yang sebesar 788,5 menit. Sehingga waktu tidur mencit pada Inhibisi lebih singkat daripada waktu tidur mencit pada Kontrol.

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 15: Inhibitor

INHIBITOR

Digunakan Simetidin sebagai Inhibitor dari Phenobarbital karena Simetidin dan Phenobarbital bekerja pada reseptor yang sama yaitu reseptor H2, daya hambat Simetidin lebih kuat dalam menghambat Sitokrom P-450 daripada antagonis reseptor H2 (AH2) yang lain dan bioavailabilitas Simetidin sekitar 70 %.

Simetidin dapat menghambat aktivitas enzim pemetabolisme obat dari Phenobarbital sehingga metabolit yang dihasilkan sedikit dan kadar obat dalam plasma darah meningkat. Akibatnya dapat menghasilkan efek yang lebih panjang. Hal ini dapat dilihat dari waktu tidur mencit yang lebih lama dibandingkan dengan kontrol. Efeknyapun dapat lebih parah lagi yaitu dapat memberikan efek toksisitas sehingga hewan uji dapat mengalami kematian

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 16: Inhibitor

Kesimpulan :

Senyawa induktor yang diberikan dapat memicu enzim permetabolisme obat (phenobarbital), sehingga frekuensi metabolit inaktif lebih banyak dari pada metabolit aktif yang mengakibatkan kadar obat dalam tubuh sedikit dan efek tidurnya singkat atau dapat mempersingkat durasi Phenobarbital.

Senyawa inhibitor (simitidin) yang diberikan dapat menghambat enzim pemetabolisme obat (phenobarbital), sehingga frekuensi metabolit inaktif lebih sedikit dari pada metabolit aktif yang mengakibatkan kadar obat dalam tubuh banyak dan efek tidurnya lama atau dapat memperpanjang durasi Phenobarbital.

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI

Page 17: Inhibitor

TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

PENGARUH INDUKTOR DAN INHIBITOR TERHADAP EFEK FARMAKOLOGI