informasi teknologi quick w in

39
Q U I C K i W N MAJALAH INFORMASI TEKNOLOGI INFOTEK EDISI 1 2017

Upload: others

Post on 04-Jun-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

www.bppt.go.id . 1 . @BPPT_RI

Q U I C K

iW N

M A J A L A H

I N F O R M A S I T E K N O L O G IINFOTEK

EDISI 1 2017

Page 2: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 2 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 3 . @BPPT_RI

BPPT_RI BPPT RI BPPT_RI iptv.bppt.go.id

WIWISYAFARHADIATI

DARI REDAKSISahabat Teknologi,

Salam Jumpa kembali dengan Majalah Informasi Teknologi. Pada edisi kali ini kami sajikan kepada anda pembaca setia kami, beragam produk inovasi dan layanan teknologi BPPT yang siap menjadi solusi akan pemerataan pembangunan di Indonesia.

Inovasi di bidang kesehatan di tahun ini menjadi fokus BPPT, yakni produk Implan Tulang berbahan baku lokal. Selanjutnya BPPT juga berupaya meningkatkan nilai tambah karet alam yakni dengan rekayasa teknologi telah dihasilkan Produk Rubber Air Bag untuk pemeliharaan kapal dan Retreaded Ban Pesawat yang telah bekerjasama dengan PT Garuda Maintenance Facility.

Sebagai solusi teknologi kelistrikan, BPPT berhasil menunjukkan keandalan inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi skala 3MW di Kamojang, Kabupaten Garut. Kemudian juga sesuai arahan Presiden RI, BPPT berupaya menghadirkan inovasi pengolahan penambangan emas rakyat, tanpa menggunakan merkuri.

BPPT di awal tahun ini juga diminta oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, untuk mengkaji terap sistem e-Performance Based Budgeting (e-PBB). Aplikasi sistem e-PBB yang tengah dibuat purwarupa-nya oleh tim BPPT dan Kementerian PAN&RB ini nantinya dapat digunakan untuk memantau tata kelola anggaran lembaga pemerintah. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi kinerja, hingga reward dan punishment , dari sisi anggaran dan capaian program.

Pada edisi kali ini juga Redaksi juga menghadirkan informasi terkini tentang produk inovasi, layanan teknologi, serta pendampingan teknis BPPT dalam hal teknologi, yang telah digunakan oleh berbagai mitra strategis, baik nasional pun internasional.

Gebrakan produk inovasi BPPT di awal tahun ini tentunya makin membuat kita yakin, bahwa inovasi teknologi Indonesia dapat membuat bangsa kita berdaulat dan mandiri serta tidak kalah dengan produk luar negeri.

Salam Teknologi

Selamat Membaca

tetap terhubung dengan kami di

www.bppt.go.id

INFOTEK

MAJALAH INFORMASI TEKNOLOGIEDISI 1 TAHUN 2017

Penasehat:Kepala BPPTSekretaris Utama BPPT

Penanggung Jawab:Ardi Matutu

Pimpinan Redaksi:Wiwi Syafarhadiati

Redaktur & Editor:Surya Pratama

Reporter:YW Alfa | Ade Surya Arizona | Ratna Titik | Sherly

Fotografer:Juprianto | Septa Adi Sasetyo | Syahrul

Desain / Tata Letak:Septa Adi Sasetyo

Sirkulasi & Administrasi:Yutie | Irfan

Bagian Hubungan Masyarakat BPPTBiro Hukum Kerja Sama dan HumasGd.2 BPPT Lt.15Jl M.H. Thamrin No. 8Jakarta 10340

Telp : 021-3168200/11Fax : 021-3168219/31924319

Untuk kritik dan saran kirim ke:[email protected]

Agustian Fasyah |

Page 3: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 4 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 5 . @BPPT_RI

LIPUTAN UTAMAImplan Tulang SS316L. Inovasi Berbahan Baku Lokal

10 : PLTP 3 MW Kamojang. Inovasi Anak Bangsa

14 : Reaktor Emas Tanpa Merkuri

18 : e-Pemilu. Colek Bukan Coblos

RAKER BPPT 2017Arahan Kepala BPPT

24 : Arahan MENRISTEKDIKTI

25 : Arahan MENPAN RB

26 : Arahan Menko Kemaritiman

LAYANAN TEKNOLOGIBalai Teknologi Hidrodinamika. Fokus Teknologi Kemaritiman

32 : BTIKK. Tingkatkan Perekonomian Rakyat

KABAR TECHNO PARKTechno Park Bantaeng. Mubazir Bila Hanya Kab. Bantaeng Yang Manfaatkan Teknologi

KEBIJAKAN TEKNOLOGIKeberpihakan Regulasi Untuk Teknologi Negeri

KATA MEREKAProf. Wardiman Djojonegoro

40 : Prof. Indroyono Soesilo

TEKNOLOGI TERAPANADS-B BPPT. Setara Dengan Buatan Perancis

46 : Vulkanisir Ban Pesawat.

48 : Beras Sehatku. Berbahan Singkong, Aman Untuk Penderita Diabetes.

52 : Formula Pakan Meningkatkan Berat Sapi.

54 : Ini Dia Solusi Tanaman Cabai Tidak Rusak Oleh Hama.

KARTINI BPPTEniya L. Dewi. Srikandi Masa Kini, Cipta Inovasi Tanpa Henti.

SEPUTAR BPPTIntegritas, Etos Kerja & Gotong Royong Untuk Meningkatkan Kinerja

INFORMASI PUBLIKTeknologi Air Bersih Untuk Pulau Nipah

64 : E-Performance Based Budgeting 66 : Enam Peran BPPT

68 : Nahkoda Baru TIRBR

LENSA TEKNOLOGIRubber Air Bag. Peluncur Kapal Rasa Lokal.

KABAR DARI ISTANAInfrastuktur dan Teknologi Indonesia Tertinggal

6

22

28

34

36

38

42

56

60

62

72

74

DAFTAR ISI

06

26

22

44

62

IMPLANTULANGSS 316L

TERBERSARDI ASIA

RAKER BPPT 2017

ARAHAN KEPALA BPPT

BERASSEHATKU

34 - kata mereka

ENAM PERAN BPPT

BALAI TEKNOLOGI HIDRODINAMIKA

1. KEREKAYASAAN2. KLIRING TEKNOLOGI3. AUDIT TEKNOLOGI4. DIFUSI & KOMERSIALISASI5. ALIH TEKNOLOGI6. INTERMEDIASI

COCOK UNTUK DIETAMAN DIABETES

Page 4: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 6 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 7 . @BPPT_RI

IMPLAN TULANG SS316LLIPUTAN UTAMA

Purwarupa penggunaan tulang implan

SS316L rekayasa BPPT yang diproduksi oleh

PT Zenith Allmart Precisindo

Kepala BPPT Unggul Priyanto memberikan sambutan dalam kunjungan kerja ke PT Zenith Allmart Precisindo.

LEBIH MURAH

70 PERSENDARI HARGA

IMPOR

INOVASI IMPLAN TULANG BERBAHAN BAKU LOKAL

B adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Pusat Teknologi Material BPPT telah berhasil mengembangkan implan tulang Stainless Steel 316 L dari bahan lokal.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto menyebutkan implan tulang hasil rekayasa BPPT ini berbahan baku lokal serta telah berhasil diproduksi massal oleh industri lokal.

“Implan tulang ini memanfaatkan Ferro-Nickel lokal dari Pomala, Sulawesi Tenggara, sebagai bahan baku utama,” ungkap Kepala BPPT saat mendampingi Menteri Riset Teknologi dan Dikti, Muhammad Nasir di PT Zenith Allmart Precisindo, Sidoarjo, (20/3).

Produksi implan tulang SS 316L ini kata Unggul, dikembangkan BPPT dengan menggandeng mitra lokal yakni PT Zenith ini.

“Hal ini akan mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi produk alat kesehatan berbasis bahan baku lokal dengan biaya yang lebih efisien,” harap Unggul.

Lebih lanjut dikatakan Direktur PTM BPPT, Asep Riswoko, uji produksi massal 500 implan 900 implan di industri telah dilakukan dan dapat mereduksi harga implan sampai dengan 60% s.d. 70% dibandingkan dengan harga implan tulang impor yang setara.

Efisiensi tanpa mengesampingkan kualitas, lanjut Asep adalah upaya yang terus dilaksanakan jajarannya. Upaya penyediaan alat kesehatan berbahan baku lokal ini katanya, dilakukan dengan memberikan nilai tambah (adding value) pada sumber daya lokal sehingga dapat memperkuat industri nasional.

“Jika persyaratan ijin edar dari instansi terkait diperoleh, produk yang dihasilkan pun dapat menggantikan produk impor yang selama ini dipakai,” terang Asep. Sebagai informasi, kebutuhan nasional alat kesehatan (alkes) implan untuk penyelenggaraan jaminan kesehatan sangat

tinggi. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas serta meningkatnya usia harapan hidup manusia Indonesia membutuhkan implan karena kerusakan tulang. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2012, belanja total alkes RI mencapai ± Rp. 7 Triliun, dimana kontribusi dari industri manufaktur lokal alkes hanya sekitar 4% dari total anggaran belanja alkes. Praktis mayoritas belanja alkes (± Rp. 6.74 T) berasal dari impor. Potensi pasar Alkes di Indonesia ini cukup besar mencapai 6,0% dari PDB. Contoh produksi implan yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan material medis kedokteran orthopaedi dan kekuatan mekanik bahan implan sesuai standard internasional (ASTM F 138 / ISO 5832-1 dan ASTM A 276). Hasil inovasi ini pun terang Asep dapat dijadikan produk implan generik nasional yang efektif untuk pelayanan kesehatan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemandirian bangsa dan substitusi impor alkes implan tulang. “Banyak manfaatnya!! Berbasis sumber daya material lokal, adding value oleh industri dalam negeri, sehingga menyerap tenaga kerja lokal. Tentu hal ini diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi,” pungkasnya.

Page 5: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 8 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 9 . @BPPT_RI

LIPUTAN UTAMA IMPLAN TULANG SS316L

Kepala BPPT Unggul Priyanto mendampingi Menristekdikti M. Nasir dalam kunjungan kerja ke PT Zenith Allmart Precisindo, industri pengguna implan tulang stainless steel 316L hasil pengembangan BPPT

Implan Tulang Inovasi BPPT Siap Produksi Massal

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Pusat Teknologi Material BPPT telah berhasil mengembangkan implan tulang Stainless Steel 316L (SS 316L) dari bahan lokal. Kepala BPPT, Unggul Priyanto menyebutkan implan tulang hasil rekayasa BPPT ini berbahan baku lokal serta di telah berhasil di produksi massal oleh insdustri lokal. “Implan tulang ini memanfaatkan Ferro-Nickel lokal dari Pomala, Sulawesi Tenggara, sebagai bahan baku utama,” ungkap Kepala BPPT saat mendampingi Menteri Riset Teknologi dan Dikti, Muhammad Nasir di PT. Zenith Allmart Precisindo, Sidoarjo,(20/3). Lebih lanjut diungkap Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT, Hammam Riza bahwa BPPT, katanya berhasil melakukan pengembangan teknologi pembuatan medical grade SS 316L dengan pemaduan dan pemurnian bahan baku lokal serta menggunakan bahan baku hasil industri semelter dalam negeri yaitu feronikel Pomala produk PT. Aneka Tambang.

“Stainless steel 316L yang dihasilkan telah memenuhi komposisi kimia bahan sesuai ASTM F138 (316L Implant Quality) dan kekuatan mekanis ASTM F138 (316L Implant Quality). Hasil uji mesdis tidak berbeda dengan Implan impor - Synthes ex . Swissterland,” tuturnya.

Saat ini terang Hammam, Industri implan nasional sudah ada dengan menggunakan metode produksi pemesinan, namun metode ini tidak efisien karena prosesnya yang lama dan banyak limbah sisa permesinan. Untuk itu diperlukan proses produksi yang yang lebih ekonomis dengan kualitas yang baik.

Pengembangan teknologi produksi implan tulang SS 316L menggunakan teknologi investment casting, yang mampu menghasilkan implant tulang dalam jumlah banyak dalam waktu lebih cepat karena 1 tangkai bisa langsung lebih dari 30 keping implan. Mampu menghasilkan produk near shape finish karena cetakan telah sesuai produk akhir. Jenis teknologi mass production seperti ini mampu menekan harga produk menjadi lebih rendah, perhitungan awal diperkirakan bisa mencapai lebih harga lebih dari 70% produk impor.

SS 316 L

Mulai melakukan penelitian dan pengembangan material keramik dengan stainless steel 316 L (SS316L).

UU No.24 tentan BPJS terbit dan berlaku.Alat kesehatan merupakan salah satu aspek utama dalam lingkup BPJS.

Berhasil memadukan SS316L dengan bahan baku lokal FeNi Pomalaa.

Prototype alat produksi implan tulang berhasil dibuat.

Kerjasama dengan PT Zenith Allmart Precisindo untuk produksi masal.

Menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Kekuatan material implan tulang SS316L penuhi standar ASTM F 138 danISO 5832/1

Menuju komersialisasi implan tulang SS316L dengan industri.2003

20112015 2016

2014 2017

MILESTONES PENGEMBANGAN IMPLAN TULANG SS 316 L

Page 6: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 10 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 11 . @BPPT_RI

INOVASI TEKNOLOGI PLTP 3MW KAMOJANG

ALI MUNDAKIRDIREKTUR OPERASIONAL PGE

PLTP KAMOJANG ADALAH LAPANGAN

UAP PERTAMA YANG BEROPERASI SECARA NASIONAL

Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan PLTP berskala 3 MW kepada Menristekdikti M. Nasir dan rombongan di Kamojang, Jawa Barat.

PLTP 3 MEGAWATT KAMOJANGINOVASI ANAK BANGSA

B adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah tunjukkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), berskala 3 megawatt di Kamojang, Kabupaten Bandung, siap

untuk digunakan. Dikatakan Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT, Hammam Riza, PLTP yang merupakan kerjasama dengan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) ini sarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“PLTP 3 MW Kamojang ini merupakan pilot plant yang seluruhnya merupakan hasil rancang bangun para perekayasa BPPT, komponen utamanya didesain oleh BPPT dan dimanufaktur oleh industri dalam negeri. TKDN-nya mencapai 70 persen,”tutur Hammam saat uji coba PLTP 3 MW Kamojang, Kabupaten Bandung, Selasa, 28 Februari 2017.

Program “Inovasi Teknologi PLTP Skala Kecil dengan TKDN Maksimal” di BPPT kata Hammam, merupakan salah satu program prioritas nasional, dimana BPPT mendapat tugas dari Pemerintah untuk menguasai teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Diuraikan Hammam bahwa sebenarnya potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar. Namun katanya, sampai dengan saat ini kapasitas terpasang PLTP di Indonesia baru 1.533 MW (5% dari total potensi sumber panas bumi), dan seluruhnya mengadopsi teknologi asing. Belum ada satupun PLTP yang beroperasi secara komersial tersebut menggunakan teknologi dalam negeri.

“Bahkan untuk PLTP skala kecil dengan kapasitas hanya 2,5 MW dan dengan teknologi sederhana

back-pressure turbine sekalipun seperti di PLTP Ulumbu, masih menggunakan peralatan import. Hal ini menyebabkan pengembang/industri lokal sulit untuk bersaing dalam mengembangkan kelistrikan yang bersumber dari panas bumi. Jika penguasaan teknologi PLTP tidak segera dilakukan maka Indonesia hanya akan menjadi pasar yang sangat besar bagi teknologi asing,” ungkapnya.

Lebih lanjut juga di rinci oleh Hammam, terkait hasil self-assessment terhadap PLTP 3 MW ini, menunjukkan nilai TKDN PLTP Kamojang adalah sebesar 68%, jauh diatas ketentuan Peraturan Menteri Perindustrian yang menetapkan TKDN untuk PLTP sampai dengan 5 MW adalah sebesar 42%. PLTP 3 MW ini lanjutnya, memasuki tahap pengujian kehandalan jangka panjang, dimana listrik yang diproduksi disalurkan ke jaringan 20 kV milik PT. PLN.

Penguasaan teknologi PLTP kemudian disebut Hammam akan mampu mengembangkan industri dalam negeri, meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) suatu produk komponen PLTP, serta membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja trampil di Indonesia.

“Apabila Industri dalam negeri mampu melakukan manufaktur komponen PLTP skala kecil, hal ini akan meningkatkan TKDN, mewujudkan kemandirian bangsa dalam bidang ketenagalistrikan,” pungkasnya.

PLTP 3 MW KAMOJANG, TONGGAK SEJARAH DALAM PENGUASAAN TEKNOLOGI PLTP NASIONAL

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Kepala BPPT Unggul Priyanto serta Direktur Operasi PT. Pertamina Geotermal Energi Ali Mundakir menghadiri acara Peluncuran Pengujian PLTP 3MW di Kamojang Jawa Barat.

PLTP 3 MW Kamojang ini merupakan hasil rancang bangun para perekayasa BPPT, komponen utamanya didesain oleh BPPT dan dimanufaktur oleh industri dalam negeri. Rintisan kegiatan ini dilakukan melalui dua pendekatan teknologi yakni flash condensing dan binary cycle yang disesuaikan dengan karakteristik uap geothermal yang ada.

Menteri Nasir pada kesempatan tersebut menyambut baik kerjasama ini, sebagai kolaborasi antara perekayasa, dengan industri untuk pemenuhan energi dalam negeri. Dirinya juga berharap hal ini dapat terus ditingkatkan serta dapat dikembangkan diseluruh daerah yang mempunyai potensi geothermal tinggi.

Di tempat yang sama Unggul mengatakan, jika penguasaan teknologi PLTP tidak segera dilakukan oleh SDM dan industri dalam negeri, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar yang sangat besar bagi teknologi asing. Keberhasilan pengoperasian pilot plant PLTP 3 MW di Kamojang ini menurut Unggul akan menjadi tonggak sejarah dalam proses penguasaan teknologi PLTP nasional di Indonesia.

Kepala BPPT kemudian menambahkan, penguasaan teknologi PLTP akan mampu mengembangkan industri dalam negeri, meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) suatu produk komponen PLTP, serta membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja trampil di Indonesia.

Lebih lanjut Direktur Operasi PT. Pertamina Geotermal Energi Ali Mundakir mengatakan, Kamojang ini adalah lapangan uap pertama yang beroperasi secara nasional dan diharapkan dapat beroperasi secara maksimal untuk pengembangan geothermal dimasa yang akan datang.

Page 7: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 12 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 13 . @BPPT_RI

LIPUTAN UTAMA PLTP 3MW KAMOJANGPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI KAMOJANG BPPT: PEMENUHAN LISTRIK INDONESIA BERBAHAN LOKAL

Dari potensi sumber energi panas bumi Indonesia sebesar > 28.000 MegaWatt/MW (sumber: ESDM, 2014), barusekitar 1.400 MW (4.6%) yang telah dimanfatkan untuk menghasilkan listrik.

Untuk mencpai target Pemerintah dalam pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) skala besar saja masih kurang memadai. Pemanfaatan potensi energi panas bumi skala kecil terutama di Indonesia bagian timur sangat diperlukan dan mendesak untuk segera dilakukan, terutama dalam rangka program diversifikasi energi dan pemanfaatan energi lokal serta program subtitusi PLTD untuk menekan subsidi pemerintah.

Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) BPPT mengambil inisiatif dalam pengembangan PLTP skala kecil dengan menggunakan komponen dalam negeri secara maksimal, sehingga industri ketenagalistrikan di dalam negeri, termasuk industri komponen oleh usaha kecil menengah dapat berkembang.

Pengembangan PLTP skala kecil di BPPT merupakan program prioritas nasional dengan dua kegiatan utama, yaitu:

1. Pengembangan PLTP teknologi Condesing Turbine dengan kapasitas 3 dan 5 MW

Pembangunan PLTP 3 MW telah diselesaikan di Lapangan Panas Bumi Kamojang, komponen turbin dimanufaktur melalui proses reverse engineering. Saat ini sedangn dilakukan pengujian pembangikatan listrik yang diinterkoneksi ke jaringan 20 KiloVolt (KV) milik PT PLN. Sedangkan untuk pengembangan teknologi PLTP 5 MW, studi kelayakannya sedang dilakukan.

2. Pengembangan PLTP teknologi Binary Cycle (BC) dengan kapasitas 500 KiloWatt/KW

Dilakukan melalui kerja sama penelitian dengan sebuah institusi riset di Jerman. Modular BC plant menggunakan teknologi ORC yang dibuat oleh Durr-Cyplan, Jerman. Konstruksi dan instalasi sistem PLTP BC 500 KW telah selesai dan akan dilakukan komisioning.

Page 8: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 14 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 15 . @BPPT_RI

LIPUTAN UTAMA REAKTOR EMAS TANPA MERKURI

Hasil emas dulangan pertambangan rakyat

Sumber : Sinar Harapan

HENTIKAN PENGGUNAAN MERKURI PADA

PERTAMBANGAN RAKYATBPPT DUKUNG INSTRUKSI PRESIDEN RI

P residen RI, Ir. Joko Widodo Maret lalu dalam Rapat Terbatas mengenai penghapusan penggunaan merkuri pertambangan rakyat di Kantor Presiden, Jakarta (9/3), Presiden memberikan tujuh instruksi kepada jajarannya.

Instruksi pertama dari Kepala Negara adalah meminta untuk dilakukannya pengaturan kembali tata kelola pertambangan rakyat dan pertambangan emas skala kecil yang berada di luar maupun di dalam kawasan hutan. Selanjutnya, Presiden menginstruksikan agar penggunaan merkuri pada tambang-tambang rakyat harus segera dihentikan.

Berdasarkan kajian dan data yang dimiliki oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mayoritas penambangan emas skala kecil atau rakyat, masih mempergunakan teknik amalgamasi. Teknik amalgamasi adalah dengan menggunakan merkuri (Hg). Padahal untuk penambangan skala besar atau industri, teknik amalgamasi telah ditinggalkan karena selain berbahaya juga tidak efisien, dan ongkos produksi besar.

“Tercatat 850 lokasi penambangan emas skala kecil dan terus menerus memakai teknik merkuri,” kata Dadan M. Nurjaman Direktur Pusat Teknologi Sumberdaya Mineral BPPT melalui surat elektronik. Penggunaan merkuri pada berbagai industri termasuk pertambangan rakyat dan pertambangan emas skala kecil, diungkap Dadan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan berdampak pada kesehatan. Banyaknya kasus penggunaan bahan kimia berbahaya tersebut di sejumlah pertambangan rakyat membuat pemerintah membuat kebijakan segera mengambil tindakan.

“Penggunaan merkuri di pertambangan rakyat telah menimbulkan dampak pencemaran yang sangat berbahaya. Bukan saja berbahaya bagi kesehatan 250 ribu penambang, tapi juga berdampak pada kesehatan keluarga, terutama anak-anak, serta kesehatan masyarakat yang hidup di sekitar tambang,” rincinya.

BPPT terus mendorong agar pengolahan tambang emas tidak memakai merkuri. Selama dua tahun, BPPT telah melakukan kajian, inovasi teknologi pengelolaan emas yang bebas merkuri dan akan diterapkan kepada pertambangan skala kecil.

Lebih lanjut Dadan mengatakan sebenarnya ada alat pengolahan dalam pertambangan emas yang tidak membahayakan. Misal untuk emas sekunder yang terdapat di sungai maka dapat mempergunakan alat seperti shaking table atau meja goyang, karpet untuk menyaring butiran-butiran emas.

Adapun untuk emas primer, butuh ekstra keras. Untuk menghasilkan emas tanpa menggunakan merkuri tidak cukup digiling halus. “Kita berupa untuk mencari reagen untuk memisahkan emas secara aman. Pendekatan reagen yang berhaya harus ada antisipasi bagaimana pengolajannya supaya dampaknya tidak merusak lingkungan,” tuturnya.

Tahun ini akan diuji coba pengelolaan penambangan emas tanpa merkuri di Pacitan, dan Banyumas, bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM-RI).

Merkuri tergolong logam yang berbahaya dan beracun. Tingkat bahaya itu tidak hanya bagi si penambang namun juga lingkungan. Bagi penambang, dari proses penguapan atau pembakaran merkuri, biasanya menghasilkan uap dan uap itu apabila terhirup maka sangat berbahaya untuk jangka panjang. Dampaknya adalah merusak sistem syaraf dan kelumpuhan serta dapat menyebabkan kematian. Salah satu bahaya merkuri adalah penyakit Minamata atau Sindrom Minamata.

Dikutip dari Wikipedia, Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa. Gejala-gejala sindrom ini seperti kesemutan pada kaki dan tangan, lemas-lemas, penyempitan sudut pandang dan degradasi kemampuan berbicara dan pendengaran.

Pada tingkatan akut, gejala ini biasanya memburuk disertai dengan kelumpuhan, kegilaan, jatuh koma dan akhirnya mati.Pada tahun 1950, 3 ribu terdampak Sindrom Minamata. Dari jumlah itu, 1.780 orang meninggal.

Adapun untuk lingkungan, limbah merkuri dibuang ke laut, sungai, atau terserap kemudian ikan menjadi terkontaminasi. Begitupula merkuri dibuang dan diserap oleh tanah.

“Tanpa kita sadari, distribusi pencemaran merkuri sudah dianggap tanpa batas artinya melebar kemana-mana. Tidak hanya terbatas di daerah itu saja tetapi melebar jauh ke perairan bebas bahkan internasional. Pencemaran di Indonesia mengakibatkan pencemaran di dunia,” tutup Dadan.

Page 9: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 16 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 17 . @BPPT_RI

LIPUTAN UTAMA REAKTOR EMAS TANPA MERKURI

PERBANDINGAN PENGOLAHAN EMASTANPA MERKURIDENGAN MERKURI

Maraknya penggunaan merkuri di pertambangan rakyat mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Presiden RI bahkan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) terkait hal tersebut.

BPPT melalui Kedeputian Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) telah berinovasi untuk menekan penggunaan merkuri pada pertambangan emas rakyat. Apa dan bagaimana inovasi teknologi yang dihasilkan BPPT? Berikut petikan wawancara dengan Deputi TPSA, Wimpie A. Nugraha.

1. SEBENARNYA RESIKO APA YANG TIMBUL DARI PENGGUNAAN MERKURI PADA PERTAMBANGAN EMAS?

Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar seribu lokasi tambang emas rakyat yang beroperasi secara aktif yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penambang ±500.000 (Yayasan Tambuhak Sinta, 2015).

Merkuri tergolong logam yang berbahaya dan beracun. Tingkat bahaya itu tidak hanya bagi si penambang namun juga lingkungan. Bagi penambang, dari proses penguapan atau pembakaran merkuri, biasanya menghasilkan uap dan uap itu apabila terhirup maka sangat berbahaya untuk jangka panjang.

Salah satu bencana merkuri yang terbesar yang pernah terjadi adalah yang dikenal dengan tragedi Minamata yang memberikan dampak penyakit terhadap ± 3.000 orang dengan korban meninggal dunia ± 1000 orang.

Proses pengolahan memakan waktu selama sehari

Emas yang didapat dari hasil pengolahan hanya 50 persen

Limbah pengolahan emas berbahaya pada lingkungan

Berdampak buruk pada kesehatan, baik kontak langsung maupun melalui udara

(pernapasan).

Proses pengolahan memakan waktu dua hingga tiga hari

Emas yang didapat dari hasil pengolahan sebesar 80 hingga 90 persen

Limbah pengolahan emas tidak berbahaya bagi lingkungan

Adapun dampak terhadap lingkungan, limbah merkuri akan dilepas ke lingkungan dan mnegalir melalui sungai, air tanah dan akhirnya ke laut, akan masuk ke dalam sistem rantai makanan, diserap tumbuhan, dimakan miroorganisme dan ikan sehingga bisa terdegradasi menjadi methyl merkuri yang jika termakan manusia sangat membahayakan kesehatan.

Limbah merkuri dari hasil pengolahan emas tambang rakyat tidak dapat dilakukan penanganan, sehingga penggunaan merkuri pada tambang emas rakyat harus segera dihentikan. Oleh sebab itu teknologi pengolahan emas non merkuri menjadi solusi alternatif dalam upaya penghilangan p e n g g u n a a n merkuri pada t a m b a n g emas rakyat.

2. LANGKAH APA YANG DIAMBIL BPPT TERKAIT INPRES?

Penghentian penggunaan merkuri pada pertambangan emas rakyat, tidak diartikan sebagai pemberhentain secara langsung tambang rakyat, karena tentu akan memberikan dampak sosial yang sangat besar. Melainkan ada upaya untuk pengalihan mata pencaharian ataupun solusi teknologi pengolahan emas berbasis non merkuri.

BPPT mendorong inovasi teknologi pengolahan emas berbasis non merkuri dan pengelolaan dampak lingkungannya menjadi solusi alternatif dalam percepatan penghilangan penggunaan merkuri pada tambang emas rakyat. Hasilnya adalah beberapa prototipe peralatan pengolahan emas berbasis non merkuri dan siap untuk diimplementasikan kepada tambang emas rakyat.

Program tersebut sudah dicanangkan dalam rencana strategis BPPT. Implentasi hasil inovasi tersebut adalah pilot project pada pertambangan emas rakyat di Kabupaten Lebak, Banten.

3. APA ARAHAN BAPAK UNTUK OPTIMALISASI PERTAMBANGAN EMAS SKALA KECIL KEDEPAN?

Pertama adalah transformasi dari tambang rakyat illegal menjadi tambang rakyat yang mempunyai izin. Karena di dalam UU No 4 Tahun 2009 tentang pertambangan minerba, sudah diakomodasi dalam Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dengan Izin Pertambangan Rakyat (IPR).

Langkah berikutnya adalah melakukan pembinaan dan asistensi teknis kepada tambang emas skala kecil untuk menerapkan good mining practice sehingga mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan mengurangi kerusakan lingkungan.

Lalu kita juga perlu lakukan sosialisasi untuk tidak menggunakan merkuri dalam pengolahan emas, sehingga mencegah dampak lingkungan dan kesehatan.

Yang terakhir adalah melakukan penanganan dampak lingkungan yang terintegrasi dengan teknik pengolahanan emas berbasis non merkuri.

BPPT Hadirkan Solusi Teknologi Terhadap Larangan Penggunaan Merkuri Pada Penambangan Emas Rakyat

WIMPIE A. N.DEPUTI BPPT BIDANG TPSA

Page 10: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 18 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 19 . @BPPT_RI

LAPORAN KHUSUS E-PEMILU

Petugas TPS menverifikasi calon pemilih dengan alat baca KTP elektronik saat Pilkades di Ciseeng, Bogor, Minggu (12/3).

COLEK, BUKAN COBLOSBPPT SUKSES TERAPKAN PEMILU

ELEKTRONIK (E-VOTING) PADA PILKADES DI KABUPATEN BOGOR

BPPT secara teknis telah sukses laksanakan metode pemilihan secara elektronik untuk Pemilihan Kepala Desa di Babakan, Ciseeng,

Kab. Bogor. Dikatakan DEPUTI TEKNOLOGI INFORMASI ENERGI DAN MATERIAL BPPT, HAMMAM RIZA saat menyaksikan langsung, bahwa Pilkades Babakan ini merupakan miniatur Pilkada. Seluruh prosesnya, mulai dari validasi hingga penghitungan suara dilaksanakan secara elektronik.

“Pemilu elektronik di Desa Babakan ini seluruh prosesnya dilakukan secara

elektronik. Validasi KTP-el secara elektronik menggunakan alat pembaca. Kemudian pemilihan suara juga di lakukan dengan men-

colek layar sentuh komputer di bilik suara. Tak perlu coblos surat suara yang berpotensi rusak. Terakhir penghitungan suara, juga langsung ditayangkan usai pemilihan berlangsung,” rinci Hammam kepada awak media.

Pemilu secara elektronik ini sebut Hammam terdiri dari proses e-verifikasi, e-voting dan e-rekapitulasi. Oleh karena itu kata Hammam, Proses Pemilu secara elektronik ini tentu akan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemungutan suara.

“Kami telah lima ratusan kali laksanakan Pilkades elektronik di berbagai wilayah Indonesia. Tepatnya 526 kali, dan hari ini adalah Pilkades elektronik yang ke 527, yang didampingi pelaksanaannya oleh tim teknis BPPT bekerjasama dengan unsur terkait. Alhamdulillah prosesnya lancar,” ucap Hammam dengan bangga.

Hammam juga menuturkan bahwa BPPT secara teknis siap untuk melaksanakan metode pemilihan secara elektronik ini untuk level Pemilihan Kepala Daerah.

“Untuk level Pilkada DKI putaran kedua, kami siap dukung dari sisi teknologi jika mau dilakukan secara e-voting,” ujarnya.

PROSES PEMILU ELEKTRONIK TANPA ERROR Direktur Pusat Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (PTIK-BPPT), Michael Andreas Purwoadi lebih lanjut menjelaskan, pelaksanaan e-Pilkades ini dibuat sebagai miniatur Pilkada, yang mana hasil dari setiap bilik akan dikirim langsung ke data center untuk direkapitulasi, dan hasilnya ditayangkan secara langsung.

“Prosesnya bukan hanya e-voting saja, tetapi e-Pemilu. Jadi, pemilih datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara), lakukan e-verifikasi, kemudian ke bilik suara untuk memberikan suaranya melalui sistem e-voting. Hasil penghitungan juga dijumlahkan secara e-counting, dan hasilnya dikirim ke pusat untuk dilakukan e-rekapitulasi,” tutur Purwoadi di TPS Babakan, Ciseeng, Bogor.

Dia menilai, penerapan sistem e-voting ini lebih unggul jauh ketimbang pelaksanaan pemilihan konvensional. Soal kendala dalam penerapan sistem e-voting ini, Andreas mengatakan, tidak ada kendala yang berarti sampai saat ini. “Yang susah, tuh bagian sidik jari (ketika si pemilih berada di bilik suara). Karena kan, biasanya tangan pemilih itu berkeringat, sehingga layarnya terkadang basah,” kata Purwoadi.

Dituturkan Purwoadi juga, tidak ada margin of error dalam pemungutan suara secara elektronik ini,

sebab prosesnya sudah canggih dan otomatis.

“Bagaimana caranya margin of error? Enggak ada dong (margin of error-nya), selain gangguan eksternal di sistem, bisa dipastikan semuanya bersih. Jadi, inilah yang sebenarnya kita harapkan, yakni pemilu yang jujur dan akurat. Jadi, begitu pemilihan selesai, komputer ditutup, dihitung semuanya, dan langsung terpampang hasilnya berapa,” ujarnya. COLEK, BUKAN COBLOS

Sebagai informasi di hari yang sama juga digelar beberapa Pilkades di Bogor, tetapi yang menggunakan sistem e-voting ini hanya Pilkades di Desa Babakan saja. Namun novasi teknologi BPPT ini menunjukkan bahwa Pilkades elektronik mampu memberikan hasil yang positif untuk kemajuan Indonesia dan demokrasi yang berkualitas.

“Bahkan, di sini jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap)-nya mencapai 10 ribu. Padahal, kalau di TPS-TPS

biasa itu cuma 500-an, beda 20 kali lipat kan. Cukup dengan dua kali sentuh. Jadi, ini kan ada tiga calon, sentuhan pertama dia pilih calon yang mana, kemudian sentuhan yang kedua pilih ‘OK’, atau ‘Ulang’ untuk memastikan kembali pilihannya,” kata Purwoadi.

Secara teknis tambah Purwoadi, para pemilih harus memasuki bilik pemungutan suara, yang di dalamnya sudah terdapat layar komputer. Di layar tersebut, mereka hanya diharuskan menekan gambar calon yang menjadi pilihannya dan mengonfirmasi ulang, guna memastikan pilihan tersebut dengan menekan tombol ‘OK’, atau ‘ULANG’.

Page 11: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 20 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 21 . @BPPT_RI

LAPORAN KHUSUS E-PEMILU

2

5 6

74

31

e-KTP dan e-KTP Reader

Masuk Dengan V-Token

2 Kali Sentuh

Kertas dan Kotak Audit

e-Rekapitulasi

e-VERIFIKASI

V-Token

Pemilih datang ke TPS cukup membawa e-KTP dan surat undangan pemilihan.

Pemilih hanya bisa memilih dengan memasukkan V-Token ke dalam mesin e-Voting.

V-Token hanya bisa digunakan sekali saja untuk memilih

Pemilih hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam memilih. Cukup dua kali sentuh.

Sentuh Calon Pemimpin, dan Sentuh Ya untuk konfirmasi.

Setelah memilih, kertas audit akan keluar dari mesin e-Voting dan bersifat rahasia.

Kertas Audit berisi informasi Nomor ID pemilihan, waktu dan tanggal pemilihan, serta pilihan Calon Pemimpin.

Pemilih akan memasukkan kertas audit ke dalam Kotak Audit.

Kotak Audit hanya boleh dibuka apabila terjadi sengketa dalam pemilihan, dan harus melalui jalur hukum yang telah diatur oleh Undang-Undang Pemilihan Menggunakan Sistem e-Voting

Sistem e-Rekapitulasi akan segera menampilkan hasil jumlah suara dari tiap bilik pemilihan yang disediakan di masing-masing TPS.

Hasil pemilihan langsung didapatkan setelah sistem pemilihan ditutup.

Data pemilih akan diverifikasi, apakah sesuai dengan identitas.

Pemilih yang telah ter-verifikasi akan mendapatkan V-Token

ALURE-PEMILULebih dari 500 desa telah menggunakan sistem elektronik dalam pemilihan Kepala Desa. Sistem ini dipercaya mampu mengurangi permasalahan yang kerap timbul dalam setiap pemilihan.

Akurat, Cepat, dan Efisien merupakan keunggulan dari sistem E-Pemilu yang dikembangkan BPPT. Mekanisme sistem ini terdiri dari e-Verifikasi, e-Voting, dan e-Rekapitulasi.

Page 12: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 22 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 23 . @BPPT_RI

raker bppt 2017 arahan KEPALA BPPT

Peserta Rapat Kerja BPPT 2017 - Melalui Penajaman Sasaran Program dan Kegiatan, Kita Tingkatkan Peranan BPPT dalam Daya Saing dan Kemandirian Bangsa

K epala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolgi (BPPT), Unggul Priyanto meminta kepada seluruh jajaran di BPPT agar kaji terap teknologi yang dilakukan, harus bekerja sama dengan industri.

Hal ini kata Unggul sangat penting, supaya rekayasa teknologi dapat berbuah inovasi dan dapat diaplikasikan langsung ke masyarakat.

Dalam Rapat Kerja BPPT Tahun 2017 ini, Kepala BPPT juga menyampaikan agar inovasi yang telah berhasil, harus dijaga dan ditingkatkan pemanfaatannya.

“Yang sudah di depan mata harus kita kejar terus. Seperti sistem ADSB, kita harus pro aktif kepada institusi terkait agar segera mendapatkan

sertifikasi. Jelaskan pada mereka bahwa sistem ini berbasis kebutuhan nasional,” tegasnya.

Pada Rapat Kerja BPPT 2017 yang bertemakan “Melalui Penajaman Sasaran Program dan Kegiatan Kita Tingkatkan Peranan BPPT dalam Daya Saing dan Kemandirian Bangsa”, Kepala BPPT juga berpesan kepada seluruh jajaran untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan kinerja serta membangun SOP yang baik.

“Kita harus lebih meningkatkan peran nyata BPPT agar lebih terlihat tugas dan fungsinya dalam pembangunan nasional,” lugasnya.

Kepala BPPT juga mengingatkan arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Ristek&Dikti serta Menteri PAN&RB di Auditorium

BPPT, Jakarta (21/02), yang menyebut bahwa BPPT harus memiliki peran lebih besar dalam pembangunan nasional dari sisi teknologi.

“Kita harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Ke depan juga kita akan memiliki banyak pekerjaan, untuk itu kita harus siap agar tidak mengecewakan,” papar Unggul.

Lebih lanjut dikatakan Kepala BPPT, unit kerja yang dilibatkan dalam program nasional juga harus memiliki tim yang solid. Bidang teknologi terkait program Kereta Ekspress Jakarta-Surabaya, kemudian program Pembangkit listrik, disebut Unggul, harus lebih siap dan melakukan konsolidasi yang positif.

“Untuk penugasan yang sifatnya meliputi program

nasional seperti kereta dan pembangkit listrik harus siap dan konsolidasi. Agar ketika diberi penugasan siap,” ujarnya.

Untuk aspek Reformasi Birokrasi (RB) Kepala BPPT juga meminta agar dilakukan perbaikan tata kelola organisasi. Aspek RB ini menurut Unggul dibutuhkan untuk peningkatan kinerja BPPT.

“Kita harus tunjukkan proses RB dapat berjalan secara alamiah. Perlu perbaikan memang, bukan sekadar polesan saja,” tutup Unggul.

Acara Rapat Kerja tersebut juga dihadiri Menristek dan Pendidikan Tinggi Muhamad Nasir dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Asman Abnur serta para pejabat struktural di lingkungan BPPT.

BUTUH PERBAIKAN BUKAN POLESANTingkatkan Peran BPPT DALAM PROGRAM STRATEGIS NasionaL,

Page 13: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 24 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 25 . @BPPT_RI

arahan menPAN RBarahan menRISTEKDIKTI

Menteri Nasir memberikan arahan dalam Rapat Kerja BPPT 2017.Kepala BPPT Unggul Priyanto memberikan cinderamata kepada Menteri Asman Abnur usai memberikan arahan dalam Raker BPPT 2017

K ementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendorong industri dalam negeri untuk memanfaatkan hasil inovasi karya anak bangsa. Menteri Ristekdikti, Mohamad Nasir yang juga

menghadiri acara Raker BPPT 2017 mengatakan bahwa selama ini belum tercipta sinergi yang baik terkait penerapan inovasi teknologi.

“Dunia industri dan lembaga riset seperti berjalan masing-masing. Dengan demikian, banyak produk inovasi yang tak terserap oleh industri,” ungkap Menteri Ristekdikti dalam pidatonya di Auditorium BPPT, Jakarta (21/02).

Kurangnya sinergi antara industri dan periset, dinilai Menteri Nasir terjadi karena tidak ada komunikasi yang baik antara pengusaha dan peneliti.

“Keluhan para peneliti juga sama, kesulitan untuk menyalurkan dan mendapatkan informasi ke industri. Nah, hal ini tak boleh terus terjadi,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Menristekdikti, PEMANFAATAN INOVASI DALAM NEGERI AKAN MEMBERI DAMPAK SIGNIFIKAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI SEHINGGA SEMAKIN BISA BERSAING DI TINGKAT GLOBAL.

Hasil inovasi Indonesia sangat banyak, bahkan berdasarkan global innovative index peringkat Indonesia naik dari 35 ke 31 untuk tingkat dunia. Untuk itu pihaknya sangat mendukung riset untuk menghasilkan inovasi, khususnya untuk mendorong peningkatan daya saing Bangsa Indonesia.

“Mudah-mudahan dengan adanya inovasi bisa menjadi solusi untuk kemajuan Indonesia. Yang paling penting, tidak hanya membuat inovasi dan muncul prototipe, tetapi dapat diproduksi dan dimanfaatkan rakyat, ujar Nasir.

Inovasi Harus Bisa di Produksi dan Dimanfaatkan Rakyat Indonesia

MMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur menghadiri Rapat Kerja BPPT (Raker BPPT) 2017, Jakarta, (21/02). Dalam arahannya,

Menteri Asman meminta agar BPPT dapat mengoptimalkan layanan instansi pemerintah, melalui kaji terap inovasi teknologi untuk peningkatan kinerja Kementerian dan Lembaga.

“BPPT bisa menjadi leading sector dalam penerapan teknologi sehingga dapat menjadi acuan untuk instansi lain,” ungkap Menteri PANRB di Auditorium BPPT.

BPPT sebut Menteri Asman, memiliki fungsi melakukan pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kaji terap teknologi. Untuk itu Menteri juga meminta BPPT untuk mendorong perwujudan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-govt, dengan melakukan identifikasi kebutuhan aplikasi dan infrastruktur TIK yang diperlukan dalam percepatan penerapan e-government nasional.

“BPPT HARUS MELAKUKAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM TIK SEBAGAI PENDUKUNG PERCEPATAN PENERAPAN E-GOVERNMENT NASIONAL. DENGAN ADANYA E-GOVERNMENT NASIONAL, BPPT DAPAT MENGAMBIL PERAN SEPERTI INI,” jelasnya.

Percepatan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government, dinilai Menteri PANRB saat ini masih berdiri sendiri-sendiri. Untuk itu Asman mengajak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut terlibat aktif. Dengan adanya rapat kerja yang diselenggarakan tersebut, akan lahir program kerja yang luar biasa dan juga diharapkan lahirnya terobosan-terobosan baru.

“Kami harapkan adanya peran BPPT untuk mendorong e- government ini agar cepat terintegrasi. BPPT harus dapat menjadi motor perubahan dari segi teknologi,” tegas Menteri Asman mengakhiri sambutannya.

BPPT Adalah Motor Perubahandari Aspek Teknologi

Page 14: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 26 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 27 . @BPPT_RI

raker bppt 2017 arahan menko kemaritiman

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan arahan kepada seluruh peserta Rapat Kerja BPPT 2017

KALAU BISA DIKERJAKAN

BPPT KENAPA HARUS PAKAI

KONSULTAN LUARLUHUT BINSAR PANJAITANMENKO BIDANG KEMARITIMAN RIB PPT harus memainkan peran yang terbaik, banyak sekali putra putri terbaik di Indonesia. Saya

sangat yakin bahwa BPPT bisa memainkan peran dalam pengembangan teknologi di Indonesia. Peran Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) layak diperbesar dalam setiap penggarapan proyek-proyek strategis Pemerintah” Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan pada acara Rapat Kerja BPPT 2017, Jakarta,

Februari lalu.

Luhut menambahkan, kita harus tingkatkan sebanyak mungkin Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), BPPT bisa melakukan penelitian sampai kepada nanti produksi masal misalnya pembangunan kapal selam di PT PAL.

Menurut Luhut, peran BPPT kedepan sangat luas sekali, yakni untuk menemukan teknologi-teknologi baru dan membawa kemajuan bagi pembangunan Indonesia kedepan. Presiden RI menurut Luhut, sudah menekankan apa yang bisa kita bangun kita buat jangan impor.

“Dengan dana pembangunan sangat besar, hampir mencapai Rp 4000 triliun, akan banyak melibatkan teknologi dalam pengerjaannya. Peran BPPT yang sudah didirikan Pak Habibie (Presiden RI ke-3 B.J. Habibie-red) harus lebih besar dan lebih baik di sini,” kata Luhut usai memberikan arahan pada Rapat Kerja BPPT 2017 di Jakarta, Selasa.

Tujuan pelibatan BPPT lebih besar dalam proyek-proyek strategis Pemerintah, menurut dia, juga bertujuan untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Maka badan yang berperan sebagai intermediasi, “Technology Clearing House”, pengkaji, auditor dan pemberi solusi ini harus mampu menghasilkan riset pada Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 8 hingga 9 lebih banyak.

“BPPT harus bisa berperan lebih. Presiden sudah memberi restu agar BPPT berperan penting pada proyek-proyek pembangunan kita, seperti untuk studi proyek kereta ekspres Jakarta-Surabaya, atau pengembangan teknologi pengelolaan sampah untuk energi,” ujar Luhut.

Ia juga mengaku yakin bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) BPPT bisa berperan dalam proyek-proyek migas seperti asistensi drilling Blok Masela di Laut Arafura, Maluku, atau di Natuna, Kepulauan Riau. Pengembangan lain seperti untuk teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT), desain kapal selam yang dibangun PT PAL.

“Jadi menurut hemat saya spektrum BPPT ke depan sangat luas. Kita harus manfaatkan putra-putri kita untuk menemukan teknologi-teknologi baru untuk pengembangan Indonesia yang lebih bagus lagi ke depan,” ujar dia.

BPPT harus masuk pada pembangunan di sektor penting yang berkontribusi tinggi terhadap Produk Dosmestik Bruto (PDB) seperti industri pengolahan, sumberdaya alam, perdagangan dan konstruksi.

Luhut juga mengusulkan agar anggaran untuk BPPT diperbesar mengingat banyak sekali proyek Pemerintah yang harus dikerjakan beberapa tahun ke depan.

“Kalau bisa dikerjakan BPPT kenapa harus pakai konsultan luar, kecuali kalau benar-benar perlu ya kita sewa dari luar tapi harus kerja sama dengan BPPT, universitas, Kementerian Perindustrian dan pelaku pasar,” tutup Luhut.

Tingkatkan Peran BPPT Guna Kemandirian Teknologi Nasional

Page 15: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 28 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 29 . @BPPT_RI

LAYANAN TEKNOLOGI BALAI TEKNOLOGI HIDRODINAMIKA

Kepala Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH) BPPT Taufiq Arif Setyanto menjelaskan hasil inovasi baling-baling kapal selam kepada Komisi VII DPR RI Ramson Siagiansaat menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR RI

B adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sebagai pusat unggulan teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk mewujudkan daya saing dan kemandirian

bangsa, selalu siap melaksanakan kaji terap teknologi untuk menciptakan inovasi dan layanan teknologi yang terbaik untuk Indonesia.

Melalui inovasi dan layanan teknologi, BPPT berupaya keras mendorong Indonesia menjadi poros maritim dunia. Salah satunya melalui fasilitas uji yang dimiliki Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH) BPPT. Dalam rangka mendukung program Poros Maritim dan tol laut Kabinet Kerja Pemerintah RI, melalui fasilitas yang dimiliki BTH mempunyai tugas melaksanakan pelayanan jasa pengujian bidang hidrodinamika untuk kapal dan bangunan apung lainnya. Sebagai fasilitas rekayasa teknologi bidang perkapalan dan bangunan apung lainnya, BTH dilengkapi dengan fasilitas modern berskala industri dan terbesar di Asia Tenggara antara lain Towing Tank (TT), Manoevering Ocean Engineering Basin (MOB) dan Cavitation Tunnel (CT). Selain itu BTH juga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya yaitu Bengkel Model Kapal, Bengkel Mesin, Bengkel Model Propeller dan Drawing Office.

BTH yang terletak di Surabaya ini memang difokuskan untuk mendukung sektor kemaritiman. Dengan fasilitas uji terlengkap se-Asia, BTH melaksanakan pelayanan jasa teknologi melalui program pengkajian dan pengujian perkapalan dan telah menguji serta mendesain berbagai jenis kapal mulai dari kapal niaga, kapal ikan, bahkan kapal cepat rudal, serta melakukan pengujian berbagai jenis kapal untuk sektor migas yaitu jenis FPSO, FSO dan Tanker.

Mewujudkan cita Indonesia menjadi poros maritim dunia, tentu harus didukung infrastruktur yang kuat pada sektor industri transportasi laut, jasa maritim dan pelabuhan. Untuk itu, Kepala BPPT, Unggul Priyanto bersama Anggota Komisi VII DPR-RI melakukan Kunjungan Kerja ke BTH-BPPT di Surabaya.

BALAI TEKNOLOGI HIDRODINAMIKA BPPTFOKUS TEKNOLOGI KEMARITIMAN

Ramson Siagian, Anggota DPR Komisi VII mengaku takjub melihat berbagai peralatan yang canggih di Balai Teknologi Hidrodinamika BPPT. Meski demikian dia menekankan perlu adanya dukungan dari semua pihak agar BTH mampu bekerja maksimal.

“DPR RI tentunya akan berkomitmen untuk melakukan revitalisasi, Kita juga mengaharapkan dukungan khususnya dari Presiden serta Menteri Keuangan dan Menteri ESDM” tegas Ramson usai berkeliling meninjau fasilitas di BTH. Sementara itu, Mukhtar Tompo Anggota DPR Komisi VII yang ikut dalam kunjungan ini mengatakan

dengan layanan dan teknologi yang dimiliki BPPT ini, maka Pemerintah perlu mendukung kinerja balai teknologi seperti fasilitas yang ada di BTH ini.

“Saya di Komisi tujuh terus terang baru melihat ini mendengar pun jarang sehingga Bapak Presiden harus berkunjung kesini untuk melihat langsung. Terus terang takjub sekarang kondisi nya masih sangat layak dan saya pikir anggaran harus dimaksimalkan,” urainya. Sebagai informasi BTH BPPT ini juga sempat menjadi tempat pelaksanaan penandatanganan kerjasama antara BPPT dengan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi pada 2015 lalu. Kala itu Kepala Staf TNI AL beserta jajarannya meninjau ruang uji kapal, seperti uji ketahanan melawan gelombang, serta melihat sejumlah prototipe kapal yang dirancang BPPT.

TNI AL dan BPPT juga melaksanakan pengembangan kapal selam mini 22 meter serta rancang bangun alat pertahanan matra laut dalam guna memperkuat Alutsista nasional. Di Tahun 2016 juga telah dilakukan kerjasama antara BALITBANGHAN-ITS-BTH terkait pengujian Kapal Selam Mini 22M yang diharapkan purwarupa-nya akan segera selesai di 2019.

Page 16: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 30 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 31 . @BPPT_RI

BALAI TEKNOLOGI HIDRODINAMIKA

MUKHTAR TOMPOKOMISI VII DPR RI

Bapak Presiden Harus Berkunjung Ke BTH Untuk Melihat Langsung Fasilitas Uji KapalMilik BPPT

RAMSON SIAGIANKOMISI VII DPR RI

Komisi VII AkanBerupaya Maksimal Untuk

Revitalisasi PeralatanUji Kapal BPPT

TERBESAR DI ASIA

Salah satu fasilitas uji kapal yang dimiliki BTH BPT. Sejak didirikan, fasilitas terbesar di Asia selain Hong Kong ini telah banyak melayani pengujian kapal baik untuk kepentingan pemerintah maupun swasta.

Tahun ini BPPT mendapatkan anggaran untuk melakukan revitalisasi atau pembaharuan alat. Walaupun belum seluruhnya, diharapkan revitalisasi ini mampu mendorong kinerja BPPT.

Page 17: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 32 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 33 . @BPPT_RI

LAYANAN TEKNOLOGI

Gatot Dwianto, Deputi Bidang PKT BPPT menjelaskan proses pembuatan keramik kepada Satya Yudha, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, saat melakukan kunjungan ke Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) BPPT di Bal

K eramik, adalah salah satu material yang banyak digunakan para pengrajin sebagai media dalam menuangkan kreativitasnya. Terlebih lagi di Bali, ikon wisata Indonesia yang begitu mendunia.

Tapi tahukah anda, BPPT merupakan pelopor teknologi industri kreatif keramik di Bali?

Ya, melalui Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) di Bali, selama lebih dari 20 tahun BPPT telah memberikan layanan teknologi bagi para pengrajin disana. Mulai dari layanan penyediaan bahan baku, model dan disain, pembakaran, pendidikan dan pelatihan, hingga melahirkan industri pemula berbasis teknologi. BTIKK BPPT, mengakomodir bahkan menciptakan tren dalam industri kreatif yang merupakan salah satu sumber pendukung roda ekonomi masyarakat Bali.

SATYA: TEKNOLOGI INI AKAN MAMPU TINGKATKANPEREKONOMIAN MASYARAKAT

KUNJUNGI BALAI TEKNOLOGI INDUSTRI KREATIF KERAMIK DI BALI,

Tak heran, banyak kalangan yang ingin berkunjung dan melihat langsung BTIKK yang mempunyai fasilitas labolatorium lengkap tersebut. Seperti yang dilakukan para Anggota Komisi VII DRPR RI. Dalam masa Reses Persidangan III Tahun Sidang 2016-2017, mereka secara antusias berkeliling melihat seluruh fasilitas yang dimiliki BTIKK. “Poin utama yang saya lihat dari industri kreatif keramik adalah bagaimana caranya kita bisa melindungi kreatifitas dari para perajin yang sangat rawan terhadap penjiplakan. Apalagi jika masuk ke dalam tatanan global dimana ada ekonomi global dan pasar bebas. BPPT dalam hal ini harus membantu memberikan proteksi baik itu berupa paten atau hak kekakayaan intelektual dari kerajinan keramik yang telah dihasilkan oleh para pengrajin yang dilatih di BTIKK ini,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya Yudha saat melihat proses pembuatan keramik, awal Maret lalu.

Selain itu, Ia juga berharap, agar BTIKK yang telah menjadi rujukan bagi pengrajin keramik di

Bali ini, dapat terus membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Bali, yang memang perekonomiannya betul-betul ditopang oleh sektor wisata dan kerajinan. Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi BPPT, Gatot Dwianto menuturkan bahwa BTIKK selama ini tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan di industri keramik, namun juga pada aspek legal hukumnya. “Saat ini, BTIKK telah membantu UMKM serta akan mendorong berdiri sedikitnya 51 Perusahaan Pemula industri kreatif berbasis teknologi. Dengan adanya dukungan dari DPR, kami akan lebih bisa berperan dalam membina sentra-sentra keramik di Bali. Karena kami yakin, perekonomian masyarakat Bali akan lebih meningkat melalui industri kreatif keramik yang berbasis pada teknologi,” pungkas Gatot.

Page 18: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 34 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 35 . @BPPT_RI

kabar techno park BANTAENG

e-Benih: situs penjualan benih online, diantaranya benih jagung, tanaman holtikultura, nila salina, dll.

Talas Safira yang telah diekspor ke Jepang

Pupuk Lepas Lambat (SRF).Efisiensi dalam penggunaan pupuk

dan hasil panen lebih banyak

Kepala BPPT Unggul Priyanto bersama Bupati Bantaeng (jas hitam) Nurdin Abdullah melihat Talas Safira hasil UKM Kab. Bantaeng binaan BPPT. Sebagai informasi, perbanyakan bibit Talas Safira ini menggunakan teknologi ex-vitro BPPT, dimana kualitas bibit yang dihasilkan sudah pasti sama dengan indukan

B antaeng, Sulawesi Selatan - Menginjak tahun ke delapan sejak dimulainya kerjasama Kabupaten Bantaeng dan BPPT, Kabupaten Bantaeng semakin berkembang menjadi daerah yang maju.

Berangkat dari APBD hanya sebesar 261 milyar, Kabupaten Bantaeng kini menjelma menjadi exportir talas safira ke Jepang. “Delapan tahun lalu, kami termasuk dalam kategori daerah tertinggal. Kini alhamdulillah petani kami bisa dikatakan berkecukupan. Bahkan jemaah umroh terbesar di Sulawesi Selatan itu berasal dari sini,” terang Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Technopark Bantaeng, di Ruang Pola Pusat Pemerintahan Kabupaten Bantaeng, Jumat (27/01).

Nurdin mengakui, semua kemajuan yang ada di Bantaeng tidak lepas dari peran pendampingan BPPT. Baginya, BPPT mempuyai makna tersendiri bagi Bantaeng.

Bupati bantaeng:Mubazir Bila Hanya Kabupaten Bantaeng Yang Manfaatkan Teknologi

PRODUK TECHNO PARK BANTAENG:

bantaeng merupakan tiga besar prioritas

technopark bppt

unggul priyantokepala bppt

“Saya pribadi berhutang budi kepada BPPT atas kepercayaannya kepada kami. Sejak awal saya sudah tekankan kepada teman-teman disini, kalau kita ingin maju kita harus bermitra. Alhamdulillah BPPT terus setia dengan sabar mendampingi kami. Saya harap tidak hanya Bantaeng saja yang memanfaatkan teknologi BPPT, tapi juga daerah lainnya. Mubazir,” ucap Nurdin.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto, menegaskan bahwa Bantaeng menjadi maju karena kerja keras Pemerintah Daerah Bantaeng sendiri. “Faktor utama dari keberhasilan suatu technopark adalah kemauan dan kerja keras daerah, BPPT hanya mendampingi,” ucapnya.

Ditambahkannya, Technopark Bantaeng merupakan salah satu dari tiga technopark yang masuk dalam prioritas pemerintah.

“Program Technopark secara detil dipantau oleh Kantor Staf Presiden. BPPT diminta memilih tiga

dari sembilan technopark yang ditugaskan ke BPPT. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, Technopark Bantaeng masuk dalam tiga besar,” jelas Unggul.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BPPT, Soni Solistia Wirawan menyerahkan secara resmi peralatan pilot project teknologi pupuk Slow Release Fertilizer (SRF) kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang secara langsung di terima Bupati Bantaeng.

Dalam lawatannya, Kepala BPPT bersama Bupati Bantaeng juga meresmikan Kantor Technopark Bantaeng. Kantor ini nantinya akan menjadi pusat inkubasi para pengusaha yang menjadi mitra technopark.

“Yang terpenting bukan peresmiannya, tapi bagaimana keberadaan kantor ini membawa manfaat dan sesuai fungsinya,” tandas Unggul.

Page 19: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 36 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 37 . @BPPT_RI

kEBIJAKAN TEKNOLOGI DEPUTI PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI

S ejak dilantik September 2016 lalu, Deputi BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) Gatot Dwianto menyebut bahwa dirinya akan membawa PKT BPPT fokus pada Sistem Inovasi Daerah

serta meningkatkan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi melalui inkubator dan pendampingan daerah yang menjadi Techno Park. “Ketiga hal itu sesuai dengan Visi BPPT sebagai Pusat Unggulan Teknologi yang Mengutamakan

Inovasi dan Layanan Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing dan

Kemandirian Bangsa. Utamanya, peningkatan inovasi dan layanan teknologi, PKT nanti harus mampu mewujudkannya,” kata Gatot.

Berbicara tentang inovasi dan teknologi, lanjutnya, mengacu pada UU 18 tahun 2002 yang

saat ini sedang dilakukan revisi, ada dua hal utama yang sulit

dipisahkan.

“Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia. Sementara inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya,” ungkapnya.

Gatot lebih lanjut menjelaskan bahwa inovasi dan teknologi adalah akar dari peningkatan daya saing suatu bangsa.

Pencapaian kemandirian dan daya saing sebuah bangsa menurut Gatot, harus diawali dengan penciptaan prakondisi yang kondusif agar dapat menjamin kelancaran ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi sebagai dasar peningkatan iklim inovasi secara holistik.

Gatot menilai sinergi antar pihak yang berkepentingan baik Kementerian/Lembaga (K/L), pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan industri nasional, harus lebih ditingkatkan kedepannya. Khususnya untuk saling mengenal ruang lingkup serta kewenangan yang diemban masing-masing instansi berkenaan dengan inovasi untuk mencapai daya saing.

“BPPT membuka diri untuk bekerja sama dengan K/L, perguruan tinggi, pemerintah daerah dan industri dalam pengembangan inovasi dan pemanfaatan layanan teknologi yang dapat mempercepat tercapainya daya saing di berbagai bidang,” ujar Gatot.

Sementara itu mengenai daya saing, dirinya memandang hal tersebut merupakan sebuah akumulasi dari beragam tahapan.

“Apabila kita bicara tentang daya saing daerah tidak akan terjadi apabila di sana tidak ada daya saing industrinya. Kemudian daya saing industri tidak akan terjadi bila di sana tidak ada daya saing perusahaan, dan daya saing perusahaan itu dicerminkan dengan daya saing produk. Berbicara mengenai daya saing adalah bagaimana kita meningkatkan produk unggulan dari sebuah entitas dalam hal ini adalah sebuah daerah,” tuturnya.

BPPT diungkapnya, memiliki sumber daya manusia, fasilitas yang mumpuni, serta Badan Layanan Umum. Hal tersebut menurut Gatot harus menjadi alat untuk menopang program BPPT di tengah efisiensi anggaran yang dikenakan kepada Kementerian/Lembaga.

“Saat ini anggaran kaji terap teknologi di BPPT tinggal tiga ratusan miliar rupiah, sangatlah kecil. Oleh karena itu sumber daya manusia, fasilitas dan pusat layanan teknologi harus kita optimalkan,” paparnya.

Selain itu Ia juga melihat bahwa saat ini BPPT memiliki paten yang banyak, namun yang sudah menjadi inovasi dan diproduksi oleh industri antara lain baru Biskuneo, Pesawat Udara Nir Awak (PUNA), Garam Farmasi, serta Enzim.

Hal ini sebut Gatot dikarenakan kurangnya keberpihakan aturan atau regulasi yang mendukung penerapan inovasi karya anak bangsa sendiri. Untuk itu dirinya pun akan berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan inovasi BPPT di Indonesia. Selain itu, sistem inovasi di Indonesia perlu terus dikembangkan dan diperkuat sehingga Indonesia akan mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berkualitas dengan dukungan dari semua elemen/pihak yang saling bersinergi.

“Melalui Kedeputian PKT, kami akan berupaya untuk mencari peluang agar tercipta kebijakan yang mendukung dan memudahkan penerapan inovasi karya anak bangsa di negeri sendiri,” tandasnya.

KEBERPIHAKAN REGULASIUNTUK TEKNOLOGI NEGERI

inovasi dan teknologi adalah akar dari peningkatan daya saing suatu bangsaGATOT DWIYANTO - DEPUTI PKT

Page 20: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 38 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 39 . @BPPT_RI

KATA MEREKAKATA MEREKA Prof. Wardiman DjojonegoroProf. Wardiman Djojonegoro

foto : dok.pribadi

PROF. WARDIMAN DJOJONEGORO :NEGARA AKAN MAJU DENGAN MENERAPKAN TEKNOLOGI

B ersyukur kita bisa melakukan silaturahim antara pimpinan BPPT dengan para pegawai purnabakti BPPT, kami juga sangat senang kepada bapak/ibu untuk mau datang kesini bahkan banyak

memberikan saran dan nasihat, demikian kata Kepala BPPT Unggul Priyanto saat acara Pertemuan dengan Pegawai Senior/Purna Bakti di Aula Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi BPPT, Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan, (25/01)

Hadir juga pada pertemuan ini sejumlah nama besar di Indonesia, seperti Prof. Wardiman Djojonegoro. Dikatakan Prof. Wardiman bahwa teknologi akan membawa kemajuan bagi sebuah negara.

“BPPT harus Tingkatkan riset teknologi pangan & energi untuk kesejahteraan masyarakat. Bekerjalah lebih keras lagi. Sehingga BPPT akan diakui oleh Indonesia,” tegas Prof. Wardiman.

Dikatakan lebih lanjut, nilai tambah Indonesia menurut Prof Wardiman masih sangat kurang, hampir disemua bidang kehidupan seperti Iptek untuk pembangunan dan kemajuan ekonomi.

“Kita masih harus berusaha bekerja keras antara lain bagaimana kepada pemerintah agar bisa mengatakan pentingnya teknologi terapan dipergunakan untuk pembangunan. Jadi tugas kita di teknologi masih banyak dan makin banyak,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Prof. Wardiman bahwa acara ini penting ini untuk mendekatkan antara yang purna bakti dengan yang masih aktif serta bagaimana kita dapat memberikan masukan bagi BPPT untuk terus meningkatkan penerapan teknologi di Indonesia. “Jadi saya sangat bangga jika bisa membantu BPPT, dan kita akan terus bantu BPPT,” tutupnya.

Pada kesempatan ini Unggul juga memaparkan mengenai BPPT dan capaiannya. Adapun tugas fungsi dan wewenang, tugasnya adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian, penerapan dan teknologi dengan beberapa fungsi yang tidak jauh berbeda dengan yang dulu, papar Unggul.

Unggul menegaskan visi BPPT saat ini adalah menjadi pusat unggulan teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa, dengan beberapa misi yang intinya adalah menghasilkan inovasi dan layanan teknologi diberbagai bidang teknologi.

Sementara itu terkait capaian BPPT lanjut Unggul, diantaranya adalah di bidang teknologi pangan, yakni BPPT telah bekerjasama dengan beberapa mitra terkait penganekaragaman atau diversifikasi pangan. “Jadi kita intinya ingin memberikan pandangan bahwa pangan itu jangan tergantung kepada beras, Indonesia termasuk konsumsi beras tertinggi untuk konsumsi beras perkapita,” ungkap Unggul.

Kedepan menurut Unggul, kita ingin agar ada diversifikasi pangan, kita sudah bisa buat beras pangan lokal, kemudian juga membuat tepung untuk pengganti terigu yang selama ini masih impor. Kita juga aktif membuat bibit, dengan membantu petani di beberapa daerah untuk pembibitan, jadi bagaimana membuat bibit yang kualitasnya bagus, pungkas Unggul.

Saksikan wawancara lengkapnya melalui BPPT TV di linkbppt.id/katamereka01

BEKERJALAH LEBIH KERAS

SEHINGGA BPPT AKAN DIAKUI

OLEH INDONESIA

www.bppt.go.id . 39 . @bppt_humas

Page 21: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 40 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 41 . @BPPT_RI

KATA MEREKA Prof. Indroyono Soesilo

PROF. INDROYONO SOESILO :STUDI KELAYAKAN BPPT DAPAT

MENCIPTA EFISIENSI DAN MENINGKATKAN PERSENTASE TKDN

B adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi terus berupaya meningkatkan output inovasi dan layanan

teknologi. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI era Kabinet Indonesia Bersatu Tahun 2014, Prof. Indroyono Soesilo, peran BPPT dalam hal alih teknologi akan semakin maju pada Tahun 2017.

“Contohnya dalam pembangunan infrastruktur yang massif di Indonesia, antara lain Pembangkit Listrik 35.000 MW, Pelabuhan Patimban, Pembangunan Kapal, rencana pembangunan jalan tol, dan sebagainya. Itu diharapkan terjadinya peningkatan nilai tambah serta TKDN, alih teknologi dan juga lapangan kerja untuk bangsa sendiri,” papar Indroyono saat ditemui redaksi BPPT usai acara Pertemuan dengan Pegawai Senior/Purna Bakti di Aula Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi BPPT, Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan, (25/01).

Berikut petikan wawancara selengkapnya dengan Perekayasa Utama Kehormatan BPPT, yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Kabinet Kerja periode Oktober 2014 hingga Agustus 2015 ini..

BAGAIMANA BAPAK MELIHAT BPPT DI TENGAH ERA PEMBANGUNAN SAAT INI ?

Pemerintah untuk tahun ini untuk pembangunan Pelabuhan Patimban, revitalisasi Kereta Ekspress Jakarta Surabaya, semua meminta BPPT melakukan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED).

APA SAJA PROGRAM PEMBANGUNAN YANG DIDUKUNG STUDI KELAYAKAN BPPT TERSEBUT?

Contoh untuk Program Pembangkit Listrik 35000 MW, misalnya dengan membuat studi kelayakan maka kita akan dapat menentukan spesifikasi yang diperlukan untuk membangun hal tersebut. Misal boiler, kita dapat menentukan siapa yang membuat, turbin, serta wiring sistem dapat kita tentukan siapa yang membuat nantinya dan diharapkan lebih banyak unsur TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri, red).

APA MANFAAT LAIN DARI KAJIAN STUDI KELAYAKAN TERSEBUT PAK?

Dengan adanya BPPT melakukan kajian pra FS, FS dan DED, juga akan terjadi efisiensi anggaran untuk pembangunan infrastruktur tersebut. Dengan biaya studi kelayakan yang hanya sekira 2 persen dari total biaya pembangunan, dampaknya dapat menciptakan efisiensi hingga 70 persen.

Selain itu dengan menggunakan komponen lokal, kemampuan dalam negeri juga akan meningkat seiring peningkatan TKDN.

INOVASI BPPT YANG BAPAK NILAI MEMILIKI MANFAAT BESAR UNTUK INDONESIA?

Saya bangga dengan apa yang sudah dapat dihasilkan oleh BPPT saat ini seperti sistem ADSB untuk navigasi penerbangan di tanah air.

Bidang teknologi lain yang juga langsung bermanfaat untuk masyarakat, saya lihat ada 4 hal yang berdampak langsung untuk masyarakat.

APA SAJA 4 INOVASI TERSEBUT PAK?

Pertama, sistem pemantauan gambut. Karena saat ini dengan kerap terjadinya kebakaran hutan, sistem ini akan mampu hadir untuk menjadi pencegah kebakaran lahan gambut.

Kedua kelapa sawit, dimana Indonesia merupakan penghasil terbesar di dunia namun demikian turunannya belum optimal. Namun BPPT mampu membuat langkah baik seperti limbah kelapa sawit yang dijadikan pakan ternak Sapi.

Ketiga adalah listrik yang dihasilkan dari biomassa. Terakhir adalah rekayasa teknologi untuk menciptakan bibit unggulan. Hal tersebut merupakan keunggulan yang tidak dimiliki oleh institusi lain dan Indonesia harus memanfaatkan inovasi teknologi ini.

APA SARAN DAN MASUKAN BAPAK UNTUK BPPT?

Hasil kaji terap teknologi BPPT harus langsung diketahui masyarakat dan industri, agar mendapat apresiasi dari seluruh pemangku kepentingan. Hal itu akan membuat BPPT lebih diakui.

Saksikan wawancara lengkapnya melalui BPPT TVdi link bppt.id/katamereka01

Page 22: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 42 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 43 . @BPPT_RI

TEKNOLOGI TERAPAN ADS-B BPPT / QUICKWIN 2016

SECARA PERFORMA DAN KEHANDALAN,SISTEM ADS-B INI TELAH LULUS UJI.

SETARA DENGAN BUATAN PERANCIS.SELAMAT KEPADA BPPT DAN PT INTI

SEMOGA INOVASI INI MEMBAWAMANFAAT BESAR UNTUK INDONESIA

BUDI KARYA SUMADIMENTERI PERHUBUNGAN RI Prosesi Penyerahan Sertifikat Tipe Peralatan ADS-B oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus kepada Direktur Utama PT Inti Darman

Mappangara, disaksikan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Deputi Bidang TAB BPPT Eniya L Dewi. Penyerahan sertifikat ini merupakan sinyal lampu hijau dari regulator kepada pihak PT Inti untuk dapat segera memproduksi ADS-B yang pada tahap awal akan diterapkan Ke 8 bandara di Papua

INOVASI SISTEM ADS-B BPPTMENTERI PERHUBUNGAN RI: SETARA

DENGAN BUATAN PERANCIS

T Tingkatkan kemandirian bangsa dengan penerapan inovasi teknologi karya anak bangsa, kali ini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali hadirkan inovasi sistem navigasi pesawat

atau Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) yang kini telah menerima Sertifikasi dari Kementerian Perhubungan RI.

Dikatakan Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT, Hammam Riza bahwa Sertifikasi ini sangat penting. Hal ini katanya, merupakan syarat utama agar produk tersebut dapat digunakan secara operasional di dunia penerbangan tanah air.

“Hari ini ADS-B memasuki tahapan yang sangat menentukan, yakni sertifikasi. Sertifikasi Sistem ADS-B hasil hilirisasi teknologi kepada PT INTI menjadi momentum dalam mewujudkan produk teknologi navigasi nasional. Ini merupakan outcome dari peran kerekayasaan yg dijalankan oleh BPPT untuk peningkatan daya saing industri

strategis nasional,” ungkap Hammam menanggapi Acara Penyerahan Sertifikat Tipe Peralatan ADS-B Groundstation kepada PT INTI, di Kantor Kementerian Perhubungan RI, Jakarta, (15/3).

Sementara dalam sambutan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung agar industri dalam negeri dapat melakukan produksi massal Sistem ADS-B ini. Kepada jajarannya, Menteri Budi meminta agar di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (HUBUD) bekerjasama dengan BPPT dan Industri dalam negeri, guna menciptakan kedaulatan dalam industri kedirgantaraan nasional.

“Kepada teman jajaran di Dirjen Hubud agar memberikan dukungan kepada industri dalam negeri. Semua negara maju melakukan hal tersebut sehingga industri penerbangan dapat mandiri dan mendukung optimalnya dunia penerbangan,” kata Menteri Budi Karya.

Dipaparkan oleh Menhub RI juga, Sertifikasi ini diraih melalui serangkaian uji dengan standar yang sama untuk menguji ADS-B buatan negara Perancis yang sebelumnya telah digunakan oleh Kementerian Perhubungan di beberapa Bandara.

“Secara performa dan kehandalan, Sistem ADS-B ini telah lulus uji. Setara dengan buatan Perancis. Selamat kepada BPPT, PT INTI, dan pihak lain, semoga inovasi ini membawa manfaat besar untuk Indonesia,” terang Menteri Budi dengan bangga. Di tempat yang sama, Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT, Eniya L. Dewi, yang mewakili Kepala BPPT, saat penyerahan sertifikat dari Kementerian Perhubungan, menyampaikan bahwa BPPT selalu berupaya agar inovasi anak bangsa dapat diterapkan. Produk inovasi Sistem ADS-B ini tambah Eniya, telah melalui perjalanan panjang, hingga hari ini dinyatakan lulus sertifikasi.

“Sertifikasi ADS-B ini merupakan tonggak sejarah untuk Indonesia. Dimana kita bisa menggunakan Sistem ADS-B ini untuk keselamatan dunia penerbangan tanah air,” tutur Eniya.

Lebih lanjut Hammam kembali menanggapi menanggapi penyerahan Sertifikat yang langsung diberikan oleh Menteri Perhubungan RI kepada PT INTI, dituturkanya Sertifikasi menjadi wujud upaya peningkatan kualitas bandara dengan inovasi Sistem ADS-B hasil perekayasaan BPPT. Hammam kembali menyebut bahwa dari 237 bandar udara di Indonesia, baru 31 bandara yang sudah menggunakan perangkat ADS-B. “Sisanya masih menggunakan voice communication dalam berkomunikasi dengan pilot, sehingga masih belum memiliki “mata” untuk memonitor keberadaan pesawat-pesawat yang berada di sekitarnya. Hal tersebut yang terkadang menyebabkan kecelakaan udara sering tidak termonitor,” ungkapnya.

Page 23: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 44 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 45 . @BPPT_RI

TEKNOLOGI TERAPAN ADS-B BPPT / QUICKWIN 2016

Satelit GPS mengirimkan lokasi koordinat Pesawat

Pesawat menerima lokasi koordinat

Pesawat mengirimkan data lokasi koordinat dan data ADS-B ke Ground station

Ground station menerima data penerbangan dari Pesawat

Ground station mengirimkan data ADS-B menuju Air Traffic Control

Jarak terjauh yang bisa dideteksi oleh ADS-B BPPT

adalah 250-300 nautical mile, atau dari Jakarta sampai

sebelah utara Pulau Bangka

Untuk akurasi, ADS-B BPPT bisa kurang dari tiga meter, standarnya itu delapan meter atau 25 feet.

JARAK TERJAUH 250NM

AKURASI < 3 meter

INOVASI SISTEM PEMANTAU PENERBANGAN NIR RADAR BERBASIS ADS-B

Sistem ADS-B (Automatic Dependent Surveillance - Broadcast) adalah sistem navigasi penerbangan dimana tiap pesawat terbang memancarkan data penerbangannya (identitas, koordinat, ketinggian, kecepatan, dsb) ke segala arah secara terus menerus melalui media gelombang radio.

Dirinci lebih lanjut oleh Direktur Pusat Teknologi Elektronika BPPT, Yudi Purwantoro yang juga hadir dalam acara penyerahan sertifikasi ADS-B, bahwa data tersebut nantinya diterima oleh perangkat penerima yang ada di pesawat lain atau di stasiun darat (ADS-B Ground Station).

Kelebihan sistem ADS-B dibandingkan dengan sistem radar disebut Yudi adalah kemampuan untuk mendeteksi pesawat pada area tertentu yang tidak terjangkau oleh radar sehingga data penerbangan yang diterima akan menjadi relatif lebih banyak. “Biaya pengadaan peralatan, pengoperasian dan pemeliharaan sistem ADS-B juga relatif lebih murah,” imbuhnya. Prototipe industri sistem ADS-B yang diproduksi oleh PT INTI ungkapnya, telah diuji kehandalannya dan mampu untuk menerima dan mengolah data penerbangan yang menggunakan standar internasional. Pengujian yang dilakukan di Laboratorium Navigasi BPPT maupun pengujian lapangan Stasiun Darat di Menara Navigasi BPPT di Puspiptek Serpong selama kurang lebih satu tahun, telah membuktikan pemenuhan terhadap Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 331 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Operasional 171-08 (Advisory Circular Part 171-08) Sertifikasi Tipe Peralatan ADS-B System. Proses sertifikasi ini bukanlah sebuah proses yang sederhana. Diperlukan kerja keras dan terobosan-terobosan dan peran dukungan dari berbagai pemangku kepentingan sehingga proses sertifikasi dapat diwujudkan.

Menurut Direktur Pusat Teknologi Elektronika BPPT, Yudi Purwantoro, sistem ADS-B dirancang sesuai dengan masukan dari AirNav di dua bandara, yakni Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Husen Sastranegara Bandung. Mulai dari interface atau tampilannya dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan AirNav. Bahkan menurut mereka, sudah sangat user friendly.

“Untuk akurasi, ADS-B hasil inovasi BPPT bisa kurang dari tiga meter, standarnya itu delapan meter atau 25 feet. Sedangkan jarak terjauh yang bisa dideteksi adalah 250-300 nautical mile, atau dari Jakarta sampai sebelah utara Pulau Bangka. Ini sudah sesuai dengan persyaratan” ucapnya. Untuk diketahui, Nautical Mile (NM) atau mil laut adalah satuan jarak yang digunakan dalam bidang penerbangan dan pelayaran. Satuan mil laut didasarkan pada jarak keliling planet bumi. Satu NM sama dengan 1,852 kilometer atau 1.852 meter. Satu NM sama dengan 1,15078 mil. “Ketika sistem ADS-B ini sudah berhasil disertifikasi, maka sistem ini akan menjadi produk kebanggaan nasional, yang memiliki kecanggihan setara dengan produk negara maju, dan diperkuat dengan produksi yang dilakukan oleh Industri lokal,” pungkas Yudi. DIREKTUR OPERASI AIRNAV INDONESIA:KAMI SUDAH “KEENAKAN” DENGAN ALAT INI

“Ketika sistem ADS-B ini sudah berhasil disertifikasi, maka sistem ini akan menjadi produk kebanggaan nasional, yang memiliki kecanggihan setara dengan produk negara maju, dan diperkuat dengan produksi yang dilakukan oleh Industri lokal,” pungkas Yudi. “Saat masa ujicoba ADS-B sudah habis, BPPT sudah ingin mengambil alat ini. Tapi teman-teman AirNav di Bandara Ahmad Yani dan Bandara Husein Sastranegara Bandung bilang, jangan diambil Pak, kami sudah “keenakan” dengan alat ini,” terang Direktur Operasi AirNAv Indonesia, Wisnu Darjono, saat penyerahan Sertifikat Tipe Peralatan ADS-B Groundstation Tipe AGS-216 Produksi PT INTI, Rabu (15/03).

Wisnu menambahkan, teman-teman AirNav sudah sangat percaya dengan BPPT. Bahkan, Ia mengakui, AirNav tidak perlu lagi meminta fitur-fitur untuk ditampilkan di interface, karena semuanya sudah lengkap. “Ini adalah bukti bahwa ADS-B hasil inovasi teknologi BPPT layak,” imbuhnya.

Page 24: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 46 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 47 . @BPPT_RI

VULKANISIR BAN PESAWATTEKNOLOGI TERAPAN

Deputi Kepala BPPT bidang TIEM Hammam Riza menyaksikan perjanjian kerja sama antara BPPT dengan GMF AeroAsia dalam pemanfaatan teknologi material (karet alam) untuk kebutuhan ban pesawat terbang

BPPT - GMF AEROASIA KERJASAMAVULKANISIR BAN PESAWAT

Konsekuensi dari semakin meningkatnya penggunaan transportasi udara, salah satunya berdampak pada semakin meningkatnya jumlah kebutuhan penggantian ban pesawat, baik dengan ban baru maupun ban yang telah di-retread. Dalam melakukan “retread ban pesawat” menggunakan jumlah karet alam sekitar 80 – 90 %, dan sisanya

digunakan bahan karet sintetis dan bahan aditif lainnya, demikian kata Deputi BPPT Bidang TIEM Hammam Riza pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BPPT dengan PT GMF Aeroasia di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, pada akhir Januari 2017.

Sehingga menurut Hammam, dikemudian hari apabila industri retread ban pesawat telah berdiri di Indonesia, maka akan terserap karet alam sebesar 1.750 ton per tahun. Hammam menambahkan, pengembangan teknologi kompon karet alam untuk aplikasi retread ban pesawat telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Material BPPT sejak tahun 2014.

Hammam lebih lanjut mengatakan bahwa kerjasama retread ban pesawat atau vulkanisir ban pesawat ini dilaksanakan BPPT sebagai wujud BPPT dalam mendukung kemandirian industri nasional.

“Dari kegiatan inovasi dan layanan teknologi tersebut diatas, diharapkan berdiri industri retread ban pesawat dan industri pendukung lainnya di Indonesia, sehingga diharapkan akan berkurang ketergantungan “impor retread ban pesawat”, jelas Hammam.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Base Operation PT GMF Aeroasia I Wayan Susena mengatakan, pesawat terbang membutuhkan ban, kemudian juga ada aturan dari pemerintah bahwa batasan dalam hal untuk vulkanisir ban atau retread.

Seperti yang kita ketahui kebutuhan dari ban menurut Susena sangat besar sekali. “Awal dari

kerjasama ini kita ingin membuktikan Indonesia mampu untuk melakukan tire retread’, jelas

Susena

Sementara itu Direktur Teknologi Material BPPT Asep Riswoko mengungkapkan, kegiatan dengan PT GMF Aeroasia ini adalah sebuah usaha untuk menyerap karet alam lokal supaya bisa hilirisasi, sehingga target kita ingin bisa berkontribusi agar karet lokal bisa dimanfaatkan oleh industri dan salah satunya adalah produk retread ban pesawat ini.

Untuk menggantikan apa yang selama ini tergantung dari luar negeri, BPPT secara teknis berusaha untuk mendukung agar bisa melakukannya didalam negeri.

“Ini merupakan pintu masuk kita di dunia industri penerbangan dalam rangka memanfaatkan lebih banyak sumber daya lokal. Kedepan diharapkan BPPT melalui Pusat Teknologi Material bisa lebih dominan lagi dan bisa lebih banyak kontribusinya,” tutup Asep.

Kita Ingin Buktikan BahwaINDONESIA MAMPU MELAKUKANVulkanisir Ban Pesawat

I WAYAN SUSENADIREKTUR BASE OPERATION GMF

Page 25: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 48 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 49 . @BPPT_RI

BERAS SEHATKUTEKNOLOGI TERAPAN

Beras Sehatku hasil inovasi BPPTyang dikembangkan Technopark Lampung Tengah, memiliki indeks glikemik lebih rendah dari beras biasa

M erosotnya harga jual singkong tak luput dari perhatian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dengan sentuhan inovasi teknologi, Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mendampingi Kabupaten Lampung Tengah, untuk meningkatkan nilai ekonomis singkong dengan menciptakan produk pangan beras sehat, berbasis olahan singkong.

BERAS SEHAT BPPTBERBAHAN SINGKONG, AMAN UNTUK

PENDERITA DIABETES, COCOK UNTUK DIET

“Dengan rekayasa teknologi, singkong ini kami olah menjadi produk pangan beras. Ini juga salah satu upaya menjaga ketahanan pangan, melalui penganekaragaman atau diversifikasi pangan,” papar Unggul dalam sambutannya di Kantor Balai Besar Teknologi Pati - BPPT, Lampung (2/3).

BPPT telah mengkaji terap dan menghasilkan beragam inovasi teknologi di bidang pangan. Terkait kerjasama dengan Lampung Tengah ini, dikatakan Unggul bahwa pihaknya melihat potensi komoditas Singkong di Kabupaten Lampung Tengah, akan lebih tinggi nilai jual jika diolah menjadi produk pangan beras.

“Produk diversifikasi pangan berbasis singkong ini telah sukses diterapkan oleh BPPT. Komoditas Singkong pun akan memiliki nilai ekonomi tinggi dengan diolah menjadi Beras Sehatku, Beras Sigerku, dan Beras Tiwulku,” papar Unggul.

Terkait agenda Pemerintah, Unggul mengatakan bahwa BPPT terus berupaya melakukan kaji terap teknologi untuk menghasilkan inovasi di bidang pangan lainnya. Hal ini penting agar impor pangan dapat dikurangi dengan adanya diversifikasi atau penganekaragaman pangan.

“Kenapa kita harus impor. Kita bisa subtitusi dengan melakukan diversifikasi pangan,” tegasnya.

Sebelumnya di Kantor Pemkab Lampung Tengah, Bupati Lampung Tengah, Mustafa mengatakan, penandatanganan kerjasama dengan

BPPT ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Lampung Tengah untuk menyejahterakan masyarakat.

“Kami berharap petani singkong tidak lagi terpaku hanya menjual singkong ke pabrik dan mengikuti harga tapioka secara nasional. Jadi kalau harga tapioka turun dan pasokan singkong meluap, otomatis harga singkong anjlok, begitu pula sebaliknya”.

Dengan adanya diversifikasi singkong ini, maka petani singkong akan mendapatkan jaminan harga singkong yang stabil, karena akan diolah BPPT untuk menjadi beras yang secara nilai ekonominya juga lebih tinggi.

“Yang pasti, Pemkab juga akan menjamin harga singkong dengan membeli singkong petani,” tegas Bupati Mustafa. Lebih lanjut Mustafa berharap agar kerjasama yang dilakukan Pemkab Lampung Tengah dengan BPPT

ini mampu menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi anjloknya harga singkong

dalam beberapa bulan terakhir.

“Semoga dengan dukungan inovasi teknologi BPPT harga singkong dapat meningkat, dan petani juga sejahtera. KEDEPAN JUGA DIHARAPKAN BERAS SEHATKU, SIGERKU, DAN TIWULKU BISA GO INTERNASIONAL DAN DINIKMATI OLEH

MASYARAKAT DUNIA.

Page 26: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 50 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 51 . @BPPT_RI

BERAS SEHATKUTEKNOLOGI TERAPAN

Kabupaten Lampung Tengah dalam Google Maps. Bagian yang berwarna ungu adalah lokasi Technopark Lampung Tengah yang rencananya akan didirikan di Kecamatan Anak Tuha dengan luas wilayah mencapai 20 Ha.

Foto: Perhiptani Lampung - Yopie

Memang Tanpa Adanya Penguasaan Teknologi,

Sebesar Apapun Sumberdaya,Kita Tak Akan Pernah Maju

M. RIDHO FICARDOGUBERNUR LAMPUNG

INOVASI BPPT BERAS SEHATKU

Lebih lanjut Kepala Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) BPPT, Aton Yulianto, menyatakan bahwa BPPT melalui B2TP yang di nakhodai nya ini, akan mendampingi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah dalam mewujudkan peningkatan taraf ekonomi petani dan peternak di kabupaten ini.

“Pembangunan sepenuhnya wewenang Pemkab Lampung Tengah dan Pemerintah Provinsi Lampung, kami membantu dalam mewujudkan penerapan teknologi bagi produk pertanian yang menjadi unggulan Lampung Tengah,” tutur Aton.

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut merupakan tindaklanjut penandatanganan kesepakatan kerjasama sebelumnya terkait program diversifikasi pangan khususnya yang

berbahan dasar singkong, antara BPPT dengan Bupati Lampung Tengah di Kantor BPPT, akhir Februari lalu.

Kerjasama ini kata Aton, merupakan sinergitas yang berupaya meningkatkan dan mempercepat pengembangan produk yang dapat dipasarkan, selain menambah nilai ekonomi pada komoditas singkong, yang diolah menjadi produk pangan beras sehat. Beras sehat ini diungkap Aton, baik untuk penderita penyakit diabetes dan obesitas

“Beras sehat ini berbeda dari beras biasa karena terbuat dari campuran singkong, jagung dan ubikayu, tanpa tambahan pengawet dan pewarna, sehingga sesuai untuk makanan sehari-sehari penderita diabetes dan obesitas. Bahkan cocok juga untuk yang sedang melakukan Diet,” imbuhnya.

Sebagai informasi B2TP merupakan pusat unggulan pengembangan pati, yang berperan untuk mendorong pertumbuhan industri berbasis pati serta penerapan teknologi berbasis pati yang efisien, handal dan ramah lingkungan bagi pemecahan permasalahan nasional.

Terkait inovasi BPPT, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mendukung penuh berdirinya Technopark Lampung Tengah yang memiliki fokus dibidang pertanian. Menurutnya, adanya Technopark akan mampu membantu masyarakat secara nyata.

“BPPT telah membawa program prioritas nasional, yakni Technopark. Memang tanpa ada penguasaan teknologi, sebesar apapun sumberdaya kita, kita tak akan pernah maju. Insya Allah apa yang BPPT butuhkan kami akan siapkan. Saya sudah meminta setiap bagian yang terkait di dalam kegiatan

Technopark untuk segera berkoordinasi dengan BPPT, jangan nanti-nanti. Karena biasanya, later become never,” cetus Ridho.

Pemerintah memang telah mencanangkan terbangunnya seratus Technopark di seluruh Indonesia. Technopark Lampung Tengah adalah satu dari sepuluh Technopark yang dimandatkan ke BPPT untuk dikembangkan.

“Presiden menginginkan kita mengembangkan potensi tiap tiap daerah. Untuk Technopark Lampung Tengah ini sendiri memiliki fokus ke pertanian. Sementara untuk technopark lainnya yang juga ada di Pulau Sumatera, yakni Technopark Pelalawan, memiliki basis industri produk sawit,” terang Unggul dalam acara peresmian Gedung Pusat Informasi Bisnis Teknologi dan Technopark (PIBTT), di Kota Bandar Lampung beberapa waktu lalu.

Page 27: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 52 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 53 . @BPPT_RI

INTEGRASI SAPI SAWITTEKNOLOGI TERAPAN

Peternak binaan BPPT memberikan pakan berbahan dasar sawit untuk ternaknya di Pelalawan, Riau.

Limbah Sawit

FORMULA PAKAN UNTUKMENINGKATKAN BERAT SAPI

M enjawab isu Kedaulatan Pangan Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hadirkan formula pakan ternak bernutrisi tinggi, guna membantu

tingkatkan populasi ternak sapi potong. Hal ini juga merupakan solusi nyata, agar Indonesia mampu penuhi kebutuhan daging sapi dan mengurangi impor.

Dikatakan Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT, Arief Arianto, pihaknya telah hadirkan inovasi pakan sapi bernutrisi tinggi yang berasal dari limbah sawit.

“Inovasi pakan sapi sawit ini mampu meningkatkan bobot sapi potong dan sudah diterapkan di beberapa wilayah. Kali ini juga kami lakukan kerjasama dengan Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, untuk mendirikan Pabrik Pakan Mini Pakan Ternak dengan Kapasitas 10 ton pakan ternak per-hari,” ungkap Arief usai penandatanganan perjanjian kerjasama di Medan.

Kerjasama yang dilakukan PTPP-BPPT dengan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kab. Batubara inipun ditujukan untuk mendorong tumbuhnya peternakan sapi di Kabupaten Batubara.

Saat ini kata Arief, menurut data setempat, jumlah populasi sapi di Batubara ada sekira 27 000 ekor sapi, yang membutuhkan pakan sapi sebesar kurang lebih 270 ton per hari.

“Selama ini untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi pun, masih didatangkan dari luar Kabupaten. Padahal Kabupaten Batubara memiliki potensi bahan baku pakan sapi dari limbah sawit, sisa panen padi, serta sisa panen jagung,” ujarnya.

Potensi pakan yang ada, lanjut Arief, setelah dihitung ternyata mampu mencukupi pakan untuk 3 Kali jumlah populasi sapi di Kabupaten Batubara saat ini, yakni menjadi sekitar 90.000 ekor sapi.

Ketersediaan daging sapi tersebut juga sebut Arief, merupakan bagian dari skenario penyediaan protein hewani nasional, yang tertera kepada lokus

kegiatan Kedaulatan Pangan di Kementerian PPN/BAPPENAS.

“Limbah dari kebun sawit dan industri pengolahan sawit merupakan sumber bahan pakan yang banyak tersedia sepanjang tahun dan murah,” ucapnya.

Limbah industri bungkil sawit dan solid tersedia dan mengandung sumber protein. Saat ini sumber tersebut belum termanfaatkan dengan optimal.

Dalam program integrasi sapi sawit ini, BPPT telah bekerja sama dengan daerah sebagai percontohannya. Tahun 2014 BPPT mulai bekerja sama dengan Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan untuk pertama mencapai 70 ekor sapi dan kini sudah 500 sapi. Selain itu, digagas pola model serupa di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. “Yang menarik adalah bahwa pengembangan sapi di lahan perkebunan sawit adalah bagaimana menyediakan pakan, andalannya adalah menggunakan limbah sawit dengan memformulasi pakan ternak,” ujarnya.

Sebagai perbandingan, pada sapi bali dengan pakan konvensional (rumput+dedak) hanya meningkatkan maksimal 200 gram per hari bobot sapi, namun setelah formulasi pakan dari limbah sawit (powerfeed) menjadi 400-700 gram per hari.

Dirinci Arief juga, limbah sawit ini mengandung protein tinggi, banyak lemak, asam organik dan serat yang cocok untuk sapi.

“Dengan pakan formulasi dari limbah sawit ini ada perbedaan perfomance sapi, seperti bobotnya meningkat 50 persen, kesehatan dan tampilannya juga semakin baik,” ucapnya.

Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga telah mengeluarkan Permentan No 105/Permentan/PD.300/8/2014 Tentang Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Budidaya Sapi Potong sebagai dasar hukum kegiatan sapi sawit.

Keunggulan program integrasi, antara lain:• Hemat biaya pakan ternak (limbah sawit yang

biasa dibuang kini menjadi pakan)• Bobot sapi bertambah dalam waktu singkat• Pemasukan tambahan dari pakan ternak

berbahan sawit yang dijual ke koperasi• Efisiensi penggunaan lahan (kolaborasi antara

pemilik lahan sawit dengan peternak sapi)• Sapi bisa dimanfaatkan sebagai pengangkut

tandan buah segar• Penghematan pemakaian pupuk kimia

Sumber: Riset BPPT, Litbang “Kompas”

INTEGRASI SAPI DAN KELAPA SAWIT

Definisi: Suatu sistem yang saling membutuhkan antara industri sawit dan usaha ternak sapi. Dalam insutri sawit yang meliputi usaha perkebunan sawit hingga pengolahan hasilnya. Terdapat komponen-komponen dari usaha yang dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ternak sapi.

Komponen-komponen usaha sawit yang dapat dimanfaatkan, antara lain:

• Lahan (termasuk rumput yang tumbuh di atasnya)

• Produk samping dari perkebunan (pelepah sawit dan daun)

• Produk sampingan dari pabrik pengolahan sawit (serat perasa, lumpur sawit dan bungkil inti sawit).

Page 28: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 54 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 55 . @BPPT_RI

TEKNOLOGI TERAPAN PUSAT TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN

INI DIA SOLUSI AGAR TANAMAN CABAI TIDAK RUSAK OLEH HAMA

H arga cabai yang terus meroket disebut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), membutuhkan solusi teknologi. Dikatakan Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian,

Arief Arianto, Ulat Grayak (Spodoptera litura) dan Cendawan colletotrichum adalah penyebab utama tanaman cabai banyak yang mati atau gagal di panen.

Menurut Arief mata rantai perkembangbiakan hama penyakit, atau biasa disebut siklus hidup hama atau penyakit, harus diputus. “Pola tanam petani cabai seharusnya diubah. Lahan pertanian sebaiknya

tidak langsung ditanami lagi setelah panen terakhir, sampai ditumbuhi rerumputan, sehingga bisa memutus mata rantai perkembangbiakan hama dan penyakit,” ungkap Arief di Jakarta, (13/02).

Disebut Arief, Ulat Grayak menyukai dan bergerak aktif pada kondisi lingkungan yang teduh seperti saat mendung dan tidak disinari matahari. Cara mengendalikan ulat yang senang memakan daun tanaman hingga habis itu, menurut dia, dilakukan secara manual, diambili di malam hari pada saat ulat keluar, kemudian dimusnahkan.

“Atau cara lainnya dengan menggunakan insektisida dan disemprotkan pada malam hari. Yang aman adalah insektisida organik misalnya yang dibuat dari perasan daun dan batang tanaman tembakau atau dari bji tembelekan,” ujarnya.

Namun hama ulat ini dapat dicegah dengan cara praktis, yakni sebelum menanam cabai, tanah diolah dulu secara sempurna dan bedengan (bidang tanah yang digunakan untuk perkecambahan biji di persemaian) dibolak-balik agar sisa ulat dan pupa (ulat dalam kepompong) benar-benar mati.

Selain itu, dilakukan pembersihan gulma (tumbuhan pengganggu semacam rumput) yang ada di bedengan dan parit yang menjadi tempat berlindung ulat dan disiangi hingga bersih untuk menghilangkan populasi ulat.

ANTISIPASI CENDAWAN

Arief kemudian menuturkan bahwa sejumlah daerah sentra cabai yang terserang penyakit patek (antraknosa), disebabkan oleh cendawan Colletrotichum sp yang dipicu oleh situasi lingkungan lembap dengan suhu udara 29-32 derajat Celcius. Saat musim hujan lanjutnya, serangan penyakit justru lebih dominan dibandingkan hama.

Gejala jamur patek diketahui dengan munculnya bercak-bercak hitam pada cabai yang segera menjadi busuk kering dan menghitam, lalu merembet hingga tangkai buahnya pun rontok.

“Serangan penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan parah hingga 80-90 persen dari tanaman cabai. Kondisi lingkungan tersebut biasa terjadi pada musim hujan seperti sekarang ini,” katanya.Cara praktis pencegahannya adalah mengurangi kelembapan di sekitar tanaman cabai dengan memberikan ruang bagi air dan udara untuk mengalir seperti dengan menyiangi gulma, karena

gulma dalam jumlah besar akan menyebabkan aliran air terhambat dan kelembapan meningkat.

Cara lainnya adalah menjaga jarak antar-tanaman, karena jarak tanaman yang rapat membuat kondisi lingkungan semakin lembap. Selain itu ujarnya, perbaiki galengan (lahan pembatas) agar aliran air untuk drainasenya menjadi lancar, juga melakukan perempelan (pemotongan tunas samping) agar dapat memperbaiki iklim mikro tanaman menjadi lebih kering sekaligus memberi manfaat merangsang pembuahan cabai.

Cara berikutnya, pemupukan dengan memberikan pupuk K (Kalium) dan ditambah Ca (Kalsium) unsur utama penyusun dinding sel tanaman, untuk penguatan buah dan daun. Kelebihan Nitrogen membuat tanaman rentan terserang penyakit.

Namun kata Arief, jika tanaman sudah terserang, harus segera dipetik tanaman cabai tersebut lalu segera dibakar habis di luar lokasi budidaya agar spora-nya tidak tersebar kemana-mana.

“Juga semprotkan tanaman yang masih sehat dengan fungisida dalam takaran yang tepat, tidak berlebihan karena residunya membahayakan lingkungan”, imbuhnya.

Untuk mengatasi penyakit ini, petani sangat dianjurkan hanya menggunakan benih cabai yang telah teruji kualitasnya dan tahan terhadap patek, namun jika menggunakan benih dari tanaman sendiri, gunakan yang sehat, bukan yang terinfeksi, karena penyakit ini bisa menyerang sejak masih berupa biji.

Petani cabai khususnya sebut Arief memang perlu memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengantisipasi dan menanggulangi tanaman dari kerusakan. “Solusi lain, untuk memutus siklus hidup hama atau penyakit pada tanaman cabai bisa dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman yang bukan inang dari hama atau penyakit tanaman cabai. Misalnya dengan tanaman jagung atau kacang-kacangan,” tutup Arief.

Page 29: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 56 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 57 . @BPPT_RI

KARTINI BPPT eniya l. dewi

Teknologi MerubahPeradaban.Dan PerempuanAdalahPenggerak Peradaban

SRIKANDI KARTINIMASA KINI,

CIPTA INOVASITANPA HENTIP eringatan Hari Kartini ke 138 tahun

ini dimaknai oleh Deputi BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB BPPT), Prof. Eniya L. Dewi sebagai momentum emansipasi wanita untuk

terus berinovasi dan giat berkarya. Ditegaskan Eniya, RA Kartini adalah Sosok Yang Telah Melakukan Revolusi Mental Bagi Kaumnya.

Sosok Kartini kata Eniya,, merupakan sosok pendobrak budaya atau sebagai perubah budaya bangsa. Jadi, kalau kita mengimplementasikannya atau merefleksikannya pada tahun sekarang ini berarti perempuan itu mempunyai satu kemampuan yang lebih untuk merubah budaya bangsa.

“Saya alhamdulillah senang dapat tumbuh pada era saat ini, yang sudah diinisiasi oleh sosok Kartini. Untuk memaknai peran atau semangat dari Kartini itu kita harus berjuang, perjuangan kita masih panjang

Page 30: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 58 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 59 . @BPPT_RI

KARTINI BPPT eniya l. dewi

Eniya L. Dewi mempamerkan piagam dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) di Pesta Rakyat Jawa Tengah, Magelang tahun 2016 lalu (27/08). Rekor MURI yang diperoleh BPPT adalah untuk Prakarsa Mie Jagung dengan varian warna alami terbanyak.

Apakah itu 100 tahun kedepan atau 200 tahun kedepan? Tapi yang perlu dipersiapkan sebagai perempuan yang notabene akan menjadi calon ibu itu melahirkan generasi baru yang menjadi tumpuan untuk melakukan estafet teknologi atau estafet budaya, estafet ilmu pengetahuan yang pada 100 tahun kedepan pasti anak cucu kita tidak memikirkan apa yang kita pikirkan sekarang, tetapi mereka lebih maju sehingga apa yang kita persiapkan sekarang ini adalah sesuatu yang bisa membuka wawasan mereka untuk lebih maju lagi,” papar Eniya

Bicara tentang perempuan lanjutnya, perempuan itu mempunyai perbedaan dengan pria dalam sistem komponen neuron-neuron dalam otaknya. Jadi, peneliti mengatakan kalau pria cenderung mengkotak-kotakkan permasalahan, tapi kalau perempuan walau memiliki beragam permasalahan namun saling berkaitan, jadi inilah yang membedakan namun keduanya mempunyai satu kelebihan dan kelemahan.

“Kalau kita berbicara dalam konsep kerjasama, perempuan itu bisa melengkapi seorang pria atau pria bisa melengkapi seorang perempuan. Kedepannya peran perempuan itu harus juga mempunyai andil yang besar, kalau negara ini sudah lebih fleksibel dalam mengadopsi peran kaum perempuan terutama di Indonesia karena bisa dibuktikan bahwa acuan pemerintahan mengatakan bahwa kaum perempuan yang bergerak di lini kalau bisa berjumlah lebih dari 30%. Itu bisa ditunjukkan oleh perempuan itu sendiri, bahwa mereka sudah bisa berperan parlemen bahkan lebih dari 20% dan ini tidak kita dapati di Amerika sekalipun yang mereka mengedepankan emansipasi dan lain sebagainya, ternyata peran perempuan itu masih kurang 10%. Ini satu fakta, negara kita sangat mengakomodir dan menjunjung tinggi peran perempuan,” tegasnya.

Lebih lanjut Eniya juga menuturkan bahwa dirinya menimba ilmu 10 tahun di luar Indonesia, dan setelah itu terus mengabdi di BPPT. Hingga kini saya mempelajari ada beberapa hal penting yang penting, mungkin dicatat oleh berbagai perempuan perekayasa di BPPT dan mungkin diluar institusi lainnya. “Saya mempelajari keuletan itu salah satu hal utama yang bisa menjadi harta bagi kaum perempuan untuk melakukan atau menuntaskan kegiatan teknologi,” terang Eniya.

Kedua, menurut Eniya adalah kemampuan untuk berkomunikasi. Hal ini sangat diperlukan untuk

melakukan diplomasi teknologi baik itu ke stakeholder, ke mitra dalam tataran kita terjun dalam masyarakat, berarti ini mudah dilakukan kalau perempuan yang maju. Kalau berbagai problem yang pelik kadang kala bisa dengan mudah dilakukan pendekatan oleh seorang perempuan. Ini satu keberuntungan bagi perempuan.

Ketiga adalah masalah networking, jalan untuk menuju atau membangun suatu networking yang besar dan panjang itu diperlukan dalam membangun satu teknologi, dari research, development sampai ke operasional, bahkan sampai ke satu rekomendasi teknologi yang besar kedepan. Ini diperlukan networking yang sangat kuat dan biasanya perempuan itu lebih lincah mengakomodir hal-hal seperti itu.

Eniya lantas menyoroti perkembangan teknologi global yang dianggapnya terus bergerak cepat. Menyikapi hal ini Eniya menghimbau kepada seluruh generasi muda, khususnya perekayasa perempuan di BPPT dan instansi lainnya untuk terus mengejar apa yang masih menjadi ketertinggalan kita.

“Teknologi merubah peradaban. Dan Perempuan adalah penggerak peradaban. Saya Eniya Listiani Dewi mengucapkan Selamat Hari kartini 2017,” pungkasnya.

What Differ Of One People With Another Is Just About An Amount

Of Variable We Had For Making Our Future

Opportunity

Eniya L. Dewi

Tempat Kelahiran : Magelang, 14 Juni 1974 Kebangsaan : IndonesiaJabatan : Deputi BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB)Alamat Kantor : Gedung II BPPT lt. 10 Jl. M. H. Thamrin, No. 8 Jakarta Pusat - 10340Email : [email protected] [email protected] : (021) 3169552, 3169555

Prestasi:2003 - Mizuno Award Japan - Koukenkai Award Japan2004 - Peneliti Muda Terbaik Indonesia Bidang Teknik dan Rekayasa2006 - ASEAN Outstanding Achievement Award - Rekayasa Engineering Award dari PII Adikara2008 - RISTEK MEDCO Energy Award2009 - Asia Excellence Award2010 - Pemenang Inovasi Paten - Pegawai Berprestasi BPPT - The Habibie Award bidang Ilmu Rekayasa dari Habibie Center

PROF. DR.ENG ENIYA LISTIANI DEWI, B.ENG, M.ENG

Page 31: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 60 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 61 . @BPPT_RI

SEPUTAR BPPT

Sekretaris Utama BPPT Soni S Wirawan bersama Kepala Unit di lingkungan SETAMA, usai penandatangan pakta integritas dalam acara Rapat Kerja SETAMA 2017.

“Mental pegawai BPPT, saya anggap inilah yang paling penting. Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong atau Revolusi Mental, harus terus kita implementasikan. Kita harus revolusi mental, bekerja keras demi BPPT. Kita angkat kebanggaan kita terhadap BPPT. Hasil yang kita capai adalah juga prestasi untuk kita,” tegasnya dalam Rapat Kerja Sekretariat Utama BPPT, Denpasar (14/3).

Aspek Integritas dituturkan Soni adalah agar seluruh pegawai menumbuhkan rasa semangat untuk menomorsatukan BPPT. Integritas kata Soni, sangat penting terkait dengan tantangan yang akan dihadapi BPPT.

“Tahun ini BPPT semakin eksis dan dipercaya oleh institusi terkait. Inovasi Rubber Air Bag, Implan Tulang, PLTP 3 MW, Pabrik Garam Farmasi, Sistem ADSB untuk navigasi penerbangan Indonesia. Inovasi BPPT tersebut mulai mendapat pengakuan dari institusi terkait. Hal ini membuat kita juga harus terus komitmen dan kerja keras untuk menjaga kepercayaan dari mitra kerja,” ujarnya.

Intinya kata Soni, para pegawai di lingkungan SETAMA harus berikan layanan terbaik untuk BPPT. Terkait hal ini lanjutnya, penting untuk seluruh jajaran di Setama mengingat agenda Revolusi Mental, yakni Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong.

“Bangkitkan integritas kerja kita untuk BPPT. Apa yang bisa kita berikan untuk BPPT. Ayo full komitmen, berikan prestasi yang terbaik untuk BPPT,” tandas Soni.

TumbuhkanSemangat Untuk

MENOMORSATUKAN BPPT

SONI SOLISTIA WIRAWANSEKRETARIS UTAMA BPPT

Kepada seluruh jajaran di Sekretariat Utama (SETAMA) BPPT, Soni menegaskan pentingnya Agenda Revolusi Mental, untuk peningkatan kinerja BPPT.

INTEGRITAS, ETOS KERJA & GOTONG ROYONG

UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

Page 32: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 62 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 63 . @BPPT_RI

INFORMASI PUBLIK

M enteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Kepala BPPT lakukan Kunjungan kerja ke Pulau Nipah, Batam, Kepri (2/2).

Menko Kemaritiman dalam kunjungannya mengatakan bahwa pemerintah ingin agar pulau tersebut bisa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menko Luhut yang juga didampingi oleh Kepala BPPT, menyebut bahwa pengembangan Pulau Nipah ini sangat potensial. Rencananya, Indonesia akan menyediakan kawasan industri dan pelabuhannya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPT, Unggul Priyanto menyebut bahwa pihaknya siap mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Nipah, dari sisi inovasi teknologi.Menurut Unggul kawasan terluar Indonesia ini pulau terluar seperti Pulau Nipah dan kawasan perbatasan lainnya perlu mendapat perhatian khusus.

TEKNOLOGI AIR BERSIH UNTUK PULAU NIPAH

“Kami akan kaji dan terapkan inovasi teknologi agar Pulau Nipah dapat menjadi model bagi pengembangan pulau- pulau terluar,” ungkap Unggul.

Saat ini kata Unggul, pihaknya siap menerapkan inovasi teknologi untuk mengubah air laut untuk menjadi air bersih. Hal ini dikatakan Unggul usai berkeliling melihat kondisi Pulau Nipah.

Menanggapi pernyataan Kepala BPPT, Menko Luhut kembali menyampaikan bahwa

Pulau Nipah ini memiliki potensi tidak hanya untuk kepentingan

ekonomi, tetapi juga kepentingan pertahanan dan keamanan.

Ditegaskan Luhut, Pulau Nipah adalah aset negara yang harus dijaga dan diangkat potensinya.

“Ini sangat penting sebagai pulau terdepan atau terluar dari

pulau-pulau yang ada di Batam, yang merupakan perbatasan

dengan negara lain,” tuturnya.

Lebih lanjut Menko Luhut meyakini bahwa pemanfaatan pulau terluar seperti Pulau Nipah untuk kegiatan ekonomi, tentu akan berdampak baik.

Page 33: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 64 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 65 . @BPPT_RI

E-PERFORMANCE BASED BUDGETINGINFORMASI PUBLIK

DORONG REVOLUSI MENTALTATA KELOLA PEMERINTAHAN,BPPT SIAPKAN E-PBB

P residen RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan terus menyerukan kepada instansi pemerintah untuk menerapkan penganggaran berbasis kinerja atau money follow program sebagai dasar

penggunaan anggaran, serta mendorong tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Sejalan dengan arahan Presiden RI tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya dari sisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT), menyiapkan sebuah sistem untuk memantau tata kelola anggaran dan kinerja pemerintahan secara elektronik.

SEKRETARIS UTAMA BPPT, SONI SOLISTIA WIRAWAN mengungkap bahwa BPPT tengah mengkaji sistem e-Performance Based Budgeting (e-PBB). Aplikasi ini ungkap Soni, diminta secara khusus oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, untuk menjadi percontohan agar dapat diterapkan pada Kementerian/Lembaga di seluruh Indonesia.

“Aplikasi yang tengah dibuat purwarupa-nya oleh tim BPPT dan Kementerian PAN&RB ini nantinya dapat digunakan untuk memantau tata kelola anggaran lembaga pemerintah. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi kinerja, hingga reward dan punishment, dari sisi anggaran dan capaian program,” papar Soni.

Sistem tersebut diuraikan Soni, direkayasa BPPT dengan mengintegrasikan aspek akuntabilitas

kinerja dengan aspek e-budgeting. Sistem ini juga ditujukan untuk memastikan agar setiap

anggaran dari program pemerintah dapat berorientasi pada outcome dan memiliki

manfaat besar bagi masyarakat.

“Sistem ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran negara. Hal ini tentunya

sejalan dengan Agenda Revolusi Mental Pak Presiden Joko Widodo,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan Soni bahwa BPPT sepenuhnya mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia. Semangat MUHAMMAD YUSSUF ATEH

Aplikasi e-PBB Dibuat Untuk Mendorong Percepatan Implementasi Manajemen Kinerja Di Seluruh Instansi Pemerintah

keterbukaan lembaga pemerintah juga menjadi salah satu keunggulan sistem ini.

“Kami di BPPT berharap bahwa sistem e-PBB ini nantinya dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik instansi pemerintah. Apresiasi untuk tim PMI, Rorenkeu dan Kementerian PAN&RB,” tutup Soni.

Sementara Menteri PANRB Asman Abnur saat memberikan arahan pada Rapat Kerja BPPT 2017, Februari lalu meminta agar BPPT dapat mendukung percepatan pelaksanaan e-government di Indonesia, khususnya untuk diterapkan di seluruh instansi pemerintah.

Terkait sistem e-PBB Asman mengatakan jika aplikasi ini sudah berhasil diterapkan di BPPT dan Kementerian PAN dan RB maka akan direplikasi kepada Kementerian/Lembaga. Menteri Asman kemudian juga memberikan apresiasi kepada BPPT yang dalam hal ini telah melakukan upaya-upaya perbaikan nyata bagi peningkatan efisiensi birokrasi.

“Saya minta agar BPPT dapat terus menghasilkan inovasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat,” tegasnya.

E-PERFORMANCE BASED BUDGETING (E-PBB)

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) gelar rapat percepatan implementasi e-Performance Based Budgeting (E-PBB) dan infrastruktur e-Government terintegrasi, di kantor Kementerian PANRB, Rabu (12/04). Rapat yang langsung dipimpin Menteri PAN dan RB, Asman Abnur membahas mengenai fitur-fitur penting aplikasi E-PBB kementerian dan lembaga, status pengembangan aplikasi, implementasi e-planning/e-budgetting, konsep integrasi serta harmonisasi implementasi E-PBB.

Terkait hal ini, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PAN dan RB, Muhammad Yusuf Ateh, menguraikan bahwa aplikasi e-PBB ini dibuat untuk mendorong percepatan implementasi manajemen kinerja di instansi pemerintah. Lebih jauh lagi, diharapkan dapat mengurangi potensi pemborosan/inefisiensi penggunaan anggaran dan Aparatur Sipil Negara (ASN) lebih fokus pada kegiatan utama yang merupakan tupoksi nya.

Dalam hal teknis, Ateh mengharap aplikasi e PBB ini dapat memastikan bahwa program kegiatan yang dianggarkan merupakan upaya untuk mencapai sasaran organisasi dan dapat mengukur kinerja sampai level individu sehingga menjadi dasar dalam pemberian reward dan punishment (tunjangan kinerja dan pengembangan karir) yang lebih fair dan transparan.

Page 34: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 66 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 67 . @BPPT_RI

INFORMASI PUBLIK ENAM PERAN BPPT

B adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berupaya meningkatkan daya saing Bangsa Indonesia. Untuk itu penguasaan teknologi dan inovasi, mutlak diperlukan. Kepala BPPT,

Unggul Priyanto mengatakan bahwa makin tinggi eksistensi BPPT dengan inovasi yang bermanfaat besar untuk Bangsa Indonesia, juga makin diiringi oleh tanggung jawab yang besar.

Dikatakan Kepala BPPT usai menghadap Presiden RI di Jakarta Maret lalu, Ia diminta secara khusus untuk meningkatkan peran inovasi dan teknologi dalam pembangunan nasional. “Kesempatan ini harus menjadikan kita seluruh warga BPPT untuk bekerja optimal. Kita harus dapat menunjukkan bahwa inovasi dan teknologi dapat menjadi jawaban untuk peningkatan daya saing Indonesia,” tegas Unggul.

BPPT UNGGULKAN 6 PERAN, Kepada seluruh jajaran BPPT, Unggul juga menyampaikan agar inovasi yang telah berhasil, harus dijaga dan ditingkatkan pemanfaatannya. “Kita (BPPT,red) harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Saat ini adalah pintu masuk kita, ke depan juga BPPT akan memiliki banyak pekerjaan, untuk itu kita harus siap agar tidak mengecewakan,” ujarnya.

Agar lebih fokus BPPT kata Unggul telah menentukan 6 Peran yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program kerja, yakni; Kerekayasaan, Kliring Teknologi, Audit Teknologi, Difusi dan Komersialisasi, Alih Teknologi serta Intermediasi. Enam peran ini dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Biro Hukum Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (Biro HKH BPPT), Ardi Matutu adalah sebagai berikut:

Saya Mengharapkan Semua Pegawai BPPT

Hapal Di Luar Kepala6 Peran BPPT

ARDI MATUTUKEPALA BIRO HKH BPPT

WUJUDKAN PERCEPATAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN INDONESIAKerekayasaan, kata Ardi adalah kegiatan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bentuk desain / rancangh bangun untuk menghasilkan nilai, produk, dan / atau proses produksi yang lebih baik dan / atau efisien dengan mempertimbangankan keterpaduan sudut pandang dan / atau konteks teknikal , fungsional , bisnis , social budaya , dan estetika.

Peran kedua, Kliring Teknologi, adalah proses penyaringan kelayakan atau suatu Teknologi melalui kegiatan Pengkajian untuk menilai atau mengetahui dampak dari penerapannya pada suatu kondisi tertentu.

Audit Teknologi yang menjadi peran ketiga, diurai Ardi yaitu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluiasi bukti secara obyektif terhadap asset teknologi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara teknologi dengan kriteria dan / atau standar yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.

Keempat, Difusi dan Komersialisasi yaitu kegiatan penyebarluasan informasi dan / atau promosi tentang suatu Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara proaktif dan ekstensif oleh penemuannya dan / atau pihak- pihak lain dengan tujuan agar dimanfaatkan untuk meningkatkan daya gunanya.

Peran penting kelima lanjut Ardi adalah Alih Teknologi, yakni pengalihan kemampuan menguasai dan memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi antar lembaga, atau orang, baik yang sama-sama berada di dalam negeri, maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

Keenam, tutup Ardi adalah Intermediasi, yang merupakan upaya untuk menjembatani proses terjadinya Inovasi antara Investor dengan calon pengguna teknologi atau alih teknologi antara pihak kepada pengguna.

Page 35: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 68 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 69 . @BPPT_RI

INFORMASI PUBLIK PROFIL DEPUTI

T elah dilaksanakannya program re-organisasi dan penajaman program kegiatan BPPT, pada tahun 2017 ini Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR-BPPT) resmi diemban

oleh Dr. Wahyu Widodo Pandoe.

Usai pelantikan, pria kelahiran 51 Tahun silam ini menyebut akan berfokus mewujudkan peningkatan daya saing di bidang Maritim, transportasi dan permesinan, serta menigkatkan layanan jasa dan inovasi teknologi terkait industri desain, rancang bangun dan rekayasa terkait kemandirian bangsa di bidang Hankam.

NAHKODABARU TIRBR“TIRBR ADALAH DESIGN CENTRE UNTUKRANCANG BANGUN DAN REKAYASA DI BIDANG PERTAHANAN & KEAMANAN, MARITIM, TRANSPORTASI DAN PERMESINAN DI INDONESIA”

Demi mendukung Agenda Poros Maritim Indonesia, Wahyu yang baru dilantik pada akhir April ini berupaya juga melakukan reposisi dan revitalisasi program kegiatannya, yakni dengan mendorong percepatan pembangunan tol laut, infrastruktur pelabuhan dan konektivitas.

Untuk mengetahui detil apa saja visi, misi dan upaya pria yang meraih gelar Doktor dari Texas University Amerika Serikat tersebut, berikut petikan wawancaranya

Sebagai Deputi apa program dan kegiatan yang menjadi fokus Bapak tahun ini?

Tahun 2017 ini, kita tetap melanjutkan program dan kegiatan sebagaimana sudah disusun dalam Renstra Kedeputian dan disepakati dalam Penkin 2017 untuk masing-masing unit kerja.

Kegiatan nasional lain yang sedang intens dipersiapkan adalah Pra feasibility study (FS) Kereta Api Ekspress Jakarta – Surabaya sebagai kerjasama BPPT dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI. Kegiatan ini dimulai bulan Mei 2017 dan harus selesai dalam 7 bulan berikutnya.

Pada sektor Migas, kami akan terus meningkatkan kerjasama dalam pemanfaatan inovasi dan layanan teknologi BPPT untuk mendukung industri eksplorasi dan eksploitasi migas. Kemarin kita juga sudah tandatangan MoU, menjalin kerjasama dengan SKK Migas, awal April kemarin.

Apa saja kompetensi teknologi yang akan menjadi unggulan TIRBR

Yang menjadi kompetensi adalah rancang bangun dan rekayasa terkait kemandirian bangsa di bidang Hankam, peningkatan daya saing di bidang Maritim, transportasi dan permesinan, serta meningkatkan

layanan jasa dan inovasi teknologi terkait industri desain dan rancang bangun

Apa rekomendasi Bapak guna mewujudkan Agenda Poros Maritim di tanah air

Intinya adalah mendorong percepatan pembangunan tol laut, infrastruktur pelabuhan dan konektivitas.

Untuk tol laut menurut saya menjadi program prioritas nasional yang sangat signifikan untuk mengurangi disparitas harga barang antara wilayah barat hingga timur di Indonesia. Pembangunan kapal-kapal baru untuk mendukung tol laut sebaiknya terstandarisasi secara nasional untuk percepatan kemandirian bangsa dalam industri maritim. Industri maritim Indonesia harus bisa masuk 10 besar dunia dalam waktu 15-25 tahun mendatang.

Terkait infrastruktur pelabuhan, kesiapan pelabuhan sangat penting dalam melayani sandar/labuh kapal-kapal niaga dan penumpang. Untuk Tol Laut, keberadaan crane atau fork lift pengangkut container menjadi keharusan di setiap pelabuhan, sehingga kapal-kapal dapat melakukan bongkar muat angkutan lebih cepat, efektif dan efisien.

Untuk hal konektivitas, baik konektivitas darat ke laut dan sebaliknya, serta laut ke laut/sungai dan sebaliknya seharusnya dapat lebih ditingkatkan. Kalau kita berorientasi maritim, situasi terkini bahwa angkutan barang (di Jawa) masih lebih dari 80% lewat darat seharusnya bisa kita balik menjadi 80% melewati lautan. Permasalahan utama di daerah adalah sulitnya transportasi darat dari pelabuhan ke pedalaman, sehingga distribusi barang ke/dari pedalaman menjadi lambat dan mahal. Angkutan sungai (water way) mungkin dapat menjadi pilihan atau solusi agar distribusi tersebut lebih optimal.

Bekerja Keras, Disiplin dan Ikhlas, serta Menjadi Pemimpin yang Tegas

WAHYU W. PANDOEDEPUTI TIRBR

Page 36: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 70 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 71 . @BPPT_RI

INFORMASI PUBLIK PROFIL DEPUTI

Apa saja inovasi teknologi lain yang dihasilkan TIRBR yang dapat menjadi solusi untuk peningkatan daya saing Indonesia

Saya lihat bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam) di Indonesia harus lebih mandiri, untuk itu teknologi hankam ke depan lebih fokus ke arah kemandirian bangsa. Dengan ini diharapkan ketergantungan kita terhadap Alutsista buatan asing, secara bertahap dapat dikurangi.

Sistem pertahanan dan keamanan nasional Indonesia menurut saya sudah selayaknya diisi oleh produk-produk dalam negri. Walaupun ini memang bukan pekerjaan mudah, tetapi upaya ini harus terus dilakukan.

Selanjutnya adalah inovasi teknologi di bidang Permesinan, Transportasi dan Manufaktur, kami akan lebih fokus ke peningkatan daya saing. Peningkatan TKDN menjadi tujuan khusus dari ketiga bidang tersebut. Kemampuan dan capacity building dalam perencanaan dan desain akan lebih ditingkatkan dengan mengedepankan inovasi teknologi yang teruji dan tersertifikasi. Intinya TIRBR siap mendukung industri hilir melalui produk inovasi maupun layanan teknologi agar langsung dapat dimanfaatkan oleh mitra industri ataupun Kementerian/lembaga.

Seputar Agenda Reformasi Birokrasi, apa arahan Bapak utk penerapan RB, umumnya di BPPT dan khususnya di TIRBR

Secara meyeluruh dan terintegrasi, BPPT telah melakukan upaya pembaharuan dan perubahan

mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan kemampuan sumber daya manusia.

Birokrasi memang selalu ada di pemerintahan manapun, tetapi kita upayakan diperpendek sepanjang masih dalam koridor aturan yang berlaku. Khususnya di TIRBR, akan kami tingkatkan koordinasi dan sinergi lintas unit kerja dan sinkronisasi program kegiatan.

Pemanfaatan sumberdaya fasilitas bersama sangat dimungkinkan agar peralatan dan fasilitas yang dimiliki akan efisien dan berdaya guna. Sekat-sekat birokrasi antar unit kerja akan kita perkecil sehingga kerjasama antar unit kerja bukan dalam lintas vertikal, tetapi juga lateral.

Sumberdaya manusia akan mulai kita arahkan ke profesionalitas setiap perekayasa, peneliti atau fungsional lainnya, sesuai dengan bidang keahliannya. Fungsional muda atau pertama harus siap melapis fungsional madya atau utama, agar regenerasi keahlian terus berlanjut.

Apa makna Revolusi Mental bagi Bapak?

Revolusi mental adalah suatu semangat bersama seluruh lapisan masyarakat Indonesia menuju lebih baik. Peran pemerintah tentunya sangat besar dalam mewujudkan cita-cita ini dari s e g a l a sektor dan lintas sektor. K i t a sebagai ASN harus bisa

menjadi penggerak sektor bisnis dan masyarakat

agar bahu-membahu membangun negeri ini,

secara terus menerus dan konsisten. Sesuatu dapat kita mulai dari yang paling sederhana, dan mudah dilaksanakan, dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Sebagai contoh, gerakan pengurangan penggunaan plastik akan berdampak sangat luas jika dikerjakan bersama. Sampah plastik menjadi isu utama di dunia, dimana Indonesia menjadi penyumbang kedua sampah plastik terbesar di dinia setelah China. Gerakan revolusi mental pengurangan penggunaan plastik akan berdampak signifikan jangka pendek maupun jangka panjang. Wariskanlah anak cucu kita dengan lingkungan yang baik untuk bekal mereka mengelola bangsa dan negri ini di kemudian hari.

Seperti apa budaya kerja yang akan anda terapkan di TIRBR

Prinsip dasar budaya kerja yang akan kami terapkan yaitu kerja keras, cerdas dan sinergi. Komunikasi dan disiplin menjadi kunci utama dalam menerapkan budaya kerja di TIRBR. Semua hasil kegiatan program harus didukung oleh literatur sains dan rekayasa yang kuat (Science-based engineering). Kegiatan program akan lebih bersifat sinergi dengan memanfaatkan SDM dan sumberdaya faslitas di lintas unit kerja di TIRBR.

Apa saja upaya, cita2 dan harapan Bapak untuk peningkatan peran dan eksistensi BPPT dalam pembangunan Indonesia?

Upaya BPPT khususnya TIRBR adalah menjadi design centre untuk rancang bangun dan rekayasa di bidang Hankam, Maritim, Transportasi dan

Permesinan di Indonesia. Target utama adalah standarisasi desain yang berdampak pada peningkatan produksi komponen dalam negeri dan peningkatan TKDN.

Kemudian kami juga memiliki cita untuk mendorong kemandirian industri dalam negeri serta meningkatnya daya Indonesia di era global ini. Untuk itu BPPT akan selalu menjadi garda terdepan dalam menyongsong perkembangan dan inovasi teknologi masa kini dan masa depan di Indonesia.

Kepada pengambil kebijakan lain, kami juga harapkan dapat lebih sinergi dengan BPPT untu memanfaatkan produk inovasi dan layanan teknologi BPPT demi kemandirian bangsa.

Sumberdaya manusia dan fasilitas di BPPT luar biasa kemampuannya, dalam segala bidang keilmuan dan rekayasa. Sinergi program BPPT dengan K/L terkait dan layanan jasa teknologi mitra swasta tentunya dapat mengefieinsi dan efektifkan pembiayaan pembangunan nasional. Peran tenaga ahli asing seharusnya mulai dapat dikurangi dalam sektor-sektor strategis seperti migas, energi, transportasi, manufaktur, infrastruktur, Teknologi informasi dan komunikasi, bioteknologi, agroindustry, perikanan dan kelautan, dan lainnya.

Peran BPPT sebagai technology clearing house dapat dimanfaatkan untuk pemilihan teknologi, produk dan jasa yang akan diimplementasikan di dalam negri. Keberpihakan pada industri komponen dalam negeri dapat ditingkatkan dengan peran BPPT dalam melaksanakan audit tekologi. Sudah saatnya tenaga ahli Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Mari bersama kita bangun Indonesia!!!

Page 37: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 72 . EDISI I TH 2017 www.bppt.go.id . 73 . @BPPT_RI

LENSA TEKNOLOGI RUBBER AIR BAG - PELUNCUR KAPAL

PELUNCURKAPALRASA LOKAL

B anyak yang tidak menyadari, sumber daya alam Indonesia mengandung potensi besar yang berguna bagi kemajuan teknologi material.

Melalui inovasi teknologi, BPPT berhasil memanfaatkan karet alam lokal sebagai peluncur kapal (ship launch) yang selama ini masih impor.

Setelah diresmikan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir bersama Kepala BPPT Unggul Priyanto di Gresik, Senin (20/02), peluncur kapal “rasa lokal” ini siap membawa Indonesia meluncur lebih jauh.

Page 38: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

Now Available On

Page 39: INFORMASI TEKNOLOGI QUICK W iN

INFOTEK . 76 . EDISI I TH 2017

BPPT_RI BPPT RI BPPT_RI iptv.bppt.go.id

THERE’SA WAY

TO DO IT BETTER.

FIND IT !ThOMAS A. EDISON