informasi tambahan ringkas...jenis benda jaminan adalah piutang pembiayaan konsumen untuk...

27
PT MANDALA MULTIFINANCE TBK Kegiatan Usaha Utama : Perusahaan Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia KANTOR PUSAT Jl. Menteng Raya No. 24 A-B, Jakarta Pusat 10340 Telp: (021) 2925 9955, Fax: (021) 2925 9950 Email: [email protected] Website: www.mandalafinance.com KANTOR CABANG Perseroan memiliki 270 kantor cabang dan 4 jaringan kantor pelayanan wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV MANDALA MULTIFINANCE DENGAN TARGET DANA YANG DIHIMPUN SEBESAR Rp1.500.000.000.000,- (SATU TRILIUN LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN TELAH MENERBITKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV MANDALA MULTIFINANCE TAHAP I TAHUN 2020 DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp150.000.000.000,- (SERATUS LIMA PULUH MILIAR RUPIAH) BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV MANDALA MULTIFINANCE TAHAP II TAHUN 2020 (“OBLIGASI”) DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp315.000.000.000,- (TIGA RATUS LIMA BELAS MILIAR RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti utang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 2 (dua) seri dengan ketentuan sebagai berikut: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus lima belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,20% (Sembilan koma dua nol persen) per tahun dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp15.000.000.000,- (lima belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh koma nol nol persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 4 Maret 2021, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi yaitu tanggal 14 Desember 2021 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 4 Desember 2023 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran masing-masing seri Obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap III dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN SETIAP SAAT SEKURANG-KURANGNYA 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI POKOK OBLIGASI DAN PERSEROAN DENGAN INI BERJANJI DAN MENGIKATKAN DIRI AKAN MENANDATANGANI AKTA JAMINAN FIDUSIA SELAMBAT-LAMBATNYA PADA TANGGAL EMISI. APABILA NILAI JAMINAN FIDUSIA KURANG DARI YANG DIPERSYARATKAN, MAKA PERSEROAN BERKEWAJIBAN MENYETOR UANG TUNAI YANG DITEMPATKAN PADA REKENING PENAMPUNG YANG DITUNJUK, SEHINGGA JAMINAN TERHADAP OBLIGASI SETIAP SAAT SEKURANG-KURANGNYA 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI POKOK OBLIGASI ATAU DALAM HAL TERJADI PENURUNAN HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI, DALAM JUMLAH SEBAGAIMANA TERSEBUT DALAM PERJANJIAN PEWALIAMANATAN. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DENGAN KETENTUAN PEMBELIAN OBLIGASI DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DIMANA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DILAKUKAN MELALUI BURSA EFEK ATAU DI LUAR BURSA EFEK DAN BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DI DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN APABILA PERSEROAN MELAKUKAN KELALAIAN (WANPRESTASI) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, KECUALI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (“RUPO”). PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DIMANA PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI PALING SEDIKIT MELALUI SITUS WEB PERSEROAN DAN SITUS WEB BURSA EFEK ATAU 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL . RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN, YAITU KETIDAKMAMPUAN NASABAH/DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN, DAN YANG APABILA JUMLAHNYA CUKUP MATERIAL DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA KSEI DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang dari: PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) idA (Single A) Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab I dalam Informasi Tambahan. PENCATATAN ATAS OBLIGASI YANG DITAWARKAN INI AKAN DILAKUKAN PADA BURSA EFEK INDONESIA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT Sucor Sekuritas EMISI OBLIGASI INI DIJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) WALI AMANAT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Informasi Tambahan Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 17 November 2020 INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT MANDALA MULTIFINANCE TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN. PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN IV YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

i

PT MANDALA MULTIFINANCE TBK

Kegiatan Usaha Utama : Perusahaan Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

KANTOR PUSAT

Jl. Menteng Raya No. 24 A-B, Jakarta Pusat 10340 Telp: (021) 2925 9955, Fax: (021) 2925 9950

Email: [email protected] Website: www.mandalafinance.com

KANTOR CABANG Perseroan memiliki 270 kantor cabang dan 4 jaringan kantor pelayanan

wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV MANDALA MULTIFINANCE

DENGAN TARGET DANA YANG DIHIMPUN SEBESAR Rp1.500.000.000.000,- (SATU TRILIUN LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)

DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN TELAH MENERBITKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV MANDALA MULTIFINANCE TAHAP I TAHUN 2020

DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp150.000.000.000,- (SERATUS LIMA PULUH MILIAR RUPIAH)

BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV MANDALA MULTIFINANCE TAHAP II TAHUN 2020 (“OBLIGASI”)

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp315.000.000.000,- (TIGA RATUS LIMA BELAS MILIAR RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti utang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 2 (dua) seri dengan ketentuan sebagai berikut:

Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus lima belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,20% (Sembilan

koma dua nol persen) per tahun dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp15.000.000.000,- (lima belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh koma nol

nol persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 4 Maret 2021, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi yaitu tanggal 14 Desember 2021 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 4 Desember 2023 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran masing-masing seri Obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap III dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN SETIAP SAAT SEKURANG-KURANGNYA 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI POKOK OBLIGASI DAN PERSEROAN DENGAN INI BERJANJI DAN MENGIKATKAN DIRI AKAN MENANDATANGANI AKTA JAMINAN FIDUSIA SELAMBAT-LAMBATNYA PADA TANGGAL EMISI. APABILA NILAI JAMINAN FIDUSIA KURANG DARI YANG DIPERSYARATKAN, MAKA PERSEROAN BERKEWAJIBAN MENYETOR UANG TUNAI YANG DITEMPATKAN PADA REKENING PENAMPUNG YANG DITUNJUK, SEHINGGA JAMINAN TERHADAP OBLIGASI SETIAP SAAT SEKURANG-KURANGNYA 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI POKOK OBLIGASI ATAU DALAM HAL TERJADI PENURUNAN HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI, DALAM JUMLAH SEBAGAIMANA TERSEBUT DALAM PERJANJIAN PEWALIAMANATAN.

PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DENGAN KETENTUAN PEMBELIAN OBLIGASI DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DIMANA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DILAKUKAN MELALUI BURSA EFEK ATAU DI LUAR BURSA EFEK DAN BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DI DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN APABILA PERSEROAN MELAKUKAN KELALAIAN (WANPRESTASI) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, KECUALI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (“RUPO”). PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DIMANA PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI PALING SEDIKIT MELALUI SITUS WEB PERSEROAN DAN SITUS WEB BURSA EFEK ATAU 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL .

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN, YAITU KETIDAKMAMPUAN NASABAH/DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN, DAN YANG APABILA JUMLAHNYA CUKUP MATERIAL DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA KSEI DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang dari:

PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO)

idA (Single A) Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab I dalam Informasi Tambahan.

PENCATATAN ATAS OBLIGASI YANG DITAWARKAN INI AKAN DILAKUKAN PADA BURSA EFEK INDONESIA

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN PENJAMIN EMISI OBLIGASI

PT Sucor Sekuritas

EMISI OBLIGASI INI DIJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT)

WALI AMANAT

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Informasi Tambahan Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 17 November 2020

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT MANDALA MULTIFINANCE TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN IV YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

Page 2: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

1

JADWAL

Tanggal Efektif : 29 Juni 2020 Masa Penawaran Umum : 27, 30 November & 1 Desember 2020 Tanggal Penjatahan : 2 Desember 2020 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 4 Desember 2020 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elekronik : 4 Desember 2020 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 7 Desember 2020

PENAWARAN UMUM NAMA OBLIGASI Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2020. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Yang menjadi bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan. HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari nilai nominal Obligasi. JUMLAH POKOK, BUNGA OBLIGASI, JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO Jumlah Pokok Obligasi yang diterbitkan pada tahap kedua adalah sebesar Rp315.000.000.000,- (tiga ratus lima belas miliar Rupiah), yang terdiri dari:

Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,20% (Sembilan koma dua nol persen) per tahun dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp15.000.000.000,- (lima belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh koma nol nol persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 4 Maret 2021, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi yaitu tanggal 14 Desember 2021 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 4 Desember 2023 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran masing-masing seri Obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Tingkat bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. JADWAL PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Jadwal pembayaran Pokok dan Bunga Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut di bawah ini:

Page 3: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

2

Bunga Ke- Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi

Seri A Seri B

1 4 Maret 2021 4 Maret 2021 2 4 Juni 2021 4 Juni 2021 3 4 September 2021 4 September 2021 4 14 Desember 2021 4 Desember 2021 5 - 4 Maret 2022 6 - 4 Juni 2022 7 - 4 September 2022 8 - 4 Desember 2022 9 - 4 Maret 2023

10 - 4 Juni 2023 11 - 4 September 2023 12 - 4 Desember 2023

Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Obligasi. Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. SATUAN PEMINDAHBUKUAN OBLIGASI Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. SATUAN PERDAGANGAN OBLIGASI Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan kelipatannya. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. JAMINAN Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi. Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda Jaminan: a. Nilai jaminan selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi, sekurang-kurangnya sebesar 60% (enam puluh

persen) dari Pokok Obligasi; atau b. Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan menjadi id A- (single A

minus) atau di bawahnya dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh perusahaan pemeringkat selain PT Pemeringkat Efek Indonesia, maka Perseroan berkewajiban menambah Jaminan menjadi sekurang-kurangnya sebesar 80% (delapan puluh puluh persen) dari Pokok Obligasi.

c. Penambahan Jaminan tersebut di atas harus dipenuhi dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kalender sejak tanggal dikeluarkannya hasil pemeringkatan oleh Pemeringkat. Syarat-syarat dan ketentuan mengenai penambahan Jaminan tersebut tunduk pada Perjanjian Perwaliamanatan.

d. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat sejak ditandatanganinya akta Jaminan fidusia agar nilai Jaminan selalu sebesar sekurang-kurangnya 60 % (enam puluh persen) dari Pokok Obligasi atau dalam jumlah sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) dari Pokok Obligasi, dalam hal terjadinya penurunan pemeringkatan.

Page 4: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

3

e. Apabila nilai Jaminan kurang dari 60% (enam puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi atau dalam hal terjadinya penurunan pemeringkatan dan nilai Jaminan kurang dari 80% (delapan puluh persen) dari Pokok Obligasi, maka Perseroan berkewajiban menyetor kekurangannya tersebut dengan uang tunai.

f. Perseroan akan melakukan penyetoran uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan pada bank yang ditunjuk Wali Amanat, dengan jumlah sebesar kekurangan nilai Jaminan tersebut. Penyetoran uang tunai tersebut dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sejak terjadinya kekurangan nilai Jaminan,sampai nilai Jaminan tersebut mencapai sekurangkurangnya 80% (delapan puluh persen) dari Pokok Obligasi.

Status Kepemilikan: Piutang yang dijaminkan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen milik Perseroan. Pembebanan Jaminan Fidusia: Pembebanan Jaminan wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku khususnya Undang-Undang Republik Indonesia No.42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, tanggal 30 September 1999, pembebanan tersebut akan dilakukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, dan Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan menandatangani akta Jaminan Fidusia berupa Piutang Pembiayaan Konsumen dalam waktu selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi. Wali Amanat dengan bantuan dari notaris yang ditunjuk oleh Perseroan berkewajiban mendaftarkan akta jaminan fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah penandatanganan akta jaminan fidusia tersebut dan Wali Amanat akan menyerahkan fotokopi bukti pendaftaran fidusia tersebut kepada OJK setelah diperolehnya bukti pendaftaran fidusia atas Jaminan tersebut dari notaris. Permohonan pendaftaran jaminan fidusia dilakukan oleh Wali Amanat setelah Perseroan memenuhi seluruh persyaratan yang diperlukan guna dapat dilakukannya permohonan pendaftaran fidusia tersebut dan terpenuhinya semua persyaratan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun Wali Amanat tidak bertanggung jawab apabila tidak dapat diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Hak Pemegang Obligasi berdasarkan akta Jaminan Fidusia adalah preferen terhadap hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Sesuai dengan POJK No.7/2017 dan Peraturan No.IX.C.11, dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”). Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari Pefindo sesuai dengan Surat No. RC-347/PEF-DIR/IV/2020 tanggal 2 April 2020 perihal Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahun 2020 Periode 1 April 2020 sampai dengan 1 April 2021 dan sebagaimana dikonfirmasi melalui Surat No. RTG-199/PEF-DIR/XI/2020 tanggal 5 November 2020 Perihal Surat Keterangan Peringkat atas Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan melalui rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), dengan peringkat:

idA (Single A)

Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No.IX.C.11. Perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pefindo, selaku perusahaan pemeringkat efek obligasi dalam rangka Penawaran Umum ini. DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan penggunaan dana bersih hasil Penawaran Umum Obligasi ini. WALI AMANAT Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, (selanjutnya disebut sebagai "BRI") bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi

Page 5: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

4

kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam UUPM. BRI sebagai Wali Amanat telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No. 08/STTD-WA/PM/1996 tanggal 11 Juni 1996. BRI sebagai Wali Amanat menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. BRI tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% dari jumlah obligasi yang diwaliamanati dan/atau tidak merangkap sebagai penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2020, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2020, sesuai dengan Surat Pernyataan No. 1056-INV/TCT/TWA/11/2020 tanggal 4 November 2020 sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 19/2020. BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Emiten, dengan Surat Pernyataan No. 1057-INV/TCT/TWA/11/2020 tanggal 4 November 2020 sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 20/2020. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Divisi Investment Services

Bagian Trust & Corporate Services Gedung BRI II Lt.30

Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46 Jakarta 10210 - Indonesia

Tel. (021) 5758144 / 5752362 Faksimili: (021) 2510316 / 5752444

HAK SENIORITAS ATAS HUTANG Pada saat diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia, Pemegang Obligasi mempunyai hak untuk didahulukan terhadap kreditur lainnya (hak preferen) dan Pemegang Obligasi mendapatkan hak untuk mengambil pelunasan Obligasi atas hasil eksekusi Jaminan tersebut secara proporsional sesuai jumlah Obligasi yang dimilikinya dengan jumlah sebesar 60% (enam puluh persen) dari Pokok Obligasi, sedangkan sebesar 40% (empat puluh persen) dari Pokok Obligasi adalah paripassu dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya, baik yang ada sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada. Perseroan mempunyai utang senioritas yang mempunyai hak keutamaan atau preferen sesuai laporan keuangan Perseroan per 30 September 2020 adalah sejumlah Rp1.570.976.250.889,- (satu triliun lima ratus tujuh puluh miliar sembilan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu delapan ratus delapan puluh sembilan Rupiah). Batasan atas penerbitan tambahan utang dengan senioritas (hak keutamaan atau Preferen) adalah adalah dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.20/2020. PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN PERSEROAN Sebelum dilunasinya semua Jumlah Terutang atau pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikat diri terhadap pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban yang dapat dilihat pada Bab I Informasi Tambahan. KELALAIAN PERSEROAN Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai dapat dilihat pada Bab I Informasi Tambahan. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Perseroan dapat melakukan pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar.

Page 6: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

5

Kondisi-kondisi dan pengaturan mengenai pembelian kembali diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, yang juga dijelaskan pada Bab I Informasi Tambahan mengenai Penawaran Umum. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO)

Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara, dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan sebagaimana dapat dilihat pada Bab I Informasi Tambahan.

CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI

Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI 1. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan

melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.

2. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

3. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran Denda atas setiap kelalaian pembayaran pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu persen) diatas tingkat Bunga Obligasi masing-masing Seri Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar atas Jumlah Terhutang. Jumlah Denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender sampai dengan pelunasan efektif jumlah Denda tersebut diatas. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.

4. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat cara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. Permintaan tersebut wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut, Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.

5. Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Perseroan telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK No.36/2014 yaitu :

Page 7: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

6

1. Penawaran Umum Berkelanjutan akan dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun dengan ketentuan pemberitahuan pelaksanaan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi terakhir disampaikan kepada OJK paling lambat pada ulang tahun kedua sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif;

2. Merupakan Emiten atau Perusahaan Publik dalam kurun waktu paling singkat 2 (dua) tahun dan tidak pernah mengalami Gagal Bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUB Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk;

3. Tidak pernah mengalami Gagal Bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUB Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk telah dipenuhi sesuai dengan Surat Pernyataan dari Perseroan tanggal 22 April 2020 dan dari Laporan dari Kantor Akuntan Publik tanggal 23 April 2020. Perseroan selanjutnya telah memperbaharui Surat Pernyataan Tidak Pernah Gagal Bayar pada tanggal 13 November 2020 yang menyatakan bahwa Perseroan tidak sedang mengalami Gagal Bayar sampai dengan penyampaian Informasi Tambahan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini;

4. Memiliki peringkat yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik dan masuk dalam kategori peringkat layak investasi berdasarkan standar yang dimiliki oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.

Penjelasan lebih lengkap mengenai penawaran umum dapat dilihat dalam Informasi Tambahan.

PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan sebagai berikut: 1. Sebesar Rp125.000.000.000,- (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) akan dipergunakan untuk pelunasan

seluruhnya utang pokok Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019 Seri A yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2020, dimana pelunasan tersebut tidak termasuk bunga;

Berikut uraian singkat mengenai Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019 Seri A:

Nama Obligasi Jumlah pokok

obligasi (Rp)

Tingkat bunga

tetap per tahun

Jatuh tempo

Cicilan pokok obligasi

Total nilai yang masih terutang

(Rp)

Obligasi Berkelanjutan III Mandala

Multifinance Tahap IV Tahun 2019 Seri A

125.000.000.000 8,75% 30

Desember 2020

Pembayaran penuh pada saat jatuh

tempo

125.000.000.000

Pada tanggal 20 Desember 2019, Perseroan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019 Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp125.000.000.000,- (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,5% (delapan koma lima persen) per tahun dengan jangka waktu 370 Hari Kalender. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen setiap saat sekurang-kurangnya 60% (enam puluh persen) dari pokok obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali dilakukan pada tanggal 20 Maret 2020, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal 30 Desember 2020. Dalam rangka penerbitan obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat “idA” (Single A) untuk periode 8 April 2019 sampai dengan 1 April 2020. Obligasi ini telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2019. Dana hasil obligasi ini telah digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk modal kerja dan khususnya untuk pembiayaan multiguna sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perseroan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sisanya akan dipergunakan sebagai modal kerja dan khususnya untuk pembiayaan multiguna sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perseroan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Page 8: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

7

Penjelasan lebih lengkap mengenai penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum dapat dilihat dalam Informasi Tambahan.

PERNYATAAN UTANG

Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 30 September 2020 bersumber dari Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal 30 September 2020 yang tidak diaudit. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp 1.767.660. Utang yang akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya Informasi Tambahan ini adalah sebesar Rp362.199 juta, yang terdiri dari utang obligasi dan utang bank. Utang Obligasi akan dbayar dengan dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum ini, sedangkan utang bank akan dibayar dengan dana yang diperoleh dari kas internal Perseroan. Penjelasan lebih lengkap mengenai pernyataan utang dapat dilihat dalam Informasi Tambahan.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini adalah ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2020 yang tidak diaudit dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2019 yang diaudit. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2019 diekstrak dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian dalam laporannya tanggal 18 Mei 2020, yang ditandatangani oleh Drs. Irhoan Tanudiredja, CPA. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 30 September 31 Desember

2020 2019 2018

ASET

Kas dan setara kas 267.867 54.272 60.132

Piutang pembiayaan Konsumen – setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 167.149 (2019: Rp 83.924, 2018: Rp 40.316)

3.581.346 4.402.457 3.282.081

Piutang lain-lain 21.235 20.745 24.754

Biaya dibayar dimuka 34.281 38.306 49.837

Uang muka 12.859 14.579 12.652

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 205.048 (2019: Rp 194.986, 2018: Rp 191.600)

161.434 167.840 170.262

Aset tak berwujud – setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 11.893 (2019: Rp 11.239, 2018: Rp 9.994)

2.763 2.269 1.536

Aset pajak tangguhan – bersih 9.286 25.686 20.410

JUMLAH ASET 4.091.071 4.726.154 3.621.664

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Utang usaha

Pihak ketiga 27.806 92.647 61.712

Pihak berelasi 1.293 2.876 2.277

Akrual 31.736 50.170 27.760

Utang pajak 1.476 49.875 25.209

Utang lain-lain 34.951 14.449 16.828

Pinjaman 977.311 1.379.191 912.024

Page 9: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

8

Keterangan 30 September 31 Desember

2020 2019 2018

Utang obligasi 648.652 772.695 446.884

Liabilitas imbalan pasca kerja 44.435 86.356 68.303

JUMLAH LIABILITAS 1.767.660 2.448.259 1.560.997

EKUITAS

Modal dasar – ditempatkan dan disetor penuh 132.500 132.500 132.500

Tambahan modal disetor – bersih 27.329 27.329 27.329

Penghasilan komprehensif lain (88.071) (88.071) (60.715)

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 26.500 26.500 26.500

Tidak ditentukan penggunaannya 2.225.153 2.179.637 1.935.053

JUMLAH EKUITAS 2.323.411 2.277.895 2.060.667

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.091.071 4.726.154 3.621.664

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 30 September 31 Desember

2020 2019 2019 2018

Pendapatan

Pembiayaan konsumen – bersih 1.148.012 1.225.180 1.724.267 1.448.383

Bunga bank 3.944 843 950 1.993

Lain-lain 39.379 14.470 20.502 25.765

Jumlah Pendapatan 1.191.335 1.240.493 1.745.719 1.476.141

Beban

Beban kepegawaian (349.476) (421.160) (576.641) (532.225)

Umum dan administrasi (161.461) (168.092) (241.280) (226.721)

Beban pendanaan (163.423) (127.177) (185.614) (133.358)

Penyisihan kerugian penurunan nilai (227.536) (109.219) (161.139) (99.672)

Lain-lain (63.800) (45.204) (67.185) (38.561)

Jumlah Beban (965.696) (870.852) (1.231.859) (1.030.537)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 225.639 369.641 513.860 445.604

Beban Pajak Penghasilan (49.345) (93.098) (136.776) (112.258)

Laba Bersih Tahun Berjalan 176.294 276.543 377.084 333.346

Rugi Komprehensif Lain

Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi

Pengukuran kembali atas program imbalan pasca kerja setelah dikurangi pajak penghasilan

- - (27.356) (7.903)

Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 176.294 276.543 349.728 325.443

RASIO-RASIO KEUANGAN PENTING

Keterangan 30 September 31 Desember

2020 2019 2018

Rasio Pertumbuhan

Pendapatan -3,96% 18,26% 3,62% Laba bersih tahun berjalan -36,25% 13,12% 0,12% Jumlah aset -13,44% 30,50% 12,64% Jumlah liabilitas -27,80% 56,84% 21,84% Jumlah ekuitas 2,00% 10,54% 6,55%

Rasio Usaha

Laba sebelum pajak penghasilan / pendapatan 18,94% 29,44% 30,19% Pendapatan / jumlah aset 29,12% 36,94% 40,76% Laba bersih tahun berjalan / pendapatan 14,80% 21,60% 22,58% Laba bersih tahun berjalan / jumlah aset (ROA) 4,31% 7,98% 9,20% Laba bersih tahun berjalan / jumlah ekuitas (ROE) 7,59% 16,55% 16,18% Gearing ratio* 69,98% 94,47% 65,95% Jumlah liabilitas / jumlah aset 43,21% 51,80% 43,10% Debt ratio 1) 76,08% 107,48% 75,75%

Page 10: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

9

Keterangan 30 September 31 Desember

2020 2019 2018 Financing asset ratio2) 43,38% 47,96% 40,90% Rasio net worth terhadap modal disetor3) 14,54x 14,25x 12,89x Rasio Permodalan 64,87% 61,64% 67,28% Rasio Saldo Piutang Pembiayaan untuk Pembiayaan Investasi & Modal Kerja - Pembiayaan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja / saldo Piutang Pembiayaan sebelum dikurangi cadangan penyisihan piutang pembiayaan

0,17% 0,30% 0,00% Rasio Saldo Piutang Pembiayaan untuk Piutang pembiayaan bermasalah - Piutang Pembiayaan kurang lancar, diragukan, macet setelah dikurangi cadangan penghapusan Piutang Pembiayaan / saldo Piutang Pembiayaan

1,96% 0,76% 1,02%

*Jumlah liabilitas yang mengandung beban bunga (pinjaman & surat berharga yang diterbitkan) dibandingkan dengan jumlah ekuitas Perseroan 1)Debt ratio = Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 2)Financing asset ratio = Jumlah liabilitas yang mengandung beban bunga (pinjaman & surat berharga yang diterbitkan /Aset yang dibayai liabilitas tersebut) 3)Rasio net worth terhadap modal disetor = (Jumlah aset-Jumlah liabilitas) / (Modal saham+Tambahan modal disetor-bersih)

TINGKAT PEMENUHAN RASIO KEUANGAN DALAM PERJANJIAN UTANG

(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan 30 September 31 Desember

2020 2019

DER (debt to equity ratio) – jumlah liabilitas/jumlah ekuitas 76,08 107,48 Financial receivable to total assets ratio – piutang pembiayaan konsumen-

bersih/jumlah aset 87,54 93,15

Gearing ratio – (jumlah pinjaman-kas & setara kas)/jumlah ekuitas 58,45 94,47 Net credit loss to total consumer financing receivables - (penghapusan

selama tahun berjalan-penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan)/Piutang pembiayaan konsumen

5,04 2,44

Current ratio – aset lancar/liabilitas lancer 226,05 249,95 Rasio biaya operasional terhadap laba kotor - (gaji dan kesehteraan+umum

dan administrasi)/laba sebelum pajak 159,41 159,17

Trade receivables to trade payables – Piutang pembiayaan konsumen-bersih/hutang usaha

12.307,45 4608,79

Rasio piutang pembiayaan konsumen-bersih terhadap jumlah pinjaman – piutang pembiayaan konsumen-bersih/jumlah pinjaman

220,26 204,59

NPF > 30 hari terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen-bersih 5,42 4,36 NPF > 60 hari terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen-bersih 3,09 2,49 NPF > 90 hari terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen-bersih 2,05 1,55 NPF terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen-bersih 14,17 11,21 Rasio cadangan kerugian penuruan nilai terhadap total piutang

pembiayaann konsumen 4,46 1,87

Rasio penghapusbukuan piutang terhadap piutang pembiayaan konsumen-bersih

5,46 2,67

EBITDA Rp399.124 juta Rp719.785 juta Loss absorption capacity – EBITDA/NPL>90 hari 569,77 1053,09 Debt service coverage – pendapatan/jumlah pinjaman 73,27 81,13

* NPF adalah Non Performing Financing merupakan piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo

Perseroan telah memenuhi rasio keuangan diatas, yang ditentukan dalam perjanjian utang.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Perusahaan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting dalam Informasi Tambahan, laporan keuangan Perseroan periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 beserta catatan-catatan atas laporan keuangan tersebut. Informasi keuangan di bawah ini diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 yang tidak diaudit dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana, Rintis

Page 11: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

10

& Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian dalam laporannya tanggal 18 Mei 2020, yang ditandatangani oleh Drs. Irhoan Tanudiredja, CPA. ANALISA KEUANGAN Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 September

2018 2019 2019 2020

Pendapatan 1.476.141 1.745.719 1.240.493 1.191.335

Beban (1.030.537) (1.231.859) (870.852) (965.696)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 445.604 513.860 369.641 225.639

Beban Pajak Penghasilan (112.258) (136.776) (93.098) (49.345)

Laba Bersih Tahun Berjalan 333.346 377.084 276.543 176.294

Rugi Komprehensif Lain (7.903) (27.356) - -

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 325.443 349.728 276.543 176.294

Laba Bersih Per Saham Dasar 126 142 104 67

Pendapatan Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Pendapatan Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 1.191.335 juta atau turun sebesar Rp 49.158 juta atau 3.96% dibandingkan dengan 30 September 2019 yang sebesar Rp 1.240.493 juta. Penurunan pendapatan ini disebabkan karena menurunnya jumlah pembiayaan sejak bulan April sampai dengan September 2020 karena adanya dampak dari pandemic Covid-19. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 1.745.719 juta atau naik sebesar Rp 269.578 juta atau 18,26% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 1.476.141 juta. Peningkatan pendapatan ini disebabkan karena naiknya pendapatan pembiayaan konsumen tahun 2019 sebesar 19,05% dibandingkan tahun 2018. Pertumbuhan pembiayaan perseroan tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan pembiayaan baru di tahun 2019 sebesar 28,45% dibandingkan tahun 2018. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 1.745.719 juta atau naik sebesar Rp 269.578 juta atau 18,26% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 1.476.141 juta. Peningkatan pendapatan ini disebabkan karena naiknya pendapatan pembiayaan konsumen tahun 2019 sebesar 19,05% dibandingkan tahun 2018. Pertumbuhan pembiayaan perseroan tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan pembiayaan baru di tahun 2019 sebesar 28,45% dibandingkan tahun 2018. Beban Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Beban Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 965.696 juta atau naik sebesar Rp 94.844 juta atau 10,89% dibandingkan dengan 30 September 2019 yang sebesar Rp 870.852 juta. Kenaikan beban ini sebagian besar disebabkan karena adanya kenaikan pencadangan penyisihan kerugian penurunan nilai dari penerapan PSAK 71.

Page 12: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

11

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Beban Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 1.231.859 juta atau naik sebesar Rp 201.322 juta atau 19,54% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 1.030.537 juta. Peningkatan beban ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan beban penyisihan kerugian penurunan nilai yaitu sebesar 61,66% dibandingkan tahun 2018 sebagai cadangan untuk mengantisipasi piutang pembiayaan yang tidak dapat ditagih. Laba Sebelum Pajak Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Laba sebelum pajak Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 225.639 juta atau turun sebesar Rp 144.002 juta atau 38,96% dibandingkan dengan 30 September 2019 yang sebesar Rp 369.641 juta. Penurunan laba sebelum pajak ini disebabkan karena penurunan pendapatan sebesar 3,96% dibandingkan periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2020. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 513.860 juta atau naik sebesar Rp 68.256 juta atau 15,32% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 445.604 juta. Kenaikan laba sebelum pajak ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan sebesar 18,26% dibandingkan tahun 2018. Beban Pajak Penghasilan Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Beban pajak Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 49.345 juta atau turun sebesar Rp 43.753 juta atau 47,00% dibandingkan dengan 30 September 2019 yang sebesar Rp 93.098 juta. Penurunan beban pajak ini disebabkan karena perolehan laba sebelum pajak menurun. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Beban pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 136.776 juta atau naik sebesar Rp 24.518 juta atau 21,84% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 112.258 juta. Kenaikan beban pajak ini disebabkan karena perolehan laba sebelum pajak meningkat. Laba Bersih Tahun Berjalan Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Laba bersih tahun berjalan Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 176.294 juta atau turun sebesar Rp 100,249 juta atau 36,25% dibandingkan dengan 30 September 2019 yang sebesar Rp 276.543 juta. Penurunan laba bersih tahun berjalan ini disebabkan karena menurunnya jumlah pendapatan karena jumlah piutang pembiayaan konsumen menurun dan naiknya jumlah biaya penyisihan kerugian penurunan nilai disesuaikan dengan penerapan PSAK 71. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Laba bersih tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 377.084 juta atau naik sebesar Rp 43.738 juta atau 13,12% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 333.346 juta. Kenaikan laba bersih tahun berjalan ini disebabkan karena peningkatan pendapatan pada tahun berjalan sebesar 18,26% dibandingkan tahun 2018 sebagai dampak dari kenaikan pembiayaan baru.

Page 13: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

12

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 176.294 juta atau turun sebesar Rp 100,249 juta atau 36,25% dibandingkan dengan 30 September 2019 yang sebesar Rp 276,543 juta. Penurunan laba komprehensif tahun berjalan ini disebabkan karena menurunnya jumlah pendapatan karena jumlah piutang pembiayaan konsumen menurun dan naiknya jumlah biaya penyisihan kerugian penurunan nilai disesuaikan dengan penerapan PSAK 71. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Penghasilan laba komprehensif tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 349.728 juta atau naik sebesar Rp 24.285 juta atau 7,46% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 325.443 juta. Kenaikan laba komprehensif tahun berjalan ini disebabkan karena peningkatan Laba bersih tahun berjalan sebesar 13,12%. Analisis Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Aset

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 September

2018 2019 2020

Kas dan setara kas 60.132 54.272 267.867

Piutang pembiayaan – bersih 3.282.081 4.402.457 3.581.346

Piutang lain-lain 24.754 20.745 21.235

Biaya dibayar dimuka 49.837 38.306 34.281

Uang muka 12.652 14.579 12.859

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan 170.262 167.840 161.434

Aset tak berwujud – setelah dikurangi akumulasi amortisasi 1.536 2.269 2.763

Aset pajak tangguhan – bersih 20.410 25.686 9.286

JUMLAH ASET 3.621.664 4.726.154 4.091.071

Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 4.091.071 juta atau turun sebesar Rp 635.083 juta atau 13,44% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 4.726.154 juta. Penurunan total aset ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah jumlah piutang pembiayaan konsumen, yang disebabkan menurunnya jumlah pembiayaan baru akibat Covid-19. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 4.726.154 juta atau naik sebesar Rp 1.104.490 juta atau 30,50% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 3.621.664 juta. Peningkatan total aset ini terutama disebabkan karena jumlah piutang pembiayaan konsumen mengalami peningkatan sebesar 34,14% seiring dengan kenaikan pembiayaan baru di tahun 2019 sebesar 28,45% dibandingkan tahun 2018. Kas dan Setara Kas Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 267.867 juta atau naik sebesar Rp 213.595 juta atau 393,56% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 54.272 juta. Peningkatan kas dan setara kas ini terutama disebabkan karena untuk mengantisipasi kesulitan likuiditas agar operasional tidak terganggu ditengah pandemi.

Page 14: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

13

Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 54.272 juta atau turun sebesar Rp 5.860 juta atau 9,75% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 60.132 juta. Penurunan kas dan setara kas ini disebabkan oleh saldo di rekening bank yang turun sebesar 47,64% dibandingkan saldo bank per 31 Desember 2018. Piutang Pembiayaan Konsumen – Bersih Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 3.581.346 juta atau turun sebesar Rp 821.111 juta atau 18,65% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 4.402.457 juta. Penurunan piutang pembiayaan konsumen ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah pembiayaan baru selama bulan April sampai dengan September 2020. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 4.402.457 juta atau naik sebesar Rp 1.120.376 juta atau 34,14% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 3.282.081 juta. Peningkatan piutang pembiayaan konsumen ini disebabkan karena jumlah pembiayaan baru pada tahun 2019 yang meningkat sebesar 28,45%. Piutang Lain-lain Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 21.235 juta atau naik sebesar Rp 490 juta atau 2,36% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 20.745 juta. Peningkatan piutang lain-lain ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah titipan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh konsumen. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 20.745 juta atau turun sebesar Rp 4.009 juta atau 16,20% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 24.754 juta. Penurunan piutang lain-lain ini disebabkan oleh penurunan piutang penerimaan angsuran konsumen. Biaya Dibayar Dimuka Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Biaya dibayar dimuka Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 34.281 juta atau turun sebesar Rp 4.025 juta atau 10,51% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 38.306 juta. Penurunan biaya dibayar dimuka ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah biaya sewa gedung kantor cabang akibat pendemi Covid-19. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Biaya dibayar dimuka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 38.306 juta atau turun sebesar Rp 11.531 juta atau 30,10% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 49.837 juta. Penurunan biaya dibayar dimuka ini disebabkan oleh efisiensi biaya sewa gedung kantor pada sepanjang tahun 2019. Aset Tetap Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Aset tetap Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 161.434 juta atau turun sebesar Rp 6.406 juta atau 3,82% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 167.840 juta. Penurunan aset tetap ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah piutang pembiayaan konsumen.

Page 15: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

14

Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 167.840 juta atau turun sebesar Rp 2.422 juta atau 1,42% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 170.262 juta. Penurunan aset tetap ini disebabkan karena penurunan penambahan aset tetap di tahun 2019 dibandingkan tahun 2018. Aset Tak Berwujud Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Aset tak berwujud Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 2.763 juta atau naik sebesar Rp 494 juta atau 21,77% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 2.269 juta. Peningkatan aset tak berwujud ini terutama disebabkan karena penambahan aset tidak berwujud selama tahun 2020. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Aset tak berwujud Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 2.269 juta atau naik sebesar Rp 733 juta atau 47,72% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 1.536 juta. Kenaikan aset tak berwujud ini disebabkan karena adanya penambahan aset tidak berwujud selama tahun 2019 dibandingkan tahun 2018. Aset Pajak Tangguhan Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 8.640 juta atau turun sebesar Rp 17.046 juta atau 66,36% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 25.686 juta. Penurunan aset pajak tangguhan ini terutama disebabkan karena menurunnya liabilitas imbalan pasca kerja sejalan dengan berkurannya jumlah karyawan. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 25.686 juta atau naik sebesar Rp 5.276 juta atau 25,85% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 20.410 juta. Kenaikan aset pajak tangguhan ini disebabkan sebagian besar karena peningkatan koreksi fiskal atas liabilitas imbalan pasca kerja. Liabilitas

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 September

2018 2019 2020

Utang usaha

Pihak ketiga 61.712 92.647 27.806

Pihak berelasi 2.277 2.876 1.293

Akrual 27.760 50.170 31.736

Utang pajak 25.209 49.875 1.476

Utang lain-lain 16.828 14.449 34.951

Pinjaman 912.024 1.379.191 977.311

Utang obligasi 446.884 772.695 648.652

Liabilitas imbalan pasca kerja

68.303

86.356

44.435

JUMLAH LIABILITAS 1.560.997 2.448.259 1.767.660

Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Liabilitas Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 1.767.660 juta atau turun sebesar Rp 680.599 juta atau 27,80% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 2.448.259 juta. Penurunan liabilitas ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah pinjaman sebesar Rp 401.880 juta atau 29,13% yang disebabkan menurunnya jumlah pembiayaan baru.

Page 16: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

15

Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 2.448.259 juta atau naik sebesar Rp 887.262 juta atau 56,84% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 1.560.997 juta. Peningkatan liabilitas ini disebabkan terutama oleh kenaikan utang dari Bank sebesar 51,22% atau sebesar Rp 467.167 juta dan Utang Obligasi Perseroan sebesar 72,91% atau sebesar Rp 325.811 juta. Utang Usaha Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Utang usaha Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 29.099 juta atau turun sebesar Rp 66.424 juta atau 69,54% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 95.523 juta. Penurunan utang usaha ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah utang dealer pada akhir September 2020 akibat menurunnya jumlah pembiayaan baru. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Utang usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 95.523 juta atau naik sebesar Rp 31.534 juta atau 49,28% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 63.989 juta. Kenaikan utang usaha ini disebabkan karena adanya peningkatan pembiayaan baru atas konsumen di akhir tahun 2019 yang belum terbayarkan ke dealer. Akrual Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Akrual Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 31.736 juta atau turun sebesar Rp 18.434 juta atau 36,74% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 50.170 juta. Penurunan akrual ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah akrual atas beban-beban operasional dan beban bunga atas pinjaman bank. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Akrual Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 50.170 juta atau naik sebesar Rp 22.410 juta atau 80,73% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 27.760 juta. Peningkatan akrual ini disebabkan karena adanya akrual atas beban-beban operasional dan beban bunga atas pinjaman bank. Utang Pajak Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Utang pajak Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 1.476 juta atau turun sebesar Rp 48.399 juta atau 97,04% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 49.875 juta. Penurunan utang pajak ini terutama disebabkan karena disebabkan adanya penuruanan kewajiban Perseroan terhadap PPh Pasal 29 sebagai akibat terjadinya penurunan laba selama periode berjalan. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 49.875 juta atau naik sebesar Rp 24.666 juta atau 97,85% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 25.209 juta. Kenaikan utang pajak ini terutama disebabkan adanya kenaikan kewajiban Perseroan terhadap PPh Pasal 29 sebagai akibat terjadinya kenaikan laba selama periode berjalan.

Page 17: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

16

Utang Lain-lain Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Utang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 34.951 juta atau naik sebesar Rp 20.502 juta atau 141,89% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 14.449 juta. Peningkatan utang lain-lain ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah titipan konsumen dimasa pandemi Covid-19. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Utang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 14.449 juta atau turun sebesar Rp 2.379 juta atau 14,14% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 16.828 juta. Penurunan utang lain-lain ini terutama disebabkan karena adanya penyelesaian akun titipan konsumen pada tahun 2019. Pinjaman Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Pinjaman Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 977.311 juta atau turun sebesar Rp 401.880 juta atau 29,14% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 1.379.191 juta. Penurunan pinjaman ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah pembiyaan baru selama bulan April sampai dengan September 2020. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Pinjaman Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 1.379.191 juta atau naik sebesar Rp 467.167 juta atau 51,22% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 912.024 juta. Peningkatan pinjaman ini disebabkan karena seiring peningkatan pembiayaan baru sebesar 28,45%. Utang Obligasi – Bersih Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Utang obligasi Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 648.652 juta atau turun sebesar Rp 124.043 juta atau 16,05% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 772.695 juta. Penurunan utang obligasi ini disebabkan karena sebagian obligasi jatuh tempo pada periode berjalan dan sudah dibayar oleh perusahaan. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Utang obligasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 772.695 juta atau naik sebesar Rp 325.811 juta atau 72,91% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 446.884 juta. Kenaikan utang obligasi ini disebabkan karena adanya penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019, Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2019. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Liabilitas imbalan pasca kerja Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 44.435 juta atau turun sebesar Rp 41.921 juta atau 48,54% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 86.356 juta. Penurunan jumlah liabilitas imbalan pasca kerja ini terutama disebabkan jumlah karyawan tetap yang memperoleh hak imbalan pasca kerja menurun dibanding tahun 2019. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Liabilitas imbalan pasca kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 86.356 juta atau naik sebesar Rp 18.053 juta atau 26,43% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 68.303 juta. Kenaikan ini disebabkan karena jumlah karyawan tetap yang memperoleh hak imbalan pasca kerja meningkat dibanding tahun 2018.

Page 18: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

17

Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 September

2018 2019 2020

Modal dasar – ditempatkan dan disetor penuh 132.500 132.500 132.500

Tambahan modal disetor – bersih 27.329 27.329 27.329

Penghasilan komprehensif lain (60.715) (88.071) (88.071)

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 26.500 26.500 26.500

Tidak ditentukan penggunaannya 1.935.053 2.179.637 2.225.153

JUMLAH EKUITAS 2.060.667 2.277.895 2.323.411

Saldo pada Tanggal 30 September 2020 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2019 Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah Rp 2.277.895 juta atau naik sebesar Rp 45.516 juta atau 2,00% dibandingkan dengan 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 2.277.895 juta. Kenaikan total ekuitas ini disebabkan karena perolehan laba bersih periode berjalan. Saldo pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Saldo Pada Tanggal 31 Desember 2018 Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp 2.277.895 juta atau naik sebesar Rp 217.228 juta atau 10,54% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 2.060.667 juta. Kenaikan ekuitas ini disebabkan karena adanya meningkatnya laba Perseroan selama periode berjalan. Data Laporan Arus Kas Arus Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Operasi Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Nilai aliran arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020 adalah sebesar Rp 833.748 juta, meningkat sebesar Rp 1.241.591 juta atau 304,43% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang sebesar minus Rp 407.843 juta. Peningkatan arus kas dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan oleh penurunan kas keluar untuk pembayaran dealer sebesar Rp 1.534.911 juta atau sebesar 46,65% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Nilai aliran arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah sebesar minus Rp 640.513 juta menurun sebesar Rp 619.747 juta atau 2.984,43% dibandingkan pada 31 Desember 2018 yang sebesar minus Rp 20.766 juta. Penurunan arus kas dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan oleh peningkatan kas keluar untuk pembayaran dealer sebesar Rp 1.044.735 juta atau sebesar 29,5% dibandingkan tahun 2018. Arus Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Nilai aliran arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020 adalah sebesar minus Rp 12.410 juta atau naik sebesar Rp 11.753 juta atau 48,64% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang sebesar minus Rp 24.163 juta yang diperoleh dari aktivitas investasi. Peningkatan arus kas dari aktivitas investasi ini terutama disebabkan karena peningkatan kas keluar untuk penambahan aset tetap Rp 9.845 juta atau sebesar 47,21% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019.

Page 19: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

18

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Nilai aliran arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah sebesar minus Rp 31.597 juta meningkat sebesar Rp 10.632 juta atau 25,18% dibandingkan pada 31 Desember 2018 yang sebesar minus Rp 42.229 juta yang diperoleh dari aktivitas investasi. Peningkatan arus kas dari aktivitas investasi ini terutama disebabkan oleh penurunan kas keluar untuk penambahan aset tetap Rp 13.427 juta atau sebesar 31,44% dibandingkan tahun 2018. Arus Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 Nilai aliran arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020 adalah sebesar minus Rp 607.749 juta turun sebesar Rp 1.049.580 juta atau 237,55% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp 441.831 juta. Penurunan arus kas dari aktivitas pendanaan ini terutama disebabkan karena penurunan perolehan pinjaman baru sebesar 48,14% dari kreditur dan penurunan pinjaman yang diperoleh dari obligasi sebesar 48,78%. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 Nilai aliran arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 664.261 juta meningkat sebesar Rp 605.611 juta atau 1.032,58% dibandingkan pada 31 Desember 2018 yang sebesar Rp 58.650 juta. Peningkatan arus kas dari aktivitas pendanaan ini terutama disebabkan oleh peningkatan perolehan pinjaman baru dari kreditur sebesar 38,98% dan pinjaman yang berasal dari obligasi sebesar 39,33% dibandingkan tahun 2018. Likuiditas dan Sumber Modal Sumber pendanaan Perseroan pada tahun 2020 berasal dari pinjaman bank dan utang obligasi sebesar Rp 736.292 juta dan Rp 250.000 juta, sisanya berasal dari modal Perseroan. Sumber pendanaan yang belum digunakan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp 415.000 juta yang berasal dari pinjaman bank, sedangkan dana dari penerbitan obligasi telah habis digunakan Perseroan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya. Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak dapat permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Operasional Per Segmen Operasi Perseroan menyediakan pembiayaan kendaraan bermotor kepada konsumen dengan basis konvensional dan syariah. Penyediaan pembiayaan konsumen harus sesuai dengan sumber daya keuangan yang diperoleh melalui pinjaman yang bersifat konvensional dan syariah. Rincian pendapatan menurut segmen operasi pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 September

2018 2019 2019 2020

Konvensional 1.148.473 1.274.843 904.654 867.089

Syariah 327.668 470.876 335.839 324.246

Jumlah pendapatan 1.476.141 1.745.719 1.240.493 1.191.335

Jumlah Beban 1.030.537 1.231.859 870.852 965.696

Laba Sebelum Pajak 445.604 513.860 369.641 225.639

Page 20: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

19

Belanja Modal Selama tahun 2018 dan 2019, Perseroan melakukan belanja barang modal (capital expenditure) dengan jumlah keseluruhan masing-masing mencapai Rp 46.317 juta dan Rp 36.133 juta. Tujuan dari pengeluaran barang modal tersebut adalah untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan. Sumber dana yang digunakan untuk belanja barang modal terutama berasal dari dana internal Perseroan. Seluruh transaksi pembelian barang modal dilakukan dalam mata uang Rupiah sehingga dalam hal ini tidak diperlukan adanya transaksi lindung nilai. Selama tahun 2020 Perseroan berencana melakukan belanja barang modal sebesar Rp 32.116 juta yang terdiri dari pembelian kendaraan bermotor sebesar Rp 9.473 juta, pembelian peralatan kantor termasuk computer hardware sebesar Rp 5.347 juta dan pengembangan core system baru sebesar Rp 17.297 juta. Pihak yang sudah terkait dalam perjanjian sampai dengan saat ini adalah beberapa vendor yang terkait dalam pengembangan core system baru. Seluruh transaksi pembelian barang modal menggunakan mata uang rupiah, dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 32.116 juta dan bagian yang telah terealisasi hingga saat ini sebesar Rp 14.640 juta. Tujuan dari investasi barang modal tersebut, selain menunjang kegiatan operasional Perseroan dan peningkatan kinerja Perseroan, juga sebagai strategi Perseroan dalam meningkatkan efisensi dan pelayanan bagi debitur sehingga Perseroan mencapai kinerja yang ditargetkan untuk tahun 2020 dan tahun-tahun berikutnya. Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing Aset Aset dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019 dan 2018 berasal dari Kas dan Setara Kas dengan nilai masing-masing adalah sebesar USD 5.422, USD 5.641 dan USD 5.516.

KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. Riwayat Singkat Perseroan

Sejak Perseroan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I sampai dengan tanggal Informasi Tambahan diterbitkan, perubahan terakhir anggaran dasar Perseroan adalah didasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.70 tanggal 18 Juli 2019 yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No.AHU-0042577.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 26 Juli 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No.AHU-0121361.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 26 Juli 2019 (“Akta PKR No.70/2019”) yang mengubah Pasal 3 anggaran dasar mengenai Maksud Dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Lampiran Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No.19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No.95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2017) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2018 tanggal 28 Desember 2018 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah berusaha dalam bidang Aktivitas Keuangan (Pembiayaan). Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK dan menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK, Pemerintah dan/atau Dewan Syariah Nasional yang berlaku. Per 30 September 2020, Perseroan memiliki sekitar 475.925 juta pelanggan aktif yang dilayani lewat 270 kantor cabang dan 4 jaringan kantor pelayanan di berbagai wilayah Indonesia. Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum. Berikut ini obligasi yang belum dilunasi Perseroan:

Page 21: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

20

No Nama Rating Jumlah

(Rp juta) Jangka Waktu

Tingkat Bunga

Jatuh Tempo

Total Nilai Efek yang Terutang (Rp juta)

1 Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2018

Seri B

idA

150.000 3 tahun 9,50% 5 Juli 2021 150.000

2 Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2019

Seri B idA 50.000 3 tahun 10,50% 5 Juli 2022 50.000

3 Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2019

Seri B idA 68.000 3 tahun 10,50%

27 Agustus 2022

68.000

4 Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019

Seri A idA 125.000

370 Hari Kalender

8,50% 30 Desember

2020 125.000

5 Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019

Seri B idA 10.000 3 tahun 9,75%

20 Desember 2022

10.000

6 Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap V Tahun 2020 idA 100.000

370 Hari Kalender

8,50% 12 April 2021 100.000

7 Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2020

idA 150.000 370 Hari Kalender

9,00% 16 Juli 2021 150.000

Jumlah 653.000 653.000

Pada saat Informasi Tambahan diterbitkan, Perseroan masih memiliki utang obligasi sebesar Rp653.000 juta.

2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Perkembangan struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak Perseroan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2020 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan diterbitkan adalah sebagai berikut: Tahun 2020 Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan pada tanggal 31 Oktober 2020, susunan pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan di atas 5% (lima persen) adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp50,- per saham

% Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 8.000.000.000 400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT Jayamandiri Gemasejati 1.866.000.000 93.300.000.000 70,42 Alex Hendrawan (Komisaris Utama) 134.000.000 6.700.000.000 5,06 Masyarakat* 650.000.000 32.500.000.000 24,52

Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 2.650.000.000 132.500.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 5.350.000.000 267.500.000.000 *) kepemilikan masing-masing saham di bawah 5%

3. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.22 tanggal 8 September 2020 yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti SH. M.Kn Notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan Data Perseroan telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dibawah No.AHU-AH.01.03.0390090 tanggal 23 September 2020 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No.AHU-0159786.AH.01.11. TAHUN 2020 tanggal 23 September 2020, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat pada tanggal diterbitkannya Informasi Tambahan adalah sebagai berikut:

Page 22: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

21

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Alex Hendrawan Komisaris Independen : Drs. Deddy Heruwanto, MBA, MM Komisaris : Kishanjit Singh Gill*) *) Pengangkatan Kishanjit Singh Gill sebagai Komisaris akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi Direktur Utama : Harryjanto Lasmana*) Direktur : Felix Ciptadi Nugroho*) Direktur : Christel Lasmana*) *) Pengangkatan Harryjanto Lasmana sebagai Direktur Utama serta Felix Ciptadi Nugroho dan Christel Lasmana masing-

masing sebagai Direktur akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan pada tanggal 30 September 2020 tercatat sejumlah 4.418 orang. Dari jumlah tersebut sejumlah 4.253 orang adalah karyawan tetap. Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan. Pada saat Informasi Tambahan diterbitkan, Perseroan tidak mempunyai tenaga kerja asing. 5. Perkara Hukum yang Dihadapi Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan

Sampai dengan Informasi Tambahan diterbitkan, Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara apapun baik perkara perdata, pidana, tata usaha negara, hubungan industrial, arbitrase, dan perpajakan serta tidak terdaftar sebagai termohon dalam perkara kepailitan atau telah dinyatakan dalam kedaan pailit dengan pihak lain di badan-badan peradilan. Disamping itu, Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak terlibat dalam suatu sengketa hukum/perselisihan yang terjadi di luar pengadilan dan/atau mendapatkan teguran (somasi) dari pihak ketiga yang dapat berpengaruh secara material terhadap kondisi keuangan dan kegiatan usaha Perseroan. 6. Kegiatan Usaha a. Pembiayaan Sepeda Motor

Saat ini Perseroan mengkhususkan dirinya dalam kegiatan pembiayaan konsumen, khususnya pembiayaan sepeda motor. Pembiayaan konsumen yang diberikan adalah dalam bentuk kepemilikan sepeda motor dengan fasilitas pembiayaan yang meliputi jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun. Per 30 September 2020, rata-rata tenor kredit pelanggan Perseroan adalah 22 (dua puluh dua) bulan. Selain fasilitas pembiayaan untuk sepeda motor baru, Perseroan juga memberikan fasilitas pembiayaan untuk sepeda motor bekas. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada konsumen, selain menggunakan dana sendiri, Perseroan juga menjalin kerja sama dengan beberapa bank nasional dan lembaga pembiayaan dalam memberikan fasilitas pembiayaan bersama (joint-financing), dimana pihak bank dan lembaga pembiayaan memberikan fasilitas pembiayaan sebagian dari nilai kredit, sisanya dibiayai oleh Perseroan. Dalam hal pembiayaan bersama ini seluruh aktivitas mulai dari seleksi konsumen (underwriting) sampai penagihan (collection) dan pemeliharaan account receivable dilakukan oleh Perseroan, pihak bank akan menerima pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo dari masing-masing fasilitas pembiayaan yang telah dicairkan. Skema pembiayaan bersama ini saling menguntungkan baik bagi Perseroan maupun pihak bank. Perseroan mendapatkan keuntungan dari selisih tingkat bunga yang diberikan oleh bank dengan tingkat bunga yang diberikan kepada konsumen. Sementara pihak bank mendapatkan berbagai keuntungan antara lain menambah luas jangkauan pelanggan, diversifikasi risiko dan bebas dari kerepotan administrasi, karena telah dikelola oleh Perseroan. Dalam pembiayaan bersama ini, perjanjian pembiayaan melibatkan tiga pihak, konsumen, Perseroan dan pihak bank yang memberikan kuasa kepada Perseroan.

Page 23: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

22

b. Pemasaran

Kegiatan Pemasaran memegang peranan penting dalam rangka memperluas kegiatan usaha maupun meningkatkan pangsa pasar. Strategi pemasaran Perseroan dengan penambahan kantor cabang serta melihat potensi pasar yang ada berhasil meningkatkan pangsa pasar di sektor penjualan sepeda motor. Urutan proporsi terbesar pembiayaan yang disalurkan menurut daerah pemasaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah Sulawesi, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara.

c. Jaringan Perseroan

Sampai dengan Informasi Tambahan diterbitkan, tidak ada perubahan terhadap jumlah jaringan operasional Perusahan yaitu 270 kantor cabang dan 4 jaringan kantor pelayanan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. d. Operasional

Pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor hanya akan diberikan Perseroan kepada calon konsumen yang mengambil unit sepeda motor pada dealer-dealer yang telah menandatangani Memorandum of Understanding dengan Perseroan. 7. Fasilitas Pembiayaan dan Kolektabilitas Utang Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada pelanggan ritel atau perorangan, dimana fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga sepeda motor, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang dikenakan kepada pelanggan. Uang muka yang dibayarkan konsumen juga bervariasi antara 20%-25%. Pada 30 September 2020 rata-rata uang muka yang dibayarkan oleh konsumen adalah sebesar 20%. Sedangkan tingkat bunga yang diberikan kepada pelanggan ditentukan berdasarkan jangka waktu pembiayaan, pola angsuran maupun tingkat persaingan antar perusahaan pembiayaan di daerah tertentu. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada pelanggan, Perseroan menetapkan kebijakan tingkat suku bunga tetap selama masa kontrak. Dalam hal terjadi kredit bermasalah, Perseroan terlebih dahulu secara informal bersama-sama dengan nasabah menyelesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Secara umum, Perseroan menetapkan sistem penagihan kredit melalui cara-cara yang sopan dan manusiawi, tetapi jika kredit sudah masuk dalam kategori tunggakan 61 sampai 90 hari dari tanggal jatuh tempo, Perseroan akan bertindak tegas dalam penarikan kendaraan. Penarikan kendaraan dilakukan oleh tim khusus Perseroan dengan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu. Tim dilengkapi dengan pemahaman etika dan hukum yang memadai.

8. Asuransi

Setelah tanggal diterbitkan prospektus Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2020, Perseroan telah melakukan pembaharuan atas asuransi-asuransi yang telah habis masa berlakunya baik untuk asuransi bangunan/gedung dari kantor-kantor Perseroan termasuk inventaris dan/atau perlengkapan yang ada di dalam bangunan kantor-kantor tersebut serta kendaraan bermotor roda empat yang dimilkinya dengan nilai pertanggungan yang wajar dan memadai kepada beberapa perusahaan asuransi.

Penjelasan lebih lengkap mengenai keterangan tambahan tentang Perseroan, kegiatan usaha serta kecenderungan dan prospek usaha dapat dilihat dalam Informasi Tambahan.

PENJAMIN EMISI OBLIGASI

Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada Masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebesar Rp315.000.000.000,- (tiga ratus lima belas miliar Rupiah). Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian

Page 24: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

23

Penjaminan Emisi Obligasi. Selain Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tidak ada lagi perjanjian yang dibuat antara para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Susunan dan jumlah porsi serta persentase Penjamin Emisi Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2020 yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut:

No. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan

Penjamin Emisi Obligasi

Porsi Penjaminan Total % Seri A Seri B

(Rp) (Rp)

1 PT Sucor Sekuritas 300.000.000.000 15.000.000.000 315.000.000.000 100,00

Total 300.000.000.000 15.000.000.000 315.000.000.000 100,00

Selanjutnya Penjamin Emisi Efek yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7. Pada Penawaran Umum Obligasi ini, yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan adalah PT Sucor Sekuritas. Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Penjamin Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan, sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Konsultan Hukum : HKGM & Partners Notaris : Fathiah Helmi, S.H. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Perusahaan Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi Afiliasi dalam UUPM.

TATA CARA PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Sehubungan dengan anjuran pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi interaksi sosial, menjaga jarak aman (social distancing) dan menghindari keramaian guna meminimalisir penyebaran penularan virus Corona (Covid-19), maka Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi membuat langkah-langkah antisipasi sehubungan dengan proses atau mekanisme pemesanan dan pembelian obligasi Perseroan selama masa penawaran umum sebagai berikut: 1. Pemesanan yang Berhak

Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal serta lembaga/Badan Usaha Indonesia atau asing di manapun mereka berkedudukan sepanjang tidak bertentangan dengan atau bukan merupakan pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Warga Negara Asing dan/atau Badan Usaha Asing tersebut.

2. Pemesanan Pembelian Obligasi

Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (“FPPO”) yang disiapkan untuk keperluan ini yang dapat diperoleh dari Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Bab XII dalam Informasi Tambahan, baik dalam bentuk fisik (hardcopy) maupun bentuk elektronik (softcopy) melalui email. Setelah FPPO diisi dengan lengkap dan ditandatangani oleh pemesan, scan FPPO tersebut wajib disampaikan kembali, baik dalam bentuk fisik (hardcopy) maupun bentuk elektronik (softcopy) melalui email, kepada Penjamin Emisi Obligasi dimana pemesan memperoleh Informasi Tambahan dan FPPO. Pemesanan wajib dilengkapi dengan tanda jati diri (KTP/paspor bagi perorangan dan anggaran dasar dan perubahannya yang memuat susunan pengurus terakhir bagi badan hukum). Pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani.

Page 25: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

24

3. Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

4. Masa Penawaran Obligasi Masa Penawaran Obligasi akan dimulai pada tanggal 27, 30 November dan 1 Desember 2020 sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi Selama Masa Penawaran Umum Obligasi, pemesan harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi dengan mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku kepada Penjamin Emisi Obligasi, sebagaimana dimuat pada Bab XII dalam Informasi Tambahan, melalui email.

6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi Para Penjamin Emisi Obligasi yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan mengirimkan kembali kepada pemesan FPPO yang telah ditandatangani dalam bentuk elektronik (softcopy) melalui email sebagai tanda terima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.

7. Penjatahan Obligasi

Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Efek sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing dimana akan dilakukan pada tanggal 2 Desember 2020. Penjamin Emisi Efek akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2. Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT Sucor Sekuritas, wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di OJK untuk melakukan audit Penjatahan dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan No.VIII.G.12 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No.IX.A.7; paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa penawaran Umum.

8. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran melalui pemindahbukuan atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi selambat-lambatnya tanggal 4 Desember 2020 pukul 12.00 WIB dana efektif (in good fund) kepada rekening di bawah ini:

Bank Mandiri Cabang Jakarta Bursa Efek

No. Rekening: 1040004806522 Atas Nama: PT Sucor Sekuritas

Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.

9. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Pada Tanggal Emisi yaitu tanggal 4 Desember 2020, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggungjawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Page 26: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

25

Segera setelah Obligasi diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Efek maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggungjawab Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan.

10. Pendaftaran Obligasi pada Penitipan Kolektif Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, yang ditandatangani Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan

untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya tanggal 4 Desember 2020.

b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek.

c. Pengalihan kepemilikan atas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening.

d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi.

e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan.

f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan menyerahkan KTUR asli yang diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi di Rekening Efek pada hari ketiga sebelum pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi di Rekening Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan oleh KSEI mulai hari pertama setelah berakhirnya RUPO.

g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI.

11. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal suatu pemesanan Efek ditolak sebagian atau seluruhnya, jika:

a. Uang pembayaran pemesanan Obligasi yang telah diterima oleh Penjamin Emisi Efek atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek, maka Penjamin Emisi Efek wajib mengembalikan uang pesanan tersebut kepada para pemesan dengan cara transfer melalui rekening para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah Tanggal Penjatahan. Pengembalian uang dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrument pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Obligasi

Page 27: INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS...Jenis benda Jaminan adalah Piutang Pembiayaan Konsumen untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang dibebankan dengan Fidusia. Nilai benda

26

dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Obligasi dan bukti jati diri.

b. Dalam hal pencatatan Obligasi di Bursa Efek tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi karena persyaratan pencatatan tidak terpenuhi, penawaran atas Obligasi batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi wajib dikembalikan kepada para pemesan Obligasi oleh Perseroan melalui KSEI paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak batalnya Penawaran Umum Obligasi.

c. Jika terjadi keterlambatan maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek atau Perseroan wajib membayar kepada para pemesan Denda untuk tiap hari keterlambatan sebesar 1% (satu perseratus) di atas tingkat Bunga Obligasi per tahun dari jumlah dana yang terlambat dibayar. Denda tersebut di atas dihitung dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Denda tersebut di atas dihitung dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Denda dikenakan sejak hari ke-3 (tiga) setelah berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang dihitung secara harian. Pembayaran Denda para pemesan dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrument pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan.

d. Apabila uang pengembalian pemesanan obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal Penjatahan, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek tidak diwajibkan membayar denda kepada para pemesan Obligasi.

12. Lain-lain

Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

AGEN PEMBAYARAN

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 5299 1099 Faksimili : (021) 5299 1199 Website : www.ksei.co.id

Email : [email protected]

PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Pada tanggal 27, 30 November dan 1 Desember 2020, Informasi Tambahan dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh melalui email Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi di bawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN PENJAMIN EMISI OBLIGASI

PT Sucor Sekuritas Sahid Sudirman Center Lantai 12

Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 Jakarta 10220

Tel. (021) 8067 3000 Fax. (021) 2788 9288

Email: [email protected]

SETIAP CALON INVESTOR DIHIMBAU UNTUK MEMBACA KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENAWARAN UMUM INI MELALUI INFORMASI YANG TERSAJI DALAM BUKU INFORMASI

TAMBAHAN